parasit foodborne

Upload: monika

Post on 07-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Parasit Foodborne

    1/14

    1

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Zoonosis adalah penyakit atau infeksi yang ditularkan secara alamiah

    diantara hewan vertebrata dan manusia. Peternakan di Indonesia rentan terhadap

     berbagai penyakit, termasuk zoonosis. Zoonosis merupakan ancaman baru yang

    menjadi perhatian terkait dengan kesehatan manusia. Berkembangnya zoonosis

    dalam beberapa tahun terakhir menjadi tanda bertambahnya ancaman penyakit

    yang mematikan bagi manusia yang ditularkan oleh hewan. ampai saat ini,

    terdapat tidak kurang dari !"" penyakit hewan yang dapat menulari manusia.

    #alam $" tahun terakhir, %&' penyakit baru pada manusia terjadi akibat

     perpindahan patogen dari hewan ke manusia atau bersifat zoonotik, dan dari ( )(&

    mikroorganisme patogen pada manusia, *(.*' bersumber dari hewan +idodo

    $""-. Zoonosis dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui beberapa cara,

    yaitu kontak langsung dengan hewan pengidap zoonosis dan kontak tidak 

    langsung melalui vektor atau mengonsumsi pangan yang berasal dari ternak sakit,

    atau melalui aerosol di udara ketika seseorang berada pada lingkungan yang

    tercemar +uharsono $""$/ 0icholas dan mith $""!. Penyakit yang diderita

    ternak selama pemeliharaan dapat menular ke manusia melalui konsumsi bahan

     pangan asal ternak tersebut. Berbagai penyakit ternak saat ini sedang berjangkit di

     beberapa daerah di Indonesia.

    Zoonosis mencakup berbagai penyakit menular yang secara biologis

     berbeda satu dengan lainnya. Banyaknya penyakit yang dapat digolongkan

    sebagai zoonosis dikarenakan adanya perbedaan yang kompleks di antara penyakittersebut. Penyakit zoonosis dapat dibedakan antara lain berdasarkan

     penularannya, reservoir utamanya, asal hewan penyebarnya, dan agen

     penyebabnya +uharsono $""$/ oejodono $"")/ 1urdiati dan endow $""*.

    Berdasarkan agen penyebabnya, zoonosis dibedakan atas zoonosis yang

    disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau yang disebabkan oleh parasit.

    2leaveland et al . +$""( mengidentifikasi adanya (.)(& spesies organisme

     penyakit yang diketahui bersifat patogen bagi manusia, meliputi $(% virus dan

     prion, &!- bakteri dan rickettsia, !"% fungi, ** protozoa, dan $-% parasit cacing.

    3eamanan pangan merupakan salah satu hal penting dalam kesehatan

    masyarakat terutama berkaitan dengan produk pangan asal hewan. 4al tersebut

     berhubungan dengan keamanan produk baik dari nilai gizi maupun kandunganmikrobiologinya. Pangan yang tidak aman dapat menyebabkan penyakit pada

    manusia dan dapat membahayakan kesehatan konsumennya.

    5gen penyakit zoonotik dapat ditularkan dari hewan ke manusia salah

    satunya dapat ditularkan melalui makanan yang dikenal dengan istilah  foodborne

     zoonosis. alah satu agen penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan ialah

     parasit. 3eamanan pangan merupakan suatu kebutuhan mutlak bagi konsumen

    termasuk keamanan pangan asal hewan, terutama berkaitan dengan parasit. 4al ini

    dikarenakan keberadaan parasit dapat menyebabkan penurunan kualitas pangan

    dan gangguan kesehatan pada manusia.  Parasitic foodborne yang menginfeksi

    manusia ditimbulkan oleh spesies dari protozoa dan helminth. 6ransmisi parasit

     biasanya melalui makanan yang dikonsumsi manusia +1urrel $"(!.

  • 8/18/2019 Parasit Foodborne

    2/14

    2

    Tujuan

    1akalah ini bertujuan untuk menjelaskan penyakit zoonotik yang dapat

    ditularkan dari hewan ke manusia melalui makanan yang disebabkan oleh parasit

    sehingga dapat diketahui bagaimana dampak dari penularan zoonosis serta

     bagaimana upaya untuk mengendalikannya.

    TINJAUAN PUSTAKA

     Parasitic foodborne yang menginfeksi manusia ditimbulkan oleh spesies

    dari protozoa dan helminth. 6ransmisi parasit biasanya melalui makanan yang

    dikonsumsi manusia +1urrel $"(!. Beberapa penyakit zoonosis cacing yang

    ditularkan melaui makanan ini bisa menyebabkan kematian, contohnya

    Trichinellosis, cerebral cysticercosis. edangkan yang bersifat kronis dan hanya

    menyebabkan sakit ringan contohnya  Intestinal taeniasis. #i beberapa negara,

     pencegahan keterpaparan manusia terhadap parasit ini biasanya dibawah

     pengawasan pelayanan kesehatan hewan. Beberapa parasit seperti parasit protozoa

    Toxoplasma, Cryptosporidia, dan Cyclospora serta jenis parasit yang ditularkan

    melalui ikan seperti cacing hati dan pencernaan secara umum belum ada

     pengawasan khusus dari pihak berwenang. alaupun didalam perdagangan ikan

    sudah dilakukan inspeksi dan jika ditemukan ikan terinfeksi akan dilakukan

     pengobatan untuk mematikan parasit +1urrel $"(!. Beberapa contoh penyakit

    yang ditularkan melalui makanan antara lain7

    1 Kelompok Helminta Trichinellosis

    Trichinella spiralis  penyebarannya kosmopolit dan merupakan spesies dari

    genus Trichinella yang sering menimbulkan outbreak pada manusia. alaupun

     beberapa outbreak T. spiralis ditularkan melalui daging dari babi hutan, sebagian

    trichinellosis yang menyerang manusia disebabkan oleh konsumsi daging babi

    yang terinfeksi. 1anusia yang terinfeksi dari memakan daging kuda yang

    terinfeksi sering ditemukan di 8ropa sehingga sampai saat ini masih dilakukan

     pemeriksaan yang efektif untuk kuda impor +1urrell $"(!.

    6ransmisi penyakit ini dapat disebabkan dari beberapa siklus +1urrell $"(!

    yaitu7

    ( iklus domestik. Babi mengonsumsi sisa daging babi mentah dari dapur restoran atau rumah potong hewan. Penularan lain dapat melalui kanibalisme

    yaitu babi yang mati dalam satu kandang tidak segera dipisahkan dengan babi

    yang hidup, dan penularan juga dapat terjadi melalui mengonsumsi tikus yang

    terinfeksi yang tinggal di peternakan babi.

    $ iklus silvatik. iklus ini terjadi di alam antara karnivora yang bersifat

    kanibalistik seperti pemburuan liar yang menggunakan bangkai babi yang

    terinfeksi sebagai umpan sehingga meningkatkan prevalensi infeksi

    Trichinella.

    ! iklus artik. iklus ini berhubungan dengan siklus silvatik yang terjadi pada

    hewan liar yang terinfeksi trichinosis dan dimakan oleh hewan yang memiliki

    habitat di benua artik. iklus ini terjadi tanpa kontrol manusia. 1anusia dapat

  • 8/18/2019 Parasit Foodborne

    3/14

    3

    terinfeksi apabila mengonsumsi daging dari hewan yang terinfeksi di benua

    artik.

    9ambar (. 5. 4ost Trichinella B. tadium dewasa +1urrell $"(!

    Trichinella  adalah parasit intraselular yang stadium dewasanya tertanam

     pada epitel usus kecil, dan larva bermigrasi otot rangka lurik dan membentuk kista

    intraselular +trichinae. Inang dari Trichinella termasuk sebagian besar mamalia,

     burung, dan reptile tetapi khususnya spesies dari uidae +9ambar (. #i dalam

    genus Trichinella, ada - spesies yang ditemukan tetapi hanya T. spiralis yang

    merupakan risiko utama pada babi yang berhubungan dengan outbreak/ spesies

    silvatik yang dijumpai sebagai hewan liar, T. pseudospiralis dan T. britovi

    merupakan spesies yang jarang ditemukan pada babi ternak. 9enotip ini memiliki

     persebaran geografis yang terbatas dibandingkan T. spiralis. 6richinellosis bisa

    menjadi fatal bagi manusia, tetapi tidak menimbulkan sakit pada hewan +1urrell,

    $"(!.

     b 6aeniosis dan 2ysticercosis

    6aeniasis adalah penyakit cacing pita yang disebabkan oleh cacing Taenia

    dewasa, sedangkan sistiserkosis adalah penyakit pada jaringan lunak yang

    disebabkan oleh larva dari salah satu spesies cacing Taenia. 6aeniasis dansistiserkosis dapat terjadi akibat pemeliharaan ternak yang tidak dikandangkan,

     pengolahan makanan yang kurang matang, sanitasi lingkungan yang kurang baik,

    defekasi yang dilakukan tidak pada tempatnya, dan rendahnya pemahaman

    masyarakata tentang kesehatan lingkungan +Ito et al. $"").

    Taenia  spp. adalah cacing pita +tapeworm yang panjang dan tubuhnya

    terdiri dari rangkaian segme:segmen yang masing:masing disebut proglotid.

    3epala cacing pita disebut skoleks dan memiliki alat isap +sucker yang

    mempunyai kait +rostelum. 2acing pita ini termasuk famili 6aeniidae, subklas

    2estode dan genus 6aenia. Beberapa spesies cacing 6aenia antara lain, Taenia

     solium, T. saginata, T. crassiceps, T. ovis, T. taeniaeformis, atau T. hydatigena, T.

     serialis, T. brauni dan T. asiatica. ;arva dari cacing 6aenia disebut metasestoda,

  • 8/18/2019 Parasit Foodborne

    4/14

    4

    menyebabkan penyakit sistiserkosis pada hewan dan manusia. edangkan, cacing

    dewasa yang hidup di dalam usus halus induk semang definitif +carnivora seperti

    manusia, anjing dan sejenisnya, penyakitnya disebut 6aeniasis. Berdasarkan

    laporan dari ietnam +8om et al.

    $""$/ Ito et al . $"").

    T. saginata  adalah cacing pita pada sapi dan T. solium adalah cacing pita

     pada babi, merupakan penyebab taeniasis pada manusia. 1anusia adalah induk 

    semang definitif dari T. solium dan T. saginata, dan juga sebagai induk semang

    definitif dari T. asiatica +

  • 8/18/2019 Parasit Foodborne

    5/14

    5

    9ambar $. iklus hidup Taenia +1urrell $"(!

    istiserkosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh larva Taenia solium

    +cacing pita pada babi dan Taenia saginata +cacing pita pada sapi. 0ama lain

    dari larva adalah metacestoda, cacing gelembung, kista atau Cysticercus cellulose

    dan Cysticercus bovis. 9ejala klinis yang ditimbulkan sistiserkosis pada manusiaadalah infeksi jaringan dalam bentuk larva Taenia ( sistiserkus akibat termakan

    telur cacing +1uller $"(!.

    Pada umumnya, T. solium  jarang ditemukan di daerah yang berpenduduk 

    muslim karena tidak memakan daging babi. 5kan tetapi, di beberapa daerah

    seperti Papua dan 6imor merupakan problem kesehatan masyarakat, karena

     penduduknya masih mengkonsumsi daging babi yang tercemar sistiserkus.

    Penyakit 6aeniasis dan sistiserkosis sangat berkaitan erat dengan faktor sosio:

    kultural, seperti cara pemeliharaan ternak yang tidak dikandangkan dan kebiasaan

     pengolahan makanan yang kurang matang serta kebiasaan makan yang kurang

    sehat dan masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan lingkungan

    +1uller $"(!.

    c 5nisakiasis

    5nisakiasis merupakan infeksi tahap larva nematoda dari famili

    5nisakidae, terutama dari dua genus7 5nisakis dan Pseudoterranova.

     nisa!is simplex adalah spesies patogen yang paling umum +;ymbery dan

    2heah $""%. iklus hidup 5nisakidae melibatkan krustasea kecil sebagai

    host pertama, ikan dan cumi sebagai host kedua, dan mamalia laut sebagai

    host definitif. 1anusia merupakan accidental hosts karena tertular akibat

    mengkonsumsi host sekunder. ejumlah besar ikan dan 2ephalopoda

    spesies laut diyakini terkait dengan penularan parasit ini. 5nisakiasis

    adalah penyakit zoonosis serius yang disebabkan oleh konsumsi ikan

  • 8/18/2019 Parasit Foodborne

    6/14

    6

    mentah atau setengah matang yang mengandung larva dari parasit.  .

     simplex menyebabkan infeksi akut atau dengan gejala klinis sakit perut,

    mual, muntah, dan diare. Beberapa pasien menunjukkan adanya gejala

    klinis berupa alergi setelah terinfeksi atau setelah mengkonsumsi larva

    mati +5udicana dan 3enneddy $""-.5nisakiasis pada manusia menyebabkan nyeri luka pada lambung serta

    menyebabkan sindrom alergi. ecara morfologi parasit  nisa!is sp dapat

    dibedakan dari parasit 5nisakidae lainnya dengan melihat bagian anterior end

    +booring tooth dan bentuk ventriculusnya dengan menggunakan mikroskop

    stereo +9ambar !. Bagian ventrikulus parasit ini tampak memanjang dan bahkan

    dapat terlihat dengan mata tanpa mikroskop dimana ventrikulus tampak seperti

     bintik putih +5nshary $"((.

     9ambar !. +5 ventriculus parasit nisa!is sp +tanda panah +B bagian anterior 

     parasit nisa!is sp tampak boring apparatus pada  bagian anterior:end dari parasit

    tersebut +tanda panah +5nshary $"((

    iklus hidup parasit  nisa!is sp diawali dengan setelah lumba:lumba dan

    hewan lainnya yang merupakan inang utama parasit  nisa!is sp mengeluarkan

    feses yang mengandung telur parasit ke laut selanjutnya telur menetas menjadi

    larva stadia (. elanjutnya larva stadia ( tersebut dimakan oleh krustaceae kecil

    yang merupakan inang perantara pertama seperti 8uphasia atau 6hysaniessa, dan

    menjadi larva parasit stadia II dan III. 3rustasea tersebut lalu dimakan oleh ikan

    sebagai inang perantara kedua dan larva parasit berubah menjadi larva stadia III

    dan I> pada ikan. @ika ikan dimakan lumba:lumba parasit akan berkembang

    menjadi dewasa pada lumba:lumba dan siklus hidup menjadi lengkap. 1anusia

    dapat berfungsi sebagai inang insidential, jika memakan ikan mentah yang

    terinfeksi oleh larva parasit ini maka parasit akan menginfeksi manusia danmenyebabkan penyakit 5nisakiasis. 5nisakiasis telah dilaporkan di beberap

     0egara yang mengkonsumsi ikan mentah seperti @epang, 3orea, dan beberapa

     0egara di 8ropa. 3asus di Indonesia tentang 5nisakiasis belum banyak 

    dilaporkan. 0amun hasil penelitian =gaet et al.  pada tahun  (AA* dengan

     pendekatan sero:epidemiologi menunjukan adanya kasus 5nisakiasis yang relative

    tinggi di idoarjo, @awa 6imur yang disebarkan oleh  nisa!is typica +5nshary

    $"((.

    ! Kelompok Proto"oa

    a "iardia

    BA

  • 8/18/2019 Parasit Foodborne

    7/14

    7

    pesies dari genus "iardia yang menginfeksi manusia +dan mamalia lain

    dan menyebabkan giardiasis adalah "iardia duodenalis, kadang:kadang

    disebabkan oleh "iardia lamblia atau "iardia intestinalis. pesies lain seperti

    "iardia muris hanya menginfeksi mamalia lain +rodensia, burung, dan reptil. #i

     0egara berkembang, giardiasis berhubungan dengan wisatawan, dan infeksimelalui transmisi fecal?oral.

    "iardia memiliki $ stadium siklus hidup/ tropozoit reproduksi dan stadium

    kista. 3ista yang tertelan masuk ke duodenum, terjadi eksistasi menghasilkan $

    tropozoit. Pembelahan secara cepat melaui reproduksi aseksual dan berkoloni di

    usus halus. elama stadium tropozoit terjadi gejala klinis dikarenakan rusaknya

    membrane mukosa usus. 6ropozoit memiliki panjang A:$( m dan lebar &:(& m

    memiliki ujung yang runcing yang terdiri dari $ nuklei dan ) flagella. 3ista

     berbentuk ovoid dengan panjang A:($ m diletakan pada feses. 6ropozoit infektif 

    +#awson $""&. #osis infeksi "iardia antara (":("" kista. Periode inkubasi pada

    manusia sekitar (:$ minggu. 1enimbulkan diare, mual dan perut kembung.

     b Cryptosporidium

    Cryptosporadium  penyebab diare pada ternak dan manusia, dan

    organism yang pertama ditemukan di dunia kesehatan hewan. alaupun

    kasus pertama cryptosporidiosis dilaporkan tahun (A%*, penemua

    cryptosporidiosis sebagai penyakit pada manusia muncul bersamaan pada

     pasien 5I# pada tahun (A%"an dan (A-"an. 5da beberapa spesies dari

    genus Cryptosporadium tetapi penyebab utama kasus pada manusia

    disebabkan oleh Cryptosporadium parvum yang dapat menyebabkan

    thrombospondin#related adhesive protein +6C5P:2$ +#awson $""&.

    iklus hidup Cryptosporidium hanya terjadi pada ( inang dan

    ookista di feses.

  • 8/18/2019 Parasit Foodborne

    8/14

    8

    dengan demikian lebih besar daripada 2ryptosporidium.

  • 8/18/2019 Parasit Foodborne

    9/14

    9

     gondii. elain ternak tersebut, sapi, unggas dan hewan buruan juga berperan

    sebagai sumber penularan +aridewi $""-.

    PE#BAHASAN

    5khir:akhir ini masalah keamanan pangan menjadi salah satu isu

    yang menarik perhatian dunia.  $oodborne   zoonosis disease menjadi

     permasalahan utama yang mendapat perhatian tinggi terutama karena

    kaitannya terhadap keamanan pangan. 3eberadaan parasit pada produk 

     pangan asal hewan tidak hanya dapat merugikan industri peternakan dan

     perikanan secara umum, tetapi juga membahayakan kesehatan manusia

    sebagai konsumennya. 1enurut 6orgerson et al. +$"(),  foodborne

     zoonosis disease menimbulkan morbiditas dan mortalitas tinggi pada

     populasi manusia. $oodborne disease  seringkali dipandang sebagai penyakit yang

    ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya terutama foodborne parasitic

    disease  dimana biasanya penyakit jarang yang bersifat akut. 1eskipun

    terkadang memang benar demikian, namun pada banyak kasus

    konsekuensi kesehatan yang terjadi justru dapat menjadi serius dan bahkan

    dapat mengakibatkan kematian. Persepsi yang salah ini sebagian terjadi

    karena kurangnya perhatian yang diberikan terhadap masalah tersebut.

    3onsekuensi kesehatan akibat  foodborne disease  bervariasi menurut

     patogen penyebabnya, tahapan dan lamanya pengobatan, juga dengan usia

    dan faktor lain yang berkaitan dengan daya tahan dan kerentanan

    seseorang. Pada kebanyakan kasus, pasien dengan fungsi kekebalan yang

     baik akan sembuh dalam beberapa hari atau beberapa minggu. 0amun,

     pada kasus lain, khususnya di kalangan kelompok masyarakat yang rentan

    +seperti lansia, bayi, anak kecil, ibu hamil dan orang yang mengalami

    malnutrisi serta gangguan kekebalan, beberapa penyakit bawaan makanan

    dapat berakibat fatal terutama jika tidak tersedia pengobatan yang

    memadai.

    Penyakit yang disebabkan oleh  foodborne parasite terjadi akibat

    mengkonsumsi daging?ikan mentah atau hidangan asal hewan yang tidak 

    dimasak atau diproses dengan baik sehingga tidak membunuh parasit yang

    terkandung di dalamnya. elain itu, perlakuan terhadap kebersihan produk hewan atau produk pangan asal hewan yang tidak baik sehingga

    memungkinkan adanya vektor yang dapat menjadi pembawa parasit

    mencemari makanan.

  • 8/18/2019 Parasit Foodborne

    10/14

    10

    %laughtering Practices, "ood slaughtering practices, "ood distribution

     Parctices, "ood &anufacturing Practices  +91P serta dengan

    menerapkan sistem jaminan mutu pada perusahaan atau industry

     pengolahan pangan, seperti  'azard nalysis Critical Control Point 

    +4522P, 91P, 03>, I< dll.Penerapan sistem rantai dingin terhadap bahan baku pangan asal

    hewan, pemenuhan persyaratan alat transportasi dan bangunan serta

     penerapan higiene personal juga sangat perlu untuk dilakukan. =ntuk 

    setiap bahan pangan asal hewan haruslah berasal dari hewan atau ternak 

    yang sehat +diawasi oleh petugas kesehatan hewan, pemeriksaan

     postmortem, selalu menerapkan rantai dingin dalam setiap proses

     pengolahan, menggunakan peralatan yang terjaga sanitasi dan

    kebersihannya +terbuat dari bahan yang tidak mencemari bahan makanan

    seperti stainless stell, menggunakan air yang memenuhi syarat air minum,

    menggunakan kemasan yang bersih, higienis, dan tidak terbuat dari bahan

    yang dapat mencemari bahan pangan, memisahkan antara daging dengan jeroan, memisahkan antara bahan pangan segar dengan bahan pangan lain

    yang sudah matang +sudah dimasak. Penerapan Cold Chain %ystem

    +sistem rantai dingin, selama produksi pangan, penyimpanan dan

    transportasi? distribusi pangan asal hewan mutlak dilakukan +harus selalu

    disimpan dalam suhu G) H2, hal ini bertujuan untuk mencegah dan

    menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada bahan pangan? makanan

    serta mencegah pencemaran dari vektor penyakit.

    Pada kasus foodborne disease sangat penting untuk memperhatikan

     peran lalat dalam memindahkan agen penyakit dari tempat yang kotor ke

    makanan. Penyebaran agen penyakit dapat berlangsung cepat dan luas

    karena lalat rumah dapat terbang sampai jarak $" mil. ;alat rumah bahkan

    dapat terbang lebih dari !$ km. Potensi  &. domestica yang tinggi sebagai

    vektor penyakit juga dipengaruhi oleh kemampuan bereproduksi lalat

    rumah yang sangat hebat, oleh sebab itu sering terjadi ledakan. etelah

    lima bulan perkawinan akan dihasilkan (A(."("."(&."""."""."""."""."""

    ekor lalat dewasa baru. Pemindahan agen penyakit secara mekanis oleh

    lalat perlu diperhatikan karena lalat memiliki perilaku defekasi dan

    regurgitasi. 3ekentalan feses meningkatkan efisiensi dari bulu lalat dalam

    membawa ookista dan partikel lain. 1ekanisme pemindahan agen

     penyakit, biologi dan ekologi lalat mengindikasikan bahwa lalat berpotensi

    tinggi untuk menyebarkan C. parvum dan ". lamblia. ;alat memiliki peran penting pada kesehatan manusia. abah  foodborne disease yang

    terjadi selalu dihubungkan dengan meningkatnya populasi lalat +anti

    $""(.

    elain itu, upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan

     foodborne parasitic disease ialah dengan memperhatikan higiene personal.

    5dapun upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan dari

     parasit protozoa +"iardia sp.,  Cryptosporidium sp. , Cyclospora sp. ,

    Toxoplasma sp. yaitu7

    (. 2uci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum memegang?mengolah

    makanan, setelah dari kamar mandi, dan setelah menyentuh?menangani hewan.

  • 8/18/2019 Parasit Foodborne

    11/14

    11

    $. 1emastikan individu terinfeksi mencuci tangan mereka sesering mungkin

    terutama setelah dari kamar mandi dan saat menangani makanan untuk 

    mengurangi penyebaran infeksi.

    !. 1inum air hanya dari air matang minimal telah mendidih selama ( menit untuk 

    membunuh parasit.). @angan menelan air saat berenang +protozoa banyak ditularkan melalui air 

    kolam dan jangan berenang di kolam jika dalam suatu komunitas tersebut

    diketahui tertular giardiasis, cyclosporiasis, atau cryptosporidiosis.

    &. elalu memastikan makanan yang dimasak telah matang sempurna sampai

     bagian internal.

    *. 6idak meminum susu mentah atau daging mentah tanpa perlakuan apapun

    +minimal pasteurisasi susu.

    %. 2uci dengan bersih kemudian kupas serta memasak buah:buahan mentah dan

    sayuran sebelum makan.

    -. 6erutama bagi ibu hamil, sangat penting memeriksakan kesehatan tubuh dan

    imunitas tubuh untuk menhindari terinfeksi protozoa khususnya toksopasmosis.A. Penularan toksoplasmosis terkait hygiene sanitasi didapur oleh karena itu

    sangat penting untuk selalu cuci tangan, talenan, dan peralatan lainnya secara

    menyeluruh dengan air panas, air sabun setelah menangani daging mentah.

    (". 5pabila memelihara kucing, upayakan selalu membersihkan kotoran kucing

    setiap hari karena kucing kotoran lebih dari satu hari dapat mengandung parasit

    dewasa.

    ((. 2uci tangan secara menyeluruh dengan air hangat dan sabun setelah menangani

    kucing, membersihkan tempat kotoran kucing, terutama sebelum menangani

    atau makan makanan +=#5 $"(&.

    5dapun upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan dari

     parasit helminth juga tidak jauh berbeda dengan pencegahan untuk 

     protozoa. 3husus untuk produk pangan asal ikan, menurut peraturan yang

     berlaku di 8ropa +82 Cegulation $""), semua bagian dari produk ikan

    sebaiknya dibekukan dengan suhu minimal :$"H2 tidak kurang dari $) jam

    untuk ikan yang akan dikonsumsi mentah atau setengah matang, atau

    untuk produk asal ikan yang mengalami proses pengasapan +suhu internal

    G*"H2. Perlakuan ini juga harus dilakukan pada produk yang hanya

    mengalami pengasinan atau penggaraman atau produk dengan perlakuan

    tertentu yang diperkirakan tidak dapat membunuh larva. ementara di

    5merika erikat, peraturan dari  $ood and rug dministration

    mewajibkan bahwa ikan dan produk laut yang akan dikonsumsi mentahatau setengah matang harus mengalami blast frozen sampai suhu :!&H2

    atau lebih rendah selama (& jam, atau dapat pula dengan pembekuan pada

    suhu :$"H2 atau lebih rendah selama % hari.

    ;arva parasit sensitif pada garam hanya pada kondisi tertentu.

    #iperkirakan bahwa penyimpanan ikan dalam larutan garam dengan *.!'

    garam dan !.%' acetic acid merupakan kemampuan bertahan maksimal

     bagi larva. Pada produksi industri biasanya diberi perlakuan penggaraman

    kering dengan total waktu yang dibutuhkan untuk membunuh parasit ialah

    selama $" hari. elain penggaraman, upaya yang dapat dilakukan adalah

    dengan pemanasan. Beberapa penelitian menemukan bahwa pemanasan

    minimal *"H2 selama ( menit dapat membunuh berbagai larva dalam

  • 8/18/2019 Parasit Foodborne

    12/14

    12

     produk ikan. =paya lain adalah dengan tekanan hidrostatik yang dapat

    membunuh larva. yaitu dengan pemberian $"" 1Pa selama(" menit pada

    suhu "H2 sampai (&H2, atau ()" 1Pa selama *" menit pada "H2 sampai

    (&H2. ;arva parasit juga dapat dibunuh dengan pemberian iradiasi dosis

    lebih tinggi dari * sampai(" k9y. Pengasapan panas pada suhu %"H2sampai -"H2 selama !:- jam juga diyakini dapat membunuh larva +Pozio

    $"(!.

    Insiden dari  fishborne parasite dapat dikurangi bahkan dieliminasi apabila

    konsumsi terhadap produk:produk tersebut dihindari. 0amun pada aplikasinya

    target ini sangat sulit dicapai karena semakin banyaknya konsumen yang tertarik 

    untuk mengkonsumsi berbagai macam hidangan ikan tradisional yang menyajikan

    ikan segar atau ikan yang hanya melalui proses pengolahan sederhana. 1etode

    sederhana untuk mengontrol  fishborne parasitic disease  dapat melalui proses

    identifikasi dan pengobatan individu yang sakit, kampanye edukasi terhadap

    konsumen, dan pemberian medikasi preventif secara massal. alaupun hasil yang

    didapat cukup sukses pada beberapa negara seperti @epang dan 3orea, namunmetode ini secara umum tidak mencapai target yang diharapkan pada banyak 

    negara terlihat dari tingkat kejadian penyakit yang tidak menurun secara

    signifikan. alah satu penyebabnya antara lain terjadinya reinfeksi akibat

    konsumsi produk berisiko.

  • 8/18/2019 Parasit Foodborne

    13/14

    13

    lalat sebagai tempat bertelur. 6imbunan kotoran hewan bisa disemprot

    dengan diazinon dan malathion +sebagai emulsi atau insektisida.

     c. Pembasmian lalat dewasa. =ntuk membasmi lalat dewasa bisa

    dilakukan penyemprotan udara 7 (. dalam rumah7 penyemprotan dengan

    ",(' pyrethrum dengan synergizing agents. $. diluar rumah 7 foggingdengan suspensi atau larutan dari &' ##6, $' lindane atau &'

    malathion. 6etapi lalat bisa menjadi resisten terhadap insektisida.

    #isamping penyemprotan udara +space spraying bisa juga dilakukan. !.

    Cesidual spraying dengan organophosphorus insecticides seperti 7

    #iazinon (', #ibrom (', #imethoote, malathion &', ronnel (', ##>P

    dan bayer ; (!?&A +anti $""(.

    SI#PULAN

     $oodborne disease yang disebabkan oleh parasit baik protozoa

    maupun cacing banyak ditularkan melalui produk pangan asal hewan.

    3eberadaan parasit dalam produk pangan yang dikonsumsi oleh manusia

    sangat membahayakan kesehatan manusia karena dapat menyebabkan

    gangguan kesehatan seperti gangguan pencernaan baik dalam bentuk 

    ringan dan berat sampai menimbulkan alergi dan shock anafilaksis.

    6erdapat berbagai macam upaya pencegahan dan kontrol terhadap

     foodborne   parasitic  disease  yaitu dengan memperhatikan proses

     pengolahan pascapanen dari bahan pangan yang akan dikonsumsi serta

    menerapkan sistem kontrol vektor penyebar penyakit yang dapat berhasil

    apabila terjalin kerjasama dari berbagai pihak.

    DA$TA% PUSTAKA

    5nshary 4. $"((. Identifikasi 1olekuler dengan 6eknik P2C:CF;P ;arva Parasit

    5nisakis spp +0ematoda7 5nisakidae pada Ikan 6ongkol +5uEis thazard

    dan 3embung +Castrelliger kanagurta dari Perairan 1akassar . ). $ish. %ci.

     *III  +$7%":%%.

    5udicana 16, 3ennedy 1. $""-. 5nisakis simpleE7 from obscure infectious

    worm to inducer of immune hypersensitivity. Clinical &icrob. +ev. $(+$7!*":!%A.

    2leaveland , ;aurenson 13, 6aylor ;4. +$""(. #iseases of humans and their 

    domestic mammals7 pathogen characteristics, host range and the risk of 

    emergency. Philos Trans roy %oc ond biol %ci. !&*7AA(:AAA.

    #awson #. $""&. Foodborne Protozoan Parasites. 8lsevier7  Int. ). of $ood 

     &icrobiol . ("!7 $"%:$$%.

    82J 8uropean 2ommission. $""). Cegulation +82 0o. -&!?$"") of the

    8uropean Parliament and of the 2ouncil of $A 5pril $"") laying down

    specific hygiene rules on the hygiene of foodstuffs. -ff. ). ur. /nion (!A7

    &&KA&.

  • 8/18/2019 Parasit Foodborne

    14/14

    14

    8om 3, @oen 43, 3ong D, 4wang =, Dang D, ;i L. $""$. Identification of 

    6aenia asiantica in 2hina71olecular, 1orphological and 8pidemiological

    5nalysis of ;uzhai Isolates. ). Parasitol . --7 %&-:%*).

    Ito 5, andra 6, Damasaki 4, 0akao 1, ako D, 0akaya 3, 1argono , uroso

    6, 9auci 2, #ightowlers 1. $""). 2ysticercosis?6aeniasis in 5sia and thePasific. 0ector 1orne 2oonotic is. )7 A&:("%.

    ;ymbery 5@, 2heah FD. $""%. 5nisakid nematodes and anisakiasis. #alam7

    1urrell 3#, Fried B.  $ood#borne Parasitic 2oonoses3 $ish nd Plant#

     1orne Parasites. 0ew Dork 7 pringer cience.

    1urdiati 6B, endow I. $""*. Zoonosisyang ditularkan melalui pangan. 4artazoa

    (*+(7 ()M$".

    1urrell 3#. $"(!. Zoonotic Foodborne Parasites and 6heir urveilance. +ev. sci.

    tech. -ff. Int. piz. !$+$7 &&A:&*A.

     0icholas C, mith 4. $""!. Parasite, cryptosporidium, giardia and cyclospora as

    foodborne pathogens. p. )&!M)%-. In 2.. Blackburn and P.@. 1acclure

    +8ds..  $ood#borne Pathogens3 'azards, ris! analysis and control.8ngland7 oodhead Publishing in Food cience and 6echnology.

    Pozio 8. $"(!. Integrating animal health surveillance and food safety7 the

    eEample of 5nisakis. +ev. sci. tech. -ff. int. piz . !$+$7)-%:)A*.

    anti #0. $""(. 1anajemen Pengendalian ;alat. #iunduh (( #esember $"(&J.

    6ersedia pada7 http7??library.usu.ac.id?download?fk?fk:#evi.pdf  

    antos 251;, 4owgate P. $"((. Fishborne zoonotic parasites and aNuaculture7 5

    review. 5uaculture !(-7$&!K$*(.

    aridewi C. $""-. 8merging Parasit pada #aging. Bul. BP1P4 $""-.

    oejodono CC. $"").  2oonosis. Bogor +I#7 ;aboratorium 3esmavet.

    #epartemen Penyakit 4ewan dan 3esmavet. Fakultas 3edokteran 4ewan

    Institut Pertanian Bogor.

    uharsono. $""$.  2oonosis Penya!it &enular dari 'ewan !e &anusia.

    Dogyakarta +I#7 3anisius.

    6orgerson PC, de ilva 0C, FOvre 81, 3asuga F, Cokni 1B, Zhou L0, ripa

    B, 9argouri 0, illingham 5;, tein 2. $"(). 6he global burden of 

    foodborne parasitic diseases7 an update. Trends Parasitol . !"+(7$":*.

    =#5J =nited tates #epartment of 5griculture Food afety and Inspection

    ervice. $"(&. Parasites and Foodborne Illness. #iunduh ($ #esember 

    $"(&J. 6ersedia pada7  http7??www.fsis.usda.gov?wps?portal?fsis?topics?food:

    safety:education?get:answers?food:safety:fact:sheets?foodborne:illness:and:

    disease?parasites:and:foodborne:illness? idodo 5D. $""-. trategi menghadapi abad zoonosis. #iunduh (" #esember 

    $"(&J. 6ersedia pada7 +http7??id.wikepedia.org?wki?zoonosis.

    http://library.usu.ac.id/download/fk/fk-Devi.pdfhttp://www.fsis.usda.gov/wps/portal/fsis/topics/food-safety-education/get-answers/food-safety-fact-sheets/foodborne-illness-and-disease/parasites-and-foodborne-illness/http://www.fsis.usda.gov/wps/portal/fsis/topics/food-safety-education/get-answers/food-safety-fact-sheets/foodborne-illness-and-disease/parasites-and-foodborne-illness/http://www.fsis.usda.gov/wps/portal/fsis/topics/food-safety-education/get-answers/food-safety-fact-sheets/foodborne-illness-and-disease/parasites-and-foodborne-illness/http://www.fsis.usda.gov/wps/portal/fsis/topics/food-safety-education/get-answers/food-safety-fact-sheets/foodborne-illness-and-disease/parasites-and-foodborne-illness/http://id.wikepedia.org/wki/zoonosishttp://www.fsis.usda.gov/wps/portal/fsis/topics/food-safety-education/get-answers/food-safety-fact-sheets/foodborne-illness-and-disease/parasites-and-foodborne-illness/http://www.fsis.usda.gov/wps/portal/fsis/topics/food-safety-education/get-answers/food-safety-fact-sheets/foodborne-illness-and-disease/parasites-and-foodborne-illness/http://www.fsis.usda.gov/wps/portal/fsis/topics/food-safety-education/get-answers/food-safety-fact-sheets/foodborne-illness-and-disease/parasites-and-foodborne-illness/http://id.wikepedia.org/wki/zoonosishttp://library.usu.ac.id/download/fk/fk-Devi.pdf