paradigma pendidikan partisipatif humanis perspektif...

95
i PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF ISLAM (Studi Terhadap Q.S. al-Shaffât ayat 101-112) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: Musyahid NIM: 111 09025 JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014

Upload: others

Post on 07-Nov-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

i

PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF

HUMANIS PERSPEKTIF ISLAM

(Studi Terhadap Q.S. al-Shaffât ayat 101-112)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Musyahid

NIM: 111 09025

JURUSAN TARBIYAH

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2014

Page 2: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

ii

Page 3: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

iii

PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF

HUMANIS PERSPEKTIF ISLAM

(Studi Terhadap Q.S. al-Shaffât ayat 101-112)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Musyahid

NIM: 111 09025

JURUSAN TARBIYAH

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2014

Page 4: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

iv

Page 5: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

v

Page 6: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawahini:

Nama : Musyahid

NIM : 11109025

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah.

Salatiga, 25 Juni 2014

Penulis

Musyahid

NIM: 11109025

Page 7: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.

Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada

pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya

Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” Q.S. al-Baqarah[2]: 148 (Departemen

Agama RI, 2002: 24).

PERSEMBAHAN

Untuk orang tuaku,

para dosen, saudara-saudaraku,

sahabat seperjunganku,

serta teman spesialku yang selalu setia menungguku.

Page 8: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan

kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyusun

skripsiini dengan sebaik-baiknya, namun mengingat keterbatasan pengetahuan

dan kemampuan penulis, kritikdan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan agar skripsi ini benar-benar dapat menjadi sumbangan pemikiran yang

bermanfaat.

Dengan selesainya skripsi ini, tidak lupa penulis ucapkan terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku ketua STAIN Salatiga.

2. BapakSuwardi, M.Pd, selakuketuajurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si, selaku ketua program studi PAI.

4. Bapak Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag, sebagai dosen pembimbing

skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya

serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

ix

5. BapakDr. H. Zulfa Machasin, M.Ag, selakupembimbingakademik

yang telahbanyakmemberi masukankepadapenulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak dan ibu serta saudara-sadaraku di rumah yang telah mendoakan

dan membantu dalam bentuk materi untuk membiayai penulis dalam

menyelesaikan studi di STAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang

dan kesabaran.

8. Mas Muttaqin, mbak Barid, Zazak, Darwanto, Irhamna, Totok, Suko

dan Kariim yang telah memberi semangat untuk menyelesaikan

sekripsi ini.

9. Teman-teman IMM dan PAI A angkatan 2009 yang telah mendukung

sehingga dapat selesai sekripsi ini.

Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang

setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT.

Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis

khususnya dan para pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga,25 Juni 2014

Penulis

Page 10: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

x

ABSTRAK

Musyahid. 2014. 11109025. Paradigma Pendidikan Partisipatif Humanis Dalam

Perspektif Islam (Studi terhadap Q.S. al-Shaffât 101-112). Program Strata I

Jurusan Pendidikan Agama Islam (STAIN) Salatiga, 2014. Pembimbing:

Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag.

Kata kunci: Paradigma, Pendidikan Partisipatif, Humanis, Perspektif Islam

Penelitian ini bertujuan; 1) Bagaimanadeskripsi dan munasabah Q.S. Al-

Shaffât: 101 - 112. 2)Bagaimana konsep pendidikan partisipatif humanis menurut

Q.S. Al-Shaffât: 101 - 112. 3) Bagaiman implemntasi konsep pendidikan

partisipatif dalam Q.S. Al-Shaffât: 101 - 112.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, untuk memberi penjelasan

terhadap ayattersebut, menggunakan metode studi pustaka (library research),

maka langkah yangditempuh adalah dengan cara membaca, memahami serta

menelaah buku-buku, kitab-kitab tafsir serta sumber-sumber yang

berkenaandengan permasalahan yang ada, kemudian dianalisa.Sumber data adalah

tafsir Al-Qur‟an surat Al-Shaffât ayat 101 -112. Kemudian dilengkapi buku dan

ayat - ayat lain yang berhubungan dengan pokok bahasan skripsi ini.Dalam

melakukan penelitian, penulis menggunakan pendekatankontekstual, yaitu

“mendudukkan keterkaitan antara yang sentral dengan yangperifer adalah

terapannya, yang sentral adalah studi tentang ayat-ayat Qur‟aniah, dan yang

perifer adalah studi tentang ayat-ayat kauniah. Dalam menganalisis ayat penulis

menggunakan metode maudhu’i, yakni menghimpun ayat-ayat Al-Qur‟an yang

mempunyai maksud sama.Dalam arti sama-sama membicarakan satu topik

masalah dan menyusun berdasar kronologi serta sebab turunnya ayat tersebut.

Kemudianpenafsirmulaimemberikanketerangandanpenjelasansertamengambilkesi

mpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan 1)Deskripsi dan munasabah Q.S. Al-

Shaffât ayat 101-112 bercerita mengenai hal ikhwalmimpi Nabi Ibrahim as. Yang

sejatinya wahyu dari Allah swt untuk mengorbankan anaknya sebagai bentuk

keikhlasan dalam pengabdian. Munasabah dengan surat sebelum dan sesudahnya

diantaranya adalah: surat Yasin dan Shad. Surat yasin bagian pertama

mengisahkan tentang Nabi Ibrahim dan Isa dengan kaumnya. Bagian kedua

tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub yang

saling berlawanan yaitu iman dan kafir serta sejarah nabi-nabi. 2) Konsep

pendidikan partisipatif humanis dalam perspektif Islam menurut Q.S. Al-Shaffât

ayat 101 – 112pendidikan berdasarkan tauhid, mengandung akhlak mulia, bersifat

humanis, berkarakter, mempertimbangkan spiritual dan emosional, dialogis

bermanfaat bagi umat. 3)Implementasi konsep pendidikan partisipatif humanis

dalam persepektif Islam menurut Q.S. Al-Shaffât ayat 101 – 112 adalah

pendidikan didasarkan tauhid, orientasi pada aspek afektif dan psikomotorik, pola

student oriented, paham makna pendidikan, peningkatan motivasi belajar, proces

oriented, sistem kejuruan diterapakan pada sekolah umum, perlu dukungan dan

partisipatif semua pihak, guru bersifat profesional, prioritas dari pemerintah

terhadap pendidikan.

Page 11: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

xi

TRANSLITERASI

A. Konsonan

Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin

Dh ض ` ء

Th ط B ب

Zh ظ T ت

„ ع Ts ث

Gh غ J ج

F ف H ح

Q ق kh خ

K ك d د

L ل dz ذ

M م r ر

N ن z ز

W و s س

H ه sy ش

Y ي sh ص

B. Konsonan Rangkap

Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap

C. Vokal Pendek

Vokal pendek fathah ditulis a, kasrah ditulis i, dan dhammah ditulis u.

Page 12: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

xii

D. Vokal Panjang

Vokal panjang ditulis: a-â, i-î, u-û

E. Kata sandang Alif +lam

Kata sandang alif+ lam ditulis al- (dengan tanda penghubung)

Page 13: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

xiii

DAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................................i

HALAMAN BERLOGO.........................................................................................ii

HALAMAN JUDUL..............................................................................................iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................................................iv

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN………………………………………v

DEKLARASI..........................................................................................................vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................viii

ABSTRAK ...........................................................................................................ix

TRANSLITERASI.................................................................................................xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................xiii

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat ................ ........................................................... 8

D. Metode .................................................................................................9

E. Penegasan Istilah.................................................................................12

G. Sistematika Penulisan........................................................................15

BAB II DESKRIPSIDAN MUNASABAH SURAT AL-SHAFFÂT : 101-

112.......................................................................................................................17

A. Deskripsi Suratal-Shaffât : 101-112.................................................17

D. Munasabah Ayat.................................................................................24

Page 14: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

xiv

BAB III PROFIL IBRAHIM DAN ISMAIL SERTA TAFSIR SURAT AL-

SHAFFÂT AYAT 101 – 112................................................................................27

A. Profil Ibrahim......................................................................................27

B. Profil Ismail.........................................................................................30

C. Tafsir Surat Al-Shaffât 101-112..........................................................31

1. Tafsir surat Al-Shaffât secara umum...............................................31

2. Kabar Gembira ................................................................................32

3. Musyawarah.....................................................................................35

4. Kepasrahan.......................................................................................38

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS MENURUT

SURAT AL-SHAFFÂT AYAT 101-112..............................................................42

A. Pendidikan Prtisipatif Humanis..........................................................42

1. Pengertian Pendidikan....................................................................42

2.Pendidikan Partisipatif.....................................................................44

3.Pendidikan Humanis........................................................................46

4. Pendidikan Partisipatif Humanis ...................................................47

a. Bersifat Dialogis........................................................................48

b. Memberdayakan........................................................................49

c. Tidak Monoton..........................................................................50

B. Nilai-nilai Pendidikan Partisipatif Humanis Dalam Surat Al-Shaffât

Ayat 101-112.......................................................................................50

1. Kabar Gembira Akan Datangnya Anak .........................................51

2. Berdiskusi Tentang Perintah Allah.................................................52

Page 15: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

xv

3. Proses Pelaksanaan Perintah Allah.................................................52

4. Pujian dan Hadiah Kepada Orang yang Taat.................................53

a. Pemberian Hadiah.....................................................................53

b. Pujian ........................................................................................54

C. Bentukan Pendidikan Partisipatif Humanis Dalam Surat Al-Shaffât

Ayat 101-112......................................................................................55

1. Pendidikan Tauhid ........................................................................55

2. Pendidikan Akhlak........................................................................57

3. Pendidikan Humanis.....................................................................57

4. Pendidikan Spiritual dan Emosional.............................................58

5. Pendidikan Karakter.....................................................................58

6. Pendidikan Berlandaskan Metode Dialogis.................................59

7. PendidikanSosial.........................................................................59

D. Implementasi Pendidikan Partispasipatif Humanis dalam Surat Al-

Shaffât Ayat 101-112 Terhadap Pendidikan Global...........................61

1. Tantangan Kemiskinan...................................................................61

2. Jawaban atas Tantangan.................................................................62

BAB V KESIMPULAN........................................................................................68

A. Kesimpulan .......................................................................................68

B. Saran..................................................................................................70

C. Penutup .............................................................................................70

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

Page 16: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Membicarakan problematika pendidikan, berarti juga

membicarakan manusia pada tugas utamanya di muka bumi ini yakni

menjadi pemimpin (khalifah fii al-ardhi). Pendidikan merupakan sebuah

proses yang akan mengantarkan manusia kepada pribadi yang sempurna,

berkarakter dan mampu hidup secara damai bersama masyarakat yang

heterogen tanpa saling bermusuhan, karena akhir dari permusuhan

mengakibatkan perpecahan dan kehancuran. Pendidikan membuat mereka

hidup damai, saling menghormati karena kedewasaanya dalam berinteraksi

bukan malah sebaliknya.

Secara umum pendidikan bertujuan untuk menemukan hakikat

kemanusiaanya (Umiarso dan Zamroni, 2011: 7). Orang yang

berpendidikan diharapkan untuk mampu bersikap dewasa, dalam berpikir,

berkarya dan berinteraksi dengan sesama manusia. Dengan adanya

pendidikan, manusia bisa menyadari potensi yang ia miliki. Kemudian

dengan proses berpikirnya, manusia menemukan eksistensi kehadiran

dalam kehidupan di dunia yaitu sebagai pemimpin yang terpercaya Tuhan

karena kecerdasannya.

1

Page 17: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

2

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah : 30-33.

Artinya:

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di

muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak

menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat

kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami

senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan

Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui

apa yang tidak kamu ketahui". Dan Dia mengajarkan kepada

Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian

mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:

"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu

memang orang-orang yang benar!". Mereka menjawab: "Maha

Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang

telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah

Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Allah berfirman:

"Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda

ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-

nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan

kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit

dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa

yang kamu sembunyikan?" (QS. Al-Baqarah [2]: 30-33).

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang

cerdas dibanding malaikat. Malaikat hanya mengetahui apa yang diajarkan

oleh Allah tentang bumi sedangkan manusia, dalam ayat ini Adam yang

Page 18: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

3

merupakan simbol dari manusia dengan izin Allah mengetahui semuanya

ketika ditanya nama - nama benda yang ada di bumi bahkan mampu

menjelaskan nama dan teori dari suatu benda yang diminta untuk

disebutkannya. Tuhan menciptakan manusia tidak hanya sekedar

membentuk jasmani rohani begitu saja, namun Tuhan juga membekalinya

dengan potensi melekat dan merupakan sebuah karakter yang dimiliki

manusia. Dengan potensi tersebut manusia mampu mengejawantahkan

potensinya hingga mampu menjadi wakil Tuhan di muka bumi ini.

Manusia dengan potensinya mampu tanggap terhadap semua rangsangan,

termasuk rangsangan semua gejala alam semesta ini. Tanggapan ini

merupakan suatu pengalaman dan pengalaman itu dari zaman ke zaman

akan berakumulasi secara terus menerus terhadap segala sesuatu di alam

semesta ini hingga dapat diwariskan ke generasi berikutnya (Maslikhah

dan Susapti, 2009: 17).

Melihat tugas dan tanggung jawab manusia yang luhur seperti di

atas maka perlu adanya suatu konsep pendidikan yang kiranya mampu

mengantarkan manusia menuju pribadi yang unggul, mandiri atas

permasalahan yang ada di muka bumi. Mampu mengatur dengan bebas

sesuai dengan potensi yang melekat akan tetapi penuh dengan tanggung

jawab untuk kesejahteraan penduduk alam semesta. Pendidikan partisipatif

humanis merupakan pendidikan yang bersifat merdeka, dan

memanusiakan manusia. Maksudnya segala elemen yang bersinggungan

sama besarnya dalam mempengaruhi akan keberhasilan proses pendidikan,

Page 19: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

4

kemudian membebaskan dengan syarat pasti akan kembali kepada

fitrahnya yakni berkeinginan baik. Fitrah bukan berarti seperti kertas

kosong yang tidak ada setitik pun goresan tulisan akan tetapi memiliki

pembawaan atau potensi yang diberikan oleh Tuhan yang bisa

berpengaruh dalam kehidupan manusia.

Pada dasarnya manusia berkeinginan baik bagi hidupnya dan tidak

ada seorang pun di dunia ini yang menginginkan keburukan terjadi pada

diri maupun keluarganya. Seorang preman misalnya, dia tidak mungkin

membiarkan anaknya meniru profesi buruk yang diklaimkan oleh orang

bahwa dia itu preman yang jahat, meresahkan dan sebagai sampah

masyarakat, kecuali orang tersebut memiliki kelainan kejiwaan yang

mengharapkan anaknya celaka seperti dia, yang hidupnya tidak tenang

sama sekali, selalu merasa waswas, kalau-kalau dia ketahuan melakukan

kejahatan dan tertangkap. Kalau tidak kepepet (masalah ekonomi

misalnya) dia tidak sudi melakukan kejahatan yang merugikan diri dan

orang lain.

Pendidikan partisipatif humanis merupakan pendidikan yang

mengembangkan karakter seseorang dengan tanpa merusak potensi

menonjol yang dimiliki seseorang dengan perasaan bebas tanpa ada

ancaman yang membuat pelakunya merasa tidak nyaman karena ancaman

tersebut dalam menjalani kehidupanya sehari-hari. Potensi adalah

pembawaan menuju pada kebaikan sedangkan yang bisa membuat

Page 20: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

5

kehancuran harus dilakukan filter yaitu penyaringan dan pengendalian

agar tidak tumbuh subur dalam diri.

Potensi yang dimiliki manusia antara satu dengan yang lain

berbeda (Q.S. An – Nahl [16]: 71). Perbedaan tersebut tidak berarti yang

satu lebih cerdas atau lebih kurang dari yang lain. Setiap kali jika kita

diminta menilai siapa yang lebih cerdas diantara tokoh-tokoh nasional

tentunya kita akan mengalami kebingungan untuk menjawab dan tentunya

sangatlah subyektif. Dalam pendidikan, kita tidak bisa memakasakan

untuk menerapkan satu teori yang sama kepada orang yang berbeda.

Islam merupakan agama yang membidangi segala bidang sub

pokok kajian ilmu pengetahuan. Pendidikan dalam Islam, merupakan salah

satu pokok kajian dari ilmu pengetahuan yang memiliki peran penting bagi

kemajuan agama dalam eksistensinya di dunia dewasa ini. Al - Qur‟an

merupakan salah satu sumber dari agama Islam yang maha tinggi

bersumber dari kalam Ilahi terjaga dari kesalahan yang bersifat

manusiawi. Hal ini karena Al-Qur‟an bukan karya Muhammad sendiri

akan tetapi merupakan sebagai mukjizat yang berasal dari Ilahi Rabbi

untuk seluruh umat manusia di dunia ini. Dalam realitasnya, orang yang

mengaku dirinya beragamaIslam mereka belum mampu mengamalkannya

secara kaffah.

Sebagaiman yang diperintahkan Allah dalam surat Al - Baqarah:

208.

Page 21: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

6

Artinya :

“ Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam

Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut

langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang

nyata bagimu” (QS. Al-Baqarah: 208).

Jika kita rasakan dewasa ini orang dalam beragama masih pilih-

pilih ajaran yang sesuai hawa nafsunya. Agama hanya dijadikan tameng

ketika butuh namun ketika sengsara kembali ke agama ketika bahagia

lupa, mereka lupa bahwa usahanya tidaka hanya berasal dari hasil jerih

payahnya sendiri, namun butuh campur tangan orang lain dan bantuan

Tuhan yang Maha Esa tentunya. Begitupun negara kita Indonesia yang

mayoritas Islam ini, namun belum yakin dan mampu untuk menunjukkan

pada dunia bahwa Islam itu adalah satu-satunya agama yang sesuai dengan

zaman dan mampu mengatasi segala persoalan mikro maupun yang ada

dalam kancah dunia. Islam adalah agama segala generasi, tidak terikat

pada ruang dan waktu, ia bersifat universal dan mampu mengatasi segala

persoalan umat yang ada di kolong langit ini. Hal ini yang perlu diyakini

bagi setiap muslim sehingga mampu mengaplikasikannya dalam

kehidupan nyata.

Dalam perjalanan dunia keilmuan Islam, rasa-rasanya umat Islam

mulai jauh dari sumber agamanya. Maka yang terjadi adalah kemunduran

dalam hal keilmuan yang relatif lebih jauh. Hal ini justru bertolak

belakang dengan bangsa yang tidak menggunakan agama sebagai dasar

Page 22: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

7

dalam menapaki kehidupannya. Mereka yang mengaku tidak beragama

dalam urusan dunia mereka jauh lebih maju dan sukses daripada negara

berpenduduk mayoritas Muslim. Fakta sejarah memperlihatkan bahwa

orang – orang Barat telah mencuri karya-karya keilmuan Islam dan

membakar hangus karya yang mereka tidak butuhkan saat Islam

mengalami kekalahan pada perang salib. Umat Islam saat ini sedang

mengalami kebingungan yang mereka sendiri tidak menyadarinya.

Banyak diantara mereka yang lari kepada sesuatu yang membuat mereka

merasa bebas seperti minuman keras, obat-obatan terlarang, free sex dan

hal-hal nyeleneh karena kejenuhan yang mereka alami sebagai bentuk

ekspresi diri akibat broken home misalnya atau karena kegagalan dalam

meraih cita yang tidak bisa mereka teriman. Faktor utama penyebab dari

itu semua adalah : 1. Lupa terhadap sang pencipta yaitu Allah SWT, 2.

Tidak menjadikan Al-Qur‟an sebagai pegangan hidup, 3. Sebagian

lembaga pendidikan masih ada yang kurang mengapresiasi potensi peserta

didik.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

mengangkat tema tersebut dengan mengambil judul skripsi:

PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS DALAM

PERSPEKTIF ISLAM (STUDI TERHADAP AL - QURAN SURAT AL -

SHAFFÂT AYAT 101 - 112).

B. Rumusan Masalah

Page 23: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

8

Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan permasalahan

yang akan dibahas dalam penelitian ini. Rumusan masalahnya adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana deskripsi dan munasabah Q.S. Al-Shaffât ayat 101-112?

2. Bagaimana konsep pendidikan partisipatif humanis dalam perspektif

Islam menurut Q.S. Al-Shaffât ayat 101 - 112?

3. Bagaimana implementasi konsep pendidikan partisipatif humanis dalam

persepektif Islam menurut Q.S. Al-Shaffât ayat 101 - 112?

C. Tujuan dan Manfaat

Dari pokok permasalahan yang telah dirumuskan diatas maka

tujuan dan manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui deskripsi dan munasabah Q.S. Al-Shaffât: 101 -

112.

b. Untuk mengetahui konsep pendidikan partisipatif humanis menurut

Q.S. Al-Shaffât: 101 - 112.

c. Untuk mengimplementasikan pendidikan partisipatif dalam Q.S.

Al-Shaffât: 101 - 112.

2. Manfaat

a. Bagi peneliti, meningkatkan wawasan yang lebih komprehensif

terhadap pemahaman konsep pendidikan partisipatif humanis

menurut Q.S. Al-Shaffât ayat 101 - 112 dari berbagai sudut

pandang para ulama.

Page 24: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

9

b. Bagi subyek dan praktisi pendidikan, dapat diaplikasikan dalam

sikap dan perilaku yang Islami di dalam kehidupan nyata.

c. Masyarakat, sebagai i‟tibar bagi manusia agar tetap berpegang

teguh pada ajaran agama Islam yaitu Al - Qur‟an.

D. Metode

Usaha untuk memproses data ataupun informasi yang diperlukan

dilakukan dalam penulisan ini disusun sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,

secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode ilmiah (M. Quraish Shihab, 2003: 312-

313). Jadi, dalam penelitian ini mencari konsep tentang pendidikan

partisipatif humanis dalam surat Al-Shaffât ayat 101 - 112 dari berbagai

kitab tafsir yang merupakan interpretasi para mufasir dalam memahami

maksud, isi dan kandungan yang ada dalam surat Al-Shaffât ayat 101 -

112 sehingga akan dapat mempermudah dalam kajian ini. Selanjutnya

untuk memberi penjelasan atau penafsiran terhadap ayat tersebut,

melalui metode studi pustaka (library research), maka langkah yang

ditempuh adalah dengan cara membaca, memahami serta menelaah

Page 25: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

10

buku-buku, baik berupa kitab-kitab tafsir maupun sumber-sumber lain

yang berkenaan dengan permasalahan yang ada, kemudian dianalisa.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini, adalah tafsir Al-Qur‟an surat Al-

Shaffât ayat 101 - 112. Kemudian dilengkapi buku dan ayat - ayat lain

yang berhubungan dengan permasalahan dan menjadi pokok bahasan

skripsi ini yaitu antara lain : buku yang berjudul “Pendidikan

Partisipatif, Menimbang Konsep Fitrah dan Progresivisme John

Dewey” karya Muis Sad Imam, M.Ag., “Pendidikan Pembebasan dalam

Perspektif Barat dan Timur ” karya Umiarso, M.Pd.I dan Zamroni,

M.Pd, “Wawasan Islam: Pokok-Pokok Pikiran tentang Paradigma dan

Sistem Islam” karya H. Endang Saifudin Anshari,M.A., “Sekolahnya

Manusia” karya Munif Chatib, “Pengantar Studi Ilmu Al-Qur‟an” karya

Syaikh Manna‟ Al-Qaththan dan buku–buku lain yang bersangkutan

dengan pembahasan skripsi ini.

3. Pendekatan Penelitian

Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan pendekatan

kontekstual, yaitu “mendudukkan keterkaitan antara yang sentral

dengan yang perifer adalah terapannya, yang sentral adalah studi

tentang ayat-ayat Qur‟aniah, dan yang perifer adalah studi tentang ayat-

ayat kauniah (bukti-bukti dalam kehidupan manusia dan alam)” (Al -

Farmawi, 1996: 12). Dengan pendekatan kontekstual ini diharapkan

makna konsep pendidikan partisipatif humanis dalam Al-Shaffât ayat

Page 26: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

11

102 tidak hanya dapat dimengerti dan dipahami, akan tetapi dapat juga

diterapkan dalam kehidupan nyata. Sehingga dengan konsep pendidikan

partisipatif humanis pendidikan yang dalam hal ini adalah seluruh

komponen pendidikan benar-benar dapat menjalankan fungsi

edukatifnya dalam keluarga, masyarakat maupun sekolah.

4. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menganalisis data dengan

menggunakan :

a. Metode Maudhu‟i

1) Metode

Metode diartikan sebagai cara teratur yang digunakan

untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan

yang dikehendaki (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 740),.

Jadi, metode adalah serangkain cara yang sistematis untuk

mencapai suatu tujuan.

2) Maudhu‟i

Kata maudhu‟i berarti tematik, sedang menjadi tren

(Atabiak, Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, 2003: 1863),.

Sedangkan menurut para ulama kontemporer, maudhu‟i yakni

menghimpun ayat-ayat Al-Qur‟an yang mempunyai maksud

sama. Dalam arti sama-sama membicarakan satu topik masalah

dan menyusun berdasar kronologi serta sebab turunnya ayat

tersebut. Kemudian penafsir mulai memberikan keterangan dan

Page 27: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

12

penjelasan serta mengambil kesimpulan. Secara khusus, penafsir

melakukan studi tafsirnya ini dengan metode maudhu‟i, dimana ia

meneliti ayat-ayat tersebut dari seluruh seginya, dan melakukan

analisis berdasar ilmu yang benar, yang digunakan oleh pembahas

untuk menjelaskan pokok permasalahan, sehingga ia dapat

memahami permasalahan tersebut dengan mudah dan betul-betul

menguasainya, sehingga memungkinkan baginya untuk

memahami maksud yang terdalam dan dapat menolak segala

kritik (Al - Farmawi, 1996:36-37).

b. Analisis Isi (Content Analyze)

Guna mencari jawaban dari permasalahan yang ada di atas,

penulis menggunakan metode Analisis Isi (Content Analyze) dalam

penelitian ini. Menurut B. Berelson sebagaimana dikutip oleh Hasan

Sadily, metode Analisis Isi (Content Analyze) adalah suatu teknik

penyelidikan yang berusaha untuk menguraikan secara objektif,

sistematik, dan kuantitatif isi yang termanifestasikan dalam suatu

komunikasi (Hasan Sadily, 1980: 207).

E. Penegasan Istilah

Agar tehindar dari kata-kata yang kabur dan tidak runtut serta

menghindari timbulnya salah penafsiran atau misinterpretation serta

pengertian yang melebar dalam menafsirkan isi dan juga substansi dari

karya ilmiah (penelitian). Maka diperlukan penegasan istilah dalam judul

Page 28: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

13

tersebut yang menjelaskan pengertian masing - masing kata yang

mendukung dalam judul penelitian ini, yakni sebagai berikut.

1. Paradigma

Arti kata paradigma adalah kerangka berpikir (Departemen

Pendidikan Nasional, 2007: 828),. Sedangkan menurut Partanto dan

Barry dalam buku Pendidikan Pembebasan Perspektif Barat dan Timur,

paradigma adalah suatu pedoman yang dipakai untuk menunjukkan

gugusan sistem pemikiran atau bentuk kasus dan pemecahannya

(Umiarso dan Zamroni, 2011: 39). Jadi, paradigma adalah teori dasar

untuk dijadikan pedoman suatu pemikiran.

2. Pendidikan

Kata Tarbiyah berarti pendidikan (Atabiak, Ali dan Ahmad Zuhdi

Muhdlor 2003: 454). Kata tarbiyah/ تربية berasal dari bahasa Arab yaitu:

تربية- يربي- ربى yang berarti: الملك (raja/penguasa), السيد (tuan) المدبر

(pengatur) القيم (penanggung jawab) Istilah .(pemberi ni‟mat) المنعم

tarbiyah dapat diartikan sebagai proses penyampaian atau

pendampingan (asistenis) terhadap anak yang diampu sehingga dapat

mengantarkan masa kanak-kanak tersebut ke arah yang lebih baik, baik

anak tersebut anak sendiri maupun anak orang lain (Ahmad Munir,

2008:38-39). Jadi, tarbiyah adalah istilah yang menjelaskan untuk

pedagogi.

Page 29: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

14

3. Partisipatif

Partisipatif berasal dari kata partisipasi yang artinya perihal turut

serta dalam suatu kegiatan, keikut sertaan, peran serta (Departemen

Pendidikan Nasional, 2007: 831). Jadi dapat dikatakan bahwa

partisipatif adalah sebuah kegiatan yang memerlukan keikut sertaan dari

seluruh elemen yang mendukung dari kegiatan tersebut baik benda mati

maupun hidup, baik konsep maupun teori.

4. Humanis

Humanis diartikan sebagai orang yang mendambakan dan

memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik,

berdasarkan asas kemanusiaan, pengabdi kepentingan sesama umat

manusia (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 831). Jadi humanis

adalah subjek yang mendambakan keadilan.

5. Islam

Terminologi atau kata Islam berasal dari bahasa Arab yang

berasal dari kata سلم damai dan اسلم yang artinya menyerahkan

(Mahmud Yunus, 1990: 177). Islam memiliki arti "penyerahan", atau

penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: هللا, Allah). Pengikut

ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang

tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi

laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa

Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan

rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa

Page 30: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

15

Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh

Allah.

Jadi paradigma pendidikan partisipatif humanis perspektif Islam

adalah teori dasar untuk dijadikan pedoman suatu pemikiran proses

penyampaian atau pendampingan (asistenis) terhadap anak yang

diampu sehingga dapat mengantarkan masa kanak-kanak tersebut ke

arah yang lebih baik,dan memerlukan keikut sertaan dari seluruh

elemen yang mendukung dari kegiatan tersebut baik benda mati

maupun hidup, baik konsep maupun teori berdasarkan asas

kemanusiaan, pengabdi kepentingan sesama umat manusia hasilnya

diserahan sepenuhnya kepada Tuhan.

F. Sistematika Penulisan

Untuk dapat dipahami urutan dan pola berpikir dari tulisan ini,

maka skripsi disusun dalam lima bab. Setiap bab merefleksikan muatan isi

yang satu sama lain saling berkesinambungan.

Secara garis besar, penulisan skripsi ini terbagi dalam lima pokok

pikiran yang masing-masing termuat dalam bab yang berbeda-beda. Secara

rinci masing-masing bab akan membahas tentang hal-hal sebagai berikut :

Pada bab I, merupakan pendahuluan yang membahas mengenai

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat hasil

penelitian, metode, penegasan istilah, dan sistematika penulisan.

Pada bab II, merupakan deskripsi surat Al-Shaffât ayat 101 – 112

yang berisi pemaparan hasil penelitian yang berupa telaah terhadap Al –

Page 31: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

16

Quran surat Al-Shaffât ayat 101 - 112 yang meliputi : deskripsi surat Al-

Shaffât ayat 101 - 112 yang disertai arti mufradat dan munasabah ayat.

Pada bab III , merupakan tafsir surat Ash - Shaffaat ayat 101 - 112.

Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang tema penelitian yang

meliputi profil Ibrahim dan Isma‟il serta Tafsir surat Al-Shaffât ayat 101 -

112.

Pada bab IV, merupakan analisis pendidikan partisipatif humanis

menurut surat Al-Shaffât ayat 101 - 112. Pada bab ini peneliti akan

menjelaskan meliputi pengertian pendidikan partisipatif humanis dan hasil

analisis tentang pendidikan partisipatif humanis dalam surat Al-Shaffât

ayat 101 - 112.

Pada bab V, pada bab ini merupakan bagian penutup skripsi yang

terdiri dari kesimpulan, saran dan penutup.

Page 32: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

17

BAB II

DESKRIPSI DAN MUNASABAH SURAT AL – SHAFFÂT : 101-112

A. Deskripsi Surat AL-SHAFFÂT AYAT 101-112

Surat al-Shaffât ayat 101 – 112 berbunyi sebagai berikut :

Artinya :

101. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak

yang amat sabar. 102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur

sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai

anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku

menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia

menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan

kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-

orang yang sabar". 103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan

Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah

kesabaran keduanya). 104. Dan Kami panggillah dia: "Hai

Ibrahim, 105. sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu",

sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-

orang yang berbuat baik. 106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu 17

Page 33: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

18

ujian yang nyata. 107. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor

sembelihan yang besar. 108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu

(pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang

kemudian, 109. (yaitu) "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".

110. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang

yang berbuat baik. 111. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba

Kami yang beriman. 112. Dan Kami beri dia kabar gembira

dengan kelahiran Ishaq, seorang nabi yang termasuk orang-orang

yang saleh” (QS. al-Shaffât [37]: 101-112).

Arti mufrodat dari ayat 101-112 adalah sebagai berikut :

بشزا-يبشز-بشز Berasal dari kata : بشز yang artinya bersuka hati,

gembira, menyampaikan kabar baik (Mahmud Yunus, 1989: 65).

Budihardjo mengutip dari al-Raghib al-Ashfahani bahwa kata kerja

basyara berarti bergembira, mengembirakan, dan menguliti (Budihardjo,

2010: 189). Jadi basyara bisa diartikan sebuah kabar baik yang apabila

disampaikan maka penerimanya akan merasa bersuka hati atau gembira.

Berasal dari kata : غلم artinya dukana, sudah غلما-يغلم- غلم

memiliki syahwat terhadap perempuan (Mahmud Yunus, 1989: 300). Juga

bisa diartikan dengan Pemuda (Atabiak Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor

2003: 1356). Dalam kitab tafsir al-Mishbah ghulam adalah seorang

pemuda yang telah tumbuh memanjang kumisnya. Biasanya yang

mencapai usia tersebut telah tumbuh pesat pula nafsu seksualnya, karena

itu nafsu seksual dinamai juga غلمة ghulmah (M. Quraish shihab, 2003:

61). Jadi ghulam merupakan anak muda yang secara fisik maupun biologis

sudah memasuki usia dewasa.

احتلم-حلما- يحلم- حلم Terambil dari kata : حلم yang berarti

bermimpi (Mahmud Yunus, 1989: 108). Halima juga bisa diartikan dari

Page 34: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

19

akar kata yang terdiri dari huruf ha‟, lam, dan mim, yang mempunyai tiga

makna dasar, yaitu tidak tergesa-gesa, lubang karena kerusakan serta

mimpi (Atabiak Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor 2003: 793). Budihardjo

mengutip dari Ahmad bin Faris bin Zakariya kata halim mempunyai tiga

arti dasar, yaitu tidak tergesa-gesa, melubang sesuatu dan melihat sesuatu

dalam mimpi (Budihardjo, 2010: 189). Jadi haliim merupakan ciri-ciri

anak laki-laki yang memasuki usia dewasa secara psikologi dan akal.

Berasal dari kata : بلغ ,yang artinya sampai بلغ بلوغا- يبلغ-

menyampaikan, mendapat, balig, masak (Mahmud Yunus, 1989: 71). Jadi

kata balagha diartikan dengan seorang anak yang telah berumur dewasa

secara biologi maupun akal karena sudah bisa berargumen.

سعيا- يسعي- سعي Berasal dari kata : سعي yang artinya bekerja,

berjalan dan berlari (Mahmud Yunus, 1998: 171). Juga bisa berarti عمل

amila bertindak, berbuat, berusaha (Ahamad Warson Munawwir, 1984:

634). Jadi sa‟ya diartikan sebuah gambaran tentang ciri bahwa seseorang

telah dewasa uang sudah bisa bekerja membantu menafkahi keluarga.

رءى : Berasal dari kata رؤية -رءيا-يزى- رءى yang berarti

memperlihatkan pendapat, pikiran, bermimpi (Mahmud Yunus, 1998:

136). Merupakan kata kerja mudhari‟ (masa kini dan datang) ini untuk

mengisyaratkan bahwa apa yang beliau lihat itu seakan-akan masih terlihat

hingga saat penyampaianya itu (M. Quraish Shihab, 2003: 63). Jadi

maksud dari penggunaan kata ini adalah untuk membuat sesuatu yang

terjadi seakan-akan masih terasa hinga saat ini.

Page 35: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

20

/ بحاتا Dari kata : ب ,artinya menyembelih ب بحا- يذب -

memotong ((Mahmud Yunus,1998: 133). Juga berarti menyembelih,

membunuh, mencekik/menjerat leher sampai mati dan membelah atau

memecahkan (Ahmad Warson Munawwir, 1984: 441). Kata ذبب كب ا yang

artinya saya menyembelihmu merupakan kata kerja mudhari‟ (masa kini

dan datang). Penggunaan bentuk tersebut untuk kata menyembelihmu

untuk mengisyaratkan bahwa perintah Allah yang dikandung mimpi itu

belum selesai dilaksanakan, tetapi hendaknya segera dilaksanakan. Karena

itu pula jawaban sang anak menggunakan kata kerja masa kini juga untuk

mengisyaratkan bahwa ia siap, dan bahwa hendaknya sang ayah

melaksanakan perintah Allah yang sedang maupun yang akan di terimanya

(M. Quraish Shihab, 2003: 63).

نظزانظز-ينظز– Berasal dari kata : نظز artinya melihat, merenungkan,

memikirka, mempertimbangkan (Ahamad Warson Munawwir, 1984:

1433). Terkait dengan ayat diatas nadhara merupakan sebuah kemampuan

intelektual yang digunakan untuk mempertimbangkan kemudian

memutuskan sesuatu yang berkaitan dengan hidup dan mati.

ئإف ف : Dari kata – ئإ لف -إ ال-يف diartikan berkerja lebih efektif atau

efisien, lebih berdaya guna (Atabiak Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor,

2003: 176). Hal ini mengisyaratkan bentuk kepatuhan Nabi Ismail kepada

Allah dan orang tuannya dengan mematuhi perintah.

Page 36: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

21

Berasal dari kata : أ ز yang berarti menyuruh ارا- زا-يأ ز- ز

(Mahmud Yunus, 1989: 48). Juga bisa berarti memerintahkan (Ahamad

Warson Munawwir, 1984: 38). Kata ا تإ ز Apa yang diperintahkan

kepadamu, bukan berkata: sembelihlah aku. masih berkaitan dengan kata

sebelumnya yakni hal tersebut adalah perintah Allah swt. Bagaimanapun

bentuk, cara dan kandungan apa yang diperintahkan-Nya, maka ia

sepenuhnya pasrah (M. Quraish Shihab, 2003: 63). Kalimat ini juga dapat

merupakan obat pelipur lara bagi keduanya dalam menghadapi ujian berat

itu.

وجدا-يجد-جدو Berasal dari kata : وجد yang artinya akan

mendapatkan sesuatu yang dimaksud (Mahmud Yunus, 1989: 492).

Maksudnya anak ini Ismail kelak akan menjadi orang yang ternama atas

ketaatan dan kebaikannya.

صبزا-يصبىز-صبز Berasal dari kata : صبز yang artinya sabar, tabah

hati, berani (Mahmud Yunus, 1998: 211). Juga bisa berarti حبس yang

artinya menahan, mencegah (Ahmad Warson Munawir 1984: 760).

Mengaitkan kesabarannya dengan kehendak Allah, sambil menyebut

terlebih dahulu kehendak-Nya, menunjukkan betapa tinggi akhlak dan

sopan santun sang anak kepada Allah swt. tidak dapat diragukan bahwa

jauh sebelum peristiwa ini pastilah sang ayah telah menanamkan dalam

hati dan benak anaknya tentang ke Esaan Allah dan sifat-sifat-Nya yang

indah serat bagaimana seharusnya bersikap kepada-Nya. Sikap dan ucapan

Page 37: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

22

sang anak yang di rekam ayat ini adalah buah pendidikan tersebut (M.

Quraish Shihab, 2003: 63).

ئسال ا- يسلم – Berasal dari kata : سلم ,yang berarti tunduk سلم

patuh, menerima sesuatu, jika dikembalikan kebentuk tsulatsi mujarrad

berasal dari kata –سال اسلم-سال ة-يسلم artinya selamat, sentosa (Mahmud

Yunus, 1998: 177). Jadi kata aslama atau salima bisa diartikan apabila

seseorang patuh teruma kepada Allah maka hidupnya akan diselamatkan-

Nya.

.Berarti bukit yang rendah (Mahmud Yunus, 1998: 79) : ت ل

Terambil dari kata الت at-tall yakni anak bukit, tanah yang lebih tinggi

daripada sekitarnya (Ahmad Warson Munawir 1984: 137). Ada juga yang

memahaminya dalam arti tumpukan pasir/ tanah yang keras. Kata tallahu

dari segi bahasa berarti melempar atau menjatuhkan seseorang keatas

tumpukan. Maksudnya adalah membaringkan dan meletakkan pelipisanya

dengan mantab pada satu tempat yang mantap dan keras, agar tidak

bergerak (M. Quraish Shihab, 2003: 64).

نادى : Berasal dari kata نداء- ينادى- ,yang artinya menyeru نادى

memanggil, berteriak (Mahmud Yunus, 1998: 447). Jadi nada berarti

bahwa ketika Ibrahim sudah bersiap akan menyembelih anaknya maka

Allah segera berteriak memanggilnya untuk menghemtikan

penyembelihan itu, karena telah nyata ketaatan Ibrahim kepada Allah dan

ketaatan Ismail kepada Tuhan dan ayahnya.

Page 38: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

23

Berasal dari kata :صدل ف صد ا - يصدق- صدق yang artinya benar

(Mahmud Yunus, 1998: 214). Jadi artinya membenarkan dengan

melaksanakan sesuai batas kemampuan apa yang diperintahkan Allah.

جزاء-يجزى– جزى Berasal dari kata : جزى yang artinya mencukupi,

membagi (Mahmud Yunus, 1998: 87). Jadi jaza‟ merupakan balasan yang

sangat banyak bagi orang yang mau berbuat baik dan sabar ketika

mendapat ujian.

ء بالء-بلوا Berasal dari kata : الذببلب -بال يبلو- mencobai, menguji

(Mahmud Yunus, 1998: 72). Budihardjo mengutip dari Ahmad bin Faris

bin Zakariya kata bala‟ mempunyai dua arti pokok, yaitu buruknya

sesuatu dan bagian percobaan (Budihardjo, 2010: 193). Agaknya dapat

diketahui dengan membayangkan keadaan Nabi Ibrahim as. ketika itu.

Anak yang telah beliau nantikan bertahun-tahun lamanya, kini harus beliau

sembelih pada usia remaja.

إداء- إدى- يفدء–إدى Berasal dari kata : إدى yang artinya menebus

sesuatu dari tawanan (Mahmud Yunus, 1998: 320). Jadi fada diartikan

dengan pengganti sesuatu yang tertahan. Tebusan biasanya diwujudkan

dalam bentu yang lebih baik dan tepat.

B. Munasabah

1. Pengertian

Page 39: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

24

Kata munasabah yang berakar kata dari ينا سب- نا سب مناسبة-

artinya patut, sesuai (Atabiak Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor 2003:

1878). Secara etimologi, munasabah berarti persesuaian, hubungan atau

relevansi sedang secara terminologi, munasabah adalah ilmu untuk

mengetahui alasan-alasan penertiban dari bagian-bagian al-Qur‟an yang

mulia (Abdul Djalal, 2000: 154). Jadi munasabah merupakan hubungan

persesuaian antara ayat atau surat yang satu dengan ayat atau surat yang

sebelum dan sesudahnya.

Seperti yang telah dikemukakan di atas, mengenai munasabah,

para mufasir mengingatkan agar dalam memahami atau menafsirkan

ayat-ayat Al-Qur‟an, khususnya yang berkaitan dengan penafsiran

ilmiah, seseorang dituntut untuk memperhatikan segi-segi bahasa al-

Qur‟an serta korelasi antar ayat (M. Quraish Shihab, 1998: 135).

2. Munasabah surat al-Shaffât dengan surat sebelum dan sesudahnya.

a. Hubungan surat al-Shaffât dengan surat Yasin adalah sebagai

berikut:

1) Surat al-Shaffât menjelaskan kisah-kisah Nabi Ibrahim dengan

kaumnya berupa dialog-dialog yang bersifat partisipatif dan

humanis yang juga kritis terhadap keadaan kaumnya. Hal ini

tercermin pada ayat 83-112 .

2) Pada surat Yasin disebut secara umum berisi dialog-dalog anatara

utusan-utusan Allah dengan kaumnya yang menentangya. Para

utusan berdialog dengan cara yang santun akan tetapi balasan dari

Page 40: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

25

kaumnya berupa hinaan dan penentangan. Kemudiaan umat-umat

yang menentang para utusa dihancurkan Allah karena ingkar

kepada-Nya dan para utusan-Nya terlihat pada ayat 13-24.

(Departemen Agama RI, 2009: 258-259).

b. Hubungan Surat al-Shaffât dengan Surat Sad adalah sebagai berikut:

1) Dalam Surat al-Shaffât dikisahkan perjuangan nabi-nabi Nuh,

Ibrahim, Musa, Harun, Ilyas, Lut, dan Yunus serta nasib umat

mereka.

2) Dalam Surat Sad disampaikan nasib umat Nabi Nuh, „Ad,

Fir‟aun, dan Ashaab Al - Aikah dan kisah kesabaran nabi-nabi

Daud dan Sulaiman, Ayub, Ibrahim, Ismail, Ilyasa‟ dan Zulkifli

dalam berjuang.(Departemen Agama RI, 2009: 338).

3. Munasabah ayat 101-112 dengan ayat sebelum dan sesudahnya.

Surat al-Shaffât ayat 101-112 juga memiliki munasabah (korelasi)

dengan ayat sebelum dan sesudahnya. Adapun hubungan antara ayat

sebelum dan sesudahnya Dalam ayat ini terjadi keterpaduan jalinan

antara ayat – ayat dalam satu tema. Ayat-ayat yang berkaitan dengan

tema tersebut dimulai dari 83 yaitu menceritakan tentang perjuangan

Nabi Ibrahim di tengah-tengah kaumnya, diawali dengan pendekatan

diri kepada Allah pada ayat 84, kemudian menanyakan soal apa yang

disembah ayahnya dan kaumnya pada ayat 85, dilanjutkan dengan

penghancuran berhala pada ayat 91, perlawanan kaumnya dengan cara

berdialog kepadanya. Karena tidak mampu menjawab perntanyaan-

Page 41: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

26

pertanyaan yang dilontarkan Ibrahim kemudian sampai pada putusan

membakarnya pada ayat 94-95 dan akhirnya beliau hijrah dari

negerinya(Departemen Agama RI, 2011: 450).

Kemudian dilanjutkan dengan Ayat berikutnya 100-112 yang

menceritakan tentang kisah Ibrahim dalam perjalanannya ke negeri

asing dengan anaknya Ismail. Diawali dengan do‟a Nabi Ibrahim

tentang permohonan anak, kemudian diberi kabar gembira dilanjutkan

dengan ketabahan hati ketika diuji oleh Allah dalam hal perintah

menyembelih anaknya. Berkat ketabahanya, karena telah membenarkan

mimpi dari Allah yang wajib dilaksanakannya, kemudian Ibrahim diberi

balasan oleh Allah dengan karunia yang amat besar. Kemudian Ismail

ditebus dengan seekor domba yang besar, dan akhirnya Kemudian

dilanjutkan dengan karunia Allah lainnya yang besar dengan turunnya

ayat sesudahnya kabar gembira tentang akan datangnya anak yang

kedua yaitu Ishak (Departemen Agama RI, 2011: 450).

Kemudian pada ayat 113-120 menerangkan tentang keberkahan

Allah kepada Nabi Ibrahim dan Ishak, serta melimpahkan nikmat serta

kesjahteraan kepada Nabi Musa dan Harun (Departemen Agama RI,

2011: 451).

BAB III

PROFIL IBRAHIM DAN ISMAIL SERTA TAFSIR SURAT AL-SHAFFÂT

AYAT 101 – 112

Page 42: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

27

A. Profil Ibrahim

Sebelum menguak lebih dalam tentang bagaimana proses

pendidikan yang dilakunan oleh Ibrahim dan anaknya yaitu Ismail, maka

perlu mengenal sosok sang khalilullah tersebut. Ibrahim lahir di kawasan

Damaskus. Ayahnya bernama Azar, seorang pembuat patung sekaligus

penyembahnya. Ibrahim adalah sosok pencari kebenaran. Sejak muda dia

kritis terhadap lingkungan hidupnya (Ahmad Chodjim, 2005: 130). Ketika

Ibrahim masih muda, ia telah mendapat hidayah dari Allah sehingga

merasa gelisah terhadap keimanan ayahnya. Melihat hal tersebut,

kemudian Ibrahim dengan santun mengajak ayahnya dan kaumnya untuk

beribadah kepada Allah serta meninggalkan penghambaan terhadap

berhala. Akan tetapi, ajakan tersebut tidak mendapat respon yang baik dari

kaumnya. Ibrahim pada suatu saat menghancurkan berhala-berhala yang

mereka sembah dan menyisakan satu yang paling besar (Syihabudin

Qalyubi, 2009: 32).

Ketika orang-orang musyrik menjumpai berhala-berhala mereka

yang dijadikan sesembahan dalam keadaan hancur, mereka langsung

menuduh Ibrahim sebagai pelakunya. Ibrahim kemudian dipanggil untuk

mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dalam pemanggilan tersebut,

Ibrahim mengajukan pembelaan bahwa perusakan terhadap sesembahan

mereka itu bukan dirinya melainkan berhala yang paling besar. Pembelaan

Ibrahim tersebut ternyata tidak diterima oleh kaumnya sehingga berbuah

27

Page 43: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

28

perdebatan yang akhirnya mengantarkan ke dalam hukum bakar. Akibat

perbuatan tersebut Allah segera menolong, sehingga Ibrahim selamat dari

sengatan api. Ibrahim adalah manusia pertama yang menabuh genderang

perang penyembahan berhala (Ali Syari‟ati, 2003: 72).

Cobaan beruntun menimpa Ibrahim, namun tidak membuatnya

surut dalam berdakwah. Ia juga menyeru raja Namrud supaya menyembah

Allah. Perdebatan sengit terjadi antara mereka berdua dan berakhir dengan

kekalahan Namrud. Ia bertanya kepada Allah tentang bagaimana cara

menghidupkan orang mati. Allah kemudian menyuruh Ibrahim

menyembelih burung dan memotong-motongnya menjadi beberapa bagian.

Masing-masing bagian diletakkan di gunung yang berbeda. Lantas Ibrahim

memanggilnya. Dengan seizin Allah, burung itu hidup kembali dan datang

menghampirinya (Q.S. al-Baqarah [2]: 258).

Bersama Sarah, istrinya, dan Luth, keponakanya, Ibrahim

mengadakan perjalanan dakwah ke Syam (Syiria). Pada waktu itu,

penduduk Syam menyembah bintang. Disinilah terjadi Dialog tentang

fenomena alam dengan mereka. Dari Syam mereka melanjutkan perjalanan

dakwah ke Mesir. Raja Mesir terkenal bengis dan bermaksud menodai

Sarah. Akan tetapi, kemudian ia menyadari kesallahannya. Sarah dihadiahi

seorang hamba sahaya bernama Hajar yang kemudian dinikahkan kepada

suaminya (Ibrahim). Dari Mesir mereka kembali ke Palestina.

Pada awalnya, Sarah ikhlas untuk dimadu. Akan tetapi, setelah

Hajar melahirkan Ismail, kecemburuan tampak pada dirinya. Untuk

Page 44: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

29

menyelamatkan bahtera rumah tangga atas petunjuk Allah, Ibrahim

membawa Hajar dan Ismail ke Makkah. Dari situ, mulailah mereka

menjalani kehidupan baru di lembah Makkah ini. Berawal dengan

perjuangan berat, mereka bertahan untuk hidup. Lantas datang pertolongan

Allah dengan munculnya mata air Zam-zam. Melalui mimpi, Ibrahim

mendapat ujian keimanan berupa perintah Allah untuk menyembelih

Ismail, putera kesayangannya. Setelah lulus ujian, Ibrahim dan Ismail

mendapat perintah dari Allah untuk membangun dan memelihara

Baitullah.

Di Palestina, Sarah mendapat kabar gembira dari Allah melalui

malaikat. Dia akan dikaruniai seorang anak yang bernama Ishaq. Sarah

sangat senag mendengar berita ini. Akan tetapi, hatinya was-was. Ia

menyadari bahwa usianya sudah lanjut dan merasa tidak mungkin lagi

mendapat keturunan. Meskipun demikian, bagi Allah hal itu bukanlah hal

yang sulit. Ishaq pun lahir. Lebih lanjut, dari Ishaq lahirlah Ya‟qub. Nasab

ini berlanjut hingga para nabi dan rasul yang menyeru umat-umatnya

untuk beriman dan hanya beribadah kepada Allah (Syihabudin Qalyubi,

2009: 33-34).

B. Profil Ismail

Sebagaimana telah diketahui, bahwa Ismail adalah anak Ibrahim

dari ibunya Hajar. Ismail pada waktu kecil bersama ibunya dibawa oleh

Ibrahim ke Mekkah yang diwaktu itu masih belum mempunyai penghuni.

Page 45: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

30

Ibrahim berangkat ke tempat lain, sedang Ismail dan ibunya ditinggalkan

di Mekkah. Beberapa masa kemudian, barulah bermunculan orang-orang

yang datang bermukim di Mekkah.

Setelah Ismail mulai dewasa, Ibrahim menerima perintah Tuhan

lewat perantara mimpi, supaya menyembelih anak kesayanganya. Ismail

besedia untuk disembelih, sesuai dengan perintah Tuhan kepada ayahnya

tetapi setelah Ibrahim siap untuk melakukan penyembelihan, datanglah

perintah tuhan supaya penyembelihan Ismail itu ditukar dengan

penyembelihan seekor domba. Penyembelihan domba ini disebut

penyembelihan yang besar, karena di samping memperingati kepatuhan

Ibrahim dan Ismail kepada perintah Tuhan, juga pengganti penyembelihan

manusia. Ismail adalah sosok generasi muda yang membenarkan cit-cita

luhur para bapak pendiri bangsa, founding fathers (Ahmad Chodjim, 2005:

131).

Demi kebenaran, Ismail rela menjadi korban (bukan kurban) dan

Ibrahim pun rela kehilangan anaknya sebagai kurban penegak kebenaran.

Hal ini dilakukan bukan berarti Ibrahim adalah seorang yang edan.

Kerelaan putranya untuk menegakkan kebenaran disikapi dengan arif.

Sehingga yang dikurbankan bukan putranya, tetapi meterinya. Dalam

bahasa al-Qur‟an Ismail ketika akan disembelih , diganti dengan domba

dari surga (Ahmad Chodjim, 2005: 131).

Dalam kehidupan Ismail, tersebut pula kerja sama Ismail dengan

ayahnya Ibrahim membangun Baitullah (Ka‟bah) di Mekkah yang sampai

Page 46: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

31

sekarang tetap dikunjungi oleh kaum Muslimin setiap tahun yang datang

dari segenap penjuru (Fachruddin Hs, 1992: 530).

C. Tafsir Surat Al-Shaffât 101-112

1. Tafsir surat Al-Shaffât secara umum

Surat al-Shaffât merupakan satu diantara banyak surat dalam Al-

Quran yang membahas bukti-bukti tentang kemahakuasaan Allah

SWT. Kata al-Shaffât berarti yang berbaris-baris merupakan kalimat

dari ayat yang pertama. Adapun yang disebut berbaris-baris itu ialah

malaikat-malaikat tuhan dialam malakut yang tidak diketahui berapa

jutakah bilanganya kecuali Allah sendiri (Hamka, 1983: 106).

Adapun kandungan dari surat al-shaffât diantaranya berisi

tentang perlunya manusia beriman terhadap adanya hari kemudian

serta menjalankan ajaran-ajaran yang disampaikan dalam al-Qur‟an.

Manusia setidaknya terbagi ke dalam dua kelompok yaitu mukmin

dan kafir yang masing-masing dari mereka nanti di akhirat

memperoleh tempat surga atau neraka. Tergambarkan dalam ayat 11

samapi 19 tentang perinah kepada utusan-Nya untuk menyampaikan

pertanyaan kepada manusia yang masih kafir dan tidak mau percaya

(Hamka, 1983: 120).

Dalam surat al-Shaffât ini dikisahkan perjuangan nabi-nabi

terdahulu. Diantaranya : Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Harun, Ilyas, Luth,

dan Yunus serta nasib umat mereka yang ingkar terhadap apa yang

para Nabi ajarkan (Departemen Agama RI, 2009: 339-340)..

Page 47: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

32

Surat ini mengajak manusia supaya beriman, jangan

menyekutukan Allah serta tidak berpandangan salah terhadap Nabi

Muhammad SAW. Selain itu Allah melalui surat al-Shaffât

menghimbau untuk mengakui dan menjalankan ajaran al-Qur‟an,

mengimani bahwa hidup itu tidak hanya sekarang saja melainkan

bersambung sampai di akhirat. Manusi beriman mendapatkan hidup

bahagia, sedangkan yang kafir akan sengsara (Q.S. al-Shaffât [37]:

110).

Dalam surat ini juga menggambarkan tentang situasi kehidupan

di dalam surga dan neraka. Gambaran tersebut dilukiskan dengan

bagaimana penghuni-penghuni neraka itu saling menyalahkan tetapi

itu tidak ada gunanya (Departemen Agama RI, 2009: 340).

2. Kabar Gembira

Sebelum membahas ayat 101 perlu kita perhatika ayat

sebelumnya yang berkaitan. Dalam surat al-shaffât ayat 100 Ibrahim

menunjukkan ketaatanya dalam bertauhid kepada Allah. Dia berdo‟a

kepada-Nya sebagai bentuk pengharapan terhadap sesuatu, bentuk

kepasrahan dan wujud dalam beriman kepada-Nya. Do‟a yang

disampaikan Ibrahim adalah sebagai berikut:

Artinya:

“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang

termasuk orang-orang yang saleh”(Q.S. al-Shaffât [37]: 100).

Page 48: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

33

Dari do‟a tersebut Allah menjawab dengan kabar gembira akan

datangnya anak yang amat sabar dan penyantun. Do‟a itu dijawab

Allah dengan ayat selanjutnya, yaitu pada surat al-Sahffat 101 sebagai

berikut:

Artinya:

“Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak

yang amat sabar”(Q.S. al-Shaffât [37]: 101).

Kabar yang disampaikan itu mengisyaratkan bahwa anak

tersebut adalah seorang lelaki. Hal itu di pahami dari kata ghulam.

Ayat di atas mengisyaratkan juga bahwa dia akan mencapai usia

dewasa. Ini di pahami dari sifatnya yang halîm/penyantun, karena

seorang yang belum dewasa tidak dapat menyandang sifat tersebut

(M. Quraish Shihab, 2003: 62).

Dari ayat diatas terjadilah perbedaan pendapat tentang siapa

yang dimaksud anak Ibrahim yang akan dsembelih antara Ismail atau

Ishaq. Orang yahudi mendakwakan bahwa yang dimaksud disini

adalah Ishaq, sebab Ishaqlah yang merupakan nenenk moyang

mereka. Sedang kebanyakan orang muslim berkeyakinan bahwa yang

dimaksud anak di sini adalah Ismail karena hanya dialah yang diajak

kekota Makah (Muhammad Nasib Ar-Rifa‟i, 2000: 42).

Melihat hal itu sebenarnya siapakah yang dimaksud ayat ini dan

kemudian akan dikorbankan. Anak yang dimaksud di sini adalah

Ismail. Alasannya adalah pengorbanan Ismail dilakukan di Mekkah

Page 49: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

34

karena kata Mekkah sudah diketahui orang-orang Yunani sejak lama

dengan nama Macroba. Macroba berasal dari bahasa Arab yang

berarti tempat melaksanakan korban. Ismai‟il dan Hajar tinggal di

Mekkah, sementara Ishaq tidak pernah sampai ke Mekkah

(Budihardjo, 2010: 189). Jadi ada hubungan antara tempat

mengorbankan dengan Ismail.

Ujian keimanan Ibrahim ini merupakan ujian yang sangat besar.

Dimana Ibrahim harus memilih putra yang ia sayangi, sumber

kebahagiaan dan memberi arti kepada eksistensi untuk dikorbankan

sebagaimana seekor domba. Ibrahim harus merobohkan, menginjak

tangan dan kakinya agar tidak terlepas. Jambak rambut dan potong

urat nadinya. Ibrahim jatuh pada dua pilihan antara menyelamatkan

Ismail atau menaati perintah Allah dengan mengurbankannya (Ali

Syariati, 2003: 165-166). Pada akhirnya Ibrahim merelakan Ismail

untuk dikorbankan dan dengan ini telah terbukti bahwa keimanan

yang dimiliki Ibrahim sangatlah kuat. Dengan beberapa ujian ini

Ibrahim dijadikan oleh Allah imam bagi seluruh manusia. Sebagaiman

tertuang dalam QS. Al-Baqarah: 124 berikut:

Artinya:

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan

beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim

menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya aku akan

menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan

Page 50: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

35

saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini)

tidak mengenai orang yang zalim" (QS. al-Baqarah [2]: 124).

3. Musyawarah

Nabi Ibrahim dalam menentukan suatu tindakan, dia

mengajarkan kepada anaknya dengan cara yang bijak yaitu berdialog

atau bermusyawarah. Meskipun sesuatu itu bersifat wahyu yaitu

perintah dari Allah untuk menyembelih anaknya Ibrahim tetap

menggunakan perasaan. Dialog ini tergambar dalam surat al-shaffât

ayat 102 sebagai berikut:

Artinya:

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya

aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka

fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku,

kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu

akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar”(Q.S. al-

Shaffât [37]: 102)".

Musyawarah berarti rapat, berunding (Kamisa, 1997: 372).

Ketika Ismail sudah mencapai usia dewasa, Ibrahim diperintah agar

menyembelih anaknya. Perintah itu didapatnya mealalui mimpi. Dia

tidak lansung melaksanakannya, namun menanyakan pendat dulu

kepada anaknya. Inilah dialog yang begitu menarik, suatu sikap

terbuka, partisipatif dan komunikatif antara bapak dan anak. Hal ini

dilakukan Ibrahim dengan tujuan agar lebih mudah diterima dan

tentunya dengan maksud menguji kesabaran, keteguhan dan

Page 51: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

36

keistiqomahan anaknya dikala masih belia dalam menaati Allah dan

ayahnya (Muhammad Nasib Ar-Rifa‟i, 2000: 40).

Dalam ayat ini, Ibrahim memberi kabar tentang perintah Allah

kepadanya untuk menyembelih anaknya dengan cara memberikan

tawaran padanya. Cara seperti itu dilakukan agar lebih mudah diterima

oleh anaknya dan dengan maksud menguji kesabaran, ketegaran, dan

keistiqamahan anaknya di kala masih kecil dalam mentaati Allah dan

ayahnya (M. Quraish Shihab, 2003: 63).

Kemudian Ismail menjawab, “Hai bapakku, kerjakanlah apa

yang telah diperintahkan kepadamu, niscaya kamu akan

mendapatkanku termasuk orang-orang yang sabar”. Dalam Dialog ini

Ismail merasa sangat yakin bahwa yang diperintahkan Allah pasti baik

bagi hambanya dan tidak mungkin akan membuat celaka. Ismail juga

ingin belajar sabar dengan apa yang diperintahkan Allah berupa ujian

untuk menyembelihnya. Adapun dalam mengahadapi ujian, Ismail

melaluinya dengan sabar (Muhammad Nasib Ar-Rifa‟i, 2000: 40). .

Tidak memaksakan kehendak atau memberikan kebebasan

kepada anaknya merupakan salah satu hal yang ditempuh Ibrahim

dalam menaati perintah Allah. Hal ini tergambarkan dari sikap Nabi

Ibrahim ketika mendapatkan perintah Allah melalui mimpi dia tidak

langsung Melakukan perintah tersebut melainkan menawarkan

terlebih dahulu kepada anaknya. Sebgaimana firman Allah dalam QS.

Al-shaffât [37]: 102 sebagai berikut:

Page 52: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

37

... ....

Artinya:

"Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa

aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!"(QS. al-

Shaffât [37]: 102).

Begitu mulianya sikap Ibrahim yang tergambarkan dalam ayat

diatas. Ibrahim menawarkan sebuah perintah yang dia dapat dari

Tuhan melalui mimpi sebelum melaksanakannya. Ini agaknya Ibrahim

memahami bahwa perintah tersebut tidak dinyatakan sebagai harus

memaksakan kepada anaknya. Meskipun itu perintah Tuhan yang

berarti wahyu dia menawarkan terlebih dahulu kepada anaknya. Bisa

saja langsung melakukan tanpa harus meminta persetujuannya.

Namun apabila sang anak membangkang maka itu adalah urusan ia

dengan Allah. Ia ketika akan di nilai durhaka, tidak ubahnya dengan

anak Nabi Nuh as. Yang membangkang nasihat orang tuanya (M.

Quraish Shihab, 2003: 63). Hal ini menandakan betapa tingginya

akhlaq Ibrahim dengan menghormati kebebasan berkeyakinan. Dalam

Islam fitrah bertuhan adalah sebuah doktrin utama, namun dalam hak

asasi manusia Islam memfokuskan diri pada persoalan eksistensi

setelah dilahirkan ke bumi, berkembang menjadi dewasa dengan akal

pikiran yang dipandang cukup untuk menentukan pilihan atas

tindakannya (Zakiyyudin Baidhawy, 2011: 18).

4. Kepasrahan

Digambarkan dalam QS. Al-shaffât ayat 103-105 berikut:

Page 53: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

38

Artinya:

“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim

membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran

keduanya ) dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, Sesungguhnya

kamu telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya demikianlah Kami

memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik”(QS. al-

Shaffât [37]: 103-105).

Ayat diatas menggambarkan tentang keimanan dengan bentuk

kepasrahan Ibrahim dan kepatuhan Ismail kepada Tuhannya. Ibrahim

yakin bahwa Tuhannya tidak mungkin akan menyakiti dirinya dan

anaknya. Kesadaran bahwa segala sesuatu itu milik Allah membuat

Ibrahim tidak goyah imannya (Achmad Chodjim, 2005: 147). Sekian

lama Ibrahim menantikannya kemudian harus dia serahkan kepada

Allah sebagai bentuk ketaatan. Kecintaan kepada Tuhan tidak dapat

disepadankan dengan kecintaan kepada anak atau sekedar materi.

Namun Allah berkehendak lain dengan diselamatkannya Ismail

sebagai balasan atas usaha yang Ibrahim lakukan selama hidupnya.

Ibrahim adalah nabi yang dijadikan panutan bagi orang-orang

setelahnya. Dia menjadi imam dari Nabi Musa, Isa dan Muhamad hal

ini sesuai dengan QS. Al-Baqarah ayat 124 sebagai berikut:

... ....

Artinya:

Allah berfirman: "Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam

bagi seluruh manusia”(QS. al-Baqarah [2]: 124).

Page 54: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

39

Kata imam dalam ayat tersebut berarti pemimpin atau teladan

(Budihardjo, 2010: 187). Artinya Ibrahim adalah sosok nabi yang

dijadikan panutan para nabi-nabi setelahnya. Dia dijadikan teladan

karena ujian yang telah ia terima sangatlah dahsyat dansulit untuk

dijalankan.

Didalam QS. „Ali ‟Imran juga ditunjukkan bahwa kita

dianjurkan untuk mengikuti jejaknya. Berikut bunyi ayatnya:

Artinya:

“ Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah

orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta

orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang beriman” (QS. „Ali ‟Imran [3]:

68).

Ayat diatas menunjukkan bahwa untuk menjadi guru harus bisa

dijadikan teladan bagi siswanya. Istilah dalam bahasa Jawa guru itu

isa digugu lan ditiru. Keteladanan merupakan salah satu aspek penting

dalam pendidikan. Bagaimana tidak, pepatah bilang jika guru kencing

dengan berdiri misalnya murid pasti kencing dengan berlari.

Ibrahim dijadikan panutan karena memiliki keistimewaan-

keistimewaan yang memang patut dijadikan panutan (Ashad Kusuma

Djaya, 2003: 94). Salah satu keistimewaan itu adalah pandangan

visionernya yang mampu menembus sekat-sekat zaman. Ibrahim

mampu berpikir untuk masa depan tentang suatu tempat berpasir

Page 55: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

40

kemudian dia yakin kelak akan menjadi tempat yang banyak

penduduknya.

Dia melahirkan sebuah kehidupan baru di wilayah gurun tandus

bernama Bakkah (Makkah), dimana tidak ada kehidupan sebelumnya

disana. Tentu Hajar budak yang dijadikan istri pada waktu itu tidak

tahu bahwa di tanah tandus itu kelak akan lahir orang besar dari

keturunannya. Kenyataan itu haruslah dipahami bahwa kehadiran

Muhammad telah jauh-jauh dipersiapkan oleh Ibrahim ketika

membuang istrinya, Hajar dan anaknya, Ismail di gurun tandus itu

(Ashad Kusuma Djaya, 2003: 95).

Pola pikir yang seperti ini harusnya dijadikan contoh bagi umat

Islam dalam mengembangkan potensi yang ada. Ibrahim memiliki

keyakinan kuat tentang masa depan. Segala sesuatu bisa berubah

menjadi lebih baik dengan cara bersabar dalam berproses dan

menyerahkan hasilnya kepada Allah.

Page 56: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

41

BAB IV

ANALISIS PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS MENURUT

SURAT AL-SHAFFÂT AYAT 101-112

A. Pendidikan Partisipatif Humanis

Pendidikan partisipatif humanis terdiri dari tiga suku kata, pertama

“pendidikan” yang kedua “partisipatif” dan yang ketiga “humanis”. Untuk

lebih memberikan makna secara mendalam, maka perlu di telusuri apa arti

dari tiga kata diatas.

1. Pengertian Pendidikan.

Orang-orang Yunani, lebih kurang 600 tahun sebelum Masehi,

telah menyatakan bahwa pendidikan ialah usaha membantu manusia

menjadi manusia (Ahmad Tafsir, 2010: 33). Ada dua kata yang penting

dalam kalimat itu, pertama “membantu” dan kedua “manusia.” Manusia

perlu dibantu agar ia berhasil menjadi manusia. Seseorang dapat

dikatakan telah menjadi manusia bila telah memiliki nilai kemanusiaan.

Pada zaman Nabi Muhammmad pengertian pendidikan dapat

digambarkan dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi

Muhammad dalam menyampaikan seruan agama dengan berdakwah,

menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih keterampilan berbuat,

memberi motivasi, dan menciptakan lingkungan soaial yang medukung

pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim (Zakiah Darajat, dkk,

2008: 27-28). Orang Arab Mekah yang tadinya penyembah berhala,

42

Page 57: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

42

musyrik, kafir, kasar dan sombong maka dengan usaha dan kegiatan Nabi

mengislamkan mereka, lalu tingkah laku mereka berubah menjadi

penyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa, mukmin, muslim, lemah

lembut dan hormat pada orang lain. Dengan perubahan yang lebih baik

itu berarti Nabi Muhammad telah mendidik, membentuk kepribadian

muslim orang – orang Mekah. Dapat disimpulkan, Nabi Muhammad

adalah seorang pendidik yang berhasil.

Melihat pemaparan di atas, penulis berpendapat bahwa pendidikan

merupakan proses perubahan manusia menjadi manusia yang dewasa

sepanjang hidup. Artinya pendidikan itu berlangsung terus hingga

manusia itu dewasa, dan proses pendewasaan itu terus berkembang

sampai akhirnya manusia itu mati. Orang yang berpendidikan ialah orang

yang mampu dalam pengendalian diri, cinta tanah air, dan memiliki

pengetahuan luas.

Melihat situasi masyarakat saat ini pendidikan kita masih belum

berhasil dan perlu pembenahan di semua lini. Aturan yang ada tidak

membuat mereka berubah menjadi baik akan tetapi mereka berusaha

untuk melanggarnya. Berbagai tindak kecurangan terjadi pada hampir

seluruh lini kehidupan. Mulai dari hal terkecil saja sudah teerjadi seperti

mencontek ketika ulangan di bangku sekolah, melanggar rambu - rambu

lalu lintas ketika di jalanan hingga membuang sampah sembarangan. Ini

merupakan bukti betapa remuknya pendidikan kita. Betapapun,

pendidikan masih dapat dihraapkan menanamkan dan menyebarkan nilai-

Page 58: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

43

nilai antikorupsi kepada para peserta didik sehingga sejak dini mereka

memahami bahwa korupsi itu bertentangan dengan norma hukum

maupun norma agama (Bambang Widjoyanto dkk, 2010: 52). Dengan ini

penulis tawarkan untuk kembali kepada pendidikan yang Islami yakni

kembali kepada tuntunan kita Al-Qur‟an yang mulia serta Sunah agar

pendidikan kita bisa kembali maju, mampu mandiri dan siap bersaing

dengan dunia global.

2. Pendidikan Partisipatif

Pendidikan partispatif merupakan proses pendidikan yang

melibatkan semua komponen pendidikan, khususnya peserta didik (Muis

Sad Iman, 2004: 4). Model pendidikan seperti ini bertumpu dengan

mengutamakan nilai-nilai demokrasi, pluralisme, dan kemerdekaan

manusia (peserta didik). Dengan landasan nilai-nilai tersebut, guru

berperan sebagai fasilitator yang memberikan ruang seluas-luasnya bagi

peserta didik untuk berekspresi, berdialog, dan berdiskusi.

Menurut Munif Chatib pendidikan itu disebut dengan pendidikan

dua arah. Dengan demikian, suasana akan lebih cair, fleksibel,

menyenangkan dan efektif. Model pendidikan ini ia lihat dari negara

Finlandia. Negara Finlanda merupakan salah satu negara yang memilki

model pendidikan yang baik ditingka dunia. Ia mendapatkannya

menmelalui hasil video conference Dewan Guru di Finlandia pada

Januari hingga Mei 2008 (Munif Chatib, 2012: 27). Salah satu bentuk

praktis dari pendidikan negara tersebut adalah siwa diarahkan mampu

Page 59: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

44

mengevaluasi secara mandiri hasil belajar masing-masing. Mereka

didorong supaya bekerja secara individu, tak peduli apa pun hasilnya. Ini

akan membantu peserta didik untuk belajar bertanggung jawab atas

pekerjaan mereka sendiri. Pendidikan ini dijalankan sangat demokratis

dan penekananya pada proses bukan pada hasil belajar.

Dalam konteks inilah pendidikan lebih berfungsi untuk

memberikan kebebasan dan kemerdekaan peserta didik, sehingga potensi

yang dimiliki dapat berkembang dengan baik (the learners-centered

teaching). Para pendidik hendaknya memandang peserta didik sebagai

kumpulan individu yang selalu khas dan unik, sehingga pendidik dituntut

mampu mengeksplorasi kemampuan, kecerdasan, kecnderungan, minat

dan bakat peserta didik yang sangat beragam tersebut. Setiap insan

terlahir kedunia ini dalam keadaan yang berbeda antara satu dengan yang

lainnya (Munif Chatib, 2010: 12). Perbedaan dari genetik juga ditambah

dengan pengaruh lingkugan yang melingkupi pengalaman hidup

manusia, baik lingkungan keluarga, masyarakat, teman sepermainan,

sekolah maupun lingkungan lainnya. Salah satu ukuran untuk menilai

keberhasilan pendidikan adalah sejauh mana proses itu mampu

mengeksplorasi kecerdasan minat dan bakat peserta didik serta

mengembangkannya secara maksimal.

3. Pendidikan Humanis

Humanis diartikan sebagai orang yang mendambakan dan

memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik,

Page 60: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

45

berdasarkan asas kemanusiaan, pengabdi kepentingan sesama umat

manusia (Departemen Pendidikan Nasional 2007: 412). Humanis adalah

sebuah proyek utopia (dalam arti yang positif) untuk kaum tertindas dan

terjajah (Paulo Freire, 2007: 189). Sebuah pemberian ruang bagi kaum

yang memiliki keterbatasan agar mampu bangkit dari kekurangan dengan

pemberian kebebasan untuk menentukan kemajuannya. Nampaknya

pendidikan kita telah mengalami proses dehumanisasi (Moh. Syakur,

2011: 86). Dikatakan demikian karena pendidikan mengalami

kemunduran dengan menurunnya nilai-nilai kemanusian yang

dikandungnya. Selama ini kita lihat pendidikan hanya sebagai formalitas

saja, apalagi menghasilkan insan-insan pendidikan yang berkarakter

manusiawi. Pendidikan kita belum mampu menghasilkan jaminan atas

perbaikan kondisi sosial yang ada. Korupsi, nepotisme dan budaya non

manusiawi menjamur di negara kita. Hal ini tak lain karena proses

pendidikan kita yang belum baik.

Tujuan dari pendidikan sejati adalah pertumbuhan dan

perkembangan diri peserta didik secara utuh sehingga mereka menjadi

pribadi dewasa yang matang dan mapan, mampu menghadapi berbagai

masalah dan konflik dalam kehidupan sehari-hari. Agar tujuan ini dapat

tercapai maka diperlukan sistem pembelajaran dan pendidikan yang

humanis serta mengembangkan cara berpikir aktif - positif dan

keterampilan yang memadai.

4. Pendidikan Partisipatif Humanis

Page 61: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

46

Pendidikan partisipatif humanis merupakan gabungan dua macam

pendidikan yang memiliki makna yang saling menguatkan antara satu

dengan lainnya. Yakni gabungan antara betapa pentingnya peran seluruh

komponen pendidikan subjek maupun objek didik dengan yang

mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang

lebih baik, berdasarkan asas kemanusiaan, pengabdi kepentingan sesama

umat manusia. Pendidikan ini dilakukan dengan tanpa kekerasan dan

juga paksaan, lebih bersifat demokratis, tidak membunuh karakter peserta

didik dan lebih manusiawi. Bagi pendidiknya tidak semata-mata penentu

dalam keberhasilan belajar. Semua komponen pendidikan bertanggung

jawab atas sukses tidakanya proses pendidikan. Hal ini dalam tataran

berusaha membentuk sosok manusia yang daapat memberikan kontribusi

bagi manusia menuju terciptanyahakikat kehidupannya, sesuai dengan

transfer pengetahuan yang dialami (Firdaus M. Yunus, 2007: 7). Kata

cinta mungkin merupakan sebuah kata yang bisa untuk memaknai

paradigma pendidikan partisipatif humanis. Yakni mendidik dengan

cinta.

Pendidikan yang demikian ini juga bisa disebut pendidikan

pembebasan. Pembebasan berasal dari kata dasar bebas yang bermakna

tidak terhalang terganggu dan sebagainya sehingga dapat bergerak,

berbicara, berbuat dan sebagainya dengan luas (Kamisa, 1997: 68). Dari

pengertian diatas, secara sederhana bisa dipahami bahwa bebas

merupakan situasi atau keadaan yang memungkinkan bergeraknya suatu

Page 62: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

47

hal sesuai dengan yang dikehendaki tanpa adanya bayang-bayang

pemaksaan dan diktatorisasi dari pihak manapun (Umiarso dan Zamroni,

2011: 52). Bentuk pendidikan partisipatif humanis diantaranya sebagai

berikut:

a. Bersifat Dialogis

Idealnya, hubungan antara guru dan peserta didik adalah

sebagai fasilitator dan subjek didik sehingga ada keharmonisan.

Pendidikan tidak hanya top-down tetapi bottom up. Artinya

pendidikan berjalan dengan komunikasi dua arah. Oleh karena itu

satu-satunya alat paling efektif dalam sebuah pendidikan pemanusiaan

adalah adanya hubungan timbal balik permanen berbentuk dialog

(Firdaus M. Yunus, 2007: 46). Peran orang tua sebagai orang yang

bertanggung jawab mendidik anaknya di rumah dan juga pemerintah

yang dalam hal ini juga bertanggung jawab atas kemajuan bangsanya.

Proses ini merupakan kebutuhan untuk menuju keberhasilan

pendidikan. Jadi, dari sini akan timbul kesadaran bersama untuk

mensukseskan pendidikan. Peserta didik merasa perlu mendapat

pengetahuan, sedangkan guru berusaha untuk memantapkan diri

dalam rangka membuka wawasan peserta didik dengan penegtahuan

yang lebih. Sedangkan tugas orang tua dan pemerintah memberi

fasilitas dan support untuk terwujudnya pendidikan yang lebih baik.

Dengan model dialogis pendidikan lebih memanusiakan bukan

seperti pendidikan tradisional gaya bank dimana guru mentransfer

Page 63: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

48

pengetahuan kepada murid. Guru sebagai subjek sedangkan murid

sebagai objek, guru mengajar, murid diajar, guru mengetahui segala

sesuatu, murid tidak tahu apa-apa, guru berpikir, murid dipikrkan,

guru bercerita, murid mendengarkan, guru mengatur murid diatur dan

seterusnya (Firdaus M. Yunus, 2007: 17). Pendidikan tradisonal juga

tidak melibatkan orang tua, orang tua pun tidak ingin dilibatkan dalam

ungkapan jawa wes masa bodhoa manut pak guru.

b. Memberdayakan

Pendidikan yang tepat perlu dilakukan lewat pemberdayaan

terhadap peserta didik melalui sekolah. Pemberdayaan tersebut harus

melalui transparansi dan kemauan untuk selalu memperbaiki dan

mengevaluasi secara terus menerus. Sedangkan dalam melihat input

sekolah perlu menegaskan tentang kebijakan, tujuan dan mutu

dengan jelas kepada warga sekolah. Demikian pula dengan

sumberdaya yang dimiliki harus dimanfaatkan.

c. Tidak Monoton

Selalu diadakan pembenahan agar memberikan perubahan

yang terus membaik. Salah satu bentuk pembenahannya sekolah

membuat kurikulum yang sesuaikan dengan realitas peserta didik.

Pembenahan tersebut tidak akan berarti jika tidak diikuti dengan

pembenahan manajemen sekolah. Sebab sekolah merupakan unit

pelaksana tugas yang paling depan dan strategis dalam pendidikan.

Page 64: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

49

Maka perlu adanya perubahan sistem manajemen pendidikan yang

bertumpu pada sekolah.

B. Nilai-nilai Pendidikan Partisipatif Humanis Dalam Surat Al-Shaffât

Ayat 101-112

Tuhan mendidik manusia agar menjadi manusia yang sebenar-

benarnya. Salah satu bentuk pendidikan-Nya adalah melalui al-Qur‟an.

Tuhan mendidik manusia di gambarkan dengan bentuk susunan al-Qur‟an,

dimulai dari al-Fatihah yang merupakan pembukaan, berisi tentang

kandungan al-Quran dilanjutkan al-Baqarah (sapi betina) hingga di akhiri

dengan An-Nas (manusia). Menurut penulis ini merupakan sebuah hikmah

oleh Allah yang merupakan tantangan bagi manusia untuk di

nyatalaksanakan dalam kehidupan. Manusia berasal segumpal darah

kemudian diperintah untuk membaca dan Allah mengajarkan apa yang tidak

manusia mengetahuinya (Al-„Alaq:1-5). Itulah salah satu bentuk Tuhan

mendidk manusia dalam al-Qur‟an. Disini penulis akan membahas nilai-

nilai pendidikan partisipatif humanis menurut al-Qur‟an dalam surat ash-

Shafaat sebagai berikut:

1. Kabar Gembira Akan Datangnya Anak

Diawali dengan ini, perjalanan panjang perjuangan seorang

kekasih Allah yaitu Ibrahim yang sangat melelahkan telah menemui titik

terang. Ujian datang bertubi-tubi mulai dari usahanya mendakwahi

ayahnya yang bekerja sebagai pembuat patung kemudian menyembahnya.

Ujian yang selanjutnya adalah Usaha Ibrahim untuk menyadarkan

Page 65: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

50

kaumnya dari kesesatan dengan balasan tidak menyenangkan yaitu di

bakar oleh kaumnya. Karena peristiwa itulah kemudian Ibrahim harus

hijrah ke negeri lain demi keberlangsungan dakwahnya. Bertahun tahun

lamanya Ibrahim hidup tanpa diberi keturunan namun tidak membuat

hatinya goyah dalam beriman kepada Allah. Dengan selalu berdoa

meminta keturunan untuk melanjutkan misinya. Akhirnya Tuhan

memberinya kabar gembira tersebut (Q.S. al-Saffât[37]: 101). Hal ini

berarti bahwa, dalam proses untuk mencapai keberhasilan itu berjalan

tidak instan, perlu pengorbanan dan kegigihan serta kesabaran.

Pendidikan juga seperti itu mangalami proses panjang untuk

mencapai pendidikan yang lebih manusiawi. Untuk sampai pada tujuan

tersebut tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Artinya untuk

mencapai pendidikan lebih maju diperlukan usaha yang maksimal disertai

keikutsertaan atas seluruh komponen yang terkait dengannya dan ini

berjalan sepanjang masa hingga kiamat tiba. Pembenahan harus selalu

dilakukan untuk mencapai pendidikan yang berkemajuan.

2. Berdiskusi Tentang Perintah Allah

Setelah Ibrahim diberi kabar gembira kemudian Ibrahim

diperintah Allah untuk menyembelih anaknya (Q.S. al-Saffât[37]: 102).

Hal ini beliau lakukan dengan cara berdialog, agar lebih bisa diterima

dengan hati yang ikhlas. Sebagai anaknya pun Ismail menjawab dengan

santun dan hormat agar tidak menyakiti hati orang tuanya. Ismail

memikirkan matang-matang tentang perintah Allah tersebut. Dari sisi lain,

Page 66: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

51

peristiwa pengorbanan tersebut menyiratkan prinsip konsultasi atau

musyawarah dalam pengambilan keputusan (Munzir Hitami, 2009: 1162).

Oleh sebab itu orang Islam sebaiknya sering melakukan diskusi dan

pengkajian tentang agamanya agar Islam selalu terbarukan dan memberi

pencerahan sehingga menarik untuk diikuti tidak membuat manusia sulit

untuk mengerjakan.

3. Proses Pelaksanaan Perintah Allah

Dalam mentaati perintah Allah dan orang tuanya Ismail

melaluinya dengar sabar (Q.S. al-Saffât[37]: 102). Karena dia yakin bahwa

apa yang diperintahkan Allah pasti memilki tujuan yang baik dan tidak

akan merugikan dirinya. Maka Allah pasti memberikan yang terbaik bagi

hambanya. Meski perintah itu berupa pengorbanan dirinya pada akhirnya

penngorbana tersebut memberikan hikmah yang sangat luar biasa bagi diri

maupu umat manusia.

4. Pujian dan Hadiah Kepada Orang yang Taat

a. Pemberian Hadiah

Disini Allah memberi hadiah dalam bentuk mengganti Ismail

dengan seekor domba besar, putih bulunya dan bagus untuk disembelih

sebagaimana yang tertuang dalam QS. Al-shaffât ayat 107 sebagai

berikut:

Artinya:

“Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang

besar”(QS. al-Shaffât [37]: 107).

Page 67: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

52

Hadiah yang diberikan Allah tidak hanya itu nama baik yang

hingga sekarang dijadikan tauladan atas kesabarannya. Dalam

pendidikan hadiah juga sangat penting untuk memberikan semangat

bagi peserta didik. Hadiah sebaiknya diberikan karena prestasi yang

diraih dari peserta didik. Dengan demikian akan memberikan sebuah

pemahaman bahwa untuk bisa menerima sesuatu perlu adanya usaha

yang sesuai.

Pengorbanan disini juga sebagai bentuk transformasi budaya

dari budaya sebelumnya yaitu dari mengorbankan manusia sebagai

bentuk kepasrahan dan ketaatan kepada Tuhan, menjadi pengorbanan

harata benda yang di sisni diwujudkan dengan domba. Budaya seperti

ini kemudian menurut perkembangan perjalanan dalam Islam juga

masih dilakukan dalam bentuk Aqiqoh atau Qurban sebgai bentuk

ketaatan dan kepasrahan.

b. Pujian

Dengan ketaatan yang dilakukan Ibrahim kepada Allah, Ibrahim

diberi pujian dari orang-orang sesudahnya.

Sebagaimana firman Allah QS. al-Shaffât ayat 108 berikut:

Artinya:

“Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di

kalangan orang-orang yang datang Kemudian”(QS. al-

Shaffât[37]: 108).

Page 68: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

53

Dalam pendidikan reward sangatlah penting diberikan kepada

siawa. Sering guru atau orang tua kurang peduli terhadap prestasi anak

meskipun kecil bentuknya. Ayat diatas merupakan contoh pendidikan

dalam bentuk pemberian pujian terhadap hambanya yang taat. Disini

bagi pendidik ataupun orang tua selaiknya mencontoh apa yang ada

dalam surat itu. Memberi pujian kepada anak terhadap prestasi

yangmereka raih.

Bagi kita manusia, Allah juga akan memberi kabar gembira,

bahwa oarang yang memiliki prestasi akan mendapatkan pujian dari

orang-orang sesudahnya. Teori-teori kita dipakai dan dikembangkan

oleh generasi setesudah kita. Maka dari itu berbuatlah sebaik mungkin

ahsanu „amal buakan sekedar berbuat banyak tapi tanpa makna. Apa

yang kita lakukan tentunya harus mengandung nilai yang bermanfaat

bagi kehidupan selanjutnya.

C. Bentukan Pendidikan Partisipatif Humanis Dalam Surat Al-Shaffât

Ayat 101-112

Sebagaimana kita ketahui pendidikan merupakan suatu yang sangat

penting bagi manusia. Islam menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang

sangat penting juga dalam kehidupan umat manusia. Pendidikan harus

ditempuh bahkan merupakan sebuah kewajiban dari ayunan samapai liang

lahad. Pendidikan partisipatif humanis merupakan pendidikan yang

memberi kebebasan kemudian tanggung jawab peserta didik merupakan

sebuah konskuensinya.

Page 69: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

54

Allah SWT telah menjadikan Ibrahim dan anaknya Ismail sebagai

contoh proses pendidikan dari seorang bapak kepada anaknya dan contoh

tersebut dikemukakan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW

untuk disampaikan kepada segenap umatnya. Dalam surat Al-shaffât ayat

101-112 pendidikan partisipatif humanis yang terdapat didalamnya

diantaranya sebagai berikut :

1. Pendidikan Tauhid

Pendidikan tauhid merupakan pendidikan yang paling dasar untuk

memperkuat spiritual dalam kehidupan. Dasar bukan berarti sesuatu yang

tidak memilki peran penting, akan tetapi untuk mengupayakan

terciptanya keadaan yang lebih baik diperlukan dasar yang kuat. Ibarat

bangunan, pendidikan tauhid merupakan pondasi yang ditanam didalam

tanah berisi batu-batu besar dan besi yang di rangkai sedemikian rupa,

model rangkaian cakar ayam misalnya yang terkenal kuat.

Pondasi sering tidak terlihat akan tetapi fungsinya sangat urgen.

Dalam Islam tauhid juga dijadikan sesuatu yang paling mendasar dan

dijadikan patokan dari bidang lainnya. Bagi umat Islam sudah sepatutnya

berkeyakinan bahwa agama Islam dijadikan satu-satunya agama yang

diterima disisi Allah. Sebagaimana firman-Nya:

Artinya:

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka

sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya,

Page 70: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

55

dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi”(Q.S. Ali-

‟Imran: 85).

Kemiskinan dan kebodohan merupakan faktor penyebab seseorang

berubah agama atau keyakinan. Dengan adanya ujian banyak orang yang

menjual keyakinannya. Mereka merasa bahwa Tuhan yang selama ini

sembah adalah Tuhan yang salah. Namun tidak semuanya seperti itu ada

yang karena kemiskinan membuat mereka sadar, merasa masih

kurangnya mereka dalam mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal itu bisa

membuat mereka bisa tambah imannya. Adapun harta dan kecerdasan

adalah salah satu alat yang paling mujarab untuk proselitysme

(Pemurtadan). Dengan harta banyak orang yang terjerat karenanya.

Seperti Qarun yang diazab terrkubur bersama hartanya karena lalai

dengan kewajiban pada Tuhan setelah menjadi kaya.

Nilai-nilai pendidikan akidah dari keimanan Nabi Ibrahim terhadap

Nabi Ismail dan Siti Hajar kepada Allah dapat menjadi contoh betapa

mahalnya harga sebuah keimanan. Nilai – nilai tersebut tidak hanya

diteladani tapi juga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari –

hari.

2. Pendidikan Akhlak

Terlihat dari ucapan Ismail, “insya Allah kamu akan mendapatiku

termasuk orang-orang yang sabar”(QS. al-Shaffât[37]: 102). Hal ini

menunjukkan betapa tinggi akhlak dan sopan santunnya kepada Allah

dan orangtuanya. Tidak dapat diragukan bahwa jauh sebelum peristiwa

ini pastilah ibunya, Siti Hajar dan ayahnya, Ibrahim telah menanamkan

Page 71: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

56

dalam hati dan benaknya tentang keesaan Allah. Sikap dan ucapan Ismail

ini yang direkam oleh ayat sebagai buah dari pendidikan.

3. Pendidikan Humanis

Pendidikan memanusiakan manusia dengan patuh kepada Allah,

meskipun perintah pengorbanan itu irrasional namun keyakinan

mengalahkan fikiran. Pendidikan humanis berisi nilai-nilai keutamaan

atau kebajikan yang dapat mengangkat kemuliaan manusia. Dalam

kontek humanis, Ibrahim mengajarkan Ismail bagaimana membangun

harkat dan martabat manusia di sisi Allah. Nilai kemanusiaan ditegakkan

diatas sifat-sifat luhur budaya manusia dengan membebaskan diri dari

sifat-sifat kebinatangan. Simbolisme mengorbankan binatang dipahami

sebagai upaya untuk memanusiakan manusia melalui pendidikan.

Dengan pendidikan ini menjadikan anak mampu mengembangkan

potensi dirinya dan mampu memilih dan mempertanggungjawabkan apa

yang telah dilakukan. Upaya inilah yang terlihat dalam konsep

pendidikan Ibrahim terhadap Ismail ini.

4. Pendidikan Spiritual dan Emosional

Kematangan spiritual yang didasarkan pada keimanan dan ketaatan

serta kepatuhan terhadap perintah Allah, disamping kesiapan emosional

yang diekspresikan dalam bentuk ketegaran dan kesiapan mental dalam

menghadapi perintah. Hal ini merupakan hasil pendidikan yang

ditanamkan Ibrahim dan ibunya Siti Hajar kepada anaknya sejak kecil.

5. Pendidikan Karakter

Page 72: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

57

Sikap demokrasi Ibrahim kepada Ismail menunjukkan kedewasaan

pendidik, artinya Ibrahim tidak otoriter (pemaksaan) dan diktator

terhadap Ismail ketika menyampaikan perintah untuk menyembelihnya,

tetapi lebih kepada syura‟. Hal ini terjadi karena Ibrahim berusaha

memahami siapa dan bagaimana kesanggupan anak yang dihadapinya.

Demokratisasi Ibrahim dalam mendidik Ismail merupakan kearifan

pendidik yang profesional. Kearifan ini muncul karena

mempertimbangkan sikap mental dan kejiwaan peserta didik. Dengan

pertimbangan dan kearifan dari pendidik yang professional akan

mewujudkan dan yakin dengan keberhasilannya.

6. Pendidikan Berlandaskan Metode Dialogis

Ibrahim memberitahukan Ismail tentang mimpinya agar dapat

dipahami oleh Ismail yang masih remaja. Cara berdialog ini melatih

untuk berargumentasi, ketangguhan dan keteguhan untuk patuh kepada

Allah dan orang tuanya. Begitu juga istrinya yang dengan rela memenuhi

perintah Allah biarpun putra satu-satunya yang sudah bertahun-tahun

didambakan harus siap dikorbankan. Ini merupakan keberhasilan Ibrahim

dengan kecerdasan akal tetapi lebih mendahulukan wahyu sebagai

seorang suami dan bapak dalam mendidik mereka. Sikap kepatuhan ini

dapat dipahami sebagai kunci keberhasilan pendidikan. Proses dialog ini

mengandung makna filosofis yang begitu dalam pemahamannya akan

nilai dan kesadaran kedua pihak yang terlibat. Apabila dikaitkan dengan

dengan kurun waktu terjadi peristiwa kira-kira sekitar 2000 tahun SM

Page 73: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

58

yang lalu dan dihubungkan dengan era kekinian, sungguh kejadian

tersebut sangat konstektual dalam penerapan sampai sekarang.

7. Pendidikan Sosial

Pengorbanan yang dilakukan nabi Ibrahim mengandung nilai

pendidikan sosial. Pertama, merelakan apa yang dicintai dikorbankan

untuk kepentingan yang lebih bermanfaat. Ibrahim berhasil membunuh

berhala rasa cinta kepada anaknya demi memperoleh ridha Allah, yang

kemudian Allah mengganti kurban tersebut dengan seekor kibas. Kalau

pada masa nabi Ibrahim harus mengorbankan Ismail yang dicintainya,

saat sekarang bentuk Ismail bisa berwujud dengan harta benda, jabatan,

istri, dan keluarga. Kedua, mewujudkan kepekaan sosial terhadap kondisi

sekitar. Hal ini bisa dilihat ketika Nabi Ibrahim mau menyembelih Ismail

ternyata Allah menggantinya dengan kibas. Kemudian dagingnya

dibagikan kepada sesama manusia yang membutuhkan. Sesuai dengan

firman Allah berikut ini:

"Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari

syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka

sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam

Keadaan berdiri (dan telah terikat). kemudian apabila telah roboh

(mati), Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang

rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan

orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta

itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur". (QS. Al-Hajj: 36).

Page 74: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

59

Demikian konsep pendidikan yang tersirat dalam kisah Nabi

Ibrahim dan Ismail yang bertujuan untuk memanusiakan manusia

melalui proses pendidikan. Dialog dan demokratis sebagai upaya untuk

membuka jalur informasi antara pendidik dan peserta didik jelas terlihat

dalam kisah tersebut. Pendidik dapat mengukur kemampuan peserta

didik sehingga akan ditemukan kesamaan persepsi tentang visi dan misi

pendidikan yang dilakukan. Bila interaksi dan sinergi ini terjalin dengan

harmonis maka kesuksesan dalam pendidikan akan berhasil.

D. Implementasi Pendidikan Partispasipatif Humanis dalam Surat Al-

Shaffât Ayat 101-112 Terhadap Pendidikan Global

1. Tantangan Kekinian

Mengamati pendidikan di Indonesia tentunya masih banyak sisi

kekurangan daripada kelebihan dibanding dengan negara lainnya. Dari

segi kurikulum, managemen, bahan ajar, samapai kepada konsep dalam

pengejawantahan pendidikan. Menurut Arief Rahman (2002), setidaknya

ada sembilan titik lemah dalam aplikasi sistem pendidikan di Indonesia:

a. Titik berat pendidikan pada aspek kognitif.

b. Pola evaluasi yang meninggalkan pola pikir kreatif, imajinatif, dan

inovatif.

c. Sistem pendidikan yang bergeser (tereduksi) ke pengajaran

d. Kurangnya pembinaan minat belajar pada siswa.

e. Kultur mengejar gelar (title) atau budaya mengejar kertas (ijazah).

f. Praktik dan teori kurang berimbang.

Page 75: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

60

g. Tidak melibatkan semua stake holder, masyarakat, institusi

pendidikan, dan pemerintah.

h. Profesi guru/ustadz sekedar profesi ilmiah, bukan kemanusiaan.

i. Problem nasional yang multidimensional dan lemahnya political will

pemerintah.

2. Jawaban atas Tantangan

Untuk mengantisipasi berbagai kelemahan pendidikan tersebut,

perlu adanya konsep yang tepat untuk mengatasinya. Sesuai dengan

konsep yang ada diata maka pendidikan perlu adanya kerjasama pelbagai

pihak. Tidak hanya institusi pendidikan tetapi pemerintah serta

masyarakat juga harus serius dalam menangani permasalahan ini agar

SDM Indonesia memperoleh rating kualitas pendidikan yang memadai

dan Islami. Untuk itu hendaknya dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Pendidikan harus didasarkan dengan pemahaman ketauhidan secara

mendalam, sehingga pendidikan akan lebih kuat dengan disertai

keyakinan yang tinggi kepada Allah. Para pelaku pendidikan dalam

menjalankan tugasnya akan merasa diawasi oleh Tuhan sehingga

terciptalah kedisiplian sesuai kesadaran.

b. Orientasi pendidikan harus lebih ditekankan kepada aspek afektif dan

psiko motorik. Artinya, pendidikan lebih menitikberatkan pada

pembentukan karakter peserta didik dan pembekalan keterampilan

atau skill, agar setelah lulus mereka tidak mengalami kesulitan

Page 76: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

61

dalam mencari pekerjaan daripada hanya sekadar mengandalkan

aspek kognitif (pengetahuan).

c. Dalam proses belajar mengajar guru harus mengembangkan pola

student oriented sehingga terbentuk karakter kemandirian, tanggung

jawab, kreatif dan inovatif pada diri peserta didik. Peserta didik bisa

lebih bebas dalam mengespresikan tujuan dari.

d. Guru harus benar-benar memahami makna pendidikan dalam arti

sebenarnya. Tidak mereduksi sebatas pengajaran belaka. Artinya,

proses pembelajaran peserta didik bertujuan untuk membentuk

kepribadian dan mendewasakan siswa bukan hanya sekedar transfer

of knowledge tapi pembelajaran harus meliputi transfer of value and

skill, serta pembentukan karakter (caracter building).

e. Perlunya pembinaan dan pelatihan-pelatihan tentang peningkatan

motivasi belajar kepada peserta didik sehingga anak akan memiliki

minat belajar yang tinggi.

f. Harus ditanamkan pola pendidikan yang berorientasi proses (process

oriented), di mana proses lebih penting daripada hasil. Pendidikan

harus berjalan di atas rel ilmu pengetahuan yang substantif. Oleh

karena itu, budaya pada dunia pendidikan yang berorientasi hasil

(formalitas), seperti mengejar gelar atau titel di kalangan praktisi

pendidikan dan pendidik hendaknya ditinggalkan. Yang harus

dikedepankan dalam pembelajaran kita sekarang adalah penguasaan

Page 77: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

62

pengetahuan, kadar intelektualitas, dan kompetensi keilmuan dan

keahlian yang dimilikinya.

g. Sistem pembelajaran pada sekolah kejuruan mungkin bisa

diterapkan pada sekolah-sekolah umum. Yaitu dengan

menyeimbangkan antara teori dengan praktek dalam

implementasinya. Sehingga peserta didik tidak mengalami titik

kejenuhan berfikir, dan siap manakala dituntut mengaplikasikan

pengetahuannya dalam masyarakat dan dunia kerja.

h. Perlunya dukungan dan partisipasi komprehensif terhadap praktek

pendidikan, dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan

terhadap dunia pendidikan terutama masyarakat sekitar sekolah,

sehingga memudahkan akses pendidikan secara lebih luas ke

kalangan masyarakat.

i. Profesi guru seharusnya bersifat ilmiah dan benar-benar

“profesional”, bukan berdasarkan kemanusiaan. Maksudnya, guru

memang pahlawan tanpa tanda jasa namun guru juga seyogianya

dihargai setimpal dengan perjuangannya, karena itu gaji dan

kesejahteraan guru harus diperhatikan pemerintah.

j. Pemerintah harus memiliki formula kebijakan dan konsistensi untuk

mengakomodasi semua kebutuhan pendidikan. Salah satunya adalah

memperhatikan fasilitas pendidikan dengan cara menaikan anggaran

untuk pendidikan minimal 20-25 % dari total APBN. Di sini

Page 78: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

63

diperlukan political will kuat dari pemerintah dalam menangani

kebijakan pendidikan.

Jika kita mau jujur, berbagai kelemahan pendidikan kita seperti

disebutkan di atas, pada dasarnya bertitik tolak pada lemahnya sumber daya

manusia (SDM) yang ada. Padahal, SDM merupakan faktor utama yang

menjadi indikator kemajuan suatu bangsa, di samping faktor sumber daya

alam (SDA) (hayati, non hayati, buatan), serta sumber daya ilmu

pengetahuan dan teknologi. Keberhasilan negara-negara Barat adalah

didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan hal itu

berhubungan dengan pendidikan sebagai wahana pembentukan SDM.

Jadi, permasalahan lemahnya SDM Indonesia pada dasarnya berawal

dari rendahnya tingkat pendidikan, lemahnya keahlian dan manajemen serta

kurangnya penguasaan teknologi. Lemahnya SDM menyebabkan Indonesia

kurang mampu bersaing dengan negara-negara lain, padahal secara

fisiografis Indonesia termasuk negara yang memiliki kekayaan alam

melimpah tetapi sayangnya tidak dikelola dengan baik karena kualitas

SDM-nya yang kurang mendukung.

Sistem pendidikan sangat bergantung pada mutunya, seperti juga

halnya barang dikatakan berkualitas dan mempunyai nilai jual yang tinggi

karena memiliki mutu yang bagus. Ironis memang jika kita melihat nasib

institusi pendidikan di Indonesia berdasarkan mutu pendidikan yang berada

pada urutan terakhir di antara 12 negara Asia yang diteliti oleh The Political

Page 79: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

64

and Eonomic Risk Consultancy (PERC) tahun 2001, jauh di bawh Vietnam

(6).

Hasil survei PERC itu mengacu pada tingkat kualitas lulusan

pendidikan kita, dengan argumentasi, untuk mendapatkan tenaga kerja

berkualitas tentunya sistem pendidikannya pun harus berkualitas.

Sistem pendidikan yang tidak berkualitas mempengaruhi rendahnya

SDM yang dihasilkan, yang pada gilirannya tidak mampu membawa bangsa

ini “duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi” dengan bangsa lain.

Lemahnya SDM pendidikan sebagai ekses sistem pendidikan yang

tidak berkualitas, memunculkan fenomena masyarakat pekerja (worker

society) bak jamur di musim hujan. Ini tentu berbeda dengan sistem

pendidikan yang baik, yang memproduksi employee society.

Kita seharusnya belajar dari Jepang dan Korea Selatan. Walaupun

kedua negara tersebut miskin sumber daya alam (SDA), tetapi karena

dukungan SDM yang kuat, kedua negara Asia Timur itu menjadi pioneer

ekonomi dunia, khususnya di kawasan Asia.

Dalam konteks ini, masyarakat Jepang menurut H.D. Sudjana (2000)

memiliki lima karakteristik khusus dalam sikap dan prilaku yang dipandang

sebagai akar kekuatan bangsanya, yaitu:

Pertama, emulasi. Yaitu hasrat dan upaya untuk menyamai atau

melebihi orang lain. Orang Jepang, baik selaku perorangan atau sebagai

warga negara memiliki dorongan untuk tidak ketinggalan oleh orang,

kelompok, atau bangsa lain.

Page 80: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

65

Kedua, consensus. Yaitu kebiasaan masyarakat Jepang untuk

berkompromi, bukan konfrontasi. Budaya kompromi ini menimbulkan rasa

keterlibatan masyarakat yang kuat terhadap kepentingan bersama. Budaya

inilah yang menjadi pengikat kuat yang menjadi pengikat dasar (root

bindting) kehidupan masyarakat Jepang.

Ketiga, futurism. Yaitu mempeunyai pandangan jauh ke depan,

masyarakat Jepang mempunyai keyakinan bahwa harkat individu akan naik

apabila seluruh kelompok atau bangsa naik. Oleh karena itu kemajuan dan

keberhasilan kelompok, masyarakat dan bangsa sangat diutamakan dalam

upaya meningkatkan kemajuan individu.

Keempat, kualitas. Mutu adalah jaminan kualitas. Artinya dalam

setiap proses dan hasil produksi di Jepang, mutu menjadi faktor penarik (full

factors).

Kelima, kompetisi. Artinya sumber daya manusia dan produk bangsa

Jepang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif dalam tata

kehidupan dan tata ekonomi global.

Page 81: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

66

BAB V

KESIMPULAN

Al-Qur‟an surat al-Shaffât ayat 101-112 mempunyai paradigma tentang

pendidikan partisipatif humanis yang meliputi sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Deskripsi dan munasabah surat al-Shaffât ayat 101-112.

Pembahasan mengenai Q.S. al-Shaffât ayat 101-112 bermula

bercerita mengenai hal ikhwal mimpi Nabi Ibrahim as. yang sejatinya

wahyu dari Allah swt untuk mengorbankan anaknya sebagai bentuk

keikhlasan dalam pengabdian. Al-Qur‟an al-Shaffât mempunyai hubungan

(munasabah) dengan surat sebelum dan sesudahnya diantaranya adalah:

surat Yasin dan Shad. Surat yasin bagian pertama mengisahkan tentang

Nabi Ibrahim dan Isa dengan kaumnya. Bagian kedua tentang keadaan hari

kianmat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub yang saling berlawanan

yaitu iman dan kafir serta sejarah nabi-nabi.

2. Konsep pendidikan pendidikan partisipatif humanis dalam surat al-Shaffât

ayat 101-112.

Setelah membahas Q.S. al-Shaffât ayat 101-112 maka penulis

menemukan pendidikan partisipatif humanis perspektif Islam meliputi:

Pendidikan berdasarkan tauhid, mengandung akhlak mulia, bersifat

humanis, berkarakter, mempertimbangkan sepiritual dan emosional,

dialogis, bermanfaat bagi umat.

68

Page 82: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

67

3. Implementasi konsep pendidikan partisipatif humanis dalam surat al-Shaffât

ayat 101-112.

k. Pendidikan harus didasarkan dengan pemahaman ketauhidan secara

mendalam, sehingga pendidikan akan lebih kuat dengan disertai

keyakinan yang tinggi kepada Allah.

l. Orientasi pendidikan harus lebih ditekankan kepada aspek afektif dan

psiko motorik.

m. Dalam proses belajar mengajar guru harus mengembangkan pola student

oriented sehingga terbentuk karakter kemandirian, tanggung jawab,

kreatif dan inovatif pada diri peserta didik.

n. Guru harus benar-benar memahami makna pendidikan dalam arti

sebenarnya.

o. Perlunya pembinaan dan pelatihan-pelatihan tentang peningkatan

motivasi belajar kepada peserta didik.

p. Harus ditanamkan pola pendidikan yang berorientasi proses (process

oriented), di mana proses lebih penting daripada hasil.

q. Sistem pembelajaran pada sekolah kejuruan mungkin bisa diterapkan

pada sekolah-sekolah umum.

r. Perlunya dukungan dan partisipasi komprehensif terhadap praktek

pendidikan, dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan

terhadap dunia pendidikan.

s. Profesi guru seharusnya bersifat ilmiah dan benar-benar profesional.

Page 83: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

68

t. Pemerintah harus memiliki formula kebijakan dan konsistensi untuk

mengakomodasi semua kebutuhan pendidikan.

B. Saran

1. Bagi pendidik

Dari konsep paradigma pendidikan partisipatif humanis perspektif Islam

(studi terhadapa Q.S. al-Shaffât ayat 101-112) diharapkan menjadi wahana

yang konstruktif bagi peningkatan guru Pendidikan Agama Islam kedepan.

2. Bagi lembaga pendidikan

Lembaga pendidikan sebagai fasilitas dimana terdapat interaksi antara

pendidik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran, maka dalam hal

ini lembaga pendidikan dituntut untuk bersikap terbuka terhadap

lingkungan sekitarnya, baik dari perkembangan zaman maupun dari

tuntutan masyarakat, karena lembaga sekolah disebut sebagai lembaga

investasi manusia.

3. Bagi peneliti

Bahwa hasil dari analisis tentang paeadigma pendidikan partisipatif

humanis perspektif Islam (studi terhadapa Q.S. al-Shaffât ayat 101-112) ini

masih banyak kekurangannya, maka dari itu diharapkan ada peneliti baru

yang mengkaji ulang dari hasil penulisan ini.

C. Penutup

Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan kekuatan, rakhmat, taufiq dan hidayah-Nya. Shalawat serta

salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, akhirnya

Page 84: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

69

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang sederhana ini. Penulis menyadari

meskipun dalam penelitian ini telah berusaha semaksimal mungkin, namun

dalam penulisan ini tidak lepas dari kesalahan dan kekeliruan. Hal itu

sematamata merupakan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang penulis miliki.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang kontruktif

dari berbagai pihak demi perbaikan yang akan datang untuk mencapai

kesempurnaan. Akhirnya penulis hanya berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi

sumbangsih kepada penulis, baik berupa tenaga maupun do‟a. Semoga

mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

Page 85: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

DAFTAR PUSTAKA

Al-Farmawi, Abdul al Hayy.1996. Metode Tafsir Mawdhu’iy; Sebuah

Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Al-Nuquib Al- Attas, Syed Muhammad. Tanpa tahun. Konsep Pendidikan

dalam Islam. Terjemahan oleh Haidar Bagir. 1994. Cet. 5.

Jakarta: Mizan.

Ali, Atabiak dan Ahmad Zuhdi Muhdlor. 2003. Kamus Kontemporer Arab

Indonesia. Yogyakarta: Multi Karya Grafika.

Anshari, Endang Saifudin. 2004. Wawasan Islam: Pokok-Pokok Pikiran

Tentang Paradigma dan Sistem Islam. Jakarta: Gema Insani

Press.

Baidan, Nashruddin. 2000. Metodologi Penafsiran Al-Qur’an. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Baidhawy, Zakiyuddin. 2011. Kebebasan Beragama Perspektif Ham dan

Islam. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Budihardjo. 2010. Pendidikan Nabi Ibrahim dan Anaknya dalam

Perspektif Al-Qur’an (Q.S Al-Shafat[37] 102-107). Millah, 9

(2): 181-196.

Chatib, Munif. 2010. Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple

Intelegensces di Indonesia. Cet. VII . Bandung: Kaifa.

2012. Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak

Istimewa dan Semua Juara. Cet. 9. Bandung: Kaifa.

Chodjim, Achmad. 2005. MEANINGFUL LIFE: Memberdayakan Diri

demi Menghadapi Tantangan Zaman. Jakarta: Hikmah.

Darajad, Zakiah, dkk. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Cet. VII. Jakarta:

Bumi Aksara.

Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang

Disempurnakan). Cet. III. Jakarta: CV Darus Sunnah.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Djalal, Abdul. 2000. Ulumul Qur’an I. Surabaya: Dunia Ilmu.

Page 86: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

Djaya, Ashad Kusuma. 2006. Pewaris Ajaran Syekh Siti Jenar Membuka

Pintu Makrifat. Cet. XI. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Fachruddin Hs. 1992. Ensiklopedia Al-Qura’an- Jilid I (A-L). Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Freire, Paulo. 2007. Politik Pendidikan Kebudayaan, Kekuasaan,

Pembebasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hamka. 1983. Tafsir Al Azhar Juz XXIII. Jakarta: PT Pustaka Panjimas.

Hitami, Munzir. 2009. Revolusi Sejarah Manusia: Peran Rasul Sebagai

Agen Perubahan. Yogyakarta: LKIS.

Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika

Maslikhah dan Peni Susapti. 2009. Modul Ilmu Alamiah Dasar.

Yogyakarta : Mitra Cendikia.

Muhadjir, Noeng. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake

Sarasin.

Munawir, Ahmad Warson. 1984. Al Munawir Kamus Arab Indonesia.

Yogyakarta: Unit Pengadaan Buku-buku Ilmiah Keagamaan

Pondok Pesantren Al Munawir.

Munir, Ahmad. 2008. TAFSIR TARBAWI Mengungkap Pesan Al-Qur’an

Tentang Pendidikan. Yogyakarta: TERAS.

Qalyubi, Syihabudin. 2009. Stilistik Al-Quran Makna di Balik Kisah

Ibrahim. Yogyakarta: PT LkiS.

Rachman, Arief, 2002. Kualitas Pendidikan Harus Dimaksimalkan. Media

Indonesia.

Sadily, Hasan. 1980. Ensiklopedia, Ikhtiar Baru Van Hoeva. Jakarta: tanpa

penerbit.

Shihab, Quraish. 2003. Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-

Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.

1998. Membumikan Al-Qur’an; Fungsi dan Peran

dalam Kehidupan. Cet. VI. Bandung. Mizan.

Page 87: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

Sudjana, HD., Manajemen Program Pendidikan, Bandung: Falah

Production, 2000

Suwito. 2004. Filsafat Pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih. Yogyakarta:

Belukar.

Syakur, Moh. 2011. Liberal Art Sebagai Kritik Pendidikan Vokasional.

Edukasi, 8: 85-104.

Syari’ati, Ali. 2003. Menjadi Manusia Haji: Panduan Memahami Filosofi

dan Makna Soaial di Balik Ritual-ritual Haji. Yogyakarta:

Jalasutra.

Tafsir, Ahmad. 2010. FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAMI: Integrasi

Jasmani, Rohani dan Kalbu Memanusiakan Manusia. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Umiarso dan Zamroni. 2011. Pendidikan Pembebasan Perspektif Timur

dan Barat. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Widjoyanto, Bambang dkk. 2010. KORUPTOR ITU KAFIR: Telaah Fiqih

Korupsi Muhammdaiyah dan NU. Jakarta: Mizan.

Yunus, M. Firdaus. 2007. Pendidikan Berbasis Realitas Sosial Paulo

Freire dan YB. Mangunwijaya. Cet. III. Yogyakarta: Logung

Pustaka.

Yunus, Mahmud. 1998. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: PT. Hidakarya

Agung.

Page 88: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub
Page 89: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub
Page 90: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub
Page 91: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub
Page 92: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub
Page 93: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub
Page 94: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub
Page 95: PARADIGMA PENDIDIKAN PARTISIPATIF HUMANIS PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/664/1/35.pdf · tentang keadaan hari kiamat. Dalam surat Shad mengisahkan dua kutub

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Musyahid

Tempat/Tanggal lahir : Grobogan, 16 Maret 1991

Jenis Kelamin : Laki-laki

Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Ds. Padas RT 02 RW 01, Kec. Kedungjati, Kab.

Grobogan.

Menerangkan dengan sesungguhnya

PENDIDIKAN

1. Tamatan TK PGRI Padas 1997

2. Tamatan SD Negeri 1 Padas tahun 2003

3. Tamatan SMP Negeri 1 Kedungjati tahun 2006

4. Tamatan SMA Islam Sudirman Kedungjati 2009

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Salatiga, 25 Juni 2014

Saya yang bersangkutan,

Musyahid