paper keci beling tanaman obat

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN Penulisan paper ini adalah untuk: 1. Mengetahui manfaat dari tanaman keci beling yang bisa digunakan sebagai obat alami dari tumbuh – tumbuhan. 2. Mengetahui kandungan metabolit sekunder pada tanaman keci beling 1.2 LATAR BELAKANG Kebutuhan manusia akan obat – obatan terus meningkat, seiring pola hidup yang tidak sehat. Baik dalam segi makanan maupun dari segi lingkungan sekitar yang mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit yang dapat mengganggu aktivitas kehidupan manusia itu sendiri. Tapi tidak semua masyarakat yang dapat membeli obat – obatan yang diberikan oleh dokter. Bagi masyarakat ekonomi kebawah, membeli obat dengan harga yang mahal sangat memberatkan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan sosialisasi pemanfaatan tumbuhan obat – obatan alami yang berasal dari tumbuh – tumbuhan yang tentunya relatif murah. Secara umum, yang termasuk kepada obat-obat tradisional adalah bahan-bahan obat yang berasal dari alam, 1

Upload: mutia-rahmah

Post on 26-Jun-2015

1.203 views

Category:

Health & Medicine


0 download

DESCRIPTION

terdapat beberapa kandungan biologi aktif yang terdapat pada tanaman keci beling

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Keci Beling tanaman obat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN

Penulisan paper ini adalah untuk:

1. Mengetahui manfaat dari tanaman keci beling yang bisa digunakan sebagai obat

alami dari tumbuh – tumbuhan.

2. Mengetahui kandungan metabolit sekunder pada tanaman keci beling

1.2 LATAR BELAKANG

Kebutuhan manusia akan obat – obatan terus meningkat, seiring pola hidup yang

tidak sehat. Baik dalam segi makanan maupun dari segi lingkungan sekitar yang

mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit yang dapat mengganggu aktivitas

kehidupan manusia itu sendiri. Tapi tidak semua masyarakat yang dapat membeli obat –

obatan yang diberikan oleh dokter.

Bagi masyarakat ekonomi kebawah, membeli obat dengan harga yang mahal

sangat memberatkan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan sosialisasi pemanfaatan

tumbuhan obat – obatan alami yang berasal dari tumbuh – tumbuhan yang tentunya

relatif murah. Secara umum, yang termasuk kepada obat-obat tradisional adalah bahan-

bahan obat yang berasal dari alam, baik yang berasal dari tetumbuhan, hewan ataupun

bahan-bahan mineral. Pemakaian obat tradisional ini masih sangat sederhana, misalnya

untuk bahan obat yang berasal dari tetumbuhan, maka biasanya cukup dengan menyeduh

bahan tetumbuhan, baik yang masih segar maupun yang telah dikeringkan, dengan air

panas lalu air seduhan itu diminum. Kadang-kadang hanya dengan menggunakan air

perasan dari bahan tetumbuhan segar.

Senyawa organik banyak terdapat dalam bahan-bahan alam, dimana senyawa

organik yang terdapat dalam bahan alam ini disebut dengan senyawa organik bahan alam.

Senyawa organik bahan alam adalah terbatas pada senyawa-senyawa yang dikenal

sebagai metabolit primer dan metabolit sekunder.

1

Page 2: Paper Keci Beling tanaman obat

Senyawa metabolit sekunder adalah senyawa-senyawa dari hasil metabolit

sekunder, yang tidak terdapat merata dalam makhluk hidup dan ditemukan dalam jumlah

23yang sangat sedikit. Umumnya senyawa ini terdapat pada organ tumbuhan (tumbuhan

tingkat tinggi) pada akar, kulit, batang, daun, bunga, buah dan biji dan sedikit terdapat

pada hewan.

Tumbuhan sebagai obat merupakan tumbuhan yang mengandung suatu senyawa

bioaktifseperti alkoloid, flavonoid, steroid, terpenoid, saponin dan lain-lain. Salah satu

tanaman yang terdapat dialam yang digunakan sebagai bahan obat-obatan yaitu tanaman

keci beling..

1.3 PERUMUSAN MASALAH

Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka yang menjadi masalah dalam

penelitian ini adalah apa saja kandungan biologi aktif yang terdapat pada tanaman keci

beling , cara mengidentifikasinya dan apa saja khasiat dan manfaatnya bagi kehidupan.

1.4 BATASAN MASALAH

Untuk mengarahkan penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada hal berikut :

1.4.1 Botani tanaman keci beling

1.4.2 Metabolik sekunder.

1.5 MANFAAT PENULISAN

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1.5.1 Memberikan informasi tentang kandungan kimia yang terdapat pada tanaman keci

beling.

1.5.2 Memberikan informasi tentang kasiat dari tanaman keci beling.

1.5.3 Sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut tentang tanaman keci

beling.

2

Page 3: Paper Keci Beling tanaman obat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botani Tumbuhan

Tanaman yang berkhasiat melancarkan urine dan menghancurkan batu

ginjal/kandung kemih ini biasa disebut keci beling. Jenis tanaman lain yang juga disebut

keci beling, karena mampu menggempur batu ginjal adalah godean Desmodium

gangeticum, kembang bugang Clerodendron calamitosum dan sambang getih

Hemigraphis colorata.

Deskripsi tanaman:

Di Jawa tanaman ini banyak terdapat di pedesaan yang tumbuh sebagai semak ,

berdiameter antara 0,2 - 0,7 cm, tinggi 1-2 meter. Kulit luar berwarna ungu dengan

bintik-bintik hijau dan apabila menjadi tua berubah menjadi coklat. Batang beruas, basah,

bula, berbulu kasar, percabangan monopodial, dan sepintas lalu menyerupai rumput

berbatang tegak. Daun tunggal, berhadapan, bentuk lanset atau lonjong, tepi beringgit,

ujung dan pangkal runcing, [panjang 9-18 cm, lebar 3-8 cm, bertangkai pendek,

pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, mahkotabentuk

corong, berambut, warna ungu. Buah bulat, warna coklat.

Habitat:

Tumbuhan ini mudah berkembang biak pada tanah subur, agak terlindung dan di tempat

terbuka.

1. Syarat Tumbuh:

a. Iklim

· Ketinggian tempat : 1 m - 1.000 m di atas permukaan laut

· Curah hujan tahunan : 2.500 mm - 4.000 mm/tahun

· Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 8 bulan - 9 bulan

· Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 3 bulan - 4 bulan

· Suhu udara : 200 C - 250 C

· Kelembapan : sedang · Penyinaran : sedang

b. Tanah

3

Page 4: Paper Keci Beling tanaman obat

· Tekstur : pasir sampai liat

· Drainase : sedang - baik

· Kedalaman air tanah : 25 cm dari permukaan tanah

· Kedalaman perakaran : 5 cm dari permukaan tanah

· Kemasaman (pH) : 5,5 – 7

· Kesuburan : sedang

2. Pedoman Bertanam:

a. Pegolahan Tanah

Buatkan lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm

b. Persiapan bibit

· Perbanyakan tanaman kejibeling dilakukan dengan stek.

c. Penanaman

· Stek ditanam pada lubang tanah yang telah disiapkan dengan jarak tanam 1 m x 1 m.

Bagian tanaman yang digunakan: Daun

Kandungan kimia: Garam alkali; Asam silikat; Karbonat; Triterpena

Khasiat: Diuretik

Penyakit yang dapat diobati dan cara penggunaannya :

1. Tumor

Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar.

Cara pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan

secara teratur.

Pantangan: Ikan Asin, cabai, tauge, sawi putih, kangkung, nanas,

durian, lengkong, nangka, es, alkohol dan tape, limun dan vitzin.

2. Diabetes Mellitus

Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar.

Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan

secara teratur.

Pantangan: makanan yang manis-manis.

3. Lever (sakit Kuning)

4

Page 5: Paper Keci Beling tanaman obat

Bahan: Daun Keeji Beling mentah dan segar 3 lembar.

Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan

secara teratur.

Pantangan: makanan yang mengandung lemak.

4. Ambeien (wasir)

Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar.

Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan

secara teratur.

Pantangan: Daging kambing dan makanan/masakan yang pedas.

5. Kolesterol tinggi

Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar.

Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan

secara teratur.

Pantangan: makanan yang berlemak.

6. Maag

Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar.

Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan

secara teratur.

Pantangan: makanan pedas atau asam.

7. Kena Bisa Ulat dan Semut Hitam

Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 1 lembar.

Cara Pemakaian: digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga

daun tersebut mengeluarkan air dan hancur. Dilakukan 2 kali

setelah berselang 2 jam.

8. Kencing kurang lancar 

Bahan :Daun keci beling segar 25 gram

Cara pemakaian : dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih selama 15 merit.

Setelah dingin disaring lalu minum sekaligus. Lakukan pada pagi atau siang hari.

9. Batu kandung kencing,

5

Page 6: Paper Keci Beling tanaman obat

Bahan : Segenggam daun keji beling dan 1 tongkol jagung muda

Cara pemakaian: Segenggam daun keji beling dan 1 tongkol jagung muda dicuci, lalu

direbus dengan 2 liter air bersih sampai tersisa 1 liter. Setelah dingin disaring, lalu

diminum. Lakukan pagi dan sore hari, masing-masing I/2 gelas.

10. Batu kandung empedu

Bahan : Daun keji beling  segar 5 lembar, daun ungu segar 7 lembar

Cara pemakaian : Daun keji beling  segar 5 lembar, daun ungu segar 7 lembar, dicuci

bersih lalu di rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas Minum seperti teh

11. Kencing manis

Bahan : Daun keci beling segar 20 - 50 gram

Cara pemakaian : Daun keci beling segar 20 - 50 gram, direbus dengan 6 gelas air

sampai tersisa 3 gelas, dinginkan, disaring. Minum 3 kali 1 gelas per hari.

12. Batu ginjal

Bahan : Daun keji Beling 50 gram, meniran segar 7 batang, daun ungu 7 lembar

Cara pemakaian : Daun keji Beling 50 gram, meniran segar 7 batang, daun ungu 7

lembar.  Dicuci dulu direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi 2 gelas dinginkan,

saring, minum 3 kali 2/3 gelas per hari. atau Daun keji beling 5 lembar, daun

tempuyung segar 5 lembar tongkol jagung 6 buah, dicuci lalu direbus dengan 5 gelas air

bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum,

habis dalam sehari.  Lakukan setiap hari sampai rasa sakit menghilang.

13. Sembelit

Bahan : 1/2 genggam daun keji  beling segar

Cara pemakaian : Ambil 1/2 genggam daun keji  beling segar, cuci bersih lalu direbus

dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.

Kandungan:

Daun kejibeling mengandung unsur-unsur mineral seperti kalium, natrium, kalsium dan

beberapa unsur lainnya.

Klasifikasi

6

Page 7: Paper Keci Beling tanaman obat

Gambar : Keci beling

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo   : Solanales

Famili        : Acanthaceae

Genus     : Ruellia

Spesies        : Ruellia napifera Zoll et Mor.

SINONIM :

Nama Latin       : Paramellia napifera (Zoll.) Bremek

Nama Daerah    : Keci beling, pecah beling

2.2 Metabolit Sekunder

Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Tumbuhan-

tumbuhan dari kecil menjadi besar dan berkembang dari satu sel zigot menjadi

embrio kemudian menjadi satu individu yang mempnyai akar, daun dan batang.

Dewasa ini yang dimaksud senyawa organik bahan alam adalah terbatas pada

senyawa-senyawa yang dikenal sebagai metabolik sekunder. Senyawa metabolik

adalah senyawa-senyawa hasil metabolisme sekunder, yang tidak terdapat secara

merata dalam makhluk hidup dan ditemukan dalam jumlah yang sedikit. Umumnya

terdapat pada semua organ tumbuhan (terutama tumbuhan tinggi), pada akar, kulit

batang, daun bunga dan biji dan sedikit pada hewan.

7

Page 8: Paper Keci Beling tanaman obat

Penggunaan tumbuhan sebagai obat, berkaitan dengan kandungan kimia yang

terdapat dalam tumbuhan tersebut terutama zat bioaktif. Tampa adanya suatu

senyawa bioaktif dalam tumbuhan secara umum tumbuhan itu tidak dapat digunakan

sebagai obat. Senyawa bioaktif yang terdapat dalam tumbuhan biasanya merupakan

senyawa metabolik sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, saponim

dan lain-lain.

1. ALKALOID

Alkaloid termasuk senyawa organik bahan alam yang terbesar jumlahnya,

baik dari segi jumlah senyawa maupun sebarannya dalam dunia tumbuhan. Alkaloid

menurut Winterstein dan Trier didefinisikan sebagai senyawa yang bersifat basa,

mengandung atom nitrogen berasal dari tumbuhan dan hewan. Harborne dan turner

(1984) mengungkapkan bahwa tidak satupun definisi alkaloid yang memuaskan,

tetapi umumnya alkaloid adalah senyawa metabolit sekunder yang besifat basa,

yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen biasanya dalm cincin heterosiklik,

dan bersifat aktif biologis menonjol.

Terminologi alkaloida sendiri berasal dari “alkaloid like”, yitu suatu

senyawa yang bersifat alkali atau basa. Claus (5) emberikan defenisi alkaloida

sebagai produk alamiah yang heterogen dalam bentuk senyawa organic heterosiklik,

bersifat basa, terdapat dalam tanaman tertentu dalam jumlah relative kecil dan

mempunyai aktifitas biologis. Senyawa golongan ini pada umumnya merupakan

senyawa bersifat racun yang bekerja terhadap susunan syaraf pusat. Alkaloid pada

umumnya merupakan senyawa padat, berbentuk kristal atau amorf, tidak bewarna

dan mempunyai rasa yang pahit. Dalam bentuk bebas, alkaloid merupakan basa

lemah yang sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam pelarut organic,

sedangkan dalam bentuk garamnya mudah larut dalam air dan pada umumnya tidak

larut dalam pelarut organic.

Berdasarkan sifat-sifatnya ini maka alkaloid dapat diisolasi dari bahan alam

atau tumbuhan dengan menggunakan pelarut organic dalam suasana basa atau

dengan pelarut air dalam suasana asam. Pada cara yang pertama alkaloid yang

8

Page 9: Paper Keci Beling tanaman obat

diperoleh adalah dalam bentuk alkaloid bebas, dan inilah yang paling banyak

dipakai, sedangkan dengan cara yang kedua akan diperoleh alkaloid dalam bentuk

garamnya. Untuk tujuan mendapatkan alkaloid dalam bentuk yang lebih murni serta

lebih banyak, maka kedua cara ini biasanya disatukan dalam penggunaannya.

Identifikasi biasanya dilakukan dengan menggunakan larutan-larutan pereaksi yang

khas untuk alkaloid, yang pada umumnya merupakan pereaksi-pereaksi yang dapat

membentuk endapan dengan alkaloid, misalnya pereaksi Mayer dan pereaksi

Dragendorf.

. Pada tahun 1896, Meyer – Lexikon memberikan batasan alkaloid sebagai

berikut : “Alkaloid terjadi secara karakteristik dalam tumbuhan dan sering dikenal

karena aktivitas fisiologisnya. Alkaloid mengandung C, H dan N dan pada

umumnya mengandung atom O.

Struktur alkaloid beraneka ragam, dari yang sederhana sampai rumit, dari

efek biologisnya yang menyegarkan tubuh sampai toksik. Satu contoh yang

sederhana, tetapi yang efek faalinyatidak sederhana adalah nikotina. Nikoyin dapat

menyababkan penyakit jantung, kanker paru-paru, kanker mulut,tekanan darah

tinggi, dan gangguan terhadap kehamilan dan janin.

Pembagian alkaloid :

a. Didasarkan pada jenis gugus kromofor yang berbeda, misalnya alkaloid indol,

isokuinolin atau kuinolin.

b. Didasarkan tumbuhan asal pertama kali ditemukan, misalnya alkaloid tembakau

c. Didasarkan jenis ikatan yang predominan dalam alkaloid tersebut.

Sistem klasifikasi yang banyak diterima adalah pembagian alkaloid menjadi

tiga golongan yaitu :

a.Alkaloid sesungguhnya

Bersifat racun dan menunjukkan aktivitas fisiologis yang luas. Diturunkan

secara biosintesis dari asam amino dan biasanya terdapat dalam tanaman

sebagai garam asam organik.

b. Protoalkaloid

9

Page 10: Paper Keci Beling tanaman obat

Merupakan amina yang relatif sederhana dan ditandai dengan adanya atom

N yang berada di luar cincin heterosiklis.

c.Pseudoalkaloid

Senyawa bersifat basa. Yang termasuk dalam pseudoalkaloid adalah

alkaloid steroidal dan purin.

Peranan fisiologis alkaloid di tumbuhan yang membuatnya masih belum

diketahui dan diperkirakan alkaloid tidak mempunyai peranan metabolik yang

penting, karena hanya merupakan produk –samping dari lintasan lain yang lebih

penting.meskipun demikian, beberapa contoh diketahui melindungi tumbuhan

(Robinson,1979; Harborne, 1988). Sebagai contoh, tumbuhan yang mengandung

alkaloid tertentu dijauhi oleh hewan gembalaan dan serangga pemakan daun.

Alkaloid lainnya digunakan oleh kupu-kupu danaid sebagai substrat untuk

memebuata feromon. Percumbuannya yang menarik, delphinium barbeyi tidak

dihindarioleh ternak, bahkan juga ketika pakan ternak lain tersedia; dan , likoktonin

di dalamnya menyebabkan kematian ternak di Amerika Serikat lebih banyak

dibandingkan dengan senyawa beracun lainnyayang terdapat di tumbuhan beracun

(Keeler, 1975).

2. FLAVONOID

Dalam tumbuhan, flafonoid pada umumnya merupakan pigmen-pigmen

yang tersebar luas dalam bentuk senyawa glikon dan aglikon. Flafonoid yang

terdapat dalam tanaman antara lain adalah flovon, iso-flavon, antosianin, leuko-

antosianin, auron dan kalkon (1). Sifat fisika dan kimia senyawa flafonoid antara

lain adalah larut dalam air sedangkan dalam bentuk glikosida yang termetilasi larut

dalam eter. Sebagai glikosida ataupun aglikon, senyawa flafonoid tidak dapat larut

dalam petroleum eter.

Dari tumbuhan, glikosida dapat ditarik dengan pelarut organic yang bersifat

polar, misalnya methanol atau etanol. Identifikasi senyawa ini dapat dilakukan 10

Page 11: Paper Keci Beling tanaman obat

dengan reaksi Sianidin-Wilstater dimana reaksi ini terutama akan diberikan oleh

senyawa yang mempunyai struktur inti benzopiron. Warna jingga sampai merah tua

oleh flavonol atau flavonan dan warna hijau sampai biru diberikan oleh aglikon dan

glikosida.

Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbanyak terdapat di

alam. Senyawa-senyawa ini bertanggung jawab terhadap zat warna merah, ungu,

biru, dan sebagian zat warna kuning dalam tumbuhan. Semua flavonoid menurut

strukturnya merupakan turunan senyawa induk “flavon” yakni nama sejenis

flavonoid yang terbesar jumlahnya dan juga lazim ditemukan, yang terdapat berupa

tepung putih pada tumbuhan primula.

Gambar 2. Struktur dari flavonoid

Beberapa fungsi flavonoid bagi tumbuhan adalah pengaturan tumbuh,

pengaturan fotosintesis, kerja antimikroba dan antivirus, kerja terhadap serangga,

fitoaleksin merupakan komponen abnormal yag hanya dibentuk sebagai tanggapa

terhadap infeksi atau luka dan kemudian menghambat fungus menyerangnya,

mengimbas gen pembintilan dalam bakteria bintil nitrogen.

Flavonoid dalam tumbuhan mempunyai empat fungsi:

1. sebagai pigmen warna

2. fungsi fisiologi dan patologi

3. aktivitas farmakologi

4. flavonoid dalam makanan.

11

Page 12: Paper Keci Beling tanaman obat

Aktivitas farmakologidianggap berasal dari rutin (glikosida flavonol) yang

digunakan untukmenguatkan susunan kapiler, menurunkan permeabilitas dan

fragilitas pembuluh darah, dll. Gabor , et al menyatakan bahwa flavonoid dapat

digunakan sebagai obat karena mempunyai bermacam-macam bioaktivitas seperti

antiinflamasi, antikanker, antifertilitas, antiviral, antidiabetes, antidepressant,

diuretik, dll.

3. SENYAWA TERPEN

Senyawa terpen, pada awalnya merupakan suatu golongan senyawa yang

hanya terdiri dari atom C dan H, dengan perbandingan 5 : 8 dengan rumus empiris

C5H8 (unit isoperna), yang bergabung secara heat to tail (kepala ekor). Oleh sebab

itu senyawa terpen lazim disebut isoprenoid. Terpen dapat mengandung dua, tiga

atau lebih suatu soperma. Molekul-molekulnya dapat berupa rantai terbuka atau

siklik. Mereka dapat mengandung ikatan rangkap, gugus hidroksil, gugus karbonil

atau gugus fungsional lain. Struktur mirip yang mengandung unsur-unsur lain

disamping C dan H disebut terpenoid. Dewasa ini baik terpen maupun terpenoid

dikelompokkan sebagai senyawa terpenoid (isoprenois).

Gambar 3. Geraniol, dalam mawar.

(suatu terpenoid)

Berdasakan jumlah unit isoterpena yang dikandungnya, senyawa terpenoid

dibagi atas :

1. Monoterpen (dua unit isoprena)

2. Sekiterpen (tiga unit isoprena)

3. Diterpen (empat unit isoprena)

12

Page 13: Paper Keci Beling tanaman obat

4. Triterpena (lima unit isoprena)

5. Tetraterpen (delapan unit isoprena)

6. Politerpena (banyak unit isoprena)

Monoterpen dan seski terpen adalah komponen utama minyak esendial

(minyak atsiri) yang dapat diperoleh dengan penyulingan. Vitamin A adalah suatu

diterpenoid, skualena (terdapat dalam ragi, kecambah gandum, dan minyak hati

hiu) tergolong triterpenoid dan lanosterol (suatu komponen lanolin, yang

diperoleh dari lemak wol). Kedua senyawa ini merupakan zat antara dalam

biosintasis steroid. Karet alam merupakan suatu politerpena.

Biosintesis terpen adalah kondensasi ester secara enzimatik dari porsil-

porsil asetil dari asetilkoenzime A. zat antara dalam pembentukan terpen adalah

porofosfat (difosfat) dari asam mevalonat dan sepasang isopenteril alkohol.

4. STEROID

Steroid adalah kelompok senyawa yang mempunyai kerangka dasar siklo

pentana perhidrofenantrena, mempunyai empat cincin terpadu. Senyawa-senyawa

ini mempunyai efek fisiologis tertentu.

Beberapa steroid penting adalah kolesterol, yaitu steroid hewani yang

terdapat paling meluas dan dijumpai pada hampir semua jaringan hewan. Batu

kandung kemih dan kuning telur merupakan sumber yang kaya akan senyawa ini.

Kolesterol merupakan zat antara yang diperlukan dalam biosisntesis hormon

steroid, namun merupakan tak keharusan dalam amakanan, karena dapat dikaitkan

dengan arterioksklerosis (pengerasan pembuluh darah), suatu keadaan dalam

mana kolesterol dan lipid-lipid lain melapisi dinding dalam pembuluh darah.

Suatu steroid yang berkaitan dengan kolesterol yaitu, 7-dehidrokolesterol,

dijumpai dalam kulit, diubah menjadi vitamin D bila disinari dengan cahaya

ultraviolet.

Hormon-hormon seks yang dihasilkan terutama pada testis dan indung

telur adalah suatu steroid, hormon jantan disebut androgen dan hormon betina

entrogen dan hormon kehamilan progesteron.

13

Page 14: Paper Keci Beling tanaman obat

Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa hasil

kodensasi suatu gula dengan suatu senyawa hidroksil organik yang apabila

dihidrolisis akan menghasilkan gula (glikon) dan non-gula (aglikon). Saponim ini

terdiri dari dua kelompok : saponim triterpenoid dan saponin steroid. Saponim

banyak digunakan dalam kehidupan manusia, salah satunya banyak terdapat

dalam letak yang dapat digunakan untuk bahan pencuci kain (batik) dan sebagai

shampo. Saponim dapat diperoleh dari tumbuhan melalui metoda ekstraksi.

14

Page 15: Paper Keci Beling tanaman obat

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu Pelaksanaan

Hari : Jumat

Tanggal :

Waktu : 07.00 – 09.40 WIB

3.2 Sampel Penelitian

3.3 Daun Keci beling

3.3 Alat dan Bahan

Alat : Lumpang, pisau/gunting, plat tetes, tabung reaksi, pipet tetes, corong,

pemanas, pasir halur bersih, kapas.

Bahan : Daun selasih hijau, amoniak – kloroform (NH3-CHCLl) 0.05 N, H2SO4 2N,

pereaksi mayer, pereaksi wagner dan Dragendorf, metanol, asam sulfat

pekat, anhidrida asetat, asam klorida pekat sebuk magnesium.

3.4 Prosedur Kerja

3.4.1 Identifikasi Alkoloid : Metoda Culvenor - Fitzgerald

4 gram sampel segar

dirajang halus dan digerus

+ kloroform

digerus lagi

membentuk pasta

+ 10 ml larutan ammonia-kloroform 0,05 N

15

Page 16: Paper Keci Beling tanaman obat

digerus lagi

disaring dimasukkan tabung reaksi

filtrat

+ 5 ml H2SO4 2N, dikocok kuat

didiamkan larutan

terbentuk 2 lapisan

dipipet dimasukkan tabung reaksi

filtrat

+ pereaksi Mayer : endapan putih

+ pereaksi Wagner : endapan coklat

+ pereaksi Dragendorf : endapan orange

Mayer : endapan putih

Wagner : endapan coklat

Dragendorf : endapan orange

3.4.2 Identifikasi Flanoid : Sianidin test

0,5 gram sampel

diekstrak dengan 5 ml metanol

dipanaskan selama 5 menit

ekstrak

+ beberapa tetes HCl pekat dan sedikit serbuk Mg

merah / pink atau kuning

(sampel mengandung flavonoid)

3.4.3 Identifikasi steroid/terpenoid : Metode Liebermen – Burchard

lapisan kloroform pada uji alkaloid

16

Page 17: Paper Keci Beling tanaman obat

ditempatkan pada plat tetes

+ 5 tetes anhidrida asam asetat

dibiarkan mengering

+ 3 tetes H2SO4 pekat

warna merah jingga / ungu : tes positif untuk terpenoid

warna biru : tes positif untuk steroid

3.4.4 Identifikasi saponin : uji busa

Sampel kering dirajang halus

Dimasukkan kedalam tabung reaksi

+ air suling

dididihkan 2 – 3 menit

didinginkan

dikocok kuat - kuatdirajang halus

Adanya busa stabil selama 5 menit

17

Page 18: Paper Keci Beling tanaman obat

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 2. Data pengamatan

Uji Pereaksi Hasil Keterangan

Alkaloid

Mayer

Wagner

Dragendorf

+

Terbentuknya endapan

keruh dengan Mayer,

endapan coklat dengan

Wagner, endapan orange

dengan Dragendorff

Flavonoid

HCl pekat

dan serbuk

magnesium

+Terjadi perubahan warna

sampel menjadi kuning.

Steroid/terpenoid

Anhidrida

asetat dan

H2SO4 pekat

- -

Saponin Air suling - -

Pembahasan

Pada percobaan yang dilakukan, memberikan hasil bahwa :

1. Identifikasi alkolid

Idendifikasi ini menggunakan metode culvenol-fitzgerald, yang mana akan

terjadi perubahan warna berdasarkan pereaksi-pereaksinya. Filtrat yang diperoleh

dengan cara marajang halus dan menggerus sampel dalam lumpang kemudian

ditambahkan amoniak – kloroform 0,05 N, larutan H2SO4 diuji dengan beberapa

pereaksi. Berdasakan data yang diperoleh, diketahui bahwa daun keci beling

mengandung alkaloid. Hal ini ditunjukkan dengan adanya endapan putih keruh ke

18

Page 19: Paper Keci Beling tanaman obat

filtrat direaksikan dengan pereaksi Mayer. Hal ini sesuai dengan literatur yang

ada. Pada identifikasi alkaloid ini tidak hanya pereaksi Mayer yang digunakan

sebagai pereaksi, tapi masih ada pereaksi lain yang digunakan yaitu pereaksi

Wagner yang ditandai dengan adanya endapan coklat dan selanjutnya pereaksi

Dragendorf ditandai dengan adanya endapan orange. Namun, setelah percobaan

ternyata daun keci beling bereaksi positif dengan pereaksi Mayer terbukti dengan

adanya endapan putih keruh.

2. Identifikasi flavonoid.

Pada identifikasi flavonoid, sampel juga dirajang halus kemudian di

ekstrak dengan metanol dan dipanaskan selama 5 menit. Ketika pada penambahan

berikutnya yaitu penambahan beberapa tetes asam klorida dan sedikit serbuk Mg

terjadi perubahan warna menjadi kuning. Hal ini menunjukkan bahwa daun keci

beling mengandung flavonoid karena terbukti pada percobaan daun keci beling

terdapat warna kuning. Flavonoid mempunyai banyak fungsi seperti : sebagai

pigmen warna, funsi fisiologi dan patologi, fungsi farmakologi dan flavonoid

dalam makanan, antiflamasi, antikanker, antifertilitas, antiviral, anidiabetes,

antidepresant, diuretik dll.

3. Identifikasi Steorid /Terpenoid

Identifikasi steoroid/terpenoid menggunakan metoda Lieberman-

Burchard, yang mana akan menghasilkan perubahan warna menjadi ungu/jingga

menandakan uji positif untuk triterpenoid dan warna biru menunjukkan uji positif

untuk steroid. Penelitian ini menunjukkan bahwa keci beling tidak menganduing

steroid/terpenoid. Hal ini disebakan karena kesalahan peneliti sewaktu percobaan,

seperti penambahan pereaksi yang berlebihan atau tidak sesuai.

4. Identifikasi saponin.

Pada eksperimen ini dihasilkan busa yang relatif banyak setelah dilakukan

pengocokan kuat pada larutan sampel. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa daun

19

Page 20: Paper Keci Beling tanaman obat

keci beling tidak mengandung saponin, ini ditunjukan dengan hasil yang negatif.

Selain membentuk busa yang stabil, saponin juga mempunyai rasa yang pahit, toksik

dan membentuk senyawaan dengan kolesterol.

20

Page 21: Paper Keci Beling tanaman obat

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan :

1. Tumbuhan keci beling mengandung alkaloid yang ditandai dengan terjadinya

perubahan warna jika filtrat keci beling di reaksikan dengan reagen Meyer terjadi

perubahan warna dari hijau menjadi putih keruh, Warger menjadi coklat dan

Dragendorf menjadi agak orange.

2. Tumbuhan keci beling mengandung flavonoid yang diatandai dengan perubahan

warna sampel dari hijau menjadi kuning.

3. Tumbuhan keci beling tidak menagndung steroid/ terpenoid

4. Tumbuhan keci beling tidak mengandung saponin, karena tidak ada busa saat

dikocok dengan air suling.

5. Pada pecobaan ini terjadi kesalahan-kesalahan pada waktu mengidentifikasi

kandungan dalam keci beling.

5.2 Saran

1. Sebaiknya pengujian dilakukan pada tanaman obat jenis lainnya yang belum

pernah diteliti sehingga diperoleh informasi yang lebih banyak.

2. Untuk identifikasi senyawa-senyawa metabolit sekunder sebaiknya sampel yang

digunakan adalah tanaman yang segar.

3. Sampel harus dirajang dahulu kalau bisa di gerus agar senyawa – senyawa yang

terdapat didalam sampel keluar dan pada saat penambahan reaksi kimia harus hati

– hati agar hasilnya maksimal

21

Page 22: Paper Keci Beling tanaman obat

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

http://www.google. com. 21 Desember 2008. Obat Ttradisional Herbal Alami

http://www.google. com. 16 Desember 2007. Tanaman Herbal. Wordpress.

http://www.google. com. 21 Desember 2005. Tanaman Obat Indonesia. IPTEKnet

Kartasapoetra, G.2006. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta : Rineka Cipta

Rusdi. 1988. Tetumbuhan Sebagai Sumber Bahan Obat. Padang : Pusat Penelitian

Universitas Andalas

Tim Kimia Organik. 2007. Penuntun Pratikum Kimia Organik 2. Padang: FMIPA UNP.

22

Page 23: Paper Keci Beling tanaman obat

23