paper kapita selekta
DESCRIPTION
paperTRANSCRIPT
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setelah di buat kelompok dan di tentukan nya
judul setiap kelompok, akhirnya kelompok kami
mendapat kan judul “Internet of Thinks, aplikasi smart
city” untuk makalah kami dalam mata kuliah Kapita
Selekta , setelah kami mencari tahu dari beberapa
referensi ternyata judul ini dan isi nya sangat bagus.
Dan banyak sekali manfaat di balik judul ini yang
belum semua orang tahu dan akan kami sampaikan
dalam makalah ini.
1.2 Tujuan
Kami sepakat dengan kami menulis makalah
ini dengan judul “Internet of Thinks, aplikasi smart
city”, semakin banyak orang tahu akan manfaat nya
dan semakin mengerti cara menggunakan nya dan
setelah semua orang tahu, maka tidak ada lagi orang
yang ketinggalan berita atau hal lain. Dan aplikasi
smart city bisa di kembangkan, di sempurnakan namun
mudah di pahami dan di gunakan oleh user/pemakai
nya.
1.3 Ruang Lingkup Materi
Bisa di praktekan dalam kehidupan sehari-hari
tanpa batas waktu, hanya yang terpenting terkoneksi
internet saja. Dan bisa di gunakan siapa saja dari
kalangan anak muda hingga orang tua yang bertujuan
berbagi dan mendapat kan informasi penting seperti
bencana, cuaca, keadaan di suatu lokasi dan lain hal.
2
Bab 2. Dasar Teori / Landasan Teori
Internet of Thinks, atau dikenal juga dengan
singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang
bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivi
tas internet yang tersambung secara terus-menerus.
Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote
control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di
dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik,
koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang
semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global
melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Pada dasarnya, Internet of Thinks mengacu pada benda
yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai
representasi virtual dalam struktur berbasis Internet.
Istilah Internet of Thinks awalnya disarankan oleh
Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal
melalui Auto-ID Center di MIT.Dan kini IoT menjadi
salah satu tugas bagi seorang mahasiswa di sebuah
perguruan tinggi.
Pada bulan Juni 2009 Ashton berkomentar.
"Hari ini komputer dan manusia, hampir sepenuhnya
tergantung pada Internet untuk segala informasi yang
semua terdiri dari sekitar 50 petabyte (satu petabyte
adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia pada Internet
dan pertama kali digagaskan dan diciptakan oleh
manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam,
mengambil gambar digital atau memindai kode bar.
Diagram konvensional dari Internet meninggalkan router
menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahanya
adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi
terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam
menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan
itu adalah masalah besar.
3
Dari segi fisik dan begitu juga lingkungan kita. Gagasan
dan informasi begitu penting, tetapi banyak lagi hal yang
penting. Namun teknologi informasi saat ini sangat
tergantung pada data yang berasal dari orang-orang
sehingga komputer kita tahu lebih banyak tentang semua
ide dari hal-hal tersebut.
Jika kita memiliki komputer yang begitu banyak tahu
tentang semua hal itu. Menggunakan data yang
berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat
melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat
mengurangi pemborosan, kerugian, dan biaya. Kita
akan mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk
mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah
mereka menjadi terbarui atau melewati yang terbaik.
Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah
dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan
mungkin lebih baik. (Ashton,2009)
Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap
perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi
standar dari Internet of Things. Terdapat juga
berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang
berbeda serta tercantum dalam survei."
Karakter dan Trend
1.Kecerdasan
Kecerdasan intelejensi dan kontrol automatisasi di saat
ini merupakan bagian dari konsep asli Internet of
Thinks. Namun, perlu dilakukan riset yang lebih
mendalam lagi di dalam penelitian konsep Internet of
Thinks dan kontrol automatisasi agar pada masa depan
Internet of Thinks akan menjadi jaringan yang terbuka
dan semua perintah dilakukan secara auto - terorganisir
atau cerdas ( Web , komponen SOA ), obyek virtual
4
(avatar) dan dapat dioperasikan dengan mudah,
bertindak secara independen sesuai dengan konteks ,
situasi atau lingkungan yang dihadapi .
2.Arsitektur
Arsitektur Internet Of Things terdiri atas beberapa
jaringan dan sistem yang kompleks serta sekuriti yang
sangat ketat , jika ketiga unsur tersebut dapat dicapai,
maka kontrol automatisasi di dalam Internet Of Thinks
dapat berjalan dengan baik dan dapat digunakan dalam
jangka waktu yang lama sehingga mendapatkan profit
yang banyak bagi suatu perusahaan , namun dalam
membangun ketiga arsitektur itu banyak sekali
perusahaan pengembang IOT yang gagal, karena dalam
membangun arsitektur itu membutuhkan waktu yang
lama serta biaya yang tidak sedikit.
3.Faktor Ukuran, Waktu dan Ruang
Di dalam membangun Internet Of Thinks para engineer
harus memperhatikan ketiga aspek yaitu : Ukuran ,
ruang, dan waktu. Dalam melakukan pengembangan
IOT faktor Waktu yang biasanya menjadi
kendala.Biasanya dibutuhkan waktu yang lama karena
menyusun sebuah jaringan kompleks di dalam IOT
tidak lah mudah dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang.
Internet of Thinks (IoT) yang digadang-gadang sejak
20 tahun lalu sebagai teknologi masa depan kini mulai
dapat dilihat berbagai manfaatnya. Berbicara tentang
IoT erat kaitannya dengan teknologi yang saling
terhubung dan mudah diakses. Inovasi berlabel “smart”
kini mulai gencar diberitakan, mulai dari smart home,
smart car hingga smart city. Smart city adalah salah
5
satu yang kini gencar dibangun di Indonesia sebagai
salah satu langkah modernisasi dan adopsi teknologi ke
sektor yang lebih luas.
Salah satu smart city yang sudah mulai dibangun
adalah di kota Makassar. Program yang disponsori
Telkom Indonesia ini saat ini telah memiliki beberapa
layanan yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dan
masyarakat setempat, diantaranya berupa e-office,
e-kelurahan, e-puskesmas hingga media pengaduan
masyarakat yang dibuat secara digital berbasis website
dan mobile. Digitalisasi sederhana ini menjadi salah
satu langkah terciptanya smart city.
Manfaat Internet of Thingks
Banyak manfaat yang didapatkan dari internet of
things. Pekerjaan yang kita lakukan menjadi cepat,
mudah, dan efisien. Kita juga bisa mendeteksi
pengguna dimanapun ia berada. Sebagai contoh
barcode yang tertera pada sebuah produk. Dengan
barcode tersebut, bisa dilihat produk mana yang paling
banyak terjual dan produk mana yang kurang diminati.
Selain itu dengan barcode kita juga bisa memprediksi
produk yang stoknya harus ditambah atau dikurangi.
Dengan barcode kita tak perlu susah – susah
menghitung produk secara manual.
6
BAB 3. PEMBAHASAN
Internet Of Thinks dan Aplikasi Smart City jika
di padukan sangat lah bagus, apalagi di kota-kota besar
yang rawan bencana alam atau lokasi-lokasi jalan yang
mempunyai rawan kecelakaan atau yang lain nya,
dimana aplikasi ini bisa menerima dan menyebarkan
informasi kemanapun dan kesiapapun.
Bukan hanya itu kegunaan nya, masih ada lagi, contoh
nya adalah e-Puskesmas, e-government, e-office, di
mana semua bisa di akses lewat smartphone yang
tersambung sebuah jaringan, dan semua kejadian baik
maupun tidak, bisa langsung di kirim ke masing-
masing bagian yang berwenang.
Hal lain adalah bencana alam, jika di suatu titik rawan
bencana misalkan longsor atau banjir, pasangkan saja
sensor yang di hubungkan dengan jaringan internet,
dimana sensor ini jika mendeteksi bencana alam akan
datang akan mengirim sinyal ke setiap smartphone
dengan text message atau speaker Toa yang bisa
menerima jaringan wireless dan membunyikan suara
yang begitu keras, atau kita mau bepergian seperti ke
kantor, sekolah, atau liburan, kita dapat mengakses
terlebih dahulu jalan yang ingin di lalui macet atau
tidak atau ada kejadian lalu lintas yang membuat macet
dengan melihat dari smartphone kita yang terhubung
dengan cctv/kamera pengintai yang ada di jalan.
Sebenar nya alat-alat yang kami sampaikan sudah ada
dan telah di pakai di beberapa kota di Indonesia.
Itu pun masih baru terpasang setelah Tsunami di Aceh
terjadi.
Sistem seperti ini sangat menarik dan akan sangat
berguna apabila dapat diterapkan di seluruh daerah di
7
Indonesia, tidak terbatas hanya perkotaan.
Bagaimanapun, investasi untuk Smart City IoT lebih
mahal daripada aplikasi software semata. Teknologi
tersebut memerlukan CAPEX yang cukup besar berupa
infrastruktur dan hardware. Oleh karena itu, “barrier
to implement” atau halangan untuk menerapkan
teknologi ini jauh lebih tinggi. Pemerintah Daerah
tidak bisa hanya sendirian menerapkannya, melainkan
harus bersama-sama dengan semua pihak termasuk
pihak akademisi, swasta, dan komunitas guna
membentuk suatu Smart City Ecosystem
yang integrated and sustainable.
Masih ada yang lebih menarik jika internet of think dan
aplikasi smart city di padukan, yaitu jika anda
bepergian jauh dengan keluarga dan meninggalkan
rumah yang lama tanpa penghuni, dan saat di
perjalanan anda merasa bingung apakah kompor,
lampu, ac, tv, radio, atau benda-benda elektronik lainya
sudah di matikan atau tidak, tenang saja jika di rumah
anda di beri sensor atau kamera pengintai/cctv di
rumah, anda tinggal melihat lewat smartphone anda,
jika anda menggunakan sensor, tunggu saja sensor di
smartphone anda berbunyi atau lewat text message,
jika ada yang masih ada yang belum di matikan di
dalam rumah.
8
Bab 4. Penutup
4.1 Kesimpulan
Dari keseluruhan tentang “Internet Of
Thinks,Aplikasi Smart City” ini adalah sangat
membantu semua kebutuhan manusia saat ini yang
semua kehidupan nya bergantung sama internet dan
smartphone. Manusia zaman sekarang sangat di
manjakan dengan internet, karena dengan satu
smartphone dengan di lengkapi internet maka semua
berita dunia luar dan informasi lainya akan di
dapatkan. Apa lagi dengan adanya terobosan seperti
ini manusia sangat merasa terbantu, tapi di balik semua
ini ada hal buruk atau negatif yang akan menghampiri,
yaitu manusia akan menjadi malas dan otak nya tidak
akan di pakai lagi karena tidak perlu mengingat
sebanyak mungkin karena telah di bantu smartphone
dan internet, dan akan menjadi manusia yang Anti
Sosial ,
Selain hal buruk pada manusia yang harus di ingat, kita
pun harus mengingat hal buruk di lapangan,
maksudnya lapangan adalah alat-alat yang terpasang
di setiap lokasi yang di tetapkan, apakah terawat dan
terjaga?, dan apakah jaringan internet ini berjalan
dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan alat-alat
ini?. Kita kembalikan kembali ke pada pemiliknya, jika
pemiliknya adalah pribadi, itu tergantung kepada
pemilik pribadi si alat tersebut, tapi jika pemiliknya
adalah Pemerintah atau perkelompok atau perusahaan,
itu tergantung mereka, bagaimana mereka melakukan
perawatan alat-alat tersebut, karena untuk semua ini
bukan harga yang murah dan bukan alat yang tidak
membutuhkan perawatan.
9
Faktor-faktor lain yang perlu di pertimbangan adalah
cuaca, karena cuaca khusunya di Indonesia ini tidak
menentu, walaupun Cuma punya dua musim, tapi
cuaca nya begitu bahaya sesekali, jaringan seperti apa
dan alat seperti apa yang sangat cocok dan bahanya
nya seperti apa yang kuat menghadapi cuaca di
Indonesia ini.
4.2 Usul dan Saran
Kelompok kami mengusulkan, supaya Indonesia
bisa menggunakan “Aplikasi Smart City,Internet Of
Thinks” ini karena dengan ada nya seperti ini
kemudahan infomasi yang di dapat sangat lah efisien.
Di balik usul yang pendek tersebut, kami tetap
memberikan saran yaitu, yang pertama ialah mengenai
biaya operasional perawatan, biaya untuk membangun
sebuah jaringan baru yang mempunyai fungsi yang
begitu penting tidak lah murah, maka dari itu jangan
setengah – setengah dalam membangun nya, sekali
membangun langsung yang bagus dan berkualitas,
yang kedua ialah sosialisasi, hal tersulit namun setelah
itu menjadi mudah, kenapa demikian?. Karena tidak
semua orang mengerti menggunakan atau mengetahui
cara-caranya, apa lagi yang berada di pelosok daerah
dan pelosok desa yang jauh dari teknologi, butuh
waktu dan usaha dalam menjalankan nya,
10
Bab 5. Daftar Pustaka
https://id.techinasia.com/penggunaan-iot-
untuk-pengembangan-smart-city-di-
indonesia/
https://hidazri.wordpress.com/2014/11/13/
sistem-teknologi-informasi-internet-of-thing/
https://www.google.co.id/search?
q=internet+of+things+aplikasi+smart+city&
biw=1366&bih=623&source=lnms&tbm=isc
h&sa=X&ved=0CAcQ_AUoAmoVChMI06y
it_fVyAIVC1GOCh0bqAZe#imgrc=SUcrfU
QuTc1q2M%3A
https://www.google.co.id/search?
q=internet+of+things+aplikasi+smart+city&
biw=1366&bih=623&source=lnms&tbm=isc
h&sa=X&ved=0CAcQ_AUoAmoVChMI06y
it_fVyAIVC1GOCh0bqAZe#imgrc=LZYS2
QdqrOyVyM%3A
https://www.google.co.id/search?
q=internet+of+things+aplikasi+smart+city&
biw=1366&bih=623&source=lnms&tbm=isc
h&sa=X&ved=0CAcQ_AUoAmoVChMI06y
it_fVyAIVC1GOCh0bqAZe#imgrc=yqy1-
o6lSBy47M%3A
Bab 6. Lampiran
11
12
13
14
15