panduan skill lab kulit 2012

of 12 /12
MODULSKILL LAB PEMERIKSAAN DERMATOLOGI BLOK 4.2 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JAMBI 2014/2015

Author: one

Post on 23-Jan-2016

32 views

Category:

Documents


1 download

Embed Size (px)

DESCRIPTION

panduan

TRANSCRIPT

SKILL LAB

MODULSKILL LAB

PEMERIKSAAN DERMATOLOGI

BLOK 4.2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS JAMBI

2014/2015Learning objektif:

1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan efloresensi kulit

2. Mahasiswa mampu menegakkan diagnose penyakit kulit berdasarkan efloresensi yang ditemukan

3. Mahasiswa mampu memberikan diagnosis banding berdasarkan efloresensinya dan predileksinya

4. Mahasiswa mampu menentukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis

5. Mahasiswa mampu menentukan penatalaksanaan (medikamentosa dan non medikamentosa

SKILL LAB

PEMERIKSAAN DERMATOLOGI

TERMINOLOGI LESI KULIT

Diagnosis penyakit kulit dimulai dengan melihat aspek morfologi kelainan kulit. Dalam praktek sehari-hari pemeriksan dan penentuan daignosis sebaiknya dilakukan sebagai berikut :

1. Lakukan inspeksi

Pemeriksaan mutlak dilakukan di ruang terang

Bantuan pemeriksaan dapat menggunakan kaca pembesar.

Amati seluruh kulit penderita

Pada penyakit tertentu, mati pula kuku, rambut dan selaput lendir

Pada inspeksi perhatikan : lokasi, warna, bentuk, ukuran, penyebaran, batas dan efloresensi khusus.

2. Lakukan palpasi

perhatikan ada atau tidak tanda radang akut, indurasi, fluktuasi dan pembesaran kelenjar getah bening

pemeriksaan khusus :membedakan warna kemerahan antara eritema, purpura dan telangiektasis.Tekan dan geser pada daerah kemerahan tersebut.

a. Eritema : warna kemerahan akan hilang dan warna tersebut akan kembali setelah jari dilepaskan .

b. Purpura dan telangiektasis : tidak menghilang

Diaskopi : menekan dengan benda transparan pada tempat kemerahan tersebut. Diaskopi + jika warna merah menghilang.

Efloresensi kulit dapat berubah pada waktu berlangsungnya penyakit. Proses tersebut dapat merupakan akibat biasa dalam perjalanan proses patologik atau dipengaruhi oleh keadaan dari luar. Dalam hal ini gambaran klinis morfologik peyakit menyimpang dari biasanya dan sulit dikenali.

Menurut Prakken

a. efloresensi primer :

makula, papula, plak, urtikaria, nodus, nodulus, vesikel, bula, pustula,kista

b. efloresensi sekunder :

skuama, krusta, erosi, ulkus, sikatrik

Menurut Siemens:

a. setinggi permukaan kulit : makula

b. bentuk peralihan, tidak terbatas pada permukaan kulit : eritema, telangiektasis

c. di atas permukaan kulit : urtika, vesikel, bula, kista, pustul, abses, papul, nodus, tumor, vegetasi

d. betuk peralihan, tidak terbatas pada suatu lapisan saja : siaktrik, hipotrofi, erosi, ekskoriasi, ulkus, deposit, skuama, krusta, sel asing, kotoran, cekung, anetoderma.

Berikut disajikan definisi berbagai kelainan kulit dan istilah-istilah yang berkaitan dengan kelainan tersebut

Makula : kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata. Contoh : melanoderma, leukoderma. Purpura. Petekie, ekimosis

Eritema : kemerahan pada kkulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler yag reversibel

Urtikaria : edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan

Vesikel : gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari cm garis tengah dan mempuyai dasar; vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik

Pustul : vesikel yagn berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian bawah vesikel disebut vesikel hipopion.

A. LATIHAN

1. Mahasiswa akan disajikan skenario kasus oleh instruktur.

2. Mahasiswa akan disajikan gambar mengenai kelainan kulit yang berkaitan dengan skenario tersebut diatas

3. Mahasiswa menuliskan terminologi kelaianan kulit hasil inspeksi gambar yang disajikan pada lembar kertas yang disediakan.4. Mahasiswa menuliskan diagnosis sementara dan tatalaksana yang akan diberikan kepada pasiennya.

5. Instruktur memberikan umpan balik dan nilai terhadap hasil analisis mahasiswaa.

B. Lembar Catatan MedisNama Pasien :

Jenis kelamin :

Umur :

Pekerjaan :

Anamnesis :dengan..................................... tanggal ............................

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Dermatologi

Pemeriksaan lainnya

Terapi

Saran

C. Contoh

Ny. Rumiah,50 tahun, ibu rumah tangga mengeluh gatal pada seluruh tubuh, sejak tadi pagi. Gatal dirasakan beberapa jam setelah makan ikan tongkol. Pada pemeriksaan fisik : dalam batas normal. Pemeriksaan Dermatologi didapatkan gambaran seperti dibawah :

Lembar Catatan Medis

Nama Pasien : Ny. rumiahJenis kelamin : wanitaUmur : 50 tahunPekerjaan : ibu rumah tanggaAnamnesis :dengan penderita tanggal (skill lab berlangsung)gatal pada seluruh tubuh, sejak tadi pagi. Gatal dirasakan beberapa jam setelah makan ikan tongkolPemeriksaan Fisik

Dalam batas normalPemeriksaan Dermatologi

Inspeksi : tampak makula edema eritema berbagai ukuran, batas jelas, menyebar di seluruh tubuhPemeriksaan lainnya

-Diagnosis : Urtikaria

Terapi

CTM 3x1 jika gatalDexamethason 3x1 jika gatal

Saran

Pemeriksaan tes alergi Menghindari faktor pencetus : ikan tongkol

CHEK LIST PEMERIKSAAN DERMATOLOGINo.Kriteria Skor

0123

1Sambung rasa

2Menjelaskan tujuan pemeriksaan

3Menyiapkan kaca pembesar

4Mencuci tangan

5Melakukan pemeriksaan dermatologi dengan menggunakan kaca pembesar

6menyebutkan lokasi / regio pemeriksaan

8Menyebutkan jenis efloresensi primer

9Menyebutkan jumlah efloresensi yang ditemukan

10Menyebutkan ukuran

11Menyebutkan jenis efloresensi sekunder

12Menyebutkan jumlah efloresensi yang ditemukan

13Menyebutkan ukuran

14Lakukan interprestasi

TOTAL

PAGE 10