panduan penulisan tesis · web viewpanduan penulisan tesis program magister ilmu pemerintahan...
TRANSCRIPT
PANDUAN PENULISAN TESIS
PROGRAM MAGISTER ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2020
HALAMAN JUDUL
Penulis dapat menuliskan judul Tesis, kemudian menyertakan lambang
perguruan tinggi, nama penulis, nim serta tuliskan program studi yang di
ampu dan nama unit pengelola.
i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Penulis dapat menyertakan naskah Tesis yang telah diperiksa, direvisi
dan sudah ditandatangani oleh tim pembimbing.
ii
HALAMAN PENGESAHAN TESIS
Penulis dapat menyertakan naskah Tesis yang sudah diperiksa, direvisi
dan di tandatangani sesuai dengan masing-masing anggota Tim Penguji.
iii
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM STUDI
Penulis dapat menuliskan judul, nama, nim dengan syarat sudah
mendpatkan tandatangan pengesahan sebagai syarat untuk memperoleh
gelar Magister Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta yang nantinya ditandatangani oleh ketua program studi
Magister Ilmu Pemerintahan.
iv
MOTTO
Penulis dapat menuliskan kata-kata yang dapat memotivasi diri.
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Penulis dapat menuliskan nama, nim dan mencantumkan judul penelitian
yang kemudian ditandatangi oleh penulis di atas materai 6000 sebagai
tanda bukti bahwa Tesis tersebut merupakan murni karya penulis.
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Penulis dapat menuliskan karya tulis yang di buat di tujukan atau di
persembahkan untuk siapa.
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis dapat menuliskan atau menyampaikan rasa terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah mendukung proses dalam pembuatan Tesis.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING............................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN TESIS..........................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM STUDI....................................................iv
MOTTO.........................................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN......................................................................................vi
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................................vii
UCAPAN TERIMA KASIH......................................................................................viii
DAFTAR ISI................................................................................................................ix
ABSTRAK…………………………………………………………………………...xi
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................2
2.1 Kajian Pustaka.............................................................................................2
2.2 Kerangka Teori............................................................................................2
2.3 Kerangka Pikir.............................................................................................3
2.4 Hipotesis........................................................................................................4
2.5 Definisi Konseptual......................................................................................4
2.6 Definisi Operasional....................................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................6
3.1 Jenis Penelitian..............................................................................................6
3.2 Lokasi Penlitian.............................................................................................6
3.3 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................6
3.4 Teknik Analisis Data....................................................................................8
ix
BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN.............................................................10
4.1 Gambaran Umum.......................................................................................10
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................11
5.1 Temuan Anda Sesuai Indikator................................................................11
BAB VI PENUTUP.....................................................................................................12
6.1 Kesimpulan.................................................................................................12
6.2 Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
LAMPIRAN................................................................................................................13
TATA PENULISAN TESIS........................................................................................14
x
ABSTRAK
Penulis dapat menampilkan ringkasan argumen dari sebuah karya tulis
(Tesis) yang ditujukan untuk membantu pembaca agar depat memahami
dengan mudah dan cepat untuk melihat tujuan dari penulisaannya.
Sebuah abstrak ditulis dalam satu paragraf yang menerangkan
keseluruhan isi tulisan secara singkat dan jelas. Yang paling penting
dicantumkan dalam abstrak adalah perihal studi, tujuan studi, dan
bagaimana melakukannya selain itu juga ringkasan dari segala temuan.
Penulis dapat menuliskan dengan menggunakan bahasa Inggris dan
bahsa Indonesia di halaman yang berbeda.
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penulis dapat memberikan informasi yang tersusun secara sistematis,
berkenaan dengan fenomena, masalah atau problematika yang menarik
untuk menjadi bahan penelitian. Latar belakang yang sistematis dan
terstruktur sehingga dapat menjelaskan mengapa penelitian ini perlu
diteliti. Seperti timbulnya gejala tersebut karena ketidaksesuaian antara
harapan dan dengan realitas dilapangan. Masalah yang fenomenal dan
menarik akan mengundang perhatian banyak orang dan menjadi bahan
pembicaraan oleh masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Penulis dapat menentukan Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian
Thesis anda.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian penulis dapat menggambarkan target penelitian dan
sejalan dengan rumusan masalah seperti yang telah disampaikan dalam
proposal tesis dengan penajaman sesui hasil penelitian. Sedangkan
manfaat penelitian memuat uraian manfaat temuan baru terhadap
kehidupan masyarakat secara langsung dan atau perkembangan ilmu
pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh Ilmuanan lain, Lembaga
Pemerintahan, masayarakat dan lain sebaginya.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
Penulis dapat menuliskan tinjauan atau pemeriksaan terhadap hasil-hasil
tulisan atau penelitian sebelumnya yang relevan atau sesuai dengan
tema/objek kajian peneliti. Hasil-hasil kajian terdahulu yang berupa
buku, paper, artikel, berita untuk dijadikan acuan dalam penelitian.
Paparan Kajian Pustaka juga harus mengungkapkan pendekatan masalah
penelitian secara teoritis (theoretical approach) sebagai dasar
penyusunan kerangka berpikir dan penarikan simpulan secara deduktif
menjadi sebuah hipotesis penelitian. Temuan-temuan hasil peneliti
terdahulu yang digunakan sebagai sumber rujukan harus memenuhi
standar ilmiah dan kemutakhiran (recently) dari sumber berkala
penelitian, jurnal ilmiah, dan publikasi hasil penelitian. Teknik
pengutipan (parafrase) harus dilakukan secara benar agar terhindar dari
tindakan plagiasi.
2.2 Kerangka Teori
Kerangka Teori adalah suatu konsep, definisi dan proposisi yang saling
berhubungan, yang menyajikan suatu pandangan yang sistematik
mengenai suatu fenomena dengan menspesifikasikan hubungan antar
variable dengan tujuan untuk memprediksikan dan menjelaskan
fenomena. Dalam hal ini peneliti harus menggunakan pendekatan teori
untuk membantu atau memperkuat ketajaman analisis atas fenomena-
fenomena yang menjadi objek dalam penelitian ini. Teori yang di ambil
atau dipilih berdasarkan kajian pustaka yang melatarbelakangi
2
permasalahan penelitian yang sedang atau akan dilakukan dan akan
menjadi pedoman untuk penelitian lebih lanjut.
2.3 Kerangka Pikir
Kerangka berpikir adalah sebuah model atau gambaran yang berupa
konsep yang didalamnya menjelaskan tentang hubungan variable yang
satu dengan variable yang lain. Kerangka berpikir dibentuk diagram atau
sekema, dengan tujuan mempermudah memahami beberapa variable
data yang akan dipelajari pada tahap selanjutnya. Kerangka berpikir
digunakan untuk memudahkan seorang peneliti merumuskan hipotesis
penelitiannya.
Contoh: Gambar 2.3 Kerangka Pikir
Sumber: Tesis Dafrin Muksin
3
Praktik Dinasti Politik
Relasi Elite Lokal Dengan Partai
Politik
Pilkada LangsungModalitas Elite Lokal
Elite Lokal
Patronasi dan Klientalisme
Desentralisasi/Otonomi Daerah
2.4 Hipotesis
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian. Kebenaran dari sebuah hipotesis baru didasarkan pada
teori-teori yang relevan dan belum dibuktikan dengan fakta-fakta empiris
dari kegiatan pengumpulan data. Dengan begitu maka kebenaran
hipotesis memerlukan pembuktian melalui kegiatan penelitian. Hipotesis
yang baik harus memenuhi kaidah-kaidah berikut ini.
1. Hipotesis harus dimunculkan dengan cara menghubungkan antara teori
yang digunakan oleh peneliti dengan masalah penelitian yang diangkat
oleh peneliti.
2. Setiap hipotesis merupakan setiap kemungkinan jawaban terhadap
persoalan yang diteliti.
3. Setiap hipotesis harus memungkinkan untuk diuji guna membuktikan
kebenarannya secara empiris.
Untuk mendapatkan hipotesis yang baik peneliti harus mampu
mengidentifikasi teori-teori yang relevan untuk kemudian dijadikan
sebagai landasan dalam mengembangkan sebuah hipotesis. Sebuah
hipotesis tidak bisa dimunculkan secara tiba-tiba tanpa ada landasan
teoritis yang tegas. Dengan begitu maka sebelum menuliskan
hipotesisnya seorang peneliti harus mendiskusikan logika hipotesis yang
akan dirumuskannya dengan menggunakan teori-teori yang sudah
diperoleh di dalam sub bab tinjauan pustaka.
2.5 Definisi Konseptual
Definisi konseptual adalah penggambaran secara umum tentang konsep
yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Definisi Konseptual
4
merupakan abstraksi fenomena yang sudah dirumuskan dan digeneralisir
dengan karateristik kejadian dan juga keadaan. Dalam sebuah penelitian
konsep memiliki peran besar dalam penghubungan dunia teori dengan
dunia praktik serta realitasnya. Definisi konseptual dapat dilihat melalui
judul penelitian yang anda ambil.
2.6 Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah bagian yang paling mendasar di dalam
sebuah penelitian. Sebab dalam bagian ini akan menjelaskan petunjuk
dalam mengukur suatu variabel untuk melakukan penelitian. Bagian ini
akan ditentukan Indikator variabel dan bagaimana mengukur indikator
tersebut.
Contoh :
Tabel 2.5 Definisi Operasional
Variable Indikator
Praktik Famili Politik Maluku
Utara: Abdul Gani Kasuba dan
Adhmad Hidayat Mus.
1. Praktik Dinasti
2. Relasi Dinasti Politik dengan
Parpol
3. Modalitas Dinasti Politik
Sumber : Tesis Dafrin Muksin
5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah suatu proses atau cara yang dipilih secara spesifik
untuk menyelesaiakan suatu masalah dalam sebuah riset. Menurut Punch yang
menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah serangkaian jenis penelitian
yang bersifat empiris dimana data tidak berbentuk angka. Selanjutnya adapun
enelitian kuantitatif menurut Robert Donmoyer adalah pendekatan-
pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisa, dan
menampilkan data dalam bentuk numeric dari pada naratif. Dalam hal ini
penulis dapat menyesuaikan jenis penelitian yang akan digunakan sesuai
dengan metode yang mendukung.
3.2 Lokasi Penlitian
Lokasi penelitian adalah tempat untuk memperoleh data dan informasi yang
berkaitan dengan pembahasan dari penelitian ini.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti dalam
mendapatkan data di lapangan. Ada beberapa teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
3.3.1 Kuisioner
Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan
cara mengajukan pertanyaan untuk dijawab oleh responden, biasanya
secara tertulis. Kuesioner digunakan ketika peneliti ingin mengetahui
persepsi atau kebiasaan suatu populasi berdasarkan responden. Kuesioner
yang disebar harus diuji dulu sebelumnya untuk mengetahui jika butir-
6
butir pertanyaan yang dimasukkan dapat digunakan sebagai alat ukur yang
valid dan reliabel. Kuesioner dapat berupa kuesioner cetak maupun online.
3.3.2 Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data yang juga banyak dilakukan adalah
studi pustaka. Studi pustaka mengumpulkan data yang relevan dari buku,
artikel ilmiah, berita, maupun sumber kredibel lainnya yang terkait dengan
topik penelitian. Studi pustaka dapat menguatkan latar belakang
dilakukannya penelitian dan memungkinkan kita untuk mempelajari
penelitian-penelitian terdahulu, sehingga kita dapat menghasilkan
penelitian yang lebih baru.
3.3.3 Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab dengan responden
atau informan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk
penelitian. Wawancara digunakan untuk menggali informasi atau persepsi
subjektif dari informan terkait topik yang ingin diteliti. Peneliti
sebelumnya harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan wawancara terlebih
dahulu. Serupa dengan kuesioner, pertanyaan wawancara perlu diujikan
kemampuannya supaya peneliti dapat memperoleh data yang dibutuhkan.
3.3.4 Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat
pengamatan langsung. Peneliti melakukan pengamatan di tempat terhadap
objek penelitian untuk diamati menggunakan pancaindra. Peneliti
diposisikan sebagai pengamat atau orang luar. Dalam mengumpulkan data
menggunakan observasi, peneliti dapat menggunakan catatan maupun
rekaman. Observasi dapat bersifat partisipatoris, yaitu ketika peneliti turut
7
bergabung dan melakukan aktivitas bersama objek pengamatannya.
3.3.5 Populasi dan Sampel
Penelitian kuantitatif mengenal populasi yang merupakan keseluruhan
subyek penelitian. Di dalam sub bab ini peneliti harus menjelaskan
populasi yang akan dijadikan sebagai sarana pembuktian empiris di dalam
penelitiannya. Jelaskan secara detail perihal keberadaan populasi yang
akan digunakan. Penjelasan tersebut meliputi hal-hal berikut ini.
a. Unit analisi penelitian yang terhimpun di dalam populasi (individu,
organisasi, kelompok, dll.).
b. Identitas populasi yang menghimpun unit analisis penelitian
(masyarakat, komunitas, perusahaan, dll).
Sementara itu, sampel adalah representasi atau wakil dari semua unit
analisis yang tercakup di dalam populasi. Dengan begitu maka di dalam
sub bab ini peneliti juga harus menjelaskan perihal teknik pengambilan
sampel yang akan digunakan (acak sederhana, acak sistematis,
terstratifikasi, convenience, dll.). Peneliti mengemukakan alasan yang
kuat berkaitan dengan pemilihan teknik pengambilan sampel yang akan
digunakan.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menurut Moleong adalah kegiatan analisis dalam
penelitian yang dilakukan dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
instrumen penelitian, yang terdiri dari catatan, rekaman, dokumen, tes, dan
lain sebaginya. Terdapat 2 jenis teknik pengumpulan data yaitu:
3.4.1 Teknik Analisis Deskriptif
Penulis dapat menjelaskan secara singkat melalui tiga tahapan yakni
reduksi data, yang merupakan analisis dengan mentransformasikan data
mentah dalam bentuk data yang didapat di lapangan, kemudian penyajian
data yaitu penyususnan data dan informasi secara kompleks menjadi
8
bentuk yang sistematis sehingga menjadi sederhana dan akan memberikan
penarikan kesimpulan. (Moleong, 2010)
3.4.2 Teknik Analisis NVIVO
Teknik analiasi NVIVO membantu bertujuan untuk memudahkan jenis
penelitian agar efektif dan efisien. Teknik analias NVIVO membantu
penulis untuk menganalisis data dengan menggunakan fasilitas teknologi.
9
BAB IV
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum
Langkah selanjutnya setelah menentukan cara-cara untuk memperoleh
data penelitian adalah memberikan gambaran umum penelitian. Pada bab ini
penulis akan memberikan gambaran mengenai objek penelitian. Gambaran
umum penelitian berisi tentang informasi dari objek penelitian. Tujuan dari
bab ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai objek penelitian
penulis berupa gambaran atau deskripsi mengenai sesuatu yang akan dibahas,
seperti bagaiamana gambaran lokasi yang dijadikan objek penelitian.
4.1.2 Kondisi Demografi
Kondisi Demografi yaitu meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk,
serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat angka
kelahiran, kematian migrasi serta penuaan yang cenderung meningkat atau
bahkan menurun.
4.1.3 Kondisi Ekonomi,
Penulis dapat menjelaskan bagaimana keadaan ekonomi di daerah tersebut.
4.1.4 Sosial Budaya
Penulis dapat menjelaskan bagaimana hubungan individu ataupun kelompok
dalam masyarakat yang dapat diterima oleh sebagian besar masyarakat yang
bersumber dari nilai-nilai budaya yang telah menjadi pola hidup sehari-hari
masyarakat tersebut.
10
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Temuan Anda Sesuai Indikator
Penulis dapat menganalisis hasil temuannya sesuai dengan indikator
definisi operasional.
11
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Pada sub-bab ini dituliskan kesimpulan hasil penelitian atau
kesimpulan tesis. Kesimpulan harus ditulis berdasarkan hasil penelitian,
pembahasan, dan temuan yang telah ditulis pada bab sebelumnya yang tentu
saja disesuaikan dengan tujuan penelitian atau tesis. Jangan menyimpulkan
sesuatu yang tidak ada di dalam pembahasan yang telah dibuat.
6.2 Saran
Pada sub-bab ini dituliskan saran yang diusulkan oleh penulis. Saran
ini berisi berbagai hal yang belum dilakukan, atau belum selesai dilakukan,
atau berbagai hal yang merupakan lanjutan penelitian yang telah dilakukan
dalam tesis ini. Saran yang dibuat harus berdasarkan pembahasan serta
kesimpulan yang telah dibuat. kemudian Saran terhadap perbaikan sistem
yang dibahas dalam tesis / practical implication. Saran jenis ini diberikan pada
tesis yang bersifat studi kasus. Saran ini berisi berbagai hal yang harus
dilakukan untuk perbaikan sistem yang telah dibahas dalam sub-bab
pembahasan dan kesimpulan. Saran yang diberikan harus masuk akal dan
mungkin untuk dilakukan / diaplikasikan. Saran ini tentunya berdasarkan
temuan yang diperoleh dalam pembahasan dan disimpulkan dalam sub-bab
kesimpulan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Berbagai sumber informasi yang menjadi acuan bagi penulisan Tesis
harus dicantumkan dalam suatu Daftar Pustaka. Sumber informasi yang
dicantumkan dalam Daftar Pustaka hendaknya yang benar-benar diperiksa
atau dibaca secara langsung serta relevan dengan masalah penelitian. Tuliskan
seluruh literatur yang dijadikan sebagai sumber referensi dalam penulisan
proposal penelitian. Gunakan End Note atau alat plugin lain untuk mengelola
referensi Anda dan masukkan kutipan Anda. Alat ini secara otomatis
menghasilkan bibliografi anda dan akan menghemat waktu. Referensi dalam
dokumen ini dilakukan dengan EndNote.
Gunakan kaidah penulisan daftar pustaka sebagaimana akan dijelaskan di
dalam bab tersendiri pada buku panduan ini perihal etika dan teknik
pengutipan.
LAMPIRAN
Berisi informasi penting seperti bukti-bukti yang di dapat pada saat
melakukan penelitian, berupa foto atau document. Masukkan bila ada hal-hal
yang perlu mendapat penjelasan yang memerlukan bukti yang perlu
dilampirkan.
13
TATA PENULISAN TESIS
1. Pengaturan Halaman
Pengaturan halaman meliputi tata cara tentang ukuran halaman, orientasi
pencetakan, margin dan penomoran halaman.
a) Ukuran Halaman
Tesis dibuat dengan menggunakan kertas HVS Kwarto berukuran B5
atau ukuran 176 X 250 mm atau 17.6 X 25 cm dengan berat 80/70 gr.
b) Cover
Cover berwarna coklat glossy.
c) Margin
Pengertian margin adalah batas wilayah sisi kanan, kiri, atas dan
bawah dari sebuah halaman Tesis yang bisa diisi. Supaya Tesis dapat
terlihat rapi dan sistematis maka margin setiap halaman dalam Tesis
harus diseragamkan. Untuk menyeragamkan maka margin untuk setiap
halaman skripsi di atur sebagai berikut:
Margin Kiri : 4 cm (1,58 inch)
Margin Kanan : 3 cm (1,18 inch)
Margin Atas : 4 cm (1,58 inch)
Margin Bawah : 3 cm (1,18 inch)
d) Penomoran Halaman
Penomoran halaman merupakan hal yang penting untuk memudahkan
pembaca dalam mendalami sebuah karya Tesis. Dengan pemberian
nomor halaman pada karya Tesis maka pembaca akan dengan cepat
dapat mencari isi tulisan yang ingin dibacanya dengan mengacu pada
daftar isi Tesis. Untuk halaman-halaman pendahuluan tidak diberi
nomor. Selanjutnya penomoran halaman hanya untuk isi Tesis yaitu
dari bab 1 hingga daftar pustaka.
14
e) Gaya Font
Seluruh dokumen dalam satu font dan ukuran disarankan untuk
menggunakan font Times New Roman 12 Poin agar dapat di baca oleh
umum.
f) Jarak
Spasi diatur dengan benar dalam satu setengah ruang.
g) Jumlah Thesis Yang Di Cetak
Ada 3 bundle thesis yang perlu dicetak dan diserahkan kepada:
1. Perpustakaan Pascasarjana
2. Prodi Magister Ilmu Pemerintahan
3. Untuk diri sendiri
2. Penulisan Daftar Pustaka
Gunakan kaidah penulisan daftar pustaka sebagaimana akan dijelaskan
di dalam bab tersendiri pada buku panduan ini perihal etika dan teknik
pengutipan. Tata cara penulisan Daftar Pustaka harus mengikuti ketentuan
umum yang telah ditetapkan. Judul DAFTAR PUSTAKA diketik secara
simetris di batas atas bidang pengetikan. Acuan pertama dimulai empat
spasi di bawahnya, di batas kiri bidang pengetikan. Baris kedua dan
lanjutan tiap acuan dimulai tujuh ketukan ke dalam dari batas kiri bidang
pengetikan, dengan jarak baris satu spasi.
Acuan berikutnya dimulai di batas kiri bidang pengetikan, berjarak
dua spasi dari baris terakhir acuan sebelumnya. Sesudah itu tiap tanda
baca diberi hanya satu ketukan bebas, kecuali antara kependekan nama
kecil pengarang atau inisial namanya tanpa ketukan kosong. Judul buku
dicetak miring (italics). Adapun penulisan daftar Pustaka tidak
menggunakan nomor atau pointers, tetapi Daftar Pustaka diurut
berdasarkan abjad, (mulai dari a, b, c, dst.) sesuai dengan nama
pengarang.
15
a) Cara menulis daftar pustaka untuk acuan sebuah buku maka tata
urutan penulisannya adalah sebagai berikut:
Penulis. (Tahun Penerbitan). Judul (ditulis dalam cetakan
miring). Tempat Penerbitan: Penerbit.
Sedangkan tata cara penulisannya harus memperhatikan aturan
berikut:
1) Jarak antar unsur adalah satu ketukan kosong (setelah tanda
titik).
2) Nama penulis ditulis terbalik atau berdasarkan nama
keluarganya. Bila terdapat beberapa penulis maka nama
penulis kedua dan selanjutnya tidak lagi dituliskan terbalik
melainkan berdasarkan nama yang tertulis di buku yang
dijadikan acuan.
3) Tahun penerbitan yang dipakai adalah tahun terakhir saat buku
itu diterbitkan.
Jika Buku tersebut ditulis oleh dua pengarang, maka kedua nama
pengarang dituliskan dengan menambahkan kata dan (untuk acuan
buku berbahasa Indonesia) atau kata and (untuk buku acuan
berbahasa Inggris) di antara nama kedua pengarang tersebut. Nama
pengarang kedua tidak perlu dibalik melainkan ditulis dengan
urutan biasa. Tetapi, jika acuan disusun oleh lebih dari dua
pengarang, maka hanya nama pengarang pertama dituliskan,
diikuti keterangan dkk. atau et al. di belakangnya (dicetak miring
pada Penyunting Kata).
Contoh:
16
Poerwanto, Hari (2006). Kebudayaan dan Lingkungan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Allen H and Patrick Jackson. (1995). Public Relations Practices. 5th
ed. New Jersey: Prentice Hall.
Koonzt, Harold Cyril O'Donell and Heinz Weirich. (1985).
Management. 8th ed. Tokyo: McGraw Hill Kogakusha.
b) Sementara apabila Sumber Informasi berasal dari Majalah, maka
unsur-unsur yang harus tertulis dan bentuk cetakan tulisannya adalah
sebagai berikut:
Penulis. "Judul" (dicetak miring, menggunakan tanda kutip).
Nama Majalah, Volume (Nomor), Halaman.
Contoh:
Maulana , Amalia E . ( 2007). “Mengapa Harus Etnografi?”. Mix
Marketing, 03, Tahun V, 75-77
Palupi, Dyah Hasto. (2009). ” Spiritualisme dalam Marketing”. Mix
Marketing, 05, Tahun VI, 56-58
c) Sumber Informasi dari Pengarang Tidak Dikenal
Apabila sumber informasi yang digunakan tidak mencantumkan nama
penulis ataupun editor, maka penulisan sumber informasi adalah
sebagai berikut:
Nama Tim Penyusun, Nama Penerbit, Ataupun Lembaga Yang
Menerbitkan.
17
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1979). Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: P.N. Balai
Pustaka.
d) Sumber Informasi Dari Jurnal Ilmiah
Penulisan sumber informasi dari jurnal ilmiah dapat mengikuti aturan
seperti contoh berikut :
Untuk jurnal, yang dicetak miring adalah nama jurnal, bukan judul
tulisan-dan nomornya. Urutan penulisannya sebagai berikut :nama
pengarang, tahun terbit, judul tulisan, nama jurnal, volume, nomor,
halaman.
Barker, R. dan Camarata, M.R . (1998). The Role of Communication in
Creating and Maintaining a Learning Organization:
Preconditions, Indicators, and Disciplines. The Journal Of
Business Communication, 35 (4), 443-467. Dari CD ROM
Miles , Sandra and Mangold Glynn. (2004). A Conceptualization of
The Employee Branding Process. Journal of Relationship
Marketing , Vol. 3, No. 2/3, 65-87. Dari CD ROM
e) Sumber Informasi Dengan Mencantumkan Nama Editor
Unsur-unsur yang harus tertulis dan bentuk cetakan tulisannya adalah
sama dengan sumber informasi dari buku/majalah namun perlu pula
dicantumkan nama Editor. Nama pengarang dan judul tulisan
dicantumkan terlebih dahulu kemudian nama editor ditulis dengan
susunan nama biasa dan tertulis setelah judul buku.
18
Contoh :
Brace, C.L and Tracer, D.P (1992). Craniofacial continuity and
change: a
comparison of late Pleistocene and recent Europe and Asia.
Dalam: The Evolution and Dispersal of Modern Humans in
Asia. Eds. T. Azakawa, K. Aoki and T. Kimura. 429-71. Tokyo
: Hokusen-Sha Publishing Co
f) Sumber Informasi Dengan Mencantumkan Nama Pengarang
Gabungan.
Unsur-unsur yang harus tertulis dan bentuk cetakan tulisannya adalah
sama dengan sumber informasi dari buku/majalah namun apabila suatu
sumber informasi ditulis oleh lebih dari seorang penulis, maka seluruh
nama penulisnya harus dinyatakan dituliskan.
Contoh :
Ries, Al dan Laura Ries, The Fall of Advertising and the Rise of PR
( 2004). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Chancellor, John and Walter R.Mears. (1983). The New Business.
New York: Harper & Row.
g) Sumber Informasi Dengan Mencantumkan Judul Dalam Judul
Apabila sumber informasi berupa karangan ilmiah yang dimuat dalam
suatu himpunan karangan, maka aturan penulisannya adalah sebagai
berikut: nama penulis yang karangannya digunakan kemudian
keterangan lengkap mengenai himpunan karangan yang menjadi asal
acuan tersebut.
Contoh:
19
Collier, Jane .(1998) “ Researching Cultural Identity: Reconciling
Interpretive and Postcolonial Perspective”. Dalam: Dolores V. Tanno
and Alberto Gonzales (eds). Commmunications and Identity Across
Cultures. Thousand Oaks,California: Sage
Elder, Joseph. (1973) “ Problems of Multicultural Methodology:
Instrumentation and Interviewing in India. “ Dalam: Michael Armer
dan Allen D. Grahmshaw (eds). Comparative Social Research:
Methodological Problems and Strategies. New York: John Wiley and
Sons
Catatan:
Penulisan kata "Dalam" dicetak miring (dengan Pengolah Kata) dan
diikuti tanda baca titik dua.
h) Sumber Informasi Berupa Terjemahan
Apabila sumber informasi berupa karya terjemahan, maka
penulisannya dalam Daftar -Pustaka adalah mencantumkan nama
pengarang buku terlebih dahulu kemudian judul buku, dan keterangan
karya terjemahan tersebut.
Contoh:
Schermerhorn, John, R. (1999). Manajemen . Yogyakarta : John
Wiley and Sons dan Andi Offset.
Daft, Richard. (2006) . Manajemen. Jakarta : Salemba Empat.
i) Sumber Informasi Yang Ditulis Oleh Pengarang Yang Sama
Penulisan sumber informasi yang ditulis oleh pengarang yang sama
maka nama pengarang harus dituliskan lengkap pada entry pertama.
Selanjutnya cukup dibuat garis sepanjang 10 ketukan dan diakhiri
20
dengan tanda titik. Setelah nama penga-rang, cantumkan tahun terbit
dengan dibubuhkan tanda titik. Jika tahunnya berbeda, penyusunan
daftar pustaka dilakukan dengan urutan berdasarkan yang paling lama
ke yang paling baru.
Contoh:
Mulyana, Deddy. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Rosdakarya.
----------. (2007). Metodologi Penelitian : Suatu Pengantar. Bandung :
Rosdakarya.
j) Sumber Informasi dari Media Elektronik
Penulisan sumber informasi dari media elektronik dapat mengikuti
aturan seperti yang dicontohkan sebagai berikut:
Alamat Web-site:
Akande, A.(1994). The Glass Ceiling: Women and Mentoring in
Management and Business. Employee Counselling Today, 6(1), 21-
28. Diakses dari www.emerald-library.com tanggal 5 Juni 2002 jam
17.00 WIB
Mayo, A. (1998). Memory Bankers. People Management, 4(24), 34-
38. Diakses dari www.emerald-library.com tanggal 5 Juni 2002 jam
17.00 WIB
21
Makalah Yang Dipresentasikan Di Seminar :
Rosilawati, Yeni (2009). Tantangan dan Peluang Public Relations di
Era Digital Makalah dipresentasikan pada Seminar Public Relations
Komunikasi UMY, 3 Juni , Yogyakarta
k) Tata Cara Penulisan Nama dalam Sistem Pengacuan
Nama penulis yang tercantum dalam Daftar Pustaka harus menuliskan
nama keluarga atau nama terakhirnya terlebih dahulu, kemudian
diikuti oleh huruf pertama nama keciInya (initial).
Contoh:
1. Sebutan Sr. (Senior) ataupun Jr. (Junior) dan urutan keturunan
dicantumkan setelah nama pengarang. Talmadge E. King Jr.
menjadi King Jr., T.E. Ira Raymond Edwards III menjadi
Edwards III, I.R.
2. Nama yang dimulai dengan Mc, St., Ste. Diletakkan pada
urutan nama dengan ejaan Mac, Saint, Sainte, menjadi:
MacMillan, J. [dalam abjad M] mendahului McGuiness
3. Nama ganda ditulis berdasarkan nama pertamanya: Bertrand
Poirot-Delpech menjadi Poirot-Delpech, B. Sven-Erik Larsson
menjadi Larsson, S. E.
4. Nama Spanyol, yang mencantumkan nama ayah dan ibu
dengan penanda posesif dituliskan sebagai berikut: Juan Perez
y Fernandez menjadi Perez y Fernandez, J.
5. Nama dengan prefiks dituliskan berdasarkan prefiksnya
(umumya nama Inggris, Italia, Prancis, Spanyol). J. E De Vries
menjadi De Vries, J. E. M. Du Prada menjadi Du Prada, M.
22
6. Nama-nama Belgia, Belanda, Jerman, Swedia disusun
berdasarkan nama, bukan prefiks. A. Von Bayer menjadi
Bayer, A. Von H. J. Den Hertog menjadi Hertog, H.J. den
7. Nama Cina ditulis berdasarkan nama keluarga. Gan Koen Han
menjadi Gan, K.H. Lie-Injo Luan Eng menjadi Lie-Injo, L.E.
8. Nama India (dengan das), Arab, dan Yahudi (el, ibn, abdel,
ben). J. Ben Barak menjadi Ben Barak, J. K. K. Das Gupta
menjadi Das Gupta, K.K.
9. Nama Indonesia, berdasarkan nama keluarga atau yang
dianggap sebagai penggantinya. N. Sutan Iskandar menjadi
Iskandar, N.St. [untuk Sutan] M. Lubis menjadi Lubis, M.
23