PANDUANPANDUAN

By H. Abdul Rahman Sofyan, Lc,SE, MA.

DefenisiDefenisi: : Faraid bentuk jamak dari faridah ( Faraid bentuk jamak dari faridah ( فريضةفريضة ), ),

diambil dari kata al-fard yang artinya at-diambil dari kata al-fard yang artinya at-taqdir ( bahagian/kadar tertentu ).taqdir ( bahagian/kadar tertentu ).

Dalam syariat faraid bermakna; bahagian Dalam syariat faraid bermakna; bahagian yang telah ditetapkan kepada ahli waris. yang telah ditetapkan kepada ahli waris.

Dalil disyari’atkannya faraid:Dalil disyari’atkannya faraid: ( Q.s 4:11 ) : “( Q.s 4:11 ) : “Allah mensyariatkan bagimu tentang Allah mensyariatkan bagimu tentang

(pembagian pusaka) untuk anakmu. Yaitu bahagian (pembagian pusaka) untuk anakmu. Yaitu bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak permpuan, dan jika anak itu semuanya perempuan anak permpuan, dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua maka bagi mereka dua pertiga dari harta lebih dari dua maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan, jika anak perempuan itu seorang saja yang ditinggalkan, jika anak perempuan itu seorang saja maka ia memperoleh separoh harta. Dan untuk dua maka ia memperoleh separoh harta. Dan untuk dua orang ibu bapa bagi masing-masingnya seperenam dari orang ibu bapa bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan jika yang meninggal itu harta yang ditinggalkan jika yang meninggal itu mempunyai anak, jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak mempunyai anak, jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu bapanya (saja) maka ibunya mendapat dan ia diwarisi oleh ibu bapanya (saja) maka ibunya mendapat sepertiga, jika yang meninggal itu mempunayi beberapa saudara, sepertiga, jika yang meninggal itu mempunayi beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau sesudah tersebut di atas sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau sesudah dibayar hutangnya. Tentang orang tuamu dan anak-anakmu, kamu dibayar hutangnya. Tentang orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.””

Hadis; a. riwayat Ahmad dari Ibn Hadis; a. riwayat Ahmad dari Ibn Mas’ud, Rasulullah SAW berkata: Mas’ud, Rasulullah SAW berkata: Pelajarilah oleh kamu al-Qur’an dan Pelajarilah oleh kamu al-Qur’an dan faraid serta ajarkanlah kepada faraid serta ajarkanlah kepada manusia, sesungguhnya aku manusia, sesungguhnya aku seseorang yang akan diambil Allah seseorang yang akan diambil Allah dan ilmu akan segera diangkat, dan ilmu akan segera diangkat, dikhawatirkan nanti orang akan dikhawatirkan nanti orang akan berselisih tentang pembahagian berselisih tentang pembahagian harta, dan tak ada satu orangpun harta, dan tak ada satu orangpun yang dapat menyelesaikannya.yang dapat menyelesaikannya.

b. Riwayat Abu Daud dan Ibn Majah, dari b. Riwayat Abu Daud dan Ibn Majah, dari Abdullah bin ‘Amru bahwasanya Rasulullah Abdullah bin ‘Amru bahwasanya Rasulullah SAW berkata: SAW berkata: Ilmu itu hanya 3 macam, tidak Ilmu itu hanya 3 macam, tidak ada ilmu yang lebih baik dari 3 macam ada ilmu yang lebih baik dari 3 macam tersebut; ayat-ayat muhakkamah, sunnah tersebut; ayat-ayat muhakkamah, sunnah qaimah, dan faraid secara adil.qaimah, dan faraid secara adil.

c. Riwayat Ibn Majah dan Daruquthni, dari Abi c. Riwayat Ibn Majah dan Daruquthni, dari Abi Hurairah sesungguhnya Nabi SAW berkata: Hurairah sesungguhnya Nabi SAW berkata: Pelajarilah oleh kamu faraid, dan ajarkanlah Pelajarilah oleh kamu faraid, dan ajarkanlah kepada manusia lainnya karena kepada manusia lainnya karena sesungguhnya dia setengah dari ilmu, dan dia sesungguhnya dia setengah dari ilmu, dan dia yang pertama dilupakan oleh manusia dan yang pertama dilupakan oleh manusia dan yang pertama kali ilmu yang dicabut dari yang pertama kali ilmu yang dicabut dari umatku.umatku.

Rukun Pewarisan:Rukun Pewarisan:

Orang yang mewarisi.Orang yang mewarisi. Orang yang diwarisi (mayit)Orang yang diwarisi (mayit) Harta yang diwarisi.Harta yang diwarisi.

Sebab-sebab Mewarisi Harta:Sebab-sebab Mewarisi Harta:

Faktor garis keturunan (Nasab)Faktor garis keturunan (Nasab) Faktor pernikahanFaktor pernikahan Faktor memerdekakan budakFaktor memerdekakan budak

Syarat-syarat Pewarisan:Syarat-syarat Pewarisan: Adanya Mayit; baik secara hakikat (jelas wafatnya) Adanya Mayit; baik secara hakikat (jelas wafatnya)

ataupun secara hukum (raibnya seseorang yang ataupun secara hukum (raibnya seseorang yang dinyatakan oleh hakim telah wafat).dinyatakan oleh hakim telah wafat).

Jelas hidupnya orang yang mewarisi sesudah matinya Jelas hidupnya orang yang mewarisi sesudah matinya orang yang akan diwarisi. Mis; orang yang hamil wafat, orang yang akan diwarisi. Mis; orang yang hamil wafat, maka sianak di dalam kandungan akan mendapat maka sianak di dalam kandungan akan mendapat warisan, tanpa melihat apakah ruh sudah ditiupkan atau warisan, tanpa melihat apakah ruh sudah ditiupkan atau belum (hal ini ditetapkan secara hukum qadhi). Apabila belum (hal ini ditetapkan secara hukum qadhi). Apabila tidak diketahui hidupnya pewaris harta setelah matinya tidak diketahui hidupnya pewaris harta setelah matinya orang yang akan diwarisi seperti ; keduanya sama-sama orang yang akan diwarisi seperti ; keduanya sama-sama tenggelam atau terbakar, atau terkena ledakan, tidak tenggelam atau terbakar, atau terkena ledakan, tidak diketahui siapa yang mati terlebih dahulu dari mereka. diketahui siapa yang mati terlebih dahulu dari mereka. Maka perhitungan pembahagian waris mereka tidak Maka perhitungan pembahagian waris mereka tidak dihitung. Harta akan diwarisi kepada ahli waris yang dihitung. Harta akan diwarisi kepada ahli waris yang hidup lainnya.hidup lainnya.

Tidak terdapatnya hal yang menyebabkan terhalangnya Tidak terdapatnya hal yang menyebabkan terhalangnya pewarisan.pewarisan.

Hal yang menyebabkan tidak Hal yang menyebabkan tidak mendapat warisan:mendapat warisan:

Budak.Budak. Pembunuh.Pembunuh. Berbeda agama.Berbeda agama.

Orang-orang yang mendapat Orang-orang yang mendapat harata warisan: (menurut Hanafi)harata warisan: (menurut Hanafi)

Ash-habul furudAsh-habul furud Ashobah Nasabiyah (hubungan darah)Ashobah Nasabiyah (hubungan darah) Ashobah sababiyah (hubungan famili)Ashobah sababiyah (hubungan famili) Pengembalian sisa harta warisan kepada zawil Pengembalian sisa harta warisan kepada zawil

furudfurud Zdawil arhamZdawil arham Orang yang memerdekakan budakOrang yang memerdekakan budak Orang yang ditetapkan mempunyai hubungan Orang yang ditetapkan mempunyai hubungan

kekeluargaankekeluargaan Orang yang diwasiatkan kepadanya melebihi Orang yang diwasiatkan kepadanya melebihi

dari 1/3dari 1/3 Baitul MalBaitul Mal

Urutan orang-orang yang Urutan orang-orang yang mendapat warisan:mendapat warisan:

Ash-habul furudAsh-habul furud Ashobah NasabiyahAshobah Nasabiyah Pemulangan sisa harta warisan kepada ash-Pemulangan sisa harta warisan kepada ash-

habul furudhabul furud Zdawil arhamZdawil arham Pemulangan sisa harta warisan kepada salah Pemulangan sisa harta warisan kepada salah

seorang suami istriseorang suami istri Ashobah Ashobah Orang yang ditetapkan mempunyai hubungan Orang yang ditetapkan mempunyai hubungan

dengan simayitdengan simayit Orang yang diwarisi dengan seluruh harta Orang yang diwarisi dengan seluruh harta

simayitsimayit Baitul malBaitul mal

Istilah-istilah dalam ilmu faraidIstilah-istilah dalam ilmu faraid

1.1. Ash-habul furudAsh-habul furud = orang yang = orang yang mendapat warisan dari harta mendapat warisan dari harta dengan jumlah yang telah tertentu. dengan jumlah yang telah tertentu. Jumlah bilangannya :( 1/2, 1/4, 2/3, Jumlah bilangannya :( 1/2, 1/4, 2/3, 1/8, 1/3, dan 1/6).1/8, 1/3, dan 1/6).

2.2. AshobahAshobah = orang yang = orang yang mendapat sisa harta setelah mendapat sisa harta setelah pembagian atau mewarisi seluruh pembagian atau mewarisi seluruh harta warisan. Dan ashobah ini harta warisan. Dan ashobah ini terbagi kepada 2 macam:terbagi kepada 2 macam:

a. Ashobah Nasabiyaha. Ashobah Nasabiyah; terdiri dari 3 ; terdiri dari 3 bentuk:bentuk:

Ashobah BinafsihAshobah Binafsih = ahli waris = ahli waris laki-laki yang tidak diselingi dalam laki-laki yang tidak diselingi dalam keturunannya itu wanita. Mereka keturunannya itu wanita. Mereka adalah:adalah:

1.1. garis keturunan anak laki-laki.garis keturunan anak laki-laki.

2.2. garis keturunan ayah.garis keturunan ayah.

3.3. garis keturunan saudara.garis keturunan saudara.

4.4. garis keturunan paman.garis keturunan paman.

Ashobah Bighairih Ashobah Bighairih = ahli waris wanita = ahli waris wanita yang pendapatan bahagiannya 1/2 apabila yang pendapatan bahagiannya 1/2 apabila ia sendiri, dan 2/3 apabila ia lebih dari ia sendiri, dan 2/3 apabila ia lebih dari satu. Mereka menjadi ashobah dengan satu. Mereka menjadi ashobah dengan adanya bersama mereka saudara laki-laki adanya bersama mereka saudara laki-laki mereka. mereka.

1.1. anak perempuan berserta anak laki-laki.anak perempuan berserta anak laki-laki.2.2. cucu perempuan dan saudaranya laki-laki cucu perempuan dan saudaranya laki-laki

dari anak laki-laki.dari anak laki-laki.3.3. saudara perempuan dan saudaranya laki-saudara perempuan dan saudaranya laki-

laki yang sekandung dengan simayit. laki yang sekandung dengan simayit. 4.4. saudara perempuan dan saudaranya laki-saudara perempuan dan saudaranya laki-

laki yang sebapak dengan simayit.laki yang sebapak dengan simayit.NB. Yang mana pembahagian sisa harta NB. Yang mana pembahagian sisa harta

mereka adalah 1:2 (1 untuk wanita 2 mereka adalah 1:2 (1 untuk wanita 2 untuk laki-laki).untuk laki-laki).

Ashobah Ma’al GhairihAshobah Ma’al Ghairih = ahli waris = ahli waris perempuan yang memerlukan ahli waris perempuan yang memerlukan ahli waris perempuan lain agar bisa sebagai ashobah. perempuan lain agar bisa sebagai ashobah.

1.1. saudara perempuan kandung (seorang atau saudara perempuan kandung (seorang atau lebih) bersama 1 orang anak perempuan atau lebih) bersama 1 orang anak perempuan atau 1 orang cucu perempuan dari anak laki-laki.1 orang cucu perempuan dari anak laki-laki.

2.2. Saudara perempuan sebapak (seorang atau Saudara perempuan sebapak (seorang atau lebih) bersama 1 orang anak perempuan atau lebih) bersama 1 orang anak perempuan atau 1 orang cucu perempuan dari anak laki-laki. 1 orang cucu perempuan dari anak laki-laki. Dan mereka mengambil sisa harta setelah Dan mereka mengambil sisa harta setelah mendapat bahagian tertentu.mendapat bahagian tertentu.

b. Ashobah Sababiyahb. Ashobah Sababiyah; seorang ; seorang (laki-laki/perempuan) yang telah (laki-laki/perempuan) yang telah memerdekakan budak. Bila mantan memerdekakan budak. Bila mantan budak itu mati ia menjadi ashobah budak itu mati ia menjadi ashobah simayit.simayit.

3. 3. Dzawil arhamDzawil arham = orang-orang = orang-orang yang dekat hubungannya dengan yang dekat hubungannya dengan simayit akan tetapi bukan ash-habul simayit akan tetapi bukan ash-habul furud dan bukan pula ashobah.furud dan bukan pula ashobah.

Para Ulama berbeda pendapat. Maliki Para Ulama berbeda pendapat. Maliki dan Syafi’i berpendapat mereka dan Syafi’i berpendapat mereka tidak mewarisi, dan harta kembali tidak mewarisi, dan harta kembali kepada baitul mal. Hanafi dan kepada baitul mal. Hanafi dan Ahmad berpendapat mewarisi, Ahmad berpendapat mewarisi, apabila ahli waris ash-habul furud apabila ahli waris ash-habul furud dan ashobah tidak ada.dan ashobah tidak ada.

4.4. Baitul Mal Baitul Mal = suatu lembaga dalam = suatu lembaga dalam bidang penanganan harta kaum bidang penanganan harta kaum muslimin yang didistribusikan untuk muslimin yang didistribusikan untuk kepentingan umat.kepentingan umat.

5.5. Al-hijab Al-hijab = terhalangnya orang-orang = terhalangnya orang-orang untuk mendapat warisan baik seluruh harta untuk mendapat warisan baik seluruh harta ataupun sebahagian harta dikarenakan ataupun sebahagian harta dikarenakan adanya orang-orang lain yang lebih berhak.adanya orang-orang lain yang lebih berhak.Hijab ini terbagi kepada 2 bentuk:Hijab ini terbagi kepada 2 bentuk:

hijab nuqshonhijab nuqshon; kurangnya ; kurangnya pendapatan bahagian harta karena pendapatan bahagian harta karena ada orang lain.ada orang lain.

a. suami terhijab dari 1/2 kepada 1/4 ketika a. suami terhijab dari 1/2 kepada 1/4 ketika ada anakada anak

b. istri terhijab dari 1/4 kepada 1/8 ketika ada b. istri terhijab dari 1/4 kepada 1/8 ketika ada anakanak

c. ibu terhijab dari 1/3 kepada 1/6 ketika ada c. ibu terhijab dari 1/3 kepada 1/6 ketika ada anak anak

hijab hirmanhijab hirman; tercegahnya ; tercegahnya seseorang akibat adanya orang lain. seseorang akibat adanya orang lain. (seperti tercegahnya saudara ketika (seperti tercegahnya saudara ketika adanya anak laki-laki simayit)adanya anak laki-laki simayit)

6. 6. Al-‘AulAl-‘Aul = kurangnya harta = kurangnya harta waris setelah dilakukan waris setelah dilakukan pembahagian kepada ash-habul pembahagian kepada ash-habul furud. (Aul terjadi apabila jumlah dari furud. (Aul terjadi apabila jumlah dari penyebutnya 6, 12, 24). penyebutnya 6, 12, 24).

Angka penyebut 6 bisa aul ketika Angka penyebut 6 bisa aul ketika pembilangnya 7, 8, 9, dan 10. Angka pembilangnya 7, 8, 9, dan 10. Angka penyebut 12 bisa aul ketika penyebut 12 bisa aul ketika pembilangnya 13, 15, dan 17. pembilangnya 13, 15, dan 17. Sedangkan angka penyebut 24 bisa Sedangkan angka penyebut 24 bisa aul kepada 27.aul kepada 27.

7.7. Ar-Rad Ar-Rad = berlebihnya harta = berlebihnya harta setelah dilakukan pembahagian setelah dilakukan pembahagian kepada ash-habul furud, dan ahli kepada ash-habul furud, dan ahli waris yang lain tidak ada. (para waris yang lain tidak ada. (para ulama berbeda pendapat tentang ulama berbeda pendapat tentang sisa harta, apakah kembali kepada sisa harta, apakah kembali kepada ash-habul furud atau kepada baitul ash-habul furud atau kepada baitul mal dan zdawil arham).mal dan zdawil arham).

Contoh-contoh pembahagian harta Contoh-contoh pembahagian harta waris:waris:

1.1. Mayit meninggalkan harta sejumlah Rp. 4.000.000 Mayit meninggalkan harta sejumlah Rp. 4.000.000 dengan ahli waris sebagai berikut: Suami, 2 orang anak dengan ahli waris sebagai berikut: Suami, 2 orang anak perempuan, 1 orang anak laki-laki,perempuan, 1 orang anak laki-laki,Jawab:Jawab:

Suami; mendapat 1/4 disebabkan adanya anak si mayit. Suami; mendapat 1/4 disebabkan adanya anak si mayit. Anak; mereka menjadi ashobah (ashobah bil ghairih), Anak; mereka menjadi ashobah (ashobah bil ghairih),

mengambil sisi seluruh harta dengan perincian mengambil sisi seluruh harta dengan perincian perbandingan 1 bahagian pendapatan perempuan, 2 perbandingan 1 bahagian pendapatan perempuan, 2 bahagian pendapatan laki-laki. maka pembahagian dapat bahagian pendapatan laki-laki. maka pembahagian dapat dilakukan sebagai berikut;dilakukan sebagai berikut;Suami 1/4 * 4.000.000 = Rp. 1.000.000Suami 1/4 * 4.000.000 = Rp. 1.000.000Ashobah :Ashobah :Dua orang perempuan = Rp. 1.500.000 = @ Rp. 750.000Dua orang perempuan = Rp. 1.500.000 = @ Rp. 750.000anak laki-laki =anak laki-laki = Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000jumlah = Rp. 4.000.000jumlah = Rp. 4.000.000

2. 2. Mayit meninggalkan istri, seorang anak perempuan, dan Mayit meninggalkan istri, seorang anak perempuan, dan Bapak. Bapak.

IstriIstri : 1/8 (karena ada anak).: 1/8 (karena ada anak). Seorang anak prmSeorang anak prm : 1/2 : 1/2 BapakBapak : 1/6 (karena ada anak) dan ashobah.: 1/6 (karena ada anak) dan ashobah.

HartaHarta : Rp. 24.000.000: Rp. 24.000.000Maka harta dapat dibagi setelah mendapat bilangan yang Maka harta dapat dibagi setelah mendapat bilangan yang tertentu: 1/8, 1/2, 1/6 = /24.tertentu: 1/8, 1/2, 1/6 = /24.

Istri : 3/24 * 24.000.000Istri : 3/24 * 24.000.000 = = 3.000.0003.000.000

Anak prm : 12/24 * 24.000.000Anak prm : 12/24 * 24.000.000 = = 12.000.00012.000.000

Bapak : 4/24 * 24.000.000Bapak : 4/24 * 24.000.000 = = 4.000.0004.000.000JumlahJumlah = 19.000.000= 19.000.000Sisa (diambil oleh Bapak)Sisa (diambil oleh Bapak) = = 5.000.0005.000.000TotalTotal = 24.000.000= 24.000.000

3. 3. Mayit meninggalkan suami, seorang anak perempuan dan Mayit meninggalkan suami, seorang anak perempuan dan ibu. Dan harta yang ditinggalkan sebesar Rp. 24.000.000ibu. Dan harta yang ditinggalkan sebesar Rp. 24.000.000

Suami: 1/4 (karena ada anak)Suami: 1/4 (karena ada anak) Seorang anak prm: 1/2Seorang anak prm: 1/2 Ibu: 1/6 (karena ada anak)Ibu: 1/6 (karena ada anak)

Hitungan pembahagian: 1/4, 1/2, 1/6 = 12Hitungan pembahagian: 1/4, 1/2, 1/6 = 12Maka angka perhitungan didapat:Maka angka perhitungan didapat:

Suami: 3/12, seorang anak prm 6/12, ibu 2/12.Suami: 3/12, seorang anak prm 6/12, ibu 2/12.Bagian pendapatan harta:Bagian pendapatan harta: Suami 3/12 * 24.000.000 Suami 3/12 * 24.000.000 = = Rp. 6.000.000Rp. 6.000.000 Seorang Anak prm 6/12 * 24.000.000 = Rp. 12.000.000Seorang Anak prm 6/12 * 24.000.000 = Rp. 12.000.000 Ibu 2/12 * 24.000.000Ibu 2/12 * 24.000.000 = = Rp. 4.000.000Rp. 4.000.000Total pendapatan Total pendapatan Rp. 22.000.000Rp. 22.000.000

Sisa Sisa Rp. 2.000.000Rp. 2.000.000Sisa ini dapat diselesaikan dengan cara rad (lihat Sisa ini dapat diselesaikan dengan cara rad (lihat istilah-istilah dalam ilmu faraid pada no.7)istilah-istilah dalam ilmu faraid pada no.7)

Ash-Habul Furud Muqaddarah (Orang-orang yang mendapat bahagian tertentu)

Suami Istri Anak prmCucu prm dari

anak lk2Saudarikandung

Saudarisebapak

Saudara(lk/prm) seibu

Ibu Bapak Kakek Nenek

1/2                    

1/4                    

  1/4 (1>)                  

  1/8 (1> )                  

    1/2 ( 1 )                

      1/2 ( 1 )              

        1/2 ( 1 )            

          1/2 ( 1 )          

    2/3 ( 2 > )                

      2/3 ( 2 >)              

        2/3 ( 2 >)            

          2/3 (2 >)          

            1/3 (2 >)        

              1/3      

              1/6      

                1/6    

                  1/6  

                    1/6

    ( 1 ) 1/6 (1 >)              

            1/6 ( 1 )        

          1/6 (1 >)          

Ket:

  tidak ada

( 1 ) tunggal

( 1 > ) seorang atau lebih

( 2 > ) dua orang atau lebih

Khashaishul FaraidKhashaishul Faraid(Pembahagian yang khusus dalam faraid)(Pembahagian yang khusus dalam faraid)

1.1. Al-Gharrawain, ahli waris terdiri dari ;Al-Gharrawain, ahli waris terdiri dari ; Suami (1/2)Suami (1/2) Ibu (1/3) dari sisaIbu (1/3) dari sisa Bapak (ashobah)Bapak (ashobah)Atau pada bentuk waris yang terdiri dari;Atau pada bentuk waris yang terdiri dari; Istri (1/4)Istri (1/4) Ibu (1/3) dari sisaIbu (1/3) dari sisa Bapak (ashobah)Bapak (ashobah)

2. Al-Musyarakah, ahli waris terdiri dari;2. Al-Musyarakah, ahli waris terdiri dari;

a. Suami (1/2)a. Suami (1/2)b. Ibu (1/6)b. Ibu (1/6)c. Saudara seibu, dua orang atau lebih (1/3)c. Saudara seibu, dua orang atau lebih (1/3)d. Saudara laki-laki kandung, dua orang atau lebih d. Saudara laki-laki kandung, dua orang atau lebih

(ashobah)(ashobah)Perhitungan: suami 3/6, ibu 1/6, saudara seibu 2/6 Perhitungan: suami 3/6, ibu 1/6, saudara seibu 2/6 Jumlah menjadi 6/6. disini saudara laki-laki kandung Jumlah menjadi 6/6. disini saudara laki-laki kandung

sebagai ashobah tidak mendapat harta.sebagai ashobah tidak mendapat harta.Maka bagian c & d berbagi pada bahagian 1/3. Maka bagian c & d berbagi pada bahagian 1/3.

Disebabkan ashobah tidak akan mendapat harta Disebabkan ashobah tidak akan mendapat harta warisan karena habis oleh pembahagian.warisan karena habis oleh pembahagian.

3. Al-Akdariyah/Al-Himariyah, ahli waris terdiri 3. Al-Akdariyah/Al-Himariyah, ahli waris terdiri dari;dari;

a. Suami (1/2)a. Suami (1/2)

b. Ibu (1/3)b. Ibu (1/3)

c. Kakek (1/6)c. Kakek (1/6)

d. Seorang Saudara prm kandung/sebapak d. Seorang Saudara prm kandung/sebapak (1/2)(1/2)

Maka bagian c & d mewarisi harta dengan Maka bagian c & d mewarisi harta dengan ashobah, sesuai perbandingan 1:2.ashobah, sesuai perbandingan 1:2.

4. Al-Jaddu wa al-Akhawah (ahli waris kakek 4. Al-Jaddu wa al-Akhawah (ahli waris kakek dan saudara mayit)dan saudara mayit)

Dalam hal ini ada 2 permasalahan;Dalam hal ini ada 2 permasalahan; Kakek hanya bersama saudara Kakek hanya bersama saudara

kandung simayit saja atau sebapak kandung simayit saja atau sebapak saja.saja.

Kakek bersama saudara kandung Kakek bersama saudara kandung atau sebapak dan ahli waris lainnya.atau sebapak dan ahli waris lainnya.

Maka si Kakek akan memilih Maka si Kakek akan memilih bahagiannya apakah;bahagiannya apakah;

Mengambil bahagian yang menguntungkan dariMengambil bahagian yang menguntungkan dari : :

a). 1/3 dari jumlah warisan.a). 1/3 dari jumlah warisan.

b). Muqasamah dengan saudara-saudara.b). Muqasamah dengan saudara-saudara.

NB. 1. Kakek kurang beruntung mengambil muqasamah dari pada NB. 1. Kakek kurang beruntung mengambil muqasamah dari pada 1/3 harata warisan apabila ahli warisnya terdiri dari; 1/3 harata warisan apabila ahli warisnya terdiri dari; kakek kakek dan lebih dari dua saudara laki-laki sekandung atau dan lebih dari dua saudara laki-laki sekandung atau

sebapaksebapak..2. Kakek lebih beruntung mendapat bagian muqasamah 2. Kakek lebih beruntung mendapat bagian muqasamah

dari dari pada 1/3 harta warisan apabila ahli warisnya terdiri dari;pada 1/3 harta warisan apabila ahli warisnya terdiri dari;

kakek dan kurang dari dua saudarakakek dan kurang dari dua saudara..3. Jika terdapat penerimaan yang sama antara bagian 1/3 3. Jika terdapat penerimaan yang sama antara bagian 1/3

dan dan muqasamah maka kakek memilih salah satunya.muqasamah maka kakek memilih salah satunya.

Mengambil bahagian yang lebih Mengambil bahagian yang lebih menguntungkan darimenguntungkan dari::

a). 1/6 dari harta warisan.a). 1/6 dari harta warisan.

b). 1/3 sisa harta (setelah diambil ahli b). 1/3 sisa harta (setelah diambil ahli

waris lain).waris lain).

c). Muqasamah dengan saudara, dari c). Muqasamah dengan saudara, dari sisa sisa

harta.harta.