(pada perusahaan diakuisi, periode 1997-2009) siti ...eprints.undip.ac.id/29463/1/jurnal.pdfyaitu...

27
1 ANALISIS DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TARGET (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ARDIAGARINI ERMAN DENNY ARFIANTO, SE, MM. ABSTRACT This research aims to analyze the difference on firm performance before and after mergers and acquisitions on target firms. Corporate performance is measured by using financial ratio: Net Profit Margin (NPM), Return On investment (ROI), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets Turnover (TATO), Current Ratio (CR) and Earning Per Share (EPS). Quantitative method is used in this research, take the data of public company which had conducted mergers and acquisitions and announce its activity in the period 1997-2004, non statistic parametric is used to analyze data. Wilcoxon signed ranks test and Manova are used to answer hypothesis. The results from this research show that parcial study in 7 financial ratio, NMP, ROI, ROE, DER, CR, TATO and EPS only CR that show the significant difference before and after mergers and acquisitions. DER also show the difference in 1 years. While another financial ratio not show the significant difference before and after acquisitions. Key words: Mergers dan acquisitions, financial performace, quantitative, wilcoxon signed ranks test, manova.

Upload: phambao

Post on 26-May-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

1

ANALISIS DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PERUSAHAAN TARGET

(Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009)

SITI ARDIAGARINI

ERMAN DENNY ARFIANTO, SE, MM.

ABSTRACT

This research aims to analyze the difference on firm performance before and after mergers and acquisitions on target firms. Corporate performance is measured by using financial ratio: Net Profit Margin (NPM), Return On investment (ROI), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets Turnover (TATO), Current Ratio (CR) and Earning Per Share (EPS). Quantitative method is used in this research, take the data of public company which had conducted mergers and acquisitions and announce its activity in the period 1997-2004, non statistic parametric is used to analyze data. Wilcoxon signed ranks test and Manova are used to answer hypothesis. The results from this research show that parcial study in 7 financial ratio, NMP, ROI, ROE, DER, CR, TATO and EPS only CR that show the significant difference before and after mergers and acquisitions. DER also show the difference in 1 years. While another financial ratio not show the significant difference before and after acquisitions. Key words: Mergers dan acquisitions, financial performace, quantitative, wilcoxon signed

ranks test, manova.

Page 2: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

2

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Memasuki era globalisasi dan pasar bebas, persaingan usaha diantara perusahaan yang

ada semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan

strategi perusahaan agar dapat bertahan, berdaya saing atau bahkan lebih berkembang. Untuk

itu perusahaan perlu mengembangkan suatu strategi yang tepat agar perusahaan bisa

mempertahankan eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya. Salah satu usaha untuk menjadi

perusahaan yang besar dan kuat adalah melalui penggabungan usaha atau yang biasa disebut

merger dan akuisisi (takeover).

Istilah merger, akuisisi dan pengambilalihan, semuanya merupakan idiom merger dan

akuisisi. Dalam merger, perusahaan-perusahaan menggabungkan dan membagi sumber daya

yang mereka miliki untuk mencapai tujuan bersama. Akuisisi lebih merupakan sebuah

perjanjian, sebuah perusahaan membeli aset atau saham perusahaan lain, dan para pemegang

saham dari perusahaan yang menjadi sasaran akuisisi (perusahaan target) berhenti menjadi

pemilik perusahaan.

Penggabungan usaha dilakukan atas dasar pertimbangan hukum, perpajakan atau

alasan lainnya. Menurut Hartono (2003) akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan didasari

oleh beberapa alasan antara lain economic of scale, memperbaiki manajemen, penghematan

pajak, diversifikasi, dan meningkatkan corporate growth rate. Economic of Scale maksudnya

bahwa perusahaan harus berusaha mencapai skala operasi dengan biaya rata-rata terendah.

Skala ekonomi bukan hanya dalam artian proses produksi saja melainkan juga dalam bidang

pemasaran, personalia, keuangan serta administrasi.

Penggabungan usaha ada 2 yaitu secara internal dan eksternal. Secara internal sendiri

yaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya

dengan cara menambah kapasitas pabrik, menambah produk atau mencari pasar baru.

Sebaliknya secara eksternal sendiri dilakukan dengan cara membeli perusahaan yang sudah

ada atau dibeli oleh perusahaan yang lebih besar.

Penelitian ini berfokus pada strategi secara eksternal. Merger dan akuisisi adalah

strategi pertumbuhan eksternal dan merupakan jalur yang cepat untuk mengakses pasar baru

untuk produk baru tanpa harus membangun dari awal. Dalam pengertian yang luas, merger

dilakukan dengan cara menggabungkan dua atau lebih perusahaan di mana salah satu nama

perusahaan yang bergabung tetap digunakan sedangkan yang lain dihilangkan dan akuisisi

Page 3: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

3

dilakukan dengan pembelian seluruh atau sebagian kepemilikan suatu perusahaan. Dari

waktu ke waktu perusahaan lebih menyukai pertumbuhan eksternal melalui merger dan

akuisisi dibandingkan pertumbuhan internal (Hitt, 2002). Dengan demikian, tujuan

menggabungkan usaha melalui merger dan akusisi diharapkan dapat memperoleh sinergi,

yaitu nilai keseluruhan perusahaan setelah merger dan akuisisi yang lebih besar daripada

penjumlahan nilai masing-masing perusahaan sebelum merger dan akuisisi. Selain itu merger

dan akuisisi dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan antara lain peningkatan

kemampuan dalam pemasaran, riset, skill manajerial, transfer teknologi, dan efisiensi berupa

penurunan biaya produksi (Hitt, 2002).

Payamta dan Doddy Setiawan (2004) juga melakukan penelitian tentang analisis

pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan publik di Indonesia. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan current ratio, quick ratio, total asset to

debt, net worth to debt, total asset turnover, fixed asset turnover, ROI, ROE, NPM, dan

OPM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian secara serentak terhadap semua

rasio keuangan tidak berbeda secara signifikan. Jadi, kinerja perusahaan manufaktur setelah

melakukan merger dan akuisisi tidak mengalami perbaikan dibandingkan dengan sebelum

melaksanakan merger dan akuisisi. Sedangkan pengujian secara parsial sebagian rasio

menunjukkan ada perbedaan yang signifikan.

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah

mengetahui perbedaan kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi

pada perusahaan target atau perusahaan yang diakuisisi. Sehingga peneliti bermaksud untuk

melakukan penelitian dengan judul skripsi: “Analisis Dampak Merger dan Akuisisi

terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Target”

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Praktik merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), mendapat perhatian banyak publik, karena

menyangkut kepentingan yang berbeda dari banyak pihak, diantaranya pemerintah,

pemegang saham, calon investor, kreditor dan masyarakat umum.

Manfaat merger dan akuisisi dapat dilihat baik dari segi ekonomi maupun manfaat

non ekonomi. Selain itu merger dan akuisisi juga diharapkan mendatangkan sinergi bagi

perusahaan yang melakukannya, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan sesuai

ekspektasi perusahaan. Selain hal tersebut juga terdapat motivasi melakukan akuisisi yang

Page 4: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

4

bertujuan selain meningkatkan kekuatan pasar juga memperoleh sinergi pemasaran, distribusi

dan nilai bagi perusahaan (Sudarman, 1999). Temuan ini menarik untuk diteliti kembali yaitu

mengenai pengaruh akuisisi terhadap kinerja perusahaan dilihat dari rasio profitabilitas,

aktivitas, likuiditas dan solvabilitas.

Melihat dari beberapa penelitian terdahulu yang tidak konsisten serta pandangan teori

motivasi dari akuisisi tersebut yang menghasilkan perbedaan antara teori dan kenyataan pada

data empiris dari rata-rata kinerja perusahaan yang melakukan akuisisi, maka penelitian ini

merumuskan masalah yaitu apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi pada perusahaan pengakuisisi dan yang diakuisisi (target firm)

dan motif-motif apa saja yang mendorong perusahaan tersebut sehingga bersedia diakuisisi

oleh perusahaan lain. maka dihasilkan pertanyaan dalam penelitian ini adalah: Apakah

terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akusisi

pada perusahaan target ?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah menganalisis

perbedaan kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi pada

perusahaan yang diakuisisi.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Investor

Memberikan informasi bagi investor pengaruh aksi perusahaan dalam melakukan

merger dan akuisisi terhadap fundamental perusahaan melalui kinerja keuangan.

2. Bagi Emiten

Sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan di bidang

keuangan dan kebijakan atas publikasi merger dan akuisisi terhadap volume

perdagangan saham.

3. Bagi Manajemen Perusahaan

Sebagai pertimbangan dalam memutuskan merger dan akuisisi sebagai strategi

perusahaan.

4. Bagi Pemegang Saham

Memberikan informasi pemegang saham sebagai penilai dalam melakukan

investasi pada perusahaan yang telah melakukan merger dan akuisisi.

Page 5: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

5

5. Bagi Akademik

Memberikan sumbangan informasi bagi mahasiswa sebagai bahan dalam

melakukan penelitian lanjutan mengenai peristiwa merger dan akuisisi.

Page 6: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

6

TELAAH PUSTAKA

2.1 Pengertian Merger dan Akuisisi

Berbicara tentang akuisisi, berarti sedang membicarakan tentang beberapa transaksi

yang berbeda. Transaksi tersebut dapat terjadi pada perusahaan yang melakukan

penggabungan usaha dengan perusahaan lain untuk menciptakan perusahaan baru.

Merger merupakan salah satu strategi yang diambil perusahaan untuk

mengembangkan dan menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata “mergere” (Latin)

yang artinya (1) bergabung bersama, menyatu, berkombinasi (2) menyebabkan hilangnya

identitas karena terserap atau tertelan sesuatu. Merger didefinisikan sebagai penggabungan

dua atau lebih perusahaan yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup

sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar. Dalam

merger, perusahaan-perusahaan menggabungkan dan membagi sumber daya yang mereka

miliki untuk mencapai tujuan bersama. Para pemegang saham dari perusahaan-perusahaan

yang bergabung tersebut seringkali tetap dalam posisi sebagai pemilik bersama entitas yang

digabungkan.

Sementara Akuisisi berasal dari kata “acquisitio” (Latin) dan “acquisition” (Inggris),

makna harfiah akuisisi adalah membeli atau mendapatkan sesuatu/obyek untuk ditambahkan

pada sesuatu/obyek yang telah dimiliki sebelumnya. Menurut PSAK No. 2 paragraf 08 tahun

1999: ”Akuisisi (acqusition) adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan,

yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva netto dan operasi perusahaan

yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban,

atau mengeluarkan saham”.

2.1.1 Tujuan Merger dan Akuisisi

Tujuan langsung suatu akuisisi adalah (pembuktian diri atas) pertumbuhan dan

ekspansi aset perusahaan, penjualan dan pangsa pasar pihak pengakuisisi. Akan tetapi semua

itu merupakan tujuan jangka menengah. Tujuan yang lebih mendasar adalah pengembangan

kekayaan para pemegang saham melalui akuisisi yang ditujukan pada pengaksesan atau

pembuatan penciptaan keunggulan kompetitif yang dapat diandalkan bagi perusahaan

pengakuisisi. Dalam teori keuangan modern, memaksimalkan kekayaan pemegang saham

Page 7: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

7

dianggap sebagai kriteria rasional untuk investasi dan keputusan finansial yang dibuat oleh

para manajer (Sudarsanam, 1999).

Tetapi memaksimalkan kekayaan para pemegang saham dapat diganti dengan

mengejar kepentingan pribadi para manajer pembuat keputusan tersebut. Menurut teori

utilitas manajerial, akuisisi dapat didorong oleh ego atau keinginan manajerial akan

kekuasaan, atau hak istimewa yang sesuai dengan ukuran perusahaan.

2.1.2 Analisis Kinerja Keuangan dalam Merger dan Akuisisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), kinerja diartikan sebagai “sesuatu

yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja (tentang peralatan)”.

Berdasarkan pengertian tersebut kinerja keuangan didefinisikan sebagai prestasi manajemen,

dalam hal ini manajemen keuangan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan

keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan. Analisis kinerja keuangan dalam penelitian

ini bertujuan untuk menilai implementasi strategi perusahaan dalam hal merger dan akuisisi.

2.1.2.1 Metode Analisis Kinerja Keuangan dengan Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan metode umum yang digunakan untuk mengukur

kinerja perusahaan di bidang keuangan. Rasio merupakan alat yang memperbandingkan

suatu hal dengan hal lainnya sehingga dapat menunjukkan hubungan atau korelasi dari suatu

laporan finansial berupa neraca dan laporan laba rugi. Jenis rasio yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari rasio likuiditas, aktivitas, leverage dan profitabilitas (Thomson,

2006).

1. Rasio Likuiditas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansial yang jatuh tempo dalam jangka pendek. Ukuran likuiditas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio.

2. Rasio Aktivitas. Rasio aktivitas dihitung dari perbandingan antara tingkat penjualan

dengan berbagai elemen aktiva. Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan

mengelola aktivanya. Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

total asset turn over.

Page 8: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

8

3. Rasio Leverage. Rasio leverage dihitung dari perbandingan hutang dengan total

aktiva dan modal sendiri perusahaan. Rasio ini menyangkut jaminan, yang mengukur

kemampuan perusahaan untuk membayar hutang bila pada suatu saat perusahaan

dilikuidasi atau dibubarkan. Dengan kata lain rasio ini mengukur seberapa besar

perusahaan menggunakan dana dari pihak luar atau kreditor. Rasio leverage yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu debt to total equity ratio.

4. Rasio Profitabilitas. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba. Rasio ini membantu perusahaan dalam mengontrol

penerimaannya. Rasio-rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari net profit margin, return on investment dan return on equity.

5. Rasio Pasar. Rasio pasar mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Sudut

pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut investor (atau calon investor),

meskipun pihak manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini. Rasio pasar

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Earning Per Share (EPS).

2.2 Penelitian terdahulu

Beberapa penelitian di Indonesia mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap

kinerja keuangan diantaranya adalah yang dilakukan oleh Cecilia Bintang (2005) tentang

analisis kinerja operasi perusahaan yang melakukan merger atau akuisisi, pengujian terhadap

kinerja operasi perusahaan setelah melakukan merger atau akuisisi tidak menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan, pada penelitian ini hanya menguji kinerja operasi jangka

pendek1 tahun sebelum dan 1 tahun setelah melakukan merger dan akuisisi dikarenakan

keterbatasan ketersediaan laporan keuangan perusahaan. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu ROA, ROE, PM, TATO, Operating Return dan Operating Margin.

Page 9: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

9

Tabel 2.2

No

Peneliti &

Tahun

Variabel yang

digunakan Alat Analisis Hasil

1 Yudyatmoko

dan Na’im

(2000)

Rasio

Profitabilitas:

Profit Margin

Paired Sample

t-test

Tidak ada perbedaan yang

signifikan antara rata-rata profit

margin 3 tahun sebelum dan

sesudah.

2 Tine D

Langhe dan

Hubert O

(2001)

Rasio

Profitabilitas,

Solvabilitas dan

Likuiditas

Wilcoxon

Signed Rank

Test

Rasio Profitabilitas, solvabilitas,

Likuiditas tidak menunjukkan

perbedaan selama 5 tahun

setelah akuisisi.

3 Payamta dan

rekan (2004)

Rasio Likuiditas,

Solvabilitas,

Aktivitas dan

Profitabilitas

Wilcoxon

Signed Rank

Test, Manova

Merger dan akuisisi tidak

menghasilkan sinergi untuk

perusahaan.

4 Cecilia

Bintang

(2005)

ROA, ROE,

TATO,

Operating

Return,

Operating

Margin

Paired Sample

t-test

Kinerja operasi perusahaan

tidak menunjukkan perbedaan

yang signifikan.

5 Widjanarko

(2006)

Rasio

Profitabilitas dan

leverage

Paired Sample

t-test dan

Wilcoxon

Signed Rank

Test

Tidak ada perbedaan signifikan

pada kinerja keuangan

perusahaan berdasarkan rasio

profitabilitas dan leverage.

6 Shinta

(2008)

CR, NPM,

OPM, ITO,

GPM, NPM,

ROE dan TATO

Uji Beda CR, NPM, OPM, ITO, GPM,

ROE dan TATO menunjukkan

hasil yang lebih besar sebelum

melakukan merger dan akuisisi.

Page 10: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

10

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Merger dan akuisisi adalah tindakan strategis dari perusahaan untuk mengembangkan

usahanya. Keberhasilan perusahaan dalam merger dan akuisisi dapat dilihat dari kinerja

perusahaan tersebut, terutama kinerja keuangan. Perubahan-perubahan yang terjadi setelah

perusahaan melakukan merger dan akuisisi biasanya akan tampak pada kinerja perusahaan

dan penampilan finansialnya. Pasca merger dan akuisisi kondisi dan posisi keuangan

perusahaan mengalami perubahan dan hal ini tercermin dalam laporan keuangan perusahaan

yang melakukan merger dan akuisisi.

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran Teoritis

2.4 Formulasi Hipotesis

Atas dasar pertimbangan dari teori pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja

keuangan dimana setelah merger dan akuisisi ukuran perusahaan dengan sendirinya

bertambah besar karena aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan digabung bersama. Dengan

pertimbangan tersebut penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

Kinerja keuangan sebelum merger

dan akuisisi

Dibandingkan

Kinerja keuangan sesudah merger

dan akuisisi

• Net Profit margin (NPM)

• Return On Investment (ROI)

• Return On equity (ROE)

• Debt to Equity Ratio (DER)

• Total Asset Turnover (TATO)

• Current Ratio (CR)

• Earning Per Share (EPS)

Page 11: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

11

H1 : Current ratio berbeda antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi

H2 : Total asset turn over berbeda antara sebelum dan sesudah merger dan

akuisisi

H3 : Debt to total equity berbeda antara sebelum dan sesudah merger dan

akuisisi

H4 : Net profit margin berbeda antara sebelum dan sesudah merger dan

akuisisi

H5 : Return on investment berbeda antara sebelum dan sesudah merger dan

akuisisi

H6 : Return on equity berbeda antara sebelum dan sesudah merger dan

akuisisi

H7 : Earning per share berbeda antara sebbelum dan sesudah merger dan

akuisisi

H8 : Tingkat kinerja keuangan perusahaan target berbeda sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi

Page 12: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

12

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Variabel

Penelitian ini menganalisis secara empiris tentang pengukuran kinerja keuangan

perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akusisi. Oleh karena itu, perlu dilakukan

pengujian atas hipotesis-hipotesis yang telah diajukan. Pengujian hipotesis dilakukan menurut

metode penelitian dan analisis yang dirancang sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti

agar mendapatkan hasil yang akurat. Pada dasarnya variabel dalam penelitian ini adalah

kinerja keuangan. Secara spesifik, kinerja keuangan disini difokuskan terhadap kinerja

keuangan perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi (Munawir, 2002). Kinerja

keuangan perusahaan diukur dengan indikator rasio keuangan, yaitu:

Tabel 3.1

Definisi Variabel

No Variabel Definisi Pengukuran

1 Net Profit Margin (NPM) Mengukur seberapa

banyak laba bersih

setelah pajak dan bunga

yang dapat dihasilkan

dari penjualan atau

pendapatan.

Net Income

Total Operating

Revenue

2 Return on Investment

(ROI)

Mengukur keuntungan

yang dihasilkan dari

seluruh aktiva yang

dimiliki perusahaan.

Net Profit

Total Asset

3 Return on Equity (ROE)

Mengukur seberapa

besar keuntungan bersih

yang tersedia bagi

pemegang saham.

Total Income

Total Equity

Page 13: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

13

4 Debt to Equity Ratio

(DER)

Mengukur kemampuan

pemilik perusahaan

dengan equity yang

dimiliki.

Total Debt

Total Equity

5 Total Asset Turnover

(TATO)

Mengukur seberapa

efektif aktiva

perusahaan mampu

menghasilkan

pendapatan operasional.

Total Operating

Margin

Total Asset

6 Current Ratio (CR)

Menunjukan seberapa

besar kemampuan

perusahaan melunasi

hutang lancar.

Current Asset

Current Liabilities

7 Earning per Share (EPS)

Menunjukan bagian

laba yang dinikmati

oleh pemegang saham.

Net Income

Number of

Outstanding Stock

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang menjadi target

akuisisi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan rentang waktu antara tahun

1997-2009. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai

dengan tujuan penelitian. Sampel perusahaan target dipilih berdasarkan kriteria-kriteria

sebagai berikut:

1. Perusahaan mengalami peralihan kepemilikan berupa perpindahan kepemilikan saham

lebih dari 50 persen saham (diakuisisi) oleh perusahaan lain.

Page 14: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

14

2. Memiliki keterangan waktu yang jelas mengenai kapan perusahaan tersebut diakuisisi.

Selain kriteria diatas perusahaan sampel juga memiliki data laporan keuangan dari satu

tahun sebelum diakuisisi dan 5 tahun seteah diakuisisi. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut,

akhirnya diperoleh 14 perusahaan target.

3.3 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam pengumpulan data

sekunder diperlukan adanya pemeriksaan ketelitan. Sumber data Laporan Keuangan dan

harga saham perusahaan sampel berasal dari Database Pojok BEI Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro. Sumber data lainnya berasal dari sumber bacaan seperti buku-buku,

jurnal, dan data dari internet.

3.4 Metode Analisis Data

Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini menggunakan uji statistic non parametric. Berdasarkan

parameternya statistik dibagi menjadi dua, yakni statistik Parametrik dan Non Parametrik,

keduanya berbeda satu dengan yang lain dan memiliki kelebihan dan kekurangan. Statistik

non parametrik adalah bagian dari statistik yang parameter populasinya tidak mengikuti suatu

distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas persyaratan dan variannya tidak perlu

homogen. Kemudian menurut payamta (1998) didasarkan kelebihan yang ada dibandingkan

dengan uji t beda dua sampel paired sampel t-test, karena alat uji statistic tersebut akan

memberikan hasil yang tepat untuk dua populasi yang berditribusi kelanjutan, tidak

memerlukan pengujian asumsi normalitas dan lebih konservatif untuk dua populasi yang

berdistribusi diskrit. Uji non parametric yang digunakan adalah:

• Wilcoxon Signed Ranks Test

Uji peringkat tanda wilcoxon digunakan untuk mengevaluasi perlakuan (treatment)

tertentu pada dua pengamatan,antara sebelum dan sesudah adanya perlakuan tertentu.

Uji ini menguji hipotesis H1 sampai H9, dengan mengunakan tingkat signifikasi

α=5%, maka jika prob < taraf signifikansi yang telah ditetapkan α=5%, maka variabel

Page 15: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

15

independen tersebut berpengaruh siginifikam terhadap variabel dependen, berarti

terdapat perbedaan yang secara statistik signifikan masing-masing rasio keuangan

antaraa sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Dengan demikian langkah-langkah

pengujiannya dilakukan sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis

2. Menentukan daerah kritis dengan α=5%

3. Menghitung dengan menggunakan software spss

4. Membandingkan antara probabilitas dan taraf siginifikansi yang

telah ditetapkan (5%)

3.4.3 Manova

Manova mempunyai pengertian sebagai suatu teknik statistik yang digunakan untuk

menghitung pengujian signifikansi perbedaan rata-rata secara bersamaan antara kelompok

untuk dua atau lebih variabel tergantung. Teknik ini bermanfaat untuk menganalisis variabel-

variabel tergantung lebih dari dua yang berskala interval atau rasio.

Untuk mengetahui signifikansi perubahan kinerja perusahaan secara simultan dari

semua rasio keuangan anatar sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Dengan

menggunakan tingkat sig α=5%, jika prob < taraf signifikansi yang ditetapkan (α=5%) maka

secara simultan variabel independen tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen, berarti terdapat perbedaan yang secara simultan siginifikan antara kinerja

keuangan berdasarkan keseluruhan rasio keuangan sebelum dan setelah merger dan akuisisi.

Page 16: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

16

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah akuisisi dapat meningkatkan

kinerja perusahaan yang diakuisisi dan sejauh mana akuisisi tersebut dapat mempengaruhi

kinerja perusahaan. Hasil pengujian dibagi menjadi 2 bagian yaitu pengujian untuk perbedaan

masing-masing variabel pada satu tahun hingga 5 tahun sesudah akuisisi dengan variabel

pada sesudah akuisisi dan juga menguji perbedaan kinerja keuangan pada 1 tahun sebelum

akuisisi dengan rata-rata kinerja selama 5 tahun sesudah akuisisi. Karena jumlah data yang

sedikit (kurang dari 30) maka pengujian dilakukan dengan menggunakan statistic non

parametric Wilcoxon Rank Signed Test. Selain itu pengujian juga dilakukan dengan

menggunakan uji Manova untuk menguji efek akusisi terhadap 7 ukuran kinerja tersebut

secara bersama-sama.

4.1.1 Uji Wilcoxon Signed Rank Test

1. Perbedaan kinerja NPM sebelum dan sesudah akuisisi

Hasil pengujian perbedaan NPM pada sebelum dan sesudah akuisisi selama 5 tahun

maupun rata-ratanya ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 4.8 Uji beda NPM sebelum – sesudah akuisisi

Sebelum Sesudah Negatif Rank

Positif Rank Ties Z sig Keterangan

T-1 T+1 5 8 1 -0.934 0.345 Tdk berbeda T-1 T+2 4 10 0 -1.131 0.258 Tdk berbeda T-1 T+3 5 9 0 -0.723 0.470 Tdk berbeda T-1 T+4 6 8 0 -0.440 0.660 Tdk berbeda T-1 T+5 5 6 3 -0.979 0.328 Tdk berbeda T-1 Rata-rata 5 th 6 7 1 -0.594 0.552 Tdk berbeda

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan NPM pada 1 tahun sebelum akuisisi dengan 5

tahun sesudah akuisisi baik untuk masing-masing periode maupun rata-rata selama 5 tahun

menunjukkan bahwa tidak satupun nilai NPM pada periode sesudah akuisisi memiliki

Page 17: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

17

perbedaan yang signifikan dengan NPM pada periode 1 tahun sebelum akuisisi. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai signifikansi dari semua pengujian yang berada di atas 0,05.

2. Perbedaan kinerja ROI sebelum dan sesudah akuisisi

Hasil pengujian perbedaan ROI pada sebelum dan sesudah akuisisi selama 5 tahun

maupun rata-ratanya ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 4.9 Uji beda ROI sebelum – sesudah akuisisi

Sebelum Sesudah Negatif Rank

Positif Rank Ties Z sig Keterangan

T-1 T+1 5 9 0 -0.596 0.551 Tdk berbeda T-1 T+2 5 9 0 -1.036 0.300 Tdk berbeda T-1 T+3 5 9 0 -0.973 0.331 Tdk berbeda T-1 T+4 5 9 0 -0.847 0.397 Tdk berbeda T-1 T+5 5 9 0 -1.099 0.272 Tdk berbeda T-1 Rata-rata 5 th 7 7 0 -0.471 0.638 Tdk berbeda

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan ROI pada 1 tahun sebelum akuisisi dengan 5

tahun sesudah akuisisi baik untuk masing-masing periode maupun rata-rata selama 5 tahun

menunjukkan bahwa tidak satupun nilai ROI pada periode sesudah akuisisi memiliki

perbedaan yang signifikan dengan ROI pada periode 1 tahun sebelum akuisisi. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai signifikansi dari semua pengujian yang berada di atas 0,05.

Page 18: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

18

3. Perbedaan kinerja ROE sebelum dan sesudah akuisisi

Hasil pengujian perbedaan ROE pada sebelum dan sesudah akuisisi selama 5 tahun

maupun rata-ratanya ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 4.10 Uji beda ROE sebelum – sesudah akuisisi

Sebelum Sesudah Negatif Rank

Positif Rank Ties Z sig Keterangan

T-1 T+1 6 8 0 -0.220 0.826 Tdk berbeda T-1 T+2 6 8 0 -0.534 0.594 Tdk berbeda T-1 T+3 9 5 0 -0.785 0.433 Tdk berbeda T-1 T+4 6 8 0 -0.534 0.594 Tdk berbeda T-1 T+5 8 6 0 -0.031 0.975 Tdk berbeda T-1 Rata-rata 5 th 8 6 0 -0.094 0.925 Tdk berbeda

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan ROE pada 1 tahun sebelum akuisisi dengan 5

tahun sesudah akuisisi baik untuk masing-masing periode maupun rata-rata selama 5 tahun

menunjukkan bahwa tidak satupun nilai ROE pada periode sesudah akuisisi memiliki

perbedaan yang signifikan dengan ROI pada periode 1 tahun sebelum akuisisi. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai signifikansi dari semua pengujian yang berada di atas 0,05.

4. Perbedaan kinerja EPS sebelum dan sesudah akuisisi

Hasil pengujian perbedaan EPS pada sebelum dan sesudah akuisisi selama 5 tahun

maupun rata-ratanya ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 4.11 Uji beda EPS sebelum – sesudah akuisisi

Sebelum Sesudah Negatif Rank

Positif Rank Ties Z sig Keterangan

T-1 T+1 5 9 0 -0.942 0.346 Tdk berbeda T-1 T+2 6 8 0 -0.973 0.331 Tdk berbeda T-1 T+3 6 8 0 -0.785 0.433 Tdk berbeda T-1 T+4 7 7 0 -0.408 0.863 Tdk berbeda T-1 T+5 5 9 0 -1.099 0.272 Tdk berbeda T-1 Rata-rata 5 th 6 8 0 -0.785 0.433 Tdk berbeda

Page 19: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

19

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan EPS pada 1 tahun sebelum akuisisi dengan 5

tahun sesudah akuisisi baik untuk masing-masing periode maupun rata-rata selama 5 tahun

menunjukkan bahwa tidak satupun nilai EPS pada periode sesudah akuisisi memiliki

perbedaan yang signifikan dengan EPS pada periode 1 tahun sebelum akuisisi. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai signifikansi dari semua pengujian yang berada di atas 0,05.

5. Perbedaan kinerja DER sebelum dan sesudah akuisisi

Hasil pengujian perbedaan DER pada sebelum dan sesudah akuisisi selama 5 tahun

maupun rata-ratanya ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 4.12 Uji beda DER sebelum – sesudah akuisisi

Sebelum Sesudah Negatif Rank

Positif Rank Ties Z sig Keterangan

T-1 T+1 11 3 0 -1.978 0.048 Berbeda T-1 T+2 9 5 0 -1.161 0.245 Tdk berbeda T-1 T+3 8 6 0 -0.847 0.947 Tdk berbeda T-1 T+4 8 6 0 -1.287 0.198 Tdk berbeda T-1 T+5 9 5 0 -1.287 0.198 Tdk berbeda T-1 Rata-rata 5 th 8 5 1 -1.013 0.311 Tdk berbeda

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan DER pada 1 tahun sebelum akuisisi dengan 5

tahun sesudah akuisisi menunjukkan bahwa perbedaan yang signifikan hanya diperoleh pada

perbandingan DER pada 1 tahun sesudah akuisisi dengan 1 tahun sebelum akuisisi

(perbandingan jangka pendek) dimana diperoleh nilai Z = -1,978 dengan signifikansi sebesar

0,048 dimana rank negative lebih banyak dibanding rank positifnya. Hal ini berarti ada

penurunan DER yang signifikan pada 1 tahun sesudah akuisisi.

Page 20: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

20

6. Perbedaan kinerja TATO sebelum dan sesudah akuisisi

Hasil pengujian perbedaan TATO pada sebelum dan sesudah akuisisi selama 5

tahun maupun rata-ratanya ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 4.13 Uji beda TATO sebelum – sesudah akuisisi

Sebelum Sesudah Negatif Rank

Positif Rank Ties Z sig Keterangan

T-1 T+1 5 9 0 -1.319 0.187 Tdk berbeda T-1 T+2 6 8 0 -0.628 0.530 Tdk berbeda T-1 T+3 5 9 0 -1.633 0.102 Tdk berbeda T-1 T+4 6 8 0 -0.942 0.346 Tdk berbeda T-1 T+5 6 8 0 -1.287 0.198 Tdk berbeda T-1 Rata-rata 5 th 7 7 0 -0.659 0.510 Tdk berbeda

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan TATO pada 1 tahun sebelum akuisisi dengan 5

tahun sesudah akuisisi baik untuk masing-masing periode maupun rata-rata selama 5 tahun

menunjukkan bahwa tidak satupun nilai TATO pada periode sesudah akuisisi memiliki

perbedaan yang signifikan dengan EPS pada periode 1 tahun sebelum akuisisi. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai signifikansi dari semua pengujian yang berada di atas 0,05.

7. Perbedaan kinerja CR sebelum dan sesudah akuisisi

Hasil pengujian perbedaan CR pada sebelum dan sesudah akuisisi selama 5 tahun

maupun rata-ratanya ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 4.14 Uji beda CR sebelum – sesudah akuisisi

Sebelum Sesudah Negatif Rank

Positif Rank Ties Z sig Keterangan

T-1 T+1 4 10 0 -1.601 0.109 Tdk berbeda T-1 T+2 2 12 0 -2.072 0.028 berbeda T-1 T+3 1 13 0 -2.480 0.013 berbeda T-1 T+4 4 10 0 -2.103 0.035 berbeda T-1 T+5 2 12 0 -2.417 0.016 berbeda T-1 Rata-rata 5 th 3 11 0 -2.040 0.041 berbeda

Page 21: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

21

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan CR pada 1 tahun sebelum akuisisi dengan 5

tahun sesudah akuisisi baik untuk masing-masing periode maupun rata-rata selama 5 tahun

menunjukkan bahwa pada pengujian perbandingan dengan 2 tahun hingga 5 tahun maupun

rata-rata CR selama 5 tahun sesudah akuisisi memiliki perbedaan yang signifikan dengan

CR pada periode 1 tahun sebelum akuisisi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi

pengujian yang berada di bawah 0,05. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa

akuisisi dapat meningkatkan CR menjadi lebih baik dalam jangka pendek maupun jangka

panjang (2 hingga 5 tahun setelah akuisisi).

4.1.2 Uji Manova

Uji manova dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan kinerja 7 rasio keuangan

secara bersama-sama pada sebelum akuisisi dan sesudah akuisisi. Pengujian perbedaan

kinerja 7 rasio secara bersama diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.15 Perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi

Sebelum Sesudah F Sig Keterangan

T-1 T+1 0.529 0.803 Tidak berbeda

T-1 T+2 0.587 0.758 Tidak berbeda

T-1 T+3 1.231 0.232 Tidak berbeda

T-1 T+4 1.159 0.368 Tidak berbeda

T-1 T+5 0.967 0.481 Tidak berbeda

T-1 Rata-rata 5 th 0.906 0.522 Tidak berbeda

Tingkat kinerja 7 rasio keuangan pada sebelum dan sesudah akuisisi (1 – 5 tahun

maupun rata-rata selama 5 tahun) menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan. Hal

ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang semuanya berada di atas 0,05. Dengan

demikian secara umum menunjukkan bahwa akuisisi yang dilakukan belum dapat

meningkatkan kinerja perusahaan yang diakuisisi hingga 5 tahun sesudah akuisisi.

Page 22: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

22

4.2 Pembahasan

Dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dengan tingkat signifikansi 5%

menunjukan bahwa hampir seluruh rasio keuangan sesudah merger dan akuisisi, yang

digunakan dalam penelitian ini, tidak mengalami perbedaan yang signifikan dibandingkan

dengan sebelum dilakukannya merger dan akuisisi. Namun pada saat pengujian periode 1

tahun sebelum dibandingkan dengan 1 tahun sesudah menunjukan adanya perbedaan yang

siginifikan pada variabel DER, masing-masing Signifikansi = 0.048. dan variabel CR pada

pengujian tahun 1 tahun sebelum dengan 2 tahun sampai 5 tahun sesudah menunjukan adanya

perbedaan, dengan Signifikansi masing-masing sebesar, T+2 = 0.028, T+3 = 0.013, T+4 =

0.035, dan T+5 = 0.016.

Hasil analisis data terhadap variabel DER diperoleh nilai Z sebesar - 1.978 dengan

signifikansi sebesar 0,048, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,048 > 0,05), maka

H4 diterima untuk periode 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah. Artinya terdapat

perbedaan DER pada periode 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah merger dan akusisi,

berarti ada pengaruh merger dan akuisisi terhadap DER. Signifikannya pengaruh

pengumuman merger dan akuisisi terhadap DER menunjukkan bahwa risiko perusahaan

semakin besar, karena dengan bergabungnya perusahaan membutuhkan penambahan modal

dari hutang.

Hasil analisis data terhadap variabel CR diperoleh nilai Z sebesar - 2.072 dengan

signifikansi sebesar 0,028, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,028 > 0,05), maka

H6 diterima untuk periode 1 tahun sebelum dengan 2 sampai 5 tahun sesudah. Artinya

terdapat perbedaan CR pada periode 1 tahun sebelum dengan 2 sampai 5 tahun sesudah

merger dan akusisi, berarti ada pengaruh merger dan akuisisi terhadap CR. Signifikannya

pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap CR menunjukkan bahwa risiko

perusahaan semakin kecil, karena dengan bergabungnya perusahaan maka kedua perusahaan

tersebut akan semakin likuid.

Hasil uji Manova penelitian menunjukan tidak ada perbedaan rasio keuangan secara

serentak, H9 ditolak. Jadi, kinerja perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi ternyata

tidak mengalami perbaikan dibandingkan dengan sebelum melaksanakan merger dan akuisisi.

Page 23: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

23

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan analisis statistik, maka selanjutnya

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pada variabel NPM yang diuji dengan metode Wilcoxon Signed Ranks Test

menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger.

Baik dari periode antara 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sampai dengan 5 tahun

setelah merger dan akuisisi.

2. Pada variabel ROI yang di uji dengan metode Wilcoxon Signed Ranks Test

menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger.

Baik dari periode antara 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sampai dengan 5 tahun

setelah merger dan akuisisi.

3. Pada variabel ROE yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukan tidak

ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger. Baik dari periode

antara 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sampai dengan 5 tahun setelah merger dan

akuisisi.

4. Pada variabel DER yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukan tidak

adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger. Hanya pada

periode 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah menunjukan adanya perbedaan yang

signifikan pada variabel ini.

5. Pada variabel EPS yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukan tidak

ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger. Baik dari periode

antara 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sampai dengan 5 tahun sesudah merger dan

akuisisi.

6. Pada variabel TATO yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukan

tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger. Baik pada

periode antara 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sampai dengan 5 tahun sesudah

merger dan akuisisi.

7. Pada variabel CR yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukan adanya

perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger. Yaitu pada periode

Page 24: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

24

antara 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sampai dengan 5 tahun sesudah merger dan

akuisisi.

8. Pada pengujian secara parsial rasio likuiditas, CR saja yang menunjukkan memiliki

perbedaan yang signifikan pada perbandingan sebelum dan sesudah akuisisi. Hasil

pengujian menunjukkan bahwa pada 2 tahun hingga 5 tahun sesudah akuisisi maupun

rata-rata selama 5 tahun, terjadi kenaikan rasio CR yang signifikan. Selain itu rasio

DER menunjukkan berbeda pada 1 tahun.

9. Pada pengujian secara bersama-sama 7 rasio keuangan tidak memiliki perbedaan yang

signifikan pada sebelum dan sesudah akuisisi. Hal ini menunjukkan bahwa secara

umum akuisisi belum dapat menaikkan kinerja perusahaan.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah ukuran sampel yang masih relatif sedikit dan

sangat terbatas.

Saran

Saran-saran yang diberikan berkaitan dengan hasil penelitian maupun keterbatasan

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagi Manajemen Perusahaan

Bagi perusahaan yang akan melakukan kegiatan akuisisi sebaiknya melakukan

persiapan yang baik sebelum memutuskan untuk melakukan akuisisi. Seperti melihat

kondisi perusahaan, baik dari manajemen perusahaan maupun financial perusahaan

dan juga melihat kondisi ekonomi nasional apakah dalam keadaan baik atau buruk

bagi perusahaan. Karena berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, bahwa

merger dan akuisisi tidak menunjukan perbedaan yang signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Sehingga pihak manajemen perusahaan harus benar-benar

memperhitungkan apakah dengan melakukan merger dan akuisisi sesuai dengan

tujuan perusahaan.

Page 25: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

25

2. Bagi Investor / Pemegang Saham

Bagi investor/pemegang saham sebaiknya lebih berhati-hati dalam menyikapi

kegiatan akuisisi yang dilakukan perusahaan, karena tidak selalu akuisisi membawa

dampak yang baik bagi perusahaan yang melakukan akuisisi. Pada penelitian yang

telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan pada rasio NPM, ROI,

ROE, TATO dan EPS. Tetapi pada rasio CR dan DER menunjukkan perbedaan yang

signifikan, sehingga bagi para investor tidak perlu ragu untuk menginvestasikan

sebagian hartanya pada perusahaan tersebut. Bagi investor/pemegang saham yang

akan menanamkan sahamnya sebaiknya berhati-hati dalam menyikapi kegiatan

akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan, karena DER (Debt to total equity ratio)

perusahaan yang semakin tinggi akan memperbesar ekspektasi keuntungan bagi

pemegang saham. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa DER mengalami

perbedaan yang signifikan pada 1 tahun saja, sehingga bagi para pemegang saham

sebaiknya menanamkan sahamnya pada tahun tersebut.

3. Bagi Kreditor

Bagi kreditor sebaiknya lebih teliti dalam menyikapi kegiatan akuisisi yang dilakukan

perusahaan, karena DER (Debt to total equity ratio) yang rendah maka akan semakin

besar peredaman dari kerugian yang dialami kreditor jika terjadi likuidasi. Sedangkan

pada penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan CR (Current ratio) yang signifikan

pada 2-5 tahun, sehingga kemungkinan perusahaan untuk dilikuidasi sangat kecil.

Oleh karena itu kreditor tidak perlu takut dengan adanya kebangkrutan yang akan

dialami oleh perusahaan tersebut.

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Bagi penelitian di masa mendatang hendaknya melakukan pengukuran kinerja

keuangan dengan variabel rasio keuangan yang lain atau metode lain, sehingga dapat

meningkatkan kualitas hasil penelitian serta hendaknya melakukan pengamatan pada

periode yang lebih diperpanjang, baik sesudah atau sebelum merger dan akuisisi,

sehingga hasil penelitian mendekati kenyataan yang sesungguhnya.

Page 26: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

26

REFERENSI

Aji, Muhammad, 2010. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi ( Pada Perusahaan Pengakuisisi periode 2002-2003). Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Bintang, Cecilia, 2005. Analisis Kinerja Operasi Perusahaan yang Melakukan Merger

atau Akuisisi. Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, Vol 5. No 1, 2005.

Cassiman, Bruno and Massimo G.C. 2006. Mergers and Acquisitions, The Innovation

Impact.

Espen, B. 2008. Handbook of Corporate Finance, Empirical Corporate Finance, Vol 2.

Fukao, Kyoji. 2006. Cross Border Acquisitions and Target Firms Performance: Evidence From Japanese Firm-Level Data. National Bureau of Economic Research.

Ghozali, Imam. 2000. Statistik Non-Parametrik dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hadiningsih, Murni. 2007. Analisis Dampak Jangka Panjang Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisi dan Perusahaan Diakuisisi di BEJ, Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII.

Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2007. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ketiga. Yogyakarta : STIM YKPN.

Kuncoro, Mudrajad. Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Lindrianasari, Susi, Sianti. 2003 Analisis Pengaruh Akuisisi Internal terhadap Kinerja Operasi Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 8. No 2, 2003.

Marzuki. 2005. Metodologi Riset, Panduan tentang Penelitian Bidang Bisnis dan Sosial, Edisi Kedua.

Page 27: (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ...eprints.undip.ac.id/29463/1/JURNAL.pdfyaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada ... perusahaan

27

Payamta, dkk, 2004, Analisis Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 7. No 3, 2004.

Sobirin, Achmad, 2001. Merger dan Akuisisi: Sebuah Perkawinan Paradoksal. Jurnal Siasat Bisnis, Vol 1, 2001.

Sudarsanam, P.S (terj.) (1999). The Essence of Mergers and Acquisitions. Jilid 1. Edisi 1. Yogyakarta: ANDI.