7/28/2019 Pada Percobaan Pertama Dilakukan Penentuan Ukuran Partikel Secara Mikroskopik

1/1

Pada percobaan pertama dilakukan penentuan ukuran partikel secara mikroskopik.

Sebelumnya dilakukan pengkalibrasian ukuran kotak yang ada pada mikrometer untuk setiap

pembesaran objektif 10x dan 40x. Namun untuk menyesuaikan dengan ukuran partikel asetosal

yang secara kasat mata terlihat besar maka dilakukan pula pengkalibrasian pada pembesaran

objektif 4x. Setelah itu, zat uji yang berupa asetosal disuspensikan dalam cairan yang tidak

melarutkannya, yaitu paraffin cair pada kaca objek. Lalu partikel diamati dengan pembesaran

yang cocok, pada zat uji asetosal ini pembesaran 4x lah yang digunakan karena ukuran partikel

yang besar dan baru dapat teramati dengan jelas pada pembesaran ini. Setelah itu ukuran partikel

ditentukan sesuai dengan ukuran kotak skala, didapatkan jumlah sebanyak 2 partikel pada ukuran

(kotak) 1, 5 partikel pada ukuran (kotak) 2, 7 partikel pada ukuran (kotak) 3, 3 partikel pada

ukuran (kotak) 4, 8 partikel pada ukuran (kotak) 6, dan 9 partikel pada ukuran (kotak) 7. Namun,

pada penentuan jumlah partikel ini, terjadi kekeliruan dalam pemahaman menentukan jumlah

partikel yang ada dalam kotak. Seharusnya partikel yang menempati lebih dari satu kotak maka

partikel tersebut dihitung sesuai dengan jumlah kotak yang ditempati kotak tersebut. Pada

percobaan ini, ukuran partikel dihitung berdasarkan berapa banyak partikel yang menempati

kotak yang telah kita tentukan sebelumnya. Misalnya, kita menentukan dalam 6 kotak terdapat 8

partikel, padahal seharusnya partikel dengan ukuran 6 kotak hanya ada 1 partikel saja. Oleh

sebab itu, berdasarkan hasil perhitungan diameter statistik dari data secara mikroskopik didapat

dln

= 40882.82, dsn

= 45842.24, dvn

= 49234.85, dsp

= 51403.28, dsv

= 56791.86, dan dwm

=

59479.51.