packet switching dan routing

25
PACKET SWITCHING

Upload: munir09

Post on 09-Jun-2015

3.392 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Packet switching dan routing

PACKET SWITCHING

Page 2: Packet switching dan routing

Pengenalan Paket Switching

Packet swicthing telah menjadi solusi yang diminati masyarakat

yang sedang berusaha mengembangkan traffic data di dalam

jaringan komputernya. Besarnya minat ini telah mempercepat

evolusi internetwork dari bentuk “shared internetwork” menjadi

bentuk “switching internetwork” sehingga penggunaan menjadi

lebih berkembang.

Page 3: Packet switching dan routing

PENGERTIAN PAKET SWITCHING

Paket switching dirancang sedemikian rupa untuk

menyediakan fasilitas yang lebih efisien dibanding circuit switching

untuk lalu lintas data yang sangat banyak. Station mentransmisikan

data dalam bentuk block-block kecil yang disebut packet. Fungsi

routing dari jaringan packet switching berupaya untuk menekan rute

yang paling sedikit memakan biaya sepanjang jaringan, dengan

perhitungan biaya yang didasarkan atas jumlah lompatan, penundaan

yang diharapkan, atau hal-hal lainnya. X.25 adalah protocol standar

untuk interface di antara suatu ujung dengan jaringan switching.

Page 4: Packet switching dan routing

Data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian

kecil (paket)lalu ditransmisikan dan diubah kembali menjadi

data semula.

Dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan paket perdetik

Memungkinkan untuk pemakaian kanal transmisi secara

bersamaan oleh pengguna lain

Transmisi melalui PLMN (Public Land Mobile Network) dengan

menggunakan IP backbone

Page 5: Packet switching dan routing

PRINSIP-PRINSIP PACKET SWITCHING

Karakteristik dasar dari jaringan circuit switching adalah sumber daya

yang berada di dalam jaringan yang dimaksudkan untuk panggilan

tertentu.

Untuk beberapa koneksi data pemakai / host (misalnya, komputer

pribadi pemakai yang dihubungkan ke server database) sebagian

besar waktunya berada pada saluran di dalam status idle. Sehingga

dengan koneksi data, pendekatan circuit switching menjadi tidak efisien.

Dalam jaringan circuit switching, koneksi yang terjadi memungkinkan

dilakukannya transmisi pada rate data yang konstan. Jadi masing-masing

dari dua perangkat yang dihubungkan harus saling mentransmisikan dan

menerima pada rate data yang sama. Hal ini membatasi kegunaan

jaringan dalam interkoneksi berbagai jenis komputer host dan workstation.

Page 6: Packet switching dan routing

Perancangan Jaringan Switch

Implementasi dari perangkat share ke perangkat switch mengalami

evolusi selama beberapa tahun. Perancang jaringan awalnya

mempunyai keterbatasan dalam pemilihan perangkat untuk

membangun sebuah jaringan kampus atau jaringan antar LAN.

Pesatnya perkembangan PC dan kebutuhan aplikasi klien-server

membutuhkan pipa jaringan yang lebar dan cepat, terutama untuk

aplikasi multimedia. Pemenuhan kebutuhan ini berevolusi dari

pemakaian perangkat share-hub ke switch.

Page 7: Packet switching dan routing

Gambar di atas menunjukkan sebuah strategi untuk

mempertahankan infrastruktur kabel dengan pemakaian perangkat

yang baru. Bermula dari pemakaian hub, digantikan dengan switch

layer 2, switch layer 3, ATM, CDDI (Copper Data Distributed

Interface) dan FDDI (Fiber Data Distributed Interface).

Page 8: Packet switching dan routing

Packet switching memiliki kelebihan dibanding circuit-switching, yakni :

Packet switching Sirkuit switching

Jalur efisiensi yang lebih besar, karena

jalur simpul ke simpul tunggal dapat dibagi

secara dinamik oleh packet sebanyak-

banyaknya sepanjang waktu.

Waktu pada jalur simpul ke simpul

dialokasikan menggunakan Time

Division Multiplexing synchronous.

Jalur seperti itu berada dalam kondisi

idle karena sebagian waktunya

dihabiskan untuk koneksi yang

statusnya juga idle.Mampu menampilkan konversi rate data

Saat lalu lintas mulai penuh, packet-packet masih bisa diterima, namun terjadi peningkatan penundaan pengiriman.

Diberlakukan skala prioritas.

Jaringan menolak menerima permintaan koneksi tambahan sampai muatan pada jaringan berkurang.

Page 9: Packet switching dan routing

Ukuran Packet

Terdapat keterkaitan yang signifikan antara ukuran packet dan waktu

transmisi. Dengan memecah pesan, setiap simpul dapat mulai melakukan

transmisi lebih cepat. Proses yang memerlukan packet yang lebih banyak

dan lebih kecil, akan menimbulkan banyak penundaan. Semakin banyak

packet berarti semakin banyak headernya. Penundaan juga semakin besar

jika lebih banyak packet yang harus ditangani untuk sebuah pesan tunggal

Page 10: Packet switching dan routing

DATA

DATA

DATA

Header

Header

Header

1-packet message

Time

DATA1

DATA2

DATA2

DATA2

DATA1

DATA1

2-packet message

1

2

3

4

5

1

1

2

2

3

3

4

4

5

5

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

10-packet message5-packet message

Gbr. Perbedaan Ukuran-Ukuran Paket

Page 11: Packet switching dan routing

Perbandingan antara Circuit-Switching dan Packet-Switching

Circuit-Switching Packet-switching

datagramPacket-switching sirkuit

virtual

Jalur yang disediakan untuk transmisi Tidak tersedia jalur Tidak tersedia jalur

Transmisi data yang berlangsung terus-menerus

Pentransmisian packet-packet

Pentransmisian packet-packet

Cukup cepat untuk saling mengaktifkan

Cukup cepat untuk saling mengaktifkan

Cukup cepat untuk saling mengaktifkan

Pesan-pesan tidak disimpanPacket dapat disimpan sampai saat dikirim

Packet dapat disimpan sampai saat dikirim

Jalur ditetapkan untuk seluruh percakapan

Rute ditetapkan untuk masing-masing packet

Rute ditetapkan untuk seluruh percakapan

Penundaan setup panggilan, penundaan transmisi bisa diabaikan

Penundaan transmisi packet

Penundaan setiap panggilan ; penundaan transmisi packet

Page 12: Packet switching dan routing

Sinyal sibuk bila pihak yang dipanggil sedang sibuk

Pengirim diberitahu bila packet tidak terkirim

Pengirim diberitahu bila ada penolakan koneksi

Overload dapat memblok setup panggilan; tanpa penundaan untuk panggilan yang sudah ditetapkan

Overload menyebabkan terjadinya penundaan packet

Overload dapat memblok setup panggilan; meningkatkan penundaan packet

Switching terkomputerisasi atau mekanikal

Simpul switching kecil Simpul switching kecil

Pemakai bertanggung jawab untukperlindungan terhadap pesan agar tidak hilang

Jaringan bertanggung jawab untuk packet individu

Jaringan bertanggung jawab untuk urutan packet

Biasanya tidak ada perubahan kode atau kecepatan

Perubahan kode dan kecepatan

Perubahan kode dan kecepatan

Bandwidth tertentu Penggunaan bandwidth secara dinamis

Penggunaan bandwidth secara dinamis

Tidak ada bit-bit overhead setelah setup panggilan

Bit-bit overhead dalam setiap packet

Bit-bit overhead dalam setiap packet

Page 13: Packet switching dan routing

ROUTING

Fungsi utama jaringan packet switching adalah menerima packet-packet dari station sumber dan mengirimkannya ke station tujuan. Jalur atau rute sepanjang jaringan harus ditentukan terlebih dahulu. Persyaratan untuk fungsi ini adalah sebagai berikut :

• Pembetulan• Kesederhanaan • Kekokohan• Stabilitas• Kejelasan• Optimal• Efisiensi

Page 14: Packet switching dan routing

Unsur-unsur Teknik Routing untuk Jaringan Packet Switching :

1.Kriteria kinerjaMeliputi jumlah lompatan, biaya, penundaan, dan laju penyelesaian.Kriteria yang paling sederhana adalah memilih rute lompatan minimum (yang melintasi jumlah simpul yang paling sedikit sepanjang jaringan.

2.Keputusan waktu dan tempatKeputusan waktu meliputi Packet (datagram) dan Sesi (sirkuit virtual). Keputusan tempat meliputi setiap simpul, simpul pusat, dan simpul awal. Keputusan waktu ditetapkan lewat apakah keputusan routing dibuat atas dasar sirkuit virtual atau packet. Bila berupa datagram, keputusan routing dibuat secara terpisah untuk tiap packet. Sedangkan operasi sirkuit virtual internal , keputusan routing dibuat pada saat sirkuit virtual dibangun.Keputusan tempat menunjuk pada simpul atau simpul-simpul yang mana di dalam jaringan bertanggung jawab untuk memutuskan routing. Yang paling umum adalah routing terdistribusi, di mana setiap simpul memiliki tanggung jawab memilih suatu jalur output untuk mengarahkan packet-packet saat mereka datang. Untuk routing terpusat, keputusan dibuat oleh beberapa simpul yang ditandai, seperti pusat control jaringan. Keputusan routing sebenarnya lebih banyak dilakukan oleh station sumber dan bukannya oleh simpul jaringan. Keputusan waktu dan tempat merupakan variable rancangan bebas.

Page 15: Packet switching dan routing

3.Sumber Informasi Jaringan dan Pewaktuan Perbaruan

Sebagian besar strategi routing memerlukan keputusan-keputusan yang

didasarkan atas pengetahuan topologi jaringan,muatan lalu lintas, serta

biaya jalur. Dengan routing terdistribusi, keputusan routing dibuat oleh

masing-masing simpul, simpul individu bisa hanya menggunakan

informasi local saja, seperti biaya dari setiap jalur untuk keluar. Routing

terpusat, simpul pusat biasanya menggunakan yang diperoleh dari

seluruh simpul.

Pewaktuan perbaruan informasi, yang merupakan fungsi dari sumber

informasi serta strategi routing. Bila tidak ada informasi yang

digunakan ,berarti tidak akan ada informasi yang diperbarui. Semakin

banyak informasi yang tersedia, serta semakin sering diperbarui, semakin

baik keputusan routing yang diambil jaringan. Di lain pihak, dilakukannya

transmisi informasi berarti semakin menghabiskan sumber daya jaringan

Page 16: Packet switching dan routing

STRATEGI ROUTING

Routing Tetap

Untuk routing tetap, sebuah rute tunggal dan permanent dibentuk

untuk setiap pasangan sumber-tujuan dari simpul-simpul di dalam jaringan.

Biaya jalur yang dipergunakan untuk merancang rute hanya didasarkan

atas lalu lintas yang diharapkan atau kapasitas saja. Dengan routing tetap,

tidak terdapat perbedaan antara routing untuk diagram dan sirkuit virtual.

Kelebijan dari routing tetap ini adalah kesederhanaannya, serta bisa bekerja

dengan baik pada jaringan yang andal dengan muatan yang cukup stabil.

Kekurangannya adalah kurangnya fleksibilitas, karena tidak bereaksi

terhadap kegagalan atau kemacetan jaringan.

Page 17: Packet switching dan routing

Kebanjiran

Teknik ini tidak memerlukan informasi apapun. Sebuah packet dikirimoleh suatu simpul sumber kepada setiap simpul yang berdekatan. Padatiap simpul, packet yang datang tersebut ditransmisikan pada semua jalurkeluar kecuali untuk jalur dimana packet-packet tersebut tiba.Teknik kebanjiran memiliki 3 sifat :1. Seluruh rute di antara sumber dan tujuan akan dicoba untuk dilalui

dengan syarat minimal terdapat 1 jalur lintasan.2. Karena seluruh rute dicoba, sedikitnya terdapat satu tiruan packet

yang tiba pada tujuan menggunakan rute lompatan-minimum.3. Seluruh simpul yang secara langsung atau tidak langsung

terhubung ke simpul sumber telah dikunjungi.

Teknik kebanjiran mengandung tingkat kekokohan yang cukup tinggi serta

dapat dipergunakan untuk mengirim pesan darurat. Kebanjiran sangatberguna untuk menyebarkan informasi penting ke seluruh simpul.

Kerugian dari teknik kebanjiran adalah tingginya muatan lalu lintas yangdibangkitkan, yang secara langsung menkadi tidak seimbang dengankonektifitas jaringan.

Page 18: Packet switching dan routing

Dengan random routing, simpul hanya memilih satu jalur untuk keluar yang dpergunakan untuk mentransmisikan kembali packet yang datang. Random routing tidak memerlukan penggunaan informasi jaringan. Jaringan harus lebih banyak membawa muatan lalu lintas yang lebih tinggi disbanding muatan lalu lintas optimum, meskipun tidak setinggi dalam kebanjiran.

Random Routing

Page 19: Packet switching dan routing

Adaptif Routing

Seluruh jaringan packet switching secara virtual dipergunakan beberapateknik adaptif routing. Maksudnya keputusan routing yang dibuat dapatberubah bila kondis i jaringan berubah. Kondisi utama yang mempengaruhi keputusan routing adalah :

1. Kegagalan : bila sebuah simpul atau trunk mengalami kegagalan, maka jalurnya tidak dapat dipergunakan sebagai bagian dari rute.

2. Kemacetan : bila bagian tertentu dari jaringan mengalami kemacetan yang sanga t parah , diharapkan packet-packet diarahkan di sekelilingnya dan bukan melintasi area kemacetan itu.

Untuk adaptif routing, informasi mengenai status jaringan harusdipindahkan di antara simpul. Adaptif routing merupakan teknik yangpaling umum digunakan karena :1. Strategi adaptif routing mampu meningkatkan kinerja2. Mampu membantu pengontrolan kemacetan. Adaptif routing

cenderung menyeimbangkan muatan.``

Page 20: Packet switching dan routing

X.25Standar protocol yang paling sering digunakan adalahX.25. Standar inimemiliki 3 level :1. Level fisik : X.25 mengakibatkan penggunaan spesifikasi lapisan

fisik dalam standar disebut sebagai X.21.2. Level jalur : Dimaksudkan agar transfer data yang melintasi jalur

fisik cukup handal, dengan cara mentransmisikan data sebagai rantaian frame.

3. Level packet : menyediakan layanan sirkuit virtual eksternal. Layanan ini memungkinkan pesawat ujung untuk jaringan mampu menyusun logika koneksi, yang disebut sirkuit virtual, menuju pesawat ujung lainnya.

Standar menyatakan mesin-mesin pemakai sebagai Data TerminalEquipment (DTE) dan simpul paket-switching dimana DTE terhubung

kesana sebagai Data Circuit-terminating Equipment (DCE).

Page 21: Packet switching dan routing

Layanan Sirkuit Virtual

Layanan sirkuit virtual X.25 menyediakan 2 jenis sirkuit virtual yaitu :1. Panggilan virtual : adalah sirkuit virtual yang ditetapkan secara

dinamis menggunakan set-up panggilan dan prosedur penghapusan panggilan.

2. Sirkuit virtual permanent : yakni sirkuit virtual yang ditetapkan jaringan, di mana transfer data terjadi sama seperti panggilan virtual, namun tanpa set-up panggilan dan penghapusan panggilan.

Page 22: Packet switching dan routing

Format Packet

Untuk data pemakai, data dipecah dalam bentuk blok-blok berukuran maksimum, serta header 24-bit, 32-bit, atau 56-bit dilampirkan ke setiap blok untuk membentuk packet data. Dalam mentransmisikan data pemakai, X.25 harus mentransmisikan informasi control yang berkaitan dengan penghubungan, pemeliharaan, dan penghentian sirkuit virtual. Informasi control ditransmisikan dalam sebuah packet control. Setiap packet control berisikan nomor sirkuit virtual dan jenis packet. Sebuah STE bisa mengirim packet interrupt yang melalui prosedur control aliran untuk packet-packet data. Fungsi dari packet interrupt adalah pentransmisian karakter pemutus terminal. Packet diagnosa menyediakan suatu cara untuk menandai kondisi kesalahan tertentu yang tidak memerlukan reinisialisasi. Packet registrasi digunakan untuk meminta dan mengkonfirmasikan fasilitas X.25.

Page 23: Packet switching dan routing

KESIMPULAN

Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja dilapisan data link,mirip dengan

bridge,berfungsi menghubungkan banyak segment LAN kedalam satu jaringan yang

lebih besar.Jenis switch yang sering dipake adalah LAN switch,ATM switch,dan gabungan

switch dengan teknologi routing

Fungsi utama jaringan packet switching adalah menerima packet-packet dari

station sumber dan mengirimkannya ke station tujuan. Jalur atau rute

sepanjang jaringan harus ditentukan terlebih dahulu

Dalam teknik switching terdapat dua pendekatan tentang bagaimana jaringan

manangani rantaian data (pecahan packet), menyalurkan sepanjang jaringan, dan

mengirim ke tujuan, yakni  dengan Pendekatan Datagram dan Pendekatan Virtual

Circuit

Page 24: Packet switching dan routing

Ingkang sampun cekap semonten presentasi saking kawulo,kawulo Haturaken maturnuwun…..HATURNUHUN…..TARARENGKYU….

Ingkang enten kiranganipun saking makalah kawulo nyuwun pendapatipun

See you again

Sayonara

Wis disit ya

Wassalamm’uallaikum wr.wb.

Page 25: Packet switching dan routing

SELESAI