p.5 laporan praktikum kimia analisis analisis gravimetri penentuan kadar barium dalam larutan barium...

23
CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Percobaan Tahap pengukuran dalam metode gravimetrik adalah penimbangan. Analitnya secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari pelarutnya. Pengendapan merupakan teknik yang paling meluas penggunaannya untuk memisahkan analitis dari pengganggu-pengganggunya. Analisa gravimetri merupakan suatu cara analisa kimia kuantitatif yang didasarkan pada prinsip penimbangan berat yang di dapat dari proses pemisahan analit dari zat zat lain dengan metode pengendapan. Zat yang telah di endapkan ini di saring dan dikeringkan serta ditimabang dan diusahakan endapan itu harus semurni mungkin. Untuk memisahkan endapan tersebut maka sangat dibutuhkan pengetahuan dan teknik yang cukup yang wajib dimiliki seorang enginer. Dalam dunia teknik kimia sangat dibutuhkan juga bagaimana cara analisa gravimetri ini. Seperti halnya dalam industri, untuk mendukung kinerja kita sebagai insiyur teknik cara analisa ini mungkin juga sangat penting. 1.2 Tujuan : 1.Untuk mengendapkan barium klorida dan menentukan persentase hasil dari barium klorida. 2.Untuk menentukan persentase barium klorida dalam suatu campuran. 3.Untuk mendalami dan menggunakan hukum stoikiometri dalam reaksi kimia. 4.Untuk mengembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan.

Upload: cristiano-hamdiansyah-sempadian

Post on 29-Jul-2015

4.225 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

Page 1: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang Percobaan

Tahap pengukuran dalam metode gravimetrik adalah penimbangan.

Analitnya secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu

maupun dari pelarutnya. Pengendapan merupakan teknik yang paling meluas

penggunaannya untuk memisahkan analitis dari pengganggu-pengganggunya.

Analisa gravimetri merupakan suatu cara analisa kimia kuantitatif yang

didasarkan pada prinsip penimbangan berat yang di dapat dari proses

pemisahan analit dari zat – zat lain dengan metode pengendapan. Zat yang

telah di endapkan ini di saring dan dikeringkan serta ditimabang dan

diusahakan endapan itu harus semurni mungkin. Untuk memisahkan endapan

tersebut maka sangat dibutuhkan pengetahuan dan teknik yang cukup yang

wajib dimiliki seorang enginer.

Dalam dunia teknik kimia sangat dibutuhkan juga bagaimana cara analisa

gravimetri ini. Seperti halnya dalam industri, untuk mendukung kinerja kita

sebagai insiyur teknik cara analisa ini mungkin juga sangat penting.

1.2 Tujuan :

1.Untuk mengendapkan barium klorida dan menentukan persentase hasil dari

barium klorida.

2.Untuk menentukan persentase barium klorida dalam suatu campuran.

3.Untuk mendalami dan menggunakan hukum stoikiometri dalam reaksi kimia.

4.Untuk mengembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan.

Page 2: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Kimia analisa pempelajari ciri−ciri yang digunakan untuk menyelidiki

komposisi suatu unsur atau senyawa. Analisa kualitatif digunakan untuk

menentukan unsur senyawa yang dikandung dalam suatu bahan sedangkan

penentuan kadar dan komposisi unsr atau senyawa tersebut digunakan analisa

kuantitatif. Analisa kuantitatif sederhana dibagi dalam dua golongan yaitu:

Analisa gravimetri

Analisa volumeter

Analisa gravimetri adalah penentuan secara kualitatif suatu bahan dengan

proses pengendanp dan penimbangan. Sejumlah cuplikan /sampel ditimbang

dan direaksikan untuk mengubah unsur atau senyawa yang akan ditentukan

kadarnya menjadi senyawa lain yang beratnya dapat ditimbang (bentuk

endapan). Tahap –tahap yang dilakukan dalam anlisa gravimetri:

Penimbangan berat sampel

Pelarutan sampel

Penambahan periaksi pengendapan dalam jumlah berlebih

Penyaringan endapan

Pencucian endapan

Pengeringan endapan

Penimbangan berat endapan

Perhitungan kadar suatu unsur yang diinginkan

Faktor−faktor yang mempengaruhi analisa gravimetri yaitu:

Kesempurnaan endapan,susunan dari sampel diketahui pasti, Kemurnian

endapan dan kemudahan endapan untuk disarin.

Endapan adalah zat yang memeisahkan diri sebagai fase padat keluar

dari larutan. Endapan dapat berupa Kristal atau dadih/gelantin. Endapan

terbentuk jika larutan menjadi larutan lewat−jenuh oleh zat terlarut yang

Page 3: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 3

bersangkutan.kelarutan endapan adalah sama dengan kosentrasi molar dari

larutan jenuhnya.

Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung zat terlarut dalam

jumlah yang diperlukan untuk terjadi kesetimbangan antara zat terlarut yang

larut dan tidak larut.pembentukan larutan jenuh dipercepat dengan pengadukan

yang kuat dan zat terlarut berlebih.Banyanknya zat terlarut yang melarut dalam

perlarut yang jumlahnya tertentu,untuk menhasilkan suatu larutan jenuh

disebut sebagai kelarutan dari zat terlarut itu.

Reaksi untuk pengendapan barium sebagai barium sulfat yaitu:

Ba2+

+ S042−

BaSO4

2.2 Tinjauan Bahan

2.2.1 MSDS Barium Klorida

1. Komposisi dan Informasi Bahan

Komposisi:

Nama CAS #% dalam berat

Barium klorida, anhidrat 10361-37-2 100

Data toksikologis pada Bahan: Barium klorida, anhidrat: ORAL

(LD50): akut: 118 mg / kg [Tikus].

2. Identifikasi Bahaya

Potensi Efek Kesehatan Akut:

Berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan, permeator), kontak mata

(iritan), menelan, inhalasi. Parah over-eksposur dapat mengakibatkan

kematian.

Potensi Efek Kesehatan kronis:

Efek karsinogenik: Tidak tersedia. Efek mutagenik: Tidak tersedia.

Efek teratogenik: Tidak tersedia.

3. Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak Mata:

Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak,

Page 4: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 4

segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15

menit. Air dingin dapat digunakan. Segera hubungi dokter.

Kulit Hubungi:

Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air.

Tutup kulit yang teriritasi dengan yg melunakkan. Hapus

terkontaminasi pakaian dan sepatu. Air dingin mungkin pakaian

used.Wash sebelum digunakan kembali. Bersihkan sepatu sebelum

digunakan kembali. Dapatkan medis perhatian.

Kulit Serius Hubungi:

Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi

dengan krim anti-bakteri. Mencari medis segera

perhatian.

Inhalasi:

Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan

pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan

medis perhatian.

Serius Terhirup:

Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian

yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Jika

sulit bernapas, mengelola oksigen. Jika korban tidak bernafas,

melakukan mulut ke mulut resusitasi.

Tertelan:

Jika tertelan, jangan dimuntahkan kecuali diarahkan untuk

melakukannya oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun

melalui mulut kepada bawah sadar seseorang. Longgarkan pakaian

yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang.

4. Api dan Ledakan data

Mudah terbakar Produk: Non-mudah terbakar.

Auto-Ignition Suhu: Tidak dipakai.

Poin Flash: Tidak dilakukan.

Batas mudah terbakar: Tidak dipakai.

Page 5: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 5

Produk dari Pembakaran: Tidak tersedia.

Bahaya Kebakaran di Hadirat Zat Berbagai: Tidak dipakai.

Ledakan di Hadirat Zat Berbagai:

Resiko ledakan produk di hadapan dampak mekanis: Tidak tersedia.

Resiko ledakan produk diadanya listrik statis: Tidak tersedia.

5. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran

Tumpahan Kecil: Gunakan alat yang tepat untuk menempatkan tumpah

padat dalam wadah pembuangan limbah nyaman.

Tumpahan Besar: Beracun padat. Hentikan kebocoran jika tanpa risiko.

Jangan sampai air di dalam kontainer. Jangan menyentuh bahan

tumpah. Gunakan semprotan air untuk

mengurangi uap. Mencegahnya masuk ke dalam selokan, ruang bawah

tanah atau daerah terbatas; tanggul jika diperlukan.

6. Penanganan dan Penyimpanan

Tindakan pencegahan:

Simpan dalam tempat terkunci. Jangan menelan. Jangan menghirup

debu. Pakailah pakaian pelindung yang sesuai. Dalam hal ventilasi

cukup, memakai peralatan pernapasan yang sesuai. Jika tertelan, segera

dapatkan saran medis dan tunjukkan wadah atau label. Menghindari

kontak dengan kulit dan mata. Jauhkan dari incompatibles seperti

oksidator, asam.

Penyimpanan: Simpan wadah tertutup rapat. Simpan wadah di tempat

yang sejuk dan berventilasi cukup.

7. Pengontrolan Pemaparan / Perlindungan Pribadi

Rekayasa Kontrol:

Gunakan lampiran proses, ventilasi pembuangan lokal, atau kendali

teknik lain untuk menjaga kadar udara di bawah direkomendasikan

paparan batas. Jika operasi pengguna menghasilkan debu, asap atau

kabut, gunakan ventilasi untuk menjaga paparan kontaminan udara

di bawah batas yang diperbolehkan.

Page 6: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 6

Pribadi Perlindungan:

Splash kacamata. Lab mantel. Debu respirator. Pastikan untuk

menggunakan respirator yang disetujui / bersertifikat atau setara.

Sarung tangan.

Pribadi Perlindungan di Kasus dari Tumpahan Besar:

Splash kacamata. Penuh sesuai. Debu respirator. Boots. Sarung tangan.

Sebuah alat bernafas mandiri contained harus digunakan untuk

menghindari inhalasi produk. Pakaian pelindung yang disarankan

mungkin tidak cukup; periksakan ke dokter spesialis SEBELUM

penanganan produk.

8. Sifat Fisik dan Kimia

Keadaan fisik dan penampilan: Solid.

Bau: berbau.

Rasa: Pahit. Saline.

Berat Molekul: 208,31 g / mol

Warna: Putih.

pH (1% soln / air): Tidak tersedia.

Titik Didih: 1560 ° C (2840 ° F)

Melting Point: 962 ° C (1763,6 ° F)

Suhu kritis: Tidak tersedia.

Spesifik Gravity: Kepadatan: 3.9 (Air = 1)

Tekanan Uap: Tidak dipakai.

Kepadatan uap: Tidak tersedia.

Volatilitas: Tidak tersedia.

Bau Threshold: Tidak tersedia.

Air / Minyak Dist. Coeff:. Tidak tersedia.

Ionicity (dalam air): Tidak tersedia.

Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.

Kelarutan: Sebagian larut dalam air dingin, air panas. Kelarutan dalam

air: 59% @ 100 deg. C; 26,3% pada 20 deg. C larut dalam asam.

Page 7: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 7

2.2.2 MSDS Asam sulfat (H2SO4)

1. Komposisi dan Informasi Bahan

Komposisi:

Nama CAS #% dalam berat

Asam sulfat 7664-93-9 95-98

Data toksikologis pada Bahan: Asam sulfat: ORAL (LD50): Akut: 2140 mg

/ kg. [Rat.] UAP (LC50): akut: 510 mg / m

2 jam [Tikus]. 320 mg / m 2 jam [mouse].

2. Identifikasi Bahaya

Potensi Efek Kesehatan Akut:

Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit (korosif, mengiritasi,

permeator), kontak mata (iritan, korosif), menelan, dari inhalasi. Cair

atau kabut semprotan dapat menghasilkan kerusakan jaringan terutama

pada selaput lendir mata, mulut dan saluran pernapasan. Kontak kulit

dapat menghasilkan luka bakar. Menghirup kabut semprotan dapat

menghasilkan iritasi parah pernapasan saluran, yang ditandai dengan

batuk, tersedak, atau sesak napas. Parah over-eksposur dapat

menyebabkan kematian. Radang mata ditandai dengan kemerahan,

penyiraman, dan gatal. Radang kulit yang ditandai dengan gatal,

kemerahan scaling atau, kadang-kadang, terik.

Potensi Efek Kesehatan kronis:

Efek karsinogenik: Baris 1 (Terbukti untuk manusia.) IARC, + (Proven.)

oleh OSHA. Diklasifikasikan A2 (tersangka atas

manusia) oleh ACGIH.. Efek mutagenik: Tidak tersedia. Efek

teratogenik: Tidak tersedia.

3. Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak Mata:

Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak,

segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air

dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan medis dengan segera.

Page 8: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 8

Kulit Hubungi:

Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air

sedikitnya selama 15 menit saat mengeluarkan pakaian yang

terkontaminasi dan sepatu. Tutup kulit yang teriritasi dengan yg

melunakkan. Air dingin mungkin pakaian used.Wash sebelum digunakan

kembali. Benar-benar bersih sepatu sebelum digunakan kembali.

Dapatkan perawatan medis dengan segera.

Kulit Serius Hubungi:

Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi

dengan krim anti-bakteri. Mencari medis segera

perhatian.

Inhalasi:

Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan

pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan medis

perhatian segera.

Serius Terhirup:

Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian

yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Jika

sulit bernapas, mengelola oksigen. Jika korban tidak bernafas, melakukan

mulut ke mulut resusitasi.

Tertelan:

JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat

demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan apapun

melalui mulut kepada bawah sadar orang. Longgarkan pakaian yang ketat

seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan bantuan

medis jika gejala muncul.

4. Api dan Ledakan data

Mudah terbakar Produk: Non-mudah terbakar.

Auto-Ignition Suhu: Tidak dipakai.

Poin Flash: Tidak dilakukan.

Batas mudah terbakar: Tidak dipakai.

Page 9: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 9

Produk dari Pembakaran:

Produk pembakaran tidak tersedia karena bahan tidak mudah terbakar.

Namun, produk dari dekomposisi termasuk asap oksida belerang. Akan

bereaksi dengan air atau uap untuk menghasilkan asap beracun dan

korosif. Bereaksi dengan karbonat untuk menghasilkan karbon dioksida

gas. Bereaksi dengan sianida dan sulfida membentuk hidrogen beracun

sianida dan hidrogen sulfida masing-masing.

Bahaya Kebakaran di Hadirat Zat Berbagai: bahan mudah terbakar.

Ledakan di Hadirat Zat Berbagai:

Resiko ledakan produk di hadapan dampak mekanis: Tidak tersedia.

Resiko ledakan produk diadanya listrik statis: Tidak tersedia. Sedikit

eksplosif dalam kehadiran bahan pengoksidasi.

5. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran

Tumpahan Kecil:

Encerkan dengan air dan mengepel, atau menyerap dengan bahan inert

dan tempat kering dalam wadah pembuangan limbah yang baik. Jika

diperlukan: Menetralisir residu dengan larutan encer natrium karbonat.

Tumpahan Besar:

Korosif cair. Beracun cair. Hentikan kebocoran jika tanpa risiko.

Menyerap dengan bumi KERING, pasir atau non-materi yang mudah

terbakar. Jangan sampai air di dalam kontainer. Jangan menyentuh bahan

tumpah. Gunakan tirai air semprotan untuk mengalihkan melayang uap.

Gunakan semprotan air untuk mengurangi uap. Mencegahnya masuk ke

dalam selokan, ruang bawah tanah atau daerah terbatas; tanggul jika

diperlukan. Meminta bantuan pada pembuangan. Menetralisir residu

dengan larutan encer natrium karbonat.

6. Penanganan dan Penyimpanan

Tindakan pencegahan:

Simpan dalam tempat terkunci. Simpan wadah kering. Jangan menelan.

Jangan menghirup gas / asap / uap / semprotan. Jangan pernah

menambahkan air pada produk ini. Dalam hal ventilasi cukup, pakai

Page 10: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 10

peralatan pernapasan yang sesuai. Jika tertelan, segera dapatkan saran

medis dan tunjukkan wadah atau label. Hindari kontak dengan kulit dan

mata. Jauhkan dari incompatibles seperti agen oksidasi, mengurangi

agen, bahan mudah terbakar, bahan organik, logam, asam, alkali,

kelembaban. Dapat menimbulkan korosi permukaan logam. Simpan di

Drum papan serat logam atau dilapisi menggunakan paket polietilen kuat

batin.

Penyimpanan:

Higroskopis. Bereaksi. hebat dengan air. Simpan wadah tertutup rapat.

Simpan wadah di tempat yang sejuk dan berventilasi cukup. Tidak

toko di atas 23 ° C (73,4 ° F).

7. Sifat Fisik dan Kimia

Keadaan fisik dan penampilan: Cairan. (Cairan berminyak tebal.)

Bau: berbau, namun memiliki bau tersedak ketika panas.

Taste: rasa asam Ditandai. (Strong.)

Berat Molekul: 98,08 g / mol

Warna: tak berwarna.

pH (1% soln / air): Asam.

Titik Didih: 270 ° C (518 ° F) - 340 deg. C terurai pada 340 deg. C

Melting Point: -35 ° C (-31 ° F) menjadi 10,36 deg. C (93% sampai

100% kemurnian)

Suhu kritis: Tidak tersedia.

Spesifik Gravity: 1,84 (Air = 1)

Tekanan Uap: Tidak tersedia.

Densitas Uap: 3.4 (Air = 1)

Volatilitas: Tidak tersedia.

Bau Threshold: Tidak tersedia.

Air / Minyak Dist. Coeff:. Tidak tersedia.

Ionicity (dalam air): Tidak tersedia.

Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.

Page 11: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 11

Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin. Sulfat larut dalam air dengan

pembebasan banyak panas. Larut dalam etil alkohol.

2.2.3 MSDS Asam Klorida (HCl) MSDS

1. Komposisi dan Informasi Bahan

Komposisi:

Nama CAS #% dalam berat

Hidrogen klorida 7647-01-0 20-38

Air 7732-18-5 62-80

Toksikologi Data Bahan: Hidrogen klorida: GAS (LC50): Akut: 4701

ppm 0,5 jam [Tikus].

2. Identifikasi Bahaya

Potensi Efek Kesehatan Akut:

Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit (korosif, mengiritasi,

permeator), kontak mata (iritan, korosif), menelan,.Sedikit berbahaya

jika terjadi inhalasi (paru-paru sensitizer).Non-korosif untuk paru-

paru.Cair atau kabut semprotan dapat menghasilkan kerusakan jaringan

terutama pada selaput lendir mata, mulut dan saluran

pernapasan.Kontak kulit dapat menghasilkan luka bakar.Inhalasi dari

semprot kabut dapat menghasilkan iritasi parah dari saluran pernapasan,

yang ditandai dengan batuk, tersedak, atau sesak napas.Parah over-

eksposur dapat menyebabkan kematian.Peradangan mata ditandai

dengan kemerahan, penyiraman, dan gatal. Kulit peradangan ini

ditandai dengan gatal, kemerahan scaling,, atau, kadang-kadang, terik.

Potensi Efek Kesehatan kronis:

Sedikit berbahaya jika terjadi kontak kulit (sensitizer). Efek-efek

Karsinogenik: Baris 3 (Tidak diklasifikasikan untukmanusia) IARC.

[Asam klorida]. Efek mutagenik: Tidak tersedia. Efek teratogenik:

Tidak tersedia.

3. Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak Mata:

Page 12: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 12

Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak.Dalam kasus terjadi

kontak, segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya

15menit.Air dingin dapat digunakan.Dapatkan perawatan medis

dengan segera.Kulit Hubungi:

Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air

sedikitnya selama 15 menit saat mengeluarkan pakaian yang

terkontaminasidan sepatu.Tutup kulit yang teriritasi dengan yg

melunakkan.Air dingin mungkin pakaian used.Wash sebelum

digunakan kembali.Benar-benar bersihsepatu sebelum digunakan

kembali.Dapatkan perawatan medis dengan segera.Kulit Serius

Hubungi:

Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi

dengan krim anti-bakteri.Mencari medis segeraperhatian.

Inhalasi:

Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan

pernapasan buatan.Jika sulit bernapas, berikan oksigen.Dapatkan

medisperhatian segera.

Serius Terhirup:

Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya.Longgarkan

pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat

pinggang.Jikasulit bernapas, mengelola oksigen.Jika korban tidak

bernafas, melakukan mulut ke mulut resusitasi. PERINGATAN: Ini

mungkinberbahaya bagi orang yang memberikan bantuan untuk

memberikan mulut ke mulut resusitasi bila bahan dihirup adalah

racun, infeksi ataukorosif. Cari bantuan medis segera.

Tertelan:

Jika tertelan, jangan dimuntahkan kecuali diarahkan untuk

melakukannya oleh tenaga medis.Jangan pernah memberikan apapun

melalui mulut kepadabawah sadar seseorang.Longgarkan pakaian

yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat

pinggang.Dapatkan perawatan medis dengan segera.

Page 13: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 13

Serius tertelan: Tidak tersedia.

4. Api dan Ledakan data

Mudah terbakar Produk: Non-mudah terbakar.

Auto-Ignition Suhu: Tidak dipakai.

Poin Flash: Tidak dilakukan.

Batas mudah terbakar: Tidak dipakai.

Produk dari Pembakaran: Tidak tersedia.

Bahaya Kebakaran di Hadirat Zat Berbagai: logam

Ledakan di Hadirat Zat Berbagai: Non-ledak di hadapan nyala api

terbuka dan bunga api, guncangan.

Kebakaran Media Berjuang dan Petunjuk: Tidak dipakai.

Keterangan khusus tentang Bahaya Kebakaran:Tidak mudah terbakar.

Kalsium karbida bereaksi dengan gas hidrogen klorida dengan lampu

pijar. Uranium fosfida bereaksi denganasam klorida untuk melepaskan

fosfin secara spontan terbakar. Asetilena Rubidium karbida luka bakar

dengan sedikit hangatklorida asam. Lithium silisida kontak dengan

hidrogen klorida menjadi pijar. Ketika asam klorida encer

adalahdigunakan, gas mudah terbakar secara spontan di udara

berevolusi.Magnesium boride dikerjakan dengan asam hidroklorat

pekat menghasilkanspontan yang dapat terbakar jika gas. Asetilena

Cesium karbida luka bakar hidrogen klorida gas. Karbida Cesium

menyatu dalam kontak denganasam klorida kecuali asam encer.

Bereaksi dengan kebanyakan logam untuk menghasilkan gas

Hydrodgen mudah terbakar.

5. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran

Tumpahan Kecil:

Encerkan dengan air dan mengepel, atau menyerap dengan bahan inert

dan tempat kering dalam wadah pembuangan limbah yang baik.

Jikadiperlukan: Menetralisir residu dengan larutan encer natrium

karbonat.

Tumpahan Besar:

Page 14: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 14

Korosif cair.Beracun cair.Hentikan kebocoran jika tanpa

risiko.Menyerap dengan bumi KERING, pasir atau non-materi yang

mudah terbakar.

Jangan sampai air di dalam kontainer.Jangan menyentuh bahan

tumpah.Gunakan tirai air semprotan untuk mengalihkan melayang

uap.Gunakan semprotan airuntuk mengurangi uap.Mencegahnya

masuk ke dalam selokan, ruang bawah tanah atau daerah terbatas;

tanggul jika diperlukan.

6. Penanganan dan Penyimpanan

Tindakan pencegahan:

Simpan dalam tempat terkunci ..Simpan wadah kering.Jangan

menelan. Jangan menghirup gas / asap / uap / semprotan. Jangan

pernah menambahkan air pada produk ini.Dalam hal ventilasi cukup,

pakai peralatan pernapasan yang sesuai.Jika tertelan, segera dapatkan

saran medis dan tunjukkanwadah atau label.Hindari kontak dengan

kulit dan mata.Jauhkan dari incompatibles seperti agen oksidasi,

organik bahan, logam, alkali, kelembaban.Dapat menimbulkan korosi

permukaan logam. Simpan dalam drum papan serat logam atau

dilapisi menggunakan kuatpolietilen dalam paket.

Penyimpanan: Simpan wadah tertutup rapat. Simpan wadah di tempat

yang sejuk dan berventilasi cukup.

7. Sifat Fisik dan Kimia

Keadaan fisik dan penampilan: Cairan.

Bau: pedas. Iritasi (Strong.)

Rasa: Tidak tersedia.

Molekul Berat: Tidak dipakai.

Warna: tak berwarna menyala kuning.

pH (1% soln / air): Asam.

Titik Didih:,108.58 C @ 760 mmHg (untuk 20,22% HCl dalam air) 83

C @ 760 mmHg (untuk 31% HCl dalam air) 50,5 C (untuk 37% HCl

dalam air).

Page 15: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 15

Melting Point:-62,25 ° C (-80 ° F) (20,69% HCl dalam air) -46,2 C

(31,24% HCl dalam air) -25,4 C (39,17% HCl dalam air)

Suhu kritis: Tidak tersedia.

Spesifik Gravity:1,1-1,19 (Air = 1) 1.10 (20% dan 22% HCl solusi)

1,12 (24% HCl solusi) 1,15 (29,57% HCl solusi) 1,16 (32%

HClsolusi) 1,19 (37% dan 38% HCl solusi)

Tekanan Uap: 16 kPa (@ 20 ° C) rata-rata

Kepadatan uap: 1,267 (Air = 1)

Volatilitas: Tidak tersedia.

Bau Threshold: 0,25 sampai 10 ppm.

Air / Minyak Dist. Coeff:. Tidak tersedia.

Ionicity (dalam air): Tidak tersedia.

Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air, dietil eter.

Kelarutan: Larut dalam air dingin, air panas, dietil eter.

2.2.4 MSDS Air (H2O)

1. Komposisi dan Informasi Bahan

Komposisi:

Nama CAS #% dalam berat

Air 7732-18-5 100

Data toksikologis pada Bahan: Tidak dipakai.

2. Identifikasi Bahaya

Potensi Efek Kesehatan Akut:

Non-korosif bagi kulit. Non-iritasi bagi kulit. Non-sensitizer untuk

kulit. Non-permeator oleh kulit. Tidak menyebabkan iritasi pada mata.

Non-berbahaya dalam hal konsumsi. Tidak berbahaya jika terjadi

inhalasi. Non-iritasi bagi paru-paru. Non-sensitizer untuk paru-paru.

Non-korosif pada mata. Non-korosif untuk paru-paru.

Potensi Efek Kesehatan kronis:

Non-korosif bagi kulit. Non-iritasi bagi kulit. Non-sensitizer untuk

kulit. Non-permeator oleh kulit. Tidak menyebabkan iritasi pada

Page 16: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 16

mata.Tidak dipakai dalam hal konsumsi. Tidak berbahaya jika terjadi

inhalasi. Non-iritasi bagi paru-paru. Non-sensitizer untuk paru-

paru.Efek karsinogenik: Tidak tersedia. Efek mutagenik: Tidak

tersedia. Efek teratogenik: Tidak tersedia.

PEMBANGUNAN TOKSISITAS: Tidak tersedia.

3. Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak Mata: Tidak dipakai.

Kulit Kontak: Tidak dilakukan.

Kontak Kulit serius: Tidak tersedia.

Inhalasi: Tidak dipakai.

Penghirupan serius: Tidak tersedia.

Tertelan: Tidak Berlaku

Serius tertelan: Tidak tersedia.

4. Api dan Ledakan data

Mudah terbakar Produk: Non-mudah terbakar.

Auto-Ignition Suhu: Tidak dipakai.

Poin Flash: Tidak dilakukan.

Batas mudah terbakar: Tidak dipakai.

Produk dari Pembakaran: Tidak tersedia.

Bahaya Kebakaran di Hadirat Zat Berbagai: Tidak dipakai.

Ledakan di Hadirat Zat Berbagai: Tidak Berlaku

Kebakaran Media Berjuang dan Petunjuk: Tidak dipakai.

Keterangan Khusus tentang Bahaya Api: Tidak tersedia.

Keterangan Khusus tentang Ledakan Bahaya: Tidak tersedia.

5. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran

Tumpahan Kecil: Mop, atau menyerap dengan bahan inert dan tempat

kering dalam wadah pembuangan limbah yang baik.

Tumpahan Besar: Menyerap dengan bahan inert dan menempatkan

bahan yang tumpah dalam pembuangan limbah yang baik.

6. Penanganan dan Penyimpanan

Page 17: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 17

Tindakan pencegahan: Tidak ada frase keselamatan spesifik

ditemukan berlaku untuk produk ini.

Penyimpanan: Tidak dipakai.

7. Pengontrolan Pemaparan / Perlindungan Pribadi

Teknik Kontrol: Tidak Berlaku.

Pribadi Perlindungan: Kacamata pengaman. Lab mantel.

Pribadi Perlindungan di Kasus dari Tumpahan Besar: Tidak Berlaku

Batas: Tidak tersedia.

8. Sifat Fisik dan Kimia

Keadaan fisik dan penampilan: Cairan.

Bau: berbau.

Rasa: Tidak tersedia.

Berat Molekul: 18,02 g / mol

Warna: tak berwarna.

pH (1% soln / air): [. Netral] 7

Titik Didih: 100 ° C (212 ° F)

Melting Point: Tidak tersedia.

Suhu kritis: Tidak tersedia.

Spesifik Gravity: 1 (Air = 1)

Tekanan Uap: 2,3 kPa (@ 20 ° C)

Kepadatan uap: 0.62 (udara = 1)

Bau Threshold: Tidak tersedia.

Air / Minyak Dist. Coeff:. Tidak tersedia.

Page 18: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat Dan Bahan

3.1.2 Alat-alat yang digunakan adalah :

1. beaker gelas 5. Pengaduk kaca 9. Krus porselen

2. Kertas hatman No.40. 6. Kaca arloji 10. Spatula

3. Neraca analitik 7. Corong kaca 11. Desikator

4. Hot plate 8. Gelas ukur 12. Penjepit

3.1.2 Bahan-bahan yang digunakan adalah :

1. BaCl2 padat. 3. HCl 3M

2. H2SO4 0,2 M. 4. Aquades.

3.2 Diagram Alir

3.2.1 Pembuatan Larutan HCL 3M 10 ml

Dipipet HCl 2.5 ml

Dimasukan dalam labu ukur 10 ml

Ditandabataskan sampai volume 10 ml

Disebut larutan HCl 3 M

3.2.2 Pembuatan Larutan H2SO4 2M 10 ml

Dipipet H2SO4 11.11 ml

Dimasukan dalam labu ukur 10 ml

Ditandabataskan sampai volume 10 ml

Disebut larutan H2SO42 M

Page 19: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 19

3.2.3 Diagram Alir pembuatan larutan BaCl₂

Ditimbang BaCl₂ sebanyak 3 gram

Dimasukan dalam beker gelas 250 ml

Dilarutkan dalam akuades 25 ml

Dimasukan dalam labu ukur 100 ml dan ditanda bataskan

Dipipet larutan sampel sebanyak 30 ml

Dimasukan dalam beker gelas 400 ml

Diasamkan larutan sampel dengan menambahkan HCl 3M sebanyak 2ml

Diencerkan larutan yang sudah diasamkan dengan menambahkan akuades

hingga 200 ml

Dicampur dipanaskan hingga hamper mendidih kemudian ditambakan

H₂SO₄ 2M, aduk campur hingga timbul endapan.

Didiamkan endapan selama 1−2 menit pada suhu kamar dan didiamkan

endapan diatas bak air hingga benar−benar mengendap.

Disaring endanpan dengan menggunakan kertas whatman No.40.

Endapan Dicuci dengan 20 ml akuades dingin dilanjutkan dengan 10 ml

H₂SO₄ 2M.

Dilipat kertas whatman beserta endapan basah kemudian diletakan dalam

kurs porselen dan diabukan dalam nyala bunsen.

Didinginkan hasil pengabuan pada suhu kamar selama 15 menit

Dilanjutkan dengan pengeringan dalam desikator selama 15 menit

Ditimbang endapan hasil pengeringan beratnya hingga diperoleh berat

konstan

DATA

Page 20: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 20

BAB IV

HASIL DAN PERCOBAAN

4.1 Data Percobaan

Berat krus porselen kosong :

Penimbangan 1 = 49.6 gram

Penimbangan 2 = 49.6 gram

Penimbangan 3 = 49.6 gram

Berat rata-rata krus porselen kosong :

=

=

= 49,6 gram ( W1 )

Sebelum pengabuan ;

Berat krus porselen + sampel = 55,3 gram ( W2 )

Berat sampel = W2 – W1

= 55,3 gram – 49,6 gram

= 5,7 gram ( W3 )

Setelah pengabuan ;

Berat krus porselen + endapan = 50,56 gram ( W4 )

Berat sampel = W4 – W1

= 50,56 gram – 49,6 gram

= 0,96 gram ( W5 )

4.2 Perhitungan

4.2.1 Perhitungan berat Ba dan kadar Ba

Berat Ba = berat endapan setelah pengabuan ( W5 )

= 0,96 gram

= 0,63 gram ( W6 )

Page 21: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 21

Faktor pengenceran (fp) =

Kadar Ba =

Kadar Ba =

Kadar Ba = 36,63 %

4.2.2 Perhitungan pembuatan larutan HCl 3M 10 ml

Tersedia larutan HCl 12 M

V1 .M1= V2. M2V1=

= = 2,5 ml

4.2.3 Perhitungan pembuatan larutan H2SO4 2M 10 ml

Tersedia larutan H2SO4 18 M

V1 .M1= V2. M2V1=

= = 11.11 ml

4.3 Pembahasan

Pada percobaan ini tidaklah sangat sulit untuk dipraktekkan, tapi dalam

percobaan ini hanya memerlukan kesabaran dan ketabahan untuk melakukan

pecobaan ini karena banyak mmemerlukan waktu yang lama.

Percobaan ini mendapatkan hasil dari data yang yang diperoleh yaitu;

1. Berat rata-rata krus porselen yaitu 49,6 gram

2. Berat krus porselen + sampel yaitu 55,3 gram sehingga

mendapatkan nilai berat sampel yaitu 5,7 gram

3. Berat krus porselen + endapan yaitu 50,56 gram sehingga

mendapatkan nilai endapan yaitu 0,96 gram

4. Berat Barium (Ba) dari larutan Barium klorida (BaCl2 ) yaitu 0,63

gram dan mendapatkan persentase kadar Barium (Ba) yaitu 36,63%

Page 22: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 22

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Analisis melalui pengendapan (analisis gravimetrik) adalah merupakan

salah satu metode pemeriksaan jumlah zat dengan cara menimbang

hasil reaksi pengendapan.

2. Dari percobaan yang telah dilakukan, endapan yang dihasilkan belum

sempurna.

3. Persentasi kadar Ba suatu endapan diperoleh yaitu 36,63 %

4.2 Saran

1. Bahan-bahan yang digunakan harus dipersiapkan terlebih dahulu,

sebelum praktikum.

2. Semoga percobaan ini bermamafaat untuk teman-teman yang akan

melakukan percobaan ini yang sempurna menjadi lebih sempurna.

3. Dalam pecobaan ini kita harus sabar dan teliti karena bahan yang

digunakan sangat berbahaya.

Page 23: p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 23

DAFTAR PUSTAKA

Proborini, Wahyu Diah. 2012. petunjuk praktikum kimia analisis, semester

genap2011/2012, ps.Teknik kimia, fak.Teknik-Universitas Tribhuwana

Tunggadewi.

http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927447/12 juli 2012/09.30 wib

http://www.ee.iitb.ac.in/~nanoe/msds/sulphuric%20acid.pdf/12 juli 2012/12.12

wib

http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9924285/12 juli 2012/13.00 wib

http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927321/12 juli 2012/15.45 wib