orientasi lokasi (location orientation) lokasi absolut dan ...mahasiswa mampu menentukan lokasi...

41
MODUL 1 TUJUAN 1. Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Mahasiswa mampu menentukan lokasi absolut dan relatif di lapangan 3. Mahasiswa mampu menentukan lokasi absolut dan relatif dengan teknologi geospatial KETRAMPILAN SPATIAL Mahasiswa memiliki ketrampilan mecari lokasi absolut dan relatif menggunakan peta, citra, GPS, Googlemaps (teknologi Geostial) dan di lapangan. PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING LANGKAH KERJA LOKASI LOKASI Lokasi merupakan element penting dalam studi geografi, sebab elemen ini yang membedakan informasi geografis dari semua jenis informasi lainnya. Tanpa lokasi, data disebut sebagai non-spasial dan akan memiliki nilai kecil dalam GIS. Lokasi, dengan demikian, menjadi dasar bagi banyak manfaat SIG: kemampuan memetakan, kemampuan untuk mengukur jarak dan kemampuan untuk mengikat berbagai jenis informasi bersama karena mereka merujuk ke tempat yang sama (Longley et al., 2001). Pengetahuan tentang lokasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam studi peta. Seorang geograf dalam menganalisa suatu wilayah selalu merujuk pada posisi suatu fenomena, baik berupa keberadaan secara individual, distribusinya secara keruangan, maupun trend yang terjadi dari waktu ke waktu. Pengetahuan tentang posisi pada peta menjadi penting karena pada peta permukaan direpresentasikan dalam bidang datar, sedangkan ketinggian permukaan bumi sangat bervariasi. Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan Relatif Kerjakanlah Soal Latihan Bacalah Materi Pahamilah Ketrampilan yang akan di Ukur Bacalah Tujuan Pembelajar an

Upload: others

Post on 10-Sep-2020

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

MODUL 1

TUJUAN

1. Mahasiswa mampu

menentukan lokasi

secara absolut dan relatif

2. Mahasiswa mampu

menentukan lokasi

absolut dan relatif di

lapangan

3. Mahasiswa mampu

menentukan lokasi

absolut dan relatif

dengan teknologi

geospatial

KETRAMPILAN SPATIAL

Mahasiswa memiliki ketrampilan

mecari lokasi absolut dan relatif

menggunakan peta, citra, GPS,

Googlemaps (teknologi

Geostial) dan di lapangan.

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

LANGKAH KERJA

LOKASI

LOKASI

Lokasi merupakan element penting dalam studi geografi, sebab

elemen ini yang membedakan informasi geografis dari semua jenis

informasi lainnya. Tanpa lokasi, data disebut sebagai non-spasial dan

akan memiliki nilai kecil dalam GIS. Lokasi, dengan demikian, menjadi

dasar bagi banyak manfaat SIG: kemampuan memetakan, kemampuan

untuk mengukur jarak dan kemampuan untuk mengikat berbagai jenis

informasi bersama karena mereka merujuk ke tempat yang sama

(Longley et al., 2001).

Pengetahuan tentang lokasi merupakan hal yang sangat

mendasar dalam studi peta. Seorang geograf dalam menganalisa suatu

wilayah selalu merujuk pada posisi suatu fenomena, baik berupa

keberadaan secara individual, distribusinya secara keruangan, maupun

trend yang terjadi dari waktu ke waktu. Pengetahuan tentang posisi pada

peta menjadi penting karena pada peta permukaan direpresentasikan

dalam bidang datar, sedangkan ketinggian permukaan bumi sangat

bervariasi.

Orientasi Lokasi (Location Orientation)

Lokasi absolut dan Relatif

Kerjakanlah Soal Latihan

Bacalah Materi

Pahamilah Ketrampilan yang akan

di Ukur

Bacalah Tujuan

Pembelajaran

Page 2: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

2

GEO

Berdasarkan kajian tersebut dapat digambarkan dalam berbagai

bentuk posisi dari berbagai skala. Hal ini dimaksudkan bahwa tinjauan

lokasi secara absolut dinyatakan dalam bentuk koordinat x dan y pada

suatu wilayah. Berikut ini contoh penggunaan posisi untuk menunjukaan

pusat pemerintahan di Kota Malang yaitu pada landmark Tugu Kota

Malang. Pernyataan posisi dinyatakan dalam berbagai skala wilayah

dengan cakupan luas yang berbeda. Berikut ini contoh dari ilustrasi posisi

absolut suatu wilayah berdasarkan titik koordinat.

. Gambar 4. Penyajian posisi pada skala besar

N

135º

11 m

A

B

Posisi B dari A :

N 135º E, 11 m

A

B

9240000

9240010

910000 910010

Posisi A :

(910000, 9240010)

Posisi B : (910007.5, 9240002)

Gambar 1. Posisi horizontal ; (a) absolut dan (b) Relatif

(b) (a)

sumber: www.googlemaps.com

Page 3: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

3

GEO

Berdasarkan hasil penyajian gambar 2 dan gambar 3, bahwa penyajian

posisi secara absolut tidak mengalami perubahan dari nilai koordinat dari

skala besar sampai skala kecil. Posisi tersebut dinyatakan dalam bentuk

posisi yang pasti dan dapat dibuktikan dengan teknologi geospasial yaitu

Global Position System (GPS). Namun jika ditinjauan berdasarkan

letak/posisi relatif maka dimensi skala memiliki peranan yang penting.

Hal ini disebabkan bahwa dengan perubahan skala maka akan

mempengaruhi cakupan/liputan suatu wilayah yang pada akhirnya akan

berpengaruh pada kedetilan informasi yang disajikan.

Namun lokasi akan dapat berubah jika lokasi yang digunakan

adalah letak relatif. Letak relatif

merupakan letak suatu wilayah yang

didasarkan oleh orientasi sebuah objek.

Letak ini tidak secara langsung

menyebutkan posisi, namun posisi

tersebut diukur berdasarkan parameter

misalnya arah, jarak tempuh, waktu, dan

berbagai parameter lainnya. Berikut ini

contoh letak relatif Kota Malang jika kita

berada di Kota Surabaya, yaitu 200o dari

Kota Surabaya ke arah Selatan.

200o

Page 4: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

4

GEO

2. JARAK

Jarak merupakan implementasi dari faktor skala pada peta. Jarak

dapat dibedakan menjadi dua yaitu jarak sebenarnya dan jarak relatif.

Jarak sebenarnya jika suatu objek dipeta di ukur secara lurus dengan

lokasi kita berada. Jarak relatif terkait dengan keterjangkauan objek

tersebut dapat dijangkau. Perhatikan contoh gambar berikut ini..

Keterangan:

Jarak Absolut

Jarak Relatif

Page 5: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

5

GEO

berdasarkan gambar 6 tersebut dapat diketahui bahwa jarak antara

terminal Arjosari ke Alun-alun Kota Batu secara absolut 16 km. Namun

berdasarkan jarak relatif dapat dijangkau dari beberapa rute yaitu lewat

Karanglo Singosari atau lewat Kota Malang

SOAL LATIHAN

1. Berdasarkan peta wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI), provinsi manakah dikatakan sebagai provinsi termuda yang

ke-34.

Jawab: _________________________________________________________

2. Apakah nama Ibu Kota Provinsi Tersebut?

Jawab:

________________________________________________________________

3. Berapakah letak Absolut Ibu Kota Provinsi Tersebut?

Jawab: _________________________________________________________

4. Berapakah Jarak Relatif Ibu Kota Provinsi ke-34 Indonesia dari Ibu Kota

Jakarta?

Jawab: _________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

5. Berapakah jarak absolut Jakarta ke Ibu Kota Provinsi Ke-34 Indonesia?

Berapakah waktu tempuh jika menggunakan pesawat jika kecepatan

rata-rata 900 Km/Jam?

Jawab: _________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

Alat & Bahan:

Alat:

1. Penggaris

2. Busur

3. Bolpoint

4. Pensil

Bahan:

1. Peta Administrasi

NKRI

2. Modul

Page 6: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

6

GEO

________________________________________________________________

________________________________________________________________

6. Berdasarkan letak geografisnya Indonesia terletak antara

_________________Benua yaitu ____________________________________

Dan terletak antara __________________Samudera yaitu

________________________________________________________________

7. Berdasarkan letak administrasi negara Indonesia berbatasan dengan

Negara mana saja?

Jawab:_________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

Page 7: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

MODUL 2

TUJUAN

Mahasiswa mampu menentukan

batasan ruang sebagai orientasi

dalam melakukan analisis spasial

SPATIAL LIFE SKILL

Terbangunnya kesadaran

spatial, dalam menganalisis

fenomena geosfer dengan

menggunakan teknologi

informasi geospatial spasial

sebagai orientasi dalam

menyelesaikan permaalahan

dalam kehidupan

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

LANGKAH KERJA

BATASAN RUANG

RUANG

Ruang merupakan elemen dasar dalam proses pembelajaran

geografi. Konsep ruang telah dikaji sejak tahun 1950-1960 di Amerika

Serikat sebagai bentuk pendekatan ilmiah baru dalam pembelajaran

geografi yaitu keruangan. Selanjutnya Sandra K. Et. all., (2015),

menegaskan bahwa ruang adalah sebagai kunci pengorganisasian

disiplin keilmuan geografi. Selanjutnya Yunus, (2008) menjelaskan

konsep ruang yaitu bagian tertentu dari permukaan bumi yang mampu

mengakomodasikan berbagai bentuk kegiatan manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Ini berarti bahwa ruang merupakan kunci yang

digunakan seorang geograf dalam menganalisis fenomena geosfer.

Konsep ruang tersebut dalam ilmu geografi diformulasikan dalam

sebuah pendekatan yaitu pendekatan keruangan (Spatial Approach).

Pendekatan spasial merupakan pendekatan utama dalam geografi selain

dua pendekatan lainnya yaitu pendekatan lingkungan, dan kompleks

wilayah. Menurut Yunus (2008), pendekatan keruangan adalah suatu

metode untuk memahami gejala tertentu agar mempunyai pengetahuan

yang lebih mendalam melalui media ruang yang dalam hal ini variabel

ruang mendapat posisi utama setiap analisis. Selanjutnya Goodall (1987)

mengemukan bahwa pendekatan keruangan diartikan sebagai suatu

metode analisis yang menekankan pada variabel ruang.

Karakteristik ruang dapat dibedakan menjadi beberapa karakteristik.

Menurut Thrift (2009), ruang dibedakan menjadi 4 yaitu 1) Emperical

Orientasi Ruang (Spatial Orientation)

Penentuan Batas Ruang

Kerjakanlah Soal Latihan

Bacalah Materi

Pahamilah Ketrampilan yang akan

di Ukur

Bacalah Tujuan

Pembelajaran

Gambar 1. Ilustrasi Penentuan Batas Ruang Pada Sebuah Rumah

Penjelasan Gambar 1.

1. Rumah tempat tinggal di ibaratkan

sebuah ruang.

2. Bagian rumah terdiri atas 3 bagian

ruang utama yaitu RUANG TAMU,

KELUARGA, DAN DAPUR

3. Jika terjadi sebuah fenomena dalam

salah satu ruang, saudara bisa

menentukan posisi/lokasi pada

ruang tersebut. Misalnya ada

diruang keluarga pada bagian

pojok kanan atau pada titik x,y

Page 8: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

2

GEO

countruction, 2) Flow Space, 3) Image Space, dan 4) Place and Space.

Yunus, (2008) membedakan ruang menjadi dua yaitu ruang absolut dan

relatif. Ruang absolut adalah ruang riil yang dapat diamati secara

langsung maupun tidak langsung dipermukaan bumi. Misalnya fenomena

Banjir ataupun tanah longsor yang secara langsung dapat di amati. Ruang

relatif yaitu konsep ruang yang diciptakan oleh manusia yang bersifat

persepsual dan tidak kasad mata.

Berdasarkan dua pendapat tersebut ruang secara garis besar dapat

dibedakan dalam beberapa kriteria yaitu 1) ruang dapat bersifat alami

maupun buatan, 2) ruang memiliki struktur, 3) ruang memiliki dinamika

ruang dari yang sederhana sampai kompleks, dan 4) ruang memiliki

dimensi 1, 2, 3, atau 4.

Berdasarkan kajian tersebut dalam geografi ruang digunakan sebagai

dasar dalam melakukan analisis. Untuk itu sangat diperlukan dalam

melakukan batasan ruang sebagai satuan maupun unit analisis. Sebagai

contoh bentuk pendiskripsian batas ruang dapat dilihat pada penjelasan

berikut ini.

1. Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah suatu kawasan yang dibatasi

oleh titik-titik tinggi di mana air yang berasal dari air hujan yang jatuh,

terkumpul dalam kawasan tersebut. Untuk menentukan batasan ruang

dalam DAS sebagai satuan analisis maka dapat dilakukan dengan cara

membuat strukturisasi DAS secara hirarki maupun membagi ruang DAS

berdasarkan kriteria morfologi yaitu Daerah Hulu, Tengah, dan Hilir.

Pemilihan ruang sebagai satuan analisis tersebut ditentukan berdasarkan

karakteristik fenomena yang terjadi. Berikut ini diagram penentuan

struktur ruang dalam DAS.

Gambar 2. Ilustrasi Ruang Pada DAS

DAS

SUB DAS

SUB-SUB DAS 1

SUB-SUB DAS 2

ZONE/TEMPAT

HULU

TENGAH

HILIR

Page 9: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

3

GEO

Berdasarkan uraian struktur di atas dapat dicontohkan dalam visualisasi

gambar pembagian ruang DAS berdasarkan zone/tempat sebagaimana

gambar 3 berikut ini.

Gambar 3. Pembagian Struktur ruang pada DAS

2. Batasan Ruang Berdasarkan Batasan Administrasi

Batasan ruang yang mendasarkan pada batasan administrasi dapat

bervariasi dari reald world sampai pada Desa/Keluarahan. Contoh

batasan ruang dan satuan analisisnya secara administrasi adalah sebagai

berikut.

Skala Nasional

Skala Regional

Skala Global

Reald World

Benua Negara

Kawasan Negara

Page 10: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

4

GEO

Gambar 4. Contoh ruang administrasi sebagai satuan ruang analisis

Kecamatan

Kabupaten

Provinsi

Negara Benua Global

Page 11: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

5

GEO

Gambar 5. Struktur Ruang Berdasarkan Adminsitrasi

3. Representasi ruang berdasarkan bentuklahan

Bentuklahan dalam studi geografi digunakan sering digunakan sebagai

satuan analisis yang umumnya digunakan untuk mengkaji aspek fisik.

Berdasarkan bentuklahan representasi ruang disajikan berdasarkan

jenis-jenis bentuklahan. Satuan ruang analisis ini dapat dikembangkan

pada ruang yang lenih kompleks lagi dengan menurunkan menjadi satuan

medan atau map unit analisis. Adapun representasi ruang beradsarkan

bentuklahan dapat disajikan dapat dillihat pada gambar berikut ini.

Bentuklahan

Struktural

Horst

Graben

Karst ...dst

Vulkanik

Lereng Bawah

Bagian Atas

Bagian Tengah

Bagian Bawah

Lereng Tengah

Lereng Atas

Bentang Alam

Gambar 6. Representasi Ruanng Berdasarkan Bentuklahan

Page 12: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

6

GEO

4. Batasan Ruang Berdasarkan Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat dipermukaan bumi memeliki variasi. Setiap ketinggian

tempat tertentu memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut ini contoh

penentuan batasan beradasarkan ketinggian, misalnya dalam rangka

membedakan jenis vegetasi.

Gambar 7. Representasi ruang berdasarkan ketinggian tempat

5. Batasan Ruang Berdasarkan Garis Lintang dan Bujur

Garis lintang an bujur secara astronomis memiliki pengaruh terhadap

kondisi suatu negara. Hal ini dipengaruhi oleh gerak semu matahari yang

menyebabkan setiap wilayah secara global memiliki kondisi alam, sosial,

ekonomi, dan budaya yang berbeda. Adapuncontoh representasi ruang

dari prespektif letak lintang dan bujur.

Gambar 8. Representasi ruang berdasarkan letak lintang dan bujur

Page 13: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

7

GEO

SOAL LATIHAN

Pertanyaan:

1. Di manakah lokasi, danau todano tersebut?

2. Untuk menganalisis fenomena tersebut, batasan ruang apakah

yang digunakan sebagai orientasi?

3. Mengapa batasan ruang tersebut yang saudara pilih?

4. Secara spesifik, batasan ruang yang saudara pilih dapatkah

dibedakan atas sub ruang lagi? Jika dapat bualah sebuah bagan

yang menggambarkan konsep spasial yang saudara maksud?

5. Bagaimanakah karakteristik permasalahan, dari satuan-satuan

ruang tersebut?

Page 14: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

8

GEO

6. Bagaimanakah cara menyelesaikan kasus pendangkalan Danau

Tondano secara terpadu antara ruang dilakukan, menurut

saudara?

Page 15: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

MODUL 3

TUJUAN

1. Mahasiswa secara

konseptual skala

2. Mahasiswa mampu

memahami dampak

skala terhadap ruang

3. Mahasiswa mampu

menyajikan informasi

geospatial berdasarkan

aspek ruang

4. Mahasiswa mampu

menganalisis fenomena

geosfer berdasarkan

aspek keruangan

SPATIAL LIFE SKILL

Mahasiswa dapat mengitung,

mencari, dan menentukan skala

secara manual maupun secara

digital dengan Sistem Informasi

Geografi (SIG) dan

menerapkannya dalam

kehidupan

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

LANGKAH KERJA

BATASAN RUANG

SKALA

Skala peta dapat diartikan sebagai jarak perbandingan antara

dua titik sembarang dipeta dengan jarak horizontal antara dua titik

tersebut di lapangan/permukaan bumi. Menurut UU No 4 tahun 2011

tentang informasi geospatial Skala adalah angka perbandingan antara

jarak dalam suatu Informasi Geospatial (IG) dengan jarak sebenarnya di

muka bumi. Skala biasanya terdapat dalam sebuah peta ataupun citra

satelit.

Peta merupakan alat representasi/gambaran unsur-unsur atau

kenampakan-kenampakan abstrak, yang dipilih dari permukaan bumi,

atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda

angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan

diperkecil/diskalakan (ICA, 1973). Tujuan digunakannya peta untuk

mempresentasikan informasi permukaan bumi yaitu karen keterbatasan

manusia untuk melihat gambarn permukaan bumi yang kompleks secara

menyeluruh. Oleh karen itu peta dibuat harus memenuhi syarat khusus

karena peta berfungsi sebagai alat komunikasi.

Penyajian skala pada sebuah peta digambarkan dalam berbagai

bentuk yaitu dalam bentuk Skala angka/skala pecahan, kalimat, dan garis.

Satuan skala yang sering digunakan dalam peta meliputi Cm, Mile, Feet

dan Km. Berikut ini contoh penggambaran skala pada sebuah peta.

ORIENTASI SKALA (SCALE ORIENTATION)

PENGARUH SKALA TERHADAP RUANG

Kerjakanlah Soal Latihan

Bacalah Materi

Pahamilah Ketrampilan yang akan

di Ukur

Bacalah Tujuan

Pembelajaran

Page 16: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

2

GEO

PENGGUNAAN SKALA

Skala dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Salah satu kegunaan skala

adalah untuk mengetahui perbandingan jarak di peta dengan jarak

sebenarnya di lapangan. Berikut ini contoh penggunaan skala untuk

mengetahui jarak sebenarnya di lapangan.

Se;ain itu fungsi skala dapat digunakan untuk berbagai kepentingan

misalnya untuk mengetahui jarak, luas, volume, dan contur interval.

Gambar 1. Bentuk penyajian skala garis dengan berbagai satuan

Skala

1:25.000

4,7

cm

Skala 1 cm = 25.000 cm/250 m

Jika diketahui jarak 4,7 cm x 250

meter maka jaraknya = 1.175 m

atau 1 ,175 Km.

Page 17: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

3

GEO

HUBUNGAN SKALA DENGAN INFORMASI SPATIAL

Skala eratkaitannya dengan informasi spatial. Hal ini membuktikan bahwa

skala yang tertulis dalam sebuah peta ataupun gambar mencerminkan

tingkat kedetilan informasi objek yang digambarkan. Misalnya Skala

1:100.000 dan skala 1:10.000, maka dari dua skala tersebut memiliki

perbedaan kedetailan informasi. Skala 1:100.000 akan memiliki cakupan

yang luas, objek yang banyak, namun kurang detil. Berbeda dengan skala

1:10.000, pada skala ini cakupan lebih sempit namun informasi objek

lebih detil. Ilustrasi ini dapat kita lihat pada proses pemotretan yang

menggunakan focal length (Panjang fokus).

Sumber: www.pricebook.co.id

Perhatikan gambar 3 diatas pada no 1 sampai 6, coba anda amati apa

perbedaan gambar tersebut. Gambar tersebut secara tidak langsung

menggabarkan hubungan skala dengan informasi spasial yang di

ilustrasikan melalui panjang fokus kamera yang digunakan. Gambar pada

no 1 memiliki skala lebih kecil jika dibanding dengan gambar no 6 yang

memiliki skala lebih besar. Gambaran lain dapat dilihat pada gambar

citra satelit berikut ini.

Gambar 3. Pengaruh panjang fokus terhadap informasi spasial/Skala

1 2 3

6 5 4

Page 18: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

4

GEO

Gambar 4. Perbedaa skala terhadap

informasi spasial yang tergambar dalam

peta. Skala kecil memiliki informasi spasial

tidak detil dan skala besar memiliki

informasi spatial yang lebih detil.

7°15'33.4"S 112°44'49.0"E

1

2

3

4

5

6

Skala 1:100.000.000

Skala 1:50.000.000

Skala 1:5.000.000

Skala 1:2.500.000

Skala 1:100.000

Skala 1:10.000

Page 19: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

5

GEO

SOAL LATIHAN

1. Amatilah gambar disamping. Berdasarkan gambar

tersebut diskripsikan karakteristik Panjang focus,

dan skala, dampaknya terhadap informasi ruang?

No Panjang

Fokus

Skala Foto Informasi

Ruang

Page 20: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

6

GEO

2. Berdasarkan hasil analisis visual no 1 di atas, buatlah sebuah

kesimpulan terkait Panjang focus, skala, dan infromasi spatial?

3. Bukalah aplikasi teknologi geospasial Sistem Informasi Geografi

baik berbasis Clouds (Google Map, Earth) maupun desktop,

bukalah base map, berupa citra satelit. Amatilah Kota Malang dari

skala 5.000.000; 1.000.000; 500.000; 100.000; 50.000; 25.000;

10.000; 5.000. Tuliskan dalam sebuah laporan singkat hasil

pengamatan yang terdiri dari aspek skala dan informasi spastial,

dan buatlah kesimpulannya?

4. Bacalah artikel berikut ini.

Berdasarkan artikel tersebut: analisislah dampak spasial erupsi

gunung kelud berdasarkan aspek skala lokal, nasional, dan

global?

Page 21: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

MODUL 4

TUJUAN

Mahasiswa mampu menganalisis

fenomena geosfer berdasarkan

ruang dan waktu(Spatiotemporal)

KETRAMPILAN SPATIAL

Mahasiswa memiliki ketrampilan

menganalisis gambar, citra,

tabel, grafik, dan peta

berdasarkan dinamika waktu

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

LANGKAH KERJA

SPATIOTEMPORAL

SPATIOTEMPORAL

Apa sebenarnya peta spatiotemporal? Jawaban atas pertanyaan

ini tergantung pada satu sudut pandang, yang, pada gilirannya,

didasarkan pada latar belakang ilmiah seseorang dan kebutuhan praktis.

Dari sudut pandang geografi, peta adalah representasi visual dari

informasi mengenai distribusi variabel topografi dalam domain

spatiotemporal (misalnya, distribusi ozon, konsentrasi radon, deposisi

sulfat, tingkat penyakit).

Dari perspektif seorang analis gambar, peta adalah rekonstruksi

beberapa konfigurasi bidang dalam wilayah terbatas ruang dan waktu.

Demikian halnya dalam kehidupan sehari-hari kita juga terbatas ruang

dan waktu di manapun kita berada. Model analisis ini dalam geografi

lebih dikenal dengan analisis spasio-temporal. Spasio mewakili makna

spasial yang berkenaan dengan ruang atau tempat, sedangkan konsep

temporal berhubungan dengan waktu atau berkenaan dengan waktu-

waktu tertentu. Analisis spatio-temporal merupakan metode analisis

gabungan antara analisis keruangan dan multiwaktu. Analisis ini

menekankan pada dinamika ruang sejalan dengan perubahan waktu.

Menurut Yunus, 2007 analisis ini dikenal dengan analisis proses.

Sistem Temporal dapat diklasifikasikan menurut aspek yang

berbeda (Emerson, 1991; Pani & Bhattacharjee, 2001):

• proposisional dibandingkan orde pertama;

• global yang dibandingkan komposisi;

Spatiotemporal Analisis (Spatiotemporal Analysis)

Penentuan Batas Ruang

Kerjakanlah Soal Latihan

Bacalah Materi

Pahamilah Ketrampilan yang akan

di Ukur

Bacalah Tujuan

Pembelajaran

Gambar 1. Model perubahan wilayah dalam

waktu yang berbeda

Page 22: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

2

GEO

• poin waktu versus interval waktu;

• diskrit terhadap waktu padat;

• dibatasi terhadap waktu tak terbatas;

• bercabang dibandingkan linear terhadap paralel terhadap

waktu melingkar;

• masa lalu dibandingkan masa tegang.

Dinamika perubahan ruang dapat terjadi dalam skala yang luas mapun

skala yang sempit berikut ini beberapa contoh dari trend perubahan yang

menekankan analisis spatio-temporal. Bentuk Penyajian perubahan trend

Spatio-temporal meliputi karakteristik data spatial yaitu titik, garis, area

dan surface.

1. Trend Arus Lalulintas

a. Perubahan Spatio-Temporal Waktu (Menit)

Perubahan ini digunakan untuk memantau pergerakan suatu objek yang

memiliki dinamika perubahan cukup tinggi. Hal ini dapat kita contohkan

dalam memantau pergerakan lalu lintas. Berikut ini contoh perubahan

dinamika arus lalulintas yang menuju kota Malang pada hari Sabtu tanggal

25 Maret 2017 dengan durasi 5 menit yaitu jam 8.15, 8.25, dan 8.35

b. Perubahan Spatio-Temporal Harian

Selain diukur dengan perubahan waktu dari detik, menit, jam perubahan

spatio-temporal dapat di analisis dengan menggunakan interval waktu

misalnya hari. Berikut ini perubahan yang diukur dengan menggunakan

interval waktu pada pergerakan lalu lintas.

Jam 8.15 Jam 8.25 Jam 8.35

Gambar 3. Tren model perubahan spatio temporal arus lalulintas pada hari Sabtu tanggal 25 Maret 2017

Page 23: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

3

GEO

2. Trend Perubahan pada Area

Perubahan pada dinamika tahunan biasanya digunakan untuk mengkaji

perubahan yang terjadi pada skala luas dengan waktu lama. Analisis ini

biasanya digunakan untuk memantau perubahan penggunaan

lahan/tutupan lahan pada wilayah yang luas misalnya kehutan. Berikut ini

contoh dinamika perubaha tutupan lahan di pulau Kalimantan

berdasarkan dinamika ruang dan waktu

Pada kajian analisis spasio-temporal untuk data area di contohkan pada

perubahan Hutan di Pulau Kalimatan dari Tahun 1990, 2000, 2003, 2006,

dan 2009. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui trend perubahan

secara spatio-temporal dari wilayah hutan di Kalimantan sebagaimana

berikut:

Kepadatan lalulintas pada Hari Sabtu,

Tanggal 25 Maret 2017, jam 17.25

Kepadatan lalulintas pada Hari Sabtu,

Tanggal 26 Maret 2017, jam 17.25

Gambar 3. Trend perubahan arus lalulintas pada hari sabtu dan minggu Di

Malang

Page 24: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

4

GEO

Dari tema ini dapat dikembangkan pertanyaan spatial yaitu:

1. Fenomena apakah yang terjadi? Perubahan tutupan hutan

2. Dimana? Pulau Kalimantan Negara Indonesia, yang meliputi

provinsi Kalimantan Utaram Timur, Barat, Tengah, dan Selatan

3. Bagaimana trend luas berubahan hutan di Kalimantan? Terus

meningkat dari tahun ke Tahun buat Tabel

Gambar 4. Perubahan spatio-temporal hutan di Kalimantan tahun 1990, 2000, 2003, 2006, dan 2009

Page 25: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

5

GEO

Tabel 1. Luas Tutupan Hutan Kalimantan

Tahun Tutupan Hutan

1990 38,593,314.68 2000 29,485,268.32 2003 28,422,593.46 2006 28,242,962.77 2009 25,482,868.93

4. Pada Tahun berapakah terjadi penurunan luas tutupan hutan

paling tinggi? Terjadi pada tahun 1990-2000

5. Mengapa terjadi penurunan tutupan hutan pada tahun tersebut?

Jawab:

1) Hasil Penelitian:

Analisis Penutupan Lahan Dan Perubahannya Menjadi Kelapa

Sawit Di Indonesia: Studi Kasus Di 5 Pulau Besar Di Indonesia

Periode 1990 S/D 2010 dengan citra Landsat TM.

“Sedangkan dari hasil analisis dengan menggunakan metode overlay antar

2 (dua) data time series, yang kemudian dilanjutkan dengan analisa pivot

table terhadap data atributnya untuk mengetahui pola pengembangan

kelapa sawit, diperoleh hasil bahwa secara umum pengembangan kelapa

sawit di Indonesia pada periode 1990 s.d 2000 masih berasal dari lahan

hutan, lahan terlantar (waste land) dan lahan pertanian. Kemudian,

berdasarkan hasil analisis seperti tersaji pada Gambar 1

menunjukkan bahwa pada periode 1990-2000 pengembangan kelapa

sawit terbanyak berasal dari hutan, baik berupa hutan sekunder

(disturbed forest) maupun hutan primer (undisturbed forest)”.

https://sawitindonesia.com/rubrikasi-majalah/artikel/analisis-

penutupan-lahan-dan-perubahannya-menjadi-kelapa-sawit-di-

indonesia-studi-kasus-di-5-pulau-besar-di-indonesia-periode-1990-s-d-

2010/

Gambar 5. Area Sebaran Perkebunan Kalimantan

Page 26: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

6

GEO

2) Data JATAM menyebutkan jumlah izin usaha pertambangan di

Kalimantan Timur per Desember 2012 mencapai 1.488 dengan

luas lahan mencapai 5.410.664 hekatare. Jumlah ini meningkat

dibandingkan periode per Desember 2009 dengan jumlah ijin

1.180 dengan luas lahan 3.085.134 ha. Tahun 2007 jumlah izin yang

diterbitkan 633 kuasa pertambangan dengan luasan lahan

1.725.553 ha

(https://m.tempo.co/read/news/2013/05/28/058483967/izin-

tambang-di-kalimantan-timur-terus-bertambah)

6. Berapakah rata-rata penurunan pertahunnya antara tahun 1990-

2000?

Jawab: 38,593,314.68-29,485,268.32/12=910,804.636 Ha

3. Trend Perubahan Spatio Temporal pada Data Titik

Analisis spatio-temporal, untuk mengembangkan kemampuan berpikir

spasial dapat menggunakan data dan informasi spatial. Informasi data

spsatial pada sebaran titik dapat digunakan untuk mengkaji fenomena

titik panas (Hotspot) kebakaran hutan. Perhatikan contoh gambar peta

sebaran Hotspot di Kalimantan Tahun 2015 dan tahun 2016.

Area

Pertambangan

Gambar 6. Area Pertambangan di Kalimantan

Page 27: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

7

GEO

Berdasarkan gambar 7 di atas dapat diketahui bahwa, terdapat perubahan

trend potensi kebakaran hutan dari tahun 2015-2015 di Kalimantan. Trend

kebakaran hutan pada tahun 2015 tersebar dikawasan pesisir yang

meliputi wilayah Kalimantan Barat, Tengah dan Selatan. Sedangkan trend

pada tahun 2016 mengalami penurunan dengan kejadian bergeser ke

wilayah Kalimantan Barat bagian Tengah.

SOAL LATIHAN

1. Berdasarkan infografis tersebut, provinsi manakah yang memiliki

angka pengangguran tertinggi_______________________________

Dan provinsi manakah yang jumlah penganggurannya

menurun___________________________________________________

2. Ngawi, Aktual.com – Terdapat lima kecamatan di wilayah

setempat yang rawan kekeringan dan air bersih. Berdasarkan

data dari daerah BPBD Kabupaten Ngawi, Sabtu (22/8). Kelima

daerah yang rawan kekeringan tersebut yakni, Kecamatan Padas,

Bringin, Ngawi, Pitu, dan Karanganyar. Berdasarkan

permasalahan tersebut jawablah pertanyaan berikut ini.

Gambar 7. Sebaran Titik Panas di wilayah Kalimantan

Page 28: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

8

GEO

a. Batasan ruang apakah yang tepat digunakan jika memetaan

sebaran daerah terdampak kekeringan? Gambarlah daerah

terdampak kekeringan tersebut pada peta yang telah

disediakan?

b. Mengapa ngawi bagian utara yang rawan kekeringan? Untuk

menganalisis fenomena tersebut batasan ruang apakah yang

tepat digunakan a) administrasi, b) bentuklahan, c) Buffering, d)

Kawasan.

c. Batasilah batasan ruang analisis pada peta berikut ini

3. TEMPO.CO, Bojonegoro - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan

Solo meluas di 96 desa/kelurahan di 15 kecamatan dari total 28

kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Minggu 27 November

2016. Turunnya hujan memicu meningkatnya Tinggi Muka Air

(TMA) di sungai terpanjang di Pulau Jawa ini. Data di Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, 15

kecamatan terdampak banjir itu dilintasi Sungai Bengawan Solo.

Seperti Kecamatan Margomulyo, Ngraho, Padangan, Kasiman,

Purwosari, Gayam, Malo, Kalitidu, Trucuk, Dander, Kecamatan

Kota, Kapas, Kanor, Baureno dan Balen. Lokasi 15 kecamatan

tersebut dilewati Sungai Bengawan Solo.

a. Berdasarkan permasalahan di atas batasan ruang apakah

yang tepat digunakan untuk menganalisis kejadian Banjir di

Kab. Bojonegoro?

b. Batasilah batasan ruang berdasarkan peta berikut ini

c. Bagilah batasan ruang tersebut menjadi satuan ruang

analisis?

d. Kabupaten Bojonegoro termasuk dalam satuan ruang yang

apa?

Page 29: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

MODUL 5

TUJUAN

Mahasiswa mampu menganalisis

hubungan spatial dari pada

fenomena geosfer

SPATIAL LIFE SKILL

Mahasiswa memiliki kemampuan

dalam melakukan analisis spasial

dengan menggunakan Teknologi

Informasi Geospatial dan mampu

menerapkannya dalam

kehidupan.

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

LANGKAH KERJA

LOKASI

Objek-objek penyusun permukaan bumi saling terkait satu dengan yang

lainnya dalam membentuk sistem lingkungan. Jika obyek yang satu

berubah maka sangat besar kemungkinan obyek lain ikut berubah. Dalam

konteks geografi kita bisa memperbandingkan dan menilai distribusi atau

variasi spasial satu obyek terhadap obyek yang lain, ini yang dimaksud

dengan spatial association.

Dari generasi ke generasi, para pengguna peta sering menentukan

tingkat asosiasi antar obyek-obyek yang terpetakan dengan

menggunakan penilaian secara visual yang subyektif. Tingkat asosiasi

antar obyek tersebut dapat dinyatakan sebagai “berkorelasi tinggi”,

“tingkat hubungan rendah”, atau “sedang-sedang saja”. Pertanyaan yang

muncul kemudian adalah seberapa tinggi hubungan antara objek yang

diperbandingkan tersebut secara pasti.

Cara yang paling mudah untuk menilai asosiasi dan korelasi variasi

spasial antar objek di permukaan bumi adalah dengan menggunakan

analisis overlay. Pada analisis ini distribusi dari dua objek area dipetakan

dalam skala yang sama, dan batas-batas kenamakan objek yang satu di

tumpangsusunkan dengan batas-batas kenampakan objek yang lain.

Analisis ini akan menghasilkan tiga kemungkinan hubungan area yang

berbeda, yaitu; (1) area dengan tanpa hubungan sama sekali, (2) area

dengan beberapa bagian yang berhubungan, dan (3) area yang

berhubungan dengan sempurna.

HUBUNGAN SPATIAL (SPATIAL ASSOSIATION)

Kerjakanlah Soal Latihan

Bacalah Materi

Pahamilah Ketrampilan yang akan

di Ukur

Bacalah Tujuan

Pembelajaran

Page 30: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

2

GEO

Gambar 1. Koefisien hubungan antar obyek untuk mengukur asosiasi spasial

Misalnya akan ditentukan hubungan antara curah hujan dengan

banyaknya panen, seperti apa hubungannya dan seberapa besar? Ada

beberapa macam perhitungan yang dapat dilakukan untuk menghitung

tingkat asosiasinya. Berikut ini contoh cara penghitungan kekuatan

hubungan spasial.

HASIL

PANEN C

UR

AH

HU

JAN

R

enda

h T

ingg

i

Gambar 2. Model hubungan spasial antara curah hujan dengan hasil panen

Page 31: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

3

GEO

Untuk mengetahui seberapa jauh tingkat hubungan antara objek dapat

diketahui dengan menggunakan beberapa formula yaitu:

1). The Coefficient Of Areal Correspondence

2). Chi-Square Statistic

3). Kendall’s Q

Diantara tiga metode tersebut yang akan digunakan sebagai dasar

mencari hubungan spatial adalah metode pertama yaitu The Coefficient

Of Areal Correspondence. Perhitungan koefisien ini berdasarkan proporsi

overlapping seperti pada gambar 5.1. di atas. Secara spesifik koefisien ini

merupakan rasio antara area yang overlap dengan total seluruh area.

Secara matematis pernyataan tersebut ditulis sebagai berikut :

C1 = Batau A area Total

overlap yangB dan A Area =

( )( )B or A

B and A

Pada kasus gambar 5.2. maka :

C1 = HPT atau CHT Area

HPT dan CHT Area =

10 33 83

83

++ =

126

83 = 0.66

Koefisien berkisar antara 0, jika tidak ada hubungan sama sekali, hingga

1 jika hubungan sempurna.

2. Hubungan Tingginya Sedimentasi dengan Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan merupakan salah satu bentuk hasil interaksi antara

lingkungan fisik dengan manusia. Interaksi antara manusia dengan

lingkungan fisik dapat berdampak negatif maupun positif. Hal ini dapat

dilihat pada tingginya sedimentasi pada suatu Waduk/danau pasti

dipengaruhi oleh pola penggunaan lahan di daerah hulu.

Gambar 3. Pembagian mintakat DAS

Page 32: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

4

GEO

Gambar 4. Keterkaitan sifat dan karakter endapan sedimen sungai terkait

dengan pola penggunaan lahan di Hulu

Page 33: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

5

GEO

SOAL LATIHAN

Pertanyaan:

1. Jakarta sebagi Ibu Kota Indonesia, pada 5 tahun terakhir selalu

terlanda banjir. Setiap tahun wilayah yang terdampak banjir terus

mengalami peningkatan. Menurut saudara apakah penyebab utama

banjir yang terjadi di daerah Jakarta?

2. Mengapa banjir banyak melanda wilayah Jakarta Utara?

3. Menurut saudara solusi apakah yang tepat untuk mengatasi banjir

yang terjadi di wilayah Jakarta?

4. Bagaimanakah koneksitas antara daerah hulu, tengah dan hilir terkait

dengan banjir melanda di daerah Jakarta?

Page 34: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

6

GEO

Bagaimanakah dampak spatial banjir di Jakrta terhadap kegiatan

ekonomi, masyarakat di wilaya tersebut?

Page 35: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

MODUL 6

TUJUAN

Mahasiswa mampu menganalisis

Pola Spasial dari pada fenomena

geosfer secara benar.

SPASIAL LIFE SKILL

Mahasiswa memiliki kemampuan

dalam menggunakan teknologi

informasi geospatial untuk

melakukan analisis pola spasial

baik secara visual maupun

virtual dengan gambar, citra,

tabel, grafik, peta, dan mampu

menerapkannya dalam

kehidupan

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING DENGAN

TEKNOLOGI INFORMASI GEOSPATIAL

LANGKAH KERJA

POLA SPASIAL

SPATIOTEMPORAL

Pola merupakan istilah dalam geografi yang sering digunakan

dalam melakukan analisis sebaran sebuah objek dipermukaan bumi.

Pola spasial adalah kekhasan sebaran objek baik berupa titik, garis, atau

area di permukaan bumi (Yunus, 2007). Gabuangan kedua istilah pola

dan ruang akan membentuk kekhasan sebaran keruangan gejala geosfer

di permukaan bumi.

Untuk mengkasifikasikan sebaran objek dapat bersifat kualitatif

maupun kuantitatif. Analisis pola sebaran secara visual yang biasanya

menggunakan peta/citra secara analog analisis sebaran umumnya

dilakukan secara kualitatif. Analisis pola secara kualitatif dapat dilakukan

secara visual dengan menggunakan trend sebaran berdasarkan

orientasi arah. Misalnya pola mengelompok di bagian utara, yang

selanjutnya diikuti dengan pertanyaan geografi yang meliputi 5W 1H.

Adapun pola spasial secara kualitatif dapat dilihat pada peta sebaran

bahaya gempa bumi berikut ini.

POLA SPASIAL (SPATIAL PATTERN)

Page 36: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

2

GEO

Gambar 1. Representasi pola spasial bahaya gempabumi di Indonesia.

Sumber: http://inarisk.bnpb.go.id/

Untuk mengkaji lebih mendalam pola tersebut dapat perlu ditunjang

dengan pertanyaan. Misalnya mengapa wilayah sumatera bagian barat

dan papua memiliki bahaya gempa bumi. Untuk menjawab pola tersebut

maka diperlukan sebuah pengetahuan geografi yang cukup baik aspek

fisik dan sosial yang melatar belakang wilayah tersebut memiliki tingkat

bahaya gempabumi lebih tinggi.

Untuk mengetahui pola secara kuantitatif dapat dilakukan

dengan menggunakan teknologi geospasial melalui analisis pola spasial.

Analisis pola spasial tersebut menggunakan parameter pengelompokan.

Adapun contoh dari sebaran pola spasial dari analisis bersifat kuantitatif

maupun kualitatif dapat dilihat pada pola distribusi sebaran hot spot (titik

panas) pada kasus kebakaran hutan berikut.

Gambar 1. Representasi Pola spasial dalam analisis SIG

Page 37: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

3

GEO

Gambar 2. Hasil analisis terhadap pola spasial

Berdasarkan hasil di atas, pola spasial akan dinyatakan dalam pola

mengelompok, menyebar, dan random. Pola mengelompok jika nilai > 1

ke atas, sedangkan random acak =1 dan menyebar <1. Status

mengelompok, menyebar dan random sangat tergantung dari

banyaknya titik dan luas wilayah kajian. Kedua faktor tersebut memiliki

peran yang memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap pola

sebaran/distribusi spasial sebuah objek di permukaan bumi.

Page 38: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

4

GEO

SOAL LATIHAN

1. Pola Titik Panas (Hotspot) lahan di di Pulau Kalimantan

Jelaskan apa perbedaan pola sebaran titik panas di pulau Kalimantan

Pada tahun 2015 dan 2016?

2. Mengapa memiliki pola yang berbeda pada kebakaran hutan

tersebut?

3. Bagaimanakah hubungan pola kebakaran hutan dengan

penggunaan lahan?

4. Bagaimanakah dampak dari kebakaran hutan berdasarkan skala

lokal, regional dan nasional.

5. Bagaimanakah solusi yang adaptif terhadap kebakaran hutan di

Indonesia?

2015 2016

Page 39: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

MODUL 7

TUJUAN

1. Mahasiswa mampu

memahami konsep network

analisis dalam kajian

geografi

2. Mahasiswa mampu

menggunakan network

analisis sebagai dasar

dalam pemikiran geografi

3. Mahasiswa mampu

menerapkan network

analisis untuk

menyelesaikan

permasalahan geosfer

SPASIAL LIFE SKILL

Mahasiswa memiliki kemampuan

dalam menggunakan teknologi

informasi geospatial untuk

melakukan analisis spasial

dengan Network Analisis baik

secara visual maupun virtual

dengan gambar, citra, tabel,

grafik, peta, dan mampu

menerapkannya dalam

kehidupan

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI GEOSPATIAL

LANGKAH KERJA

NETWORK ANALYSIS (ANALISIS JARINGAN)

Analisis jaringan merupakan suatu perpaduan pemikiran yang

logis sistematis yang digambarkan dalam sebuah sistem jaringan yang

saling terkoneksi satu sama lain. Analisa jaringan kerja memungkinkan

suatu perencanaan yang efektif dari suatu rangkaian yang mempunyai

interaktivitas. Sistem berpikir pada jaringan mendasarkan pada prinsip

melihat secara keseluruhan, melihat bagian-bagian, melihat hubungan

antara bagian, dan mempelajari keseluruhan untuk melihat bagian.

Jaringan terdiri dari node (mis. Orang) dan edge (mis. Koneksi

sosial). Ketika berencana untuk melakukan analisis jaringan, perlu

mempertimbangkan apa unit analisisnya, yaitu siapa yang merupakan

aktor. Mereka bisa menjadi orang-orang di tempat kerja kecil atau di

komunitas, tetapi mereka juga bisa menjadi negara bangsa atau

pembangkit listrik. Satu juga perlu mempertimbangkan sampel: berapa

populasi aktor yang terdiri dari jaringan? Hal penting lainnya yang perlu

dipertimbangkan adalah menentukan bentuk ikatan antara dua unit

analisis: apa yang membuat hubungan? Biasanya koneksi mengambil

bentuk beberapa jenis interaksi antara para aktor, yang bisa bersifat

terarah atau timbal balik.

Untuk melakukan analisis jaringan dibutuhkan sekumpulan titik

yang disebut node, yang dihubungkan oleh busur atau cabang. Analisa

network di awali dari kita mengenal events (kejadian-kejadian) dan

activities (kegiatan-kegiatan). Activities adalah suatu pekerjaan tugas,

dimana penyelesaiannya memerlukan periode waktu, biaya serta fasilitas

Network Analysis (Analisis Jaringan)

Kerjakanlah Soal Latihan

Bacalah Materi

Pahamilah Ketrampilan yang akan

di Ukur

Bacalah Tujuan

Pembelajaran

Page 40: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

2

GEO

tertentu. Biasanya diberi simbol anak panah. Events adalah permulan atau

akhir dari suatu kegiatan. Biasanya diberi simbol lingkaran. Banyak hal

yang dapat dipresentasikan dengan network, sistem komunikasi, sistem

distribusi, perencanaan proyek dan lain-lain.

Teknologi Informasi Geospatial seperti Sistem Informasi Geografis

(SIG), google map, dapat digunakan untuk menentukan sebuah rute,

ataupun jarak terpendek dari sebuah lokasi yang akan kita tuju. Analisis

jaringan membantu dalam mengidentifikasi lokasi optimal untuk layanan

yang akan disediakan. Misalnya rute optimal/jarak terpendek akan

mewakili total biaya rute dalam meter serta dalam menit dikembangkan.

Analisis jaringan dalam SIG banyak diterapkan dalam kajian

trasnportasi, jaringan listrik, air, banjir, kemacetan, dan kegiatan lain

yang membutuhka koneksitas. Analisis Jaringan dalam GIS didasarkan

pada sub-disiplin matematika dari teori grafik dan topologi. Jaringan apa

pun terdiri dari satu set simpul dan tepi yang terhubung. Teori grafik

menjelaskan, mengukur, dan membandingkan grafik atau jaringan. ...

Contoh sederhana jaringan di GIS dapat berupa jalan, kabel listrik, atau

pusat kota.

Kehadiran teknologi informasi geospatial yaitu google map, sangat

membantu masyarakat secara luas dalam melakukan analisis jaringan

kususnya mencari rute terpendek, tercepat, dan kemacetan yang pada

akhirnya menuntut seseorang untuk melakukan pengambilan sebuah

keputusan.

Gambar 1. Model-model analisis jaringan

Sumber: https://esri-es.github.io/awesome-

arcgis/arcgis/products/extensions/network-analyst/

Page 41: Orientasi Lokasi (Location Orientation) Lokasi absolut dan ...Mahasiswa mampu menentukan lokasi secara absolut dan relatif 2. Pahamilah Mahasiswa mampu ... posisi secara absolut tidak

PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SPASIAL DALAM KONTEKS LIFE BASE LEARNING

EMAIL TWITTER HANDLE TELEPHONE LINKEDIN URL

3

GEO

Gambar 2. Pencarian rute terpendek, waktu tercepat dan bebas

kemacetan menuju kota Batiu.

Berdasarkan contoh gambar 2 di atas menunjukkan informasi spatial

berupa rute terpendek, waktu, dan hambatan kemacetan yang terjadi saat

ini. Informasi tersebut menuntut seseorang untuk melakukan

pengambilan sebuah keputusan rute mana yang paling efektif dengan

mempertimbangkan beberpa hal.

SOAL LATIHAN

1. Kemacetan di Kota Malang saat ini telah mendekati titik merah.

Artinya kota Malang akan menjadi salah satu Kota Termacet di

Jawa Timur. Berdasarkan permasalahan tersebut analisislah

wilayah manakah yang memiliki sumbangan kemacetan di Kota

Malang paling tinggi?

2. Mengapa wilayah tersebut memiliki pengaruh paling tinggi

terhadap kemacetan di Kota Malang?

3. Wilayah manakah di Kota Malang terancam macet?

4. Seperti apakah pola kemacetan yang terjadi di Kota Malang?

5. Bagaimanakah dampak kemacetan yang terjadi di kota Malang

terhadap kegiatan sosial ekonomi masyarakat?