nyeri pelvik

22
NYERI PELVIK DAN TATALAKSANANYA Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNSOED/RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Upload: anonymous-uaja8qsyt2

Post on 11-Jul-2016

40 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

NYERI PELVIK DAN TATALAKSANANYA  

 

Bagian Obstetri dan GinekologiFK UNSOED/RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto

NYERI PELVIK (NP)

Akut (NPA) kronik (NPK) Kelainan genitalia – non ginekologik. Pemeriksaan dan laboratorium yang tepat mungkin multidisiplin. 10% wanita yang datang untuk pemeriksaan ginekologik ditemukan NPK.

N P A

Dihubungkan dengan tanda dari stress fisiologik

Tanda pertama penurunan kualitas hidup, perlu pemeriksaan tertentu dan cara diagnosis yag tepat.

N P K

Prevalensi lebih sedikit dari dismenorea.

Patofisiologi bervariasi (seperti rasa ketakutan, kele- lahan, libido turun, gangguan makan dan gangguan libido.

Terjadi pada 15% pasien post histerektomi dan 1/3 kasus pada laparoskopi operatif.

N P A

Kunjungan ke unit gawat darurat paling banyak dengan waktu kunjungan yang singkat.

Sumber terjadinya NPA, secara patofisiologi mudah diidentifikasi.

Penyebab : Ginekologik adexexa Lainnya KET, infeksi pelvik, - Infeksi TUR + batu TORSI, ovulasi - Infeksi usus Ginekologik uterus - Appendisitis Abortus, mioma - Aneurisme aorta

- Perforasi ulkus - Divertikulitis - Pancreatitis.

N P K

A. Riwayat penyakit harus jelas karakter, lokalisasi, timbul, lama rasa nyeri.

Tidak ada symptom yang khas dari traktus urinarius sebagai sumber rasa nyeri pasien.

Faktor yang merubah keadaan menjadi lebih jelek, harus diidentifikasi seperti diit, aktivitas pergerakan usus, pengisian kandung kencing dan aktivitas seksual.

Dipastikan ada kah “seksual abuse” pada pasien ini.

N P K

B. Skrening yang jelas untuk depresi, gangguan tidur

1. Psycososial stress: perkawinan, keuangan, sosial, seksual.2. Tes-tes yang mudah untuk depresi harus dikerjakan.3. Pertanyaan masalah kesulitan tidur.4. Pasien-pasien dalam keadaan stress psycososial harus dinilai patologi organiknya.

PEMERIKSAAN FISIK

a. Lengkap, terarah dengan kelainan yang ada.

b. Kelainan non organik : pemeriksaan abdomen lengkap pemeriksaan nyeri pada pertengahan dan bagian rendah tulang belakang. - Pemeriksaan pelvik. - Pemeriksaan rektal.

c. Pap smear dan biakan jaringan bila perlu.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan indikasi- indikasi .

2. Rutin: Hb, eritrosit, penyakit yang berhubungan dengan hubungan seksual, urin lengkap dan kultur urin.

3. Pemeriksaan khusus: sistoskopi, sigmoidenskopi, anuskopi, colposkopi, gastroskopi, konsul gastro- enterologi.

PEMERIKSAAN LANJUT

USG, CT Scan, MRI pada kasus-kasus tertentu (seperti curiga ganas) terutama pasien abuse, curiga ganas.

Barium enema , IV - pyelografi

PENYEBAB NPK

Ginekologik : Ekstra ut: perlekatan, KE kronik, infeksi pelvik kronik, kista endometriosis.

Uterus: endometriosis, fibroid, polip endometriosis, IUD, “Pelvic

congestive disease”, relaksasi pelvik.

PENYEBAB NPK

Urologik : infeksi trak urin, dysynergia detrusor, cystitis, batu sindroma uretheral.

Gastrointestional: batu empedu, konstipasi kronik, apendisitis kronik, penyakit devertikular, oesophagitis enterokolitis, tukak lambung, duodenal, infeksi usus, sindroma iritasi usus, neoplasi, pancreatitis.

PENYEBAB NPK

Muskuloskletal :spondititis, penyakit degeneratif sendi,fibromyositis, hernia, herpes zoster, NTB,nyeri otot pascial, obesitas, osteoporosis.

PENYEBAB NPK LAIN-LAIN

Abuse, insufisiensi adrenal, gangguan personalitidepresi, obat-obatan, keracunan metal, hiperparatirodism, adenitis mesenterik, TBC pelvik, parasit,stress, penyakit sickle cell, gangguan tidur, stresspsikososial.

LAPAROSKOPI

Diperlukan untuk evaluasi dan pengobatan.

50% pemeriksaan klinis normal – pada LO ada kelainan patologi jelas.

20% kelainan patologi secara pemeriksaan klinis pada LO normal

MULTIDISIPLIN

Pskiatri, pekerja sosial, “Psycal trerapist”,gastroeterologist, anestesiologist, ortopedik, dll.

MASALAH SPESIFIK YANG HARUS DIPERHATIKAN

“Pelvic congestive syndrome”

Nyeri + rasa berat pelvik. Laparoskopi – venography. Pengobatan: operasi, aktivitas, perubahan posisi.

“OVARIAN REMNAT SYNDROME”

Nyeri kronik pasca histerektomi, ooporektomi unilateral jaringan ikat.

pasca operasi sulit/endometriosis. pada operasi kasus menopause dimana salah

satu ovarium ditinggal, FSH dan LH lebih rendah daripada yang diduga.

IRITABLE BOWEL SYNDROME

Sumber nyeri gastrointestional daripada NPK perut nyeri kolik – sensasi penuh di rektum – rasa nyeri sejalan dengan gerakan usus, makin parah 1-2 jam sesudah makan, keluhan konstipasi+diare.

Pada wanita disertai kenaikan rasa takut, depresi histeri.

Pengobatan: dosis rendah anti depreson anxiolytic.

“UROLOGIC DISORDER CAUSE PELVIC PAIN”

Sindroma uretral garis tengah abdomen bawah, palpasi uretral di bawah simpifis.

Cystitis

MANAJEMEN NYERI PELVIK

Penyebab yang jelas dari rasa nyeri diobati secara medikal atau operatif.

NPK Supresi ovulasi engan pil KB. Banyak pengobatan yang keberhasilan sementara harus menentukan strategi pengobatan yang benar. Analgesik

- pemakaian narkotika – sebatas kurangi resiko emosional dan ketergantungan fisik.

- pemberian narkotika – sebatas hilangkan rasa nyeri. - obat anti inflamasi (nonsteroid) atau obat relaksasi otot.