nitrat organik
TRANSCRIPT
Nitrat Organik
Nitrat organik bermanfaat sebagai antiangina telah dikenal sejak 1867. Brunto
menggunakan aminitrit untuk mengatasi nyeri angina. Pengalaman menggunakan
nitrat organik, dua masalah utama muncul, yaitu toleransi dan penurunan tekanan
darah secara nyata sehingga berbahaya pada infark jantung akut (IJA). Nitrat organik
merupakan obat yang penting hingga kini untuk pengobatan penyakit jantung
iskemik, dan efektifitasnya telah ditunjukkan dalam studi klinis menurunkan
mortalitas, mengurangi cedera iskemik dan luas infark.
KIMIA
Nitrat organik adalah ester alkohol polivalen dengan asam nitrat, sedangkan
nitrit organik adalah ester asam nitrit. Ester nitrat (-C-O-NO2) dan nitrit (-C-O-NO)
berbeda dengan senyawa nitro (C-NO2). Jadi nama nitrogliserin adalah salah untuk
senyawa gliseril trinitrat tetapi nama ini telah diterima secara luas dan resmi.
Amilnitrit, ester asam nitrit dengan alkohol, merupakan cairan yang mudah
menguap dan biasa diberikan melalui inhalasi. Nitrat organik dengan berat molekul
rendah (misalnya nitrogliserin) berbentuk seperti minyak, relatif mudah menguap.
Sedangkan ester nitrat lainnya yang berat molekulnya tinggi (misalnya eritritil
tetranitrat, pentaeritritol tetranitrat dan isosorbid dinitrat) berbentuk padat. Golongan
nitrat mudah larut dalam lemak, sedangkan metabolitnya lebih mudah larut dalam air.
Nitrat dan nitrit organik serta senyawa lain yang dapat berubah dalam tubuh menjadi
nitrogen oksida (NO) secara kolektif disebut nitrovasodilator.
FARMAKODINAMIK
Mekanisme kerja
Secara in vivo nitrat organik merupakan prodrug yaitu menjadi aktif setelah
dimetabolisme dan mengeluarkan nitrogen monoksida (NO, endothelial derived
relaxing factor /EDRF). Biotransformasi nitrat organik yang berlangsung intraseluler
ini agaknya dipengaruhi oleh adanya reduktase ekstrasel dan reduced tiol (glutation)
intrasel. NO akan membentuk kompleks nitrosoheme dengan guanilat siklase dan
menstimulasi enzim ini sehingga kadar Cgmp meningkat. Selanjutnya cGMP akan
menyebabkan defosforilasi miosin, sehingga terjadi relaksasi otot polos.
Mekanisme kedua nitrat organik adalah bersifat endothelium-dependent,
dimana akibat pemberian obat ini akan dilepaskan prostasiklin (PGI2) dari
endothelium yang bersifat vasodilator. Pada keadaan dimana endothelium mengalami
kerusakan seperti aterosklerosis dan iskemia, efek ini hilang.
Atas dasar kedua hal ini maka nitrat organik dapat menimbulkan vasodilatasi
dan mempunyai efek antiagregasi trombosit.
Efek Kardiovaskular
Nitrat organik menurunkan kebutuhan dan meningkatkan suplai oksigen
dengan cara mempengaruhi tonus vaskular.
Nitrat organik menimbulkan vasodilatasi semua sistem vaskular. Pada dosis
rendah nitrat organik menimbulkan venodilatasi sehingga terjadi pengumpulan darah
pada vena perifer dan dalam splanknikus. Venous pooling ini menyebabkan
berkurangnya alir balik darah ke dalam jantung, sehingga tekanan pengisian ventrikel
kiri dan kanan (preload) menurun. Dengan cara ini, maka kebutuhan oksigen miokard
akan menurun.
Efek lain
Nitrovasodilator menimbulkan relaksasi otot polos bronkus, saluran empedu,
saluran cerna dan saluran kemih. Tetapi karena efeknya hanya selintas, maka tidak
bermakna secara klinis. Peningkatan cGMP oleh nitrat organik dapat menurunkan
agregasi trombosit tetapi sejumlah studi prospektif tidak menunjukkan manfaat dalam
meningkatkan survival pasien dengan infark jantung akut.
FARMAKOKINETIK
Nitrat organik diabsorbsi dengan baik lewat kulit, mukosa sublingual dan oral.
Metabolisme obat-obat ini dilakukan oleh nitrat organik larut lemak menjadi
metabolitnya yang larut air yang tidak aktif atau mempunyai efek vasodilatasi lemah.
Efek lintas pertama dalam hati ini menyebabkan bioavaibilitas nitrat organik oral
sangat kecil (nitro-gliserin dan isosorbid dinitrat < 20%). Oleh karena itu, untuk
meningkatkan kadar obat dalam darah secara cepat, serangan akut angina diatasi
dengan preparat sublingual. Contoh nitrat organik sub-lingual yang banyak di pasar
adalah nitrogliserin dan isosorbid dinitrat. Pada pemberian sublingual, kadar puncak
plasma nitrogliserin tercapai dalam 4 menit, waktu paruh 1-3 menit. Metabolit
dinitratnya yang mempunyai efek vasodilatasi 10 x kurang kuat, mempunyai waktu
paruh kira-kira 40 menit.
Sediaan lain nitrat organik adalh preparat transdermal, seperti salep atau
plester. Plester nitrogliserin dirancang untuk penggunaan 24 jam dan melepaskan 0.2
mg-0.8 mg obat tiap jam. Mula kerja lama dengan puncak efek tercapai dalam 1-2
jam. Salep nitrogliserin (2%) diletakkan pada kulit 2.5-5 cm2, dosisnya disesuaikan
untuk tiap pasien. Efek terapi muncul dalam 30-60 menit dan bertahan selama 4-6
jam. Bentuk salep biasanya digunakan untuk mencegah angina yang timbul malam
hari. Preparat transdermal sering menimbulkan toleransi, sehingga terapi perlu
dihentikan selama 8-12 jam.
SEDIAAN DAN POSOLOGI
Untuk mengatasi serangan angina akut, maka digunakan dalam formula kerja
cepat seperti preparat sublingual. Mula kerja terjadi dalam 1-2 menit, tetapi efeknya
menghilang setelah 1 jam. Gunakan dosis terkecil yang masih efektif. Pasien
seharusnya menghubunhi dokter atau rumah sakit bila serangan angina tidak
menghilang setelah mendapat 3 tablet dalam 15 menit, karena ada kemungkinan
mengalami infark jantung atau nyeri sebab lain. Tablet sublingual mungkin juga
digunakan sebagai profilaksis jangka pendek, yaitu misalnya sebelum melakukan
aktivitas fisik.
Untuk pencegahan serangan angina pada angina kronik, digunakan sediaan
nitrat organik oral. Dosis obat harus disesuaikan agar kadar plasma efektif tercapai
setelah mengalami efek lintas pertama di hati. Isosorbid dinitrat 10-30 mg, 2-3 kali
sehari atau preparat nitrogliserin lepas lambat biasanya digunakan untuk mengurangi
frekuensi serangan angina. Efek obat tercapai dalam 60-90 menit dan berakhir dalam
3-6 jam. Efek terapi mungkin ditunjang oleh efek antiangina yang lemah dan
metabolitnya. Untuk mencegah timbulnya toleransi, obat dihentikan selama 8-12 jam
biasanya malam hari. Nitrogliserin intravena mempunyai mula kerja yang cepat,
tetapi efeknya juga cepat hilang jika infus dihentikan. Oleh karena itu, pemberian
nitrogliserin IV dibatasi untuk pengobatan angina berat dan angina berulang saat
istirahat.
EFEK SAMPING, PERHATIAN DAN KONTRAINDIKASI
Efek samping
Efek samping nitrat organik umumnya berhubungan dengan efek
vasodilatasinya. Pada awal terapi sering ditemukan sakit kepala, flushing karena
dilatasi arteri serebral. Sakit kepala biasanya berkurang setelah beberapa kali
pemakaian atau pengurangan dosis obat. Parasetamol dapat membantu mengurangi
sakit kepala. Dapat terjadi hipotensi postural. Oleh sebab itu pasien diminta duduk
sebelum mendapat nitrat organik dengan mula kerja cepat. Bila hipotensi berat terjadi
bersama refleks takikardia, hal ini dapat memperburuk angina.
Ketergantungan nitrat organik dapat terjadi, sehingga pada pasien yang
mendapat nitrat organik dosis tinggi dan lama, penghentian obat harus dilakukan
secara bertahap. Pernah dilaporkan penghentian obat secara mendadak menimbulkan
gejala rebound angina. Nitrat organik terutama pentaeritritol tetranitrat dapat
menimbulkan rash. Untuk mengurangi eritema pada penggunaan plester nitrat
organik, daerah kulit tempat aplikasi obat perlu diubah-ubah.
INDIKASI
Angina Pektoris
Nitrat organik digunakan untuk pengobatan berbagai jenis pektoris. Walaupun
data yang ada tidak menunjukkan bahwa nitrat organik menurunkan mortalitas atau
nitrat organik menurunkan mortalitas atau kejadian infark jantung baru, obat ini
digunakan secara luas untuk angina tidak stabil.
Infark jantung
Dalam beberapa laporan awal penggunaan nitrat organik pada infark jantung
akut dapat mengurangi luas infark dan memperbaiki fungsi jantung, tetapi data
selanjutnya menunjukkan hasil yang kontradiktif sehingga tidak direkomendasikan.
Gagal jantung kongestif
Penggunaan nitrat organik untuk gagal jantung kongestif biasanya dalam
bentuk kombinasi. Kombinasi nitrat organik dan hidralazin dilaporkan memperbaiki
survival pasien gagal jantung. Penelitian lain menunjukkan kemungkinan penggunaan
pengahmbat EKA dalam pertama terapi gagal jantung dengan vasodilator, diikuti oleh
lini kedua penghambat reseptor angiotensin atau kombinasi nitrat organik-hidralazin.
Referensi:
Departemen Farmakologi dan Terapeutik UI. 2007. Farmakologi dan Terapi.
Edisi 5. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
Stringer, Janet L. 2008. Konsep Dasar Farmakologi Panduan untuk
Mahasiswa. Edisi 3. Jakarta: EGC.