nematoda usus

92
HELMINTOLOGI HELMINTOLOGI OLEH OLEH : Dra. Nuzulia : Dra. Nuzulia Irawaty, MS Irawaty, MS

Upload: wara-permeswari-wardhani

Post on 13-Apr-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nematoda usus

TRANSCRIPT

Page 1: NEMATODA USUS

HELMINTOLOGIHELMINTOLOGI

OLEHOLEH : Dra. Nuzulia Irawaty, MS : Dra. Nuzulia Irawaty, MS

Page 2: NEMATODA USUS

DEFINISIDEFINISI

HELMINTOLOGI ialah ilmu yang mempe-HELMINTOLOGI ialah ilmu yang mempe-lajari tentang parasit berupa cacing serta lajari tentang parasit berupa cacing serta penyakit-penyakit yang ditimbulkannya.penyakit-penyakit yang ditimbulkannya.

Page 3: NEMATODA USUS

Klasifikasi Klasifikasi

1.1. NemathelminthesNemathelminthes – – Nematoda = cacing gilik (roundworm)Nematoda = cacing gilik (roundworm)2. Platyhelminthes2. Platyhelminthes

1.1. Trematoda = cacing daun (flukes)Trematoda = cacing daun (flukes)2.2. Cestoda = cacing pita (tapeworm)Cestoda = cacing pita (tapeworm)

Page 4: NEMATODA USUS

NEMATODANEMATODA

MORFOLOGI DAN DAUR HIDUPMORFOLOGI DAN DAUR HIDUP1.1. silindris memanjang atau filiform dengan silindris memanjang atau filiform dengan

kedua ujung meruncing.Tidak kedua ujung meruncing.Tidak bersegmen.bersegmen.

2.2. Ukuran bervariasi dari < 5mm sampai 1 Ukuran bervariasi dari < 5mm sampai 1 meter.meter.

3.3. Mempunyai mulut, esofagus dan anus yg Mempunyai mulut, esofagus dan anus yg penting untuk diagnostikpenting untuk diagnostik

4.4. Kelamin umumnya terpisahKelamin umumnya terpisah

Page 5: NEMATODA USUS

5. Reproduksi5. ReproduksiA.A. OviparOviparB.B. LarviparousLarviparous

6. Cara infeksi :6. Cara infeksi :A.A. Tertelan telur atau larvaTertelan telur atau larvaB.B. Larva menembus kulitLarva menembus kulitC.C. Tertelan larva dalam kistaTertelan larva dalam kistaD.D. Vektor arthropoda.Vektor arthropoda.

Page 6: NEMATODA USUS

Klasifikasi Klasifikasi

Menurut tempat hidupnya pada hospes Menurut tempat hidupnya pada hospes nematoda dibagai menjadi :nematoda dibagai menjadi :

A.A. Nematoda UsusNematoda UsusB.B. Nematoda JaringanNematoda Jaringan

Page 7: NEMATODA USUS

NEMATODA USUSNEMATODA USUS

Hospes : manusiaHospes : manusiaSebagaian besar menyebabkan maasalah Sebagaian besar menyebabkan maasalah kesehatan masyarakat di Indonesia.kesehatan masyarakat di Indonesia.Sejumlah spesies ditularkan melalui tanah Sejumlah spesies ditularkan melalui tanah disebut”soil transmitted helminths” a.l.disebut”soil transmitted helminths” a.l.– Ascaris lumbricoides - Trichuris trichiuraAscaris lumbricoides - Trichuris trichiura– Necator americanus - Strongyloides stercoralisNecator americanus - Strongyloides stercoralis– Ancylostoma duodenale – Trichostrongylus sppAncylostoma duodenale – Trichostrongylus spp..

Page 8: NEMATODA USUS

Nematoda usus penting lainnya;Nematoda usus penting lainnya;

– Oxyuris vermicularisOxyuris vermicularis– Trichinella spiralisTrichinella spiralis

Page 9: NEMATODA USUS

Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides

Hospes/Penyakit : Manusia / askariasisHospes/Penyakit : Manusia / askariasisDistribusi geografik : Distribusi geografik : – KosmopolitKosmopolit– Di Indonesia prevalensinya 60 – 90 %Di Indonesia prevalensinya 60 – 90 %

Page 10: NEMATODA USUS

Morfologi dan daur hidupMorfologi dan daur hidup

Hidup di dalam rongga usus halusHidup di dalam rongga usus halusCacing jantan Cacing jantan – panjang 10-30 cmpanjang 10-30 cm– Ekornya melingkarEkornya melingkar

Cacing betinaCacing betina– Panjang 22 – 35 cmPanjang 22 – 35 cm– bertelur 200.000 butir/hari/ekorbertelur 200.000 butir/hari/ekor

Page 11: NEMATODA USUS

Telur Telur – Yang dibuahi 60 x 45 Yang dibuahi 60 x 45 – Yang tidak dibuahi 90 x 40Yang tidak dibuahi 90 x 40– Matang di tanah pada lingkungan yang sesuai Matang di tanah pada lingkungan yang sesuai

dalam waktu kurang lebih 3 minggu dalam waktu kurang lebih 3 minggu

Cara infeksi : tertelan telur infektif.Cara infeksi : tertelan telur infektif.

Page 12: NEMATODA USUS
Page 13: NEMATODA USUS
Page 14: NEMATODA USUS
Page 15: NEMATODA USUS
Page 16: NEMATODA USUS
Page 17: NEMATODA USUS
Page 18: NEMATODA USUS
Page 19: NEMATODA USUS
Page 20: NEMATODA USUS
Page 21: NEMATODA USUS
Page 22: NEMATODA USUS

Patologi dan gejala klinisPatologi dan gejala klinis

1.1. Larva pada paru-paru Larva pada paru-paru sindroma sindroma Loeffler.Loeffler.

2.2. Cacing dewasaCacing dewasa1.1. Gangguan usus ringanGangguan usus ringan2.2. Infeksi berat : Infeksi berat :

malabsorbsi yang memperberat malnutrisimalabsorbsi yang memperberat malnutrisiIleusIleusInfeksi ektopik ke empedu, appendix atau Infeksi ektopik ke empedu, appendix atau bronkus.bronkus.

Page 23: NEMATODA USUS

Diagnosis Diagnosis

Menemukan telur dalam tinjaMenemukan telur dalam tinja– Pada pemeriksaan langsung atauPada pemeriksaan langsung atau– Pemeriksaan konsentrasiPemeriksaan konsentrasi

Page 24: NEMATODA USUS

Pengobatan Pengobatan

Perorangan atau masal pada masyarakatPerorangan atau masal pada masyarakatObat-obat yang dapat digunakan :Obat-obat yang dapat digunakan :– PiperasinPiperasin– Pirantel pamoatPirantel pamoat– Mebendazol atauMebendazol atau– Albendazol Albendazol

Page 25: NEMATODA USUS

Syarat-syarat untuk pengobatan masal:Syarat-syarat untuk pengobatan masal:– Obat mudah diterima masyarakatObat mudah diterima masyarakat– Aturan pakai sederhanaAturan pakai sederhana– Efek samping minimEfek samping minim– Bersifat polivalenBersifat polivalen– Harga murah.Harga murah.

Page 26: NEMATODA USUS

Prognosis Prognosis

BaikBaikTanpa pengobatan dapat sembuh sendiri Tanpa pengobatan dapat sembuh sendiri selama 1,5 tahunselama 1,5 tahunTingkat kesembuhan setelah pengobatan Tingkat kesembuhan setelah pengobatan 70-99%70-99%

Page 27: NEMATODA USUS

Epidemiologi Epidemiologi

Di Indonesia prevalensi askariasis tinggi, Di Indonesia prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak.terutama pada anak.Kurangnya pemakaian jamban keluargaKurangnya pemakaian jamban keluargaKebiasaan memakai tinja sebagai pupuk.Kebiasaan memakai tinja sebagai pupuk.Tanah liat , kelembaban tinggi dan suhu Tanah liat , kelembaban tinggi dan suhu 2525°°-30-30° C sangat baik untuk ° C sangat baik untuk perkembangan telur menjadi infektif.perkembangan telur menjadi infektif.

Page 28: NEMATODA USUS

Toxocara canis dan Toxocara catiToxocara canis dan Toxocara cati

Hospes Hospes – Toxocara canisToxocara canis : anjing : anjing– Toxocara catiToxocara cati : kucing : kucing

Page 29: NEMATODA USUS

Morfologi Morfologi Menyerupai Menyerupai Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoidesToxocara canisToxocara canis::– Jantan : 3,6 – 8,5 cmJantan : 3,6 – 8,5 cm– Betina : 5,7 – 10,0 cm.Betina : 5,7 – 10,0 cm.– Mempunyai sayap servikal seperti lansetMempunyai sayap servikal seperti lanset

Toxocara cati :Toxocara cati :– Jantan : 2,5 – 7,8 cmJantan : 2,5 – 7,8 cm..– .betina : 2,5 – 14,0 cm..betina : 2,5 – 14,0 cm.– Sayap servikal lebar Sayap servikal lebar menyerupai kepala ular kobra. menyerupai kepala ular kobra.– Ekor jantan : kedua spesies hampir sama Ekor jantan : kedua spesies hampir sama digitiformdigitiform

Page 30: NEMATODA USUS

Patologi dan Gejala KlinisPatologi dan Gejala Klinis

Cara Infeksi : Tertelan telur infektif Cara Infeksi : Tertelan telur infektif Larva tidak menjadi dewasa pada Larva tidak menjadi dewasa pada manusia.manusia.Visceral Larva Migrans (VLM)Visceral Larva Migrans (VLM)

Page 31: NEMATODA USUS

Diagnosis Diagnosis

Menemukan larva/potongan larva dalam Menemukan larva/potongan larva dalam jaringanjaringan sukar. sukar.Reaksi imunologi Reaksi imunologi

Page 32: NEMATODA USUS

CACING TAMBANGCACING TAMBANG(HOOKWORM)(HOOKWORM)

1.1. Necator americanusNecator americanus Manusia Manusia2.2. Ancylostoma duodenaleAncylostoma duodenale Manusia Manusia3.3. Ancylostoma brazilienseAncylostoma braziliense kucing, kucing,

anjinganjing4.4. Ancylostoma caninumAncylostoma caninum anjing, kucing anjing, kucing5.5. Ancylostoma ceylanicumAncylostoma ceylanicum anjing, anjing,

kucingkucing

Page 33: NEMATODA USUS

Necator americanus Necator americanus dandan Ancylostoma Ancylostoma duodenaleduodenale

Dulu disebut cacing tambang, karena ditemukan Dulu disebut cacing tambang, karena ditemukan pada buruh tambang di Eropa.pada buruh tambang di Eropa.Hospes Hospes Manusia ManusiaPenyakit Penyakit nekatoriasis dan nekatoriasis dan

ankilostomiasisankilostomiasisDistribusi GeografikDistribusi Geografik– Daerah katulistiwa, pertambangan dan perkebunan.Daerah katulistiwa, pertambangan dan perkebunan.– Prevalensi di Indonesia sekitar 40%Prevalensi di Indonesia sekitar 40%

Page 34: NEMATODA USUS

Morfologi dan Daur HidupMorfologi dan Daur Hidup

Hidup di rongga usus halus dgn mulut Hidup di rongga usus halus dgn mulut melekat pada mukosa dinding usus.melekat pada mukosa dinding usus.Necator americanusNecator americanus– Menyerupai huruf S Menyerupai huruf S – Mulut mempunyai sepasang benda khitinMulut mempunyai sepasang benda khitin– Panjang C.betina kurang lebih 1 cmPanjang C.betina kurang lebih 1 cm– Bertelur kira-kira 9000 / hari/ ekorBertelur kira-kira 9000 / hari/ ekor– Panjang C. jantan kurang lebih 0,8 cm.Panjang C. jantan kurang lebih 0,8 cm.

Page 35: NEMATODA USUS
Page 36: NEMATODA USUS
Page 37: NEMATODA USUS

Mulut Mulut Necator americanusNecator americanus

Page 38: NEMATODA USUS

Mulut N.americanusMulut N.americanus

Page 39: NEMATODA USUS

Mulut Mulut N. americanusN. americanus

Page 40: NEMATODA USUS

Larva rhabditiformLarva rhabditiform

Page 41: NEMATODA USUS

Larva filariformLarva filariform

Page 42: NEMATODA USUS

Ancylostoma duodenaleAncylostoma duodenale

Menyerupai huruf CMenyerupai huruf CMulut mempunyai 2 pasang gigiMulut mempunyai 2 pasang gigiCacing betina bertelur 10.000/hari/ekorCacing betina bertelur 10.000/hari/ekor

Page 43: NEMATODA USUS

Mulut Mulut A. duodenaleA. duodenale

Page 44: NEMATODA USUS

A.duodenaleA.duodenale

Page 45: NEMATODA USUS

Telur Cacing TambangTelur Cacing Tambang– Bentuk oval,60 x 40 Bentuk oval,60 x 40 , dinding tipis, , dinding tipis,

jernih,berisi 4-8 sel jernih,berisi 4-8 sel – Dikeluarkan dengan tinjaDikeluarkan dengan tinja– Menetas dalam waktu 1 – 1,5 hariMenetas dalam waktu 1 – 1,5 hari larva larva rhabditiform , 3 hr kemudian rhabditiform , 3 hr kemudian larva larva

filariformfilariformCara InfeksiCara Infeksi : : larvalarva filariform filariform menembus kulitmenembus kulit larva A. duodenale dapat masuk larva A. duodenale dapat masuk tubuh melalui muluttubuh melalui mulut

Page 46: NEMATODA USUS
Page 47: NEMATODA USUS
Page 48: NEMATODA USUS

Patologi dan gejala KlinisPatologi dan gejala Klinis1.1. Stadium larva :Stadium larva :

1.1. Pada kulit Pada kulit ground itch ground itch2.2. Pada paru Pada paru pneumoniotis ringan pneumoniotis ringan

2.2. Stadium dewasa: Stadium dewasa: – Tergantung : a) spesies dan jumlah cacingTergantung : a) spesies dan jumlah cacing b) keadaan gizi (Fe dan protein)b) keadaan gizi (Fe dan protein)– Anemia hipokrom mikrositerAnemia hipokrom mikrositer– Tiap ekor cacing menyebabkan kehilangan darah:Tiap ekor cacing menyebabkan kehilangan darah:

N. americanusN. americanus 0,005 – 0,1 cc / hari 0,005 – 0,1 cc / hariA. duodenaleA. duodenale 0,08 – 0,34 cc/hari 0,08 – 0,34 cc/hari

Page 49: NEMATODA USUS

Diagnosis Diagnosis

Menemukan telur dalam tinja segarMenemukan telur dalam tinja segarDiagnosa spesies Diagnosa spesies biakan tinja Harada – biakan tinja Harada –MoriMori

PengobatanPengobatanPirantel pamoat, MebendazolPirantel pamoat, Mebendazol

Page 50: NEMATODA USUS

Epidemiologi Epidemiologi

Di Indonesia insidens tinggi di daerah Di Indonesia insidens tinggi di daerah pedesaan, khususnya perkebunan.pedesaan, khususnya perkebunan.Kebiasaan defekasi di tanah dan Kebiasaan defekasi di tanah dan pemakaian tinja sebagai pupukpemakaian tinja sebagai pupukTanah yang baik untuk pertumbuhan larva Tanah yang baik untuk pertumbuhan larva : tanah gembur (pasir, humus) dengan : tanah gembur (pasir, humus) dengan suhu optimum : N. americanus 28suhu optimum : N. americanus 28°° – 32 – 32 °° CC

A. duodenale 23 A. duodenale 23 °° – 25 – 25 °° C C

Page 51: NEMATODA USUS

Cacing Tambang BinatangCacing Tambang Binatang

Spesies dan Hospes :Spesies dan Hospes :– Ancylostoma braziliense : kucing , anjingAncylostoma braziliense : kucing , anjing– Ancylostoma caninum : anjing, kucingAncylostoma caninum : anjing, kucing– Ancylostoma ceylanicum: anjing , kucing.Ancylostoma ceylanicum: anjing , kucing.

Penyakit : Penyakit : cutaneous larva migrans(CLMcutaneous larva migrans(CLM)) atau atau creeping eruptioncreeping eruption

Penyebaran Geografik: tropik dan Penyebaran Geografik: tropik dan subtropiksubtropik

Page 52: NEMATODA USUS

Morfologi :Morfologi :

– A. braziliense : 2 pasang gigi yang tidak sama A. braziliense : 2 pasang gigi yang tidak sama besar, panjang cacing jantan 4,7 – besar, panjang cacing jantan 4,7 – 6,3 mm, c.betina 6,1-8,4 mm.6,3 mm, c.betina 6,1-8,4 mm.

– A. caninum : 3 pasang gigi; panjang cacing A. caninum : 3 pasang gigi; panjang cacing jantan 10 mm, betina 14 mm.jantan 10 mm, betina 14 mm.

– A. ceylanicum : 2 pasang gigi tidak sama A. ceylanicum : 2 pasang gigi tidak sama besarbesar

Dapat menjadi dewasa pada manusia.Dapat menjadi dewasa pada manusia.

Page 53: NEMATODA USUS

Mulut Mulut A.caninumA.caninum

Page 54: NEMATODA USUS

Patologi dan gejala klinisPatologi dan gejala klinis

Larva tidak menjadi dewasa pada Larva tidak menjadi dewasa pada manusia.manusia.Menyebabkan Menyebabkan creeping eruptioncreeping eruption,,creepingcreeping diseasedisease atau atau cutaneous larva migrans.cutaneous larva migrans.

DiagnosisDiagnosisGambaran klinis khas pada kulitGambaran klinis khas pada kulitBiopsiBiopsi

Page 55: NEMATODA USUS

Pengobatan Pengobatan

Chlorethyl sprayChlorethyl sprayAlbendazol, dosis tunggal 400 mg 3 hari Albendazol, dosis tunggal 400 mg 3 hari berturut-turut. Anak <2 th salep albendazolberturut-turut. Anak <2 th salep albendazol

2%2%

Page 56: NEMATODA USUS

TrichostrongylusTrichostrongylus

Hos : sapi, kerbau dan kambing, juga Hos : sapi, kerbau dan kambing, juga manu-manu-

siasiaPen : trikostrongilidiasisPen : trikostrongilidiasisHab : usus halusHab : usus halusCI : tertelan larva infektifCI : tertelan larva infektifP/K : gejala usus ringanP/K : gejala usus ringanDia : menemukan telur dalam tinja. Dia : menemukan telur dalam tinja.

Page 57: NEMATODA USUS

Trichuris trichiuraTrichuris trichiura(cacing cambuk)(cacing cambuk)

Hospes : ManusiaHospes : ManusiaPenyakit : trikuriasis Penyakit : trikuriasis Distribusi Geografis : kosmopolitDistribusi Geografis : kosmopolitMorfologi dan Daur Hidup:Morfologi dan Daur Hidup:– Bagian anterior langsing spt cambuk, bag. Bagian anterior langsing spt cambuk, bag.

posterior gemuk.posterior gemuk.– Cacing betina : lk. 5 cm, ujung ekor membulatCacing betina : lk. 5 cm, ujung ekor membulat– Cacing jantan : lk. 4 cm, ujung ekor melingkar. Cacing jantan : lk. 4 cm, ujung ekor melingkar.

Page 58: NEMATODA USUS
Page 59: NEMATODA USUS
Page 60: NEMATODA USUS
Page 61: NEMATODA USUS

Habitat : colon ascendens, caecum dgn Habitat : colon ascendens, caecum dgn bag. anterior masuk ke dalam mukosa.bag. anterior masuk ke dalam mukosa.Telur : 50-54 Telur : 50-54 , , – menyerupai tempayan dengan penonjolan menyerupai tempayan dengan penonjolan

jernih di kedua kutub.jernih di kedua kutub.– Menjadi matang kira-kira 3-6 minggu di tanah Menjadi matang kira-kira 3-6 minggu di tanah

lembab dan teduh.lembab dan teduh.

Cara infeksi: tertelan telurCara infeksi: tertelan telur

Page 62: NEMATODA USUS

Patologi dan Gejala KlinisPatologi dan Gejala Klinis

Infeksi ringan : tanpa gejalaInfeksi ringan : tanpa gejalaInfeksi berat, terutama pada anakInfeksi berat, terutama pada anak– Ditemukan cacing di seluruh colon dan rektumDitemukan cacing di seluruh colon dan rektum– Prolapsus rektiProlapsus rekti– Sindroma disentri dan anemia.Sindroma disentri dan anemia.

Page 63: NEMATODA USUS

Prolapsus aniProlapsus ani

Page 64: NEMATODA USUS

Diagnosis Diagnosis

Menemukan telur dalam tinjaMenemukan telur dalam tinja

Page 65: NEMATODA USUS

Pengobatan Pengobatan

Mebendazol, albendazol dan oksantel Mebendazol, albendazol dan oksantel pamoatpamoat

Page 66: NEMATODA USUS

Strongyloides stercoralisStrongyloides stercoralis

Hospes :Hospes :– ManusiaManusia– Hospes reservoir ; anjing dan primata.Hospes reservoir ; anjing dan primata.

Penyakit : strongiloidiasisPenyakit : strongiloidiasis– Di Papua, New Guinea, dan SubSahara Afrika Di Papua, New Guinea, dan SubSahara Afrika

dikenal spesies dikenal spesies Strongyloides fuelleborniStrongyloides fuelleborni yang menyebabkan yang menyebabkan swollen belly syndrome swollen belly syndrome (SBS)(SBS) pada bayi. pada bayi.

Page 67: NEMATODA USUS

Distribusi GeografikDistribusi Geografik

Daerah beriklim tropik dan subtropik.Daerah beriklim tropik dan subtropik.

Morfologi dan Daur HidupMorfologi dan Daur Hidup– T.d. yang hidup bebas dan hidup sbg parasitT.d. yang hidup bebas dan hidup sbg parasit– Yang parasit hanya cacing betina yang hidup Yang parasit hanya cacing betina yang hidup

dalam duodenum dan jejunum proksimal.dalam duodenum dan jejunum proksimal.Bentuk filiform, ukuran 2 mm x 35 Bentuk filiform, ukuran 2 mm x 35 μ, tidak μ, tidak berwarna.berwarna.Berkembang biak secara partenogenesis.Berkembang biak secara partenogenesis.

Page 68: NEMATODA USUS

TelurTelur– Menetas di mukosa ususMenetas di mukosa usus– Keluar bersama tinja dalam bentuk larva Keluar bersama tinja dalam bentuk larva

rhabditiformrhabditiform larva larva filariformfilariform di tanah. di tanah.– Larva dapat menjadi filariform dalam usus sehingga Larva dapat menjadi filariform dalam usus sehingga

terjadi terjadi autoinfeksiautoinfeksi interna internaCara Infeksi :Cara Infeksi :– Larva filariform menembus kulitLarva filariform menembus kulit– Autoinfeksi---Autoinfeksi--- hiperinfeksi hiperinfeksi– LarvaLarva S. fuelleborni S. fuelleborni dapat ditularkan melalui ASI dapat ditularkan melalui ASI

Page 69: NEMATODA USUS
Page 70: NEMATODA USUS
Page 71: NEMATODA USUS

Patologi dan Gejala KlinisPatologi dan Gejala KlinisLarva menembus kulit Larva menembus kulit creeping urticarial creeping urticarial eruption, serpiginous yang disebut eruption, serpiginous yang disebut larva larva currenscurrens Cacing dewasa :Cacing dewasa :– RinganRingan tanpa gejala tanpa gejala– Sedang Sedang gejala gastrointestinal. gejala gastrointestinal.– Pada hyperinfeksi cacing dewasa dapat ditemukan di Pada hyperinfeksi cacing dewasa dapat ditemukan di

seluruh traktus digestivus dan larvanya dapat ditemu-seluruh traktus digestivus dan larvanya dapat ditemu-kan di berbagai alat dalam (paru, hati, kandung kan di berbagai alat dalam (paru, hati, kandung empe-du)---empe-du)--- disseminata (imunocompromise) disseminata (imunocompromise)

– Pada pemeriksaan darahPada pemeriksaan darah eosinofilia atau hiper- eosinofilia atau hiper-eosinofilia.eosinofilia.

– Infeksi berat Infeksi berat dapat menimbulkan kematian dapat menimbulkan kematian

Page 72: NEMATODA USUS

Diagnosis Diagnosis

Menemukan larva Menemukan larva rhabditiformrhabditiform dalam tinja dalam tinja segar, teknik sedimentasi atau dalam segar, teknik sedimentasi atau dalam biakan atau dalam aspirasi duodenum.biakan atau dalam aspirasi duodenum.Biakan tinja selama sekurang-kurangnya Biakan tinja selama sekurang-kurangnya 2x24 jam menghasilkan larva 2x24 jam menghasilkan larva filariformfilariform dan cacing dewasa hidup bebas.dan cacing dewasa hidup bebas.

Page 73: NEMATODA USUS

Pengobatan Pengobatan

Dulu obat pilihannya tiabendazol 25 mg/kg Dulu obat pilihannya tiabendazol 25 mg/kg bb/ hari 1-2 kali sehari selama 2-3 hari.bb/ hari 1-2 kali sehari selama 2-3 hari.Sekarang obat pilihannya albendazol 400 Sekarang obat pilihannya albendazol 400 mg 1-2 kali sehari selama 3 hari.mg 1-2 kali sehari selama 3 hari.Mebendazol 100 mg 3 x sehari selama 2-4 Mebendazol 100 mg 3 x sehari selama 2-4 minggu.minggu.

Page 74: NEMATODA USUS

Epidemiologi soil transmitted Epidemiologi soil transmitted helminths.helminths.

Pola penyebaran hampir sama antara :Pola penyebaran hampir sama antara :– A. lumbricoides dan T. tirichiuraA. lumbricoides dan T. tirichiura– Cacing tambang dan S. stercoralisCacing tambang dan S. stercoralisPrevalensi :Prevalensi :– A. lumbricoidesA. lumbricoides : 70-90% : 70-90%– T. trichiuraT. trichiura : 83 – 91% : 83 – 91%– C. tambangC. tambang : 30 – 50% : 30 – 50%– S. stercoralisS. stercoralis : ? : ?

Page 75: NEMATODA USUS

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi :prevalensi :– Usia :Usia :

Golongan rawan : anak balitaGolongan rawan : anak balitaTermuda :Termuda :

– Infeksi Infeksi AscarisAscaris : 16 minggu : 16 minggu– Infeksi Infeksi TrichurisTrichuris : 41 minggu : 41 minggu

– Lingkungan :Lingkungan :.A. lumbricoides dan Trichuris .A. lumbricoides dan Trichuris tanah liattanah liatC. tambang dan S.stercoralis C. tambang dan S.stercoralis tanah gembur berpasir. tanah gembur berpasir.

Page 76: NEMATODA USUS

– Kebiasaan penduduk:Kebiasaan penduduk:Defekasi di saluran air terbuka, atau di halaman Defekasi di saluran air terbuka, atau di halaman rumah.rumah.Makan tanpa cuci tanganMakan tanpa cuci tanganSifat pekerjaanSifat pekerjaan

Page 77: NEMATODA USUS

Pencegahan dan Pencegahan dan PemberantasanPemberantasan

1.1. Memutuskan rantai daur hidup dengan Memutuskan rantai daur hidup dengan cara:cara:

1.1. Berdefakasi di kakusBerdefakasi di kakus2.2. Menjaga kebersihanMenjaga kebersihan3.3. Pengobatan masalPengobatan masal

2.2. Penyuluhan kepada masyarakat tentang Penyuluhan kepada masyarakat tentang sanitasi lingkungan.sanitasi lingkungan.

Page 78: NEMATODA USUS

Trichostrongylus spp.Trichostrongylus spp.

Hospes : sapi, kerbau dan kambing, juga manu-Hospes : sapi, kerbau dan kambing, juga manu- siasia

Penyakit : trikostrongilidiasisPenyakit : trikostrongilidiasisPenyebaran : kosmopolitPenyebaran : kosmopolitHab : usus halusHab : usus halusCI : tertelan larva infektifCI : tertelan larva infektifP/K : gejala usus ringan, kadang-kadang anemiaP/K : gejala usus ringan, kadang-kadang anemiaDiag : menemukan telur dalam tinja. Diag : menemukan telur dalam tinja.

Page 79: NEMATODA USUS

Enterobius(Oxyuris) Enterobius(Oxyuris) vermicularisvermicularis

(cacing keremi)(cacing keremi)Hospes : ManusiaHospes : ManusiaPenyakit : EnterobiasisPenyakit : EnterobiasisPenyebaran Geografik :Penyebaran Geografik :– kosmopolit, kosmopolit, – daerah dingin > daerah panas.daerah dingin > daerah panas.– Ditunjang oleh hubungan erat antar manusiaDitunjang oleh hubungan erat antar manusia satu dengan yang lain.satu dengan yang lain.

Page 80: NEMATODA USUS

Morfologi dan Daur HidupMorfologi dan Daur Hidup

Cacing dewasa:Cacing dewasa:– Pada ujung anterior ada cephalic alaePada ujung anterior ada cephalic alae– Cacing betina : 8-13 mm x 0,4 mmCacing betina : 8-13 mm x 0,4 mm

Ekor panjang dan runcingEkor panjang dan runcingUterus penuh dengan telurUterus penuh dengan teluryg gravid mengandung 11.000-15.000 teluryg gravid mengandung 11.000-15.000 telurMigrasi ke daerah perianal untuk bertelur, lalu mati.Migrasi ke daerah perianal untuk bertelur, lalu mati.

– Cacing jantan : 2-5 mmCacing jantan : 2-5 mmEkor melingkarEkor melingkarMati setelah kopulasiMati setelah kopulasi

Page 81: NEMATODA USUS

Cara infeksi :Cara infeksi :– tertelan telur matangtertelan telur matang– retroinfeksiretroinfeksi– autoinfeksi autoinfeksi

Waktu untuk daur hidup kira-kira 2 minggu Waktu untuk daur hidup kira-kira 2 minggu sampai 2 bulansampai 2 bulan

Page 82: NEMATODA USUS

Patologi dan gejala klinisPatologi dan gejala klinis

Gejala klinis utama : pruritus ani/vaginaGejala klinis utama : pruritus ani/vagina

DiagnosisDiagnosisMenemukan telur dengan anal swabMenemukan telur dengan anal swabMenemukan cacing dewasa yang keluar Menemukan cacing dewasa yang keluar anus.anus.

Page 83: NEMATODA USUS

Pengobatan dan prognosisPengobatan dan prognosis

PiperazinPiperazinPirvinium pamoatPirvinium pamoatMebendazol dan pirvinium pamoat efektif Mebendazol dan pirvinium pamoat efektif thd semua stadiumthd semua stadiumPirantel dan piperazin dosis tunggal tidak Pirantel dan piperazin dosis tunggal tidak efektif thd stadium muda.efektif thd stadium muda.Tiabendazol Tiabendazol Prognosis baikPrognosis baik

Page 84: NEMATODA USUS

Epidemiologi Epidemiologi

Penyebaran lebih luas daripada cacing lainPenyebaran lebih luas daripada cacing lainPenularan terjadi antar keluarga dan Penularan terjadi antar keluarga dan kelompok dalam satu lingkungan yang kelompok dalam satu lingkungan yang samasamaPenularan dipengaruhi oleh :Penularan dipengaruhi oleh :– Penularan dari tangan ke mulutPenularan dari tangan ke mulut– DebuDebu– Retrofeksi nelalui anusRetrofeksi nelalui anus

Page 85: NEMATODA USUS

Trichinella spiralisTrichinella spiralis

Hospes : Manusia, binatang (babi, tikus, Hospes : Manusia, binatang (babi, tikus, beruang, kucing, anjing, babi beruang, kucing, anjing, babi

hutan)hutan)Penyakit : trikinosis, trikinelosis,trikiniasisPenyakit : trikinosis, trikinelosis,trikiniasisPenyebaran : kosmopolit, jarang di negeri Penyebaran : kosmopolit, jarang di negeri

muslim.muslim.

Page 86: NEMATODA USUS

Morfologi dan daur hidupMorfologi dan daur hidup

Cacing dewasa halus seperti rambutCacing dewasa halus seperti rambutHidup dalam mukosa usus halusHidup dalam mukosa usus halusCacing betina panjang 3-4 mm, Cacing betina panjang 3-4 mm, – ViviparVivipar– Menghaslikan 1500 ekor larva.Menghaslikan 1500 ekor larva.

cacing jantan 1,5 mm.cacing jantan 1,5 mm.Cara infeksi : makan daging babi mentah/kurang Cara infeksi : makan daging babi mentah/kurang matang yng mengandung kista berisi larvamatang yng mengandung kista berisi larva

Page 87: NEMATODA USUS

Patologi dan gejala klinisPatologi dan gejala klinis

Tergantung beratnya infeksi oleh stadium Tergantung beratnya infeksi oleh stadium dewasa dan stadium larva.dewasa dan stadium larva.Cacing dewasaCacing dewasa gejala usus 1-2 hari sesudah gejala usus 1-2 hari sesudah infeksiinfeksiLarva di otot 7-28 hari sesudah infeksi Larva di otot 7-28 hari sesudah infeksi membentuk nurse cell -larva complexmembentuk nurse cell -larva complex nyeri nyeri otot(myalgia) dan radang otot(myositis) disertai otot(myalgia) dan radang otot(myositis) disertai eosinofilia, demam dan hypereosinofilia.eosinofilia, demam dan hypereosinofilia.Gejala oleh larva tergantung alat tubuh yang Gejala oleh larva tergantung alat tubuh yang dihinggapi.dihinggapi.

Page 88: NEMATODA USUS

Infeksi berat (Infeksi berat (± 5.000 larva/kg bb) dapat ± 5.000 larva/kg bb) dapat menimbulkan kematian dalam waktu 2-3 menimbulkan kematian dalam waktu 2-3 minggu.minggu.

Page 89: NEMATODA USUS

Diagnosis Diagnosis

Diagnosis klinisDiagnosis klinisDiagnosis laboratoriumDiagnosis laboratorium– Menemukan Menemukan nurse cell-larva complexnurse cell-larva complex dalam dalam

biopsi ototbiopsi otot– Tes kulit dgn antigen larva Tes kulit dgn antigen larva TrichinellaTrichinella (+) (+)

pada minggu ke 3 atau ke 4.pada minggu ke 3 atau ke 4.– Deteksi DNA spesifik Deteksi DNA spesifik TrichinellaTrichinella dgn PCR. dgn PCR.– Tes serologi lain.Tes serologi lain.

Page 90: NEMATODA USUS

Pengobatan Pengobatan

SimtomatisSimtomatisSpesifik Spesifik tiabendazol 25 mg/kg bb 2 x tiabendazol 25 mg/kg bb 2 x sehari selama 5-7 hari.sehari selama 5-7 hari.

Page 91: NEMATODA USUS

Epidemiologi Epidemiologi

Babi dan tikus memelihara infeksi di alamBabi dan tikus memelihara infeksi di alamHome made sausageHome made sausage

babi tikusbabi tikus manusiamanusia

Page 92: NEMATODA USUS