nasib zat pencemar-revisi

45
NASIB ZAT TOKSIK/PENCEMAR DI DALAM ORGANISME DAN LINGKUNGAN Oleh : TIM EKOTOKSI

Upload: achmad-akbar-rifanda

Post on 09-Dec-2015

165 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

MATERI KULIAH EKOTOKSIKOLOGI FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

TRANSCRIPT

Page 1: Nasib Zat Pencemar-revisi

NASIB ZAT TOKSIK/PENCEMAR DI

DALAM ORGANISME DAN LINGKUNGAN

Oleh :TIM EKOTOKSI

Page 2: Nasib Zat Pencemar-revisi

2

NASIB ZAT TOKSIK/PENCEMAR DI DALAM ORGANISME DAN LINGKUNGAN

A. PERILAKU ZAT TOKSIK DI LUAR ORGANISME Dipengaruhi Oleh :1. Sumber pencemar2. Lamanya introduksi (pemasukan)3. Tempat masuknya/jalur masuk zat toksik4. Bentuk dan jumlah zat toksik yang sampai ke

lingkungan

A. PERILAKU ZAT TOKSIK DI LUAR ORGANISME B. PERILAKU ZAT TOKSIK DI DALAM ORGANISME

Page 3: Nasib Zat Pencemar-revisi

3

1. SUMBER PENCEMAR

a. Sumber DistributifZat pencemar sampai pada waktu yang bersamaan di beberapa tempat di lingkunganContoh : Pestisida yang dipakai oleh petani dalam pertanian Bahan kimia untuk rumah tangga Gas buangan mobil

b. Sumber NondistributifSumber pencemar terlokasi pada satu titikContoh : Pabrik

TPA Sampah

Page 4: Nasib Zat Pencemar-revisi

4

2. LAMA INTRODUKSI

a. TUNGGALContoh : Pembuangan Limbah insidentil Kecelakaan mobil tangki Penggunaan pestisida sekali saja

b. KONTINYUContoh : Pencemaran partikel Pb oleh lalu lintas SO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran

industri Deterjen rumah tangga dipakai setiap hari

Page 5: Nasib Zat Pencemar-revisi

5

3. JALUR MASUKNYA ZAT

Malathion, paration (insektisida organofosfat) lewat kulit(dermal) keracunan

CO masuk lewat proses inhalasi keracunan akut

As tertelan (oral) racun akut

Contoh : Pestisida dipergunakan sebagai EMULSI dengan air

bagian-bagiannya mudah bebas Pestisida bentuk butir, kapsul bebas secara

perlahan-lahan

4. BENTUK DAN JUMLAH ZAT YG SAMPAI KE LINGKUNGAN

Page 6: Nasib Zat Pencemar-revisi

6

Senyawa PCB (Poliklorbifenil) masuk ke udara melalui : Cerobong asap Instalasi pembakaran sampah atau masuk ke dalam

air lewat instalasi penjernih air keadaan berbeda penyebaran PCB lebih diffus di udara

KESIMPULAN Timbulnya efek yang merugikan, tergantung jumlah zat pencemar yang akhirnya sampai ke lingkungan

Page 7: Nasib Zat Pencemar-revisi

7

Penimbunan kering dan basah

PenguapanPenguapan

Pengeluaran

Pengendapan bio akumulasi

Adsorbsi

desorpsi pencucian alami

Gambar proses pengangkutan dan perubahan bentuk toksikan

TOKSIKAN

Udara Fotolisis

SEDIMEN, TANAH

Fotolisis degradasi

AIRHidrolisis, Fotolisis,

Degradasi, Mikrobial,Oksidasi

BIOTAMetabolisme

Page 8: Nasib Zat Pencemar-revisi

8

Emisi V I A D T Imisi

A B

Gambar skematis faktor penting yang mempengaruhi nasib suatu zat dalam lingkungan.

V = Kehilangan penyebaran

I = Masukan

A = Adsorbsi

D = Desorbsi

T = Transformasi

Page 9: Nasib Zat Pencemar-revisi

9

GARIS ANTARA A DAN B

Menggambarkan transport IMAJINER ZAT tersebut yang ditentukan oleh sifat aliran lingkungan UDARA atau AIR

IMISI lebih rendah dari EMISI karena di dalam lingkungan terjadi proses yang mempengaruhi besarnya transport zat pencemar dari A ke B

TITIK A

Adalah tempat introduksi zat

TITIK B

Suatu titik pada jarak sembarang dari A tempat terdapat orang/organisme lain yang ingin kita ketahui besarnya pendedahan zat toksik

Page 10: Nasib Zat Pencemar-revisi

10

KOLOM A (EMISI)

Banyaknya zat toksik yang masuk ke dalam lingkungan

KOLOM B (IMISI)

Jumlah zat toksik yang terdapat pada titik PENDEDAHAN

PANAH “V”

Menunjukkan kehilangan penyebaran dari zat pencemar

Contoh :

Zat pencemar dapat hilang dari lingkungan air melalui proses penguapan

Menguap pada permukaan air Menguap bersama molekul air

Page 11: Nasib Zat Pencemar-revisi

11

PANAH “ I ”

Masuknya zat pencemar dari tempat lain

Misal : Senyawa SOx, NOx atau partikel Pb dari udara masuk ke air bersama air hujan

PANAH “A” ADSORBSI

Adsorbsi :

Kemampuan zat toksik untuk menempel pada permukaan Adsorben (tempat menempel)

tanah, sedimen, air

sebagai zarah yang melayang-layang (bahan organik)

Page 12: Nasib Zat Pencemar-revisi

12

Contoh : Mineral tanah liat, Asam humus mudah mengadsorbsi

zat toksik dalam bentuk ion Cd2+, Pb 2+

Tanah dan sedimen sangat efisien adsorbsi ion Cd, Cu, Hg, Herbisida Parakuat

Pasir Murni

Hampir tidak mempunyai daya Adsorbsi zat toksik mudah ditransport ke tempat lain

Hewan yang menelan partikel

Mollusca sedimen perairan

Mudah dimasuki zat toksik

Page 13: Nasib Zat Pencemar-revisi

13

PANAH “D” Desorbsi

Desorbsi Kebalikan Adsorbsi yaitu kemampuan zat toksik untuk melepaskan diri dari Adsorben.

Dalam keadaan normal A dan D seimbang

Perpindahan zat toksik di lingkungan selain tergantung sifat kimianya juga tergantung pada SIFAT LINGKUNGANNYA

Page 14: Nasib Zat Pencemar-revisi

14

PERUBAHAN ZAT PENCEMAR DI LINGKUNGAN

Sifat biotik dan abiotikLingkungan Mempengaruhi toksisitas zat pencemar

Contoh : Detergen Bahan pembentuk utama

Na5P3O10 (Natrium Tripolifosfat) mengalami hidrolisis dalam lingkungan air sifat toksik hilang proses hidrolisis

P3O105- + 2H2O 2 HPO4

2- + H2PO4

Page 15: Nasib Zat Pencemar-revisi

15

Komponen organofosfat dan karbamat dihidrolisis dalam air mengalami degradasi sifat toksik hilang

Organoklorin tidak mengalami hidrolisis tetapi dipecah perlahan-lahan oleh mikroorganismesifat toksik hilangnya lebih lama

PROSES OKSIDASI ABIOTIK

(TANAH) mempengaruhi sifat toksik zat pencemar

ALDRIN DIELDRIN tetap toksik

Page 16: Nasib Zat Pencemar-revisi

16

Waktu paruh organoklorin di dalam tanah 2 – 4 tahun

Organofosfat 1 minggu

Karbamat 1 – 10 minggu

Orgonoklorin lambat didegradasi mikrobia tanah berada lebih lama dalam tanah sifat toksik tetap/tidak hilang butuh waktu bertahun-tahun untuk mendegradasi

Cahaya matahari

reaksi fotolisis

terjadinya kabut fotokimia

terjadinya lubang ozon CFC

Sifat lebih toksik dari senyawa asal

Page 17: Nasib Zat Pencemar-revisi

17

PERAN JASAD RENIK Jamur dapat melakukan transformasi zat Bakteri tosik dalam keadaan aerob

/anaerob

Proses Oksidasi H2S

1) H2S S Bakteri Fotosintetik dlm lingkungan anaerob

2) H2S

S SO42- + E, bakteri kemoautotrop

dalam SO3 lingkungan aerob

Page 18: Nasib Zat Pencemar-revisi

18

Penguraian oleh mikroba pelindung vital terhadap pencemaran lingkungan, tetapi kadang-kadang menghasilkan senyawa yang lebih toksik

Contoh : Hg Anorganik CH3Hg

Proses Biodegradasi (metil merkuri) CO2 dalam lingkungan anaerob mengalami reduksi

dalam tanah CH4 (metan)

CO2 + 4 H2O CH4 + 2 H2O

Padahal kemampuan CH4 dalam menyerap energi matahari 30 kali lebih kuat dari CO2 Efek rumah kaca meningkat

Page 19: Nasib Zat Pencemar-revisi

19

Tanah Asam Meningkatkan kelarutan logam-logam berat dalam tanah Membunuh bakteri/jamur

Jadi ada proses kompleks yang menentukan jumlah zat pencemar yang sampai ke dalam lingkungan A yang akhirnya sampai ke B.

Faktor lain yang berpengaruh adalah iklim

Pada suhu tinggi zat pencemar lebih cepat hilang dari pada suhu rendah

Page 20: Nasib Zat Pencemar-revisi

20

Zat pencemar di lingkungan perairan sebelum masuk tubuh organisme dapat mengalami proses :

1. Bioakumulasi 2. Biokonsentrasi3. BiomagnifikasiSehingga zat pencemar yang masuk bisa bersifat lebih toksik dari senyawa asalnya dan konsentrasi yang masuk dalam tubuh organisme makin tinggi. Contoh : DDT dan Hg

Adalah pengambilan dan retensi pencemar oleh makhluk hidup dari lingkungan melalui suatu mekanisme atau lintasan

1. BIOAKUMULASI

Page 21: Nasib Zat Pencemar-revisi

21

2. BIOKONSENTRASI

Adalah pengambilan dan retensi pencemar LANGSUNG dari massa air oleh maklhuk hidup melalui jaringan seperti insang atau epitel

Adalah suatu proses dimana zat toksik bergerak dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik lainnya dan menunjukkan peningkatan kepekatan dalam makhluk hidup sesuai dengan tingkat tropiknya dalam rantai makanan

makin tinggi tingkat tropik suatu organisme zat toksik kadarnya makin meningkat (mengalami perbesaran biologis/penggandaan biologik)

3. BIOMAGNIFIKASI

Page 22: Nasib Zat Pencemar-revisi

22

PERILAKU ZAT PENCEMAR DI DALAM TUBUH ORGANISME

Imisi E2

Dosis V A D E1

T

B CDRintangan Badan

Banyaknya beban pada reseptor

Faktor penting yang mempengaruhi nasib suatu zat pencemar di dalam tubuh organisme

V = kehilangan karena penyebaranE1 = Ekskresi zat yang tidak berubahE2 = Ekskresi sesudah transformasiA = AdsorbsiD = DesorbsiT = Transformasi

Page 23: Nasib Zat Pencemar-revisi

23

RINTANGAN BADAN-BADAN YANG HARUS DILALUI ZAT TOKSIK

1. Zat toksik yang masuk lewat jalur Inhalasigas, partikel masuk saluran

pernapasan Rongga hidung (nasofaring) Tracheo bronchial Alveoli

Yang berbentuk gas

NH3, SO2 hidrofil (mudah larut dalam air) cepat diserap lewat hidungHC aromatik, alifatik, keton, alkohol lipofil (mudah larut dalam lemak) mudah masuk dalam alveoli dan darah

CO, H2S masuk paru-paru dan darah

O3 (ozon) bronchiolus

Page 24: Nasib Zat Pencemar-revisi

24

Zat toksik yang berbentuk partikel

PARTIKELAdalah debu atau padatan halus aerosol yang banyak terdapat di udara

Partikel ukuran < 10 µ masuk saluran pernapasan

Ukuran 5 – 10 µ masuk tersaring oleh bulu-bulu hidung trachea dan bronchus

Ukuran 2 – 5 µ masuk diendapkan dalam alveoli paru-paru

Contoh : Debu silika, debu kapas, debu asbes

Page 25: Nasib Zat Pencemar-revisi

25

2. Zat toksik yang masuk tubuh lewat kulit jalur dermal

a) Tidak terjadi apa-apa (barrier kulit efektif) kulit sehatContoh : Zat anorganik (Hg, Pb dalam bentuk logam murni)

b) Zat toksik bereaksi dengan kulit setempat IRITAN PRIMERContoh : zat organik fenol, alkohol

cepat diserap kulitc) Zat toksik menembus kulit dan berkonjugasi

dengan protein jaringan (sensitizer)Contoh : DDT (lipofilik)

malathion, paration (hidrofilik)Cepat diserap kulit daripada yang masuk lewat

inhalasi dan oral

Page 26: Nasib Zat Pencemar-revisi

26

3. Zat toksik yang masuk lewat jalur ORAL (mulut dan saluran pencernaan) akan dirintangi oleh :

Di mulut enzim saliva Di lambung asam lambung (HCl) zat toksik tidak

tahan asam hancur, yang tahan asam masuk USUS HALUS

Di usus halus mengandung cairan yang bersifat basa zat toksik akan dinetralisir

Usus besar zat toksik diencerkan oleh adanya makanan (isi usus)

Gerakan usus mendorong isi usus ke arah anus untuk dibuang diekskresikan keluarzat toksik yang dapat melewati rintangan tersebut

dapat masuk dalam peredaran darahHg, Pb, Cd dll

Page 27: Nasib Zat Pencemar-revisi

27

4. Zat toksik yang masuk lewat jalur parenteral (suntikan)

Zat toksik yang masuk tubuh lewat suntikan dapat langsung masuk ke dalam darah (IV = intravena)

Zat toksik yang masuk tubuh secara tidak langsung suntikan (IM = Intramuskuler) atau lewat otot dan suntikan (ID = Intradermal) lewat bawah kulit (subcutan) dan lewat intraperitonium

akan masuk dalam peredaran darahContoh :Morfin, barbiturat dll

Page 28: Nasib Zat Pencemar-revisi

28

PERPINDAHAN ZAT TOKSIK DI DALAM TUBUH ORGANISME

Ditentukan oleh DOSISDOSIS

Fraksi zat toksik yang diserap dari jumlah zat toksik yang mengenai bagian luar tubuh, setelah melewati rintangan-rintangan badan.

Terdedahnya bagian luar diikuti fase yang mengenai bagian dalam tubuh.

Jumlah zat toksik yang berhasil sampai pada reseptor yaitu tempat zat toksik tersebut bekerja sangat dipengaruhi dosis yang masuk tubuh

Panah “V” menggambarkan penyebaran zat toksik setelah masuk tubuh oleh aliran darah, getah bening dll.

Page 29: Nasib Zat Pencemar-revisi

29

Panah “A”Zat diadsorbsi pada komponen tubuh tertentu seperti protein plasma dan jaringan lemak waktu tinggal zat menjadi lebih lama.Ikatan pada protein plasma transport zat ke reseptor lebih cepat

Adsorbsi pada jaringan tertentu jumlah molekul yang mencapai reseptor menjadi lebih kecilA dan D seimbangZat yang terikat pada protein dan tempat penimbunan lemak selalu dalam keseimbangan dengan molekul zat yang mengalir bebas

Page 30: Nasib Zat Pencemar-revisi

30

PERUBAHAN DALAM BADANPerubahan bentuk (Transformasi) zat toksik di dalam organisme kebanyakan melalui proses enzimatisOrgan terpenting dalam proses biotransformasi hatiPanah “T” (Transformasi)E1 Proses detoksifikasi zat toksik dan dilanjutkan dengan ekskresiE2 Proses bioaktivasi paration

paraoxonTitik D Banyaknya beban pada reseptor atau dosis zat toksik yang dapat mencapai reseptor (organ/jaringan sasaran)Zat toksik diekskresikan lewat hati, ginjal, empedu, faeces, rambut

Page 31: Nasib Zat Pencemar-revisi

31

Apabila suatu zat toksik terutama zat hepatotoksik CCL4 tidak dapat

didetoksikasi/dinetralisir hepar akan menyebabkan degenerasi pada sel tersebut terutama zat toksik yang bersifat LIPOFIL

Karena mudah larut dalam lemak mudah melewati membran sel hepar

Induksi enzimZat lipofil berpengaruh langsung terhadap penambahan retikulum endoplasma sehingga terjadi pembesaran sel hepar diikuti oleh peningkatan enzim-enzim dalam hepar SGOT, SGPT kerusakan hepar

Zat toksik lipofil yang tidak dapat diuraikan atau dikonjugasikan lebih lanjut akan mengadakan ikatan dengan makromolekul hepar yang bersifat tidak balik kerusakan hepar meningkat

Page 32: Nasib Zat Pencemar-revisi

32

Jenis – jenis kerusakan hepar oleh zat toksik

a) KOLESTATISTerjadi gangguan pada saluran-saluran penting untuk sekresi empedu karena afinitas metabolit terhadap saluran-saluran tersebut. Rute ekskresi hepar – empedu – Faeces terganggu

b) NEKROSISGejala kerusakan hepar yang dapat menimbulkan kematian sel hepar karena pengikatan retikulum endoplasma oleh metabolit

Page 33: Nasib Zat Pencemar-revisi

33

Jenis – jenis nekrosis :

1. PIKNOSISDitandai dengan nukleus yang mengkerut sehingga badan nukleus menjadi tidak beraturan. Butir-butir kromatin membentuk globulus

2. KARIOREKSISDitandai dengan pecahnya nukleus serta hancurnya butir-butir kromatin menjadi pecahan-pecahan yang tersebar di dalam sel

3. KARIOLISISDitandai dengan larutnya butir-butir kromatin serta butir-butir yang telah larut berdifusi melalui membran nukleus gambaran histologis

vakuola kosong4. HEPATOMA (kanker hati)

Beberapa metabolit dapat merusak rantai nukleotid DNA. Karena metabolit cenderung mengikat molekul-molekul DNA sel baru ganas, sifat-sifat tersebut akan diwariskan pada keturunannya.

Page 34: Nasib Zat Pencemar-revisi

34

QUIZ – STADNASIB SENYAWA PENCEMAR DI LINGKUNGAN

1 2

3 4

5

6

7 8

9

10 11 12

13

14 15 16

17 18

19 20 21

22

23 24 25

26 27 28

Page 35: Nasib Zat Pencemar-revisi

35

No MENDATAR No MENURUN

3 DAYA RACUN 1ISTILAH UNTUK ZAT TOKSIK YANG DAPAT LARUT DALAM LEMAK

6ISTILAH RINTANGAN BADAN YANG DILEWATI ZAT TOKSIK MASUK TUBUH

2JUMLAH ZAT TOKSIK YANG TERLARUT PER SATUAN VOLUME MEDIA

7JUMLAH ZAT TOKSIK YANG TERDAPAT DALAM PEMAPARAN

4PESTISIDA GOLONGAN ORGANOKLORIN

10KEMAMPUAN ZAT TOKSIK UNTUK MENEMPEL PADA PERMUKAAN ADSORBEN

5BANYAKNYA ZAT TOKSIK YANG MASUK KE DALAM LINGKUNGAN

13ZAT TOKSIK YANG MASUK MELALUI SALURAN PERNAFASAN SELAIN GAS

6

PENGAMBILAN & RETENSI PENCEMAR OLEH MAKHLUK HIDUP DARI LINGKUNGAN MELALUI SUATU MEKANISME/LINTASAN

QUIZ – STADNASIB SENYAWA PENCEMAR DI LINGKUNGAN

Page 36: Nasib Zat Pencemar-revisi

36

No MENDATAR No MENURUN

14TEMPAT PENYERAPAN ZAT TOKSIK YANG MASUK MELALUI ORGAN PENCERNAAN

8LAMANYA PEMASUKAN ZAT TOKSIK TANPA ULANGAN

15 KANKER HATI 9PROSES PENGURAIAN AIR DENGAN BANTUAN CAHAYA MATAHARI (DIBALIK)

18ZAT TOKSIK YANG DALAM DOSIS RENDAH DIGUNAKAN SEBAGAI BIUS

11KEMAMPUAN ZAT TOKSIK UNTUK LEPAS DARI ADSORBEN

19CONTOH ZAT TOKSIK YANG MASUK MELALUI SUNTIKAN

12ZAT TOKSIK YANG JALUR MASUKNYA SECARA INHALASI

20ISTILAH UNTUK ZAT TOKSIK YANG DAPAT LARUT DALAM AIR

13PESTISIDA GOLONGAN ORGANOPHOSPAT

23 SIMBOL ARSEN 16ISTILAH UNTUK ZAT TOKSIK YANG MASUK MELALUI PERNAFASAN

QUIZ – STADNASIB SENYAWA PENCEMAR DI LINGKUNGAN

Page 37: Nasib Zat Pencemar-revisi

37

No MENDATAR No MENURUN

24 PESTISIDA GOLONGAN ORGANOPHOSPAT 17

PROSES ENZIMATIS ZAT TOKSIK YANG TERJADI DI DALAM TUBUH

26JUMLAH ZAT TOKSIK YANG MASUK PER SATUAN BOBOT TUBUH

21 PESTISIDA GOLONGAN ORGANOKLORIN

22ISTILAH UNTUK ZAT TOKSIK YANG MASUK MELALUI SUNTIKAN

25ISTILAH ZAT TOKSIK YANG MASUK TUBUH MELALUI SUNTIKAN LANGSUNG KE PEREDARAN DARAH

26 ISTILAH UNTUK ZAT TOKSIK YANG MASUK MELALUI KULIT

27ISTILAH UNTUK ZAT TOKSIK YANG MASUK MELALUI PENCERNAAN

28 SERUM GLUTAMAT OXALOASETAT TRANSAMINASE

QUIZ – STADNASIB SENYAWA PENCEMAR DI LINGKUNGAN

Page 38: Nasib Zat Pencemar-revisi

38

No MENDATAR No MENURUN3 TOKSISITAS 1 LIPOFIL6 BARIER 2 KONSENTRASI7 IMISI 4 ALDRIN

10 ADSORBSI 5 EMISI13 PARTIKEL 6 BIOAKUMULASI14 USUS 8 TUNGGAL15 SIROSIS 9 FOTOLISIS18 MORFIN 11 DESORBSI19 BARBITURAT 12 GAS20 HIDROFIL 13 PARATION23 AS 16 INHALASI24 MALATION 17 TRANSFORMASI26 DOSIS 21 DDT

22 PARENTERAL25 INTRAVENA27 DERMAL28 SGOT

QUIZ – STADNASIB SENYAWA PENCEMAR DI LINGKUNGAN

Page 39: Nasib Zat Pencemar-revisi

39

L K

I T O K S I S I T A S

P N L

O S E D

F B A R I E R M R

I M I S I N I I T

L O T S S N U

A D S O R B S I I G N

P A R T I K E L A S A G

A U S U S S I R O S I S G

R T M O R F I N L A

B A R B I T U R A T H I D R O F I L

T A L B P A D T

I N A S M A L A T I O N

O S D O S I S R A N F

N F E R I G E S T

O R A O N I R

R M L T T A

M A E V

A L R E

S A N

I L A

QUIZ – STADNASIB SENYAWA PENCEMAR DI LINGKUNGAN

Page 40: Nasib Zat Pencemar-revisi

40

QUIZ - STADIsilah kotak di bawah ini dengan sebuah KATA

yang dimaksud

JAWABAN NO PERTANYAAN

1

Fraksi zat toksik diserap dari sejumlah zat toksik yang mengenai bagian luar tubuh, setelah melewati rintangan-rintangan badan (Jawaban 5 huruf dengan huruf ke-3 “S”)

2Kemampuan zat toksik untuk melepaskan diri dari Adsorben (Jawaban 8 huruf dengan huruf pertama “D”)

3Makin tinggi tingkat tropik suatu organisme zat toksik kadarnya makin meningkat (Jawaban 13 huruf dengan huruf ke-7 “I”)

4Jumlah zat toksik yang terdapat pada titik pemaparan (Jawaban 5 huruf dengan 3 huruf hidup)

5Sumber pencemar terlokasi pada satu titik (Jawaban 14 huruf dengan huruf pertama “N”)

Page 41: Nasib Zat Pencemar-revisi

41

QUIZ - STADIsilah kotak di bawah ini dengan sebuah KATA

yang dimaksud

JAWABAN NO PERTANYAAN

6

Adalah pengambilan dan retensi pencemar oleh makhluk hidup dari lingkungan melalui suatu mekanisme atau lintasan (Jawaban 12 huruf dengan huruf pertama “B”)

7Logam berat ini lebih toksik bila dalam bentuk metil (Jawaban 7 huruf dengan huruf tengah “K”)

8Adalah tempat introduksi zat (Jawaban 5 huruf dengan huruf pertama “E”)

9

Pencemaran partikel Pb oleh lalu lintas merupakan contoh perilaku zat toksik di lingkungan abiotik berdasarkan lama introduksi (Jawaban 8 huruf dengan huruf ke-4 “T”)

10

Kemampuan gas ini dalam menyerap energi matahari 30 kali lebih kuat dari CO2 sehingga efek rumah kaca meningkat (Jawaban 14 huruf dengan huruf pertama “N”)

Page 42: Nasib Zat Pencemar-revisi

42

QUIZ - STADIsilah kotak di bawah ini dengan sebuah KATA

yang dimaksud

JAWABAN NO PERTANYAAN

11Bila parathion mengalami proses ini menjadi paraokson akan bersifat lebih toksik (Jawaban 11 huruf dengan huruf tengah “T”)

12

Bila zat toksik mengalami tahap ini pada komponen tubuh tertentu seperti protein plasma dan jaringan lemak, waktu tinggal zat menjadi lebih lama (Jawaban 8 huruf dengan huruf pertama “A”)

13

Bila mengalami proses ini dalam lingkungan air maka sifat toksik detergen akan hilang (Jawaban 10 huruf dengan huruf pertama “H”)

14

Pada organ hati zat toksik akan mengalami proses ini sehingga menjadi kurang toksik (Jawaban 11 huruf dengan huruf tengah “S”)

15

Melalui proses ini senyawa toksik bisa menjadi lebih toksik atau kurang toksik (Jawaban 12 huruf dengan huruf pertama “T”)

Page 43: Nasib Zat Pencemar-revisi

43

KUNCI QUIZ - STADIsilah kotak di bawah ini dengan sebuah KATA

yang dimaksud

JAWABAN NO PERTANYAAN

DOSIS 1

Fraksi zat toksik diserap dari sejumlah zat toksik yang mengenai bagian luar tubuh, setelah melewati rintangan-rintangan badan (Jawaban 5 huruf dengan huruf ke-3 “S”)

DESORBSI 2Kemampuan zat toksik untuk melepaskan diri dari Adsorben (Jawaban 8 huruf dengan huruf pertama “D”)

BIOMAGNIFIKASI 3Makin tinggi tingkat tropik suatu organisme zat toksik kadarnya makin meningkat (Jawaban 13 huruf dengan huruf ke-7 “I”)

IMISI 4Jumlah zat toksik yang terdapat pada titik pemaparan (Jawaban 5 huruf dengan 3 huruf hidup)

NONDISTRIBUTIF 5Sumber pencemar terlokasi pada satu titik (Jawaban 14 huruf dengan huruf pertama “N”)

Page 44: Nasib Zat Pencemar-revisi

44

QUIZ - STADIsilah kotak di bawah ini dengan sebuah KATA

yang dimaksud

JAWABAN NO PERTANYAAN

BIOAKUMULASI 6

Adalah pengambilan dan retensi pencemar oleh makhluk hidup dari lingkungan melalui suatu mekanisme atau lintasan (Jawaban 12 huruf dengan huruf pertama “B”)

MERKURI 7Logam berat ini lebih toksik bila dalam bentuk metil (Jawaban 7 huruf dengan huruf tengah “K”)

EMISI 8Adalah tempat introduksi zat (Jawaban 5 huruf dengan huruf pertama “E”)

KONTINYU 9

Pencemaran partikel Pb oleh lalu lintas merupakan contoh perilaku zat toksik di lingkungan abiotik berdasarkan lama introduksi (Jawaban 8 huruf dengan huruf ke-4 “T”)

METHAN 10

Kemampuan gas ini dalam menyerap energi matahari 30 kali lebih kuat dari CO2 sehingga efek rumah kaca meningkat (Jawaban 14 huruf dengan huruf pertama “N”)

Page 45: Nasib Zat Pencemar-revisi

45

QUIZ - STADIsilah kotak di bawah ini dengan sebuah KATA

yang dimaksud

JAWABAN NO PERTANYAAN

BIOAKTIVASI 11Bila parathion mengalami proses ini menjadi paraokson akan bersifat lebih toksik (Jawaban 11 huruf dengan huruf tengah “T”)

ADSORBSI 12

Bila zat toksik mengalami tahap ini pada komponen tubuh tertentu seperti protein plasma dan jaringan lemak, waktu tinggal zat menjadi lebih lama (Jawaban 8 huruf dengan huruf pertama “A”)

HIDROLISIS 13

Bila mengalami proses ini dalam lingkungan air maka sifat toksik detergen akan hilang (Jawaban 10 huruf dengan huruf pertama “H”)

DETOKSIKASI 14

Pada organ hati zat toksik akan mengalami proses ini sehingga menjadi kurang toksik (Jawaban 11 huruf dengan huruf tengah “S”)

TRANSFORMASI 15

Melalui proses ini senyawa toksik bisa menjadi lebih toksik atau kurang toksik (Jawaban 12 huruf dengan huruf pertama “T”)