myositis ossifikans

Upload: sheila3023

Post on 11-Oct-2015

247 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Makalah

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Miositis osifikan atau disebut juga osifikasi florid dapat terjadi pada otot dan jaringan

    lunak lainnya. Ini disebabkan karena terjadinya osifikasi yang abnormal sehingga terbentuk

    penulangan pada otot maupun jaringan lunak. Penyakit ini jarang terjadi, tetapi dapat

    dideskripsikan dengan baik berdasarkan gejala klinis, penampilan patologis, dan radiologis.

    Miositis osifikan terjadi sebagai akibat dari trauma akut atau kronik dan juga dapat timbul di

    sekitar sendi pada gangguan neurologis. Dewasa muda dan remaja, terutama laki-laki, sering

    mendapat penyakit ini. Miositis osifikan bersifat autosomal dominan, tetapi pada sebagian besar

    kasus bersifat sporadik. Ada dua bentuk yang terlokalisir, yaitu akibat post traumatic dan

    sindrom luas, yang biasanya terjadi pada fibrodisplasia osifikan progresif.1,

    Miositis osifikan biasanya terjadi pada atlet yang mengalami regangan atau kontusio

    pada otot dan!atau tendon, seperti pada "edera olahraga dan pekerja yang mengalami trauma

    berulang. #ekitar $%& kasus miositis osifikan meningkat pada otot-otot besar di ekstremitas.

    Insiden kasus miositis osifikan sekitar & akibat pengobatan tertutup pada dislokasi panggul dan

    meningkat menjadi '(& pada trauma terbuka. #ekitar 1% ) %& lesi tersebut mengakibatkan

    defisit fungsional yang signifikan. Dewasa muda dan remaja, terutama laki-laki, sering

    mendapat penyakit ini.1,,*

    Miositis osifikan adalah peradangan pada otot rangka yang menyerupai tumor sehingga

    sering salah didiagnosis se"ara klinis dan se"ara histologi dianggap sebagai tumor ganas pada

    jaringan lunak, seperti osteosarkoma.+leh karena itu, perlu dilakukan beberapa pemeriksaan

    penunjang pada miositis osifikan sehingga penyakit tersebut dapat didiagnosis se"ara tepat.

    1.2. Batasan Masalah

    efrat ini membahas mengenai pemeriksaan radiologi pada miositis osifikan.

  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    2/16

    1.3. Tujuan Penulisan

    ujuan penulisan refrat ini adalah untuk mengetahui "ara mendiagnosis terutama pada

    pemeriksaan radiologi miositis osifikan.

    1.4. Met!e Penulisan

    efrat ini ditulis dengan menggunakan metode tinjauan pustaka yang merujuk kepada

    berbagai literatur.

    1.". Man#aat Penulisan

    Menambah ilmu pengetahuan tentang miositis osifikan terutama dalam pemeriksaan

    penunjang radiologi dalam menegakkan diagnosis.

  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    3/16

    BAB II

    TIN$AUAN PU%TA&A

    2.1. Anat'i (isilgik )tt *angka

    +tot rangka dibentuk oleh sejumlah serta yang diameternya berkisar dari 1% ) $%

    mikrometer. Masing-masing serat terbuat dari rangkaian subunit yang lebih ke"il. Pada sebagian

    besar otot, serat-seratnya membentang di seluruh panjang otot, ke"uali pada sekitar & serat,

    masing-masing hanya dipersarafi oleh satu ujung saraf yang terletak di dekat bagain tengah

    serat. #etiap serat otot mengandung beberapa ribu myofibril dan setiap myofibril mengandung

    sekitar 1%% filamen miosin dan '%%% filamen aktin yang merupakan molekul protein polimer

    besar yang bertanggung jawab terhadap kontraksi otot.'

    Myofibril memiliki pita terang dan pita gelap yang berselang-seling. Pita terang hanya

    mengandung filament aktin yang disebut pita I karena bersifat isotropi" terhadap "ahaya yang

    dipolarisasika. Pita gelap mengandung filament myosin yang disebut pita A karena bersifat

    anisotropi" terhadap "ahaya yang dipolarisasikan.Mekanisme terjadinya kontraksi otot, yaitu/ '

    - #uatu potensial aksi berjalan di sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujungnya pada

    serat otot.

    - Pada setiap ujung, saraf menyekresikan substansi neurotransmitter, yaitu asetilkolin dalam

    jumlah sedikit.

    - Asetilkolin bekerja pada daerah setempat untuk membuka saluran bergerbang asetilkolin.

    - erbukanya saluran asetilkoin memungkinkan sejumlah besar ion natrium untuk mengalir ke

    bagian membrane serat otot. 0al ini menimbulkan potensial aksi dalam serat otot.

    - Potensial aksi berjalan di sepanjang membrane serat otot dan menimbulkan depolarisasi

    membrane serat otot.

    - etikulum endoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium ke dalam myofibril sehingga

    menghasilkan proses kontraksi.

    Pada otot rangka, meskipun inti tidak dapat bermitosis, jaringannya mengalami

    regenerasi yang terbatas. #umber regenerasi berasal dari sel satelit, yaitu populasi ke"il sel

    mononukleus berbentuk gelondong yang terletak di dalam lamina basalais yang mengelilingi

  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    4/16

    setiap serat otot matang. #el satelit dianggap sebagai mioblast tidak aktif yang menetap setelah

    diferensiasi otot. #etelah "edera, sel satelit yang biasanya diam akan menjadi aktif,

    berproloferasi, dan membentuk serat otot rangka baru. emampuan regenerasi otot rangka

    sangat terbatas, mengikuti satu trauma otot utama atau degenerasi.(

    2ambar .1. Anatomi +tot'

    2.2. De#inisi Misitis )si#ikan

    Miositis osifikan adalah peradangan pada otot rangka yang menyerupai tumor sehingga

    sering salah didiagnosis se"ara klinis dan se"ara histologi dianggap sebagai tumor ganas pada

    jaringan lunak. Miositis osifikan yang juga dikenal sebagai pengerasan heterofik atau

    pengerasan ektopik adalah pembentukan tulang patologis yang terjadi pada jaringan lunak yang

    biasanya tidak mengalami pengerasan. Ada beberapa kondisi yang berhubungan dengan atau

    serupa dengan miositis osifikan, yaitu /,

    - Mi ositis osifi k an "ir"ums"ripta, yaitu mun"ulnya tulang baru yang biasanya mun"ul

    setelah terjadi trauma.

    - Mi ositis osifikan progres if, yaitu penyakit keturunan yang memiliki "iri-"iri fibroing dan

    osifikasi pada otot, tendon, dan ligament di beberapa tempat.

    http://radiopaedia.org/articles/missing?article%5Btitle%5D=myositis-ossificans-circumscriptahttp://radiopaedia.org/articles/fibrodysplasia-ossificans-progressivahttp://radiopaedia.org/articles/fibrodysplasia-ossificans-progressivahttp://radiopaedia.org/articles/missing?article%5Btitle%5D=myositis-ossificans-circumscripta
  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    5/16

    - Pannikulitis osifikan yang sama dengan miositis osifikan tetapi terjadi di jaringan

    subktaneus.

    - Pseudotumor fibro-osseus pada jari tangan, yaitu 3ariasi dari miositis osifikan yang

    terjadi pada digiti tangan dan tungkai.

    2.3. E+i!e'ilgi Misitis )si#ikan

    Pada beberapa kasus, miositis osifikan terjadi setelah adanya trauma dan ada kelompok

    lain yang sangat rentan mengalami miositis osifikans yaitu pada keadaan lumpuh. Insiden kasus

    miositis osifikan sekitar & akibat pengobatan tertutup pada dislokasi panggul dan meningkat

    menjadi '(& pada trauma terbuka. #ekitar 1% ) %& lesi tersebut mengakibatkan defisit

    fungsional yang signifikan. Dewasa muda dan remaja, terutama laki-laki, sering mendapat

    penyakit ini.1,

    2.4. Etilgi !an (aktr *isik Misitis )si#ikan

    Penyakit ini belum diketahui etiologinya, tetapi kemungkinan didahului oleh adanya

    mutasi autosomal dominan yang menimbulkan kalsifikasi ektopik di otot. #etelah terjadi

    kerusakan pada otot kemudian mengalami proliferasi jaringan lunak dan berdiferensiasi menjadi

    tulang. 4aktor risiko terjadinya miositis osifikan adalah trauma berulang selama tahap awal

    pemulihan.,5

    2.". Pat#isilgi Misitis )si#ikan

    Miositis osifikan sering terbentuk akibat pas"a trauma atau sindrom perluasan. Awalnya

    lesi mun"ul karena pas"a trauma yang merupakan komplikasi dari pembentukan hematom di

    otot, terutama di ekstremitas proksimal. 0al ini biasanya ditemukan pada otot-otot panggul usia

    dewasa yang rentan mengalami memar pada trauma akibat olahraga. 6okasi lainnya yang dapat

    mengalami miositis osifikan pas"a trauma adalah pada lengan atas, betis, dan telapak kaki. 1,,7,*

    8rise et all mengobser3asi bahwa matriks tulang asam demineralisasi dapat menginduksi

    sel fibroblastik di jaringan otot menjadi osteogenik dan kondrogenik yang disebut faktor protein

    tulang morfogenik. erdapat juga sel pada jaringan penghubung yang dapat berdiferensiasi

  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    6/16

    menjadi tulang, disebut sel progenitor osteogenik yang dapat ditemukan pada darah dan sel

    limfoid yang merupakan bagian dari sistem stroma sumsum tulang. #el progenitor osteogenik

    bersirkulasi se"ara bebas dan distimulasi oleh faktor osteoinduktif menjadi bentuk jaringan

    osteoid ketika terjadi trauma.1

    Miositis osifikan memiliki tiga fase yang disebut dengan zone phenomenon. Pola

    osifikasi pada miositis osifikan yaitu pola periferal dan sentripetal. 0al ini berbeda dengan

    sarkoma yang memiliki pola osifikasi sentral dan sentrifugal. 4ase-fase pada perkembangan

    miositis osifikan yaitu /5

    a. 4ase akut yang berlangsung dalam satu minggu. #e"ara histologi terdapat fase proliferasi

    yang terdiri dari sel mesenkim yang menyekresikan matriks miksoid dan fibroblast. Ini

    disebut dengan pseudo-fibrosar"omatosa.

    b. 4ase sub akut yang berlangsung selama sepuluh hari, terdapat diferensiasi fibroblas menjadi

    osteoblas dan menyekresikan matriks osteoid di perifer awal 9ona miksoid. 4ase ini disebut

    dengan pseudo-osteosar"omatosa.

    ". 4ase maturasi yang dimulai antara minggu kedua sampai minggu kelima dari masa e3olusi

    miositis osifikan. Produksi tulang bisa dilihat dari tepi lesi. Pada fase ini, hasil biopsi akan

    menunjukkan tiga 9ona dari karakteristik miositis osifikan sehingga dapat didiagnosis

    sebagai miositis osifikan. #elain itu, pada fase ini juga dapat mun"ul e3olusi metaplastik

    perlemakan di pusat lesi.

    2ambar .. 4ase Miositis +sifikan5

  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    7/16

    2.,. -ejala &linis Misitis )si#ikan

    2ejala klinis miositis osifikan berupa nyeri, pembengkakan lokal, dan penurunan gerak

    ekstremitas. #ekitar $%& lokasi lesi berada di otot besar ekstremitas dan sering terjadi pada

    lokasi yang terkena trauma. Pada orang yang lumpuh, tanpa adanya trauma, miositis osifikan

    sering terjadi di sekitar lutut dan panggul.1,

    2.. Diagnsis Misitis )si#ikan

    6esi progresif biasanya sekitar ' ) 7 "m dengan pusat eritem dan pinggir tegas. 0asil

    pemeriksaan mikroskopis tergantung kepada usia lesi dan berdasarkan hasil pemeriksaan

    radiologis. Pada tahap awal, lesi tersebut berupa seluler dengan jaringan fibroblastik yang

    menyerupai jaringan granulasi, dan pemeriksaan radiografi negatif. Pada daerah perluasan lesi

    osifikasi ditemukan gambaran kalsifikasi. Pada lesi matur akan tampak penulangan.1,5

    2ambar .'. :A; lesi miositis osifikan pada paha kanan, :

  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    8/16

    2..1. Pe'eriksaan *a!igra#i

    Pada pemeriksaan radiografi tidak tampak kelainan jika dilakukan pemeriksaan pada fase

    awal perkembangan miositis osifikan. >amun, pemeriksaan yang dilakukan beberapa waktu

    kemudian akan menunjukkan osifikasi. +sifikasi ini sering tidak tampak saat dua sampai tiga

    minggu setelah onset. alsifikasi biasanya mun"ul pada pemeriksaan foto polos pada minggu

    dua sampai minggu enam dan lesi terbentuk menjadi classic well circumscribed dalam dua

    bulan. Mendekati usia empat bulan, lesi ini menjadi lebih ke"il dan lebih padat.5

    2ambar .(. Pemeriksaan adiologi Miositis +sifikan5

    Miositis osifikan dapat didiagnosis lebih baik dengan pemeriksaan radiografi daripada

    pemeriksaan histologi. 6esi imatur akan tampak imatur se"ara keseluruhan, proliferasi sel sangat

    "epat yang dapat menimbulkan kesalahan dalam diagnosis karena se"ara patologis mirip dengan

    sarkoma. #e"ara pemeriksaan radiologi, ada perbedaan di antara keduanya. Miositis osifikan

  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    9/16

    mengalami penulangan dari arah luar ke dalam. #ar"oma mengalami penulangan dari dalam ke

    arah luar.$

    2..2. Pe'eriksaan /T0san

    ?ika pemeriksaan radiografi kon3ensional tidak dapat menunjukkan lokasi lesi dan proses

    osifikasi se"ara jelas, =-#"an adalah pemeriksaan yang dipilih karena lesi tersebut sensiti3e

    terhadap kalsium. Pemeriksaan =-#"an lebih sensitif daripada radiografi untuk mendeteksi

    osifikasi dan menunjukkan daerah pusat metaplastik perlemakan. =-#"an aksial adalah

    modalitas pen"itraan yang lebih banyak digunakan untuk menunjukkan 9ona miositis osifikan

    pas"a trauma.1,$,1%

    2ambar .. Pemeriksaan =-#"an Miositis +sifikan1%

    2..3. Pe'eriksaan M*I

    Pada pemeriksaan MI, tampilan lesi akan tampak sesuai dengan usia lesi. ampilan

    awal bisa salah karena tepi kalsifikasi tidak terlihat dengan baik, edema pada jaringan lunak

    dapat melampaui tepi kalsifikasi dan sering tanpa gejala klinis. ampak @9ona phenomenon

    sebelum mun"ul osifikasi. 6esi tampak iso atau sedikit hiperintensitas dalam massa

  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    10/16

    intramuskular di gambar 1B dan B serta tampak edema di luar lesi. Pada fase subakut

    terdapat hipointensitas yang menunjukkan mineralisasi.,5

    - 1 / tampak isointens di massa otot.

    - / bagian perifer tampak udem :high signal; pada minggu delapan, bagian pusat terdapat

    proliferasi selular dan komponen kartilago.

    - 1= C :2d; / sering tampak enhancement

    Pada fase selanjutnya akan tampak /

    - 1 / bagian perifer :low signal; tampak tulang lamella matur dan bagian sentral tampak

    sumsum tulang :intermediate to high signal;.

    - / bagian perifer :low signal; tampak tulang lamella matur dan bagian sentral tampak

    sumsum tulang :intermediate to high signal;.

    - 1= C :2d; / biasanya tidak tampak dalam lesi matur.

    2ambar .7. Pemeriksaan MI Miositis +sifikan5

  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    11/16

    2..4. Pe'eriksaan U%-

    Pemeriksaan 8#2 adalah pemeriksaan yang paling sensitif pada awal untuk

    menggambarkan zone phenomenon pada miositis osifikan. Penelitian menunjukkan gambaran

    zone phenomenondari hasil 8#2 /5,11

    -

  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    12/16

    2ambar .$. 0istologi Miositis +sifikan5

    2ambaran histologi pada miositis osifikan lesi matur. 2ambaran lesi tersebut

    menunjukkan matriks miksoid sentral dengan fibroblast :9ona pseudo-fibrosarkoma; : gambar

    bintang; dikelilingi oleh tulang matur di bagian perifer lesi :panah yang besar;. 6esi tersebut

    well-circumscribed:panah putih;. #erat otot tampak di sekitar lesi :panah hitam;.5

    2.. Diagnsis Ban!ing Misitis )si#ikan

    a. +steosarkoma ekstraskeletal, dimana memiliki kesamaan karakteristik dalam imagingdan

    patologi. 4enomena ossifikasi pertama kali terlihat pada dua minggu. Pada pemeriksaan

    radiologi akan tampak /

    - 6esi seperti kembang kol dengan pengerasan padat di bagian sentral yang berdekatan

    dengan tulang.

    - ampak penebalan korteks tanpa reaksi periosteal yang agresif.

  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    13/16

    2ambar .*. +steosarkoma1

    Pada osteosarkoma terdapat nyeri dan pembengkakan yang menetap dan progresif,

    peningkatan periosteal, dan destruksi kortikal pada pemeriksaan radiografi tulang, serta

    anaplasia pada biopsy mikroskopik.11

    b. #arkoma pada jaringan lunak, yaitu berupa /

    - histiositomafibro maligna atau fibrosarkoma

    - sar"omasino3ial

    2ambar .1%. #arkoma pada jaringan lunak1

    2.. Penatalaksanaan Misitis )si#ikan

    erapi pada miositis osifikan sulit karena bergantung pada tahap-tahap perkembangan

    penyakit miositis osifikan. Miositis osifikan mungkin bisa diobati dan mun"ul se"ara spontan.

    eseksi pembedahan dilakukan jika miositis osifikan persisten, tetapi reseksi pembedahan

    http://radiopaedia.org/articles/malignant-fibrous-histiocytomahttp://radiopaedia.org/articles/synovial-sarcomahttp://radiopaedia.org/articles/malignant-fibrous-histiocytomahttp://radiopaedia.org/articles/synovial-sarcoma
  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    14/16

    in3asif pada kalsifikasi tumor-like massakan berbahaya pada fungsi lokal dan bisa menjadi

    relaps lokal.1

    ksisi hanya diindikasikan untuk lesi yang mengalami penulangan se"ara komplit karena

    pengangkatan tulang yang belum matang akan menimbulkan lesi rekuren.

  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    15/16

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. &esi'+ulan

    Miositis osifikan merupakan osifikasi yang abnormal sehingga terbentuk penulangan

    pada otot maupun jaringan lunak. Penyakit ini jarang terjadi, tetapi dapat dideskripsikan dengan

    baik berdasarkan gejala klinis, penampilan patologis, dan radiologis. Miositis osifikan terjadi

    sebagai akibat dari trauma akut atau kronik dan juga dapat timbul di sekitar sendi pada gangguan

    neurologis. Dewasa muda dan remaja, terutama laki-laki, sering mendapat penyakit ini. Miositis

    osifikan bersifat autosomal dominan.

    Pada tahap awal, lesi tersebut berupa seluler dengan jaringan fibroblastik yang

    menyerupai jaringan granulasi, dan pemeriksaan radiografi negatif. Pada daerah perluasan lesi

    osifikasi ditemukan gambaran kalsifikasi. Pada lesi matur akan tampak penulangan.

    Pemeriksaan =-#"an lebih sensitif daripada radiografi untuk mendeteksi osifikasi dan men

  • 5/20/2018 Myositis Ossifikans

    16/16

    1. Andrew, .hendifar, Dorothy, ?.Daniel, 2.A. Myositis +ssifi"ans / A =ase eport Arthritis

    and heumatism.Arthritis Care & Research. %%.

    . 6ungu, #hadri"k 2. %%%. Myosistis +ssifi"ans-wo =ase Presentation. #outh 0ospital,

    onkola =opper Mines.

    '. 2uyton and 0all. 1**5.