muscle relaxant dalam anastesi

40
MUSCLE RELAXANTS

Upload: hani-akbar

Post on 11-Nov-2015

132 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

  • MUSCLE RELAXANTS

  • introduceEfek muscle relaxan bisa di didapatkan dari anastesi inhalan, blok saraf regional atau bloking neuromuscular juntion

    tahun 1942, pada penelitiannya harold grifith mendapatkan peggunakan curare (poison) sebagai agen bloking neuromuscular junction dapat menimbulkan paralisis tanpa menimbulkan hilangnya kesadaran, amnesia atau menghilangkan rasa sakit.

  • TRANSMISI NEURO MUSKULER

  • KLASIFIKASI MUSCLE RELAXANT

  • DepolarizingnondepolarizingShort-actingSuccinylcholinedecamethoniumLong-actingTubocurarineMetocurineDoxacuriumPancuroniumPipecuroniumGallamineIntermediate-actingAtracuriumVecuroniumRecuroniumShort-actingMivacurium

  • Suksinil kolinSeperti asetil kolin obat ini menimbulkan depolarisasi motor end plate, tp suksinil kolin tdk mengalami hidrolisa secepat asetil kolin, shg depolarisasi yg ditimbulkan lebih lama.

    Dosis: 1-2 mg/kgBBdurasi: < 10 menitonset: 30-60 detik

  • Metabolisme dan ekskresiSuccinylcholine kelarutannya dalam lemak rendah.

    di sirkulasi darah sebagian cepat dimetabolisme oleh pseudocholinesterase succinylmonocholine. (hanya sebagian kecil yg dapan mencapai NMJ)

    Durasi akan memanjang pada metabolisme yg abnormal (hipotermi, kelinan genetik).

  • Efek samping

  • Muscle Relaxant Non-Depolarisasi

  • Beberapa variable mempengaruhi obat pelumpuh otot nondepolarisasiSuhu

    Hipotermia memperpanjang blokade karena penurunan metabolisme (missal mivacurium, atracurium, dan cisatracurium) dan menunda ekskresi (missal pancuronium dan vecuronium).

  • 2. Keseimbangan asam basa

    Asidosis respiratorik mempotensiasi blockade sebagian besar agen nondepolarisasi. Hal ini dapat mencegah pemulihan saraf otot pada pasien post operatif yang mengalami hipoventilasi.

  • 3. Abnormalitas elektrolit

    Hipermagnesia seperti yang dijumpai pada pasien dengan preeklampsia yang diterapi dengan magnesium sulfat, mempotensiasi blockade dengan berkompetisi dengan kalsium pada motor end-plate.

  • 4. Usia

    Neonates mempunyai sensitivitas yang meningkat pada obat pelumpuh otot nondepolarisasi karena NMJ yang imatur. Sensitivitas ini tidak harus diikuti dengan penurunan kebutuhan dosis karena neonates memiliki ruang ekstraseluler yang lebih besar menyediakan volume distribusi yang lebih besar.

  • Macam-macam obat pelumpuh otot nondepolarisasiAtrakuriumCisatracuriumMivacuriumDoxacuriumPancuroniumVecuroniumPipecuroniumRocuronium

  • AtrakuriumMetabolisme dan ekskresi :Sekitar 10% dari obat ini diekskresi tanpa dimetabolisme melalui ginjal dan empedu.Dua proses terpisah berperan dalam metabolisme :Hidrolisis esterEliminasi hofmann

  • AtrakuriumDosis :0,5 mg/kgBB (iv) dalam 30-60 detik untuk intubasiRelaksasi intraoperatif dicapai dengan dosis awal 0,25 mg/kgBBTersedia dalam dosis 10 mg/mlDisimpan pada suhu 2-8 celcius karena potensinya akan berkurang 5-10 % tiap bulan pada suhu ruangan

  • AtrakuriumEfek samping :- Hipotensi dan takikardi- Bronkospasme- Inkompatibilitas kimia

  • Cisatracurium Metabolisme dan ekskresi :Mengalami degradasi dalam plasmaMetabolisme dan ekskresi tidak terpengaruh oleh keadaan ginjal maupun hati

  • CisatracuriumDosis :Dosis intubasi adalah 0,1-0,15 mg/kgBB dalam 2 menitDisimpan pada suhu 2-8 celciusJika disimpan di suhu ruangan maka harus dipakai dalam waktu 21 hari

  • CisatracuriumEfek samping :Toksisitas laudanosineSensistivitas pH dan suhu

  • MivacuriumMetabolisme dan ekskresi :Metabolisme dan ekskresi tidak bergantung pada ginjal maupun hatiDurasi kerja memanjang pada pasien gagal ginjal atau hati, hamil atau postpartum

  • MivacuriumDosis :Dosis intubasi adalah 0,15-0,2 mg/kgBBSuhu ruangan = bertahan 18 bulan

  • MivacuriumEfek samping :Hipotensihistamin

  • Doxacurium Metabolisme dan ekskresi :Mengalami tingkat hidrolisis yang rendah oleh kolinesterase plasmaEkskresi melalui ginjalEkskresi hepatobilier hanya sedikit

  • DoxacuriumDosis :- Dosis intubasi adalah 0,05 mg/kgBB

  • DoxacuriumEfek samping :Kardiovaskuler (-)Pelepasan histamin (-)

  • Pancuronium Metabolisme dan ekskresi :Dimetabolisme (deasetilisasi) oleh hatiEkskresi utama melalui ginjal (40%), empedu (10%)Eliminasi lambat dan blokade saraf otot memanjang pada gagal ginjal

  • PancuroniumDosis :0,08-0,12 mg/kgBB untuk intubasi dalam 2-3 menitAnak-anak perlu dosis yang lebih tinggiTersedia dalam larutan 1 atau 2 mg/mlDisimpan pada suhu 2-8 celciusSuhu ruangan = bertahan 6 bulan

  • PancuroniumEfek samping :Hipertensi dan takikardiAritmiaReaksi alergi

  • Vecuronium Metabolisme dan ekskresi :Dimetabolisme di hati dalam jumlah sedikitEkskresi empedu dan ginjal 25%Cukup aman pada pasien gagal ginjal

  • VecuroniumDosis :Dosis intubasinya adalah 0,08-0,12 mg/kgBBUmur tidak mempengaruhi kebutuhan dosis inisisalDikemas dalam bentuk bubuk 10 mg yang direkonstitusi dengan 5 atau 10 ml air bebas tanpa pengawet sebelum digunakan

  • VecuroniumEfek samping :Kardiovaskuler = diinduksi dengan opioidGagal hati = jika dosis lebih tinggi (0,15 mg/kgBB)

  • Pipecuronium Metabolisme dan ekskresi :Ekskresi utama ginjal (70%), biliaris (20%)Durasi kerja meningkat pada gagal ginjal

  • PipecuroniumDosis :Dosis intubasinya adalah 0,06-0,1 mg/kgBB

  • PipecuroniumEfek samping :Kardiovaskuler (-) karena penurunan ikatan pada reseptor muskarinik jantungPelepasan histamin (-)

  • Rocuronium Metabolisme dan ekskresi :Tidak mengalami metabolismeEliminasi oleh hati > ginjalDurasi kerja memanjang pada gagal hati dan kehamilan

  • RocuroniumDosis :Dosis intubasi 0,45-0,9 mg/kgBB

  • RocuroniumEfek samping :- vagolitik