mulo magazine edition 1

12
EDISI 01 Th.2016

Upload: riandy-putra

Post on 29-Jul-2016

252 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

South Sulawesi Tourism Highlight

TRANSCRIPT

Page 1: Mulo Magazine Edition 1

EDISI 01 Th.2016

Page 2: Mulo Magazine Edition 1

EditorialTestimoni

Redaksi Penanggungjawab : Drs, H. Jufri Rahman, M.Si (Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan)

Redaktur : D. Khaddafi (Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Prov. Sulsel)

Editor : Herdy Rahmat Effendy, SE (Kepala Seksi Promosi Disbudpar Prov. Sulsel), Rusman Madjulekka

Layout : Andi Ariyanto, Taufik HD

Fotografer : Tim Fotografer STIC Disbudpar Prov.Sulsel.

Sekretariat : Wahidah S.Sos, Intan Fitriani, Nur Rahmat, SS, Febry

Alamat Redaksi : Gedung Mulo Jl.Jend.Sudirman No. 23 Makassar.

Email: [email protected].

Website : www.exploresouthsulawesi.com

Foto Sampul : Herwin Gunadi

Redaksi menerima sumbangan tulisan dan foto dari pembaca.

Dimulai dari MULOSalah satu jejak Belanda di Sulawesi Selatan

yang cukup terkenal adalah kawasan MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di Makassar.

Gedung yang dibangun pada 1927 oleh arsitek Belanda ini menjadi bangunan heritage sebagai penanda warisan sejarah masa perjuangan kemerdekaan tempo doloe.

MULO itu sekolah Belanda setingkat SMP untuk pribumi yang orang tuanya mengabdi pada Belanda kala itu. Itu adalah sekolah modern saat itu dan kita beruntung bangunannya masih ada dan dipertahankan. Dari sinilah spirit ‘perjuangan’ putra pribumi mulai digelorakan hingga menjadi pergerakan kemerdekaan.

Nah, berpijak pada histrorikal bangunan dan spirit kejuangan itulah yang membuat kami untuk memilih nama MULO untuk majalah ini. Apalagi, selain itu juga dari gedung ini juga berkantor Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan yang terus berinovasi dan berkarya memajukan industri pariwisata daerah ini.

Kami berharap majalah MULO tidak sekedar hadir, tapi juga memberikan informasi yang dibutuhkan sekaligus menjadi guide bagi para wisata wan yang berkunjung ke Sulawesi Selatan. ***So...come and explore South Sulawesi. Never Ending Story!

D.Khaddafi

Warga keturunan Tionghoa sembahyang menyambut tahun baru Imlek 2567 di klenteng Xian Ma dan Kwan Kong, Makassar, Minggu (7/2). Tahun baru Imlek 2567 tersebut jatuh pada tahun Monyet Api yang menurut kepercayaan etnis Tionghoa di tahun tersebut banyak peluang akan terbuka bagi individu yang cekatan saat mengerjakan sesuatu.

Dari Visit South Sulawesi ke Explore South Sulawesi Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulsel:

“Brand wisata baru Sulawesi Selatan memberikan spirit baru bagi daerah ini untuk terus bekerja mempromosikan destinasi wisata yang ada dan mengeksplore daerah tujuan wisata baru sehingga lebih memperkaya khasanah pariwisata daerah ini.

Karena itu, dengan brand baru, spirit baru makin banyak lagi destinasi wisata yang layak dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.”

Jufri Rahman, Kadis Pariwisata Sulsel: “Tahun ini kami perkenalkan sejumlah potensi wisata

baru, seperti wisata bahari, budaya, alam. Branding baru ini sebagai ajakan untuk berkunjung dan menikmati keindahan alam dan budaya Sulsel dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada saat ini.

Diharapkan pemerintah kabupaten/kota membenahi destinasi wisata dengan melengkapi sarana dan prasarana agar wisatawan bisa lebih lama tinggal.”

Anggiat Sinaga, Ketua PHRI Sulsel:Launching brand wisata baru ini adalah

momentum untuk menggerakkan pariwisata di Sulawesi Selatan. Yang penting adalah bagaimana menghidupkan event agar lebih banyak kunjungan ke daerah ini.

Didi L.Manaba, Ketua ASITA Sulsel:“Dengan brand baru diharapkan promosi wisata baru

yang daerah Sulawesi Selatan bisa lebih digencarkan sehingga para pelaku pariwisata dapat membuat paket tour perjalanan yang lebih banyak dan tentunya bisa memberi daya tarik bagi para wisatawan terutama dari mancanegara.

Snapshot

2

Page 3: Mulo Magazine Edition 1

Liputan Event

Pariwisata Sulawesi Selatan kini memasuki babak baru. Di awal tahun 2016, Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan melaunching brand Explore South Sulawesi untuk mendorong promosi dan mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke daerah ini.

Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo meresmikan Explore South Sulawesi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat 29 Januari 2016. Selain meresmikan tagline Explore South Sulawesi yang sebelumnya bernama Visit South Sulawesi, juga digelar penandatangan MoU antar Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan dan PT.Angkasa Pura 1. MoU tersebut terkait peningkatan layanan informasi pariwisata Sulsel di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan, Jufri Rahman mengatakan perubahan tagline Visit South Sulawesi menjadi Explore South Sulawesi dengan tujuan agar wisatawan tidak hanya sekadar berkunjung ke Sulawesi Selatan. "Tapi kita berharap mereka berpetualang dan mengeksplore seluruh tempat wisata yang ada di Sulawesi Selatan,” kata Jufri. Disbudpar Sulsel menargetkan kunjungan 225.000 wisatawan manca (Wisman) negara selama tahun 2016, sedangkan pada tahun 2015 jumlah kunjungan Wisman negara sebanyak 190.000 kunjungan

Disela-sela acara, juga ditampilkan atraksi permainan tradisional Pa’raga dan iringan musik bambu dari kabupaten Enrekang.***

3

Sulsel Luncurkan Branding Baru

“Explore South Sulawesi”

Page 4: Mulo Magazine Edition 1

Liputan Utama

Menikmati suguhan karst tak perlu jauh-jauh ke Vietnam atau Tiongkok.

Di Sulawesi Selatan, dekat dari Makassar pun ada. Ditempuh sekitar satu jam ke arah kabupaten Maros. Setibanya di dermaga sungai sisi jalan menuju lokasi pabrik semen Bosowa, pengunjung naik sampan tradisional menyusuri sungai menuju kampung Ramang-Ramang.

Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan gugusan pohon nipah yang berada diantara formasi batuan karst yang berbentuk menara seolah mengepung kampung Ramang-Ramang.

Selain itu, setiap orang bisa menikmati keunikan proses formasi batuan yang terjadi jutaan tahun lalu. Batuan yang bagaikan lelehan lilin berwarna gading dan merah mudah banyak ditemukan di Goa Karst Maros. Maros Karst Tower ini terletak di dalam wilayah Bantimurung Bulusaraung National Park.

Karst ini diakui sebagai kawasan karst terbesar kedua di dunia setelah Guangzhou di Tiongkok. Gugusan Karst meliputi area seluas 43.750 hektar dan wilayah ini memiliki 286 Goa dengan lebih dari 30 Goa Pra-sejarah.

Kawasan Karst Maros tergolong Karst Menara atau sering disebut Karst tropika klasik yang menyebar dari Utara hingga Selatan yang luasnya berkisar 30.000 hektar.***

Selain pesona karst, pengunjung juga bisa menikmati ekspedisi goa yang oleh Museum Rekor Indonesia (Muri) terrcatat sebagai goa terpanjang (12.264 m) dan terdalam (1.119 m).

Keunikan goa-goa di kawasan ini

seolah me nyim pan pesan-pesan dari zaman prasejarah. Karena itu, goa-goa yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul) ini senantiasa menjadi lokasi penelitian para arkeolog.

Perjalanan menuju beberapa goa di kawasan Ramang-ramang bisa dilakukan dengan menyusuri sungai sekitar satu jam, dan sesekali pengunjung melewati areal persawahan dan rawa-rawa. Di Goa Karamah misalnya, ditemukan gambar jari-jari yang bengkok, yang sama dengan bentuk jari-jari warga sekitar goa. Ada juga gambar dengan jari tak lengkap.

Selain itu, ketika senja beranjak mendekati malam, dijumpai ribuan kelelawar keluar dari goa untuk mencari makanan. ***

Ekspedisi Goa Terdalam dan Terpanjang

foto

: Ist

4

Sensasi Maros Karst Tower

Page 5: Mulo Magazine Edition 1

Liputan Utama

Wisata Kampung Berua

Festival Full Moon (bulan purnama) di Rammang-Rammang, Kabupaten Maros, digelar setiap tahun. Pengunjung disuguhi berbagai pertunjukan kebudayaan sembari menikmati keindahan alam, terutama tebing batu karst, di bawah sinar bulan purnama.

Berbagai atraksi yang ditampilkan akan memberikan sensasi yang berbeda bagi para pengunjung. Tebing batu karst Rammang-rammang Maros merupakan kawasan wisata paling diminati oleh para wisatawan yang menyukai petualangan.

Festival ini tidak hanya memancing wisatawan lebih banyak berkunjung ke Sulawesi Selatan, khususnya Maros, tapi juga penataan sehingga menjadi destinasi yang lebih memadai.

Gelaran festival di medio Agustus ini merupakan saat puncak cahaya bulan purnama. Saat itu pun minim awan, sehingga pengunjung bisa leluasa menikmati keindahan tebing batu karst dan berbagai acara budaya yang disuguhkan, di antaranya Pa’Ganrang Rinci, Pakacapi, Pa’Gambus, Pepekarima, dan Pamanca. Dan para pengunjung bermalam di tenda dan rumah penduduk. ***

Bulan Purnama di Rammang-Rammang

Berua merupakan sebuah perkampungan terpencil di Ramang-ramang. Perkampungan yang terletak ditengah gugusan karst yang menjulang tinggi, serta suguhan pemandangan segar selama perjalanan menuju perkampungan menjadikan tempat ini sebagai destinasi menarik.

Di kawasan ini, pengunjung disajikan pemandangan persawa-han yang hijau, warga bercocok tanam, rumah panggung khas adat Bugis, dan aktivitas lazimnya warga kampung. Ada pula yang menjajakan kue khas lokal dan makanan ringan seperti buras.

Pemandangan khas pedesaan ini menambah pesona indah kawa-san Ramang-ramang. ***

Juara I Lomba Foto Festival Rammang-Rammang (Fotografer: Thaib Chaidar / Dok. Disbudpar Sulsel)

5

NEXT EVENT1. Lomba Foto Wisata Ramang

Ramang2. Lomba Lari Wisata ‘Ramang-

Ramang Trial Run’3. Festival Karst Taman Nasional

Bantimurung-Bulusaraung

Page 6: Mulo Magazine Edition 1

Upcoming Event

Makassar Tour & Holiday Fair 2016

Bagi anda yang ingin memilih destinasi liburan tahun ini, jangan lewatkan info dan dapatkan penawaran spesial di event "MAKASSAR TOUR & HOLIDAY FAIR 2016" pada tanggal 4-6 Maret 2016 di Mal Ratu Indah Makassar, Sulawesi Selatan.

Galesong Trial Run 2016Pada tahun 2016, panitia menggelar lomba lari dengan

nuansa berbeda. Dengan title event “GALESONG TRAIL RUN 2016, a new feel of running” panitia mengangkat tagline “Focus, Believe and Breathe” dengan 2 kategori, 5K (man/woman) dan 12K (man/woman).

Berlari di kawasan perbukitan lapangan golf international Padivalley, perpaduan antara tantangan dan pemandangan lapangan golf yang membentang luas, perbukitan dan jalan beraspal akan memberikan pengalaman tersendiri yang tak terlupakan.

foto

: Ist

foto

: Ist

foto

: Ist

Salah satu kawasan kuliner yang telah hadir terlebih dahulu di kota Makassar

6

Sepanjang jalan Bali dan jalan Sulawesi di pusat kota Makassar mulai tahun ini akan disulap menjadi kawasan kuliner. Pemkot Makassar akan menjadikan pusat jajan itu sebagai percontohan diterapkan di wilayah lainnya.

“Nantinya, kawasan kuliner akan ditutup bagi kendaraan umum. Jadi, mulai kendaraan roda empat hingga becak dilarang melintas. Hal ini bagian dari sosialisasi untuk mencipatkan yang namanya kawasan kuliner yang kali pertama akan dikelola oleh Pemkot Makassar,” kata Ibrahim Saleh, Sekkot Makassar.

Dengan begitu, diharapkan kawasan ini pun menjadi salah satu pilihan tujuan bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke kota Makassar.

Pusat Wisata Kuliner Hadir di Kawasan Pecinan

Page 7: Mulo Magazine Edition 1

Info Wisata

Sejak akhir tahun 2015, Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan (Sulsel)

bekerjasama dengan PT Bosowa Taksi Utama (Bosowa Taksi) menghadirkan

armada ‘Taksi Wisata’ melayani wisatawan yang berkunjung ke Sulsel.

Total ada 180 unit Bosowa ‘Taksi Wisata’ yang akan dioperasikan di

Makassar, yang kesemuanya dilengkapi tablet layar sentuh berisi destinasi

wisata yang ada di Sulsel. Wilayah operasional armada baru ini akan lebih

difokuskan pada titik-titik wisata seperti hotel, bandara, pelabuhan, dan

lainnya.

Selain itu, para pengemudi taksi wisata ini juga dibekali tentang

pemahaman wisata di Sulsel. Agar bisa menjelaskan dengan para

penumpang terkait potensi wisata di Sulsel. ***

Sulsel Hadirkan ‘Taksi Wisata’

Satpol Wisata di Makassar

Taman ‘Kingdom of Butterfly’ di Sultan Hasanuddin AirportSultan Hasanuddin International Airport Makassar akan dipercantik dengan keberadaan taman kerajaan kupu-kupu (Kingdom of Butterfly).

Taman kupu-kupu yang diinisiasi PT Angkasa Pura 1 dengan Dinas Pariwisata

Sulawesi Selatan itu dibuat di terminal keberangkatan.

Berbagai jenis hiasan bunga, baik bunga asli dipajang di lokasi tersebut. Tak

hanya itu, berbagai jenis kupu-kupu juga ikut dipasang di taman kecil tersebut.

General Manager PT. Angkasa Pura I Sultan Hasanuddin, Ahmad Munir

mengatakan taman kupu-kupu tersebut diharapkan menjadi salah satu daya tarik

lokasi berfoto bagi wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Selatan. “Dengan begitu

diharapkan dapat meningkatkan informasi tentang destinasi Bantimurung,” kata

Ahmad Munir. ***

Sejak akhir tahun 2015, Pemkot Makassar telah memben-tuk Satpol PP khusus pariwisata. Tugasnya mereka akan men-dampingi wisatawan yang berkunjung di tempat-tempat wisata di Makassar, seperti Pantai Losari, Benteng Fort Rotterdam, dan kawasan kuliner di Makassar.

“Sementara ini dulu, karena rencananya kami juga akan bentuk Satuan Polisi Pamong Praja yang khusus menangani pedesterian dan pedagang kaki lima,” kata Danny Pomanto, Walikota Makassar.

Tidak hanya bela diri, perempuan cantik ini juga dilatih ba-hasa asing dan komunikasi publik. Mereka harus menunjukkan sikap yang ramah dalam menyambut tamu. fo

to: I

st

foto

: Ist

foto

: Ist

7

Page 8: Mulo Magazine Edition 1

Destinasi

Sejarah Villa Yuliana

Bangunan kolonial Villa Yuliana Dibangun pada tahun 1905 oleh Gubernur pemerintah Hindia Belanda di Sulawesi selatan bernama C.A Krosen, bangunan Villa Yuliana dahulu difungsikan sebagai tempat tinggal dan persinggahan para pejabat pemerintah Hindia Belanda di Soppeng. Sumber lisan menyebutkan bahwa pembangunan Villa Yuliana awalnya dipersiapkan dalam rangka kunjungan ratu Yuliana di Sulawesi Selatan, sehingga bangunan ini diberi nama Villa Yuliana. Konstruksi dan arsitektur bangunan memperlihatkan gaya arsitektur Indis, yaitu perpaduan gaya Eropa dan gaya lokal (Bugis).

Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan yang berjarak 179 km dari Makassar, daerah ini dikenal sebagai ‘kota kalong’ dan Villa Yuliana.

Keberadaan kalong (kelelawar) di jantung kota Watansoppeng semakin menambah pesona kota ini. Jelang matahari terbenam, kalong ini mulai beterbangan untuk mencari makanan. Dan jelang matahari terbit, kalong ini kembali ke tempatnya dengan suara yang khas (berisik) seakan membangunkan warga kota memulai aktivitasnya.

Soppeng juga memiliki obyek wisata permandian air panas Lejja yang rekreatif dan bermanfaat untuk terapi

Kalong, Le’ja dan Villa YulianaKabupaten Soppeng

foto

: Ist

foto

: Ist

8

Page 9: Mulo Magazine Edition 1

Kuliner

Coto Makassar

Kota Makassar memang dikenal sebagai salah satu kota dengan hidangan makanan yang menggugah selera. Ada banyak kuliner khasnya yang membuat siapa saja ingin datang lagi di kota ini. Nah, berikut ini jenis kuliner favorit ala ‘kota daeng’ yang paling dicari adalah:

Jenis kuliner ini sangat populer di Makassar. Disajikan dengan kuahnya yang gurih dan hangat, terasa begitu lezat ketika dinikmati dengan ketupat. Anda sisa pesan mau jenis coto yang hanya berisi daging, paru atau campur. Dibeberapa sudut kota terdapat warung yang menyajikan coto Makassar.

Coto Makassar atau Coto Mangkasara terbuat dari jeroan (isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bahan yang diracik secara khusus.

Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dimakan bersama ketupat dan “burasa”. Saat ini coto sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Bahkan menjadi salah satu menu pada penerbangan domestik Garuda Indonesia rute dari dan ke Makassar. ***

Dimana Anda Bisa Menikmati Coto Makassar?1. Coto Nusantara Jl.Nusantara2. Coto Paraikatte Jl.A.P.Pettarani3. Coto Ranggong Jl.Sultan Hasanuddin-Jl.Ranggong4. Coto Dg.Sirua Jl.Abd.Dg.Sirua5. Coto Gagak Jl.Gagak 6. Coto Sunggu Jl.Poros Sungguminasa

SBY pun Doyan Coto Makassar

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun setiap kunjungan ke Sulsel, selalu menyempatkan diri mencicipi coto makassar. Di tempatnya menginap, selalu disiapkan hidangan coto makassar, biasanya dari warung coto nusantara dan ranggong. “Rasanya gurih dan bikin ketagihan,” kata SBY kala itu.

Tak hanya SBY, para tamu lain juga kerap diajak diajak mencicipi makanan khas Makassar di pinggir jalan. Bukan sembarang warung makan, tapi warung langganan para menteri negara dan pesohor negeri.

Salah satunya warung Coto Nusantara. Coto yang dimiliki oleh pasangan Salawati dan Makmun Deng Tutu ini memiliki rasa yang berbeda dari coto lain dengan beragam variasi menunya. Coto di Jalan Nusantara yang telah berdiri sejak 30 tahun lalu, seperti yang diceritakan sang pemilik, Salawati (52), warung cotonya sudah dikunjungi berbagai kalangan pesohor hingga petinggi negeri. “Kalau pak SBY diantarkan ke hotelnya,” kisahnya. ** fo

to: I

st

9

Page 10: Mulo Magazine Edition 1

Culture and Heritage

Peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW atau ‘Maudu Lompoa’ di desa Cikoang kabupaten Takalar, kembali digelar Minggu, 10 Januari 2016. Ratusan perahu atau ‘julung-julung’ yang dihiasi telur, pakaian, dan segala jenis hasil bumi warga ikut digantung memenuhi perahu sebagai bentuk rasa syukur warga.

Kemeriahan ditandai dengan deretan ‘julung-julung’ atau perahu yang berada di tepi sungai Cikoang yang dihiasi berbagai macam ornamen telur hias. Sementara perahu berbagai macam ukuran, dari 4 meter hingga 8 meter yang berada disepanjang sungai.

Julung-julung Ramaikan Maudu Lompoa Cikoang

Musik Bambu TorajaKalau masyarakat Sunda, Jawa Barat bangga dengan musik

angklung, orang Toraja pun memiliki musik bambu. Orang Toraja menyebutnya Pa’pompang atau Pa’bas karena suara bas terdengar dominan.

Musik tradisional ini seakan melengkapi kekayaan budaya dan wisata Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Suara musik tradisional ini khas dan bisa menghasilkan dua setengah oktaf tangga nada. Meski tradisional, alat musik ini bisa dikolaborasikan dengan alat musik lainnya seperti terompet, saksofon, organ atau piano dan bisa digunakan untuk mengiringi semua lagu. ***

Tari Pakarena adalah tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi dua kepala gandrang (drum) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-puik).

Gerakan tarian ini sangat artistik, sarat makna, dan halus.Setiap gerakan memiliki makna khusus. Posisi duduk, menjadi pertanda awal dan akhir Tarian Pakarena. Gerakan berputar mengikuti arah jarum jam, menunjukkan siklus kehidupan manusia.

Sementara gerakan naik turun, tak ubahnya cermin irama kehidupan. Aturan mainnya, seorang penari Pakarena tidak diperkenankan membuka matanya terlalu lebar. Demikian pula dengan gerakan kaki, tidak boleh diangkat terlalu tinggi. ***

Lepa-lepa Race adalah kegiatan perlombaan perahu tradisional yang dilaksanakan setiap tahunnya pada awal Februari di pantai Ujung Labuang kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Biasanya, lomba ini dirangkaikan dengan HUT Kabupaten Pinrang ke 55 sehingga pada saat event terlihat meriah dan pesertanya juga berasal dari kabupaten tetangga.

Sepanjang arena lomba, masyarakat antusias menyaksikan lomba perahu ini sebagai bentuk pesta rakyat dan tanda syukur para nelayan terhadap hasil tangkapan ikan mereka. ***

Pakarena, Tari Sarat Makna

Lepa-Lepa Race di Pinrang

10

Foto

: Is

t.

Page 11: Mulo Magazine Edition 1

Tips ke SulselSulawesi Selatan adalah salah satu destinasi yang ramai dikunjungi turis. Berbagai tips bagi traveler agar liburan anda menyenangkan.1. Jangan lupa kacamata atasi terik

matahari.2. Siapkan jaket/payung/jas hujan bila hujan.3. Sebaiknya tidak jalan sendiri.4. Siapkan peta wisata dan no.telp.layanan

publik.5. Awali malam melihat sunset di pantai Losari.6. Ingin belanja, pergi sebelum pukul 22.00 Wita.

Saat ini Trend Life style yang dinamis telah banyak memberi perubahan, termasuk perilaku masyarakat dalam melakukan travelling sehingga kita harus adaptif sekaligus mengakselerasi perubahan tersebut . Dengan jumlah masyarakat kelas menengah yang tinggi, serta kegiatan wisata akhir pekan atau liburan.

Seiring semakin bertambahnya para pengguna smartphone dan gadget. Saat ini Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Prov. Sulsel menghadirkan aplikasi mobilenya yang bernama “Explore South Sulawesi” dengan menyajikan informasi interaktif tentang kepariwisataan di Sulawesi selatan baik destinasi, ragam corak budaya, event-event pariwisata, kuliner dan peta lokasi obyek pariwisata yang kesemuanya hadir dalam content up-to date dimana hal tersebut dilakukan sebagai upaya pemerintah (Dinas kebudayaan dan Kepariwisataan prov. sulsel) untuk menarik lebih banyak lagi kunjungan wisatawan ke Sulawesi selatan.

Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya mengatakan bahwa pemakaian media digital sebagai sarana promosi adalah cara yang paling tepat untuk mempromosikan pariwisata Indonesia saat ini, karena dapat menjangkau seluruh dunia secara luas dan cepat, serta biaya promosi yang jauh lebih murah dibandingkan dengan cara promosi secara konvensional. Kampanye dan program serba digital tersebut akan menjadi andalan Kemenpar untuk menyiasati anggaran promosi pariwisata Indonesia yang masih sangat rendah. “Tidak ada cara lain selain digitalisasi dan membuat promosi secara online serta mengembangkan kerjasama dengan lebih banyak pihak,” ungkap Arief Yahya.

Sementara itu Kadis Pariwisata Sulsel, Jufri Rahman mengungkapkan dengan hanya sentuhan jari kita sudah dapat membuat konten ini yang dapat di-download melalui google play store untuk perangkat android dan Apps store untuk pengguna gadget Apple. Nantinya akan semakin mudah buat

para wisatawan untuk menjelajahi informasi pariwisata di Sulawesi selatan tentunya pilihan akan destinasi akan semakin beragam. “Hal ini akan memicu kreativitas kabupaten kota untuk menyajikan potensi pariwisata dan berikut pelayanan secara maksimal agar tag line “Explore South Sulawesi” benar- benar menjadi “Never Ending Story” bagi wisatawan”, ujar Jufri.

Celebes ExploreMedia Harian Tribun Timur memberikan dukungan

untuk liputan pariwisata di Sulawesi Selatan melalui program Celebes Explore yang mereka launching pada pada Minggu 14 Februari 2016.

Wagub Sulsel Agus Arifin Nu’mang mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan adanya program Celebes Explore yang dapat menemukan potensi wisata yang selama ini belum banyak dikenal.

Dengan adanya program Celebes Explore dapat menarik lebih banyak wisatwan datang ke Sulsel yang dapat meningkatkan perekonomian suatu daerah.

Liputan wisata ini akan diupload di online Tribun Timur dan dilink dengan South Sulawesi Mobile application.

LifeStyle

Program Support

Wisata Sulsel dalam Genggaman

Ist.

11

Page 12: Mulo Magazine Edition 1

Jalan-jalan ke Makassar, Sulawesi Selatan, tak lengkap bila tidak mampir ke warung kopi Phoenam. Kopi phoenam melegenda di kota daeng. Sejarah kopi ini amat panjang, diawali oleh Liong Thay Hiong yang berkongsi dengan kerabatnya, Prof. Dr. Thay Phen Liong, membuka kedai kopi pada 1946.

Nama “Phoea Nam” sendiri memiliki arti ‘tempat persinggahan’. Racikan kopinya khas bisa menghasilkan busa berbuih seperti teh tarik. Aromanya disukai warga Makassar sehingga kenikmatan kopi terse-but menjadi masyhur di kota ini. Kedai kopi ini dikelo la anak Liong Thay, bahkan saat ini sudah keturunan ketiga.

Di Makassar, kopi Phoenam bisa dinik mati di tiga lokasi, Jl.Jampea kawasan pecinan, Jl.Ra-tu langi, dan Jl.Boulevard Pa nak kukang. Bahkan merk kopi ini pun telah me rambah sejumlah ko-ta lain, seperti Jakar ta,

Bandung, Palu, dan Surabaya.Bila anda penggemar kopi Toraja,

tempat ini wajib dikunjungi selain untuk menikmati kudapan pisang atau roti bakar–nya. Semua menu kopi disiapkan secara manual dan kopi susu adalah minuman yang paling banyak dipesan. Di Phoenam, kopi Toraja yang keasamannya tinggi itu memang cocok dipasangkan dengan susu apalagi sensasi foam-nya menjadikannya sebagai salah signature drink di sini. Selamat menikmati....!***

Local Legend

Kopi Phoenam Legendaris Makassar

foto

: do

k.pr

ibad

i

12