motor grader dodi

29
3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PRODUCT KNOWNLEGDE. Gambar 2.1.Motor Grader Motor Grader merupakan alat perata yang memiliki berbagai kegunaan, dan biasanya digunakan untuk meratakan tanah dan membentuk permukaan tanah Grader juga dapat dimanfaatkan untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan campuran aspal. Pada umumnya Motor Grader digunakan pada suatu proyek dan

Upload: muhammad-ichwan

Post on 28-Dec-2015

244 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

Page 1: Motor Grader Dodi

3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PRODUCT KNOWNLEGDE.

Gambar 2.1.Motor Grader

Motor Grader merupakan alat perata yang memiliki berbagai kegunaan,

dan biasanya digunakan untuk meratakan tanah dan membentuk permukaan tanah

Grader juga dapat dimanfaatkan untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan

campuran aspal. Pada umumnya Motor Grader digunakan pada suatu proyek dan

perawatan jalan. Dari kemampuannya bergerak Motor Grader ini juga sering di

gunakan dalam proyek lapangan terbang.

Dalam pengoperasiannya, Motor Grader memnggunakan blade yang

disemoldboard

yang dapat digerakkan sesuai kebutuhan bentuk permukaan. Gerakan

yang dilakukanoleh blade pada Motor Grader sama dengan blade pada Dozer yak

ni tilt, pitch dan angle dengan fleksibilitas yang lebih besar. Panjang blade biasa

Page 2: Motor Grader Dodi

4

nya berkisar antara 3 - 5 meter. Selain itu bagian depan Motor Grader dapat ber

gerak fleksibel sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

Gerakan-gerakan bagian depan ini adalah seperti :Straight mode, Articulated

mode dan crab mode.Straight mode disebut juga gerak lurus, memungkinkan Motor

Grader untuk melakukan pekerjaan normal. Articulated mode memungkinkan bagian

depan Grader

untuk berputar pada radius kecil, sedang Crab mode memudahkan bagian depan

Grader untuk melakukan pemotongan slope pada kanal atau saluran irigasi walau

pun bagian belakang grader tetap berada pada permukaan datar.

Motor Grader dalam pengoperasiannya digunakan untuk keperluan :

1. Grading (perataan permukaan tanah).

2. Shaping (pemotongan untuk mendapatkan bentuk /profil tanah).

3. Bank shoping (pemotongan dalam pembuatan talud).

4. Scarifiying (penggarukan untuk pembuatan saluran).

5. Ditching (pemotongan untuk pembuatan saluran).

6. Mixing and Spreading (mencampur dan menghampar material

dilapangan).

Dalam pengoperasian Motor Grader diperlengkapi peralatan tambahan (add

itional part agar dapat bekerja serba guna, antara lain :

1. Scarifier teeth (ripper dalam bentuk kecil sebagai penggaruk) alat ini

dipasang didepan blade dan dapat dikendalikan secara tersendiri.

2. Pavement widener (alat untuk mengatur penghamparan).

3. Elevating grader unit (alat pengatur grading).

Dalam pembuatan jalan raya, Motor Grader selain dapat membentuk permukaan

jalan dapat pula membentuk bahu jalan dan sekaligus saluran drainase A 54

tepi sepanjang jalan dalam bentuk V atau bentuk lainnya. Juga mencampur mate

rial dan menghampar gundukan tanah yang baru diletakkan. Selain itu motor gra

der dapat berfungsi meratakan tanah dalam skala luas seperti landasan lapangan

Page 3: Motor Grader Dodi

5

terbang, perataan ini tidak saja pada permukaan yang se-“level” melainkan juga

pada permukaan yang tidak sebidang.

Selain pekerjaan tersebut, motor grader dapat pula difungsikan untuk peker

jaan bervariasi lainnya dengan cara memberi peralatan tambahan, seperti :

1. Special short blade (blade pendek), berfungsi untuk menggali saluran dangkal yang

berbentuk segi-4 dengan ukuran tertentu,

2. Selain itu alat tambahan ini dapat berfungsi membuat tambahan lebar perkerasan pada

jalan yang telah ada.Elevating Conveyor, perlengkapan ini berfungsi untuk menyalurkan

material lepas yang melewati blade, kemudian mengangkatnya dan dibuang kesamping.

Selain perlengkapan diatas ada pula yang mempunyai konstruksi rangka

(frame articulated), yang memungkinkan grader lebih memudahkan bermanuver

dan berpindah. Motor Grader dapat pula dilengkapi dengan automatic blade controll

system, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan grade permukaan yang benar-

benar presisi, sesuai yang direncanakan. Salah satu cara dengan meletakkan

kawat disisi pinggir dari lokasi yang akan diratakan, selanjutnya suatu alat sensor

ditempatkan pada motor grader dan menyentuh kawat tsb. Blade akan naik turun

mengikuti kawat. Semua peralatan tambahan tadi dimaksudkan untuk mempermudah

pelaksanaan pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis.

Perhitungan Produktivitas Motor Grader :

Produktivitas motor grader dinyatakan dalam waktu bekerja, berbeda dgn

perhitungan alat berat lainnya yang produksi alatnya berdasarkan volume per sa

tuan waktu. Produksi motor grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat per

jam pada ptoyek jalan, sedangkan pada proyek lainnya perhitungan produktivitas

motor grader adalah luas area per jam.

Ketentuan ini dikarenakan dalam bekerjanya motor grader, volume tanah yang di

pindahkan sangat bervariasi, dengan demikian yang dipentingkan adalah jumlah

pass (lintasan) grader dalam melakukan perataan tanah. Ketelitian dan kerapihan

pekerjaan merupakan tolok ukur dari hasil kerja motor grader, sehingga dalam

penggunaannya dituntut operator yang bekerja dengan cermat, jadi pengalaman

Page 4: Motor Grader Dodi

6

operator grader sangat menentukan keberhasilan pekerjaan.

Gambar 2.2 Motor Grader dan operasinya

2.2 Dimensi Motor Grader Dan Spesifikasinya

Gambar 2.3. Dimensi Motor grader

Page 5: Motor Grader Dodi

7

Dimensi Terpilih

Ukuran

A. PANJANG KESELURUHAN 32,7 ft 9963 mm

B. LEBAR LEBIH BAN 10.2 ft 3095 mm

C. TINGGI KE PUNCAK CAB 12.2 ft 3703 mm

D. JARAK SUMBU RODA 22,9 ft 6985 mm

E. BELAKANG PEMERIKSAAN RUANG 1,3 ft 407 mm

F. BAGIAN PEMERIKSAAN RUANG 2,3 ft 688 mm

G. TANDEM AXLE WHEELBASE 6 ft 1.841 mm

H. BILAH BASIS 10.1 ft 3069 mm

Spesifikasi

Mesin

MEMBUAT Ulat

MODEL C13 ACERT VHP

BERSIH DAYA AKSESORIS 1-2 302 hp 225 kw

BERSIH DAYA AKSESORIS 3-4 312 hp 232,7 kw

DAYA TERUKUR @ 2000 rpm

BERSIH DAYA AKSESORIS 5-6 312 hp 232,7 kw

JUMLAH SILINDER 6

BERSIH DAYA GEARS 7-8 312 hp 232,7 kw

MAX DAYA 312 hp 232,7 kw

GEARS TORSI NET 7-8 £ 1.261,2 ft 1.710 Nm

PEMINDAHAN 763 cu in 12,5 L

Operasional

STD OPERASI BERAT - GANDAR DEPAN £ 15.679 7112 kg

STD OPERASI BERAT - AXLE BELAKANG £ 41.773 18.948 kg

STD OPERASI BERAT – TOTAL £ 57.452 26.060 kg

MAX OPERASI BERAT - GANDAR DEPAN £ 24.073 10.919 kg

MAX OPERASI BERAT - AXLE BELAKANG £ 54.570 24.753 kg

Page 6: Motor Grader Dodi

8

MAX OPERASI BERAT – TOTAL £ 78.643 35.672 kg

KAPASITAS BAHAN BAKAR 135 gal 511 L

SISTEM PENDINGIN KAPASITAS CAIRAN 12.3 gal 46,5 L

SISTEM HYDRAUILC KAPASITAS CAIRAN 30,1 gal 114 L

REAR DIFF / FINAL KAPASITAS HARD

FLUID30,1 gal 114 L

LINGKARAN GEARBOX KAPASITAS

CAIRAN2.1 gal 8 L

TANDEM KASUS KAPASITAS CAIRAN

(MASING-MASING)32.1 gal 121,5 L

UKURAN BAN 18,00-25 12PR (G-2)

Transmisi

JENISpenggerak langsung, pergeseran

kekuasaan, poros

JUMLAH GEARS – TERUSKAN 8

JUMLAH GEARS – REVERSE 6

MAX SPEED – MAJU 33,5 mph 53,9 km / jam

MAX SPEED – LOOKUP 26,5 mph 42,6 km / jam

Pengemudian

ARTIKULASI L / R 20 derajat

RADIUS BELOK 29,2 ft 8,9 m

Gandar Depan

RODA RAMPING 18,2 derajat

OSILASI – TOTAL 32 derajat

TANAH IZIN 2,3 ft 688 mm

Sistem Hidrolik

POMPA TYPE variabel piston

ALIRAN POMPA 74 gal / menit 280 L / min

BANTUAN TEKANAN VALVE 3500 psi 24150 kPa

Moldboard

Page 7: Motor Grader Dodi

9

MOLDBOARD LEBAR 16 ft 4877 mm

MOLDBOARD TINGGI 31 di 787 mm

MOLDBOARD TEBAL 1 di 25 mm

MAX KEDALAMAN CUT 19,2 di 488 mm

SIDE PERGESERAN KIRI 25,6 di 740 mm

SIDE SHIFT KANAN 43,1 di 1.094 mm

TARIK PISAU DI MAX BERAT £ 49.156 22.297 kg

PISAU BAWAH TEKANAN £ 42.957,1 19.485 kg

Lingkaran

DIAMETER 71,8 di 1.822 mm

PERGESERAN KIRI 25,5 di 647 mm

PERGESERAN KANAN 23,5 di 597 mm

MAX MENCAPAI LUAR BAN – KIRI 90 di 2.282 mm

MAX MENCAPAI LUAR BAN – KANAN 101.9 di 2.587 mm

LIFT MAX ATAS TANAH 15,6 di 395 mm

PISAU TIP ANGLE – DEPAN 40 derajat

PISAU TIP ANGLE – BELAKANG 5 derajat

Ukuran

TINGGI KE PUNCAK CAB 12.2 ft 3703 mm

PANJANG KESELURUHAN 32,7 ft 9963 mm

LEBAR LEBIH BAN 10.2 ft 3095 mm

JARAK RODA 22,9 ft 6985 mm

PISAU BASIS 10.1 ft 3069 mm

TANDEM AXLE WHEELBASE 6 ft 1.841 mm

BELAKANG PEMERIKSAAN RUANG 1,3 ft 407 mm

DEPAN JARAK KE TANAH 2,3 ft 688 mm

Page 8: Motor Grader Dodi

10

2.3 Sistem power train pada Motor grader 16M

Tenaga dari mesin ditransfer ke transmisi. Daya mengalir melalui transmisi langsung ke

diferensial dan bevel gear. Diferensial dan bevel gear transfer daya ke final drive. Final drive

mentransfer kekuatan untuk rantai. Rantai menggerakkan roda. Seperti berikut:

1. Transmission control valve

2. Transmission

3. Differential and bevel gear

4. Final drive and tandem drive

2.3.1.Transmisi control valve

Adalah Katup kontrol transmisi menyediakan aliran yang tepat dan tekanan yang tepat untuk

menghubungkan cengkraman transmisi yang diinginkan. Katup-katup pengontrol aliran

transmisi yang merupakan komponen utama :

1. Main relief valve

2. Modulating clutch valves

3. Parking brake valve

2.3.2.Transmisi

Pada unit motor grader yang dibahas dalam manual ini dilengkapi dengan Electronic Clutch

Pressure Control (ECPC). ECPC mengontrol transmisi. Transmisi ini memiliki delapan

kecepatan maju dan enam gigi mundur. Transmisi yang dikontrol secara elektronik dan

hidrolik digerakkan.

2.3.3.Diferensial dan bevel gear

Page 9: Motor Grader Dodi

11

Perbedaan dan bevel gear digunakan untuk mentransfer daya dari transmisi ke final drive.

Diferensial ini memungkinkan roda berbelok maupun berputar di laju yang berbeda Pada saat

mesin sedang mengalamiperpindahan . Diferensial dapat dikunci oleh katup differential lock.

2.3.4. Final drive dan tandem drive

Final drive digunakan untuk mentransfer daya ke roda. Roda terhubung/dihubungkan ke final

drive dengan rantai. Rantai ini yang terletak di dalam tandem housing. Final drive juga

digunakan sebagai titik pivot untuk tandem housing.

2.4 Komponen Wheel Rear Axle

Gambar 2.4.Komponen power train dan rear axle di motor grader

(6) Transmission

(17) Rear axle

(18) Drive shaft

(19) Final drives

(20) Tandem

(21) Chain assembly

(22) Wheel group

(23) Parking brake.

2.4.1.FUNGSI TRANSMISI

Page 10: Motor Grader Dodi

12

   Secara umum transmisi sebagai salah satu komponen sistem pemindah tenaga (power

train)mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke poros propeler.

2. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan

kondisi jalan).

3. Memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur (reserve) pada kendaraan lebih dari 2

roda.

2.4.2. Fungsi Drive Shaft

Poros penggerak (drive shaft) berfungsi menggerakkan roda-roda kendaraan yang

menggunakan sistem suspensi independent. Sudut joint dan jarak antara differential dengan

roda akan berubah sesuai dengan perubahan sudut antara bodi kendaraan terhadap permukaan

jalan selama bergerak. 

2.4.3 Fungsi Rear axle

Rear axle akan menyangga beban dan meneruskan tenaga penggerak keroda

belakang yang disebut juga driving axle. Bagiannya yaitu rear axle housing, axle shaft dan

bearing roda. Selain itu ada rear axle yang tidak meneruskan tenaga atau dead axle. Rear axle

tipe rigid digunakan pada kendaraan sedang dan heavy-duty.

2.4.4. Fungsi Final drive

Final drive/gardan terdiri dari drive pinion geaar dan ring gear. drive pinion gear

dibuat lebih kecil dri ring gear, karena untuk mereduksi putaran agar diperoleh momen putar

yang lebih besar, dan fungsi dari drive pinion sendiri adalah untuk memberi putaran awal

yang diderikan oleh poros propeler yang nantinya akan diteruskan oleh ring gear

putarannya.ring gear (gigi matahari) itu sendiri akan meriduksi putaran yang diberikan oleh

pinion gear yang nantinya akan memutar side gear (roda gigi samping)yang akan mengubah

gerak putar menjadi gerak lurus pada sistem final drive.

Sebuah final drive final drive adalah bagian dari sistem transmisi daya antara poros drive dan

Page 11: Motor Grader Dodi

13

diferensial. Fungsinya adalah untuk mengubah arah daya yang ditransmisikan oleh poros

melewati 90 derajat ke as roda mengemudi. Pada saat yang sama. Memberikan pengurangan

tetap antara kecepatan poros penggerak dan poros penggerak roda. Pengurangan atau rasio

gigi dari drive akhir ditentukan dengan membagi jumlah gigi pada gigi cincin dengan jumlah

gigi pada gigi pinion.

Gambar 2.5. Komponen Final Drive dimotor grader

(1) Sun gear and shaft

(2) Carrier

(3) Ring gear

(4) Lip type seal

(5) Thrust washer

(6) Tapered roller bearing

(7) Sprocket

(8) Output shaft

(9) Shims

(10) Wear ring

(11) Tandem pivot housing

(12) Final drive housing

(13) Planetary gear

(14) Planetary shaft

Page 12: Motor Grader Dodi

14

Gambar 2.6. Tandem di motor grader

(15) Wheel sprocket

(16) Tandem housing

(17) Chain

(18) Spindle housing

(19) Wheel spindle

(20) Compensator

Cara Kerja Sitstem Final Drive dan Tandem

Final drive adalah sebuah sistem planetary gear yang dapat meningkatkan torsi ke roda, dan

final drive mentransfer torsi ke roda. Setiap roda digerakkan oleh rantai (17) yang

menghubungkan kendaraan roda gigi akhir (7) ke sproket roda (15) pada setiap poros roda

(19). Final drive ini juga memberikan titik tumpupoint untuk setiap roda tandem. Diferensial

menggerakan sun gear dan shaft (1). Planet gear (13) digerakkan oleh Sun gear (1). Planet

gear (13) berputar pada bagian dalam ring gear (3).Planet gear (13) mengerakan Carrier (2).

Carrier (2) meneruskan putaran ke poros output (8) kedua sprocket (7) bergerak ke masing-

masing poros output (8) dari final drive. Sprocket ini (7) berada di tengah tandem yang

bergerak di antara roda. Chain (17) yang berada di antara center dan sprocket roda (15)

menggerakan setiap roda pada tandem drive. Wheel spindle (19) yang splined ke wheel

sproket (15). Wheel sproket (15) melanjutkan putaran ke wheel spindle (19).Tandem housing

(16) dihubungkan dengan baut ke Pivot housing (11). Pivot Housing (11) memungkinkan

roda untuk berosilasi tandem perumahan (16). dua memakai cincin (10), mesin cuci (5) dan

dua segel (4) adalah antara drive perumahan terakhir (12) dan poros perumahan (11).Roda

Page 13: Motor Grader Dodi

15

rumah spindle (18) juga mengandung komponen untuk rem pelayanan.Komponen rem yang

dilumasi dan didinginkan oleh minyak ditandem perumahan. Minyak ini disebarkan oleh

gerakan roda. Kompensator (20) dapat digunakan untuk memeriksa keausan untuk komponen

rem.

2.5 Applied Failure Analysis

Gambar 2.7. Metal Strength

2.5.1 METAL STRENGHT

Kekuatan logam dan bantuan pemuatan menentukan berapa lama bagian akan berfungsi

benar. Parts dirancang untuk membawa beban normal tanpa merusak. Meningkatnya beban di luar

spesifikasi atau secara fisik dapat merusak bagian-bagian (handling gouges, wear pits or grooves,

overheating, etc.) dapat menyebabkan kegagalan. Parts biasanya istirahat pada ruas paling lemah

dalam rantai.

Page 14: Motor Grader Dodi

16

Gambar 2.8. Bagan metal strength – temperature

Kekuatan baja dan aluminium akan berkurang karena suhu meningkat. Penurunan

kekuatan akan dilakukan secara bertahap, Saat Kekuatan temperatur mulai menurun lebih

sangat cepat. sementara logam yang lain memiliki kekuatan yang berbeda pada saat

mengalami perybahan suhu.Semua metal kehilangan kekuatan dengan suhu tertentu. Jika

terjadi suhu terlalu panas, maka part dapat kehilangan kekuatannya dan memiliki kekuatan

dibawah beban normal.Kegagalan ini bantalan suhu yang dihasilkan di atas 870 derajat C

(1600F). Pada suhu ini baja batang penghubung kehilangan kekuatan serta menarik Apart.

Batang atas batang teroksidasi selama overheating. Ketika batang didinginkan oksida tersebut

menghasilkan warna yang berbeda. Biru muda, kuning, oksida biru abu-abu dan gelap

memberitahu kita temperatur menjadi 260-650 derajat C (500 F sampai diatas 1200 F).

Setelah 650 derajat C (1200 F), hitam oksida yang terbentuk pada permukaan part ini. Biru

atau hitam gelap oksida pada baja atau cor bagian besi menunjukkan suhu yang sangat tinggi

telah hadir.

Page 15: Motor Grader Dodi

17

2.6 FRACTURE CHARACTERISTICS

Gambar 2.10.Factor Fracture

Seperti yang disebutkan, beban yang benturan dan overloads dapat menyebabkan

salah satu yang rapuh atau patah ductile. Seperti tabel ini menunjukkan, patah mudah patah

lebih cenderun terjadi pada bahan keras, sebagai penurunan suhu atau dengan tingkat beban

tinggi ciri khas kejutan atau beban tumbukan. Fraktur Ulet lebih sering terjadi di bahan lunak,

dengan sedikit atau tanpa konsentrasi tegangan atau pada saat beban rendah tarif terjadi. Ada

beberapa faktor lain yang mempengaruhi jenis patah, yang tercantum yang paling sering

terjadi dan generalisasi.

Gambar 2.11.Bagan Fracture Examination

Page 16: Motor Grader Dodi

18

CARA MELAKUKAN PEMERIKSAAN

Pembersihan yang sesuai untuk muka patahan sebaiknya dilakukan sebelum analisis

yang sehingga karakteristik rekahan dapat diamati dengan jelas. Hindari abrasif atau metode

pembersihan yang korosif yang dapat merusak fakta-fakta. Pelarut seperti stanisol dan freon

ini akan membersihkan minyak kotor dan kotoran dari permukaan fraktur tanpa harus

merusak fakta. Setelah pengeringan udara atau meniup, analisis fraktur harus dilakukan

dalam pencahayaan yang baik dengan kaca pembesar. Ketika melihat permukaan tiga

dimensi, membantu untuk memutar fraktur dalam cahaya untuk memvariasikan bayangan dan

mengungkapkan karakteristik yang lebih jelas. Setelah analisis selesai, melindungi

permukaan fraktur dengan minyak, minyak atau inhibitor korosi lainnya untuk mencegah

kerusakan permukaan. Jika rusak bagian yang perlu dikirim ke lokasi yang berbeda untuk

analisa lebih lanjut, paket setiap bagian sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan selama

pengiriman.

2.7 BRITTLE FRACTURE

Gambar 2.12.Characteistics Brittle

Brittle Fracture biasanya adalah hasil dari kegagalan lainnya dan tidak terkait dengan

akar masalah. Jenis patahan berlangsung sangat cepat, memecahkan part dan terpisah dalam

sepersekian detik dan dapat muncul kristal. Permukaan patahan mungkin kasar saat disentuh

dan jika pecahan yang dipasang kembali bersama-sama, pada bagian itu akan memiliki

Page 17: Motor Grader Dodi

19

original penampilan artinya sedikit atau tidak ada deformasi plastis yang terjadi selama

mengalami kerusakan atu fracture.

Material yang ditempa yang mengalami perpatahan getas biasanya meninggalkan

cerah warna permukaan dan kilauan seperti berlian ketika diputar dalam terang. Logam

lembut cenderung membentuk chevrons, fitur permukaan berbentuk V titik tersebut seperti

tanda panah ke situs dimulainya retak. Bahan yang keras dapat membentuk chevrons, tetapi

chevrons sangat sulit untuk ditemukan tanpa pembesaran dan pencahayaan sudut. Bahan cor

yang mengalami patah getas memberikan patah tumpul atau gelap. Chevrons jarang terlihat

pada patahan tersebut yang tamapak dipermukaanya membuat ini sangat sulit untuk

ditemukan.

Gambar 2.13. Contoh Brittle fracture of cast part

Bahan Besi iron ini sudah mengalami benturan, benturan dari beban berat ini

membuat patahan yang kasar,sehingga permukaan patahan tidak memiliki chevrons untuk

menunjukjan dimana mulainya retakan awal.

Page 18: Motor Grader Dodi

20

Gambar 2.14. Contoh Brittle fracture of wrought part

Pada bagian baja tempa juga telah mengalami benturan atau hantaman, sekali lagi

benturan beban membuat patah getas (brittle fracture). Perhatikan chevrons yang berbeda

yang mengarah ke awal retak. Wajah fraktur memiliki tekstur kasar, dan cerah dan berkilau.

2.8 FATIQUE FRACTURE

Gambar 2.15.Fatique Fracture charecteristics

Page 19: Motor Grader Dodi

21

Fraktur Kelelahan sering dikaitkan dengan akar penyebab kegagalan.Fraktur

Kelelahan dapat dilacak kembali ke situs yang dimulainya penyelidikan dengan cara mencari

sumber datanya/awal sumbernya.

Gambar 2.16. Fatigue crack growth

Patahan mungkin akan menunjukan initiation Site dan menunjukkan ratchet mark

( Alur/irisan) yang menunjukkan sangat tingginya hantaman beban atau konsentrator stres

yang berat. Ratchet mark menunjukan initiation site dan crack tumbuh sehingga terhubung

hingga sampai keretakan awal. Retakan tumbuh dengan masing-masing beban siklik sampai

perubahan beban terjadi, yang membentuk "beach mark" atau "Penangkapan retakan

line "terlihat dengan mata telanjang. Jika tidak ada perubahan beban, tidak ada Beachmark

akan yang akan terbentuk.

2.9 FRACTURE ANALYSIS

Gambar 2.17.Contoh patahan Spindle

Page 20: Motor Grader Dodi

22

Ini fraktur kelelahan jelas menunjukkan beach marks menjauh dari initiation

sites dengan fraktur akhir rapuh ditunjukkan oleh chevrons memancar menjauh dari beach

mark tanda terakhir.Flat, fraktur halus di bawah menunjukkan pertumbuhan retak lambat

sedangkan Kasar, rapuh akhirfraktur di atasmenunjukkan retakan cepat pertumbuhan.

Gambar 2.18.View dari dekat patahan spindle

Pandangan lebih dekat dari roda 988B fraktur spindle menunjukkan dan beach

mark dan ratchet marks di bagian kelelahan, dan chevrons di final brittle fraktur sebagian

mengalami kegagalan. Sangat mudah untuk melihat perbedaan dalam permukaan kekasaran

antara tumbuh lambat "kelelahan fraktur lentur" dan cepat rapuh fraktur akhir.

Page 21: Motor Grader Dodi

23

Gambar 2.19. Zoom Dari Fillet spindle

Ini menutup satu rachet mark pada permukaan fraktur spindle jelas menunjukkan

retakan kelelahan individu tumbuh di antara mereka. Beach marks tumbuh dari dalam

permukaan pada tingkat yang berbeda memproduksi Rachet marks di antara irisan. Sebagian

retak dan terus tumbuh( menjalar), sehingga mereka (irisan) bergabung dan membentuk celah

tunggal. Perhatikan bahwa tidak ada kekurangan material dan ada precracks di permukaan.

Kelelahan tampaknya sudah mulai tepat dipermukaan fillet spindle.

Analisa gambar :

analisa rekahan - Kelelahan individu retakan tumbuh antara ratchet menandakan - Ratchet

hasil menandakan dari beberapa kelelahan retak tumbuh dari permukaan pada tingkat yang

berbeda - Kelelahan individu retak akhirnya bergabung dan kemudian ratchet mark hilang -

Tidak ada kekurangan atau precracks berarti fraktur dimulai pada permukaan pada bagian.

Gambar 2.20.Rekahan spindl lebih dekat

Page 22: Motor Grader Dodi

24

Sebelum menyelesaikan analisis kegagalan ini, pastikan untuk memeriksa kedua

bagian dari fraktur karena detail mungkin rusak pada satu wajah fraktur namun terjaga

dengan baik pada yang lain. Dalam hal ini, melihat yang lain fraktur wajah hanya

menegaskan tanda-tanda jalan yang ditemukan pada hari pertama wajah. Kelelahan

tampaknya telah dimulai pada permukaan fillet. Fakta tentang bagian pemuatan harus

diperoleh untuk menentukan apakah misalignment atau kondisi lainya yang menyebabkan

abnormal beban tinggi pada poros shaft