modul wireless networking

33

Upload: fathurrachman

Post on 02-Feb-2016

53 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jhjhghj

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Wireless Networking
Page 2: Modul Wireless Networking

Table of content

TUJUAN PEMBELAJARAN..................................................................................................................1

A. Jenis-Jenis Wireless Network....................................................................................................... 1

B. Dasar-Dasar Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN)........................................................1

C. Teknologi Mobile Wireless........................................................................................................... 7

D. Media-Media Transmisi Wireless...............................................................................................11

E. Alat Transmisi Wireless...............................................................................................................13

F. Cara Mengkonfigurasi Access Point............................................................................................18

Page 3: Modul Wireless Networking

1

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mengenal jenis-jenis jaringan wireless

2. Mengenal dasar-dasar jaringan wireless Local Area Network

3. Mengenal teknologi mobile wireless

4. Mengenal media-media transmisi wireless

A. Jenis-Jenis Wireless Network

Jaringan wireless merupakan jaringan komputer dengan medium

gelombang sebagai pengganti kabel yang akan mengirim sinyalantara dua

komputer atau lebih untuk bisa saling berkomunikasi. Pesatnya perkembangan

jaringan wireless dapat dilihat dariperluasan dan penggunaan teknologi

wireless itu sendiri.

Berdasarkan jangkauan dan kebutuhannya, teknologi wireless terdiri

dari:

a.PAN (Personal Area Network), contoh : Bluetooth, Infrared dll dengan standar

IEEE 802.15

b.WLAN (Wireless Local Area Network), contoh : WiFi dengan standar IEEE

802.11

c.MAN (Metropolitan Area Network), contoh : WIMAX dengan standar IEEE

802.16

d.WAN (Wide Area Network)

e.Jaringan Cellular, (1G, 2G, 2.5G, 3G, 3.5G, 4G)

B. Dasar-Dasar Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN)

Wireless Local Area Network (disingkat Wireless LAN atau WLAN) adalah

jaringan komputer yang menggunakan frekuensi radio dan infrared sebagai

media transmisi data. Wireless LAN sering di sebut sebagai jaringan nirkabel

atau jaringan wireless.

Page 4: Modul Wireless Networking

2

1.Sejarah WLANProses komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan bermunculannya

peralatan berbasis gelombang radio, seperti walkie talkie, remote control,

cordless phone, ponsel, dan peralatan radio lainnya. Lalu adanya kebutuhan

untuk menjadikan komputer sebagai barang yang mudah dibawa (mobile)

dan mudah digabungkan dengan jaringan yang sudah ada. Hal-hal seperti

ini akhirnya mendorong pengembangan teknologi wireless untuk jaringan

komputer.

Sejarah WLAN pertama dikembangkan pada tahun 1970-an, IBM

mengerluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan

teknologi infrared, kemudian perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP)

menguji WLAN dengan RF (radio frequency). Kedua perusahaan tersebut

hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE

802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada

tahun 1985, Federal Communication Commision (FCC) menetapkan pita

Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-

2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga

pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah

pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang

menggunakan teknik spread spectrum pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-

19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.

Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat

menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi

kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer

data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan

802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah

komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan

access point 802.11b, dan sebaliknya.

Page 5: Modul Wireless Networking

3

Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan

teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah

MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru.

MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan

“Prestandard versions of 802.11n”. MIMO menawarkan peningkatan

throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg

terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu

jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau

klien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai

peralatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih

unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO

dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi

802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g.

Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar

108Mbps.

2.WIFIWi-Fi adalah singkatan dari Wireles Fidelity yaitu seperangkat

standar yang digunakan untuk komunikasi jaringan lokal tanpa kabel

(Wireless Local Area Network-WLAN). Fungsinya menghubungkan jaringan

dalam satu area lokal secara nirkabel.

Hotspot adalah lokasi yang dilengkapi dengan perangkat WiFi

sehingga dapat digunakan oleh orang-orang yang berada di lokasi tersebut

untuk mengakses internet dengan menggunakan notebook/PDA yang sudah

memiliki card WiFi.

Keunggulan Jaringan Hotspot (Wi-Fi) menurut adalah sebagai berikut:a. Biaya Pemeliharaan murah

b. Infrastruktur berdemensi kecil

c. Pembangunannya cepat

d. Mudah dan murah untuk direlokasi

e. Mendukung Portabilitas

Page 6: Modul Wireless Networking

4

Kelemahan Jaringan Hotspot (Wi-Fi) menurut adalah sebagai berikut:a. Biaya Peralatan mahal

b. Delay yang sangat besar

c. Kesulitan kareana masalah propagasi radio

d. Mudah untuk terinterferensi

e. Kapasitas jaringan kecil

f. Keamanan/kerahasiaan data kurang terjamin

Standarisasi WifiBeberapa Standar wireless LAN :

a. IEEE 802.11

Standar asli WLAN menetapkan tingkat perpindahan data yang paling

lambat dalam teknologi transmisi light-based dan RF.

b. IEEE 802.11b

Mendeskripsikan tentang beberapa transfer data yang lebih cepat

dan lebih bersifat terbatas dalam lingkup teknologi transmisi.

c. IEEE 802.11a

Gambaran tentang pengiriman data lebih cepat dibandingkan (tetapi

kurang sesuai dengan) IEEE 802.11b, dan menggunakan 5GHZ frekuensi

band UNII.

d. IEEE 802.11g

Syarat yang paling terbaru berdasar pada 802.11 standard yang

menjelaskantransfer data sama dengan cepatnya seperti IEEE 802.11a, dan

sesuai dengan 802.11b yang memungkinkan untuk lebih murah.

Topologi WifiSecara teori pada jaringan wireless ada dua topologi yang dapat di

bentuk. Topologi yang dimaksud yaitu topologi ad-Hoc dan infrastruktur.

Berikut ini penjelasan singkatnya:a. Topologi ad-hoc sama seperti topologi pada jaringan peer-to-peer, yang

artinya jaringan yang dibangun hanya menggunakan komponen wireless

Page 7: Modul Wireless Networking

5

device tanpa menggunakan access point sebagi penghubung. Setiap host

cukup memiliki transmitter dan receiver wireless untuk berkomunikasi secara

langsung satu sama lain. Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa

berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel.

Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua

komputer tersebut.

Gambar 1. topologi Ad-hoc

b. Topologi infrastruktur. Pada topologi ini membutuhkan sebuah access

point (AP) sebagai media penghubung. Client sebagai anggota jaringan

harus melelui access point terlebih dahulu sebelum dapat berhubungan

dengan client lain atau server. Pada mode infrastruktur access point berfungsi

untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point

mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah.

Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan

dari WLAN.

Gambar topologi infrastuktur

Page 8: Modul Wireless Networking

6

3.WIMAXWIMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access)

adalah salah satu teknologi akses nirkabel dengan pita lebar

(broadband wireless access (BWA)) yang memiliki kecepatan transfer

data yang tinggi (Max 75 Mbps) dengan jangkauan yang luas (Max

50km) dibandingkan dengan WiFi. WIMAX merupakan teknologi BWA

yang mengacu pada standar IEEE 802.16.

4.Wireless Wide Area Networks (WWAN)Wireless Wide Area Networks (WWAN), teknologi WWAN

memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui

jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup

suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui

penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang

diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi

WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari

sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile

Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga

Code Division Multiple Access (CDMA). Lalu berkembang menjadi 3G,

lalu maju lagi 3,5G yang sudah mendukung High-speed Downlink

Packet Access (HSDPA) dan High-speed Uplink Packet Access

(HSUPA) sekarang teknologi berkembang sampai pesat sudah

mencapai sistem 4G (fourth generation) yang akan langsung

mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk

berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation

Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA,

EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi

dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti

IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular.

Page 9: Modul Wireless Networking

7

Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan

data aplikasi SIP-enabled. Semua sistem ini dipakai dalam perangkat

mobile phone sebagai standar jaringannya

C. Teknologi Mobile Wireless

5.TEKNOLOGI GENERASI AWAL / ZERO GENERATION (0G)

Generasi awal (0G) atau Mobile radio telephone ini merupakan

teknologi telepon selular modern permulaan, dimana menggunakan jaringan

gelombang radio khusus dengan jangkauan jaringan yang terbatas dan

dapat terhubung dengan jaringan telepon umum biasa. Biasa pada mobil

dan truk agar dapat berkomunikasi. Mobile radio telephone ini dikenal

dengan nama dagang WCCs (Wireline Common Carriers), RCCs (Radio

Common Carriers), and two-way radio dealers. Prinsipnya seperti jaringan

komunikasi Polisi atau Taxi (walkie-talkie), hanya saja Mobile radio

telephone ini mempunyai nomor telepon tersendiri dan terhubung dengan

jaringannya tersendiri.

Kemampuan teknologi 0 G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi

suara saja dan merupakan teknologi awal komunikasi bergerak (mobile)

yang di implementasikan dan di komersilakan.

Kelemahannya adalah metoda transmisinya masih half-duplex meski

pada perkembangannya mendukung full-duplex, jumlah pelangan dan

jangkauan jaringannya sangat terbatas, tidak mendukung komunikasi data,

oleh karena itu generaasi 0G tidak dapat bertahan lama.

6.TEKNOLOGI GENERASI PERTAMA (1G)

Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama

yang diperkenalkan pada era 80-an dan masih menggunakan sistem analog.

Generasi pertama ini menggunakan teknik komunikasi yang disebut

Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan untuk

membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan masing-

Page 10: Modul Wireless Networking

8

masing pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap pelanggan saat

melakukan pembicaraan memiliki frekuensi sendiri (prinsipnya seperti pada

stasiun radio dimana satu stasiun radio hanya menggunakan satu frekuensi

untuk siarannya).

Kemampuan teknologi 1 G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi

suara saja tidak dapat melayani komunikasi data dalam kecepatan tinggi

dan besar.

Kelemahan teknologi 1 G adalah kapasitas trafik yang kecil, jumlah

pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, penggunaan

spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan satu

buah kanal frekuensi, dan suara tidak jernih.

7.TEKNOLOGI GENERASI KEDUA (2G)

Teknologi generasi kedua muncul karena tuntutan pasar dan

kebutuhan akan kualitas yang semakin baik. Generasi 2G sudah

menggunakan teknologi digital. Generasi ini menggunakan mekanisme Time

Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA)

dalam teknik komunikasinya.

Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa

untuk SMS (Short Message Service adalah layanan dua arah untuk

mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter), voice mail, call waiting, dan

transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second).

Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi

kapasitas juga lebih besar. Suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih,

karena berbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal suara analog diubah

menjadi sinyal digital. Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga

dapat menghemat baterai, sehingga handset dapat dipakai lebih lama dan

ukuran baterai bisa lebih kecil.

Page 11: Modul Wireless Networking

9

Kelemahan teknologi 2 G adalah kecepatan transfer data masih rendah,

tidak efisien untuk trafik rendah, jangkauan jaringan masih terbatas dan

sangat tergantung oleh adanya BTS (cell Tower).

8.TEKNOLOGI GENERASI DUA SETENGAH (2.5G): GPRS

Teknologi 2.5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama

dalam platform dasar GSM telah mengalami penyempurnaan, khususnya

untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM teknologi 2.5G di

implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN,

sedangkan yang berbasis CDMA diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.

9.TEKNOLOGI GENERASI 2.75G: EDGE

Pada dasarnya sama dengan 2.5G, bedanya adalah kecepatan

maksimalnya yaitu 384 kbps.

10.TEKNOLOGI GENERASI KETIGA (3G): UMTS

Teknologi generasi ketiga (3G Third Generation) dikembangkan oleh

suatu kelompok yang diakui para ahli dan pelaku bisnis yang berkompeten

dalam bidang teknologi wireless di dunia. 3G (Third Generation) sebagai

teknologi yang berfungsi mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144

kbps pada kecepatan user 100 km/jam, mempunyai kecepatan transfer data

sebesar 384 kbps pada kecepatan berjalan kaki, mempunyai kecepatan

transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam (stasioner).

Kemampuan teknologi 3G yaitu memiliki kecepatan transfer data cepat

(144kbps-2Mbps) sehingga dapat melayani layanan data broadband seperti

internet, video on demand, music on demand, games on demand, dan on

demand lain yang memungkinkan kita dapat memilih program musik, video,

atau game semudah memilih channel di TV. Kecepatan setinggi itu juga

mampu melayani video conference dan video streaming lainnya.

Kelebihan 3G dari generasi-genersi sebelumnya yaitu kualitas suara

yang lebih bagus, keamanan yang terjamin, kecepatan data mencapai 2

Mbps untuk lokal/Indoor/slow-moving access dan 384 kbps untuk wide area

Page 12: Modul Wireless Networking

10

access, support beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh,

pengguna dapat browse internet bersamaan dengan melakukan call (telepon)

ke tujuan yang berbeda, infrastruktur bersama dapat mensupport banyak

operator dilokasi yang sama. Interkoneksi ke other mobile dan fixed users,

roaming nasional dan internasional, bisa menangani packet-and circuit-

switched service termasuk internet (IP) dan videoconferencing. Juga high

data rate communication services dan asymmetric data transmission, efiensi

spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara maksimum

bandwidth yang terbatas, support untuk multiple cell layer, co-existance and

interconnection dengan satellite-based services, mekanisme billing yang

baru tergantung dari volume data, kualitas service dan waktu.

Kelemahan Teknologi 3G adalah memerlukan Kontrol Daya “Ideal” dan

belum mencukupinya kecepatan transfer data dalam melayani layanan

multimedia yang memerlukan kecepatan yang mumpuni.

11.TEKNOLOGI GENERASI TIGA SETENGAH (3.5G): 3G+, HSDPA

Teknologi 3.5 G atau disebut juga super 3G merupakan peningkatan

dari teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang

lebih dari teknologi 3G (>2 Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi

multimedia seperti akses internet dan video sharing.

12.TEKNOLOGI GENERASI KEEMPAT (4G) FOURTH GENERATION): LTE

Teknologi fourth generation (4G) adalah teknologi yang baru memasuki

tahap uji coba. Salah satunya oleh Jepang dimana pihak NTT DoCoMo,

perusahaan ponsel di Jepang, memanfaatkan tenaga hingga 900 orang

insinyur ahli untuk mewujudkan teknologi generasi ke 4.

Motivasi Teknologi 4G untuk mendukung service multimedia Interaktif,

telekonfrensi, Wireless Intenet, bandwidth yang lebar, bit rates lebih besar

dari 3G, global mobility, Service Portability, Low-cost service, dan

skalabilitas untuk jaringan mobile.

Page 13: Modul Wireless Networking

11

Teknologi yang baru dalam 4G adalah sepenuhnya untuk jaringan

packet-switched, semua komponen jaringan digital, bandwidth yang besar

untuk mendukung multimedia service dengan biaya yang murah ( Sampai

100 Mbps), dan jaringan keamanan data yang kuat.

Teknologi yang digunakan untuk teknologi 4G, kemungkinan teknologi

yang diadaptasi adalah MIMO-OFDM (Multi Input Multi Output – Orthogonal

Frequency Modulation). OFDM merupakan suatu teknik transmisi multi

carrier (banyak frekuensi). Dimana tiap frekuensi adalah orthogonal satu

sama lain, sehingga terjadinya overlapping tidak akan menyebabkan

interferensi. Dan di sisi lain teknik MIMO dapat membuat kanal paralel

independen dalam spatial domain untuk mengirimkan data stream yang

beragam. Teknik MIMO bisa memperbesar kapasitas kanal tanpa

mengurangi bandwidth yang ada. Jumlah antena yang dipergunakan pada

bagian pemancar 2 sedangkan pada bagian penerima 4. MIMO dapat

mencapai kecepatan transfer data sampai 59,52 Mb.

D. Media-Media Transmisi Wireless

13.Gelombang Mikro

Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk gelombang radio

yang beroperasi pada frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang

meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan

pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP).

Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar

menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar,

biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas,

frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena

yang kecil.

Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti

hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.

Page 14: Modul Wireless Networking

12

14.Satelit

Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal

dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang

mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital

velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi

satelit akan relatif stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila satelit

tersebut mengorbit di atas khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan

menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat dapat

menjangkau seluruh permukaan bumi.

Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan

menggelar kabel antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang

luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya

trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik

secara komersial.

Kekurangannya satelit adalah keterbatasan teknologi untuk

penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan

asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk

frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier.

15. Inframerah

Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan

kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh,

misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya.

Keuntungan inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan

elekromagnetik, inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah,

mudah dipindah-pindah, keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio.

Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding,

harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan

di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.

Page 15: Modul Wireless Networking

13

E. Alat Transmisi Wireless

16.Access Point

Wireless Access Point adalah perangkat keras yang memungkinkan

perangkat wireless lain (seperti laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan

kabel menggunakan Wi-fi, bluetooh atau perangkat standar lainnya.

Wireless Access point umumnya dihubungkan ke router melalui jaringan

kabel (kebanyakan telah terintegrasi dengan router) dan dapat digunakan

untuk saling mengirim data antar perangkat wireless (seperti laptop, printer

yang memiliki wifi) dan perangkat kabel pada jaringan. Digunakan untuk

melakukan pengaturan lalulintas jaringan dari mobile radio ke jaringan kabel

atau dari backbone jaringan wireless client/server. Biasanya berbentuk kotak

kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini merupakan radio based,

berupa receiver dan transmiter yang akan terkoneksi dengan LAN kabel

atau broadband ethernet.

Page 16: Modul Wireless Networking

14

a. Wireless Router

Sebagai penghubung (access point) untuk jaringan Local bisa

berfungsi memforward IP di luar dalam jaringan Local. Sebagai contoh

kita mempunyai IP 192.168.0.1 untuk jaringan Local kita, sedangkan

kita ingin jaringan 192.168.0.1 kita tidak tersentuh oleh orang luar dari

jaringan local itu. Nah dari wireless router itu kita bisa setting sebagai

contoh menjadi IP 10.50.10.xxx.

1) Omni Antenna: Ada yang bisa dicopot (detachable antenna) ada juga

yang fixed (non-detachable antenna), biasanya menggunakan

konektor RP-SMA atau RP-TNC.

2) Power Transformer: Saluran DC Power Supply

3) LAN Port: (wired) bisa dipakai untuk koneksi ke setiap desktop

komputer, print server, network-attached storage, dll.

4) Internet Port: menggunakan konektor RJ45 yang terhubung ke

Internet via Cable / DSL Modem.

5) Reset Button: untuk mengatur ulang router ke setelan pabrik

Page 17: Modul Wireless Networking

15

17.Peralatan Pendukung

a. Kabel Pigtail atau kabel jumper dan konektor

Alat ini diperlukan untuk menghubungkan antara antena eksternal

dengan access point. Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana

type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access

point. Kebanyakan Pigtail di pasaran adalah : RP- SMA to N-Type Male

dan RP-TNC to N- Type Male.

b. Antena Eksternal

Page 18: Modul Wireless Networking

16

Digunakan untuk meningkatkan jarak jangkau wireless LAN. Antena

bawaan AP dilepas kemudian dengan pigtail, RF out AP dihubungkan ke

Antena eksternal. Meskipun ketika membeli access point sudah

dilengkapi antena omni, namun belum cukup, karena hanya

berkekuatan sekitar 3-5dB. Untuk memperluas area jangkauannya, di

perlukan antena Omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB.

Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi dapat

menjangkau client dari arah mana saja.

c. Power Over Ethernet (POE) Cable

Page 19: Modul Wireless Networking

17

Agar kabel listrik tetap menyala saat access point diaktifkan maka

diperlukan alat yang dinamakan POE, POE ini fungsinya mengalirkan

listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP.

d. Kabel UTP/STP

Page 20: Modul Wireless Networking

18

Untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada

LAN lokal, bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke

Hub/Switch. Pilih kabel UTP/STP yang berkualitas guna meningkatkan

kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE.

F. Cara Mengkonfigurasi Access Point

Kali ini, jenis access point yang akan digunakan Access Point dengan merk

Linksys. Caranya adalah sebagai berikut:

1.Hubungkan AP dengan sumber listrik dengan menggunakan kabel adaptor.

Setelah terhubung, lampu indikator pada AP akan menyala.

Page 21: Modul Wireless Networking

19

Page 22: Modul Wireless Networking

20

2.Reset Access Point (AP), dengan cara meng-klik tombol reset yang ada pada

AP selama 30 detik sampai lampu pada AP mati dan kemudian menyala

kembali.

3.Kemudian, cari network conection yang bernama sesuai dengan AP yang

digunakan (linksys), lalu klik connect untuk menghubungkan PC dengan AP.

Lihat Gambar 1.

Page 23: Modul Wireless Networking

21

4.Lalu, atur networknya agar satu network dengan network AP. Klik kanan pada

icon sinyal di Notification Area Icon, kemudian pilih Open Network and

Sharing Center

5.Akan muncul tampilan Network and Sharing Center. Kemudian pilih, change

adapter settings

6.Akan muncul tampilan jendela Network Connections. Pilih Wi-Fi untuk

mengatur network agar berada pada network yang sama dengan AP. Bisa

double-klik atau klik kanan kemudian pilih properties.

Page 24: Modul Wireless Networking

22

Page 25: Modul Wireless Networking

23

7.Akan muncul kotak dialog seperti Gambar 5, kemudian pilih Internet Protocol

Version 4 (TCP/IPv4). Bisa double-klik atau klik properties.

8.Lalu pilih Use the following IP address agar IP address dapat diisi secara

manual. Isi IP Address yang satu network dengan Access Point Linksys

(default IP Address: 192.168.1.245; dapat di lihat di kemasan AP, ataupun di

fisik AP). Kemudian isi subnet mask sesuai kelas nya, dan klik ok.

Page 26: Modul Wireless Networking

24

9.Setelah itu, buka browser dan ketikan IP address default dari AP

(192.168.1.245) pada Address bar. Dan akan muncul kotak dialog yang

meminta Username dan Password untuk masuk ke pengaturan konfigurasi

Access Point Linksys ini (default username: <kosongkan>, password: admin;

dapat dilihat di kemasan atau fisik dari AP). Kemudian klik Log In.

Page 27: Modul Wireless Networking

25

10.Setelah login akan muncul tampilan seperti Gambar 8. Ini adalah tampilan

setup AP Linksys. Pilih Configuration Type nya, untuk menentukan

bagaimana IP address akan diambil, ada Static IP atau DHCP.

Page 28: Modul Wireless Networking

26

11.Lalu pada tab wireless, pilih sub tab Basic Wireless Settings. Disana kita

dapat mengatur standarisasi pada wireless di Mode, ada mode b, g, atau

mixed. Kemudian SSID, yaitu nama network nya, channel, dan lain

sebagainya. Network Name (SSID) adalah nama yang akan tampil ketika

jaringan terbaca di perangkat.

12.Kemudian pada wireless sub tab security, kita dapat mengatur jenis security

yang kita inginkan.

Page 29: Modul Wireless Networking

27

Page 30: Modul Wireless Networking

28

13.Misalnya, kita pilih jenis security WPA2-Personal. Akan diminta memasukan

passphrase, ini adalah password ketika AP kita akan diakses orang lain.

14.Kemudian pada sub tab wireless MAC Filter, kita dapat memfilter MAC

address mana saja yang kita izinkan atau yang tidak diizinkan untuk

mengakses AP.

Page 31: Modul Wireless Networking

29

15.Pada tab Status, kita dapat melihat status AP yang telah kita setting.

16.Setelah selesai menyeting AP, kemudian klik save setting yang ada pada

bagian bawah kotak dialog. Dan pastikan AP terhubung pada jaringan

internet dengan menghubungkan AP dengan kabel LAN yang terhubung

dengan internet.

17.Untuk dapat terhubung dengan AP, buka jaringan Wi-Fi yang terbaca oleh

perangkat (seperti langkah nomor 3) kemudian cari nama jaringan sesuai

dengan nama SSID yang diatur sebelumnya. Kemudian masukkan

password yang telah anda atur sebelumnya, dan tunggu hingga perangkat

terhubung dengan AP.

Page 32: Modul Wireless Networking

30

Page 33: Modul Wireless Networking

31

Referensi

Arief, M. R. (2007). Teknologi Jaringan Tanpa Kabel (Wireless). Yogyakarta: STMIKAMIKOM Yogyakarta.

Junita, R. (2013). Infrastuktur Jaringan WiFi (Wireless Fidelity) Universitas Dian NuswantoroSemarang. Palemnbang: Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer UniversitasBina Darma Palembang .

Soemarwanto, D. (2008). Jaringan Komputer dan Pemanfaatannya. PUSAT TEKNOLOGIINFORMASI DA NKOMUNIKASI PENDIDIKAN.

Utara, R. U. (n.d.). Retrieved fromhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16956/4/Chapter%20II.pdf

Modul 8 Praktikum Jaringan Komputer 2014