modul prktikum surut2013 d3

20
Modul Praktikum Survey Rute PRAKTIKUM 1&2 Materi : Dasar operasional surpac 1. Mengenal fungsi profil, toolbar icon, dan menu 2. Import data koordinat (x,y,z), mengenal fungsi zoom, scroll, 3D rotate 3. Editing data a. Menampilkan Description field (x,y,z, d1,d2,d3, dst) b. Break a line c. Copy ; point, segmen, string d. Delete ; point, segmen, string e. Move ; point, segmen, string f. Renumber ; string, range g. Save layer dengan string tertentu h. edit point i. Point properties, dan segmen properties j. Mengukur jarak antar titik, mengukur azimuth k. String match ; point, segmen, string l. create point by angle and distance m. create point by bearing and distance n. create point between two point o. create point along vector two point 4. Proses Digitasi dan Joint Segmen 5. Proses Clip/Trim dan Menggabungkan layer 6. Create DTM, kontur, drapped string over DTM 7. Hitungan cut and fill

Upload: fatkhu-azzurri

Post on 29-Dec-2015

264 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Geomatika bisa !

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

PRAKTIKUM 1&2 Materi : Dasar operasional surpac

1. Mengenal fungsi profil, toolbar icon, dan menu 2. Import data koordinat (x,y,z), mengenal fungsi zoom, scroll, 3D rotate 3. Editing data

a. Menampilkan Description field (x,y,z, d1,d2,d3, dst) b. Break a line c. Copy ; point, segmen, string d. Delete ; point, segmen, string e. Move ; point, segmen, string f. Renumber ; string, range g. Save layer dengan string tertentu h. edit point i. Point properties, dan segmen properties j. Mengukur jarak antar titik, mengukur azimuth k. String match ; point, segmen, string l. create point by angle and distance m. create point by bearing and distance n. create point between two point o. create point along vector two point

4. Proses Digitasi dan Joint Segmen 5. Proses Clip/Trim dan Menggabungkan layer 6. Create DTM, kontur, drapped string over DTM 7. Hitungan cut and fill

Page 2: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

PRAKTIKUM #3&4 Materi : Merancang/design lengkung Horizontal berdasarkan data KKH dan KKV Alokasi waktu : 2x pertemuan. Tujuan : Mahasiswa mampu mendesign lengkung Horizontal menggunakan aplikasi

“road design” Langkah praktikum: Praktek mendesign lengkung horizontal akan menggunakan software Surpac Vision. Untuk bisa melakukan tahapan design, harus paham terlebih dahulu basic operasional software surpac. (lihat modul Basic Surpac). Jika anda sudah menguasai Modul Basic Surpac, tahapan berikutnya dalah merancang jalur jalan sederhana. A. Merancang Jalur/route Jalan sederhana

Tujuan : Mahasiswa dapat melakukan perancangan jalur jalan (road) berdasarkan 2 titik atau lebih, mendesign koridor dan elevasi jalan yang sesuai dengan grade yang disyaratkan serta hitungan cut n fill nya.

Petunjuk : Semua materi teknis operasional di software sudah anda pelajari dalam praktikum-praktikum sebelumnya, anda lihat lagi jika lupa dan kerjakan tahapan pekerjaan berikut. Prosedur Praktikum (studio) Disediakan data topografi original (ori_road1.str) dan titik-titik rencana jalan (ada 3 titik). Akan dibuat rencana jalur jalan baru dari titik awal A menuju B dan C (file: road_plan1.str). ketinggian awal di A mengikuti ketinggian exsisting. Grade maksimal tanjakan/turunan adalah 10%. Koridor jalan yang disyaratkan adalah 20m (10 ke kiri dan 10 kanan as jalan). Rancanglah design jalannya dan hitunglah volume galian timbunan yang dibutuhkan untuk membuat rencana sesuai TOR diatas.

1. Buka File ori_road1 dan buat DTM nya. 2. Buka DTM hasil (1) dan road_plan1. Tampilkan DESC (kode) road_plan1, maka anda

bisa melihat letak titik A,B dan C. Jalur rute jalannya adalah dari A menuju B dan C. 3. Lakukan cek ketinggian titik rencana jalan (road_plan1). Berapakah elevasinya? 4. Untuk memulai design rencana jalan, lakuka drape segmen road_plan 1 ke DTM

ori_road1. Hilangkah centang pada ïnterpolated new point. Identifikasi ketinggian titik A,B, dan C sekarang. Simpan file hasil draped : road_plan_draped1.str

5. Dalam TOR disebutkan syarat grade jalan nya adalah max 10%. Identifikasi berapa grade dari A ke B dan B ke C. (petunjuk : gunakan fungsi report bearing and distance between two point).

6. Jika identifikasi anda benar, grade A ke B = -14.0120 %, dan B ke C = -3.8226 % 7. Dari hasil (6) bisa anda lihat bahwa grade A ke B berdasarkan ketinggian topografi

original-nya tidak memenuhi TOR yaitu 14.012 %. Opsi agar grad A ke B bisa memenuhi TOR adalah merubah elevasi B sehingga grade max 10%.

8. Gunakan fungsi point maths untuk menaikkan elevasi titik B. Misal titik B dinaikkan elevasi menggunakan fungsi z+10. Anda cek lagi grade titik A ke B sekarang (hasil : -8.5456 %) artinya sudah memenuhi TOR. Karena titik B dirubah ketinggiannya, maka kita cek lagi grade B ke C (hasil : -8.1630 %, masih diperbolehkan). Artinya titik rencana A-B-C sudah memenuhi TOR grade jalan). Simpan hasil langkah diatas menjadi road_plan_draped_maths1.str

Page 3: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

9. Buat design koridor jalan menggunakan fungsi create a road or drive outline....., start point adalah A dan end point adalah C. Lebar koridor adalah 10 kiri dan 10 kanan. Simpan hasil langkah ini menjadi : road_plan_kor1.str.

10. Design koridor kiri dan kanan harus memiliki kerapatan data yang cukup agar DTM terbentuk dengan baik. Lakukan create point tiap 1m sepanjang garis A-B-C untuk kiri dan kanan.

Penambahan titik per 1 m secara cepat bisa dilakukan dengan cara klik toolbar menu Create point multiple point kemudian tentukan start point dan end point. Isikan angka 1 dengan pilihan horizontal. Simpan menjadi design_1.str

11. Sampai langkah 10 ini kita sudah medapatkan data design jalur jalan, langkah

berikutnya adalah menggabungkan data design ini ke data toporafi originalnya. Untuk manggabungkan data topo original dengan data design, harus dilakukan tahapan clip/trim untuk area topo original yang ada dalam boundary design jalan.

Page 4: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

Untuk membentuk DTM design yang realistis setelah nanti digabungkan dengan data topo originalnya, sebaiknya proses trim dilakukan tidak menggunakan boundary design road diatas, tetapi menggunakan boundary baru dimana dilakukan extend koridor 15 kiri dan 15 kanan (ada selisih 5m dengan design road). Untuk membuat boundary baru ini, buka file road_plan_draped_maths1.str, kemudian lakukan langkah (9) tetapi dengan lebar koridor 15m.

Simpan file hasil diatas menjadi boundary_trim1.str 12. Langkah berikutnya, lakukan trim inside dengan boundary (11) terhadap data

ori_road1.str. Simpan hasil trim menjadi : ori_road_trim1.str Gabungkan layer antara ; ori_road_trim1.str dengan design_1.str, simpan menjadi road_plan_final1.str dan buatlah DTM nya.

Data topografi

didalam area

design harus

dihilangkah

(dengan cara

trim/clip)

Koridor 10m

(road plan)

Koridor 15m

(boundary utk

trim)

Page 5: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

13. Buat kontur dari DTM diatas

14. Hitunglah volume cut n fill nya. DTM apa yang anda gunakan dan boundary mana yg

digunakan? Berapakah volume nya? Dengan kondisi diatas, termasuk kondiri galian atau timbunan yang diperlukan.?

B. Create road outline from segment

Tujuan : Mahasiswa dapat melakukan proses pembuatan koridor jalur/rute berdasarkan data posisi as jalur. Juga mampu untuk melakukan proses pembuatan kontur dan DTM

Petunjuk : Dalam kegiatan praktikum ini, anda diminta untuk melakukan step by step langkah operasional berikut dan jika ada pertanyaann maka harus anda jawab sesuai dengan nomor pertanyaan. Langkah-langkah pengoperasian dan jawaban dibuat laporan praktikum. Ketentuan laporan : Hardcopy tiap mahasiswa, tidak usah dijilid dan dikumpulkan pada kegiatan praktikum berikutnya. A. Create road outline from segment Fungsi ini digunakan untuk membuat koridor sebuah jalur dengan lebar tertentu dari as jalur. Dalam praktik ini belum akan dibahas design jalur dengan lengkungan. Perhatikan gambar dibawah ;

1. Buka file jalur_rute1.str 2. Tampilkan Kode/DESC jalur tersebut (gunakan fungsi display point description

values)

Garis merah adalah as

jalur, sedangkan garis

biru merupakan hasil

create road outline

dengan lebar koridor

5m kiri dan 5m kanan.

Kontur mayor 10m

Kontur minor 1m

Page 6: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

3. Kita akan membuat jalur jalan dengan lebar 15m ke kiri dan 15 kanan dari as jalan. As jalan adalah file jalur_rute1.str.

4. Klik icon kemudian sebagai start point adalah titik BC dan end point adalah

EC. Isikan offset left 15 dan offset right 15. APPLY

5. Jawab pertanyaan berikut : a. Berapakah panjang jalur rute jalan tsb

b. Apakah file hasil koridor memiliki ketinggian yang sama?

c. Berapakah luas koridor setelah dilakukan offset 15m kiri dan kanan d. Coba anda identifikasi, dimana sajakah terbentuk titik baru dalam garis

koridor. e. Coba anda lakukan penambahan point dalam tiap jalur koridor ini dengan

interval tiap 25m.

Page 7: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

PRAKTIKUM #5 Materi : Merancang Jalur Jalan dengan Lengkung Horizontal Waktu : Alokasi waktu 1 minggu Tujuan : Mahasiswa dapat melakukan perancangan jalur jalan (road) berdasarkan jalur

rncana trase, mendesign lengkung/kurva Horizontal, membuat koridor serta hitungan cut n fill nya.

Deskripsi singkat :

Design lengkung Horizontal (kurva horizontal) merupakan salah satu metode untuk membuat belokan pada jalur jalan/route. Perhatikan gambar berikut untuk penjelasan parameter yang terdapat dalam sebuah kurva horizontal. Dalam Surpac pembentukan lengkungan dibuat dengan menentukan terlebih dahulu nilai R dan arc. R adalah jari-jari kurva lingkaran, sedangkan arc adalah panjang busur tiap titik station. Panjang arc akan menentukan jumlah titik station yang terbentuk pada kurva.

Untuk membuat lengkung Hz di surpac ada 2 metode yang bisa digunakan, yaitu metode “curve from tangent” dan metode “curve at segmen end”. Metode pertama adalah pembuatan lengkung dimana menggunakan 3 titik fix point atau menggunakan 2 line yang sudah diketahui posisinya dan posisi lengkung dibuat pada titik tengah. Titik pertama disebut first point pada first line, dan titik ke 2 sebagai second point pada first line sekaligus sebagai first point pada second line. Untuk titik ke 3 sebagai second point pada second line.

R (jari-jari)

Arc(busur)

Titik pusat

Page 8: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

Metode kedua (curve at segmen end) adalah metode pembuatan lengkung dimana menggunakan 2 titik fix point atau menggunakan 1 line yang sudah diketahui posisinya dan posisi lengkung dibuat pada ujung line.

Prosedur Praktikum Disediakan data topografi original (ori_road2.str) dan jalur rencana jalan (traseroute1.str). Akan dibuat rencana jalur jalan dari titik awal A menuju B. Kurva horizontal dibuat untuk tiap titik poligon dengan parameter R = 100m dan Panjang Arc (busur) = 10m. Rancanglah design jalan dengan lengkung tersebut menggunakan metode curve from tangent dan hitunglah volume galian timbunan yang dibutuhkan untuk membuat rencana jalan tsb jika :

a. Lebar koridor 20m kiri dan kanan, dengan Elevasi jalur jalan dibuat sama (datar) dengan RL = 85m

b. Lebar koridor 20m kiri dan kanan, dengan Elevasi jalur jalan dibuat sama (datar) dengan RL = 55m

Karena jalan dibuat datar maka tidak ada turunan atau tanjakan pada rencana jalur tersebut. Disini kita baru mempelajari lengkung Horizontal, ketika ada turunan/tanjakan maka harus dibuat dan didesign dengan kurva vertikal. Petunjuk tahapan pekerjaan :

1. Buat design lengkung Hz sesuai dengan kriteria , R=100m dan Arc = 10m.

Hasil sbb :

Page 9: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

Simpan hasil design ini dengan nama “design_lengkung_hz1.str”. Yang disimpan cukup design saja (gambar diatas adalah string warna biru). Berapakah jumlah titik station tiap lengkung ?

2. Buat koridor 20m kiri dan kanan as jalan. Gambar kiri adalah hasil sebelum editing. Lakukan editing (delete point) terhadap hasil file koridor sehingga seperti gambar kanan.

Simpan hasil ini sebagai dengan nama “design_koridor1.str”

3. Mulai design untuk elevasi RL =85 (sesuai permintaan point a). Buat elevasi file “design_koridor1.str” menjadi 85m. Simpan file menjadi “design_koridor_ev85.str”. Untuk membentuk DTM dengan bentuk TIN yang ideal, tambahkan point disepanjang koridor trase jalan. Misal per 5m. Jangan lupa simpan hasil penambahan titik ini.

4. Lakukan trim inside terhadap file topografi ori. Agar hasil DTM gabungan membentuk TIN dengan bentuk ideal maka trim inside dilakukan menggunakan boundary dengan lebar koridor lebih lebar daripada koridor jalan. Sehingga anda buat dulu boundary koridor misal dengan lebar 30m kiri dan kanan. Simpan hasil boundary ini dengan nama “boundary_30.str”. Setelah boudnary terbentuk, lakukan trim inside untuk file topografi original. Simpan hasil trim sebagai “ori_road_trim2.str”

Tanda +

adalah titik

station

Ada 5 kurva

lengkung Hz

Page 10: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

5. Gabungkan antara file “ori_road_trim2.str” dengan “design_koridor_ev85.str” dalam 1 layer. Kemudian buatlah DTM nya.

Jadilah design jalur jalan seperti gambar diatas.

6. Hitunglah volume cut n fill nya. DTM apa yang anda gunakan dan boundary mana yg digunakan? Berapakah volume nya? Dengan kondisi diatas, termasuk kondiri galian atau timbunan? Hitung juga luasan jalur jalan yang terbentuk.

Sekarang coba anda kerjakan sendiri untuk point (b) dimana rencana jalan akan dibuat pada elevasi RL = 55m dan jawablah pertanyaan berikut : a. Termasuk pekerjaan galian atau timbunan untuk membentuk rencana jalan tsb? b. Berapakah volume galian atau timbunannya? c. Berapakah luasan galian atau timbunannya? d. Bisakah anda menunjukkan lokasi mana yang digali dan mana lokasi yang ditimbun? e. Jika bisa berapakah luasan masing-masing

Page 11: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

PRAKTIKUM #6

Materi : Membuat design jalan dengan kemiringan/gradient tertentu pada peta kontur (Design a road at a Constant Gradient Along Contours)

Dalam perencanaan design jalan (road design) harus diperhatikan panjang rute jalur jalan dan panjang (distance)nya. Suatu design dikatakan baik apabila design tersebut memiliki jalur terpendek dari titik awal ke titik akhir dan memiliki gradient/kemiringan tertentu sesuai dengan kemiringan yang telah ditetapkan. Dalam praktikum kali ini akan kita pelajari cara membuat design jalan pada kontur topografi dengan gradient maksimal adalah 5%.

Praktikum kali ini memerlukan software Surpac Versi 6 ke atas sehingga terlebih dahulu anda mengganti versi Surpac 4.0L yang selama ini digunakan.

LANGKAH KERJA : 1. Click the Reset graphics icon 2. Open pit&dump.str. 3. Open access_start&end.str. 4. Choose Display > Point > Attributes. 5. Enter the information as shown, and click Apply.

In this example, the goal is to create the shortest, straightest road possible between these two points, while ensuring that the maximum gradient is not more than 5%.

6. In the Layers pane, double-click main graphics layer to set it as the default layer. 7. Click the design string button on the status bar. 8. Enter the information as shown, and click Apply.

Page 12: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

9. Click the design grade button on the status bar. 10. Enter the information as shown, and click Apply.

The design string number 2 will be used for the road centreline. 11. Choose Create > Digitise > New point by selection. 12. Click the Access road start point as shown:

13. From the snap mode selector, select Line. 14. Choose Create > Digitise > New point by selection.

15. Move the cursor along the contour as shown.

Page 13: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

16. Click on the contour line near Point 2 when the percentage value displayed in the status bar is approximately -5%, as shown:

17. Langkah pembuatan jalur ini dilanjutkan sampai point access road end yang dilakukan pada tiap garis kontur dengan gradient is approximately -5%, Ingat prinsip pembuatan jalur harus merupakan jalur terpendek dan memenuhi grade jalan. Jika jalur jalan sudah dibuat maka langkah berikutnya adalah pembuatan koridor.

18. Click the design string button on the status bar. 19. Enter the information as shown, and click Apply.

The design string number of 9 will be used for the road outline. 20. Choose Design > Underground tools > Room & pillar from centrelines.

21. Enter the information as shown, and click Apply.

As you move the cursor along the contour line, the gradient (expressed as a percentage in the status bar) will change. Remember that the goal is to create a road whose centreline is at a maximum gradient of 5%. Since we are designing from the uppermost point down, the gradient will be -5%.

Page 14: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

22. Coba anda jelaskan maksud angka 10 dan CL 2 diatas.

23. Click . 24. Enter the information as shown, and click Apply.

Langkah berikutnya adalah Create a variable width road outline 1. Click the Reset graphics icon . 2. Open pit&dump.str. 3. Open all_centrelines.str.

Page 15: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

Page 16: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

Coba anda

jelaskan

maksud

angka

20,10 dan

30 pada

kolom

expression

Coba anda

jelaskan

maksud

angka CL

1,4

Page 17: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

Hasil dari langkah-langkah diatas akan digunakan untuk design kurva Horizontal dan Vertikal yang diaplikasikan secara bersamaan.

Sekarang anda coba buat Layout Hasil diatas, berikan judul peta Design a road at a Constant Gradient Along Contours

Page 18: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

PRAKTIKUM #7 Materi : Penggambaran/plotting dan hitungan cut and fill (design lengkung Horizontal+vertikal)

Materi : Membuat Layout Peta Jalur Jalan (road) Dalam surpac, pembuatan layout peta dilakukan dengan mendefinisikan tiap kode/detil obyek menggunakan entity yang sesuai sebagai bentuk representasi layout. Misalnya kita akan membuat layout garis kontur dimana terdiri atas kontur minor dan kontur mayor. Kontur minor direpresentasikan dengan antity LINE karena hanya berupa garis saja, sedangkan kontur mayor karena mengandung kontur label maka direpresentasikan menggunakan entity CONTOUR LABEL. Detil berupa bangunan bisa direpresentasikan menggunakan LINE atau FILL. Jika mengunakan LINE maka detil bangunan akan tergambarkan berupa garis saja, jika menggunakan FILL maka akan terbentuk sebuah arsiran/blok yang mengisi batas bangunan tsb. Berikut contoh jenis entity yang digunakan :

Tugas anda :

A. Buatlah layout peta design perencanaan jalan (materi design minggu sebelumnya). Buatlah layout dengan ketentuan sbb :

1. Kertas ukuran A4 2. Content peta : kontur minor interval 1m, mayor (index 10m), hasil road design, blok

area kawasan cagar budaya, posisi titik station lengkung. 3. Gunakan entity sbb:

DETIL ENTITY PEN NUMBER THICKNESS COLOR

Kontur mayor Contour Label 2 0.15 Black

Kontur minor LINE 3 0.05 Black

Koridor jalan LINE 4 0.25 Red

As jalan LINE 5 0.25 Burnt orange

Kawasan CB FILL ZIG ZAG 6 0.15 Forest green

Titik STATION DH LABEL 2 0.15 Black

Page 19: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

B. Buatlah layout peta khusus area lengkung jalan (pilih salah satu sampel). Tunjukkan dalam

layout posisi titik STATION beserta koordinat X dan Y titik STA tsb.

Page 20: Modul Prktikum Surut2013 d3

Modul Praktikum Survey Rute

FINAL PROJECT Review Materi Pembuatan Kurva Hz dengan metode “curve segment end”. Prinsip sama dengan metode curve from tangent, yaitu dengan menentukan 2 parameter utama lengkung : R dan ARC. Disamping 2 parameter tsb, ditambah juga parameter lain yaitu berupa panjang lengkung (bisa berupa angle ataupun length). Metode ini digunakan ketika jalur trase jalan belum diketahui dan ketika mendesign lengkung sekaligus mendesign jalur route jalan.

Dinas PU diminta untuk membuat jalan raya yang menghubungkan 2 kota (A dan B) dengan perencanaan sbb :

c. Lebar Jalan 20m kiri dan kanan as jalaur. d. Jalan direncanakan untuk kecepatan 60 km/jam

Tabel jari-jari Minimum

V (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

R min (m) 600 370 210 110 80 50 30 15

e. Panjang ARC = 10m f. Jalur jalan tidak boleh melewati kawasan cagar budaya. g. Jalan dibuat pada RL = 53m

Data yang disediakan : topografi original (ori_road3.str). Titik awal jalur A (9927658.417; 213690.928) menuju B (9927116.163 ; 213208.675). Boundary kawasan cagar budaya (kawasan_cagarbudaya1.str). Rancanglah design jalan dengan lengkung Horizontal tersebut menggunakan metode kombinasi curve from tangent dan curve segment end.

a. Tuliskan koordinat titik-titik station lengkung nya b. Hitung panjang jalur jalan yang anda buat c. Hitung volume cut and fill nya d. Hitung luasan cut dan fill e. Tunjukkan daerah yang harus di cutt dan fill f. Hitung luasan tanah yang harus dibebaskan untuk membuat jalan sesuai design anda. g. Buatlah kontur topografi design jalan. (interval 1m, index 10m). Kontur mayor string =

6, kontur minor string =1.