modul praktek eptik - bina sarana informatika...modul praktek eptik 4 pertemuan 1 tinjauan umum,...
TRANSCRIPT
MODUL
Disusun Oleh :
Windi Irmayani, SE. M.Kom.
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
UBSI KAMPUS PONTIANAK
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdullillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, karena akhirnya saya dapat menyelesaikan Modul Etika Profesi Teknologi
Informasi dan Komunikasi (EPTIK) ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini, saya
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika
2. Wakil Rektor Bidang Akademik.
3. Ketua Program Studi Sistem Informasi Akuntansi Universitas Bina Sarana Informatika.
4. Staff / Karyawan / Dosen dilingkungan Universitas Bina Sarana Informatika.
Saya menyadari akan kekurangan yang masih ada, untuk itu saya bersikap terbuka pada
masukan yang membangun demi penyempurnaan modul ini. Terima kasih.
Pontianak, September 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ............................................................................................................ 2
Daftar Isi...................................................................................................................... 3
Pertemuan 1 Tinjauan Umum, Norma, Moral dan Etika ............................................ 4
Pertemuan 2 Profesionalisme kerja serta kode etik profesi telematik ......................... 9
Pertemuan 3 Profesionalisme Kerja Bidang IT dan sertifikasi ................................... 13
Pertemuan 4 Cyber Crime .......................................................................................... 37
Pertemuan 5 Cyber Law .............................................................................................. 41
Pertemuan 6 Perkembangan internet dan pentingnya etika di dunia maya ................. 44
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 47
Modul Praktek EPTIK
4
PERTEMUAN 1
TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA
I. Pengertian Etika
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan
kebudayaan (1988). Pengertian etika dalam tiga arti :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3. Nilai mengenai benar atau salah yang dianut di masyarakat
Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan yang baik Menurut Profesor Salomon dalam Wahyono (2006:3) etika
dikelompokkan dalam dua definisi, yaitu:
1. Etika merupakan karakter individu, disebut pemahaman manusia sebagai
individu beretika
2. Etika merupakan hukum sosial. Sebagai hukum yang mengatur, mengendalikan
serta membatasi prilaku manusia Hubungan etika, filsafat dan ilmu
pengetahuan
Penjelasan Gambar :
- Etika merupakan Bagian dari filsafat, yaitu filsafat moral
- Etika adalah ilmu pengetahuan, sedangkan moral adalah obyek ilmu
pengetahuan tersebut
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (https://kbbi.web.id/etika) kata etika
bermakna ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak). Namun jika mengacu pada bahasa Yunani “ethos”
maka bermakna adat istiadat atau kebiasaan yang baik. Makna inipun terus
berkembang menjadi beberapa makna bahkan menjadi beberapa kelompok
menurut Sunoto (1982) antara lain etika deskriptif dan normatif (Surajiyo, 2009).
Etika deskriptif adalah perbuatan yang menggambarkan sesuatu apa adanya
tanpa memberi penilaian baik atau buruk sehingga tidak pula menjelaskan apa
yang sebaiknya dilakukan maupun yang sebaiknyaa tidak dilakukan. Sedangkan
etika normatif adalah perbuatan yang langsung memberikan penilaian baik atau
buruk sehingga menjelaskan apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang
sebaiknya yang tidak dilakukan. Sedangkan etika normatif dapat dikelompokkan
kembali menjadi etika normatif umum dan khusus. Etika umum merupakan
prinsip-prinsip umum seperti nilai, motivasi dan suara hati. Sedangkan etika
khusus merupakan pelaksanaan dari prinsip-prinsip umum tersebut seperti nilai-
nilai dalam pergaulan dan motivasi dalam bekerja.
Modul Praktek EPTIK
5
Dalam keseharian kita etika lebih dipahami sebagai aturan tidak tertulis
mengenai bagaimana harus bersikap, berucap dan berpikir yang baik. Dengan
berkembangnya peradaban manusia etika ini banyak dilupakan atau tidak
diwariskan, sehingga timbul istilah krisis moral pada generasi yang tidak lagi
memandang etika sebagai suatu pegangan penting dalam menjalankan pergaulan.
Kemudahan yang sering didapat membuat manusia semakin berfikir instan dan
tidak mementingkan etika untuk mendapatkan yang diinginkan.
Melihat gejala yang berkembang ini, maka beberapa instansi mulai
menggalakkan kembali etika terutama dalam perusahaan. Bahkan etika menjadi
salah satu indikator penting yang mempengaruhi keputusan merekrut,
mempertahankan, mempromosikan bahkan memberhentikan karyawan atau
meneruskan kerjasama dengan pihak diluar perusahaan. Disini dibutuhkan
pengetahuan mengenai bagaimana etika dapat sejalan dengan profesi.
Profesi sering disamakan dengan pekerjaan. Kedua hal ini memiliki
keterkaitan namun tidaklah sama. Pekerjaan merupakan aktivitas dalam
menghasilkan sesuatu. Pekerjaan tidak menuntut seseorang yang mejalaninya
memiliki keahlian tertentu. Berbeda dengan profesi, yang merupakan pekerjaan
yang menuntut seseorang yang menjalaninya memiliki keahlian tertentu. Keahlian
bisa didapatkan dari pendidikan yang sudah ditempuh, sertifikasi, ataupun
pengalaman. Beberapa contoh profesi adalah akuntan, dokter, pengacara dan
sebagainya. Artinya profesi adalah bagian dari pekerjaan, namun pekerjaan belum
tentu sebuah profesi.
Akhirnya etika profesi bermakna aturan tak tertulis mengenai cara berpikir,
berkata dan berperilaku selama menjalankan profesi sehari-hari. Hal ini dapat
Modul Praktek EPTIK
6
menjadi acuan penilaian baik atau buruknya seseorang atau lembaga
melaksanakan profesi tersebut. Hubungan antara etika dan profesi adalah sebagai
berikut.
II. Etika, Moral dan Norma Moral
Moral berasal dari bahasa latin “Mos” yang juga berarti adat kebiasaan Secara
etimologis, Moral sama dengan etika yaitu nilai dan norma yang menjadi
pegangan seseorang Magnis Suseno (1975) mengemukakan hal yang menjadi
dasar norma moral untuk mengakui perbuatan baik atau buruk yaitu Kebiasaan
Hobbes dan Rousseau seperti dikutip oleh Huijbers (1995) mengemukakan
kesepakatan masyarakat sebagai dasar pengakuan perbuatan.
Menurut Lowrence Konhberg dalam Wahyono (2006:6). Enam tahap
perkembangan moral yang terkait dengan etika :
1. Orientasi pada hukuman, ganjaran, kekuatan fisik dan material
2. Orientasi hedonistis hubungan antar manusia
3. Orientasi konformitas
4. Orientasi pada otoritas
5. Orientasi kontrak sosial
6. Orientasi moralitas prinsip suara hati, individual, komprehensif dan universal
Hubungan etika dengan moral :
Penjelasan gambar :
Etika merupakan refleksi kritis dari nilai moral, sedangkan dalam kondisi
berbeda ia bisa sama dengan moral, yaitu nilai-nilai yang menjadi pegangan
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku didalam komunitas
kehidupannya.
Aliran yang digunakan untuk menyatakan perbuatan moral itu baik atau buruk :
Modul Praktek EPTIK
7
1. Aliran Hedonise (Aristippus pendiri mazhab Cyrene 400 SM, Epicurus 341271
SM)
Perbuatan manusia dikatakan baik apabila menghasilkan kenikmatan atau
kebahagiaan bagi dirinya sendiri atau orang lain (perbuatan itu bermanfaat bagi
semua orang).
2. Aliran Utilisme (Jeremy Bentham 1742-1832, John Stuart Mill 1806-1873)
Perbuatan itu baik apabila bermanfaat bagi manusia, buruk apabila
menimbulkan mudharat bagi manusia.
3. Aliran Naturalisme (J.J. Rousseau).
Perbuatan manusia dikatakan baik apabila bersifat alami, tidak merusak alam.
4. Aliran Vitalisme (Albert Schweizer abad 20).
Perbuatan baik adalah perbuatan yang menambah daya hidup, perbuatan buruk
adalah perbuatan yang mengurangi bahkan merusak daya hidup Sony Keraf
(1991), Ada dua macam Norma:
A. Norma Umum
Norma yang memiliki sifat universal, terbagi menjadi tiga :
a. Norma Sopan Santun : disebut juga norma etiket adalah norma yang mengatur
pola perilakau dan sikap lahiriah manusia.
b. Norma Hukum : adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh
masyarkat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan
kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat
c. Norma Moral: yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai
manusia. Norma ini menyangkut aturan tentang baik- buruknya, adil tidaknya
tindakan dan perilaku manusia sejauh dilihat sebagai manusia.
B. Norma Khusus
Aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus misalnya
aturan yang berlaku dalam bidang pendididkan, keolah-ragaan, bidang ekonomi
dan sebagainya. Norma ini hanya berlaku pada lingkup bidangnya dan tidak
berlaku jika memasuki bidang lainnya. Berdasarkan Nilai dan Norma yang
terkandung didalamnya, Etika dikelompokan menjadi:
1) Etika Deskriptif
Etika yang berbicara tentang fakta, yaitu nilai dan pola perilaku manusia yang
terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam masyarakat.
2) Etika Normatif
Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia Sanksi yang
timbul atas pelanggaran Etika :
- Sanksi Sosial, Berupa teguran dari masyarakat, pengucilan dari masyarakat
- Sanksi Hukum, Hukum pidana dan hukum perdata
Sumaryono (1995) mengklasifikasikan moralitas menjadi dua golongan :
a. Moralitas Objektif, moralitas yang melihat perbuatan sebagaimana adanya,
terlepas dari segala bentuk modifikasi kehendak bebas pelakunya.
b. Moralitas Subjektif, moralitas yang melihat perbuatan sebagai dipengaruhi
oleh pengetahuan dan perhatian pelakunya, latar belakang, stabilitas
emosional dan perlakuan personal lainnya.
Modul Praktek EPTIK
8
III. Etika Yang Berkembang di Masyarakat
Penjelasan struktur etika :
Secara umum etika terbagi menjadi dua bagian besar yaitu: Etika umum dan Etika
khusus
1. Etika Umum
Etika tentang kondisi dasar dan umum bagaimana manusia harus bertindak
secara etis
2. Etika Khusus
Penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan khusus. Etika
Khusus dikelompokkan menjadi : Etika individual dan Etika social
- Etika Individual,
Etika yang menyangkut hubungan individu dengan dirinya sendiri
- Etika Sosial
Etika yang menyangkut hubungan individu dengan lingkup kehidupannya
IV. Latihan
- Buatlah essay mengenai Norma, Moral dan Etika
- Kumpulkan dan bahas pada pertemuan selanjutnya
Modul Praktek EPTIK
9
Pertemuan 2
PROFESIONALISME KERJA SERTA KODE ETIK PROFESI
TELEMATIK
I. Pengertian Profesi
Didalam kode etik profesi telematika disebutkan bahwa profesi adalah
kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan
ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari
manusia, didalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan
keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan
dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah
dan lingkungan hidupnya serta adanya disiplin. Nilai moral profesi (Franz Magnis
Suseno,1975) :
• Berani berbuat untuk memenuhi tuntutan profesi
• Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi selama menjalankan profesi
• Idealisme sebagai perwujudan makna misi organisasi profesi
A. Ciri-ciri Profesi
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi,
yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini
dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan
berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka
untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
B. Syarat-syarat suatu Profesi :
- Melibatkan kegiatan intelektual.
- Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
- Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.
- Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
- Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.
- Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
- Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
- Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
II. Etika Profesi
Kode etik adalah norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu
sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
MENURUT UU NO. 8 (POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN) Kode etik profesi
adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan
dalam kehidupan sehari-hari.
Modul Praktek EPTIK
10
Dalam pengertiannya yang secara khusus Etika Profesi: Etika ini kemudian
dibuat dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat
berdasarkan prinsip prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan
bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang
secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik.
Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self
control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk
kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Prinsip – prinsip dasar didalam
etika profesi:
a. Prinsip standar teknis, Setiap anggota profesi harus melaksanakan jasa
professional yang relevan dengan bidang profesinya.
b. Prinsip Kompetensi, Setiap anggota profesi harus melaksanakan pekerjaan
sesuai jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan.
c. Prinsip Tanggung Jawab Profesi, Dalam melaksanakan tanggungjawabnya,
setiap anggota harus menggunakan pertimbangan moral dan profesional.
d. Prinsip Kepentingan Publik, Setiap anggota berkewajiban senantiasa bertindak
dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik.
e. Prinsip Integritas, Harus menjunjung tinggi nilai tanggungjawab profesional
dengan integritas setinggi mungkin
f. Prinsip Obyektifitas, Harus menjaga obyektifitas dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajibannya
g. Prinsip Kerahasiaan, Harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh
h. Prinsip Prilaku Profesional, Harus berprilaku konsisten dengan reputasi profesi
yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendeskreditkan profesinya
III. Etika Komputer
Menurut Moor (1985) dalam bukunya “What is Computer Ethics” Etika
komputer diartikan sebagai bidang ilmu yang tidak terkait secara khusus dengan
teori ahli filsafat manapun dan kompatibel dengan pendekatan metodologis yang
luas pada pemecahan masalah etis. Isu-isu Pokok Etika Komputer :
1. Kejahatan Komputer
2. Cyber Ethics
3. E-Commerce
4. Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual
5. Tanggung Jawab Profesi
IV. Profesional Dan Profesionalisme
Profesional adalah Pekerja yang menjalankan profesi. Dalam melakukan
tugas profesi, para profesional harus bertindak objektif, artinya bebas dari rasa
malu, sentimen, benci, sikap malas dan enggan bertindak. Dengan demikian
seorang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui
sebuah proses pendidikan maupun
pelatihan yang khusus, dan disamping itu pula ada unsure semangat pengabdian
(panggilan profesi) didalam melaksanakan suatu kegiatan kerja. Hal ini perlu
ditekankan benar untuk membedakannya dengan kerja biasa (occupation) yang
semata bertujuan untuk mencari nafkah dan/ atau kekayaan materiil duniawi
Kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan
berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang
berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan
Modul Praktek EPTIK
11
kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh
rekan sejawat, sesama profesi sendiri.
1. Tiga watak kerja seorang Profesional
1) Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi
tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu
mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil.
2) Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang
berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau
pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat.
3) Kerja seorang profesional -- diukur dengan kualitas teknis dan kualitas
moral -- harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa
kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah
organisasi profesi
2. Sifat – sifat pelaku profesi:
a. Menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya
b. Mampu mengonversikan ilmu menjadi keterampilan
c. Selalu menjunjung tinggi etika dan integritas profesi
3. Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme adalah menunjukan ide, aliran, isme yang bertujuan
pengembangkan profesi, agar profesi dilaksanakan oleh profesional dengan
mengacu kepada norma-norma standar dan kode etik serta memberikan layanan
terbaik kepada klien.
4. Sikap seorang profesional:
a. Komitmen tinggi
b. Tanggung jawab
c. Berfikir sistematis
d. Penguasaan materi
e. Menjadi bagian masyarakat professional
5. Empat prespektif dalam mengukur profesionalisme
Berikut ini empat prespektif dalam mengukur profesionalisme menurut Gilley
dan Enggland :
a. Pendekatan berorientasi Filosofis, Pendekatan lambang profesional,pendekatan
sikap individu dan pendekatan electic
b. Pendekatan perkembangan bertahap, individu (dengan minat sama) berkumpul,
mengidentifikasi dan mengadopsi ilmu, membentuk organisasi profesi,
membuat kesepakatan persyaratan profesi, menentukan kode etik, merevisi
persyaratan
c. Pendekatan berorientasi karakteristik, etika sebagai aturan langkah,pengetahuan
yang terorganisir, keahlian dan kompetensi khusus,tingkat pendidikan
minimal,sertifikasi keahlian.
c. Pendekatan berorientasi non-tradisional, mampu melihat dan merumuskan
karakteristik unik dan kebutuhan sebuah profesi
V. Prinsip-prinsip yang menjadi tanggung jawab seorang Profesional
1. Prinsip 1 – Holistic (Keseluruhan)
Profesional memperhatikan keseluruhan system komponen-kompenen dari
jasa atau praktek yang diberikannya agar dapat menghindari dampak
Modul Praktek EPTIK
12
negative terhadap salah satu atau beberapa komponen yang terkait dengan
sistem tersebut.
2. Prinsip 2 – Optimal (Terbaik)
Profesional selalu memberikan jasa atau prakteknya yang terbaik bagi
perusahaan.
3. Prinsip 3 - Life Long Learner (Belajar sepanjang hidup)
Profesional selalu belajar sepanjang hidupnya untuk menjaga wawasan dan
ilmu pengetahuan sekaligus mengembangkannya sehingga dapat
memberikan jasa/prakteknya yang lebih berkualitas daripada sebelumnya.
4. Prinsip 4 – Integrity (Kejujuran)
Profesional menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran serta bertanggung jawab
atas integritas (kemurnian) pekerjaan atau jasanya.
5. Prinsip 5 – Sharp (Berpikir Tajam)
Profesional selalu cepat tanggap terhadap permasalahan yang ada dalam
jasa/praktek yang diberikannya, sehingga dapat menyelesaikan masalah
tersebut secara cepat dan tepat.
6. Prinsip 6 – Team Work (Kerjasama)
Profesional mampu bekerja sama dengan Profesional lainnya untuk
mencapai suatu obyektifitas.
7. Prinsip 7 – Innovation (Inovasi)
Profesional selalu berpikir ataupun belajar untuk mengembangkan
kreativitasnya agar dapat mengemukakan ide-ide baru sehingga mampu
menciptakan peluangpeluang yang baru atas jasa/praktek yang
diberikannya.
8. Prinsip 8 – Communication (Komunikasi)
Profesional mampu berkomunikasi dengan baik dan benar sehingga dapat
menyampaikan obyektifitas pembicaraan yang dimaksudkan secara tepat.
Kedelapan prinsip tersebut dapat disingkat menjadi “HOLISTIC”, yaitu:
Holistic,Optimal, Life long learner, Integrity, Sharp, Team work,
Innovation, dan Communication
Teknologi Informasi Teknologi saat ini memiliki peran sangat vital dalam berbagai transaksi.
Kemajuan teknologi yang sangat berkembang dengan pesat menempatkan
teknologi menjadi kebutuhan primer zaman ini. Salah satu teknologi yang sangat
berkembang adalah internet. Produk dari internet ini berupa data yang berasal dari
pengguna internet, dimana pengguna internet itu sekarang adalah kita. Dan secara
tidak sadara kita semua menghasilkan data. Data sendiri merupakan kumpulan
fakta yang disimbolkan dengan kumpulan angka, teks maupun simbol lain.
Data sendiri merupakan nilai yang unik dan spesial di bidang teknologi
informasi. Karena data bagaikan nafas dari teknologi informasi. Dari datalah
infromasi dihasilkan dengan pemanfaatan teknologi yang ada. Oleh karena inti
informasi bermakna data yang telah diolah sedemikian rupa untuk menghasilkan
infromasi-informasi yang berguna bagi yang menerima. Hal ini makin pesat
dengan adanya metode pengumpulan data seperti data mining dan web scraping
dibantu dengan pengembangan teknologi data-data ini mampu menghasilkan
informasi-informasi yang sangat membantu diberbagai sisi bidang kehidupan.
Seperti dengan metode-metode di atas para pakar kesehatan dapat mendiagnosa
beberapa penyakit yang dialami pasien. Para pebisnis dapat menentukan sebuah
Modul Praktek EPTIK
13
investasi bisnis layak dilakukan atau tidak. Bahkan sampai pemilihan produk
seperti rumah, kendaraan dan lain-lain.
Namun bagaikan dua sisi mata uang, perkembangan teknologi informasi juga
memiliki sisi negatif. Yaitu ketika data-data yang didapat diperlakukan tidak
bertanggung jawab. Data-data pun makin mudah disalahgunakan menggunakan
teknologi informasi. Hal ini perlu adanya pengawasan baik dari pemilik data
maupun otoritas setempat.
Etika Profesi dalam Bidang Teknologi Informasi
Informasi apapun yang didapat dari teknologi informasi yang digunakan,
haruslah digunakan dengan bertanggung jawab. Harus mengedepankan aspek
menghormati martabat, asas kemanfaatan, berkeadilan, persetujuan dan aspek
kerahasiaan harus benar-benar diperhatikan dalam proses pengambilan dan
pengolahannya. Undang-undang ITE pasal 32 memang sudah mengatur tentang
interfensi penggunaan data. Namun pada kenyataannya hingga hari ini ilmuwan,
peneliti maupun perusahaan tidak memperhatikan hal tersebut. Ini menjadi
kekhawatiran berbagai pihak yang aktif menggunakan teknologi. Karena sudah
banyak contoh penyalahgunaan data yang dilakukan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab. Disinilah peran penting penegakan etika dalam bidang
teknologi informasi.
Etika profesi teknologi informasi memiliki beberapa karakteristik yang
berbeda dari etika pada umumnya. Profesi pada bidang teknologi informasi
menitikberatkan pada masyarakat yang memiliki pengetahuan mengenai teknologi
informasi. Profesi intu menciptakan produk yang dapat mempengaruhi masyarakat
luas dan memberikan manfaat bagi masyarakat di bidang teknologi. Tanggung
jawab dari profesi bidang teknologi informasi meliputi kemanan dan keselamatan
data.
Contoh Etika Profesi dalam bidang teknologi informasi diantaranya:
- Tidak menggunakan komputer untuk membahayakan orang lain
- Tidak mencampuri pekerjaan komputer orang lain
- Tidak mengintip file orang lain
- Tidak menggunakan komputer untuk mencuri
- Tidak menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi
VI. Latihan
- Tuliskan contoh-contoh yang berkaitan dengan profesionalisme kerja serta
kode etik profesi telematik
- Diskusikan contoh-contoh tersebut pada pertemuan selanjutnya
Modul Praktek EPTIK
14
Pertemuan 3
PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT DAN SERTIFIKASI
I. Kompetensi Bidang TI
Kompetensi profesionalisme dibidang IT, mencakupi berberapa hal :
1. Keterampilan Pendukung Solusi IT
• Installasi dan Konfigurasi Sistem Operasi (Windows atau Linux)
• Memasang dan Konfigurasi Mail Server, FTP Server dan Web Server
• Menghubungkan Perangkat Keras
• Programming
2. Keterampilan Pengguna IT
• Kemampuan Pengoperasian Perangkat Keras
• Administer dan Konfigurasi Sistem Operasi yang mendukung Network
• Administer Perangkat Keras
• Administer dan Mengelola Network Security
• Administer dan Mengelola Database
• Mengelola Network Security
• Membuat Aplikasi berbasis desktop atau Web dengan multimedia
3. Pengetahuan di Bidang IT
• Pengetahuan dasar Perangkat Keras, memahami organisasi dan arsitektur
komputer
• Dasar-dasar telekomunikasi. Mengenal perangkat keras komunikasi data
serta memahami prinsip kerjanya
• Bisnis Internet. Mengenal berbagai jenis bisnis Internet.
II. Bidang Teknologi Informasi
Secara umum pekerjaan bidang teknologi informasi terbagi menjadi 4
kelompok :
a. Kelompok Pertama,yang bergelut dengan software,yaitu: Sistem
analis,programer,web designer,web programer
b. Kelompok kedua, yang bergelut dengan hardware, yaitu: Technical
engineer dan networking engineer
c. Kelompok ketiga, yang berkecimpung dalam operasional system
informasi,yaitu: EDP operator, System Administrator, MIS Director
d. Kelompok Keempat, yang berkecimpung dalam pengembangan bisnis
teknologi Informasi
Model SEARCC untuk pembagian job dalam lingkungan TI merupakan
model 2 dimensi yang mempertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian
ataupun tingkat pengetahuan yang dibutuhkan. Model tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:
Modul Praktek EPTIK
15
Setiap jenis pekerjaan dari skema diatas masing-masing memiliki tingkatan, yaitu:
a. Supervised (terbimbing), 0-2 tahun pengalaman, masih butuh pengawasan dan
petunjuk
b. Moderately supervised (Madya),3-5 tahun pengalaman,masih perlu dibimbing
c. Independent/Managing (mandiri), tidakmembutuhkan bimbingan
Beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan klasifikasi job model SEARCC
a. Cross Country,Cross-enterprise applicability, job harus relevan dengan kondisi
region yang memiliki kesamaan pemahaman
b. Function oriented bukan tittle oriented, gelar bisa berbeda,yang penting fungsi
nya sama
c. Testable/Certifiable, job dapat diukur atau diuji
d. Applicable, fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada mayoritas
profesional TI di region masing-masing
INSTRUKTUR IT
Instruktur IT adalah seorang yang memiliki kompetensi dan tanggung
jawab proses belajar mengajar atau melatih dibidang Teknologi Informasi.
Instruktur IT harus memiliki kombinasi kemampuan menguasai pengetahuan
tentang software dan hardware yang menjadi tanggung jawabnya. Instruktur
berperan melakukan bimbingan, pendidikan dan pengarahan terhadap anak didik.
Pengembangan Sistem Merupakan bidang keahlian dibidang
pengembangan system informasi. System Developer ini mencakupi 3(tiga) bidan
keahlian, yaitu :
● Programer
● System Analyst
● Project Manager
PROGRAMMER Seorang pengembang perangkat lunak atau orang yang menulis perangkat
lunak komputer. Istilah programmer komputer dapat mengacu pada suatu spesialis
area computer programming atau pada suatu generalist kode untuk macam-macam
perangkat lunak. Orang praktisi atau berprofesi secara resmi terhadap
Modul Praktek EPTIK
16
programming dikenal juga sebagai seorang analis programmer, insinyur perangkat
lunak, ilmuwan komputer, atau analis perangkat lunak. Suatu bahasa komputer
utama programmer ( Java, C++, dll).
REAL PROGRAMER
Real Programer atau “Hardcore” Programer adalah seorang programer
yang menjauhkan diri dari hal yang modern atau tidak menggunakan graphical
tools seperti IDE (Integrated Development Environment) dan lebih condong
mengarah penggunaan bahasa assembler atau kode mesin, dan semakin dekat
dengan perangkat Programmer (Continue) keras. Bahasa pemrograman yang
digunakan biasanya seperti :
● Java
● C / C++
● C#
● FOLTRAN
SISTEM ANALIST
Sistem Analist bertugas melakukan pengumpulan keterangan dari para
user serta manajemen dalam rangka memperoleh bahanbahan utama bagi
perancangan sistem yang ditugaskan kepadanya. Bahan-bahan tersebut akan
digunakan sebagai criteria ruang lingkup dari sistem yang akan dibuatnya. Semua
bahan tadi dikumpulkan dalam fase analisa sistem, sehubungan dengan adanya
kebutuhan manajemen akan adanya sistem baru yang lebih memenuhi kebutuhan
sistem informasi bagi pengelolaan perusahaan (bisnis) yang bersangkutan.
Selanjutnya, berdasarkan bahan-bahan yang diperolehnya tadi, seorang Sistem
Analis akan melakukan perancangan sistem baru. Dalam proses perancangan
sistem tersebut, maka sejumlah panduan dasar berikut dapat digunakannya
sebagai pangkal tolak bekerja (merancang sistem) tersebut.
Seseorang yang memiliki Tugas dan tanggung jawab secara umum sebagai
berikut :
1. Meneliti Kebutuhan manajemen, mengenai penggunaan peralatan pengolahan
data yang terintegrasi dan proses.
2. Investigasi, merencanakan, meralisasikan, menguji dan debugs sistem
perangkat lunak.
3. Merencanakan, mengkoordinir, dan menjadwalkan investigasi, studi kelayakan
dan survei, termasuk evaluasi ekonomi dari pengolahan data dan mesin
aplikasi otomatis yang ada dan mengusulkan.
4. Mengambil bagian didalam perencanaan anggaran pembelian perangkat keras
dan lunak dan monitoring untuk pemeliharaan perangkat keras dan lunak
5. Menyediakan pelatihan dan instruksi ke para pemakai dan karyawan lain dan
menyediakan prosedur untuk pekerjaan sehari-hari.
PROJECT MANAGER
Seseorang yang mempunyai keseluruhan tanggung jawab untuk
pelaksanaan dan perencanaan dan mensukseskan segala proyek. Sebutan Project
Manager ini digunakan dalam industri konstruksi, arsitektur dan banyak jabatan
berbeda yang didasarkan pada produksi dari suatu produk atau jasa. Manager
Modul Praktek EPTIK
17
proyek harus memiliki suatu kombinasi ketrampilan yang mencakup suatu
kemampuan untuk menembus suatu pertanyaan, mendeteksi asumsi, tidak
dinyatakan dan tekad konflik hubungan antar pribadi seperti halnya ketrampilan
manajemen yang lebih sistematis. Dalam hal ini, terdapat 2(dua) macam
sertifikasi yang berkenaan dengan Profesionalisme Project Manager, yaitu :
1. Certified Project Manager (CPM)
2. Project Management Professional (PMP) Certifications.
SPESIALIS SUPPORT
Didalam dunia IT, memiliki beberapa spesialisasi dalam profesionalisme
kerja, diantaranya yaitu :
1. Spesialisasi Bidang System Operasi dan Networking
• System Enginer
• System Administrator
2. Spesialisasi Bidang Pengembangan Aplikasi dan Database
• Application Developer
• Database Administrator
3. Spesialisasi Audit dan Keamanan Sistem Informasi
• Information System Auditor
• Information Security Manager
III. Sertifikasi
Sertifikasi merupakan salah satu cara untuk melakukan standarisasi sebuah
profesi Beberapa manfaat sertifikasi
a. Ikut berperan menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional
b. Pengakuan resmi pemerintah
c. Pengakuan dari organisasi sejenis
d. Membuka akses lapangan kerja secara nasional dan internasional
e. Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan
Beberapa contoh sertifikasi bidang IT yang berorientasi produk:
a. Sertifikasi Microsoft _MCP (Microsoft Certified Professional),
contoh : MCDST, MCSA, MCSE, MCDBA dll
b. Sertifikasi Oracle _OCA, OCP, OCM
c. Sertifikasi CISCO _ CCNA,CCNP, CCIE
d. Sertifikasi Novell _ Novell CLP, Novell CLE, Suse CLP, MNCE
Selain sertifikasi yang berorintasi produk, adapula sertifikasi yang tidak
berorientasi pada produk. ICCP (Institute for Certification of Computing
Professionals) merupakan salah satu badan sertifikasi profesi TI di Amerika
Serikat yang mengeluarkan sertifikasi yang tidak berorientasi pada produk.
Beberapa contoh sertifikasi bidang IT yang tidak berorientasi produk:
a.CDP (Certified Data Processor)
b.CCP (Certified Computer Programmer)
c.CSP (Certified System Professional)
Hambatan Pelaksanaan Sertifikasi:
a. Biaya Mahal, untuk mengikuti sertifikasi berstandar internasional dibutuhkan
biaya kurang lebih 150 USD, itupun belum tentu lulus.
b. Kemampuan yang kurang memadai terhadap penguasaan materi sertifikasi
Dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan diatas rata-rata untuk lulus
sertifikasi.
Modul Praktek EPTIK
18
Kode Etik dan Etika Kode etik merupakan tatanan etika yang telah disepakati oleh masyarakat
tertentu. Umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang
memiliki sanksi yang berat, bahkan masuk dapat masuk kategori norma hukum.
Kode etik diartikan sebagai pola aturan, tata cara, pedoman etis dalam
melakukan suatu pekerjaan. Kode etik ini merupakan pedoman berperilaku.
Tujuannya agar pelaku profesi dapat berperilaku profesional.
Profesi, Profesional dan Profesionalisme Profesi, professional dan profesionalisme merupakan kesatuan tak dapat
dipisahkan. Profesi merupakan bidang pekerjaan yang dilator belakangi dengan
keahlian pendidikan tertentu. Contoh profesi antara lain: Developer TI, Data
Analyze, dan Programmer. Profesional merupakan hal yang bersangkutan dengan
profesi yang mmenuntu keahlian khusus untuk menjalankannya. Contoh
profesionalitas adalah sejumlah karyawan yang digaji untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan sesuai dengan keahliannya.
Sedangkan Profesionalisme adalah lapangan kerja yang dijalankan oleh
orang-orang yang memiliki kemampuan tertentu pula. Berikut ciri-ciri
profesionalisme:
- Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang dapat dijadikan sebagai
rujukan yang baik.
- Berusaha menungkatkan dan menjaga profesionalisme dengan cara
berperilaku professional.
- Keinginan untuk senantiasa mengejar berbagai kesempatan pengembangan
professional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan
dan keterampilannya.
Kode Etik Profesi dalam Bidang Teknologi Informasi Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai
seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Tiga hal
pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
a. Kode etik profesi adalah pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalita. Sehingga pelaksana profesi dapat mengetahui suatu hal yang
boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
b. Kode etik profesi adalah control social bagi masyarakat atas profesi yang
dijalankan. Artinya etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi,
sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di tempat
kerja.
c. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Artinya bahwa pelaksana
profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh
menccampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Dalam lingkup Teknologi Informasi, kode etik profesi merupakan kajian
ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan professional dengan
klien, antara professional sendiri, antara organisasi profesi. Salah satu bentuknya
adalah kode etik pada saat membuat sebuah program aplikasi. Sehingga seorang
professional tidak dapat seenaknya membuat program, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan seperti jaminan kemanan data selama pembuatan program. Jika
Modul Praktek EPTIK
19
pada professional Teknologi Informasi melanggar kode etik, mereka dikenakan
sanksi moral, sampai pada dikeluarkan dari pekerjaan.
Profesionalisme Kerja Profesionalisme kerja merupakan tuntutan yang harus dilaksanakan oleh setiap
pekerja, dimana setiap pekerja atau orang yang memmiliki sebuah profesi wajib
menjalankannya secara mutlak, karna dengan adanya profesionalisme kerja maka
pekerja akan semakin tinggi nilainya dimata perusahaan.
Profesionalisme berasal dan kata profesional yang mempunyai makna yaitu
berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya, (KBBI, 1994). Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat kita
artikan bahwa profesionalisme merupakan sebuah tingkah laku seseorang, yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari sebuah profesi, dan untuk
profesionalisme kerja sendiri berarti memiliki pengertian yaitu tingkah laku
seseorang dalam meningkatkan kualitas dirinya dalam menjalankan sebuah
pekerjaan, ataupun profesi, dan pastinya profesionalisme kerja tidak dapat di
gapai dengan mudah, perlu usaha usaha dan tindakan nyata dari seorang pekerja
untuk bias mendapatkan label bahwa pekerja tersebut merupakan seorang yang
professional dibidangnya.
Menurut Drs Kuntjojo Profesionalisme kerja adalah Komitmen para
professional terhadap profesinya, komitmen tersebut di tunjukan dengan
kebanggaan dirinya sebagai senaga professional, dengan usaha terus menerus
untuk mengembangkan kemampuan profesinya.
Jansen Sinamo, sang bapak etos sekaligus penulis “8 Etos Kerja Profesional :
navigator anda menuju Sukses: mengatakan dalam bukunya tersebut bahwa
manusia itu pada dasarnya adalah mencari kesuksesan yaitu :
1. Kerja Adalah Rahmat, Bekerjalah dengan Tulus dan Rasa Syukur.
2. Kerja Adalah Amanah, bekerjalah dengan benar dan rasa Tanggung Jawab
3. Kerja Adalah Panggilan, bekerjalah dengan Tuntas penuh Integritas
4. Kerja Adalah Aktualisasi, bekerja kersalah dan penuh semangat.
5. Kerja Adalah Ibadah, Bekerjalah dengan serius penuh Kecintaan.
6. Kerja Adalah Seni Bekerjalah dengan Cerdas dan Kreativitas.
7. Kerja Adalah Kehormatan, Berkerjalah dengan Tekun dan penuh
Keunggulan.
8. Kerja Adalah Pelayanan Bekerjalah dengan Penuh Kerendahan Hati.
Dengan melihat 8 etos kerja professional diatas tentunya kita menyadari
bahwa untuk menjadi seorang pekerja yang professiona tidaklah mudah, maka
dari itu seorang pekerja harus melakukan beberapa kegiatan nyata untuk dirinya
demi membuktikan bahwa pekerja tersebut memiliki etos kerja yang professional,
berikut beberapa langkah atau kiat yang dapat dijadikan acuan seorang pekerja
untuk mendapatkan menggapai kerja yang professional yaitu :
a. Make List to DO (Buatlah Daftar seluruh Pekerjaan)
Setiap seseorang bekerja pastinya tidak hanya memilii satu kegiatan
pekerjaan saja, maka dari itu akan lebih mudah ketika pekerjaan itu dibuatkan
sebuah daftar atau list pekerjaan, dengan begini pekerja dapat melihat apa
saja yang akan dilakukan, dan pekerjaan akan terdata dengan baik, sehingga
tidak ada yang terlewat, ataupun lupa untuk diselesaikan
b. Menentukan Skala Prioritas
Modul Praktek EPTIK
20
Setelah pekerjaan dibuat daftar maka berikutnya adalah menentukan skala
prioritas dari pekerjaan tersebut, urutkan mana yang lebih penting ataupun
harus diselesaikan secepatnya, dengan menentukan skala prioritas ini pekerja
menjadi lebih tau, dan lebih tertata dengan baik, dan dapat membagi
waktunya untuk melaksanakan setiap pekerjaan yang akan dikerjakan
c. Jadwalkan setiap Pekerjaan kedalam agenda
Tentu hal ini harus dilakukan, karena setelah prioritas di buat maka jadwalkan
diri anda untuk memulai pekerjaan tersebut akan selesai dengan tepat waktu,
dan andapun harus memiliki target kapan pekerjaan ini akan selesai, karena
setelah anda bisa menyelesaikan satu pekerjaan maka anda wajib
mengerjakan pekerjaan selanjutnya, sehingga apabila terlah terjadwal
pekerjaan akan selesai tepat pada waktunya
d. Lakukan dengan disiplin agenda kerja
Pekerjaan sudah didata, skala prioritas sudah ditentukan, dan semua pekerjaan
sudah di jadwalkan maka lakukanlah semua agenda itu dengan disiplin,
jangan sengaja untuk keluar dari agenda, karena sedikit saja anda melenceng
dari agenda yang sudah ditetapkan maka semua pekerjaan akan mengalami
kemunduruan
e. 100 persen Fokus
Albery einstein pernah berkata “berikanlah perhatian lebih atas apa yang
sedang kita kerjakan” maksdnya adalah apabila anda kehilangan focus, atau
anda tidak memperhatikan pekerjaan yang dilakukan maka akan terjadi
kesalahan kesalahan yang tentunya kesalahan ini akan berimbas pada waktu,
karena anda harus kembali mengulangi pekerjaan yang sama, maka dari itu
fokuslah pekerjaan anda untuk menghindari kesalahan
f. Work Hardly
Terkadang sebagai pekerja anda akan dihadapkan pada sebuah situasi yang
membutuhkan waktu yang cukup panjang, sedangakan tubuh anda juga
memerlukan waktu untuk beristirahat, maka dari itu luangkanlah waktu untuk
memberikan istirahat pada tubuh anda, tidak telalu lama namun dapat
mengistirahatkan tubuh dan pikiran, misalnya 10 menit sekali dalam 1 jam
bekerja, hal ini dilakukan agar tubuh anda kembali refresh, dan fokus anda
akan selalu terjaga, karena tubuh yang lelah juga dapat mengakibatkan fokus
menjadi berkurang dan akhirnya akan menimbulkan kesalahan
g. Make Reward dan Punishment System
Sebagai manusia biasa tentunya para pekerja akan sangat senang ketika
mendapatkan sebuah penghargaan, begitu pula tubuh anda, buat reward
reward tertentu, hal ini agar menjadi motivasi bagi anda untuk menyelesaikan
pekerjaan, namun sebaliknya berikan hukuman ketika target anda tidak
tercapai, hal ini perlu karena dapat memotivasi diri anda untuk mencapai hasil
yang terbaik dari pekerjaan anda.
Profesi Kerja Bidang Teknologi Informasi
Mungkin kita mengetahui bahwa tidak semua pekerjaan yang ada di dunia ini
merupakan sebuah profesi, dimana sebuah pekerjaan akan menjadi sebuah profesi
ketika dipekerjaan tersebut seorang pekerjaan menuangkan keahlian khusus yang
hanya dimiliki orang orang orang tertentu saja, maka sebelum mengetahui apakah
pekerjaan yang dijalankan merupakan sebuah profesi harus diuji terlebih dahulu,
begitu pula dengan bidang teknologi informasi, karena tidak semua orang yang
Modul Praktek EPTIK
21
bekera dan bersentuhan dengan dunia teknologi informasi dapat dikatakan sebagai
profesi kerja bidang teknologi informasi.
Contoh sebuah perkejaan yang bersentuhan dengan bidang TI tapi bukan
merupakan profesi adalah Operator Komputer(menggunakan komputer hanya
untuk urusan administrasi), saat ini kalau hanya menjadi operator komputer saja
tidak perlu menggunakan orang yang mahir dibidang komputer, karena setiap
individu sudah sangat terbiasa menggunakan komputer, dan bisa menjadi operator
komputer, tentu hal ini berbeda dengan beberapa bidang pekerjaan yang
membutuhkan skill dan kemampuan tinggi didunia teknologi informasi, misalnya
Software developer, Atau Software Engenier yang mana kedua profesi ini
membutuhkan pengetahuan khusus dibidang teknologi informasi untuk
menjalankan profesinya.
Jenis Profesi dibidang teknologi informasi sangatlah beragam, hal ini
dikarenakan bidang teknologi informasi selalu berkembang seiring dengan
perkembangan zaman, semakin berkembang dunia teknologi informasi maka
semakin beragam pula profesi dibidang teknologi informasi bahkan adapula yang
menyebutkan bahwa profesi berkembang menyesuaikan dengan skala bisnis dan
kebutuhan pasar. Berikut ini adalah penggolongan pekerjaan bidang teknologi
informasi yang berkembang saat ini yaitu :
a. Pekerja yang bergelut dengan Perangkat Lunak (Software)
Pekerja yang bergelut dengan perangkat lunak akan terbagi menjadi beberapa
bagian, misalnya, merangcang sistem operasi, basis data (database), ataupun
dalam pengembangan aplikasi, contoh contoh pekerja professional yang ada
pada kategori ini yaitu :
1. System Analyst adalah professional bidang IT yang pekerjaannya menganalisa
sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang
ada, tentang kelebihan dan kekurangannya, hingga studi kelayakan dan desain
sistem yang akan dikembangkan.
2. Web designer adalah professional bidang IT yang pekerjaannya melakukan
kegiatan perecanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap
suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
3. Programmer adalah professional bidang IT yang pekerjaannya
mengimplementasikan rancangan sistem analis yaitu membuat program (baik
aplikasi maupun sistem operasi) sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya.
b. Pekerja yang bergelut didunia perangkat keras (hardware)
Dalam dunia komputer, selain mengenal perangkat lunak tentunya dikenal
pula perangkat keras, maka dari itu ada pula profesi profesi yang berkaitan
dengan perangkat keras diantaranya yaitu :
1. Technical engineer, yang kerap dipanggil teknisi yaitu professional IT yang
berkecimpung dalam bidang teknik baik mengenai pemeliharaan maupun
perbaikan perangkat sistem komputer.
2. Networking Engineer, merupakan professional IT yang berkecimpung
dibidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada
troubleshooting-nya.
c. Pekerja yang bergelut dengan dunia Sistem Operasi (operating System)
Dimana pekerja jenis ini merupakan pekerja profesioanal yang mengurusi
operasional sistem operasi, adapun beberapa contoh profesinya yaitu :
Modul Praktek EPTIK
22
1. MIS Director merupakan professional IT yang memiliki wewenang tertinggi
dalam sebuah rantai sistem informasi. Dengan posisinya ia melakukan
manajemen terhadap sistem tersebut secara keseluruhan baik hardware,
software maupun sumberdaya manusianya.
2. EDP Operator adalah professional IT yang bertugas mengoperasikan
program-program yang berhubungan dengan electronic data processing di
perusahaan atau organisasi lainnya.
3. System Administrator merupakan professional IT yang melakukan
administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki
kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang
berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.
d. professional yang berkecimpung di pengembangan bisnis Teknologi
Informasi, diantaranya adalah para game developer, graphic designer,
animator dan banyak lagi.
Kompetensi Bidang Teknologi Informasi
Beberapa profesi yang disebutkan dan diklasifikasikan diatas tentunya
memiliki kemampuan dan keahlian yang sangat tinggi untuk memenuhi kebutuhan
profesinya, dimana kamampuan ini didapat tidak hanya dari bangku perkuliahan
saja melainkan juga dari pengalaman dan pembelajaran yang matang, dan untuk
mendukung profesi yang melekat pada dirinya maka dari itu seorang pekerja
professional bidang teknologi informasi wajib memiliki kompetensi yang
mumpuni, adapun beberapa kompetensi yang wajib dimiliki seseorang yang
memiliki profesi bidang teknologi informasi adalah sebagai berikut :
a. Kompetensi Pendukung Solusi Teknologi Informasi
Kompetensi ini merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki
seseorang yang berprofesi di bidang teknologi informasi, dimana setiap orang
yang tidak mengerti bidang TI ataupun memiliki masalah di bidang TI dapat
bertanya, ataupun meminta bantuan kepada orang yang memiliki profesi
bidang IT, contohnya misalnya terdapat perusahaan ataupun perorangan yang
membutuhkan sebuah aplikasi untuk memecahkan masalah yang terdapat
dikantornya, maka seseorang yang memiliki kemampuang bidang TI misalnya
programmer dapat memberikan solusi, yaitu dengan membuatkan sebuah
aplikasi komputer yang mampu memerikan solusi kepada perusahaan tersebut,
begitu pula dengan permasalahan permasalahan umum yang terkait dengan
bidang teknologi informasi, misalnya instalasi OS, perakitan komputer,
konfigurasi jaringan, ataupun hanya sekedar membersihkan virus, intinya
adalah setiap orang yang bergelut ataupun memiliki profesi bidang TI wajib
bisa memberikan solusi kepada masyarakat yang memiliki permasalahan
permasalahan dibidang teknologi informasi
b. Ketarmpilan Pengguna Teknologi Informasi
Selain memberikan pendukung solusi seorang yang memiliki profesi ataupun
kemampuan dibidang teknologi informasi wajib pula memiliki kompetensi
menggunakan perangkat perangkat teknologi informasi, misalnya pengetahuan
pengetahuan mengenai perangkat keras, memahami organisasi arsitektur
jaringan, memahami penggunaan alat alat teknologi informasi, baik perangkat
perangkat komputer standar, maupun perangkat jaringan yang sangat banyak
jenisnya, minimal bisa mengoperasikannya, begitu pula dengan perangkat
perangkat telekomunikasi, banyak orang yang bisa menggunakan perangkat
Modul Praktek EPTIK
23
telekomunikasi, namun hanya orang yang memiliki pengetahuan dunia
teknologi informasi yang tinggi yang dapat mengetahui secara lebih detail dan
keseluruhan mengenai perangkat telekomunikasi tersebut, dan yang terbaru
saat ini adalah muncul bisnis diinternet, bisnis internet sangat berkembang
pesat saat ini, tentunya siapa yang wajib menguasainya? Yang wajib adalah
orang yang faham benar dengan dunia teknologi informasi, yaitu mereka yang
memiliki profesi di dunia teknologi informasi.
c. Pengetahuan bidang Teknologi Informasi
Selain bisa memberikan solusi, dan dapat mempergunakan perangkat
perangkat teknologi informasi, seseorang yang berprofesi didunia teknologi
informasi wajib selalu mengupgrade pengetahuannya, hal ini dikarenakan
teknologi informasi adalah bidang ilmu yang sangat berkembang, dan
perkembangannya sangatlah pesat, untuk orang yang berprofesi dibidang
teknologi informasi apabila tidak menambah dan mengikuti perkembangan
baru maka akan sangat ketinggalan, dan tentunya dengan menambah
pengetahhuan bidang teknologi informasi maka akan mendukung dua
keterampilan yang telah dijelaskan sebelumnya
Model SEARCC (South Eash Asia Regional Computer Confideration)
SEARCC merupkaan sebuah forum atau badan yang beranggotakan
Profesional IT yang terdiri dari 13 negara, dimana forum ini didirakan pada bulan
februari 2989 di singapura oleh 6 ikatan computer dari Negara Negara tetangga
seperti hongkong, Indonesia, Malaysia, Filipina, singapura dan Thailand.
Indonesia sebagai anggota SEARCC telah aktif turut serta dalam berbagai
kegiatan yang dilaksanakan oleh forum tersebut, salah satunya adalah SRIG-
PS(Spesial Regional Interest Group on Professional Standarisation) yang mencoba
untuk merumuskan standarisasi pekerjaan dalam dunia teknologi informasi,
dimana dalam kegiatan ini dibuatlah sebuah model yang mengatur tentang profesi
IT, dan disebut dengan modeal SEARCC, model merupakan model 2 dimensi
yang mempertimbangkan jenis jenis pekerjaan dan tingkat keahlian maupun
tingkat pengetahuan yang dibutuhkan. Beberapa criteria yang menjadi
pertimbangan dalam model ini adalah sebagai berikut
1. Cross Country, Cross – Enterprise Applicability
Ini berarti bahwa pekerjaan yang diidentifikasi tersebut harus relevan atau
sesuai dengan kondisi disetiap Negara atau pada region tersebut, serta
memiliki pemahaman atas setiap fungsi pekerjaan
2. Funcion Oriented bukan tittle oriented
Klasifikasi pekerjaan berorientasi pada fungsi, yang berarti bahwa gelar atau
tille yang diberikan dapat saja berbeda, tapi yang penting adalah fungsi
yangdiberikan pada pekerjaan tersebut sama, gelar atau title dapat berbeda
pada Negara yang berbeda.
3. Testable / certificable
Klasifikasi pekerjaan harus bersifat testable, yaitu bahwa fungsi yang
didefinisikan ini bisa diuji atau diukur
4. Applicable
Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada region masing masing
Modul Praktek EPTIK
24
Terlihat pada gambar diatas bahwa untuk profesi IT sendiri dibagi menjadi
beberapa bagian, yaitu Pendidikan dan Pelatihan, System Devepment dan
Specialist Suport adapun penjelasan dari masing masing jenis pekerjaan atau
profesinya adalah sebagai berikut
a. Intruktur Dari Pendidikan IT Non Gelar
Merupakan seorang pengajar atau intruktur yang memiliki kompetensi dan
tanggung jawab proses belajar mengajar atau melatih dibidang teknologi
informasi, yang mana seorang instruktur IT harus memiliki kombinasi
kemampuan menguasai pengetahuan pengetahuan tentang software dan
hardware yang menjadi tanggung jawabnya, contoh dari profesi bidang ini
adalah guru guru kursus, yang mana guru guru ini khusus mengajarkan
teknologi informasi kepada peserta didiknya, dan guru inipun wajib memiliki
kemampuan yang mumpuni dibidang teknologi informasi
b. System Developer
System developer atau yang biasa disebut dengan pengembang sistem
biasanya merupakan sebuah tim, namun tidak menutup kemungkinan juga
dikerjakan oleh satu orang, dan dari bidang keahlian ini terbagi lagi menjadi
beberapa keahlian yaitu:
1. Programmer
Programmer adalah sebutan untuk seorang pengembang perangkat lunak
(software) yang mana tugasnya adalah menulis kode kode program dan
menciptakan sebuah perangkat lunak, istilah programmer sendiri mengacu
pada suatu spesialis area computer programming. Praktisi programming
biasanya dikenal pula dengan istilah analis programmer, insinyur perangkat
lunakm ilmuan komputer, atau analis perangkat lunak, beberapa bahasa
pemrograman yang biasanya dikuasi oleh seorang programmer adalah ( Java,
C++, PHP dll)
c. System Analyist
Seperti yang kita ketahui diatas seorang programmer adalah orang yang
menulis kode kode program, namun sebelum kode itu ditulis tentunya
dibutuhkan seseorang yang memahami alur dari aplikasi yang akan dibuat,
menganalisa sistem yang sedang berjalan dan merancangnya dalam bentuk
bentuk desain, disinilah peran dari seorang system analyst.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari seorang sytem analys dalam pengembang
sistem adalah sebagai berikut :
Modul Praktek EPTIK
25
1. Meneliti dan menganalisa kebutuhan manajemen, mengenai penggunaan
peralatan pengolahan data yang terintegrasi dan proses.
2. Melakukan investigasi, merencanakan, merealisasikan, menguji sistem
perangkat lunak yang telah dibuat,
3. Merencanakan, mengkoordinir dan menjadwalkan investigasi, melakukan studi
kelayakan dan survey, termasuk dalam mengevaluasi ekonomi dari pengolahan
data, dan mesin aplikasi otomatis yang ada dan mengusulkannya
4. Mengambil bagian dalam penrencanaan anggatan, pembelian perangkat keras
dan lunak, serta melakukan monitoring untuk pemeliharaan perangkat keras
dan lunak yang telah dibeli.
5. Menyediakan pelatihan dan instruksi kepara pemakai aplikasi dan karyawan
lain, serta menyediakan prosedur untuk pekerjaan sehari hari
Selain itu, sistem analist juga bertugas melakukan pengumpulan keterangan
dari para usert, serta memanajemennya dalam rangka memperoleh bahan bahan
utama bagi perancangan sistem yang ditugaskan kepadanya, selanjunya apabila
bahan telah terkumpul maka barulah bahan bahan tersebut diolah dan sistem
analis merancang sebuah sistem baru
d. Project Manager
Tidak hanya programmer dan sistem analist saja yang terlibat dalam
pengembangan sistem, adapula yang disebut dengan Project manager, dimana
project manager bertanggung jawab untuk pelaksanaan dan perencangaan dan
mensukseskan segala kegiatan proyek.
Manager proyek harus memiliki suatu kombinasi keterampilan yang
mencakup suatu kemampuan untuk menembus suatu pertanyaan dan
mendeteksi asumsi, seorang manager proyek biasanya telah memiliki
certifikasi yang berkaitan dengan profesinya, seperti Certifies Project
manager (CPM) dan Project Management Professional (PMP) untuk
mendukung profesinya, dimana mengenai sertifikasi ini akan dibahas pada
bagian selanjutnya
e. Specialist Support
Didalam dunia teknologi informasi sendiri kita mengenal dengan adanya
istilah specialist support, dimana profesi bidang ini biasanya lebih berkenaan
ilmu ilmu yang lebih spesifik, misalnya adalah sebagai berikut
1. Spesialisasi Bidang Sistem Operasi dan Networking
system engineering yaitu adalah orang yang melakukan perencanaan sebuah
perencanaan, mulai dari menciptakan dan melaksanakan proses untuk
memastikan bahwa perencanaan tersebut berkualitas tinggi, terpercaya,
efisiensi biaya dan terjadwa. Lalu ada pula System Administrator (admin,
administrator, sysadmin, site admin) yaitu profesi yang memiliki tugas untuk
melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem,
memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain
yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.
2. Spesialisasi dalam pengembangan aplikasi dan database
Dari sisi ini ada dua profesi yaitu Application developer, seperti yang sudah
kita bahas pada bagian sebelumnya, adapula database administrator atau
administrasi basis data yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap
keseluruhan basis data yang ada di dalam sebuah organisasi, mulai dari
merancang, mengimplementasikan, merawat hingga memperbaiki kesalahan
yang ad didalam basis data.
Modul Praktek EPTIK
26
3. Spesialisasi dalam audit dan keamanan sistem informasi
Dikenal dua profesi pada bidang ini yaitu Information system audit dan
information security manager
Sertifikasi
Seperti yang dibahas pada bagian sebelumnya bahwa banyak sekali jenis
profesi bidang teknologi informasi, namun kenyataannya adalah banyak sekali
lulusan lulusan perguruan tinggi ataupun kampus yang mengajarkan teknologi
informasi belum memiliki kemampuan yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan kebutuhan dunia kerja, terkadang dunia pendidikan hanya
menitikberatkan pada teori, dan dalam kenyataannya banyak sekali pemegang
ijazah bidang teknologi informasi memiliki kurang pengetahuan mengenai dunia
teknologi informasi, maka dari itu untuk profesi teknologi informasi kita
mengenal dengan adanya sertifikasi, sertifikasi dibutuhkan untuk membuktikan
apakah seseorang berkompeten dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk
memegang sebuah profesi.
Tantangan di era globalisasi dan pasar yang kompetitif menuntut daya
tahan dan daya saing sebuah kelompok, komunitas, organisasi dan negara dalam
bentuk pengembangan sumber daya manusia sebagai intellectual asset menjadi
salah satu faktor yang penting dalam mendukung produktivitas dan keunggulan
kompetititf perusahaan. Pengembangan SDM stratejik merupakan tuntutan bagi
setiap organisasi untuk menyelaraskan program training dengan strategi
organisasi. Selain itu, pengembangan SDM menuntut perpaduan yang sinergik
antara aspek pembelajaran (learning) dan aspek kinerja (performance). Untuk itu,
pengembangan SDM melalui program training di tempat kerja membutuhkan
suatu sarana dan fasilitas yaitu Training Center. Untuk merealiasikan upaya
peningkatan pembelajaran dan kinerja, maka diperlukan suatu standar kompetensi
profesi khususnya bagi para training manager untuk mengelola training center
dalam suatu organisasi. Isu sertifikasi menjadi sangat hangat dibicarakan oleh
berbagai kalangan khususnya pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembinaan
profesi baik pendidikan, kesehatan, keuangan, pemerintahan dan kemasyarakatan.
Isu sertifikasi menjadi salah satu cara yang digunakan dalam embangun struktur
karir profesional dan pengembangan kualitas atau mutu. Seperti sertifikasi untuk
ISO 31000 untuk Risk Management Standard, ISO 2600 untuk Social
Responsibility, Standar “Chain Of Custody”, Standar ISO 9001, Standar ISO
14001, Standar Sustainable Forest Management dan masih banyak lagi.
a. Definisi Sertifikasi Istilah sertifikasi berasal dari bahasa Inggris ’certification’ dengan yang
berarti keterangan, pengesahan, ijazah, sertifikat, brevet, diploma, keterangan.
International Institute for Environment Develpoment (IIED), pengertian sertifikasi
adalah Prosedur dimana pihak ketiga memberikan jaminan tertulis bahwa suatu
produk, proses atas jasa telah memenuhi standar tertentu, berdasarkan audit yang
dilaksanakan dengan prosedur yang disepakati. Sertifikasi berkaitan dengan
pelabelan produk untuk proses komunikasi pasar. (http://www.iied.org/)
Dalam Standar ISO 9001:2000 dan ISO 9001:2008 atau Standar ISO
14001:2004, dinyatakan: “certification” refers to the issuing of written assurance
(the certificate) by an independent external body that it has audited a
Modul Praktek EPTIK
27
management system and verified that it conforms to the requirements specified in
the standard.” (http://www.iso.org)
Ikatan ahli Geologi Indonesia, mendefinisikan sertifikasi adalah standarisasi
secara profesional bagi mereka yang kompeten di bidang pekerjaan masing-
masing yang dikelola dan dibina oleh Organisasi Profesi bukan Pemerintah.
Sertifikasi ini memenuhi persyaratan kualitas profesional yang sudah
ditetapkan.( http://sertifikasi.iagi.or.id/)
Merujuk pada definisi sertifikasi untuk tenaga kependidikan adalah proses
pemberian sertifikat pendidik untuk guru. Sertifikasi bagi guru dalam jabatan
dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang
terakreditasi dan ditetapkan pemerintah. Pelaksanaan sertifikasi bagi guru dalam
jabatan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 18 Tahun
2007, yakni dilakukan dalam bentuk portofolio (Samani, 2007).
b. Jenis Sertifikasi Setiap komunitas atau organisasi profesi melakukan kegiatan sertifikasi
dengan berbagai pola pengembangan, ada yang melakukan sertifikasi karena
persyaratan atau ‘standar’ yang ditetapkan oleh pemerintah seperti sertifikasi
pendidik/guru, standar pembeli (customer), dan standar pemilik lisensi produk.
Disamping itu setrtifikasi dilakukan untuk kebutuhan pengembangan kompetensi
terhadap tenaga atau organisasi bersangkutan seperti pembinaan tenaga
pendamping masyarakat atau fasilitator.
Secara umum terdapat tiga jenis umum sertifikasi. Tercantum dalam urutan
tingkat pembangunan dan portabilitas, mereka adalah: perusahaan (internal),
produk-spesifik, dan profesi.
Sertifikasi perusahaan, atau internal yang dirancang oleh perusahaan atau
organisasi untuk kebutuhan internal. Misalnya, perusahaan mungkin memerlukan
kursus satu hari pelatihan untuk semua personil penjualan, setelah itu mereka
menerima sertifikat. Sementara sertifikat ini memiliki portabilitas yang terbatas
khusunya untuk perusahaan lain,
Sertifikasi produk spesifik sertifikasi yang lebih terlibat, dan dimaksudkan
untuk dirujuk ke produk di semua aplikasi. Pendekatan ini sangat umum di dunia
teknologi infomasi industri, di mana personil bersertifikat pada versi perangkat
luank (software) atau perangkat keras (hardware). Jenis sertifikasi portabel di
lokasi (misalnya, perusahaan yang berbeda yang menggunakan perangkat lunak
itu), tetapi tidak seluruh produk lainnya.
Sertifikasi profesi dilakukan untuk kompetensi atau keahlian khusus.
Misalnya profesi medis sering membutuhkan tenaga ahli atau spesialisasi tertentu
dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Sertifikasi profesi dilakukan dalam
rangka menerapkan standar profesional, meningkatkan tingkat praktek, dan
mungkin melindungi masyarakat (meskipun ini juga merupakan domain dari
lisensi), sebuah organisasi profesional mungkin menetapkan sertifikasi. Hal ini
dimaksudkan untuk menjadi acuan bagi semua tempat dimana seorang profesional
bersertifikat mungkin bekerja. Tentu saja, hal ini membutuhkan pola penilaian dan
pertanggungjawaban secara hukum dari seluruh profesi yang ada.
c. Sertifikasi profesional Istilah sertifikasi profesional seringkali digunakan untuk menunjukkan
kemampuan atau kualifikasi seseorang berdasarkan atribut atau kriteria yang telah
Modul Praktek EPTIK
28
ditentukan oleh sebuah organisasi/badan atau lembaga pengembangan (biasanya
sudah terakreditasi). Sebutan ‘sertifikasi’ atau ‘kualifikasi’ tersebut ditetapkan
bagi tenaga profesional, sering disebut hanya sertifikasi atau kualifikasi, untuk
menjamin kualifikasi dalam melakukan tugas atau pekerjaan tertentu. Misalnya,
pemberian sertifikasi kepada tenaga guru dapat diartikan sebagai suatu proses
pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk
melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus
uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Dengan kata lain,
sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi yang dirancang untuk
mengungkapkan penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan pemberian
sertifikat pendidik (UU RI No 14 Tahun 2005 dalam Depdiknas, 2004).
Sertifikasi sangat umum digunakan dalam bidang konstruksi, penerbangan,
teknologi, keuangan, lingkungan, sektor industri, bisnis, pendididikan, dan
kesehatan. Di Amerika Serikat, Federah Aviation Administration (FAA) mengatur
sertifikasi penerbang. Certified Internal Auditor (CIA) merupakan sebuah
organiasi berbasis di Amerika mengkhususkan diri dalam penilaian kinerja
keuangan internal yang beroperasi di hampir 165 negara. Oragnisasi ini juga
melakukan sertifikasi terhadap tenaga audit profesionalnya dalam memperoleh
lisensi, dan pengembangan sumber daya manusia. Banyak anggota dari
Association of Test Publishers (ATP) juga organisasi sertifikasi.
Sertifikasi yang diperoleh dari masyarakat profesional atau dari vendor sebuah
peruhaan. Misalnya, Perusahaan Microsoft, Cisco, Machintos, dll). Secara umum,
harus diperbaharui secara berkala, atau mungkin berlaku untuk suatu periode
waktu tertentu (misalnya, masa pakai produk di mana seseorang
dinyatakan). Sebagai bagian dari pembaharuan sertifikasi lengkap dari individu,
itu adalah umum bagi individu untuk menunjukkan bukti belajar secara
berkelanjutan.
Program sertifikasi kebanyakan dibuat, disponsori, atau berafiliasi dengan asosiasi
profesional, organisasi perdagangan, atau vendor yang tertarik dalam
meningkatkan standar. Bahkan beberapa program yang digulirkan benar-benar
independen dari organisasi keanggotaan asosiasi . Pertumbuhan program
sertifikasi juga merupakan reaksi terhadap perubahan pasar kerja. Sertifikasi
dilakukan oleh beberapa asosiasi profesi, karena mereka tidak bergantung pada
definisi satu perusahaan dari suatu pekerjaan tertentu saja tetapi juga
kemungkinan digunakan oleh perusahaan lainnya. Sertifikasi diberikan sebagai
resume dan referensi profesional yang menunjukkan bahwa seseorang telah layak
dan sepadan dengan dukungan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan
profesional untuk bekerja menurut kode etik tertentu.
Penting untuk dicatat umumnya sertifikasi biasanya diperoleh dari
masyarakat profesional atau lembaga pendidikan, bukan pemerintah. Jika
demonstrasi kemampuan atau pengetahuan yang diperlukanoleh hukum sebelum
diperbolehkan untuk melakukan tugas atau pekerjaan, ini disebut sebagai
lisensi. Di Amerika Serikat, lisensi profesional biasanya dikeluarkan oleh lembaga
atau badan negara.Penilaian proses sertifikasi untuk beberapa organisasi, sangat
mirip atau bahkan sama dengan lisensi dan mungkin hanya berbeda dalam hal
status hukumnya saja, sementara di organisasi lain, bisa sangat berbeda dan lebih
komprehensif daripada lisensi. sertifikasi dan lisensi hanya berbeda dalam hal
status hukum.
Modul Praktek EPTIK
29
d. Manfaat Sertifikasi Profesi Manfaat uji sertifikasi profesi sebagai berikut:
1. Melindungi organisasi dan anggota profesi dari praktek penyelenggraan
layanan sesuai tugas dan fungsi yang tidak kompeten sehingga dapat
merusak citra organisasi profesi itu sendiri.
2. Melindungi masyarakat atau warga negara dari praktek layanan yang
merugikan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan dapat menghambat
kepentingan yang lebih luas.
3. Mendorong upaya pembinaan sumber daya manusia yang memiliki
kualifikasi yang dipersyaratkan oleh organisasi profesi.
4. Sebagai wahana dalam penjaminan mutu bagi lembaga atau organisasi
profesi yang bertugas mempersiapkan anggotanya untuk memberikan
layanan secara berkualitas.
5. Melindungi dan memelihara organisasi profesi dalam menyelenggarakan
tugas dan fungsinya dari kepentingan internal dan eksternal yang
berpotensi menimbulkan menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang
berlaku.
6. Sarana akuntabilitas publik.
7. Pengembangan karir dalam masyarakat bagi anggota profesi.
8. Menerapkan etika dan standar nilai yang mengatur kinerja dan layanan
profesi.
e. Standarisasi Kompetensi Kompetensi merupakan kemampuan untuk melakukan aktivitas-aktivitas
menurut suatu standar dan dengan hasil yang baik, yang diulang-ulang dalam
jangka waktu dan situasi yang berbeda. (ILO, Juli 2004). Hakekat kompetensi
dalam konteks pelatihan dan pengembangan sebagai berikut: A cluster of related
knowledge, skills, and attitudes that affects a major part of ones job, role or
responsibility, that correlates with performance on the job, that can be measured
against well-accepted standards, and that can be improved via training and
development(http://www.nps.gov/training/strategy,htm) .
Standar kompetensi merupakan ukuran atau patokan tentang pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang harus dimiliki seseorang untuk mengerjakan
suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyarakatkan.
Standar kompetensi tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu tugas,
tetapi dilandasi pula bagaimana serta mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata
lain, standar kompetensi meliputi faktor-faktor yang mendukung seperti
pengetahuan dan kemampuan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi
normal di tempat kerja serta kemampuan mentransfer dan menerapkan
kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan lingkungan yang berbeda. Sebuah
standar kompetensi merupakan dokumen yang menentukan dalam format yang
terstruktur bagaimana orang harus melakukan pekerjaan atau peran kerja. Standar
kompetensi mencoba untuk menangkap berbagai dimensi itu, ketika diambil
bersama-sama, akun untuk kinerja ‘kompeten’. Dalam hal ini standar kompetensi
menentukan peran mengemudi kendaraan ambulans layanan.
Organisasi menggunakan standar kompetensi (a) sebagai kerangka acuan
untuk mencalonkan bagaimana mereka mengharapkan pekerjaan atau bekerja
peran yang harus dilakukan; dan (b) untuk menilai apakah orang-orang yang
kompeten di pekerjaan mereka atau peran kerja.
Modul Praktek EPTIK
30
Ada dua jenis umum standar kompetensi.
1. Standar yang diakui di seluruh negeri dan berfungsi sebagai dasar untuk
penilaian dan kualifikasi formal. Ini adalah dikembangkan untuk dan oleh
seluruh industri.
2. Standar yang dikembangkan untuk perusahaan tertentu. Ini kadang-kadang
disebut ‘in-house standar’. The American National Standard Institute (ANSI),
Standar 1100, mendefinisikan persyaratan memenuhi standar ANSI untuk
menjadi sebuah organisasi sertifikasi. Menurut Standar ANSI 1100, sebuah
organisasi sertifikasi profesional harus memenuhi dua persyaratan: (1)
Memberikan penilaian berdasarkan pengetahuan industri, independen dari
kursus pelatihan atau penyedia kursus. (2) Hibah mandat waktu terbatas untuk
siapa saja yang memenuhi standar penilaian.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan acuan
pemenuhan persyaratan kompetensi yang disusun oleh para tenaga ahli, pelaku
usaha, pemerintah dan lembaga pendidikan dan pelatihan tersebut nantinya
akan tetapkan oleh pemerintah Indonesia. Pengembangan standar kompetensi
kerja nasional dan sertifikasi profesi tenaga kerja sangat diperlukan, sejalan
dengan perkembangan dan dinamika perubahan masyarakat dan tenaga
profesional untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. SKKNI
memiliki tim penyusun standar kompetensi terdiri dari para para pakar dan
masukan dari pelaku usaha (Industri) serta dan lembaga pendidikan dan
pelatihan. Sehingga dapat dipastikan standar kompetensi yang disusun dapat
sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri dan ekuivalen dan
kesetaraan dengan standar relevan yang berlaku pada sektor industri di negara
lain bahkan berlaku secara internasional sehingga akan memudahkan tenaga
profesi di Indonesia untuk bekerja di tingkat global.
Standarisasi kompetensi dipengaruhi paradigma yang berkembangan dalam
era human capital management dalam peningkatan kemampuan dan
pengalaman praktis organisasi atau perusahaan dalam bentuk pusat pelatihan
(training center) yang telah mengalami perubahan dari cost
centre menjadi value center, dan dari training center menjadi learning
center. Telah terjadi transformasi dalam pola pengelolaan SDM yang lebih
berorientasi pada hasil (outcomes) dan nilai (value). Dalam hal ini, fungsi dan
peran Training Manager menjadi strategis dalam organisasi. Posisi Training
Manager dalam struktur organisasi disetarakan dengan posisi strategis lainnya
dalam suatu organisasi, seperti HRD Group Head dan Training Division
Head.
Dalam upaya menjamin pengembangan SDM yang efektif, efisien dan
akuntabel maka diperlukan program standarisasi kompetensi dan sertifikasi
profesi di tempat kerja. Sebagaimana dikeluarkannya PP 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa Pendidik dan Tenaga
Kependidikan harus memiliki kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi sesuai
dengan bidang tugasnya. Dengan adanya standarisasi kompetensi dan
sertifikasi bagi pengeloa pelatihan pusat pelatihan (training center), maka akan
berdampak positif pada keberhasilan strategi pengembangan SDM. Di
samping itu, dunia kerja diharapkan memiliki Training Manager yang
memiliki kualifikasi dan kompetensi di bidangnya, yaitu mampu
mengidentifikasi masalah dan menemukan alternatif solusi terhadap masalah
Modul Praktek EPTIK
31
kinerja serta menyediakan program-program pengembangan SDM yang
bermutu dan relevan dengan kebutuhan kinerja.
f. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 tahun 2004 atas perintah UU Nomor 13 tahun
2003, tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi, utamanya pasal 4 Ayat 1) :
Guna terlaksananya tugas sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3, BNSP dapat memberikan lisensi kepada lembaga sertifikasi profesi
yang memenuhi persyarataan yang ditetapkan untuk melaksanakan sertifikasi
kompetensi kerja. Ayat 2): Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara
pemberian lisensi lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud dalam ayat
1) ditetapkan lebih lanjut oleh BNSP. BNSP merupakan badan independen yang
bertanggung jawab kepada Presiden yang memiliki kewenangan sebagai otoritas
sertifikasi personil dan bertugas melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi
tenaga kerja. Pembentukan BNSP merupakan bagian integral dari pengembangan
paradigma baru dalam sistem penyiapan tenaga kerja yang berkualitas.
Berbeda dengan paradigma lama yang berjalan selama ini, sistem penyiapan
tenaga kerja dalam format paradigma baru terdapat dua prinsip yang menjadi
dasarnya, yaitu: pertama, penyiapan tenaga kerja didasarkan atas kebutuhan
pengguna (demand driven); dan kedua, proses diklat sebagai wahana penyiapan
tenaga kerja dilakukan dengan menggunakan pendekatan pelatihan berbasis
kompetensi (Competency Based Training / CBT). Pengembangan sistem
penyiapan tenaga kerja dengan paradigma baru ini dimulai pada awal tahun 2000
yang ditandai dengan ditandatanganinya Surat Kesepakatan Bersama (SKB)
antara Menteri Tenaga Kerja, Menteri Pendidikan Nasional, Ketua Umum Kadin
Indonesia. Didalam SKB tersebut disepakati pembentukan Badan Nasional
Pendidikan dan Pelatihan Profesi (BN3P) sebagai wadah untuk pengembangan
CBT di Indonesia. Pada awalnya BN3P diusulkan untuk dibentuk berdasarkan
keputusan Presiden (Keppres). Tetapi setelah pembahasan mendalam secara lintas
– sektoral bersama dengan Sekretariat Negara (Sekneg) pada tahun 2001 akhirnya
disepakati untuk diusulkan pembentukannya berdasarkan peraturan yang berlaku.
Mempertimbangkan bahwa pengusulan secara khusus pembentukan BN3P
yang kemudian berubah menjadi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)
berdasarkan Undang – Undang pada waktu itu diperkirakan membutuhkan waktu
yang lama. Maka untuk memudahkan proses dan sekaligus mempersingkat waktu
akhirnya disepakati untuk memasukkan pembentukan BNSP kedalam Rancangan
Undang–Undang Ketenagakerjaan yang pada tahun 2002 dalam proses
pembahasan dengan DPR-RI. Pada tahun 2003, Undang–Undang No. 13 disahkan
yang didalamnya secara eksplisit mencantumkan tentang prinsip pelatihan tenaga
kerja berdasarkan paradigma baru dan menetapkan BNSP sebagai pelaksana
sertifikasi kompetensi kerja.
Kebijakan sebagai arahan dalam pengembangan program dan kegiatan
untuk pelaksanaan strategi BNSP yaitu:
1. Mendukung peningkatan daya saing industri. Artinya program dan kegiatan
BNSP haruslah menghasilkan luaran dan dampak yang mendukung
peningkatan daya saing industri, baik di pasar dalam negeri maupun pasar
luar negeri
Modul Praktek EPTIK
32
2. Mendukung pelaksanaan kesempatan kerja dan penanggulangan
pengangguran. Erat kaitannya dengan kebijakan tersebut butir 1, apabila daya
saing indstri meningkat, akan terjadi pengembangan usaha yang berdampak
pada perluasan kesempatan kerja dan penanggulangan pengangguran.
3. Mendukung peningkatan kualitas, produktivitas dan daya saing tenaga kerja
Indonesia. Program dan kegiatan BNSP secara langsungdan tidak langsung
harus dapat meningkatkan kualitas, produktivitas, dan daya saing tenaga kerja
Indonesia, baik di pasar kerja dalam negeri maupun pasar kerja luar negeri.
Hal ini penting untuk menghadapi pasar kerja global yang semakin
kompetitif.
4. Mendukung peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga
kerja.Optimalisasi pendayagunaan tenaga kerja secara kuantitatif dan
kualitatif perlu diupayakan Tetapi tenaga kerja bukanlah sekedar faktor
produksi, tetapi juga berperan sebagai subyek dan sekaligus obyek dalam
pembangunan. Oleh karena itu, program dan kegiatan BNSP juga harus dapat
meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja baik sebagai
subyek maupun sebagai obyek pembangunan.
5. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah Lembaga pelaksana kegiatan
sertifikasi profesi yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi
Profesi (BNSP). Lisensi diberikan melalui proses akreditasi oleh BNSP yang
menyatakan bahwa LSP bersangkutan telah memenuhi syarat untuk
melakukan kegiatan sertifikasi profesi. Di Indonesia, terdapat kurang lebih
126 juta pekerja atau tenaga kerja. Dari jumlah tersebut hanya 1,2 juta yang
telah menjalani sertifikasi profesi yang akan menjadi sasaran sertifikasi
melalui LSP.
Sertifikasi Bidang Teknologi Informasi
Dari pemaparan diatas dapat kita ketahui betapa pentingnya sertifikasi, dan
betapa banyaknya manfaat sertifikasi untuk seseorang yang memiliki profesi,
adapun untuk pekerja dibidang teknologi informasi sertifikasi merupakan hal yang
sangat penting, dimana dengan didapatnya sertifikasi dari salah satu lembaga yang
kredibel maka seorang pekerja tersebut sudah resmi menyandang gelar
professional dan diakui memiliki kemampuan diatas rata rata dari pekerja yang
tidak memiliki sertifikasi.
Mirisnya Banyak orang yang meskipun telah mengantongi ijazah pendidikan
formal di bidang TI, tetap saja berusaha untuk meraih sertifikasi TI tertentu.
Bahkan tak menutup kemungkinan sarjana dari bidang ilmu lainpun berlomba
untuk mendapatkan sertifikasi tersebut.
Sertifikasi ini didapatkan dengan menempuh sebuah ujian dan tak menutup
kemungkinan sebelumnya harus melalui serangkaian pelatihan terlebih dahulu.
Pelatihan dan ujian sertifikasi itu umumnya berbayar dan relatif cukup mahal.
Berbeda dengan ijazah yang tak memiliki kedaluwarsa, sertifikasi di dunia TI
kebanyakan memiliki masa kedaluwarsa. Jika ingin mendapatkannya lagi,
seseorang harus menempuh ujian kembali. Maklum, perkembangan di dunia TI
memang berjalan cukup cepat. Nah dari berbagai sertifikasi TI yang ada, terdapat
beberapa yang paling bergengsi dan paling menarik minat banyak orang. Berikut
sejumlah di antaranya:
a. Sertifikasi Microsoft
Modul Praktek EPTIK
33
Pada dasarnya, sertifikasi Microsoft bisa dibagi menjadi dua kategori, yaitu
nonteknis dan teknis. Kategori nonteknis ditujukan untuk yang ingin menjadi ahli
di produk Microsoft yang berkenaan dengan bisnis atau yang menyasar langsung
pengguna akhir (end user). Sementara, kategori teknis ditujukan bagi mereka yang
ingin menjadi profesional di bidang TI atau bagi pengembang aplikasi.
Pada kategori nonteknis terdapat dua tingkatan sertifikasi, yaitu MOS
(Microsoft Office Specialist) dan MOS Expert. Pemegang MOS menunjukkan
bahwa dia memiliki keahlian atau keterampilan dalam menggunakan salah satu
atau beberapa aplikasi yang tergabung ke dalam paket MicrosoftOffice, misalnya
Word, Excel, atau PowerPoint. Sementara pemegang MOS Expert menunjukkan bahwa seseorang benar-benar menguasai secara mendalam salah satu atau
beberapa aplikasi yang tergabung pada Microsoft Office.
Untuk kategori teknis, ada beberapa bidang yang dicakup
oleh sertifikasi Microsoft, yaitu Mobility, Cloud Platform & Infrastructure,
Productivity, Data Management & Analysis, dan App Builder. Meskipun
mencakup bidang yang luas, pada dasarnya hanya ada empat
macam sertifikasi untuk kategori teknis, yaitu MTA, MCSA, MCSE, dan MCSD.
1. MTA (Microsoft Technical Associate) merupakan sertifikasi tingkat dasar
yang menyatakan bahwa seseorang memiliki pengetahuan memadai akan
dasar-dasar teknologi Microsoft. Sertifikasi ini cocok untuk memulai karir
sebagai ahli teknologi yang memanfaatkan produk-produk Microsoft.
2. MCSA (Microsoft Certified Solutions Associate) merupakan sertifikasi yang
menyatakan bahwa seseorang memiliki dasar pengetahuan yang kuat tentang
teknologi (khususnya produk Microsoft) dan mampu memiliki karir yang
berkesinambungan di dunia TI. Sertifikasi ini umumnya diambil setelah
seseorang memiliki MTA, walaupun tidak wajib. Namun, MCSA mutlak
dibutuhkan untuk mengambil dua sertifikasi yang lain, yaitu MCSE atau
MCSD.
3. MCSE (Microsoft Certified Solutions Expert) menyatakan bahwa seseorang
memiliki kemampuan untuk membangun, menangani, dan mengelola solusi
teknologi, baik lokal maupun cloud, menggunakan berbagai macam
teknologi.
4. MCSD (Microsoft Certified Solutions Developer) menyatakan bahwa
seseorang memiliki keahlian yang memadai sebagai seorang pengembang
untuk menciptakan solusi menggunakan berbagai macam teknologi
Modul Praktek EPTIK
34
b. Sertifikasi Cisco
Sertifikasi yang disediakan oleh Cisco meliputi delapan bidang, yaitu
Routing and Switching, Design, Network Security, Service Provider, Service
Provider Operations, Storage Networking, Voice, dan Wireless. Sementara
tingkatannya meliputi empat tingkat, yakni Entry, Associate, Professional, serta
Expert and Architect. Adapun nama-nama sertifikasi yang disediakan
oleh Cisco adalah CCENT, CCNA, CCDA, dan CCNP R&S. CCENT
(Cisco Certified Entry Networking Technician) menyatakan bahwa pemegangnya
memiliki pengetahuan dasar jaringan yang memadai. Pengetahuan tersebut
meliputi keamanan jaringan dan mitigasi ancaman jaringan, pengalamatan IP,
serta pemahaman router dan switch.
CCNA (Cisco Certified Network Associate) memberikan validasi kepada
pemegangnya bahwa dia mampu memasang, melakukan konfigurasi, serta
melakukan troubleshooting jaringan. Seorang pemegang CCNA mampu
memasang koneksi ke situs remote melalui WAN, mitigasi dasar terhadap
ancaman jaringan, serta memahami konsep fundamental dan terminologi jaringan.
CCDA (Cisco Certified Design Associate) menyatakan bahwa
pemegangnya mampu membangun infrastruktur dan layanan jaringan yang aman.
Jaringan yang disebut di sini meliputi LAN, WAN, dan broadband. CCNP R&S
(Cisco Certified Network Professional Routing & Switching) diberikan kepada
seorang teknisi jaringan profesional yang memiliki pengalaman minimal satu
tahun. Teknisi tersebut siap mengembangkan karir dan bekerja secara mandiri
pada sistem jaringan Cisco.
c. Sertifikasi CompTIA
Modul Praktek EPTIK
35
Jika kedua sertifikasi yang dibahas sebelumnya merupakan sertifikasi yang
dikeluarkan oleh sebuah vendor, sertifikasi CompTIA ini dikeluarkan oleh sebuah
lembaga independen. CompTIA menawarkan setidaknya empat
tingkatan sertifikasi. Sertifikasi tingkat pertama atau tingkat dasar
adalah CompTIA IT Fundamentals yang menyatakan bahwa pemegangnya
memahami konsep, literasi, dan terminologi dasar TI. Sertifikasi tingkat kedua
atau tingkat profesional adalah CompTIA A+. Pemegang sertifikasi ini memiliki
kompetensi sebagai teknisi komputer yang memahami berbagai teknologi dan
sistem operasi.
Selain A+, ada lagi beberapa sertifikasi tingkat kedua yang disediakan
oleh CompTIA, yaitu Cloud Essentials dan Cloud+ yang menyatakan keahlian di
bidang cloud, Cybersecurity Analyst (CSA+) yang menyatakan keahlian terhadap
keamanan jaringan, Network+ dan Security+ yang masih berhubungan dengan
jaringan, Linux+ yang menyatakan keahlian terhadap sistem operasi GNU/Linux,
serta Server+ yang menunjukkan keahlian terhadap perangkat keras dan sistem
operasi yang berhubungan dengan server.
Sertifikasi tingkat ketiga atau tingkat master adalah CASP
(CompTIAAdvanced Security Practitioner) yang merupakan sertifikasi lanjutan
untuk Network+. Yang terakhir adalah sertifikasi spesial, yaitu sertifikasi yang
berhubungan dengan bidang teknologi tertentu secara spesifik. Sertifikasi yang
tersedia pada kategori ini adalah Certified Document Imaging Architect (CDIA+)
yang menyatakan kompetensi terhadap manajemen dokumen dan pencitraan
dokumen (document imaging), Certified Technical Trainer (CTT+) yang
menyatakan kompetensi terhadap kemampuan memberikan pelatihan di bidang
TI, dan Healthcare IT Technician yang menyatakan kompetensi terhadap teknisi
peralatan TI di industri kesehatan.
f. Beberapa Sertifikasi Lain
Selain beberapa sertifikasi yang telah disebutkan di atas, masih
ada sertifikasi lain yang juga cukup populer dan diburu oleh mereka yang
berkecimpung di dunia TI. Berikut beberapa di antaranya. RHCE (Red Hat
Certified Engineer), sesuai namanya, sertifikasi ini dikeluarkan oleh Red Hat,
salah satu distribusi Linux terkemuka. Sertifikasiini memiliki tingkatan menengah
Modul Praktek EPTIK
36
ke atas dan mencakup topik jaringan, khususnya dalam hal keamanan,
menggunakan Red Hat sebagai perkakas utama.
Sertifikasi Java yang dikeluarkan oleh Oracle. Sertifikasi tersebut menyatakan
kompetensi terhadap kemampuan pemrograman menggunakan bahasa Java.
Mikrotik Certified Network Associate (MTCNA) dan Mikrotik Certified Wireless
Engineer (MTCWE). Kedua sertifikasi ini menyatakan kompetensi terhadap
kemampuan penanganan jaringan. Sertifikasi ini mirip seperti yang dikeluarkan
oleh Cisco, hanya saja vendornya adalah Mikrotik.
IV. Latihan
Cari dan kumpulkan contoh-contoh sertifikat pada bidang kerja IT ( minimal
3 sertifikat) dari berbagai sumber.
Modul Praktek EPTIK
37
Pertemuan 4
CYBER CRIME
I. Definisi Cybercrime
Pada awalnya, cyber crime didefinisikan sebagai kejahatan komputer.
Menurut mandell dalam Suhariyanto (2012:10) disebutkan ada dua kegiatan
Computer Crime :
1. Penggunaan komputer untuk melaksanakan perbuatan penipuan, pencurian atau
penyembunyian yang dimaksud untuk memperoleh keuntungan keuangan,
keuntungan bisnis, kekayaan atau pelayanan.
2. Ancaman terhadap kompute itu sendiri, seperti pencurian perangkat keras atau
lunak, sabotase dan pemerasan
Pada dasarnya cybercrime meliputi tindak pidana yang berkenaan dengan
sistem informasi baik system informasi itu sendiri juga sistem komunikasi yang
merupakan sarana untuk penyampaian/pertukaran informasi kepada pihak lainnya
II. Karakteristik Cybercrime
Karakteristik cybercrime yaitu :
1. Perbuatan yang dilakukan secara ilegal,tanpa hak atau tidak etis tersebut
dilakukan dalam ruang/wilayah cyber sehingga tidak dapat dipastikan yuridiksi
negara mana yang berlaku
2. Perbuatan tersebut dilakukan dengan menggunakan peralatan apapun yang
terhubung
dengan internet
3. Perbuatan tersebut mengakibatkan kerugian material maupun immaterial yang
cenderung lebih besar dibandingkan dengan kejahatan konvensional
4. Pelakunya adalah orang yang menguasai penggunaan internet beserta
aplikasinya
5. Perbuatan tersebut sering dilakukan melintas batas Negara
III. Bentuk-Bentuk Cybercrime
Klasifikasi Kejahatan komputer :
1. Kejahatan yang menyangkut data atau informasi komputer
2. Kejahatan yang menyangkut program atau software komputer
3. Pemakaian fasilitas komputer tanpa wewenang untuk kepentingan yang tidak
sesuai dengan tujuan pengelolaan atau operasinya
4. Tindakan yang mengganggu operasi komputer
5. Tindakan merusak peralatan komputer atau yang berhubungan dengan
komputer atau sarana penunjangnya
Pengelompokkan bentuk kejahatan yang berhubungan dengan penggunaan TI :
1. Unauthorized acces to computer system and service
Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki / menyusup kedalam suatu sistem
jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin, atau tanpa sepengetahuan dari
pemilik system jaringan yang di masuki
2. Illegal Content
Kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu
hal yang tidak benar, tidak etis dan dapat dianggap melanggar hukum atau
Modul Praktek EPTIK
38
mengganggu ketertiban umum, Cth :Pornografi, penyebaran berita yang tidak
benar
3. Data Forgery
Kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang
tersimpan sebagai scriptless document melalui internet
4. Cyber Espionage
Kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan
memata-matai terhadap pihak lain dengan memasuki sistem jaringan komputer
pihak sasaran
5. Cyber Sabotage and Extortion
Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau
penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan
komputer yang terhubung dengan internet
6. Offense Against Intellectual Property
Kejahatan ini ditujukan terhadap hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki
pihak lain di internet.
7. Infrengments of Piracy
Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang yang merupakan hal
sangat pribadi dan rahasia, Contoh cybercrime
Hacker dan Cracker
Menurut Mansfield, hacker didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki
keinginan untuk melakukan eksplorasi dan penetrasi terhadap sebuah sistem
operasi dan kode komputer pengaman lainnya, tetapi tidak melakukan tindakan
pengrusakan apapun, tidak mencuri uang atau informasi. Sedangkan cracker
adalah sisi gelap dari hacker dan memiliki kertertarikan untuk mencuri informasi,
melakukan berbagai macam kerusakan dan sesekali waktu juga melumpuhkan
keseluruhan sistem komputer.
Penggolongan Hacker dan Cracker
1. Recreational Hackers, kejahatan yang dilakukan oleh netter tingkat pemula
untuk sekedar mencoba kekurang handalan sistem sekuritas suatu perusahaan
2. Crackers/Criminal Minded hackers, pelaku memiliki motivasi untuk
mendapat keuntungan finansial, sabotase dan pengerusakan data. Tipe
kejahatan ini dapat dilakukan dengan bantuan orang dalam.
3. Political Hackers, aktifis politis (hacktivist) melakukan pengrusakan terhadap
ratusan situs web untuk mengkampanyekan programnya, bahkan tidak jarang
dipergunakan untuk menempelkan pesan untuk mendiskreditkan lawannya.
Denial Of Service Attack
Didalam keamanan komputer, Denial Of Service Attack (DoS Attack)
adalah suatu usaha untuk membuat suatu sumber daya komputer yang ada tidak
bisa digunakan oleh para pemakai. Secara khas target adalah high-profile web
server, serangan ini mengarahkan menjadikan host halaman web tidak ada di
Internet. Hal ini merupakan suatu kejahatan komputer yang melanggar kebijakan
penggunaan internet yang diindikasikan oleh Internet Arsitecture Broad ( IAB).
Denial Of Service Attack mempunyai dua format umum:
1. Memaksa komputer-komputer korban untuk mereset atau korban tidak bisa lagi
menggunakan perangkat komputernya seperti yang diharapkan nya.
Modul Praktek EPTIK
39
2. Menghalangi media komunikasi antara para pemakai dan korban sehingga
mereka tidak bisa lagi berkomunikasi.
Denial of Service Attack ditandai oleh suatu usaha eksplisit dengan penyerang
untuk mencegah para pemakai member bantuan dari penggunaan jasa tersebut.
Contoh meliputi
1. Mencoba untuk “membanjiri" suatu jaringan, dengan demikian mencegah lalu
lintas jaringan yang ada.
2. Berusaha untuk mengganggu koneksi antara dua mesin, dengan demikian
mencegah akses kepada suatu service.
3. Berusaha untuk mencegah individu tertentu dari mengakses suatu service.
4. Berusaha untuk mengganggu service kepada suatu orang atau sistem spesifik
Pelanggaran Piracy
Piracy adalah kemampuan dari suatu individu atau kelompok untuk
memelihara urusan pribadi dan hidup mereka ke luar dari pandangan publik, atau
untuk mengendalikan alir informasi tentang diri mereka. Pembajakan software
aplikasi dan lagu dalam bentuk digital (MP3, MP4, WAV dll) merupakan trend
dewasa ini, software dan lagu dapat dibajak melalui download dari internet dan
dicopy ke dalam CD room yang selanjutnya diperbanyak secara ilegal dan
diperjual belikan secara ilegal .
Fraud
Merupakan kejahatan manipulasi informasi dengan tujuan mengeruk
keuntungan yang sebesar-besarnya. Biasanya kejahatan yang dilakukan adalah
memanipulasi informasi keuangan. Sebagai contoh adanya situs lelang fiktif.
Melibatkan berbagai macam aktivitas yang berkaitan dengan kartu kredit. Carding
muncul ketika seseorang yang bukan pemilik kartu kredit menggunakan kartu
kredit tersebut secara melawan hukum.
Gambling
Perjudian tidak hanya dilakukan secara konfensional, akan tetapi perjudian
sudah marak didunia cyber yang berskala global. Dari kegiatan ini dapat diputar
kembali dinegara yang merupakan “tax heaven”, seperti cyman islands yang
merupakan surga bagi money laundering. Jenis-jenis online gambling antar lain :
1. Online Casinos
Pada online casinos ini orang dapat bermain Rolet, BlackJack, Cheap dan lain-
lain.
2. Online Poker
Onlie Poker biasanya menawarkan Texas hold 'em, Omaha, Seven-card stud
dan permainan lainnya.
3. Mobil Gambling
Merupakan perjudian dengan menggunakan wereless device, seperti PDAs,
Wereless Tabled PCs. Berapa casino onlie dan poker online menawarkan
pilihan mobil. GPRS, GSM Data, UMTS, I-Mode adalah semua teknologi
lapisan data atas mana perjudian gesit tergantung Jenis perjudian online di
Indonesia yaitu SDSB.com, jenis perjudian olahraga terlengkap di Indonesia
dan Asia Tenggara
Pornography dan Paedophilia
Modul Praktek EPTIK
40
Pornography merupakan jenis kejahatan dengan menyajikan bentuk tubuh
tanpa busana, erotis, dan kegiatan seksual lainnya, dengan tujuan merusak moral.
dunia cyber selain mendatangkan kemudahan dengan mengatasi kendala ruang
dan waktu, juga telah menghadirkan dunia pornografi melalui news group, chat
rooms dll. Penyebarluasan obscene materials termasuk pornography, indecent
exposure. Pelecehan seksual melalui e-mail, websites atau chat programs atau
biasa disebut Cyber harassment Paedophilia merupakan kejahatan penyimpangan
seksual yang lebih condong kearah anak-anak ( child Pornography).
Data Forgery
Kejahatan ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen –
dokumen penting yang ada di internet. Dokumen- dokumen ini biasanya dimiliki
oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis web database. Dokumen
tersebut disimpan sebagai scriptless document dengan menggunakan media
internet.
Istilah-istilah dalam Cyber Crime:
Probing: Aktivitas yang dilakukan untuk melihat servis- servis apa saja yang
tersedia di server target.
Phishing: email penipuan yang seakan-akan berasal dari sebuah toko, bank atau
perusahaan kartu kredit. Email ini mengajak Anda untuk melakukan
berbagai hal misalnya memverifikasi informasi kartu kredit, meng-
update password dan lainnya.
Cyber Espionage: Kejahatan yang memanfaatkan internet untuk melakukan mata-
mata terhadap pihak lain dengan memasuki sistem jaringan komputer
pihak sasaran.
Offence Againts Intelectual Property: Kejahatan yang ditunjukan terhadap HAKI
yang dimiliki pihak lain di internet
IV. Latihan
Buat contoh mengenai cyber crime sesuai dengan karakteristik dan
klasifikasinya !
Modul Praktek EPTIK
41
Pertemuan 5
CYBER LAW
I. Cyberlaw
Hukum pada prinsipnya merupakan pengaturan terhadap sikap tindakan
(prilaku) seseorang dan masyarakat dimana akan ada sangsi bagi yang melanggar.
Alasan Cyberlaw itu diperlukan menurut Sitompul (2012:39) sebagai berikut :
1. Masyarakat yang ada di dunia virtual ialah masyarakat yang berasal dari dunia
nyata yang memiliki nilai dankepentingan
2. Mesikpun terjadi di dunia virtual, transaksi yang dilakukan oleh masyarakat
memiliki pengaruh dalam dunia nyata
Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cyber (dunia maya)
yang umumnya diasosiasikan dengan internet. Cyberlaw merupakan aspek hukum
yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang
perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi
internet yang dimulai pada saat mulai online dan memasuki dunia cyber atau
maya.
II. Ruang Lingkup Cyber Law
Jonathan Rosenoer dalam Cyber law, the law of internet mengingatkan
tentang ruang lingkup dari cyber law diantaranya :
1) Hak Cipta (Copy Right)
2) Hak Merk (Trademark)
3) Pencemaran nama baik (Defamation)
4) Fitnah, Penistaan, Penghinaan (Hate Speech)
5) Serangan terhadap fasilitas komputer (Hacking, Viruses, Illegal Access)
6) Pengaturan sumber daya internet seperti IP-Address, domain name
7) Kenyamanan Individu (Privacy)
8) Prinsip kehati-hatian (Duty care)
9) Tindakan kriminal biasa yang menggunakan TI sebagai alat
10) Isu prosedural seperti yuridiksi, pembuktian, penyelidikan dll
11) Kontrak / transaksi elektronik dan tanda tangan digital
12) Pornografi
13) Pencurian melalui Internet
14) Perlindungan Konsumen
15) Pemanfaatan internet dalam aktivitas keseharian seperti ecommerce, e-
government, e-education dll
III. Pengaturan Cybercrimes dalam UU ITE
A. Latar Belakang UU ITE
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE) adalah undang undang pertama di Indonesia yang secara
khusus mengatur tindak pidana cyber. Berdasarkan surat Presiden RI.
No.R./70/Pres/9/2005 tanggal 5 September 2005, naskah UU ITE secara resmi
disampaikan kepada DPR RI. Pada tanggal 21 April 2008, Undang-undang ini di
sahkan. Dua muatan besar yang diatur dalam UU ITE adalah :
1. Pengaturan transaksi elektronik
2. Tindak pidana cyber
Modul Praktek EPTIK
42
B. Pengaturan Tindak Pidana TI dan Transaksi Elektronik
Tindak pidana yang diatur dalam UU ITE diatur dalam Bab VII tentang
perbuatan yang dilarang, perbuatan tersebut dikategorikan menjadi kelompok
sebagai berikut:
1. Tindak Pidana yang berhubungan dengan ativitas illegal, yaitu :
a. Distribusi atau penyebaran, transmisi, dapat diaksesnya konten ilegal
(kesusilaan, perjudian, berita bohong dll)
b. Dengan cara apapun melakuka akses illegal
c. Intersepsi illegal terhadap informasi atau dokumen elektronik dan sistem
elektronik
2. Tindak Pidana yang berhubungan dengan gangguan (interfensi), yaitu :
a. Gangguan terhadap informasi atau dokumen elektronik
b. Gangguan terhadap sistem elektronik
3. Tindak Pidana memfasilitas perbuatan yng dilarang
4. Tindak Pidana pemalsuan informasi atau dokumen elektronik
5. Tindak Pidana Tambahan dan
6. Perberatan-perberatan terhadap ancaman pidana
IV. Celah Hukum Cybercrime
Pada dasarnya sebuah undang-undang dibuat sebagai jawaban hukum
terhadap persoalan yang ada di masyarakat. Namun pada pelaksanaannya tak
jarang suatu undangundang yang sudah terbentuk menemui kenyataan yang
mungkin tidak terjangkau saat undang-undang di bentuk. Faktor yang
mempengaruhi munculnya kenyataan diatas,
yaitu :
1. Keterbatasan manusia memprediksi secara akurat apa yang terjadi di masa yang
akan datang
2. Kehidupan masyarakat manusiaa baik sebagai kelompok dan bangsa
3. Pada saat undang-undang diundangkan langsung “konservatif”
Menurut Suhariyanto (2012) celah hukum kriminalisasi cybercrime yang
ada dalam UU ITE, diantaranya :
1. Pasal pornografi di internet (cyberporn)
Pasal 27 ayat 1 UU ITE berbunyi : “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa
hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan yang melanggar kesusilaan” Pertama, pihak yang memproduksi dan yang
menerima serta yang mengakses tidak terdapat aturannya Kedua, definisi
kesusilaannya belum ada penjelasan batasannya.
2. Pasal perjudian di internet (Gambling on line)
Dalam pasal 27 ayat 2 UU ITE berbunyi : “Setiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki
muatan perjudian” Bagi pihak-pihak yang tidak disebutkan dalam teks pasal
tersebut, akan tetapi terlibat dalam acara perjudian di internet misalnya : para
penjudi tidak dikenakan pidana
Modul Praktek EPTIK
43
3. Pasal penghinaan dan atau Pencemaran nama baik di internet
Pasal 27 ayat 3 UU ITE, berbunyi : “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa
hak mendistribusikan dan /atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik” Pembuktian terhadap pasal
tersebut harus benar-benar dengan hati-hati karena dapat dimanfaatkan bagi
oknum yang arogan
4. Pasal pemerasan dan atau pengancaman melalui internet
Pasal 27 ayat 4 UU ITE, berbunyi : “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa
hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan pemerasan dan/atau pengancaman”. UU ITE tidak/atau belum mengatur
mengenai cyber terorisme yang ditujukan ke lembaga atau bukan perorangan
5. Penyebaran berita bohong dan penghasutanmelalui internet
Pasal 28 Ayat 1 berbunyi : “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian
konsumen dalam Transaksi Elektronik” Pihak yang menjadi korban adalah
konsumen dan pelakunya produsen, sementara dilain pihak bisa jadi yang menjadi
korban sebaliknya
6. Provokasi melalui internet
Pasal 28 Ayat 2 yaitu : “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau
permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas
suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).” Dipasal tersebut di sebutkan
istilah informasi dan tidak dijelaskan informasi yang seperti apa
V. Latihan
- Tuliskan berbagai UU ITE dan contoh pelanggarannya
- Kumpulkan pada pertemuan selanjutnya!
Modul Praktek EPTIK
44
Pertemuan 6
PERKEMBANGAN INTERNET DAN PENTINGNYA ETIKA
DI DUNIA MAYA
A. Perkembangan Internet
Internet merupakan kepanjangan dari Interconection Networking atau juga
telah menjadi International Networking merupakan suatu jaringan yang
menghubungkan komputer di seluruh dunia. Internet pertama kali dikembangkan
oleh salah satu lembaga riset di Amerika Serikat, yaitu DARPA (Defence
Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1973. Pada saat itu DARPA
membangun Interconection Networking sebagai sarana untukk menghubungkan
beberapa jenis jaringan paket data seperti CS-net, BIT-net, NSF-net dll. Tahun
1972, jaringan komputer yang pertama dihasilkan adalah ARPnet yang telah
menghubungkan 40 titik dengan menggunakan FTP. Pada perkembangannya titik
yang dihubungkan semakin banyak sehingga NCP tak lagi dapat menampung, lalu
ditemukan TCP dan IP.
Tahun 1984, host berkembang menjadi DNS dan tahun 1990 terdapat
penambahan aplikasi diantaranya www, wais dan ghoper. Dari segi penggunaan
internet pun mengalami perkembangan mulai dari aplikasi sederhana seperti
chatting hingga penggunaan VOIP
B. Beberapa alasan mengapa internet memberikan dampak besar dalam
segala aspek kehidupan :
a. Informasi di Internet dapat diakses 24 jam
b. Biaya relatif murah dan bahkan gratis
c. Kemudahan akses informasi dalam melakukan transaksi
d. Kemudahan membangun relasi dengan pelanggan
e. Materi dapat di up-date dengan mudah
f. Pengguna internet telah merambah ke segala penjuru dunia
C. Karakteristik Dunia Maya (menurut Dysson, 1994) :
a. Beroperasi secara virtual/maya
b. Dunia cyber selalu berubah dengan cepat
c. Dunia maya tidak mengenal batas – batas teritorial
d. Orang – orang yang hidup dalam dunia maya dapat melaksanakan aktivitas nya
tanpa menunjukan identitas
e. Informasi didalamnya bersifat publik
D. Alasan Pentingnya Etika di dunia maya Perkembangan internet yang begitu pesat menuntut dibuatkannya aturan –
aturan atau etika beraktifitas di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa alasan
pentingnya etika dalam dunia maya :
a. Pengguna internet berasal dari berbagai negara yang memiliki budaya, bahasa
dan adat istiadat yang berbeda.
b. Pengguna internet merupakan orang yang hidup dalam anonymouse, yang
mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi
Modul Praktek EPTIK
45
c. Bermacam fasilitas di internet memungkinkan seseorang untuk bertindak etis /
tidak etis
d. Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat
yang memungkinkan masuknya ‘penghuni’ baru. Untuk itu mereka perlu diberi
petunjuk agar memahami budaya internet.
E. Contoh Etika berinternet
Netiket atau Nettiquette, adalah etika dalam berkomunikasi menggunakan
internet yang ditetapkan oleh IETF ( The internet Enginnering Task Force). IETF
adalah sebuah komunitas masyarakat internasional yang terdiri dari para
perancang jaringan, operator, penjual dan peneliti yang terkait dengan evolusi
arsitektur dan pengoperasian internet. Berikut salah satu contoh etika yang telah
ditetapkan oleh IETF :
Netiket one to one communication Adalah kondisi dimana komunikasi
terjadi antar individu dalam sebuah dialog. Contoh komunikasi via email. Hal –
hal yang dilarang :
a. Jangan terlalu banyak mengutip
b. Perlakukan email secara pribadi
c. Hati – hati dalam menggunakan huruf kapital
d. Jangan membicarakan orang lain
e. Jangan menggunakan CC (Carbon Copy)
f. Jangan gunakan format HTML
g. Jawablah secara masuk akal
6.3. Bisnis di bidang Teknologi Informasi
F. Alasan pentingnya etika dalam berbisnis
Beberapa alasan yang membuat bisnis perlu dilandasi oleh suatu etika :
a. Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri bahkan nasib umat manusia yang terlibat
didalamnya.
b. Bisnis adalah bagian penting dari masyarakat, sebagai hubungan antar manusia
bisnis membutuhkan etika yang mampu member pedoman bagi pihak yang
melakukannya.
c. Bisnis adalah kegiatan yang mengutamakan rasa saling percaya. Etika
dibutuhkan untuk menumbuhkan dan memperkuat rasa saling percaya.
G. Prinsip dasar etika bisnis
Sony Keraf (1991) dalam buku Etika bisnis : Membangun Citra Bisnis
sebagai Profesi Luhur, mencatat beberapa hal yang menjadi prinsip dari etika
bisnis, antara lain:
a. Prinsip otonomi
b. Prinsip kejujuran
c. Prinsip berbuat baik dan tidak berbuat jahat
d. Prinsip keadilan
e. Prinsip hormat pada diri sendiri
Modul Praktek EPTIK
46
H. Bisnis di bidang Teknologi Informasi
Beberapa kategori bisnis di bidang TI :
a. Bisnis di bidang industri perangkat keras bergerak di bidang rekayasa perangkat
keras, contoh IBM, Compaq dll
b. Bisnis di bidang rekayasa perangkat lunak dilakukan oleh perusahaan atau
individu yang menguasai teknik rekayasa yaitu kegiatan engineering yang
meliputi analisis, desain, spesifikasi, implementasidan validasi untuk
menghasilkan produk perangkat lunak. Contoh : Microsoft, adobe dll
c. Bisnis di bidang distribusi dan penjualan barang bisnis yang bergerak di bidang
pemasaran produk komputer baik oleh vendor ataupun secara pribadi.
d. Bisnis di bidang pendidikan teknologi informasi Bisa berupa lembaga –
lembaga kursus komputer sampai dengan perguruan tinggi bidang komputer.
Contoh : BSI
e. Bisnis di bidang pemeliharaan teknologi informasi Pemeliharaan bisa dilakukan
oleh pengembang melalui divisi technical support atau spesialisasi bidang
maintenance dan teknisi
Tantangan umum bisnis di bidang TI :
a. Tantangan inovasi dan perubahan yang cepat
b. Tantangan pasar dan pemasaran di era globalisasi
c. Tantanga pergaulan internasional
d. Tantangan pengembangan sikap dan tanggung jawab pribadi
e. Tantangan pengembangan sumber daya manusia
I. Latihan
Kumpulkan artikel mengenai perkembangan dunia maya terkini serta
kegunaan pentingnya etika pada dunia maya !
Modul Praktek EPTIK
47
DAFTAR PUSTAKA
Anoname, http://en.wikipedia.org
Anoname, UU RI No. 11 tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik,
Penerbit DepKomInfo, Jakarta, 2008
Antonius Atosokhi Gea, S.Th. MM, Antonina Panca Yuni Wulandari S.Sos,
Relasi dengan Dunia Character Building IV, Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2006
DRS. Abdul Wahid, S.H, MA, Mohammad Labib, SH, Kejahatan Mayantara
(Cyber Crime), PT. Refika Aditama, Bandung, 2005
Drs. Dikdik M. Arief Mansur, SH, MH, Elisatris Gultom, SH. MH , Cyber Law
(Aspek Hukum Teknologi Informasi), PT. Refika Aditama, Bandung, 2005
Kode Etik Telematika
Prof. Abdulkadir Muhammad, S.H, Etika Profesi Hukum, Penerbit PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2001
Sitompul, Josua, S.H, IMM, Cyberspace Cybercrimes Cyberlaw Tinjauan Aspek
Hukum Pidana, PT. Tata nusa, Jakarta, 2012
Suhariyanto, Budi, S.H, M.H, Tindak Pidana Teknologi Informasi (cybercrime),
RajaGrafindo Persada, Depok, 2012
Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang
Teknologi Informasi, Andi Publisher, Jakarta, 2006