modul nyeri - · pdf file(n euroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan nyeri...

13
Bedah Saraf : Kelainan Fungsional Susunan Saraf 1 MODUL NYERI 1. Definisi Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, terkait dengan potensi kerusakan jaringan. 2. Waktu Pendidikan TAHAP I TAHAP II TAHAP III S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 PROGRAM MAGISTER (beban dihitung dengan SKS) >=40SKS Program Magister Neurologi Tesis Program Profesi Bedah Saraf Pogram Bedah Dasar Program Bedah Saraf PROGRAM KEPROFESIAN (beban dihitung berdasarkan kompetensi) GOLONGAN PENYAKIT & LOKALISASI KONGENITAL ICD 10 - Bab XVII Kranial Spinal INFEKSI ICD 10 - Bab I NEOPLASMA ICD 10 - Bab II Kranium Supratentorial Infratentorial Spinal Saraf Tepi TRAUMA ICD 10 - Bab XIX Kranial Spinal Saraf Tepi DEGENERASI ICD 10 - Bab VI & XIII Spinal Saraf Tepi VASKULER ICD 10 - Bab IX Intrakranial Spinal FUNGSIONAL ICD 10 - Bab VI & XXI Pendidikan spesialisasi bedah saraf terdiri dari 3 tahap, yaitu : 1. Tahap Pengayaan (tahap I): a. Lama pendidikan 9 semester, yaitu semester 1 s/d 9, peserta didik diberi ilmu-ilmu dasar maupun bedah saraf dasar. Dalam tahap ini dapat dipergunakan untuk mengambil program magister.

Upload: phungxuyen

Post on 02-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL NYERI - · PDF file(n euroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan nyeri susunan saraf. d. Pengobatan berbagai jenis nyeri e. Perubahan neurofisiologi karena nyeri

Bedah Saraf : Kelainan Fungsional Susunan Saraf

1

MODUL

NYERI1. DefinisiNyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan,terkait dengan potensi kerusakan jaringan.2. Waktu Pendidikan

TAHAP I TAHAP II TAHAP IIIS1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11

PROGRAM MAGISTER (beban dihitung dengan SKS) >=40SKSProgram Magister Neurologi

TesisProgram Profesi Bedah Saraf

Pogram Bedah DasarProgram Bedah SarafDasarPROGRAM KEPROFESIAN (beban dihitung berdasarkan kompetensi)

GOLONGAN PENYAKIT & LOKALISASI

KONGENITALICD 10 - Bab XVII

Kranial

SpinalINFEKSI

ICD 10 - Bab I

NEOPLASMAICD 10 - Bab II

Kranium

Supratentorial

Infratentorial

SpinalSaraf Tepi

TRAUMAICD 10 - Bab XIX

Kranial

SpinalSaraf Tepi

DEGENERASIICD 10 - Bab VI & XIII

SpinalSaraf Tepi

VASKULERICD 10 - Bab IX

Intrakranial

SpinalFUNGSIONAL

ICD 10 - Bab VI & XXIPendidikan spesialisasi bedah saraf terdiri dari 3 tahap, yaitu :1. Tahap Pengayaan (tahap I):a. Lama pendidikan 9 semester, yaitu semester 1 s/d 9, peserta didik diberiilmu-ilmu dasar maupun bedah saraf dasar. Dalam tahap ini dapatdipergunakan untuk mengambil program magister.

Page 2: MODUL NYERI - · PDF file(n euroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan nyeri susunan saraf. d. Pengobatan berbagai jenis nyeri e. Perubahan neurofisiologi karena nyeri

Bedah Saraf : Kelainan Fungsional Susunan Saraf

2

b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen I, yaitu di akhir masapendidikan tahap I residen baru mencapai Kompetensi tingkat I. Residensudah harus mengenal kelainan bedah saraf, khususnya semua jenis kasusfungsional dan 10 jenis kasus penyakit terbanyak.2. Tahap Magang (tahap II) :a. Lama pendidikan 1 semester. Peserta didik mulai dilatih melakukantindakan bedah saraf.b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen II, yaitu di akhir masapendidikan tahap II residen telah mencapai Kompetensi tingkat II.3. Tahap Mandiri (tahap III) :a. Lama pendidikan 1 semester, yaitu semester 11. Peserta didikmenyelesaikan pendidikan sampai kompetensi bedah saraf dasar.b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen III, yaitu di akhir masapendidikan tahap III residen telah mencapai kompetensi tingkat III.Residen sudah harus mampu menangani kasus gawat darurat bedah sarafmaupun kasus-kasus bedah saraf yang tergolong kompetensi bedah sarafdasar minimal 1 kasus.Kompetensi bedah saraf dasar :1. Semua jenis penyakit yang diajarkan dalam masa pendidikan sampaimencapai tingkat mandiri (residen boleh mengerjakan operasi sendiri, dengantetap dalam pengawasan konsulen)2. Teknik operasi yang diajarkan sebagai target akhir pendidikan adalah terbataspada tindakan operasi konvensional yang termasuk dalam Indeks Kesulitan 1dan 2; teknik operasi sulit yang membutuhkan kemampuan motoris lebihtinggi dan/ataupun membutuhkan alat-alat operasi canggih, termasuk dalamIndeks Kesulitan 3 dan 4, diajarkan hanya maksimal sampai tingkat magang.Tindakan operasi dalam kelompok ini merupakan kelanjutan pendidikan yangmasuk dalam CPD.JENIS PENYAKIT ICD

10 TAHAP I TAHAP II TAHAP III IK1

IK2

IK3

IK4

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 G M G M G PFungsional . . .

Movement Disorder (simpel) R 25.8 . . . 1Movement Disorder (kompleks) R 25.8 . . . 1Pain Surgery (simpel) R 52.9 . . . 4Pain Surgery (kompleks) R 52.9 . . . 2Epilepsi G 40.9 . . . 2Intracranial compression syndrome . . . 2Psychosurgery . . . 1

KETERANGANTingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K6)Tingkat Magang, dalam periode ini disamping K6, Psikhomotor harus mencapai 2 (P2) dan Afektif mencapai 3 (A3)Tingkat Mandiri semua Kategori Bloom harus mencapai maksimal, K6, P5, A5

S : Semester G : Magang M : Mandiri K : Kognitif : A : Afektif P : Psikomotor

3. Tujuan UmumSetelah menyelesaikan modul fungsional susunan saraf peserta didik diharapkanmampu mengenali nyeri, mengobati nyeri serta mampu mengatasi kegawatanakut nyeri susunan saraf.

Page 3: MODUL NYERI - · PDF file(n euroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan nyeri susunan saraf. d. Pengobatan berbagai jenis nyeri e. Perubahan neurofisiologi karena nyeri

Bedah Saraf : Kelainan Fungsional Susunan Saraf

3

4. Tujuan Khusus1. Mampu menerangkan insidens, patogenesis, dan mikrobiologi dari nyeri.2. Mengetahui neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf danpembungkusnya.3. Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan(neuroradiologi, patologi dan mikrobiologi) dalam menegakkan diagnosisnyeri.4. Mengetahui pengobatan pada berbagai jenis nyeri.5. Mampu menentukan perubahan neurofisiologi yang disebabkan oleh nyeri.6. Mampu menentukan lokasi nyeri.7. Mampu melakukan pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkandiagnosis nyeri.8. Mampu menegakkan diagnosis banding dari nyeri.9. Mampu melakukan pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalammenegakkan diagnosis nyeri.10. Mampu melakukan pengobatan medikamentosa pada nyeri.11. Mampu melakukan tindakan operasi pada nyeri.12. Mampu melakukan tindakan pertolongan pertama pada kasus kegawatanakut nyeri.13. Mengenali penyulit tindakan bedah pada kasus nyeri.14. Mengetahui tindak lanjut yang diperlukan.15. Mampu memberi informed consent

5. Strategi Pembelajaran

a Pengajaran dan kuliah pengantar Kuliah tatap muka 50 menitb Tinjauan PustakaPresentasi ilmu dasar : 1 kali tiapsubmodul penyakit 1 kali, telaah kepustakaanPresentasi kasus : 1 kali tiap jenissubmodul penyakit presentasi kasus : 1 kalib Diskusi Kelompok2 x 50 menit diskusi kasus tiap submodulpenyakit menyangkut diagnosis, operasidan penyulit 2 x 50 menit diskusi kasusd Bed side teaching

Bed side teaching minimum 3 kali setiapsubmodul penyakit ronde diikuti bedside teachinge Bimbingan Operasioperasi magang -operasi mandiri melakukan operasi mendiri minimal 1kasus sebagai prasyarat untuk majuke ujian kompetensi tingkat nasional

Page 4: MODUL NYERI - · PDF file(n euroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan nyeri susunan saraf. d. Pengobatan berbagai jenis nyeri e. Perubahan neurofisiologi karena nyeri

Bedah Saraf : Kelainan Fungsional Susunan Saraf

4

6. Persiapan Sesi1. Materi kuliah pengantar berupa kisi-kisi materi yang harus dipelajari dalammencapai kompetensi, mencakupa. Insidens, patogenesis, dan patofisiologi nyerib. Neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf dan pembungkusnya.c. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan(neuroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan nyerisusunan saraf.d. Pengobatan berbagai jenis nyerie. Perubahan neurofisiologi karena nyerif. Lokasi nyerig. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan diagnosis nyerih. Diagnosis banding nyeri susunan sarafi. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan nyerisusunan sarafj. Pengobatan medikamentosa pada nyerik. Tindakan operasi pada nyeri susunan sarafl. Tindakan pertolongan pertama pada nyeri susunan saraf.m. Tindak lanjut yang diperlukann. Informed consent2. Audio visual3. Lampu baca x ray

7. Referensia.Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Castillo M, et all.Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier. 1st ed. 2004b.Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd Ed. 1996c. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London : Mosby. 1994d.Winn HR. Youman’s Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders. 19948. Kompetensi

Jenis Kompetensi TingkatKompetensi TAHAP

K P Aa. Mampu menerangkan insidens, patogenesis, dan sitogenesis nyerisusunan saraf 6 PENGAYAAN

b Mengetahui neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf danpembungkusnya 6c Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaantambahan (neuroradiologi)dan patologi anatomi dalam menegakkannyeri susunan saraf pusat 6d Mengetahui pengobatan berbagai jenis nyeri susunan saraf 6e Mampu menentukan perubahan neurofisiologi karena nyeri 6 2 3 M

A

Page 5: MODUL NYERI - · PDF file(n euroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan nyeri susunan saraf. d. Pengobatan berbagai jenis nyeri e. Perubahan neurofisiologi karena nyeri

Bedah Saraf : Kelainan Fungsional Susunan Saraf

5

f Mampu menentukan lokasi nyeri 6 2 3 GANG

g Mampu melakukan pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkandiagnosis nyeri susunan saraf 6 2 3h Mampu mengetahui diagnosis banding nyeri susunan saraf 6 2 3i Mampu melakukan pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalammenegakkan nyeri susunan saraf 6 2 3j Mampu melakukan pengobatan medikamentosa nyeri susunan saraf 6 5 5

MANDIRI

k Mampu melakukan tindakan operasi nyeri susunan saraf 6 5 5l Mampu melakukan tindakan pertolongan pertama pada nyerisusunan saraf. 6 5 5m Mengenali penyulit tindakan bedah pada kelainan fungsionalsusunansaraf 6 5 5n Mengetahui tindak lanjut yang diperlukan 6 5 5o Mampu memberi informed consent 6 5 5

9. Gambaran UmumNyeri adalah alasan umum seseorang meminta pertolongan medis. Sekitar 50% pasiendatang ke bagian gawat darurat, dan 30% datang ke dokter umum untuk mengatasinyeri. Beberapa studi epidemiologi menjelaskan bahwa prevalensi nyeri bervariasi dibeberapa negara.Nyeri diklasifikasikan berdasarkan lokasi atau sistem organ yang terkena.Diagnosis nyeri berdasarkan derajat nyeri yang diberi nilai 0-10. Tatalaksana nyeridapat berupa medikamentosa dan operasi.10. Contoh KasusContoh kasus dibuat sesuai dengan jenis penyakit pada submodul.11. Tujuan PembelajaranProses, materi dan metode pembelajaran yang telah disiapkan bertujuan untukalih pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang terkait dengan pencapaiankompetensi dan keterampilan yang diperlukan dalam mengenali danmenatalaksana nyeri, khususnya penyakit yang dicantumkan pada tahap mandiri(lihat submodul).12. Metode

Metode Pembelajaran1. Tinjauan Pustaka2. Diskusi Kelompok3. Bed side teaching4. Tindakan Operasi Mandiria. Peserta didik harus erlebih dahulu melakukan asistensi operasi(magang) sampai mencapai jumlah yang ditentukan, dan kemudian

Page 6: MODUL NYERI - · PDF file(n euroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan nyeri susunan saraf. d. Pengobatan berbagai jenis nyeri e. Perubahan neurofisiologi karena nyeri

Bedah Saraf : Kelainan Fungsional Susunan Saraf

6

melakukan instruksi pada spesialis pembimbing. Setelah dinyatakanlulus instruksi, baru diijinkan melakukan operasi mandiri.b. Operasi mandiri oleh asisten harus selalu ada spesialis supervisor yangakan menilai keseluruhan aspek yang harus dilakukan oleh asistenterhadap pasien secara mandiri.c. Residen yang memiliki level tertinggi dalam suatu operasi harusmembuat laporan operasi dengan berpedoman pada daftar tilik,selanjutnya konsulen/supervisor operasi ini akan memeriksa laporanoperasi sesuai daftar tilik dan memberi nilai berdasarkan kelengkapanyang ditetapkan daam daftar tilik.Metode Diagnostik1. Pemeriksaan klinis neurologik2. Alat bantu diagnostika. Pemeriksaan X ray,b. EMG / EEG, neurofisiologi lainc. Alat neuroradiologi lain : CT Scan, MRI3. Metode diagnostik yang diajarkan mencakup metode diagnostikkonvensional sesuai ketersediaannya di daerah perifer, tidak semata-mataberorientasi pada alat-alat dianostik canggih.

13. RangkumanNyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, terkaitdengan potensi kerusakan jaringan.Nyeri adalah alasan umum seseorang meminta pertolongan medis. 50% pasiendatang ke bagian gawat darurat dan 30% datang ke dokter umum untuk mengatasinyeri. Beberapa studi epidemiologi menjelaskan bahwa prevalensi nyeri bervariasi dibeberapa negara.Nyeri diklasifikasikan berdasarkan lokasi atau sistem organ yang terkena.Diagnosis nyeri berdasarkan derajat nyeri yang diberi nilai 0-10. Tatalaksana nyeridapat berupa medikamentosa dan operasi.14. Evaluasi

Organisasi Evaluasi1. Evaluasi dilaksanakan di IPDS Bedah Saraf2. Evaluasi dilakukan minimal oleh Pembimbing di IPDS Bedah Saraf3. Evaluasi untuk peserta PPDS Bedah Saraf dilakukan sbba. Untuk penguasaan ilmu dasar (pengayaan) dilakukan pada akhir setiapsemesterb. Kemampuan menegakkan diagnosisc. Untuk penguasaan kasus dan teknis operasi dilakukan pada setiap akandilakukan tindakan / operasi.4. Untuk dokter spesialis bedah lain yang akan mengambil modul-modulbedah saraf tertentu untuk kepentingan penigkatan kompetensi dalamprogram CPD, waktu disesuaikan pada kodisi yang ada dari modul ini,dengan evaluasi dan tahap penguasaan materi yang dievaluasi samaketentuan yang berlaku.Tahap Evaluasi5. Evaluasi tahap pengayaan dilakukan setelah peseta didik menyelesaikanaspek kognitif di tahap pengayaan.

Page 7: MODUL NYERI - · PDF file(n euroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan nyeri susunan saraf. d. Pengobatan berbagai jenis nyeri e. Perubahan neurofisiologi karena nyeri

Bedah Saraf : Kelainan Fungsional Susunan Saraf

7

6. Evaluasi tahap magang dilakukan setelah peserta didik melakukansejumlah tindakan operasi Sebagai Asisten I sebagai prasyarat evaluasisesuai dengan jenis penyakit pada submodul7. Evaluasi tahap mandiri dilakukan setelah peserta didik melakukansejumlah tindakan operasi mandiri sebagai prasyarat evaluasi sesuaidengan jenis penyakit pada submodulMetode dan Materi Evaluasi1. Ujian Tulis dan Lisan2. Kemampuan menegakkan diagnosis di poliklinik maupun ruang rawat3. Penilaian kemampuan melakukan tindakan4. Penilaian kemampuan penanganan penderita secara menyeluruhHasil Penilaian IPDS1. Penyelesaian modul harus dapat dicapai dalam kurun waktu yang telahditetapkan2. Penilaian disesuaikan dengan kompetensi akhir yang harus dicapai padasetiap sub modul ( pengayaan, magang, mandiri )3. Kegagalan dalam 1 aspek harus diulang dalam masa selama stase diBagian/Departemen Bedah Saraf.

15. Instrumen PenilaianInstrumen penilaian dari setiap kegiatan berupa evaluasi yang dilakukan padasetiap tahap pendidikan, intrumen yang dipakai adalah:1 Kemampuan Inform Consent Instruksi & Bimbingan2 Penilaian Ilmiaha. Teori & Penyakit Diskusi dan Ujianb. Instrument & Penyakit Diskusi dan Ujian3 Penilaian Kecakapan Poliklinik, Bedside teaching & Kamar Operasi4 Penilaian Rehabilitasi Instruksi & Bimbingan

16. Penuntun Belajar1. Kisi-kisi materi dan buku referensi2. Kisi-kisi materi Nyeria. Insidens, patogenesis, dan patofisiologi nyerib. Neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf dan pembungkusnya.c. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan(neuroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan penyakitfungsional susunan saraf.d. Pengobatan berbagai jenis nyerie. Perubahan neurofisiologi karena nyerif. Lokasi nyerig. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan diagnosis nyerih. Diagnosis banding nyerii. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan nyerij. Pengobatan medikamentosa pada nyerik. Tindakan operasi pada nyeril. Tindakan pertolongan pertama pada nyeri susunan saraf.

Page 8: MODUL NYERI - · PDF file(n euroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan nyeri susunan saraf. d. Pengobatan berbagai jenis nyeri e. Perubahan neurofisiologi karena nyeri

Bedah Saraf : Kelainan Fungsional Susunan Saraf

8

m. Tindak lanjut yang diperlukann. informed consent

17. Daftar Tilik

RINCIAN DAFTAR TILIKADA

TA TL L

Menentukan indikasi bedah saraf (polikinik)1 Uraian tentang keluhan / gejala utama2 Cara datang (sendiri / rujukan)3 Kelengkapan riwayat penyakit Alasan pertama kali (bila pernah berobat) dan sekarangmembawa ke dokter Pengobatan dan tindakan yang pernah diberikan(tempat,waktu, oleh, siapa), serta hasilnya4 Deskripsi keadaan kulit Daerah yang akan dioperasi Bekas luka operasi (bila pernah operasi)dan lokalisasi5 Deskripsi kelainan saraf yang dijumpai6 Pemeriksaan penunjang X-Ray, CT scan,MRI Laboratorium darah Hasil pemeriksaan likuor7 Hasil konsultasi persiapan operasi8 Catatan status gizi9 Obat-obatan yang masih diberikan10 Informed consent Kelainan yang dijumpai Apa yang dilakukan, lama perawatan, biaya yang dibutuhkan Peraturan rumah sakit untuk pasien maupun keluarga /penunggu Prognose penyakit dan apa yang perlu dilakukan setelah pulang11 Surat pengantar rawat inap Lampiran daftar tilik Instruksi untuk perawat Nama konsulen dan asisten

Admission1 Kelengkapan administrasi2 Kelengkapan dokumen sesuai daftar tilik poliklinik

Page 9: MODUL NYERI - · PDF file(n euroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan nyeri susunan saraf. d. Pengobatan berbagai jenis nyeri e. Perubahan neurofisiologi karena nyeri

Bedah Saraf : Kelainan Fungsional Susunan Saraf

9

Status poliklinik Hasil pemeriksaan neuroradiology Hasil pemeriksaan laboratorium Hasil konsultasi persiapan operasi3 Buat status Medical Record4 Cek ulang hasil pemeriksaan di poliklinik Riwayat penyakit Deskripsi keadaan kulit Hasil pemeriksaan klinis neurologis Status gizi5 Buat rencana perawatan Instruksi perawatan dan pengobatan

Persiapan Operasi1 Assesment rencana tindakan, operator dan asisten2 Persiapan alat3 Konsul toleransi operasi4 Buat daftar operasiPra Bedah1 Konsul anestesi2 Asisten lapor pada operator3 Persiapan menjelang operasi

Pasang infuse Cukur rambut kepala Cuci daerah yang akan dioperasi dengan sabun Puasa Klisma menjelang ke kamar operasi Cek kelengkapan status Cek dokumen pendukung Sediakan alat

Kamar Operasi1 Dokumen yang disertakan bersama pasien2 Keadaan pasien Cukur gundul Terpasang infuse Persiapan pasien3 Dilakukan narkose umum4 Dipasang kateter5 Posisi pasien diatur sesuai standar

Page 10: MODUL NYERI - · PDF file(n euroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan nyeri susunan saraf. d. Pengobatan berbagai jenis nyeri e. Perubahan neurofisiologi karena nyeri

Bedah Saraf : Kelainan Fungsional Susunan Saraf

10

6 Dipasang blanket pemanas7 Persiapan daerah operasi Cuci ulang dengan sabun Dibuat marking Tindakan a/antiseptic Dilakukan infiltrasi kulit kepala dengan NaCi steril Dilakukan penyuntikan anestesi lokal

Tindakan Operasi1 Insisi kulit dgn mempertimbangkan keadaan luka2 Dengan bantuan C arm dicapai facet dari vertebrae yang mengalamikelainan3 Dilakukan neurolisis dengan RF4 Dengan bantuan C arm dicapai foramen ovale trans kutaneus memakaijarum spinal no 23 (untuk neurolisis PRGR nyeri wajah)5 Setelah keluar likuor, dilakukan neurolisis baik dengan gliserol absolutmaupun dengan RF6 Pasien diposisikan duduk fleksi maksimal selama 1 jam pasca instilasigliserol7 Dressing luka8 Jumlah perdarahan tercatat9 Jumlah urin tercatat10 Jumlah kassa yang dipakai tercatat11 Jumlah dan jenis instrumen sesuai prosedur12 Keadaan pasien pasca bedah dievaluasiPasca Bedah1 Dokumentasi

Status dan hasil pemeriksaan penunjang dari OK diterimalengkap Laporan operasi Laporan anestesi2 Catatan perawatan Pemantauan luka operasi Pemantauan efek samping Pemantauan KU rutin Catatan pengobatan

Pemulangan1 Catatan keadaan pasien2 Inform consent pada yang merawat3 Jadwal kontrol dan konsultasi

Page 11: MODUL NYERI - · PDF file(n euroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan nyeri susunan saraf. d. Pengobatan berbagai jenis nyeri e. Perubahan neurofisiologi karena nyeri

Bedah Saraf : Kelainan Fungsional Susunan Saraf

11

4 Kelengkapan status dan diagnosis5 Catatan administrasi & keuangan18. Materi Baku

19. DefinisiNyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, terkaitdengan potensi kerusakan jaringan.EpidemiologiNyeri adalah alasan umum seseorang meminta pertolongan medis. 50% pasien datangke bagian gawat darurat dan 30% datang ke dokter umum untuk mengatasi nyeri.Beberapa studi epidemiologi menjelaskan bahwa prevalensi nyeri bervariasi dibeberapa negara.KlasifikasiNyer dapat diklasifikasi berdasarkan organ atau sistem organ yang terlibat. Selain itu,nyeri juga dapat diklasifikasi berdasarkan patofisiologinya, yaitu nyeri nosiseptif, nyerineuropatik, nyeri neurogenik dan nyeri psikogenik.DiagnosisNyeri adalah perasaan subjektif. Diagnosis nyeri berdasarkan skor VAS yang diberinilai 0-10. Pada pasien yang tidak mampu mengutarakan nilai nyeri, maka penilaiannyeri adalah berdasarkan ketidaknyamanan pasien, misalnya bayi yang mengalaminyeri akan menangis dan tidak mau makan.TatalaksanaTatalaksana nyeri berdasarkan klasifikasi nyeri berddasarka waktu yaitu nyeri akutdan nyeri kronik. WHO memutuskan penanganan nyeri secara medikamentosaberdasarkan step-ladder medicine dari analgesik yang paling ringan sampai opioid yangpaling kuat. Selain dengan medikamentosa nyeri juga dapat diatasi dengan terapipsikologis dan operatif.

Page 12: MODUL NYERI - · PDF file(n euroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan nyeri susunan saraf. d. Pengobatan berbagai jenis nyeri e. Perubahan neurofisiologi karena nyeri

Bedah Saraf : Kelainan Fungsional Susunan Saraf

12

20. Algoritme

21. Kepustakaana.Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Castillo M, et all.Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier. 1st ed. 2004b.Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd Ed. 1996c. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London : Mosby. 1994d.Winn HR. Youman’s Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders. 199422. PresentasiMateri presentasi menggunakan materi dalam bentuk power point sesuai denganmateri modul nyeri susunan saraf.23. ModelModel pembelajaran dapat menggunakan diseksi kadaver.

Page 13: MODUL NYERI - · PDF file(n euroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan nyeri susunan saraf. d. Pengobatan berbagai jenis nyeri e. Perubahan neurofisiologi karena nyeri

Bedah Saraf : Kelainan Fungsional Susunan Saraf

13