modul kkh pak puguh

32
DIKTAT PRAKTIKUM KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI/TAKSONOMI VERTEBRATA Oleh: Puguh Karyanto, S.Si, M.Si PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Upload: vian-azco-d-hosztu

Post on 04-Jan-2016

49 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Kkh Pak Puguh

DIKTAT PRAKTIKUM

KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI/TAKSONOMI VERTEBRATA

Oleh: Puguh Karyanto, S.Si, M.Si

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Page 2: Modul Kkh Pak Puguh

Kata Pengantar

Puji syukur senantisa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga diktat ini dapat diselesaikan

dengan baik. Diktat ini merupakan asistensi dari praktikum mengenai

Keanekaragaman dan Klasifikasi/Taksonomi Vertebrata guna mendukung syarat

praktikum bagi mata kuliah Keanekaragaman dan Klasifikasi/Taksonomi

Vertebrata. Diktat mencakup petunjuk praktikum, pengantar teoritis dan kunci

determinasi untuk 4 klasis, selain mamalia. Untuk klasis mamalia belum

diagendakan dalam mata praktikum karena keterbatasan spesimen, dan hanya

diselenggarakan melalui kunjungan lapangan di museum zoologi (Widya

Satwaloka, Cibinong).

Penulis menyadari diktat asistensi ini masih membutuhkan banyak revisi

dan perbaikan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami

harapkan demi perbaikan selanjutnya.

Page 3: Modul Kkh Pak Puguh

Daftar Isi

Kata Pengantar

I. Classis Chondichthyes Dan Osteichthyes

Kunci Pengenalan

II. Classis Amphibia

Kunci Pengenalan Amphibia

III. Classis Reptilia

Kunci Pengenalan Reptilia

IV. Classis Aves

Daftar Pustaka

Page 4: Modul Kkh Pak Puguh

I. Classis Condrichthyes dan Osteichthyes

I. Tujuan praktikum

1. Mengenal ciri-ciri yang penting untuk iodentifikasi ikan

2. Mampu melakukan identifikasi ikan yang elum dikenal

3. Mampu membuat deskripsi dan diagnosis terhadap ikan secara

benar

II. Bahan

1. Tilapia nilotica/Oreichormis mossambicus

2. Puntyius javanicus

3. Sphyrna sp

III. Pengantar

Sumber daya perikanan merupakan sumber daya yang relatif belum

tergarap secara optimal. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai keterbatasan yang

dimiliki baik sarana, prasarana, dana serta minimnya eksplorasi dan peneltian

yang dilakukan.

Eksplorasi merupakan kegiatan yang tercakup dalam Sistematika.

Kegiatan tersebut membutuhkan keterampilan identifikasi dan determinasi

sebagai keterampilan dasar yang harus dimiliki.

Identifikasi

Identifikasi merupakan sub kegiatan eksplorasi untuk mengetahui suatu

spesies. Kegiatan tersebut dapat berlangsun g dengan cara yaitu:

1. Identifikasi dengan kunci identifikasi

2. Identifikasi dengan cara mencocokkan dengan spesimen yang telah ada

3. Identifikasi dengan gambar

4. Bentuk lain, misalnya wawancara

Untuk dapat melakukan identifikasi ikan, pembekalan pengetahuan

karakter yang penting untuk identifikasi sangat dibutuhkan. Beberapa karakter

yang penting untuk identifikasi yaitu:

1. Morfologi dan ukuran badan

2. Sirip (pinnae)

Page 5: Modul Kkh Pak Puguh

3. Gurat sisi (linea lateralis)

4. Sisik (scale)

1. Sirip (pinnae)

Sirip merupakan alat gerak (ekstremitas) pada ikan. Sebagai sarana

identifikasi, sirip dinotasikan sebagai berikut:

1. Sirip punggung (pinna dorsalis) = D

2. Sirip perut (pinna ventralis) = V

3. Sirip dubur (pinna analis) = A

4. Sirip ekor (pinna caudalis) = C

5. Sirip dada (pinna pectoralis) = P

Sirip pada ikan disokong oleh siostem pertulanghan yang dikenal sebagai

jari-jari sirip. Jari-jari sirip tersebut merupakan karakter yang paling penting untuk

menentukan rumus sirip (dikombinasikan dengan notasi untuk jenis/lokasi sirip).

Berdasarkan sifat penyusunnya jari-jari sirip dapat dikelompokkan menjadi dua

yaitu:

1. Jari-jari lunak, dinotasikan sebagai angka arab (1,2,3,...), dengan sifatnya

sebagai berikut:

a. Bening, seperti tulang rawan

b. Mudah dibengkokkan

c. Beruas-ruas

2. Jari-jari keras, dinotasikan sebagai angka romawi (I,II,III,...), dengan sifatnya

sebagai berikut:

a. Biasanya berbentuik duri, berfungsi sebagai alat proteksi

b. Pejal, tidak beruas

c. Tidak mudah dibengkokkan

Rumus sirip yang penting untuk identifikasi ikan merupakan kombinasi

antara notasi jenis sirip, notasi sifat jari-jari sirip, serta jumlah jari-jari sirip.

Sebagai contoh sebagai berikut:

Page 6: Modul Kkh Pak Puguh

Ikan dengan sirip punggung 6, jari-jari lunak, 2 keras, sirip dubur dengan 5 jari-

jari lunak, sirip ekor 12 jari-jari keras maka rumus siripnya adalah: D.II.6; A5;

CXII.

2. Perbandingan ukuran tubuh

Ukuran tubuh merupakan karakter yang dianggap konstan untuk jenis

tertentu sehingga dapat digunakan untuk identifikasi. Beberapa karakter penting

ukuran tubuh adalah:

1. Panjang total

2. Panjang standar

3. Panjang kepala

4. Panjang batang ekor

5. Panjang moncong

6. Panjang sirip dada

7. Panjang sirip perut

8. Tinggi sirip punggung

9. Panjang pangkal sirip

punggung

10. Diameter mata

11. Tinggi batang ekor

12. Tinggi badan

(skema terlampir)

3. linea lateralis

Linea lateralis merupakan ciri yang penting untuk identifikasi, karakter

yang penting untuk identifikasi adalah bentuk linea lateralis dan jumlah sisik yang

membentuknya, serta jumlah sisik diatas dan di bawah line lateralis.

4. Sisik (scale)

Berbagai jenis ikan mempunyai tipe sisik tertentu yang spesifik dan

penting untuk identifikasi. Secara garis besar tipe sisik pada ikan dapat

dikelompokkan dalam empat kategori yaitu:

1. Sisik cykloid

Sisik tersebut terbentuk dari dermis, berbentuk sirkuler atau ovoid.

Kenampakan sisik sykloid adalah garis-garis radier, konsentris serta tampak

adanya guanophore dan pigmen.

Page 7: Modul Kkh Pak Puguh

2. Sisik Ctenoid.

Sisik tersebut pada bagian tepinya berbentuk rigi-rigi, sedangkan bagian

pelekatannya terdapat tonjolan yang memperkuat pelakatan. Sisik ctenoid dan

cykloid mempunyai lapisan luar yang mengandung unsur tulang yang

disokong oleh jaringan ikat fibrosa.

3. Sisik guanoid

Sisik tersebut adalah lapisan-lapisan tulang yang dibentuk oleh corium.

4. Sisik placoid

Merupakan sisik primitif yang dibentuk oleh dermis. Pada sisik tersebut

terdapat struktur yang pipih yang twertanam dalam kulit. Bagian yang tampak

keluar merupakan spina yang meruncing atau membulat.

Selain bentuk sisik, jumlah sisik sepanjang linea lateralis/deretan sisik

sepanjang sisi badan (apabila tidak ada linea lateralis, sisik dihitung pada lokasi

yang biasanya terdapat linea lateralis), jumlah sisik melintang badan, jumlah sisik

di depan sirip punggung dan sekeliling batang ekor juga merupakan karakter

identifikasi yang penting.

Penjabaran untuk penghitungan jumlah sisik tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Jumlah sisik sepanjang sisi badan

Sisik dihitung dari sisik pertama yang menyentuh tulang bahu, berakhir pada

tulang ekor dengan sisik pada pangkal ekor tidak dihitung.

2. Jumlah sisik melintang badan

Menunjukkan jumlah baris sisik antara gurat sisi dan awal sirip punggung

(atau antara sirip punggung pertama jika terdapat lebih dari satu sirip

punggung) dan antara gurat sisi dan awal sirip dubur. Sisik yang terdapat

persis di depan awal sirip punggung dihitung 2

1. Contoh:

2

1 7/1/3/

2

1, berarti

satu sisik persis di depan sirip punggung, 7 sisik antara depan sirip punngung

dengan gurat sisi, 1 sisik pada gurat sisi, 3 sisik antara gurat sisi dan awal sirip

dubur, serta 1 sisik persis di sepan sirip dubur.

Page 8: Modul Kkh Pak Puguh

3. Jumlah sisik di depan sirip punggung

Meliputi semua sisik pertengahan punggung antara insang dan awal sirip

punggung

4. Jumlah sisik di sekeliling batang ekor

Merupakan jumlah baris sisik yang melingkari batang ekor pada bidang yang

tersempit.

5. Bentuk morfologi yang lain

a. Tipe utama letak mulut (Fischer dan Bianchi, 1983)

i. Terminal

ii. Sub. Terminal

iii. Inferior

iv. Superior

b. Tipe geligi

i. Bercabang tiga

ii. Kerucut

iii. Bentuk taring

iv. Tiga baris gigi seperti parut

v. Gigi geraham

vi. Gigi seri

c. Morfologi irisan melintang

i. Ramping bergeligir (keeled)

ii. Pipih tegak (compressed)

iii. Bundar (rounded)

iv. Piph datar (depressed)

v. Sangat pipih (flattened)

d. Tipe utama ekor menurut Fischer dan Bianchi

i. Membulat (rounded)

ii. Bersegi (truncate)

iii. Sedikit cekung (emarginated)

iv. Bulan sabit (lunate)

v. Bercagak (forked)

vi. Meruncing (pointed)

vii. Lanset (lanceolate)

Menurut klasifikasi lain:

i. Homocercal

ii. Heterocercal

iii. Protocercal

iv. Diphycercal

IV. Cara praktikum

1. Buatlah skema klasifikasi specimen yang dipraktikumkan

2. Buatlah gambar morfologi beserta keterangannya

Page 9: Modul Kkh Pak Puguh

3. Tentukan:

a. Rumus siripnya

b. Bentuk sisik, jumlah sisik diatas dan di bawah line lateralis, serta

bentuk linea lateralisnya

c. Ukuran-ukuran tubuhnya

4. Buatlah deskripsinya dalam bentuk telegram secara sistematis

Page 10: Modul Kkh Pak Puguh

LAMPIRAN

Gambar morfologi

Keterangan

1. Mulut

2. Libang hidung

(nostril)

3. Tengkuk

4. Sirip dorsal 1

5. Sirip dorsal 2

6. Sirip ekor

7. Sirip dada

8. Sirip ventral

9. Sirip ekor

10. Gurat sisi

A. Kepala

B. Badan (truncus)

C. Ekor (cauda)

D. Batang ekor

Morfologi detail kepala

Keterangan:

1. Keping tutup insang depan

(preoperculum)

2. Keeping tutup insang antara

(interoperculum)

3. Operculum

4. Membran operculum

5. Keping tutup insang bawah (sub operculum)

6. Selaput suborbital

7. Membrane branchiostegalis

8. Fovea nasalis (nostril)

Page 11: Modul Kkh Pak Puguh

Skema untuk cara pengukuran:

Keterangan:

a. Panjang total

b. Panjang standard

c. Panjang kepala

d. Panjang batang ekor

e. Panjang moncong

f. Tinggi sirip punggung

g. Panjang pangkal sirip punggung

h. Diameter mata

i. Tinggi batang ekor

j. Tinggi badan

k. Panjang sirip dada

l. Panjang sirip perut

Skema cara penghitungan sisik:

Keterangan:

a. Sisik sepanjang badan

b. Sisik melintang badan

c. Sisik di depan sirip punggung

d. Sisik di sekeliling batang ekor

(dikutip dari Kottelat et al, 1993)

Page 12: Modul Kkh Pak Puguh

Skema morfologi utama ekor (Fischer dan Bianchi, 1983)

Keterangan:

a. Membulat

b. Bersegi

c. Sedikit cekung

d. Bulan sabit

e. Bercangak

f. Meruncing

g. Lanset

Skema Geligi

Keterangan:

a. Bercabang tiga

b. Bentuk kerucut

c. Berbentuk taring

d. Gigi seri

e. Seperti parut (3 baris)

f. Geraham

(dikutip dari Kottelat et al, 1993)

Page 13: Modul Kkh Pak Puguh

Skema morfologi irisan melintang

Keterangan:

a. Ramping bergeligir

b. Pipih tegak

c. Bundar

d. Pipih datar

e. Sangat pipih

Skema tipe mulut

Keterangan:

a. Terminal

b. Sub-terminal

c. Inferior

d. Superior

(dikutip dari Kottelat et al, 1993)

Page 14: Modul Kkh Pak Puguh

Tipe-tipe Sisik pada Ikan

Keterangan:

A. Tipe sisik Cycloid

B. Tipe sisik Placoid

C. Tipe sisik Ctenoid

Tipe-tipe Ekor pada Ikan

A. Homocercal

B. Protocercal

B

C A

Page 15: Modul Kkh Pak Puguh

C. Heterocercal

D. Diphycercal

Page 16: Modul Kkh Pak Puguh

KUNCI PENGENALAN IKAN

Super classis: Pisces

Kelompok utama anggota Pisces adalah beberapa ikan bertulang sejati

(Osteichthyes) dan ikan bertulang rawan(condrichthyes), dengan karakter utama

masing-masing sebagai berikut:

1. Kerangka dari tulang rawan, beberapa mengeras tapi bukan hasil osifikasi,

celah insang 5-7 di setiap sisi, kulit tertutup oleh

dentikel.............Condrichthyes.

2. Kerangka merupakan tulang sejati, celah insang tunggal di setiap sisi, kulit

licin atau telanjang normal atau termodifikasi................Osteichthyes.

A. Condrichthyes

Karakteristik:

1. Keramgka secara keseluruhan berasal dari tulang rawan, bila ada yang

mengeras merupakan kalsifikasi, bukan osifikasi.

2. Mempunyai 5-7 pasang celah insang yang terletak lateral atau ventral.

3. Mempunyai spirakel.

4. Sisik berupa dentikel bertipe placoid, secara struktur maupun origin berbeda

dengan sisik pada umumnya.

Kunci determinasi menuju kategori ordo:

1. Celah insang berada di sebalah bawah (ventral)............................Lamniformes

2. Celah insang berada di sebelah samping........................................Rajiformes

KUNCI PENGENALAN OSTEICHTHYES AIR TAWAR

Rangka disusun oleh tulang benar(”bone”). Insang ditutupi operkulum.

1a. Kepala, badan, dan ekor tidak setangkup (”asymetric”), mata terletak disatu

sisi kepala........................Ordo: Pleuronectiformes.

b. Kepala, badan dan ekor setangkup (”symetric”), mata terletak dikedua sisi

kepala..............................................................................................................2

Page 17: Modul Kkh Pak Puguh

2a. Tak ada sirip perut...........................................................................................3

b. Terdapat sirip perut.........................................................................................6

3a. Badan memanjang silindris seperti ular dan berekor......................................4

b. Badan berbentuk lain, sisik mengalami modifikasi sebagai granula kecil

meruncing duri-duri, lempengan menulang yang saling berhubungan

erat............ordo: Tetradontiformes.

4a. Sirip punggung dan sirip dubur tak berduri.....................................................5

b. Sirip punggung dan sirip dubur berduri………Ordo: Mastacembeliformes.

5a. Celah insang sepasang disisi kepala…………….Ordo: Anguliformes.

b. Celah insang tunggal dibagian bawah kepala………Ordo: Symbrachiformes.

6a. Sirip perut terletak abdominal (pangkalnya terletak dibelakang pertengahan

sirip dada) (Gb. 16 AB)………………………………………...……………7

b. Sirip perut terletak thoracal atau jugular (Gb. 16 CD)…………..…………13

7a. Badan bersisik, sirip dada tidak berduri……………..………………………8

b. Badan tidak bersisik atau denagn lempengan/seri cincin tulang sampai

ekor................................................................................................................12

8a. Terdapat dua buah sirip punggung yang terletak jauh terpisah, sirip depan

berjari-jari sirip keras.......................Ordo: Mugiliformes.

b. Sebuah sirip punggung, tidak berduri.............................................................9

9a. Rahang tidak bergigi, selaput tutup insang (” gill membrans”) bersatu

dengan isthmus...................................Ordo: Cypriformes (Cyprincidae)

b. Rahang biasanya bergigi, selaput tutup insang bebas dari isthmus (Gb.

17A)..............................................................................................................10

10a. Gurat sisi (”lateral line”) jik ada terletak di atas pertengahan sisi

badan.............................................................................................................11

b. Gurat sisi terletak di bawah pertengahan sisi badan sirip perut dan tampak

timbul........................Ordo: Beloniformes.

11a. Kepala bersisik dan menggepeng datar (”depressed’), sirip perut relatif

besar..........................Ordo: Cyprinodontiformes.

b. Kepala tak bersisik dan menggepeng tegak (”compressed’), sirip perut relatif

kecil...........................Ordo: Clupeiformes.

Page 18: Modul Kkh Pak Puguh

12a. Moncong memanjang berbentuk pipa (”tube”), tak mempunyai sungut

(”barbel”)..................Ordo: Syngnathiformes.

b. Moncong biasa, sirip dada dengan sebuah duri, mempunyai beberapa pasang

sungut.......................Ordo: Cypriniformes (Siluroidei).

13a. Sirip perut dengan 1 duri dan 5 jari-jari lemah............................................ 14

b. Sirip perut dengan 6 jari-jari sirip lemah, sirip punggung tak berduri, kepala

menggepeng datar ditutupi lempengan-lempengan sisik dan mempunyai alat

labyrinth (modifikasi lengkung insang pertama yang tumbuh membentuk

lipatan-lipatan) (Gb. 18a)........................Ordo: ophiocephaliformes.

14a. Mempunyai alat labyrinth. (Gb. 18D).......Ordo: Perciformes (Anabantoidae)

b. Tak ada labyrinth..........................................................................................15

15a. Sirip perut saling berdekatan atau bersatu membentuk mangkuk penghisap

(“sucking-disk’)........................Ordo: Perciformes

b. Sirip perut biasa, tak pernah membentuk mangkuk

penghisap..................Ordo: Perciformes (Percoidei).

Ordo: Clupeiformes

Sirip punggung dan sirip dubur tanpa jari-jari sirip keras. Sisik cyclopoid.

Satu sirip punggung. Sirip perut biasanya kecil, kadang-kadang hilang. Diwakili

oleh dua familia.

1. Profil tubuh bagian dorsal amat menonjol (melengkung tinggi) dari belakang

kepala sampai pangkal ekor; sirip punggung relatif amat pendek, jari-jari sirip

tidak memanjang membentuk filament; sirip dubur panjang bersatu dengan

sirip ekor. 1. Familia: Notopteridae.

2. Profil tubuh bagiab dorsal hanya sedikit melengkung (cembung) atas; jari-jari

sirip punggung terakhir memanjang membentuk filament; sirip dubur pendek

tak bersatu dengan sirip ekor. 2. Familia: Megaloptidae.

Page 19: Modul Kkh Pak Puguh

Familia: Notopteridae

Contoh: Notopterus notopterus

Familia: Megaloptidae

Contoh: Megalope cyprinoidae.

Ordo: Cypriniformes

Terutama terdiri dari ikan-ikan air tawar, diwakili oleh 2 kelompok besar

yang mempunyai tulang weber (tulang yang menghubungkan telinga dengan

gelembung renang).

A. Kulit ditutupi cycloid, mulut dapat disembulkan (protactile), tak bergigi,

bersungut atau tidak bersungut, tak ada sirip linak (“edipose fin”)

1a. Badan dan kepala menggepeng tegak (Compressed); pangkal sirip dada dan

sirip perut dalam satu garis horizontal; jari-jari sirip dada terluar tak

bercabang.........2

b. Badan dan kepala menggepeng datar (depressed); bagian ventralnya datar;

pangkal sirip dada dan sirip perut dalam satu garis horizontal; beberapa jari-

jari sirip dada bagian luar dan dalam tak bercanbang 1. Familia:

Homalopoterideae.

2a. Tak ada atau 1-2 pasang sungut di sekitar mulut; celah mulut diujung tidak

berduri dibawah/atas mata 2. Familia: Cyprinidae

b. Tiga sampai empat pasang sungut di sekitar mulut; celah mulut terletak

inferior (dibawah moncong); ada atau tidak ada di sekitar mata. 3. Familia:

Cobitidae

B. Tak bersisik; mulut tak dapat disembulkan;bergigi, bersungut, bersirip

lunak, sirip dada dengan satu duri.

1a. Sirip punggung tidak berduri, sirip dubur berdasar panjang...........................2

b. Sirip punggung dengan sebuah duri tajam, sirip dubur berdasar

pendek..............3

2a. Sirip punggung berdasar panjang; 4 pasang sungut

Familia: Clariidae

b. Sirip punggung berdasar pendek; 2 pasang sungut

Page 20: Modul Kkh Pak Puguh

Familia: Siluridae

3a. Sirip ekor meruncing bersatu dengan sirip punggung ke 2 dan sirip dubur

Familia: Plotesidae

b. Sirip ekor berbentuk lain, tak bersatu dengan sirip punggung maupun sirip

dubur......................... ......................................................................................4

4a. Sirip punggung berdasar panjang (28 – 41 jari-jari sirip); bersirip lunak

relatif amat kecil. Familia : Pangasidae

b. Sirip punggung berdasar pendek; bersirip lunak besar atau sedang ..............5

5a. Lubang hidung depan dan belakang saling berdekatan ..................................6

b. Lubang hidung depan dan belakang saling berjauhan, yang belakang dengan

sebuah sungut (barbel) ..................................................................7

6a. Lubang hidung depan dan belakang terpisah oleh sebuah sungut

Familia : Bagaridae

b. Lubang hidung depan dan belakang terpisah oleh semacam klep

Familia : Ariidae

7a. Selaput tutup insang tidak melekat dengan isthmus; atap rongga mulut tidak

bergigi

Familia : Akysidae

Familia : Homalopteridae

Dasar sirip dada dan sirip perut mendatar, sekurang-kurangnya 6 sungut.

Badan lonjong. Contoh : Homalopteridae crythorhina – Salusur

Terdapat di sungai aliran deras, menempel di batu.

Familia : Cyprinidae

Badan menggepeng tegak, kepala tidak bersisik. Pada umumnya mempunyai

gurat sisi.

1a. Sambungan tulang rahang bawah berbonggol, sirip punggung tidak berjari-

jari keras menulang .................................................................Rasbora

Page 21: Modul Kkh Pak Puguh

b. Sambungan tulang rahang bawah tak berbonggol, sirip punggung berjari-jari

keras menulang ...............................................................................................2

2a. Jari-jari keras sirip dubur bergigi sebelah belakang .......................................3

b. Jari-jari keras sirip dubur tak bergigi sebelah belakang .................................4

3a. Mempunyai 4 sungut .........................................................................Cyprinus

b. Tidak bersungut ................................................................................Carassius

4a. Sirip punggung dengan 10–18 jari-jari lemah bercabang, mulut berumbai

.........................................................................................................osteochilus

b. Sirip punngung dengan 7-9 jari-jari lemah bercabang, mulut licin ................Puntius

Contoh: Rasbora lateristriata – paray

Cyprinus carpio – ikan mas

Carassius auratus – ikan mas

Osteochilus hasseltii – nilem

Puntius binotatus – beunteur

Puntius javanicus – tawes

Puntius orphoides – beureum panon

Familia: Cobitidae

Mempunyai 6 – 8 sungut. Biasanya tersdapat duri di depan atau di bawah

mata. Mulut di bawah. Sisik ada atau tidak ada.

Contoh: Clarias batrachus – lele

Familia: Siluridae

Badan panjang dan menggepeng tegak. Kepala meruncing atau dengan

moncong menggepeng datar yang ditutupi kulit. Dua pasang sungut. Tak ada sirip

lunak. Sirip dubur panjang. Sirip dada dengan satu duri. Sirip punggung tak

berduri. Sirip ekor bercagak.

Contoh: Wallago attu – jambal

Page 22: Modul Kkh Pak Puguh

Familia: Plotosidae

Badan memanjang menyerupai ular dengan ekor meruncing. Kepala

gepeng datar. Sirip punggung dan sirip dada dengan duri yang bergigi sebelah

belakang. Tak ada sirip lunak. Empat pasang sungut.

Contoh: Plotosus canius – sembilang

Familia: Pangasidae

Badan memanjang. Kepala menggepeng tegak. 2-4 pasang sungut.

Terdapat duri pada sirip punggung dan sirip dada. Sirip lunak kecil, diatas

belakang sirip dubur.

Contoh: Pangasius pangasius – jambal (Mempunya dua pasang sungut)

Lais hexanema – laes (Mempunyai empat pasang sungut)

Familia: Bagaridae

Terdapat empat pasang sungut. Sirip dorsal dengan 1 duri dan 6-7 jari-jari

sirip lemah, lebih dekat ke kepala dari pada sirip perut. Sirip dada dengan satu

duri sirip lunak sepanjang sirip dubur dan letaknya berlawanan. Sirip ekor sedikit

melekuk atau tegak.

Contoh: Glytoternum platypogon – kehkel

Familia: Ariidae

Badan memanjang tak bersisik. Kepala menggepeng datar, atau merujung

(concel), biasanya ditutupi dengan pelat tulang. Terdapat sirip lunak. Jari-jari

lemah sirip dubur 14-26. sirip punggung dan sirip[ dada berduri dan bergigi,

biasanya dengan 3 pasang sungut. Sirip ekor bercagak.

Contoh: Azius maculatus – lundu manung

Familia: Bagridae

Badan agak silindris. Kepala agak merujung atau menggepeng datar.

Empat pasang sungut. Sirip punggung dan sirip dada dengan 1 duri. Terdapat sirip

lunak. Sirip ekor bercagak. Hidup di sungai dan danau

Page 23: Modul Kkh Pak Puguh

Contoh: Mystus nemurus – baung, tageh

Mystus planicceps – baung, sengal

Familia: Akysidae

Perut mendatar. Kulit berbintil-bintil. Kepala menggepeng datar, ditutupi

kulit yang lunak. Tiga pasang sungut. Sirip punggung dan sirip dada berduri.

Biasanya terdapat sirip lunak. Sirip ekor sedikit melekuk atau tegak.

Contoh: Akysis ariegatus – ikan belang

Ordo: Anguilliformes

Badan memanjang, kuat, seperti ular, tidak bersisik atau bersisik halus;

bersirip dada, tak ada sirip perut; sirip punggung dan sirip dubur panjang dan

bersatu dengan sirip ekor yang kecil atau mereduksi (tak ada sirip ekor). Sirip

tidak berduri; lobang insang kecil. Diwakili oleh satu famili.

Familia: Angullidae

Familia: Angullidae

Bersisik halus, bersirip dada/seolah-olah seperti telinga; gigi dalam baris

yang halus/kecil dan tajam, berlidah bebas; celah insang vertikal dibawah pangkal

sirip dada; sirip ekor bersatu dengan sirip dubur maupun sirip punggung. Ekor

menggepeng tegak; gurat sisi jelas.

Contoh: Anguilla australis – sidat, lubang

Ordo: Symbrachiformes

Badan memanjang seperti ular dengan sebuah celah insang di bagian

bawah daerah dada; sirip dada dan sirip perut tidak ada. Diwakili oleh 1 familia.

Familia: Symbranchidae

Page 24: Modul Kkh Pak Puguh

Familia: Symbranchidae

Tiodak bersisik; anus dibelakang pertengahan panjang badan; 3-4

lengkung insang.

Contoh: Symbranchus bengalensis – belut kirai

Monopterus albus – belut sawah

Ordo: Beloniformes

Badan memanjang, penampang melintang badan hamper bersegi empat;

sirip punggung dan sirip dubur terletak jauh dibagian belakang badan dan saling

bertolak belakang. Garis gurat sisi didekat tepi ventral badan. Bersisik cycloid

yang mudah lepas. Diwakili oleh satu familia.

Familia: Hemiraphidae

Familia: Hemiraphidae

Rahang bawah menamjang seperti tombak, rahang bawah berbentuk

segitiga; badan agak silindris menggepeng tegak; gigi halus.

Contoh: Dermogenys pusillus – julung-julung

Ordo: Syngnathiformes

Badan memanjang, karakteristik bermulut kecil pada ujung moncongnya

yang berbentuk tube (pipa). Badan terlindung oleh cincin-cincin atau lempeng-

lempeng yang bersifat tulang ..................................................Familia: Syngnatidae

Familia: Syngnatidae

Badan memanjang agak silindris, sirip-sirip kecil; tidak bersirip perut;

mulut tak bergigi, tak ada linea lateralis (gurat sisi)

Contoh: Syngnathus brachyurus

Ordo: Cyprinodontiformes

Ikan kecil, tak ada gurat sisi; kepala menggepeng datar dengan bagian atas

(dorsal) lebih datar dari pada bagian bawah (ventralnya); tidak bergigi; sisik

cykloid agak besar; sirip perut dengan 6-7 jari-jari sirip.

Page 25: Modul Kkh Pak Puguh

1. Jari-jari dubur 13-24; sirip dubur pada bagian jantan tidak berjari-jari.

Familia: Cyprinodontidae

2. Jari-jari sirip dubur 8-12 (hanya dapat dihitung pada yang betina) sirip dubur

pada yang jantan ada jari-jarinya yang memanjang. ...........Familia: Poeciliidae

Familia: Cyprinodontidae

Ikan kecil tanpa gurat sisi. Kepala menggepeng - datar. Ikan pemakan

plankton permukaan. Dipakai untuk membasmi larva nyamuk. Bertelur.

Contoh: Panchax panchax – ikan kepala timah

Aplochilus javanicus – ikan seribu, impun

Ordo: Ophiocephaliformes

Familia: Ophiocephalidae

Badan bersisik, memanjang, agak silindris sebelah depan, kepala

menggepeng ditutupi sisik-sisik besar seperti ular. Mulut besar dapat

disembulkan. Mempunyai alat bantu pernafasan berbentuk labirin. Sirip tidak

berduri. Sirip punggung dan sirip dubur panjang. Merupakan ikan yang bersarang,

dapat bermigrasi antar kolam.

Contoh: Ophiocephalus striatus – ikan gabus

Ordo: Perciformes

Sub Ordo: Percoidei

Sirip perut thoracal atau jugular. Sirip dengan satu duri dan 5 jari-jari

lemah. Sirip punggung dan sirip dubur berduri.

1a. Jari-jari keras (duri) dan jari-jari lemah sirip punggung bersatu dan agak

berlekuk atau tidak .........................................................................................2

b. Sirip punggung nyata berlekuk .........................................Familia: Kuhliidae

2a. Lobang hidung sepasang, nata sedang, sirip punggung berpangkal dekat

dengan permukaan kepala dengan banyak duri, gurat sisi terputus, moncong

agak tumpul ...................................................................... Familia: Cichliidae

Page 26: Modul Kkh Pak Puguh

b. Lobang hidung 2 pasang, mata besar, sirip punggung berpangkal jauh di

belakang badan dengan 4-5 duri. Gurat sisi kontinyu. Kepala meruncing ke

arah moncong.....................................................................Familia: Toxotidae

Familia: Kuhliidae

Badan lonjong menggepang tegak bersisik sisir. Sirip dorsal satu dengan

lekukan nayta. Duri sirip dorsal 10. sirp ekor bercagak (forked).

Contoh: Kuhlia marginatus

Familia: Cichliidae

Badan lonjong menggepang tegak bersisik sisir (ctenoid). Duri sirip

punggung banyak. Duri sirip punggung 3 atu lebih. Gurat sisi terputus.

Contoh: Tilapia mossambica – Mujair

Tilapia nilotica – Nila

Familia: Toxotidae

Badan lonjong dan menggepeng tegak. Kepala menggpeng datar dengan

moncong di ujung dan dapat disembulkan. Sirip punggung berhadapan dengan

sirip dubur dan mempunyai 4-5 duri. Dapat menangkap serangga dengan

menyemprotkan air.

Contoh: Toxotes

Sub Ordo: Anabantoidei

Familia: Anabantidae

Badan memmipih tegak. Sisik sisir, sirip perut dengan sebuah duri dan

kurang dari 6 jari-jari lemah atau mengalami modifikasi sebagai rambut panjang

(filament). Mempunyai labirinth (alat pernafasan tambahan berasal dari lengkung

insang terdepan). Sirip punggung dan sirip dubur berduri-duri.

1a. Sirip punggung lebih panjang dari pada sirip dubur ......................................2

b. Sirip punggung lebih pendek dari pada sirip dubur. Gurat sisi komplit, sirip

dubur dengan 20 atau lebih jari-jari lemah.....Osphronemus goramy (gurami)

Page 27: Modul Kkh Pak Puguh

2a. Terdapat gigi langit-langit, jari-jari sirip perut terluar biasa

...............................................................................Anabas tustedineus (betok)

b. Tak ada langit-langit, jari-jari sirip perut terluar memanjang dan berbentk

filament ..........................................................................................................3

3a. Sirip perut merupakan filament, tidak ada gurat sisi

........................................................................................Trichogaster pectoralis

b. Sirip perut biasanya dengan 5 jari-jari lemah, gurat sisi ada tetapi terputus

.....................................................................Helostoma teminoki (tambakang)

Ordo: Perciformes

Sub Ordo: Gobioidae

Badan agak silindris, agak pendek atau memanjang. Kepala banyak

saluran-saluran kelenjar mukosa dan pori-pori. Tak ada gurat sisi. Mulut dapat

disembulkan. Empat lengkung insang pada tiap sisi kepala, selaput ttup insang

bersatu dengan isthmus. Duri sirip punggung jika ada tidak kaku. Sirip punggung

biasanya sama panjang dengan sirip dubur. Sirip perut horax atau jugular berduri

lemah dengan 4-5 jari-jari sirip lemah.

1a. Sirip perut saling bersatu...................................................................................2

b. Sirip nperut terpisah dekat.....................................................Familia: Eleotrida

2a. Mata biasa, tak berkelopak, pangkal siri[ dada tak berotot tebal, gigi rahang

bawah 2 baris atau lebih..........................................................Familia: Gobiidae

b. Mata menonjol dan berpelupuk (berkelopak); pangkal sirip dada berotot tebal,

gigi rahang bawah hanya sebaris ..............................Familia: Periophthalmidae

Familia: Eleotridae

Badan memanjang. Sirip perut nyata terpisah. Dua buah sirip punggung

terpisah atau bersatu pada dasarnya, sirip punggung pertama biasanya dengan 6

duri yang dapat dilipat. Contoh: Eleoris porocephala.

Page 28: Modul Kkh Pak Puguh

Familia: Gobiidae

Sirip perut menyatu membentuk seperti alat pengisap. Badan bersisik,

kadang-kadang tidak bersisik. Selalu mempunyai dua sirip punggung, yang

pertama dengan 5-6 duri yang dapat dilipat.

Familia: Periophthalmidae

Sirip dada pada dasarnya berotot. Mata menonjol dan berkelopak mata

yang dapat digerakkan. Sirip perut bersatu atau hanya sebagian bersatu.

Contoh: Periophthalmus barbarus

Ordo: Pleuronectiformes

Kepal, badan amat gepeng dan simetris. Kedua mata terletak disatu sisi

kepala, dikiri atau dikanan mulut. Bersisik dan bergurat sisi. Masing-masing

belahan badan berbeda warna. Sirip punggung dan sirip dubur panjang.

Familia: Soleidae

Mata disebelah kanan, sirip punggung dan sirip dubur tidak bersatu

dengan ekor. Sirip dada kadang-kadang tidak ada. Sirip perut tidak simetris, mulut

kecil.

Contoh: cynoglossus cynoglessus (ikan sebelah)

Ordo: Mastacembeliformes

Familia: Mastacembelidae

Badan menggepeng tegak, memanjang, meruncing kearah moncong yang

panjang. Sirip punggung berpangkal dibelakang (sekitar) pertengahan badan

berhadapan dengan sirip dubur, dan kadang-kadang bersatu dengan sirip ekor; tak

ada sirip perut. Di depan sirip punggung ada duri-duri bebas.

Page 29: Modul Kkh Pak Puguh

Familia: mastacembelidae

a. Pinggiran bawah dari tonjolan hidung bergigi-gigi

.....................................................................................Macrognathus aculeatus

b. Pinggiran bawah tersebut tidak bergigi-gigi

.......................................................................................Mastacembelus armatus

Page 30: Modul Kkh Pak Puguh

II. CLASSIS AMPHIBIA

I. Tujuan Praktikum

1. Memperkenalkan kriteria morfologi dan anatomi untuk identifikasi

Amphibia.

2. Mampu membuat deskripsi dan diagnosis anggota Amphibia dengan baik.

3. Mampu melakukan identifikasi Amphibia menggunakan karakter

spesimen yang ada.

II. Bahan/Spesimen

1. Spesimen Rana dan Bufo.

2. Skeleton Rana dan Bufo.

III. Pengantar

Amphibia dikelompokkan ke dalam 3 ordo berdasarkan kriteria morfologi

berupa tungkai dan post-anal vertebrata yang membentuk ekor. Ketiga ordo

tersebut adalah:

1. Gymnophiona (Apoda) dengan anggota-anggota yang tidak bertungkai

2. Urodela (Caudata), dengan anggota-anggota yang berekor

3. Anura (Salientia) dengan anggota-anggota yang tidak berekor.

Gymnophiona diwakili oleh genus Ichtyopis, Urodela diwakili oleh bentuk-bentuk

salamander, ataupun Anura merupakan ordo yang paling banyak yang akan

mewakili latihan praktikum Amphibia.

Anura dapat diklasifikasikan ke dalam familia berdasarkan karakter:

1. Kriteria gelang bahu dan gelang panggung

2. Anatomi centra vertebra

3. Morfologi tungkai dan asesorinya

4. Morfologi tubuh dan pola warna

Beberapa wakil representatif adalah Genus Rana yang mewakili Ranidae, dan

Bufo yang mewakili Bufonidae, dengan ciri umum masing-masing adalah sebagai

berikut:

Bufonidae

1. Ukuran 30-200 mm

2. Centra vertebra tipe procoelus

Page 31: Modul Kkh Pak Puguh

3. Mempunyai kalenjar racun (kalenjar paratoid)

4. Tidak bergigi, lidah tidak bercabang

5. Pupil horizontal

6. Gelang bahu Arciferal

Ranidae

1. Ukuran 12-50 mm

2. Centra vertebra 1-7 Procoel, ke 8 Amphicoel

3. Ujung lidah bebas di posterior

4. Pupil vertikal atau horizontal

5. Gelang bahu firmisternal dengan kaki biasanya berselaput.

IV. Cara Praktikum

Buatlah skema klasifikasi spesimen yang ada

Buatlah gambar morfologi, skema anatomi gelang bahu dan gelang panggul,

skema mulut, serta vertebra masing-masing.

Buatlah deskripsi dalam bentuk telegram.

Gambar skematis peta cavum oris Ranidae dan Bufonidae.

Ranidae

Keterangan:

1. Nares posterior

2. Os vomer

3. Ostium Tuba Auditiva

4. Pharynx

5. Rima Glottidis

6. Lingua

7. Dentes Maxillares

8. Pallatum

Page 32: Modul Kkh Pak Puguh

Bufonidae

Keterangan:

1. Nares Posteriores

2. Os vomer

3. Ostium Tuba auditiva

4. Pallatum

5. Pharynx

6. Rima Golttidis

7. Lingua

Skema gelang panngul

Ranidae

Keterangan:

1. Os Illium

2. Os Ischium

3. OS Pubicum

4. Crest Illium

5. Acetabulum

Bufonidae