modul gis sku
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
1/36
I. KONSEP DASAR
Apakah SIG itu?
SIG mulai dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan berkembangnya perangkatkomputer, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, SIG berkembang sangat
pesat pada era 1990-an. Secara harafiah, SIG dapat diartikan sebagai :
suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, datageografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untukmenangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,
mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi
berbasis geografis
Informasi spasial memakai lokasi, dalam suatu sistem koordinat tertentu, sebagai
dasar referensinya. Karenanya SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkanberbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan
akhirnya memetakan hasilnya. Aplikasi SIG menjawab beberapa pertanyaan seperti:
lokasi, kondisi, trend, pola, dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakanSIG dari sistem informasi lainnya.
Dilihat dari definisinya, SIG adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen
yang tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Memiliki perangkat keras komputer beserta
dengan perangkat lunaknya belum berarti bahwa kita sudah memiliki SIG apabiladata geografis dan sumberdaya
manusia yang mengoperasikannya belum ada. Sebagaimana sistem komputer padaumumnya, SIG hanyalah sebuah alat yang mempunyai kemampuan khusus.Kemampuan sumberdaya manusia untuk memformulasikan persoalan dan
menganalisa hasil akhir sangat berperan dalam keberhasilan sistem SIG.
Data spasial
Data spasial mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain,yaitu informasi lokasi dan informasi atribut yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Informasi lokasi atau informasi spasial. Contoh yang umum adalah informasi
lintang dan bujur, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. Contoh
lain dari informasi spasial yang bisa digunakan untuk mengidentifikasikan lokasimisalnya adalah Kode Pos.
Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial. Suatu lokalitas bisa
mempunyai beberapa atribut atau properti yang berkaitan dengannya; contohnya
jenis vegetasi, populasi, pendapatan pertahun, dsb.
13
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
2/36
Sistem Koordinat
Informasi lokasi ditentukan berdasarkan sistem koordinat, yang di antaranya
mencakup datum dan proyeksi peta. Datum adalah kumpulan parameter dan titikkontrol yang hubungan geometriknya diketahui, baik melalui pengukuran atau
penghitungan. Sedangkan sistem proyeksi peta adalah sistem yang dirancang untuk
merepresentasikan permukaan dari suatu bidang lengkung atau spheroid (misalnyabumi) pada suatu bidang datar. Proses representasi ini menyebabkan distorsi yang
perlu diperhitungkan untuk memperoleh ketelitian beberapa macam properti, seperti
jarak, sudut, atau luasan.
Format data spasial
Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu:
1. VektorDalam data format vektor, bumi kita direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari
garis (arc/line), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/point (node yang mempunyai label), dan
nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).
2. Raster
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan darisistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan
sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data
raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata
lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yangdiwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik
untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenistanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah, dsb. Keterbatasan utama dari data
raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar
pula ukuran filenya. Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatandalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna
untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basisdata batas-
batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan
14
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
3/36
hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah
ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.
Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format
data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia,volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam
analisa. Data vektor relatif lebih
ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk
digunakan alam komputasi matematik. Sebaliknya, data raster biasanyamembutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih
rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.
Sumber data spasial
Sebagaimana telah kita ketahui, SIG membutuhkan masukan data yang bersifat
spasial maupun deskriptif. Beberapa sumber data tersebut antara lain adalah:
1. Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah, dsb.)
Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan. Pada umumnya peta analog dibuat
dengan teknik kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi spasial sepertikoordinat, skala, arah mata angin dsb. Peta analog dikonversi menjadi peta digital
dengan berbagai cara yang akan dibahas pada bab selanjutnya. Referensi spasial
dari peta analog memberikan koordinat sebenarnya di permukaan bumi pada petadigital yang dihasilkan. Biasanya peta analog direpresentasikan dalam format
vektor.
2. Data dari sistem Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara, dsb.) Data
Pengindraan Jauh dapat dikatakan sebagai sumber data yang terpenting bagi SIGkarena ketersediaanya secara berkala. Dengan adanya bermacam-macam satelit di
ruang angkasa denganspesifikasinya masing-masing, kita bisa menerima berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanyadirepresentasikan dalam format raster.
3. Data hasil pengukuran lapangan. Contoh data hasil pengukuran lapang adalah data
batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaanhutan, dsb., yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri. Pada
umumnya data ini merupakan sumber data atribut.
15
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
4/36
4. Data GPS. Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data
bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya
teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.
Sistem Pemasukan Data
Pada bagian ini kita akan mempelajari teknik memasukkan data spasial dari sumber-
sumber di atas ke dalam SIG, antara lain:
1. Digitasi2. Penggunaan GPS
3. Konversi dari sistem lain
II. BAKERJA DENGAN ARCVIEW
16
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
5/36
Sekilas tentang Arc View
ArcView adalah salah satu software pengolah Sistem Informasi Geografi
(SIG/GIS). Sistem Informasi Geografik sendiri merupakan suatu sistem yangdirancang untuk menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menyajikan informasi
geografi. Mungkin anda sudah kenal kenal dengan yang namanya peta. Perludiketahui bahwa peta juga bisa disebut SIG atau istilahnya SIG Konvensional.
Terdapat beberapa perbedaan antara peta di atas kertas (peta analog) dan SIG yang
berbasis komputer. Perbedaannya adalah bahwa peta menampilkan data secara grafis
tanpa melibatkan basis data. Sedangkan SIG adalah suatu sistem yang melibatkan
peta dan basis data. Dengan kata lain peta adalah bagian dari SIG. Sedangkan pada
ArcView anda dapat melakukan beberapa hal yang peta biasa tidak dapatmelakukannya.
Perbedaan pokok antara Peta Analog dengan ArcView adalah bahwa Peta itustatik sedangkan ArcView dinamik. Peta Analog dibuat hanya untuk keperluan yang bersifat umum atau sudah ditentukan. Sebagai contoh, peta topografi menyajikan
unsur-unsur yang general seperti kontur, sungai, jalan, dan sebagainya; Peta jalan
menyajikan jalan dengan nama jalan, unsur-unsur yang penting di sekitar jalan, danbatas-batas jalan yang berfungsi sebagai indeks. Kedua contoh di atas menunjukkan
bahwa peta-peta tersebut memang dibuat untuk keperluan yang bersifat umum atau
keperluan yang sudah ditentukan, dan tidak dapat digunakan untuk keperluan yanglain. Di lain pihak, SIG berkemampuan untuk menyeleksi dan menampilkan
informasi-informasi apa saja yang Anda perlukan, serta mampu mengkomposisikan
unsur-unsur pada peta sesuai dengan keperluan anda. Dengan demikian ArcView
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan Peta Analog.
Suatu komposisi peta di ArcView merupakan gabungan dari beberapa layer yang
disusun secara bertumpuk. Umumnya disebut tema / entitas. Setiap tema merupakanlayer yang dapat digabungkan untuk membentuk suatu peta, sehingga kita selaku
pengguna (user) dapat menampilkan informasi geografis sesuai dengan kebutuhan.
Secara praktis, Arc View biasa digunakan antara lain untuk :
1. Digitasi data citra dari layer monitor (on screen digitizing)
2. Reaktifikasi citra dengan bantuan ekstensi image analysis3. Editing tema dengan drag and drop atau cut and paste
4. Editing tema dengan query item pada tabel5. Konvesri data dari ms-excel atau ms-access menjadi tema baru pada data
spasial yang telah ada6. Pembuatan kontur dengan bantuan ekstensi image analysis dan spasial analis
7. Pembuatan peta 3d dan perhitungan volume dengan bantuan 3d analysis
8. Pengubahan system proyeksi dengan projection utility
17
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
6/36
9. Kemudahan konversi data keperangkat lunak lain, seperti : AUTOCAD,
ARC/INFO MAPINFO dsb
Karakteristik Arc View
Secara garis besar ARCVIEW terdiri atas piranti-piranti dengan berbagai karakteristik
sebagai berikut :
1. Graphical User Interface yang Bersifat Umum
2. User Interface dari "GUI" versi ArcView adalah identik dan dapat 'terbaca' pada semua plafform yang di support oleh ArcView. Sehingga user dapat
dengan leluasa membuka data pada system (platform) yang berlainan.
3. Table Structure (Struktur Tabel)
4. Struktur data ArcView adalah identik dengan semua platform yang di supportoleh ArcView. Data dapat dibuka dan dibaca oleh platform yang berbeda, dan
dapat didistribusikan melalui network ke user lain tanpa diterjemahkan
terlebih dahulu.5. Grafik yang Diintegrasikan dengan DataBase (Basis Data)
6. Istilah yang paling tepat untuk menggambarkan ArcView adalah "geographic
atau graphic database".7. DataBase atau Map Selection
8. Dengan adanya integrasi grafik dengan basis datanya di ArcView, maka
informasi dapat diketahui melalui seleksi basis data atau seleksi grafiknya.9. Menampilkan Raster sebagai Background bagi Vektor
10. Image Raster, seperti Foto Udara, Peta hasil Scan atau Citra satelit dapatdigunakan sebagai background peta (vektor). Sehingga penyajian peta akantampak lebih bagus dan dengan presisi detail yang match dengan Raster
sebagai background. Image raster dari aplikasi bitmap atau aplikasi lainnya
juga dapat digunakan untuk menampilkan logo perusahaan di ArcView.
Beberapa format raster yang dapat dibaca oleh ArcView dapat dilihat padatabel berikut ini:
Tabel 1.1. Format ratser yang dapat dibaca pada program ARCVIEW
Tampilan Interface Arc View
Diagram berikut menunjukkan komponen dari pengguna interface ArcView.
18
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
7/36
Gambar 4.1 Komponen Interface Arc View
Icon / Button
Gambar 4.2 Beberapa Icon dalam bentuk Button
Tools
Gambar 4.3 Beberapa Icon Tools
Beberapa istilah yang dijumpai dalam Software ArcView :
a. Project :Tempat menyimpan file pada saat Anda sedang atau telah bekerja.
19
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
8/36
Setiap project tersimpan dalam file extention (*.apr).
Setiap Project terdiri dari :
Views : Sebuah View merupakan data interaktif yang dapat digunakan
untuk menampilkan hasil gambar, data tabel, dan analisis data yangterdiri dari satu atau beberapa buah layer atau tema informasi geografis.
Tables : Berisi informasi yang menggambarkan tentang sekumpulan
data yang terdiri dari informasi-informasi tentang obyek peta . Tabeldisini berisi tentang data base dari informasi yang kita buat, tables ini
bisa berupa informasi point, garis atau polygon
Charts : Merupakan tampilan presentasi grafis dari informasi
pada tabel.
Layout : Merupakan tata letak untuk melihat segala macamkomponen yang dibuat pada ArcView. Prinsip yang kita gunakan disini
adalah prinsip kartografi.
Scripts : Merupakan program yang ditulis dalam bahasa
program ArcView.
b. Project Window : Merupakan jendela kecil (smaller window) yang berada di
sebelah bawah dari Jendela ArcView (ArcView window). Untitled padaProject Window nampak pada saat pertama kali Anda membuka ArcView.
.Layer : Informasi yang menggambarkan sebuah obyek.
Tema/Theme : Gabungan dari beberapa layer yang membentuk suatususunan
peta
Atribut : Informasi yang menggambarkan keadaan field(terbaca secara
vertikal) dari sebuah layer / theme)
Feature : Sebuah kenampakan, terdiri dari point, garis, maupunpolygon.
Memulai Arc View
Untuk memulai Arc View, buka melalui start menu pada program manager atau klik
dua kali icon pada toolbar windows. Tampilan akan terlihat seperti pada gambar 4.1.
20
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
9/36
Gambar 4.1. Tampilan awal ARCVIEW GIS
Arcview kemudian akan memberikan opsi kepada anda (Gambar 4.2) apakah
akan membuka project yang sudah ada, atau memulai kerja dengan blank project.
Default pilihan opsi ini adalah view yang baru
Gambar 4.2. Opsi pembukan ARCVIEW GIS
Pada Welcome to ArcView GIS box (selanjutnya ditulis dalam bentuk [ ])Create New Project :
With a New View : digunakan untuk memulai view baru
As a blank project : digunakan untuk memulai view baru
Open an existing project : digunakan untuk membuka view yang telah ada
(sudah dikerjakan sebelumnya).
Jika anda memilih default, maka kemudian akan ditampilkan konfirmasi
mengenai penambahan data pada view (Gambar 4.3)
21
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
10/36
Gambar 4.3. Konfrmasi penambahan data pada view
Klik yes pada Gambar 4.3 akan didapatkan view baru seperti pada Gambar 4.4.
Cara lain untuk membuat view baru;
Gambar 4.4. Tampilam view baru
Sebaiknya setiap memulai pekerjaan dengan Arc View, anda mentapkan suatu
directory. tertentu untuk menyimpan hasil. Dengan cara aktifkan menu file dan pilih
set working directory(gambar 4.5)
Gambar 4.5 Penentuan direktori kerja
Ketik nama direktori kerja anda pada kolom isian dan klik ok bila telah selesai
Gambar 4.6. Cara mengisi nama directory kerja
Jika pada Gambar 4.2. anda memilih open an existing projectmaka anda akan
masuk pada membuka file-file yang telah ada, maka arahkan ke directory kerja andamisal : C:\latihan, kemudian klik dua kali pada file dengan extensi .apr, misalnya
final.apr
22
isi nama directory kerja disini
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
11/36
seperti pada Gambar 4.7
Gambar 4.7. Cara mengisi nama directory kerja
Menutup Arc View
1. Menu File
2. Exit atau klik icon X pada sebelah kanan atas atau Tekan Alt + F4.
23
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
12/36
Bekerja Dengan Theme (Tema) / Layer
Dalam menjalankan ArcView, kita harus membuat layer yang diistilakandengan theme
pada Arc View dengan mengklik Icon (seperti pada gambar 4.8). Penambahan tema
atau membuat tema baru Setelah anda klik ganda icon di atas anda akan dimintauntuk memilih satu atau sejumlah direktori data (gambar 4.9). Bila hanya ada satu
tema cukup meklik ganda satu tema saja, tetapi jika anda akan menambahkan
beberapa tema maka anda dapat memilih dengan kombinasi kunci ctrl dan shiftdengan klik kiri mouse.
24
Untuk Menambah Theme baru
Gambar 4.8. Pemilihan theme dari direktori data
Gambar 4.9. Penempatan theme pada Direktori
Gambar 4.10. Penempatan theme dalam View
Format Shp.
Format File Gambar, seperti Jpg, Bmp, Tiff
Dicentang/cek pada box
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
13/36
Selain menambah theme. Dalam bentuk shp, theme juga dalam bentuk ekstensi
gambar seperti JPEG.
Setelah itu :
25
Gambar 4.11. Ekstensi untuk peta dalam bentuk JPEG
Gambar 4.12. Ekstensi untuk peta dalam bentuk JPEG
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
14/36
Membuat Theme baru
Dalam proses mendigitasi, pertama-tama harus membuat suatu folder kerja,
folder kerja tersebut dapat dibuat di drive C atau D sbb. Contoh C:\ latihan\Shp.sebagai tempat menyimpan file digitasi. Setelah itu aktifkan menu File-Set Working
Direktory (lihat gambar4.14)
26
Dicek dulu baru muncul petanya
Gambar 4.13. Tampilan Peta dalam format JPEG dalam View
Gambar 4.14. Menentukan lokasi file kerja
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
15/36
Selanjutnya buka View New Theme (lihat gambar 4.15) digunakan untuk membuat
theme baru.
Theme-theme baru tersebut bisa dalam bentuk point, Line serta Polygon,
sebagai berikut:
1) Point (titik) : digunakan untuk memunculkan simbol Contoh : titik menara,
Titik ketinggian, lokasi industri, dsb.
2) Line : digunakan untuk membuat garis, dapat berbentuk sebagai polygon atautidak. Contoh : batas administrasi, jalan, sungai, dsb.
3) Polygon : digunakan untuk membentuk suatu area yang tertutup dengan batas
yang jelas.Contoh : jenis vegetasi, area, penggunaan lahan.
Pada waktu anda membuat theme baru anda harus memilih salah satu opsi
diatas, seperti pada Gambar 4.7
Membuat feature tipe point
a. Lakukan seperti gambar 3.7, simpan pada directory C:\Pelatihan\Shp\b. Beri nama coba.shp
c. Untuk membuat simbol, klik
27
Gambar 4.15. Menentukan tipe feature yang dipakai dalam peta
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
16/36
Gambar 4.16. Cara pembuatan tema dengan tipe feature point
d. Merubah warna simbol :
1. Klik 2x (kiri atau kanan) coba.shp atau klik icon Edit Legend2. [Legend editor]; klik 2x Simbol
3. [Color Pallete]
4. Apply
Gambar 4.17. Merubah warna symbol
e. Memberi nama label : Klik 2x coba.shp
[Legend editor]; Label
Apply
f. Pemberian Theme Table :
Menu Theme;
Table
[Attribute of Coba.shp]
pilih menu Table, Start Editing
kemudian edit dengan memilih icon Ganti ID dengan angka 1, 2, 3, 4,
pilih menu edit, stop editing Save edit
28
Gambar 4.18. Prosedur pemberian label
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
17/36
g. Mengubah tampilan simbol :
1. Secara keseluruhan : Klik 2x Symbol
[Marker Pallete]
Apply
2. Per obyek :
Legend Type
Unique Value
Values Field; ID
Symbol
[Marker Pallete]
Apply
Membuat feature tipe line
Dari gambar 4.15. (pilih line)
a. Beri nama, garis.shp
b. Membuat garis, klik icon seperti pada gambar 4.19.
Gambar 4.19. Prosedur pembuatan feature line (garis)
c. Merubah warna garis :
Klik 2x garis.shp
[Legend editor]; klik 2x Simbol
[Color Pallete]
Apply
d. Memberi nama garis :
Klik 2x garis.shp
Label
29
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
18/36
Apply
e. Mengubah tampilan garis :
Klik 2x Symbol [Pen Pallete]
Apply
Membuat feature tipe polygon
Membuat theme baru seperti Gambar 4.15 (pilih polygon)
a. Beri nama, bingkai.shp
b. Membuat polygonc. Save dengan nama poligon C:\latihan\Shp
d. Merubah warna polygon : Klik 2x bingkai.shp
[Legend editor]; klik 2x Simbol
[Color Pallete]
Apply
e. Menghilangkan warna polygon :
Klik 2x bingkai.shp
[Legend editor]; klik 2x Simbol
[Fill Pallete]
Apply
f. Memberi nama polygon : Klik 2x polygon.shp
Label dan Apply
30
Membuat bingkai segiempat
Membuat bingkai lingkaranMembuat polygon bebas
Menambah poligon
Menyambung dua polygon
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
19/36
Gambar 4.20. Prosedur pembuatan feature tipe polygon
Beberapa menu tampilan pada View
Setiap data spasial yang digunakan haruslah memiliki system gratikul atau grid.
Apabila data tersebut tidak diproyeksikan kedalam system tertentu , maka Arcview
akan memberikan nilai default decimal degree sebagai unit Mapnya. Komponen Mapini akan mempengaruhi view, di layer tampilan seperti pada gambar 4.21 dan gambar
4.22
Gambar 4.21. Zoom theme yang sedang aktif
31
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
20/36
Gambar 4.22. Menampilkan keseluruhan data
Menyimpan Hasil Kerja pada Project
a. Klik Icon Save Projectb. Menu File
c. Save Project atau Ctrl + S (dalam format ekstensi *.apr)
d. Ok.
Setiap kali file themes yang disimpan pada ArcView selalu terbagi dalam tiga
format, yaitu:
*.dbf : digunakan untuk database
*.shp : file ArcView (digunakan untuk mentransfer ke dalam ArcInfo)
Membuka Tabel
Menu tabel salah satu poject dalam Arc View GIS, kegunaannya sebagai Basis data
spasial, Sebelum bekerja dalam Tabel terlebih dahulu kita membuka view, karena
table tidak akan aktif sebelum buka view. prosedur membuka tabel sebagai berikut :
Klik Icon Open Theme Table prosedur seperti pada Gambar 4.23
[Attribute of *.shp]
Terdapat dua buah kolom masing-masing : shape dan ID
X Point untuk PointX Polyline untuk Line
X Polygon untuk Polygon
32
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
21/36
Gambar 4.23. Cara mengaktifkan menu tabel pada Arcview GIS
Selanjutnya akan terbuka menu tabel seperti pada Gambar 4.23 pada menu tabel ada
beberapa opsi yang sering digunakan, seperti untuk perhitungan (Calculate), Query
Builderdll. Menu-menu ini yang digunakan dalam analisis spasial Sistem Informasi
Geogafis.
33
Pastikan theme yang akan dibuka tabelnya
Klik untuk mengaktifkan tabel
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
22/36
Gambar 4.24. Beberapa opsi menu tabel
Salah satu kegunaan tabel disini adalah untuk pemberian ids (identifikasi) dari titik,garis dan polygon. Tanpa pemberian ids, feature (titik, garis dan polygon) tidak dapat
di identifikasi. Ids ini juga diperlukan dalam manipulasi coverage, sehingga dapatditambahkan infomasi-informasi yang diperlukan untuk analisis. titik dapat
merupakan gambaran suatu lokasi suatu kota, atau lokasi yang lain, garis
menggabarkan suatu sungai, jalan atau batas administrasi, polygon menggambarkan
penggunaan lahan, jenis tanah tipe iklim dll. Maka dari itu ids berfungsi untuk penamaan dan pemberian informasi tambahan dalam suatu coverage. Proses
pembuatan ids mengikuti langkah-langkah berikut.
Menambahkan Field
Anda dapat menambah field/kolom pada tabel yang ada dengan prosedur sebagai
berikut :
Buka Menu Table (seperti pada gambar 4.23 dan 4.24)
Start Editing; (Icon Edit aktif)
34
Calculate
Contoh Tabel
Query Builder
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
23/36
Menu Edit
Add Field
[Field Definition] (hingga didapatkan seperti pada gambar 4.25) Name : Nama Field (Kolom)
Type : Jenis (Number, String, Boolean, Date)
Width : Lebar Field
Decimal Places : angka/digit dalam decimal
Gambar 4.25. Contoh penambahan field.
Menambahkan Record
Menu Table
Start Editing
Menu Edit
Add Record atau Ctrl + A
Gambar 4.26. contoh penambahan record
Modifikasi Tabel
Menu Table
Properties (seperti pada gambar 4.27)
[Table Properties]
Title : Nama Tabel
35
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
24/36
Creator : Pembuat
Visible : mengaktifkan field.
Alias : Untuk mengganti nama field
Gambar 4.27. Tabel Properties untuk memodifikai tabel yang aktif
Menambahkan Table
Data yang akan ditampilkan sudah terlebih dahulu dibuat dalam tables
Tables; Add
Pada file name, pilih file dalam format *.dbf (seperti pada Gambar 4.28)
Pastikan berada dalam direktori (C:\ atau D:\)
List Files of Type: dBASE (*.dbf)
Gambar 4.28. Penampilan menu add table
Menggabungkan Tabel
ArcView dapat melakukan penggabungan dari beberapa tabel. Syaratnya salah satu
nama fieldnya harus sama. Dengan prosedur sebagai berikut (contoh gambar 4.29) :
Aktifkan masing-masing tabel yang akan digabung (join).
36
Setiap field yang di centang
akan aktif pada menu tabel.
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
25/36
Klik tiap-tiap field
Table; Join atau Ctrl + J
Gambar 4.29. Contoh penggabungan tabel
Jika ingin membatalkan tabel yang telah digabung dapat dilakukan dengan posedur
sebagai berikut :
Aktifkan tabel yang sudah digabung
Table
Remove All Joins
Bekerja dengan Tabel dan View
Tabel dapat digunakan untuk mengidentifikasi themes feature : seperti pada gambar
4.30. warna kuning pada tabel adalah obyek yang deselect pada view. prosedurnya
sebagai berikut :
Memilih record (keadaan aktif record ditandai dengan warna background
kuning). Bandingkan tampilan tersebut pada View.
37
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
26/36
Gambar 4.30. Tampilan view dan tabel sekaligus
Menggunakan atribut yang berasal dari tabel, seperti pada gambar 4.31
Klik icon Query Builder
Klik 2x Item yang berada di Fields
Pilih icon
Klik 2x Item yang berada di Values
Klik Add To Set
Gambar 4.31. opsi menu query untuk mencari atau identifikai obyek
Menyimpan hasil kerja pada Table :
Menu Table
Save Edits
[Save Edits]
Yes.
38
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
27/36
FUNGSI ANALISIS DATA GEOSPASIAL
Operasi Geoprocessing
Fungsi analisis dan modeling dengan menggunakan ekstension Geoprocessing.Aktifkan ekstension geoprocessing dengan cara pilih menu File-ekstensions.. lalu
beri centang pada box geoprocessing.
Gambar 5.1 Ekstension Geoprocessing
a. DissolveProses dissolve akan menggabungkan feature yang berada dalam satu theme
berdasarkan nilai dari attribute yang telah ditentukan. Proses ini akan
mengumpulkan beberapa feature yang mempunyai nilai yang sama padasebuah attribute yang telah ditentukan.
Gambar 5.2 Proses Dissolve
b. Merge
Merge merupakan suatu proses untuk membuat satu theme yang mengandung
feature yang berasal dari dua atau lebih theme. Dengan kata lain, proses ini
akan menambahkan feature dari dua atau lebih theme kedalam sebuah theme.Dalam proses ini, attribute yang mempunyai nama yang sama akan tetap di
simpan dan digunakan.
Gambar 5.3 Proses Merge
c. ClipClip merupakan suatu proses untuk membuat suatu theme baru dengan meng-
overlay-kan feature dari dua buah theme. Salah satu dari dua theme tersebut
haruslay merupakan polygon theme yang disebut overlay theme. Proses clip
39
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
28/36
menggunakan sebuah clip theme yang berfungsi sebagai cookie cutter untuk
mengclip sebuah input theme, namun dalam prosesnya tidak mengubah
attribute theme tersebut.
Gambar 5.4 Proses Clip
d. Intersect
Proses intersect digunakan untuk mengintegrasikan dua buah spasial data.Dalam prosesnya sebuah input theme akan integrasikan dengan sebuah
overlay theme untuk menghasilkan sebuah output theme. Output theme
mengandung feature dari overlay theme dan hanya feature dari input theme
yang overlaid dengan feature dari overlay theme. Feature lainnya akandihilangkan.
Gambar 5.5 Proses Intersect
e. Union
Proses union akan menghasilkan sebuah theme baru dengan mengoverlaykandua buah polygon theme yang mengandung seluruh feature dan attribute (full
extent) dari dua buah polygon.
Gambar 5.6 Proses Union
f. Assign Data by Location
Proses Assign Data by Location akan melakukan sebuah spasial join dari dua
buah theme yang ditentukan berdasarkan hubungan spasial (spatial
relationship) antara feature dari kedua buah theme tersebut.
Gambar 5.6 Proses Assign Data by Location
40
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
29/36
Bekerja dengan Buffer
Buffer merupakan pemodelan spasial yang dibangun dengan arah ke luar danatau ke dalam untuk melindungi elemen-elemen spasial yang berupa titik,
garis atau polygon. Aktifkan create buffer dengan Theme-Create Buffer
Gambar 5.7 Operasi Buffer
Pemasukkan data pengukuran (GPS)
Salah satu metode pemasukan data dalam SIG adalah dengan menggunakanspereadsheet.
a. Input data pengukuran (GPS)Buka file Data GPS.xls pada folder C:\latihan\Data Pengukuran lalu
simpan (save as) data hasil pengukuran tersebut ke dalam format *.txt
(delimited text) atau *.dbf IV (dbase IV).b. Menambahkan table koordinat
Pada program Arcview, input data dengan fasilitas add table.
Gambar 5.9 Add Table
c. Menampilkan ke dalam view.
41
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
30/36
Gunakan menu View-Add Event Theme akan muncul kotak dialog add event
theme. Lalu isilah items nama table data gps , field yang mempresentasikan
absis X dan field yang mempresentasikan ordinat Y. lalu tekan ok.
Gambar 5.10 Menampilkan titik-titik koordinat ke dalam view
42
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
31/36
VI. BAKERJA DENGAN LAYOUT
Sistem Proyeksi Pada Theme
a. Mengecek system proyeksi
Salah satu ciri dari data spasial adalah terdefinisi secara geografi, artinya
mempunyai titik koordinat. Seringkali kita menggunakan data spasial dari
berbagai sumber. Untuk dapat menampilkan skala yang akurat, persyaratanyang diminta Arc View adalah keseragaman proyeksi data spasial yang di
tampilkan pada layer view. Anda dapat mengecek kelengkapan proyeksi data
spasial dengan mengaktifkan properties pada menu view.
Gambar 6.1. Pengaktifan fungsi Properties pada menu view
View properties berisi sejumlah keterangan mengenai data spasial yang
sedang aktif. Bila data anda bukan merupakan data proyeksi maka pada nilaimap unit akan memperlihat data unknown demikian pula pada distance unit.
Arcview system gratikulnya lebih familiar dinyatakan dengan derajat decimal
(decimal degrees), jika anda tidak memproyeksikan data yang digunakan
maka tetapkallah map unitnya sebagai decimal degrees.
Gambar 6.2. Beberapa komponen view properties
Gambar 6.3. Kategori dan tipe proyeksi
Dasar-dasar kartografi
43
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
32/36
Kartografi adalah ilmu pengetahuan dan seni untuk membuat peta dan grafik atau
ilmu yang mempelajari tentang peta, dokumen ilmiah dan karya seni. Termasuk
di dalamnya adalah kartografi digital.Hal-hal yang penting dalam pembuatan peta
Dengan banyaknya kemudahan yang diberikan oleh perangkat lunak SIG, proses
pembuatan peta menjadi sangat mudah, termasuk di dalamnya kemudahan untukmemenuhi standard yang ada. Untuk itu, berikut disampaikan standard peta yang
baik:
Menampilkan suatu lokasi dan/atau atribut.
Menampilkan suatu hubungan, baik antar lokasi (jarak), antar atribut (suhu vsvegetasi), antara lokasi dan atribut (produksi dan distribusi), dan antar atribut
hasil penghitungan (income per capita).
Mempunyai skala atau referensi untuk orientasi jarak atau lokasi.
Mempunyai informasi mengenai koordinat atau sistem proyeksi yangdigunakan.
Menggunakan tanda-tanda atau simbologi yang sistematik.
Mempunyai informasi tekstual seperti judul atau legenda.
Membuat layout peta
Layout (tata letak) peta di design dengan menggunakan software Arcview.
Adapun langkah-langkah layout peta, ada hal yang menjadi pehatian daripermaslahan ini yaitu bahwa kita dituntut untuk selalu kreatif dalam membuat
suatu peta (kartografi) yang menarik perhatian atau mudah digunakan user,memiliki nilai estetika, dapat membuat symbol yang mewakili segala obyekdalam peta, dan beberapa hal lain yang erat kaitannya dengan kaidah kartografi.
Langkah-langkah umum sebagai berikut
a. Mempersiapkan layout dalam ukuran yang sebenarnya
Aktifkan window project dan pilih ikon Layout, dan klikNew. Layout
kosong akan muncul di layar.
Untuk mengatur ukuran kertas yang akan digunakan, pilihLayout Page
Setup dari menu utama. Dari daftar ukuran kertas, pilih ukuran yang anda
inginkan, dalam hal ini pilih A4. Dengan sendirinya unit ukuran akan
berganti menjadi cm. Anda juga bisa mengatur margin dari layout, yangdigambarkan dengan garis biru yang mengelilingi layout; garis ini hanyaberfungsi sebagai tanda di layar dan tidak akan dicetak. Ganti orientasi
kertas menjadiLandscape dan klik tombol OK.
44
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
33/36
Gambar 6.4 Pengaturan Page Setup Pada Layout
Untuk mengganti jarak dan sifat grid lainnya, pilih Layout Properties
dari menu utama. Seperti halnya margin, titik-titik grid juga tidak akanmuncul pada saat dicetak.
b. Menambahkan komponen utama peta
Kalau kita hendak membuat peta yang baik, ada beberapa komponen
utama yang harus ada pada setiap peta: peta itu sendiri (yang ditampilkanoleh View), legenda (yang ada pada daftar isi), skala, dan arah mata-
angin. Berikut akan kita pelajari bagaimana menambahkan komponen-
komponen tersebut pada layout yang telah kita persiapkan di atas.
Tambahkan komponen grafis peta dengan cara mengaktifkan window
Layout dan klik tombol yang terdapat pada ikon di bagian View Frame. Letakkan kursor di tempat yang diinginkan dan drag mouse sampai pada
ukuran yang dikehendaki. Pada dialog View Frame Properties yangmuncul, isikan informasi yang diinginkan. Tuliskan nama View yang
akan ditampilkan pada peta dan informasi lain.
Tambahkan komponen legenda, dengan mengklik tombol yang berada
View Frame ikon. Letakkan di tempat yang diinginkan dan muncul dialog
Legend Frame Properties dan isikan nama View Frame yang
diinginkan.
45
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
34/36
Gambar 6.5 Menambahkan Komponen Grafis Peta
Dalam merancang layout, grid layout ditampilkan untuk menolong anda.
Untuk menambahkan grid Lat/Lon maupun lainnya, aktifkan extenstion
Graticule and Measured Grid melalui FileExtension, pilih yangdiinginkan dan klikOK. Klik tombol Graticule and Measured Gridmaka akan muncul kotak dialog.
Gambar 6.6 Menambahkan Grid pada Layout
46
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
35/36
Tambahkan komponen skala dengan mengklik tombol yang berada
pada View Frame ikon juga. Letakkan di tempat yang diinginkan dan
isikan informasi pada dialog Scale Bar Properties yang muncul, lalupilih frame view yang anda inginkan lalu klikok.
Gambar 6.7 Menambahkan Skala Angka dan Batang pada Peta
Tambahkan komponen legenda dengan mengklik tombol yang beradapada View Frame ikon juga. Drag di tempat yang diinginkan lalu pilih
frame view yang anda inginkan lalu klikok.
Gambar 6.8 Menambahkan Legenda
Tambahkan komponen arah mata angin. Kilk tombol dan letakkan di
tempat yang diinginkan.
Gambar 6.9 Menambahkan Arah Mata Angin
47
-
8/14/2019 Modul Gis Sku
36/36
c. Menambahkan komponen lain
Selain komponen utama di atas, ArcView juga menyediakan beberapa
informasi yang dapat di tampilkan dalam layout yang akan dibuat.
Fasilitas untuk menambahkan komponen-komponen ini tersedia pada ikondi bawah View Frame.
Untuk menambahkan Chart, gunakan tombol dengan cara yang sama
seperti di atas.
Untuk menambahkan Tabel, gunakan tombol juga dengan cara yang
sama.
Yang terakhir adalah fasilitas yang disediakan untuk menambahkan
komponen gambar atau grafis lainnya dengan menggunakan tombol .
Untuk menambahkan text, gunakan tombo-tombol
Jika diinginkan untuk mengubah layout yang sudah ada, pastikan bahwa
hal tersebut dikerjakan pada saat ikon aktif.
Untuk membuat batas di sekeliling peta, gunakan tombol yang akan
menghasilkan kotak empat panjang. Jika anda ingin melengkapi pembatas
dengan graticule, anda memerlukan extension tambahan pada ArcViewyaitu Graticule and Measured Grids.
Anda bisa menyimpan layout ini sebagai template referensi dengan
memilih Layout Store As Template, dan beri nama sesuai dengan yangdikehendaki.
Jika tampilan peta pada layout sudah sesuai dengan yang diinginkan, peta
siap untuk dicetak. KlikFile, lalu Print Setup. Pilih printer dan tekan OK(lihat gambar di pojok kanan atas).
Simpan hasil kerja anda dengan mengklik tombol atau dengan memilih darimenu utama File Save Project.