modul 7b hysys-multi stage separation

8/18/2019 Modul 7B Hysys-Multi Stage Separation

1/148

KMI Goes to ampusPelatihan Simulasi Proses

Teknik Kimia UI - 18, 25 November & 2 Desember 2006Teknik Kimia UI - 22, 29 September & 6 Oktober 2007

Mohammad Darwis


2/148

Problem 1 :Multi StageSeparation


3/148

Problem 1 : DeskripsiProses stabilisasi bertingkat, ditunjukkan pada PFD, memisahkan aliranumpan (1050 psia & 135 deg F) menjadi produk gas dan liquid. Tigatahap separasi terjadi pada tekanan 260, 80, dan 20 psia untuk

menstabilisasi crude. Sebuah crude heater disediakan sebelum tahapkedua yang digunakan untuk memenuhi spesifikasi crude vapor pressure15 psia pada 100 oF.

Gas yang di-flash dari separator dimasukkan ke tiga-stage kompresor sentrifugal dengan tekanan keluaran pada stage terakhir adalah 750 psia.Dua stage kompresor pertama mengontrol dua stage separasi padatekanan yang rendah. Keluaran dari masing-masing stage kompresor didinginkan hingga 100 oF dan dimasukkan ke scrubber yang liquid-nyadirecycle ke salah satu dari stage separator. Liquid scrubber stagepertama direcycle menuju low pressure separator, sedangkan liquidscrubber stage kedua dan ketiga direcycle menuju intermediet pressure

separator. Asumsikan terjadi pressure drop sebesar 5 psi pada setiap cooler dan

crude heater, dan efisiensi adiabatik dari kompresor adalah 0.72.


4/148

Problem 1 : DeskripsiKomposisi umpan & properties komponennya :


5/148

Problem 1 : PFD


6/148

Problem 1 : StrategiKita akan buat flowsheet problem 1 dengan langkah-langkah di bawah ini.

Tentukan simulation basis – Peng Robinson

Tentukan aliran umpan / feed

Buat flowsheet secara bertahap dan asumsikan temperatur outlet yang sesuai darialiran keluaran blok heater.

Abaikan stream recycle (seolah-olah tidak ada) sehingga hanya ada 1 stream yang

masuk ke mixer-1 dan mixer-2.

Setelah simulator konvergen, define stream recycle dengan stream liquid outletseparator (yang telah terhitung) dan hubungkan ke blok mixer yang tepat.

Buat blok RECYCLE dan hubungkan dengan aliran inlet (liquid outlet from

separator) dan outlet (stream recycle yang masuk ke mixer).

Setelah simulator konvergen dengan aliran recycle yang terhubungkan, buatlah

sebuah blok ADJUST untuk memenuhi spesifikasi TVP crude. Tetapi terlebih

dahulu buat sebuah cold properties utility yang akan menjadi referensi untuk aliran

keluaran crude. Sehingga blok adjust dapat mengakses TVP dari aliran crude yang

direferensikan pada utility ini.


7/148

Problem 1 : Pertanyaan

1. Dimanakah anda akan menempatkan aliran recycle ?

2. Berapakah temperatur keluaran dari heater ?

3. Berapakah flow rate dari gas ?

4. Berapakah flow rate liquid ?


8/148

Problem 1 : Langkah DetailDari menu : Pilih File , New , Case.


9/148

Problem 1 : Langkah Detail• Dari tab Components tambah Component List

dengan tekan Add .


10/148

Problem 1 : Langkah Detail Akan muncul Component List View .Tambahkankomponen yang diinginkan dengan tekan Add Pure .


11/148

Problem 1 : Langkah DetailTutup Component List View . Dari tab Hypotheticalstambahkan Hypothetical Groups dengan tekan Add .


12/148

Problem 1 : Langkah DetailTambahkan Hypothetical component dengan tekan AddHypo sebanyak component yang diinginkan.


13/148

Problem 1 : Langkah DetailUbah nama component tersebut sesuai yang diinginkanpada kolom Nam e dan masukan nilai-nilai yang sudahdiketahui pada kolom yang sesuai.


14/148

Problem 1 : Langkah DetailNilai dari variabel-variabel yang belum diketahui dapatdiestimasi dengan tekan Estimate Unknown Props .

Anda dapat memilih metoda yang akan digunakan dalamestimasi dengan tekan Estimation Methods.


15/148

Problem 1 : Langkah DetailSetelah tekan Estimate Unknown Props, nilai dari variabel-variabel yang belum diketahui akan muncul. Nilai ini akan berbeda

jika methods yang digunakan berbeda. Nilai yang berwarna BIRU

adalah inputan. Nilai yang berwarna MERAH adalah hasil estimasi.


16/148

Problem 1 : Langkah DetailTutup Tabular Hypothetical Input.


17/148

Problem 1 : Langkah Detailkembali ke tab Components .


18/148

Problem 1 : Langkah DetailTekan View, akan muncul seperti di bawah ini.


19/148

Problem 1 : Langkah DetailPilih Hypothetical pada kolom Add Component , makahypothetical component tampak seperti di bawah ini.


20/148

Problem 1 : Langkah DetailPindahkan hypothetical component tersebut ke SelectedComponents dengan tekan Add Group. Anda bisamemindahkan satu persatu dengan tekan Add Hypo .


21/148

Problem 1 : Langkah DetailTutup Component List View dan tekan tab Fluid Pkgs .


22/148

Problem 1 : Langkah DetailTambahkan Fluid Package yang akan dipakai dengantekan Add , maka akan tampak seperti di bawah ini.


23/148

Problem 1 : Langkah DetailPilih salah satu Property Package yang diinginkan.Setelah dipilih tutup sheet Fluid Package : Basis-1


24/148

Problem 1 : Langkah Detail Akan tampak tampilan seperti dibawah ini.

Tekan Enter Simulation Environment .


25/148

Problem 1 : Langkah Detail Akan tampak tampilan seperti dibawah ini.


26/148

Problem 1 : Langkah DetailDari menu : Pilih File , Save As. Tekan Save As.


27/148

Problem 1 : Langkah Detail Akan muncul seperti dibawah. Tulis nama file-nya dan tekan Save .


28/148

Problem 1 : Langkah Detail Akan muncul tampilan seperti dibawah ini.


29/148

Problem 1 : Langkah Detail• Dari Menu, pilih Tools, Preferences. Pilih

Variabels .


30/148

Problem 1 : Langkah Detail• Pilih Unit Set di Available Unit Sets dan maintain unit

untuk setiap besaran pada Display Unit .


31/148

Problem 1 : Langkah DetailDari menu, Pilih Flowsheet , Palette atau tekan F4 atau tekanobject Palette untuk mengeluarkan Object Palette.

bl k h l


32/148

Problem 1 : Langkah DetailClick Material Stream pada Object Palette.

P bl 1 L k h D il


33/148

Problem 1 : Langkah DetailDouble-click pada Material Stream. Dari tab Worksheet , PilihComposition .

P bl 1 L k h D il


34/148

Problem 1 : Langkah Detail Akan tampak seperti di bawah ini.


35/148

P bl 1 L k h D t il


36/148

Problem 1 : Langkah DetailSetelah anda memasukan satu nilai dan anda tekan enter untukmengisi nilai yang lain, akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

Anda tidak perlu tekan Normalize (agar jumlah mole fraction = 1) sebabbasisnya bukan mole fractions atau mass fraction.

P bl 1 L gk h D t il


37/148

Problem 1 : Langkah DetailTekan tab OK , maka akan tampak seperti di bawah ini.

P bl 1 L gk h D t il


38/148

Problem 1 : Langkah DetailDari tab Worksheet , Pilih Conditions , Ketik “Feed” pada barisStream Name , masukkan nilai “ 135 F “ pada baris Temperature,dan “1050 psia ” pada baris Pressure.

Problem 1 : Langkah Detail


39/148

Problem 1 : Langkah Detail• Tutup form Material Stream Feed tersebut

maka akan tampak seperti di bawah ini.



40/148

Problem 1 : Langkah Detail• Click Separator pada Object Palette dan

pindahkan ke layar.



41/148

Problem 1 : Langkah DetailDouble-click pada Separator tersebut. Dari tab Design , ketik“Flash_1” pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream“Feed” pada inlet, stream “ Vap_F1” pada Vapour Outlet dan stream“Liq_F1” pada Liquid Outlet. Hasilnya seperti dibawah ini.



42/148

Problem 1 : Langkah DetailDari tab Design , Pilih Parameters , masukan “790 psi” pada barisInlet[psi] pada kolom Delta P .



43/148

Problem 1 : Langkah Detail Atau dari tab Worksheet , pilih Conditions , masukan “260 psia” padabaris pressure dan kolom stream Liq_ F1 . (Pilih salah satu, tidak bolehkeduanya).



44/148

Problem 1 : Langkah DetailTutup form Flash_1 tersebut maka akan tampakseperti di bawah ini.



45/148

Problem 1 : Langkah DetailClick Heater pada Object Palette dan pindahkan kelayar.



46/148

Problem 1 : Langkah DetailDouble-click pada Heater tersebut. Dari tab Design , ketik “Heater”pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream “Liq_F1”pada kolom Inlet , stream “ Q_Heater” pada kolom Energy , stream“Outlet_Heater” pada kolom Outlet .



47/148

Problem 1 : Langkah DetailDari tab Design , Pilih Parameters , masukan “5 psi” pada kolomDelta P . Atau pilih tab Worksheet , pilih Conditions , masukan “255psia” pada baris Pressure dan kolom Feed_F2 (Pilih salah satu,tidak boleh keduanya).



48/148


Kita asumsikan temperature pada outletheater. Temperature ini nanti akan di-adjust sehingga memberikan crude

vapor pressure sebesar 15 psia pada100 deg F pada crude yang dihasilkansystem ini (liquid outlet Flash_3 ).Temperature diambil 200 deg F.



49/148




50/148

Problem 1 : Langkah DetailTutup form Heater tersebut maka akan tampakseperti di bawah ini.



51/148

Problem 1 : Langkah DetailClick Mixer pada Object Palette dan pindahkanke layar.


52/148



53/148

gTutup form Mixer tersebut maka akan tampakseperti di bawah ini.



54/148

gClick Separator pada Object Palette danpindahkan ke layar.



55/148

gDouble-click pada Separator tersebut. Dari tab Design , ketik“Flash_2” pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream“Feed_F2” pada inlet, stream “ Vap_F2” pada Vapour Outlet danstream “Liq_F2” pada Liquid Outlet.



56/148

gDari tab Design , Pilih Parameters , masukan “175 psi” pada barisInlet[psi] pada kolom Delta P .



57/148

g Atau dari tab Worksheet , pilih Conditions , masukan “80 psia” padabaris pressure dan kolom stream Liq_F2 . (Pilih salah satu, tidak bolehkeduanya).



58/148

gTutup form Separator tersebut, maka akantampak seperti di bawah ini.



59/148

gClick Mixer pada Object Palette dan pindahkanke layar.



60/148

Double-click pada Mixer tersebut. Dari tab Design , ketik “Mixer_2”pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream “Liq_F2”pada kolom inlets dan ketik “Feed_F3” pada kolom Outlet.



61/148

Tutup form Mixer tersebut, maka akan tampakseperti di bawah ini.



62/148

Click Separator pada Object Palette danpindahkan ke layar.



63/148

Double-click pada Separator tersebut. Dari tab Design , ketik“Flash_3” pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream“Feed_F3” pada inlet, stream “ Vap_F3” pada Vapour Outlet danstream “Crude” pada Liquid Outlet.



64/148

Atau dari tab Worksheet , pilih Conditions , masukan “20 psia” padabaris pressure dan kolom stream Liq_F2 . (Pilih salah satu, tidak bolehkeduanya).



65/148

Tutup form Separator tersebut, maka akan tampak seperti di bawah ini.



66/148

Click Compressor pada Object Palette dan pindahkan ke layar.



67/148

Double-click pada Compressor tersebut. Dari tab Design , ketik“Comp_1” pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream“Vap_F3” pada kolom Inlet , stream “ Outlet_C1” pada kolom Outletdan “Q_Comp1” pada kolom Energy .



68/148

Dari tab Design , Pilih Parameters , ketik “72” pada baris AdiabaticEfficiency pada kolom Efficiency. Jika anda mengetahui Duty yangdiperlukan agar pressure gas yang dihasilkan sebesar 80 psia, ketikpada kolom Duty .



69/148

Jika anda tidak mengetahui duty tetapi mengetahui pressure yangdiinginkan, dari tab Worksheet , pilih Conditions, masukan “80 psia”pada baris Pressure pada kolom Outlet_C1 . Maka Duty -nya akanterhitung secara sendirinya.



70/148

Tutup form Compressor tersebut, maka akan tampak seperti dibawah ini.



71/148

Click Mixer pada Object Palette dan pindahkan ke layar.



72/148

Double-click pada Mixer tersebut. Dari tab Design , ketik “Mixer_3”pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream “Outlet_C1”dan “Vap_F2Outlet_C1” pada kolom inlets dan ketik “Feed_Cool1”pada kolom Outlet.



73/148

Tutup form Mixer tersebut, maka akan tampak seperti di bawah ini.



74/148

Click Cooler pada Object Palette dan pindahkan ke layar.



75/148

Double-click pada Cooler tersebut. Dari tab Design , ketik “Cool_1”pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream“Feed_Cool1” pada kolom Inlet , stream “ Q_Cool1” pada kolomEnergy , stream “Feed_F4” pada kolom Outlet .


76/148



77/148

Dari tab Worksheet , pilih Conditions, masukan “ 100 F ”pada baris Temperature pada kolom Feed_F4 .



78/148

Tutup form Cooler tersebut, maka akan tampak seperti di bawah ini.


79/148



80/148

Double-click pada Separator tersebut. Dari tab Design , ketik“Flash_4” pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream“Feed_F4” pada inlet, stream “ Vap_F4” pada Vapour Outlet danstream “Liq_F4” pada Liquid Outlet.



81/148

Tutup form Separator tersebut, maka akan tampak seperti di bawah ini.


82/148



83/148

Double-click pada Compressor tersebut. Dari tab Design , ketik“Comp_2” pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream“Vap_F4” pada kolom Inlet , stream “ Outlet_C2” pada kolom Outletdan “Q_Comp2” pada kolom Energy .



84/148

Dari tab Design , Pilih Parameters , ketik “72” pada baris AdiabaticEfficiency pada kolom Efficiency. Jika anda mengetahui Duty yangdiperlukan agar pressure gas yang dihasilkan sebesar 260 psia,ketik pada kolom Duty .



85/148

Jika anda tidak mengetahui duty tetapi mengetahui pressure yangdiinginkan, dari tab Worksheet , pilih Conditions, masukan “260psia” pada baris Pressure pada kolom Outlet_C2 . Maka Duty -nyaakan terhitung secara sendirinya.



86/148

Tutup form Compressor tersebut, akan tampak seperti di bawah ini.



87/148

Click Mixer pada Object Palette dan pindahkan ke layar.


88/148

Problem 1 : Langkah Detailf b k k k d b h


89/148


Problem 1 : Langkah DetailCli k C l d Obj P l d i d hk k l


90/148

Click Cooler pada Object Palette dan pindahkan ke layar.

Problem 1 : Langkah DetailD bl li k d C l t b t D i t b D i k tik “C l 2”


91/148

Double-click pada Cooler tersebut. Dari tab Design , ketik “Cool_2”pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream“Feed_Cool2” pada kolom Inlet , stream “ Q_Cool2” pada kolomEnergy , stream “Feed_F5” pada kolom Outlet .

Problem 1 : Langkah DetailD i t b D ig Pilih P t k “5 i” d k l


92/148

Dari tab Design , Pilih Parameters , masukan “5 psi” pada kolomDelta P . Atau pilih tab Worksheet , pilih Conditions , masukan “255psia” pada baris Pressure dan kolom Out_Cool1 (pilih salah satu,tidak boleh keduanya).

Problem 1 : Langkah DetailD i t b W k h t ilih C diti k “ 100 F ”


93/148

Dari tab Worksheet , pilih Conditions, masukan “ 100 F ”pada baris Temperature pada kolom Feed_F5 .

Problem 1 : Langkah DetailTutup form Cooler tersebut maka akan tampak seperti di bawah ini


94/148


Problem 1 : Langkah DetailClick Separator pada Object Palette dan pindahkan ke layar


95/148

Click Separator pada Object Palette dan pindahkan ke layar.

Problem 1 : Langkah DetailDouble-click pada Separator tersebut Dari tab Design ketik


96/148

Double-click pada Separator tersebut. Dari tab Design , ketik“Flash_5” pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream“Feed_F5” pada inlet, stream “ Vap_F5” pada Vapour Outlet danstream “Liq_F5” pada Liquid Outlet.

Problem 1 : Langkah DetailTutup form Separator tersebut, maka akan tampak seperti di bawah ini.


97/148

Problem 1 : Langkah DetailClick Compressor pada Object Palette dan pindahkan ke layar


98/148

Click Compressor pada Object Palette dan pindahkan ke layar.

Problem 1 : Langkah DetailDouble-click pada Compressor tersebut. Dari tab Design , ketik“C 3” d b i N Pilih C i k


99/148

Double click pada Compressor tersebut. Dari tab Design , ketik“Comp_3” pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream“Vap_F5” pada kolom Inlet , stream “ Feed_Cool3” pada kolomOutlet dan “Q_Comp3” pada kolom Energy .

Problem 1 : Langkah DetailDari tab Design , Pilih Parameters , ketik “72” pada baris AdiabaticEfficiency pada kolom Efficiency Jika anda mengetahui Duty yang


100/148

Dari tab Design , Pilih Parameters , ketik 72 pada baris AdiabaticEfficiency pada kolom Efficiency. Jika anda mengetahui Duty yangdiperlukan agar pressure gas yang dihasilkan sebesar 750 psia,ketik pada kolom Duty .

Problem 1 : Langkah DetailJika anda tidak mengetahui duty tetapi mengetahui pressure yangdiinginkan dari tab Worksheet pilih Conditions masukan “750


101/148

g y p g p y gdiinginkan, dari tab Worksheet , pilih Conditions, masukan “750psia” pada baris Pressure pada kolom Feed_Cool3 . Maka Duty -nya akan terhitung secara sendirinya.

Problem 1 : Langkah DetailTutup form Compressor tersebut, maka akan tampak seperti dibawah ini


102/148

p p , p pbawah ini.

Problem 1 : Langkah DetailClick Cooler pada Object Palette dan pindahkan ke layar.


103/148

p j p y

Problem 1 : Langkah DetailDouble-click pada Cooler tersebut. Dari tab Design , ketik “Cool_3”pada baris Name Pilih Connections masukan stream


104/148

pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream“Feed_Cool3” pada kolom Inlet , stream “ Q_Cool3” pada kolomEnergy , stream “Feed_F6” pada kolom Outlet .

Problem 1 : Langkah DetailDari tab Design , Pilih Parameters , masukan “5 psi” pada kolomDelta P Atau pilih tab Worksheet pilih Conditions masukan “745


105/148

Delta P . Atau pilih tab Worksheet , pilih Conditions , masukan 745psia” pada baris Pressure dan kolom Feed_F6 (pilih salah satu,tidak boleh keduanya).


106/148




107/148


Click Separator pada Object Palette dan pindahkan ke layar.


108/148


Double-click pada Separator tersebut. Dari tab Design , ketik“Flash_6” pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream


109/148

p , ,“Feed_F6” pada inlet, stream “ Gas” pada Vapour Outlet dan stream“Liq_F6” pada Liquid Outlet.

Problem 1 : Langkah DetailTutup form Separator tersebut, maka akan tampak seperti di bawah ini.


110/148


111/148

Double-click pada Mixer tersebut. Dari tab Design , ketik “Mixer_5”pada baris Name, Pilih Connections , masukan stream “Liq_F5” dan



112/148

“Liq_F6” pada kolom inlets dan ketik “Liq_Return” pada kolomOutlet.




113/148


Define stream “Recycle_1” dan “Recycle_2” . Untuklangkah awal kita ambil stream “Recycle_1” samad t Li R t ” d t “R l 1”


114/148

dengan stream Liq_Return” dan stream “Recycle_1”sama dengan stream “Liq_F4”.


Tekan tab “Define From Other Stream” pada stream “Recycle_1”.Pilih “Liq_Return” pada kolom Available Streams dan tekan tabOK


115/148

OK.


Hasilnya tampak seperti di bawah ini.


116/148


Tekan tab “Define From Other Stream” pada stream “Recycle_2”.Pilih “Liq_F4” pada kolom Available Streams dan tekan tab OK.


117/148




118/148

Problem 1 : Langkah DetailGabungkan stream Recycle_1 dengan streamOutlet_Heater dengan menggunakan Mixer_1.


119/148

Problem 1 : Langkah DetailGabungkan stream Recycle_2 dengan stream Liq_F2dengan menggunakan Mixer_2.


120/148




121/148

Problem 1 : Langkah DetailClick Recycle sebanyak 2 pada Object Palette dan pindahkan kelayar.


122/148

Problem 1 : Langkah DetailDouble-click pada Recycle tersebut. Dari tab Connections , ketik“RCY-1” pada baris Name, input stream “Liq_Return” pada kolomInlet dan “Recycle 1” pada kolom Outlet


123/148

Inlet dan Recycle_1 pada kolom Outlet.

Problem 1 : Langkah DetailDouble-click pada Recycle tersebut. Dari tab Connections , ketik“RCY-2” pada baris Name, input stream “Liq_F4” pada kolom Inletdan “Recycle 2” pada kolom Outlet.


124/148

dan Recycle_2 pada kolom Outlet.

Problem 1 : Langkah DetailKalkulasi berlangsung sangat cepat, Recycle sudahkonvergen (OK) .Hasilnya seperti tampak dibawah ini.


125/148


Recycle-1-nya tampak seperti di bawah ini.


126/148



127/148


Recycle-2-nya tampak seperti di bawah ini.


128/148



129/148


Flowsheet telah komplit dan simulator sudahkonvergen. Sekarang kita mencari temperature


130/148

pada outlet heater yang akan memberikancrude vapor pressure sebesar 15 psia pada100 deg F pada crude yang dihasilkansystem ini (liquid outlet Flash_3 ). Untuk tujuanini kita menggunakan blok ADJUST .

Tetapi terlebih dahulu kita harus memunculkan

variabel crude vapor pressure pada Utility distream Crude .


131/148

Problem 1 : Langkah DetailTekan tab Create untuk membuat utility yang diinginkan. Hasilnyaseperti dibawah ini.


132/148

Problem 1 : Langkah DetailSelect Cold Properties dan tekan tab Add Utility . Hasilnya sepertidibawah ini.


133/148


Tutup form Cold Properties maka akan tampak seperti dibawah ini.


134/148

Problem 1 : Langkah DetailClick Adjust pada Object Palette dan pindahkan ke layar.


135/148


Double-click pada Adjust . Dari tab Connections , ketik“Adjust” pada baris Name.


136/148


137/148

Problem 1 : Langkah Detail Akan tampak seperti di bawah ini.


138/148

Problem 1 : Langkah DetailTekan tab Select Var pada kolom Target Variable , untuk memilihvaribel yang menjadi target. Pilih “ Utilities ” pada kolom ObjectFilter dan pilih “ True VP at 100 F ” pada kolom Variable . Tekan tab“OK”


139/148

OK .


Akan tampak seperti di bawah ini.


140/148

Problem 1 : Langkah DetailMasukan “ 15 psia ” di kolom Specific Target Value pada kolomTarget Value .


141/148

Problem 1 : Langkah DetailDari tab Parameters , masukan “0.01” pada baris Tolerance ,masukan “18” pada baris Step Size , masukan “0” pada barisMinimum , “1000” pada baris Maximum dan “1000” pada barisMaximum Iterations .


142/148

Maximum Iterations .

Problem 1 : Langkah Detail Adjust akan running secara cepat karena telah diberiharga awal ( 200 deg F ) dan konvergen. Tutup form

Adjust tersebut maka akan tampak seperti di bawah ini.


143/148

Problem 1 : Langkah DetailTrue vapor pressure (100 F) pada stream crudemenunjukan 14.9912 psia . Hasilnya seperti tampakdibawah ini.


144/148

Problem 1 : Langkah DetailTemperature pada outlet heater adalah 144.33 deg F.


145/148

Problem 1 : Langkah DetailFlowrate pada gas adalah 7125.8 lbmole/hr.


146/148

Problem 1 : Langkah DetailFlowrate crude adalah 62695 barrel/day.


147/148

Problem 1 : Jawaban

1. Dimanakah anda akan menempatkan aliran recycle ?

Compressor liquid returns, downstream of mixer


148/148

p q ,

2. Berapakah temperatur keluaran dari heater ?

144.33 F

3. Berapakah flow rate dari gas ?64.895 Mscf d or 7125.8 lbmole/hr

4. Berapakah flow rate crude ?62695 bbl/d

modul 7b hysys-multi stage separation

Documents