modul 4 5 kalkulus-ekstensi
TRANSCRIPT
MODUL 4
DERIVATIVE
Oleh: Muchammad Abrori
A. Pengertian Derivative
Diberikan fungsi y = f(x). Harga fungsi di titik x adalah f(x) sedangkan harga fungsi di
titik (x + x) adalah : f(x + x), dengan x dimaksud penambahan perubah x. Untuk
setiap penambahan x diperoleh penambahan y sedemikian, hingga :
y + y = f(x + x)
y = f(x) -
y = f(x + x) – f(x)
Dipandang untuk : =
Kemudian harga diambil limitnya untuk x 0, diperoleh :
=
Jika = ada dikatakan bahwa fungsi f(x) mempunyai turunan pertama
(derivative pertama) di titik x, dengan simbol atau
atau y atau f(x) atau Dxf dan seterusnya.
atau atau y atau f(x) atau dxxf disebut : Turunan kedua fungsi f(x) di
titik x.
Setiap fungsi f(x) yang mempunyai turunan di titik x disebut differensibel (differentiabel)
di titik x.
Lambang sebagai notasi turunan diperkenalkan pertama kali oleh matematikawan
German Goltfried Wilhelm Leibnir (1646 – 1716) sedangkan notasi f diperkenalkan oleh
matematikawan Perancis Joseph Louis Lagrange (1736 – 1813).
1
Beberapa contoh soal :
1. Carilah turunan pertama dari fungsi f(x) = x2 + 1
2. Carilah turunan pertama fungsi f(x) = di x = 2
Pada perhitungan , apabila diadakan substitusi x = h maka
untuk x 0 mengakibatkan h 0, sehingga :
=
Perhitungan-perhitungan secara definisi, jarang kita jumpai oleh sebab itu lebih baik
langsung menggunakan rumus-rumus hitung differensial (rumus derivative) yang ada.
B. Penafsiran Derivative Secara Ilmu Ukur
Diberikan fungsi y = f(x). Ditinjau dua titik P(x,y) dan Q(x + ), selisih absis
kedua titik = dan selisih kedua ordinatnya = , titik P dianggap tetap.
y
0 x
Dipandang bentuk = = tg
Apabila titik Q bergerak menuju titik P, maka x 0 dan , sehingga sudut
mendekati dan :
f(x) = = =
= = tg
2
Berarti bahwa f(x) adalah menunjukkan besarnya koefisien arah (tangen arah) garis
singgung kurva y = f (x) di titik P. Dan garis singgung kurva y = f(x) di titik P(a, b)
adalah: y – b = f(a).(x – a). Selain turunan pertama diartikan sebagai besarnya koefisien
arah garis singgung pada suatu kurva y = f(x) di titik x, maka turunan pertama dapat juga
diartikan sebagai besarnya kecepatan sesaat pada suatu gerakan. Perhatikan ilustrasi
sebagai berikut:
Misalkan kita mengendarai sebuah mobil dari kota A ke kota B yang jaraknya 80
km dalam waktu 2 jam, maka kecepatan rata-rata adalah 40 km/jam, artinya kecepatan
rata-rata adalah selisih jarak dibagi waktu atau jarak antara posisi tempat A dengan
tempat B dibagi waktu.
V =
Contoh lain apabila sebuah benda P dijatuhkan dari suatu ketinggian dengan benda P
jatuh sejauh 16 t2 meter setelah t detik atau dalam fungsi dapat dirumuskan sebagai
S(t)_=_16 t2, t 0.
Pada detik pertama benda jatuh sejauh S(1) = 16 meter dan pada detik kedua benda jatuh
sejauh S(2) = 64 meter, sehingga kecepatan rata-rata jatuhnya benda dari t1 = 1 detik
sampai t2 = 2 detik adalah
V =
= = 48 meter/detik
Sedangkan kecepatan antara t = 1 s/d t = 1,5 adalah
V = meter/detik
Dan kecepatan antara t = 1 s/d t = 1,1 adalah
V = meter/detik
Adapun kecepatan antara t = 1 s/d t = 1,01 adalah
V =
meter/detik
3
Dari hasil perhitungan itu, maka semakin pendek selang waktu yang digunakan, maka
semakin baik hampiran kecepatan yang benar pada saat t = 1, dan yang paling ideal
adalah selang waktu .
Sehingga kecepatan rata-rata pada saat t = 1 adalah :
V =
=
=
= (32 + ) = 32 meter/detik
Dengan demikian kita dapat mendefinisikan kecepatan sesaat V pada saat t yaitu :
V =
Teorema: Apabila f(a) ada maka f(x) kotinu di x = a
Bukti:
Untuk membuktikan bahwa f(x) kontinu di x = a maka diperlihatkan
f(x) = f(a)
Perhatikan bahwa: f(x) = f(a) +
Sehingga f(x) =
= f(a) +
= f(a) + f(a).0 = f(a)
Terbukti f(x) kontinu di x = a
Teorema itu tidak dapat dibalik yaitu apabila f(x) kontinu di x = a maka belum tentu f(a)
ada atau f(x) diferensial di x = a.
Untuk membuktikan hal ini diperlihatkan sebuah contoh :
y
4
f(x) = -x f(x) = x
x
Diambil fungsi: f(x) = x =
Fungsi f(x) = x adalah kontinu di x = 0 sebab f(x) = 0 namun dapat diperlihatkan
bahwa f(x) tidak diferensibel di x = 0 sebab :
f(0) =
dan f(0) tidak ada sebab.
Sedangkan:
Dengan demikian f(0) tidak ada atau f(x) tidak diferensiabel di x = 0.
MODUL 5
DERIVATIVE FUNGSI ALJABAR, IMPLISIT DAN TRIGONOMETRI
Oleh: Muchammad Abrori
5
A. Derivative Fungsi Aljabar
Selain fungsi transenden (fungsi eksponen, fungsi logaritma, fungsi trigonometri, fungsi
hiperbolik) disebut fungsi aljabar.
Beberapa contoh fungsi aljabar :
1. f(x) = 5x2 + x + 3
2. f(x) = 9 (x2 - 1)2
3. f(x) =
4. f(x) = (x + 1) (x3 – 5)-2
5. f(x) =
Rumus-rumus:
U, V, W, …. dimaksudkan fungsi-fungsi dari x yang differensiabel.
1. y = C, c = konstan
2. y = x
3. y = xn
4. y = U + V + W + …..
5. y = c . U, c = konstan
6. y = U . V
7. y = U . V . W
8. y =
9. y = Un
10. y = f(U), U = g(x)
6
dikatakan turunan pertama dari y = f(x).
Pada umumnya merupakan fungsi dari x lagi, maka jika :
didefferensial diperoleh: dikatakan turunan kedua, dan seterusnya
sampai:
dikatakan turunan ke n.
Beberapa contoh soal :
1. y = xn, tentukan
2. y = U + V, tentukan
3. y = U . V, tentukan
4. y = , tentukan
5. y = Un, tentukan
6. y = f(U), U = g(x), tentukan
7. y = x3 – 3x2 + 2x – 5, tentukan
8. y = , tentukan
9. y = (3x4 + 6x2 + 1)7, tentukan
10. y = , tentukan
11. y = , tentukan
12. y = , tentukan
7
13. x = , tentukan
14. y = , tentukan di mana –1 x 1
15. y = , tentukan
B. Derivative Fungsi Implisit
Bentuk-bentuk fungsi y = f (x) disebut fungsi eksplisit, sedangkan bentuk fungsi
f(x,y)_=_0 yang kadang-kadang sukar dibawa bentuk eksplisit disebut fungsi implisit.
Sebagai contoh diberikan fungsi implisit: x3 + xy + y3 = 0, kemudian akan dicari turunan
pertamanya.
Demikian:
x3 + xy + y3 = 0
3x2 + y + x . + 3y2 . = 0
(x + 3y2) . = - (3x2 + y)
= -
Derivative fungsi implisit akan lebih mudah jika kita menggunakan derivative total
yaitu: f(x,y) = 0
= -
= -
Beberapa contoh soal:
8
1. Carilah dari x3 + xy + y3 = 0
2. x3 + 2x2y + 4xy2 + 8y3 = 40, tentukan
3. Tentukan koefisien garis singgung lingkaran x2 + y2 = 4 dititik (1, ), kemudian
tulislah persamaan garis singgung tersebut
4. x = , tentukan
5. Diberikan fungsi xy = 1
Carilah : a. di (1, 1)
b. di (1 ,1)
c. Persamaan garis singgung melalui (1, 1)
d. Persamaan garis normal melalui (1, 1)
C. Derivative Fungsi Trigonometri
Diberikan y = sin u dengan u fungsi dari x
y + = sin (u + )
y = sin u
= sin (u + ) – sin u
= 2 cos (u + u + u) . sin (u + u + u)
= 2 cos (2u + u) . sin u
=
=
= cos u .
9
Rumus-rumus :
1. y = sin u = cos u .
2. y = cos u = - sin u .
3. y = tg u = sec2u .
4. y = ctg u = - cosec2u .
5. y = sec u = sec u . tg u .
6. y = cosec u = - cosec u . cotg u .
Beberapa contoh soal:
1. y = sin 4x + cos 2x, tentukan
2. y = ctg (2 – x3), tentukan
3. y = tg3 (x2 – 2), tentukan
4. y = cosec x . ctg (2x – 3), tentukan
5. y = 2 tg x . sin 2x, tentukan
6. y = ,tentukan
7. y cos x = sin (x – y), tentukan
8. Jika y = A sin kx + B cos kx, dengan A, B dan k konstan perlihatkan bahwa:
a. b.
9. Hitung , jika y = cos x
10