modul 2-jaringan komputer

63
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER Disusun Oleh : JURUSAN / PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK Nama : Pita Ria NIM : DBC 113 079 Kelas : I Modul : II (Pengalamatan IP)

Upload: pitaria

Post on 27-Sep-2015

37 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

LAN dan Aplikasinya

TRANSCRIPT

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUMJARINGAN KOMPUTER

Disusun Oleh :Nama: Pita RiaNIM: DBC 113 079Kelas: IModul: II (Pengalamatan IP)

JURUSAN / PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PALANGKA RAYA2015BAB ITUJUAN DAN LANDASAN TEORI

Tujuan: Mahasiswa mampu memahami IP AddresingIndikator: 1. Memberikan alamat IP sebuah komputer 2. Menguji koneksi jaringan 3. Mengidentifikasi Class ID, Net ID dan Host ID

Landasan Teori

Untuk berkomunikasi dengan host lain di dalam suatu jaringan, sebuah host harus mempunyai IP (Internet Protocol) address. Pada praktikum ini, IP yang digunakan adalah IPv4 yang memiliki panjang 32 bit (4 byte).IP address sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian network address dan node/host address. IPv4 terdiri dari 5 class, yaitu A, B, C, D dan E. Kelas D digunakan untuk multicasting, sedangkan kelas E untuk riset.

Tabel 3.1 Tabel Kelas IP AddressKelasIP AddressNetmask Default

Kelas A1.0.0.0-127.0.0.0255.0.0.0

Kelas B128.0.0.0-191.255.0.0255.255.0.0

Kelas C192.0.0.0-233.255.255.0225.225.225.0

Kelas D244.0.0.0-239.239.255255.255-

Kelas E240.0.0.0-254.0.0.0-

Subnetting adalah teknik atau metode yang digunakan untuk memecah network ID yang dimiliki oleh suatu IP menjadi beberapa Subnetwork ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil.Masking adalah proses mengekstrak alamat suatu physical network dari suatu IP Address. Masking ini berupa angka biner 32 bit yang digunakan untuk :a. Membedakan network ID dan host ID.b. Menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.Masking yang digunakan untuk Subnetting disebut subnet mask.Cara membuat Subnetting :1. Tentukan berapa subnet yang akan dibuat atau dibutuhkan.2. Cari subnet mask-nya.3. Cari range alamat dari setiap subnet.Misal kita mempunyai 4 subnet dalam kelas C (default netmask) dengan network address 192.168.70.0, yang masing-masing berisi 60 host maka :Subnet = 2n ; dengan n adalah jumlah digit 1 pada byte terakhir.4 subnet, maka yang memenuhi 22 = 41286432168421

11110000

address4-byte

192.168.70.011000000.10101000.01000110.00000000

255.255.255.19211111111.11111111.11111111.11000000

Subnet 1: 192.168.70.0 192.168.70.63Subnet 2: 192.168.70.64 192.168.70.127Subnet 3: 192.168.70.128 192.168.70.191Subnet 4: 192.168.70.192 192.168.70.255

AddressNomor ID unik yang di set pada sebuah host atau interface pada sebuah jaringan. Subnet Porsi/blok IP yang merupakan bagian dari jaringan (network sharing). Subnet maskKombinasi32-bit, digunakan untuk mengilustrasikan porsi darisebuah alamat yang merefer pada subnet dan bagian/porsi yang merefer pada host. InterfaceSebuah koneksi jaringan (antarmuka).Sebuah alamatIPadalah sebuah alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah perangkat secara unik pada sebuah jaringan IP. Alamat IP terdiri dari32 bit binaryyang terdiri dari porsi network dan porsi host dengan bantuan dari sebuah subnet mask.32 bit binaryterbagi dalam4 octet (1 octet = 8 bit).Masing-masing octet dikonversi menjadidecimaldan dipisahkan dengan tanda titik (dot). Dengan demikian, sebuah alamatIP dinyatakan dalam formatdotted decimal(contoh, 172.16.81.100). Nilai dari masing-masingoctet berkisar antara0sampai 255 dalam decimal,atau 00000000 11111111 dalam binary.Berikut bagaimanaoctet binary dikonversi kedecimal: Bit paling kanan dari sebuah octet memiliki nilai20.Bit disebelah kirinya memiliki nilai21. dan seterusnya sampai bit paling kiri yang miliki nilai27. Jadi jika semua bit bernilai 1, nilaidecimal-nya menjadi255 sebagai berikut :1 1 1 1 1 1 1 1128 64 32 16 8 4 2 1 (128+64+32+16+8+4+2+1=255)Berikut contoh sederhana konversi sebuah octect jika tidak semua bit bernilai1.0 1 0 0 0 0 0 10 64 0 0 0 0 0 1 (0+64+0+0+0+0+0+1=65)Dan berikut contoh sebuah alamat IP denganbinary dan decimal-nya.10. 1. 23. 19 (decimal)00001010.00000001.00010111.00010011 (binary)Octet octect ini dibagi-dibagi untuk menyediakansebuahskema pengalamatan yang dapat mengakomodasi jaringan kecil maupun besar. Terdapat 5 kelas/class jaringan yang berbeda, yaitu classAsampai classE. Kita akan membahas hanya pengalamatan jaringanclass Asampai C saja, sedangkan classD dan E diluar ruang lingkup pembahasan.Figure 1 menunjukkan class jaringan A sampai E dan range alamat IP dari masing-masing class.Figure 1 Dalam sebuah alamat Class A, octet pertama adalah porsi jaringan/network, jadi contoh Class A dalam Figure 1 mempunyai alamat jaringan utama 1.0.0.0 127.255.255.255. Octet 2, 3, dan 4 (24 bit berikutnya) adalah untuk pengaturan dan pembagian jaringan ke dalam subnet dan host. Pengalamatan Class A digunakan untuk jaringan yang memiliki lebih dari 65.536 host (sebenarnya sampai 16777214 host!).Dalam sebuah alamat Class B, octetkedua adalah porsi jaringan/network, jadi contoh ClassB dalam Figure 1 mempunyai alamat jaringan utama 128.0.0.0 191.255.255.255. Octet 3 dan 4 (16 bit) adalah untuk lokal subnet dan host. Pengalamatan ClassB digunakan untuk jaringan yang memiliki jumlah host antara 256dan 65534.Dalam sebuah alamat Class C, octetketiga adalah porsi jaringan/network, contoh ClassC dalam Figure 1 mempunyai alamat jaringan utama 192.0.0.0 233.255.255.255. Octet 4 (8 bit) adalah untuk lokal subnet dan host. Cocok untuk jaringan dengan jumlah host kurang dari 254.

NETWORK MASKSebuahnetwork maskmembantu kitamengenal porsi mana darialamat IP yang menunjukkan jaringan/network dan porsi mana yang menunjukkan node/host.Jaringan class A, B, dan C mempunyai mask default, juga dikenal sebagaimask natural, seperti berikut:Class A: 255.0.0.0Class B: 255.255.0.0Class C: 255.255.255.0Sebuah alamatIPpada jaringan Class A yang belum di-subnet akan memiliki sebuah pasanganalamat/mask seperti contoh: 8.20.15.1 255.0.0.0. Untuk melihatbagaimana mask membantu kita mengidentifikasi bagian/porsi jaringan dan node/host dari sebuah alamat, konversikan alamat dan mask ke bilangan biner/binary.8.20.15.1 = 00001000.00010100.00001111.00000001255.0.0.0 = 11111111.00000000.00000000.00000000Jika anda sudah mendapatkan alamat dan mask dalam bentuk binary, maka identifikasi jaringan/network dan host ID akan lebih mudah.Bit-bit alamat untuk MASK yang di set 1 menyatakan Network ID, dan yang di set 0 menyatakan Node ID.8.20.15.1 = 00001000.00010100.00001111.00000001

255.0.0.0 = 11111111.00000000.00000000.00000000

-----------------------------------

net id | host idnetid = 00001000 = 8

hostid = 00010100.00001111.00000001 = 20.15.1

Pengertian SubnettingAnda bisa membuat multiple logical networks dalam suatu jaringan Class A, B, atau C. Jika anda tidak melakukan subnet, anda hanya bisa menggunakan satu jaringan/network Class A, B, atau C network, hal ini sangatlah tidak lazim.Tiap-tiap data link di jaringan harus memiliki Network ID yang unik, dengan node/host pada link tersebut yang menjadi anggota dari Network tersebut (jaringan yang sama). Jika anda membagi network utama (Class A, B, atau C) menjadi subnetwork yang lebih kecil, maka anda bisa membuat interconnecting subnetworks (hubungan antar subnetwork dengan IP routing protocol). Maka masing-masing data link pada jaringan ini memiliki network/subnetwork ID yang unik.Untuk melakukan subnetting alias men-subnet suatu jaringan, perpanjang natural/default mask dengan bit-bit yang bernilai 1 pada porsi host ID untuk membuat sebuah subnetwork ID. Contoh sebuah Class C network: 204.17.5.0 dengan natural/default mask: 255.255.255.0, Anda bisa membuat subnet dengan cara sebagai berikut :204.17.5.0 - 11001100.00010001.00000101.00000000

255.255.255.224 - 11111111.11111111.11111111.11100000

--------------------------|sub|----Dengan memperpanjang MASK menjadi 255.255.255.224, and telah menambahkan 3 bit bernilai 1 (ditandai dengan sub) pada porsi host yang digunakan untuk membentuk subnet. Dengan 3 bit tersebut, memungkinkan anda membuat 8 subnet. Dengan sisa 5 bit bernilai 0 untuk host ID, masing-masing subnet memiliki 32 alamat host, dan hanya 30 saja yang bisa diterapkan/diconfigurasi pada perangkat/device, karena host ID dengan seluruh bit nya bernilai 1 atau seluruhnya bernilai 0 tidak bisa diterapkan pada perangkat/device. (Ini sangat penting sekali untuk diingat). Berikut subnet-subnet yang telah kita buat:204.17.5.0 255.255.255.224 host address range 1 to 30

204.17.5.32 255.255.255.224 host address range 33 to 62

204.17.5.64 255.255.255.224 host address range 65 to 94

204.17.5.96 255.255.255.224 host address range 97 to 126

204.17.5.128 255.255.255.224 host address range 129 to 158

204.17.5.160 255.255.255.224 host address range 161 to 190

204.17.5.192 255.255.255.224 host address range 193 to 222

204.17.5.224 255.255.255.224 host address range 225 to 254Note: Ada 2 cara untuk penulisan MASK. Pertama, seperti diatas, anda menggunakan 3 bit bernilai 1 lebih daripada natural/default MASK Class C, anda bisa menyatakan alamat-alamat ini memiliki 3-bit subnet MASK. Kedua, MASK : 255.255.255.224 dapat ditulis seperti: /27 karena terdapat 27 bit (bernilai 1) yang telah di set pada MASK. Cara kedua tersebut, dikenal dengan namaClassless Interdomain Routing (CIDR)-pembahasan berikutnya . Dengan CIDR, satu network dapat ditulis dengan notasi prefix/length. Contoh, 204.17.5.32/27 sama dengan network 204.17.5.32 255.255.255.224.Skema network subnetting untuk 8 subnet, dapat digambarkan sebagai berikut::

Figure 2 Masing-masing router pada Figure 2 terhubung ke 4 subnetwork, satu diantara subnetwork terhubung pada kedua router tersebut. Masing-masing router juga memiliki sebuah alamat IP pada masing-masing subnetwork yang terhubung padanya. Masing-masing subnetwork bisa men-support sampai 30 alamat IP host.Lebih banyak subnets, lebih sedikit alamat host yang tersedia per subnet. Contoh Network kelas C 204.17.5.0 dan sebuah mask 255.255.255.224 (/27) akan menghasilkan 8 subnets, masing-masing subnet memiliki 32 alamat host ( hanya 30 alamat IP host yang bisa dikonfigurasi pada perangkat/devices). Jika anda menggunakan mask 255.255.255.240 (/28), maka detilnya sebagai berikut:204.17.5.0 - 11001100.00010001.00000101.00000000

255.255.255.240 - 11111111.11111111.11111111.11110000

--------------------------|sub |---Karena anda memiliki 4 bit untuk membuat subnet, sehingga anda hanya memiliki 4 bit (sebelah kiri) untuk alamat host. Jadi dalam hal ini anda dapat memiliki 16 subnet, masing-masing subnet memiliki 16 alamat host ( hanya 14 alamat IP host yang bisa dikonfigurasi pada perangkat/devices).Kita akan coba liat cara mensubnet untuk Network Kelas B. Jika anda memiliki network 172.16.0.0 , maka anda akan segera tahu natural mask-nya adalah 255.255.0.0 atau 172.16.0.0/16. Memperpanjang mask melebihi 255.255.0.0 berarti anda melakukan subnetting. Anda dengan cepat bisa melihat bahwa anda bisa membuat lebih banyak subnet daripada Network Kelas C. Jika anda menggunakan mask 255.255.248.0 (/21), berapa jumlah subnet dan host per subnet?172.16.0.0 - 10101100.00010000.00000000.00000000

255.255.248.0 - 11111111.11111111.11111000.00000000

-----------------| sub |-----------Anda menggunakan 5 bit dari original bit host untuk subnet. Sehingga anda bisa memiliki 32 subnet (25). Setelah anda menggunakan 5 bit (nilai 1) untuk subnetting, tersisa 11 bit (nilai 0) untuk alamat host. Sehingga anda bisa memiliki 2048 alamat host (211), hanya 2046 alamat IP host yang bisa dikonfigurasi pada perangkat/devices.Note: Dulu, terdapat keterbatasan penggunaan subnet 0 (semua bit subnet diset ke Nol/zero). Beberapa perangkat tidak mensupport subnet zero ini. Perangkat Cisco Systems dapat menggunakan subnet zero ini dengan mengkonfigurasi perintah : ip subnet zero

Contoh:Sekarang anda sudah memahami apa itu subnetting, mari kita terapkan ilmu ini. Sebagai contoh, anda memiliki kombinasi 2 alamat IP /mask, ditulisa dengan notasi prefix/length (length=jumlah bit yang bernilai 1), yang telah dikonfigurasi pada 2 perangkat/device. Tugas anda adalah menentukan apakah kedua perangkat ini berapa pada subnet yang sama atau berbeda. Anda dapat menggunakan alamat dan mask dari masing-masing perangkat untuk menentukan subnet dari kedua alamat IP host/perangkat tersebut.Perangkat A: 172.16.17.30/20

Perangkat B: 172.16.28.15/20Penentuan Subnet untuk Perangkat A:172.16.17.30 - 10101100.00010000.00010001.00011110

255.255.240.0 - 11111111.11111111.11110000.00000000

-----------------| sub|------------

subnet = 10101100.00010000.00010000.00000000 = 172.16.16.0Penentuan subnet dengan melakukan sebuah logika AND antara subnet mask dan alamat IP host. Dalam hal ini, Perangkat A berada pada subnet 172.16.16.0.Penentuan Subnet untuk Perangkat B:172.16.28.15 - 10101100.00010000.00011100.00001111

255.255.240.0 - 11111111.11111111.11110000.00000000

-----------------| sub|------------

subnet = 10101100.00010000.00010000.00000000 = 172.16.16.0Dari hasil diatas, disimpulkan bahwa Perangkat A dan Perangkat B berada/memiliki subnet yang sama , yaitu 172.16.16.0.

BAB IILANGKAH KERJA

A. Alat dan bahan Komputer Kabel LAN model Cross

B. Langkah-Langkah Praktikum a. Koneksikan 2 buah komputer dengan kabel cross yang telah anda buat pada praktikum sebelumnya b. Bila saat dihubungkan terdengar bunyi-klik-berarti kabel telah terpasang dengan benar pada port Ethernet atau RJ-45. Maka pada system tray (dekat jam) muncul notifikasi bahwa komputer telah terhubung ke jaringan.

Gambar 2.1 Notifikasi ketika komputer telah terhubung

c. Mengenalkan cara pemberian IP address pada host 1) Pastikan firewall dimatikan (Control Panel mode klasik Windows Firewall Turn off) 2) Cek IP dan koneksi sebelumnya (Start CMD ketik ipconfig /all) 3) Uji koneksi dengan ping IP address yang ditemukan.

d. Menentukan Klas dan no IP address yang akan dipakai, kemudian diuji konektifitas antar jaringan 1) Anggap 1 meja (2 komputer) adalah satu jaringan. Jika 1 meja hanya 1 orang, maka digabung dengan meja sebelahnya atau depannya, sehingga terbentuk 1 jaringan 2) Menentukan IP address dan Network adress untuk kelas A. Diskusikan nomor IP yang dipilih dengan antar anggota dalam satu jaringan. Uji dengan ping alamat yang dituju, hasilnya di catat dalam lembar kerja. 3) Menentukan IP address dan Network adress untuk kelas B. Diskusikan nomor IP yang dipilih dengan antar anggota dalam satu jaringan. Uji dengan ping alamat yang dituju, hasilnya di catat dalam lembar kerja. 4) Menentukan IP address dan Network adress untuk kelas C. Diskusikan nomor IP yang dipilih dengan antar anggota dalam satu jaringan. Uji dengan ping alamat yang dituju, hasilnya di catat dalam lembar kerja.

e. Setting konfigurasi TCP/IP Buka Control Panel Network Conennections Klik kanan pada LAN yang dimiliki oleh computer tersebut, pilih properties Kemudian klik dua kali pada Internet Protokol (TCP/IP) Isikan sesuai dengan gambar di bawah

Gambar 2.2 Setting Konfigurasi TCP/IP

f. Selanjutnya adalah mencoba koneksi satu sama lain dengan cara mem-ping. Ping adalah sebuah utilitas yang digunakan untuk memeriksa konektivitas antar jaringan melalui sebuah protokol Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) dengan cara mengirim sebuah paket Internet Control Message Protocol (ICMP) kepada alamat IP yang hendak diuji coba konektivitasnya. Buka Command Prompt dengan cara klik Start > Run > ketik cmd > OK

Gambar 2.3 Membuka command prompt

Ketik Ping kemudian enter.

Gambar 2.4 Hasil ping dari komputer 1 ke komputer 2

Lembar KerjaIP address bebas, ditentukan atas dasar diskusi kelompok yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya diuji dengan perintah ping ke alamat yang dituju. Pengamatan uji IP adressing ini dengan dilakukan dengan ketentuan : IP address : Blok 1 Blok 2 Blok 3 Blok 4

Pengamatan 1 : hanya blok ke 4 yang berbeda Pengamatan 2 : blok 3 dan 4 berbeda Pengamatan 3 : blok 2, 3, dan 4 berbeda

Hasil ping yang diperoleh adalah replay atau RTO Hasil pengamatan untuk kelas A Alamat jaringannya adalah : PengamatanIP address sumberIP adress tujuanHasil ping

1

2

3

RTO terjadi pada pengamatan ke . Alasannya adalah... ....

Hasil pengamatan untuk kelas B Alamat jaringannya adalah : PengamatanIP address sumberIP adress tujuanHasil ping

1

2

3

RTO terjadi pada pengamatan ke . Alasannya adalah... ....

Hasil pengamatan untuk kelas C Alamat jaringannya adalah : PengamatanIP address sumberIP adress tujuanHasil ping

1

2

3

RTO terjadi pada pengamatan ke . Alasannya adalah... ....

BAB IIIPEMBAHASAN

Pada modul 2 ini, kita diharapkan dapat mengenal IP dari sebuah jaringan komputer. Di sini kita tidak hanya diharapkan mengenal IP saja, tetapi juga cara mengatur IP sebuah komputer agar dapat terhubung dengan komputer lain dalam jaringan LAN sederhana menggunakan kabel cross. Untuk membuat sebuah jaringan komputer sederhana tersebut, yang perlu dilakukan adalah seperti di bawah ini : Pasang kabel cross pada kedua komputer yang ingin dihubungkan. Pastikan saat memasang kabel pada port Ethernet di CPU terpasang dengan benar dan tidak longgar (masukkan kabel pada port sampai mengeluarkan bunyi klik dan lampu port Ethernet berwarna orange). Selanjutnya, pada system tray (dekat jam) akan muncul notifikasi bahwa komputer telah terhubung ke jaringan yang akan tampak seperti di bawah ini

Selanjutnya, jika jaringan sudah terhubung, yang perlu dilakukan adalah mematikan firewal. Firewall dimatikan agar mempermudah dalam berbagi jaringan dengan komputer yang terhubung. Selanjutnya adalah mengatur TCP/IP dapat dilakukan dengan cara sepeti berikut :a. Buka Control Panel Network Conennections b. Klik kanan pada LAN yang dimiliki oleh computer tersebut, pilih properties c. Kemudian klik dua kali pada Internet Protokol (TCP/IP) d. Isikan sesuai dengan gambar di bawah

Gambar 2.2 Setting Konfigurasi TCP/IP

g. Selanjutnya adalah mencoba koneksi satu sama lain dengan cara mem-ping. Ping adalah sebuah utilitas yang digunakan untuk memeriksa konektivitas antar jaringan melalui sebuah protokol Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) dengan cara mengirim sebuah paket Internet Control Message Protocol (ICMP) kepada alamat IP yang hendak diuji coba konektivitasnya. Buka Command Prompt dengan cara klik Start > Run > ketik cmd > OK

Gambar 2.3 Membuka command prompt

Ketik Ping kemudian enter.

Gambar 2.4 Hasil ping dari komputer 1 ke komputer 2Jika pengujian dengan PING berhasil, maka kedua komputer tersebut terhubung (dapat mengirim dan menerima data). RTO atau request time out di sini adalah jaringan masih dalam proses booting, sehingga permintaan yang dikirim tidak dapat dikembalikan. Proses booting memerlukan waktu sehingga perlu dilakukan PING lebih dari satu kali untuk menguji jaringan tersebut.

Pada lembar kerja, kita diminta untuk melakukan pengujian untuk IP kelas A, B dan C yang nantinya akan kita masukkan ke dalam IP komputer 1 dan 2. Pengamatan dilakukan sebanyak 3 kali untuk tiap kelas, dimana pada pengamatan 1 hanya blok ke 4 yang berbeda, pada pengamatan 2 blok ke 3 dan ke 4 yang berbeda dan pada pengamatan 3 blok ke 2, ke 3 dan ke 4 yang berbeda. Berikut hasil pengamatan yang didapat.

Untuk kelas A blok 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Pembahasan :Pada kelas A yang blok ke 4 berbeda, saat dilakukan PING akan diperoleh reply. Hal ini membuktikan bahwa jaringan terhubung satu sama lain. Di sini komputer 2 yang sebagai tujuan (client) dapat melakukan PING menuju komputer 1 yang sebagai sumber (server). Hal ini membuktikan bahwa permintaan yang dikirim oleh komputer 2 (client) dapat dikembalikan oleh komputer 1(server).

Untuk kelas A blok 3 dan 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Pembahasan :Pada kelas A yang blok ke 3 dan 4 berbeda, saat dilakukan PING akan diperoleh reply. Hal ini membuktikan bahwa jaringan terhubung satu sama lain. Di sini komputer 2 yang sebagai tujuan (client) dapat melakukan PING menuju komputer 1 yang sebagai sumber (server). Hal ini membuktikan walau berbeda IP sampai blok ke 3 dan ke 4, permintaan yang dikirim oleh komputer 2 (client) dapat dikembalikan oleh komputer 1(server). Hal ini akan lebih diperjelas pada pembahasan selanjutnya.

Untuk kelas A blok 2, 3 dan 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Pembahasan :Pada kelas A yang blok ke 2, ke 3 dan 4 berbeda, saat dilakukan PING akan diperoleh reply. Hal ini membuktikan bahwa jaringan terhubung satu sama lain. Di sini komputer 2 yang sebagai tujuan (client) dapat melakukan PING menuju komputer 1 yang sebagai sumber (server). Hal ini membuktikan walau berbeda IP sampai blok ke 2, ke 3 dan ke 4, permintaan yang dikirim oleh komputer 2 (client) dapat dikembalikan oleh komputer 1(server). Hal ini terjadi karena kelas A memiliki range yang sangat besar, yaitu 255.0.0.0 sehingga jika IP berbeda dari blok ke 2, ke 3 dan ke 4, maka komputer-komputer tersebut tetap dapat terkoneksi satu sama lain dalam sebuah jaringan.

Untuk kelas B blok 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Pembahasan :Pada kelas B yang blok ke 4 berbeda, saat dilakukan PING akan diperoleh reply. Hal ini membuktikan bahwa jaringan terhubung satu sama lain. Di sini komputer 2 yang sebagai tujuan (client) dapat melakukan PING menuju komputer 1 yang sebagai sumber (server). Hal ini membuktikan permintaan yang dikirim oleh komputer 2 (client) dapat dikembalikan oleh komputer 1(server).

Untuk kelas B blok 3 dan 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Pembahasan :Pada kelas B yang blok ke 3 dan 4 berbeda, saat dilakukan PING akan diperoleh reply. Hal ini membuktikan bahwa jaringan terhubung satu sama lain. Di sini komputer 2 yang sebagai tujuan (client) dapat melakukan PING menuju komputer 1 yang sebagai sumber (server). Hal ini membuktikan walau berbeda IP sampai blok ke 3 dan ke 4, permintaan yang dikirim oleh komputer 2 (client) dapat dikembalikan oleh komputer 1(server). Hal ini akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya

Untuk kelas B blok 2, 3 dan 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Pembahasan :Pada kelas B yang blok ke 2, ke 3 dan 4 berbeda, saat dilakukan PING akan diperoleh Destination host unreachable. Hal ini membuktikan bahwa jaringan tidak dapat terhubung. Di sini komputer 2 yang sebagai tujuan (client) tidak dapat melakukan PING menuju komputer 1 yang sebagai sumber (server). Hal ini membuktikan bahwa berbeda IP sampai blok ke 2, ke 3 dan ke 4, permintaan yang dikirim oleh komputer 2 (client) tidak dapat dikembalikan oleh komputer 1(server). Hal ini terjadi karena kelas A memiliki range 255.255.0.0 sehingga jika IP berbeda dari blok ke 2, ke 3 dan ke 4, maka komputer-komputer tersebut tidak dapat terkoneksi satu sama lain dalam sebuah jaringan. Atau lebih mudahnya, komputer 2 (client) tidak dapat terhubung dengan komputer 1 (server) karena pada IP Addres kelas B, perbedaan IP hanya bisa sampai blok ke tiga karena kelas B memiliki range 255.255.0.0. Destination unreachable terjadi jika host, jaringan, port atau protocol tertentu tidak dapat dijangkau. Komunikasi di jaringan tergantung dari beberapa kondisi yang ditemui. Yang harus dilakukan untuk memperbaiki hal ini adalah TCP/IP harus dikonfigurasi untuk device yang mengirim dan menerima data. Termasuk pemasangan protokol TCP/IP dan konfigurasi alamat IP dan subnet masknya. Jika jaringan tujuan tidak dapat diakses, hal seperti ini disebut dengan unreachable destination.

Untuk kelas C blok 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Pembahasan :Pada kelas C yang blok ke 4 berbeda, saat dilakukan PING akan diperoleh reply. Hal ini membuktikan bahwa jaringan terhubung satu sama lain. Di sini komputer 2 yang sebagai tujuan (client) dapat melakukan PING menuju komputer 1 yang sebagai sumber (server). Hal ini membuktikan permintaan yang dikirim oleh komputer 2 (client) dapat dikembalikan oleh komputer 1(server).

Untuk kelas C blok 3 dan 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Pembahasan :Pada kelas C yang blok ke 3 dan 4 berbeda, saat dilakukan PING akan diperoleh Destination host unreachable. Hal ini membuktikan bahwa jaringan tidak dapat terhubung. Di sini komputer 2 yang sebagai tujuan (client) tidak dapat melakukan PING menuju komputer 1 yang sebagai sumber (server). Hal ini membuktikan bahwa berbeda IP sampai blok ke 3 dan ke 4, permintaan yang dikirim oleh komputer 2 (client) tidak dapat dikembalikan oleh komputer 1(server). Hal ini terjadi karena kelas C memiliki range 255.255.255.0 sehingga jika IP berbeda dari blok ke 3 dan ke 4, maka komputer-komputer tersebut tidak dapat terkoneksi satu sama lain dalam sebuah jaringan. Atau lebih mudahnya, komputer 2 (client) tidak dapat terhubung dengan komputer 1 (server) karena pada IP Addres kelas C, perbedaan IP hanya bisa sampai blok ke 4 karena kelas B memiliki range 255.255.255.0. Destination unreachable terjadi jika host, jaringan, port atau protocol tertentu tidak dapat dijangkau. Komunikasi di jaringan tergantung dari beberapa kondisi yang ditemui. Yang harus dilakukan untuk memperbaiki hal ini adalah TCP/IP harus dikonfigurasi untuk device yang mengirim dan menerima data. Termasuk pemasangan protokol TCP/IP dan konfigurasi alamat IP dan subnet masknya. Jika jaringan tujuan tidak dapat diakses, hal seperti ini disebut dengan unreachable destination.

Untuk kelas C blok 2, 3 dan 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Pada kelas C yang blok ke 2, ke 3 dan 4 berbeda, saat dilakukan PING akan diperoleh Destination host unreachable. Hal ini membuktikan bahwa jaringan tidak dapat terhubung. Di sini komputer 2 yang sebagai tujuan (client) tidak dapat melakukan PING menuju komputer 1 yang sebagai sumber (server). Hal ini membuktikan bahwa berbeda IP dari blok ke 2, ke 3 dan ke 4, permintaan yang dikirim oleh komputer 2 (client) tidak dapat dikembalikan oleh komputer 1(server). Hal ini terjadi karena kelas C memiliki range 255.255.255.0 sehingga jika IP berbeda dari blok ke 2, ke 3 dan ke 4, maka komputer-komputer tersebut tidak dapat terkoneksi satu sama lain dalam sebuah jaringan. Atau lebih mudahnya, komputer 2 (client) tidak dapat terhubung dengan komputer 1 (server) karena pada IP Addres kelas C, perbedaan IP hanya bisa sampai blok ke 4 karena kelas C memiliki range 255255.255.0. Destination unreachable terjadi jika host, jaringan, port atau protocol tertentu tidak dapat dijangkau. Komunikasi di jaringan tergantung dari beberapa kondisi yang ditemui. Yang harus dilakukan untuk memperbaiki hal ini adalah TCP/IP harus dikonfigurasi untuk device yang mengirim dan menerima data. Termasuk pemasangan protokol TCP/IP dan konfigurasi alamat IP dan subnet masknya. Jika jaringan tujuan tidak dapat diakses, hal seperti ini disebut dengan unreachable destination.

BAB IVKESIMPULAN

Untuk berkomunikasi dengan host lain di dalam suatu jaringan, sebuah host harus mempunyai IP (Internet Protocol) address. Subnetting adalah teknik atau metode yang digunakan untuk memecah network ID yang dimiliki oleh suatu IP menjadi beberapa Subnetwork ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil. Masking adalah proses mengekstrak alamat suatu physical network dari suatu IP Address.Dari modul 2 ini dapat ditarik kesimpulan bahwa : Untuk kelas A, IP Address berbeda sampai blok kedua tetap dapat terkoneksi dengan jaringan karena range kelas A sangat besar yaitu 255.0.0.0 sehingga jika perbedaan IP sampai blok kedua, tetap akan terkoneksi. Untuk kelas B, IP Address berbeda sampai blok ketiga tetap dapat terkoneksi dengan jaringan karena range kelas B cukup besar yaitu 255.255.0.0 sehingga jika perbedaan IP sampai blok ketiga, tetap akan terkoneksi. Untuk kelas C, IP Address berbeda hanya sampai blok keempat sajatetap dapat terkoneksi dengan jaringan karena range kelas C tidak terlalu besar yaitu 255.255.255.0 sehingga jika perbedaan IP sampai blok keempat, tetap akan terkoneksi. Tetapi jika blok kedua dan ketiga diganti, maka jaringan tidak akan terdeteksi (tekoneksi) karena berbeda blok host nya. Jika jaringan tujuan dapat diakses, hal seperti ini disebut dengan reply. Jika jaringan tujuan tidak dapat diakses karena jaringan sedang dalam proses booting, hal seperti ini disebut dengan RTO (request time out). Jika jaringan tujuan tidak dapat diakses, hal seperti ini disebut dengan unreachable destination.

BAB VDAFTAR PUSTAKA

Kristanto, Andi. 2003. JARINGAN KOMPUTER. Klaten : GRAHA ILMU.Ali, Muhammad. 2013. Pengenalan Jaringan Komputer. Bandung : CV. ANDI OFFSETALAMAT IP DAN SUBNETTING BAGI PEMULA March 17th, 2010 http://www.mudji.net/press/?feed=rss2 (diakses pada 28 April 2015 15:22:57 )Cara Cepat Subnetting, belajar cisco , Cara Cepat Subnetting http://cisco-journey.blogspot.com/feeds/posts/default (diakses pada 28 April 2015 15:22:02)Pengertian Subnetting, Network Mask, CIDR dan VLSM http://cisco-journey.blogspot.com/feeds/posts/default ( diakses pada 28 April 2015 15:21:49 )Posts about Cisco Packet Tracer written by aditya bagus mulya https://adityabagusmulya.wordpress.com/feed/ ( diakses pada 28 April 2015 15:31:25 )Requst Time Out Dan Destination Host Unreachable Pada SebuahJaringan https://gerakanopensource.wordpress.com/2012/02/15/rto-dan-dhu-pada-jaringan/ ( diakses pada 29 April 2015 23:00:45 )

BAB VILAMPIRAN

Untuk kelas A blok 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Untuk kelas A blok 3 dan 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Untuk kelas A blok 2, 3 dan 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Untuk kelas B blok 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Untuk kelas B blok 3 dan 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Untuk kelas B blok 2, 3 dan 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Untuk kelas C blok 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Untuk kelas C blok 3 dan 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING

Untuk kelas C blok 2, 3 dan 4 berbedaIP Address SumberIP Addres Tujuan Hasil PING