modul 1 semester2 system haemodinamik
TRANSCRIPT
MODUL 1
(kardiovaskular)
SKENARIO – 1
Haemodinamic System
Oleh SGD : 3
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
FAKULTAS KEDOKTERAN
MEDAN
2011
1
TIM PENYUSUN
SGD: 3
KETUA : M. DEDE GUNAWAN
SEKRETARIS : LINDA ETIKA WARDANI
ANGGOTA : ADE MELANI SIREGAR
AGA PEDANA
AULIA RAHMAN BRUTU
DEWI RIZKI FAUZI
ERVINA CHARATULISA
IBNU IHSAN
HELVY SUSANTI
NOVITA SARI
RETNO WULANDARI
SARTIKA AYUNINGSIH SIPAHUTAR
UMMI ZAKIYAH RIDWAN HASIBUAN
RIDWANSYAH
2
LEMBAR PENILAIAN
3
NILAI
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
PAKAR
Dr. Aswin Soefi Lubis
4
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua.
Kami para penyusun SDG 3 mengucapkan terima kasih kepada TUTOR dan PAKAR yaitu Dr. Aswin
Soefi Lubis yang telah membimbing dan memberi masukan terhadap makalah kami, sehingga makalah
Anatomi dan Histologi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Akhirnya penyusun berharap semoga makalah Anatomi dan Histologi ini bermanfaat untuk
mengetahui bagaimana struktur dan peredaran darah yang terjadi di jantung.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Medan, 10 Maret 2011
Small Group Discussion III
5
DAFTAR ISI
Nama – nama penulis………………………………………………………………….. 2
Lembar Penilaian……………………………………………………………………….. 3
Lembar Pengesahan…………………………………………………………………….. 4
Kata Pengantar………………………………………………………………………….. 5
Daftar Isi………………………………………………………………………………… 6
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………………………………….. 7
BAB II PEMBAHASAN
Skenario………………………………………………………………………………… 9
Skema…………………………………………………………………………………... 10
Learning objective……………………………………………………………………… 11
System kardiovaskular………………………………………………………………….. 12
Anatomi jantung………………………………………………………………………… 16
Sirkulasi………………………………………………………………………………… 25
system fluida……………………………………………………………………………. 26
kontraksi otot jantung…………………………………………………………………… 28
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………….. 32
KEPUSTAKAAN……………………………………………………………………….. 33
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jantung adalah suatu organ yang merupakan bagian dari suatu system dalam tubuh manusia
yang ikut berperan dalam mekanisme untuk mempertahankan homeostasis . Sistem yang
dimaksud adalah sistem kardiovaskular. System kardiovaskular dikenal juga sebagai system
jantung pembuluh darah.
Jantung bukan hanya bagian dari system kardiovaskular, melainkan secara fungsional
merupakan pusat dari system kardiovaskular. Jantung lah yang menjaga agar system
kardiovaskular dapat berfungsi secara normal untuk mempertahankan homeostasis.
Fungsi utama jantung adalah mendorong darah agar dapat mengalir dengan lancar di dalam
pembuluh pada system sirkulasi ke seluruh tubuh. System sirkulasi merupakan satu-satunya
system transportasi umum di dalam tubuh. Darah lah yang membawa bahan kebutuhan pokok
jaringan berupa oksigen dan nutrisi. Darah jugalah yang membawa bahan buangan yang berasal
dari sisa-sisa metabolisme sel dari jaringan. Selain itu, kebanyakan hormone diedarkan juga
melalui darah. Oleh sebab itu, sangatlah penting darah dapat mencapai seluruh jaringan tubuh
untuk memenuhi semua kebutuhan dan membuang sisa-sia metabolisme. Untuk itu, harus ada
kekuatan yang dapat mendorong darah agar dapat mengalir. Kekuatan pendorong tersebut
berasala dari jantung. Dengan berkontraksinya otot jantung, darah dapat didorong oleh kekuatan
yang timbul dari kontraksi tersebut. Dengan cara demikian, darah dapat mengalir ke seluruh
pembuluh darh yang terdapat di dalam tubuh. Bila jantung tidak lagi berkontraksi atau
berdenyut, aliran darah akan terhenti karena tidak ada lagi kekuatan yang mendorongnya.
Akibatnya, kehidupan juga akan terhenti karena sel-sel jaringan tubuh tidak lagi mendapatkan
oksigen dan nutrisi. Bahan buangan yang bersifat toksik juga akan menumpuk di jaringan tubuh
bila darah berhenti mengalir.
Untuk mempertahankan kehidupan, diperlukan metabolisme di dalam sel; nutrisi mutlak
diperlukan bagi metabolisme sel. Hampir semua proses metabolisme memerlukan oksigen.
7
Nutrisi disediakan oleh sistem pencernaan dari bahan dasar makanan. Oksigen disediakan oleh
paru-paru dan diambil dari udara pernafasan. Nutrisi dan oksigen yang telah tersedia tidak akan
sampai ke seluruh jaringan tubuh tanpa adanya sirkulasi darah yang mebawa nutrisi dan oksigen
tersebut. Tanpa adanya kekuatan yang berasal dari kontraksi otot jantung, darah tidak mungkin
akan mengalir. Jadi, jantung juga ikut mempertahankan kelangsungan metabolisme sel di seluruh
jaringan tubuh.
Demikian pula, bahan buangan berupa sisa-sisa metabolisme di jaringan tidak akan lagi di
angkut ke sitem ekskresi tubuh bila darah berhenti mengalir. Sisa metabolisme berupa gas CO2
hanya dapat dibuang melalui paru-paru. Sisa metabolisme beruoa bahan kimia dan elektrolit
hanya dapat dibuang melalui ginjal. Aliran darahlah yang dapat membawa semua bahan buangan
tersebut ke tempat pembuangan.
Sekali lagi ditekankan bahwa tanpa jantung, darah tidak akan mungkin dapat mengalir. Artinya.
Jantung ikut berperan menjaga kondisi lingkungan di dalam tubuh agar tetap dalam keadaan
normal. Dengan berfungsinya jantung secra normal, semua proses yang diperlukan untuk
mempertahankan kehidupan dapat berlangsung sebaik-baiknya.
8
BAB II
PEMBAHASAN
MODUL VI (KARDIOVASKULAR )
SKENARIO I
HAEMODINAMIC SYSTEM
Jantung merupakan organ pusat sistem haemodinamik dalam tubuh. Jantung secara
anatomi histology memiliki spesifikasi sehubungan dengan fungsi pompa untuk mengalirkan
darah ke paru – paru dan seluruh tubuh. Dalam sirkulasinya berbagai variable mempengaruhi
system haemodinamika seperti system fluida, konduktivitas jantung, struktur anatomi histology
organ jantung pembuluh darah dan sebagainya.
9
Skema
System haemodinamika
System fluida Konduktivitas jantung jantung dan pembuluh
Mekanisme darah
Sifat
Aliran anatomi
Yang mempengaruhi histologi
sirkulasi
10
LEARNING OBJECTIVE
1. Memahami Jenis-jenis fluida
2. Memahami Sifat aliran fluida cair
3. Memahami yang mempengaruhi aliran fluida zat cair
4. Memahami yang mempengaruhi aliran fluida zat gas
5. Memahami anatomi jantung dan pembuluh darah
6. Mengetahui sirkulasi plumonal dan sistemik
7. Menjelaskan histologi sel-sel otot jantung
8. Memahami anatomi jantung otot lurik
11
Sistem Kardiovaskular
Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Secara sederhana, fungsi
utama sistem kardiovaskular adalah:
1. Distribusi O2 dan nutrien ke seluruh jaringan tubuh
2. Transportasi CO2 dan produk sisa metabolik dari jaringan tubuh ke paru dan organ
ekskresi
3. Distribusi air, elktrolit, dan hormon ke seluruh tubuh
4. Berperan dalam infrastuktur sistem imun
5. Termoregulasi
Darah terdiri dari plasma, suatu larutan aqueosus yang mengandung elektrolit, protein, dan
molekul lain, dengan sel-sel yang terlarut di dalamnya. Sel menyusun 40-45% volume darah dan
terutama terdiri dari eritrosit, juga sel darah putih dan trombosit. Volume darah sekitar 5,5 L
pada seorang pria ‘rata-rata dengan berat badan 70 kg.
12
Gambar di atas mengilustrasikan suatu ‘pipa saluran’ dan sistem kardiovaskular.
Darah dialirkan melalui sistem kardiovaskular oleh jantung suatu pompa muskular yang dibagi
menjadi sisi kiri dan kanan. Setiap sisi terdiri dari 2 ruang, atrium dan ventrikel, yang trutama
tersusun dari sel otot jantung. Atrium yang berdinding tipis bekerja untuk mengisi atau
‘menyiapkan’ ventrikel yang berdinding tebal yang bila berkontraksi dengan kuat akan
menghasilkan tekanan yang mendorong darah keluar ke seluruh tubuh. Darah masuk dan keluar
dari setiap ruang jantung melalui katup-katup satu arah yang terpisah, yang membuka dan
menutup secara bergantian.
Bayangkan aliran darah, yang dimulai dengan keluarnya darah dari ventrikel kiri. Saat ventrikel
berkontraksi, tekanan internal ventrikel kiri meningkat dari 0 sampai 120 mmHg. Saat tekanan
meningkat, katup aorta membuka dan darah masuk ke aorta, yang merupakan arteri pertama dan
terbesar dari sirkulasi sistemik. Periode kontraksi ventrikel ini disebut sistol. Tekanan maksimal
selama sistol disebut tekanan sistolik, dan tekanan ini berfungsi untuk mengalirkan darah melalui
aorta dan untuk melebarkan aorta yang sangat elastik. Selanjutnya katup aorta menutup, dan
ventrikel kiri berelaksasi sehingga ventrikel kiri dapat teriisi kembali dengan darah dari atrium
kiri melalui katup mitral. Perode relaksasi disebut diastol. Selama diastol, aliran darah dan tekana
aorta berkurang, namun tidak menurun hingga nol, karena rekoil elastik dari aorta berlanjut
untuk menghasilkan tekanan diastolik dalam darah yang secara bertahap menurun hingga level
minimum sekitar 80 mmHg. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan
nadi. Tekanan darah arteri rata-rata adalah tekanan rata-rata selama siklus jantung. Karena
janyung menghabiskan sekitar 60% dari waktu siklus jantung untuk diastol, maka MABP kira-
kira sama dengan tekanan diastolik + sepertiga tekanan nadi, bukan perhitungan rata-rata dari
tekanan sistolik dan diastolik
Darah mengalir dari aorta ke arteri-arteri utama yang masing-masing memasok darah ke organ
atau regio tubuh. Arteri ini kemudian bercabang dan bercabang lagi menjadi arteri muskular yng
lebih kecil, yang aakhirnya semkin banyak dan menjadi arteriol – arteri dengan diameter
<100µm. darah memasuki arteriol dengan tekanan rata-rata sekitar 60-70 mmHg.
Dinding arteri dan arteriol terdiri dari lapisan-lapisan sel otot polos yang tersusun melingkar.
Lumen dari seluruh sitem vaskular dilapisi oleh selapis sel endotel. Sel-sel ini menyekresi
13
substansi vasoaktif dan berperan sebagai sawar yang menahan dan mengendalikan pergerakan
cairan, molekul, dan sel-sel yang masuk dan keluar susunan pembuluh darah.
Arteriol berlanjut menjadi pembuluh terkecil, kapiler, yang membentuk jalinan padat di seluruh
jaringan tubuh. Dinding kapiler terdiri atas lapisan sel-sel endotel yang tumpang tindih tanpa sel
otot polos. Tekanan dalam kapiler berkisar dari 25 mmHg pada sisi arteri hingga 15 nnHg pada
ujung vena. Kapiler bersatu menjadi venula-venula kecil yang juga memiliki dinding tipis yang
terutama tersusun atas sel-sel endotel. Venula-venula bergabung menjadi venula yang lebih
besar, dengan kandungan sel otot polos yang smakin banyak sesuai ukurannya yang semakin
membesar. Venula-venula ini selanjutnya bergabung membentuk vena yang secara progresif
bersatu untuk membentuk vena kava superior dan inferior, yang melalui vena tersebut darah
kembali ke sisi kanan jantung. Vena memiliki diameter yang lebih besar daripada arteri,
sehingga memberikan reseistensi yang relatif kecil terhadap aliran.
Darah dari vena kava memasuki atrium kanan, dan kemudian ke ventrikel kanan melalui katup
trikuspid. Kontraksi ventrikel kanan, bersamaan dengan kontraksi ventrikel kiri, mendorong
darah melalui katup pulmonal ke dalam arteri pulmonalis, yang secara progresif terbagi lagi
me,bentuk arteri, arteriol, dan kapiler dari sirkulasi pulmonal. Sirkulasi pulmonal lebih pendek
dan memiliki tekanan yang jauh lebih rendah daripada sirkulasi sistemik, dengan tekanan sistolik
dan diastolik masing-masing sekitar 25 dan 10 mmHg. Jalinan kapiler pulmonal di dalam paru
mengelilingi alveoli paru, memungkinkan pertukaran CO2 dan O2. Darah beroksigen memasuki
venula dan vena pulmonal, dan kemudian ke atrium kiri yang memompa darah ke dalam
ventrikel kiri untuk siklus sistemik selanjutnya.
Fungsi pembuluh darah
Setiap jenis pembuluh darah memiliki fungsi selain menjadi suatu saluran darah.
Sistem percabangan arteri elastika dan muskular secara progresif menguangi pulsasi dalam
tekanan dan aliran darah yang disebabkan oleh kontraksi ventrikel yang intermiten.
Arteri terkecil dan arteriol memiliki peran krusial dalam mengatur jumlah darah yang mengalir
ke jaringan dengan cara berdilatasi atau berkonstriksi. Fungsi ini diatur oleh sistem saraf simpatis
14
dan faktor-faktor yang terbentuk secara lokal di jaringan. Pembuluh-pembuluh ini disebut
sebagai arteri beresistensi, karena konstriksinya menahan aliran darah.
Kapiler dan venula kecil merupakan pembuluh penukar. Melalui dinding pembuluhnya, gas,
cairan, dan molekul dipindahkan antara darah dan jaringan. Sel darah putih jjuga dapat melewati
dinding vena untuk melawan infeksi dalam jaringan.
Venula dapat berkontriksi untuk memberikan resistensi aliran darah, dan rasio resistensi arteriol
dan venula memberikan pengaruh penting dalam pergerakan cairan antara kapiler dan jaringan,
sehingga mempengaruhi volume darah.
Ven a memiliki dinding tipis dan sangatmudah melebar; dan oleh karena itu vena mengandung
sekitar 70% dari seluruh darah dalam sistem kardiovaskular. Arteri hanya mengandung 17% dari
total volume darah. Dengan demikian, vena dan venula berperan sebagai reservoir volume yang
dapat memindahkan darah dari sirkulasi perifer ke jantung dan arteri dengan cara berkonstriksi.
Dengan melakukan hal tersebut, vena dapat membantu meningkatkan curah jantung (volume
darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu), dan vena juga mampu mempertahankan
tekanan darah dan perfusi jarinfan dalam organ-organ esensial bila terjadi pendarahan.
15
Anatomi Jantung
Jantung terletak di atas diafragma, di pertengahan rongga dada agak ke kiri, dalam suatu ruangan
yang disebut bmediastinum. Kira-kira dua-pertiga bagian jantung terletak dis ebelah kiri midline
tubuh. Di sebelah depan, jantung dibatasi oleh sternum, di sebelah belakang oleh susunan tulang
belakang atau kolumna vertebralis. Di bagian kiri dan kanan, jantung dibatasi oleh paru-paru.
Secara antomis, jantung merupakan organ yang mempunyai rongga di dalamnya. Rongga di
dalam jantung ini terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 ruang atrium di sebelah atas dan 2 ruang ventrikel
di sebelah bawah. Ukuran jantung kira0kira sebesar tinju individu pemiliknya. Ukuran jantung
pada orang dewasa adalah panjang kira-kira 12 cm, lebar di bagian yang paling lebar kira-kira 6
cm, dan berat kira-kira 300 gram.
Di dalam rongga dada, jantung terletak dalam posisi seperti kerucut terbalik dengan ujung
mengarah ke bawah dan bagian dasar yang melebar ke atas. Ujung jantung disebut apeks. Apeks
jantung terbentuk dari ventrikel kiri. Sedangkan, bagian dasarnya yang mengarah ke atas disebut
basis jantung, yang terbentuk dari atrium, terutama atrium kiri.
Secara fungsional, jantung manusia terdiri atas dua bagian yang terpisah, yaitu bagian kanan dan
bagian kiri. Jantung bagian kanan dan kiri masing-masing terdiri pula atas dua ruang pompa
yang berdenyut yaitu atrium dan ventrikel. Jadi, secara fungsional, juga ada 4 ruang pompa pada
jantung, atrium kanan, ventrikel kanan, atrium kiri, dan ventrikel kiri.
Perikardium
Perikardium adalah suatu struktur berbentuk kantong yang membungkus dan melindungi
jantung. Erikardium memliki struktur sedemikian rupa sewhingga memungkinkan jantung tetap
bertahan di tempatnya, yaitu di ediastinum.
Dengan struktur perikardium yang khusus ini, jantung tetap dapat bebas bergerak untuk
berkntraksi dengna kecepatan yang sesuai dengan fungsinya. Dengan demikian, fungsi jantung
untuk memompakan darah ke sistem sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan seluruh jaringan tubuh
dapat berjalan dengan lancar.
16
Perikardium terdiri atas dua bagian, yaitu perikardium fibrosa dan perikardium serosa.
Perikardium fibrosa terletak di sebelah luar, terbentuk dari jaringan penyambung fibrosa yang
kaku, tidak elastis. Perikardium fibrosa yang menutupi bagian apeks jantung terletak di atas
diafragma. Sedangakan, perikardium fibrosa yang menutupi bagian basis jantung membuka ke
atas dan menyatu dengan jaringan penyambung pembuluh-pembuluh darah yang keluar dari
jantung dan yang masuk ke jantung. Di bagian lateral, perikardium fibrosa berbatasan dengan
pleura parietal, yaitu pembungkus paling luar paru-paru. Perikardium fibrosa berfungsi
mencegah jantung mengalami overstrtching (peregangna yang berlebihan) yang mungkin terjadi
bila volume darah di dalam jantung sangat banyak. Selain itu, perikardium fibrosa berfungsi
melindungi jantung dan “menambatkan” jantung di mediastinum agar tetap berada di tempatnya.
Perikardium serosa merupakan lapisan perikardium paling dalam. Perikardium serosa lebih tipis
dari perikardium fibrosa. Perikardium serosa ini berbentuk membran yang lebih lentur dan terdiri
atas dua lapisan yang membungkus jantung. Lapisan luarnya disebut lapisan parietal, menyatu
dengan perikardium fibrosa.
Lapisan dalamnya disebut lapisan viseral yang menjadi bagian terluar dinding jantung sehingga
disebut juga epikardium. Lapisan ini melekat erat dengan otot jantung atau miokardium. Di
antara lapisan parietal dan lapisan viseral perikardium serosa, terdapat ruangan yang disebut
rongga perikardial.
17
Rongga perikardial berisi suatu lapisan tipis cairan serosa yang dikenal dengna nama cairan
perikardial. Cairan ini disekresikan oleh sel-sel perikardial. Cairan perikardial berfungsi untuk
mencegah terjadinya friksi atau gesekan antara kedua lapisan tersebut sewaktu terjadi gerakan
dinding jantung akjjbat kontraksi miokardium.
Dinding jantung
Dinding jantung dibentuk oleh tiga jaringan dengan urutan dari luar ke dalam secara berturut-
turut adalah epikardium, miokardium, dan emfo kardium. Epikardium adalah lapisan tipis dan
transparan. Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, epikardium dibentuk oleh lapisan
perikardium serossa bagian viseral. Epikardium terdiri dari mesotelium dan jaringan
penyambung jarang yang halus dan licin; karena itulah permukaan paling luar dinding jantung
ini licin.
Miokardium adalah lapisan tengah dinding jantung. Lapisan ini terdiri atas jaringan otot, dan
merupakan bagian terbesar dinding jantung. Miokardiumlah yang bertanggung jawab untuk
memompa darah dengna cara berkontraksi dan berelaksasi berganti-ganti secara otomatis.
Otot jantung merupakan otot tidak sadar atau tidak berda di bawah pengaruh kehendak. Berkas-
berkas oto pada miokardium tersusun berselang-seling dalam lapisan-lapisan yang mengelilingi
jantung. Berkas-berkas otot ini membentuk dua kelompok jaringan otot, yaitu otot atrium dan
otot ventrikel. Serat-serat otot di setiap kelompok ini dihubungkan dengan diskus interkalatus.
Diskus interkalatus ini merupakan membran sel yang memisahkan satu sel dengan sel yang
lainnya. Berbeda dengan membran sel yang lain, membran dua sel otot jantung yang berdekatan
saling berhubungan dan menyatu(fusi). Fusi membran sel yang berdekatan ini terbentuk
sedemikian rupa sehingga membentuk hubungan permeabel yang disebut communicating atau
gap junction. Dengan adanya gap junction ini, potensial aksi dari suatu serat otot dapat dengan
mudah mentebar ke seluruh serat otot yang berda di dalam suatu kelompok otot jantung. Dengan
demikian, atrium dan ventrikel masing-masing dapat berfungsi sebagai unit yang terpisah.
Artinya, atrium dan ventrikel dapat berkontraksi secara terpisah dan dalam waktu yang berbeda.
Diskus interkalatus juga mengandung desmosom. Desmosom berfungsi untuk memperkuat
membran sel otot dan melindungi atau mencegah sel-sel otot yang berdampingan agar tidak
18
saling tertarik dan rusak. Fungsi desmosom ini terutama sangat penting pada waktu otot jantung
berkontraksi sangat kuat.
Endokardium adalah lapisan tipis yang terdiri atas selapis tipis endotelium. Di bawah lapisan
endotelium dan melekat erat pada lapisan ini adalah selapis tipis jaringan penyambung. Lapisan
dinding jantung yang paling dalam ini halus dan licin, dan juga meliputi valvula. Lapisan
endokardium di pangkal pembuluh darah besar yang keluar dari dan masuk ke jantung menyatu
dengna lapisan endotelium pembuluh darah tersebut.
Ruang jantung
Bagian interior jantung terbagi menjadi empat ruang. Dua ruang yang terletak di sebelah atas
disebut atrium kanan dan kiri. Setiap atrium mempunyai ruang tambahan yang disebut aurikula.
Dengan adanya aurikula volume atrium menjadi lebih besar. Sedangkan, dua ruang yang terletak
di sebelah bawah disebut ventrikel kanan dan kiri.
Di antara atrium dan ventriikel terdapat jaringan penyambung yang mebatsi otot atrium dan oto
ventrikel. Jadi, mokardium atrium terpisah dengan miokardium ventrikel. Di sebelah luar, batas
anatara atrium dan ventrikel adalah suatu cekungan yang disebut sulkus koronarius. Di dalam
sulkus koronarius, berjalan arteri koronaria yang mendarahi dinding jantung. Diantara ventrikel
kkanan dan kiri juga terdapat sulkus, yaitu sulkus interventrikularis anterior dan sulkus
interventrikularis posterior. Pembatas atrium kanan dan kiri yang terdiri dari jaringan
penyambung disebut septum interatrial, dan pembatas ventrikel kanan dan kiri adalah septum
interventrikular. Pada septum interatrial, terdapat cekungan yang disebut fossa ovalis. Sewaktu
kehidupan fetus, fossa ovalis ini berbentuk lubang yang disebut foramen ovale yang menutup
segera setelah lahir. Permukaan dalam ventrikel berbentuk iregular karena adanya gerigi dan
lipatan-lipatan miokardium yang dilapisi oleh endokardium. Gerigi dan lipatan-lipatan ini
disebut trabekulae karneae.
Ketebalan dinding ruang-ruang jantung berbeda-beda sesuai dengan fungsinya. Kedua atrium
berdinding tipis karena fungsinya hanya untuk memompakan darah ke dalam ventrikel. Secara
fungsional, jantung bagian kanan dan bagian kiri merupakan duar pompa yang terpisah. Beban
kerja jantung bagian kiri jauh lebih berat dibandingkan beban jantung bagian kanan. Ventrikel
kiri harus memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh sehingga sirkulasi yang melibatkan
19
ventrikel kiri disebut sirkulasi sistemik. Sementara, ventrikel kanan hanya memompakan darah
ke paru-paru sehingga sirkulasinya disebut sirkulasi pulmonal.
Aliran darah melalui jantung
Atrium kanan menerima darah balik yang miskin oksigen (deoksigenasi) dari seluruh tubuh
karena oksigennya sudah diberkan ke seluruh jaringan tubuh. Darah ini banyak mengandung
karbondioksida yang berasal dari metabolisme di jaringan tubuh. Darah masuk ke dalam atrium
kanan melaui tiga buah vena yang mengalirkan darah balik dari berbagai lokasi jaringan tubuh,
yaitu:
1. vena kava superior, membawa darah balaik dari tubuh bagian atas;
2. vena kava inferior, membawa darah balik dari tubuh bagian bawah;
3. sinus koronarius, membawa darah balik dari pembuluh-pembuluh yang mendarahi
dinding jantung.
Darah yang ada di atrium kanan kemudian dipompakan ke dalam ventrikel kanan. Selanjutnya,
ventrikel kanan memompakan darah tersebut ke dalam trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis
bercabang dua mnjadi arteri pulmonalis kana yang masuk ke dalam paru-paru kanan, dan arteri
pulmonalis kiri yang masuk ke dalam pru-pru kiri. Di paru-paru, karbondioksida yang banyak
terdapat di dalam darah dikeluarkan ke paru-paru. Oksigen yang berasal dari udara pernafasan
diambil sehingga darah menjadi kaya oksiegen atau disebut juga sebagai darah oksigenasi. Darah
kaya oksigen ini kemudian dikembalikan ke jantung, yaitu atrium kiri, melaui vena pulmonalis.
Darah yang ada di atrium kiri kemudian dipompakan ke dalm ventrikel kiri. Selanjutnya,
ventrikel kiri memompakan darh tersebut ke aorta. Bagian aorta yang langsung menerima darah
dari ventrikel kiri adalah aorta asendens. Dari aorta asendens, darah diteruskan ke arkus aorta
dan dilanjutkan ke aorta torasika, kemudian terus ke aorta abdominalis. Aorta dan cabang-
cabangnya kemudian membawa darah ke seluruh jaringan tubuh. Pe,buluh darah yang akan
memberikan suplai darah untuk jantung berasal dari aorta asndens; pembuluh darah ini
dinamakan arteri kkoronaria.
Semasa kehidupan fetus atau janin, ada sebuah pembuluh darah yang disebut duktus arteriosus
yaitu pembuluh darah yang menghubungkan trunjus pulmonalis dan aorta. Dengan adanya
20
duktus arteriosus ini, darah yang melewatitrunkus pulmonalis akan mengalir sebagian ke aorta.
Jadi, semasa kehidupan fetus hanya sedikit sekali darah yang masuk ke dalam paru-paru yang
memang belum berfungsi. Dalam keadaan normal, duktus arteriosus ini akan menutup segera
setalah lahir.
Katup jantung
Sewaktu kontraksi atrium, darah dari atrium dipompakan ke dalam ventrikel dan sewaktu
kontraksi ventrikel, darah dipompakan dari ventrikel ke dalam system arteri, yaitu melalui aorta
dan trunkus pulmonalis. Untuk mencegah darh kembali ke atrium atau ventrikel sewaktu
kontraksi, jantung dilengkapi dengan katup (valvula) yang terdiri atas jaringan penyambung
padat dan dilapisi endokardium. Ada dua kelompok jantung, yaitu katup atrioventrikular yang
terletak di antara atrium dan ventrikel, dan katup semilunar yang terletak di antara ventrikel dan
pembuluh darah aorta atau trunkus pulmonalis.
Katup atrioventrikular
Katup atrioventrikular disingkat dengan sebutan katup A-V. ada dua buah katup AV. Katup AV
yang terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri disebut katup bikuspidal, karena mempunyai
dua buah daun katup. Katup bikuspidal ini lebih popular dengan sebutan katup mitral. Katup AV
yang terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan disebut katup trikuspidal. Ujung daun-
daun katup AV dihubungkan oleh beberapa jaringan ikat menyerupai tali atau pita yang disebut
korda tendine dan muskulus papilaris. Muskulus papilaris adalah otot yang terletak di permukaan
dalam bagian bawah ventrikel.
Katup AV membuka bila tekanan di dalam atrium lebih tinggi dari tekanan di dalam ventrikel
sehingga adarh mengalir dari dalam atrium ke dalam ventrikel. Pada saat katup AV membuka,
muskulus papilaris berelaksasi dan korda tendinea mengendur. Sebaliknya, sewaktu ventrikel
berkontraksi sehingga tekanan di dalam ventrikel meningkat, darah akan mendorong daun-daun
katup AV kea rah atas, yaitu kea rah atrium, sehingga menutup. Pada saat katup AV menutup,
muskulus papilaris berkontraksi sehingga korda tendinea tertarik dan mengang. Dengan
demikian, ujung daun-daun katup dapat di cegah tidak sampai terbalik kea rah atrium.
Katup semilunar
21
Katup semilunar juda ada dua buah katup. Katup semilunar yang terletak di antara ventrikel kiri
dan aorta disebut katup aorta, sedangkan yang terletak di antara ventrikel kanan dan trunkus
pulmonalis disebut katup pulmonalis. Katup-katup ini masing-masing mempunyai 3 dau katup
yamg berbentuk setengah bulan.
Karena adanya katup-katup semilunar ini, darah hanya dapat mengalir ke satu arah, yaitu drah
yang ada di dalam ventrikel kiri mengalir ke aorta dan darah yang ada di dalam ventrikel kana
mengalir ke dalam trunkuis pulmonalis
Suplai darah untuk jantung
Nutrisi dan oksigen tidak dapat berdifusi dari darah yang berda di dalam ruang jantung ke
dinding jantung. Karena itu, dinding jantung juga mempunyai pembuluh darah tersendiri. Aliran
darah mengalir ke miokardium melalui beberapa pembuluh darah yang secara keseluruhan
disebut sirkulasi koronaria. Sirkulai koronaria terdiri dari arteri koronaria dan vena koronaria.
Arteri koronaria
22
Gambar memperlihatkan pembuluh darah arteri di dinding jantung bagian depan. Ada dua buah
arteri koronaria, yaitu arteri koronaria kanan dan arteri koronaria kiri; keduanya merupkan
cabang aorta asendens. Arteri koronaria kiri berjalan di bawah aurikula kiri dan bercabang dua,
yaitu cabang interventrikular anterior dan cabang sirkumfleksus.
Arteri koronaria kanan mula-mula memberikan cabang untuk mendarahi atrium kanan. Setelah
itu, arteri koronaria kanan ini berjalan di baah aurikula kanan dan bercabang dua, yaitu cabang
interventrikular posterior dan cabang marginal. Cabang interventrikular posterior berjalan di
dalam sulkus interventrikularis posterior dan mendarahi dinding bagian belakang kedua
ventrikel. Cabang marginal berjalan di dalam sulkus koronarius untuk mendarahi dinding
ventrikel kanan.
Pada umumnya, jaringan atau organ tubuh menrima darah dari beberapa cabang pembuluh
darah yang berasal dari lebih dari satu arteri. Artinya, suatu area di jaringan tubuh disuplai oleh
dua atau lebih arteri. Cabang-cabang ini saling berhbungan, yang disebut sebagai anastomosis.
Dengan adanya anastomosis ini, area atau organ tubuh tersebut mendapatkan suplai darah
23
alternative apabila salah satu pembuluh darahnya mengalami gangguan. Demikian pula halnya
dengan otot jantung atau miokardium.
Nutrisi dan oksigen yang dibawa oleh arteri koronaria dan cabang-cabangnya dilepaskan ke
jaringan dinding jantung melalui system kapiler yang merupakan lanjutan dari system arteri.
Vena koronaria
Setelah melepaskan oksigen dan nutrisi serta mengambil bahan buangan, darah dari system
kapiler selanjutnya mengalir ke dalam system vena. Kapiler-kapiler yang berda di dinding
jantung menyatu menjadi vena-vena kecil. Selanjutnya, vena kecil berlanjut menjadi vena yang
lebih besar yang disebut vena koronaria.
Darah dalam vena koronaria yang mengumpulkan darah dari kapiler-kapiler pada dinding
ventrikel kiri masuk ke atrium kanan melaui sinus koronarius. Drah vena yang mengalir melalui
nsinus koronarius kira-kira 75% aliran darah koroner total. Sedangkan, darah dalam vena
koronaria yang merupakan kumoulan darah dari kapiler-kapiler pada ventrikel kanan kembali ke
atrium kanan melaui vena kardiaka anterior.
Sejumlah kecil darah vena pada dinding jantung juga dialirkan kembali ke dalam jantung, yaitu
ke atrium kanan, melaui vena yang berukuran sangat kecil yang dinamakan vena tebesi yang
bermuara langsung ke dalam jantung.
24
Sirkulasi
Transport
Makanan, gas, hormone, mineral, enzim, zat-zat vital lainnya dibawa darah keseluruh tubuh.
Zat-zat sisa dibawa darah menuju ke paru-paru, ginjal, atau kulit untuk dikeluarkan dari tubuh
Mempertahankan suhu tubuh
Pembuluh darah berkontraksi untuk mempertahankan panas tubuh dan berdilatasi untuk
melepaskan panas pada permukaan kulit
Perlindungan
System darah dan system limfatikmelindungi tubuh terhadap cedera,invasi benda asing melalui
system imun. Mekanisme pembentukan darah mencegah kehilangan darah.
Pendaparan
Protein darah memberikan system buffer asam-basa untuk mempertahankan ph optimum darah.
Sirkulasi sistemik
Mengalirkan darah ke berbagai organ
Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
Memerlukan tekanan permulaan yang besar
Banyak mengalami tahanan
Kolom hidrostatik panjang
Sirkulasi pulmonal
hanya mengalirkan darah ke paru-paru
hanya berfungsi untuk paru-paru
mempunyai tekanan permulaan yang rendah
hanya sedikit mengalami tekanan
kolom hidrostatik pendek
25
Sistem Fluida
1. pendahuluan
fluida atau zat alir meliputi zat cair dan gas. Zat cair meliputi air,darah,asam H2SO4,air laut dan
sebagainya. Zat gas meliputi udara,oksigen,nitrogen,CO2 dan sebagainya.
Hukum-hukum yang berlaku pada air berlaku pula pada zat cair lainnya. Walaupun zat cair dan
gas tergolong dalam fluida namun terdapat perbedaan antara kedua zat alir tersebut.
Zat cair
molekul-molekul terikat secara longgar namun tetap berdekatan
tekanan yang terjadi oleh karena ada gaya gravitasi bumiyang bekerja terhadapnya.
Tekanan terjadi secara tegak lurus pada bidang
Zat gas
Molekul bergerak bebas dan saling bertumbukan
Tekanan gas bersumber pada perubahan momentum yang disebabkan tumbukan molekul
gas pada dinding.
Tekanan terjadi tidak tegak lurus pada bidang
2. Hidrodinamika
Penelitian mengenai zat cair yang mengalir sangat rumit, meliputi tekanan, kecepatan aliran,
lapisan-lapisan zat cair yang melakukan gesekan dan sebagainya.
Menurunkan rumus dengan melakukan persyaratan-persyaratan atau pendekatan khusus yaitu :
1. Zat cair tanpa adanya gesekandalam
2. Zat cair mengalir secara stationer
3. Zat cair mengalir secara steady yaitu mengali rmelalui lintasan tertentu
4. Zat cair tidak termampatkan
Berdasarkan persyaratan di atas dan berdasarkan hokum kinetis diperoleh rumus :
26
½ v2 + p + gh = konstan
ρ = massa jenis zat cair
P = tekanan
V = volume
Dengan mempergunakan rumus ini dapat menghitung kecepatan aliran zat cair, alat yang dipakai
adalah “venturimeter”. Kecepatan gerak benda dalam zat cair dapat pula ditentukan dengan
mempergunakan “tabung pitot” dan dapat pula menghitung gerakan udara.
Alat untuk mengukur tekanan zat cair
Alat yang dipergunakan dalam mengukur tekanan zat cair :
1. Tonometer
Alat ini dipakai untuk mengukur tekanan intraokuler. Apakah si penderita menderita
glaucoma atau tidak. Satuan tonometer adalah Hg atau Torr. Harga normal tekanan
intraokuler 12-23 mm Hg.
2. Sistometer
Alat yang dipakai untuk mengukur tekanan kandung kencing
Gas
Gas merupakan bagian dari zat alir, yang akan dibahas di sini adalah udara, oleh karena udara
sangat diperlukan dsalam kehidupan makhluk.
Kontraksi otot jantung
Anatomi otot jantung
27
Otot jantung atau miokardium terdiri atas 3 kelompok, yaitu otot atrium , otot ventrikel, dan
serat-serat otot khusus yang mempunyai sifat konduksi selain sifat eksitasi yang lazim dimiliki
otot. Walaupun otot jantung termasuk otot yang tidak sadar, tetapi cara kontraksinya berbeda
dengan cara kontraksi otot tidak sadar lainnya, yaitu otot polos. Cara kontraksi otot atrium dan
otot ventrikel justru lebih mirip dengan cara kontraksi otot rangka yang termasuk otot sadar.
Sebaliknya, serat-serat otot khusus hanya sedikit sekali kemampuan kontraksinya karena
mengandung sedikit sekali serabut kontraktil, tetapi mampu memperlihatkan sifat ritmisitas
(keiramaan) dan konduksi.
Serat otot jantung
Gambar memperlihatkan struktur histologist otot jantung. Terlihat bahwa serat-serat otot jantung
tersusun membentuk struktur yang khas, yaitu serat-serta otot memisah, kemudain menyatu lagi,
memisah kembali, dan menyatu kembali dan seterusnya.
Hal lainnya yang perlu diperlihatkan pada gambaran mikroskopis otot jantung ini adalah serat otot
jantung mempunyai stria, seperti halnya otot rangka. Oleh sebab itu, otot jantng dimasukkan ke
dalam golongan otot bercorak
28
Secara mikroskopis, serat otot pada umumnya, termasuk serat otot jantung, terdiri dari bagian-
bagian sebaga berikut:
1. sarkolema
sarkolema adalah bagian yang membungkus serat otot. Sarkolema terdiri dari 2 lapisan.
Lapisan dalam sarkolema merupakan membrane sel otot yang sebenarnya dan disebut
membrane plasma. Lapisan luarnya merupakan suatu lapisan tipis yang terdiri dari
polisakarida dan sejumlah serat kolagen yang halus
2. myofibril
strukur mikroskopik serat otot jantung juga mirip dengan serat otot rangka. Setiap serat otot
jantung terdiri dari sejumlah myofibril dan setiap myofibril tersusun dari subunit-subunit
yang lebih kecil yang disebut filament aktin dan filament myosin.
3. filament aktin dan filament myosin
filament aktin dan filament myosin terdiri dari polimer molekul protein terbesar. Kedua
macam filament inilah yang bertanggung jawab terhadap timbulnya kontraksi otot. Filament
yang tebal pada gambar adalah myosin dan yang tipis adalah aktin. Perhatikan juga pada
gambar bahwa kedua macam filament ini terususn bersisian selang-seling sehingga
myofibril terlihat seperti terdiri dari bagian terang dan bagian gelap berselamg-seling.
Bagian yang terang mengandung filament aktin dan disebut pita I karena bagian ini
isotropic terhadap polarisasi cahaya. Sedangkan, bagian yang gelap mengandung
mengandung filament myosin dan disebut pita A karena bersifat anisotropic terhadap
polarisasi cahaya. Perhatikan bahwa terdapat tonjolan-tonjolan kecil seperti gerigi, disebut
jembatan-penghubung, yang terletak di keua sisi bagian tepi myosin, tetapi tidak di bagian
tengahnya. Bila terjadi interkasi antara jembatan-penghubung ini dan filament aktin,
timbullah kontraksi otot.
29
4. Sarkoplasma
Sarkoplasma analog dengan sitoplasma pada sel biasa yang bukan sel otot, yaitu berupa
matriks yang terdiri dari konstituen intrasel yang biasa. Di dalam serat otot, myofibril berada
di dalam sarkoplasma ini. Cairan sarkoplasma mengandung sejumlah besar kalium,
magnesium, fosfat, dan enzim protein. Selain itu, di dalam sarkoplasma juga terdapat
sejumlah besar mitokondria yang terletak di antara myofibril dalam posisi parallel/sejajr.
5. reticulum sarkoplasmik
sarkoplasma mengandung sejumlah besar reticulum endoplasmic yang disebut reticulum
sarkoplasmik. Di dalam serat otot, reticulum sarkoplasmik berada disekitar myofibril, yaitu
melingkupi myofibril. Reticulum sarkoplasmik ini mempunyai fungsi yang sangat penting
untuk mengontrol kecepatan kontraksi otot.
30
Sinsitium otot jantung
Seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, pada serat otot jantung terdapat diskus interkaltus
yang merupakan membrane sel yang memisahkan satu sel dengan sel yang lainnya. Resistensi
(hambatan) penjalaran listrik melaui diskus interkalatus hanya 1/400 resistensi pada membrane
sel lainnya. Hal ini di sebabkan oleh adanya gap junction pada diskus interkaltus, sehingga ion-
ion dapat berdifusi lebih bebas dan ion-ion dapat bergerak dengan mudah di sepanjang sumbu
longitudinal serat otot jantung. Jadi, potensial aksi atau impuls juga dapat berjalan dengan mudah
dari satu sel ke sel otot jantung ke sel otot jantung berikutnya. Dengan demikian, bila satu sel
otot jantungmengalai eksitasi, potensial aksi atau impuls akan menyebar dengan cepat ke seluruh
jaringan otot yang selnya saling berhubungan sehingga kontraksinya terjadi secara bersamaan.
Sebagai simpulan, secara fungsional oto jantung merupakan suatu unit yang disebut sinsitium.
Jantung secara fungsuional terdiri atas dua sinsitium, yaitu sinsitium yang meliputi kedua atrium,
dan sinsitium ventrikel yang meliputi kedua ventrikel. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
atrium dan ventrikel dipisahkan oleh jaringan fibrosa yang melingkari lubang katup
atrioventrikular. Karena itu, potensial aksi tidak bisa menyebar secara langsung dari atrium ke
ventrikel, tetapi membutuhkan system penghantar khusus, yaitu bundle atrioventrikular (bundel
a-v) atau disebut juga berkas His. Dengan demikian, atrium dan ventrikel masing-masing
berfungsi sebagai unit yang terpisah sehingga memungkinkan atrium dan ventrikel berkontraksi
dalam waktu yang berbeda. Hal ini sangat penting bagi kelancaran fungsi jantung.
Seperti telah diuraikan sebelumnya, darah yang akan dipompakan oleh ventrikel berasal dari
atrium. Karena itu, agar darah dapat dipompakan oleh ventrikel dalam jumlah yang cukup,
atrium memang harus lebih dahulu berkontraksi disbanding ventrikel untuk mengisi darah dari
atrium ke dalam ventrikel. Darah yang berasal dari atrium itu yang akan dipompakan oleh
ventrikel. Sedangkan, darah yang ada di dalam atrium berasal dari darah balik (darah vena ).
31
Kesimpulan
Jantung sangat berperan penting bagi tubuh manusia karena jantung berfungsi untuk memompa
darah ke seluruh tubuh dari vena cava inferior dan vena cava superior masuk ke atrium dekstra
dan dialirkan ke ventrikel dekstra melalui katup trikuspidalis menuju ke pulmo melalui arteri
pulmonal, lalu terjadi pertukaran CO2 menjadi O2 kemudian masuk ke atrium sinistra lalu
menuju ke ventrikel sinistra melalui katup bikuspidalis dan dialirkan ke seluruh tubuh melalui
aorta.
Saran
Memperdalam pengetahuan tentang kardiovaskular sehingga dapat memahami seberapa penting
fungsi jantung di dalam tubuh.
32
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku ajar fisiologi jantung prof.dr. Rahmatina B. Herman, phD., AIF2. Fisika kedokteran3. Sylvia A.Prince and Lorraine M. Wilson,2003,patofisiologi volume 1 edisi 6,penerbit buku
kedokteran EGC, Jakarta. 4. Vander, A.J., J.H. Sherman, & D.S. luciano; 1994, human physiologi; edisi 6, edisi
internasional, McGraw Hill, Inc.5. Carlson, N.R., 1994, Physiologi behavior., edisi ke 5; Allyn &Bacon, a division of
paramount publishing.6. Ross, J.S. & K.J.W. Wilson; 2003, foundations of anatomy & physiology., specially
edition; Edinburg.7. Tortora, G.J. & N.P. anagnostakos, 1984, principles of anatomy & physiology, edisi ke 4.
Harper & row publishers, new York.8. Tharp, G.D. & D.A. Woodman, 2002; experiments in physiology; edisi ke 8, prentice hall,
upper saddle river.
33