modul 1 semester2 system haemodinamik

45
MODUL 1 (kardiovaskular) SKENARIO – 1 Haemodinamic System Oleh SGD : 3 UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA 1

Upload: helvy-susanti

Post on 02-Jul-2015

264 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: modul 1 semester2 system haemodinamik

MODUL 1

(kardiovaskular)

SKENARIO – 1

Haemodinamic System

Oleh SGD : 3

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

FAKULTAS KEDOKTERAN

MEDAN

2011

1

Page 2: modul 1 semester2 system haemodinamik

TIM PENYUSUN

SGD: 3

KETUA : M. DEDE GUNAWAN

SEKRETARIS : LINDA ETIKA WARDANI

ANGGOTA : ADE MELANI SIREGAR

AGA PEDANA

AULIA RAHMAN BRUTU

DEWI RIZKI FAUZI

ERVINA CHARATULISA

IBNU IHSAN

HELVY SUSANTI

NOVITA SARI

RETNO WULANDARI

SARTIKA AYUNINGSIH SIPAHUTAR

UMMI ZAKIYAH RIDWAN HASIBUAN

RIDWANSYAH

2

Page 3: modul 1 semester2 system haemodinamik

LEMBAR PENILAIAN

3

NILAI

Page 4: modul 1 semester2 system haemodinamik

LEMBAR PENGESAHAN

Menyetujui,

PAKAR

Dr. Aswin Soefi Lubis

4

Page 5: modul 1 semester2 system haemodinamik

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua.

Kami para penyusun SDG 3 mengucapkan terima kasih kepada TUTOR dan PAKAR yaitu Dr. Aswin

Soefi Lubis yang telah membimbing dan memberi masukan terhadap makalah kami, sehingga makalah

Anatomi dan Histologi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Akhirnya penyusun berharap semoga makalah Anatomi dan Histologi ini bermanfaat untuk

mengetahui bagaimana struktur dan peredaran darah yang terjadi di jantung.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Medan, 10 Maret 2011

Small Group Discussion III

5

Page 6: modul 1 semester2 system haemodinamik

DAFTAR ISI

Nama – nama penulis………………………………………………………………….. 2

Lembar Penilaian……………………………………………………………………….. 3

Lembar Pengesahan…………………………………………………………………….. 4

Kata Pengantar………………………………………………………………………….. 5

Daftar Isi………………………………………………………………………………… 6

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang………………………………………………………………………….. 7

BAB II PEMBAHASAN

Skenario………………………………………………………………………………… 9

Skema…………………………………………………………………………………... 10

Learning objective……………………………………………………………………… 11

System kardiovaskular………………………………………………………………….. 12

Anatomi jantung………………………………………………………………………… 16

Sirkulasi………………………………………………………………………………… 25

system fluida……………………………………………………………………………. 26

kontraksi otot jantung…………………………………………………………………… 28

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………….. 32

KEPUSTAKAAN……………………………………………………………………….. 33

6

Page 7: modul 1 semester2 system haemodinamik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jantung adalah suatu organ yang merupakan bagian dari suatu system dalam tubuh manusia

yang ikut berperan dalam mekanisme untuk mempertahankan homeostasis . Sistem yang

dimaksud adalah sistem kardiovaskular. System kardiovaskular dikenal juga sebagai system

jantung pembuluh darah.

Jantung bukan hanya bagian dari system kardiovaskular, melainkan secara fungsional

merupakan pusat dari system kardiovaskular. Jantung lah yang menjaga agar system

kardiovaskular dapat berfungsi secara normal untuk mempertahankan homeostasis.

Fungsi utama jantung adalah mendorong darah agar dapat mengalir dengan lancar di dalam

pembuluh pada system sirkulasi ke seluruh tubuh. System sirkulasi merupakan satu-satunya

system transportasi umum di dalam tubuh. Darah lah yang membawa bahan kebutuhan pokok

jaringan berupa oksigen dan nutrisi. Darah jugalah yang membawa bahan buangan yang berasal

dari sisa-sisa metabolisme sel dari jaringan. Selain itu, kebanyakan hormone diedarkan juga

melalui darah. Oleh sebab itu, sangatlah penting darah dapat mencapai seluruh jaringan tubuh

untuk memenuhi semua kebutuhan dan membuang sisa-sia metabolisme. Untuk itu, harus ada

kekuatan yang dapat mendorong darah agar dapat mengalir. Kekuatan pendorong tersebut

berasala dari jantung. Dengan berkontraksinya otot jantung, darah dapat didorong oleh kekuatan

yang timbul dari kontraksi tersebut. Dengan cara demikian, darah dapat mengalir ke seluruh

pembuluh darh yang terdapat di dalam tubuh. Bila jantung tidak lagi berkontraksi atau

berdenyut, aliran darah akan terhenti karena tidak ada lagi kekuatan yang mendorongnya.

Akibatnya, kehidupan juga akan terhenti karena sel-sel jaringan tubuh tidak lagi mendapatkan

oksigen dan nutrisi. Bahan buangan yang bersifat toksik juga akan menumpuk di jaringan tubuh

bila darah berhenti mengalir.

Untuk mempertahankan kehidupan, diperlukan metabolisme di dalam sel; nutrisi mutlak

diperlukan bagi metabolisme sel. Hampir semua proses metabolisme memerlukan oksigen.

7

Page 8: modul 1 semester2 system haemodinamik

Nutrisi disediakan oleh sistem pencernaan dari bahan dasar makanan. Oksigen disediakan oleh

paru-paru dan diambil dari udara pernafasan. Nutrisi dan oksigen yang telah tersedia tidak akan

sampai ke seluruh jaringan tubuh tanpa adanya sirkulasi darah yang mebawa nutrisi dan oksigen

tersebut. Tanpa adanya kekuatan yang berasal dari kontraksi otot jantung, darah tidak mungkin

akan mengalir. Jadi, jantung juga ikut mempertahankan kelangsungan metabolisme sel di seluruh

jaringan tubuh.

Demikian pula, bahan buangan berupa sisa-sisa metabolisme di jaringan tidak akan lagi di

angkut ke sitem ekskresi tubuh bila darah berhenti mengalir. Sisa metabolisme berupa gas CO2

hanya dapat dibuang melalui paru-paru. Sisa metabolisme beruoa bahan kimia dan elektrolit

hanya dapat dibuang melalui ginjal. Aliran darahlah yang dapat membawa semua bahan buangan

tersebut ke tempat pembuangan.

Sekali lagi ditekankan bahwa tanpa jantung, darah tidak akan mungkin dapat mengalir. Artinya.

Jantung ikut berperan menjaga kondisi lingkungan di dalam tubuh agar tetap dalam keadaan

normal. Dengan berfungsinya jantung secra normal, semua proses yang diperlukan untuk

mempertahankan kehidupan dapat berlangsung sebaik-baiknya.

8

Page 9: modul 1 semester2 system haemodinamik

BAB II

PEMBAHASAN

MODUL VI (KARDIOVASKULAR )

SKENARIO I

HAEMODINAMIC SYSTEM

Jantung merupakan organ pusat sistem haemodinamik dalam tubuh. Jantung secara

anatomi histology memiliki spesifikasi sehubungan dengan fungsi pompa untuk mengalirkan

darah ke paru – paru dan seluruh tubuh. Dalam sirkulasinya berbagai variable mempengaruhi

system haemodinamika seperti system fluida, konduktivitas jantung, struktur anatomi histology

organ jantung pembuluh darah dan sebagainya.

9

Page 10: modul 1 semester2 system haemodinamik

Skema

System haemodinamika

System fluida Konduktivitas jantung jantung dan pembuluh

Mekanisme darah

Sifat

Aliran anatomi

Yang mempengaruhi histologi

sirkulasi

10

Page 11: modul 1 semester2 system haemodinamik

LEARNING OBJECTIVE

1. Memahami Jenis-jenis fluida

2. Memahami Sifat aliran fluida cair

3. Memahami yang mempengaruhi aliran fluida zat cair

4. Memahami yang mempengaruhi aliran fluida zat gas

5. Memahami anatomi jantung dan pembuluh darah

6. Mengetahui sirkulasi plumonal dan sistemik

7. Menjelaskan histologi sel-sel otot jantung

8. Memahami anatomi jantung otot lurik

11

Page 12: modul 1 semester2 system haemodinamik

Sistem Kardiovaskular

Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Secara sederhana, fungsi

utama sistem kardiovaskular adalah:

1. Distribusi O2 dan nutrien ke seluruh jaringan tubuh

2. Transportasi CO2 dan produk sisa metabolik dari jaringan tubuh ke paru dan organ

ekskresi

3. Distribusi air, elktrolit, dan hormon ke seluruh tubuh

4. Berperan dalam infrastuktur sistem imun

5. Termoregulasi

Darah terdiri dari plasma, suatu larutan aqueosus yang mengandung elektrolit, protein, dan

molekul lain, dengan sel-sel yang terlarut di dalamnya. Sel menyusun 40-45% volume darah dan

terutama terdiri dari eritrosit, juga sel darah putih dan trombosit. Volume darah sekitar 5,5 L

pada seorang pria ‘rata-rata dengan berat badan 70 kg.

12

Page 13: modul 1 semester2 system haemodinamik

Gambar di atas mengilustrasikan suatu ‘pipa saluran’ dan sistem kardiovaskular.

Darah dialirkan melalui sistem kardiovaskular oleh jantung suatu pompa muskular yang dibagi

menjadi sisi kiri dan kanan. Setiap sisi terdiri dari 2 ruang, atrium dan ventrikel, yang trutama

tersusun dari sel otot jantung. Atrium yang berdinding tipis bekerja untuk mengisi atau

‘menyiapkan’ ventrikel yang berdinding tebal yang bila berkontraksi dengan kuat akan

menghasilkan tekanan yang mendorong darah keluar ke seluruh tubuh. Darah masuk dan keluar

dari setiap ruang jantung melalui katup-katup satu arah yang terpisah, yang membuka dan

menutup secara bergantian.

Bayangkan aliran darah, yang dimulai dengan keluarnya darah dari ventrikel kiri. Saat ventrikel

berkontraksi, tekanan internal ventrikel kiri meningkat dari 0 sampai 120 mmHg. Saat tekanan

meningkat, katup aorta membuka dan darah masuk ke aorta, yang merupakan arteri pertama dan

terbesar dari sirkulasi sistemik. Periode kontraksi ventrikel ini disebut sistol. Tekanan maksimal

selama sistol disebut tekanan sistolik, dan tekanan ini berfungsi untuk mengalirkan darah melalui

aorta dan untuk melebarkan aorta yang sangat elastik. Selanjutnya katup aorta menutup, dan

ventrikel kiri berelaksasi sehingga ventrikel kiri dapat teriisi kembali dengan darah dari atrium

kiri melalui katup mitral. Perode relaksasi disebut diastol. Selama diastol, aliran darah dan tekana

aorta berkurang, namun tidak menurun hingga nol, karena rekoil elastik dari aorta berlanjut

untuk menghasilkan tekanan diastolik dalam darah yang secara bertahap menurun hingga level

minimum sekitar 80 mmHg. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan

nadi. Tekanan darah arteri rata-rata adalah tekanan rata-rata selama siklus jantung. Karena

janyung menghabiskan sekitar 60% dari waktu siklus jantung untuk diastol, maka MABP kira-

kira sama dengan tekanan diastolik + sepertiga tekanan nadi, bukan perhitungan rata-rata dari

tekanan sistolik dan diastolik

Darah mengalir dari aorta ke arteri-arteri utama yang masing-masing memasok darah ke organ

atau regio tubuh. Arteri ini kemudian bercabang dan bercabang lagi menjadi arteri muskular yng

lebih kecil, yang aakhirnya semkin banyak dan menjadi arteriol – arteri dengan diameter

<100µm. darah memasuki arteriol dengan tekanan rata-rata sekitar 60-70 mmHg.

Dinding arteri dan arteriol terdiri dari lapisan-lapisan sel otot polos yang tersusun melingkar.

Lumen dari seluruh sitem vaskular dilapisi oleh selapis sel endotel. Sel-sel ini menyekresi

13

Page 14: modul 1 semester2 system haemodinamik

substansi vasoaktif dan berperan sebagai sawar yang menahan dan mengendalikan pergerakan

cairan, molekul, dan sel-sel yang masuk dan keluar susunan pembuluh darah.

Arteriol berlanjut menjadi pembuluh terkecil, kapiler, yang membentuk jalinan padat di seluruh

jaringan tubuh. Dinding kapiler terdiri atas lapisan sel-sel endotel yang tumpang tindih tanpa sel

otot polos. Tekanan dalam kapiler berkisar dari 25 mmHg pada sisi arteri hingga 15 nnHg pada

ujung vena. Kapiler bersatu menjadi venula-venula kecil yang juga memiliki dinding tipis yang

terutama tersusun atas sel-sel endotel. Venula-venula bergabung menjadi venula yang lebih

besar, dengan kandungan sel otot polos yang smakin banyak sesuai ukurannya yang semakin

membesar. Venula-venula ini selanjutnya bergabung membentuk vena yang secara progresif

bersatu untuk membentuk vena kava superior dan inferior, yang melalui vena tersebut darah

kembali ke sisi kanan jantung. Vena memiliki diameter yang lebih besar daripada arteri,

sehingga memberikan reseistensi yang relatif kecil terhadap aliran.

Darah dari vena kava memasuki atrium kanan, dan kemudian ke ventrikel kanan melalui katup

trikuspid. Kontraksi ventrikel kanan, bersamaan dengan kontraksi ventrikel kiri, mendorong

darah melalui katup pulmonal ke dalam arteri pulmonalis, yang secara progresif terbagi lagi

me,bentuk arteri, arteriol, dan kapiler dari sirkulasi pulmonal. Sirkulasi pulmonal lebih pendek

dan memiliki tekanan yang jauh lebih rendah daripada sirkulasi sistemik, dengan tekanan sistolik

dan diastolik masing-masing sekitar 25 dan 10 mmHg. Jalinan kapiler pulmonal di dalam paru

mengelilingi alveoli paru, memungkinkan pertukaran CO2 dan O2. Darah beroksigen memasuki

venula dan vena pulmonal, dan kemudian ke atrium kiri yang memompa darah ke dalam

ventrikel kiri untuk siklus sistemik selanjutnya.

Fungsi pembuluh darah

Setiap jenis pembuluh darah memiliki fungsi selain menjadi suatu saluran darah.

Sistem percabangan arteri elastika dan muskular secara progresif menguangi pulsasi dalam

tekanan dan aliran darah yang disebabkan oleh kontraksi ventrikel yang intermiten.

Arteri terkecil dan arteriol memiliki peran krusial dalam mengatur jumlah darah yang mengalir

ke jaringan dengan cara berdilatasi atau berkonstriksi. Fungsi ini diatur oleh sistem saraf simpatis

14

Page 15: modul 1 semester2 system haemodinamik

dan faktor-faktor yang terbentuk secara lokal di jaringan. Pembuluh-pembuluh ini disebut

sebagai arteri beresistensi, karena konstriksinya menahan aliran darah.

Kapiler dan venula kecil merupakan pembuluh penukar. Melalui dinding pembuluhnya, gas,

cairan, dan molekul dipindahkan antara darah dan jaringan. Sel darah putih jjuga dapat melewati

dinding vena untuk melawan infeksi dalam jaringan.

Venula dapat berkontriksi untuk memberikan resistensi aliran darah, dan rasio resistensi arteriol

dan venula memberikan pengaruh penting dalam pergerakan cairan antara kapiler dan jaringan,

sehingga mempengaruhi volume darah.

Ven a memiliki dinding tipis dan sangatmudah melebar; dan oleh karena itu vena mengandung

sekitar 70% dari seluruh darah dalam sistem kardiovaskular. Arteri hanya mengandung 17% dari

total volume darah. Dengan demikian, vena dan venula berperan sebagai reservoir volume yang

dapat memindahkan darah dari sirkulasi perifer ke jantung dan arteri dengan cara berkonstriksi.

Dengan melakukan hal tersebut, vena dapat membantu meningkatkan curah jantung (volume

darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu), dan vena juga mampu mempertahankan

tekanan darah dan perfusi jarinfan dalam organ-organ esensial bila terjadi pendarahan.

15

Page 16: modul 1 semester2 system haemodinamik

Anatomi Jantung

Jantung terletak di atas diafragma, di pertengahan rongga dada agak ke kiri, dalam suatu ruangan

yang disebut bmediastinum. Kira-kira dua-pertiga bagian jantung terletak dis ebelah kiri midline

tubuh. Di sebelah depan, jantung dibatasi oleh sternum, di sebelah belakang oleh susunan tulang

belakang atau kolumna vertebralis. Di bagian kiri dan kanan, jantung dibatasi oleh paru-paru.

Secara antomis, jantung merupakan organ yang mempunyai rongga di dalamnya. Rongga di

dalam jantung ini terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 ruang atrium di sebelah atas dan 2 ruang ventrikel

di sebelah bawah. Ukuran jantung kira0kira sebesar tinju individu pemiliknya. Ukuran jantung

pada orang dewasa adalah panjang kira-kira 12 cm, lebar di bagian yang paling lebar kira-kira 6

cm, dan berat kira-kira 300 gram.

Di dalam rongga dada, jantung terletak dalam posisi seperti kerucut terbalik dengan ujung

mengarah ke bawah dan bagian dasar yang melebar ke atas. Ujung jantung disebut apeks. Apeks

jantung terbentuk dari ventrikel kiri. Sedangkan, bagian dasarnya yang mengarah ke atas disebut

basis jantung, yang terbentuk dari atrium, terutama atrium kiri.

Secara fungsional, jantung manusia terdiri atas dua bagian yang terpisah, yaitu bagian kanan dan

bagian kiri. Jantung bagian kanan dan kiri masing-masing terdiri pula atas dua ruang pompa

yang berdenyut yaitu atrium dan ventrikel. Jadi, secara fungsional, juga ada 4 ruang pompa pada

jantung, atrium kanan, ventrikel kanan, atrium kiri, dan ventrikel kiri.

Perikardium

Perikardium adalah suatu struktur berbentuk kantong yang membungkus dan melindungi

jantung. Erikardium memliki struktur sedemikian rupa sewhingga memungkinkan jantung tetap

bertahan di tempatnya, yaitu di ediastinum.

Dengan struktur perikardium yang khusus ini, jantung tetap dapat bebas bergerak untuk

berkntraksi dengna kecepatan yang sesuai dengan fungsinya. Dengan demikian, fungsi jantung

untuk memompakan darah ke sistem sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan seluruh jaringan tubuh

dapat berjalan dengan lancar.

16

Page 17: modul 1 semester2 system haemodinamik

Perikardium terdiri atas dua bagian, yaitu perikardium fibrosa dan perikardium serosa.

Perikardium fibrosa terletak di sebelah luar, terbentuk dari jaringan penyambung fibrosa yang

kaku, tidak elastis. Perikardium fibrosa yang menutupi bagian apeks jantung terletak di atas

diafragma. Sedangakan, perikardium fibrosa yang menutupi bagian basis jantung membuka ke

atas dan menyatu dengan jaringan penyambung pembuluh-pembuluh darah yang keluar dari

jantung dan yang masuk ke jantung. Di bagian lateral, perikardium fibrosa berbatasan dengan

pleura parietal, yaitu pembungkus paling luar paru-paru. Perikardium fibrosa berfungsi

mencegah jantung mengalami overstrtching (peregangna yang berlebihan) yang mungkin terjadi

bila volume darah di dalam jantung sangat banyak. Selain itu, perikardium fibrosa berfungsi

melindungi jantung dan “menambatkan” jantung di mediastinum agar tetap berada di tempatnya.

Perikardium serosa merupakan lapisan perikardium paling dalam. Perikardium serosa lebih tipis

dari perikardium fibrosa. Perikardium serosa ini berbentuk membran yang lebih lentur dan terdiri

atas dua lapisan yang membungkus jantung. Lapisan luarnya disebut lapisan parietal, menyatu

dengan perikardium fibrosa.

Lapisan dalamnya disebut lapisan viseral yang menjadi bagian terluar dinding jantung sehingga

disebut juga epikardium. Lapisan ini melekat erat dengan otot jantung atau miokardium. Di

antara lapisan parietal dan lapisan viseral perikardium serosa, terdapat ruangan yang disebut

rongga perikardial.

17

Page 18: modul 1 semester2 system haemodinamik

Rongga perikardial berisi suatu lapisan tipis cairan serosa yang dikenal dengna nama cairan

perikardial. Cairan ini disekresikan oleh sel-sel perikardial. Cairan perikardial berfungsi untuk

mencegah terjadinya friksi atau gesekan antara kedua lapisan tersebut sewaktu terjadi gerakan

dinding jantung akjjbat kontraksi miokardium.

Dinding jantung

Dinding jantung dibentuk oleh tiga jaringan dengan urutan dari luar ke dalam secara berturut-

turut adalah epikardium, miokardium, dan emfo kardium. Epikardium adalah lapisan tipis dan

transparan. Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, epikardium dibentuk oleh lapisan

perikardium serossa bagian viseral. Epikardium terdiri dari mesotelium dan jaringan

penyambung jarang yang halus dan licin; karena itulah permukaan paling luar dinding jantung

ini licin.

Miokardium adalah lapisan tengah dinding jantung. Lapisan ini terdiri atas jaringan otot, dan

merupakan bagian terbesar dinding jantung. Miokardiumlah yang bertanggung jawab untuk

memompa darah dengna cara berkontraksi dan berelaksasi berganti-ganti secara otomatis.

Otot jantung merupakan otot tidak sadar atau tidak berda di bawah pengaruh kehendak. Berkas-

berkas oto pada miokardium tersusun berselang-seling dalam lapisan-lapisan yang mengelilingi

jantung. Berkas-berkas otot ini membentuk dua kelompok jaringan otot, yaitu otot atrium dan

otot ventrikel. Serat-serat otot di setiap kelompok ini dihubungkan dengan diskus interkalatus.

Diskus interkalatus ini merupakan membran sel yang memisahkan satu sel dengan sel yang

lainnya. Berbeda dengan membran sel yang lain, membran dua sel otot jantung yang berdekatan

saling berhubungan dan menyatu(fusi). Fusi membran sel yang berdekatan ini terbentuk

sedemikian rupa sehingga membentuk hubungan permeabel yang disebut communicating atau

gap junction. Dengan adanya gap junction ini, potensial aksi dari suatu serat otot dapat dengan

mudah mentebar ke seluruh serat otot yang berda di dalam suatu kelompok otot jantung. Dengan

demikian, atrium dan ventrikel masing-masing dapat berfungsi sebagai unit yang terpisah.

Artinya, atrium dan ventrikel dapat berkontraksi secara terpisah dan dalam waktu yang berbeda.

Diskus interkalatus juga mengandung desmosom. Desmosom berfungsi untuk memperkuat

membran sel otot dan melindungi atau mencegah sel-sel otot yang berdampingan agar tidak

18

Page 19: modul 1 semester2 system haemodinamik

saling tertarik dan rusak. Fungsi desmosom ini terutama sangat penting pada waktu otot jantung

berkontraksi sangat kuat.

Endokardium adalah lapisan tipis yang terdiri atas selapis tipis endotelium. Di bawah lapisan

endotelium dan melekat erat pada lapisan ini adalah selapis tipis jaringan penyambung. Lapisan

dinding jantung yang paling dalam ini halus dan licin, dan juga meliputi valvula. Lapisan

endokardium di pangkal pembuluh darah besar yang keluar dari dan masuk ke jantung menyatu

dengna lapisan endotelium pembuluh darah tersebut.

Ruang jantung

Bagian interior jantung terbagi menjadi empat ruang. Dua ruang yang terletak di sebelah atas

disebut atrium kanan dan kiri. Setiap atrium mempunyai ruang tambahan yang disebut aurikula.

Dengan adanya aurikula volume atrium menjadi lebih besar. Sedangkan, dua ruang yang terletak

di sebelah bawah disebut ventrikel kanan dan kiri.

Di antara atrium dan ventriikel terdapat jaringan penyambung yang mebatsi otot atrium dan oto

ventrikel. Jadi, mokardium atrium terpisah dengan miokardium ventrikel. Di sebelah luar, batas

anatara atrium dan ventrikel adalah suatu cekungan yang disebut sulkus koronarius. Di dalam

sulkus koronarius, berjalan arteri koronaria yang mendarahi dinding jantung. Diantara ventrikel

kkanan dan kiri juga terdapat sulkus, yaitu sulkus interventrikularis anterior dan sulkus

interventrikularis posterior. Pembatas atrium kanan dan kiri yang terdiri dari jaringan

penyambung disebut septum interatrial, dan pembatas ventrikel kanan dan kiri adalah septum

interventrikular. Pada septum interatrial, terdapat cekungan yang disebut fossa ovalis. Sewaktu

kehidupan fetus, fossa ovalis ini berbentuk lubang yang disebut foramen ovale yang menutup

segera setelah lahir. Permukaan dalam ventrikel berbentuk iregular karena adanya gerigi dan

lipatan-lipatan miokardium yang dilapisi oleh endokardium. Gerigi dan lipatan-lipatan ini

disebut trabekulae karneae.

Ketebalan dinding ruang-ruang jantung berbeda-beda sesuai dengan fungsinya. Kedua atrium

berdinding tipis karena fungsinya hanya untuk memompakan darah ke dalam ventrikel. Secara

fungsional, jantung bagian kanan dan bagian kiri merupakan duar pompa yang terpisah. Beban

kerja jantung bagian kiri jauh lebih berat dibandingkan beban jantung bagian kanan. Ventrikel

kiri harus memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh sehingga sirkulasi yang melibatkan

19

Page 20: modul 1 semester2 system haemodinamik

ventrikel kiri disebut sirkulasi sistemik. Sementara, ventrikel kanan hanya memompakan darah

ke paru-paru sehingga sirkulasinya disebut sirkulasi pulmonal.

Aliran darah melalui jantung

Atrium kanan menerima darah balik yang miskin oksigen (deoksigenasi) dari seluruh tubuh

karena oksigennya sudah diberkan ke seluruh jaringan tubuh. Darah ini banyak mengandung

karbondioksida yang berasal dari metabolisme di jaringan tubuh. Darah masuk ke dalam atrium

kanan melaui tiga buah vena yang mengalirkan darah balik dari berbagai lokasi jaringan tubuh,

yaitu:

1. vena kava superior, membawa darah balaik dari tubuh bagian atas;

2. vena kava inferior, membawa darah balik dari tubuh bagian bawah;

3. sinus koronarius, membawa darah balik dari pembuluh-pembuluh yang mendarahi

dinding jantung.

Darah yang ada di atrium kanan kemudian dipompakan ke dalam ventrikel kanan. Selanjutnya,

ventrikel kanan memompakan darah tersebut ke dalam trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis

bercabang dua mnjadi arteri pulmonalis kana yang masuk ke dalam paru-paru kanan, dan arteri

pulmonalis kiri yang masuk ke dalam pru-pru kiri. Di paru-paru, karbondioksida yang banyak

terdapat di dalam darah dikeluarkan ke paru-paru. Oksigen yang berasal dari udara pernafasan

diambil sehingga darah menjadi kaya oksiegen atau disebut juga sebagai darah oksigenasi. Darah

kaya oksigen ini kemudian dikembalikan ke jantung, yaitu atrium kiri, melaui vena pulmonalis.

Darah yang ada di atrium kiri kemudian dipompakan ke dalm ventrikel kiri. Selanjutnya,

ventrikel kiri memompakan darh tersebut ke aorta. Bagian aorta yang langsung menerima darah

dari ventrikel kiri adalah aorta asendens. Dari aorta asendens, darah diteruskan ke arkus aorta

dan dilanjutkan ke aorta torasika, kemudian terus ke aorta abdominalis. Aorta dan cabang-

cabangnya kemudian membawa darah ke seluruh jaringan tubuh. Pe,buluh darah yang akan

memberikan suplai darah untuk jantung berasal dari aorta asndens; pembuluh darah ini

dinamakan arteri kkoronaria.

Semasa kehidupan fetus atau janin, ada sebuah pembuluh darah yang disebut duktus arteriosus

yaitu pembuluh darah yang menghubungkan trunjus pulmonalis dan aorta. Dengan adanya

20

Page 21: modul 1 semester2 system haemodinamik

duktus arteriosus ini, darah yang melewatitrunkus pulmonalis akan mengalir sebagian ke aorta.

Jadi, semasa kehidupan fetus hanya sedikit sekali darah yang masuk ke dalam paru-paru yang

memang belum berfungsi. Dalam keadaan normal, duktus arteriosus ini akan menutup segera

setalah lahir.

Katup jantung

Sewaktu kontraksi atrium, darah dari atrium dipompakan ke dalam ventrikel dan sewaktu

kontraksi ventrikel, darah dipompakan dari ventrikel ke dalam system arteri, yaitu melalui aorta

dan trunkus pulmonalis. Untuk mencegah darh kembali ke atrium atau ventrikel sewaktu

kontraksi, jantung dilengkapi dengan katup (valvula) yang terdiri atas jaringan penyambung

padat dan dilapisi endokardium. Ada dua kelompok jantung, yaitu katup atrioventrikular yang

terletak di antara atrium dan ventrikel, dan katup semilunar yang terletak di antara ventrikel dan

pembuluh darah aorta atau trunkus pulmonalis.

Katup atrioventrikular

Katup atrioventrikular disingkat dengan sebutan katup A-V. ada dua buah katup AV. Katup AV

yang terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri disebut katup bikuspidal, karena mempunyai

dua buah daun katup. Katup bikuspidal ini lebih popular dengan sebutan katup mitral. Katup AV

yang terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan disebut katup trikuspidal. Ujung daun-

daun katup AV dihubungkan oleh beberapa jaringan ikat menyerupai tali atau pita yang disebut

korda tendine dan muskulus papilaris. Muskulus papilaris adalah otot yang terletak di permukaan

dalam bagian bawah ventrikel.

Katup AV membuka bila tekanan di dalam atrium lebih tinggi dari tekanan di dalam ventrikel

sehingga adarh mengalir dari dalam atrium ke dalam ventrikel. Pada saat katup AV membuka,

muskulus papilaris berelaksasi dan korda tendinea mengendur. Sebaliknya, sewaktu ventrikel

berkontraksi sehingga tekanan di dalam ventrikel meningkat, darah akan mendorong daun-daun

katup AV kea rah atas, yaitu kea rah atrium, sehingga menutup. Pada saat katup AV menutup,

muskulus papilaris berkontraksi sehingga korda tendinea tertarik dan mengang. Dengan

demikian, ujung daun-daun katup dapat di cegah tidak sampai terbalik kea rah atrium.

Katup semilunar

21

Page 22: modul 1 semester2 system haemodinamik

Katup semilunar juda ada dua buah katup. Katup semilunar yang terletak di antara ventrikel kiri

dan aorta disebut katup aorta, sedangkan yang terletak di antara ventrikel kanan dan trunkus

pulmonalis disebut katup pulmonalis. Katup-katup ini masing-masing mempunyai 3 dau katup

yamg berbentuk setengah bulan.

Karena adanya katup-katup semilunar ini, darah hanya dapat mengalir ke satu arah, yaitu drah

yang ada di dalam ventrikel kiri mengalir ke aorta dan darah yang ada di dalam ventrikel kana

mengalir ke dalam trunkuis pulmonalis

Suplai darah untuk jantung

Nutrisi dan oksigen tidak dapat berdifusi dari darah yang berda di dalam ruang jantung ke

dinding jantung. Karena itu, dinding jantung juga mempunyai pembuluh darah tersendiri. Aliran

darah mengalir ke miokardium melalui beberapa pembuluh darah yang secara keseluruhan

disebut sirkulasi koronaria. Sirkulai koronaria terdiri dari arteri koronaria dan vena koronaria.

Arteri koronaria

22

Page 23: modul 1 semester2 system haemodinamik

Gambar memperlihatkan pembuluh darah arteri di dinding jantung bagian depan. Ada dua buah

arteri koronaria, yaitu arteri koronaria kanan dan arteri koronaria kiri; keduanya merupkan

cabang aorta asendens. Arteri koronaria kiri berjalan di bawah aurikula kiri dan bercabang dua,

yaitu cabang interventrikular anterior dan cabang sirkumfleksus.

Arteri koronaria kanan mula-mula memberikan cabang untuk mendarahi atrium kanan. Setelah

itu, arteri koronaria kanan ini berjalan di baah aurikula kanan dan bercabang dua, yaitu cabang

interventrikular posterior dan cabang marginal. Cabang interventrikular posterior berjalan di

dalam sulkus interventrikularis posterior dan mendarahi dinding bagian belakang kedua

ventrikel. Cabang marginal berjalan di dalam sulkus koronarius untuk mendarahi dinding

ventrikel kanan.

Pada umumnya, jaringan atau organ tubuh menrima darah dari beberapa cabang pembuluh

darah yang berasal dari lebih dari satu arteri. Artinya, suatu area di jaringan tubuh disuplai oleh

dua atau lebih arteri. Cabang-cabang ini saling berhbungan, yang disebut sebagai anastomosis.

Dengan adanya anastomosis ini, area atau organ tubuh tersebut mendapatkan suplai darah

23

Page 24: modul 1 semester2 system haemodinamik

alternative apabila salah satu pembuluh darahnya mengalami gangguan. Demikian pula halnya

dengan otot jantung atau miokardium.

Nutrisi dan oksigen yang dibawa oleh arteri koronaria dan cabang-cabangnya dilepaskan ke

jaringan dinding jantung melalui system kapiler yang merupakan lanjutan dari system arteri.

Vena koronaria

Setelah melepaskan oksigen dan nutrisi serta mengambil bahan buangan, darah dari system

kapiler selanjutnya mengalir ke dalam system vena. Kapiler-kapiler yang berda di dinding

jantung menyatu menjadi vena-vena kecil. Selanjutnya, vena kecil berlanjut menjadi vena yang

lebih besar yang disebut vena koronaria.

Darah dalam vena koronaria yang mengumpulkan darah dari kapiler-kapiler pada dinding

ventrikel kiri masuk ke atrium kanan melaui sinus koronarius. Drah vena yang mengalir melalui

nsinus koronarius kira-kira 75% aliran darah koroner total. Sedangkan, darah dalam vena

koronaria yang merupakan kumoulan darah dari kapiler-kapiler pada ventrikel kanan kembali ke

atrium kanan melaui vena kardiaka anterior.

Sejumlah kecil darah vena pada dinding jantung juga dialirkan kembali ke dalam jantung, yaitu

ke atrium kanan, melaui vena yang berukuran sangat kecil yang dinamakan vena tebesi yang

bermuara langsung ke dalam jantung.

24

Page 25: modul 1 semester2 system haemodinamik

Sirkulasi

Transport

Makanan, gas, hormone, mineral, enzim, zat-zat vital lainnya dibawa darah keseluruh tubuh.

Zat-zat sisa dibawa darah menuju ke paru-paru, ginjal, atau kulit untuk dikeluarkan dari tubuh

Mempertahankan suhu tubuh

Pembuluh darah berkontraksi untuk mempertahankan panas tubuh dan berdilatasi untuk

melepaskan panas pada permukaan kulit

Perlindungan

System darah dan system limfatikmelindungi tubuh terhadap cedera,invasi benda asing melalui

system imun. Mekanisme pembentukan darah mencegah kehilangan darah.

Pendaparan

Protein darah memberikan system buffer asam-basa untuk mempertahankan ph optimum darah.

Sirkulasi sistemik

Mengalirkan darah ke berbagai organ

Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda

Memerlukan tekanan permulaan yang besar

Banyak mengalami tahanan

Kolom hidrostatik panjang

Sirkulasi pulmonal

hanya mengalirkan darah ke paru-paru

hanya berfungsi untuk paru-paru

mempunyai tekanan permulaan yang rendah

hanya sedikit mengalami tekanan

kolom hidrostatik pendek

25

Page 26: modul 1 semester2 system haemodinamik

Sistem Fluida

1. pendahuluan

fluida atau zat alir meliputi zat cair dan gas. Zat cair meliputi air,darah,asam H2SO4,air laut dan

sebagainya. Zat gas meliputi udara,oksigen,nitrogen,CO2 dan sebagainya.

Hukum-hukum yang berlaku pada air berlaku pula pada zat cair lainnya. Walaupun zat cair dan

gas tergolong dalam fluida namun terdapat perbedaan antara kedua zat alir tersebut.

Zat cair

molekul-molekul terikat secara longgar namun tetap berdekatan

tekanan yang terjadi oleh karena ada gaya gravitasi bumiyang bekerja terhadapnya.

Tekanan terjadi secara tegak lurus pada bidang

Zat gas

Molekul bergerak bebas dan saling bertumbukan

Tekanan gas bersumber pada perubahan momentum yang disebabkan tumbukan molekul

gas pada dinding.

Tekanan terjadi tidak tegak lurus pada bidang

2. Hidrodinamika

Penelitian mengenai zat cair yang mengalir sangat rumit, meliputi tekanan, kecepatan aliran,

lapisan-lapisan zat cair yang melakukan gesekan dan sebagainya.

Menurunkan rumus dengan melakukan persyaratan-persyaratan atau pendekatan khusus yaitu :

1. Zat cair tanpa adanya gesekandalam

2. Zat cair mengalir secara stationer

3. Zat cair mengalir secara steady yaitu mengali rmelalui lintasan tertentu

4. Zat cair tidak termampatkan

Berdasarkan persyaratan di atas dan berdasarkan hokum kinetis diperoleh rumus :

26

Page 27: modul 1 semester2 system haemodinamik

½ v2 + p + gh = konstan

ρ = massa jenis zat cair

P = tekanan

V = volume

Dengan mempergunakan rumus ini dapat menghitung kecepatan aliran zat cair, alat yang dipakai

adalah “venturimeter”. Kecepatan gerak benda dalam zat cair dapat pula ditentukan dengan

mempergunakan “tabung pitot” dan dapat pula menghitung gerakan udara.

Alat untuk mengukur tekanan zat cair

Alat yang dipergunakan dalam mengukur tekanan zat cair :

1. Tonometer

Alat ini dipakai untuk mengukur tekanan intraokuler. Apakah si penderita menderita

glaucoma atau tidak. Satuan tonometer adalah Hg atau Torr. Harga normal tekanan

intraokuler 12-23 mm Hg.

2. Sistometer

Alat yang dipakai untuk mengukur tekanan kandung kencing

Gas

Gas merupakan bagian dari zat alir, yang akan dibahas di sini adalah udara, oleh karena udara

sangat diperlukan dsalam kehidupan makhluk.

Kontraksi otot jantung

Anatomi otot jantung

27

Page 28: modul 1 semester2 system haemodinamik

Otot jantung atau miokardium terdiri atas 3 kelompok, yaitu otot atrium , otot ventrikel, dan

serat-serat otot khusus yang mempunyai sifat konduksi selain sifat eksitasi yang lazim dimiliki

otot. Walaupun otot jantung termasuk otot yang tidak sadar, tetapi cara kontraksinya berbeda

dengan cara kontraksi otot tidak sadar lainnya, yaitu otot polos. Cara kontraksi otot atrium dan

otot ventrikel justru lebih mirip dengan cara kontraksi otot rangka yang termasuk otot sadar.

Sebaliknya, serat-serat otot khusus hanya sedikit sekali kemampuan kontraksinya karena

mengandung sedikit sekali serabut kontraktil, tetapi mampu memperlihatkan sifat ritmisitas

(keiramaan) dan konduksi.

Serat otot jantung

Gambar memperlihatkan struktur histologist otot jantung. Terlihat bahwa serat-serat otot jantung

tersusun membentuk struktur yang khas, yaitu serat-serta otot memisah, kemudain menyatu lagi,

memisah kembali, dan menyatu kembali dan seterusnya.

Hal lainnya yang perlu diperlihatkan pada gambaran mikroskopis otot jantung ini adalah serat otot

jantung mempunyai stria, seperti halnya otot rangka. Oleh sebab itu, otot jantng dimasukkan ke

dalam golongan otot bercorak

28

Page 29: modul 1 semester2 system haemodinamik

Secara mikroskopis, serat otot pada umumnya, termasuk serat otot jantung, terdiri dari bagian-

bagian sebaga berikut:

1. sarkolema

sarkolema adalah bagian yang membungkus serat otot. Sarkolema terdiri dari 2 lapisan.

Lapisan dalam sarkolema merupakan membrane sel otot yang sebenarnya dan disebut

membrane plasma. Lapisan luarnya merupakan suatu lapisan tipis yang terdiri dari

polisakarida dan sejumlah serat kolagen yang halus

2. myofibril

strukur mikroskopik serat otot jantung juga mirip dengan serat otot rangka. Setiap serat otot

jantung terdiri dari sejumlah myofibril dan setiap myofibril tersusun dari subunit-subunit

yang lebih kecil yang disebut filament aktin dan filament myosin.

3. filament aktin dan filament myosin

filament aktin dan filament myosin terdiri dari polimer molekul protein terbesar. Kedua

macam filament inilah yang bertanggung jawab terhadap timbulnya kontraksi otot. Filament

yang tebal pada gambar adalah myosin dan yang tipis adalah aktin. Perhatikan juga pada

gambar bahwa kedua macam filament ini terususn bersisian selang-seling sehingga

myofibril terlihat seperti terdiri dari bagian terang dan bagian gelap berselamg-seling.

Bagian yang terang mengandung filament aktin dan disebut pita I karena bagian ini

isotropic terhadap polarisasi cahaya. Sedangkan, bagian yang gelap mengandung

mengandung filament myosin dan disebut pita A karena bersifat anisotropic terhadap

polarisasi cahaya. Perhatikan bahwa terdapat tonjolan-tonjolan kecil seperti gerigi, disebut

jembatan-penghubung, yang terletak di keua sisi bagian tepi myosin, tetapi tidak di bagian

tengahnya. Bila terjadi interkasi antara jembatan-penghubung ini dan filament aktin,

timbullah kontraksi otot.

29

Page 30: modul 1 semester2 system haemodinamik

4. Sarkoplasma

Sarkoplasma analog dengan sitoplasma pada sel biasa yang bukan sel otot, yaitu berupa

matriks yang terdiri dari konstituen intrasel yang biasa. Di dalam serat otot, myofibril berada

di dalam sarkoplasma ini. Cairan sarkoplasma mengandung sejumlah besar kalium,

magnesium, fosfat, dan enzim protein. Selain itu, di dalam sarkoplasma juga terdapat

sejumlah besar mitokondria yang terletak di antara myofibril dalam posisi parallel/sejajr.

5. reticulum sarkoplasmik

sarkoplasma mengandung sejumlah besar reticulum endoplasmic yang disebut reticulum

sarkoplasmik. Di dalam serat otot, reticulum sarkoplasmik berada disekitar myofibril, yaitu

melingkupi myofibril. Reticulum sarkoplasmik ini mempunyai fungsi yang sangat penting

untuk mengontrol kecepatan kontraksi otot.

30

Page 31: modul 1 semester2 system haemodinamik

Sinsitium otot jantung

Seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, pada serat otot jantung terdapat diskus interkaltus

yang merupakan membrane sel yang memisahkan satu sel dengan sel yang lainnya. Resistensi

(hambatan) penjalaran listrik melaui diskus interkalatus hanya 1/400 resistensi pada membrane

sel lainnya. Hal ini di sebabkan oleh adanya gap junction pada diskus interkaltus, sehingga ion-

ion dapat berdifusi lebih bebas dan ion-ion dapat bergerak dengan mudah di sepanjang sumbu

longitudinal serat otot jantung. Jadi, potensial aksi atau impuls juga dapat berjalan dengan mudah

dari satu sel ke sel otot jantung ke sel otot jantung berikutnya. Dengan demikian, bila satu sel

otot jantungmengalai eksitasi, potensial aksi atau impuls akan menyebar dengan cepat ke seluruh

jaringan otot yang selnya saling berhubungan sehingga kontraksinya terjadi secara bersamaan.

Sebagai simpulan, secara fungsional oto jantung merupakan suatu unit yang disebut sinsitium.

Jantung secara fungsuional terdiri atas dua sinsitium, yaitu sinsitium yang meliputi kedua atrium,

dan sinsitium ventrikel yang meliputi kedua ventrikel. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,

atrium dan ventrikel dipisahkan oleh jaringan fibrosa yang melingkari lubang katup

atrioventrikular. Karena itu, potensial aksi tidak bisa menyebar secara langsung dari atrium ke

ventrikel, tetapi membutuhkan system penghantar khusus, yaitu bundle atrioventrikular (bundel

a-v) atau disebut juga berkas His. Dengan demikian, atrium dan ventrikel masing-masing

berfungsi sebagai unit yang terpisah sehingga memungkinkan atrium dan ventrikel berkontraksi

dalam waktu yang berbeda. Hal ini sangat penting bagi kelancaran fungsi jantung.

Seperti telah diuraikan sebelumnya, darah yang akan dipompakan oleh ventrikel berasal dari

atrium. Karena itu, agar darah dapat dipompakan oleh ventrikel dalam jumlah yang cukup,

atrium memang harus lebih dahulu berkontraksi disbanding ventrikel untuk mengisi darah dari

atrium ke dalam ventrikel. Darah yang berasal dari atrium itu yang akan dipompakan oleh

ventrikel. Sedangkan, darah yang ada di dalam atrium berasal dari darah balik (darah vena ).

31

Page 32: modul 1 semester2 system haemodinamik

Kesimpulan

Jantung sangat berperan penting bagi tubuh manusia karena jantung berfungsi untuk memompa

darah ke seluruh tubuh dari vena cava inferior dan vena cava superior masuk ke atrium dekstra

dan dialirkan ke ventrikel dekstra melalui katup trikuspidalis menuju ke pulmo melalui arteri

pulmonal, lalu terjadi pertukaran CO2 menjadi O2 kemudian masuk ke atrium sinistra lalu

menuju ke ventrikel sinistra melalui katup bikuspidalis dan dialirkan ke seluruh tubuh melalui

aorta.

Saran

Memperdalam pengetahuan tentang kardiovaskular sehingga dapat memahami seberapa penting

fungsi jantung di dalam tubuh.

32

Page 33: modul 1 semester2 system haemodinamik

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku ajar fisiologi jantung prof.dr. Rahmatina B. Herman, phD., AIF2. Fisika kedokteran3. Sylvia A.Prince and Lorraine M. Wilson,2003,patofisiologi volume 1 edisi 6,penerbit buku

kedokteran EGC, Jakarta. 4. Vander, A.J., J.H. Sherman, & D.S. luciano; 1994, human physiologi; edisi 6, edisi

internasional, McGraw Hill, Inc.5. Carlson, N.R., 1994, Physiologi behavior., edisi ke 5; Allyn &Bacon, a division of

paramount publishing.6. Ross, J.S. & K.J.W. Wilson; 2003, foundations of anatomy & physiology., specially

edition; Edinburg.7. Tortora, G.J. & N.P. anagnostakos, 1984, principles of anatomy & physiology, edisi ke 4.

Harper & row publishers, new York.8. Tharp, G.D. & D.A. Woodman, 2002; experiments in physiology; edisi ke 8, prentice hall,

upper saddle river.

33