modul 1 kelas xi (semua program) · pdf file... (hindu-buddha dan islam) ... menganalisis...

12
MODUL 1 KELAS XI (semua Program) AGAMA HINDHU BUDHA DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA DISUSUN OLEH : Drs. OCTAVIANUS DWIANTO WISNU AJI

Upload: lykhanh

Post on 01-Feb-2018

253 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL 1 KELAS XI (semua Program) · PDF file... (Hindu-Buddha dan Islam) ... Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan ... Segala perbuatan

MODUL 1 KELAS XI (semua Program)

AGAMA HINDHU – BUDHA DAN PERKEMBANGANNYA DI

INDONESIA

DISUSUN OLEH :

Drs. OCTAVIANUS DWIANTO WISNU AJI

Page 2: MODUL 1 KELAS XI (semua Program) · PDF file... (Hindu-Buddha dan Islam) ... Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan ... Segala perbuatan

STANDAR KOMPETENSI

Menganalisa perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara tradisional

KOMPETENSI DASAR 1.1 Menganalisis perkembangan negara tradisional (Hindu-Buddha dan Islam) di Indonesia

Nilai Spiritualitas Santa Angela :

Kecerdasan, Disiplin, Kejujuran

TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. Setelah selesai pembelajaran siswa di harapkan dapat :

2. Menjelaskan latar belakang lahirnya ajaran Hindu dan Buddha

3. Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-

Buddha di kepulauan Indonesia

LATAR BELAKANG LAHIRNYA AJARAN HINDU DAN BUDDHA

A. Hindhu Kira-kira pada tahun 1500 sM bangsa Arya yg terpencar dari Asia Tengah memasuki India melalui celah Kaybar. Masuknya bangsa Arya ini telah menggeser kedudukan bangsa Dravida yang telah terlebih dahulu menguasai wilayah sungai Indus (Keb. Mohenjo Daro dan Harrapa). Bangsa Arya lalu menyebar luas ke wilayah timur India dan menduduki pula wilayah Sungai Gangga, seluruh wilayah India Utara berada dibawah kekuasaannya. Terjadilah Sincretisme antara Arya dengan Dravida yang melahirkan Hindhuisme. Wilayah kekuasaan Arya di India disebut dengan Istilah Aryavarta (tanah org Arya) atau disebut jg dgn nama Hindhustan (negeri org Hindhu). Sistem Religi yg dikenal dengan sebutan Hindhu, mempunyai kitab suci yg disebut VEDA, yg terdiri dr 4 bagian besar yaitu :

1. Reg Veda : Kitab ini disusun bangsa Arya ketika menduduki daerah Punjab (India Barat) isinya ttg syair-syair pujian.

2. Sama Veda : Berisi nyanyian-nyanyian untuk upacara agama.

3. Jayur Veda : berisi doa-doa berupa puisi dan prosa

4. Arthava Veda : - doa-doa utk menyembuhkan penyakit, doa-doa utk ilmu sihir, dan doa Perang. Juga berisi ttg nyanyian-nyanyian sakti kaum Brahmana, dan berisi jg ttg berbagai pengetahuan ttg hal-hal yg bersifat duniawi.

Sama Veda, Jayur Veda dan Arthava Veda Disususn ketika bgs Arya menduduki wilayah s. Gangga. Disamping Veda, ada 2 kitab suci lg bagi agama Hindhu yaitu :

- Brahmana : yaitu kitab yg disusun golongan Brahmana yg isinya berupa tafsir dari kitab Veda, karena kitab Veda sulit dipahami oleh gol/Kasta yg lainnya.

- Uphanisad : yaitu kitab suci yg mengatur soal-soal reinkarnasi.

Reinkarnasi adalah kelahiran kembali, dalam agama Hindhu roh ( atma/jiwa ) akan terus

dilahirkan kembali ke dunia ini sampai roh tsb mengalami kesempurnaan (moksha) , sehingga ada kemungkinan manusia dilahirkan kembali beberapa kali. Gambarannya sbg berikut ini :

Page 3: MODUL 1 KELAS XI (semua Program) · PDF file... (Hindu-Buddha dan Islam) ... Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan ... Segala perbuatan

Segala perbuatan manusia dari lahir sampai mati disebut KARMA, ketika meninggal jasadnya

dibakar agar rohnya yg disebut ATMA, segera menuju lingkaran SAMSARA (akheratnya org Hindu/ Api Pencucian) untuk di “seleksi” apakah roh ini baik/buruk. Jika roh tersebut sempurna,

maka roh tsb mengalami yg disebut MOKSHA (kesempurnaan jiwa) dan berhak atas NIRVANA (surga). Jika roh tsb tidak/belum sempurna maka roh tsb akan dilahirkan kembali dalam bentuk yg lebih baik (misalnya kastanya jd tinggi) atau dalam bentuk yg lebih buruk (misalnya menjadi binatang). Maka hal yg paling utama dalam Hidhuisme adalah bagaimana upaya manusia utk mencapai Moksha. Untuk itu ada bebarapa syarat yg harus dilalui, khusus untuk golongan Brahmana wajib

melakukan yg disebut dengan CATUR ASRAMA, yaitu 4 tingkatan kehidupan yg wajib dijalankan terdiri dari :

1. Brahmasarya : yaitu upacara pemberian tali suci (MUNYA) kepada seorang Brahmana yang berusia 7-10 tahun, sebagai tanda si anak memasuki tahap kehidupan sebagai seorang Brahmana, tugas seorang Brahmasaryi (org yg sedang memasuki tahap ini) hanyalah belajar ttg kitab suci Veda sampai usianya kurang lebih 30 tahun.

2. Grahasta : yaitu masa membentuk rumah tangga, golongan brahmana menikah dengan gadis dari golongan Brahmana jg, dengan maksud meneruskan keturunan. Kewajiban seorang Grahasti adalah :

a. melakukan Upacara Syaradda, yaitu upacara pemujaan thd roh nenek moyang. b. Melakukan upacara Brahmasyarya kpd putranya. c. Mengajar para Brahmasaryi yg dititipkan pdnya.

3. Vanaprasta : yaitu tahapan ke-3 berupa mengundurkan diri dari dunia ramai, menuju ke Hutan utk melakukan semedi, puasa.

4. Sanyasa : Tahap dimana seorang Brahmana tidak lagi emperhatikan soal-soal keduniawian, seorang sanyasi mempersiapkan dirinya untuk mati. Supaya Moksha, golongan ksatria dan waisya wajib melakukan beberapa hal meliputi :

1. Artha : tidak boleh memupuk kekayaan berlebihan

2. Kama : Tidak terlalu berlebihan menikmati kenikmatan duniawi

3. Dharma : Artinya kewajiban. Wajib menjalankan ajaran-ajaran dalam Veda.

4. Yadnya : Melaksanakan upacara-upacara keagamaan seperti yg digariskan dalam Veda.

DEWA-DEWI HINDHU

Agama Hindhu bersifat Polytheisme, artinya percaya kepada banyak dewa. Pada awalnya bangsa Arya memuja dewa INDRA (dw.Perang) sbg dewa utama, ketika bangsa Arya mulai memasuki wilayah S. Gangga mereka mulai memuja 3 dewa utama yang mereka sebut sbg TRIMURTI DEWA, yaitu :

1. BRAHMA, yg disebut jg sbg dewa CATURMUKA (memiliki 4 muka yg mengha dap ke 4 penjuru mt angin). Brahma adalah dewa pencipta segala sesuatu, istrinya Dewi

SARASWATI (dewi Kesenian) Brahma berkendara HANGSA, seekor Angsa, pengikut/pemujanya disebut Brahmavita.

2. SYIWA, adalah dewa perusak. Istrinya DURGA, yg disebut jg Kali/Sakti/Uma/Parvati/Devi/Candika (dewi Maut / Kematian). Syiwa berkendara seekor Sapi yg disebut Nandi.Pengikut Syiwa disebut Syaivavita. Putra Syiwa adalah

Page 4: MODUL 1 KELAS XI (semua Program) · PDF file... (Hindu-Buddha dan Islam) ... Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan ... Segala perbuatan

Ganesha

KARTIKAYA(dewa Perang) dan GANESHA (dw. ilmu Pengetahuan) Syiwa dalam patung-patungnya digambarkan/diwujudkan dalam :

a. Syiwa Mahadewa bertangan empat, menginjak org kerdil b. Syiwa Mahaguru yg disebut jg Agastya, memegang air kehidupan

(KAMANDALU) dan trisula, berperut gendut, berjanggut panjang. c. Syiwa Mahakala (KALA) wujudnya sebagai raksasa menakutkan dan

bersenjatakan Gada. d. Syiwa Bhairawa, wujudnya raksasa yg lebih menakutkan lagi dengan kalung

tengkorak manusia, tangannya memegang mangkuk yg jg terbuat dari tengkorak, tangan satunya lagi memegang pisau, sebagai Bhairawa Syiwa tidak mengendarai Nandi, tetapi Srigala.

3. WISNU, adalah dewa penolong / pemelihara, istrinya Sri / Laksmi (dw. Kesuburan). Wisnu senantiasa terbaring di tempat tidurnya berupa seekor ular raksasa yg bernama ANANTA yg memiliki 1000 ekor kepala. Ia hanya terbangun bila terdengar doa-doa dari dewa/dewi yg lain yg membutuhkan pertolongan dari ancaman-ancaman kuasa jahat.

Karena sifatnya yg menolong, maka Wisnu sering menjelma ke dunia (avatara) untuk menolong dunia dari kehancuran, dalam Hinduisme, Wisnu diyakini turun kedunia sebanyak 10 kali, 9 diantaranya sudah terjadi, yaitu sbg :

1. Matsya, yaitu seekor ikan yg menolong MANU (manusia pertama dlm Hindhu) dari ancaman air bah.

2. Kurma, yaitu seekor kura-kura yg juga menyelamatkan dunia dari bencana banjir.

3. Waraha, seekor babi yg menolong dari gangguan raksasa HIRANYAKSA, yg hendak menenggelamkan bumi ini.

WARAHA

4. Narasimha, mahkluk beberntuk spt SPINK, yg membunuh raksasa HIRANYAKASIPU, yg melarang manusia utk menyembah Wisnu.

5. Wamana, seorang cebol yg berhasil mengalahkan raja Bali dari kerajaan Asura yg mengganggu khayangan (tempat tinggal para dewa).

Page 5: MODUL 1 KELAS XI (semua Program) · PDF file... (Hindu-Buddha dan Islam) ... Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan ... Segala perbuatan

6. Parasurama, seorang Brahmana yg menggagalkan pemberontakan kaum Ksatria.

7. Rama, tokoh dlm Ramayana yg mengalahkan kuasa jahat yg ada pada diri Rahwana/Dasamuka raja dari kerajaan ALENGKA(Srilangka).

8. Krisna, seorang penasehat keluarga Pandawa. Krisna adalah penjelmaan Wisnu yg paling sempurna, baik dalam pengetahuan maupun tingkah lakunya. Ia membantu Pandawa untuk menyingkirkan keluarga Kurawa yg jahat.

9. Budha, dengan sengaja Wisnu menjelma sebagai Budha dan mengajarkan hal-hal yg salah, dengan demikian gol. Brahmana mempunyai pekerjaan untuk mengembalikan org-org Budha kembali memeluk agama Hindhu.

10. Kalkin, adalah penjelmaan yg belum terjadi, kalkin adalah Mesias bagi umat Hindhu yg hadir kedunia menjelang bumi Kiamat. Kalkin akan menyelamatkan org-org baik dan membinasakan org-org jahat.

KALKIN

Pengikut/pemuja Wisnu disebut Vaisnavita. Dewa-dewi lainnya dalam Hindu antara lain 1. Surya : dewa Matahari 2. Chandra : dewa Bulan 3. Pertiwi : dewi Bumi 4. Agni : dewi Api 5. Bayu : dewa Angin 6. Paranya : dewa Hujan 7. Baruna : dewa Laut 8. Yama : dewa Pencabut Nyawa

KASTA Mulanya Kasta disusun guna membedakan bangsa Arya dengan bangsa Dravida yg dijajahnya dengan maksud agar tidak tercampur kemurnian bangsa Arya, kasta disebut juga CATUR WARNA, yaitu :

1. Brahmana golongan pendeta 2. Ksatria golongan bangsawan sampai prajurit kerajaan 3. Waisya golongan yg menjadi tulang pungging perekonomian 4. Sudra, (dari kelompok bgs. Dravida) yaitu gol. Budak yang wajib melayani 3 golongan

diatas.

Bila terjadi perkawinan antar kasta, maka mereka akan dikeluarkan dari Kastanya, dan terbentuklah kasta ke 5, yaitu Paria atau PANCASYAMA, golongan yg dianggap paling hina.

Page 6: MODUL 1 KELAS XI (semua Program) · PDF file... (Hindu-Buddha dan Islam) ... Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan ... Segala perbuatan

B. Agama dan Kebudayaan Buddha 1. Agama Buddha pertama kali tumbuh di India bagian timur laut sekitar tahun 500

SM.

2. Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama yang dikenal sebagai Buddha (seseorang yang telah mencapai pencerahan)

SEJARAH SIDARTA GAUTAMA Buddha Gautama dilahirkan dengan nama Siddhārtha Gautama (Sanskerta: Siddhattha Gotama; Pali: "keturunan Gotama yang tujuannya tercapai"), dia kemudian menjadi sang Buddha (secara

harfiah: orang yang telah mencapai Penerangan Sempurna). Dia juga dikenal sebagai Shakyamuni ('orang bijak dari kaum Sakya') dan sebagai sang Tathagata. Siddhartha Gautama adalah guru spiritual dari wilayah timur laut India yang juga merupakan pendiri Agama Buddha Ia secara mendasar dianggap oleh pemeluk Agama Buddha sebagai Buddha Agung (Sammāsambuddha) pada

masa sekarang. Waktu kelahiran dan kematiannya tidaklah pasti: sebagian besar sejarawan dari awal abad ke 20 memperkirakan kehidupannya antara tahun 563 SM sampai 483 SM; baru-baru ini, pada suatu simposium para ahli akan masalah ini,sebagian besar dari ilmuwan yang menjelaskan pendapat memperkirakan tanggal berkisar antara 20 tahun antara tahun 400 SM untuk waktu meninggal dunianya, sedangkan yang lain menyokong perkiraan tanggal yang lebih awal atau waktu setelahnya. Siddhartha Gautama merupakan figur utama dalam agama Buddha, keterangan akan kehidupannya, khotbah-khotbah, dan peraturan keagamaan yang dipercayai oleh penganut agama Buddha dirangkum setelah kematiannya dan dihafalkan oleh para pengikutnya. Berbagai kumpulan

perlengkapan pengajaran akan Siddhartha Gautama diberikan secara lisan, dan bentuk tulisan pertama kali dilakukan sekitar 400 tahun kemudian. Pelajar-pelajar dari negara Barat lebih condong untuk menerima biografi Sang Buddha yang dijelaskan dalam naskah Agama Buddha sebagai catatan sejarah, tetapi belakangan ini "keseganan pelajar negara Barat meningkat dalam memberikan pernyataan yang tidak sesuai mengenai fakta historis akan kehidupan dan pengajaran Sang Buddha."

Orang Tua Ayah dari Pangeran Siddhartha Gautama adalah Sri Baginda Raja Suddhodana dari Suku Sakya dan ibunya adalah Ratu Mahā Māyā Dewi. Ibunda Pangeran Siddharta Gautama meninggal dunia tujuh hari setelah melahirkan Sang Pangeran. Setelah meninggal, beliau terlahir di alam/surga Tusita, yaitu alam surga luhur. Sejak meninggalnya Ratu Mahā Māyā Dewi, Pangeran Siddharta

dirawat oleh Ratu Mahā Pajāpati, bibinya yang juga menjadi isteri Raja Suddhodana.

Riwayat Hidup

Kelahiran Pangeran Siddharta dilahirkan pada tahun 563 SM di Taman Lumbini, saat Ratu Maha Maya berdiri memegang dahan pohon sal. Pada saat ia lahir, dua arus kecil jatuh dari langit, yang satu

Page 7: MODUL 1 KELAS XI (semua Program) · PDF file... (Hindu-Buddha dan Islam) ... Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan ... Segala perbuatan

dingin sedangkan yang lainnya hangat. Arus tersebut membasuh tubuh Siddhartha. Siddhartha lahir dalam keadaan bersih tanpa noda, berdiri tegak dan langsung dapat melangkah ke arah utara, dan

tempat yang dipijakinya ditumbuhi bunga teratai. Oleh para pertapa di bawah pimpinan Asita Kaladewala, diramalkan bahwa Sang Pangeran kelak akan menjadi seorang Chakrawartin (Maharaja Dunia) atau akan menjadi seorang Buddha. Hanya pertapa Kondañña yang dengan tegas meramalkan bahwa Sang Pangeran kelak akan menjadi Buddha. Mendengar ramalan tersebut Sri Baginda menjadi cemas, karena apabila Sang Pangeran menjadi Buddha, tidak ada yang akan mewarisi tahta kerajaannya. Oleh pertanyaan Sang Raja, para pertapa itu menjelaskan agar Sang Pangeran jangan sampai melihat empat macam peristiwa. Bila tidak, ia akan menjadi pertapa dan menjadi Buddha. Empat macam peristiwa itu adalah:

1. Orang tua, 2. Orang sakit, 3. Orang mati, 4. Seorang pertapa.

Masa Kecil Sejak kecil sudah terlihat bahwa Sang Pangeran adalah seorang anak yang cerdas dan sangat pandai, selalu dilayani oleh pelayan-pelayan dan dayang-dayang yang masih muda dan cantik rupawan di istana yang megah dan indah. Pada saat berusia 7 tahun, Pangeran Siddharta mempunyai 3 kolam bunga teratai, yaitu:

Kolam Bunga Teratai Berwarna Biru (Uppala)

Kolam Bunga Teratai Berwarna Merah (Paduma)

Kolam Bunga Teratai Berwarna Putih (Pundarika)

Dalam Usia 7 tahun Pangeran Siddharta telah mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Pangeran Siddharta menguasai semua pelajaran dengan baik. Dalam usia 16 tahun Pangeran Siddharta menikah dengan Puteri Yasodhara yang dipersuntingnya setelah memenangkan berbagai sayembara. Dan saat berumur 16 tahun, Pangeran memiliki tiga Istana, yaitu:

Istana Musim Dingin (Ramma)

Istana Musim Panas (Suramma)

Istana Musim Hujan (Subha)

Masa Dewasa Kata-kata pertapa Asita membuat Raja Suddhodana tidak tenang siang dan malam, karena khawatir kalau putra tunggalnya akan meninggalkan istana dan menjadi pertapa, mengembara tanpa tempat tinggal. Untuk itu Baginda memilih banyak pelayan untuk merawat Pangeran Siddharta, agar putra tunggalnya menikmati hidup keduniawian. Segala bentuk penderitaan berusaha disingkirkan dari kehidupan Pangeran Siddharta, seperti sakit, umur tua, dan kematian, sehingga Pangeran hanya mengetahui kenikmatan duniawi. Suatu hari Pangeran Siddharta meminta izin untuk berjalan di luar istana, dimana pada kesempatan yang berbeda dilihatnya "Empat Kondisi" yang sangat berarti, yaitu orang tua, orang sakit, orang mati dan orang suci. Pangeran Siddhartha bersedih dan menanyakan kepada dirinya sendiri, "Apa arti kehidupan ini, kalau semuanya akan menderita sakit, umur tua dan kematian. Lebih-lebih mereka yang minta pertolongan kepada orang yang tidak mengerti, yang sama-sama tidak tahu dan terikat dengan segala sesuatu yang sifatnya sementara ini!". Pangeran Siddharta berpikir bahwa hanya kehidupan suci yang akan memberikan semua jawaban tersebut. Selama 10 tahun lamanya Pangeran Siddharta hidup dalam kesenangan duniawi. Pergolakan batin Pangeran Siddharta berjalan terus sampai berusia 29 tahun, tepat pada saat putra tunggalnya Rahula lahir. Pada suatu malam, Pangeran Siddharta memutuskan untuk meninggalkan istananya dan dengan ditemani oleh kusirnya, Canna. Tekadnya telah bulat untuk melakukan Pelepasan Agung dengan menjalani hidup sebagai pertapa. Setelah itu Pangeran Siddhartha meninggalkan istana, keluarga, kemewahan, untuk pergi berguru

mencari ilmu sejati yang dapat membebaskan manusia dari usia tua, sakit dan mati. Pertapa Siddharta berguru kepada Alāra Kālāma dan kemudian kepada Uddaka Ramāputra, tetapi tidak

merasa puas karena tidak memperoleh yang diharapkannya. Kemudian beliau bertapa menyiksa diri

Page 8: MODUL 1 KELAS XI (semua Program) · PDF file... (Hindu-Buddha dan Islam) ... Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan ... Segala perbuatan

dengan ditemani lima orang pertapa. Akhirnya beliau juga meninggalkan cara yang ekstrem itu dan bermeditasi di bawah pohon Bodhi untuk mendapatkan Penerangan Agung.

Masa Pengembaraan Didalam pengembaraannya, pertapa Gautama mempelajari latihan pertapaan dari pertapa Bhagava dan kemudian memperdalam cara bertapa dari dua pertapa lainnya, yaitu pertapa Alara Kalama dan pertapa Udraka Ramputra. Namun setelah mempelajari cara bertapa dari kedua gurunya tersebut, tetap belum ditemukan jawaban yang diinginkannya. Sehingga sadarlah pertapa Gautama bahwa dengan cara bertapa seperti itu tidak akan mencapai Pencerahan Sempurna. Kemudian pertapa

Gautama meninggalkan kedua gurunya dan pergi ke Magadha untuk melaksanakan bertapa menyiksa diri di hutan Uruwela, di tepi Sungai Nairanjana yang mengalir dekat Hutan Gaya. Walaupun telah melakukan bertapa menyiksa diri selama enam tahun di Hutan Uruwela, tetap pertapa Gautama belum juga dapat memahami hakikat dan tujuan dari hasil pertapaan yang dilakukan tersebut. Pada suatu hari pertapa Gautama dalam pertapaannya mendengar seorang tua sedang menasihati anaknya di atas perahu yang melintasi sungai Nairanjana dengan mengatakan:

“ Bila senar kecapi ini dikencangkan, suaranya akan semakin tinggi. Kalau terlalu dikencangkan, putuslah senar kecapi ini, dan lenyaplah suara kecapi itu. Bila senar kecapi ini dikendorkan, suaranya akan semakin merendah. Kalau terlalu dikendorkan, maka lenyaplah suara kecapi itu. ”

Nasehat tersebut sangat berarti bagi pertapa Gautama yang akhirnya memutuskan untuk menghentikan tapanya lalu pergi ke sungai untuk mandi. Badannya yang telah tinggal tulang hampir tidak sanggup untuk menopang tubuh pertapa Gautama. Seorang wanita bernama Sujata memberi pertapa Gautama semangkuk susu. Badannya dirasakannya sangat lemah dan maut hampir saja merenggut jiwanya, namun dengan kemauan yang keras membaja, pertapa Gautama melanjutkan samadhinya di bawah pohon bodhi (Asetta) di Hutan Gaya, sambil ber-prasetya,

"Meskipun darahku mengering, dagingku membusuk, tulang belulang jatuh berserakan, tetapi aku

tidak akan meninggalkan tempat ini sampai aku mencapai Pencerahan Sempurna." Perasaan bimbang dan ragu melanda diri pertapa Gautama, hampir saja Beliau putus asa menghadapi godaan Mara, setan penggoda yang dahsyat. Dengan kemauan yang keras membaja dan dengan iman yang teguh kukuh, akhirnya godaan Mara dapat dilawan dan ditaklukkannya. Hal ini terjadi ketika bintang pagi memperlihatkan dirinya di ufuk timur. Pertapa Gautama telah mencapai Pencerahan Sempurna dan menjadi Samyaksam-Buddha (Sammasam-Buddha), tepat pada saat bulan Purnama Raya di bulan Waisak ketika ia berusia 35 tahun (menurut versi Buddhisme Mahayana, 531 SM pada hari ke-8 bulan ke-12, menurut kalender lunar. Versi WFB, pada bulan Mei tahun 588 SM). Pada saat mencapai Pencerahan Sempurna, dari tubuh Sang Siddharta memancar enam sinar Buddha (Buddharasmi) dengan warna biru yang berarti bhakti; kuning mengandung arti kebijaksanaan dan pengetahuan; merah yang berarti kasih sayang dan belas kasih; putih mengandung arti suci; jingga berarti giat; dan campuran kelima sinar tersebut.

Penyebaran Ajaran Buddha

Sang Buddha memberi pelajaran tentang dharma kepada lima pertapa di Taman Rusa

Setelah mencapai Pencerahan Sempurna, pertapa Gautama mendapat gelar kesempurnaan yang antara lain: Buddha Gautama, Buddha Shakyamuni, Tathagata ('Ia Yang Telah Datang', Ia Yang Telah Pergi'), Sugata ('Yang Maha Tahu'), Bhagava ('Yang Agung') dan sebagainya. Lima pertapa yang mendampingi Beliau di hutan Uruwela merupakan murid pertama Sang Buddha yang mendengarkan khotbah pertama Dhammacakka Pavattana, dimana Beliau menjelaskan mengenai Jalan Tengah yang ditemukan-Nya, yaitu Delapan Ruas Jalan Kemuliaan termasuk awal khotbahNya yang menjelaskan "Empat Kebenaran Mulia". Buddha Gautama berkelana menyebarkan Dharma selama empat puluh lima tahun lamanya kepada umat manusia dengan penuh cinta kasih dan kasih sayang, hingga akhirnya mencapai usia 80 tahun, saat ia menyadari bahwa tiga bulan lagi ia akan mencapai Parinibbana.

Sang Buddha dalam keadaan sakit terbaring di antara dua pohon sala di Kusinagara, memberikan khotbah Dharma terakhir kepada siswa-siswa-Nya, lalu Parinibbana (wafat).

Page 9: MODUL 1 KELAS XI (semua Program) · PDF file... (Hindu-Buddha dan Islam) ... Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan ... Segala perbuatan

BUDDHA TIDUR

1. Agama Buddha muncul sebagai reaksi terhadap dominasi golongan Brahmana atas ajaran ritual keagamaan dalam masyarakat India.

2. Menurut ajaran Buddha, kesempurnaan (nirwana/surga) dapat dicapai setiap orang yang sama untuk mencapai kesempurnaan tersebut.

3. Inti dari ajaran Buddha tidak terlalu jauh berbeda dengan ajaran Hindu. Namun demikian, ajaran agama Buddha memiliki ajaran baru, seperti tidak dibenarkan mengadakan korban dan tidak dibenarkan mengenal kasta dalam masyarakat.

4. Ajaran Buddha dibukukan dalam kitab Tripitaka, yang terdiri dari Suttapitaka berisi kumpulan khotbah, Vinayapitaka berisi aturan dalam kehidupan pendeta, Abhidarmapitaka berisi tentang falsafah buddha.

5. Dalam perkembangannya, agama Buddha pecah menjadi dua aliran, yaitu aliran Hinayana dan Mahayana. Hinayana (kendaraan kecil) aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap orang wajib berusaha sendiri untuk mencapai nirwana, ajaran ini lebih dekat dengan ajaran Sang Buddha. Mahayana (kendaraan besar); aliran ini berpendapat bahwa sebaiknya manusia

berusaha bersama atau membantu orang lain dalam mencapai nirwana.

6. Perkembangan agama Buddha di India mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Ashoka dari Dinasti Maurya (273-232 SM). Pada pemerintahan, Raja Ashoka menetapkan agama Buddha sebagai agama resmi negara.

LAMBANG ASHOKA RAJA ASHOKA

Page 10: MODUL 1 KELAS XI (semua Program) · PDF file... (Hindu-Buddha dan Islam) ... Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan ... Segala perbuatan

7. Agama cepat berkembang an diterima oleh masyarakat India. Hal ini disebabkan a. Bahasa yang digunakan Buddha dalam menyampaikan ajarannya, yaitu bahasa

Prakrit. Bahasa Prakrit adalah bahasa rakyat sehari-hari, bukan Sansekerta yang hanya dimengerti oleh kaum Brahmana.

b. Selain itu, agama Buddha bersifat non-eksklusif. Artinya agama buddha bisa diterima siapa saja dan tidak mengenal pembagian masyarakat atas kasta-kasta. Agama Buddha juga tidak mengenal perbedaan hak antara pria dan wanita.

C. HIPOTESIS TENTANG PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA

DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA Pengaruh India sudah lama masuk ke Indonesia, proses masuk dan berkembangnya pengaruh

India di Indonesia disebut penghinduan atau Hinduisasi. Siapakah pembawa kebudayaan Hindu ke Indonesia? Pertanyaan ini menimbulkan banyak pendapat yang terbagi dalam dua bagian. Satu pihak menyatakan bahwa penyebaran itu dilakukan oleh orang-orang India. Pihak lainnya menyatakan bahwa peranan aktif orang Indonesia mengambil bagian penting. Bila yang

menyebarkan orang India dari kasta mana? Untuk menjawab pertanyaan ini ada beberapa teori:

1. Hipotesa Waysa Dikemukakan oleh Prof. Dr. N.J. Krom. Dasar hipotesanya adalah bahwa pembawa dan penyebar Hinduisme ke Indonesia adalah para pedagang India.

2. Hipotesa Ksatria Dikemukakan oleh para ahli India seperti, Majumdar. Banyak para ksatria India yang mendirikan koloni di Indonesia maupun di Asia Tenggara. Para ksatria melakukan penaklukan sambil menyebarkan Hinduisme. Tokoh lain yang mendukung teori ini adalah C.C.Berg dan F.D.K. Bosch

3. Hipotesa Brahmana Dikemukakan oleh Van Leur. Dasar hipotesanya adalah bahwa karena para Brahmana adalah yang menguasai banyak tentang seluk beluk keagamaan, maka merekalah yang tentunya memiliki peran dominan dalam menyebarkan agama Hindu ke Indonesia. Di samping ketiga teori tadi terdapat teori yang menekankan peranan aktif bangsa Indonesia, bahwa setelah hubungan dagang antara Indonesia dengan India banyak pedagang Indonesia yang pergi ke India. Mereka mendatangi tempat-tempat penting di India beserta pusat kebudayaannya. Setelah pulang mereka menyebarkan Hinduisme di Indonesia. Teori ini disebut

Teori Arus Balik

KEGIATAN SISWA :

Dari uraian diatas, bahaslah dengan teman sebangku mengenai beberapa hal berikut ini :

1. Bagaimana agama Hindhu terbentuk ?

2. Mengapa dibuat sistem kasta ?

3. Bagaimana sejarah lahirnya agama Budha ?

4. Teori Hinduisasi mana yang menurutmu dianggap paling benar ? Berikan alasan kamu !

5. Mengapa Hindu diterima bangsa Indonesia ?

GLOSSARY :

Asvameda : upacara perluasan wilayah kerajaan dgn melepas seekor kuda liar selam 7hari 7malam

setiap jengkal tanah yg dilewati , jadi milik kerajaan tsb.

Catur asrama : 4 tingkatan yang harus dilalui gol.brahmana untuk mencapai moksha ( brahmasarya ,

grahasta, vanaprasta, sanyasa)

Caturmuka : sebutan lain untuk dewa Brahma karena memiliki 4 muka yg menghadap 4 penjuru

mata angin

Catur warna : 4 tingkatan/kelas sosial dlm agama Hindu yg juga disebut dgn KASTA

Moksa : kesempurnaan jiwa dalam reinkarnasi

Syaradda : Upacara pemujaan nenek moyang yang dilakukan oleh seorang Grahasti

Page 11: MODUL 1 KELAS XI (semua Program) · PDF file... (Hindu-Buddha dan Islam) ... Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan ... Segala perbuatan

Syaivavita : pengikut/pemuja dewa syiwa

Sutthe : Upacara pengorbanan janda, dilarang oleh Lord Bentinck pada abad 18

Tripitaka : kitab suci agama Buddha, artinya tiga keranjang

Uphanisad : kitab suci Hindu yg mengatur ttg reinkarnasi

Vaisnavita : pengikut/pemuja dewa Wisnu

Sumber acuan :

Darmawan, Wawan. 2004. Cakrawala Sejarah: Sejarah untuk SMA Kelas2 IPS. Bandung: PT. Sinerji Pustaka

Indonesia.

Djoened, Mawarti, 1976. Sejarah Nasional Indonesia Jilid III, Jakarta : Balai Pustaka

Gonggong, Anhar, 1993. Sejarah Indonesia III. Jakarta: Depdikbud

Soekmono, R. 1991. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, 2, dan 3 Yogyakarta : Kanisius.

Internet :

- Wikipedia.com - Finnme6.blogdetik.com - Suwandi-sejarah.blogspot.com - Jagoips.wordpress.com

Page 12: MODUL 1 KELAS XI (semua Program) · PDF file... (Hindu-Buddha dan Islam) ... Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan ... Segala perbuatan