model generalized poisson regression untuk...

58
MODEL GENERALIZED POISSON REGRESSION UNTUK DATA OVERDISPERSI PADA JUMLAH PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE SKRIPSI ARWINI ARISANDI H 121 14 016 PROGRAM STUDI STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018

Upload: others

Post on 17-Feb-2021

17 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • MODEL GENERALIZED POISSON REGRESSION

    UNTUK DATA OVERDISPERSI PADA JUMLAH

    PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE

    SKRIPSI

    ARWINI ARISANDI

    H 121 14 016

    PROGRAM STUDI STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2018

  • Universitas Hasanuddin

    i

    MODEL GENERALIZED POISSON REGRESSION

    UNTUK DATA OVERDISPERSI PADA JUMLAH

    PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE HALAMAN JUDUL

    SKRIPSI

    Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada

    Program Studi Statistika Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Makassar

    ARWINI ARISANDI

    H 121 14 016

    PROGRAM STUDI STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2018

  • Universitas Hasanuddin

    ii

    LEMBAR PERNYATAAN KEOTENTIKAN

  • Universitas Hasanuddin

    iii

    LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

  • Universitas Hasanuddin

    iv

    HALAMAN PENGESAHAN

  • Universitas Hasanuddin

    v

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang kita memuji-Nya,

    kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya. Saya bersaksi bahwa

    tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Ia Subhanahu wa Ta‟ala dan tiada

    sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shallallahu „alaihi wa sallam adalah utusan-

    Nya. Shalawat dan salam juga tercurahkan kepada Baginda Rasulullah, para

    sahabat, tabi‟in dan tabi‟ut tabi‟in serta orang-orang yang senantiasa istiqamah di

    jalan dinul Islam ini.

    “Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila

    kamu ditimpa kesengsaraan maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.”

    (QS An-Nahl: 53)

    Alhamdulillah, atas pertolongan Allah akhirnya skripsi dengan judul

    “Model Generalized Poisson Regression untuk Data Overdispersi pada Jumlah

    Penderita Demam Berdarah Dengue” yang disusun sebagai salah satu syarat

    akademik untuk meraih gelar sarjana pada Program Studi Statistika Departemen

    Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

    Hasanuddin ini dapat diselesaikan. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan

    pengetahuan dalam pembelajaran statistika.

    Penulisan Skripsi ini dapat terwujud atas bantuan dan dorongan dari

    berbagai pihak yang telah tulus ikhlas memberikan sumbangan berupa pikiran,

    motivasi, dan nasihat. Untuk semua itu, dengan segala kerendahan hati pada

    kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang

    setinggi-tingginya kepada kedua orang tua penulis, Ibunda tercinta Arianti dan

    Ayahanda terhebat Abdul Rajab yang telah membesarkan dan mendidik penulis

    secara ikhlas dengan penuh kasih sayang serta memberikan motivasi dan do‟a

    yang tiada henti-hentinya.

    Penulis juga mengucapkan jazaakumullahu khairan kepada seluruh pihak

    yang senantiasa membantu baik berupa materi, tenaga dan dukungan moral

    selama proses penyelesaian tulisan ini:

  • Universitas Hasanuddin

    vi

    1. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu, M.A selaku Rektor Universitas

    Hasanuddin dan para Wakil Rektor Universitas Hasanuddin.

    2. Bapak Dr. Eng. Amiruddin selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin dan para Wakil Dekan serta staf

    pegawai Fakultas MIPA.

    3. Bapak Prof. Dr. Amir Kamal Amir, M.Sc selaku Ketua Departemen

    Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

    Hasanuddin, dosen-dosen pengajar yang telah membekali ilmu selama proses

    perkuliahan, serta seluruh staf pegawai Departemen Matematika yang telah

    membantu proses administrasi selama penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

    4. Ibu Dr. Erna Tri Herdiani, M.Si selaku ketua Prodi Statistika dan sekaligus

    dosen pembimbing utama dengan tulus memberikan bimbingan kepada

    penulis kapanpun dan dimanapun serta memotivasi penulis dalam

    penyelesaian tugas akhir ini.

    5. Ibu Sitti Sahriman, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing pertama yang

    dengan tulus meluangkan waktunya dalam membimbing penulis dan

    memberikan saran dalam penulisan skripsi ini.

    6. Bapak Dr. La Podje Talangko, M.Si, Ibu Dr. Nurtiti Sunusi, M.Si dan

    Bapak Drs. Raupong, M.Si selaku Tim Penguji yang telah memberikan

    kritik dan saran yang sangat berharga dalam perbaikan skripsi ini.

    7. Sahabat-sahabatku Syandriana Syarifuddin, Retno Mayapada, Hanifah

    Lainun dan Seltuti dalam bingkai PEJUANG SS yang senantiasa saling

    menasehati, saling berat untuk ditinggalkan/meninggalkan dan saling

    memotivasi.

    8. Teman-teman KKN 96 Posko Tombolo, Kakak sulung Gita, ukhti Dewi, Kak

    Iffah dan Shabina yang telah memberi dukungan dan semangat kepada

    penulis.

    9. Teman-teman masa kecilku Anita Sari dan Riska Wulandari yang selalu

    ada dalam suka dan duka penulis.

    10. Teman-teman seperjuangan Departemen Matematika tahun 2014,

    terkhusus kepada sahabat Kesayangan Sri Mulyani dan Meylina Siruddin

    yang telah bersedia untuk menjawab dan menyelesaikan kekeliruan penulis

  • Universitas Hasanuddin

    vii

    dalam penulisan tugas akhir ini, sahabatku yang lincah dan energik Dian

    Raisa A Putri yang memberikan spirit kepada penulis dan Seluruh Teman-

    teman Statistika yang telah bersedia meluangkan waktu memberikan

    dukungan, saran, serta semangat.

    Makassar, 27 Februari 2018

    Penulis

  • Universitas Hasanuddin

    viii

    PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

  • Universitas Hasanuddin

    ix

    ABSTRAK

    Asumsi dasar dalam regresi Poisson yaitu nilai variansi data sama dengan nilai

    mean data. Namun, asumsi tersebut umumnya tidak terpenuhi, misalnya terdapat

    kasus overdispersi. Overdispersi dalam regresi Poisson terjadi apabila nilai

    variansinya lebih besar daripada nilai meannya. Jika terjadi overdispersi pada

    data, maka model regresi Poisson kurang akurat digunakan karena dapat

    mengakibatkan taksiran parameter menjadi bias. Dalam penelitian ini, kasus

    overdispersi pada data Jumlah Penderita DBD di kota Makassar tahun 2016

    diatasi dengan model generalized Poisson regression. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa pemodelan regresi generalized Poisson mampu mengatasi

    terjadinya overdispersi yang terjadi pada pemodelan regresi Poisson dengan nilai

    AIC minimum yaitu 254,976. Model regresi generalized Poisson memiliki nilai

    sebesar 67% yang artinya jumlah penderita DBD ditentukan oleh persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan, persentase penduduk yang

    memiliki akses air minum layak, persentase rumah tangga berprilaku hidup bersih

    dan sehat dan persentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan. Selebihnya

    33% ditentukan oleh faktor lain.

    Kata kunci: Overdispersi, generalized Poisson regression, AIC.

  • Universitas Hasanuddin

    x

    ABSTRACT

    The basic assumption in the Poisson regression is the value of the variance data is

    equal to the value of the mean data. However, that assumption is generally not

    met, for example, there is the case of overdispersion. Overdispersion in Poisson

    regression occurs when the value of variance is greater than the value of mean. If

    overdispersion occurs on the data, then the Poisson regression model less

    accurate because it affects of estimate parameters become refraction. In this

    study, the case of overdispersion on The Number of Suffers DBD in Makassar City

    on 2016 can be resolved by the model of the generalized Poisson regression. The

    results showed that the generalized Poisson regression modelling was able to

    overcome the occurrence of overdispersion which occur in Poisson regression

    modeling with the minimum AIC values is 254,976. The model of generalized

    Poisson regression has a value of of 67% which means that the number of sufferers DBD is determined by the percentage of public places qualified health,

    the percentage of the population that has access to drinking water, the percentage

    of households behave living clean and healthy and the percentage of qualified

    home health. The remaining 33% is determined by other factors.

    Keywords: Overdispersion, generalized Poisson regression, AIC.

  • Universitas Hasanuddin

    xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i LEMBAR PERNYATAAN KEOTENTIKAN ................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............ viii ABSTRAK ............................................................................................................ ix ABSTRACT ............................................................................................................. x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 3 1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 3 1.4 Tujuan Penelitian................................................................................... 3

    1.5 Manfaat Penelitian................................................................................. 3

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4 2.1 Generalized Linear Model .................................................................... 4 2.2 Regresi Poisson ..................................................................................... 5 2.3 Multikolinieritas .................................................................................... 7

    2.4 Overdispersi .......................................................................................... 7 2.5 Regresi Generalized Poisson ................................................................. 8

    2.6 Pengujian Hipotesis Model Regresi ...................................................... 9 2.7 Pemilihan Model Terbaik .................................................................... 10

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 11 3.1 Sumber Data ........................................................................................ 11

    3.2 Deskripsi Variabel ............................................................................... 11

    3.3 Metode Analisis................................................................................... 12

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 15 4.1 Distribusi Poisson ................................................................................ 15 4.2 Estimasi Parameter Model Generalized Poisson Regression ............. 16 4.3 Studi Kasus .......................................................................................... 17

    4.3.1 Uji Distribusi Poisson ................................................................ 17 4.3.2 Uji Multikolinieritas .................................................................. 18 4.3.3 Uji Overdispersi ......................................................................... 18

    4.3.4 Model Generalized Poisson Regression .................................... 19

    4.3.5 Pemilihan Model Terbaik .......................................................... 21

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 23 5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 23

    5.2 Saran .................................................................................................... 23

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24 LAMPIRAN .......................................................................................................... 26

  • Universitas Hasanuddin

    xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Distribusi Keluarga Eksponensial ............................................................ 4

    Tabel 4.1 Nilai VIF Antar Variabel Prediktor ...................................................... 18 Tabel 4.2 Nilai Deviansi Model Poisson............................................................... 19 Tabel 4.3 Estimasi Parameter Model Generalized Poisson Regression ............... 20 Tabel 4.4 Model Regresi Terbaik.......................................................................... 21

  • Universitas Hasanuddin

    xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1: Data Jumlah Penderita DBD di Kota Makassar Tahun 2016 ........... 26 Lampiran 2: Pembuktian Persamaan (4.1) ............................................................ 28 Lampiran 3: Pembuktian Persamaan (4.5) dan (4.6)............................................. 31 Lampiran 4: Uji Distribusi Poisson ....................................................................... 34 Lampiran 5: Output Software R (Uji Multikolinieritas) ........................................ 35

    Lampiran 6: Perhitungan Nilai Mean dan Variansi Variabel Respon Y ............... 36 Lampiran 7: Output Software R (Regresi Poisson) ............................................... 37 Lampiran 8: Output Software R (Regresi Generalized Poisson) .......................... 38 Lampiran 9: Output Software R (Generalized Poisson Regression Tanpa

    1 2 4) .............................................................................................................. 39 Lampiran 10: Perhitungan Nilai 2 dan Model Regresi Poisson .............. 40 Lampiran 11: Perhitungan Nilai 2 dan Model Generalized Poisson Regression ............................................................................................................. 42 Lampiran 12: Nilai-nilai Chi-Square .................................................................... 44

  • Universitas Hasanuddin

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Analisis regresi linier merupakan metode analisis yang digunakan untuk

    mengukur pengaruh variabel prediktor terhadap variabel respon. Variabel respon

    dalam regresi linier merupakan data kontinu, seperti jarak rumah ke kampus, berat

    badan seorang anak, dan lain-lain. Namun, variabel respon umumnya dibatasi

    hanya pada data hitung, seperti data jumlah anak dalam suatu keluarga, jumlah

    korban kecelakaan, dan lain-lain. Karena keterbatasan nilai dari variabel respon,

    maka analisis regresi linier kurang tepat lagi digunakan untuk menaksir parameter

    untuk kasus data hitung. Sehingga untuk mendapatkan suatu model dari data

    hitung digunakan regresi Poisson.

    Model regresi Poisson merupakan salah satu dari model Generalized Linear

    Model (GLM). Terdapat asumsi equidispersi dalam regresi Poisson yaitu nilai

    variansi data sama dengan nilai mean data. Namun, asumsi tersebut umumnya

    tidak terpenuhi, misalnya terdapat kasus overdispersi. Overdispersi dalam regresi

    Poisson terjadi apabila nilai variansinya lebih besar daripada nilai meannya. Jika

    terjadi overdispersi pada data, maka model regresi Poisson kurang akurat dalam

    pemodelan data karena berdampak pada nilai standard error dari taksiran

    parameter yang dihasilkan cenderung menjadi underestimate sehingga kesimpulan

    yang diperoleh menjadi kurang valid (McCullagh dan Nelder, 1989). Dalam

    perkembangannya, kasus overdispersi dapat diatasi dengan beberapa model

    regresi seperti model binomial negatif (Wedderburn, 1974) dan model generalized

    Poisson (Consul, 1989).

    Beberapa peneliti telah menerapkan model regresi untuk data hitung yang

    mengalami overdispersi, diantaranya Gardner et al. (1995) dalam penelitiannya

    menjelaskan permasalahan yang terjadi ketika variabel respon merupakan data

    hitung dengan menggunakan regresi Poisson pada data jumlah kekerasan oleh

    orang yang berpenyakit mental. Hasilnya menunjukkan bahwa overdispersi dapat

    diatasi dengan model regresi binomial negatif. Selain itu, Famoye et al. (2004)

    dalam penelitiannya membandingkan model regresi generalized Poisson dan

  • Universitas Hasanuddin

    2

    binomial negatif pada data yang mengalami overdispersi yaitu data jumlah kasus

    kecelakaan. Hasilnya menunjukkan bahwa model regresi generalized Poisson

    lebih baik digunakan dibandingan dengan model regresi binomial negatif.

    Selanjutnya Grover et al. (2015) membandingkan model regresi generalized

    Poisson dan regresi binomial negatif pada data yang mengalami overdispersi yaitu

    jumlah peningkatan sel CD4 pada penderita AIDS. Hasilnya menunjukkan bahwa

    model regresi generalized Poisson lebih baik digunakan dibandingan dengan

    model regresi binomial negatif.

    Dalam kehidupan nyata, seringkali terjadi pelanggaran asumsi equidispersi

    pada data yang disebut overdispersi atau underdispersi. Grover et al. (2015)

    menyatakan bahwa terdapat dua alternatif untuk mengatasi adanya overdispersi

    pada data yaitu dengan menggunakan regresi binomial negatif dan regresi

    generalized Poisson. Model regresi binomial negatif adalah model alternatif yang

    paling umum untuk data overdispersi. Alternatif lainnya yaitu model regresi

    generalized Poisson yang dapat digunakan pada data overdispersi ataupun

    underdispersi. Pada tugas akhir ini, model regresi untuk mengatasi overdispersi

    adalah model regresi generalized Poisson.

    Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan

    oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan

    famili Flaviviridae. Penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus

    Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat

    muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit

    ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat (Kementrian

    Kesehatan RI, 2015). Data ini, berdasarkan studi pendahuluan memenuhi asumsi

    overdispersi sehingga akan diambil sebagai studi kasus dalam tugas akhir ini.

    Berdasarkan uraian dari latar belakang, penulis tertarik untuk mengkaji

    ulang para peneliti tersebut dengan mengambil judul “Model Generalized

    Poisson Regression untuk Data Overdispersi pada Jumlah Penderita Demam

    Berdarah Dengue”.

  • Universitas Hasanuddin

    3

    1.2 Rumusan Masalah

    Rumusan masalah berdasarkan latar belakang adalah bagaimana menentukan

    model generalized Poisson regression untuk data yang mengalami overdispersi

    pada jumlah penderita DBD di kota Makassar tahun 2016?

    1.3 Batasan Masalah

    Batasan masalah dalam penelitian ini adalah data jumlah penderita DBD di kota

    Makassar tahun 2016 yang mengalami overdispersi diatasi dengan memodelkan

    regresi generalized Poisson dengan Maximum Likelihood Estimation (MLE)

    sebagai penduga parameternya.

    1.4 Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah adalah memperoleh model

    generalized Poisson regression untuk data yang mengalami overdispersi pada

    jumlah penderita DBD di kota Makassar tahun 2016.

    1.5 Manfaat Penelitian

    Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

    1. Menambah pengetahuan menentukan model regresi terbaik untuk mengatasi

    overdispersi pada data sehingga estimasi parameter menjadi tak bias.

    2. Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengurangi

    penularan virus dengue yang menyebabkan penyakit DBD di kota Makassar.

  • Universitas Hasanuddin

    4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Generalized Linear Model

    Generalized Linear Model merupakan perluasan dari model regresi ketika

    variabel respon memiliki model distribusi eror selain distribusi normal. Seluruh

    model dalam GLM memiliki tiga komponen yaitu (Abdulkabir, et al., 2015):

    1. Komponen acak, diidentifikasi oleh variabel respon ( ) dengan

    ( ) saling bebas dan diasumsikan memiliki distribusi peluang yang

    bergantung pada . Fungsi kepadatan peluangnya merupakan keluarga

    eksponensial. Bentuk keluarga eksponensial yang diberikan oleh Dobson

    (2002) pada Persamaan (2.1)

    ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

    ( ) [ ( ) ( ) ( ) ( )] (2.1)

    dengan ( ), ( ), ( ), ( ) adalah fungsi yang diketahui, ( ) ( ),

    ( ) ( ) dan adalah parameter dispersi. Jika ( ) maka

    distribusi tersebut dinyatakan sebagai bentuk kanonik dan ( ) disebut

    natural parameter.

    Tabel 2.1 Distribusi Keluarga Eksponensial

    Distribusi Natural Parameter

    Poisson ( )

    Normal

    ( )

    Binomial (

    ) ( ) (

    )

    Sumber: Dobson, 2002

    2. Komponen sistematik, meliputi variabel-variabel prediktor dari model.

    Didefinisikan sebagai kombinasi linier dari variabel , .

    Variabel prediktor dinyatakan sebagai kombinasi linier dari parameter

    yang tidak diketahui. Untuk pengamatan ke-i, ∑ ( )

    dengan adalah nilai dari variabel prediktor ke-j pada pengamatan ke-i.

    Dalam notasi matriks, ditulis dengan merupakan vektor dari n

  • Universitas Hasanuddin

    5

    prediktor linier ( ) dan adalah vektor dari p parameter

    ( ) dan adalah matriks berukuran ( ) yang ditulis

    sebagai berikut.

    *

    + dan

    [ ]

    3. Fungsi Penghubung (link function), yaitu fungsi yang menghubungkan

    ekspektasi dari variabel respon ( ) dengan variabel-variabel prediktor melalui

    Persamaan linier. Jika ( ) maka ( ) . Fungsi penghubung ( )

    digunakan dalam GLM untuk menentukan model regresi sesuai distribusi dari

    variabel respon. Jika variabel respon berdistribusi Poisson, maka fungsi

    penghubung seperti pada Persamaan (2.2)

    ( ) (2.2)

    Menurut McCullagh dan Nelder (1989), distribusi sederhana yang

    digunakan untuk memodelkan data hitung adalah distribusi Poisson sehingga

    model regresi Poisson merupakan salah satu kasus khusus dari GLM. Nilai

    variansi dari model Poisson identik dengan nilai meannya sehingga nilai

    untuk parameter dispersinya dan fungsi variansinya adalah ( ) .

    2.2 Regresi Poisson

    Model regresi Poisson dapat digunakan untuk memodelkan hubungan antara

    variabel prediktor terhadap variabel respon yang diasumsikan berdistribusi

    Poisson (Casella dan Berger, 1990). Variabel respon Y yang menyatakan

    banyaknya hasil dalam suatu percobaan Poisson disebut variabel acak Poisson dan

    distribusi peluangnya disebut distribusi Poisson. Uji kecocokan Chi-Square untuk

    distribusi Poisson dilakukan untuk mengetahui suatu data berdistribusi Poisson

    atau tidak.

    Pengujian hipotesis untuk uji kecocokan distribusi Poisson dilakukan

    sebagai berikut (Mutiu, et al., 2016).

    : data berdistribusi Poisson

    : data tidak berdistribusi Poisson

  • Universitas Hasanuddin

    6

    Statistik uji yang digunakan adalah:

    ∑( )

    (2.3)

    dengan:

    peluang pengamatan untuk kategori

    banyaknya frekuensi data pada kategori

    banyaknya kategori

    Kriteria pengujiannya yaitu tolak apabila nilai ( )

    .

    Fungsi peluang dari distribusi Poisson terdapat pada Persamaan (2.4)

    (Myers, 1990)

    ( )

    ; (2.4)

    dengan dan ( ) ( ) .

    Penaksiran parameter model regresi Poisson dilakukan dengan

    menggunakan metode MLE yaitu dengan memaksimumkan model fungsi log

    likelihood. Fungsi likelihood dari regresi Poisson terdapat pada Persamaan (2.5).

    ( ) ( ) ( )

    Karena salin bebas maka

    ( ) ( ) ( ) ( )

    Diketahui bahwa memiliki distribusi identik sehingga dapat

    dituliskan

    ( ) ∏ * ( )

    + (2.5)

    Bentuk logaritma natural dari fungsi likelihood pada Persamaan (2.5) terdapat

    pada Persamaan (2.6).

    ( ) (∏ * ( )

    + )

    ( ) (∏ ( )

    )

    (∏ )

    ( ) ∑ ∑

    ∑ ( )

    dengan ( )

    ( ) ∑ ( ) ∑ ( (

    )) ∑ ( ) (2.6)

    Dengan memaksimumkan model pada Persamaan (2.6), akan diperoleh penaksir

    maximum likelihood, yaitu melalui turunan pertama terhadap yang disamakan

  • Universitas Hasanuddin

    7

    dengan nol pada Persamaan (2.7) dan diselesaikan dengan metode numerik yaitu

    menggunakan iterasi Newton-Raphson.

    ( )

    ( ) ∑

    (2.7)

    2.3 Multikolinieritas

    Pendeteksian adanya kasus multikolinieritas dapat diketahui melalui nilai

    Variance Inflation Factor (VIF) seperti pada Persamaan (2.8)

    (2.8)

    {∑( ̅)( ̅)}

    ∑( ̅) ∑( ̅)

    ;

    dengan merupakan koefisien determinasi. Menurut Akinwande et al. (2015),

    jika nilai maka diasumsikan koefisien regresi yang dihasilkan memiliki

    eror yang sangat besar sehingga terindikasi terjadi multikolinieritas yang

    signifikan antar variabel prediktor.

    2.4 Overdispersi

    Menurut Cameron dan Trivedi (1998) dalam model regresi Poisson terdapat

    asumsi yang harus dipenuhi, yaitu variabel respon harus berdistribusi Poisson.

    Karakteristik distribusi Poisson adalah equidispersi yaitu nilai variansi sama

    dengan nilai mean. Namun, asumsi tersebut seringkali tidak dipenuhi karena nilai

    variansi lebih besar dari nilai mean atau disebut overdispersi. Jika terjadi

    overdispersi pada data, maka model regresi Poisson kurang akurat dalam

    pemodelan data karena berdampak pada nilai standard error dari taksiran

    parameter yang dihasilkan cenderung menjadi underestimate sehingga kesimpulan

    yang diperoleh menjadi kurang valid (McCullagh dan Nelder, 1989). Oleh karena

    itu, kasus overdispersi dapat diatasi dengan model regresi misalnya model

    generalized Poisson (Consul, 1989).

    Pengujian hipotesis tentang kasus overdispersi dilakukan sebagai berikut.

    : (tidak terjadi overdispersi)

    : (terjadi overdispersi)

  • Universitas Hasanuddin

    8

    Statistik uji yang digunakan terdapat pada Persamaan (2.9) (Bisri, 2015):

    ; ∑

    ( ̂ )

    ̂

    ( )

    (2.9)

    dengan kriteria pengujiannya yaitu tolak apabila nilai ( )

    atau

    . Taksiran dispersi diukur dengan nilai deviansi atau Pearson‟s

    Chi-Square yang dibagi derajat bebas, jika hasil pembagian menghasilkan nilai

    yang lebih besar 1 maka dapat disimpulkan data mengalami overdispersi.

    2.5 Regresi Generalized Poisson

    Famoye et al. (2004) menuliskan model regresi generalized Poisson

    merupakan model alternatif untuk mengatasi data yang mengalami overdispersi.

    Jika variabel acak Y berdistribusi generalized Poisson maka fungsi distribusi

    peluang dari Y terdapat pada Persamaan (2.10).

    ( ) (

    ) ( )

    *

    ( )

    +, (2.10)

    Penaksiran parameter model regresi generalized Poisson dilakukan dengan

    menggunakan metode MLE yaitu dengan memaksimumkan model fungsi log

    likelihood. Fungsi log likelihood dari regresi generalized Poisson terdapat pada

    Persamaan (2.11).

    ( ) ( ) ( )

    Karena saling bebas maka

    ( ) ( ) ( ) ( )

    Diketahui bahwa memiliki distribusi identik sehingga dapat

    dituliskan

    ( ) ∏ *(

    ) ( )

    *

    ( )

    ++

    ( ) ∑ * (

    ) ( ) ( ) ( ) *

    ( )

    ++ (2.11)

    dengan ( )

    Dengan memaksimumkan model log likelihood pada Persamaan (2.11) diperoleh

    penaksir maximum likelihood untuk dan , yaitu pada Persamaan (2.12) dan

    (2.13).

  • Universitas Hasanuddin

    9

    ( )

    ( )

    ( )

    ∑ ( )

    ( )( (

    )) ( ( ))

    ( ( ))

    (2.12)

    dan

    ( )

    ( )

    ( )

    ( )

    (2.13)

    Persamaan tersebut memperlihatkan bahwa turunan pertama dari model fungsi log

    likelihood pada estimasi parameter menggunakan metode MLE tidak dalam

    bentuk linier. Oleh karena itu, prosedur estimasi yang dapat dilakukan dengan

    menggunakan iterasi numerik. Iterasi numerik yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah Iteratively Reweighted Least Squares (IRLS).

    2.6 Pengujian Hipotesis Model Regresi

    Pengujian signifikansi parameter model regresi dilakukan untuk mengetahui

    pengaruh variabel prediktor terhadap variabel respon. Dalam pengujian parameter

    model regresi Poisson dan generalized Poisson, metode yang digunakan adalah

    dengan metode Maximum Likelihood Ratio Test (MLRT). Likelihood ratio regresi

    Poisson dan generalized Poisson dinotasikan dengan Persamaan (2.14) (Agresti,

    2002)

    ( ̂)

    ( ̂) (2.14)

    dengan ( ̂) adalah nilai likelihood untuk model sederhana tanpa melibatkan

    variabel prediktor dan ( ̂) adalah nilai likelihood untuk model lengkap dengan

    melibatkan variabel prediktor.

    Misalkan vektor acak dari peubah acak ( ) atau

    dituliskan sebagai ( ) . Jika adalah variabel

    yang dikeluarkan dari model, maka model sederhana yang diperoleh adalah

    dan model lengkap adalah model yang melibatkan seluruh variabel

    prediktor.

    Adapun hipotesis sebagai berikut.

    :

    : paling sedikit ada satu ,

  • Universitas Hasanuddin

    10

    Statistik uji yang digunakan pada metode terdapat pada Persamaan (2.15).

    ( ̂) ( ( ̂)

    ( ̂)* (2.15)

    dengan ( ̂) adalah nilai deviansi model regresi yang merupakan pendekatan

    dari distribusi dengan derajat bebas p sehingga kriteria pengujiannya yaitu

    tolak apabila ( ̂) ( ) . Jika ditolak berarti paling tidak ada satu

    ̂ yang menunjukkan bahwa berpengaruh secara signifikan terhadap

    model. Pengujian dilanjutkan dengan uji secara parsial dengan hipotesis:

    :

    : ;

    Statistik uji yang digunakan terdapat pada Persamaan (2.16)

    ( ̂

    ( ̂)*

    (2.16)

    dengan ( ̂) adalah standard error atau tingkat kesalahan dari penduga ̂ .

    Pengujian signifikansi parameter menggunakan uji statistik wald yang nilainya

    merupakan pendekatan dari distribusi dengan derajat bebas 1. Daerah

    penolakannya yaitu tolak jika ( ) atau .

    2.7 Pemilihan Model Terbaik

    Pemilihan model regresi terbaik dapat dilihat dari nilai perhitungan Akaike

    Information Criterion (AIC) pada Persamaan (2.17)

    L (2.17)

    dengan L adalah fungsi likelihood dari model hasil estimasi maximum likelihood

    dan k jumlah parameter dalam model. Jika model memiliki nilai log-likelihood

    tertinggi atau nilai AIC minimum maka model tersebut adalah model terbaik

    (Grover et al., 2015).

  • Universitas Hasanuddin

    11

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Sumber Data

    Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan variabel respon dan

    variabel prediktor yang diperoleh dari Profil Kesehatan Kota Makassar tahun

    2016 yang terdiri dari 46 observasi berdasarkan banyaknya puskesmas di setiap

    kecamatan di kota Makassar. Variabel respon yang diamati adalah Jumlah

    Penderita DBD di Kota Makassar tahun 2016. Data selengkapnya dapat dilihat

    pada Lampiran 1. Software statistik yang digunakan dalam analisis tersebut adalah

    R versi 2.14.0.

    3.2 Deskripsi Variabel

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

    a. Variabel respon ( )

    Penelitian ini menggunakan data jumlah penderita DBD di kota Makassar

    tahun 2016.

    b. Variabel prediktor

    1. Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan ( )

    Tempat umum merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk terjadinya

    penyebaran segala penyakit terutama penyakit-penyakit yang medianya

    adalah makanan, minuman, udara dan air. Tempat-tempat umum yang

    dilakukan pemantauan di kota Makassar diantaranya di sarana pendidikan,

    sarana kesehatan dan hotel.

    2. Persentease penduduk yang memiliki akses air minum layak ( )

    Akses penduduk terhadap sumber air berkualitas dimaksudkan bahwa

    sumber air berkualitas menyediakan air yang aman untuk diminum bagi

    masyarakat karena air yang tidak berkualitas merupakan sumber berbagai

    macam penyakit. Sumber air minum layak adalah air yang digunakan

    untuk minum/mandi/cuci yang meliputi air ledeng, air hujan, sumur

    bor/pompa, sumur terlindung, mata air terlindung yang jarak ke tempat

    penampungan limbah/kotoran/tinja terdekat ≥10 meter.

  • Universitas Hasanuddin

    12

    3. Persentase rumah tangga berprilaku hidup bersih dan sehat ( )

    Pemantauan indikator rumah tangga berprilaku hidup bersih dan kesehatan

    di 46 puskesmas antara lain perilaku keluarga sadar gizi seperti makan

    beraneka ragam makanan, minum tablet tambah darah, mengkonsumsi

    garam beryodium, member bayi dan balita kapsul vitamin A, perilaku

    menyehatkan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya,

    membersihkan lingkungan, perilaku kebersihan perorangan seperti mandi

    dengan air bersih dan menggunakan sabun, menyikat gigi, menggunting

    kuku dan perilaku lainnya yang mendukung kesehatan.

    4. Persentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan ( )

    Aspek persyaratan kesehatan rumah tinggal yang harus diperhatikan secara

    umum menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

    829/Menkes/SK/VII/1999 antara lain: bahan bangunan, komponen dan

    penataan ruang rumah, pencahayaan, kualitas udara, ventilasi, binatang

    penular penyakit, air, tersedianya sarana penyimpanan makanan yang

    aman dan higienis, limbah dan kepadatan hunian ruang tidur.

    3.3 Metode Analisis

    Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Melakukan pengujian kecocokan distribusi Poisson dengan hipotesis

    sebagai berikut.

    : data jumlah penderita DBD berdistribusi Poisson

    : data jumlah penderita DBD tidak berdistribusi Poisson

    Statistik uji yang digunakan adalah:

    ∑( )

    Kesimpulan: tolak apabila nilai ( )

    .

    2. Mengidentifikasi dan menyelesaikan adanya kasus multikolinieritas dengan

    melihat nilai VIF. Multikolinieritas yang signifikan terjadi jika nilai VIF

    lebih dari 10 dengan

  • Universitas Hasanuddin

    13

    3. Melakukan pengujian overdispersi dengan hipotesis sebagai berikut.

    : (tidak terjadi overdispersi)

    : (terjadi overdispersi)

    Statistik uji:

    ; ∑

    ( ̂ )

    ̂

    ( )

    Kesimpulan: tolak jika apabila nilai ( )

    atau

    .

    4. Memodelkan regresi generalized Poisson jika terjadi overdispersi pada data

    dengan menggunakan MLE sebagai metode penduga parameternya dan

    prosedur estimasi dengan menggunakan iterasi numerik IRLS. Berikut

    adalah langkah-langkah dalam melakukan iterasi IRLS.

    1. Menentukan nilai awal dari parameter yang diperoleh dari Ordinary

    Least Square.

    2. Melakukan proses iterasi dengan prosedur

    ( ) ( ( ) ) ( ( ) ( ))

    ( ) ( ) ( ( ))

    ( ( ))

    dengan

    [ ]

    , [ ],

    [ ]

    ,

    [ ]

    , dan

    Mengulangi langkah 2 sampai diperoleh ( ) yang konvergen yang

    menuju pada suatu nilai.

    5. Melakukan pengujian signifikansi model dan signifikansi parameter model

    regresi generalized Poisson.

    a. Pengujian signifikansi model regresi generalized Poisson dengan

    hipotesis sebagai berikut.

    :

    : paling sedikit ada satu ,

  • Universitas Hasanuddin

    14

    Statistik uji:

    ( ̂) ( ( ̂)

    ( ̂)*

    Kesimpulan: tolak apabila ( ̂) ( ) .

    b. Pengujian signifikansi parameter regresi generalized Poisson dengan

    hipotesis sebagai berikut.

    :

    : ;

    Statistik uji:

    ( ̂

    ( ̂)*

    Kesimpulan: tolak jika ( ) atau .

    6. Memilih model terbaik dengan melihat nilai AIC minimum, nilai

    terbesar dan nilai terkecil antara model regresi Poisson dan

    generalized Poisson dengan

    L

    ∑( ̅)

    ∑( ̅)

    ( )∑( )

  • Universitas Hasanuddin

    15

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Distribusi Poisson

    Distribusi sederhana untuk memodelkan data hitung adalah distribusi

    Poisson. Model regresi dari data hitung yang berdistribusi Poisson disebut regresi

    Poisson. Regresi Poisson merupakan salah satu dari GLM karena memenuhi

    syarat sebagai keluarga eksponensial.

    Bukti:

    Misalkan ( ) memiliki fungsi peluang

    ( )

    Misalkan ( ), berdasarkan sifat [ ], diperoleh

    ( ) [ ( )]

    ( ) * (

    )+

    ( ) * (

    ) ( )+

    ( ) [ ( ) ( ) ( )]

    ( ) [ ( ) ( ) ( ) ( )]

    ( ) [ ( ) ( )]

    ( ) [ ( ) ( )]

    Maka distribusi Poisson merupakan keluarga eksponensial seperti syarat pada

    Persamaan (2.1), dengan:

    ( )

    ( )

    ( )

    ( ) ( )

    Jika variabel acak diskrit berdistribusi Poisson dengan parameter ,

    maka fungsi peluang dari adalah

    ( ) ( )

    (4.1)

    dengan ( ) ( ) . Pembuktian sifat tersebut dapat dilihat pada

    Lampiran 2.

  • Universitas Hasanuddin

    16

    Distribusi Poisson terdapat sifat equidispersi yakni nilai mean data sama

    dengan nilai variansi data yang sebagian besar sifat tersebut dilanggar dalam

    kehidupan nyata. Namun sering dijumpai data yang memiliki nilai variansi yang

    lebih dari nilai meannya yang disebut overdispersi. Kasus overdispersi perlu

    diatasi agar estimasi parameter menjadi tak bias sehingga dapat mengurangi efek

    variansi yang besar. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi

    adanya kasus overdispersi yaitu dengan pemodelan generalized Poisson

    regression dengan menggunakan MLE sebagai metode penduga parameternya.

    4.2 Estimasi Parameter Model Generalized Poisson Regression

    Jika variabel acak Y berdistribusi generalized Poisson maka fungsi distribusi

    peluang dari Y adalah:

    ( ) (

    ) ( )

    *

    ( )

    + (4.2)

    dengan ; ( ) dan merupakan parameter dispersi.

    Mean dan variansi dari adalah

    ( ) ( ) (4.3)

    dan

    ( ) ( )

    Model regresi generalized Poisson pada (4.2) merupakan perluasan dari

    model regresi Poisson. Jika pada fungsi peluang (4.2) maka ( )

    ( ) sehingga pada kondisi tersebut dapat dimodelkan sebagai regresi Poisson

    yang memenuhi asumsi equidispersi. Jika maka ( ) ( ) atau

    disebut overdispersi. Jika maka ( ) ( ) atau disebut

    underdispersi.

    Jika pada Persamaan (4.3) dengan adalah variabel prediktor dan adalah

    parameter regresi yang masing-masing berukuran maka model log

    likelihood untuk regresi generalized Poisson terdapat pada Persamaan (4.4).

    ( ) ( ) ( )

    Karena saling bebas maka

    ( ) ( ) ( ) ( )

  • Universitas Hasanuddin

    17

    Diketahui bahwa memiliki distribusi identik sehingga dapat

    dituliskan

    ( ) ∏ *(

    ) ( )

    *

    ( )

    ++

    ( ) ∑ * (

    ) ( ) ( ) ( ) *

    ( )

    ++ (4.4)

    dengan ( )

    Dengan memaksimumkan model log likelihood pada Persamaan (4.4) diperoleh

    penaksir maximum likelihood untuk dan , yaitu pada Persamaan (4.5) dan

    (4.6).

    ( )

    ( )

    ( )

    ∑ ( )

    ( )( (

    )) ( ( ))

    ( ( ))

    (4.5)

    dan

    ( )

    ( )

    ( )

    ( )

    (4.6)

    Persamaan tersebut memperlihatkan bahwa turunan pertama dari model

    fungsi log likelihood pada estimasi parameter menggunakan metode MLE tidak

    dalam bentuk linier. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Oleh karena itu,

    prosedur estimasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan iterasi numerik.

    Iterasi numerik yang digunakan dalam penelitian ini adalah IRLS.

    4.3 Studi Kasus

    4.3.1 Uji Distribusi Poisson

    Pengujian distribusi Poisson dilakukan untuk menguji suatu data

    berdistribusi Poisson atau tidak dengan melakukan uji kecocokan Chi-Square

    untuk distribusi Poisson. Pengujian hipotesis untuk uji kecocokan distribusi

    Poisson dilakukan sebagai berikut.

    : data jumlah penderita DBD berdistribusi Poisson

    : data jumlah penderita DBD tidak berdistribusi Poisson

    Statistik uji yang digunakan adalah:

    ∑( )

  • Universitas Hasanuddin

    18

    Hasil uji distribusi Poisson dapat dilihat pada Lampiran 4 yang

    memperlihatkan bahwa nilai statistik uji ( )

    sehingga ditolak. Artinya, data jumlah penderita DBD tidak berdistribusi

    Poisson. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pelanggaran asumsi equidispersi

    dalam regresi Poisson pada data jumlah penderita DBD.

    Dalam analisis regresi, asumsi yang wajib terpenuhi yaitu tidak terjadi

    multikolinieritas. Multikolinieritas adalah terjadinya hubungan linier antara

    variabel bebas dalam suatu model regresi. Adanya kasus multikolinieritas

    menyebabkan estimasi parameter menjadi bias sehingga memberikan nilai eror

    yang tinggi. Sehingga terlebih dahulu, perlu dilakukan pengujian untuk

    mengetahui adanya kasus multikolinieritas antar variabel prediktor.

    4.3.2 Uji Multikolinieritas

    Kasus multikolinieritas dapat diketahui dengan menggunakan nilai VIF.

    Multikolinieritas yang signifikan terjadi jika nilai VIF lebih dari 10.

    Tabel 4.1 Nilai VIF Antar Variabel Prediktor

    Variabel

    VIF 1,089 1,042 1,046 1,001

    Sumber: Data Diolah, 2018

    Hasil dari uji VIF pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa semua variabel

    prediktor memiliki nilai kurang dari 10 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi

    multikolinieritas yang signifikan antar variabel prediktor. Selengkapnya dapat

    dilihat pada Lampiran 5. Karena tidak terjadi multikolinieritas yang signifikan

    antar variabel prediktor, selanjutnya dilakukan pengujian overdispersi pada data

    jumlah penderita DBD.

    4.3.3 Uji Overdispersi

    Overdispersi dalam regresi Poisson terjadi apabila nilai variansinya lebih

    besar daripada nilai meannya. Variabel respon yang digunakan adalah data diskrit

    yaitu jumlah penderita DBD di kota Makassar tahun 2016 sebanyak 46 data

    dengan nilai mean sebesar 5,391 dan nilai variansi 19,621 atau dapat dilihat pada

    Lampiran 6. Hal ini menunjukkan bahwa pada data terjadi overdispersi. Selain itu,

  • Universitas Hasanuddin

    19

    overdispersi dapat dideteksi dengan nilai yaitu nilai deviansi yang dibagi

    dengan derajat bebasnya. Jika nilai hasil pembagian tersebut lebih besar dari 1,

    maka terjadi overdispersi pada data.

    Pengujian hipotesis tentang kasus overdispersi dilakukan sebagai berikut.

    : (tidak terjadi overdispersi)

    : (terjadi overdispersi)

    Statistik uji yang digunakan adalah

    Tabel 4.2 Nilai Deviansi Model Poisson

    Deviansi Df

    146,450 41 3,572

    Sumber: Data Diolah, 2018

    Tabel 4.2 menjelaskan bahwa dari estimasi parameter model

    regresi poisson (Lampiran 7) lebih dari 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa

    model regresi Poisson pada jumlah penderita DBD mengalami overdispersi.

    Kasus overdispersi perlu diatasi agar taksiran parameter regresi menjadi tak bias

    dengan model generalized Poisson regression.

    4.3.4 Model Generalized Poisson Regression

    Estimasi parameter model regresi generalized Poisson dilakukan dengan

    menggunakan metode MLE. Estimasi parameter yang diperoleh dilakukan

    pengujian signifikansi model dan parameter dari model regresi. Pengujian

    signifikansi model regresi generalized Poisson dengan hipotesis sebagai berikut.

    :

    : paling sedikit ada satu ,

    Statistik uji:

    ( ̂) ( ( ̂)

    ( ̂)*

    Pengujian signifikansi parameter regresi generalized Poisson dengan hipotesis

    sebagai berikut.

    :

    : ;

  • Universitas Hasanuddin

    20

    Statistik uji:

    ( ̂

    ( ̂)*

    Tabel 4.3 Estimasi Parameter Model Generalized Poisson Regression

    Estimasi Standard Error

    ̂ 1,032 0,183 31,726

    ̂ 0,216 1,753 0,015

    ̂ -0,012 0,331 0,001

    ̂ 2,062 1,040 3,929

    ̂ -0,506 0,556 0,827

    ( ̂) 242,976

    Sumber: Data Diolah, 2018

    Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai deviansi sebesar 242,976 lebih besar

    dari nilai Chi-Square yaitu 9,488 yang menyatakan terdapat paling sedikit satu

    variabel prediktor yang berpengaruh terhadap variabel respon. Variabel prediktor

    yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel respon yaitu , karena nilai

    . Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8. Model

    generalized Poisson regression yang terbentuk adalah sebagai berikut.

    ̂ ( )

    Interpretasi model regresi generalized Poisson yang dihasilkan yaitu nilai

    ( ) merupakan nilai konstanta yang menunjukkan bahwa jika tidak ada

    persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan, persentase

    penduduk yang memiliki akses air minum layak, persentase rumah tangga yang

    berprilaku hidup bersih dan sehat dan persentase rumah yang memenuhi syarat

    kesehatan maka jumlah penderita DBD yang akan dicapai adalah ( )

    orang. Nilai ( ) merupakan koefisien regresi yang

    menunjukkan bahwa setiap bertambahnya persentase tempat-tempat umum yang

    memenuhi syarat kesehatan maka akan meningkatkan jumlah penderita DBD

    sebesar ( ) orang. Nilai ( ) merupakan koefisien

    regresi yang menunjukkan bahwa setiap bertambahnya persentase penduduk yang

    memiliki akses air minum layak maka akan mengurangi jumlah penderita DBD

    sebanyak ( ) orang. Nilai ( ) merupakan

    koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap bertambahnya persentase

  • Universitas Hasanuddin

    21

    rumah tangga yang berprilaku hidup bersih dan sehat maka akan ada peningkatan

    jumlah penderita DBD sebesar sebanyak ( ) orang. Nilai

    ( ) merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap

    bertambahnya persentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan maka akan

    mengurangi jumlah penderita DBD sebanyak ( ) orang.

    Variabel prediktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

    respon yaitu . Dalam hal ini, variabel dapat diabaikan. Estimasi

    parameter model regresi generalized poisson tanpa variabel prediktor

    dapat dilihat pada Lampiran 9. Model generalized Poisson regression yang

    terbentuk adalah sebagai berikut.

    ̂ ( )

    Interpretasi model regresi generalized Poisson yang dihasilkan yaitu nilai

    ( ) merupakan nilai konstanta yang menunjukkan bahwa jika tidak ada

    persentase rumah tangga yang berprilaku hidup bersih dan sehat maka jumlah

    penderita DBD yang akan dicapai adalah ( ) orang. Nilai

    ( ) merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap

    bertambahnya persentase rumah tangga yang berprilaku hidup bersih dan sehat

    maka akan meningkatkan jumlah penderita DBD sebesar ( )

    orang.

    4.3.5 Pemilihan Model Terbaik

    Model regresi terbaik adalah model yang memiliki nilai AIC minimum, nilai

    lebih besar dan nilai lebih kecil antara model regresi generalized

    Poisson yang diperoleh.

    Tabel 4.4 Model Regresi Terbaik

    Model AIC

    Regresi Poisson

    ̂ ( ) 296,860 12% 4,410

    Regresi Generalized Poisson

    ̂ ( )

    ̂ ( )

    254,976

    255,792

    67%

    31%

    5,416

    5,503

    Sumber: Data Diolah, 2018

  • Universitas Hasanuddin

    22

    Perhitungan nilai dan dapat dilihat pada Lampiran 10 dan

    Lampiran 11. Berdasarkan Tabel 4.4 menjelaskan bahwa nilai AIC minimum

    antara model regresi Poisson dan generalized Poisson adalah 254,976 ditunjukkan

    oleh regresi generalized Poisson: ̂ (

    ) sehingga hal ini menunjukkan bahwa overdispersi dapat teratasi dengan

    menggunakan model regresi generalized Poisson.

  • Universitas Hasanuddin

    23

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil yang diperoleh dan diuraikan pada pembahasan

    sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada penelitian terhadap data yang

    mengalami overdispersi pada Jumlah Penderita DBD di Kota Makassar tahun

    2016, pemodelan regresi generalized Poisson mampu mengatasi terjadinya

    overdispersi yang terjadi pada pemodelan regresi Poisson. Hal ini dibuktikan

    dengan nilai AIC minimum yaitu 254,976 sehingga diperoleh model regresi

    generalized Poisson sebagai berikut:

    ̂ ( )

    Nilai dari model tersebut sebesar 67% menunjukkan bahwa sebanyak 67%

    persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan, persentase penduduk

    yang memiliki akses air minum layak, persentase rumah tangga berprilaku hidup

    bersih dan sehat dan persentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan

    berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penderita DBD di kota Makassar.

    Selebihnya 33% ditentukan oleh faktor lain.

    5.2 Saran

    Terdapat beberapa model regresi yang dapat digunakan untuk mengatasi

    overdispersi misalnya model regresi binomial negatif sehingga peneliti

    selanjutnya dapat menggunakan tersebut untuk dijadikan perbandingan dalam

    memilih model terbaik untuk data yang mengalami overdispersi.

  • Universitas Hasanuddin

    24

    DAFTAR PUSTAKA

    Abdulkabir M, Edem UA, Tunde RS, Kemi BL. 2015. An Empirical Study of

    Generalized Linear Model for Count Data. Applied & Computational

    Mathematics Journal. 4:1-3.

    Agresti A. 2002. Categorical Data Analysis Second Edition. Canada: John Wiley

    & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey.

    Akinwande MO, Dikko HG, Samson A. 2015. Variance Inflation Factor: As a

    Condition for Inclusion of Suppressor Variable(s) in Regression Analysis.

    Scientific Research Publishing. 5:754-767.

    Bisri H. 2015. Analisis Regresi Poisson Lagrange dan Regresi Binom Negatif

    pada Data Overdispersi (Studi Kasus Penderita Penyakit Demam Berdarah

    Dengue di Kabupaten Mojokerto) [skripsi]. Malang: Universitas Brawijaya.

    Cameron, Trivedi. 1998. Regression Analysis of Count Data. United Kingdom:

    Cambridge University Press.

    Casella G, Berger RL. 1990. Statistical Inference. California: Wadsworth Inc.

    Consul PC. 1989. Generalized Poisson Distribution: Properties and Applications.

    New York: Marcel Dekker.

    Dobson AJ. 2002. An Introduction to Generalized Linear Models. London:

    Chapman & Hall.

    Famoye F, Wulu JT, Singh KP. 2004. On the Generalized Poisson Regression

    Model with an Application to Accident Data. Journal of Data Science.

    2:287-295.

    Gardner W, Mulvey EP, dan Shaw EC. 1995. Regression Analyses of Counts and

    Rates: Poisson, Overdispersed Poisson, and Negative Binomial Models.

    Psychological Bulletin. 118(3):392-404.

    Grover G, Vajala R, dan Swai PK. 2015. On the assessment of various factors

    effecting the improvement in CD4 count of aids patients undergoing

    antiretroviral therapy using Generalized Poisson regression. Journal of

    Applied Statistics. 42:1291-1305.

    Kementrian Kesehatan RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta:

    Kementrian Kesehatan RI. 2015.

  • Universitas Hasanuddin

    25

    Lawless JF. 1987. Negative Binomial and Mixed Poisson Regression. The

    Canadian Journal of Statistics. 15:2019-225.

    Linden A, Mantyniemi S. 2011. Using the Negatif Binomial distribution to model

    overdispersion in ecological count data. Ecological Society of America.

    92:1414-1421.

    McCullagh P, Nelder JA. 1989. Generalized Linier Models Second Edition.

    London: Chapman and Hall.

    Mutiu S, Olutayo O, Timothy A. 2016. The Chi-Square Goodness-Of-Fit Test for

    a Poisson distribution: Application to the Banking System. International

    Journal of Research. 03:448-455.

    Myers R. 1990. Classical and Modern Regression with Applications, second

    edition. Boston: PWS-KENT Publishing Company.

    Pemerintah Kota Makassar Dinas Kesehatan. 2016. Profil Kesehatan Kota

    Makassar Tahun 2016. Makassar: Dinas Kesehatan Kota Makassar.

    Wedderburn RWM. 1974. Quasi-likelihood functions, Generalized linear models,

    and the Gauss-Newton method. Biometrika. 61:439-447.

  • Universitas Hasanuddin

    26

    LAMPIRAN

    Lampiran 1: Data Jumlah Penderita DBD di Kota Makassar Tahun 2016

    No Kecamatan Puskesmas

    1 Ujung Tanah Pattingalloang 2 0,79 0,85 0,50 0,88

    Tabaringan 3 0,62 0,62 0,70 0,88

    P. Barrang Lompo 0 0,50 0,49 0,73 0,88

    P. Kodingareng 0 0,50 0,39 0,73 0,89

    2 Tallo Rappokalling Jumpandang Baru 10 0,62 0,88 0,42 0,88

    Rappokalling 3 0,65 0,83 0,66 0,88

    Kaluku Bodoa 8 0,63 0,83 0,66 0,90

    3 Bontoala Layang 4 0,83 0,84 0,68 0,89

    Malimongan Baru 3 0,65 0,90 0,66 0,90

    4 Wajo Tarakan 3 0,69 0,79 0,80 0,89

    Andalas 2 0,60 0,93 0,66 0,97

    5 Ujung Pandang Makkasau 4 0,64 0,91 0,77 0,96

    6 Makassar Bara-baraya 0 0,60 0,88 0,58 0,91

    Maccini Sawah 3 0,71 0,73 0,71 0,89

    Maradekaya 4 0,69 0,84 0,44 0,96

    7 Mamajang Mamajang 3 0,64 0,86 0,61 0,93

    Cendrawasih 7 0,64 0,87 0,79 0,88

    8 Mariso Dahlia 6 0,62 0,89 0,70 0,90

    Pertiwi 4 0,71 0,87 0,60 0,90

    Panambungan 7 0,61 0,84 0,80 0,90

    9 Tamalate Tamalate 11 0,66 0,94 0,62 0,93

    Jongaya 0 0,56 0,93 0,83 9,93

    Barombong 1 0,78 0,72 0,69 0,88

    Maccini Sombala 5 0,77 0,85 0,77 0,89

    10 Rappocini Kassi-kassi 19 0,62 0,97 0,73 0,96

    Mangasa 10 0,71 0,92 0,74 0,89

    Minasa Upa 6 0,61 0,85 0,78 0,97

    Ballaparang 1 0,70 0,84 0,62 0,89

  • Universitas Hasanuddin

    27

    Lampiran 1: Data Jumlah Penderita DBD di Kota Makassar Tahun 2016

    (Lanjutan)

    No Kecamatan Puskesmas

    11 Panakkukang Batua 6 0,63 0,76 0,87 0,89

    Toddopuli 2 0,70 1,16 0,42 0,99

    Pampang 7 0,63 1,16 0,83 0,88

    Tamamaung 11 0,65 0,24 0,55 0,94

    Karuwisi 5 0,65 2,15 0,80 0,90

    12 Manggala antang perumnas 12 0,67 0,58 0,75 0,88

    Antang Perumnas 13 0,60 0,49 0,69 0,96

    Tamangapa 4 0,65 1,91 0,70 0,90

    Bangkala 6 0,58 0,90 0,62 0,89

    13 Biringkanaya Sudiang 15 0,59 0,95 0,80 0,90

    Bulurokeng 3 0,68 0,92 0,62 0,88

    Sudiang Raya 8 0,58 0,97 0,58 0,94

    Paccerakkang 11 0,58 0,90 0,83 0,88

    14 Tamalanrea Tamalanrea 11 0,66 0,48 0,82 0,96

    Tamalanrea Jaya 3 0,67 0,90 0,60 0,95

    Bira 0 0,67 0,87 0,46 0,91

    Antara 1 0,64 0,84 0,83 0,97

    Kapasa 1 0,71 1,63 0,57 0,89

    Sumber: Pemerintah Kota Makassar Dinas Kesehatan, 2016

    Keterangan

    : Jumlah penderita DBD

    : Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan

    : Persentase penduduk yang memiliki akses air minum layak

    : Persentase rumah tangga berprilaku hidup bersih dan sehat

    : Persentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan

  • Universitas Hasanuddin

    28

    Lampiran 2: Pembuktian Persamaan (4.1)

    Jika variabel acak diskrit berdistribusi Poisson dengan parameter ,

    maka fungsi peluang dari adalah

    ( )

    dengan ( ) ( ) .

    Bukti:

    ( ) ∑ ( )

    ( ) ∑

    ( ) ∑

    ( ) ( ∑

    )

    ( ) ∑

    ( ) ∑

    ( )

    ( ) ∑

    ( )

    ( ) ∑

    ( )

    Misalkan , diperoleh

    ( ) ∑

    Nilai ∑

    merupakan deret tak hingga dan akan konvergen ke

    .

    Bukti:

    Misalkan ( ) .

    Akan ditunjukkan bahwa ( ) ∑

    Deret Taylor di sekitar

    ( ) ( ) ( )

    ( )

    ( )

    ( )

    Deret MacLaurin di sekitar

    ( ) ( ) ( )

    ( )

  • Universitas Hasanuddin

    29

    Lampiran 2: Pembuktian Persamaan (4.1) (Lanjutan)

    Untuk ( ) ( )

    ( ) ( )

    ( ) ( )

    diperoleh

    ( )

    Sehingga terbukti bahwa ∑

    Karena ∑

    sehingga diperoleh mean dari distribusi Poisson adalah

    ( ) ∑

    ( )

    ( )

    Adapun variansi dari distribusi Poisson adalah

    ( ) ( ) [ ( )]

    karena

    ( ) [∑ ( )]

    ( ) *∑

    +

    ( ) *∑

    +

    ( ) * ∑

    +

    ( ) *∑

    ( ) +

    ( ) *∑

    ( ) +

    ( ) *∑(( ) )

    ( ) +

    ( ) *∑( )

    ( ) ∑

    ( ) +

    ( ) *( ∑( )

    ( ) ) ∑

    ( ) +

    ( ) *∑( )

    ( )( ) ∑

    ( ) +

    ( ) * ∑

    ( ) ∑

    ( ) +

  • Universitas Hasanuddin

    30

    Lampiran 2: Pembuktian Persamaan (4.1) (Lanjutan)

    Misalkan dan maka diperoleh

    ( ) * ∑

    ( ) ∑

    ( ) +

    ( ) * ∑

    +

    ( ) [ ]

    ( )

    Sehingga diperoleh variansi dari distribusi Poisson adalah

    ( ) ( ) [ ( )]

    ( )

    ( )

    Jadi, terbukti bahwa ( ) ( ) .

  • Universitas Hasanuddin

    31

    Lampiran 3: Pembuktian Persamaan (4.5) dan (4.6)

    Jika variabel acak Y berdistribusi generalized Poisson maka fungsi distribusi

    peluang dari Y adalah:

    ( ) (

    * ( )

    [

    ( )

    ]

    dengan ; ( ) dan merupakan parameter dispersi.

    Model log likelihood untuk regresi generalized Poisson adalah

    ( ) ( ) ( )

    Karena salin bebas maka

    ( ) ( ) ( ) ( )

    Diketahui bahwa memiliki distribusi identik sehingga dapat

    dituliskan

    ( ) ((

    * ( )

    *

    ( )

    +*

    ( ) ((

    * ( )

    *

    ( )

    +*

    ( ) ((

    * ( )

    *

    ( )

    +*

    ( ) ∏ *(

    * ( )

    [

    ( )

    ]+

    ( ( )) (∏ *(

    * ( )

    [

    ( )

    ]+ )

    ( ( )) ((

    * ( )

    *

    ( )

    +*

    ( ( )) ((

    * ( )

    *

    ( )

    +*

    ( ( )) ((

    * ( )

    *

    ( )

    +*

    ( ( )) ( (

    ) ( ) ( ) ( ) *

    ( )

    +)

    ( ( )) ( (

    ) ( ) ( ) ( ) *

    ( )

    +)

    ( ( )) ( (

    ) ( ) ( ) ( ) *

    ( )

    +)

    ( ( )) ∑ * (

    ) ( ) ( ) ( ) *

    ( )

    ++ (4.4)

    dengan ( )

  • Universitas Hasanuddin

    32

    Lampiran 3: Pembuktian Persamaan (4.5) dan (4.6) (Lanjutan)

    ( ( )) ∑ [ ( (

    )

    ( )

    * ( ) ( ) ( ) [ (

    )( )

    ( )

    ]]

    ( ( )) ([ (

    ( )

    ( )

    *] [( ) ( )]

    [ ( )] [ (

    )( )

    ( )

    ])

    ( ( )) ([ (

    ( )

    ( )

    *] [( ) ( )]

    [ ( )] [ (

    )( )

    ( )

    ])

    ( ( )) ([ (

    ( )

    ( )

    *] [( ) ( )]

    [ ( )] [ (

    )( )

    ( )

    ])

    ( ( )) ([ ( (

    ))] [ ( ( ))]

    [( ) ( )] [ ( )] [ (

    )( )

    ( )

    ])

    ( ( )) ([ ( (

    ))] [ ( ( ))]

    [( ) ( )] [ ( )] [ (

    )( )

    ( )

    ])

    ( ( )) ([ ( (

    ))] [ ( ( ))]

    [( ) ( )] [ ( )] [ (

    )( )

    ( )

    ])

    ( ( )) ([ ( ( ))] [ ( (

    ))] [ ( ( ))])

    ([ ( ( ))] [ ( (

    ))] [ (

    ( ))]) ([( ) ( )] [( ) ( )]

    [( ) ( )]) ([ ( )] [ ( )] [ ( )])

    ([ (

    )( )

    ( )

    ] [ (

    )( )

    ( )

    ] [ (

    )( )

    ( )

    ]*

    ( ( )) ∑ [ ( ( ))] ∑ [ ( (

    ))] ∑ [(

    ) ( )] ∑ [ ( )] ∑ *[

    ( )( )

    ( )

    ]+ (4.4)

    Dengan memaksimumkan model log likelihood pada Persamaan (4.4) diperoleh

    penaksir maximum likelihood untuk dan , yaitu pada Persamaan (4.5) dan

    (4.6).

    ( ( ))

    *

    ∑ [ ( ( ))] ∑ [ ( (

    ))]

    ∑ [( ) ( )] ∑ [ ( )]

    ∑ [

    ( )( )

    ( )

    ] +

  • Universitas Hasanuddin

    33

    Lampiran 3: Pembuktian Persamaan (4.5) dan (4.6) (Lanjutan)

    [∑ [ ( (

    ))] ]

    [∑ [ ( (

    ))] ]

    [∑ [( ) ( )]

    ]

    [∑ [ ( )]

    ]

    [∑ [

    ( )( )

    ( )

    ] ]

    [∑ [ ( (

    ))] ]

    [∑ [ ( (

    ))] ]

    [∑ [

    ( )( )

    ( )

    ] ]

    ∑ (

    )

    ( )

    ∑ ( )

    (

    )( ( )) ( (

    ))

    ( ( ))

    (4.5)

    dan

    ( ( ))

    *∑ * (

    ) ( ) ( ) ( ) *

    ( )

    ++ +

    *∑ (

    ) +

    [∑ ( ) ( )

    ]

    *∑

    ( )

    +

    [∑

    ]

    [∑ [ ( )]

    ]

    [∑ ( ) ( )

    ]

    *∑

    ( )

    +

    ( )

    ( )

    ( )

    (4.6)

    Turunan kedua dari parameter adalah

    ( ( ))

    * ∑

    ( )

    ( )

    ( )

    +

    ( )

    ( )

    ( )

    ( )

    ( )

  • Universitas Hasanuddin

    34

    Lampiran 4: Uji Distribusi Poisson

    ( )

    0 5 0,210 109,497

    1 4 1,130 7,291

    2 3 3,046 0,001

    3 8 5,474 1,166

    4 5 7,377 0,766

    5 2 7,955 4,458

    6 4 7,148 1,386

    7 3 5,505 1,140

    8 2 3,710 0,788

    10 2 1,198 0,537

    11 4 0,587 19,833

    12 1 0,264 2,054

    13 1 0,109 7,249

    15 1 2,287 0,724

    Jumlah 156,890

    Dengan

    ∑( )

  • Universitas Hasanuddin

    35

    Lampiran 5: Output Software R (Uji Multikolinieritas)

    x1 x2 x3 x4

    1.089936 1.042080 1.045676 1.001598

  • Universitas Hasanuddin

    36

    Lampiran 6: Perhitungan Nilai Mean dan Variansi Variabel Respon Y

    ( ̅) ( ̅)

    1 2 11,501 24 5 0,153

    2 3 5,718 25 19 185,197

    3 0 29,066 26 10 21,240

    4 0 29,066 27 6 0,371

    5 10 21,240 28 1 19,284

    6 3 5,718 29 6 0,371

    7 8 6,805 30 2 11,501

    8 4 1,936 31 7 2,588

    9 3 5,718 32 11 31,457

    10 3 5,718 33 5 0,153

    11 2 11,501 34 12 43,675

    12 4 1,936 35 13 57,892

    13 0 29,066 36 4 1,936

    14 3 5,718 37 6 0,371

    15 4 1,936 38 15 92,327

    16 3 5,718 39 3 5,718

    17 7 2,588 40 8 6,805

    18 6 0,371 41 11 31,457

    19 4 1,936 42 11 31,457

    20 7 2,588 43 3 5,718

    21 11 31,457 44 0 29,066

    22 0 29,066 45 1 19,284

    23 1 19,284 46 1 19,284

    Perhitungan nilai mean

    ̅

    Perhitungan nilai variansi

    ∑ ( ̅)

  • Universitas Hasanuddin

    37

    Lampiran 7: Output Software R (Regresi Poisson)

    Call:

    glm(formula = y ~ x1 + x2 + x3 + x4, family = poisson, data = windata)

    Deviance Residuals:

    Min 1Q Median 3Q Max

    -4.0240 -1.1414 -0.2224 0.8446 4.2977

    Coefficients:

    Estimate Std. Error z value Pr(>|z|)

    (Intercept) 2.0550 0.8985 2.287 0.02218 *

    x1 -1.3534 1.0260 -1.319 0.18713

    x2 -0.2259 0.2070 -1.091 0.27512

    x3 1.6510 0.6060 2.725 0.00644 **

    x4 -0.4540 0.3056 -1.485 0.13741

    ---

    Signif. codes: 0 „***‟ 0.001 „**‟ 0.01 „*‟ 0.05 „.‟ 0.1 „ ‟ 1

    (Dispersion parameter for poisson family taken to be 1)

    Null deviance: 169.89 on 45 degrees of freedom

    Residual deviance: 146.45 on 41 degrees of freedom

    AIC: 296.86

    Number of Fisher Scoring iterations: 5

  • Universitas Hasanuddin

    38

    Lampiran 8: Output Software R (Regresi Generalized Poisson)

    Call:

    vglm(formula = y ~ x1 + x2 + x3 + x4, family = genpoisson, data = windata)

    Pearson Residuals:

    Min 1Q Median 3Q Max

    elogit(lambda, min = -1, max = 1) -0.6644 -0.61154 -0.418431 0.45638

    3.3757

    log(theta) -2.6075 -0.29270 0.089879 0.86560

    1.2380

    Coefficients:

    Estimate Std. Error z value

    (Intercept):1 1.032338 0.18328 5.632615

    (Intercept):2 -0.031476 1.57886 -0.019936

    x1 0.215983 1.75295 0.123211

    x2 -0.011701 0.33113 -0.035338

    x3 2.062331 1.04043 1.982194

    x4 -0.505580 0.55609 -0.909173

    Number of linear predictors: 2

    Names of linear predictors:

    elogit(lambda, min = -1, max = 1), log(theta)

    Dispersion Parameter for genpoisson family: 1

    Log-likelihood: -121.4882 on 86 degrees of freedom

    Number of iterations: 7

    AIC: 254.9764

  • Universitas Hasanuddin

    39

    Lampiran 9: Output Software R (Generalized Poisson Regression Tanpa

    )

    Call:

    vglm(formula = y ~ x3, family = genpoisson, data = windata)

    Pearson Residuals:

    Min 1Q Median 3Q Max

    elogit(lambda, min = -1, max = 1) -0.66336 -0.60786 -0.46738 0.51345 3.1495

    log(theta) -2.77284 -0.22431 0.22169 0.88854 1.2150

    Coefficients:

    Estimate Std. Error z value

    (Intercept):1 1.087964 0.18369 5.92268

    (Intercept):2 -0.047903 0.71700 -0.06681

    x3 1.516635 1.01484 1.49446

    Number of linear predictors: 2

    Names of linear predictors:

    elogit(lambda, min = -1, max = 1), log(theta)

    Dispersion Parameter for genpoisson family: 1

    Log-likelihood: -124.8962 on 89 degrees of freedom

    Number of iterations: 4

    AIC: 255.7924

  • Universitas Hasanuddin

    40

    Lampiran 10: Perhitungan Nilai dan Model Regresi Poisson

    ( ̅)

    ( ̅)

    ( )

    1 2 3,387 4,018 11,501 1,923

    2 3 6,313 0,849 5,718 10,973

    3 0 7,925 6,419 29,066 62,804

    4 0 8,112 7,402 29,066 65,805

    5 10 3,717 2,805 21,240 39,481

    6 3 5,399 0,000 5,718 5,754

    7 8 5,428 0,001 6,805 6,614

    8 4 4,320 1,148 1,936 0,102

    9 3 5,230 0,026 5,718 4,974

    10 3 6,418 1,054 5,718 11,682

    11 2 5,334 0,003 11,501 11,115

    12 4 6,134 0,551 1,936 4,552

    13 0 4,883 0,258 29,066 23,846

    14 3 5,511 0,014 5,718 6,306

    15 4 3,376 4,061 1,936 0,389

    16 3 4,871 0,271 5,718 3,499

    17 7 6,690 1,687 2,588 0,096

    18 6 5,894 0,253 0,371 0,011

    19 4 4,402 0,978 1,936 0,162

    20 7 7,085 2,869 2,588 0,007

    21 11 4,719 0,452 31,457 39,451

    22 0 0,131 27,672 29,066 0,017

    23 1 4,815 0,332 19,284 14,553

    24 5 5,427 0,001 0,153 0,182

    25 19 5,849 0,210 185,197 172,947

    26 10 5,474 0,007 21,240 20,481

    27 6 6,627 1,526 0,371 0,393

  • Universitas Hasanuddin

    41

    Lampiran 10: Perhitungan Nilai dan Model Regresi Poisson

    (Lanjutan)

    ( ̅)

    ( ̅)

    ( )

    28 1 4,673 0,516 19,284 13,493

    29 6 7,891 6,248 0,371 3,576

    30 2 2,957 5,924 11,501 0,917

    31 7 6,831 2,073 2,588 0,029

    32 11 4,983 0,167 31,457 36,204

    33 5 4,964 0,182 0,153 0,001

    34 12 6,412 1,042 43,675 31,225

    35 13 6,314 0,852 57,892 44,700

    36 4 4,465 0,858 1,936 0,216

    37 6 5,387 0,000 0,371 0,375

    38 15 7,068 2,812 92,327 62,915

    39 3 4,729 0,439 5,718 2,988

    40 8 4,835 0,310 6,805 10,018

    41 11 7,681 5,245 31,457 11,013

    42 11 7,248 3,446 31,457 14,079

    43 3 4,528 0,745 5,718 2,335

    44 0 3,691 2,889 29,066 13,627

    45 1 6,926 2,356 19,284 35,119

    46 1 3,504 3,563 19,284 6,268

    Jumlah 104,535 882,957 797,219

    Perhitungan nilai dan untuk model

    adalah

    ∑(

    ̅)

    ∑( ̅)

    ( )∑(

    ) √

  • Universitas Hasanuddin

    42

    Lampiran 11: Perhitungan Nilai dan Model Generalized Poisson Regression

    (

    ̅) (

    ̅)

    ( ̅)

    (

    ) (

    )

    1 2 5,880 6,306 0,238 0,836 11,501 15,051 18,538

    2 3 8,693 8,630 10,899 10,488 5,718 32,406 31,695

    3 0 8,945 8,956 12,630 12,710 29,066 80,017 80,219

    4 0 8,975 9,016 12,842 13,142 29,066 80,547 81,296

    5 10 4,804 5,588 0,344 0,039 21,240 26,994 19,462

    6 3 8,038 8,122 7,003 7,456 5,718 25,377 26,233

    7 8 7,814 8,035 5,872 6,988 6,805 0,034 0,001

    8 4 8,630 8,340 10,490 8,696 1,936 21,438 18,838

    9 3 7,888 8,076 6,231 7,210 5,718 23,889 25,770

    10 3 10,754 9,990 28,758 21,147 5,718 60,124 48,859

    11 2 7,485 8,026 4,385 6,943 11,501 30,090 36,316

    12 4 9,579 9,521 17,539 17,054 1,936 31,128 30,481

    13 0 6,575 7,142 1,400 3,064 29,066 43,226 51,003

    14 3 8,978 8,725 12,866 11,110 5,718 35,738 32,770

    15 4 4,911 5,782 0,231 0,152 1,936 0,830 3,174

    16 3 7,040 7,499 2,720 4,443 5,718 16,325 20,242

    17 7 10,394 9,828 25,028 19,681 2,588 11,520 7,995

    18 6 8,581 8,610 10,177 10,361 0,371 6,663 6,813

    19 4 7,053 7,355 2,762 3,856 1,936 9,322 11,255

    20 7 10,588 10,054 27,002 21,738 2,588 12,871 9,325

    21 11 7,149 7,578 3,090 4,781 31,457 14,830 11,710

    22 0 0,116 10,530 27,829 26,403 29,066 0,013 110,875

    23 1 8,684 8,411 10,843 9,121 19,284 59,046 54,929

    24 5 10,216 9,543 23,274 17,234 0,153 27,203 20,636

    25 19 8,822 9,001 11,770 13,033 185,197 103,591 99,972

    26 10 9,535 9,136 17,166 14,024 21,240 0,217 0,746

    27 6 9,738 9,730 18,893 18,822 0,371 13,972 13,911

  • Universitas Hasanuddin

    43

    Lampiran 11: Perhitungan Nilai dan Model Generalized Poisson

    Regression (Lanjutan)

    (

    ̅) (

    ̅)

    ( ̅)

    (

    ) (

    )

    28 1 7,413 7,594 4,085 4,852 19,284 41,121 43,482

    29 6 12,161 11,057 45,823 32,097 0,371 37,953 25,570

    30 2 4,616 5,583 0,601 0,037 11,501 6,842 12,835

    31 7 11,314 10,499 35,082 26,093 2,588 18,613 12,246

    32 11 6,220 6,842 0,687 2,103 31,457 22,849 17,292

    33 5 10,359 9,942 24,682 20,705 0,153 28,723 24,419

    34 12 9,680 9,258 18,392 14,948 43,675 5,383 7,521

    35 13 8,185 8,512 7,807 9,736 57,892 23.181 20.147

    36 4 8,499 8,585 9,655 10,202 1,936 20,237 21,026

    37 6 7,216 7,608 3,329 4,913 0,371 1,478 2,585

    38 15 10,398 9,975 25,068 21,008 92,327 21,178 25,253

    39 3 7,360 7,576 3,876 4,771 5,718 19,010 20,937

    40 8 6,469 7,149 1,161 3,090 6,805 2,345 0,724

    41 11 11,262 10,506 34,460 26,158 31,457 0,068 0,244

    42 11 10,788 10,313 29,119 24,225 31,457 0,045 0,472

    43 3 6,901 7,419 2,279 4,111 5,718 15,217 19,525

    44 0 5,283 5,994 0,012 0,363 29,066 27,915 35,929

    45 1 10,830 10,449 29,584 25,576 19,284 96,637 89,276

    46 1 6,615 7,014 1,498 2,633 19,284 31,530 36,167

    Jumlah 589,479 528,155 882,957 1202,787 1288,714

    Perhitungan nilai dan untuk model

    adalah

    ∑(

    ̅)

    ∑( ̅)

    ( )∑(

    )

    Perhitungan nilai dan untuk model

    adalah

    ∑(

    ̅)

    ∑( ̅)

    ( )∑(

    )

  • Universitas Hasanuddin

    44

    Lampiran 12: Nilai-nilai Chi-Square

    df Taraf Signifikansi

    50% 30% 20% 10% 5% 1%

    1 0,455 1,074 1,642 2,706 3,841 6,635

    2 0,139 2,408 3,219 3,605 5,991 9,210

    3 2,366 3,665 4,642 6,251 7,815 11,341

    4 3,357 4,878 5,989 7,779 9,488 13,277

    5 4,351 6,064 7,289 9,236 11,070 15,086

    6 5,348 7,231 8,558 10,645 12,592 16,812

    7 6,346 8,383 9,803 12,017 14,017 18,475

    8 7,344 9,524 11,030 13,362 15,507 20,090

    9 8,343 10,656 12,242 14,684 16,919 21,666

    10 9,342 11,781 13,442 15,987 18,307 23,209

    11 10,341 12,899 14,631 17,275 19,675 24,725

    12 11,340 14,011 15,812 18,549 21,026 26,217

    13 12,340 15,19 16,985 19,812 22,368 27,688

    14 13,332 16,222 18,151 21,064 23,685 29,141

    15 14,339 17,322 19,311 22,307 24,996 30,578

    16 15,338 18,418 20,465 23,542 26,296 32,000

    17 16,337 19,511 21,615 24,785 27,587 33,409

    18 17,338 20,601 22,760 26,028 28,869 34,805

    19 18,338 21,689 23,900 27,271 30,144 36,191

    20 19,337 22,775 25,038 28,514 31,410 37,566

    21 20,337 23,858 26,171 29,615 32,671 38,932

    22 21,337 24,939 27,301 30,813 33,924 40,289

    23 22,337 26,018 28,429 32,007 35,172 41,638

    24 23,337 27,096 29,553 33,194 35,415 42,980

    25 24,337 28,172 30,675 34,382 37,652 44,314

    26 25,336 29,246 31,795 35,563 38,885 45,642

    27 26,336 30,319 32,912 36,741 40,113 46,963

    28 27,336 31,391 34,027 37,916 41,337 48,278

    29 28,336 32,461 35,139 39,087 42,557 49,588

    30 29,336 33,530 36,250 40,256 43,775 50,892