model dan peramalan volatilitas saham sektor …

217
MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI Oleh: Eni Sutrieni NIM: 11160810000012 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021

Upload: others

Post on 17-Nov-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR

INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI

Oleh:

Eni Sutrieni

NIM: 11160810000012

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021

Page 2: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

i

MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR

INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Eni Sutrieni

NIM : 11160810000012

Di Bawah Bimbingan

Faizul Mubarok, M.M

NIDN. 2014058801

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2021 M

Page 3: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Kamis 8 April 2020 telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Eni Sutrieni

2. NIM : 11160810000012

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Model dan Peramalan Volatilitas Return Saham

Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu sayarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 April 2020

1. Murdiyah Hayati, S.Kom.,MM (______________________)

NIDN. 197410032003122001 Penguji I

2. Deni Pandu Nugraha, M.Sc. (______________________)

NIDN.201208503 Penguji II

Page 4: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Selasa 23 Februari 2021 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Eni Sutrieni

2. NIM : 11160810000012

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Model dan Peramalan Volatilitas Return Saham Sektor

Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di

atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 Februari 2021

1. Murdiyah Hayati, S.Kom.,MM (______________________)

NIP. 197410032003122001 Ketua

2. Dr. Faizul Mubarok, MM (______________________)

NIDN: 2014058801 Pembimbing I

3. Dr. Indo Yama Nasarudin, SE., M.A.B (______________________)

NIP: 197411272001121002 Penguji Ahli

Page 5: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Eni Sutrieni

NIM : 11160810000012

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 23 Februari 2021

Yang, Menyatakan

( Eni Sutrieni )

Page 6: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Eni Sutrieni

2. Tempat, tanggal lahir : Tangerang 5 maret 1998

3. Alamat : Jl Panglima Polim no 67 RT 001 RW 002 Poris

Plawad Utara, Cipondoh, Banten

4. Telepon : 081294708883

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

2004 – 2010 : SDN Tanah Tinggi 7 Tangerang

2010 – 2013 : SMPN 4 Tangerang

2013 – 2016 : SMAN 14 Tangerang

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Refiman

2. Ibu : Suwarni

6. Alamat : Jl Panglima Polim nomor 67 RT 001 RW 002

Poris Plawad Utara, Cipondoh, Banten

Page 7: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

vi

Abstract

The purpose of this research is to model the volatility of stocks in the

infrastructure, utility and transportation sectors using the Generalized

Autorefressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) model and the

Tsholders Generalized Autorefressive Conditional Heteroskedasticity (E-

GARCH) asymmetry model. and predict. This study uses monthly data from

January 2014 to February 2020. The results show that volatility is influenced by

the error and volatility of the previous period. The infrastructure, utilities and

transportation sectors as a whole do not have a leverage effect which indicates that

the negative effect (bad news) is higher than the positive effect (good news)

which affects volatility. Forecasting results based on the best model show the

Generalized Autorefressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) model is

superior to the Tsholders Generalized Autorefressive Conditional

Heteroskedasticity (T-ARCH) model and Exponential Generalized Autorefressive

Conditional Heteroskedasticity (EGARCH)..

Keywords: volatility, Stock Returns, GARCH, Forecast

Page 8: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

vii

Abstrak

Tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah untuk memodelkan volatilitas pada

saham sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi menggunakan model

Generalized Autorefressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) dan

asimetri model Tsholders Generalized Autorefressive Conditional

Heteroskedasticity (T-ARCH) dan Exponential Generalized Autorefressive

Conditional Heteroskedasticity (E-GARCH) dan meramalkan. Penelitian ini

menggunakkan data bulanan dari Januari 2014 hingga Februari 2020. Hasil

menunjukan bahwa volatilitas dipengaruhi error dan volatilitas periode

sebelumnya. Sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi secara keseluruhan tidak

memiliki efek leverage yang mengindikasikan dampak efek negatif (bad news)

lebih tinggi di bandingkan efek positif (good news) yang mempengaruhi

volatilitas. Hasil peramalan berdasarkan model terbaik menunjukkan model

Generalized Autorefressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) lebih

unggul dibanding dengan model Tsholders Generalized Autorefressive

Conditional Heteroskedasticity (T-ARCH) dan Exponential Generalized

Autorefressive Conditional Heteroskedasticity (EGARCH).

Keywords: Volatilitas, Return Saham, GARCH, Peramalan

Page 9: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah limpahkan rahmat dan

nikmat-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam tercurahkan kepada

suritauladan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa ajaran Islam

hingga sampai kepada kita semua, semoga kita termasuk umatnya kelak mendapat

Syafa’at dihari akhir nanti.

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan pertolongan Allah SWT akhirnya

penulis dapat meyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Model dan Peramalan

Volatilitas Saham Sektor Infrastruktur, utilitas dan transportasi” dan penulis

menyadari hasil skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar- besarnya kepada

1. Allah SWT yang selalu melimpahkan berkah dan Nikmat-Nya

kepada penulis serta memberi kemudahaan dan kelancaran dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Kepada orang tua kandung penulis tercinta, yang memberikan

dukungan moral maupun materil, kasih sayang, nasihat dan doa.

3. Bapak Dr. Amilin, SE, M.si, AK, CA, BKP,QIA selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Ibu Murdiyah Hayati, S.kom, MM, selaku Ketua Jurusan

Manajemen dan ibu Amelia, SE, MSM, selaku Seketaris jurusan

Manajeman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

5. Bapak Faizul Mubarok, MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah meluangkan waktu, arahan dan masukkan, nasihat yang

sangat berharga selama penulisan skripsi ini.

6. Bapak Bahrul Yaman S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah meluangkan waktu dan nasihat yang sangat

berharga selama perkulian.

Page 10: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

ix

7. Seluruh Bapak/ ibu Dosen fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan wawasan dan ilmu yang berharga dan bermanfaat bagi

penulis.

8. Tiara Adelia, Mita, Alsa, Salwa, Wiwi, Winda, Indri, Fatur dan

Brian serta teman- teman Manajemen 2016 penulis yang telah

mewarnai selama perkuliahan berlangsung.

Jakarta,1 November 2020

Eni Sutrieni

NIM: 11160810000012

Page 11: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ v

Abstract .................................................................................................................. vi

Abstrak .................................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

LAMPIRAN .......................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Batasan Masalah .......................................................................................... 9

C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 10

D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 10

E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10

BABII TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 12

A. Teori –Teori Terkait Penelitian ................................................................. 12

1. Investasi .................................................................................................. 12

2. Pasar Modal ............................................................................................ 16

3. Saham ...................................................................................................... 22

4. Indeks Harga Saham ............................................................................... 28

5. Return ...................................................................................................... 31

6. Hipotesis Pasar Efisien ........................................................................... 32

7. Volatilitas ................................................................................................ 33

B. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 36

C. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 57

Page 12: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

xi

D. Hipotesis .................................................................................................... 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 59

A. Populasi Dan Sampel ............................................................................... 59

B. Data dan Sumber Data ............................................................................... 61

C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 61

D. Metode Analisis Data ................................................................................ 62

1. Analisis Deskriptif Data .......................................................................... 62

2. Return ...................................................................................................... 62

3. Uji Stasioneritas ..................................................................................... 63

4. Estimasi Parameter ARIMA ................................................................... 64

5. Pemilihan Model GARCH ...................................................................... 68

6. Pemilihan Model Tsholder Generalized Autoregressive Conditional

Heteroscedasticity (T-ARCH) ................................................................ 70

7. Pemilihan Model Exponential Generalized Autoregressive Conditional

Heteroscedasticity (E-GARCH) ............................................................. 72

8. Peramalan (forecasting) .......................................................................... 74

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 75

A. Temuan Hasil Penelitian ........................................................................... 75

1. Analisis Deskriptif Return Saham .......................................................... 78

2. Uji Stasioneritas Data ............................................................................ 79

3. Estimasi Parameter ARIMA ................................................................... 80

4. Estimasi Parameter Generalized Autoregressive Conditional

Heteroskedasticity (GARCH) ................................................................. 86

a. Estimasi model GARCH ........................................................................ 86

b.Pemilihan Model Terbaik ....................................................................... 87

c. Evaluasi Model ....................................................................................... 88

5. Estimasi model Tsholders Generalized Autorefressive Conditional

Heteroskedasticity (TARCH).................................................................. 90

a. Estimasi model T-ARCH ....................................................................... 90

b.Pemilihan Model Tsholders Generalized Autorefressive Conditional

Heteroskedasticity (T-ARCH) terbaik .................................................... 91

c. Evaluasi Model TARCH ........................................................................ 93

6. Estimasi Model Exponential Generalized Autorefressive Conditional

Heteroskedasticity (EGARCH) ................................................................. 94

Page 13: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

xii

a. Estimasi model EGARCH ...................................................................... 94

b.Pemilihan Model EGARCH ................................................................... 95

c. Evaluasi Model EGARCH ..................................................................... 97

7. Pemilihan Model Terbaik Untuk Peramalan........................................... 97

8. Peramalan ................................................................................................ 99

B. PEMBAHASAN ..................................................................................... 100

1. Analisis Deskriptif Return Saham ........................................................ 100

2. Uji Stasioneritas Data .......................................................................... 101

3. Estimasi Parameter ARIMA ................................................................. 101

4. Estimasi parameter Generalized Autoregressive Conditional

Heteroskedasticity (GARCH) ............................................................... 102

5. Estimasi model Tsholders Generalized Autorefressive Conditional

Heteroskedasticity (TARCH)................................................................ 105

6. Estimasi Model Exponential Generalized Autorefressive Conditional

Heteroskedasticity (EGARCH) ............................................................... 109

7. Pemilihan Model Terbaik Untuk Peramalan......................................... 113

8. Peramalan .............................................................................................. 114

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 119

A. Simpulan .................................................................................................. 119

B. Saran ........................................................................................................ 120

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 122

LAMPIRAN ........................................................................................................ 125

Page 14: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

Xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 36

Tabel 3. 1 Kreteria Penentuan Sampel .................................................................. 60

Tabel 3. 2 Daftar Sampel Emiten Saham Sektor Infrastruktur, Utilitas dan

Transportasi Periode 2014-2020 ........................................................................... 60

Tabel 3. 3 Pola Data ACF dan PACF (Fungsi Autokorelasi Parsial) ................... 65

Tabel 4. 1 Deskriptif dari Return Saham ............................................................. 78

Tabel 4. 2 Hasil Uji Augmented Dickey-Fuller (ADF) ....................................... 80

Tabel 4. 3 Estimasi Model ARIMA ..................................................................... 84

Tabel 4. 4 Uji ARCH -Lagrange Multiplier ........................................................ 85

Tabel 4. 5 Estimasi Model GARCH .................................................................... 86

Tabel 4. 6 Hasil Model ARCH GARCH .............................................................. 87

Tabel 4. 7 Hasil Test Diagnostik Terhadap Model .............................................. 89

Tabel 4. 8 Estimasi Model T-ARCH.................................................................... 90

Tabel 4. 9 Hasil Model T-ARCH ......................................................................... 91

Tabel 4. 10 Uji ARCH Lagrange Mutiplier T-ARCH ......................................... 93

Tabel 4. 11 Estimasi Model E-GARCH ............................................................... 94

Tabel 4. 12 Hasil Model E-GARCH .................................................................... 95

Tabel 4. 13 Uji ARCH Lagrange Multiplier EGARCH ...................................... 97

Tabel 4. 14 Model Terbaik Peramalan ................................................................. 97

Page 15: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Realisasi Investasi Penanaman Modal ............................................... 1

Gambar 1. 2 Perkembangan Produk Domestik Bruto ............................................ 2

Gambar 1. 3 Volume Perdagangan Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi 3

Gambar 1. 4 Harga Saham Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi ............ 4

Gambar 1. 5 Daya Saing Infrastruktur di ASEAN .................................................. 5

Gambar 1. 6 Volatilitas Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Trasportasi ................... 7

Gambar 4. 1Grafik Data Bulanan dan Data Return Bulanan ................................ 77

Gambar 4. 2 Correlogram Return Saham ............................................................. 83

Gambar 4. 3 Peramalan Volatilitas Return ........................................................... 99

Page 16: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

xiv

Page 17: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

xv

LAMPIRAN

Lampiran 1:Sampel Data Penelitian................................................................... 125

Lampiran 2: Output Eviews ............................................................................... 135

Lampiran 3: Output Uji Stasioneritas ............................................................... 139

Lampiran 4: Output Model ARIMA .................................................................. 142

Lampiran 5: Output Uji ARCH-LM .................................................................. 148

Lampiran 6: Estimasi Model GARCH ............................................................... 150

Lampiran 7: Estimasi Model T-ARCH .............................................................. 169

Lampiran 8: Estimasi E-GARCH MIRA ........................................................... 189

Page 18: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Investasi merupakan syarat mutlak dalam pembangunan nasional.

Pembangunan ekonomi suatu negara memerlukan dana investasi yang besar

(Firdaus, 2020:133). Salah satu tujuan investasi yaitu untuk memperoleh imbal

hasil pada masa yang akan datang (Bodie, dkk., 2014:1).

Gambar 1. 1 Realisasi Investasi Penanaman Modal

Dari data diatas menunjukkan bahwa perkembangan investasi penanaman

modal di Indonesia terdiri dari, penanaman modal dalam negeri dan penanaman

modal asing. Investasi penanaman modal dalam negeri setiap tahunnya

mengalami peningkatan. Penanaman modal adalah langkah awal dalam

meningkatkan pembangunan. Pembangunan yang baik akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi negara (Humaini, dkk., 2017).

Investasi penanaman modal dapat dilakukan salah satunya yaitu, pasar modal

dalam arti sempit adalah suatu tempat yang terorganisasi di mana efek- efek

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

350000

400000

450000

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Page 19: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

2

diperdagangkan yang disebut bursa efek. Bursa efek atau stock exchange adalah

suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek

yang dilakukan baik secara langsung maupun wakil- wakilnya (Siamat,

2005:487).

Pasar modal terdapat berbagai jenis- jenis efek yang diperdagangkan salah

satunya yaitu saham. Dalam memilih saham investor sering kali menggunakan

indeks harga saham sebagai indikator membeli atau menjual saham (Sari, dkk.,

2017). Indeks harga saham terdapat berbagai indeks saham salah satunya indeks

harga saham sektoral. Menurut Bursa Efek Indonesia terdapat sembilan (9) sektor

yang berdasarkan klasifikasi industri yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia

yang disebut Jakarta Industrial Classification (JASICA). Salah satu sektor yang

digunakan pada penelitian ini yaitu sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi

(Halim, 2015:24).

Gambar 1. 2 Perkembangan Produk Domestik Bruto

-3.0%

-2.0%

-1.0%

0.0%

1.0%

2.0%

3.0%

4.0%

5.0%

6.0%

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

PDB

Page 20: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

3

Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi

(www.bappenas.go.id). Menurut Word Bank (1994) elastisitas PDB (Produk

Domestik produk Bruto) terhadap infrastruktur di suatu negara antara 0.07

samapi dengan 0.44. Hal ini mengindikasikan kenaikan 1 (satu) persen

ketersedian infrastruktur akan menyebabkan pertumbuhan PDB sebsar 7% sampai

44 % secara empiris menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur berpengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi.

Dalam menanamkan modalnya, investor dapat memiliki pertimbangan dalam

memilih pasar modal salah satunya yaitu melihat volume perdagangan. Volume

perdagangan merupakan jumlah saham yang diperdagangkan dihari tertentu yang

digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi volume saham

yang diperdagangkan.

Gambar 1. 3 Volume Perdagangan Sektor Infrastruktur, Utilitas dan

Transportasi

Dari data diatas volume perdagangan disektor infrastruktur utilitas dan

transportasi pada tahun 2014 mengalami kenaikan, kemudian pada tahun 2015

0

5E+09

1E+10

1.5E+10

2E+10

2.5E+10

3E+10

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Page 21: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

4

mengalami penurunan dikarenakan adanya pertumbuhan ekonomi yang melambat

dan harga minyak yang jatuh sehingga harga saham di sektor infrastruktur utilitas

dan transportasi mengalami penurunan, kemudian tahun 2016 mengalami

kenaikan sampai tahun berikutnya. Volume perdagangan yang tinggi di pasar

modal akan menunjukan bahwa saham tersebut dinikmati oleh investor sehingga

volume yang besar menunjukan bahwa tingkat pengembalian tinggi pula.

Gambar 1. 4 Harga Saham Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi

Pada gambar 1.4 harga saham disektor infrastruktur, utilitas dan

transportasi mengalami fluktuasi. Harga penutupan yang berbah –ubah dapat

terjadi karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal penyebab fluktuasi

harga penutupan saham yaitu berhubungan dengan perusahaan emiten saham yang

bersangkutan. Selain itu dari faktor eksternal seperti guncangan pasar saham

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Page 22: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

5

asing, faktor -faktor makroekonomi seperti nilai tukar dan suku bunga, serta

adanya isu-isu yang sedang berkembang (Sari, dkk., 2017).

Pada tahun 2014 pemerintah Indonesia secara aktif mengembangkan

sektor infrastruktur, utilitas, maupun transportasi untuk mengejar ketertinggalan

negara lain dan mengakselerasi roda perekonomian Indonesia.

Gambar 1. 5 Daya Saing Infrastruktur di ASEAN

Pada gambar diatas menurut Word Forum Economic, Indonesia menduduki

peringkat 72 di dunia dalam daya saing infrastruktur. Dari data tersebut

indonenesia mengalami peningkatan daya saing infrastruktur pada tahun

sebelumnya (Schwab, 2019). Peningkatan infrastruktur, utilitas, maupun

transportasi dapat mendongkrak perekonomian suatu negara jika dikelola dengan

tepat. Dengan demikian, pergerakan saham beberapa perusahaan di sektor ini juga

dipengaruhi oleh dampaknya terhadap pasar modal sehingga berdampak pada

nilai saham di sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi di Indonesia. Oleh

0

20

40

60

80

100

120

brunai indonesia malaysia philipine singapura thailand vietnam laos

Page 23: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

6

karena itu peneliti ingin melihat dampak berita atau informasi tersebut terhadap

volatilitas dipasar saham sektor infratruktur, utilitas dan transportasi.

Dalam hipotesis pasar efisien memprediksi bahwa pasar akan memberikan

respon pasar positif untuk berita baik, dan respon negatif untuk berita buruk.

Respon pasar tersebut tercemin dari return tak normal positif (berita baik) dan

return tak normal negatif (berita buruk) (Lin, 2018). Salah satu fenoma informasi

yang dapat menyebabkan informasi asimetris yaitu pemilihan presiden dalam hal

ini pemerintah yang membuat kebijakan yang akan berdampak pada pasar modal.

Berinvestasi pada pasar saham sering dihadapkan dengan resiko yang tinggi

karena harga saham bersifat fluktuatif dan stokastik (Sari, dkk., 2017). Oleh

karena itu arus informasi menjadi sangat penting dalam membantu investor dalam

mengambil keputusan. Semakin banyak informasi yang diperoleh maka akan

semakin kecil tingkat resiko yang ditanggung (Raneo & Muthia, 2019). Teori

yang berkaitan dengan pengukuran resiko adalah volatilitas.

Page 24: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

7

-.20

-.15

-.10

-.05

.00

.05

.10

.15

.20

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80

VOLATILITASRETURN_JKINFA

Gambar 1. 6 Volatilitas Sektor Infreastruktur, Utilitas dan Trasportasi

Pada gambar 1. 6 return sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi

terdapat adanya volatilitas. Volatilitas secara bahasa yaitu, suatu kondisi dimana

data bergerak naik turun, kadang secara ekstrim. Tingkat volatilitas yang tinggi

menunjukan resiko yang tinggi dan juga tingkat return yang tinggi (Raneo &

Muthia, 2019).

Volatilitas pasar saham sangat penting bagi praktisi pasar dan pembuat

kebijakan, terutama untuk negara-negara berkembang. Praktisi prihatin dengan

volatilitas pasar saham karena hal itu mempengaruhi harga aset dan risiko (Tahir,

dkk., 2016). Pasar yang volatile akan menyulitkan perusahaan untuk menaikan

modalnya dipasar modal karena mempunyai tingkat ketidak pastiaan yang

semakin tinggi dari return saham yang diperoleh (Sari, dkk., 2017).

Page 25: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

8

Dalam konsep volatilitas, volatilitas merupakan fluktuasi dari data deret

waktu. Data deret waktu (time series) merupakan sekumpulan data berupa angka

yang didapat dalam suatu periode tertentu. Pada data finansial, data deret waktu

berfluktuasi secara cepat dari waktu ke waktu sehingga memiliki varians yang

tidak konstan atau heterogen. Hal ini menyebabkan prediksi pergerakan volatilitas

menjadi sulit. Oleh karena itu, dikembangkan beberapa model pendekatan untuk

mengukur volatilitas (Ningshi, dkk., 2019).

Pada tahun 1982 robert F. Engle memperkenalkan model Autoregressive

Conditional Heteroscedasticity (ARCH) yang digunakan untuk mengatasi

keheterogenan varians. Namun, karena data finansial memiliki volatilitas yang

sangat tinggi sehingga model ARCH memerlukan model variansnya. Pada tahun

1986 Bollerslev menyempurnakan model ARCH menjadi model Generalized

Autoregressive Conditional Heteroscedasity (GARCH). Model Generalized

Autoregressive Conditional Heteroscedasity (GARCH) memiliki respons

volatilitas yang simetris terhadap guncangan positif (good news) maupun

guncangan negatif (bad news). Namun, dalam beberapa kasus terdapat respons

volatilitas yang bersifat asimetris (leverage effect), sehingga model Generalzed

Autoregressive Conditional Heteroscedasity (GARCH) dikembangkan dengan

mengakomodasikan adanya respons volatilitas yang bersifat asimetris, yaitu

model Exponential Generalzed Autoregressive Conditional Heteroscedasity (E-

GARCH) oleh Nelson tahun 1991 dan model Threshold Generalized

Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (TGARCH) oleh Zakoian tahun

1994.

Page 26: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

9

Penelitian terkait permodelan dan peramalan volatilitas sebelumnya telah

dilakukan oleh Lin, (2018) pada Indeks saham dibursa saham Shanghai. Fang,

dkk.,(2020), Aliyev, dkk., (2020) dan Herwartz, (2017) pada bursa saham di

Amerika Serikat. Birău, dkk., (2015) pada bursa saham di India. Alexandrou dkk.,

(2011) pada bursa saham di Eropa. Chuang, dkk., (2012) pada pasar saham Asia.

Prasad, dkk., (2020) pada bursa efek Australia. Sarwar, dkk., (2020) harga minyak

pada pasar saham Asia. Sharma, (2015) pada pasar saham di 16 negara didunia.

Sari dkk., (2017) pada saham empat negara di Asia. Raneo dan Muthia, (2019)

pada pasar Bursa Efek Indonesia. (Ningshi, dkk., 2019) pada Indeks Saham LQ45

Berdasarkan penilitian yang pernah dilakukan, belum ada melakukan

penelitian mengenai volatilitas yang terdapat pada sektor infrastruktur, utilitas dan

transportasi di Indonesia. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengisi gap

yang ada dengan melakukan penelitian mengenai “Model dan Peramalan

Volatilitas Saham Pada Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, agar penelitian ini lebih terarah

maka peneliti menetapkan batasan masalah sebagai berikut:

1. Model dan peramalan volatilitas saham menggunakan model Generalzed

Autoregressive Conditional Heteroscedasity (GARCH), Thresholder

Generalzed Autoregressive Conditional Heteroscedasity (T-GARCH) dan

Exponential Generalzed Autoregressive Conditional Heteroscedasity

(EGARCH)

Page 27: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

10

2. Penilitian ini menggunakan data return sektor infrastruktur, utilitas dan

transportasi tahun 2014 hingga 2020.

C. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana permodelan volatilitas return saham sektor infrastruktur, utilitas

dan transportasi dengan menggunakan model Generalzed Autoregressive

Conditional Heteroscedasity (GARCH)?

2. Bagaimana hasil permalan nilai volatilitas return saham sektor infrastruktur,

utilitas dan transportasi?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis permodelan volatilitas saham sektor infrastruktur,

utilitas dan transportasi dengan menggunakan model Generalized

Autoregressive Conditional Heteroscedasity (GARCH)

2. Untuk menganalisis hasil permalan nilai volatilitas return saham sektor

infrastruktur, utilitas dan transportasi.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai peramalan dan

pemodelan volatilitas return sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang

telah didapat selama perkuliahan.

Page 28: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

11

2. Bagi Investor

Sebagai tambahan informasi kepada investor mengenai peramalan dan

pemodelan volatilitas return, sehingga bermanfaat bagi investor sendiri yang

dapat digunakan untuk mendapatkan normal return.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan akan menambah kepustakaan dibidang ilmu

konsentrasi manajemen keuangan dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan

untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai referensi untuk

penelitian selanjutnya.

Page 29: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

12

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori –Teori Terkait Penelitian

1. Investasi

a. Pengertian Investasi

Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk

memperoleh konsumsi di masa yang akan datang, dimana didalamnya

terkandung resiko dan ketidakpastiaan sehingga dibutuhkan kompensasi atas

penundaan tersebut (Martalena & Malinda, 2011: 1).

Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan

harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2015:

13). Investasi adalah komitmen saat ini atas uang atau sumber daya lain

dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dimasa depan (Bodie, dkk.,

2014:1).

b. Proses Investasi

Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seseorang investor

membuat keputusan investasi pada efek -efek yang bisa dipasarkan dan

kapan dilakukan. Untuk itu diperlukan tahapan sebagai berikut (Halim,

2015: 14):

1) Menentukan tujuan investasi:

a) Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return).

b) Tingkat resiko (rate of risk).

c) Ketersediaan jumlah sumber dana yang diinvestasikan.

Page 30: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

13

Apabila dana cukup tersedia, maka investor menginginkan

penghasilan yang maksimal dengan risiko tertentu. Umumnya hubungan

antara risk dan return bersifat linear, artinya semakin besar rate of risk.

Maka semakin besar pula expected rate of return.

2) Melakukan analisis

Melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek. Tujuan

penilaian ini adalah untuk mengindenifikasi efek yang salah harga

(mispriced), untuk mengetahui harga terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Ada dua pendekatan yang dapat dipergunakan (Halim, 2015: 14) :

a) Pendeketan fundamental

Pendekatan fundamental berdasarkan pada informasi- informasi

yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administratur Bursa Efek.

Analisis ini dimulai dari siklus usaha perusahaan secara umum,

selanjutnya ke sektor indutrinya, akhirnya dilakukan evaluasi terhadap

kinerja dan saham yang diterbitkan.

b) Pendekatan teknikal

Pendekatan teknikal berdasarkan pada data (perubahan) harga

saham dimasa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham

dimasa yang akan datang.

3) Membentuk portofolio

Mengidentifikasikan terhadap efek- efek yang mana akan dipilih dan

beberapa proporsi dana yang akan di investasikan pada masing –masing

Page 31: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

14

efek tersebut. Efek yang dipilih dalam rangka pembentukan portofolio

adalah efek –efek yang mempunyai koefisien korelasi negatif

(mempunyai hubungan berlawanan). Hal ini dilakukan karena dapat

memperkecil risiko dengan tolak ukur (Halim, 2015: 15).

4) Mengevaluasi kinerja portofolio

Evaluasi atas kinerja portofolio yang telah dibentuk, baik terhadap

tingkat keuntungan yang diharapkan maupun terhadap tingkat resiko

yang telah ditanggung. Sebagai tolak ukur digunakan dua cara, yaitu:

pertama measurement adalah penilaian kinerja portofolio atas dasar aset

yang telah ditanamkan dalam portofolio tersebut, misalnya dengan

menggunakan rate of return. Kedua comparison adalah penilaian atas

dasar perbandingan atas dua set portofolio yang memiliki risiko yang

sama (Halim, 2015:15).

5) Merevisi kinerja portofolio

Tahapan ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi. Dari hasil

evaluasi inilah selanjutnya dilakuakn revisi (perubahan) terhadap efek –

efek yang membentuk portofolio tersebut jika dirasa bahwa komposisi

portofolio yang sudah dibentuk tidak sesuai dengan tujuan investasi

(Halim, 2015:15).

c. Jenis Aset Dalam Investasi

Investor dapat melakukan investasi dalam berbagai jenis aset, antara lain

(Martalena & Malinda, 2011):

Page 32: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

15

1) Real asset

Investasi dalam bentuk nyata (dapat dilihat diukur, disentuh). Misalkan,

bangunan, kendaraan, tanah dan sebagainya.

2) Financial assets

Investasi dalam bentuk surat berharga. Misalkan saham, obligasi, surat

utang negara dan sebagainya.

d. Jenis Risiko Investasi

Resiko investasi di pasar modal pada prinsipnya semata- mata berkaitan

dengan kemungkinan terjadinya fluktuasi harga (price volatility). Risiko –

risiko yang mungkin dapat dihadapi investor tersebut antara lain(Siamat,

2005:516):

1) Risiko daya beli (purchasing power risk)

Sifat investor dalam mengenai faktor risiko di pasar modal terdiri atas

dua, yaitu investor yang tidak menyukai risiko (risk averter) dan investor

justru menyukai risiko (risk averse). Dikarenakan resiko daya beli

berkaitan dengan kemungkinan terjadinya inflasi yang menyebabkan

nilai rill pendapatan akan lebih kecil.

2) Risiko bisnis

Risiko bisnis adalah suatu risiko menurunnya kemampuan dalam

memperoleh laba yang pada gilirannya akan mengurangi pula

kemampuan perusahaan (emiten) membayar bunga atau dividen.

Page 33: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

16

3) Risiko tingkat bunga

Naiknya tingkat bunga biasanya menekan harga jenis surat- surat

berharga yang berpendapatan tetap termasuk harga- harga saham. Risiko

tingkat bunga akan menurunkan harga- harga di pasar modal.

4) Risiko pasar

Apabila pasar bergairah (bullish) umumnya hampir semua harga

saham di Bursa Efek mengalami kenaikan, sebaliknya apabila pasar lesu

(bearish), saham-saham akan mengalami penurunan perubahan psikologi

pasar dapat menyebabkan harga- harga surat berharga anjlok terlepas dari

adanya perubahan fundamental atas kemampuan perolehan laba

perusahaan.

5) Risiko likuiditas

Risiko ini berkaitan dengan kemampuan surat berharga untuk dapat

segera diperjual belikan dengan tanpa mengalami kerugian yang berarti.

2. Pasar Modal

a. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal menurut kamus pasar uang dan modal adalah pasar kongkret

abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang

memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas dalam

(Siamat, 2005: 487).

Pasar modal terdiri dari kata pasar dan modal, jadi pasar modal dapat

didefinisikan sebagai tempat bertemunya permintaan dan penawaran

Page 34: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

17

terhadap modal, baik dalam bentuk ekuitas maupun utang jangka panjang

(Martalena & Malinda, 2011: 2).

Dalam bab 1 UUPM No 8/1995 tentang ketentuan umum

mendefinisikan Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan

menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual

dan beli efek serta pihak- pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek

diantara mereka (Hadi, 2013: 10).

b. Fungsi Pasar Modal

Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara

karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu (Halim, 2015):

1) Fungsi ekonomi, dalam hal ini pasar modal menyediakan fasilitas

atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang

memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana

(issuer) jangka panjang.

2) Fungsi keuangan, dalam hal ini pasar modal memberikan

kemungkinan dan kesempatan memperoleh return atau capital gain

atau interest bagi investor sesuai dengan karakteristik investasi yang

dipilih.

Dilihat dari perspektif lain, pasar modal juga memberikan bagi pihak-

pihak yang ingin memperoleh keuntungan dalam investasi. Fungsi pasar

modal tersebut antara lain (Hadi, 2013: 16):

1) Bagi perusahaan

Page 35: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

18

Pasar modal memberikan ruang dan peluang bagi perusahaan untuk

memperoleh sumber dana yang memiliki risiko investasi (cost of capital)

rendah dibandingkan sumber dana jangka pendek dari pasar uang.

2) Bagi investor

Alternatif investasi bagi pemodal, terutama pada instrumen yang

memberikan likuiditas tinggi. Pasar modal memberikan ruang bagi

investor dan profesi lain memanaatkan untuk memperoleh return yang

cukup tinggi.

3) Bagi perekonomian nasional

Dalam daya dukung perekonomian secara nasional, pasar modal

memiliki peran penting dalam rangka meningkatkan dan mendorong

pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Hal itu, ditunjukan dengan fungsi

pasarmodal yang memberikan sarana bertemunya antara lender dengan

borrower. Disitu, terjadi kemudahaan penyedia dana untuk sektor rill

dalam peningkatan produktifitas, sementara pada sisi lain pihak investor

akan memperoleh apportunity keuntungan dari dana yang dimiliki.

c. Manfaat Pasar Modal

Sebagai wadah yang terorganisir berdasarkan undang- undang untuk

mempertemukan antara investor sebagai pihak surplus dana untuk investasi

dalam instrumen keuangan jangka panjang, pasar modal memiliki manfaat

antara lain (Hadi, 2013:17 ):

Page 36: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

19

1) Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha

sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.

2) Alternatif investasi yang mememberikan potensi keuntungan dengan

risiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan

diversifikasi investasi.

3) Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan

mempunyai prosepek, keterbukaan dan profesionalisme, menciptakan

iklim berusaha yang sehat.

4) Menciptakan lapangan kerja/ profesi yang menarik.

5) Menberikan akses kontrol usaha.

6) Menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara.

d. Karakterisik Pasar Modal

Pasar modal tidak hanya sebatas wadah, tempat, gedung dan jenis

fasilitas fisik lainnya, melainkan juga berupa penyediaan mekanisme yang

memberikan ruang dan peluang untuk melakukan transaksi. Untuk itu pasar

modal memiliki karakteristik antara lain (Hadi, 2013:15):

1) Membeli prospek yang akan datang, hal itu ditunjukan dengan

karakter inestasi dimana memberikan prospek keuantungan di masa

depan (expected return).

2) Mempunyai harapan keuntungan yang tinggi, tetapi juga mengandung

risiko yang tinggi pula. Hal itu sejalan dengan teori investasi yaitu

intrumen investasi yang memberikan expected return tinggi umumnya

memiliki risiko tinggi pula (hight return risk).

Page 37: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

20

3) Pasar modal yang berarti berinvestasi diatas prosopek masa depan

adalah keharusan untuk memaksimalkan kemampuan baik analisis

teknikal maupun fundamental. Pasar modal juga dipengaruhi kondisi

politik, sosial, hukum dan lingkungan lainnya. untuk itu analisis

menentukan risiko dan keuntungan dalam investasi.

4) Mengandung spekulasi

Pasar modal memiliki nilai spekulasi tinggi, terlepas apakah telah

dilakukan analisis mendalam dengan maksud mengurangi ketidak

pastiaan dimasa depan investasi, atau belum. Nilai spekulatif semakin

nampak terutama bagi investor jangka pendek yang mengejar capital

gain.

e. Instrumen Yang diperdagangkan di Pasar Modal

Instumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat- surat

berharga (efek) yang umum diperjualbelikan melalui pasar modal. Efek

adalah setiap surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,

obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, rights, warrants, opsi atau

setiap derivatif dari efek atau setiap instrumen yang ditetapkan oleh

Bapepam, warrants, opsi atau setiap efek yang diperdagangkan di pasar

modal (Bursa Efek) biasanya berjangka panjang. Intrumen yang paling

umum diperjual belikan melalui Bursa Efek saat ini adalah saham, obligasi,

dan rights (Siamat, 2005:507). Dalam pasar modal terdapat instrumen yang

ditawarkan, antara lain sebagai berikut:

1) Saham (stock)

Page 38: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

21

Saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

(badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham

terbagi menjadi dua macam, yaitu saham biasa dan saham preferen.

2) Obligasi

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak

antara pemberi dana (dalam hal ini modal) dengan yang beri dana

(emiten). Jadi obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa

pemilik kertas tersebut telah membeli utang perusahan yang menerbitkan

obligasi. Penerbit membayar bunga atas obligasi tersebut pada tanggal-

tanggal yang telah ditentukan secara periodik, dan mengembalikan nilai

utang tersebut pada saat jatuh tempo dengan mengembalikan jumlah

pokok pinjaman ditambah bunga terutang. Dalam obligasi bila bunga

obligasi meningkat maka nilai obligasi menurun.

3) Right

Right merupakan surat berharga yang memberikan hak bagi pemodal

untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh emiten. Right

merupakan produk derivatif atau turunan dari saham.

4) Waran

Efek yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham

baru dengan harga tertentu. Diterbitkan mengikuti penerbitan/ penjualan

efek lain.

Page 39: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

22

5) Reksadana

Wadah yang digunakan untuk meghimpun dana dari masyarakat

pemodal untuk selanjutnya dinvestasikan dalam portofolio efek oleh

manajer investasi.

3. Saham

a. Pengertian Saham

Saham adalah surat berharga yang dapat dibeli atau dijual oleh

perorangan atau lembaga dipasar tempat tersebut diperjual- belikan (Hadi,

2013:67). Menurut Robert Ang, saham merupakan instrumen ekuitas, yaitu

tanda pernyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu

perusahaan atau perseroaan terbatas (Hadi, 2013:67). Menurut Dahlan

Siamat (2005:507) saham atau stocks adalah surat bukti atau tanda

kepemilikan bagian modal pada suatu perseroaan terbatas.

b. Jenis Saham

Sejalan dengan pertumbuhan industri keuangan, saham mengalami

perkembangan dengan variance return dan risiko investasi. Adapun

pembagian jenis saham dijelaskan sebagai berikut (Hadi, 2013:68):

1) Dilihat dari hak yang melekat pada saham

a) Saham biasa (common stock)

Saham biasa adalah saham yang dikenal dikenal dilingkungan

masyarakat. Diantara emiten (perusahaan yang menerbitkan surat

Page 40: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

23

berharga), saham biasa merupakan saham yang paling banyak

digunakan untuk menarik dana dari masyarakat.

Saham biasa memiliki karakteristik sebagai berikut (Martalena &

Malinda, 2011:13):

1. Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan

dilikuidas

2. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusahn

lain yang ditetapkan pada rapat umum pemegang saham.

3. Deviden, jika perusahan memperoleh laba dan disetuji di dalam

rapat umum pemegang saham

4. Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut

ditawarkan kepada masyrakat.

b) Saham preferen (preferred stock)

Merupakan gabungan antara obligasi dan saham biasa. Artinya,

disamping memiliki karakteristik seperti obligasi, juga memiliki

karakteristik saham biasa. Saham preferen memiliki karakteristik

(Martalena & Malinda, 2011:13):

1. Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap

2. Hak klaim lebih dahulu dibandingkan saham biasa jika

perusahaan dilikuidasi

3. Dapat dikonversikan menjadi saham biasa.

2) Dilihat dari cara peralihan

Page 41: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

24

a) Saham atas unjuk (bearer stock), artinya pada saham tersebut tidak

tertulis nama pemilik saham jenis ini sangat mudah dipindah

tangankan (dialihkan) kepemilikan (seperti uang) sehingga

memiliki likuiditas lebih tinggi.

b) Saham atas nama (registered stock), merupakan saham yang ditulis

dengan jelas siapa nama pemiliknya, menggunakan prosedur

tertentu.

3) Dilihat dari nilai kapitalisasi

a) Big- Cap atau sering disebut saham blue chip

Merupakan kelompok saham yang berkapitalisasi besar dengan

nilai kapitalisasi diatas Rp 1 triliun. Saham- saham ini diterbitkan

oleh perusahaan yang mapan dan memiliki kinerja baik.

b) Mid-Cap

Merupakan sekelompok saham yang berkapitalisasi besar antara

Rp 100 miliyar sampai dengan Rp 1 triliun. Saham ini sering disebut

saham lapis kedua.

c) Small- Cap

Merupakan saham nilai kapitalisasinya dibawah Rp 100 miliar,

biasa disebut saham lapis ketiga.

4) Dilihat dari kinerja keuangan

a) Income stocks

Page 42: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

25

Saham yang mampu memberikan dividen yang lebih besar dari rata-

rata dividen yang memberikan saham lain

b) Growth stocks

Saham yang emitennya perusahaan memiliki pertumbuhan penjualan

dan pendapatan tinggi.

c) Speculative stocks

Saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang pendapatannya tidak

stabil.

d) Cyclical stocks

Saham yag pergerakannya searah dengan pergerakan perekonomian

makro dan pendapatannya berfluktuasi bisnis industri.

e) Defensive stocks

Saham yang tidak terpengaruh oleh perekonomian makro.

c. Keuntungan Saham

Keuntungan yang diperoleh pemodal dengan memiliki saham :

1) Dividen

Pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham

tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan

setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.

2) Capital gain

Page 43: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

26

Merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain

terbentuk dengan aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

d. Risiko Memiliki Saham

Risiko yang dihadapi pemodal dengan memiliki saham:

1) Tidak mendapatkan dividen

Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan

menghasilkan keuntungan. Sebaliknya, perusahaan tidak dapat

membagikan dividen jika perusahaan tersebut mengalami kerugian.

2) Capital loss

Dalam aktivitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal

mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya.

Adakalanya pemodal harus menjual saham dengan harga jual lebih

rendah dari harga beli, sehingga pemodal / investor mengalami capital

loss.

3) Perusahaan bangkrut atau likuidasi

Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di Bursa efek, jika

perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara oto,atis saham

perusahaan akan dikeluarkan dari bursa atau di delist. Dalam kondisi

perusahaan dilikuidasi, pemegang saham akan menepati posisi lebih

rendah dibanding kreditur atau pemegang obligasi.

4) Saham di delist dari Bursa (delisting)

Page 44: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

27

Suatu saham perusahaan didelist dari Bursa umumnya karena kinerja

yang buruk mengalami kerugian berturut- turut, tidak membagikan

deviden secara berturut- turut beberapa tahun dan kondisi lainnya, sesuai

dengan peraturan bursa efek maka perusahanaan akan di delist dari bursa.

e. Nilai Saham

Nilai dari suatu saham dapat memiliki empat konsep (Martalena dan

Malinda, 2011: 57) :

1) Nilai nominal

Merupakan nilai perlembar saham yang berkaitan dengan akuntasi dan

hukum. Nilai ini diperlihatkan pada neraca perusahaan dan merupakan

modal disetor penuh dibagi dengan jumlah saham yang sudah diedarkan

(Martalena dan Malinda, 2011: 57). Nilai nominal (par value) untuk

dasar pencatatan modal yang disetor penuh dalam perusahaan. Modal

disetor penuh merupakan perkalian antara jumlah saham yang

dikeluarkan perusahaan dikalikan dengan nilai nominalnya. Nilai tersebut

merupakan ekuitas perusahaan yang dicantumkan dalam neraca sisi

ekuitas (Hadi, 2013: 71)

2) Nilai buku perlembar saham

Menunjukkan nilai aktiva bersih per lembar saham yang merupakan

nilai ekuitas dibagi dengan jumlah saham lembar saham.

3) Nilai pasar

Page 45: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

28

Nilai suatu saham yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran

yang terbentuk di busa saham.

4) Nilai intirinsik

Merupakan harga wajar saham yang mencerminkan harga saham yang

sebenarnya. Nilai intirisik ini merupakan nilai sekarang dari semua arus

kas di masa mendatang (yang berasal dari capital gain dan dividen).

f. Karakterisik Saham

Karakteristik dari saham biasa sebagai berikut (Martalena dan Malinda,

2011:57):

1) Berhak atas pendapatan perusahaan berupa deviden. Deviden yang

dibagikan dapat berupa dividen tunai maupun dividen saham.

2) Berhak atas harta perusahaan jika perusahaan dilikuidasi di urutan

yang terakhir. Jaminan investor dapat dilihat dari buku per lembar

saham. memiliki hak suara dalam Rapat Pemegang Saham (RUPS).

3) Tanggung jawab terbatas, tanggung jawab pemegang saham hanya

sebatas nilai saham yang dimiliki dan tidak dimiliki tanggung jawab

pribadi yang menjadikan harta pibadi menjadi jaminan.

4. Indeks Harga Saham

a. Pengertian Indeks Harga Saham

Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan

pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator tren pasar

Page 46: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

29

artinya pergerakan indeks mengambarkan kondisi pasar sahm suatu saat,

apakah pasar sedang aktif atau lesu.

b. Fungsi Indeks Harga Saham

1) Sebagai indikator trend pasar

2) Sebagai indikator tingkat keuntungan

3) Sebagai tolak ukur (bechmark) kinerja suatu portofolio

4) Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan startegi pasif

5) Berkembangnya produk derivatif

6) Menunjukkan kualifikasi dan kinerja emiten

7) Menunjukkan kepercayaan investor dalam dan luar

8) Menggambarkan arah capital flow di suatu negara

9) Bergairahnya sumbr pendanaan ekternal dengan cost of capital.

c. Jenis Indeks Harga Saham

Jenis indeks harga saham sebagai berikut (Halim, 2015: 24)

1) Indeks saham individual (individual stock price index)

Merupakan indeks yang menggunakan indeks harga masing- masing

saham terhadap harga dasarnya.

2) Indeks harga saham sektoral (sectoral stock price index)

Merupakan indeks yang menggunakan semua saham yang termasuk

dalam masing- masing sektor Indeks sektoral Bursa Efek Jakarta (BEI)

adalah sub indeks dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Semua

saham yang tercatat di BEI diklasifikasikan ke dalam sembilan sektor

Page 47: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

30

menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEI, yang diberi nama

Jakarta Industrial Classification (JASICA). Kesembilan sektor tersebut

adalah :

a) Sektor-sektor Primer (Ekstraktif)

1. Sektor 1 : Pertanian

2. Sektor 2 : Pertambangan

b) Sektor-sektor Sekunder (Industri Pengolahan / Manufaktur)

1. Sektor 3 : Industri Dasar dan Kimia

2. Sektor 4 : Aneka Industri

3. Sektor 5 : Industri Barang Konsumsi

c) Sektor-sektor Tersier (Industri Jasa / Non-manufaktur)

1. Sektor 6 : Properti dan Real Estate

2. Sektor 7 : Transportasi dan Infrastruktur

3. Sektor 8 : Keuangan

4. Sektor 9 : Perdagangan, Jasa dan Investasi

3) Indeks Harga Saham Gabungan

Indeks harga saham gabungan Composite Stock Price Index (CSPI)

merupakan suatu nilai yang untuk mengukur kinerja saham yang tercatat

disuatu bursa efek.

4) Indeks LQ 45(ILQ45)

Page 48: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

31

Menggunakan saham yang dipilih berdasarkan likuiditas perdagangan

saham yang disesuaikan setiap enam bulan sekali. Dengan demikian

saham yang termasuk dalam indeks tersebut akan selalu berubah- berubah.

5) Indeks Syariah atau Jakarta Islamic Index (JII)

Menggunakan saham yang memenuhi kreteria investasi dalam syariat

islam. Saham- saham yang termasuk dalam JII adalah emiten yang

kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah Islam. Usaha –usaha

berikut dikeluarkan dalam perhitungan JII, antara lain:

a) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi

b) Usaha lembaga keuangan yang konvensional (mengandung unsur

riba).

c) Usaha yang memproduksi, mendistribusikan serta

memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram

d) Usaha yang memproduksi, mendistribusi dana atau menyediakan

barang- barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

5. Return

a. Pengertian Return

Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. Menurut

Robert Ang dalam buku return (kembali) adalah tingkat keuntungan yang

dinikmati oleh pemodal atas suatu invetasi yang dilakukan. Tingkat

pengembalian (return) merupakan selisih dari harga jual dengan harga beli

disebut dengan capital apperection dapat gain atau capital loss ditambah

Page 49: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

32

dengan deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham (Radoni dan

Ali, 2014:67) .

b. Komponen Return

1) Capital gain (loss) merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor

yang diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) di atas harga

beli (harga jual) yang keduanya terjadi di pasar sekunder.

2) Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor

secara periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Yield

dinnyatakan dalam presentase dari modal yang ditanamkan

𝑅𝑡=𝑃𝑡−𝑃𝑡−1

𝑃𝑡−1

Dimana :

𝑅𝑡 = actual, expected atau required rate of return pada periode t

𝑃𝑡 = harga saham pada waktu t

𝑃𝑡−1 =harga saham pada waktu t-1

6. Hipotesis Pasar Efisien

a. Pengertian Pasar Efisien

Menurut Fama (1970) pasar efisien adalah seluruh informasi yang telah

tersedia tercermin dalam harga saham (Bodie, dkk., 2014:360).

b. Jenis- Jenis Hipotesis Pasar Efesien

Page 50: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

33

1. Hipotesis bentuk lemah (weak form) menyatakan bahwa harga saham

sudah mencerminkan seluruh informasi yang dapat diperoleh dengan

memeriksa data perdagangan pasar semisal riwayat harga di masa lalu,

volume perdagangan, atau suku bunga jangka pendek.

2. Hipotesis bentuk agak kuat (semistrong-form) menyatakan bahwa

seluruh informasi yang tersedia secara umum mengenai prosepek

perusahaan harus sudah tercermin dalam harga saham. Informasi

tersebut meliputi, sebagai tambahan atas harga di masa lalu, data

pokok mengenai merk produk perusahaan, kualitas manajemen,

susunan neraca, paten yang dipegang, peramalan keuntungan, dan

praktik laporan.

3. Hipotesis bentuk kuat (strong-from) menyatakan bahwa harga saham

tercerminkan seluruh informasi yang relevan pada perusahaan,

termasuk informasi yang hanya tersedia bagi orang dalam perusahaan.

7. Volatilitas

a. Pengertian Volatilitas

Ketidakpastian (uncertainty) adalah kondisi yang disebabkan oleh

fluktuasi data keuangan demikian tinggi, sehingga pelaku ekonomi/

keuangan sulit untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa akan

datang (Ekananda, 2016: 536). Ketidak pastian return harga terlihat dari

volatilitas return harga yang diukur dengan berbagai metode pengukuran

standar deviasi.

Page 51: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

34

Volatilitas diambil dari istilah illmu fisika tentang sebuah zat yang sangat

labil. Volatilitas return saham menjelaskan tingkat kecenderungan return

untuk berubah. Sehingga volatilitas didefinisikan sebagai fluktuasi dari

return sekuritas atau portofolio dalam suatu periode tertentu (Ekananda,

2016: 535). Volatilitas menceminkan tingkat resiko dari suatu aset dari

suatu investasi. Tingkat volatilitas yang tinggi menunjukkan resiko yang

tinggi dan juga tingkat return yang tinggi.

b. Pengukuran Volatilitas

Beberapa cara mengukur volatilitas sebagai berikut (Ekananda, 2016: 536)

1) Simple variance merupakan salah satu metode pengukuran volatilitas

yang paling sederhana (menggunakan standar deviasi)

2) Exponentially Weighted moving average (EWMA) merupakan salah

satu metode pengukuran volatilitas yang mempertimbangkan adanya

bobot peran dari data- data yang digunakan (decay factor)

3) Generalized/ Autoregressive Conditional Heteroskedastic (ARCH/

GARCH) merupakan salah satu alternatif pengukuran volatilitas

melalui 𝜎𝑡2 (conditional variance) dengan persamaan ekonometrika

nonlinear dan memanfaatkan kondisi adanya heteroskedastik.

c. Pengembangan Model Volatilitas

Motivasi pengembangan model volatilitas data keuangan melihat

kenyataan bahwa (Ekananda, 2016:533):

Page 52: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

35

1) Adanya model linear struktural (structural linier) dan runtutan waktu

(time series) yang tidak dapat menjelaskan beberapa perilaku data

keuangan, seperti betuk leptokurtosis, yakni bentuk yang dimana

terjadi lonjakan data pada konsentrasi tertentu.

2) Volatility clustering atau volatility polling adalah bentuk volatilitas

yang tinggi pada periode tertentu dan rendah pada waktu lainnya.

3) Leverage effects, adalah fenomena melonjaknya volatilitas akibat

turun atau naiknya harga saham.

Page 53: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

36

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No Judul

Penelitian/

Nama

Jurnal/

Peneliti

Variabel

yang

Digunakan

Metode

Penelitian

Hasil Persamaan Perbedaan

1. Modelling

and

Forecastin

g the

Stock

Market

Volatility

of SSE

Composite

Index

using

Generaliz

ed

Autoregre

ssive

Condition

Return

saham

Indeks

Komposit

SSE

Model

Generaliz

ed

Autoregre

ssive

Condition

al

Heterosce

dasticity

(GARCH)

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa Indeks

Komposit SSE

memiliki efek

Generalized

Autoregressive

Conditional

Heteroscedasticit

y (GARCH) yang

jelas,

menunjukkan

bahwa

pengembalian

memiliki premi

risiko positif

Meneliti

tentang

volatilitas

return

saham.

Meneliti

volatilitas

return

saham di

bursa

Shanghai.

Page 54: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

37

al

Heterosce

dasticity

(GARCH)

models./

Journal

Future

Generatio

n

Computer/

Lin

(2018)

yaitu, ada

korelasi positif

antara

pengembalian

harian dan

volatilitas

dipasar saham

Shanghai.

2 Permodela

n

Volatilitas

Return

Saham:

Studi

Kasus

Pasar

Saham

Asia./

Return

saham

Indeks

Komposit

Jakarta

(JCI),

Strait

Times

Indeks

(STI),

Model

Generaliz

ed

Autoregre

ssive

Condition

al

Heterosce

dasticity

(GARCH)

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa model

asimetris

GARCH

Menunjukan

model yang lebih

baik dalam

mengambarkan

volatilitas return

Meneliti

tentang

volatilitas

return

saham.

volatilita

s return

saham

dipasar

saham

Asia.

Page 55: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

38

Jurnal

Matematik

a./

Sari.,dkk

(2017).

Indeks

Nikkei 225

(NKY),

Indeks

Hang Seng

(HIS).

saham

3 Penerapan

Model

GARCH

dalam

Peramalan

Volatilitas

di Bursa

Efek

Indonesia.

/

Jurnal

Manajeme

n dan

Bisnis./

Raneo dan

Muthia

Return

saham

Indeks

Harga

Saham

Gabungan

(IHSG)

Model

Generaliz

ed

Autoregre

ssive

Condition

al

Heterosce

dasticity

(GARCH)

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa Pasar

Modal Indonesia

memiliki gejala

volatility

clustering,

dengan model

EGARCH (1,1)

memiliki hasil

ramalan yang

sedikit lebih baik

dari model

GARCH (1,1)

dan TARCH

(1,1)

Meneliti

tentang

volatilitas

return

saham.

volatilitas

return

saham

Indeks

Saham

Gabungan

Page 56: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

39

(2019).

4 Peramalan

Volatilitas

Saham

Mengguna

kan Model

Exponenti

al

Generaliz

ed

Autoregre

ssive

Condition

al

heterosked

asticy

(EGARCH

) dan

Threshold

GARCH./

E-jurnal

Matematik

Return

saham

Indeks

LQ45

Model

Exponenti

al

Generaliz

ed

Autoregre

ssive

Condition

al (E-

GARCH)

dan

Threshold

GARCH

(T-

GARCH)

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa model

Exponential

Generalized

Autoregressive

Conditional

heteroskedasticy

(EGARCH) (2,1)

merupakan

model yang

terbaik dalam

peramalan

volatilitas Indeks

saham LQ-45

dengan hasil

peramalan

peningkatan dari

periode pertama

hingga ke empat

belas yang

Meneliti

tentang

volatilitas

return

saham.

volatilitas

return

saham

Indeks

LQ45.

Page 57: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

40

a./

Ningshi

dkk.,

(2019).

menunjukan

bahwa Indeks

Saham LQ-45

memiliki

volatilitas yang

tinggi.

5 Permodela

n dan

Peramalan

Volatilitas

Saham

Mengguna

kan Model

Integrated

Generaliz

ed

Autoregre

ssive

Condition

al

heterosked

asticy

Return

saham

S&P 500

Model

Integrated

Generaliz

ed

Autoregre

ssive

Condition

al

Heteroske

dasticy

(IGARCH

)

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa model

Integrated

Generalized

Autoregressive

Conditional

(IGARCH) (2,1)

terbaik untuk

data harga saham

S&P 500

deangan hasil

peramalan lima

hari untuk

minggu kedepan

mengalami

Meneliti

tentang

Volatilitas

return

saham.

Volatilita

s return

saham

Indeks

S&P500

dan

menggun

akan

model

Integrate

d

Generali

zed

Autoregr

essive

Conditio

Page 58: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

41

(IGARCH)

./

Bulletin

ilmiah

Math stat

dan

terapan

(Bimaster)

./

Martha,

dkk.,

(2020)

penurunan yang

menunjukan

bahwa pasar

saham semakin

stabil.

nal

(IGARC

H).

6 Comparis

on of

Forecastin

g

Performan

ce

Between

MODWT-

GARCH

and

Return

pasar

saham

Afrika

(NSE 20

Kenya),

TUNNID

EX

(Tunisia)/

JSE100

Model

Maximal

Overlap

Discreet

Wavelet

Transform

- GARCH

(MODWT

-GARCH)

dan

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa bahwa

model Maximal

Overlap Discreet

Wavelet

Transform-

GARCH

(MODWT-

GARCH) (1,1)

Meneliti

tentang

Volatilitas

return

saham.

Volatilitas

return

sahamn di

Indeks

Saham

NSE,

FTSE/

JSE100

dan

TUNNID

Page 59: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

42

MODWT-

EGARCH

Models:

Evidence

From

African

Stock

Markets/.

The

Journal

of

Financial

and Data

Science./

Tahir

dkk.,

(2017)

(Afrika

Selatan),

all Share

Price

Index

(Nigeria)

MODWT-

EGARCH

adalah model

yang paling baik

dan

menghasilkan

nilai perkiraan

return yang

akurat.

EX

dengan

mengguna

kan model

MODWT-

GARCH

dan

MODWT-

EGARCH

7 Volatility

Forcastin

g

Accuracy

Volatilitas

Bitcoin

Model

tipe

Generaliz

ed

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa

ketidakstabilan

Meneliti

tentang

peramalan

volatilitas

Mengguna

kan

variabel

bitcoin.

Page 60: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

43

for

Bitcoin.

/Journal

Economic

letter./

Gerrit

Köchling

dkk.,

(2019)

Autoregre

ssive

Condition

al

Heterosce

dasticity

(GARCH)

Exponenti

al

Generaliz

ed

Autoregre

ssive

Condition

al

Heterosce

dasticity

(EGARC

H)

Power

ARCH

(APARC

Bitcon

memperkirakan

peramalan

volatilitas

dengan

menngunakan

tipe GARCH dan

tidak adanya efek

asimetri.

Page 61: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

44

H)

Threshold

Autoregre

ssive

Condition

al

Heterosce

dasticity

(T-

ARCH)

8 Forecastin

g Stock

Price

Volatility:

New

Evidence

From The

GARCH –

MIDAS./

Internatio

nal

Journal of

Return

saham di

S&P 500

Model

Mixed

Data

Sampling

(GARCH-

MIDAS)

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa model

GARCH MIDAS

signifikan dalam

kemampuan

prediktif

volatilitas pasar

saham jangka

panjang.

Meneliti

tentang

peramalan

volatilitas

Mengguna

kan

Model

GARCH

MIDAS

Page 62: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

45

Forecastin

g ./

Wang

dkk.,

(2020)

9 Model

Generaliz

ed

Autoregre

ssive

Condition

al

heterosked

asticy

(GARCH)

untuk

perdiksi

dan

akurasi

harga

saham

masa

Return

Saham

LQ-45

Model

Generaliz

ed

Autoregre

ssive

Condition

al

Heteroske

dasticy

(GARCH)

Bahwa harga

saham masa lalu

memengaruhi

pembentukan

harga saham di

masa depan.

Berdasarkan

hasil evaluasi

model, dapat

disimpulkan

bahwa model

GARCH (2,2)

cocok untuk

memprediksi

harga saham

AALI, ASII,

BBCA, INTP,

Meneliti

tentang

volatilitas

return

saham.

Volatilitas

return

saham

Indeks

LQ45.

Page 63: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

46

depan./

E-

Proceedin

g of

Managem

ent./

Annila

dan

Kristanti,

(2015)

UNTR, dan

model GARCH

(2,1) untuk

UNVR

10 Predicting

The Long-

Term

Stock

Market

Volatility:

A

GARCH-

MIDAS

model

with

variabel

-Variabel

Makro

ekonomi

-Variabel

Financial

-

Volatilitas

returnsaha

m S&P

500

Model

Mixed

Data

Sampling

(GARCH-

MIDAS)

Model GARCH

MIDAS

signifikan dalam

kemampuan

prediktif

volatilitas pasar

saham jangka

panjang.

Meneliti

tentang

volatilitas

return

saham.

Volatilitas

return

volatilitas

di S&P

500

dengan

mengguna

kan model

MIDAS

GARCH

Page 64: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

47

selection./

Journal of

empirical

finance./

Fang,

dkk.,

(2020)

11. Modelling

Volatility

of

Precious

Metals

Market by

Using

Regime

Switching

GARCH

Models./

Journal

Resources

Policy./

Logam

mulia:

Harga

Emas

Palladium

Platinum

Silver

Model

Regime

Switching

GARCH

Models

Bahwa

menggunakan

model Regime

Switching

GARCH Models

dapat

memberikan

prediksi value at

risk, sehinggga

efektif dalam

mengoptimalkan

portofolio,

penetapan harga,

produk dan

manajemen

Meneliti

tentang

memodelk

an

volatilitas.

Volatilitas

harga

logam

mulia dan

mengguna

kan

Regime

Switching

GARCH

Models

Page 65: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

48

Naeem,

dkk.,

(2019).

resiko

12. Forecastin

g Stock

Market

Volatility

Using

Relized

GARCH

model:

Internatio

nal

Evidence./

Quarterly

Review of

Economic

and

Finance./

Sharma,

(2015)

Return

saham 16

Indeks

Saham

Internasio

nal

-Model

Generaliz

ed

Autoregre

ssive

Condition

al

Heteroske

dasticty-

(GARCH)

-

Expnentia

l GARCH

(EGARC

H) (EG)

- Relized

GACH(R

G)-

Random

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa Model

Exponentially

Weighted

Moving Average

(EW)

mengungguli

Realized

GARCH (RG)

sebagai model

peramalan

terbaik.

Meneliti

tentang

volatilitas

return

saham.

Volatilitas

return 16

Indeks

internasio

nal dengan

mengguna

kan model

Relized

GARCH

Page 66: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

49

Walk

(RW)

- Moving

Average

(MA)

-

Exponenti

ally

Weighted

(EW)

13. Forcastin

g Risk

With

Markov-

Switching

GARCH

Models: A

Large-

Scale

Performan

ce Study./

Heliyon,

Return 11

Indeks

Pasar

Saham

Internasio

nal dan

nilai tukar.

Model

Markov-

Switching

GARCH

(MS-

GARCH)

dan Value

at Risk

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa model

markov-

switching

GARCH

(MSGARCH)

menghasilkan

perkiraan lebih

akurat

dibandingkan

Value at Risk

Meneliti

tentang

volatilitas

return

saham.

Volatilitas

saham

dengan

Markov-

Switching

GARCH

(MS

GARCH),

Value-at-

Risk.

Page 67: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

50

Economic.

/ David,

dkk.,

(2018)

14. Estimating

the

Volatility

of

Cryptocur

rencies

during

bearish

markets

by

employing

GARCH

Model./

Heliyon,

Economic.

/

Kyriazis

dkk.,

Mata uang

Kripto

Model

Generaliz

ed

Autoregre

ssive

Condition

al

Heteroske

dasticty-

(GARCH)

Hasil

menunjukan

bahwa mata uang

Kripto sensitif

terhadap

perubahan harga

dari tiga mata

uang digital

dengan nilai

kapitalisasi pasar

terbesar

Meneliti

tentang

volatilitas

return

saham.

Volatilitas

mata uang

digital

Page 68: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

51

(2019)

15. Modelling

Asymetric

Market

Volatility

With

Univariate

GARCH

Models:

Evidence

from

Nasdaq-

100./ The

Journal of

Economic

Asymmetri

es./

Fuzuli, et

all.,

(2020)

Return

indeks

Nasdaq-

100

Model

Generaliz

ed

Autoregre

ssive

Condition

al

Heteroske

dasticty-

(GARCH)

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa indeks

memiliki efek

leverage, dan

dampak

guncangan

asimetris, yang

mengindikasikan

dampak efek

negatif lebih

tinggi

dibandingkan

efek positif

Meneliti

tentang

volatilitas

return

saham dan

model

GARCH

Volatilitas

di Indeks

Saham

Nasdaq-

100

16. Modelling

S&P

Indeks

Saham

Model

Generaliz

Hasil penelitian

ini menunjukkan

Meneliti

tentang

Volatilitas

di Indeks

Page 69: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

52

Bombay

Stock

Exchange

BANKEX

Index

Volatility

Patterns

Using

GARCH

Model./

Procedia

Economic

s and

Finance./

Ramon,

dkk.,

(2015)

S&P

Bombay

ed

Autoregre

ssive

Condition

al

Heteroske

dasticty-

(GARCH)

bahwa model

GARCH (1,1)

dapat

mengungkapkan

volatilitas

asimetris dan

menujukkan

volatilitas

clustering , efek

volatilitas

mengasilkan efek

positif sehingga

mengindentifikas

i bahwa indeks

BANKEX

tumbuh lebih

dari 17 kali

dalam 12 tahun.

volatilitas

return

saham dan

model

GARCH

Saham

S&P

Bombay

17. Analyzing

Volatility

Spillovers

Between

Harga

penutupan

minyak

West

Model

BEKK-

GARCH

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa model

BEKK- GARCH

Meneliti

tentang

volatilitas

return

Volatilitas

harga

minyak

dan

Page 70: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

53

Oil

Market

and Asia

Stock

Market./

The

Journal

Resources

Policy./

Sarwar, et

al., (2020)

Texas

Intermadi

ate (WTI)

Return

pasar

saham

Karachi,

Shanghai,

Bombay

(1,1) model yang

disignifikan, dan

penemuan

menunjukkan

bahwa ketidak

stabilan harga

memiliki efek

negatif akibat

guncangan harga

masa lalu dan

fluktuasi minyak

dan pasar saham

terjadi karena

hubungan pasar

saham Karachi

dan Shanghai.

saham dan

model

GARCH

mengguna

kan model

BEKK-

GARCH

18. Fundamen

tal and

Behaviour

al

Determina

nts of

-Makro

ekonomi

(GDP,

suku

bunga,

inflansi

Exponenti

al

GARCH

(E-

GARCH)

Autoregre

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa faktor-

faktor

fundamental

berperan penting

Volatilitas

return

saham dan

mengguna

kan model

EGARCH

Mengguna

kan

variabel

fundament

al dan

perilaku di

Page 71: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

54

Stock

Return

Volatility

in

ASEAN-

Countries.

/Journal

of

internatio

nal

financial

markets

institution

and

money./Na

tthin, et

al., (2020)

dan nilai

tukar.

-

Perusahaa

n (return

on Equity

(ROE),

Earning

Per Share

(EPS),

Price to

Book

Value

(PTVB),

kapitalisas

i pasar

ssive

Distribute

d lag

(ARDL)

dalam

mempengaruhi

volatilitas pasar

saham di

Malaysia,

Thailand dan

Singapura dan

faktor perilaku

signifikan

mempengaruhi

volatilitas pasar

saham di

Indonesia dan

Philipina.

pasar

saham 5

negara

ASEAN

(Indonesia

, Thailand,

Malaysia,

Philipina

dan

Singapura)

dan

mengguna

kan

Autoregre

ssive

Distribute

d lag

(ARDL).

19. Examinati

on of

Informatio

n Release

on Return

Return

Indeks

ASX200

Price

Model

Exponenti

al

GARCH

(EGARC

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa (PTR)

memiliki efek

terbesar pada

Meneliti

tentang

volatilitas

return

saham dan

Volatilitas

di Indeks

ASX 200,

Price

Target ,

Page 72: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

55

Volatility:

A Market

and

Sectoral

Analysis./

Journal

Heliyon

Economic.

/ Prasad,

et al.,

(2020)

Target

(PTR)

Morningst

ar Stock

Star

Rating

(MSR).

H),

GJRGAR

CH,

Power

GARCH

(APARC

H) dan

panel data

Regressio

n.

level kedua,

dengan berbagai

efek dalam

sektor. Hal ini

mengindentifikas

ikan bahwa

investor

bergantung pada

informasi ketika

melakukan

keputusan

investasi.

model

GARCH.

morningst

ar Stock

star rating

dan

mengguna

kan model

APGARC

H dan

regresi

panel data.

20. Modelling

Volatility

Spilovers

From The

US Equity

Market to

ASEAN

Stock

Markets.

/Pasific

Volatilitas

return

saham

S&P 500,

Nasdaq

dan pasar

saham

ASEAN.

model

Exponenti

al

GARCH

(EGARC

H) dan

Algoritma

Interative

Cumulativ

e Sum of

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa model

EGARCH (1,1)

dan Algoritma

Interative

Cumulative Sum

of Squre (ICSS),

menunjukkan

adanya

Meneliti

tentang

volatilitas

return

saham dan

model

EGARCH.

Meneliti

volatilitas

dengan

menerapka

n

algoritma

interative

Cumulativ

e Sum of

Squre

Page 73: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

56

Basin

Finance

Journal./

Vinh Vo,

dkk.,

(2019)

Squre

(ICSS)

penyebaran

volatilitas yang

kuat dari pasar

saham AS

kepada pasar

saham ASEAN.

(ICSS)

Page 74: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

91

C. Kerangka Pemikiran

Return Saham

Uji

Stasioneritas

Penentuan ordo

ARIMA metode

Box- Jenkins

Uji ARCH-LM

Homokedastisitas

Tidak dilakukan

estimasi

Heterosekedasitas

Estimasi model

GARCH

Estimasi model

EGARCH

Estimasi model

TARCH

Model terbaik dari estimasi GARCH, EGARCHdan T-

ARCH

Peramalan

Analisis

Deskriptif

Evaluasi model

GARCH

Evaluasi model

TARCH

Hasil

Page 75: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

58

D. Hipotesis

Menurut penelitian terdahulu mengenai model GARCH yang dapat

mendukung hipotesis penelitian ini yaitu, penelitian oleh Birau, dkk., (2015) hasil

penelitian pada indeks BANKEX menggunakan model GARCH (1,1) pada model

GARCH (1,1) memiliki gejala volatility clustering. Anila, dkk., (2015), dengan

hasil penelitian menunjukan model GARCH hasil yang akurat dalam memprediksi

harga saham masa depan dengan nilai MAPE <5 % sehingga model GARCH

merupakan model yang tepat dan akurat untuk memprediksi volatilitas dan harga

saham di masa depan. Berdasakan penelitian diatas maka hipotesis yang

digunakan sebagai berikut:

1. 𝐻0:𝛼𝑝 = 0:Model Generalzed Autoregressive Conditional

Heteroscedasity (GARCH) tidak signifikan menjelaskan

volatilitas saham infrastruktur, utilitas dan transportasi.

𝐻0:𝛼𝑝 ≠ 0:Model Generalzed Autoregressive Conditional

Heteroscedasity (GARCH) signifikan menjelaskan

volatilitas saham infrastruktur, utilitas dan transportasi.

2. 𝐻0:𝛼𝑝 = 0:Model Generalzed Autoregressive Conditional

Heteroscedasity (GARCH) tidak dapat meramalkan

volatilitas return infrastruktur, utilitas dan transportasi.

𝐻1:𝛼𝑝 ≠ 0:Model Generalzed Autoregressive Conditional

Heteroscedasity (GARCH) dapat meramalkan volatilitas

return infrastruktur, utilitas dan transportasi.

Page 76: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

59

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi Dan Sampel

Populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadiaan,

atau hal – hal menarik yang ingin peneliti investasi (Sekaran & Bougie, 2017:53).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh emiten yang terdaftar (lising) dan

diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga tahun 2020.

Sampel (sample) adalah sebagian dari populasi yang terdiri atas jumlah

anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran & Bougie, 2017:54). Teknik yang

digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan purposive sampling yaitu

sampel yang memiliki tujuan untuk memahami informasi tertentu pada sumber

tertentu dengan menggunakan kreteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian yang

dicapai (Wijaya, 2013:28). Berdasarkan definisi tersebut, kriteria-kriteria tertentu

yang diinginkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Emiten yang sahamnya aktif diperdagangkan hingga akhir periode

penelitian yaitu dari tahun 2014 hingga bulan Februari 2020

2. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sektor infrastruktur, utilitas dan

transportasi periode 2014-2020.

Berikut ini merupakan tabel penentuan sampel:

Page 77: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

60

Tabel 3. 1 Kreteria Penentuan Sampel

Kriteria Jumlah

Keseluruhan saham yang terdaftar dan diperdagangkan di

Bursa Efek Indonesia

674

Jumlah saham yang terdaftar dalam sektor infrastruktur

utilitas dan transportasi

73

Jumlah saham yang terdaftar dalam sektor infrastruktur

utilitas dan transportasi selama 2009-2020

38

Saham yang memiliki Heterokedasitas 11

Dengan sampel penelitian saham sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi

yang dipilih sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Daftar Sampel Emiten Saham Sektor Infrastruktur, Utilitas dan

Transportasi Periode 2014-2020

No Kode Saham Nama Perusahaan

1. MIRA Mitra International Resources Tbk

2. LAPD Leyand International Tbk

3. META Nusantara Infrastructure Tbk

4. FREN Smartfren Telecom Tbk

5. SUPR Solusi Tunas Pratama Tbk

6. GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Page 78: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

61

7. CASS Cardig Aero Services Tbk

8. NELY Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk

9. TPMA Trans Power Marine Tbk

10. CANI Capitol Nusantara Indonesia Tbk

11. IATA Indonesia Transport& Infrastruktur Tbk

B. Data dan Sumber Data

Data penelitian merupakan informasi mentah yang tersedia, yang diperoleh

melalui survei atau observasi, fakta yang diberikan kepada peneliti dan

lingkungan studinya (Wijaya, 2013:19). Data yang digunakan dalam penelitian

yaitu data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan

siap dipakai. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif, yaitu

penelitian yang memungkinkan pencatatan hasil penelitian dalam bentuk angka

(Wijaya, 2013:20). Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode deskriptif,

yaitu metode yang sifatnya menyajikan, menganalisa, dan menginterpretasi data.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan yang

dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai literatur ilmiah, buku, jurnal,

situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini seperti melalui website

Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), Yahoo! Finance

(www.finance.yahoo.com), sahamok (www.sahamok.com), bank Indonesia

(www.bi.go.id), otoritas jasa keuangan (www.ojk.go.id).

Page 79: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

62

D. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk data time series. Pada penelitian ini,

teknik analisis data yang digunakan adalah uji stasioneritas, inditifikasi model

Box Jenkins, estimasi Parameter ARIMA, Pemilihan model GARCH, pengujian

model GARCH mengunakkan uji ARCH –LM, pemilihan model TARCH dan

EGARCH, pemilihan model terbaik, akurasi peramalan data return untuk tiga

tahun kedepan.

1. Analisis Deskriptif Data

Menurut Sekaran dan Bougie, (2017:111) analisis deskriptif adalah

statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi. Langkah yang dilakukan dalam analisis

deskriptif data yaitu, penyajian data berupa gambar, grafik, ataupun tabel

yang berisikan nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi akan

dipaparkan dalam statistik deskriptif ini.

2. Return

Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. Menurut Robert

Ang, return (kembali) adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh

pemodal atas suatu invetasi yang dilakukan. Tingkat pengembalian (return)

merupakan selisih dari harga jual dengan harga beli (disebut dengan capital

apperection dapat gain atau capital loss ditambah dengan deviden yang

dibagikan kepada para pemegang saham (Radoni & Ali, 2014:67).

Page 80: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

63

𝑅𝑡=ln𝑆𝑡

𝑆𝑡−1

Dimana :

𝑅𝑡= actual, expected atau required rate of return pada periode t

𝑆𝑡= harga saham pada waktu t

𝑆𝑡−1 =harga saham pada waktu t-1

3. Uji Stasioneritas

Data runtun waktu dikatakan stasioner jika stokastik data menunjukan pola

variasi (varians) yang konstan dari waktu ke waktu atau dengan kata lain tidak

terdapat kenaikan atau penurunan pada data yang terlalu mencolok. Terdapat

dua perilaku stasioneritas data, yaitu:

a) Mean stasionerity. Data bersifat stasioner pada nilai tengahnya (mean)

yaitu apabila data tersebut berfluktuasi di sekitar suatu nilai tengah yang

tetap sepanjang/ selama waktu observasi. Jika data tidak stasioner,

langkah yang dilakukan adalah melakukan pembedaan (differencing)

tahap pertama dan kedua terhadap data asli

b) Variance stasioner. Data bersifat stasioner padavariannya (Variance)

yaitu apabila data berfluktuasi dengan varian yang tetap dari waktu ke

waktu. Untuk mengatasi data tidak stasioner langkah umum untuk

menangulangi/ menghilangkan non stasioneritas adalah trasformasi data

asli dengan ln (logaritma natural) atau akar kuadrat.Dalam sektor

infrastuktur, utilitas dan transportasi dilakukan dengan menggunakan Uji

Page 81: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

64

Akar Unit (Unit Root Test) dengan metode Augmented Dickey Test (ADF

test). Uji unit Root yang dikenalkan oleh David Dickey dan Wayne

Fuller. Pengujian menggunakan Dickey Fuller Test mengansumsikan 𝜇𝑡

atau stochastics error term tidak berkorelasi. Untuk mengantisipasi

adanya korelasi tersebut Dickey Fuller mengembangkan pegujian dengan

nama Augmented Dickey Fuller (ADF) Test.

Hipotesis :

𝐻0= Terdapat unit root (data tidak stasioner).

𝐻1= Tidak terdapat unit root (data stasioner)

Taraf signifikansi 𝛼= 5%

4. Estimasi Parameter ARIMA

Sejak Box dan Jenkins mengembangkan metodologi untuk teknik permalan

di bidang ekonomi dan bisnis pada pertengahan tahun 1970- an. Model

ARIMA salah satu analisis data runtutan waktu yang sering digunakan dalam

penelitian untuk memperkirakan (forecasting) data masa yang akan datang

berdasarkan perilaku data.

ARIMA adalah merupakan Autoregressive Integreted Moving Average.

Estimasi model, pada tahap estimasi, pertama-pertama dihitung nilai estimasi

awal paramater- parameter dari model tentatif.

a) Indentifikasi

Page 82: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

65

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap tiga hal, yaitu indentifikasi

terhadap pola data, indentifikasi terhadap pola data atau perilaku ACF

maupun PACF (fungsi autokorelasi parsial)

Tabel 3. 3 Pola Data ACF dan PACF (Fungsi Autokorelasi Parsial)

Model Pola ACF Pola PACF

AR (p) Exponential,

exponentialoscillation atau

sinewave

Menurun drastis pada lag

tertentu (cutt off)

MA (q) Menurun drastis pada lag

tertentu (cutt off)

Exponential,

exponentialoscillation atau

sinewave

ARMA (p,q) Exponential,

exponentialoscillation atau

sinewave

Exponential,

exponentialoscillation atau

sinewave

b) Estimasi Model

Pada tahap estimasi, pertama- tama dihitung nilai estimasi awal untuk

parameter- parameter dari model tentatif.

a. Model Autoregressive (AR)

Proses AR adalah proses dimana kita mengansumsikan data memiliki

hubungan dengan data- data terdahulu Pada model ini 𝑍𝑡 adalah fungsi

Page 83: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

66

linear dari observasi deret stasioner sebelumnya (𝑍𝑡−1, 𝑍𝑡−2, … … ).

Dalam bentuk persamaan:

𝑍𝑡 = 𝛿 + ∅1𝑍𝑡−1 + ∅2𝑍𝑡−2 + ⋯ + 휀𝑡

𝑍𝑡 = observasi deret stasioner saat ini

𝑍𝑡−1, 𝑍𝑡−2 = observasi sebelumnya (biasanya tidak lebih dari dua

periode observasi yang digunakan)

𝛿, ∅1, ∅2 = parameter- parameter (konstanta dan koefisien) dari

analisis regresi

휀𝑡 = residual peramalan acak untuk saat ini (diharapkan

nilainya sama dengan nol).

Jumlah observasi masa lalu yang digunakan dalam model AR

dikenal dengan orde p.

b. Model Rataan Bergerak/Moving Average (MA)

Moving Average merupakan proses dimana 𝑦𝑡 dihasilkan dari forecast

error beberapa periode sebelumnya. Proses MA (q) dinyatakan sebagai:

𝑦𝑡 = 𝜇𝑡 + 휀𝑡 − 𝜃1휀𝑡−1 − 𝜃2휀𝑡−2 − ⋯ − 𝜃𝑞휀𝑡−𝑞

Dimana:

𝑦𝑡 = observasi deret stasioner saat ini

휀𝑡 = residual peramalan yang white noise, yang tidak dikenali

dan diharapkan bernilai nol

휀𝑡−1, 휀𝑡−2 = residual peramalan periode sebelumnya

𝜇𝑡, 𝜃1, 𝜃2 = konstanta dan koefisien rataan bergerak.

Page 84: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

67

c. Model Gabungan Autoregressive Moving Average (ARMA)

Pada model ini 𝑍𝑡 adalah kombinasi dari model model autoregresi dan

model rataan bergerak. Dalam bentuk persaman sebagai berikut:

𝑍𝑡 = 𝛿 + ∅1𝑍𝑡−1 + ∅2𝑍𝑡−2 + ⋯ + 휀𝑡 − 𝜃1휀𝑡−1 − 𝜃2휀𝑡−2

Dimana :

𝑍𝑡 = observasi deret stasioner saat ini

𝑍𝑡−1, 𝑍𝑡−2, … , 휀𝑡−1, 휀𝑡−2=observasi dan residual peramalan periode

sebelumnya dari deret stasioner

∅1, ∅2, … , 𝜃1, 𝜃2 = konstanta dan koefisien- koefisien model.

휀𝑡 = residual peramalan acak untuk saat ini

(diharapkan nilainya sama dengan nol).

Pada penelitian ini, untuk pemilihan model terbaik menggunakan

kreteria AIC (Akaike Information Criterion) adalah kriteria yang

menyediakan ukuran informasi yang dapat menyeimbangkan ukuran

kebaikan odel dan efesiensi (parsimonious). Model yang baik dipilih

berdasarkan nilai AIC yang terkecil dengan juga memperhatikan

signifikansi parameter yang diestimasi. Dalam pemilihan model

GARCH digunakan untuk menilai kualitas model dengan rumus:

AIC = h (𝑆𝑆𝐸)

𝑛 + h

2𝑘

𝑛

Page 85: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

68

Dimana :

SSE = sum of squared error

K = jumlah parameter yang diestimasi

n = jumlah observasi

c) Evaluasi Model

Setelah diperoleh persamaan untuk model tentatif, dilakukan uji

diagnostik untuk menguji kedeketan model dengan data. Uji ini dilakukan

dengan menguji nilai residual (𝑌𝑡 − �̌�𝑡) dan dengan menguji signifikansi dan

hubungan- hubungan antara parameter. Pengujian Model ARIMA

Mengunakkan Uji ARCH –LM.

Dalam data time series untuk mengetahui heteroskedasititas digunakan

pengujian ARCH-Lagrange Multiplier yang dikembangkan oleh Engle.Uji

ARCH –LM bahwa variansi bukan hanya fungsi dari variabel independen

tetapi tergantung pada residual kuadrat pada periode sebelumnya.

Hipotesis:

𝐻0 = 𝛼1 = 𝛼2 … ..=𝛼𝑃 =0 ( tidak terdapat efek ARCH)

𝐻1 = 𝛼1 ≠ 0, 𝑖 = 1,2 … . 𝑝 (terdapat efek ARCH)

5. Pemilihan Model GARCH

Bollerslev (1986) mengemukakan bahwa ragam residual tidak hanya

tergantung dari residual periode lalu tetapi juga ragam residual periode yang

Page 86: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

69

lalu. Berdasarkan hal tersebut Bollerslev kemudian mengembangkan model

ARCH dengan mamasukkan unsur residual periode lalu dan ragam residual.

Model ini dikenal sebagai model Generalized Autoregressive Conditional

Heteroscedasticity (GARCH). Dengan persamaan sebagai berikut:

𝜎𝑡2 = 𝜔 + 𝛼휀𝑡−1

2 +𝛽𝜎𝑡−12

Dimana :

𝜎𝑡2 = varian bersyarat

𝜔 = rata- rata

휀𝑡−12 = volatilitas periode sebelumnya

𝜎𝑡−12 = varian periode sebelumnya

Langkah –langkah estimasi model ARCH/ GARCH sebagai berikut

(Firdaus 2015:152):

a) Estimasi Model

Pada tahap ini dilakukan simulasi beberapa model ragam dengan

model rataan yang telah didapatkan kemudian dilanjutkan dengan

pendugaan parameter model. Pada tahap ini dilakukan pemilihan model

terbaik. Pada penelitian ini, untuk pemilihan model terbaik

menggunakan kreteria AIC (Akaike Information Criterion) adalah

kriteria yang menyediakan ukuran informasi yang dapat

menyeimbangkan ukuran kebaikan odel dan efesiensi (parsimonious).

Model yang baik dipilih berdasarkan nilai AIC yang terkecil dengan

Page 87: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

70

juga memperhatikan signifikansi parameter yang diestimasi. Dalam

pemilihan model GARCH digunakan untuk menilai kualitas model

dengan rumus:

AIC = h (𝑆𝑆𝐸)

𝑛 + h

2𝑘

𝑛

Dimana :

SSE = sum of squared error

K = jumlah parameter yang diestimasi

n = jumlah observasi

b) Evaluasi Model

Evaluasi model dilakukan dengan memperhatikan beberapa

indikator, yaitu apakah galat sudah terdistribusi normal, keacakan galat

yang dilihat dari fungsi autokorelasi dan kuadrat galat dan pengujian

efek ARCH –GARCH dari galat.

6. Pemilihan Model Tsholder Generalized Autoregressive Conditional

Heteroscedasticity (T-ARCH)

Model TARCH diperkenalkan oleh Zakoian (1990) dan Glosten,

Jaganathan, Runkle (1993). Asumsi model ARCH /GARCH adalah terhadap

guncangan (shock) yang bersifat simetris (symetric shock) terhadap volatilitas.

Namun demikian, dalam pasar uang dan pasar modal, sering ditemukan bahwa

volatilitas dari error ketika ada guncangan negatif lebih besar daripada ketika

ada guncangan positif. Kasus ini disebut sebagai guncangan asimetris

Page 88: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

71

(asimetric shock), dimana penurunan tajam (efek negatif) tidak serta mertaakan

diikuti dengan kenaikan (efek positif) dalam ukuran yang sama pada periode

berikutnya. Persamaan model TARCH berikut:

𝑌𝑡 = 𝛽0+𝛽1𝑋𝑡 + 𝑒𝑡

𝜎𝑡2 = 𝛼0 + 𝛼1 𝜎𝑡−1

2 +… + 𝛼𝑃 𝜎𝑡−𝑃2 + ∅ 𝑒𝑡−1𝑑𝑡−1 + 𝜆1 𝜎𝑡−1

2 +…+𝜆𝑞 𝜎𝑡−𝑞2

𝜎𝑡2 = 𝛼0 + ∑ (𝛼𝑖 휀𝑡−𝑖

2 )𝑞𝑖=1 + y 휀𝑡−𝑖

2 𝑑𝑡−1 + ∑ 𝛽𝑖𝜎𝑡−𝑗2𝑝

𝑗=1

Dimana d adalah peubah boneka (dummy variable), 𝑑𝑡−1 =1 jika 𝑒𝑡−1<0

dan 𝑑𝑡−1 = 0 jika 𝑒𝑡−1>0. Dalam model TARCH, berita baik (good news )

pada periode t-1 (et-1<0) dan berita buruk (bad news) pada periode t-1 (𝑒𝑡−1 >

0) mempunyai efek berbeda terhadap conditional variance. Pada t-1, berita

baik mempunyai dampak terhadap 𝛼 dan berita buruk mempunyai terhadap

𝛼 + ∅. jika ∅ ≠ 0 maka terjadi efek asimetris.

a) Estimasi Model

Pada penelitian ini, untuk pemilihan model terbaik menggunakan

kreteria AIC (Akaike Information Criterion) adalah kriteria yang

menyediakan ukuran informasi yang dapat menyeimbangkan ukuran

kebaikan odel dan efesiensi (parsimonious). Model yang baik dipilih

berdasarkan nilai AIC yang terkecil dengan juga memperhatikan

signifikansi parameter yang diestimasi.

b) Evaluasi Model

Page 89: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

72

Evaluasi model dilakukan dengan memperhatikan beberapa

indikator, yaitu apakah galat sudah terdistribusi normal, keacakan galat

yang dilihat dari fungsi autokorelasi dan kuadrat galat dan pengujian

efek ARCH-GARCH dari galat. Pengujian untuk mengetahui masalah

heteroskedastisitas dalam time series yang dikembangkan oleh Engle

dikenal dengan uji ARCH-Lagrange Multiplier. Ide pokok uji ini

adalah bahwa variansi residual bukan hanya fungsi dari variabel

independen tetapi tergantung pada residual kuadrat pada periode

sebelumnya.

Hipotesis:

𝐻0 = 𝛼1 = 𝛼2 … ..=𝛼𝑃 =0 (tidak terdapat efek ARCH)

𝐻1 = ∃ 𝛼1 ≠ 0, 𝑖 = 1,2 … . 𝑝 (terdapat efek ARCH)

Taraf signifikansi atau = 0,05.

7. Pemilihan Model Exponential Generalized Autoregressive Conditional

Heteroscedasticity (E-GARCH)

Model EGARCH diperkenalkan oleh Nelson (1991). Model EGARCH

memiliki persamaan sebagi berikut.

𝑌𝑡𝑌𝑡= 𝛽0+𝛽1𝑋𝑡 + 𝑒𝑡

𝜎𝑡2 = 𝛼0 + 𝛼1 |

𝑒𝑡−1

𝜎𝑡−1| + ∅1 |

𝑒𝑡−1

𝜎𝑡−1| + ⋯ + 𝛼𝑝 |

𝑒𝑡−𝑝

𝜎𝑡−𝑝| + ∅𝑝

𝑒𝑡−𝑞

𝜎−𝑞 + 𝜆1 h

𝜎𝑡−12 +...𝜆𝑞 h𝜎𝑡−𝑞

2 .....

Ln (𝜎𝑡2) = 𝛼0 + 𝛽 ln 𝜎𝑡−1

2 + 𝛼 |𝑒𝑡−1

𝜎𝑡−1| +y |

𝑒𝑡−1

𝜎𝑡−1|

Page 90: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

73

Pada persamaan ragam, conditional variance menggunakkan bentuk

logaritma natural (ln). Ini berarti conditional variance bersifat eksponential

bukan dalam bentuk kuadratik. Selain itu penggunaan ln juga menjamin bahwa

ragam tidak pernah negatif. Efek asimetris terjadi jika ∅ ≠ 0.

Nilai parameter suku ARCH pada persamaan terdiri atas2 bagian, yaitu sign

effect (𝑒𝑡−𝑞/𝜎𝑡−𝑞) dan magnitude effect (|𝑒𝑡−𝑝/𝜎𝑡−𝑝|). Sign effect menunjukan

adanya perbedaan pengaruh antara guncangan positif dengan guncangan

negatif pada periode t terhadap ragam saat ini. Magnitude effect menunjukkan

besarnya pengaruh volatilitas pada periode t-p terhadap ragam saat ini.

a) Pemilihan Model E-GARCH

Pada penelitian ini, untuk pemilihan model terbaik menggunakan kreteria

AIC (Akaike Information Criterion) adalah kriteria yang menyediakan

ukuran informasi yang dapat menyeimbangkan ukuran kebaikan odel dan

efesiensi (parsimonious). Model yang baik dipilih berdasarkan nilai AIC

yang terkecil dengan juga memperhatikan signifikansi parameter yang

diestimasi.

b) Evaluasi Model

Evaluasi model dilakukan dengan memperhatikan beberapa indikator,

Pengujian untuk mengetahui masalah heteroskedastisitas dalam time series

yang dikembangkan oleh Engle dikenal dengan uji ARCH-Lagrange

Multiplier. Ide pokok uji ini adalah bahwa variansi residual bukan hanya

Page 91: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

74

fungsi dari variabel independen tetapi tergantung pada residual kuadrat pada

periode sebelumnya.

Hipotesis:

𝐻0 = 𝛼1 = 𝛼2 … ..=𝛼𝑃 =0 ( tidak terdapat efek ARCH)

𝐻1 = ∃ 𝛼1 ≠ 0, 𝑖 = 1,2 … . 𝑝 (terdapat efek ARCH)

Taraf signifikansi atau = 0,05.

8. Peramalan (forecasting)

Peramalan (Forecasting) adalah metode menghasilkan nilai variabel pada

masa yang akan datang (outsample) berdasarkan data dan model ekonometrika.

Dasar forecasting menggunakan model ekonomi untuk menghasilkan data yang

akan datang. Pengertian forecasting sebenarnya bukan hanya ditunjukkan

kepada data yang akan datang tetapi proyeksi (prediksi) data pada waktu yang

sama dengan data aktual. Forecasting pada data yang sama dengan data aktual

adalah proyeksi atau estimasi atau taksiran atau data prediksi. Sedangkan yang

dihasilkan maju melebihi data aktual adalah forecasting (Ekananda, 2016). Pada

penelitial ini peramalan dilakukan menggunakan model terbaik yang dipilih

kemudian forecasting.

Page 92: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

75

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian

Langkah pertama dalam proses penelitian adalah dengan melihat pergerakan

harga saham masing- masing perusahaan dan return saham. Pada Gambar 4.1

dapat dilihat setiap perusahaan yang diteliti mememiliki volatilitas.

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

2014 2015 2016 2017 2018 2019

MIRA_CLOSE

-.08

-.06

-.04

-.02

.00

.02

.04

2014 2015 2016 2017 2018 2019

MIRA_RETURN

40

50

60

70

80

90

100

110

120

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

LAPD CLOSING

-.6

-.5

-.4

-.3

-.2

-.1

.0

.1

.2

.3

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

LAPD RETURN

40

80

120

160

200

240

280

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

META CLOSING

-.5

-.4

-.3

-.2

-.1

.0

.1

.2

.3

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

RETURN META

Page 93: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

76

100

200

300

400

500

600

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

GIAA CLOSING

-.3

-.2

-.1

.0

.1

.2

.3

.4

.5

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

RETURN GIAA

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

SUPR CLOSING

-.4

-.3

-.2

-.1

.0

.1

.2

.3

.4

.5

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

RETURN SUPR

0

50

100

150

200

250

300

350

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

FREN CLOSING

-.8

-.6

-.4

-.2

.0

.2

.4

.6

.8

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

RETURN FREN

600

700

800

900

1,000

1,100

1,200

1,300

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

CASS CLOSING

-.25

-.20

-.15

-.10

-.05

.00

.05

.10

.15

.20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

RETURN CASS

Page 94: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

77

80

90

100

110

120

130

140

150

160

170

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

NELY CLOSING

-.4

-.3

-.2

-.1

.0

.1

.2

.3

.4

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

RETURN NELY

100

150

200

250

300

350

400

450

500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

TPMA CLOSING

-.6

-.4

-.2

.0

.2

.4

.6

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

RETURN TPMA

0

400

800

1,200

1,600

2,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

CANI CLOSING

-1.2

-0.8

-0.4

0.0

0.4

0.8

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018 2019

RETURN CANI

40

50

60

70

80

90

100

2014 2015 2016 2017 2018 2019

IATA_CLOSE

-.3

-.2

-.1

.0

.1

.2

.3

.4

2014 2015 2016 2017 2018 2019

RETURN_IATA

Gambar 4. 1 Grafik Data Bulanan dan Data Return Bulanan

Page 95: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

78

Pada gambar 4.1 menunjukan data harga penutupan saham dan return

saham dari sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi, yaitu mitra internastional

Resources tbk. (MIRA), Leyand internasional (LAPD), Nusantara Infrastucture

Tbk (META), Smartfren Telecom Tbk (FREN), Solusi Tunas Pratama Tbk

(SUPR), Garuda Indonesia (persero) Tbk (GIAA), Cardig Aero Services Tbk

(CASS), Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY), Trans Power Marie Tbk

(TPMA), Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI), Indonesia Transport &

Infrastructure (IATA). Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa

pergerakan return saham berubah- ubah sehingga meyebabkan volatilitas return

saham.

1. Analisis Deskriptif Return Saham

Tabel 4. 1 Deskriptif dari Return Saham

Kode

Saham

Mean Median Maxim

um

Minimu

m

Std

devias

i

Skewness kurt

osis

prob

MIRA -

0.0012

01

0.0000

00

0.0200

00

-

0.0727

27

0.010

269

-4.593844 33.8

2923

0.0000

00

LAPD -

0.0068

27

0.0000

00

0.2173

91

-

0.3909

09

0.060

184

-3.110278 26.6

1003

0.0000

00

META -

0.0032

20

-

0.0050

38

0.3103

43

-

0.3275

87

0.095

772

-0.036932 6.18

0918

0.0000

00

FREN 0.0351

25

0.0000

00

1.1447

36

-

0.4660

49

0.263

885

2.263039 9.00

1687

0.0000

00

SUPR -

0.0022

0.0000

00

0.5554

502

-

0.3237

0.116

738

1.404596 10.3

3247

0.0000

00

Page 96: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

79

89 18

GIAA -

0.0013

65

-

0.0181

48

0.5234

90

-

0.3686

87

0.132

035

0.956972 6.20

3961

0.0000

00

CASS -

0.0032

39

0.0020

83

0.1745

28

-

0.1888

89

0.063

036

0.140570 4.26

7300

0.0744

34

NELY 0.0040

29

0.0000

00

0.4778

76

-

0.2614

38

0.114

741

0.867556 6.44

9196

0.0000

00

TPMA 0.0081

24

0.0000

00

0.6666

67

-

0.3539

33

0.164

581

1.342676 7.06

2515

0.0000

00

CANI 0.0083

64

0.0000

00

0.9857

14

-

0.6034

48

0.210

663

2.173354 12.0

7090

0.0000

00

IATA -

0.0059

34

0.0000

00

0.4242

42

-

0.1975

31

0.076

569

2.561701 16.5

5971

0.0000

00

Pada tabel 4.1 Analisis deskriptif return saham digunakan untuk

menganalisis karakteristik return saham (Sari dkk., 2017). Analisis

karakteristik saham melalui hasil nilai mean, nilai maksimal, nilai minimal dan

simpangan baku dari data return saham bulanan 11 perusahaan dalam sektor

infrastruktur, utilitas dan transportasi.

2. Uji Stasioneritas Data

Uji stasioneritas merupakan langkah awal dalam mengestimasi model untuk

data time series. Uji stasioneritas data perlu dilakukan untuk memastikan

Page 97: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

80

bahwa data yang digunakan dalam mengestimasi model telah stasioner (Sari

dkk., 2017).

Tabel 4. 2 Hasil Uji Augmented Dickey-Fuller (ADF)

Kode

Saham

ADF

statistik

probabilitas t-statistik

1% 5% 10%

MIRA -6.902173 0.0000 -3.522887 -2.901779 -2.588280

LAPD -11.06883 0.0001 -3.522887 -2.901779 -2.588280

META -4.959047 0.0001 -3.522887 -2.901779 -2.588280

FREN -8.817454 0.0000 -3.522887 -2.901779 -2.588280

SUPR -8.267719 0.0000 -3.522887 -2.901779 -2.588280

GIAA -5.617598 0.0000 -3.522887 -2.901779 -2.588280

NELY -11.69332 0.0001 -3.522887 -2.901779 -2.588280

CASS -8.340664 0.0000 -3.52433 -2.902358 -2.588587

TPMA -9.372393 0.0000 -3.522887 -2.901779 -2.588280

CANI -7.248780 0.0000 -3.522887 -2.901779 -2.588280

IATA -10.33439 0.0001 -3.522887 -2.901779 -2.588280

Pada penelitian ini pengujian stasioneritas data menggunakkan uji Augmented

Dickey-Fuller (ADF) dalam mengindentifikasi kestasioneran data. Dari Tabel

4.2 diperoleh nilai probabilitas ADF sebesar 0.0000- 0.0001. Nilai tersebut kurang

dari taraf signifikan sebesar 5%. Karena nilai probabilitas kurang dari 5% maka

𝐻0ditolak yang berarti data return stasioner.

3. Estimasi Parameter ARIMA

Dalam estimasi ARIMA ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu:

Page 98: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

81

a) Indentifikasi

Indentifikasi model AR dan MA dari suatu time series dilakukan dengan

melihat correlogram yang merupakan grafik yang menunjukan nilai

Autocorrelation Function (ACF) dan Partial Autocorrelation Function

(PACF) pada berbagai lag.

(MIRA) (LAPD)

(META) (FREN)

Page 99: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

82

(SUPR) (GIAA)

(NELY) (CASS)

Page 100: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

83

(CANI) (TPMA)

(IATA)

Gambar 4. 2 Correlogram Return Saham

Gambar 4.2 menunjukan grafik dari hasil uji Autocorrelation Function

(ACF), dan hasil uji Partialcorrelation Function (PACF). Uji ini

dilakukan sebelum melakukan pemodelan ARIMA dengan tujuan

menentukan ordo yang tepat pada model ARIMA (p,d,q).

b) Estimasi model Autoregressive Integreted Moving Average (ARIMA)

Sebelum melakukan pemodelan model Generalized Autoregressive

Conditional Heteroskedasticity (GARCH) terlebih dahulu melakukan

model ARIMA. Hal ini disebabkan spesifikasi model ARCH/ model

Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH)

terdiri atas conditional mean dan conditional variance sehingga terlebih

dahulu diperlukan permodelan ARIMA agar diperoleh model GARCH

yang tepat.

Page 101: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

84

Tabel 4. 3 Estimasi Model ARIMA

Kode Saham Model AIC Prob

MIRA (3,5) -8.613397 0.0074

LAPD (4,3) -6.062914 0.0000

META (1,0) -1.907623 0.0006

FREN (5,5) -0.273082 0.0000

SUPR (4,4) -1.794119 0.0361

GIAA (0,5) -1.375658 0.0000

NELY (5,5) -1.600371 0.0000

CASS (3,3) -2.695101 0.0000

TPMA (5,5) -0.938717 0.0000

CANI (5,5) -0.363244 0.0000

IATA (0,4) -2.441479 0.0000

Dalam pemilihan model ARIMA terbaik menggunakan kreteria AIC

(Akaike Information Criterion) adalah kriteria yang menyediakan ukuran

informasi yang dapat menyeimbangkan ukuran kebaikan model dan

efesiensi (parsimonious). Model yang baik dipilih berdasarkan nilai AIC

yang terkecil dengan juga memperhatikan signifikansi parameter yang

diestimasi.

Page 102: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

85

c) Evaluasi Model

Setelah diperoleh persamaan, dilakukan uji diagnostik untuk menguji

kedekatan model dengan data (Firdaus, 2020). Evaluasi model

menggunakan uji ARCH –Lagrange Multiplier

Tabel 4. 4 Uji ARCH -Lagrange Multiplier

Kode Saham Prob. F Prob. Chi-Square

MIRA 0.0001 0.0002

LAPD 0.009 0.0104

META 0.0195 0.0197

FREN 0.0172 0.0175

SUPR 0.0000 0.0000

GIAA 0.0241 0.0242

NELY 0.0004 0.0006

CASS 0.0326 0.0324

TPMA 0.0087 0.0092

CANI 0.0259 0.0259

IATA 0.0440 0.0433

Page 103: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

86

Pada Tabel 4. 4 menunjukkan bahwa model ARIMA mengandung

heteroskedastisitas karena nilai prob F Statistik bernilai 0.0000 – 0.499

dibawah nilai signifikan 0.05 Sehingga data dapat dilanjutkan dengan uji

ARCH-GARCH Model.

4. Estimasi Parameter Generalized Autoregressive Conditional

Heteroskedasticity (GARCH)

a. Estimasi model GARCH

Tabel 4. 5 Estimasi Model GARCH

Kode Saham Model AIC Prob

MIRA (0,2) -19.91234 0.0301

LAPD (0,1) -19.84188 0.0033

META (2,1) -2.337240 0.0014

FREN (0,1) -0.514977 0.0006

SUPR (0,1) -2.252588 0.0000

GIAA (0,1) -1.515963 0.0097

NELY (2,0) -2.061612 0.0000

CASS (2,0) -2.770515 0.0008

TPMA (1,1) -1.172058 0.0000

CANI (3,1) -1.107558 0.0002

IATA (1,0) -5.112337 0.0087

Pada penelitian ini, dalam pemilihan model GARCH terbaik

menggunakan kreteria AIC (Akaike Information Criterion) adalah kriteria

yang menyediakan ukuran informasi yang dapat menyeimbangkan ukuran

Page 104: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

87

kebaikan model dan efesiensi (parsimonious). Model yang baik dipilih

berdasarkan nilai AIC yang terkecil dengan juga memperhatikan

signifikansi parameter yang diestimasi (Firdaus, 2020).

b. Pemilihan Model Terbaik

Setelah estimasi model GARCH, pemilihan model GARCH terbaik

berdasarkan nilai AIC terkecil dan memiliki probabilitas yang signifikan

sehingga diperoleh variabel dengan model terbaik sebagai berikut :

Tabel 4. 6 Hasil Model ARCH GARCH

Kode

Saham

dan

model

GARCH

C Arch

(t-1)

Arch

(t-2)

A

rc

h

(t

-

3)

Ar

ch

(t-

4)

Garch

(t-1)

Garch

(t-2)

Garc

h

(t-3)

Gar

ch

(t-

4)

MIRA

(0,2)

1.05E

-14

0.322218 0.1081

43

LAPD

(0,1)

4.01E

-13

0.301520

META

(2,1)

0.000

884

0.805767 0.7929

43

-

0.3370

24

FREN

(0,1)

0.013

138

0.980214

Page 105: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

88

SUPR

(0,1)

0.003

364

0.554832

GIAA

(0,1)

0.004

973

1.057277

NELY

(2,0)

0.000

103

1.9999

93

-

1.0085

35

CASS

(2,0)

4.03E

-05

2.0097

46

-

1.0198

38

TPMA

(1,1)

0.014

397

0.914074 -

0.2920

84

CANI

(3,1)

0.000

921

0.497921 0.9766

56

-

0.9050

41

0.59

5031

IATA

(1,0)

-

6.00E

-07

0.8850

90

c. Evaluasi Model

Evaluasi model dilakukan dengan memperhatikan beberapa indikator,

yaitu apakah galat sudah terdistribusi normal, keacakan galat yang dilihat

Page 106: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

89

dari fungsi autokorelasi dan kuadrat galat dan pengujian efek ARCH –

GARCH dari galat.

Tabel 4. 7 Hasil Test Diagnostik Terhadap Model

Kode Saham Heterokedasitas Autokorelasi Normalitas

MIRA 0.1285 0.000 0.058813

LAPD 0.7920 0.000 0.000000

META 0.6030 0.450 0.001375

FREN 0.5236 0.178 0.016832

SUPR 0.8868 0.185 0.000000

GIAA 0.4006 0.197 0.887170

NELY 0.0523 0.078 0.477083

CASS 0.4230 0.039 0.676099

TPMA 0.5547 0.056 0.164730

CANI 0.8470 0.072 0.000000

IATA 0.0822 0.016 0.000000

Pengujian ketepatan model untuk menangkap galat diuji dengan

tiga alat uji, yaitu uji ARCH-LM Test untuk menguji apakah masih

tersisa efek Heteroskedastisitas pada galat, uji Correlogram QStatistic

Page 107: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

90

untuk menguji data bersifat autokorelasi atau tidak serta uji normalitas

untuk melihat distribusi galat (Firdaus, 2020).

5. Estimasi model Tsholders Generalized Autorefressive Conditional

Heteroskedasticity (TARCH)

a. Estimasi model T-ARCH

Tabel 4. 8 Estimasi Model T-ARCH

Kode

Saham

Model AIC Prob

Tsholders GARCH

MIRA 1 2,4 -20.83213 0.9057

LAPD 1 0,4 -18.88709 0.9482

META 1 3,0 -2.045414 0.0000

FREN 1 3,0 -0.544302 0.0000

SUPR 1 4,3 -2.515772 0.1408

GIAA 1 2,3 -1.639250 0.0232

NELY 1 0,1 -1.754651 0.0005

CASS 1 4,0 -2.784527 0.8782

TPMA 1 1,1 -1.134772 0.0000

CANI 1 1,0 -1.063169 0.0000

IATA 1 1,1 -6.093938 0.0000

Pada penelitian ini, dalam pemilihan model T-ARCH terbaik

menggunakan kreteria AIC (Akaike Information Criterion) adalah kriteria

yang menyediakan ukuran informasi yang dapat menyeimbangkan ukuran

kebaikan model dan efesiensi (parsimonious). Model yang baik dipilih

Page 108: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

91

berdasarkan nilai AIC yang terkecil dengan juga memperhatikan

signifikansi parameter yang diestimasi (Firdaus, 2020).

b. Pemilihan Model Tsholders Generalized Autorefressive Conditional

Heteroskedasticity (T-ARCH) terbaik

Setelah estimasi model T-ARCH, pemilihan model T-ARCH terbaik

berdasarkan nilai AIC terkecil dan memiliki probabilitas yang signifikan

sehingga diperoleh variabel dengan model terbaik sebagai berikut :

Tabel 4. 9 Hasil Model T-ARCH

Kode

Saha

m

C Arch

(t-1)

Arch

(t-2)

Arch

(t-3)

arch

(t-4)

arch

(t-5)

Arch

^2

Garch

(T-1)

Garch

(T-2)

Garch

(T-3)

Garc

h

(T-4)

MIR

A

1.24E1

4

0.092

246

0.017

664

0.032

705

0.0196

21

0.0153

81

0.37701

0

0.015136

LAP

D

2.15E-

12

0.146

468

0.068

085

0.066

332

0.0714

93

-

0.1942

15

MET

A

0.0025

51

0.6425

01

0.41851

4

0.377303 -0.371692

FRE

N

0.0007

18

-

0.0701

39

1.03435

9

1.034726 -1.074276

Page 109: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

92

SUP

R

0.0032

72

0.111

926

0.105

772

0.155

031

0.6790

56

0.00232

2

0.403719 -0.625384 -

0.016

011

GIA

A

0.0001

39

0.894

428

-

1.873

216

0.997

303

-

0.0412

70

2.04629

0

-1.054692

NEL

Y

0.0061

18

0.768

244

-

0.7239

07

CAS

S

-1.92E-

05

0.3549

35

1.22209

7

-0.217872 -0.693013 0.537

632

TPM

A

0.0140

08

1.013

180

-

0.4884

70

-

0.28255

0

CAN

I

0.0005

97

-

0.1243

85

1.08422

6

IAT

A

-1.13E-

08

0.066

549

0.3513

96

0.69105

9

Page 110: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

97

c. Evaluasi Model TARCH

Setelah diperoleh persamaan, dilakukan uji diagnostik untuk menguji

kedekatan model dengan data (Firdaus, 2020). Evaluasi model

menggunakan uji ARCH – Lagrange Multiplier

Tabel 4. 10 Uji ARCH Lagrange Mutiplier T-ARCH

Kode

Saham

ARCH

LM

Autokorelasi Normalitas

MIRA 0.0004 0.000 0.000000

LAPD 0.1924 0.000 0.000000

META 0.2784 0.285 0.000000

FREN 0.7398 0.094 0.002659

SUPR 0.9230 0.121 0.000000

GIAA 0.3776 0.369 0.577156

NELY 0.2055 0.057 0.677664

CASS 0.8051 0.080 0.859270

TPMA 0.8873 0.085 0.018125

CANI 0.0781 0.071 0.007116

IATA 0.5891 0.003 0.000000

Page 111: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

94

Pada Tabel 4. 10 menunjukkan bahwa model T-ARCH tidak

mengandung heteroskedastisitas karena nilai prob F Statistik bernilai

0.0001 – 0.9945 lebih besar dari nilai signifikan yaitu 0.05.

6. Estimasi Model Exponential Generalized Autorefressive Conditional

Heteroskedasticity (EGARCH)

a. Estimasi model EGARCH

Tabel 4. 11 Estimasi Model E-GARCH

Kode

Saham

Model AIC Prob

Exponential GARCH

MIRA 1 4,5 -16.10138 0.0000

LAPD 1 2,0 -17.18205 0.0000

META 1 1,0 -2.029142 0.0460

FREN 1 0,3 -0.855528 0.0000

SUPR 1 3,0 -2.489010 0.0000

GIAA 1 3,2 -1.810727 0.0592

NELY 1 2,0 -1.619394 0.0000

CASS 1 2,0 -2.675008 0.0000

TPMA 1 4,0 -1.042906 0.0000

CANI 1 2,2 -1.795069 0.0000

IATA 1 2,2 -11.38109 0.0000

Pada penelitian ini, dalam pemilihan model T-ARCH terbaik

menggunakan kreteria AIC (Akaike Information Criterion) adalah kriteria

yang menyediakan ukuran informasi yang dapat menyeimbangkan ukuran

kebaikan model dan efesiensi (parsimonious). Model yang baik dipilih

berdasarkan nilai AIC yang terkecil dengan juga memperhatikan

signifikansi parameter yang diestimasi (Firdaus, 2020).

Page 112: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

95

b. Pemilihan Model EGARCH

Setelah estimasi model E-GARCH, pemilihan model T-ARCH terbaik

berdasarkan nilai AIC terkecil dan memiliki probabilitas yang signifikan

sehingga diperoleh variabel dengan persamaan dengan model terbaik

sebagai berikut :

Tabel 4. 12 Hasil Model E-GARCH

Kode

Saham

C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C1

4

MIRA

(1)(4,5)

-

4.498

946

-

0.03

5181

0

-

0.414

272

-

0.58

0178

-

0.67

5769

-

1.54

0649

-

0.66

3805

-

0.33

5473

-

0.31

6950

0.40

2337

0.5

54

07

4

LAPD

(1)(2,0)

-

1.986

435

0.09

3132

-

0.027

956

0.96

3455

META

(1)(1,0)

-

0.38

8341

-

0.184

248

0.90

7904

FREN

(1)(0,3)

-

7.688

855

0.74

9211

1.953

353

1.87

7577

0.95

7773

SUPR

(1)(3,0)

-

1.871

-

0.72

0.676

824

0.93

0275

-

0.90

Page 113: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

96

819 6156 6091

GIAA

(1)(3,2)

-

3.80

3215

0.861

903

0.80

0550

0.342

929

-

0.22

2908

-

0.00

1785

0.72

3819

NELY

(1)(2,0)

-

5.687

911

0.29

2639

0.688

873

-

0.91

3087

CASS

(1)(2,0)

-

4.798

249

0.09

3122

1.160

580

-

1.00

7261

TPMA

(1)(4,0)

-

23.17

875

0.25

6901

-

1.103

043

-

1.40

4493

-

1.15

1017

-

0.91

6869

CANI

(1)(2,3)

-

0.926

497

-

0.62

8393

1.161

671

1.42

1868

0.23

0111

0.66

4320

IATA

(1)(2,2)

-

2.50

3272

0.741

434

1.66

1876

-

0.388

340

1.49

8154

-

0.57

8388

Page 114: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

99

c. Evaluasi Model EGARCH

Setelah diperoleh persamaan, dilakukan uji diagnostik untuk menguji

kedekatan model dengan data (Firdaus, 2020). Evaluasi model

menggunakan uji ARCH –Lagrange Multiplier

Tabel 4. 13 Uji ARCH Lagrange Multiplier EGARCH

Kode Saham Prob. F Prob. Chi-Square

MIRA 0.7402 0.7358

LAPD 0.0165 0.0169

META 0.0892 0.0869

FREN 0.5302 0.5231

SUPR 0.0761 0.0742

GIAA 0.7785 0.7747

NELY 0.0041 0.0046

CASS 0.0432 0.0426

TPMA 0.0006 0.0008

CANI 0.4991 0.4918

IATA 0.5952 0.5891

Pada Tabel 4. 13 menunjukkan bahwa model Exponential

GARCH (EGARCH) tidak mengandung heteroskedastisitas karena nilai

prob F Statistik bernilai 0.0001 – 0.8007 lebih besar dari nilai signifikan

yaitu 0.05.

7. Pemilihan Model Terbaik Untuk Peramalan

Tabel 4. 14 Model Terbaik Peramalan

Kode

saham

GARCH T- ARCH E- GARCH Model

yang

dipilih mode

l

AIC Model AIC Model AIC

MIRA (0,2) -

19.9123

4

(1)(2,4

)

-20.83213 (1)(4,5

)

-

16.1013

8

GARCH

(0,2)

Page 115: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

98

LAPD (0,1) -

19.8418

8

(1)(0,4

)

-

18.88870

9

(1)(2,0

)

17.1820

5

GARCH

(0,1)

MET

A

(2,1) -

2.33724

0

(1)(3,0

)

-2.045414 (1)(1,0

)

-

2.02914

2

GARCH

(2,1)

FREN (0,1) -

0.51497

7

(1)(3,0

)

-0.544302 (1)(0,3

)

-

0.85552

8

EGARC

H

(1)(0,3)

SUPR (0,1) -

2.25258

8

(1)(4,3

)

-2.515772 (1)(3,0

)

-

2.48901

0

EGARC

H

(1)(3,0)

GIAA (0,1) -

1.51596

3

(1)(2,3

)

-1.639250 (1)(3,2

)

-

1.81072

7

GARCH

(0,1)

NELY (0,1) 2.60161

2

(1)(0,1

)

-1.754651 (1)(2,0

)

-

1.61939

4

GARCH

(0,1)

CASS (2,0) 2.77051

5

(1)(4,0

)

-2.784527 (1)(2,0

)

-

2.67500

8

GARCH

(2,0)

TPM

A

(1,1) -

1.17205

8

(1)(1,1

)

-1.134772 (1)(4,0

)

-

1.04290

6

GARCH

(1,1)

CANI (3,1) -

1.10755

8

(1,0) -1.063169 (1)(2,2

)

-

1.79506

9

EGARC

H

(1)(2,2)

IATA (1.0) -

5.11233

7

(1)(1,1

)

-6.093938 (1)(2,2

)

-

11.3810

9

EGARC

H

(1)(2,2)

Pada penelitian ini, dalam pemilihan model terbaik untuk

peramalan menggunakan kreteria AIC (Akaike Information Criterion)

adalah kriteria yang menyediakan ukuran informasi yang dapat

Page 116: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

99

menyeimbangkan ukuran kebaikan model dan efesiensi (parsimonious).

Model yang baik dipilih berdasarkan nilai AIC yang terkecil dengan juga

memperhatikan signifikansi parameter yang diestimasi (Firdaus, 2020).

8. Peramalan

Dari model terbaik yang telah dibentuk, lalu dilakukan peramalan.

Estimasi peramalan dilakukan untuk melihat pergerakan return saham

selama tiga tahun kedepan terhadap saham yang diteliti.

Gambar 4. 3 Peramalan Volatilitas Return

Pada gambar 4. 3 menunjukan peramalan volatilitas return dan return perusahaan

yang diteliti selama tiga tahun berikutnya. Return saham FREN memiliki return

dan peramalan volatilitas return yang tinggi dibandingkan dengan saham lainnya.

mira lapd meta fren supr giaa cass nely tpma cani iata

return 0 0 0.0037 0.0166 -0.012 -0.009 -0.006 0.0067 -0.002 -0.005 0

peramalan 0 0 -0.007 0.0155 0.0001 -0.019 -0.013 -0.027 -0.012 -0.022 0

-0.03

-0.025

-0.02

-0.015

-0.01

-0.005

0

0.005

0.01

0.015

0.02

Page 117: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

102

B. PEMBAHASAN

1. Analisis Deskriptif Return Saham

Pada tabel Tabel 4. 1 menunjukkan nilai rataan return saham- saham

tertinggi dimiliki oleh saham FREN sebesar 0.035125 sedangkan nilai rataan

return terendah dimiliki oleh LAPD sebesar -0.006827 dibandingkan saham

lainnya. Hasil nilai maksimum terbesar dimiliki oleh saham FREN sebesar

1.144736 hal ini mencerminkan nilai return saham pada bulan t lebih besar

dibandingkan bulan t-1. Hal ini menunjukan bahwa saham FREN memiliki

return terbesar dibandingkan variabel lainnya. Return yang tinggi memiliki

tingkat resiko yang tinggi pula. Nilai standar deviasi tertinggi ditujukkan oleh

saham FREN yaitu sebesar 0.263885hal ini menunjukan bahwa saham FREN

memiliki tingkat resiko sebesar 26%.

Pada tabel Tabel 4. 1 memberikan informasi mengenai kecondongan dan

distribusi data. Return saham dari semua saham yang digunakan dalam

penelitian memiliki nilai kurtosis lebih dari 3. Hal ini mengindentifikasi bahwa

distribusi dari return memiliki bentuk Leptokuratic, Leptokuratic merupakan

betuk bagian tengah distribusi data yang mempunyai puncak yang lebih

runcing. Nilai skewness menunjukkan kecondongan data. Berdasarkan Tabel

4. 1 saham MIRA, LAPD, META, CASS dan CANI menunjukkan nilai

skewness bernilai negatif. Hal ini menunjukan bahwa return saham cenderung

memiliki kecondongan ke kiri (long right tail) dan menggambarkan adanya

ketidak simetrisan dari distribusi normal. Sedangkan saham FREN, SUPR,

Page 118: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

101

GIAA, NELY, IATA dan TPMA menunjukkan nilai skewness bernilai positif,

artinya data cenderung memiliki kecondongan ke kanan (long right tail).

2. Uji Stasioneritas Data

Pada Tabel 4.2 menunjukkan hasil pengujian ADF unit root menyatakan

bahwa return saham dari semua saham adalah stasioner pada level dengan taraf

nyata 5%. Hal ini berdasarkan nilai probabilitas dari masing – masing saham

yaitu sebesar 0.0000 hingga 0.0001. selain itu jika dilihat berdasarkan nilai

kritis, return dari seluruh saham yang diteliti adalah stasioner pada level

dengan taraf nyata 1%, 5% dan 10%. Karena nilai probabilitas kurang dari 5%

maka 𝐻0ditolak yang berarti data return stasioner.

3. Estimasi Parameter ARIMA

Indentifikasi model AR dan MA dari suatu time series dilakukan dengan

melihat correlegram yang merupakan grafik yang menunjukkan nilai

Autocorrelation Function (ACF) dan Partialcorrelation Function (PACF).

Pada gambar 4.2 menunjukkan Nilai Autocorrelation Function (ACF), dan uji

Partialcorrelation Function (PACF) menurun secara bertahap menuju nol.

Setelah indentifikasi model ARIMA selanjutnya melakukan estimasi model,

pada Tabel 4.3 model ARIMA yang dipilih berdasarkan nilai AIC (Akaike

Information Criterion) dan probabilitas dibawah 0.05. Setelah mendapatkan

model kemudian model diuji menggunakan Uji ARCH -Lagrange Multiplier.

Pada Tabel 4.4 menunjukkan nilai keseluruhan saham dibawah 0.05 hal ini

menunjukkan bahwa saham memiliki heteroskedastisitas, sehingga model

ARIMA yang diperoleh dapat digunakan pada pengujian selanjutnya.

Page 119: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

102

4. Estimasi parameter Generalized Autoregressive Conditional

Heteroskedasticity (GARCH)

Pada Tabel 4.6 Pemilihan model GARCH terbaik berdasarkan nilai AIC

terkecil dan memiliki probabilitas yang signifikan sehingga diperoleh saham

dengan persamaan dengan model terbaik setiap saham dengan persamaan

sebagai berikut

MIRA σt2 = 1.05E14 − 14 + 0.322218εt−1

2 + 0.108143εt−22

Berdasarkan persamaan diatas menyatakan bahwa saham MIRA memiliki

tingkat resiko saham dipengaruhi oleh nilai sisaan return dua bulan

sebelumnya.

LAPD σt2 = 4.01E − 13+ 0.301520εt−1

2

Berdasarkan persamaan diatas menyatakan bahwa saham LAPD memiliki

tingkat resiko saham dipengaruhi oleh nilai sisaan return sebulan sebelumnya.

META𝜎𝑡2 = 0.000884+ 0.805767휀𝑡−1

2 + 0.792943𝜎𝑡−12 − 0.337024𝜎𝑡−2

2

Berdasarkan persamaan diatas menyatakan bahwa saham META memiliki

tingkat resiko saham dipengaruhi oleh nilai sisaan return sebulan sebelumnya

dan besarnya simpangan baku return dari rataannya untuk dua bulannya

sebelumnya.

FREN 𝜎𝑡2 = 0.013138+ 0.980214휀𝑡−1

2

Page 120: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

103

Berdasarkan persamaan diatas menyatakan bahwa saham FREN memiliki

tingkat resiko saham dipengaruhi oleh nilai sisaan return sebulan sebelumnya

SUPR 𝜎𝑡2 = 0.003364 + 0.554832휀𝑡−1

2

Berdasarkan persamaan diatas menyatakan bahwa saham SUPR memiliki

tingkat resiko saham dipengaruhi oleh nilai sisaan return sebulan sebelumnya

GIAA𝜎𝑡2 = 0.004973 + 1.057277휀𝑡−1

2

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham GIAA

memiliki tingkat resiko saham dipengaruhi oleh nilai sisaan return sebulan

sebelumnya

NELY𝜎𝑡2 = 0.000103 + 1.999993𝜎𝑡−1

2 − 1.008535𝜎𝑡−22

Berdasarkan persamaan diatas menyatakan bahwa saham NELY memiliki

tingkat resiko saham dipengaruhi oleh besarnya simpangan baku return dari

rataannya untuk dua bulan sebelumnya.

CASS𝜎𝑡2 = 4.03E − 05+ 2.009746𝜎𝑡−1

2 − 1.019838𝜎𝑡−22

Berdasarkan persamaan diatas menyatakan bahwa saham CASS memiliki

tingkat resiko saham dipengaruhi oleh besarnya simpangan baku return dari

rataannya untuk dua bulan sebelumnya.

TPMA 𝜎𝑡2 = 0.014397+ 0.914074휀𝑡−1

2 − 0.292084𝜎𝑡−22

Page 121: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

104

Berdasarkan persamaan diatas menyatakan bahwa saham TPMA memiliki

tingkat resiko saham dipengaruhi oleh nilai sisaan return sebulan sebelumnya

dan besarnya simpangan baku return dari rataannya untuk sebulan sebelumnya.

CANIσt2 = 0.000921+ 0.497921εt−1

2 +0.976656σt−12 − 0.905041σt−2

2 +

0.595031σt−32

Berdasarkan persamaan diatas menyatakan bahwa saham CANI memiliki

tingkat resiko saham dipengaruhi oleh nilai sisaan return sebulan sebelumnya

dan besarnya simpangan baku return dari rataannya untuk tiga bulan

sebelumnya.

IATAσt2 = −6.00E − 07+ 0.885090σt−1

2

Berdasarkan persamaan diatas menyatakan bahwa saham IATA memiliki

tingkat resiko saham dipengaruhi besarnya simpangan baku return dari

rataannya untuk bulan sebelumnya.

Pada Tabel 4.7 menunjukkan evaluasi model GARCH, pada pengujian

heterokedasitas menggunakan uji ARCH-LM menujukkan nilai probabilitas

diatas 0.05 yang menunjukkan bahwa semua saham yang diuji tidak memiliki

efek ARCH. Pengujian autokorelasi menggunakan Correlogram Q Statistic

menunjukkan bahwa nilai residual sudah random. Pada pengujiaan normalitas

pada saham MIRA, GIAA, NELY, CASS dan TPMA menunjukkan data

berdistribusi normal sedangkan saham LAPD, META, FREN, SUPR, CANI

dan IATA tidak berdistribusi normal melainkan Leptokuratic.

Page 122: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

105

5. Estimasi model Tsholders Generalized Autorefressive Conditional

Heteroskedasticity (TARCH)

Pada Tabel 4. 9 Pemilihan model T-ARCH terbaik berdasarkan nilai AIC

terkecil dan memiliki probabilitas yang signifikan sehingga diperoleh saham

dengan model terbaik setiap sahamnya dengan persamaan sebagai berikut

MIRA𝜎𝑡2 = 1.24E14 + 0.092246εt−1

2 + 0.017664εt−22 +

0.032705εt−32 + 0.019621εt−4

2 +

0.015381휀𝑡−12 𝑑𝑡−1

2 +0.377010𝜎𝑡−12 + 0.015136𝜎𝑡−2

2

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham MIRA memiliki

nilai statistik yang tidak signifikan diatas 0.05, hal ini menunjukkan bahwaa

saham MIRA tidak memiliki efek asimetris yaitu tidak adanya pengaruh efek

berita buruk (bad news) maupun efek berita baik (good news) terhadap

volatilitas.

LAPDσt2 = 2.15E − 12 + 0.146468εt−1

2 + 0.068085 εt−22 +

0.066332εt−32 +0.071493εt−4

2 −0.194215εt−12 dt−1

2

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham LAPD memiliki

nilai statistik yang tidak signifikan diatas 0.05, hal ini menunjukkan bahwa

saham LAPD tidak memiliki efek asimetris yaitu tidak adanya pengaruh efek

berita buruk (bad news) maupun efek berita baik (good news) terhadap

volatilitas.

METAσt2 = 0.002551+ 0.642501εt−1

2 dt−12 +0.418514𝜎𝑡−1

2 −

0.377303𝜎𝑡−22 − 0.371692𝜎𝑡−3

2

Page 123: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

106

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham META

memiliki nilai γ ≠ 0 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa saham

META memiliki efek asimetris yaitu adanya pengaruh efek berita buruk (bad

news) maupun efek berita baik (good news) terhadap volatilitas. saham

META memiliki efek leverage dimana nilai γ > 0 yang berarti berita negatif

(negative news) memiliki efek yang lebih besar dibandingkan berita positif

yang akan meningkatkan volatilitas.

FREN σt2 = 0.000718 −

0.070139εt−12 dt−1

2 +1.034359σt−12 +1.034359σt−2

2 − 1.074276

σt−32

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham FREN

memiliki nilai γ ≠ 0 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa saham

FREN memiliki efek asimetris yaitu adanya pengaruh efek berita buruk (bad

news) maupun efek berita baik (good news) terhadap volatilitas.

SUPRσt2 = 0.003272 + 0.111926 εt−1

2 +0.105772 εt−22 +

0.155031εt−32 + 0.679056εt−1

2 dt−12 + 0.403719 σt−1

2 +

0.403719 σt−22 − 0.625384σt−3

2 − 0.016011σt−42

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham SUPR

memiliki nilai statistik yang tidak signifikan diatas 0.05, hal ini menunjukkan

bahwaa saham SUPR tidak memiliki efek asimetris yaitu tidak adanya

pengaruh efek berita buruk (bad news) maupun efek berita baik (good news)

terhadap volatilitas.

Page 124: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

107

GIAAσt2 = 0.000139 + 0.894428 εt−1

2 − 1.873216εt−22 +

0.997303εt−32 − 0.041270εt−1

2 dt−12 + 2.046290𝜎𝑡−1

2 −

1.054692𝜎𝑡−22

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham GIAA memiliki

nilai statistik yang tidak signifikan diatas 0.05, hal ini menunjukkan bahwaa

saham GIAA tidak memiliki efek asimetris yaitu tidak adanya pengaruh efek

berita buruk (bad news) maupun efek berita baik (good news) terhadap

volatilitas.

NELYσt2 = 0.006118+ 0.768244εt−1

2 − 0.723907εt−12 dt−1

2

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham NELY

memiliki nilai statistik yang tidak signifikan diatas 0.05, hal ini menunjukkan

bahwaa saham NELY tidak memiliki efek asimetris yaitu tidak adanya

pengaruh efek berita buruk (bad news) maupun efek berita baik (good news)

terhadap volatilitas.

CASSσt2 = −1.92E − 05 + 0.354935εt−1

2 dt−12 + 1.222097σt−1

2 −

0.217872σt−22 − 0.693013σt−3

2 + 0.537632σt−42

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham CASS memiliki

nilai statistik yang tidak signifikan diatas 0.05, hal ini menunjukkan bahwa

saham CASS tidak memiliki efek asimetris yaitu tidak adanya pengaruh efek

berita buruk (bad news) maupun efek berita baik (good news) terhadap

volatilitas.

Page 125: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

108

TPMAσt2 = 0.014008 + 1.013180εt−1

2 − 0.488470εt−12 dt−1

2 −

0.282550σt−12

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham TPMA

memiliki nilai statistik yang tidak signifikan diatas 0.05, hal ini menunjukkan

bahwa saham TPMA tidak memiliki efek asimetris yaitu tidak adanya

pengaruh efek berita buruk (bad news) maupun efek berita baik (good news)

terhadap volatilitas.

CANIσt2 = 0.000597 − 0.124385εt−1

2 dt−12 − 1.084226 σt−1

2

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham CANI memiliki

nilai γ ≠ 0 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa saham CANI

memiliki efek asimetris yaitu adanya pengaruh efek berita buruk (bad news)

maupun efek berita baik (good news) terhadap volatilitas.

IATAσt2 = −1.13E − 08 + 0.066549εt−1

2 + 0.351396εt−12 dt−1

2 +

0.691059 0𝜎𝑡−12

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham IATA memiliki

nilai γ ≠ 0 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa saham IATA

memiliki efek asimetris yaitu adanya pengaruh efek berita buruk (bad news)

maupun efek berita baik (good news) terhadap volatilitas. saham IATA

memiliki efek leverage dimana nilai γ > 0 yang berarti berita negatif

(negative news) memiliki efek yang lebih besar dibandingkan berita positif

yang akan meningkatkan volatilitas.

Page 126: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

109

Pada Tabel 4. 10 menunjukkan evaluasi model T-ARCH, pada pengujian

heterokedasitas menggunakan uji ARCH-LM menujukkan nilai probabilitas

diatas 0.05 yang menunjukkan bahwa semua variabel yang diuji tidak

memiliki efek ARCH. Pengujian autokorelasi menggunakan Correlogram Q

Statistic menunjukkan bahwa nilai residual sudah random. Pada pengujiaan

normalitas saham GIAA, NELY, CASS menunjukkan data berdistribusi

normal sedangkan saham MIRA, LAPD, META, FREN, SUPR, TPMA,

CANI dan IATA tidak berdistribusi normal melainkan Leptokuratic.

6. Estimasi Model Exponential Generalized Autorefressive Conditional

Heteroskedasticity (EGARCH)

Pada Tabel 4. 13 Pemilihan model E-GARCH terbaik berdasarkan nilai

AIC terkecil dan memiliki probabilitas yang signifikan sehingga diperoleh

saham dengan persamaan dengan model terbaik setiap saham dengan

persamaan sebagai berikut:

MIRAln(𝜎𝑡2) = −4.498946 − 0.351810 |

εt−1

σt−1| − 0.414272 |

εt−2

σt−2| −

0.580178 |εt−3

σt−3| − 0.675769 |

εt−4

σt−4| − 1.540649 |

εt−5

σt−5| −

0.663805(εt−1

σt−1)−0.335473ln(𝜎𝑡−1

2 )+0.316950ln(𝜎𝑡−22 )+0.402

337ln(𝜎𝑡−32 )+0.554074ln(𝜎𝑡−4

2 )

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham MIRA

memiliki nilai γ ≠ 0 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa saham MIRA

memiliki efek asimetris, dimana γ < 0 menunjukkan bahwa dampak berita

Page 127: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

110

negatif lebih besar dibandingkan dampak berita positif sehingga adanya

leverage effect. Sedangkan magnitude effect menunjukkan pengaruh volatilitas

pada 1 periode mempengaruhi varians sebesar 0.663805

LAPDln(𝜎𝑡2) = −1.986435 + 0.093132 |

εt−1

σt−1| + 0.093132 |

εt−2

σt−2| −

0.027956(εt−1

σt−1)

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham LAPD

memiliki nilai γ ≠ 0 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa saham LAPD

memiliki efek asimetris, dimana γ < 0 menunjukkan bahwa dampak berita

negatif lebih besar dibandingkan dampak berita positif sehingga adanya

leverage effect. Sedangkan magnitude effect menunjukkan pengaruh volatilitas

pada 1 periode mempengaruhi varians sebesar 0.027956

METAln(𝜎𝑡2) = −0.388341 − 0.184248(

εt−1

σt−1) + 0.907904ln(𝜎𝑡−1

2 )

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham META

memiliki nilai γ ≠ 0 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa saham

META memiliki efek asimetris, dimana γ < 0 menunjukkan bahwa dampak

berita negatif lebih besar dibandingkan dampak berita positif sehingga adanya

leverage effect. Sedangkan magnitude effect menunjukkan pengaruh volatilitas

pada 1 periode mempengaruhi varians sebesar 0.184248.

FRENln(𝜎𝑡2) = −7.688855 + 0.749211 |

εt−1

σt−1| + 1.953353 |

εt−2

σt−2| +

1.877577 |εt−3

σt−3| + 0.957773(

εt−1

σt−1)

Page 128: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

111

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham FREN

memiliki nilai γ ≠ 0 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa saham FREN

memiliki efek asimetris, dimana γ > 0 menunjukkan bahwa dampak berita

negatif lebih kecil dibandingkan dampak berita positif.

SUPRln(𝜎𝑡2) = −1.871819 − 0.726156(

εt−1

σt−1)+ 0.676824 ln(𝜎𝑡−1

2 )+

0.930275 ln(𝜎𝑡−22 )−0.906091ln(𝜎𝑡−3

2 ).

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham SUPR

memiliki nilai γ ≠ 0 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa saham SUPR

memiliki efek asimetris, dimana γ < 0 menunjukkan bahwa dampak berita

negatif lebih besar dibandingkan dampak berita positif sehingga adanya

leverage effect. Sedangkan magnitude effect menunjukkan pengaruh volatilitas

pada 1 periode mempengaruhi varians sebesar 0.726156.

GIAAln(𝜎𝑡2) = −3.803215 + 0.861903 |

εt−1

σt−1| + 0.800550 |

εt−2

σt−2| +

0.342929(εt−3

σt−3) -0.222908ln(𝜎𝑡−1

2 ) −-0.001785 ln(𝜎𝑡−22 ) +

0.723819ln(𝜎𝑡−32 ).

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham GIAA

memiliki nilai γ ≠ 0 dan tidak signifikan, hal ini menunjukkan bahwa saham

GIAA memiliki tidak memiliki efek asimetris maupun leverage effect.

NELYln(𝜎𝑡2) = −5.687911 + 0.292639 (

εt−1

σt−1)+0.688873ln(𝜎𝑡−1

2 )

−0.913087 ln(𝜎𝑡−22 )

Page 129: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

112

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham NELY

memiliki nilai γ ≠ 0 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa saham NELY

memiliki efek asimetris, dimana γ > 0 menunjukkan bahwa dampak berita

negatif lebih kecil dibandingkan dampak berita positif.

CASSln(𝜎𝑡2) = −4.798249 + 0.093122(

εt−1

σt−1) −1.160580ln(𝜎𝑡−1

2 )

−1.007261ln(𝜎𝑡−22 )

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham CASS

memiliki nilai γ ≠ 0 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa saham CASS

memiliki efek asimetris, dimana γ > 0 menunjukkan bahwa dampak berita

negatif lebih kecil dibandingkan dampak berita positif.

TPMAln(𝜎𝑡2) = −23.17875 + 0.256901(

εt−1

σt−1) −1.103043 ln(𝜎𝑡−1

2 )−1.404493

ln(𝜎𝑡−22 ) −1.151017ln(𝜎𝑡−3

2 ) −0.916869ln(𝜎𝑡−42 )

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham TPMA

memiliki nilai γ ≠ 0 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa variabel

saham memiliki efek asimetris, dimana γ > 0 menunjukkan bahwa dampak

berita negatif lebih kecil dibandingkan dampak berita positif.

CANI ln(𝜎𝑡2) = −0.926497 − 0.628393 |

εt−1

σt−1| − 1.161671 |

εt−2

σt−2| +

1.421868(εt−1

σt−1) 0.230111ln(𝜎𝑡−1

2 )− 0.664320ln(𝜎𝑡−22 ).

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham CANI memiliki

nilai γ ≠ 0 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa saham CANI memiliki

Page 130: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

113

efek asimetris, dimana γ > 0 menunjukkan bahwa dampak berita negatif lebih

kecil dibandingkan dampak berita positif.

IATAln(𝜎𝑡2) = −2.503272 + 0.741434 |

εt−1

σt−1| + 1.661876 |

εt−2

σt−2| −

0.388340(εt−1

σt−1) +1.498154ln(𝜎𝑡−1

2 )− 0.578388 ln(𝜎𝑡−22 ).

Berdasarkan persamaan diatas menunjukkan bahwa saham IATA memiliki

nilai γ ≠ 0 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa saham IATA memiliki

efek asimetris, dimana γ < 0 menunjukkan bahwa dampak berita negatif lebih

besar dibandingkan dampak berita positif sehingga adanya leverage effect.

Sedangkan magnitude effect menunjukkan pengaruh volatilitas pada 1 periode

mempengaruhi varians sebesar 0.388340.

Pada Tabel 4.12 menunjukkan evaluasi model E-GARCH, pada pengujian

heterokedasitas menggunakan uji ARCH-LM menujukkan nilai probabilitas

diatas 0.05 yang menunjukkan bahwa semua variabel yang diuji tidak memiliki

efek ARCH. Pengujian autokorelasi menggunakan Correlogram Q Statistic

menunjukkan bahwa nilai residual sudah random. Pada pengujiaan normalitas

menunjukkan data tidak berdistribusi normal melainkan Leptokuratic.

7. Pemilihan Model Terbaik Untuk Peramalan

Estimasi peramalan menggunakan model terbaik berdasarkan nilai AIC

yang terkecil dengan juga memperhatikan signifikansi parameter. Pada Tabel

4.11 menujukkan bahwa model GARCH mengungguli model EGARCH dan

T-ARCH dalam peramalan setiap modelnya.

Page 131: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

114

8. Peramalan

PT. Mitra International Resources Tbk (MIRA) bergerak dalam bidang

mendukung produksi minyak, gas dan panas bumi. Hasil permalan untuk tiga

tahun berikutnya saham MIRA hasil rata-rata return sebesar 0.00%.

mengindentifikasikan bahwa saham MIRA tidak terlalu volatil yang berarti

bahwa saham memiliki risiko kecil sehingga returnnya kecil hal ini

menandakan potensi investasi saham sektor minyak, gas dan panas bumi hal

ini menunjukan bagi investor menghindari risiko tinggi dapat memilih

investasi saham MIRA.

PT. leyand International Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang

pembangkit tenaga listrik. Hasil peramalan untuk tiga tahun berikutnya saham

LAPD hasil rata-rata return sebesar 0.00% mengindentifikasikan bahwa

saham LAPD tidak terlalu volatil yang berarti bahwa saham memiliki risiko

kecil sehingga returnnya kecil hal ini menandakan potensi investasi saham

sektor minyak, gas dan panas bumi hal ini menunjukan bagi investor

mengindari risiko tinggi dapat memilih investasi saham LAPD.

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) merupakan perusahaan swasta

yang bergerak di bidang infrastruktur khususnya jalan tol, energi

pertambangan, minyak dan gas bumi, air bersih, serta pelabuhan laut.

Berdasarkan hasil peramalan untuk tiga tahun berikutnya pada Tabel

4.12menunjukkan pada bulan ke-8, 9, 10 dan bulan ke-12, nilai return

mengalami peningkatan untuk meminimalkan resiko, investor diharapkan

melakukan investasi pada bulan tersebut. Nilai peramalan memiliki rata- rata

Page 132: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

115

sebesar -0.72%. Hal ini menandakan potensi investasi saham jalan tol, energi

pertambangan, minyak dan gas bumi, air bersih, serta pelabuhan laut menurun

hal ini menunjukan potensi pada saham META bahwa investor banyak

menjual sahamnya dikarenakan return saham menurun sebesar -0,72%.

PT. Smartfren Telecom Tbk (FREN) adalah penyedia jasa telekomunikasi

berbasis teknologi CDMA. Berdasarkan hasil peramalan menunjukkan pada

bulan ke-4, bulan ke-19, ke-20, ke-22, ke-25, ke-27 hingga ke-30 dan bulan ke-

33. Untuk meminimalkan resiko investor diharapkan tidak melakukan investasi

pada bulan tersebut. saham FREN menunjukan rata – rata return saham untuk

tiga tahun berikutnya sebesar 1.55%. Dengan meningkatnya rata- rata return

FREN hal ini menandakan potensi investasi saham sektor jasa telekomunikasi

berbasis teknologi CDMA meningkat hal ini menunjukan bahwa investor

merespon positif dan percaya terhadap sektorjasa telekomunikasi berbasis

teknologi CDMA.

PT. Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) bergerak dalam bidang operasi dan

penyewaan gedung menara Base Transceiver Station (BTS) atau menara

telekomunikasi dan lainnya yang terkait. Berdasarkan hasil peramalan untuk

tiga tahun berikutnya menunjukkan pada bulan ke-1, bulan ke-3, bulan ke-5,

bulan ke-7, bulan ke-9, bulan ke-11, bulan ke-19, bulan ke-23, bulan ke-27,

bulan ke-31, bulan ke-34 hingga ke-36, nilai return mengalami penurunan

untuk meminimalkan resiko, investor diharapkan tidak melakukan investasi

pada bulan tersebut. Nilai peramalan memiliki rata- rata sebesar 0,01%.

Dengan meningkatnya rata- rata return SUPR hal ini menandakan potensi

Page 133: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

116

investasi saham sektor bidang operasi dan penyewaan gedung menara atau

menara telekomunikasi dan lainnya meningkat hal ini menunjukan bahwa

investor merespon positif dan percaya terhadap sektor penyewaan gedung

atau menara telekomunikasi dan lainnya kedepannya.

PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) bergerak dalam melakukan

transportasi udara komersial terjadwal bagi penumpang, kargo dan kiriman

domestik atau internasional. Berdasarkan hasil peramalan pada Tabel 4.14

menunjukkan pada bulan ke-2, bulan ke-4 dan ke-5, bulan ke-7, bulan ke-10,

bulan ke-12 dan 13, bulan ke-15 hingga ke-18, bulan ke-26 hingga 29 dan

bulan ke-31 hingga bulan ke-36. Nilai return mengalami penurunan untuk

meminimalkan resiko, investor diharapkan tidak melakukan investasi pada

bulan tersebut. saham GIAA menunjukan rata – rata return saham untuk tiga

tahun berikutnya sebesar -1.94%. Hal ini menandakan potensi investasi saham

sektor transportasi udara menurun hal ini menunjukan potensi pada saham

GIAA bahwa investor banyak menjual sahamnya dikarenakan return saham

menurun sebesar -1.94%.

PT. Cardig Aero Services Tbk (CASS) bergerak di bidang perdagangan,

agensi, perwakilan, jasa, transportasi, dan industri. Berdasarkan hasil

peramalan pada Tabel 4.14 menunjukkan pada bulan ke-1dan ke-2, bulan ke-5,

bulan ke-7 hinga ke-11, bulan ke-13 hingga ke-36, nilai return mengalami

penurunan untuk meminimalkan resiko, investor diharapkan tidak melakukan

investasi pada bulan tersebut. Saham CASS menunjukan rata – rata return

saham untuk tiga tahun berikutnya sebesar -1.30%. Hal ini menandakan

Page 134: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

117

potensi investasi saham sektor perdagangan, agensi, perwakilan, jasa,

transportasi, dan industri menurun hal ini menunjukan potensi pada saham

CASS bahwa investor banyak menjual sahamnya dikarenakan return saham

menurun sebesar -1.30%.

PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) adalah perseroan yang

bergerak dalam bidang jasa dan konsultasi pelayaran yang terintegrasi.

Berdasarkan hasil peramalan menunjukkan pada bulan ke-2, bulan ke-4, bulan

ke-7, bulan ke-12, bulan ke-17, bulan ke-22. Nilai return mengalami

penurunan untuk meminimalkan resiko, investor diharapkan melakukan

investasi pada bulan tersebut. saham NELY menunjukan rata – rata return

saham untuk tiga tahun berikutnya sebesar -2.69%. Hal ini menandakan

potensi investasi saham sektor jasa dan konsultasi pelayaran yang terintegrasi

menurun hal ini menunjukan potensi pada saham NELY bahwa investor

banyak menjual sahamnya dikarenakan return saham menurun sebesar -

2.69%.

PT. Trans Power Marine Tbk (TPMA) bergerak dalam bidang penyediaan

jasa pengiriman. Berdasarkan hasil peramalan menunjukkan pada bulan ke-1,

bulan ke-11 hingga ke-13. Nilai return mengalami penurunan untuk

meminimalkan resiko, investor diharapkan melakukan investasi pada bulan

tersebut. Hasil peramalan untuk tiga berikutnya perusahaan PT. Trans Power

Marine Tbk (TPMA) penurunan rata- rata return sebesar 1.18%. Hal ini

menandakan potensi investasi saham sektor penyediaan jasa pengiriman

menurun hal ini menunjukan potensi pada saham TPMA bahwa investor

Page 135: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

118

banyak menjual sahamnya dikarenakan return saham menurun sebesar -

1.18%.

PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) bergerak bidang pelayaran

(pengangkutan laut). Kegiatan usaha pada pelayaran dan pengangkutan laut

dalam negeri serta jasa penyewaan dan keagenan kapal. Berdasarkan hasil

peramalan nilai return mengalami penurunan pada setiap bulannya untuk 3

tahun kedepan. Hasil peramalan rata-rata return sebesar -2.16%. Hal ini

menandakan potensi investasi saham sektor penyediaan bidang pelayaran

(pengangkutan laut) menurun hal ini menunjukan potensi pada saham CANI

bahwa investor banyak menjual sahamnya dikarenakan return saham

menurun sebesar -2.16%.

PT. Indonesia Transport& Infrastruktur Tbk (IATA) bergerak dalam bidang

bisnis penerbangan komersial dan layanan tranportasi udara. Hasil peramalan

untuk tiga tahun berikutnya saham IATA hasil rata-rata return sebesar 0.00%.

mengindentifikasikan bahwa saham IATA tidak terlalu volatil yang berarti

bahwa saham memiliki risiko kecil sehingga returnnya kecil hal ini

menandakan potensi investasi saham sektor bisnis penerbangan komersial dan

layanan transportasi udara hal ini menunjukan bagi investor menghindari

risiko tinggi dapat memilih investasi saham IATA.

Page 136: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

119

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Tujuan dilakukan penelitian ini untuk memodelkan dan memperkirakan

volatilitas sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi. Melalui analisis empiris

berdasarkan model- model dapat menjelaskan karakteristik volatilitas. Pada objek

penelitian di sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi terdapat 11 perusahaan,

yaitu Mitra Internasional Resources Tbk (MIRA), Leyand International Tbk

(LAPD), Nusantara Infrastructure Tbk (META), Smartfren Telecom Tbk (FREN),

Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR), Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA),

Cardig Aero Services Tbk (CASS), Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY),

Trans Power Marine Tbk (TPMA), Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI),

Indonesia Transport & Infrastruktur Tbk (IATA).

Berdasarkan pengujian yang dilakukan peneliti menyimpulkan bahwa :

1. Pada model GARCH menunjukkan memiliki volatility clustering, yaitu

kondisi pergerakan data cenderung naik atau turun secara drastis dan tiba

tiba dalam suatu kondisi tertentu dan pada saham META (2,1), TPMA

(1,1), CANI (3,1) dipengaruhi error dan volatilitas periode sebelumnya,

saham CASS (2,0), NELY (2,0) dan IATA (1,0) dipengaruhi oleh

volatilitas periode sebelumnya. Saham MIRA (0,2), LAPD (0,1), SUPR

(0,1), GIAA (0,1) dan FREN (0,1) dipengaruhi oleh error. Pada model

Asimetris E-GARCH dan T-ARCH. Pada model T-ARCH menunjukkan

terdapat dua perusahaan yang memiliki efek asimetris, diantara

Page 137: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

120

perusahaan tersebut saham META (3,0) dan IATA (1,1) memiliki

leverage effect. Pada model E-GARCH menunjukkan hasil keseluruh

saham memiliki efek asimetris, lima diantara dari seluruh variabel yaitu

saham MIRA (4,5), LAPD (2,0), META (1,0), SUPR (3,0) dan IATA (1,1)

memiliki leverage effect. pergerakan sektor infrastruktur, utilitas dan

transportasi secara keseluruhan berita baik lebih besar dibandingkan berita

buruk.

2. Hasil peramalan berdasarkan model terbaik menunjukkan model GARCH

lebih unggul dibanding dengan model E-GARCH dan T-ARCH. hasil

peramalan untuk tiga tahun berikutnya dengan rata- rata return saham

FREN menunjukkan hasil peramalan return terbesar yaitu 1,55%

sedangkan saham NELY menunjukkan hasil peramalan terendah sebesar

-2.69%. Hal ini menunjukkan bahwa saham NELY mengalami penurunan

sebesar -2.69%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan keterbatasan-

keterbatasan yang diperoleh dalam penelitian ini maka peneliti memberikan

beberapa saran, diantarannya:

1. Menambahkan perbandingan dengan model lain untuk menentukan model

terbaik, seperti model IGARCH, PARCH, APARCH dan EGARCH-M.

menggunakkan data penelitian yang memiliki jangka waktu yang panjang

2. Hasil pengamatan ini, dapat digunakan oleh investor maupun analisis

Page 138: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

121

sekuritas sebagai referensi dalam menilai atau memprediksi volatilitas yang

ada pada sektor infrastruksur, utilitas dan transportasi.

Page 139: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

122

DAFTAR PUSTAKA

Alexandrou, G., Koulakiotis, A., & Dasilas, A. (2011). GARCH Modelling of

Banking Integration In the Eurozone. Research in International Business and

Finance, 25(1), 1–10. https://doi.org/10.1016/j.ribaf.2010.05.001

Aliyev, F., Ajayi, R., & Gasim, N. (2020). Modelling Asymmetric Market

Volatility with univariate GARCH models : Evidence from Nasdaq-100. The

Journal of Economic Asymmetries, 22(April), 167(e), 1-10.

https://doi.org/10.1016/j.jeca.2020.e00167

Annila, N., & Kristanti, F. T. (2015). Model Garch (Generalized Autoregressive

Conditional Heteroscedasticity) Untuk Prediksi Dan Akurasi Harga Saham

Masa Depan Garch (Generalized Autoregressive Conditional

Heteroscedasticity ) Model for Prediction and Precision of. E-Proceeding of

Management, 2(1), 255–266.

Ardia, D., Bluteau, K., Boudt, K., & Catania, L. (2018). Forecasting Risk with

Markov-switching GARCH models : A Large-scale Performance study. 34,

733–747. https://doi.org/10.1016/j.ijforecast.2018.05.004

Badan Pusat Statistik, (2020). Pertumbuhan Indonesia Triwulan IV-2020 No.

13/02/ThXXIV, diunduh pada 4 Maret 2021 https://www.bps.go.id

Badan Pusat Statistik, (2020). Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam

Negeri dan Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing , diunduh pada 4

Maret 2021 https://www.bps.go.id

Birău, R., Trivedi, J., & Antonescu, M. (2015). Modeling S&P Bombay Stock

Exchange BANKEX Index Volatility Patterns Using GARCH Model.

Procedia Economics and Finance, 32(15), 520–525.

https://doi.org/10.1016/s2212-5671(15)01427-6

Bodie, Z., Kane, A., & Markus, A. J. (2014). Manajemen Portofolio dan

Investasi. Salemba Empat dan Mc Graw Hill.

Chuang, W. I., Liu, H. H., & Susmel, R. (2012). The Bivariate GARCH Approach

to Investigating the Relation Between Stock Returns, Trading Volume, and

Return Volatility. Global Finance Journal, 23(1), 1–15.

https://doi.org/10.1016/j.gfj.2012.01.001

Ekananda, M. (2016). Analisis Ekonometrika Time Series. Mitra Wacana Media.

Fang, T., Lee, T., & Su, Z. (2020). Predicting The Long-term Stock Market

Volatility : A GARCH-MIDAS Model With Variable Selection. Journal of

Empirical Finance, 58(May), 36–49.

https://doi.org/10.1016/j.jempfin.2020.05.007

Firdaus, M. (2020). Aplikasi Ekonometrika dengan e-views, stata, dan r (Elviana

(ed.)). Bogor: pt penerbit IPB Press.

Page 140: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

123

Hadi, N. (2013). Pasar Modal. GRAHA ILMU.

Halim, A. (2015). Analisis Investasi di aset keuangan. Jakarta: Mitra Wacana

Media.

Herwartz, H. (2017). Stock Return Prediction Under GARCH — An Empirical

Assessment. International Journal of Forecasting, 33(3), 569–580.

https://doi.org/10.1016/j.ijforecast.2017.01.002

Humaini, H., Safri, M.,& Umiyati, E.(2017). Analisis Penanaman Modal dalam

Negeri dan Penanaman Modal Asing dan Pengaruhnya Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi. e-journal Perspektif Ekonomi dan

Pembangunan Daerah Vol.6. No 2, ISSN 2303-1255

Kyriazis, N. A., Daskalou, K., Arampatzis, M., Prassa, P., & Papaioannou, E.

(2019). Heliyon Estimating the volatility of cryptocurrencies during bearish

markets by employing GARCH models. 5(June).

https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2019.e02239

Kochling. G., Schmidtke. P & Posch P.N (2019).Volatility Forecasting

Accuracyfor Bitcoin. Economics Letters

https://doi.org/10.1016/j.econlet.2019.108836.

Lin, Z. (2018). Modelling and Forecasting The Stock Market Volatility of SSE

Composite Index Using GARCH models. Future Generation Computer

Systems, 79, 960–972. https://doi.org/10.1016/j.future.2017.08.033

Martalena, & Malinda, M. (2011). Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: ANDI.

Martha, S., & Kusnandar, D. (2020). Pemodelan dan Peramalan Volatilitas Saham

Menggunakan Model Integrated Generalized Autoregressive Conditional

Heteroscedasticity. buletin ilmiah Math Stat dan Terapan (bimaster) Volume

09(1), 145–152.

Ningshi, S. R., Sumarjaya, I. W., & Sari, K. (2019). Peramalan Volatilitas Saham

Menggunakan Model Exponential Garch Dan Threshold Garch. E-Jurnal

Matematika, 8(4), 309. https://doi.org/10.24843/mtk.2019.v08.i04.p270

Naeem, M., Tiwari, AK., Musbashra, S.,& Shahbaz, M., (2019). Modelling

Volatility of Precious Metals Markets by Using Regime Switching GARCH

Models. Resources Policy (64)101497..

https://doi.org/10.1016/jresourcpol.2019.101497

Prasad, M., Bakry, W., & Varua, M. E. (2020). Examination of Information

Release on Return Volatility: A Market and Sectoral Analysis. Heliyon, 6(5),

e03885. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2020.e03885

Radoni, A., & Ali, H. (2014). Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Raneo, A. P., & Muthia, F. (2019). Penerapan Model GARCH Dalam Peramalan

Volatilitas di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Bisnis

Page 141: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

124

Sriwijaya, 16(3), 194–202. https://doi.org/10.29259/jmbs.v16i3.7462

Sari, L. K., Achsani, N. A., & Sartono, B. (2017). Pemodelan Volatilitas Return

Saham: Studi Kasus Pasar Saham Asia. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan

Indonesia, 18(1), 35–52. https://doi.org/10.21002/jepi.v18i1.717

Sarwar, S., Tiwari, A. K., & Tingqiu, C. (2020). Analyzing Volatility Spillovers

Between Oil Market and Asian Stock Markets. Resources Policy, 66(June

2019), 101608. https://doi.org/10.1016/j.resourpol.2020.101608

Schwab, K. (2019). The Global Competitiveness Report. World Economic Forum.

ISBN- 13: 978-2940631-02-5 di unduh pada 4 maret 2021, dari https://www.

weforum.org

Sekaran, U., & bougie, roger. (2017). metode penelitian bisnis. salemba empat.

Sharma, P. (2015). Forecasting Stock Market Volatility Using Realized GARCH

model: International Evidence. Quarterly Review of Economics and Finance.

https://doi.org/10.1016/j.qref.2015.07.005

Siamat, D. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan

Perbankan. Jakarta:lembaga penerbit fakultas ekonomi Universitas

Indonesia.

Tahir, M., Audu, B., & Musa, M. (2016). Volatility Forecasting With The

Wavelet Transformation Algorithm GARCH model : Evidence From African

Stock Markets. The Journal of Finance and Data Science, 2(2), 125–135.

https://doi.org/10.1016/j.jfds.2016.09.002

Tahir, M., Audu, B., & Musa, M. (2017).Models : Evidence From African Stock

Markets. The Journal of Finance and Data Science, 2(4), 254–264.

https://doi.org/10.1016/j.jfds.2017.03.001

Thampanya, N., Wu, J., Nasir, M. A., & Liu, J. (2020). Fundamental and

Behavioural Determinants of Stock Return Volatility in ASEAN-5 Countries.

Journal of International Financial Markets, Institutions and Money, 65,

101193. https://doi.org/10.1016/j.intfin.2020.101193

Vo. X.V & Tran. T.T.A (2018). Modelling Volatility Spillover from the US

Equity Market to ASEAN Stock Markets. pacific- Basin Finance

Journal.(S0927-538X(19)30163-51. https://doi.org/10.1016/j.pacfin

.2019.101246.

Wang, L., Ma, F., Liu, J., & Yang, L. (2020). Forecasting Stock Price Volatility:

New Evidence From The GARCH-MIDAS model. International Journal of

Forecasting, 36(2), 684–694. https://doi.org/10.1016/j.ijforecast.2019.08.005

Wijaya, T. (2013). Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis teori dan praktis.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yahoo finance. (2013). Harga Saham Sektor Infrastruktur, Utilitas dan

Transportasi. diakses pada 1 November 2020. www.yahoofinance.com

Page 142: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

129

LAMPIRAN

Lampiran 1:Sampel Data Penelitian

Data return variabel penelitian

date

MIRA LAPD META FREN SUPR

close open

LN

return close open

LN

return close open

LN

return close open

LN

return close open

LN

return

1/1/2014 57 58 -1 103 113 -10 259.898 251.992 7.906006 53.7894 53.7894 0.0 6303 7842.67

-0.2

2/1/2014 56 55 1 90 102 -12 251.992 259.898 -7.90601 70.723 52.7933 0.3 6254.89 6303 0.0

3/1/2014 55 56 -1 83 89 -6 237.169 250.016 -12.847 61.7582 73.7113 -0.2 8155.41 6254.89 0.3

4/1/2014 51 55 -4 92 83 9 232.228 237.169 -4.94101 59.766 59.766 0.0 8011.07 8155.41 0.0

5/1/2014 50 51 -1 112 92 20 217.405 232.228 -14.823 58.7699 59.766 0.0 8035.13 8011.07 0.0

6/1/2014 50 50 0 67 110 -43 211.476 217.405 -5.929 54.7855 57.7738 -0.1 7938.9 7987.01 0.0

7/1/2014 50 50 0 61 60 1 205.547 212.464 -6.91701 54.7855 53.7894 0.0 7938.9 7938.9 0.0

8/1/2014 51 50 1 57 61 -4 203.57 205.547 -1.97699 68.7309 54.7855 0.2 7938.9 7938.9 0.0

9/1/2014 50 50 0 60 58 2 193.688 201.594 -7.90599 66.7386 67.7347 0.0 7938.9 7938.9 0.0

######## 50 50 0 50 59 -9 193.688 192.7 0.988007 66.7386 66.7386 0.0 9141.76 9237.99 0.0

######## 51 50 1 51 50 1 199.617 195.665 3.952011 98.6138 65.7426 0.4 7890.78 9141.76 -0.1

######## 50 51 -1 50 51 -1 198.629 200.606 -1.977 90.645 99.6099 -0.1 8000 7890.78 0.0

Page 143: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

126

1/1/2015 50 50 0 50 50 0 187.759 198.629 -10.87 82.6762 90.645 -0.1 7300 8000 -0.1

2/1/2015 50 50 0 50 50 0 191.712 187.759 3.953003 78.6918 84.6684 -0.1 8950 7300 0.2

3/1/2015 50 50 0 50 50 0 186.771 191.712 -4.94101 64.7465 77.6957 -0.2 8825 9000 0.0

4/1/2015 50 50 0 50 50 0 173.924 187.759 -13.835 71.7191 65.7426 0.1 11000 8825 0.2

5/1/2015 50 50 0 50 50 0 200.606 173.924 26.68201 70.723 71.7191 0.0 10000 11000 -0.1

6/1/2015 50 50 0 50 50 0 197.641 198.629 -0.98799 60.7621 70.723 -0.2 10000 10000 0.0

7/1/2015 50 50 0 50 50 0 173.924 215.429 -41.505 52.7933 61.7582 -0.2 9700 10000 0.0

8/1/2015 50 50 0 50 50 0 165 173.924 -8.924 51 53.7894 -0.1 6700 8400 -0.2

9/1/2015 50 50 0 50 50 0 141.313 157.125 -15.812 50.8011 49.805 0.0 8100 6700 0.2

######## 50 50 0 50 50 0 117.596 142.301 -24.705 49.805 49.805 0.0 8400 8150 0.0

######## 50 50 0 50 50 0 77.08 114.632 -37.552 49.805 49.805 0.0 8200 8400 0.0

######## 50 50 0 50 50 0 73.1272 78.0682 -4.941 50.8011 49.805 0.0 8400 8200 0.0

1/1/2016 50 50 0 50 50 0 81.0328 73.1272 7.905602 49.805 50.8011 0.0 8600 8400 0.0

2/1/2016 50 50 0 50 50 0 104.75 83.0092 21.7408 49.805 49.805 0.0 8600 8600 0.0

3/1/2016 50 50 0 50 50 0 122.537 103.762 18.775 78.6918 49.805 0.5 8200 8600 0.0

4/1/2016 50 50 0 50 50 0 114.632 122.537 -7.905 71.7191 74.7074 0.0 7800 8200 -0.1

5/1/2016 50 50 0 50 50 0 110.679 114.632 -3.953 72.7152 71.7191 0.0 7800 7800 0.0

Page 144: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

127

6/1/2016 50 50 0 50 50 0 116.608 110.679 5.929001 68.7309 73.7113 -0.1 8000 7800 0.0

7/1/2016 50 50 0 50 50 0 124.514 117.596 6.917999 73.7113 69.727 0.1 8000 8000 0.0

8/1/2016 50 50 0 50 50 0 126.49 124.514 1.975998 64.7465 73.7113 -0.1 8000 8000 0.0

9/1/2016 50 50 0 50 50 0 124.514 126.49 -1.976 58.7699 64.7465 -0.1 7500 8000 -0.1

######## 50 50 0 50 50 0 131.431 123.526 7.904999 57.7738 58.7699 0.0 7000 7500 -0.1

######## 50 50 0 50 50 0 129.455 131.431 -1.976 56.7777 57.7738 0.0 7000 7000 0.0

######## 50 50 0 50 50 0 129.455 129.455 0 57 56.7777 0.0 7000 7000 0.0

1/1/2017 50 50 0 50 50 0 128.467 129.455 -0.98801 60.7621 52.7933 0.1 6500 7000 -0.1

2/1/2017 50 50 0 50 50 0 127.478 128.467 -0.989 49.805 60.7621 -0.2 6500 6500 0.0

3/1/2017 50 50 0 50 50 0 129.455 126.49 2.965004 53.7894 49.805 0.1 6500 6500 0.0

4/1/2017 50 50 0 50 50 0 130.443 130.443 0 51.7972 53.7894 0.0 6500 6500 0.0

5/1/2017 50 50 0 50 50 0 133.408 130.443 2.965012 49.805 51.7972 0.0 6500 6500 0.0

6/1/2017 50 50 0 50 50 0 133.408 133.408 0 49.805 49.805 0.0 6500 6500 0.0

7/1/2017 50 50 0 50 50 0 133.408 133.408 0 49.805 49.805 0.0 6500 6500 0.0

8/1/2017 50 50 0 50 50 0 133.408 133.408 0 49.805 49.805 0.0 6500 6500 0.0

9/1/2017 50 50 0 50 50 0 142.301 133.408 8.89299 49.805 49.805 0.0 6500 6500 0.0

######## 50 50 0 50 50 0 187.759 143.29 44.46901 49.805 49.805 0.0 6500 6500 0.0

Page 145: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

128

######## 50 50 0 50 50 0 211.476 186.771 24.705 49.805 49.805 0.0 6500 6500 0.0

######## 50 50 0 50 50 0 213.452 211.476 1.975998 49.805 49.805 0.0 6800 6500 0.0

1/1/2018 50 50 0 50 50 0 223.334 213.452 9.882004 49.805 49.805 0.0 6800 6800 0.0

2/1/2018 50 50 0 50 50 0 209.499 225.311 -15.812 49.805 49.805 0.0 6800 6800 0.0

3/1/2018 50 50 0 50 50 0 201.594 209.499 -7.905 49.805 49.805 0.0 6800 6800 0.0

4/1/2018 50 50 0 50 50 0 193.688 201.594 -7.90599 57.7738 49.805 0.1 6800 6800 0.0

5/1/2018 50 50 0 50 50 0 192.7 193.688 -0.98801 98.6138 57.7738 0.5 6800 6800 0.0

6/1/2018 50 50 0 50 50 0 196.653 192.7 3.953003 75.7035 98.6138 -0.3 6800 6800 0.0

7/1/2018 50 50 0 50 50 0 203.57 197.641 5.929001 162.364 75.7035 0.8 6800 6800 0.0

8/1/2018 50 50 0 50 50 0 213.452 203.57 9.881989 116.544 165.352 -0.3 6800 6800 0.0

9/1/2018 50 50 0 50 50 0 243.098 217.405 25.69301 112.559 115.548 0.0 6800 6800 0.0

######## 50 50 0 50 50 0 239.146 243.098 -3.95201 100.606 111.563 -0.1 6800 6800 0.0

######## 50 50 0 50 50 0 241.122 237.169 3.952988 81 100.606 -0.2 6800 6800 0.0

######## 50 50 0 50 50 0 206 237.169 -31.169 78 81 0.0 6800 6800 0.0

1/1/2019 50 50 0 50 50 0 216 206 10 147 78 0.6 6800 6800 0.0

2/1/2019 50 50 0 50 50 0 216 214 2 284 147 0.7 6800 6800 0.0

3/1/2019 50 50 0 50 50 0 202 210 -8 312 284 0.1 6800 6800 0.0

Page 146: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

129

4/1/2019 50 50 0 50 50 0 198 202 -4 312 316 0.0 6800 6800 0.0

5/1/2019 50 50 0 50 50 0 198 198 0 284 312 -0.1 6800 6800 0.0

6/1/2019 50 50 0 50 50 0 195 198 -3 320 284 0.1 6800 6800 0.0

7/1/2019 50 50 0 50 50 0 190 190 0 173 324 -0.6 6800 6800 0.0

8/1/2019 50 50 0 50 50 0 188 190 -2 134 173 -0.3 5150 6800 -0.3

9/1/2019 50 50 0 50 50 0 195 188 7 170 134 0.2 4400 5150 -0.2

######## 50 50 0 50 50 0 192 193 -1 149 172 -0.1 3170 4280 -0.3

######## 50 50 0 50 50 0 191 189 2 125 149 -0.2 2110 3120 -0.4

######## 50 50 0 50 50 0 220 188 32 138 125 0.1 3280 2110 0.4

1/1/2020 50 50 0 50 50 0 180 220 -40 103 138 -0.3 4000 3280 0.2

2/1/2020 50 50 0 50 50 0 136 185 -49 94 103 -0.1 4000 4000 0.0

date

GIAA CASS NELY TPMA CANI IATA

Close open

LN

return close open

LN

return close open

LN

return close open

LN

return close open

LN

return

clo

se

ope

n

LN

retur

n

1/1/2014 479.08 495.942

0.0 830 820

0.0 158 175

-0.1 314 310

0.0 242 250

0.0 242 250

-0.03

Page 147: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

130

2/1/2014 476.105 480.072 0.0 950 830 0.1 165 153 0.1 304 314 0.0 247 241 0.0 247 241 0.02

3/1/2014 492.967 476.105 0.0 930 980 -0.1 165 165 0.0 280 300 -0.1 269 247 0.1 269 247 0.09

4/1/2014 461 492.967 -0.1 945 965 0.0 168 165 0.0 300 294 0.0 259 265 0.0 259 265 -0.02

5/1/2014 438 461 -0.1 970 945 0.0 166 168 0.0 237 300 -0.2 255 259 0.0 255 259 -0.02

6/1/2014 422 441 0.0 945 960 0.0 155 166 -0.1 249 237 0.0 260 255 0.0 260 255 0.02

7/1/2014 437 421 0.0 1070 965 0.1 150 150 0.0 368 298 0.2 256 260 0.0 256 260 -0.02

8/1/2014 433 437 0.0 1095 1070 0.0 162 150 0.1 390 368 0.1 254 256 0.0 254 256 -0.01

9/1/2014 415 433 0.0 1200 1095 0.1 157 162 0.0 370 390 -0.1 254 254 0.0 254 254 0.00

######## 530 426 0.2 1200 1200 0.0 157 144 0.1 360 370 0.0 254 251 0.0 254 251 0.01

######## 490 525 -0.1 1210 1200 0.0 149 157 -0.1 475 360 0.3 254 254 0.0 254 254 0.00

######## 555 490 0.1 1250 1200 0.0 163 141 0.1 434 490 -0.1 265 254 0.0 265 254 0.04

1/1/2015 595 555 0.1 1200 1250 0.0 163 163 0.0 448 434 0.0 264 265 0.0 264 265 0.00

2/1/2015 525 590 -0.1 1205 1200 0.0 163 163 0.0 365 447 -0.2 264 264 0.0 264 264 0.00

3/1/2015 492 525 -0.1 1250 1200 0.0 163 163 0.0 370 370 0.0 264 264 0.0 264 264 0.00

4/1/2015 595 490 0.2 1210 1240 0.0 121 163 -0.3 377 400 -0.1 264 264 0.0 264 264 0.00

5/1/2015 469 595 -0.2 1210 1210 0.0 150 121 0.2 349 377 -0.1 264 264 0.0 264 264 0.00

6/1/2015 445 475 -0.1 1250 1200 0.0 128 150 -0.2 325 349 -0.1 264 264 0.0 264 264 0.00

Page 148: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

131

7/1/2015 437 446 0.0 1200 1250 0.0 128 128 0.0 310 325 0.0 264 264 0.0 264 264 0.00

8/1/2015 326 436 -0.3 1195 1200 0.0 140 128 0.1 230 310 -0.3 264 264 0.0 264 264 0.00

9/1/2015 309 327 -0.1 1195 1200 0.0 140 140 0.0 257 230 0.1 264 264 0.0 264 264 0.00

######## 320 318 0.0 1200 1195 0.0 138 140 0.0 220 257 -0.2 264 264 0.0 264 264 0.00

######## 300 320 -0.1 1200 1200 0.0 138 138 0.0 241 220 0.1 264 264 0.0 264 264 0.00

######## 309 300 0.0 1130 1200 -0.1 138 138 0.0 238 241 0.0 264 264 0.0 264 264 0.00

1/1/2016 395 309 0.2 1060 1130 -0.1 125 138 -0.1 201 238 -0.2 264 264 0.0 264 264 0.00

2/1/2016 408 393 0.0 1245 1060 0.2 125 125 0.0 200 201 0.0 264 264 0.0 264 264 0.00

3/1/2016 440 408 0.1 1130 1245 -0.1 119 125 0.0 223 200 0.1 263 264 0.0 263 264 0.00

4/1/2016 494 436 0.1 1100 1130 0.0 153 119 0.3 220 201 0.1 263 263 0.0 263 263 0.00

5/1/2016 454 443 0.0 1000 1065 -0.1 113 153 -0.3 170 218 -0.2 263 263 0.0 263 263 0.00

6/1/2016 472 496 0.0 975 1000 0.0 113 113 0.0 151 170 -0.1 263 263 0.0 263 263 0.00

7/1/2016 480 464 0.0 1000 975 0.0 105 113 -0.1 178 151 0.2 263 263 0.0 263 263 0.00

8/1/2016 450 480 -0.1 970 1000 0.0 96 105 -0.1 115 178 -0.4 326 263 0.2 326 263 0.21

9/1/2016 428 450 -0.1 930 970 0.0 86 96 -0.1 145 115 0.2 350 326 0.1 350 326 0.07

######## 376 428 -0.1 930 930 0.0 95 86 0.1 228 145 0.5 695 350 0.7 695 350 0.69

######## 382 376 0.0 960 930 0.0 86 95 -0.1 316 228 0.3 1270 695 0.6

127

0 695 0.60

Page 149: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

132

######## 338 382 -0.1 945 960 0.0 81 86 -0.1 316 316 0.0 1740 1270 0.3

174

0

127

0 0.31

1/1/2017 338 338 0.0 800 945 -0.2 91 76 0.2 300 316 -0.1 690 1740 -0.9 690

174

0 -0.92

2/1/2017 342 338 0.0 710 800 -0.1 89 91 0.0 312 300 0.0 585 690 -0.2 585 690 -0.17

3/1/2017 342 342 0.0 790 700 0.1 87 90 0.0 290 312 -0.1 500 590 -0.2 500 590 -0.17

4/1/2017 368 346 0.1 900 820 0.1 86 91 -0.1 240 290 -0.2 492 450 0.1 492 450 0.09

5/1/2017 368 368 0.0 800 900 -0.1 96 86 0.1 216 240 -0.1 402 492 -0.2 402 492 -0.20

6/1/2017 348 368 -0.1 755 800 -0.1 113 96 0.2 216 216 0.0 535 402 0.3 535 402 0.29

7/1/2017 346 348 0.0 740 755 0.0 167 113 0.4 184 216 -0.2 478 530 -0.1 478 530 -0.10

8/1/2017 326 348 -0.1 700 715 0.0 127 171 -0.3 175 184 -0.1 360 486 -0.3 360 486 -0.30

9/1/2017 334 326 0.0 700 700 0.0 122 127 0.0 170 175 0.0 354 360 0.0 354 360 -0.02

######## 366 334 0.1 700 695 0.0 128 122 0.0 175 168 0.0 322 352 -0.1 322 352 -0.09

######## 310 366 -0.2 840 740 0.1 126 123 0.0 175 174 0.0 318 322 0.0 318 322 -0.01

######## 300 310 0.0 900 840 0.1 114 126 -0.1 165 175 -0.1 268 316 -0.2 268 316 -0.16

1/1/2018 314 300 0.0 730 900 -0.2 120 114 0.1 190 165 0.1 272 268 0.0 272 268 0.01

2/1/2018 312 314 0.0 700 725 0.0 135 120 0.1 212 180 0.2 270 272 0.0 270 272 -0.01

3/1/2018 294 312 -0.1 695 700 0.0 139 130 0.1 226 220 0.0 268 268 0.0 268 268 0.00

Page 150: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

133

4/1/2018 286 296 0.0 710 690 0.0 124 142 -0.1 234 226 0.0 250 268 -0.1 250 268 -0.07

5/1/2018 254 286 -0.1 700 710 0.0 142 124 0.1 220 234 -0.1 222 250 -0.1 222 250 -0.12

6/1/2018 242 254 0.0 750 700 0.1 121 142 -0.2 191 220 -0.1 230 222 0.0 230 222 0.04

7/1/2018 228 242 -0.1 700 750 -0.1 126 121 0.0 300 180 0.5 218 214 0.0 218 214 0.02

8/1/2018 218 230 -0.1 715 700 0.0 134 126 0.1 254 370 -0.4 186 224 -0.2 186 224 -0.19

9/1/2018 206 218 -0.1 720 710 0.0 129 134 0.0 240 254 -0.1 171 186 -0.1 171 186 -0.08

######## 202 206 0.0 690 720 0.0 116 129 -0.1 234 246 -0.1 160 179 -0.1 160 179 -0.11

######## 222 202 0.1 705 690 0.0 120 118 0.0 236 224 0.1 162 162 0.0 162 162 0.00

######## 298 222 0.3 700 700 0.0 133 120 0.1 248 236 0.0 264 162 0.5 264 162 0.49

1/1/2019 454 298 0.4 690 700 0.0 136 133 0.0 246 248 0.0 189 264 -0.3 189 264 -0.33

2/1/2019 545 454 0.2 690 695 0.0 142 138 0.0 264 246 0.1 192 228 -0.2 192 228 -0.17

3/1/2019 476 555 -0.2 685 685 0.0 150 140 0.1 274 262 0.0 180 192 -0.1 180 192 -0.06

4/1/2019 466 474 0.0 700 680 0.0 161 155 0.0 276 272 0.0 167 180 -0.1 167 180 -0.07

5/1/2019 432 466 -0.1 730 700 0.0 162 161 0.0 308 276 0.1 157 167 -0.1 157 167 -0.06

6/1/2019 366 432 -0.2 730 730 0.0 149 162 -0.1 294 308 0.0 157 157 0.0 157 157 0.00

7/1/2019 400 366 0.1 670 730 -0.1 155 149 0.0 288 290 0.0 158 167 -0.1 158 167 -0.06

8/1/2019 488 400 0.2 630 660 0.0 153 155 0.0 282 280 0.0 161 152 0.1 161 152 0.06

Page 151: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

134

9/1/2019 510 488 0.0 645 650 0.0 152 153 0.0 284 282 0.0 210 216 0.0 210 216 -0.03

######## 590 510 0.1 615 645 0.0 149 152 0.0 290 284 0.0 157 230 -0.4 157 230 -0.38

######## 496 590 -0.2 620 625 0.0 135 149 -0.1 240 288 -0.2 147 150 0.0 147 150 -0.02

######## 498 496 0.0 620 600 0.0 141 145 0.0 254 240 0.1 162 147 0.1 162 147 0.10

1/1/2020 404 498 -0.2 555 620 -0.1 134 141 -0.1 286 254 0.1 159 162 0.0 159 162 -0.02

2/1/2020 250 396 -0.5 570 555 0.0 130 133 0.0 294 284 0.0 172 159 0.1 172 159 0.08

Page 152: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

139

Lampiran 2: Output Eviews

Analisis Deskriptif

0

10

20

30

40

50

60

70

-0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02

Series: MIRASample 1 74Observations 74

Mean -0.001201Median 0.000000Maximum 0.020000Minimum -0.072727Std. Dev. 0.010269Skewness -4.593844Kurtosis 33.82923

Jarque-Bera 3190.802Probability 0.000000

0

10

20

30

40

50

60

70

-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2

Series: LAPDSample 1 74Observations 74

Mean -0.006827Median 0.000000Maximum 0.217391Minimum -0.390909Std. Dev. 0.060184Skewness -3.110278Kurtosis 26.61003

Jarque-Bera 1838.063Probability 0.000000

Page 153: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

136

0

4

8

12

16

20

-0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3

Series: METASample 1 74Observations 74

Mean -0.003220Median -0.005038Maximum 0.310343Minimum -0.327587Std. Dev. 0.095772Skewness -0.036932Kurtosis 6.180918

Jarque-Bera 31.21473Probability 0.000000

0

5

10

15

20

25

30

-0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2

Series: FRENSample 1 74Observations 74

Mean 0.035125Median 0.000000Maximum 1.144736Minimum -0.466049Std. Dev. 0.263885Skewness 2.263039Kurtosis 9.001687

Jarque-Bera 174.2257Probability 0.000000

Page 154: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

137

0

10

20

30

40

50

-0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

Series: SUPRSample 1 74Observations 74

Mean -0.002289Median 0.000000Maximum 0.554502Minimum -0.323718Std. Dev. 0.116738Skewness 1.404596Kurtosis 10.33247

Jarque-Bera 190.1080Probability 0.000000

0

4

8

12

16

20

-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5

Series: GIAASample 1 74Observations 74

Mean -0.001365Median -0.018148Maximum 0.523490Minimum -0.368687Std. Dev. 0.132035Skewness 0.956972Kurtosis 6.203961

Jarque-Bera 42.94635Probability 0.000000

0

4

8

12

16

20

-0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15

Series: CASSSample 1 74Observations 74

Mean -0.003239Median -0.002083Maximum 0.174528Minimum -0.188889Std. Dev. 0.063036Skewness 0.140570Kurtosis 4.267300

Jarque-Bera 5.195689Probability 0.074434

Page 155: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

138

0

4

8

12

16

20

-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5

Series: NELYSample 1 74Observations 74

Mean 0.004029Median 0.000000Maximum 0.477876Minimum -0.261438Std. Dev. 0.114741Skewness 0.867556Kurtosis 6.449196

Jarque-Bera 45.96499Probability 0.000000

0

4

8

12

16

20

-0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

Series: TPMASample 1 74Observations 74

Mean 0.008124Median 0.000000Maximum 0.666667Minimum -0.353933Std. Dev. 0.164581Skewness 1.342676Kurtosis 7.062515

Jarque-Bera 73.12170Probability 0.000000

Page 156: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

139

0

5

10

15

20

25

30

35

-0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Series: CANISample 1 74Observations 74

Mean 0.008364Median 0.000000Maximum 0.985714Minimum -0.603448Std. Dev. 0.210663Skewness 2.173354Kurtosis 12.07090

Jarque-Bera 311.9564Probability 0.000000

0

10

20

30

40

50

-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4

Series: IATASample 1 74Observations 74

Mean -0.005934Median 0.000000Maximum 0.424242Minimum -0.197531Std. Dev. 0.076569Skewness 2.561701Kurtosis 16.55971

Jarque-Bera 647.8545Probability 0.000000

Lampiran 3: Output Uji Stasioneritas

Null Hypothesis: LAPD has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

Null Hypothesis: MIRA has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.902173 0.0000

Test critical values: 1% level -3.522887

5% level -2.901779

10% level -2.588280

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 157: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

140

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -11.06883 0.0001

Test critical values: 1% level -3.522887

5% level -2.901779

10% level -2.588280

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: META has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.959047 0.0001

Test critical values: 1% level -3.522887

5% level -2.901779

10% level -2.588280

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: FREN has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.817454 0.0000

Test critical values: 1% level -3.522887

5% level -2.901779

10% level -2.588280

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: SUPR has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.267719 0.0000

Test critical values: 1% level -3.522887

5% level -2.901779

10% level -2.588280

Page 158: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

141

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: GIAA has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.617598 0.0000

Test critical values: 1% level -3.522887

5% level -2.901779

10% level -2.588280

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: NELY has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -11.69332 0.0001

Test critical values: 1% level -3.522887

5% level -2.901779

10% level -2.588280

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: CASS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.340664 0.0000

Test critical values: 1% level -3.524233

5% level -2.902358

10% level -2.588587

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: TPMA has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

Page 159: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

142

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.372393 0.0000

Test critical values: 1% level -3.522887

5% level -2.901779

10% level -2.588280

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: CANI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.248780 0.0000

Test critical values: 1% level -3.522887

5% level -2.901779

10% level -2.588280

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: IATA has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.33439 0.0001

Test critical values: 1% level -3.522887

5% level -2.901779

10% level -2.588280

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran 4: Output Model ARIMA

Dependent Variable: MIRA

Method: Least Squares

Date: 12/27/20 Time: 14:01

Sample (adjusted): 4 74

Included observations: 71 after adjustments

Convergence achieved after 10 iterations

MA Backcast: -1 3

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Page 160: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

143

C -7.54E-07 6.95E-05 -0.010840 0.9914

AR(3) 0.203623 0.073720 2.762108 0.0074

MA(5) -0.995066 0.004791 -207.7097 0.0000

R-squared 0.903479 Mean dependent var -0.001063

Adjusted R-squared 0.900640 S.D. dependent var 0.010135

S.E. of regression 0.003195 Akaike info criterion -8.613397

Sum squared resid 0.000694 Schwarz criterion -8.517791

Log likelihood 308.7756 Hannan-Quinn criter. -8.575377

F-statistic 318.2535 Durbin-Watson stat 2.751886

Prob(F-statistic) 0.000000

Inverted AR Roots .59 -.29-.51i -.29+.51i

Inverted MA Roots 1.00 .31+.95i .31-.95i -.81-.59i

-.81+.59i

Dependent Variable: LAPD

Method: Least Squares

Date: 12/27/20 Time: 14:48

Sample (adjusted): 5 74

Included observations: 70 after adjustments

Convergence achieved after 9 iterations

MA Backcast: 2 4

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.82E-05 0.000164 0.110658 0.9122

AR(4) 0.267782 0.021587 12.40475 0.0000

MA(3) -0.997579 0.002242 -444.8536 0.0000

R-squared 0.972237 Mean dependent var -0.006885

Adjusted R-squared 0.971408 S.D. dependent var 0.067608

S.E. of regression 0.011432 Akaike info criterion -6.062914

Sum squared resid 0.008756 Schwarz criterion -5.966550

Log likelihood 215.2020 Hannan-Quinn criter. -6.024637

F-statistic 1173.133 Durbin-Watson stat 2.082034

Prob(F-statistic) 0.000000

Inverted AR Roots .72 .00-.72i -.00+.72i -.72

Inverted MA Roots 1.00 -.50-.87i -.50+.87i

Dependent Variable: META

Method: Least Squares

Date: 12/27/20 Time: 15:30

Sample (adjusted): 2 74

Included observations: 73 after adjustments

Convergence achieved after 3 iterations

Page 161: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

144

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.011836 0.018674 -0.633815 0.5282

AR(1) 0.421387 0.116678 3.611524 0.0006

R-squared 0.155195 Mean dependent var -0.008458

Adjusted R-squared 0.143297 S.D. dependent var 0.099368

S.E. of regression 0.091973 Akaike info criterion -1.907623

Sum squared resid 0.600595 Schwarz criterion -1.844870

Log likelihood 71.62823 Hannan-Quinn criter. -1.882615

F-statistic 13.04310 Durbin-Watson stat 1.745088

Prob(F-statistic) 0.000564

Inverted AR Roots .42

Dependent Variable: FREN

Method: Least Squares

Date: 12/27/20 Time: 15:58

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 9 iterations

MA Backcast: 1 5

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.015589 0.014970 1.041321 0.3015

AR(5) 0.568935 0.102030 5.576163 0.0000

MA(5) -0.911346 0.032482 -28.05681 0.0000

R-squared 0.152144 Mean dependent var 0.008260

Adjusted R-squared 0.126452 S.D. dependent var 0.221101

S.E. of regression 0.206649 Akaike info criterion -0.273082

Sum squared resid 2.818461 Schwarz criterion -0.175947

Log likelihood 12.42132 Hannan-Quinn criter. -0.234545

F-statistic 5.921724 Durbin-Watson stat 2.087047

Prob(F-statistic) 0.004311

Inverted AR Roots .89 .28+.85i .28-.85i -.72-.53i

-.72+.53i

Inverted MA Roots .98 .30+.93i .30-.93i -.79-.58i

-.79+.58i

Dependent Variable: SUPR

Method: Least Squares

Date: 12/27/20 Time: 17:50

Sample (adjusted): 5 74

Page 162: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

145

Included observations: 70 after adjustments

Convergence achieved after 9 iterations

MA Backcast: 1 4

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.009055 0.003620 -2.501747 0.0148

AR(4) 0.295463 0.138165 2.138474 0.0361

MA(4) -0.896660 0.022248 -40.30305 0.0000

R-squared 0.232818 Mean dependent var -0.009491

Adjusted R-squared 0.209917 S.D. dependent var 0.108702

S.E. of regression 0.096622 Akaike info criterion -1.794119

Sum squared resid 0.625493 Schwarz criterion -1.697755

Log likelihood 65.79417 Hannan-Quinn criter. -1.755842

F-statistic 10.16627 Durbin-Watson stat 1.939688

Prob(F-statistic) 0.000139

Inverted AR Roots .74 -.00+.74i -.00-.74i -.74

Inverted MA Roots .97 -.00+.97i -.00-.97i -.97

Dependent Variable: GIAA

Method: Least Squares

Date: 12/27/20 Time: 18:57

Sample: 1 74

Included observations: 74

Convergence achieved after 7 iterations

MA Backcast: -4 0

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.006405 0.007395 -0.866150 0.3893

MA(5) -0.514638 0.116598 -4.413776 0.0000

R-squared 0.148391 Mean dependent var -0.009665

Adjusted R-squared 0.136563 S.D. dependent var 0.129163

S.E. of regression 0.120020 Akaike info criterion -1.375658

Sum squared resid 1.037150 Schwarz criterion -1.313386

Log likelihood 52.89933 Hannan-Quinn criter. -1.350816

F-statistic 12.54585 Durbin-Watson stat 1.446176

Prob(F-statistic) 0.000701

Inverted MA Roots .88 .27+.83i .27-.83i -.71-.51i

-.71+.51i

Dependent Variable: NELY

Method: Least Squares

Date: 12/27/20 Time: 19:27

Page 163: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

146

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 22 iterations

MA Backcast: 1 5

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.007186 0.011893 -0.604198 0.5478

AR(5) 0.760145 0.069788 10.89221 0.0000

MA(5) -0.965251 0.032049 -30.11823 0.0000

R-squared 0.170663 Mean dependent var -0.002089

Adjusted R-squared 0.145532 S.D. dependent var 0.115125

S.E. of regression 0.106418 Akaike info criterion -1.600371

Sum squared resid 0.747442 Schwarz criterion -1.503236

Log likelihood 58.21280 Hannan-Quinn criter. -1.561834

F-statistic 6.790817 Durbin-Watson stat 2.525345

Prob(F-statistic) 0.002080

Inverted AR Roots .95 .29-.90i .29+.90i -.77+.56i

-.77-.56i

Inverted MA Roots .99 .31-.94i .31+.94i -.80-.58i

-.80+.58i

Dependent Variable: CASS

Method: Least Squares

Date: 12/27/20 Time: 20:43

Sample (adjusted): 4 74

Included observations: 71 after adjustments

Convergence achieved after 11 iterations

MA Backcast: 1 3

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.021609 0.013766 -1.569719 0.1211

AR(3) 0.895870 0.067636 13.24542 0.0000

MA(3) -0.930720 0.024869 -37.42488 0.0000

R-squared 0.049024 Mean dependent var -0.006777

Adjusted R-squared 0.021055 S.D. dependent var 0.062255

S.E. of regression 0.061596 Akaike info criterion -2.695101

Sum squared resid 0.257998 Schwarz criterion -2.599495

Log likelihood 98.67609 Hannan-Quinn criter. -2.657082

F-statistic 1.752757 Durbin-Watson stat 2.160004

Prob(F-statistic) 0.181033

Inverted AR Roots .96 -.48+.83i -.48-.83i

Inverted MA Roots .98 -.49-.85i -.49+.85i

Page 164: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

147

Dependent Variable: TPMA

Method: Least Squares

Date: 12/27/20 Time: 21:15

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 18 iterations

MA Backcast: 1 5

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.003034 0.018532 0.163707 0.8705

AR(5) -0.791996 0.066534 -11.90356 0.0000

MA(5) 0.935685 0.031753 29.46765 0.0000

R-squared 0.145951 Mean dependent var 3.42E-05

Adjusted R-squared 0.120071 S.D. dependent var 0.157932

S.E. of regression 0.148147 Akaike info criterion -0.938717

Sum squared resid 1.448539 Schwarz criterion -0.841582

Log likelihood 35.38575 Hannan-Quinn criter. -0.900181

F-statistic 5.639484 Durbin-Watson stat 2.082648

Prob(F-statistic) 0.005482

Inverted AR Roots .77-.56i .77+.56i -.29+.91i -.29-.91i

-.95

Inverted MA Roots .80-.58i .80+.58i -.30+.94i -.30-.94i

-.99

Dependent Variable: CANI

Method: Least Squares

Date: 12/27/20 Time: 21:47

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 21 iterations

MA Backcast: 1 5

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.035462 0.025577 -1.386484 0.1703

AR(5) 0.750385 0.091996 8.156675 0.0000

MA(5) -0.923701 0.055800 -16.55390 0.0000

R-squared 0.077360 Mean dependent var -0.012114

Adjusted R-squared 0.049401 S.D. dependent var 0.202608

S.E. of regression 0.197540 Akaike info criterion -0.363244

Sum squared resid 2.575462 Schwarz criterion -0.266109

Log likelihood 15.53192 Hannan-Quinn criter. -0.324707

F-statistic 2.766932 Durbin-Watson stat 1.725448

Prob(F-statistic) 0.070156

Inverted AR Roots .94 .29-.90i .29+.90i -.76-.55i

Page 165: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

148

-.76+.55i

Inverted MA Roots .98 .30+.94i .30-.94i -.80-.58i

-.80+.58i

Dependent Variable: IATA

Method: Least Squares

Date: 12/27/20 Time: 22:28

Sample: 1 74

Included observations: 74

Convergence achieved after 16 iterations

MA Backcast: -3 0

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.009262 0.004804 -1.928081 0.0578

MA(4) -0.442566 0.089466 -4.946769 0.0000

R-squared 0.051827 Mean dependent var -0.008607

Adjusted R-squared 0.038658 S.D. dependent var 0.071842

S.E. of regression 0.070439 Akaike info criterion -2.441479

Sum squared resid 0.357241 Schwarz criterion -2.379207

Log likelihood 92.33472 Hannan-Quinn criter. -2.416638

F-statistic 3.935516 Durbin-Watson stat 2.319316

Prob(F-statistic) 0.051090

Inverted MA Roots .82 .00-.82i .00+.82i -.82

Lampiran 5: Output Uji ARCH-LM

MIRA

LAPD

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 7.054206 Prob. F(1,67) 0.0099

Obs*R-squared 6.572756 Prob. Chi-Square(1) 0.0104

META

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 17.39647 Prob. F(1,68) 0.0001

Obs*R-squared 14.25999 Prob. Chi-Square(1) 0.0002

Page 166: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

149

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 5.714546 Prob. F(1,70) 0.0195

Obs*R-squared 5.434191 Prob. Chi-Square(1) 0.0197

FREN

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 5.978692 Prob. F(1,66) 0.0172

Obs*R-squared 5.648214 Prob. Chi-Square(1) 0.0175

SUPR

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 50.85621 Prob. F(1,67) 0.0000

Obs*R-squared 29.77424 Prob. Chi-Square(1) 0.0000

GIAA

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 5.313208 Prob. F(1,71) 0.0241

Obs*R-squared 5.082530 Prob. Chi-Square(1) 0.0242

CASS

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 4.757325 Prob. F(1,68) 0.0326

Obs*R-squared 4.577034 Prob. Chi-Square(1) 0.0324

NELY

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 13.82556 Prob. F(1,66) 0.0004

Obs*R-squared 11.77740 Prob. Chi-Square(1) 0.0006

TPMA

Heteroskedasticity Test: ARCH

Page 167: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

150

F-statistic 7.313142 Prob. F(1,66) 0.0087

Obs*R-squared 6.783145 Prob. Chi-Square(1) 0.0092

CANI

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 5.195475 Prob. F(1,66) 0.0259

Obs*R-squared 4.962285 Prob. Chi-Square(1) 0.0259

IATA

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 4.205027 Prob. F(1,71) 0.0440

Obs*R-squared 4.081735 Prob. Chi-Square(1) 0.0433

Lampiran 6: Estimasi Model GARCH

Lampiran 6 : Estimasi Model GARCH

Estimasi GARCH MIRA

Dependent Variable: MIRA

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 14:03

Sample (adjusted): 4 74

Included observations: 71 after adjustments

Failure to improve Likelihood after 50 iterations

MA Backcast: -1 3

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(4) + C(5)*RESID(-1)^2 + C(6)*RESID(-2)^2

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -2.17E-08 2.37E-08 -0.917015 0.3591

AR(3) -0.109746 0.010108 -10.85737 0.0000

MA(5) -0.178573 0.007373 -24.21975 0.0000

Variance Equation

C 1.05E-14 4.83E-15 2.168404 0.0301

RESID(-1)^2 0.322218 0.070208 4.589511 0.0000

RESID(-2)^2 0.108143 0.020168 5.362119 0.0000

R-squared -0.032938 Mean dependent var -0.001063

Page 168: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

151

Adjusted R-squared -0.063318 S.D. dependent var 0.010135

S.E. of regression 0.010450 Akaike info criterion -19.91234

Sum squared resid 0.007426 Schwarz criterion -19.72113

Log likelihood 712.8880 Hannan-Quinn criter. -19.83630

Durbin-Watson stat 1.134666

Inverted AR Roots .24+.41i .24-.41i -.48

Inverted MA Roots .71 .22-.67i .22+.67i -.57+.42i

-.57-.42i

Evaluasi Model GARCH MIRA

Output test Diagnostik heterokedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH F-statistic 2.368160 Prob. F(1,68) 0.1285

Obs*R-squared 2.355770 Prob. Chi-Square(1) 0.1248

Output test Diagnostik Autokorelasi

Output test Diagnostik Normalitas

Page 169: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

152

0

5

10

15

20

25

-2 -1 0 1 2 3 4

Series: Standardized Residuals

Sample 4 74

Observations 71

Mean -0.002609

Median 0.230165

Maximum 4.563188

Minimum -2.697069

Std. Dev. 1.453453

Skewness 0.416308

Kurtosis 4.105571

Jarque-Bera 5.666800

Probability 0.058813

Estimasi GARCH LAPD

Dependent Variable: LAPD

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 14:53

Sample (adjusted): 5 74

Included observations: 70 after adjustments

Failure to improve Likelihood after 42 iterations

MA Backcast: 2 4

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(4) + C(5)*RESID(-1)^2

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -2.71E-08 7.47E-07 -0.036233 0.9711

AR(4) 0.155266 0.006989 22.21592 0.0000

MA(3) -0.111383 0.002369 -47.01919 0.0000

Variance Equation

C 4.01E-13 1.36E-13 2.942594 0.0033

RESID(-1)^2 0.301520 0.021772 13.84927 0.0000

R-squared 0.111380 Mean dependent var -0.006885

Adjusted R-squared 0.084854 S.D. dependent var 0.067608

S.E. of regression 0.064676 Akaike info criterion -19.84188

Sum squared resid 0.280256 Schwarz criterion -19.68127

Log likelihood 699.4656 Hannan-Quinn criter. -19.77808

Durbin-Watson stat 2.606523

Inverted AR Roots .63 .00+.63i -.00-.63i -.63

Inverted MA Roots .48 -.24-.42i -.24+.42i

Page 170: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

153

Evaluasi Model GARCH LAPD

Output test Diagnostik heterokedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.070083 Prob. F(1,67) 0.7920

Obs*R-squared 0.072099 Prob. Chi-Square(1) 0.7883

Output test Diagnostik Autokorelasi

Output test Diagnostik Normalitas

0

10

20

30

40

50

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Series: Standardized Residuals

Sample 5 74

Observations 70

Mean 0.089203

Median 0.040647

Maximum 3.817636

Minimum -4.107317

Std. Dev. 1.347361

Skewness 0.087904

Kurtosis 7.065133

Jarque-Bera 48.28896

Probability 0.000000

Estimasi GARCH META

Dependent Variable: META

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 15:36

Sample (adjusted): 2 74

Page 171: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

154

Included observations: 73 after adjustments

Convergence achieved after 87 iterations

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(3) + C(4)*RESID(-1)^2 + C(5)*GARCH(-1) +

C(6)*GARCH(-2)

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.013538 0.005009 -2.702860 0.0069

AR(1) 0.246551 0.134451 1.833767 0.0667

Variance Equation

C 0.000884 0.000277 3.184794 0.0014

RESID(-1)^2 0.805767 0.185345 4.347383 0.0000

GARCH(-1) 0.792943 0.093596 8.472012 0.0000

GARCH(-2) -0.337024 0.049936 -6.749072 0.0000

R-squared 0.127740 Mean dependent var -0.008458

Adjusted R-squared 0.115454 S.D. dependent var 0.099368

S.E. of regression 0.093456 Akaike info criterion -2.337240

Sum squared resid 0.620114 Schwarz criterion -2.148983

Log likelihood 91.30925 Hannan-Quinn criter. -2.262216

Durbin-Watson stat 1.472909

Inverted AR Roots .25

Evaluasi Model GARCH META

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.272898 Prob. F(1,70) 0.6030

Obs*R-squared 0.279605 Prob. Chi-Square(1) 0.5970

Output test Diagnostik Autokorelasi

Page 172: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

155

Output test Diagnostik Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

14

-2 -1 0 1 2 3

Series: Standardized Residuals

Sample 2 74

Observations 73

Mean 0.125375

Median 0.087928

Maximum 3.395197

Minimum -2.299961

Std. Dev. 1.011467

Skewness 0.639518

Kurtosis 4.642250

Jarque-Bera 13.17929

Probability 0.001375

Estimasi GARCH FREN

Dependent Variable: FREN

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 16:00

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 49 iterations

MA Backcast: 1 5

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(4) + C(5)*RESID(-1)^2

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.006081 0.009456 -0.643107 0.5202

AR(5) 0.551233 0.067820 8.127890 0.0000

Page 173: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

156

MA(5) -0.885380 0.038411 -23.04988 0.0000

Variance Equation

C 0.013138 0.003821 3.437953 0.0006

RESID(-1)^2 0.980214 0.332867 2.944766 0.0032

R-squared 0.119332 Mean dependent var 0.008260

Adjusted R-squared 0.092645 S.D. dependent var 0.221101

S.E. of regression 0.210610 Akaike info criterion -0.514977

Sum squared resid 2.927536 Schwarz criterion -0.353085

Log likelihood 22.76671 Hannan-Quinn criter. -0.450749

Durbin-Watson stat 2.023245

Inverted AR Roots .89 .27-.84i .27+.84i -.72+.52i

-.72-.52i

Inverted MA Roots .98 .30-.93i .30+.93i -.79+.57i

-.79-.57i

Evaluasi Model GARCH FREN

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.411127 Prob. F(1,66) 0.5236

Obs*R-squared 0.420963 Prob. Chi-Square(1) 0.5165

Output test Diagnostik Autokorelasi

Output test Diagnostik Normalitas

Page 174: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

157

0

2

4

6

8

10

12

14

-2 -1 0 1 2 3

Series: Standardized Residuals

Sample 6 74

Observations 69

Mean 0.101880

Median 0.176280

Maximum 2.875742

Minimum -2.281470

Std. Dev. 1.002089

Skewness 0.729957

Kurtosis 3.842633

Jarque-Bera 8.168968

Probability 0.016832

Estimasi GARCH SUPR

Dependent Variable: SUPR

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 17:52

Sample (adjusted): 5 74

Included observations: 70 after adjustments

Convergence achieved after 53 iterations

MA Backcast: 1 4

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(4) + C(5)*RESID(-1)^2

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.007005 0.005456 -1.283832 0.1992

AR(4) 0.507527 0.102664 4.943585 0.0000

MA(4) -0.872105 0.025170 -34.64923 0.0000

Variance Equation

C 0.003364 0.000694 4.844082 0.0000

RESID(-1)^2 0.554832 0.263527 2.105407 0.0353

R-squared 0.188241 Mean dependent var -0.009491

Adjusted R-squared 0.164009 S.D. dependent var 0.108702

S.E. of regression 0.099389 Akaike info criterion -2.252588

Sum squared resid 0.661837 Schwarz criterion -2.091981

Log likelihood 83.84057 Hannan-Quinn criter. -2.188793

Durbin-Watson stat 1.884302

Inverted AR Roots .84 .00-.84i -.00+.84i -.84

Inverted MA Roots .97 .00-.97i -.00+.97i -.97

Evaluasi Model GARCH SUPR

Page 175: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

158

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.020435 Prob. F(1,67) 0.8868

Obs*R-squared 0.021038 Prob. Chi-Square(1) 0.8847

Output test Diagnostik Autokorelasi

Output test Diagnostik Normalitas

0

5

10

15

20

25

30

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3

Series: Standardized Residuals

Sample 5 74

Observations 70

Mean -0.043749

Median 0.056931

Maximum 3.324761

Minimum -4.359146

Std. Dev. 1.006183

Skewness -0.891705

Kurtosis 8.534773

Jarque-Bera 98.62495

Probability 0.000000

Estimasi GARCH GIAA

Dependent Variable: GIAA

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 18:58

Sample: 1 74

Page 176: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

159

Included observations: 74

Convergence achieved after 24 iterations

MA Backcast: -4 0

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(3) + C(4)*RESID(-1)^2

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.010337 0.005874 -1.759892 0.0784

MA(5) -0.514039 0.065885 -7.802117 0.0000

Variance Equation

C 0.004973 0.001922 2.587524 0.0097

RESID(-1)^2 1.057277 0.358771 2.946938 0.0032

R-squared 0.145054 Mean dependent var -0.009665

Adjusted R-squared 0.133180 S.D. dependent var 0.129163

S.E. of regression 0.120255 Akaike info criterion -1.515963

Sum squared resid 1.041214 Schwarz criterion -1.391419

Log likelihood 60.09063 Hannan-Quinn criter. -1.466281

Durbin-Watson stat 1.440014

Inverted MA Roots .88 .27+.83i .27-.83i -.71-.51i

-.71+.51i

Evaluasi Model GARCH GIAA

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.715090 Prob. F(1,71) 0.4006

Obs*R-squared 0.727902 Prob. Chi-Square(1) 0.3936

Output test Diagnostik Autokorelasi

Page 177: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

160

Output test Diagnostik Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

-2 -1 0 1 2

Series: Standardized Residuals

Sample 1 74

Observations 74

Mean 0.044299

Median 0.070129

Maximum 2.513538

Minimum -2.588895

Std. Dev. 1.005847

Skewness 0.055851

Kurtosis 3.276747

Jarque-Bera 0.274621

Probability 0.871700

Estimasi GARCH NELY

Dependent Variable: NELY

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 19:28

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 61 iterations

MA Backcast: 1 5

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(4) + C(5)*GARCH(-1) + C(6)*GARCH(-2)

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.029882 0.018819 -1.587870 0.1123

AR(5) 0.863461 0.052540 16.43450 0.0000

Page 178: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

161

MA(5) -0.994599 0.009623 -103.3576 0.0000

Variance Equation

C 0.000103 2.39E-05 4.310168 0.0000

GARCH(-1) 1.999993 0.004915 406.8835 0.0000

GARCH(-2) -1.008535 0.004955 -203.5509 0.0000

R-squared 0.133367 Mean dependent var -0.002089

Adjusted R-squared 0.107105 S.D. dependent var 0.115125

S.E. of regression 0.108785 Akaike info criterion -2.061612

Sum squared resid 0.781056 Schwarz criterion -1.867342

Log likelihood 77.12563 Hannan-Quinn criter. -1.984539

Durbin-Watson stat 2.490993

Inverted AR Roots .97 .30-.92i .30+.92i -.79+.57i

-.79-.57i

Inverted MA Roots 1.00 .31-.95i .31+.95i -.81-.59i

-.81+.59i

Evaluasi Model GARCH NELY

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 3.904644 Prob. F(1,66) 0.0523

Obs*R-squared 3.798257 Prob. Chi-Square(1) 0.0513

Output test Diagnostik Autokorelasi

Page 179: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

162

Output test Diagnostik Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

-2.5 -2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5

Series: Standardized Residuals

Sample 6 74

Observations 69

Mean 0.133157

Median 0.298778

Maximum 2.490064

Minimum -2.480713

Std. Dev. 0.952169

Skewness -0.352627

Kurtosis 3.132075

Jarque-Bera 1.480131

Probability 0.477083

Estimasi GARCH CASS

Dependent Variable: CASS

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 20:44

Sample (adjusted): 4 74

Included observations: 71 after adjustments

Convergence achieved after 228 iterations

MA Backcast: 1 3

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

Page 180: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

163

GARCH = C(4) + C(5)*GARCH(-1) + C(6)*GARCH(-2)

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.053568 0.096660 -0.554189 0.5794

AR(3) 0.975603 0.054130 18.02335 0.0000

MA(3) -0.943768 0.026630 -35.43984 0.0000

Variance Equation

C 4.03E-05 1.20E-05 3.356368 0.0008

GARCH(-1) 2.009746 0.017929 112.0954 0.0000

GARCH(-2) -1.019838 0.018213 -55.99557 0.0000

R-squared 0.031605 Mean dependent var -0.006777

Adjusted R-squared 0.003123 S.D. dependent var 0.062255

S.E. of regression 0.062158 Akaike info criterion -2.770515

Sum squared resid 0.262723 Schwarz criterion -2.579302

Log likelihood 104.3533 Hannan-Quinn criter. -2.694476

Durbin-Watson stat 2.089113

Inverted AR Roots .99 -.50+.86i -.50-.86i

Inverted MA Roots .98 -.49-.85i -.49+.85i

Evaluasi Model GARCH CASS

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.649775 Prob. F(1,68) 0.4230

Obs*R-squared 0.662555 Prob. Chi-Square(1) 0.4157

Output test Diagnostik Autokorelasi

Page 181: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

164

Output test Diagnostik Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

14

-3 -2 -1 0 1 2

Series: Standardized Residuals

Sample 4 74

Observations 71

Mean 0.006351

Median -0.048090

Maximum 2.608788

Minimum -2.860422

Std. Dev. 0.997329

Skewness 0.047034

Kurtosis 3.505737

Jarque-Bera 0.782830

Probability 0.676099

Estimasi GARCH TPMA

Dependent Variable: TPMA

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 21:17

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 22 iterations

MA Backcast: 1 5

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(4) + C(5)*RESID(-1)^2 + C(6)*GARCH(-1)

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.012865 0.006639 -1.937610 0.0527

AR(5) -0.789145 0.044943 -17.55889 0.0000

MA(5) 0.874706 0.025391 34.44959 0.0000

Page 182: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

165

Variance Equation

C 0.014397 0.002482 5.801312 0.0000

RESID(-1)^2 0.914074 0.146142 6.254680 0.0000

GARCH(-1) -0.292084 0.022790 -12.81652 0.0000

R-squared 0.112170 Mean dependent var 3.42E-05

Adjusted R-squared 0.085266 S.D. dependent var 0.157932

S.E. of regression 0.151049 Akaike info criterion -1.172058

Sum squared resid 1.505835 Schwarz criterion -0.977787

Log likelihood 46.43599 Hannan-Quinn criter. -1.094984

Durbin-Watson stat 2.072127

Inverted AR Roots .77-.56i .77+.56i -.29+.91i -.29-.91i

-.95

Inverted MA Roots .79-.57i .79+.57i -.30+.93i -.30-.93i

-.97

Evaluasi Model GARCH TPMA

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.352607 Prob. F(1,66) 0.5547

Obs*R-squared 0.361361 Prob. Chi-Square(1) 0.5478

Output test Diagnostik Autokorelasi

Output test Diagnostik Normalitas

Page 183: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

166

0

2

4

6

8

10

12

-2 -1 0 1 2 3

Series: Standardized Residuals

Sample 6 74

Observations 69

Mean 0.100632

Median 0.150862

Maximum 3.345591

Minimum -2.071327

Std. Dev. 1.051769

Skewness 0.309319

Kurtosis 3.933734

Jarque-Bera 3.606896

Probability 0.164730

Estimasi GARCH CANI

Dependent Variable: CANI

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 21:48

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 22 iterations

MA Backcast: 1 5

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(4) + C(5)*RESID(-1)^2 + C(6)*GARCH(-1) +

C(7)*GARCH(-2) +

C(8)*GARCH(-3)

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.014202 0.012746 -1.114272 0.2652

AR(5) 0.417191 0.369462 1.129187 0.2588

MA(5) -0.623240 0.235197 -2.649862 0.0081

Variance Equation

C 0.000921 0.000251 3.662580 0.0002

RESID(-1)^2 0.497921 0.119497 4.166804 0.0000

GARCH(-1) 0.976656 0.086986 11.22778 0.0000

GARCH(-2) -0.905041 0.080442 -11.25084 0.0000

GARCH(-3) 0.595031 0.057022 10.43509 0.0000

R-squared 0.026234 Mean dependent var -0.012114

Adjusted R-squared -0.003274 S.D. dependent var 0.202608

S.E. of regression 0.202940 Akaike info criterion -1.107558

Sum squared resid 2.718176 Schwarz criterion -0.848531

Log likelihood 46.21074 Hannan-Quinn criter. -1.004793

Durbin-Watson stat 1.664320

Inverted AR Roots .84 .26-.80i .26+.80i -.68-.49i

Page 184: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

167

-.68+.49i

Inverted MA Roots .91 .28-.87i .28+.87i -.74-.53i

-.74+.53i

Evaluasi Model GARCH CANI

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.037509 Prob. F(1,66) 0.8470

Obs*R-squared 0.038623 Prob. Chi-Square(1) 0.8442

Output test Diagnostik Autokorelasi

Output test Diagnostik Normalitas

0

4

8

12

16

20

-1 0 1 2 3 4

Series: Standardized Residuals

Sample 6 74

Observations 69

Mean 0.125559

Median 0.114115

Maximum 4.095245

Minimum -1.665563

Std. Dev. 0.991835

Skewness 2.186332

Kurtosis 10.16933

Jarque-Bera 202.7435

Probability 0.000000

Page 185: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

168

Estimasi GARCH IATA

Dependent Variable: IATA

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 22:31

Sample: 1 74

Included observations: 74

Convergence achieved after 21 iterations

MA Backcast: -3 0

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(3) + C(4)*GARCH(-1)

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.000104 0.004690 -0.022194 0.9823

MA(4) -0.066249 0.141821 -0.467130 0.6404

Variance Equation

C -6.00E-07 2.29E-07 -2.622685 0.0087

GARCH(-1) 0.885090 0.002936 301.4297 0.0000

R-squared -0.003961 Mean dependent var -0.008607

Adjusted R-squared -0.017905 S.D. dependent var 0.071842

S.E. of regression 0.072482 Akaike info criterion -5.112337

Sum squared resid 0.378260 Schwarz criterion -4.987793

Log likelihood 193.1565 Hannan-Quinn criter. -5.062655

Durbin-Watson stat 2.135130

Inverted MA Roots .51 .00+.51i -.00-.51i -.51

Evaluasi Model GARCH IATA

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 3.107487 Prob. F(1,71) 0.0822

Obs*R-squared 3.061048 Prob. Chi-Square(1) 0.0802

Output test Diagnostik Autokorelasi

Page 186: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

169

Output test Diagnostik Normalitas

0

5

10

15

20

25

30

35

-3 -2 -1 0 1 2 3

Series: Standardized Residuals

Sample 1 74

Observations 74

Mean -0.131264

Median 0.010348

Maximum 3.673343

Minimum -2.983668

Std. Dev. 0.925123

Skewness 0.013811

Kurtosis 8.130365

Jarque-Bera 81.15767

Probability 0.000000

Lampiran 7: Estimasi Model T-ARCH

Estimasi T-ARCH MIRA

Dependent Variable: MIRA

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 14:08

Sample (adjusted): 4 74

Included observations: 71 after adjustments

Failure to improve Likelihood after 53 iterations

MA Backcast: -1 3

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(4) + C(5)*RESID(-1)^2 + C(6)*RESID(-1)^2*(RESID(-1)<0)

+

C(7)*RESID(-2)^2 + C(8)*RESID(-3)^2 + C(9)*RESID(-4)^2 + C(10)

*GARCH(-1) + C(11)*GARCH(-2)

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

Page 187: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

170

C 1.94E-07 1.06E-07 1.825913 0.0679

AR(3) 0.058079 0.347402 0.167182 0.8672

MA(5) 0.033148 0.419242 0.079067 0.9370

Variance Equation

C 1.24E-14 1.05E-13 0.118443 0.9057

RESID(-1)^2 0.092246 0.153121 0.602439 0.5469

RESID(-1)^2*(RESID(-

1)<0) 0.015381 0.425147 0.036177 0.9711

RESID(-2)^2 0.017664 0.286950 0.061557 0.9509

RESID(-3)^2 0.032705 0.177020 0.184753 0.8534

RESID(-4)^2 0.019621 0.098611 0.198969 0.8423

GARCH(-1) 0.377010 0.735578 0.512536 0.6083

GARCH(-2) 0.015136 0.300945 0.050297 0.9599

R-squared 0.000654 Mean dependent var -0.001063

Adjusted R-squared -0.028738 S.D. dependent var 0.010135

S.E. of regression 0.010279 Akaike info criterion -20.83213

Sum squared resid 0.007185 Schwarz criterion -20.48157

Log likelihood 750.5406 Hannan-Quinn criter. -20.69273

Durbin-Watson stat 0.858688

Inverted AR Roots .39 -.19-.34i -.19+.34i

Inverted MA Roots .41+.30i .41-.30i -.16-.48i -.16+.48i

-.51

Evaluasi Model T-ARCH LAPD

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 13.99874 Prob. F(1,68) 0.0004

Obs*R-squared 11.95033 Prob. Chi-Square(1) 0.0005

Output test Diagnostik Autokorelasi

Page 188: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

171

Output test Diagnostik Normalitas

0

5

10

15

20

25

30

35

-2 -1 0 1 2

Series: Standardized Residuals

Sample 4 74

Observations 71

Mean -0.549742

Median -0.929087

Maximum 2.684106

Minimum -2.572238

Std. Dev. 0.728296

Skewness 0.971504

Kurtosis 7.732797

Jarque-Bera 77.43335

Probability 0.000000

Estimasi T-ARCH LAPD

Dependent Variable: LAPD

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 14:57

Sample (adjusted): 5 74

Included observations: 70 after adjustments

Convergence achieved after 50 iterations

MA Backcast: 2 4

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(4) + C(5)*RESID(-1)^2 + C(6)*RESID(-1)^2*(RESID(-1)<0)

+

C(7)*RESID(-2)^2 + C(8)*RESID(-3)^2 + C(9)*RESID(-4)^2

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 1.96E-06 2.93E-06 0.669950 0.5029

Page 189: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

172

AR(4) 0.162586 0.055374 2.936152 0.0033

MA(3) 0.040279 0.022033 1.828141 0.0675

Variance Equation

C 2.15E-12 3.30E-11 0.065016 0.9482

RESID(-1)^2 0.146468 0.225916 0.648331 0.5168

RESID(-1)^2*(RESID(-

1)<0) -0.194215 0.208509 -0.931446 0.3516

RESID(-2)^2 0.068085 0.142215 0.478751 0.6321

RESID(-3)^2 0.066332 0.075986 0.872947 0.3827

RESID(-4)^2 0.071493 0.094030 0.760322 0.4471

R-squared 0.085167 Mean dependent var -0.006885

Adjusted R-squared 0.057859 S.D. dependent var 0.067608

S.E. of regression 0.065623 Akaike info criterion -18.88709

Sum squared resid 0.288523 Schwarz criterion -18.59800

Log likelihood 670.0483 Hannan-Quinn criter. -18.77226

Durbin-Watson stat 2.691020

Inverted AR Roots .63 -.00+.63i -.00-.63i -.63

Inverted MA Roots .17-.30i .17+.30i -.34

Evaluasi Model T-ARCH LAPD

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 1.733896 Prob. F(1,67) 0.1924

Obs*R-squared 1.740609 Prob. Chi-Square(1) 0.1871

Output test Diagnostik Autokorelasi

Page 190: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

173

Output test Diagnostik Normalitas

0

10

20

30

40

50

-3.5 -3.0 -2.5 -2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Series: Standardized Residuals

Sample 5 74

Observations 70

Mean -0.705193

Median -0.991961

Maximum 1.428530

Minimum -3.412591

Std. Dev. 0.678813

Skewness 0.513869

Kurtosis 7.621865

Jarque-Bera 65.38550

Probability 0.000000

Estimasi T-ARCH META

Dependent Variable: META

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 15:39

Sample (adjusted): 2 74

Included observations: 73 after adjustments

Failure to improve Likelihood after 18 iterations

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(3) + C(4)*RESID(-1)^2*(RESID(-1)<0) + C(5)*GARCH(-1) +

C(6)*GARCH(-2) + C(7)*GARCH(-3)

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.009212 0.013890 -0.663205 0.5072

AR(1) 0.350644 0.120150 2.918388 0.0035

Variance Equation

C 0.002551 0.000379 6.725808 0.0000

RESID(-1)^2*(RESID(-

1)<0) 0.642501 0.305058 2.106157 0.0352

GARCH(-1) 0.418514 0.109920 3.807445 0.0001

GARCH(-2) 0.377303 0.182978 2.062015 0.0392

GARCH(-3) -0.371692 0.180799 -2.055824 0.0398

R-squared 0.150689 Mean dependent var -0.008458

Adjusted R-squared 0.138727 S.D. dependent var 0.099368

S.E. of regression 0.092218 Akaike info criterion -2.045414

Sum squared resid 0.603799 Schwarz criterion -1.825780

Log likelihood 81.65759 Hannan-Quinn criter. -1.957886

Durbin-Watson stat 1.635808

Page 191: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

174

Inverted AR Roots .35

Evaluasi Model T-ARCH META

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 1.193185 Prob. F(1,70) 0.2784

Obs*R-squared 1.206707 Prob. Chi-Square(1) 0.2720

Output test Diagnostik Autokorelasi

Output test Diagnostik Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

14

-3 -2 -1 0 1 2 3 4

Series: Standardized Residuals

Sample 2 74

Observations 73

Mean 0.011249

Median 0.017109

Maximum 3.791984

Minimum -3.621276

Std. Dev. 1.056022

Skewness -0.023726

Kurtosis 6.165473

Jarque-Bera 30.48502

Probability 0.000000

Estimasi T-ARCH FREN

Dependent Variable: FREN

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 16:07

Page 192: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

175

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 41 iterations

MA Backcast: 1 5

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(4) + C(5)*RESID(-1)^2*(RESID(-1)<0) + C(6)*GARCH(-1) +

C(7)*GARCH(-2) + C(8)*GARCH(-3)

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 0.006751 0.010099 0.668473 0.5038

AR(5) 0.692010 0.095385 7.254879 0.0000

MA(5) -0.926346 0.020154 -45.96284 0.0000

Variance Equation

C 0.000718 0.000118 6.107444 0.0000

RESID(-1)^2*(RESID(-

1)<0) -0.070139 8.28E-05 -847.5675 0.0000

GARCH(-1) 1.034359 0.004738 218.3328 0.0000

GARCH(-2) 1.034726 0.047850 21.62438 0.0000

GARCH(-3) -1.074276 0.045387 -23.66915 0.0000

R-squared 0.130759 Mean dependent var 0.008260

Adjusted R-squared 0.104419 S.D. dependent var 0.221101

S.E. of regression 0.209239 Akaike info criterion -0.544302

Sum squared resid 2.889550 Schwarz criterion -0.285275

Log likelihood 26.77842 Hannan-Quinn criter. -0.441537

Durbin-Watson stat 2.083239

Inverted AR Roots .93 .29+.88i .29-.88i -.75-.55i

-.75+.55i

Inverted MA Roots .98 .30-.94i .30+.94i -.80+.58i

-.80-.58i

Evaluasi Model T-ARCH FREN

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH F-statistic 0.111253 Prob. F(1,66) 0.7398

Obs*R-squared 0.114432 Prob. Chi-Square(1) 0.7352

Output test Diagnostik Autokorelasi

Page 193: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

176

Output test Diagnostik Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0

Series: Standardized Residuals

Sample 6 74

Observations 69

Mean 0.089273

Median -0.013673

Maximum 3.195429

Minimum -1.717945

Std. Dev. 1.033100

Skewness 0.873748

Kurtosis 4.035096

Jarque-Bera 11.85985

Probability 0.002659

Estimasi T-ARCH SUPR

Dependent Variable: SUPR

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 17:53

Sample (adjusted): 5 74

Included observations: 70 after adjustments

Failure to improve Likelihood after 35 iterations

MA Backcast: 1 4

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(4) + C(5)*RESID(-1)^2 + C(6)*RESID(-1)^2*(RESID(-1)<0)

+

C(7)*RESID(-2)^2 + C(8)*RESID(-3)^2 + C(9)*GARCH(-1) + C(10)

*GARCH(-2) + C(11)*GARCH(-3) + C(12)*GARCH(-4)

Page 194: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

177

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.011044 0.006197 -1.782042 0.0747

AR(4) -0.146928 0.175976 -0.834936 0.4038

MA(4) -0.125098 0.238851 -0.523751 0.6005

Variance Equation

C 0.003272 0.002222 1.472693 0.1408

RESID(-1)^2 0.111926 0.243243 0.460142 0.6454

RESID(-1)^2*(RESID(-

1)<0) 0.679056 0.360663 1.882799 0.0597

RESID(-2)^2 0.105772 0.150844 0.701201 0.4832

RESID(-3)^2 0.155031 0.102434 1.513473 0.1302

GARCH(-1) 0.002322 0.435622 0.005331 0.9957

GARCH(-2) 0.403719 0.368880 1.094444 0.2738

GARCH(-3) -0.625384 0.335483 -1.864127 0.0623

GARCH(-4) -0.016011 0.526078 -0.030435 0.9757

R-squared 0.104558 Mean dependent var -0.009491

Adjusted R-squared 0.077829 S.D. dependent var 0.108702

S.E. of regression 0.104386 Akaike info criterion -2.515772

Sum squared resid 0.730064 Schwarz criterion -2.130316

Log likelihood 100.0520 Hannan-Quinn criter. -2.362664

Durbin-Watson stat 1.963430

Inverted AR Roots .44+.44i .44+.44i -.44-.44i -.44-.44i

Inverted MA Roots .59 .00-.59i -.00+.59i -.59

Evaluasi Model T-ARCH SUPR

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.009417 Prob. F(1,67) 0.9230

Obs*R-squared 0.009697 Prob. Chi-Square(1) 0.9216

Output test Diagnostik Autokorelasi

Page 195: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

178

Output test Diagnostik Normalitas

0

4

8

12

16

20

24

-4 -3 -2 -1 0 1 2

Series: Standardized Residuals

Sample 5 74

Observations 70

Mean 0.041232

Median 0.212979

Maximum 2.037320

Minimum -3.872415

Std. Dev. 0.942744

Skewness -1.247390

Kurtosis 6.570112

Jarque-Bera 55.32807

Probability 0.000000

Estimasi T-ARCH GIAA

Dependent Variable: GIAA

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 19:01

Sample: 1 74

Included observations: 74

Convergence achieved after 109 iterations

MA Backcast: -4 0

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(3) + C(4)*RESID(-1)^2 + C(5)*RESID(-1)^2*(RESID(-1)<0)

+

C(6)*RESID(-2)^2 + C(7)*RESID(-3)^2 + C(8)*GARCH(-1) + C(9)

*GARCH(-2)

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

Page 196: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

179

C -0.010098 0.002362 -4.275193 0.0000

MA(5) -0.306566 0.117699 -2.604652 0.0092

Variance Equation

C 0.000139 6.14E-05 2.270110 0.0232

RESID(-1)^2 0.894428 0.475537 1.880878 0.0600

RESID(-1)^2*(RESID(-

1)<0) -0.041270 0.033914 -1.216900 0.2236

RESID(-2)^2 -1.873216 0.969424 -1.932299 0.0533

RESID(-3)^2 0.997303 0.500710 1.991776 0.0464

GARCH(-1) 2.046290 0.014387 142.2332 0.0000

GARCH(-2) -1.054692 0.017219 -61.25025 0.0000

R-squared 0.120076 Mean dependent var -0.009665

Adjusted R-squared 0.107855 S.D. dependent var 0.129163

S.E. of regression 0.121999 Akaike info criterion -1.639250

Sum squared resid 1.071634 Schwarz criterion -1.359026

Log likelihood 69.65226 Hannan-Quinn criter. -1.527465

Durbin-Watson stat 1.404970

Inverted MA Roots .79 .24+.75i .24-.75i -.64-.46i

-.64+.46i

Evaluasi Model T-ARCH GIAA

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.788396 Prob. F(1,71) 0.3776

Obs*R-squared 0.801702 Prob. Chi-Square(1) 0.3706

Output test Diagnostik Autokorelasi

Page 197: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

180

Output test Diagnostik Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5

Series: Standardized Residuals

Sample 1 74

Observations 74

Mean 0.022038

Median -0.003605

Maximum 2.575391

Minimum -1.879522

Std. Dev. 0.974601

Skewness 0.255819

Kurtosis 2.692181

Jarque-Bera 1.099287

Probability 0.577156

Estimasi T-ARCH NELY

Dependent Variable: NELY

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 19:30

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 22 iterations

MA Backcast: 1 5

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(4) + C(5)*RESID(-1)^2 + C(6)*RESID(-1)^2*(RESID(-1)<0)

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 0.003329 0.012085 0.275442 0.7830

AR(5) 0.694088 0.095348 7.279517 0.0000

MA(5) -0.846715 0.091476 -9.256172 0.0000

Page 198: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

181

Variance Equation

C 0.006118 0.001754 3.487570 0.0005

RESID(-1)^2 0.768244 0.431803 1.779152 0.0752

RESID(-1)^2*(RESID(-

1)<0) -0.723907 0.442362 -1.636458 0.1017

R-squared 0.118480 Mean dependent var -0.002089

Adjusted R-squared 0.091767 S.D. dependent var 0.115125

S.E. of regression 0.109715 Akaike info criterion -1.754651

Sum squared resid 0.794473 Schwarz criterion -1.560381

Log likelihood 66.53546 Hannan-Quinn criter. -1.677578

Durbin-Watson stat 2.556759

Inverted AR Roots .93 .29-.88i .29+.88i -.75+.55i

-.75-.55i

Inverted MA Roots .97 .30-.92i .30+.92i -.78+.57i

-.78-.57i

Evaluasi Model T-ARCH NELY

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 1.635030 Prob. F(1,66) 0.2055

Obs*R-squared 1.643853 Prob. Chi-Square(1) 0.1998

Output test Diagnostik Autokorelasi

Output test Diagnostik Normalitas

Page 199: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

182

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-3 -2 -1 0 1 2

Series: Standardized Residuals

Sample 6 74

Observations 69

Mean 0.033980

Median -0.013862

Maximum 2.719351

Minimum -2.907650

Std. Dev. 1.006743

Skewness 0.197032

Kurtosis 3.339697

Jarque-Bera 0.778208

Probability 0.677664

Estimasi T-ARCH CASS

Dependent Variable: CASS

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 20:45

Sample (adjusted): 4 74

Included observations: 71 after adjustments

Convergence achieved after 56 iterations

MA Backcast: 1 3

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(4) + C(5)*RESID(-1)^2*(RESID(-1)<0) + C(6)*GARCH(-1) +

C(7)*GARCH(-2) + C(8)*GARCH(-3) + C(9)*GARCH(-4)

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -2.874315 180.0872 -0.015961 0.9873

AR(3) 0.999309 0.043362 23.04576 0.0000

MA(3) -0.957602 0.015421 -62.09627 0.0000

Variance Equation

C -1.92E-05 0.000125 -0.153247 0.8782

RESID(-1)^2*(RESID(-

1)<0) 0.354935 0.156797 2.263653 0.0236

GARCH(-1) 1.222097 0.316186 3.865126 0.0001

GARCH(-2) -0.217872 0.567254 -0.384082 0.7009

GARCH(-3) -0.693013 0.480787 -1.441413 0.1495

GARCH(-4) 0.537632 0.203454 2.642530 0.0082

R-squared 0.005355 Mean dependent var -0.006777

Adjusted R-squared -0.023899 S.D. dependent var 0.062255

S.E. of regression 0.062994 Akaike info criterion -2.784527

Sum squared resid 0.269845 Schwarz criterion -2.497708

Log likelihood 107.8507 Hannan-Quinn criter. -2.670468

Page 200: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

183

Durbin-Watson stat 2.071180

Inverted AR Roots 1.00 -.50+.87i -.50-.87i

Inverted MA Roots .99 -.49+.85i -.49-.85i

Evaluasi Model T-ARCH CASS

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.061338 Prob. F(1,68) 0.8051

Obs*R-squared 0.063085 Prob. Chi-Square(1) 0.8017

Output test Diagnostik Autokorelasi

Output test Diagnostik Normalitas

Page 201: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

184

0

2

4

6

8

10

12

14

-2 -1 0 1 2 3

Series: Standardized Residuals

Sample 4 74

Observations 71

Mean -0.091919

Median 0.029678

Maximum 2.836683

Minimum -2.566183

Std. Dev. 1.031224

Skewness 0.108026

Kurtosis 3.236349

Jarque-Bera 0.303345

Probability 0.859270

Estimasi T-ARCH TPMA

Dependent Variable: TPMA

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 21:18

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 80 iterations

MA Backcast: 1 5

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(4) + C(5)*RESID(-1)^2 + C(6)*RESID(-1)^2*(RESID(-1)<0)

+

C(7)*GARCH(-1)

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.005285 0.015867 -0.333110 0.7391

AR(5) -0.798570 0.063785 -12.51980 0.0000

MA(5) 0.903822 0.041253 21.90911 0.0000

Variance Equation

C 0.014008 0.001507 9.297677 0.0000

RESID(-1)^2 1.013180 0.305741 3.313846 0.0009

RESID(-1)^2*(RESID(-

1)<0) -0.488470 0.288209 -1.694850 0.0901

GARCH(-1) -0.282550 0.088875 -3.179198 0.0015

R-squared 0.133772 Mean dependent var 3.42E-05

Adjusted R-squared 0.107522 S.D. dependent var 0.157932

S.E. of regression 0.149200 Akaike info criterion -1.134772

Sum squared resid 1.469197 Schwarz criterion -0.908124

Log likelihood 46.14965 Hannan-Quinn criter. -1.044853

Durbin-Watson stat 2.082846

Page 202: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

185

Inverted AR Roots .77-.56i .77+.56i -.30+.91i -.30-.91i

-.96

Inverted MA Roots .79-.58i .79+.58i -.30+.93i -.30-.93i

-.98

Evaluasi Model T-ARCH TPMA

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.020229 Prob. F(1,66) 0.8873

Obs*R-squared 0.020836 Prob. Chi-Square(1) 0.8852

Output test Diagnostik Autokorelasi

Output test Diagnostik Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

-2 -1 0 1 2 3

Series: Standardized Residuals

Sample 6 74

Observations 69

Mean 0.010323

Median 0.072660

Maximum 3.685889

Minimum -2.089749

Std. Dev. 1.023479

Skewness 0.376471

Kurtosis 4.490959

Jarque-Bera 8.020910

Probability 0.018125

Estimasi T-ARCH CANI

Page 203: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

186

Dependent Variable: CANI

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 21:50

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 32 iterations

MA Backcast: 1 5

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(4) + C(5)*RESID(-1)^2*(RESID(-1)<0) + C(6)*GARCH(-1)

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.016291 0.003604 -4.520679 0.0000

AR(5) 0.199910 0.248229 0.805344 0.4206

MA(5) -0.395236 0.233736 -1.690947 0.0908

Variance Equation

C 0.000597 3.36E-05 17.77562 0.0000

RESID(-1)^2*(RESID(-

1)<0) -0.124385 0.011394 -10.91706 0.0000

GARCH(-1) 1.084226 0.005290 204.9494 0.0000

R-squared 0.031279 Mean dependent var -0.012114

Adjusted R-squared 0.001924 S.D. dependent var 0.202608

S.E. of regression 0.202413 Akaike info criterion -1.063169

Sum squared resid 2.704092 Schwarz criterion -0.868899

Log likelihood 42.67935 Hannan-Quinn criter. -0.986096

Durbin-Watson stat 1.660656

Inverted AR Roots .72 .22+.69i .22-.69i -.59-.43i

-.59+.43i

Inverted MA Roots .83 .26-.79i .26+.79i -.67-.49i

-.67+.49i

Evaluasi Model T-ARCH CANI

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 3.202688 Prob. F(1,66) 0.0781

Obs*R-squared 3.147028 Prob. Chi-Square(1) 0.0761

Output test Diagnostik Autokorelasi

Page 204: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

187

Output test Diagnostik Normalitas

0

4

8

12

16

20

24

-3 -2 -1 0 1 2 3

Series: Standardized Residuals

Sample 6 74

Observations 69

Mean -0.015475

Median 0.115941

Maximum 3.595296

Minimum -2.805518

Std. Dev. 1.093212

Skewness 0.183807

Kurtosis 4.818010

Jarque-Bera 9.890861

Probability 0.007116

Estimasi T-ARCH IATA

Dependent Variable: IATA

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 22:32

Sample: 1 74

Included observations: 74

Convergence achieved after 24 iterations

MA Backcast: -3 0

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

GARCH = C(3) + C(4)*RESID(-1)^2 + C(5)*RESID(-1)^2*(RESID(-1)<0)

+

C(6)*GARCH(-1)

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 0.000154 5.47E-05 2.819011 0.0048

Page 205: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

188

MA(4) -0.184969 0.104878 -1.763654 0.0778

Variance Equation

C -1.13E-08 2.29E-09 -4.956018 0.0000

RESID(-1)^2 0.066549 0.035117 1.895048 0.0581

RESID(-1)^2*(RESID(-

1)<0) 0.351396 0.165422 2.124245 0.0336

GARCH(-1) 0.691059 0.021430 32.24729 0.0000

R-squared 0.008947 Mean dependent var -0.008607

Adjusted R-squared -0.004817 S.D. dependent var 0.071842

S.E. of regression 0.072014 Akaike info criterion -6.093938

Sum squared resid 0.373397 Schwarz criterion -5.907122

Log likelihood 231.4757 Hannan-Quinn criter. -6.019415

Durbin-Watson stat 2.156556

Inverted MA Roots .66 -.00+.66i -.00-.66i -.66

Evaluasi Model T-ARCH IATA

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.294481 Prob. F(1,71) 0.5891

Obs*R-squared 0.301525 Prob. Chi-Square(1) 0.5829

Output test Diagnostik Autokorelasi

Output test Diagnostik Normalitas

Page 206: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

189

0

5

10

15

20

25

-3 -2 -1 0 1 2 3

Series: Standardized Residuals

Sample 1 74

Observations 74

Mean -0.318861

Median -0.251457

Maximum 3.670496

Minimum -2.764601

Std. Dev. 0.865790

Skewness 1.269770

Kurtosis 8.695088

Jarque-Bera 119.8901

Probability 0.000000

Lampiran 8: Estimasi E-GARCH MIRA

Dependent Variable: MIRA

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 14:23

Sample (adjusted): 4 74

Included observations: 71 after adjustments

Convergence achieved after 10 iterations

MA Backcast: -1 3

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

LOG(GARCH) = C(4) + C(5)*ABS(RESID(-1)/@SQRT(GARCH(-1)))

+ C(6)

*ABS(RESID(-2)/@SQRT(GARCH(-2))) + C(7)*ABS(RESID(-3)

/@SQRT(GARCH(-3))) + C(8)*ABS(RESID(-

4)/@SQRT(GARCH(-4))) +

C(9)*ABS(RESID(-5)/@SQRT(GARCH(-5))) + C(10)*RESID(-1)

/@SQRT(GARCH(-1)) + C(11)*LOG(GARCH(-1)) +

C(12)*LOG(GARCH(

-2)) + C(13)*LOG(GARCH(-3)) + C(14)*LOG(GARCH(-4))

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -2.40E-07 6.24E-08 -3.847052 0.0001

AR(3) 0.032907 0.037502 0.877481 0.3802

MA(5) -0.999979 3.98E-06 -251013.1 0.0000

Variance Equation

C(4) -4.745649 0.560063 -8.473420 0.0000

C(5) -0.351810 0.171132 -2.055781 0.0398

C(6) 0.414272 0.110691 3.742594 0.0002

C(7) 0.580178 0.186273 3.114667 0.0018

Page 207: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

190

C(8) 0.675769 0.092351 7.317363 0.0000

C(9) 1.540649 0.172457 8.933529 0.0000

C(10) -0.663805 0.126679 -5.240072 0.0000

C(11) -0.335473 0.055696 -6.023259 0.0000

C(12) 0.316950 0.060535 5.235808 0.0000

C(13) 0.402337 0.048970 8.215957 0.0000

C(14) 0.554074 0.057534 9.630441 0.0000

R-squared 0.894223 Mean dependent var -0.001063

Adjusted R-squared 0.891112 S.D. dependent var 0.010135

S.E. of regression 0.003344 Akaike info criterion -16.10138

Sum squared resid 0.000760 Schwarz criterion -15.65521

Log likelihood 585.5988 Hannan-Quinn criter. -15.92395

Durbin-Watson stat 2.966001

Inverted AR Roots .32 -.16-.28i -.16+.28i

Inverted MA Roots 1.00 .31-.95i .31+.95i -.81+.59i

-.81-.59i

Evaluasi Model E-GARCH MIRA

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.110823 Prob. F(1,68) 0.7402

Obs*R-squared 0.113897 Prob. Chi-Square(1) 0.7358

Estimasi E-GARCH LAPD

Dependent Variable: LAPD

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 15:04

Sample (adjusted): 5 74

Included observations: 70 after adjustments

Convergence achieved after 34 iterations

MA Backcast: 2 4

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

LOG(GARCH) = C(4) + C(5)*RESID(-1)/@SQRT(GARCH(-1)) + C(6)

*LOG(GARCH(-1)) + C(7)*LOG(GARCH(-2))

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -8.81E-08 1.99E-06 -0.044274 0.9647

AR(4) 0.167044 0.010046 16.62808 0.0000

MA(3) 0.010069 0.018475 0.544996 0.5858

Variance Equation

Page 208: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

191

C(4) -1.986435 0.056185 -35.35523 0.0000

C(5) 0.093132 0.028403 3.278941 0.0010

C(6) -0.027956 0.010942 -2.554888 0.0106

C(7) 0.963455 0.009672 99.61440 0.0000

R-squared 0.090049 Mean dependent var -0.006885

Adjusted R-squared 0.062886 S.D. dependent var 0.067608

S.E. of regression 0.065447 Akaike info criterion -17.18205

Sum squared resid 0.286984 Schwarz criterion -16.95720

Log likelihood 608.3718 Hannan-Quinn criter. -17.09274

Durbin-Watson stat 2.675288

Inverted AR Roots .64 -.00+.64i -.00-.64i -.64

Inverted MA Roots .11+.19i .11-.19i -.22

Evaluasi Model E-GARCH LAPD

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 6.046167 Prob. F(1,67) 0.0165

Obs*R-squared 5.711258 Prob. Chi-Square(1) 0.0169

Estimasi E-GARCH META

Dependent Variable: META

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/29/20 Time: 22:26

Sample (adjusted): 2 74

Included observations: 73 after adjustments

Convergence achieved after 11 iterations

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

LOG(GARCH) = C(3) + C(4)*RESID(-1)/@SQRT(GARCH(-1)) + C(5)

*LOG(GARCH(-1))

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.032599 0.015957 -2.042954 0.0411

AR(1) 0.312491 0.121331 2.575535 0.0100

Variance Equation

C(3) -0.388341 0.194615 -1.995430 0.0460

C(4) -0.184248 0.076244 -2.416558 0.0157

C(5) 0.907904 0.038388 23.65044 0.0000

R-squared 0.121271 Mean dependent var -0.008458

Page 209: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

192

Adjusted R-squared 0.108895 S.D. dependent var 0.099368

S.E. of regression 0.093802 Akaike info criterion -2.029142

Sum squared resid 0.624712 Schwarz criterion -1.872261

Log likelihood 79.06367 Hannan-Quinn criter. -1.966622

Durbin-Watson stat 1.534220

Inverted AR Roots .31

Evaluasi Model E-GARCH META

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 2.969880 Prob. F(1,70) 0.0892

Obs*R-squared 2.930406 Prob. Chi-Square(1) 0.0869

Estimasi E-GARCH FREN

Dependent Variable: FREN

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 17:44

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 30 iterations

MA Backcast: 1 5

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

LOG(GARCH) = C(4) + C(5)*ABS(RESID(-1)/@SQRT(GARCH(-1)))

+ C(6)

*ABS(RESID(-2)/@SQRT(GARCH(-2))) + C(7)*ABS(RESID(-3)

/@SQRT(GARCH(-3))) + C(8)*RESID(-1)/@SQRT(GARCH(-1))

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 0.018209 0.002136 8.525916 0.0000

AR(5) 0.427019 0.067288 6.346175 0.0000

MA(5) -0.570742 0.059172 -9.645443 0.0000

Variance Equation

C(4) -7.688855 0.403311 -19.06434 0.0000

C(5) 0.749211 0.237660 3.152448 0.0016

C(6) 1.953353 0.221153 8.832569 0.0000

C(7) 1.877577 0.228973 8.199980 0.0000

C(8) 0.957773 0.138412 6.919740 0.0000

R-squared 0.057183 Mean dependent var 0.008260

Adjusted R-squared 0.028613 S.D. dependent var 0.221101

Page 210: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

193

S.E. of regression 0.217915 Akaike info criterion -0.855528

Sum squared resid 3.134134 Schwarz criterion -0.596502

Log likelihood 37.51573 Hannan-Quinn criter. -0.752764

Durbin-Watson stat 2.089838

Inverted AR Roots .84 .26+.80i .26-.80i -.68-.50i

-.68+.50i

Inverted MA Roots .89 .28-.85i .28+.85i -.72+.53i

-.72-.53i

Evaluasi Model E-GARCH FREN

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.398110 Prob. F(1,66) 0.5302

Obs*R-squared 0.407714 Prob. Chi-Square(1) 0.5231

Estimasi E-GARCH GIAA

Dependent Variable: GIAA

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 19:03

Sample: 1 74

Included observations: 74

Convergence achieved after 16 iterations

MA Backcast: -4 0

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

LOG(GARCH) = C(3) + C(4)*ABS(RESID(-1)/@SQRT(GARCH(-1)))

+ C(5)

*ABS(RESID(-2)/@SQRT(GARCH(-2))) + C(6)*RESID(-1)

/@SQRT(GARCH(-1)) + C(7)*LOG(GARCH(-1)) +

C(8)*LOG(GARCH(

-2)) + C(9)*LOG(GARCH(-3))

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.011950 0.005407 -2.210069 0.0271

MA(5) -0.260454 0.032555 -8.000531 0.0000

Variance Equation

C(3) -3.803215 2.016109 -1.886413 0.0592

C(4) 0.861903 0.252580 3.412395 0.0006

C(5) 0.800550 0.346437 2.310811 0.0208

C(6) 0.342929 0.198677 1.726061 0.0843

C(7) -0.222908 0.146789 -1.518563 0.1289

C(8) -0.001785 0.140000 -0.012751 0.9898

Page 211: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

194

C(9) 0.723819 0.151299 4.784041 0.0000

R-squared 0.106735 Mean dependent var -0.009665

Adjusted R-squared 0.094329 S.D. dependent var 0.129163

S.E. of regression 0.122921 Akaike info criterion -1.810727

Sum squared resid 1.087881 Schwarz criterion -1.530503

Log likelihood 75.99690 Hannan-Quinn criter. -1.698942

Durbin-Watson stat 1.392984

Inverted MA Roots .76 .24+.73i .24-.73i -.62+.45i

-.62-.45i

Evaluasi Model E-GARCH GIAA

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.079756 Prob. F(1,71) 0.7785

Obs*R-squared 0.081910 Prob. Chi-Square(1) 0.7747

Estimasi E-GARCH SUPR

Dependent Variable: SUPR

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 17:54

Sample (adjusted): 5 74

Included observations: 70 after adjustments

Convergence achieved after 20 iterations

MA Backcast: 1 4

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

LOG(GARCH) = C(4) + C(5)*RESID(-1)/@SQRT(GARCH(-1)) + C(6)

*LOG(GARCH(-1)) + C(7)*LOG(GARCH(-2)) +

C(8)*LOG(GARCH(-3))

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 0.015716 0.017389 0.903779 0.3661

AR(4) 0.946028 0.023786 39.77244 0.0000

MA(4) -0.847201 0.010052 -84.28483 0.0000

Variance Equation

C(4) -1.871819 0.396499 -4.720874 0.0000

C(5) -0.726156 0.104866 -6.924585 0.0000

C(6) 0.676824 0.029913 22.62616 0.0000

C(7) 0.930275 0.054803 16.97501 0.0000

Page 212: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

195

C(8) -0.906091 0.051790 -17.49542 0.0000

R-squared -0.091889 Mean dependent var -0.009491

Adjusted R-squared -0.124483 S.D. dependent var 0.108702

S.E. of regression 0.115269 Akaike info criterion -2.489010

Sum squared resid 0.890230 Schwarz criterion -2.232039

Log likelihood 95.11535 Hannan-Quinn criter. -2.386938

Durbin-Watson stat 1.845784

Inverted AR Roots .99 -.00+.99i -.00-.99i -.99

Inverted MA Roots .96 .00-.96i .00+.96i -.96

Evaluasi Model E-GARCH SUPR

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 3.244855 Prob. F(1,67) 0.0761

Obs*R-squared 3.187351 Prob. Chi-Square(1) 0.0742

Estimasi E-GARCH NELY

Dependent Variable: NELY

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 19:32

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 81 iterations

MA Backcast: 1 5

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

LOG(GARCH) = C(4) + C(5)*RESID(-1)/@SQRT(GARCH(-1)) + C(6)

*LOG(GARCH(-1)) + C(7)*LOG(GARCH(-2))

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 0.013160 0.012573 1.046720 0.2952

AR(5) 0.717387 0.095585 7.505244 0.0000

MA(5) -0.819000 0.082539 -9.922631 0.0000

Variance Equation

C(4) -5.687911 0.407567 -13.95576 0.0000

C(5) 0.292639 0.124475 2.350989 0.0187

C(6) 0.688873 0.085388 8.067537 0.0000

C(7) -0.913087 0.072660 -12.56660 0.0000

Page 213: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

196

R-squared 0.097838 Mean dependent var -0.002089

Adjusted R-squared 0.070500 S.D. dependent var 0.115125

S.E. of regression 0.110992 Akaike info criterion -1.619394

Sum squared resid 0.813076 Schwarz criterion -1.392745

Log likelihood 62.86909 Hannan-Quinn criter. -1.529475

Durbin-Watson stat 2.531640

Inverted AR Roots .94 .29-.89i .29+.89i -.76+.55i

-.76-.55i

Inverted MA Roots .96 .30-.91i .30+.91i -.78+.56i

-.78-.56i

Evaluasi Model E-GARCH NELY

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 8.837336 Prob. F(1,66) 0.0041

Obs*R-squared 8.029934 Prob. Chi-Square(1) 0.0046

Estimasi E-GARCH CASS

Dependent Variable: CASS

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 20:47

Sample (adjusted): 4 74

Included observations: 71 after adjustments

Convergence achieved after 24 iterations

MA Backcast: 1 3

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

LOG(GARCH) = C(4) + C(5)*RESID(-1)/@SQRT(GARCH(-1)) + C(6)

*LOG(GARCH(-1)) + C(7)*LOG(GARCH(-2))

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.013818 0.010043 -1.375857 0.1689

AR(3) 0.846421 0.076960 10.99815 0.0000

MA(3) -0.894265 0.053838 -16.61018 0.0000

Variance Equation

C(4) -4.798249 0.269791 -17.78508 0.0000

C(5) 0.093122 0.044648 2.085713 0.0370

C(6) 1.160580 0.053816 21.56569 0.0000

C(7) -1.007261 0.060774 -16.57379 0.0000

R-squared 0.038293 Mean dependent var -0.006777

Page 214: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

197

Adjusted R-squared 0.010007 S.D. dependent var 0.062255

S.E. of regression 0.061943 Akaike info criterion -2.675008

Sum squared resid 0.260909 Schwarz criterion -2.451927

Log likelihood 101.9628 Hannan-Quinn criter. -2.586296

Durbin-Watson stat 2.183612

Inverted AR Roots .95 -.47+.82i -.47-.82i

Inverted MA Roots .96 -.48+.83i -.48-.83i

Evaluasi Model E-GARCH CASS

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 4.244561 Prob. F(1,68) 0.0432

Obs*R-squared 4.112687 Prob. Chi-Square(1) 0.0426

Estimasi E-GARCH TPMA

Dependent Variable: TPMA

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 21:25

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 73 iterations

MA Backcast: 1 5

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

LOG(GARCH) = C(4) + C(5)*RESID(-1)/@SQRT(GARCH(-1)) + C(6)

*LOG(GARCH(-1)) + C(7)*LOG(GARCH(-2)) +

C(8)*LOG(GARCH(-3)) +

C(9)*LOG(GARCH(-4))

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 0.008163 0.014533 0.561720 0.5743

AR(5) -0.744355 0.056338 -13.21228 0.0000

MA(5) 0.945547 0.021984 43.01110 0.0000

Variance Equation

C(4) -23.17875 1.880492 -12.32590 0.0000

C(5) 0.256901 0.124093 2.070236 0.0384

C(6) -1.103043 0.045742 -24.11470 0.0000

C(7) -1.404493 0.093801 -14.97319 0.0000

C(8) -1.151017 0.112133 -10.26471 0.0000

C(9) -0.916869 0.108679 -8.436502 0.0000

R-squared 0.136424 Mean dependent var 3.42E-05

Page 215: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

198

Adjusted R-squared 0.110255 S.D. dependent var 0.157932

S.E. of regression 0.148971 Akaike info criterion -1.042906

Sum squared resid 1.464699 Schwarz criterion -0.751501

Log likelihood 44.98026 Hannan-Quinn criter. -0.927296

Durbin-Watson stat 2.056752

Inverted AR Roots .76-.55i .76+.55i -.29+.90i -.29-.90i

-.94

Inverted MA Roots .80-.58i .80+.58i -.31+.94i -.31-.94i

-.99

Evaluasi Model E-GARCH TPMA

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 13.14062 Prob. F(1,66) 0.0006

Obs*R-squared 11.29082 Prob. Chi-Square(1) 0.0008

Dependent Variable: CANI

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 21:52

Sample (adjusted): 6 74

Included observations: 69 after adjustments

Convergence achieved after 57 iterations

MA Backcast: 1 5

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

LOG(GARCH) = C(4) + C(5)*ABS(RESID(-1)/@SQRT(GARCH(-1)))

+ C(6)

*ABS(RESID(-2)/@SQRT(GARCH(-2))) + C(7)*RESID(-1)

/@SQRT(GARCH(-1)) + C(8)*LOG(GARCH(-1)) +

C(9)*LOG(GARCH(

-2))

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -0.022824 0.004855 -4.701212 0.0000

AR(5) 0.693692 0.044669 15.52944 0.0000

MA(5) -0.706480 0.032036 -22.05270 0.0000

Variance Equation

C(4) -0.926497 0.190584 -4.861347 0.0000

C(5) -0.628393 0.281416 -2.232968 0.0256

C(6) 1.161671 0.195901 5.929872 0.0000

C(7) 1.421868 0.204276 6.960540 0.0000

C(8) 0.230111 0.097757 2.353914 0.0186

Page 216: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

199

C(9) 0.664320 0.101658 6.534835 0.0000

R-squared 0.011827 Mean dependent var -0.012114

Adjusted R-squared -0.018118 S.D. dependent var 0.202608

S.E. of regression 0.204435 Akaike info criterion -1.795069

Sum squared resid 2.758391 Schwarz criterion -1.503664

Log likelihood 70.92990 Hannan-Quinn criter. -1.679459

Durbin-Watson stat 1.709893

Inverted AR Roots .93 .29+.88i .29-.88i -.75-.55i

-.75+.55i

Inverted MA Roots .93 .29+.89i .29-.89i -.75-.55i

-.75+.55i

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.461910 Prob. F(1,66) 0.4991

Obs*R-squared 0.472600 Prob. Chi-Square(1) 0.4918

Estimasi E-GARCH IATA

Dependent Variable: IATA

Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution

Date: 12/27/20 Time: 22:33

Sample: 1 74

Included observations: 74

Convergence achieved after 25 iterations

MA Backcast: -3 0

Presample variance: backcast (parameter = 0.7)

LOG(GARCH) = C(3) + C(4)*ABS(RESID(-1)/@SQRT(GARCH(-1)))

+ C(5)

*ABS(RESID(-2)/@SQRT(GARCH(-2))) + C(6)*RESID(-1)

/@SQRT(GARCH(-1)) + C(7)*LOG(GARCH(-1)) +

C(8)*LOG(GARCH(

-2))

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 9.14E-08 6.73E-08 1.358483 0.1743

MA(4) 0.095188 0.004793 19.85969 0.0000

Variance Equation

C(3) -2.503272 0.091186 -27.45245 0.0000

C(4) 0.741434 0.048758 15.20650 0.0000

C(5) 1.661876 0.114651 14.49511 0.0000

C(6) -0.388340 0.040072 -9.690942 0.0000

C(7) 1.498154 0.002613 573.3746 0.0000

Page 217: MODEL DAN PERAMALAN VOLATILITAS SAHAM SEKTOR …

200

C(8) -0.578388 0.006899 -83.83063 0.0000

R-squared -0.029547 Mean dependent var -0.008607

Adjusted R-squared -0.043846 S.D. dependent var 0.071842

S.E. of regression 0.073400 Akaike info criterion -11.38109

Sum squared resid 0.387900 Schwarz criterion -11.13200

Log likelihood 429.1004 Hannan-Quinn criter. -11.28173

Durbin-Watson stat 2.120808

Inverted MA Roots .39-.39i .39-.39i -.39+.39i -.39+.39i

Evaluasi Model E-GARCH IATA

Output test Diagnostik Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.284868 Prob. F(1,71) 0.5952

Obs*R-squared 0.291722 Prob. Chi-Square(1) 0.5891