model dan nilai promkes (2)

16
INDIKATOR PENCAPAIAN INDIKATOR PENCAPAIAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN R. SITI MARYAM R. SITI MARYAM ASRUL AMIN

Upload: riski-aprianti-sari

Post on 10-Apr-2016

305 views

Category:

Documents


71 download

DESCRIPTION

kebidanan

TRANSCRIPT

INDIKATOR PENCAPAIAN INDIKATOR PENCAPAIAN PROGRAM PROMOSI KESEHATANPROGRAM PROMOSI KESEHATAN

R. SITI MARYAMR. SITI MARYAMASRUL AMIN

HEALTH BELIEF MODELHEALTH BELIEF MODEL

* * Model Kepercayaan Kesehatan Model Kepercayaan Kesehatan ( ( Health Belief Health Belief Model Model ))

Model ini menganggap bahwa perilaku kesehatan Model ini menganggap bahwa perilaku kesehatan merupakan fungsi dari pengetahuan maupun merupakan fungsi dari pengetahuan maupun sikap sehingga persepsi seseorang tentang sikap sehingga persepsi seseorang tentang sesuatu kaitannya dgn kesehatan baik. Ex : sesuatu kaitannya dgn kesehatan baik. Ex : kemujaraban pengobatan, maka akan kemujaraban pengobatan, maka akan mempengaruhi keputusan seseorang dalam mempengaruhi keputusan seseorang dalam berperilaku kesehatan . berperilaku kesehatan .

Health Belief Model (HBM) merupakan model kognitif yg berarti bahwa khususnya proses kognitif, dipengaruhi oleh informasi dari lingkungan .

Menurut Health Belief Model (HBM) kemungkinan individu akan melakukan tindakan pencegahan tergantung secara langsung pada hasil dari dua keyakinan atau penilaian kesehatan (health belief) yaitu : ancaman yg dirasakan dari sakit atau luka dan pertimbangan tentang keuntungan dan kerugian .

Ancaman, keseriusan, ketidakkebalan, pertimbangan keuntungan dan kerugian dipengaruhi oleh hal2 sb : 1.Variabel Demografi (umur, jenis kelamin, latar belakang dan budaya ).

Ex : seorang wanita yg telah berumur akan memandang secara berbeda resiko kanker serviks bila dibandingkan dgn remaja wanita .2. Variabel sosipsikologi (kepribadian, kelas sosial, tekanan sosial).

Ex : seorang bumil yg mengalami tekanan dari lingkungannya akan berbeda pandangannya terhadap pemeriksaan rutin kehamilan dgn bumil yg tdk mengalami tekanan sosial

3. Variabel struktural (pengetahuan dan pengalaman sebelumnya) .Ex : bumil yg tahu bahwa senam hamil akan mempermudah ibu dlm proses persalinan nantinya, maka ia akan rutin mengikuti kelas senam hamil .

TRANSTHEORITICAL MODELTRANSTHEORITICAL MODEL

* * Model Transteoritik Model Transteoritik ( ( Transtheoritical Model Transtheoritical Model ))Model ini sering disebut sebagai Model ini sering disebut sebagai model tahapan model tahapan

perubahan (stages of change models)perubahan (stages of change models) merupakan merupakan suatu model perubahan perilaku yg tdk suatu model perubahan perilaku yg tdk bergantung pada perangkap teori tertentu .bergantung pada perangkap teori tertentu .

Model Transteoritik Model Transteoritik adalah suatu model yang di adalah suatu model yang di terapkan untuk menilai kesiapan seorang invidu terapkan untuk menilai kesiapan seorang invidu untuk bertindak atas perilaku sehat yang baru dan untuk bertindak atas perilaku sehat yang baru dan memberikan strategi .memberikan strategi .

Model TransteoritikModel Transteoritik saat ini merupakan subyek dari saat ini merupakan subyek dari berbagai upaya penelitian di bidang kesehatan berbagai upaya penelitian di bidang kesehatan masyarakat, baik untuk pengendalian penyakit-masyarakat, baik untuk pengendalian penyakit-penyakit kronik maupun penyakit infeksipenyakit kronik maupun penyakit infeksi

TEORI SEBAB AKIBAT TEORI SEBAB AKIBAT

Teori /Model ini juga biasa disebut Teori kehendak Teori /Model ini juga biasa disebut Teori kehendak perilaku/teori alasan tindakan/perilaku/teori alasan tindakan/Theory reasoned Theory reasoned action (TRA) / Behavioural intention theory .action (TRA) / Behavioural intention theory . Teori ini menggunakan pendekatan kognitif Teori ini menggunakan pendekatan kognitif (pengetahuan). Teori ini menghubungkan antara (pengetahuan). Teori ini menghubungkan antara keyakinan keyakinan (beliefs),(beliefs), sikap sikap (attitude)(attitude), kehendak , kehendak (intention) (intention) dan perilaku . dan perilaku . Teori ini memberikan pegangan u/ menganalisis Teori ini memberikan pegangan u/ menganalisis komponen perilaku dlm item yg operasional. komponen perilaku dlm item yg operasional. Fokus sasaran adalah prediksi dan pengertian Fokus sasaran adalah prediksi dan pengertian perilaku yg amat dpt diamati secara langsung dan perilaku yg amat dpt diamati secara langsung dan berada dlm kendali seseorang, artinya perilaku berada dlm kendali seseorang, artinya perilaku sasaran hrs diseleksi dan diidentifikasi secara sasaran hrs diseleksi dan diidentifikasi secara jelas . jelas .

Kelemahan teori ini adalah bahwa kehendak dan Kelemahan teori ini adalah bahwa kehendak dan perilaku hanya berkolerasi sedang kehendak tdk perilaku hanya berkolerasi sedang kehendak tdk selalu menuju pd perilaku itu sendiri, terdpt selalu menuju pd perilaku itu sendiri, terdpt hambatan yg mencampuri atau mempengaruhi hambatan yg mencampuri atau mempengaruhi kehendak dan perilaku (Van Oost, 1991 dalam kehendak dan perilaku (Van Oost, 1991 dalam Heri 2009) . Heri 2009) .

Keyakinan sikap kehendak perilakuKeyakinan sikap kehendak perilaku

Keyakinan Perilaku

Dampak Perilaku(Pertimbangan untung – Rugi)

Konsekuensi yg akan terjadi bagi individu

Keyakinan Normatif

Keyakinan orang Lain

Motivasi yg mengikuti pikiran orang lain

Sikap yg berhubungan dengan perilaku

Norma subjektif

Kehendak Pribadi

Berolahraga (Exercising)

STRES DAN COPING STRES DAN COPING

Stres Stres adalah kemampuan dan penyesuaian diri adalah kemampuan dan penyesuaian diri yg memerlukan respon . Selain itu stres ad/ yg memerlukan respon . Selain itu stres ad/ ketegangan dalam perilaku dan bentuk perasaan ketegangan dalam perilaku dan bentuk perasaan yg bergejolak yg menekan berupa ketegangan . yg bergejolak yg menekan berupa ketegangan . Proses terjadinya stres .......Proses terjadinya stres .......

Stimulus Stimulus respon inderarespon indera otak, pusat sarafotak, pusat saraf

Sumber stres dpt berasal dari dalam maupun dari Sumber stres dpt berasal dari dalam maupun dari luar individu .Gejala stres ad/ gangguan perhatian luar individu .Gejala stres ad/ gangguan perhatian dan konsentrasi, perubahan emosi, menurunnya dan konsentrasi, perubahan emosi, menurunnya rasa percaya diri, timbul obsesi, dan tidak ada rasa percaya diri, timbul obsesi, dan tidak ada motivasi . motivasi .

Faktor2 yg mempengaruhi terjadinya stres sb : Faktor2 yg mempengaruhi terjadinya stres sb : 1.1. Variabel dlm kondisi individu : umur, tahap Variabel dlm kondisi individu : umur, tahap

kehidupan, jenis kelamin, temperamen, genetik, kehidupan, jenis kelamin, temperamen, genetik, intelejensi, pendidikan, suku, kebudayaan, status intelejensi, pendidikan, suku, kebudayaan, status ekonomi, dan kondisi fisik .ekonomi, dan kondisi fisik .

2.2. Karakteristik keppribadian : introver-ekstrover, Karakteristik keppribadian : introver-ekstrover, stabilitas emosi secara umum, kepribadian, stabilitas emosi secara umum, kepribadian, kekebalan, dsbnya . kekebalan, dsbnya .

3.3. Variabel sosial-kognitif : dukungan sosial yg Variabel sosial-kognitif : dukungan sosial yg dirasakan, jaringan sosial, kontrol pribadi yg dirasakan, jaringan sosial, kontrol pribadi yg dirasakan .dirasakan .

4.4. Hubungan dgn lingkungan sosial, dukungan sosial Hubungan dgn lingkungan sosial, dukungan sosial yg diterima, integrasi dlm jaringan sosial . yg diterima, integrasi dlm jaringan sosial .

5.5. Strategi koping (pengelolaan stres).Strategi koping (pengelolaan stres).

Manajemen mengatasi stres antara lain : Manajemen mengatasi stres antara lain : 1.1. Hsil belajar otomatis (menyanyi, berkumpul, Hsil belajar otomatis (menyanyi, berkumpul,

tertawa, dsbnya ) .tertawa, dsbnya ) .2.2. Diskusi bersama orang lain . Diskusi bersama orang lain . 3.3. Berolahraga deengan teratur Berolahraga deengan teratur 4.4. Mengembangkan teori toleransi Mengembangkan teori toleransi 5.5. Belajar mengenal dan membahas stres dgn Belajar mengenal dan membahas stres dgn

menarik diri, kompromi .menarik diri, kompromi .6.6. Koping strategi /meningkatkan toleransi Koping strategi /meningkatkan toleransi 7.7. Menjaga kesehatann mental Menjaga kesehatann mental

Pengelolaan Stres (Coping) Pengelolaan Stres (Coping) merupakan suatu merupakan suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak antara tuntutan2 (baik tuntutan yg berasal jarak antara tuntutan2 (baik tuntutan yg berasal dari individu maupun tuntutan yg berasal dari dari individu maupun tuntutan yg berasal dari lingkungan) dgn sumber2 daya yg mereka lingkungan) dgn sumber2 daya yg mereka gunakan dalam menghadapi situasi stres . gunakan dalam menghadapi situasi stres . Fungsi dan jenis Fungsi dan jenis coping coping sb : sb : 1.1.Emotional – focused coping Emotional – focused coping a.a.Digunakan untuk mengatur respon emosional Digunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stres.terhadap stres.b.b.Pengaturan ini melalui perilaku individu, seperti Pengaturan ini melalui perilaku individu, seperti penggunaan alkohol, meniadakan fakta2 yg tdk penggunaan alkohol, meniadakan fakta2 yg tdk menyenangkan, melalui strategi kognitif .menyenangkan, melalui strategi kognitif .c.c.Individu yg tdk mapu mengubah kondisi stres, Individu yg tdk mapu mengubah kondisi stres, individu cenderung mengatur emosinya .individu cenderung mengatur emosinya .

2. Problem – focused coping 2. Problem – focused coping a.a. Untuk mengurangi stresor, individu akan Untuk mengurangi stresor, individu akan

mengatasi dgn mempelajari cara2 mengatasi dgn mempelajari cara2 keterampilan2 yg baru individu akan keterampilan2 yg baru individu akan cenderung menggunakan, bila dirinya yakin cenderung menggunakan, bila dirinya yakin akan dapat mengubah situasi . akan dapat mengubah situasi .

b.b. Metode atau fungsi masalah ini lebih sering Metode atau fungsi masalah ini lebih sering digunakan oleh orang dewasa .digunakan oleh orang dewasa .

Delapan stategi Delapan stategi coping coping menurut Taylor (1991) sb:menurut Taylor (1991) sb:1.1.KomfrontasiKomfrontasi2.2.Mencari dukungan sosialMencari dukungan sosial3.3.Merencanakan pemecahan maslah dikaitkan dgn Merencanakan pemecahan maslah dikaitkan dgn iproblem focused coping .iproblem focused coping .4.4.Kontrol diri Kontrol diri 5.5.Membuat jarak Membuat jarak 6.6.Penilaian kembali secara postif Penilaian kembali secara postif 7.7.Menerima tanggung jawab Menerima tanggung jawab 8.8.Lari/menghindar .Lari/menghindar .