mikturisi dan gangguannya

24
Mikturisi dan Gangguannya Dr.dr.H.Afriwardi, Sp.KO Dr.Fika Tri Anggraini

Upload: presley

Post on 24-Feb-2016

128 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Dr.dr.H.Afriwardi, Sp.KO Dr.Fika Tri Anggraini. Mikturisi dan Gangguannya. Definisi Mikturisi. Proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urine. Tahapan Mikturisi. Vesika urinaria terisi penuh hingga tekanan pada dindingnya meningkat melampaui ambang batas - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Mikturisi dan Gangguannya

Dr.dr.H.Afriwardi, Sp.KODr.Fika Tri Anggraini

Definisi Mikturisi

Proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urine

Tahapan Mikturisi

1. Vesika urinaria terisi penuh hingga tekanan pada dindingnya meningkat melampaui ambang batas

2. Refleks saraf (reflek mikturisi) yang akan mengosongkan kandung kemih, atau menyebabkan keinginan berkemih yang disadari.

Refleks mikturisi

refleks medula spinalis yang berupa autonom

Namun dapat diinhibisi atau difasilitasi oleh pusat-pusat di korteks serebri atau batang otak

Hubungan persarafan pada kandung kemih

Vesika Urinaria

Korpus Leher Otot detrusor kontraksi

meningkatkan tekanan intravesika 40-60 mmHg tahap utama mikturisi

Trigonum Urethra pars posterior, diafragma

urogenital, sfingkter interna et eksterna

Otot detrusor

Sel otot polos, serabut otot meluas ke segala arah

Berhubungan satu sama lain Memiliki jalur elektrik bertahanan

rendah antara satu dengan yang lain Penyebaran potensial aksi yang

sangat cepat kontraksi seluruh otot pada saat yang bersamaan

Trigonum

Segitiga kecil tepat di atas leher vesika, di dinding posterior

Mukosa halus, tanpa rugae

Persarafan

Utama : pelvis berhubungan dengan medulla spinalis via pleksus sakralis S-2 S-3, sensorik&motorik

Sensorik : deteksi derajat regangan dinding intravesika; regangan urethra pars posterior sinyal kuat memicu mikturisi

Motorik : s.parasimpatis berakhir di sel ganglion dinding vesika;dan saraf postganglion mempersarafi otot detrusor

..con’t

Saraf tambahan: S.motorik skeletal : n.pudendus

(somatik) sfingkter uretra eksterna s.simpatis dari saraf hipogatrik, L2

medulla spinalis merangsang pembuluh darah, kontraksi vesika (minimal), nyeri

Transpor urin: Ginjal vesika Duktus koligentes kalises

meningkatkan aktivitas pacemaker kontraksi peristaltis pelvis ginjal ureter (s.simpatis, s. Parasimpatis (menguatkan), pleksus intramural) trigonum vesika

Tonus normal otot detrusor mencegah refluks urine ke ureter saat terjadi peningkatan tek.intravesika (mikturisi, kompresi vesika).

Refleks vesikoureter

Terjadi pada bbrp orang Jarak tempuh ureter dlm vesika lebih

pendek oklusi ureter tidak lengkap Refluks pembesaran ureter

meningkatkan tekanan kalises ginjal& struktur ginjal

Sensasi nyeri ureter

Bendungan ureter (misal:batu) kontriksi refeks yang kuat nyeri hebat

Impuls nyeri refleks impatis balik ke ginjal konstriksi arteriol ginjal menurunkan urin output REFLEKS URETERORENAL

Penting mencegah aliran cairan ke pelvis ginjal pada kondisi ureter terbendung

Sistometrogram Tekanan awal saat kosong 0 Terisi urine 30-50 ml tekanan meningkat 5-

10 cmH20 (segmen Ia) Tambahan 200-300 ml urine peningkatan

tekanan konstan (karena tonus instrinik intravesika) (segmen Ib)

Urine > 300-400 ml peningkatan tekanan secara cepat (segmen II)

Perubahan tekanan tonus selama pengisian kandung kemih peningkatan tekanan akut periodik (terjadi beberapa detik-menit) : puncaknya: gelombang mikturisi

Sistometrogram

Refleks Mikturisi

Kontraksi mikturisi ditimbulkan oleh refleks regang (reseptor regang senorik intravesika terutama di uretra pars posterior) sinyal sensorik ke segmen sakralis melalui saraf pelvis dikembalikan ke kandung kemih melalui serabut saraf parasimpatis melalui saraf yang sama

Refleks mikturisi bersifat “ regenerasi sendiri”

“Regenerasi sendiri” Kontraksi awal kandung kemih akan

mengaktifkan reseptor regang menyebabkan peningkatan impuls sensorik yang lebih banyak ke kandung kemih dan uretra posterior peningkatan reflek kontraksi kandung kemih terjadi berulang hingga vesika mencapai derajat kontraksi yang cukup kuat brp detik-menit refleks kelelahan siklus regeneratif berhenti kandung kemih relaksasi

Refleks mikturisi

3 fase:1. Kenaikan secara cepat dan progresif2. Periode tekanan menetap3. Kembalinya tekanan kandung kemih ke

nilai tonus basalBila refleks mikturisi yang terjadi tidak

mampu mengosongkan kandung kemih elemen persarafan ini akan terinhibisi bbrp menit-jam hingga refleks mikturisi berikutnya.

..con’t

Apabila reflek mikturisi semakin kuat akan muncul reflek lain yang berjalan melalui n.pudendus ke sfingkter uretra eksterna untuk menghambatnya.

Jika inhibisi ini lebih kuat di otak dibanding sinyal konstriktor volunter sfingkter uretra terjadi pengeluaran urin, dan sebaliknya jika tidak, miksi tidak terjadi, kandung kemih akan terus terisi refleks mikturisi menjadi lebih kuat

Fasilitasi dan inhibisi

GangguanAtoni kandung kemih akibat destruksi

serabut saraf sensorik mencegah penghantaran sinyal regang ke medulla spinalis urin tidak keluar secara periodik, namun menetes overflow incontinence (akibat trauma ada daerah sakral medulla spinalis, penyakit yang merusak akar dorsal serabut ke medulla spinalis : misal fibrosis konstriktif & degeneratif akar dorsal (tabes dorsalis) e.c sifilis tabettic bladder

Automatic Bladder Akibat kerusakan medulla spinalis di atas

daerah sakrum (segmen sakralis tetap utuh) Bbrp hari-minggu setelah kerusakan

medulla spinalis Refleks mikturisi tertekan akibat Fenomena “syok spinal” akibat hilangnya impuls fasilitatif mendadak dari batang otak dan serebrum

Dilatih dengan pemasangan kateter periodik Bisa dilatih dengan stimulasi daerah

genital refleks mikturisi

Neurogenic bladder

Pasien sering berkemih, relatif tidak terkontrol

Kerusakan parsial medulla spinalis atau batang otak mengganggu sebagian besar sinyal inhibisi

Impuls fasilitatif akan berjalan dari medulla spinali ke bawah pusat di sakrum akan terus tereksitasi sedikit urin saja mampu mencetuskan refleks mikturisi sering berkemih tak terkontrol