metropolitan - warstek.files.wordpress.com · terutama dalam kisah para nabi dan rasul. sambil...

2
Tak Berhubungan, tapi Saling Memudahkan Tak Berhubungan, tapi Saling Memudahkan Baca Halaman 28 Baca Dari... Hal 27 Baca 4 Kader... Hal 27 Baca Bawa... Hal 27 Baca Anggap... Hal 27 Baca Keringat... Hal 27 Kan penangguhan penahanannya dikabulkan. Tentu, kami akan hormati itu. Sambil kami lihat lagi prosesnya.” Mulyadi Tamsir Ketua Umum PB HMI HALAMAN 21 SABTU 19 NOVEMBER TAHUN 2016 METROPOLITAN Warung Tegal (Warteg) tentu sudah populer di telinga. Apalagi di Jakarta. Warung idola untuk menyantap menu murah meriah. Namun, bagai- mana dengan Warstek? Akronim dari warung sains dan teknologi. Tempat kongko para orang genius untuk menghasilkan karya- karya inspiratif. YUDHA PETA OGARA SETUMPUK catatan tangan tertata rapi di pojok kamar Malik Jamal. Dia merupakan salah seorang anggota Warstek yang tinggal di Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat. Sangat menarik. Malik berusaha membuat tulisan tentang peristiwa-peristiwa ajaib pada zaman dulu. Terutama dalam kisah para nabi dan rasul. Sambil mencari lembaran catatan yang hendak ditunjukkan kepada wartawan Jawa Pos, Malik mengaku tertarik menggugah orang-orang yang tidak percaya tentang adanya Tuhan atau kaum ateis. ’’Sebab, sampai sekarang, (ateis, Red) ada. Beberapa teman saya bahkan terpe- ngaruh paham ateis. Kenapa bisa tidak percaya (kepada Tuhan, Red)?’’ katanya saat ditemui Rabu (16/11). Dalam sebuah lembaran catatan, Malik bercerita panjang. Dia pernah ditanya teman Sosok-Sosok Inspiratif di Balik Warung Sains dan Teknologi Dari Pelayan Restoran sampai Menulis Buku WARSTEK FOR JAWA POS SUKSES BERSAMA: Dua pendiri Warstek, Abdul Halim (tengah) dan Nur Abdillah Siddiq (kanan), saat meraih medali emas pada Pimnas di Mataram. SIAPA dokter paling cantik di Indonesia? Mungkin, nama Reisa Kartikasari layak dise- but untuk menjawab pertanyaan itu. Bagai- mana tidak, selain memiliki reputasi sebagai dokter, Reisa juga seorang model Dokter dan selebriti terkesan jauh dan nggak nyambung. Namun, orang-orang seperti Reisa Kartikasari, Nycta Gina, dan Tompi membuktikan bisa menjalankan dua profesi itu dengan seimbang. Anggap Bawaslu Tidak Bernyali Desak Ungkap Aktor Penolak Ahok TANJUNG PRIOK – Nyali komisio- ner Bawaslu DKI untuk menguak aktor di balik penolakan-penolakan kampanye pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Ahok-Djarot, dipertanyakan. Elemen penye- lenggara pemilu itu dinilai ragu untuk membuka hasil penyelidikan terkait perkara tersebut. Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Yusuf Wibisono menyayangkan sikap Bawaslu DKI sebagai wasit pemilu yang tak transparan. Menurut dia, Bawaslu seharusnya tidak perlu takut Reisa Kartikasari yang Cantik dan Ahli Forensik Keringat Bau Indikasi Tak Sehat 4 Kader HMI Wajib Lapor KEBAYORAN BARU – Penang- guhan penahanan empat kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berdampak pada tertundanya praperadilan. Rencana hukum tersebut masih dirundingkan dengan pengacara HMI. Ketua PB HMI Mulyadi Tamsir menya- takan, meski penahanan keempat kader ditangguhkan, HMI terus mendampingi hingga kasus selesai. ’’Yang jelas, kami terus dampingi empat kader ini sampai tuntas lah,’’ katanya saat dikonfirmasi kemarin (18/10) KEBAYORAN BARU – Buni Yani, pengunggah video dugaan penistaan agama oleh Basuki T. Purnama, guber- nur nonaktif DKI Jakarta, meme nuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya kemarin. Dia datang untuk me lengkapi berita acara pemeriksaan (BAP) GUGUN GUMILAR/JAWA POS OPTIMISTIS: Buni Yani (tiga dari kiri) bersama tim kuasa hukumnya kemarin. Dokter-Dokter yang Menjadi Entertainer Dokter-Dokter yang Menjadi Entertainer Dokter-Dokter yang Menjadi Entertainer HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS Bawa Bukti Baru KEBAYORAN BARU – Keringat secara alami keluar dari pori-pori kulit sebagai hasil metabolisme tubuh. Namun, keringat sering bercampur bakteri sehingga menghasilkan aroma tidak sedap. Jangan anggap remeh. Bau keringat bisa mengindikasikan tingkat kesehatan kita lho. Bau keringat tak sedap tidak hanya mendegradasi tingkat kepercayaan diri. Hal itu juga merupakan warning tubuh bahwa kesehatan sedang turun. Karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan FOTO-FOTO: HARITSAH ALMUDATSIR, GRAFIS: ZERGY ARDIANTO/JAWA POS HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS BERSENJATA LENGKAP: Sejumlah petugas mengamankan lokasi kampanye Ahok di Kedoya, Jakarta Barat. Baca Lebih... Hal 27 GRAFIS: ZERGY ARDIANTO/JAWA POS

Upload: nguyennhi

Post on 08-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metropolitan - warstek.files.wordpress.com · Terutama dalam kisah para nabi dan rasul. Sambil mencari lembaran catatan yang hendak ditunjukkan kepada wartawan Jawa Pos, Malik mengaku

Tak Berhubungan, tapi Saling Memudahkan

Tak Berhubungan, tapi Saling Memudahkan

Baca Halaman 28Baca Dari... Hal 27

Baca 4 Kader... Hal 27Baca Bawa... Hal 27

Baca Anggap... Hal 27

Baca Keringat... Hal 27

Kan penangguhan pena hanan nya dikabulkan. Tentu, kami akan hormati itu. Sambil kami lihat lagi prosesnya.”Mulyadi TamsirKetua Umum PB HMI

HalaMan 21SaBTu 19 noveMBer TaHUn 2016

Metropolitan

Warung Tegal (Warteg) tentu sudah populer di

telinga. Apalagi di Jakarta. Warung idola untuk

menyantap menu murah meriah. Namun, bagai­mana dengan Warstek?

Akronim dari warung sains dan teknologi. Tempat

kongko para orang genius untuk menghasilkan karya­

karya inspiratif.

YUDHA PETA OGARA

SETUMPUK catatan tangan tertata rapi di pojok kamar Malik Jamal. Dia merupakan salah seorang

anggota Warstek yang tinggal di Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat. Sangat menarik. Malik berusaha membuat tulisan tentang peristiwa­peristiwa ajaib pada zaman dulu. Terutama dalam kisah para nabi dan rasul.

Sambil mencari lembaran catatan yang hendak ditunjukkan kepada wartawan Jawa Pos, Malik mengaku tertarik menggugah orang­orang yang tidak percaya tentang adanya Tuhan atau kaum ateis. ’’Sebab, sampai sekarang, (ateis, Red) ada. Beberapa teman saya bahkan terpe­ngaruh paham ateis. Kenapa bisa tidak percaya (kepada Tuhan, Red)?’’ katanya saat ditemui Rabu (16/11).

Dalam sebuah lembaran catatan, Malik bercerita panjang. Dia pernah ditanya teman

Sosok-Sosok Inspiratif di Balik Warung Sains dan Teknologi

Dari Pelayan Restoran sampai Menulis Buku

WarSTek for JaWa PoS

SukSeS BerSaMa: Dua pendiri Warstek, abdul Halim (tengah) dan nur abdillah Siddiq (kanan), saat meraih medali emas pada Pimnas di Mataram.

SIAPA dokter paling cantik di Indonesia? Mungkin, nama Reisa Kartikasari layak dise­but untuk menjawab pertanyaan itu. Bagai­mana tidak, selain memiliki reputasi sebagai dokter, Reisa juga seorang model

Dokter dan selebriti terkesan jauh dan nggak nyambung. Namun, orang­orang

seperti Reisa Kartikasari, Nycta Gina, dan Tompi membuktikan bisa menjalankan

dua profesi itu dengan seimbang.

Anggap Bawaslu Tidak Bernyali

Desak Ungkap Aktor Penolak Ahok

TANJUNG PRIOK – Nyali komisio­ner Bawaslu DKI untuk menguak aktor di balik penolakan­penolakan kampanye pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Ahok­Djarot, dipertanyakan. Elemen penye­lenggara pemilu itu dinilai ragu untuk membuka hasil penyelidikan terkait perkara tersebut.

Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Yusuf Wibisono menyayangkan sikap Bawaslu DKI sebagai wasit pemilu yang tak transparan. Menurut dia, Bawaslu seharusnya tidak perlu takut

reisa kartikasari yang Cantik dan ahli forensik

Keringat Bau Indikasi Tak Sehat

4 Kader HMI Wajib Lapor

KEBAYORAN BARU – Penang­guh an penahanan empat kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berdampak pada tertunda nya praperadilan. Rencana hukum tersebut masih dirundingkan dengan pengacara HMI.

Ketua PB HMI Mulyadi Tamsir menya­takan, meski penahanan keempat kader ditangguhkan, HMI terus mendampingi hingga kasus selesai. ’’Yang jelas, kami terus dampingi empat kader ini sampai tuntas lah,’’ katanya saat dikonfirmasi kemarin (18/10)

KEBAYORAN BARU – Buni Yani, pengunggah video dugaan penistaan agama oleh Basuki T. Purnama, guber­nur nonaktif DKI Jakarta, meme nuhi

panggilan penyidik Polda Metro Jaya kemarin. Dia datang untuk me leng kapi berita acara pemeriksaan (BAP)

GuGun GuMIlar/JaWa PoS

oPTIMISTIS: Buni Yani (tiga dari kiri) bersama tim kuasa hukumnya kemarin.

Dokter-Dokter yang Menjadi

EntertainerDokter-Dokter

yang Menjadi Entertainer

Dokter-Dokter yang Menjadi

Entertainer

HarITSaH alMuDaTSIr/JaWa PoS

Bawa Bukti Baru

KEBAYORAN BARU – Keringat se cara alami keluar dari pori­pori kulit sebagai hasil metabolisme tubuh. Namun, keringat sering

ber campur bakteri sehingga menghasilkan aroma tidak sedap. Jangan anggap remeh. Bau keringat bisa mengindikasikan tingkat

kesehatan kita lho.Bau keringat tak sedap tidak hanya

mendegradasi tingkat keper cayaan diri. Hal itu juga merupakan warning

tubuh bahwa kesehatan sedang turun. Karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

foTo-foTo: HarITSaH alMuDaTSIr, GrafIS: zerGY arDIanTo/JaWa PoS

HarITSaH alMuDaTSIr/JaWa PoS

BerSenJaTa lenGkaP:

Sejumlah petugas mengamankan

lokasi kampanye ahok di kedoya,

Jakarta Barat.

Baca Lebih... Hal 27

GrafIS: zerGY arDIanTo/JaWa PoS

Page 2: Metropolitan - warstek.files.wordpress.com · Terutama dalam kisah para nabi dan rasul. Sambil mencari lembaran catatan yang hendak ditunjukkan kepada wartawan Jawa Pos, Malik mengaku

Jawa Pos Sabtu 19 november 2016 27M e T r o P o l I T a n

■ 4 Kader...Sambungan dari Hal 21

■ Keringat...Sambungan dari Hal 21

■ Bawa...Sambungan dari Hal 21

Kemungkinan, Praperadilan Batal

Tambahkan Sayur dalam Menu

Tak Ubah Konteks Asli Video

Menurut Mulyadi, penangguhan penahanan tersebut dilakukan karena empat kader HMI itu akan mengikuti ujian semester. Mereka adalah Ismail Ibrahim, 23; Rama­dhan Reubun, 24; Muhammad Rijal Berkat, 26; dan Rahmat Muni, 33. ’’Mau tidak mau, karena kebutuhan kuliah, tidak mungkin kami tidak usahakan. Alham­dulillah ditangguhkan,’’ ujarnya.

Sebelumnya, PB HMI berencana mengajukan praperadilan. Sete­lah penangguhan penahanan dika bulkan, kata Mulyadi, pihak­nya terus berkoordinasi dengan tim kuasa hukum. ’’Kami koor­dinasi dulu sama tim kuasa hu­kum apakah penangguhan ini memungkinkan untuk prape­radilan atau tidak. Nanti kami lihat perkembangannya,’’ jelasnya.

Pihaknya, lanjut Mulyadi, men­jamin empat kader itu koo peratif jika polisi ingin meminta kete­rangan meski telah dibebaskan

dari tahanan. Selain itu, keem­patnya masih berstatus tersangka dan dikenai wajib lapor. ’’Saya yakin mereka kooperatif. Mereka pasti lapor,’’ tambahnya.

Syukur Mandar, koordinator tim kuasa hukum HMI, menam­bah kan, untuk praperadilan, pihaknya juga masih melihat perkembangan. Setelah mendapat penangguhan penahanan, ren­cana tersebut bisa saja dibatalkan. ’’Kan penangguhan pena hanan­nya dikabulkan. Tentu, kami akan hormati itu. Sambil kami lihat lagi prosesnya,’’ ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Kabid­humas Polda Metro Jaya Kombes­pol Awi Setiyono menjelaskan, penangguhan penahanan empat kader HMI dikabulkan karena banyak yang menjamin serta ada persetujuan dari penyidik. ’’Alasannya, mereka mau ujian. Banyak juga aktivis HMI yang menjamin. Yang jelas, mereka tetap wajib lapor,’’ tegasnya.

Sementara itu, lanjut Awi, MHS mengakui telah mengedit dan

mengunggah video provokatif Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan di YouTube miliknya ber nama Muslim Friends. Dia menerangkan, pelaku mendapat video tersebut dari seseorang. ’’Informasinya, yang ngambil video temannya MHS. Kemudian, MHS mengedit dan menyebar­kannya di medsos,’’ ucapnya.

Awi menyebutkan, MHS telah mencemarkan nama baik Iriawan karena dituduh memprovokasi massa pada demo 4 November. Ada beberapa kalimat yang diubah dan ditambahi MHS. ’’Yakni, perkataan bukan lu yang provokator, Jenderal. Itu yang sangat provokatif, pencemaran. Ini pendapat dia sendiri,’’ paparnya.

Kemudian, ada kalimat­kalimat provokatif MHS, yakni kalian kejar HMI itu. Kalimat tersebut diedit pelaku, kemudian ditam bahi kamu pukuli HMI itu, memang dia provokator. ’’Jadi, yang bersangkutan betul­betul mengedit sendiri,’’ tuturnya Awi. (gum/co1/ilo)

Terutama yang berkaitan de­ngan makanan. Dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskuler dr Ahmad Faisal SpBTKV dari RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menjelaskan, keringat secara biologis dihasilkan kelenjar saraf parasimpatik. ’’Bagian yang paling banyak mengeluarkan keringat adalah ketiak,’’ ujarnya. Selain itu, telapak kaki, telapak tangan, wajah, dan dahi. ’’Ber­keringat merupakan proses metabolisme yang baik sebagai proses keluarnya toksin,’’ lanjutnya.

Namun, jika keringat berlebih, bisa jadi, ada gangguan. Selain itu, bau dianggap mengganggu. Produksi keringat setiap orang berbeda sehingga aromanya pun berbeda. ’’Kelenjar keringat apokrin yang aktif setelah remaja dapat menimbulkan aroma khas,’’ terang dr Eddy Karta SpKK dari EDMO Clinic. Aroma khas tersebut berasal dari ketiak dan selangkangan.

Selain produksi yang berbeda, beberapa faktor memengaruhi terbentuknya bau badan. ’’Misalnya, pola makan, obat­obatan yang dikonsumsi, gaya hidup, dan faktor genetik,’’

ujarnya. Orang yang mengonsumsi obat memiliki aroma tertentu yang kurang sedap. Aroma kurang enak juga tercium dari tubuh orang yang makan terlalu banyak karbohidrat. Kemudian, aroma tubuh orang yang mengonsumsi buah dan sayur terasa lebih manis.

Karena itu, dengan merasakan aroma tidak sedap dari keringat, Anda dapat mengukur apakah Anda makan terlalu banyak karbohidrat. Dengan begitu, pertimbangkan tambahan sayur dan buah dalam menu. Protein dari hewan maupun tumbuhan tidak menghasilkan aroma tubuh yang lebih buruk. (lin/co1/ilo)

Aldwin Rahadian, kuasa hukum Buni Yani, menjelaskan, pihaknya juga membawa bukti baru untuk menguatkan laporan. Selain itu, ada 30 pertanyaan yang dilayang­kan kepada Buni.

’’Kami menambahkan BAP terkait bukti­bukti screenshot orang­orang yang selama ini mencemarkan nama baik Pak Buni, memprovokasi, dan mene­barkan kebencian. Itu semua kami kumpulkan, lalu kami serahkan ke penyidik,’’ ujarnya di Mapolda Metro Jaya kemarin.

Buni melaporkan dua orang dari Komunitas Advokat Pendu­kung Ahok­Djarot (Kotak Adja), yakni Muanas Alaidi dan Guntur Romli. Bahkan, kata Aldwin, dua

orang tersebut berpo tensi menjadi tersangka sama dengan Ahok. Menurut dia, pemeriksaan itu membuk tikan bahwa laporan­nya layak untuk ditindaklanjuti.

Karena itu, Aldwin menilai penyidik Polda Metro Jaya telah bekerja profesional dalam me­nang gapi laporan terhadap dua pendukung Ahok tersebut. Aldwin menuturkan, dengan ditetap kannya Ahok sebagai tersangka, secara tidak langsung, yang dituduhkan kepada Buni Yani terbantahkan. ’’Malah, sekarang polisi menaikkan status penyi dikan dan sudah gelar perkara atas laporan Pak Buni,’’ terangnya.

Guntur dilaporkan karena menuduh Buni Yani menyebarkan isu SARA melalui Facebook. Sementara itu, Muanas dilaporkan

karena telah melaporkan Buni Yani ke Polda Metro Jaya. ’’Insya Allah hukum dan keadilan di negara kita bisa ditegakkan. Saya sangat optimistis,’’ tegasnya.

Aldwin menambahkan, kliennya tidak pernah mengedit video Ahok terkait surah Al Maidah yang disampaikan di Kepulauan Seribu. Apalagi, klaim dia, Buni tidak mengubah konteks apa pun dalam video tersebut. ’’Sekali lagi, tidak mentranskrip, tidak memo tong video, tidak mengu­bah. Yang Pak Buni lakukan adalah menambahkan caption, intisari, dan pendapat pribadi. Jadi, jelas nih klir. Jadi, jangan sampai ada lagi di media sosial dan berita­berita portal online itu yang menyatakan bahwa Pak Buni salah transkrip,’’ tegasnya. (gum/co1/ilo)

■ dari...Sambungan dari Hal 21

■ LeBih...Sambungan dari Hal 21

■ anggap...Sambungan dari Hal 21

Jika Tuhan Maha Pencipta, kata dia, bisakah Dia menciptakan hal yang lebih besar dari dirinya sendiri? Pertanyaan tersebut pasti tidak asing bagi kalangan pencinta ilmu filsafat. Jawabannya memang beragam. Malik punya jawaban sederhana. ’’Saya tanya balik teman saya. Tuhan Maha­besar, sekarang ada tidak yang lebih besar dari Tuhan? Dia jawab tidak ada. Saya katakan, mana mungkin ada penjelasan tentang hal yang tidak pernah ada,’’ papar pria 29 tahun itu.

Dalam karya yang sedang di­garap, Malik berusaha menjelas­kan fenomena­fenomena ajaib zaman dulu dengan logika. Sebab, menurut dia, anak­anak muda sekarang sangat kritis.

Akal mereka sulit ditundukkan dengan penjelasan yang tidak detail dan logis. ’’Menurut saya, kejadian apa pun akan menjadi logis asal akal bisa menemukan jalan ceritanya secara menye­luruh,’’ jelasnya.

Malik tampak sangat kritis. Padahal, dia hanya bekerja sebagai tukang antar jemput makanan di salah satu restoran di Jakarta Utara. ’’Saya dulu sebenarnya punya ijazah D­3 di bidang farmasi. Pernah bekerja di rumah sakit. Tetapi, ternyata saya alergi bau obat­obatan. Itu terasa setelah saya setiap hari ketemu obat,’’ ungkapnya.

Sejak mengenal Warstek setahun lalu, Malik seperti mendapat jalan baru. Dia tertarik menjadi penulis. Di Warstek, banyak penulis. Mereka sudah melahirkan banyak karya ilmiah berkualitas. ’’Saya awalnya bergabung di grup WhatsApp komunitas itu,’’ jelas bapak satu anak tersebut.

Komunitas Warstek sebenarnya baru seumur jagung, tetapi sudah

terkenal. Didirikan pada 2013, Warstek makin dikenal sepanjang 2015–2016. Tidak hanya di berbagai daerah dalam negeri, anggotanya juga tersebar di berbagai negara tetangga. Dua pendirinya adalah Abdul Halim dan Nur Abdillah Siddiq.

Abdul Halim kini menempuh program doktoral graduate school of life and environmental science di Universitas Tsukuba, Jepang. Nur Abdillah yang kemarin diwa­wancarai Jawa Pos sedang menem­puh doktoral fisika di Institut Teknologi Sepuluh Nopem ber (ITS) Surabaya. ’’Sebe narnya, kami menyebut Warstek itu wadah atau media. Media kami sudah diikuti lebih dari 3 ribu orang dari berbagai daerah. Ada juga dari negara tetangga seperti Malaysia,’’ ujarnya.

Nur Abdillah menjelaskan, kecintaan pada dunia sains dan teknologi membuat dirinya dan Abdul Halim terketuk. Mereka pun mendirikan sebuah wadah bagi orang­orang yang memiliki kecintaan serupa.

Kecintaan tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa kemajuan suatu bangsa dapat tercapai jika bangsa tersebut dapat menguasai sains dan teknologi. ’’Kami lihat negara­negara maju tidak akan pernah terlepas dari kenyataan ini,’’ ujar pria yang tinggal di Jalan Arif Rahman Hakim, Surabaya, itu.

Makin menguasai sains dan teknologi, sebuah negara makin mandiri, makmur, dan maju. Ide berkontribusi untuk mengakse­lerasi kemajuan Indonesia, sambung dia, dituangkan dalam bentuk kreatif dengan membuat Komunitas Warstek. Nama tersebut jelas berbahasa Indo­nesia, bukan kebarat­baratan atau keinggris­inggrisan. Hal tersebut, kata dia, menandakan bahwa para anggota Warstek sangat membanggakan Indonesia.

’’Kami update setiap hari

mengenai perkembangan sains dan teknologi terbaru di seluruh lini media sosial. Kami juga aktif membuat vlog di YouTube, meme­meme lucu tetapi ilmiah, dan lain sebagainya,’’ papar Nur Abdillah. ’’Ke depan, kami ber­harap dapat menjadi peru sahaan majalah yang bertema sains dan teknologi. Mengingat, majalah dengan genre ini masih sedikit di masyarakat,’’ sambungnya.

Mengapa Warstek begitu dimi­nati? Dia menjelaskan, selu ruh anggota Warstek merasa kan manfaat bagi pribadi masing­masing. Bentuknya beragam. Umum nya, mereka tertarik men­jadi penulis. Menurut dia, hal itu wajar. Sebab, pemikiran yang terus berkembang akan membu­tuhkan saluran. Menulis adalah salah satu jalan terbaik.

Komunitas tersebut sudah meraih berbagai prestasi. Buah pemikiran para anggota Warstek sering digabungkan menjadi karya bersama. ’’Misalnya, dalam majalah Warstek edisi I. Temanya, Higgs Particle Demystified: Menjelaskan Partikel Tuhan dengan Bahasa Sederhana,’’ ujarnya. Selain itu, dua pendiri Warstek tersebut pernah meraih medali emas saat bersama dalam satu tim pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2003 di Mataram.

Warstek juga tak pernah lupa memberikan perhatian kepada generasi muda. Misalnya, pada 20 November 2016, Warstek menyelenggarakan Festival Anak Soleh di ITS Surabaya. ’’Untuk membangun kreativitas dan memompa semangat anak­anak. Nanti, ada cerdas cermat dan lain­lain,’’ jelasnya.

Nur Abdillah menyatakan, siapa pun yang ingin bergabung di Warstek tidak perlu bingung. Seiring perkembangan teknologi komunikasi, Warstek berusaha

memanfaatkan semua jalur komunikasi untuk menarik per­hatian. ’’Akun kami banyak. Di Facebook, Twitter mudah sekali untuk bergabung,’’ jelasnya.

Dia belum bertatap muka de­ngan para anggota Warstek. Namun, hal tersebut bukan masalah. Sebab, kini jarak bukan lagi penghalang bagi sesama manusia untuk berbagi pengetahuan. ’’Kami bangga kalau anggota komunitas bisa membuat buku. Kami pun siap membantu mereka. Menjadi media mereka untuk menerbitkan karya,’’ kata Nur Abdillah.

Ditanya soal latar belakang, dia menjelaskan, dirinya asli Madura. ’’Banyak teman saya yang berkata bahwa saya tidak seperti orang Madura yang karakternya keras dan tidak sabaran. Itu karena bentukan orang tua saya,’’ ucapnya.

Atas keberhasilan di dunia pendidikan, Nur Abdillah makin memahami pentingnya sekolah pertama manusia, yakni lingkungan keluarga. ’’Terima kasih yang sangat banyak kepada orang tua yang sangat berjasa dalam membentuk kepribadian kita semua,’’ tuturnya.

Nur Abdillah melanjutkan, orang tuanya memberikan nama yang sangat baik kepada dirinya yang merupakan anak ketiga. Nur adalah cahaya, Abdillah berarti hamba Allah, dan Siddiq berarti jujur. ’’Beban juga sih sebetulnya. Tidak mudah menjadikan diri bermanfaat,’’ ucapnya lalu tertawa.

Sebagai orang yang gemar beror­ganisasi, Nur Abdillah berusaha menyalurkan hal positif sekecil apa pun kepada siapa pun. Bagi dia, hal itu wajib. ’’Biasakanlah melihat seseorang sebagai pribadi yang layak dipelajari sekecil apa pun kisah sukses yang telah diraihnya. Itu kata salah seorang tokoh yang saya kagumi,’’ tambahnya. (*/co1/ilo)

Perempuan kelahiran Malang, 28 Desember 1985, tersebut menekuni dunia model sebelum menjadi dokter. Reisa pernah mengikuti pemilihan Gadis Sampul, menjadi salah seorang model Look Models Agency, serta membintangi banyak iklan.

Puncak pencapaian Reisa sebagai model adalah meraih runner-up Puteri Indonesia 2010. Dia juga dinobatkan sebagai Puteri Indonesia Lingkungan 2010. Dengan gelar itu, Reisa berhak menjadi peserta Miss International 2011. Saat ini, wajah cantiknya bisa dilihat di layar kaca dalam acara The Dr. Oz di Trans TV.

Bagi Reisa, menjadi dokter adalah impian sejak kecil. Dia sama dengan anak pada umum nya yang bercita­cita menjadi dokter saat kecil. Semua itu terlihat dari bakat dan minat Reisa selama duduk di bangku sekolah. ’’Sejak SD, aku memang suka pelajaran yang berhubungan dengan sains,’’ ungkap Reisa saat ditemui di Graha CIMB Niaga, Sudirman, Jakarta Pusat, kemarin (18/11).

Saat lulus SMA, dia mulai mengimbangkan antara mengejar impian menjadi dokter dan menjadi entertainer. Akhirnya, dia menjalankan keduanya. ’’Akhirnya, waktu itu, aku meman­tapkan diri untuk kuliah kedok­teran,’’ tutur lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita

Harapan tersebut.Setelah menyelesaikan program

S­2 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Reisa kembali terjun ke dunia model. Dia mengikuti ajang pemilihan Puteri Indonesia tanpa mening­galkan profesi dokter.

Waktu itu, Reisa sebenarnya hanya iseng. Namun, karena dukungan sang ibu dan teman­teman, dia merasa terdorong untuk serius ikut dalam ajang tersebut. Dia kembali bernos talgia. Tepat pada usia 24 tahun, Reisa mendaftarkan diri dan mengum pulkan formulir pen­daftaran dalam perjalanan ke rumah sakit. ’’Jadi, pas daftar, masih pakai baju rumah sakit,’’ tuturnya.

Saat terpilih dan berhasil menjadi runner-up pertama Puteri Indonesia 2010, Reisa merasa tidak percaya. Setelah menjadi Puteri Indonesia Lingkungan 2010, pekerjaannya di klinik dan RS terhenti untuk sementara. Dia harus terfokus pada segala kegiatan keputrian.

Seiring berjalannya waktu, istri Tedjodiningrat Broto Asmoro itu kembali berfokus pada dunia kedokteran. Misalnya, dia pernah terlibat sebagai salah seorang anggota tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dalam kasus kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menabrak Gunung Salak, Bogor, pada 2012.

Dengan anggota tim lain, Reisa saat itu bekerja keras untuk mengungkap identitas satu per satu korban. Tidak jarang, dia harus

begadang untuk menye lesai kan pekerjaan sebagai bagian dokter forensik di RS Polri. Namun, hal itu sama sekali tidak membebani dara cantik tersebut. ’’Saat itu, aku harus berkutat dengan potongan­potongan tubuh korban yang sebagian besar sudah tidak berbentuk,’’ ujarnya.

Namun, mayat dan potongan tubuh manusia bukan hal baru bagi Reisa. Dia menuturkan mulai bersinggungan dengan jenazah sejak menjalani program koas di RS Polri pada 2007. Saat itu, Reisa dan rekan sesama maha siswa fakultas kedokteran lain diminta melakukan sesuatu yang ekstrem.

’’Inget banget waktu itu dikerjain sama dokter. Hari pertama sudah langsung disuruh gergaji kepala orang. Bayangin aja gimana ya, hehe,’’ kata pemilik JMB Klinik Estetika di kawasan Prapanca Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, itu.

Namun, dengan pengalaman tersebut, Reisa malah tertarik dengan dunia forensik. Apalagi dia sangat gemar menonton serial thriller Amerika Serikat, yaitu CSI: Crime Scene Investigation.

Reisa juga terkenal memiliki jiwa sosial yang tinggi. Misalnya, menangani anak kecil yang memiliki kelainan jantung di salah satu RS di Jakarta Selatan. Anak tersebut berasal dari kalangan keluarga tidak mampu. Hati Reisa pun terketuk untuk menangani kasus yang cukup serius tersebut.

Dengan iba dan ketulusan

dokter Reisa, anak itu pun bisa diselamatkan. Sampai suatu hari, dia mengaku mendapat ucapan terima kasih dari ibu anak itu. Ibu tersebut juga bercerita tentang anaknya yang kini ingin menjadi dokter seperti Reisa. ’’Aku sangat terharu. Saat itu, aku merasa tidak perlu jauh­jauh ke pelosok untuk berbuat kebaikan. Cukup selamatkan orang terdekat kita,’’ tutur ibu R.R. Ramania Putri Brotoasmoro itu.

Reisa kini kembali menyeim­bangkan kegiatan bersama keluarga, karir di dunia kedokter an dan klinik kecantikan, serta dunia entertain-ment. Dia kini bersikap selektif dalam mengam bil job di dunia entertainment. Apalagi dia kini harus mengurus anaknya yang baru berumur setahun.

Misalnya, menerima job sebagai host dan presenter, baik off air maupun on air, di salah satu program televisi swasta yang konten acaranya tidak jauh dengan dunia kedokteran. Reisa pun kerap mengisi berbagai seminar dan workshop yang juga berhubungan dengan dunia kedokteran.

Reisa pun menyatakan kerap mendapat tawaran untuk bermain sinetron, bahkan film. Namun, menurut dia, sejauh ini, belum ada peran yang menarik. ’’Aku mau main film kalau perannya jadi dokter. Hehe,’’ tuturnya. Wah, dokter Reisa memang paket lengkap ya. Cantik, pintar, dan baik hati. Sukses terus ya, Dok. (Wiwie Heryani/co1/nar)

Sebab, lembaga itu diatur Undang­Undang (UU) dan Peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pengawasan Pemilu dan Pilkada.

Yusuf mengungkapkan, selama masa kampanye, pasangan nomor urut 2 sangat dirugikan. Sebab, banyak penolakan di tengah­tengah masyarakat. Karena itu, Ahok­Djarot tidak bisa menyam­paikan visi dan misi. ’’Bawaslu harus buka siapa yang nolak. Apa kah warga asli sana atau orang luar. Ini harus dibuka. Bawaslu tidak perlu takut,’’ tegasnya kemarin (18/11).

Mantan aktivis HMI Jakarta itu menyatakan, jika terus menutupi orang yang menolak kampanye Ahok­Djarot, Bawaslu sama dengan membuat gaduh. Sebab, masalah tersebut akan berlarut­larut karena tidak terungkap. ’’Ini untuk memudahkan tim juga. Kalau yang nolak warga asli, tidak

perlu datang. Kalau bukan, tindak. Gampang kan,’’ tegasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti membantah. Bawaslu, tutur dia, belum bisa membuka aktor penolakan lantaran diselidiki panitia pengawas pemilu (pan­waslu). ’’Kalau sudah jelas, kami akan sampaikan ke publik. Tidak ada yang ditutupi,’’ katanya nada bicara tinggi.

Mantan aktivis PMII tersebut menegaskan, pihaknya akan berko­munikasi dengan kejaksaan dan Polda Metro Jaya terkait peno lakan kampanye Ahok­Djarot. Sebagai wasit pemilu, Mimah berjanji, pihaknya tetap mengupa yakan informasi yang akurat. Terutama untuk memper oleh keterangan dari warga setempat. Namun, saat ditanya apakah oknum penolakan merupa­kan warga setempat atau bukan, Mimah masih merahasia kan. ’’Nanti ya,’’ tuturnya.

Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu DKI Muhammad Jufri menam­

bahkan, pihaknya sudah meng­kla rifikasi sejumlah pihak terkait penolakan kampanye Djarot di Kembangan. Bawaslu telah men­dengar keterangan lima saksi. Djarot juga dimintai keterangan pada Selasa malam (15/11). ’’Setelah semua selesai, kami putuskan apakah ini naik jadi penyidikan atau tidak,’’ paparnya. ’’Warga yang menolak Pak Djarot di Kembangan Utara satu RW, tapi beda RT,’’ ungkap nya. Satu orang yang melakukan penolakan sudah ditangani Polda Metro Jaya. ’’Daerah lain masih diselidiki,’’ tuturnya.

Ahok­Djarot hampir setiap hari ditolak beberapa warga saat berkampanye. Sehari lalu, mereka ditolak saat berkunjung ke Pon­dok Kopi, Jakarta Timur. Pesan berisi penolakan beredar di kalangan wartawan. Bahkan, ada yang menyatakan bahwa ada ketegangan antara kelompok penolak dan massa PDIP.

Padahal, jika memperhatikan para tokoh dan pemimpin, kubu pro dan anti­Ahok sudah berse­

pakat menjaga perdamaian. Penetapan Ahok sebagai tersangka oleh Polri juga dihor­mati semua pihak. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun telah mengajak semua pihak sama­sama menjaga situasi.

Setelah Ahok ditetapkan seba­gai tersangka, masih ada kesan tidak puas. Banyak yang berharap Ahok segera ditangkap. Nah, per soalan berada di situ. Menu­rut para ahli, kondisi Ahok tidak bisa disamakan dengan tersangka dalam kasus lain.

Ketua Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI) Irwannur Latubuay mengungkap­kan, ada aturan main soal kasus Ahok. Dalam hal itu, KUHP bertabrakan dengan UU Pemilu. Sederhananya, Ahok tidak bisa ditahan. Sebab, UU Pemilu tidak mempersilakan pasangan calon mundur dari pencalonan. ’’Lalu, siapa yang salah? Presiden? Ahok? FPI? MUI? Tidak, menurut saya,’’ tuturnya kemarin.

Menurut Irwannur, yang harus

bertanggung jawab untuk menga­tasi masalah tersebut adalah para wakil rakyat. Sebab DPR­lah yang menggodok UU Pemilu. ’’Ke depan, ini harus jadi catatan. Pada hal, saya dulu pernah memberikan masukan kepada presiden,’’ paparnya.

Mengenai ketegangan di tengah masyarakat, Irwannur menyata­kan, peran tokoh­tokoh masyara­kat dan orang tua sangat penting. Masalahnya, tidak banyak orang yang betul­betul memahami jati diri bangsa. ’’Negara itu adalah organisasi rakyat. Jati diri bangsa rakyat itu sendiri. Secara individu, jati diri bangsa itu ya diri kita masing­masing,’’ sambungnya.

Irwannur menyayangkan ada nya kasus dugaan penistaan agama yang menjadi perhatian serius masyarakat Indonesia. Dalam menyikapi masa­lah itu, masyarakat diharapkan mempela jari aturan dengan baik agar tidak asal bertindak dan mudah terpancing provokasi. ’’Ini harus menjadi pelajaran berharga. Pendidikan tentang jati diri bangsa harus digalakkan,’’ ucapnya.

Terlepas dari kegaduhan itu, kampanye Ahok terus berlangsung. Setelah menerima pengaduan di Rumah Lembang, mantan bupati Belitung Timur tersebut menda­tangi warga Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara, kemarin. Kampung itu disebut­sebut sebagai basis PDIP.

Namun, kampung di seberang wilayah tersebut didominasi Forum Betawi Rempug (FBR). Karena itu, empat hari lalu, calon gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono datang ke sana. Sambutan warga di sana terkesan biasa. Mereka menyambut dan bersalaman dengan putra pertama presiden keenam tersebut. Hal berbeda terjadi kepada Ahok. Belum tiba di lokasi, warga bergerombol menunggu.

Sekitar pukul 15.25, Ahok tiba di lokasi itu. Seluruh warga langsung mengerumuni Ahok dan mobilnya di Jalan Pademangan VIII Raya, Pademangan Timur, Jakarta Utara. ’’Ayo, baris yang rapi,’’ kata salah seorang warga berusaha mengatur. Namun, tidak ada yang peduli. Mereka berlomba­lomba mendekati Ahok. Sampai­sampai, ada seorang ibu yang menangis melihat kondisi itu. ’’Saya terharu. Saya suka lihat di TV, Pak Ahok sabar banget,’’ tutur Kolis, 38, warga Pademangan Timur.

Blusukan Ahok kemarin cukup lancar. Tidak ada warga yang menge­nakan baju koko dan kopiah. Namun, polisi yang diterjunkan sangat banyak. ’’Kami turunkan 200 personel. Satpol PP satu regu. Biasanya 12–15 orang,’’ kata Kapol sek Pademangan Kompol Andi Baso Rahman.

Jumlah itu dinilai tidak berlebihan. Sebab, calon yang dikawal bukan hanya Ahok. Ada juga Sandiaga Uno. Saat ditanya soal anggaran, Andi berkelit bahwa pengamanan itu sudah menjadi tugas sehingga tidak membutuhkan anggaran.

FBB Kawal Ahok Sementara itu, hingga kemarin,

kampanye Ahok berjalan normal. Status tersangka kasus dugaan penistaan agama yang disematkan Bareskrim Polri pada Rabu (16/11) justru membuat Ahok kebanjiran simpati dari para pendukung.

Artis terus berdatangan untuk memberikan semangat kepada petahana di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat. Kemarin, Astri Tiar, Karenina Salim, dan Steve Emmnauel menambah panjang daftar selebriti yang mendukung Ahok.

Selain artis, Presiden Front Betawi Bersatu (FBB) Amirulloh tampak di Rumah Lembang kemarin. Dia datang bersama rombongan para

artis. Dia juga menyatakan siap mengawal Ahok saat blusukan. ’’Jangan sampai ada penolakan. Kami ingin pilkada aman, nyaman, dan kondusif,’’ terangnya di Rumah Lembang kemarin.

Terkait sistem pengawalan, Amirulloh akan membicarakan dengan tim pemenangan Ahok. Selain itu, dia bakal berkoordinasi dengan Kapolres setempat. Dengan begitu, lelaki yang mengaku putra Betawi itu yakin pesta demokrasi berjalan lancar. Sebab, berdasar informasi yang diketahuinya, para penolak yang menghadang kampanye Ahok didominasi warga Betawi. ’’Sebagai putra Betawi, saya harus nasionalis,’’ tambahnya.

Amirulloh mengungkapkan bah­wa FBB memiliki anggota yang cukup banyak. Yakni, mencapai 3 juta kepala keluarga (KK) dari suku, agama, dan ras beragam se­Indo­nesia. Sejatinya, anggota FBB bukan hanya orang Betawi. Ada juga orang Ambon, Madura, dan orang­orang dari 34 provinsi. Nah, di antara 3 juta tersebut, satu juta ber­KTP DKI. ’’Saya sudah siap dukung Pak Ahok dengan satu juta suara. Saya siap,’’ tegasnya. Amirulloh pun siap membuktikan perkataan itu.

Tidak sampai di situ, Ahok juga mendapat dukungan dari masya­rakat adat Karo. Bahkan, mereka memakaikan pakaian adat Karo kepada Ahok. Yakni, langge-langge (selendang) dan bulang-bulang (topi). ’’Pak Ahok kami kasih marga Karo­Karo,’’ ujar Ketua Suku Adat Karo Beton Ginting.

Beton pun berharap Ahok bisa mencip takan perekonomian yang lebih baik dan negara yang damai. Masyarakat Karo di Jakarta siap mendukung. Jumlahnya juga tidak sedikit. Yakni, mencapai 500 ribu orang. ’’ Semuanya punya KTP DKI,’’ katanya. (riz/ydh/rya/co1/ilo)

Kini, Anggota Mencapai 3 Ribu Orang

Belum Ada Peran yang Menarik Hati

KUHP dan UU Pemilu Berbenturan