metodologi klinis

Upload: rentot008

Post on 15-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

metodologi penelitian klinis

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    1/42

    Dr. Rendy Badri

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    2/42

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    3/42

    Pengetahuan

    Pengetahuanagama

    Ilmu-ilmualamiah

    Kimia

    Fisika

    Kedokteran

    Pengetahuanbudaya

    Ilmu sosial

    Ekonomi

    Ilmu Politik

    Sosiologi

    Antropologi

    Filsafat

    Hukum

    Sastra

    SIFAT:

    - Terbuka- Benar

    - Dapat

    dipercaya

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    4/42

    Karakteristik Umum Pelbagai

    Disiplin IlmuIlmu-ilmu Alamiah Ilmu Sosial Pengetahuan Budaya

    Pendekatan:

    Empiris (sesungguhnya)

    Pendekatan:

    Empiris - Normatif

    Pendekatan:

    Normatif (sebaiknya)

    Tujuan:Mempelajari keteraturan

    /keterangan dalam alam

    semesta

    Tujuan:Mempelajari keteraturan

    dalam hubungan antar -

    manusia

    Tujuan:Mempelajari peristiwa dan

    pernyataan budaya yang

    dianggap unik

    Contoh:

    Anatomi, fisika, ilmu pasti,

    ilmu kedokteran, kimia,

    geologi

    Contoh:

    Ilmu politik, sosiologi,

    ekonomi, antropologi,

    demografi, psikologi

    Contoh:

    Pengetahuan agama,

    falsafah, hukum, seni

    sastra, seni musik, seni

    tari

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    5/42

    Ilmu dan Penelitian

    Ilmu

    (Science)

    Penelitian

    (Research)

    FilosofiTindakan

    (action)

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    6/42

    Teori

    Perumusan masalah

    Kerangka teori

    Kerangkakonsep

    Hipotesis

    MetodePenelitian

    ?

    Generalisasi Hasil,Simpulan

    Fakta

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    7/42

    Ranah Penelitian Kedokteran

    dan Kesehatan

    Penelitian kedokteran dasar

    Kedokteran klinis

    Kedokteran komunitas

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    8/42

    Berdasarkan ada atau tidaknya

    analisis statistika

    Deskriptif

    Eksplorasi fenomena kedokteran tanpamencari hubungan antar variabel

    Analitik

    Identifikasi, pengukuran variabel

    Mencari hubungan antar variabel

    Sifat:

    Analitik observasional

    Penelitian eksperimental atau intervensional

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    9/42

    Tujuan penelitian

    1. Mengetahui deskripsi pelbagai fenomenaalam

    2. Menerangkan hubungan antara pelbagaikejadian

    3. Memecahkan pelbagai masalah yang

    ditemukan dalam kehidupan

    4. Memperlihatkan efek tertentu

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    10/42

    Dipecahkan dengan berbagai cara:

    Trial and

    error

    SpekulasiAutoritas

    atau tradisi

    Penelitian

    ilmiah

    PenelitianSecara empiris dan jawaban lebih dari satu

    Kesenjangan antara fenomena kedokteranbiologis, klinis, sosial, dengan teori

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    11/42

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    12/42

    Hubungan Antara

    Sampel dan Populasi

    Setiap hasil yang

    diperoleh pada sampelsebenarnya merupakanrefleksi dari keadaan dipopulasi yang diwakilioleh sampel tersebut

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    13/42

    Statistik dan Parameter

    Observasi, pengukuran,dan intervensi yangdilakukan pada sampelmenghasilkan data

    berupa angka

    Statistik

    Nilai padapopulasi yangberkaitan denganstatistik

    Parameter

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    14/42

    Populasi

    target

    Populasi

    terjangkau

    Subjek

    terpilih

    Subjek

    yang benar

    diteliti

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    15/42

    Populasi

    target

    Populasi tempathasil penelitian

    diharapkan akan

    diterapkan

    Populasiterjangkau

    bagian dari populasi

    target yangterjangkau oleh

    peneliti

    SampelDipilih atas kriteriapenelitian, dengan

    cara tertentu, hinggadianggap mewakilipopulasi terjangkau

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    16/42

    Hasil Penelitian

    Hasil penelitian pada subjek yang diteliti

    ini digeneralisasikan ke populasi

    terjangkau secara statistika

    Generalisasi dari populasi terjangkau kepopulasi target tidak dapat dilakukan

    secara statistika, namun secara logika

    dan common sense

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    17/42

    Contoh Populasi Target

    Penelitian KlinisKarakteristik Demografis Karakteristik Klinis

    Remaja Pengguna narkoba

    Neonatus Sepsis

    Perempuan pasca-menopause Osteoporosis

    Dewasa muda Infark miokard

    Bayi < 9 bulan Morbili

    Penduduk pesisir Korban tsunami

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    18/42

    Populasi

    Target

    Peneliti ingin mengetahui sifat dan hasil pengobatan kankerpayudara pada perempuan di Indonesia

    Jumlah pasien suatu saat dan kasus baru, dalam kurun waktutertentu, misal: 10 tahun

    PopulasiTerjangkau

    Penderita kanker payudara di RSCM

    Selama kurun waktu tertentu, misal 2000-2005

    Dibatasi oleh karakter klinis dan demografis, juga oleh tempat danwaktu

    SubjekTerpilih

    Tidak semua pasien dalam populasi terjangkau perlu dipilih

    menjadi subjek penelitian Misal 100 dari 800 pasien

    Dianggap mewakili/ representative terhadap populasi terjangkau

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    19/42

    Karakteristik Masalah

    Penelitian yang Baik

    Hal ini dapat dicapai dengan:

    Jumlah sampel yang adekuat

    Tersedianya waktu, alat dan keahlian

    Tersedianya dana

    Feasible(Layak)

    Penelitian haruslah menarik bagi penelitiInteresting(Menarik)

    Membenarkan ataupun menyangkal penemuansebelumnya

    Menambahkan penemuan sebelumnya

    Menemukan hal baru

    Novel (Baru)

    Harus sesuai etika. Jika dalam penelitian terdapatpertanyaan atau intervensi yang dianggap tidak

    pantas, peneliti harus mencari cara lain.

    Ethical

    (Pantas)

    dengan ilmu pengetahuan

    dengan kebijakan klinis dan kesehatan

    dengan arah penelitian masa depan

    Relevant(Berkaitan)

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    20/42

    Populasi target dan sampel

    Populasi target adalah sekumpulan

    orang dengan karakteristik spesifik,

    sedangkan sampel merupakan bagian

    dari populasi. Karakteristik yang biasadigunakan dalam penelitian antara lain

    geografik, klinis, demografik dan

    temporal.

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    21/42

    Kriteria Seleksi

    Kriteria Inklusi

    Karakteristik demografik

    Karakteristik klinis

    Karakteristik geografik

    Karakteristik waktu

    KriteriaEksklusi

    Tidak dapat ditindak lanjuti

    Ketidak mampuan menyediakan data yang baik

    Beresiko tinggi memiliki efek samping

    Tidak etis untuk dilakukan penelitian

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    22/42

    Cara Pengambilan Sampel1. Convenience samples

    Sampel merupakan orang yangmemenuhi seluruh kriteria dan mudahditemukan oleh peneliti, hal ini disebut

    conv enience sample.

    Sampel yang spesial karena telahdiikuti dalam periode waktu yang lama(terutama untuk penyakit musiman),

    disebut consecut ive sample.

    2. Probability samples

    Simple random sample: Kepadasetiap subyek diberikan nomor urutlalu dilakukan pengambilan sampel

    secara acak terhadap nomor urut tadimenggunakan tabel angka random

    ataupun program komputer.

    Strat i f ied random sample:Pengambilan sampel secara acakpada setiap grup setelah dilakukan

    klasifikasi subyek.

    Cluster sample: Proses pengambilan

    sampel secara acak pada kelompokindividu dalam populasi yang terjadi

    secara alamiah.

    Systemat ic sample: Kepada setiapsubyek diberikan nomor urut lalu

    dilakukan pengambilan sampel secaraperiodik terhadap nomor tadi

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    23/42

    Estimasi Ukuran sample

    Menggunakan table atau formula yang sesuai yang terdapat pada

    appendix untuk menestimasi ukuran sampel.

    Tentukan dan

    Memilih efek ukuran yang sesuai

    Mengambil uji statistic yang sesuai bedasarkan tipe variablepredictor dan variable outcome dari hipotesis- hipotesis.

    Menyatakan nul l hypothesisdan sama ada satu atau dua sisihipotesis alternatif.

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    24/42

    Tehnik ukuran sampel untuk

    studi analitis dan eksperimen

    t - testTes Chi-

    Squared

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    25/42

    T-test / Students t-test

    menentukan sama ada nilai rata- rata dari variable hasilkontinu dalam satu kelompok berbeda secara signifikan dari

    kelompok yang lain.

    Contoh:

    - membandingkan nilai rata-rata skor depresi pada pasienyang di obati dengan dua antidepresaan yang berbeda

    - perubahan rata- rata berat badan antara dua kelompokpeserta dalam uji coba terkontrol placebo obat baru untuk

    menurunkan berat badan.

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    26/42

    Tes Chi-Squared

    membandingkan proporsi subyek dalam masing-masing dua kelompok yang memiliki hasil yang

    dikotomis.

    Contoh:

    - proporsi pada laki-laki yang menderita PenyakitJantung Koroner (PJK) yang diberi Aspirin,

    dibandingkan dengan kelompok yang menderita PJKyang diberi plasebo.

    Tes ini selalu bersifat dua sisi, sementara tes untuksatu sisi hipotesis disebut tes Z satu-sisi.

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    27/42

    Penelitian Kohort

    Deskriptifmendeskripsikanangka kejadian dari suatu penyakitatau peristiwa dalam satu jangkawaktu tertentu

    Analitikmenganalisa hubunganantara faktor resiko / paparandengan penyakit atau peristiwa.

    Tujuan

    Kohort Prospektif

    Kohort Retrospektif Nested Case Control Case

    Cohort Study

    Kohort prospektif dengankelompok pembanding eksternal

    Jenis

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    28/42

    Kohort Prospektif

    Waktu penelitian dimulai

    Subyek tanpa

    faktor risiko &

    tanpa efek

    Faktor risiko (+)

    Faktor risiko (-)

    Efek (+)

    Efek (-)

    Efek (-)

    Efek (+)

    Apakah terjadi efek?DIIKUTI PROSPEKTIF

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    29/42

    Kohort ProspektifKelebihan: adanya kesesuaian dengan logika studi eksperimental

    dalam membuat inferensi kausal. peneliti dapat menghitung laju insidensi.

    sesuai untuk meneliti paparan yang langka.

    memungkinkan peneliti mempelajari sejumlah efeksekaligus dari sebuah paparan.

    bias yang terjadi kecil.

    Kelemahan:

    membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal.

    Tidak efisien dan tidak praktis untuk mempelajari penyakityang langka karena hilangnya subyek pengamatan selamamasa penelitian atau karena sedikitnya sumber.

    Membutuhkan ketersediaan data sekunder yang cukupmendukung

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    30/42

    Kohort Retrospektif

    Kelebihan

    Seperti pada prospektif,penelitian dimulai denganmenentukan faktorpenyebab yang diikutidengan akibat.

    bias yang terjadi kecil. Lebih hemat waktu dandana.

    Kelemahan

    Peneliti tidak dapatmengontrol kualitas datayang dipakai

    Merupakan studi kasus kontrol di dalam

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    31/42

    Nested Case Control

    Case Cohort Study

    Merupakan studi kasus kontrol di dalamstudi kohort atau dengan kata lain studikasus kontrol yang disarangkan pada studikohort.

    Pengukuran variabel faktor resiko telahdikumpulkan di masa lampau dan disimpan

    Semua pastisipan yang dilibatkan dilakukan

    follow up dan pada akhir penelitian diukur efekyang terjadi, yaitu kelompok dengan efek yangterjadi dan kelompok yang tidak terjadi efek.

    Dari masing-masing kelompok diambilsampel sebagai kasus dan kontrol.

    Dibandingkan pajanan faktor resiko pada

    kedua kelompok kasus dan kontrol.

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    32/42

    Nested Case Control

    Case Cohort StudyKelebihan

    efisiensi biaya

    pengamatan yang dilakukan secaraberkelanjutan apabila dibutuhkan dan

    longitudinal sehingga memiliki kekuatanuntuk menjelaskan masalah kesehatan

    menerangkan hubungan dinamika antarafaktor resiko

    Kelemahan

    pengukuran variabel mungkin dapatdipengaruhi oleh penyakit yang

    tidak diketahui sebelumnya.

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    33/42

    Kohort prospektif dengan kelompok

    pembanding eksternal

    kelompok terpapar dan kelompok pembanding tidak berasal dari satu populasiyang sama

    harus memperhatikan sifat kedua populasi yakni sifat-sifat populasi di luarfaktor keterpaparan atau faktor risiko yang diteliti

    Hasil luaran terjadinya efek yang diamati pada kedua populasi ini, memberikannilai rate insiden populasi yang terpapar dan rate insiden populasi yang tidak

    terpapar.

    Kohort prospektif dengan kelompok

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    34/42

    Kohort prospektif dengan kelompok

    pembanding eksternal

    Hampir sama dengan jenis studi kohort yanglain

    Dapat digunakan untuk meneliti paparan yanglangka dan untuk pekerjaan atau paparan bahankimia.

    Ekonomis dan praktis

    Kelebihan

    Masalah yang ditonjolkan dapat ditemukan pada

    beberapa penelitian kohort lain dengan carayang berbeda sehingga menimbulkan hasil yangberbeda.

    Data seperti umur dan rasa dapat diukur danditemukan statistik tetapi data penting lain daripopulasi kontol dapat tidak tersedia.

    Kelemahan

    Merencanakan PenelitanPenelitian kohort subyek yang dipilih memiliki kondisi tertentu dan

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    35/42

    Merencanakan PenelitanKohort

    Penelitian kohortsubyek yang dipilih memiliki kondisi tertentu danatau kemudian menerima perawatan/perlakukan/pengobatankondisinya dipantau teruskemudian dibandingkan dengankelompok lain yang tidak dikenai perlakuan

    Penelitian kohort = penelitian follow up mengajukan pertanyaanyang benar dan peneliti harus bisa untuk terus mengikuti penelitianyang telah dimulai

    Kualitas dari hasil penelitian tergantung kepada :

    - tepatnya pengukuran variabel yang akan digunakan- efek yang didapat

    - kemampuan peneliti menganalisa efek dan hasilnya

    Sejalannya penelitian, variabel tersebut dapat berubah, karenanya

    dibutuhkan kriteria untuk menseleksi subjek

    Hal penting :

    - kemampuan peneliti untuk mengikuti keseluruhan penelitian ini

    - Kehilangan subjek dapat diminimalkan dengan beberapa cara.

    mengkoleksi data yang memungkinkan subjek untuk dapat dicariapabila pergi atau meninggal.

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    36/42

    Srategi untuk meminimalkan kehilangan

    subjek selama pemilihan subjek

    Keluarkan subjek yang kemungkinan akan hilang Subjek yang berencana pindah

    Subjek yang tidak bersedia untuk kembali

    Dapatkan informasi untuk pelacakan subjek di akan

    datang

    Alamat, nomor telepon, alamat email

    Nomor rekam medik atau kartu tanda pengenal lain

    Nama, alamat, nomor telepon, dan alamat email darikeluarga atau teman yang tidak tinggal bersama

    subjek

    Nama, alamat, nomor telepon, dan alamat email dari

    dokter pribadi dari subjek

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    37/42

    Lakukan kontak dengan secara periodik dengan subjek

    Dengan telepon : saat sore hari atau hari libur

    Dengan surat: melalui email, atau surat dengan kartu untuk dikirimkan

    kembali ke pengirim

    Lain-lain: surat korat, hadiah dengan logo penelitian Untuk yang tidak dapat dihubungi melalui telepon atau email:

    Menghubungi keluarga, teman, atau dokter

    Meminta tukang pos untuk mengirimkan kembali surat yang dikirim ke

    pengirim

    Mencari alamat melalui sumber lain, seperti internet, kantor polisi,buku telepon

    Jika ada subjek yang mendapat pengobatan dapat meminta bantuan

    rumah sakit, meminta data administrasi pasien

    Melihat status kesehatan di departemen kesehatan

    Srategi untuk meminimalkan kehilangan

    subjek selama follow up

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    38/42

    CROSS SECTIONAL

    Penelitian cross sectionaldapat juga digunakan untuk menilai hubungan-hubungan, walaupun penentuan variabel mana yang ditandai sebagai

    prediktor dan sebagai hasil bergantung pada hipotesis sebab-akibat dari

    peneliti daripada desain penelitian

    Desain dari cross sectionalsangat baik untuk menggambarkan hasilvariabel-variabel dan pola distribusinya.

    Struktur dari penelitian cross sectional adalah sama dengan penelitiankohort, kecuali pengukuran yang dibuat pada saat itu, dengan tanpa

    tahap Follow-upatau tindak lanjut.

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    39/42

    CASE-CONTROL

    Prevalensi faktor risiko pada subjek dengan penyakit(kasus) dapat dibandingkan dengan prevalensi pada subjektanpa penyakit (kontrol)

    Penelitian kohort dimulai dari masyarakat dengan faktorrisiko dan diikuti dari waktu ke waktu untuk melihat siapayang terkena penyakit

    Umumnya bersifat retrospektif

    D i K t K i

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    40/42

    Desain Keuntungan Kerugian

    COHORT

    Semua - Menetapkan urutankejadian

    - Mempelajari beberapa

    hasil

    Jumlah dari hasil

    kejadian- Mengetahui insidensi,

    risiko relatif dan risiko

    tinggi

    - Sering membutuhkansampel dalam jumlah

    besar

    - Kurang baik untuk

    hasil yang jarang

    Prospektif - Seleksi subjek lebih

    terkontrol

    - Penilaian lebih

    terkontrol

    - Menghindari bias

    dalam penilaian

    prediktor

    - Lebih mahal

    - Durasi lebih lama

    D i K t K i

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    41/42

    Desain Keuntungan Kerugian

    Retrospektif - Lebih murah

    - Durasi lebih singkat

    - Seleksi subjek kurang

    terkontrol

    -Penilaian kurangterkontrol

    Cohortmultipel Berguna saat cohort

    lainnya memiliki

    paparan yang berbeda

    atau jarang

    Berpotensi untuk

    terjadinya bias dan

    tumpang tindih sampel

    beberapa posisi

    CROSS-SECTIONAL - Dapat mempelajari

    beberapa hasil

    -Durasi relatif singkat

    - Langkah awal yangbaik untuk penelitian

    cohort

    - Menunjukkan

    prevalensi, prevalensi

    relatif

    - Tidak dapat

    menetapkan urutan

    kejadian

    - Tidak baik untukprediktor dan hasil yang

    jarang

    - Tidak menunjukkan

    insidensi atau risiko

    relatif yang benar

    D i K t K i

  • 5/26/2018 METODOLOGI KLINIS

    42/42

    Desain Keuntungan Kerugian

    CASE-CONTROL - Berguna untuk

    mempelajari kondisi

    yang jarang

    - Durasi singkat

    - Relatif tidak mahal

    - Relatif kecil

    - Menunjukkan rasio

    tambahan

    - Berpotensi bias dan

    tumpang tindih sampel

    dari dua populasi

    - Tidak dapat

    menetapkan urutan

    kejadian

    - Terbatas pada satu

    variabel hasil- Tidak menunjukkan

    prevalensi, insidensi

    atau risiko tinggi