metode pelaksanaan kema rumbia

42
Metode Pelaksanaan PAKET PELEBARAN JALAN KEMA RUMBIA, CS

Upload: ibob-wahyuni

Post on 07-Aug-2015

869 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

Metode Pelaksanaan

PAKET PELEBARAN JALAN KEMA – RUMBIA, CS

Page 2: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 1

METODE PELAKSANAAN

PELEBARAN JALAN KEMA – RUMBIA, CS

UMUM

Lokasi Proyek Pelebaran Jalan Kema – Rumbia, Cs merupakan pekerjaan

pembangunan jalan dimana terdapat utilitas yang langsung berhubungan dengan

masyarakat. Sehubungan dengan kondisi tersebut, setelah menandatangani kontrak

tahap awal kami akan berkoordinasi dengan aparatur setempat dan melibatkan tokoh

setempat untuk menghindari dan memperkecil gangguan yang diakibatkan dari

pelaksanaan proyek. Jenis Pekerjaan utama adalah Umum, Drainase, Pekerjaan

Tanah, Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen, Perkerasan Aspal dan

Struktur.

Proyek Pelebaran Jalan Kema – Rumbia, Cs diestimasikan waktu pelaksanaannya

210 (dua ratus sepuluh) hari kalender kerja.

MANAJEMEN PROYEK

Kantor Pusat dan Proyek

Berorientasi untuk melaksanakan seluruh aktivitas proyek dengan sasaran utama

penyelesaian proyek, yang mana akan ditempatkan seorang Project Manager

berkualitas dan berpengalaman, dibantu oleh tenaga ahli yang mempunyai

pengalaman pekerjaan di bidangnya masing-masing, antara lain berpengalaman

dalam bidang pengelolaan alat-alat berat, struktur, gedung, elektrical, pekerjaan tanah

dan bidang lainnya.

Project Manager memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi,

teknik dan kegiatan lainnya dalam proses penyelesaian proyek, tugas pokok Project

Manager adalah :

Masalah teknik (engineering) dan quality control, Project Manager

dibantu oleh bagian teknik beserta staffnya.

Page 3: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 2

Masalah keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh

Bagian Personalia dan Keuangan beserta staffnya.

Masalah logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan

Peralatan.

Masalah aktivitas lapangan, dibantu oleh Project Manager yang dibantu

oleh beberapa pelaksana madya dan pelaksanaan muda yang masing-

masing mempunyai tanggung jawab berdasarkan jenis pekerjaan atau

daerah pekerjaan.

Project Manager mempunyai jaminan Dukungan Penuh dari Direktur dalam hal

kecukupan SDM, pendanaan, dan logistik & peralatan. Project Manager

mempunyai otoritas penuh untuk semua aktivitas yang ada di proyek termasuk

berhubungan dengan pihak lain.

Perusahaan kami melakukan kesatuan Likuiditas sehingga sumberdaya benar-

benar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.Project Manager bertanggung

jawab langsung kepada Direktur.

Rapat Koordinasi

Disamping rapat koordiansi antara main kontraktor dengan owner yang seperti

disyaratkan dalam kontrak. Koordinasi internal kontraktor antar bagian dalam

organisasi proyek juga diperlukan sedikitnya 1 minggu sekali untuk

mengevaluasi, dan merencanakan aktivitas lanjutan dalam mencapai target

progress pekerjaan yang telah ditetapkan. Tidak tertutup kemungkinan adanya

rapat harian di pagi hari yang diadakan khusus untuk memecahkan masalah

baru yang muncul dilapangan/kantor yang belum terprediksi.

Pelaporan Proyek (Project Report)

Kontraktor harus mengikuti persyaratan di dalam kontrak dalam format pelaporan

proyek baik harian dan mingguan disamping instruksi lain oleh Direksi lapangan.

Laporan mingguan harus dilengkapi dengan dokumentasi untuk progress claim,

S-curve dan cash flow pembayaran. Disamping laporan eksternal ke pemilik

proyek (pengawas lapangan), laporan internal juga dikirimkan Project manager,

hal ini untuk memonitor kualitas pelaksanaan proyek mencakup kualitas, biaya,

mutu dan waktu. Dengan laporan internal tersebut Project Manager dapat

memonitor posisi sumberdaya yang ada di proyek, dan pencapaian progress,

Page 4: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 3

sehingga Direktur dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mensukseskan

proyek.

Keselamatan Keamanan

Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staff dan pekerja yang terlibat dalam

kegiatan proyek, akan dibentuk unit K-3, Dalam menanggulangi gangguan

keselamatan kerja yang mungkin terjadi, maka unit K-3 akan bekerja sama

dengan instansi yang terkait dalam keselamatan.

Unit K-3 mempunyai tugas antara lain untuk :

a) Mengawasi kebersihan daerah kerja

b) Mengawasi penggunaan sarana keselamatan pekerja (helm, safety belt,

sepatu, dll)

c) Mengawasi sarana keselamatan kerja (perlengkapan P3K, pemadam api,

bak sampah, dll)

d) Menandai daerah bahaya kecelakaan kerja

e) Melakukan tindakan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan

Untuk menjaga keamanan proyek, PT. DAYA MULIA TURANGGA akan

menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan, yang mempunyai

tugas dalam hal :

a) Pengawasan terhadap para pekerja

b) Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan yang beroperasi di

proyek

c) Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan akibat

pembangunan

d) Pencegahan adanya tindak kriminal dan bahaya kebakaran

Jaminan Mutu (Quality Asurance)

Dalam usaha untuk memenuhi tuntutan mutu maka akan ditunjuk seorang

petugas sebagai pengendali mutu. Pengendalian mutu merupakan salah satu

langkah untuk pencapaian sasaran akhir perusahaan dalam menyelesaikan

setiap proyek yang ditangani yaitu Biaya Hemat, Mutu Cermat, dan Waktu Tepat.

Perusahaan sudah menerapkan standar pengendalian mutu dalam bagian alir

pengendalian mutu

Page 5: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 4

BAGAN ALIR PENGENDALIAN MUTU

Flow Chart

Pengendalian Mutu

PROYEK

Rencana Mutu terdiri dari:

- Methode Konstruksi

- Instruksi Kerja

- Jadwal Waktu Pelaksanaan

- Prosedur Kerja dll

PERUSAHAAN

- Manual/prosedur

- Administrasi

- Prosedur

- Organisasi

- Personal

- Keuangan

EKSTERNAL

- Standard Peraturan

- Keppres, Kepmen, Perda, dll

SUPERVISI

CONSTRUCTION PROCESS

INSPECTION & TEST

KRITERIA KEBERTERIMAAN

- Dokumen tender

- Peraturan terkait

INPUT

- Bahan

- Alat

- Tenaga Kerja

OUTPUT

- Produk akhir BMW

(Biaya, Mutu, Waktu)

EVALUASI

PELAPORAN &

MNITORING

Proses pengendalian mutu mencakup segala bidang yang terlibat dalam proses

produksi baik SDM, material, peralatan, proses, sarana kerja dan subkontraktor.

a) SDM

Memilih SDM yang bermoral baik dan mempunyai pengalaman

sejenis

Pengarahan, pembinaan

Monitor dan pelaporan

b) Material

Pengujian sample bahan

Pemilihan sumber material (kuantitas dan kualitas) yang memadai

Pemilihan supplier

Jadwal kebutuhan material

Cara penyimpanan

Cara handling

Monitor dan pelaporan

Page 6: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 5

c) Peralatan

Pemilihan jenis alat yang sesuai

Kalibrasi untuk alat tertentu (ukuran, takaran, timbangan)

Pemilihan sumber alat (kuantitas, umur dan kualitas) yang

memadai

Pemilihan supplier alat yang baik

Pemilihan operator yang baik dan berpengalaman

Jadwal kebutuhan alat

Penyediaan bahan bakar

Penyediaan suku cadang

Control service

Monitor dan pelaporan

d) Proses

Trial mix, trial embankment, job mix

Peralatan yang sesuai

Kompososi yang sesuai

Standar proses

Metode Pelaksanaan

Cek hasil

Monitor dan pelaporan

e) Subkontraktor

Seleksi

Pengawasan dan pengarahan

Schedule Pekerjaan

Pembuatan Schedule kerja berdasarkan asumsi, logika yang benar dan

berdasarkan data-data yang ada pada saat ini.

Page 7: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 6

METODE KONTRUKSI

1. PEKERJAAN UMUM

MobilisasiI

Pekerjaan Mobilisasi adalah pekerjaan pengadaan segala sumber daya yang

dibutuhkan selama masa konstruksi. Sumber daya yang dimaksudkan adalah alat,

tenaga dan material yang termasuk dalam pekerjaan mobilisasi ini antara lain:

- Sewa tanah sebagai penunjang pelaksanaan untuk penyimpanan alat berat yang

sudah di mobilisasi.

- Fasilitas kantor yang terdiri dari base camp, kantor dan gudang.

- Fasilitas Lab dan layanan terdiri dari ruang lab, peralatan lab dan perabotan lab.

- Pekerjaan mobilisasi lainnya adalah Rekayasa lapangan dan As Build Drawing.

Mobilisasi Peralatan Asphalt Mixing Plant (AMP)

Lokasi Alat : Jakarta

Jenis angkutan yang digunakan : Tongkang

Analisa waktu yang dibutuhkan dari mobilsasi sampai dengan produksi :

- Izin Lokasi (bersamaan dengan waktu mobilsasi)

Pengajuan izin : 3 hari

Pembuatan amdal : 6 hari

Proses Administrasi : 3 hari

Penerbitan izin : 2 hari

Jumlah hari : 14 hari

- Mobilsasi Asphalt Mixing Plant (AMP)

Pembongkaran/Packing : 3 hari

Angkutan Jakarta – Tanjung Priok : 1 hari

Angkutan Tanjung Priok – Bitung Manado : 7 hari

Bitung Manado – Lokasi (Desa Rumbia) : 2 hari

Pemasangan (install di lokasi) : 30 hari

Jumlah hari : 43 hari

Page 8: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 7

Mobilisasi Peralatan Stone Crusher

Lokasi Alat : Bali

Jenis angkutan yang digunakan : Tongkang

Analisa waktu yang dibutuhkan dari mobilsasi sampai dengan produksi :

- Izin Lokasi (bersamaan dengan waktu mobilsasi)

Pengajuan izin : 3 hari

Pembuatan amdal : 6 hari

Proses Administrasi : 3 hari

Penerbitan izin : 2 hari

Jumlah hari : 14 hari

- Mobilsasi Stone Crusher

Pembongkaran/Packing : 3 hari

Angkutan Bali – Tanjung Perak : 2 hari

Angkutan Tanjung Perak – Bitung Manado : 7 hari

Bitung Manado – Lokasi : 2 hari

Pemasangan (install di lokasi) : 25 hari

Jumlah hari : 39 hari

Pada Minggu ke – 7 Asphalt Mixing Plant (AMP) dan Stone Crusher sudah bisa

berproduksi

Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

PT. Daya Mulia Turangga selama periode konstruksi membuat traffic management

(pengaturan lalulintas) sesuai dengan tahapan (staging) pekerjaan yang akan

dilaksanakan. Hal ini untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan dan kemudahan,

kelancaran dan keselamatan pekerjaan.

Adapun bentuk pengendalian Lalu lintas selama masa pelaksanaan tersebut antara lain:

- Rambu lalu lintas

Jenis rambu berupa petunjuk, larangan, perhatian bagi pengguna lalu lintas yang

akan melintas lokasi proyek agar berghati – hati.

- Petugas Pengarah Lalu – lintas (Flag Man)

Berfungsi untuk mengarahkan para pengemudi sebelum memasuki proyek,

sehingga kendaraan tidak mengotori jalan (seperti kotoran tanah, sisa beton dan

sebagainya) supaya keamanan dan kenyamanan pemakai jalan tidak berkurang.

Page 9: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 8

Pelaksanaan

Secara umum pengaturan lalu lintas akan dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan sbb:

a. Pekerjaan survey

Pekerjaan survey pada lokasi terkait dengan arus lalu lintas akan dipasang

rambu pengaman, rubber cone, dan beberapa petugas pembawa bendera

(flagmen) akan ditempatkan pada lokasi pengukuran guna menjaga kelancaran

dan keamanan lalu lintas.

b. Pekerjaan jalan kerja

Pada lokasi kerja / jalan kerja dengan pengguna jalan akan dipasang concrete

barier, pagar seng pengaman yang dilengkapi lampu rangkaian, lampu rotator,

rambu-rambu pengaman sementara sepanjang sekitar 100 m kearah depan

dari lokasi kerja. Beberapa petugas pembawa bendera / flagmen akan

ditempatkan pada lokasi kerja untuk keamanan dan kelancara lalu lintas.

c. Pekerjaan Tanah

Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan, penghamparan,

pembasahan, pemadatan tanah. Untuk itu tindakan pengaturan mulai dari

lokasi pengambilan sampai dengan lokasi penghamparan. Pengaturan lalu

lintas dilakukan dengan memasang concrete barier, pagar seng pengaman,

dilengkapi rotary, rambu-rambu pengaman sementara pada jarak 100 m

kedepan. Beberapa petugas pembawa bendera (flagmen) detempatkan pada

lokasi kerja untuk menjaga keamanan dan kelancara lalu lintas.

Survey Lapangan dan Pengukuran

Pekerjaan survey lapangan sangat perlu untuk dilaksanakan guna / untuk mengetahui

tentang adanya instalasi atau utilities dibawah tanah atau diatas tanah yang menempati

lahan proyek yang akan langsung mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Utilities dapat

berupa seperti instalasi listrik, instalasi gas, instalasi air, instalasi telepon, dan instalasi

lainnya, sehingga dapat dilindungi keberadaannya dan tetap dapat melayani fungsinya

masing-masing dan jika terpaksa harus dipindahkan maka diperlukan relokasi utilities

tersebut ke daerah yang lebih aman dan dapat berfungsi seperti sedia kala.

Page 10: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 9

Pekerjaan Pengukuran

Pekerjaan Pengukuran (setting out) akan dilaksanakan untuk mengetahui :

a. Batas pekerjaan

b. Posisi bangunan yang ada

c. Posisi setiap bangunan yang akan dibangun

d. Menentukan elevasi setiap bangunan yang akan dibangun

Pengukuran akan dilakukan sepanjang masa waktu pelaksanaan pekerjaan, hasil

pengukuran juga dipakai untuk menentukan progress pekerjaan yang berhubungan

dengan pembayaran.

Tim pengukuran yang bertugas untuk mengecek gambar yang ada dan membuat data

awal (MC 0). Data awal akan dipakai dalam pembuatan shop drawing untuk

pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Shop drawing sebelum dapat digunakan sebagai

pedoman di lapangan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pengawas

lapangan. As Build Drawing akan diproses bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan

di lapangan dengan berpedoman pada shop drawing. Hal ini dimaksudkan agar pada

saat selesai pekerjaan As Build Drawing yang menjadi kewajiban kontraktor juga dapat

segera diselesaikan.

Page 11: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 10

Pekerjaan pengukuran

PENGECEKAN TITIK

REFERENSI BM (BENC

MARK)

PEMBUATAN DAN

PEMASANGAN PATOK

PATOK TBM (TEMPORARY

BENCH MARK)

PENGUKURAN CROSS DAN

LONGITUDINAL SECTION

KONDISI EXISTING

SURVEY DAN PENANDAAN

LOKASI PEKRJAAN

- Pengecekan titik-titik referensi (existing BM)

dengan pengukuran polygon dan waterpass

sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik

BM yang sesungguhnya lalu dibandingkan dengan

data-data titik BM dalam gambar untuk

mengatahui apakah BM tersebut masih baik atau

sudah rusak.

- Pembuatan / pemasangan temporary BM

(bilamana diperlukan) untuk mempermudah

kegiatan staking out selama pelaksanaan

pekerjaan.

Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team

pengukuran yang dikoordinir oleh seorang

surveyor yang sudah berpengalaman pada

bidangnya dengan menggunakan peralatan-

peralatan antara lain:

- Total Station atau EDM, untuk pengukuran

polygon.

- Automatic Level wild NAK 2 lengkap dengan

statisnya dan bak ukur alumunium panjang 4

meter untuk pengukuran waterpass.

Pelaksanaan pekerjaan pengukuran ini secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pengukuran titik control horizontal (polygon)

1. Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat Total Station atau EDM

yang sudah dikalibrasi.

2. Setiap titik sudut polygon akan diukur minimal 2 kali yaitu ke muka dan

kebelakang.

3. Kesalahan penutup sudut polygon maksimum 8” VN (N = jumlah titik polygon),

Kesalahan penutup jarak (linier) maksimum 1 : 10,000

Page 12: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 11

Pengukuran titik control vertical (Waterpass).

1. Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat Automatic Level Wild

NAK 2 yang sudah dikalibrasi.

2. Setiap pengukuran akan dilakukan dengan cara pulang pergi, dengan route

pengukuran berupa jalur tertutup.

3. Kesalahan penutup tinggi maksimum 10 mm VD (D = jarak pengukuran dalam

meter).

Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk

mendapatkan comments atau approval. Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey

lapangan tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk menyiapkan rekayasa

engineering, dan perhitungan volume MC O, serta sebagai acuan dalam pelaksanaan

pekerjaan fisik seperti : pekerjaan galian biasa, Pekerjaan Struktur, pekerjaan-pekerjaan

drainase dan lain-lain.

Untuk tujuan keamanan selama pelaksanaan pengukuran dilapangan kontraktor akan

berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor setempat.

Pekerjaan pengukuran dilaksanakan selama kurang lebih 1 minggu atau sampai

mendapat persetujuan dari engineer lapangan.

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 1,00 Ls

- Rencana waktu yang diperlukan : 8 dan 2 Minggu

(Minggu ke I–VIII dan XXIX-XXX)

Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas di laksanakan sepanjang pelaksanaan proyek.

Pelaksanaannya disesuaikan dengan petunjuk Direksi.

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 1,00 Ls

- Rencana waktu yang diperlukan : 210 hari (Minggu ke I - XXX)

Page 13: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 12

2. DRAINASE

Pekerjaan ini meliputi item pekerjaan :

- Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran air.

- Pasangan Batu dengan Mortar.

Peralatan yang digunakan :

Dump Truck

Exacavator

Beton Molen

Peralatan Survey

Sekop, panyong, cangkul, dan alat Bantu lainnya.

Galian untuk drainase selokan dan saluran air

Pekerjaan Galian untuk drainase mencakup pembuatan selokan baru, baik yang

mempunyai pasangan ataupun tidak. Sebelum diadakan pekerjaan galian untuk selokan

drainase dan saluran air, terlebih dahulu dipasang patok-patok sesuai dengan ukuran

gambar yg telah disetujui Direksi untuk menentukan panjang, lebar, serta tinggi, dan

pekerjaan ini memakai tenaga Mekanis dibantu dengan tenaga manusia. Kelebihan dari

hasil galian akan diangkut dengan Dump Truck ke tempat yang telah ditentukan.

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 2.420,00 M3

- Rencana waktu yang diperlukan : 49 hari (Minggu ke V - XI)

- Kapasitas produksi perhari : 49,39 M3

Pasangan batu dengan mortar

Pekerjaan pasangan batu dengan mortar mencakup perkuatan tepi selokan dan saluran

air dan pembuatan lantai golak. Setelah semua material tersedia di lapangan dilanjutkan

pemasangan profil untuk menentukan bentuk/tebal dan tinggi pasangan mengacu

kepada gambar kerja yg telah disetujui dan disesuaikan dengan petunjuk Direksi.

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 600,00 M3

- Rencana waktu yang diperlukan : 49 hari (Minggu ke VIII - XIV)

- Kapasitas produksi perhari : 12,24 M3

Page 14: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 13

3. PEKERJAAN TANAH

Pekerjaan ini meliputi item pekerjaan :

- Galian Biasa

- Timbunan Biasa

- Penyiapan Badan jalan

Urutan dan Tahapan pelaksanaan pekerjaan :

- Galian Biasa dilakukan bersamaan dengan Galian Saluran

- Timbunan biasa dikerjakan setelah pekerjaan galian berjalan

- Penyiapan Badan Jalan dikerjakan setelah pekerjaan Galian dan timbunan

selesai dikerjakan.

Peralatan yang digunakan :

Excavator

Dump Truck

Tangki Air

Vibro Roller

Hand Compator

Peralatan Survey

Peralatan laboratorium

Peralatan kecil lainnya

Pekerjaan galian biasa

PREPARATION

SURVEYING WORKS

EXCAVATION

TRANSPORT MATERIAL

INSPECTION

FINISH

URAIAN

Pekerjaan ini harus meliputi semua galian dalam

batas DAMIJA, pemindahan, pengangkutan,

pemanfaatan atau pembuangan pembentukan

bidang galian dan penyempurnaan bidang galian

terbuka, sesuai spesifikasi dan garis, ketinggian,

kelandaian, ukuran dan penampang melintang yang

tercantum dalam gambar dan petunjuk Konsultan

Pengawas.

Page 15: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 14

Urut-urutan Kerja

1. Pekerjaan persiapan meliputi :

- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat

approval dari Engineer

- Penyiapan peralatan kerja dan tenaga

- Pengendalian lalu lintas

2. Pekerjaan pengukuran

Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan

pekerjaan pengukuran untuk mengetahui batas-

bats dan elevasi rencana penggalian dengan

memasang patok-patok yang ditandai dengan cat.

3. Penggalian

Penggalian harus dilakukan sesuai garis

ketinggian dan elevasi yang ditunjukkan dalam

gambar.

Material hasil galian yang memenuhi syarat

diangkut dengan dump truck langsung ke lokasi

timbunan atau dikumpulkan dan distock di tempat

penampungan sementara.

Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat

diangkut dengan dump truck dibuang ke disposal

area yang disetujui direksi.

Peralatan-peralatan yang digunakan:

- Excavator untuk galian dan memuat ke

dumptruck

- Dumptruck untuk pengangkutan material

hasil galian

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 38.265,00 M3

- Jumlah Excavator : 6 unit

- Kapasitas Excavator : 20 M3/jam

- Waktu Kerja Excavator : 7 jam

- Produksi Excavator : 840 M3/hari

- Rencana waktu yang diperlukan : 45 hari (Minggu ke V – XII)

Page 16: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 15

Pekerjaan timbunan Biasa

URAIAN

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan timbunan dan

dipadatkan baik untuk sub grade atau embackment

sesuai dengan kebutuhan di lapangan, sesuai

spesifikasi dan garis, ketinggian, kelandaian, ukuran

dan penampang melintang yang tercantum dalam

gambar dan petunjuk Konsultan Pengawas.

Urut-urutan Kerja

1. Pekerjaan persiapan meliputi :

- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat

approval dari Engineer

- Penyiapan peralatan kerja dan tenaga

- Pengendalian lalu lintas

2. Pekerjaan pengukuran

Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan

pekerjaan pengukuran untuk mengetahui batas-

bats dan elevasi rencana penggalian dengan

memasang patok-patok yang ditandai dengan cat.

3. Penimbunan

Penimbunan harus dilakukan sesuai garis

ketinggian dan elevasi yang ditunjukkan dalam

gambar.

Material hasil galian yang memenuhi syarat

diangkut dengan dump truck langsung ke lokasi

timbunan atau dikumpulkan tempat penampungan

sementara.

Peralatan-peralatan yang digunakan:

- Excavator untuk galian dan memuat ke

dumptruck

- Dump truck untuk pengankutan material ke

lokasi yang akan ditimbun.

- Timbunan tersebut lalu dipadatkan baik itu

nantinya untuk sub grade atau timbunan badan

jalan dari hasil test tanah yang sesuai dengan

spesifikasi yang telah ditentukan.

PREPARATION

SURVEY WORK

EXCAVATION

TRANSPORT

MATERIAL

EMBACKMENT

SPREEDING /

PLACING

COMPACTING

TEST

Page 17: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 16

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 6.480,00 M3

- Kuantitas gembur : 7.776,00 M3

- Jumlah Dump Truck : 8 unit

- Kapasitas Dump Truck : 8 M3

- Jarak tempuh : 30 KM

- Kecepatan Dump Truck : 30 KM/jam

- Waktu tempuh : 1 jam/ret

- Jam kerja : 7 jam

- Ret/hari : 7 ret/hari

- Volume angkutan : 448 M3/hari

- Waktu yang diperlukan : 18 hari (Minggu ke IX – XIII)

Penyiapan badan jalan

Pekerjaan penyiapan badan jalan diperuntukan penyiapan/pemadatan dasar

galian pelebaran

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

Pembersihan :

- Perkiraan kuantitas : 4.800,00 M2

- Jumlah alat Motor Grader : 1 unit

- Kapasitas alat : 110 M2/jam

- Jam Kerja : 7 jam

- Produksi per hari : 770 M2

- Waktu yang diperlukan : 7 hari

Pemadatan

- Perkiraan kuantitas : 4.800,00 M2

- Jumlah Vibratory Roller : 1 Unit

- Kapasitas alat : 110 M2/jam

- Jam kerja : 7 Jam

- Produksi per hari : 110 M2/jam

- Waktu yang diperlukan : 7 hari

Waktu total yang diperlukan : 14 hari (Minggu ke XIII – XIV)

Page 18: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 17

5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN

Pekerjaan ini meliputi item pekerjaan :

- Lapis Pondasi Agregat Klas A

- Lapis Pondasi Agregat Klas B

- Lapis Pondasi Agregat Klas S

Urutan dan Tahapan pelaksanaan pekerjaan :

- Lapis Pondasi Agregat Klas B setelah Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan

Selesai dikerjakan.

- Setelah Pekerjaaan Lapis Pondasi Agregat Klas B selesai dikerjakan

dilanjutkan dengan Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Klas A.

- Lapis Pondasi Agregat Klas S setelah Pekerjaan AC-WC selesai dikerjakan

Peralatan yang digunakan :

Unit Wheel Loader

Unit Dump Truck

Vibro/baby Roller

Motor Grader

Truck Tangki Air + Tenaga Manusia

Kendaraan Bahan bakar

Analisa Produksi Stone Crusher :

- Kapasitas Stone Crusher : 30 ton/jam

- Jam Kerja Stone Crusher : 7 jam

- Kapasitas Stone Crusher : 210 ton/hari

- Kebutuhan Perkerasan Berbutir :

Lapis Pondasi Agregat Klas A : 1.665 M3

Lapis Pondasi Agregat Klas B : 2.220 M3

Lapis Pondasi Agregat Klas S : 1.000 M3

Jumlah : 4.885 M3

7.816 ton (padat)

9.379,2 ton (gembur)

- Waktu yang dibutuhkan : 45 hari

Page 19: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 18

Lapis Pondasi Agregat Klas A

Wheel Loader mencampur Agregat kasar dengan agregat halus sesuai dengan

komposisi dan gradasi dari hasil job mix formula kemudian memuat ke dalam Dump

Truck lalu diangkut kelokasi pekerjaan yang dihampar dengan Motor Grader. Hamparan

Agregat tersebut dibasahi dengan Water Tank sampai mencapai kadar air optimal

sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller, selama pemadatan sekelompok pekerja

akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan Alat Bantu.

Kegiatan Pemadatan tersebut dilakukan terus menerus sampai material mencapai

kepadatan yang disyaratkan (jumlah lintasan sesuai job mix formula).

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

Perkiraan kuantitas : 1.665,00 M3

Pengangkutan :

- Dump truck : 4 unit

- Kapasitas Dump truck : 8 M3

- Jarak quarry : 30 KM

- Jarak tempuh : 60 KM

- Kecepatan Dump truck : 30 KM

- Waktu tempuh : 2 jam/ret

- Jam kerja : 7 jam

- Ret/hari : 3 ret/hari

- Volume angkutan/hari : 96 M3/hari

- Volume anggregat gembur : 1.998,00 M3

- Waktu yang diperlukan : 21 hari

Penghamparan :

- Motor Grader : 1 unit

- Kapasitas alat : 50 M3/jam

- Jam kerja : 7 jam

- Produksi per hari : 350 m3/hari

- Volume anggregat gembur : 1.998,00 M3

- Waktu yang dibutuhkan : 6 hari

Pemadatan

- Vibratory Roller : 1 unit

- Kapasitas alat : 50 M3/jam

- Jam kerja : 7 jam

- Produksi per hari : 350 M3/hari

Page 20: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 19

- Volume anggregat gembur : 1.998,00 M3

- Waktu yang dibutuhkan : 6 hari

Waktu total yang dibutuhkan : 33 hari (Minggu Ke XIX – XXIII)

Lapis Pondasi Agregat Klas B

Wheel Loader mencampur Agregat kasar dengan agregat halus sesuai dengan

komposisi dan gradasi dari hasil job mix formula kemudian memuat ke dalam Dump

Truck lalu diangkut kelokasi pekerjaan yang dihampar dengan Motor Grader. Hamparan

Agregat tersebut dibasahi dengan Water Tank sampai mencapai kadar air optimal

sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller, selama pemadatan sekelompok pekerja

akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan Alat Bantu.

Kegiatan Pemadatan tersebut dilakukan terus menerus sampai material mencapai

kepadatan yang disyaratkan (jumlah lintasan sesuai job mix formula).

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 2.220,00 M3

Pengangkutan :

- Dump truck : 4 unit

- Kapasitas Dump truck : 8 M3

- Jarak quarry : 30 KM

- Jarak tempuh : 60 KM

- Kecepatan Dump truck : 30 KM

- Waktu tempuh : 2 jam/ret

- Jam kerja : 7 jam

- Ret/hari : 3 ret/hari

- Volume angkutan/hari : 96 M3/hari

- Volume anggregat gembur : 2.664,00 M3

- Waktu yang diperlukan : 28 hari

Penghamparan :

- Motor Grader : 1 unit

- Kapasitas alat : 50 M3/jam

- Jam kerja : 7 jam

- Produksi per hari : 350 m3/hari

- Volume anggregat gembur : 2.664,00 M3

- Waktu yang dibutuhkan : 8 hari

Page 21: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 20

Pemadatan

- Vibratory Roller : 1 unit

- Kapasitas alat : 50 M3/jam

- Jam kerja : 7 jam

- Produksi per hari : 350 M3/hari

- Volume anggregat gembur : 2.664,00 M3

- Waktu yang dibutuhkan : 8 hari

Waktu total yang dibutuhkan : 45 hari (Minggu Ke – XIV – XXI)

Lapis Pondasi Agregat Klas S

Wheel Loader mencampur Agregat kasar dengan agregat halus sesuai dengan

komposisi dan gradasi dari hasil job mix formula kemudian memuat ke dalam Dump

Truck lalu diangkut kelokasi pekerjaan yang dihampar dengan Motor Grader. Hamparan

Agregat tersebut dibasahi dengan Water Tank sampai mencapai kadar air optimal

sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller, selama pemadatan sekelompok pekerja

akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan Alat Bantu.

Kegiatan Pemadatan tersebut dilakukan terus menerus sampai material mencapai

kepadatan yang disyaratkan (jumlah lintasan sesuai job mix formula).

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 1.000,00 M3

Pengangkutan :

- Dump truck : 4 unit

- Kapasitas Dump truck : 8 M3

- Jarak quarry : 30 KM

- Jarak tempuh : 60 KM

- Kecepatan Dump truck : 30 KM

- Waktu tempuh : 2 jam/ret

- Jam kerja : 7 jam

- Ret/hari : 3 ret/hari

- Volume angkutan/hari : 96 M3/hari

- Volume anggregat gembur : 1.200,00 M3

- Waktu yang diperlukan : 13 hari

Page 22: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 21

Penghamparan :

- Motor Grader : 1 unit

- Kapasitas alat : 50 M3/jam

- Jam kerja : 7 jam

- Produksi per hari : 350 m3/hari

- Volume anggregat gembur : 1.200,00 M3

- Waktu yang dibutuhkan : 4 hari

Pemadatan

- Vibratory Roller : 1 unit

- Kapasitas alat : 50 M3/jam

- Jam kerja : 7 jam

- Produksi per hari : 350 M3/hari

- Volume anggregat gembur : 1.200,00 M3

- Waktu yang dibutuhkan : 4 hari

Waktu total yang dibutuhkan : 21 hari (Minggu ke - XXVIII - XXX)

6. PERKERASAN ASPAL

Pekerjaan ini meliputi item pekerjaan :

- Lapis Resap Pengikat

- Lapis Perekat

- Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi Halus/kasar)

- Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi Halus/kasar)

- Aspal Minyak

- Bahan Pengisi (Filter) tambahan

- Bahan Anti Pengelupasan (anti stripping agent)

Urutan dan Tahapan pelaksanaan pekerjaan :

- Lapis Perekat dikerjakan setelah pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Klas A

selesai dikerjakan.

- Setelah itu baru Pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi Halus/kasar)

- Lapis Resap Pengikat dikerjakan setelah pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-

BC) (gradasi Halus/kasar) selesai dikerjakan.

- Setelah Pekerjaaan Lapis Resap Pengikat selesai dikerjakan baru dilanjutkan

dengan Pekerjaaan Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi Halus/kasar)

Page 23: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 22

- Pekerjaan Aspal Minyak, Bahan Pengisi (Filter) tambahan dan Bahan Anti

Pengelupasan (anti stripping agent) dikerjakan pada saat proses produksi

Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi Halus/kasar) dan Laston Lapis Aus (AC-

WC) (gradasi Halus/kasar) di AMP.

Peralatan yang digunakan dibagi dalam 2 jenis :

1. Peralatan Campuran :

a. Asphal Mixing Plant (AMP)

b. Wheel Loader

c. Generator Set

d. Alat Bantu dan tenaga manusia

2. Peralatan Penghampar di Lapangan :

a. Dump Truck

b. Asphalt Sprayer

c. Asphal Finisher

d. Tandem Roller

e. Tire Roller

f. Tenaga manusia dan alat Bantu

Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair

Proses pencampuran Lapis resap pengikat dilaksanakan di camp, dengan spesifikasi

yang telah ditentukan dalam JMF.

Setelah dicampur kemudian diangkut ke lapangan (site) dengan Dump Truck.

Sebelum penghamparan Hotmix dilakukan di atas pondasi kelas A, diadakan

penghamparan / penyemprotan Lapis resap pengikat dengan Aspahl Sprayer sesuai

spesifikasi (Liter/m2)

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 8.880,00 Liter

- Rencana waktu yang diperlukan : 36 hari (Minggu ke XXI – XXVI)

- Kapasitas produksi perhari : 246,67 Liter

Lapis Perekat – Aspal Cair

Proses pencampuran Lapis perekat dilaksanakan di camp, dengan spesifikasi yang

telah ditentukan dalam JMF.

Setelah dicampur kemudian diangkut ke lapangan (site) dengan Dump Truck.

Page 24: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 23

Sebelum penghamparan Hotmix dilakukan, diadakan penghamparan / penyemprotan

Lapis perekat dengan Aspahl Sprayer sesuai spesifikasi (Liter/m2)

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 13.320,00 Liter

- Rencana waktu yang diperlukan : 23 hari (Minggu ke XXVI – XXIX)

- Kapasitas produksi perhari : 579,13 Liter

Laston – Lapis Aus (AC – WC)

Pekerjaan Lapis Aus (AC – WC) ini merupakan Lapis penutup (lapis AUS) yang terdiri

dari campuran antara Agregat Kasar, Agregat Halus, pengisi dan Asphal yang dicampur,

dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas di atas permukaan jalan yang telah

dilapisi dengan lapis perekat. Pekerjaan ini dimaksudkan untuk meningkatkan keawetan

dan ketahanan kelelahan pada bagian ruas badan jalan, dengan ketebalan minimal 3

cm. Hasil pencampuaran dari material tersebut harus memenuhi batas-batas yang

disyaratkan dalam spesifikasi :

- Gradasi Agregat ⇒ spesifikasi teknik jalan.

- Sifat-sifat campuran ⇒ spesifikasi teknik jalan

- Toleransi Komposisi Campuran ⇒ spesifikasi teknik jalan

Material yang dibutuhkan :

→ Agregat Kasar :

Material ini terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah yang bertahan ayakan nomor

8 (2.36 mm) dan harus bersih, keras, awet bebas dari lempung dan memenuhi

ketentuan yang diberikan sesuai spesifikasi teknik jalan

→ Agregat Halus :

Material ini terdiri dari pasir/pengayakan batu pecah dan terdiri dari bahan

yang bersih, keras, bebas dari lempung atau bahan yang tidak dikehendaki, batu

pecah halus yang diperoleh dari batu yang memenuhi ketentuan mutu.

→ Pengisi (Filler)

Bahan Pengisi (filler) yang ditambahkan harus terdiri dari debu batu (limestone

dust), bahan pengisi yang ditambahkan harus kering dan bebas dari gumpalan-

gumpalan dan bila diuji dengan pengayaan secara basah sesuai SK SNI M-02-

1994-03 bahan yang lolos ayakan No. 200 (75 micron) tidak kurang dari 75%

terhadap beratnya.

Page 25: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 24

→ Asphal

Bahan Aspal untuk campuran adalah yang memenuhi AASHTO M 20 dan yang

ditentukan sesuai dengan SNI 06 – 2434 – 1991 (AASHTO T53).

Analisa Produksi Stone Crusher :

- Kapasitas Stone Crusher : 30 ton/jam

- Jam kerja Stone Crusher : 7 jam

- Kapasitas Stone Crusher : 210 ton/hari

- Volume AC-WC : 2.446,49 ton

2.935,79 ton (gembur)

- Waktu yang dibutuhkan : 14 hari

Analisa Produksi Asphalt Mixing Plant (AMP) :

- Type AMP : 1.000 Kg/Batch

- Kapasitas AMP : 60 – 80 ton/jam (gembur)

- Factor efesiensi alat : 0,8

- Kapasitas Produksi AMP/jam : 48 ton/jam

- Waktu kerja AMP : 7 jam

- Kapasitas Produksi AMP/hari : 336 ton/hari (gembur)

280 ton/hari (padat)

- Volume AC-WC : 2.446,49 ton (padat)

- Waktu yang dibutuhkan : 9 Hari

Waktu total yang dibutuhkan : 23 hari (Minggu ke XXVI – XXIX)

Urutan tahap Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pencampuran Material

Agregat Kasar, Agregat Halus dan Filler dimasukkan ke dalam masing-masing

Cold Bin untuk selanjutnya didistribusi ke drier melalui Belt Comveyor untuk

dipanaskan. Pada saat bersamaan AC dipanaskan pada kotak pemanas asphal

(cetel).

Setelah material tersebut di atas telah mencapai suhu yang diinginkan, Agregat

dan bahan pengisi di masukkan ke penampung ( Hot Bin ) melalui Elevator dan

Aspal melalui Pipa Pengisap.

Material tersebut dicampur dengan alat timbangan AMP sesuai perbandingan dari

masing-masing Fraksi sesuai Job Mix Formula.

Page 26: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 25

2. Peralatan Pengangkut :

Pengangkutan dilakukan dengan Dump Truck, baknya terbuat dari logam yang

rapat bersih dan rata serta sudah disemprot sedikit air sabun, minyak bakar yang

tipis atau larutan kapur untuk mencegah melekatnya campuran Asphal pada bak

dump truck dan selama pengangkutan ditutup dengan terpal agar dapat

melindungi campuran asphal terhadap cuaca.

3. Penghamparan Asphal :

→ Penghamparan sebaiknya dimulai dari posisi terjauh dari kedudukan AMP

dan berakhir diposisi terdekat dengan AMP.

→ Hamparan disesuaikan dengan tebal rencana, serta kerataan, kelandaian,

elevasi serta bentuk melintang dilakukan dengan alat penghampar (Asphal

Finisher).

→ Temperatur Campuran Asphal saat diserahkan ke alat penghampar (asphal

finisher) dengan tempertur dalam rentang absolut ditunjukkan dalam

spesifikasi teknik jalan

Proses Pemadatan Asphal.

Pemadatan dilakukan dengan cara penggilasan yang terdiri dari 3 tahap operasi yang

berbeda, yaitu :

→ Langkah pertama adalah penggilasan awal yang tujuan utamanya untuk

mengatur atau mengarahkan butiran-butiran bahan yang dipadatkan pada

posisi yang cukup baik dan membentuk permukaan lapisan sesuai dengan

yang disyaratkan. Pekerjaan ini dilakukan 0-10 menit setelah penghamparan

dengan menggunakan mesin Penggilas Tandem Roller.

→ Penggilasan kedua yang bertujuan untuk meningkatkan kepadatan yang

telah dicapai pada penggilasan pertama dan memperkokoh bentuk

permukaan lapisan yang dipadatkan. Pekerjaan ini dilaksanakan 5-15 menit

setelah penghamparan dengan menggunakan mesin penggilas Tire Roller.

→ Penggilasan tahap akhir ditujukan untuk mencapai kepadatan dan bentuk

permukaan lapisan sesuai yang disyaratkan. Pekerjaan ini dilakukan 20-45

menit setelah penghamparan dengan menggunakan Tandem Roller.

1. Pada bagian yang lurus, penggilasan dimulai dari tepi hamparan sejajar

As jalan menuju tengah.

2. Pada bagian tikungan, penggilasan dimulai dari bagian yang rendah

sejajar As jalan menuju ke bagian yang lebih tinggi.

Page 27: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 26

3. Pada bagian tanjakan, penggilasan dimulai dari bagian yang rendah

sejajar As jalan menuju ke bagian yang lebih tinggi

4. Jumlah lintasan pada tiap tahap pemadatan ditentukan berdasarkan

percobaan penggilasan.

5. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi jalan

dengan menggunakan alat Bantu.

Urutan Pelaksanaan Pekerjaan Pengaspalan Laston Lapis Aus (AC-WC) :

Proses Pencampuran Laston Lapis Aus (AC – WC)

- Agregat Kasar

- Agregat Halus

- Bahan pengisi Filter

- Asphal

Alat yang digunaka asphal mixing Plant (AMP)

Penghamparan Asphal

(Alat Finisher)

Penggilasan dan Pemadatan

Pemadatan I

Tandem Roller 0 – 10 menit

Pemadatan II

Tire Roller 5 – 15 menit

Pemadatan III

Tandem Roller 20 – 45 menit

Pengangkutan asphal Lataston – (AC– WC)

Dengan Dump Truck

-

Page 28: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 27

Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi Halus/kasar)

Pekerjaan Pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi Halus/kasar) merupakan

lapis di atas pondasi kelas A dan di atas aspal existing yang dilaksanakan sebelum

Laston – Lapis Aus (AC – WC).

Analisa Produksi Stone Crusher :

- Kapasitas Stone Crusher : 30 ton/jam

- Jam kerja Stone Crusher : 7 jam

- Kapasitas Stone Crusher : 210 ton/hari

- Volume AC-BC : 3.685,18 ton

4.4422,25 ton (gembur)

- Waktu yang dibutuhkan : 22 hari

Analisa Produksi Asphalt Mixing Plant (AMP) :

- Type AMP : 1.000 Kg/Batch

- Kapasitas AMP : 60 – 80 ton/jam (gembur)

- Factor efesiensi alat : 0,8

- Kapasitas Produksi AMP/jam : 48 ton/jam

- Waktu kerja AMP : 7 jam

- Kapasitas Produksi AMP/hari : 336 ton/hari (gembur)

280 ton/hari (padat)

- Volume AC-WB : 3.685,18 ton (padat)

- Waktu yang dibutuhkan : 14 Hari

Waktu Total yang dibutuhkan : 36 hari (Minggu ke XXI – XXVI)

Aspal Minyak

Aspal Minyak adalah adalah bahan yang terdapat dalam proses pencampuran produk

AC – BC dan AC – WC di AMP

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 411,84 Ton

- Rencana waktu yang diperlukan : 59 hari (Minggu ke XXI – XXIX)

- Kapasitas produksi perhari : 6,98 Ton

Bahan Pengisi (Filter) tambahan

Bahan Pengisi (Filter) tambahan adalah bahan yang terdapat dalam proses

pencampuran produk AC – BC dan AC – WC di AMP

Page 29: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 28

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 138.600,00 Kg

- Rencana waktu yang diperlukan : 59 hari (Minggu ke XXI – XXIX)

- Kapasitas produksi perhari : 2.349,15 Kg

Bahan Anti Pengelupasan (anti strippingagent)

Bahan Anti Pengelupasan (anti strippingagent) adalah bahan yang terdapat dalam

proses pencampuran produk AC – BC dan AC – WC di AMP

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 1.029,60 Liter

- Rencana waktu yang diperlukan : 59 hari (Minggu ke XXI – XXIX)

- Kapasitas produksi perhari : 15,99 Liter

7. STRUKTUR

Pekerjaan ini meliputi item pekerjaan :

- Beton Mutu Sedang dengan fc’20 MPa (K-250)

- Baja Tulangan Bj 24 Polos

- Pasangan Batu

Peralatan yang digunakan untuk pembuatan Beton:

Concrete Vibrator

Concrete Mixser

Water Tanker

Beton Molen

Alat Bantu lainnya

Beton Mutu Sedang dengan fc’20 MPa (K-250)

Di Base Camp

- Pembuatan JMF beton bersama-sama Konsultan pengawas dan PU disetujui

oleh Pemimpin Proyek

Di Lapangan (site)

- Pekerjaan Beton Mutu Sedang dengan fc’=20 MPa (K-250) segera setelah

shop drawing disetujui, pengecoran plat dilaksanakan disesuaikan dengan

Page 30: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 29

gambar yang telah disetujui. Perbandingan campuran disesuaikan dengan JMF

yang telah disetujui

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 38,00 M3

- Rencana waktu yang diperlukan : 14 hari (Minggu ke XVII-XVIII)

- Kapasitas produksi perhari : 2,71 M3

Baja Tulangan Bj 39 Ulir

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan /dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telah

disetujui. Untuk mencampur beton gorong-gorong agar mendapatkan hasil yang baik

digunakan concrete mixer dan vibrator.

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 4.180,00 Kg

- Rencana waktu yang diperlukan : 14 hari (Minggu ke XVI-XVII)

- Kapasitas produksi perhari : 298,57 Kg

Pasangan Batu

Pasaangan batu kali dengan adukan, terlebih dahulu diadakan pengukuran

dan pematokan untuk menentukan bentuk dan ukuran, setelah itu baru diadakan

penggalian dan pemasangan batu kali, dimana pecampuran adukan tersebut

secara mekanik (molen) Pekerjaan ini sudah termasuk pekerjaan galian, siaran,

pelesteran.

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 1.806,00 M3

- Rencana waktu yang diperlukan : 56 hari (Minggu ke X-XVII)

- Kapasitas produksi perhari : 32,25 M3

8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

Pekerjaan ini meliputi item pekerjaan :

- Marka Jalan Termoplastik

Marka Jalan Termoplastik

Untuk pekerjaan Marka Jalan akan kami subkan kepada kontraktor spesialis di

bidangnya. Sedangkan tempat pemasangannya sesuai petunjuk Direksi.

Page 31: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 30

Perhitungan Waktu Pelaksanaan

- Perkiraan kuantitas : 480,00 M2

- Rencana waktu yang diperlukan : 14 hari (Minggu ke XXIX-XXX)

- Kapasitas produksi perhari : 34,29 M2

10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN.

Pekerjaan pemeliharaan rutin perkerasan, pemeliharaan rutin bahu jalan serta

pemeliharaan rutin selokan, saluran air, galian dan timbunan dilaksanakan selama

masa pelaksanaan proyek. Hasil kemajuan pekerjaan dimonitor dengan opname

pekerjaan yang dilaksanakan bersama – sama Kontraktor, Konsultan Pengawas dan

Bina Marga secara periodik dituangkan kedalam laporan harian, mingguan maupun

bulanan dalam bentuk sertifikat bulanan (MC), yang dilengkapi dengan data – data

pendukung (back up data) lapangan.

Page 32: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 31

SISTEM PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN

N

O

ITEM PEKERJAAN PENGENDALIAN MUTU PELAKSANAAN

TEST

KETERANGA

N

1

Pembangunan Badan Jalan

a. Galian

b. Timbunan

c. Sub Base Klas B

d. Sub Base Klas A

Material yang unsuitable digali

sampai dibawah subgrade

Tidak termasuk golongan

sampah

Tebal pemadatan perlayer 20

cm dengan 100% Kepadatan

Kering

MenghindariKelebihan water

content dari hujan

Pengecekan material

Abrasi material

Index Plasticitas

Uji Kepadatan tidak lebih dari

per 200 m

Pengecekan material

Abrasi Material

Index Plasticitas

Uji Kepadatan tidak lebih dari

per 200 m

Visual

Visual

Test Gradasi

Test Sand Cone

Penutupan Terpal

Test Gradasi

Test Abrasi

Uji Plasticitas

Sand Cone

Test Gradasi

Test Abrasi

Uji Plasticitas

Sand Cone

Pekerjaan Pasangan Batu

Tahap awal pelaksanaan pasangan batu adalah menyiapkan material dengan

mengajukan sample kepada direksi untuk mendapat persetujuan, adapun criteria

persyaratan minimal material pasangan batu adalah :

Air ; harus bersih dari kotoran seperti minyak, garam dan bahan-bahan

organic.

Page 33: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 32

Semen ; sesuai kualitas untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi.

Pasir ; gradasi baik, bebas dari kotoran seperti tanah liat, lanau,

sampah dan bahan organic lainnya.

Batu ; mempunyai berat jenis yang cukup (2,55 s/d 2,65), dan

maximum ukuran batu adalah 2/3 dari tebal dinding dan kurang dari 40

cm.

Apabila contoh material pasangan batu sudah mendapat persetujuan direksi

maka proses pengadaan secara bertahap dapat dilakukan. Untuk selanjutnya

tahapan pelaksanaan pemasangan batu (prosesnya) dapat dikerjakan

sebagai berikut :

a. Menyiapkan lahan tempat konstruksi pasangan batu (elevasi galian,

dimensi, dll terpenuhi).

b. Membuat Campuran Adukan

Adukan dibuat dengan mencampur semen dan pasir dengan

perbandingan volume sebagai berikut : adukan perekat batu 1 : 4 (1

bagian semen dengan 4 bagian pasir).

c. Membasahi Batu

Batu dibasahi sebelum dipasang, dengan jalan menyiram atau

menyemprot dengan air.

d. Pengisian Adukan dan Pemasangan Batu

Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm harus dipasang pada

pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing

batu pada lapisan batu pertama.

e. Siaran

Lebar siaran pada pasangan batu muka dibuat tidak lebih dari 3 cm

(maximum lebar siaran), membersihkan permukaan siaran dengan sikat

kawat dan air, kemudian mengisi dengan adukan semen pasir

perbandingan campuran 1 : 2.

Analisa Produksi :

Volume Pekerjaan

Produktivitas

Waktu

Page 34: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 33

AC-BC, AC-WC

FLOW OF WORK

PROPOSED JOB MIX

FORMULA

APPROVED

TRIAL MIX AT AMP

TRIAL COMPACTION

HOT MIX PRODUCTION

DELIVERY OF HOT MIX

SPREADING OF HOT

MIX

COMPACTING ROLLING

No

Ok

Definisi :

Pekerjaan ini meliputi pencampuran agregat dan

aspal (bitumen) pada instalasi pencampur,

penghamparan dan pemadatannya pada

permukaan yang telah dipersiapkan menurut

spesifikasi dan garis kelandaian, ketebalan dan

bentuk tampak melintang yang tercantum pada

gambar atau instruksi konsultan pengawas.

PROPOSED JOB MIC FORMULA

Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan kontraktor

mengusulkan Job Mix Formula untuk pekerjaan

AC-BC, AC-AW dengan indeks kekuatan menurut

AASTHO T 245.

JMF tersebut harus menunjukkan angka-angka

pasti mengenai :

Persentase agregat hasil pengayakan dari

masing-2 saringan

suhu campuran ketika keluar dari mixer

suhu ketika penghamparan

Grade/jenis material bitumen (aspal)

TRIAL MIX DI AMP

Seltelah kalibrasi alat AMP yang antara lain

meliputi kalibrasi :

Timbangan, rencana bukaan cold bin, pengukur

suhu dll. Disetujui oleh direksi, maka dilanjutkan

dengan trial mix yang dilaksanakan dilokasi AMP

merujuk pada Job Mix Formula yang telah disetujui

direksi, sehingga didapatkan mutu campuran yang

baik.

Page 35: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 34

TRIAL COMPACTION

Setelah percobaan komposisi campuran hot mix

dilaksanakan dan disetujui oleh direksi dilanjutkan

dengan percobaan trial compaction yang telah

dilakukan pada dasar pondasi yang telah

disiapkan, untuk menentukan tebal hotmix (belum

padat) dan kombinasi pemakaian tandem roller

dan tired roller, sehingga didapatkan ketebalan

padat yang dipersyaratkan.

HOT MIX PRODUCTION

Selanjutnya hasil – hasil yang didapat dari trial mix di AMP dan trial compaction tersebut

dipakai sebagai dasar/ acuan untuk memproduksi hotmix di AMP dan pelaksanaan

pekerjaan dilapangan.

DELIVERY OF HOTMIX

Pengirim hotmix ke lapangan menggunakan dumptruck yang dilengkapi penutup dari

kanvas/terpal untuk melindungi hotmix dari pengaruh cuaca, setiap dumtruck ditimbang

beratnya min sekali setiap penggantian pekerjaan.

SPREADING OF HOTMIX

Penghamparan hotmix dilaksanakan menggunakan Bituminous paver jenis track, self

contained dan self propelled unit dilengkapi screed, dihamparkan pada permukaan yang

telah disetujui, diratakan dan ditempa sesuai dengan kelandaian dan elevasi yang

detentukan serta dilaksanakan sesuai dengan ketentuan lebar dan ketebalan dalam

gambar, dengan suhu penghamparan 120°C - 160°C.

COMPACKTING

Breakdown Rolling dilaksanakan pada suhu min 110°C, Tandem Roller dengan

kecepatan < 4 km/j.

Intermediate Rolling dilaksanakan pada suhu min 100°C, dengan Tired Roller dengan

kecepatan < 6 km/j.

Page 36: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 35

Finish Rolling menggunakan Tandem Roller, di laksankan sementara bahan yang

bersangkutan masih berada dalam kondisi yang cukup dapat dikerjakan sehingga

semua bekas jejak roda mesin gilas dapat dihilangkan.

Open Traffic dilakukan minimum 12 jam setelah selesai finish rolling dan suhu berada

pada titik lembek aspal yang digunakan.

PENGENDALIAN MUTU

PEKERJAAN PERKERASAN ACBC DAN AC WC

Tahap 1 penyiapan bahan

Aspal

- Aspal curah sebelum dipesankan harus diperoleh jaminan dari pemasok meliputi

kesinambungan suplay dan konsistensi mutu bahan sejak dari pabrik

pengolahan sampai di tangki AMP kontraktor.

- Aspal curah harus diangkut menggunakan truck tangki tertentu dan disegel serta

dilengkapi dengan surat jalan yang menyatakan status suhu saat dimuat ke

dalam tanki.

- Aspal curah disyaratkan untuk ditest meliputi softening point dan penetrasi.

- Aspal curah diambil sampelnya pada setiap tanki yang datang untuk diuji di

laboratorium lapangan dan diuji pada laboratorium independent yang ditentukan

oleh konsultandan pemilik proyek pada setiap kelipatan 450 ton kedatangan.

- Aspal curah yang datang ditimbang menggunakan truck scale weight.

- Aspal curah harus mempunyai Certicate of Original dari Singapura.

Aggregate :

- Aggregate yang baik halus maupun kasar harus berasal dari bolder (raw

material) yang memiliki abrasi < 30 dan rasio kepipihan.

- Untuk melakukan pengujian di lokasi kerja, minimal harus memiliki alat

laboratorium yaitu :

a) Marshal Compression Test

b) Softening Point

c) Penetrasi

d) Core drill 4”

Tahap 2 Job Mix Formula

Page 37: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 36

- Dengan menggunakan bahan – bahan yang telah disetujui secara teknis

oleh konsultan dan pemilik proyek selanjutnya dilakukan percobaan job mix

perkerasan untuk menentukan Job Mix Formula perkerasan.

Tahap 3 Pengolahan di AMP

- Formula campuran diinput pada computer AMP

- Temperatur Aspal jika telah mencapai 120°C baru dialirkan kedalam

camuran aggregate panas.

- Proses Pencampuran berlangsung secara otomatis sesuai input Job Mix

Formula yang telah disetting dalam computer AMP.

Tahap 4 Hauling

- Dump truck yang di gunakan dilengkapi terpal yang cukup luas sehingga air

tidak akan masuk keperkerasan jika hujan.

- Bak dump truck dalamnya harus bebas solar ataupun bahan organic

- Hotmix curah diangkut menggunakan Dump Truck kemudian ditutup

dengan terpal menuju truck scale weight untuk ditimbang.

Tahap 5 Spreading

- Hotmic di hamper menggunakan aspal finisher paver track yang dilengkapi

dengan siopa control device.

- Lokasi yang akan di hamper hotmix harus sudah disiram prime coat/tack

coat yang telah setting sesuai takaran dan bersih / kering.

- Dipasang besi siku pada posisi longitudinal joint sebelum dimulai.

- Dipasang kawat baja pemandu sensor control siope otomatis sebelum

dimulai.

- Dilakukan koreksi posisi screed (oleh screedman) dalam interval 10 – 20 m

pada alat sensor sreed agar tebal loose sesuai dengan trial mix design

selam proses penghamparan.

- Tepi luar hamparan hotmix dirapikan dengan alat penumbuk.

- Pada setiap joint baik longitudinal maupun cross joint harus mempunyai

irisan tegak.

- Lebar bersih hamparan harus sesuai dengan gambar design.

- Kecepatan penghamparan harus optimum agar tidak terjadi tertariknya

hotmix.

- Dilakukan control kerataan permukaan hotmix menggunakan straightedge.

Page 38: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 37

- Permukaan yang tidak rata di koreksi dengan cara menaburkan hotmix

halus dan diratakan menggunakan alat rake.

Tahap 6 Compacting

Breakdown

- Initial compaction dilakukan bila temperatur hotmixed terhampar telah

mencapai 110°C.

- Initial compaction menggunakan tandem roller kapasitas 6 – 15 ton dan

berisi air (spayer mengabut).

- Kecepatan Tandem Roller < 4 km/jam dengan passing sesuai trial mixed

yang disepakati.

Roda besi tandem roller harus menjorok keluar selebar ± 15 cm dari tepian hamparan

atau seperempat lebar roda jika pada daerah joint longitudinal.

Itermediate :

- Setelah selesai proses initial compaction maka diikuti dengan Pneumatic

Tire Roller dengan kecepatan <6 km/jam dan passing sesuai trial mixed

yang disepakati.

- Roda Pneumatic Tire Roller harus disemprot secara menerus dengan

sprayer yang mengabut dan dibantu semprotkan secara manual

menggunakan cairan sabun (dengan alat semprot petani).

Finishing :

- Final compaction menggunakan tandem roller sesuai trial mixed dengan

kecepatan dan passing pada initial yang disepakati.

- Pekerjaan malam hari harus dilengkapai alat penerangan yang memadai.

Page 39: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 38

Aggregate halus

Aggregate kasar

Fine

Filler

Aspal curah

- Softening point dll

- Kesinambungan

supai

- Certificate of ORigin

Singapura

Alternatif lain

Dipesan

Ya

Tidak

Tes

Tidak

Tolak

Ya

Masuk Tangki

Tes Awal Abrasi < 30

kepipihanDipesan

Test Routine Abrasi < 30

kepipihan kadar organik

Tolak / cari

Alternatif

Tidak

Ya

Buat lagiPercobaan Job Mix

Formula

Pengolahan di AMP

Pengangkutan Hotmix

Penghamparan Hotmix

Pemadatan Hotmix

Ya Ya

Tidak

1

3

4

5

6

2

PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN

Untuk menjamin terlaksananya pengendalian mutu proyek dipergunakan Sistem

Manajemen Mutu Standard, antara lain :

- Membuat Rencana Mutu Proyek.

- Membuat Prosedur Kerja.

- Membuat Instruksi Kerja Pekerjaan.

- Membuat Rencana Inspeksi dan Test.

Untuk menjamin bahwa setiap material yang akan diperguanakan telah memenuhi

persyaratan spesifikasi dan setiap proses produksi telah memenuhi prosedur yang telah

ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi dan setiap material hasil akhir dari setiap

pekerjaan betul - betul telah memenuhi persyaratan spesifikasi dan gambar, diperlukan

suatu Rencana Mutu Proyek (Project Quality Plan) berdasarkan Spesifikasi Teknik.

Untuk menjamin terlaksananya Sistem Jaminan Mutu maka diperlukan suatu cara

pengendalian mutu yaitu dengan melaksanakan Audit Mutu Internal dan Audit Mutu

Eksternal yang dilaksanakan secara periodic selama periode kontrak.

Page 40: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 39

PENUTUP

Demikian metode pelaksanaan secara garis besar disajikan, selanjutnya dalam

pelaksanaan nanti kami akan membuat metode lebih detail setiap pekerjaan tentunya

dengan data yang lebih detail dari hasil survey secara detail.

Dengan adanya uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang

langkah – langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

Bandung, 26 Maret 2012

PT. DAYA MULIA TURANGGA

Page 41: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia

D M T

PT. DAYA MULIA TURANGGA 40

LAMPIRAN

Page 42: Metode Pelaksanaan Kema Rumbia