metlit fathin

28
OLEH : FATHIN RAHMANI SALMAN (2010730135) Hubungan Preeklampsia Berat dengan Rendahnya APGAR Score

Upload: fathin-rahmani-salman

Post on 27-Oct-2015

141 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

metlit

TRANSCRIPT

OLEH :FATHIN RAHMANI SALMAN

(2010730135)

Hubungan Preeklampsia Berat dengan Rendahnya APGAR Score

Latar Belakang

Preeklampsi merupakan penyakit dalam kehamilan, ditandai dengan gejala hipertensi dan proteinuria yang dapat berakibat buruk baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya

Diduga proteinuria yang merupakan komponen utama dari preeklampsia memiliki hubungan dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) janin, skor APGAR 5 menit yang lebih rendah dan peningkatan risiko luaran janin yang buruk

Latar Belakang

Peningkatan tekanan darah yang juga merupakan manifestasi klinis dari preeklampsia diduga memainkan peranan penting dalam peningkatan risiko hasil perinatal buruk dengan penurunkan skor APGAR 5 menit secara signifikan

Hal yang sama juga terjadi pada skor APGAR 1 menit dimana komplikasi maternal, dalam hal ini preeklampsi berat, berhubungan dengan skor APGAR 1 menit < 5

Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan preeklampsia berat pada ibu dengan rendahnya skor APGAR bayi yang dilahirkan?

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan preeklampsi pada ibu dengan skor APGAR bayi yang dilahirkan

Kerangka Teori

1. Definisi APGAR Score2. Penilaian APGAR Score3. Penyebab APGAR Score Rendah4. Definisi Preeklampsia5. Kategori Preeklampsia6. Patogenesis Preeklampsia7. Hubungan Preeklampsia dengan APGAR

Score8. Skema

Definisi APGAR Score

Skor APGAR adalah suatu metode sederhana yang digunakan untuk menilai keadaan umum bayi sesaat setelah kelahiran

Skor APGAR dapat digunakan sebagai petunjuk untuk melaporkan status klinis bayi dan responnya terhadap resusitasi

Penilaian APGAR Score

Tanda-tanda 0 1 2

Appearance (warna kulit)

Pucat atau biru Tubuh merah Seluruh tubuh merah

Pulse (frekuensi jantung)

Tidak ada detak jantung

< 100x/menit (lemah dan lambat)

> 100x/menit (detak jantung kuat)

Grimace (reaksi terhadap rangsang)

Tidak ada respon Menyeringai atau kecut

Menangis

Activity (tonus otot)

Tidak ada gerakan

Sedikit gerakan Bergerak aktif

Respiration (usaha dalam bernapas)

Tidak ada Pernapasan perlahan

Menangis kuat

Hasil Penilaian APGAR Score

Nilai 7-10  : bayi normal (sehat)Nilai 4-6    : bayi dengan asfiksia ringan dan

sedang (kurang sehat)Nilai 1-3    : bayi dengan asfiksia berat (tidak

sehat)

Penyebab APGAR Score Rendah

Persalinan yang terlalu cepatTerjerat tali pusatProlaps tali pusatPlasenta previaAspirasi mekoniumBeberapa sebab lain, bisa berupa obat-obatan

yang dikonsumsi ibu sebelum persalinan

Definisi Preeklampsia

Preeklampsia merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan hipertensi dan proteinuria dengan atau tanpa edema dan terjadi dalam kehamilan akibat berkurangnya perfusi organ yang disebabkan oleh vasospasme dan disfungsi endotel

Preeklampsia dapat berkembang dari preeklampsia yang ringan sampai preeklampsia yang berat

Kategori Preeklampsia

Preeklampsia ringan : Lebih dari 300 mg namun tidak lebih dari 5 ribu mg

protein terkandung dalam urin per hari Tekanan darah sistolik 140 (atau terdapat

peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 30 mmHg) dan tekanan darah diastolik 90 mmHg (atau terdapat peningkatan tekanan darah diastolik sebesar 15 mmHg)

Preeklampsia berat : Lebih dari atau sama dengan 5 ribu mg protein

terkandung dalam urin per hari Tekanan darah saat beristirahat lebih dari 160/110

mmHg

Patogenesis Preeklampsia

Penurunan kadar angiotensin II dan peningkatan kepekaan vaskuler

Hipovolemia IntravaskulerVasokonstriksi pembuluh darah

Hubungan Preeklampsia dengan APGAR Score

Preeklampsia pada wanita hamil akan menyebabkan janin yang di kandung hidup dalam rahim dengan nutrisi dan oksigen di bawah normal

Keadaan ini bisa terjadi karena pembuluh darah yang menyalurkan darah ke plasenta menyempit

Karena buruknya nutrisi, pertumbuhan janin akan terhambat sehingga terjadi bayi dengan berat lahir yang rendah

Bisa juga janin dilahirkan kurang (prematur), sianosis saat dilahirkan, asfiksia neonatorum dan sebagainya

(Variabel bebas/pengaruh)

Preeklampsia (berat)

Variabel luar :• Persalinan yang

terlalu cepat• Terjerat tali pusat• Prolaps tali pusat• Plasenta previa• Aspirasi

mekonium• Beberapa sebab

lain

(Variabel terikat/tergantung )

APGAR Score (rendah)

Hipotesis

Terdapat hubungan antara kejadian preeklampsi berat pada ibu dengan rendahnya skor APGAR bayi yang dilahirkan

Operasionalisasi Hipotesis

Skor APGAR Time Ordering : Variabel terikat Definisi operasional: sistem skoring yang secara cepat

mampu menilai status klinis bayi saat menit pertama kehidupan

Tingkat pengukuran: Interval 1-3 (rendah) 4-6 (sedang) 7-10 (tinggi)

Operasionalisasi Hipotesis

Preeklampsia Time Ordering : Variabel bebas Definisi operasional: timbulnya hipertensi disertai

proteinuria dan oedema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan

Tingkat pengukuran: Nominal Preeklampsia ringan (tekanan darah 140/90 mmHg;

proteinuria ≥ 0,3 gram/liter) Preeklampsia berat (tekanan darah ≥ 160/110 mmHg;

proteinuria ≥ 5 gram/liter)

Rancangan Penelitian

1. Rancangan penelitian Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan

metode cross sectional yang mengkaji hubungan preeklampsia dengan skor APGAR pada bayi baru lahir.

Kerangka Rancangan Penelitian

Ibu yang mengalami

preeklampsia

Preeklampsia ringanAPGAR Score (1-10)

Preeklampsia beratAPGAR Score (1-10)

Rancangan Penelitian

2. Subjek penelitian Semua wanita hamil dengan usia kehamilan pada

trimester 3 yang mengalami preeklampsia dan menjalani persalinan di RS Bersalin Bunda Asih Jakarta periode Oktober 2012 sampai Desember 2012.

Sampel penelitian menggunakan Non Probability Sampling jenis Consecutive dimana sampel yang datang dan memenuhi kriteria inklusi dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.

Dari kriteria tersebut didapatkan jumlah sampel sebanyak 50 subjek.

Rancangan Penelitian

3. Instrumentasi Penelitian ini dilakukan dengan mencatat data rekam

medik di RS Bersalin Bunda Asih Jakarta periode Oktober 2012 – Desember 2012.

Data yang dikumpulkan berupa data sekunder.

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mencatat data rekam medis subjek penelitian berupa kejadian preeklampsia (preeklampsia ringan dan berat) pada ibu dan skor APGAR bayi yang dilahirkannya. Adapun penilaian skor APGAR dibagi menjadi 3 kategori, yaitu : 1-3 (rendah) 4-6 (sedang) 7-10 (tinggi)

Rencana Pengolahan Hasil Penelitian

Preeklampsia

APGAR Score

Preeklampsia Ringan

Preeklampsia Berat

Total

1-3(Rendah)

10 subjek 15 subjek 25 subjek

4-6(Sedang)

12 subjek 3 subjek 15 subjek

7-10(Tinggi)

8 subjek 2 subjek 10 subjek

Total 30 subjek 20 subjek 50 subjek

Rencana Analisis Hasil Penelitian

Ho : Tidak ada hubungan preeklampsia berat pada ibu dengan rendahnya skor APGAR bayi yang dilahirkanHa : Ada hubungan preeklampsia berat pada ibu dengan rendahnya skor APGAR bayi yang dilahirkan

Batas kritis α = 0,05Uji statistik chi square (Uji Independensi)

x2 = nilai chi-kuadrat Of = frekuensi yang

diobservasi Ef = frekuensi yang

diharapkan

Rencana Analisis Hasil Penelitian

Degree of freedom (df) : (3-1) (2-1) = 2Frekuensi Harapan : (jumlah subkolom x

jumlah subbaris) / Grand Total Preeklampsia

APGAR Score

Preeklampsia Ringan

Preeklampsia Berat

Total

1-3(rendah)

10 (15) 15 (10) 25

4-6(sedang)

12 (9) 3 (6) 15

7-10(tinggi)

8 (6) 2 (4) 10

Total 30 20 50

Rencana Analisis Hasil Penelitian

Dengan menggunakan rumus, didapatkan x2 = 6,3 0,01 < Pv < 0,05 (lihat di tabel chi square)

Keputusan Uji α = 0,05 Pv < α (Ho ditolak)

Jadi, ada hubungan preeklampsia berat pada ibu dengan rendahnya skor APGAR bayi yang dilahirkan

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan preeklampsia berat pada ibu dengan rendahnya skor APGAR bayi yang dilahirkan