menuju jakarta sebagai green city

15
Menuju Jakarta sebagai Green city Oleh: Karen Tambayong

Upload: yunitafauziah1

Post on 05-Jul-2015

132 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menuju Jakarta Sebagai Green City

Menuju Jakarta sebagai

Green cityOleh:

Karen Tambayong

Page 2: Menuju Jakarta Sebagai Green City

Daftar IsiDaftar Isi

• Jakarta Saat Ini

• Latar Belakang

• Urban Green Infrastructure

• Fungsi Green Infrastructure

• Penerapan Green Infrastructure

• Dampak Penerapan Green Infrastructure

• Kesimpulan

Page 3: Menuju Jakarta Sebagai Green City

DKI Jakarta memiliki luas kurang lebih 661,52 km2 dengan Jumlah penduduk 8.522.589 pada Maret 2010 dan kepadatan 12.000-13.000 jiwa/ km2 serta pertumbuhan penduduk sekitar 1.11% per tahun 1). Penutupan lahan di Jakarta ± 91% bangunan dan perkerasan dan luas RTH saat ini hanya sekitar 9 % sedangkan dalam UU No 26 Tahun 2007 disebutkan bahwa RTH pada suatu kawasan berkisar 30% dari luas kawasan tersebut.

Jumlah penduduk yang semakin bertambah, sementara lahan semakin terbatas. Aktvitas pertumbuhan manusia mengakibatkan bertambahnya pencemaran, seperti kendaraan bermotor mempunyai andil sebesar 70% pada pencemaran udara. Pencemaran udara menjadi masalah utama di Jakarta karena 46% penyakit di Jakarta disebabkan oleh udara tidak bersih yang berakibat menurunnya kualitas kesehatan masyarakat Jakarta. Biaya yang timbul akibat polusi udara di wilayah Jakarta saja diperkirakan sebanyak 700 juta dollar per tahunnya 2).

Data yang dimiliki WHO (World Health Organization) sampai dengan tahun 2009 menunjukkan bahwa Jakarta merupakan kota no.3 tingkat polusi terburuk di dunia setelah Mexico city dan Bangkok dalam skala global. Kadar partikel debu yang terkandung di udara Jakarta 104 mikrogram/m3, sedangkan Uni Eropa menetapkan ambang batas 50 mikrogram/m3.

Jakarta Saat IniJakarta Saat Ini

1) Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Administrasi, 20102) Worlbank. Indonesia Expanding Horizons: Mengelola Lingkungan Hidup.

http://www.siteresources.worldbank.org/ intiindonesia

Page 4: Menuju Jakarta Sebagai Green City

Berdasarkan penelitian Kelompok Kerja Udara Kaukus Lingkungan Hidup pada tahun 2004 dan 2005, jumlah hari dengan kualitas udara terburuk semakin meningkat, pada tahun 2004-2005 jumlah hari kualitas udara terburuk di Jakarta < 50 hari akan tetapi pada tahun 2006 jumlahnya menjadi 51 hari. Hal ini menunjukkan kualitas udara Jakarta semakin tidak sehat dari waktu ke waktu.

Selain terkait masalah polusi, masalah-masalah yang terjadi di Jakarta antara lain dominasi bangunan yang hampir mencapai 90% pada penutupan lahannya yang menghambat cahaya matahari. Dominasi bangunan menghambat pergerakan aliran air dan area resapan air hujan, sehingga terakumulasi banjir.

Jakarta Saat IniJakarta Saat Ini

Page 5: Menuju Jakarta Sebagai Green City

Polutan di Kota Jakarta yang semakin tinggi mendesak komitmen untuk mencapai kehidupan yang lebih hijau. Jakarta dengan segala fenomenanya dan aktivitas di dalamnya serta jumlah polusi yang dihasilkannya menjadi salah satu penyumbang terbesar bagi kerusakan alam. Dalam hal ini, Jakarta membutuhkan suatu sistem penghijauan yang terintegrasi, terkonsep dan berkelanjutan agar semua permasalahan terkait pemanasan global dan polusi serta segala eksesnya dapat teratasi dalam waktu dekat. Untuk mencapainya dibutuhkan effort yang luar biasa dari Pemerintah serta peran aktif masyarakat Kota Jakarta secara bersama-sama.

Langkah-langkah penghijauan yang telah digalakan oleh pemerintah DKI Jakarta yaitu pembuatan RTH berupa taman-taman kota belum dapat berfungsi dengan optimal. Taman yang saat ini ada belum aman dan belum memberikan kenyamanan yang tercermin dalam estetika. Jumlah coverage area hingga saat ini baru mencapai 9% dan taman-taman masih bersifat sporadis. Untuk itu dibutuhkan sebuah PETA HIJAU yang jelas untuk menuju Jakarta sebagai Kota Hijau (Green City), untuk dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakatnya serta mengurangi beban kepada generasi berikutnya. Sebagai salah satu kota besar di dunia, Jakarta mempunyai tanggung jawab untuk dapat mencapai tuntutan MDG yaitu dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam kebijakan dan implementasi programnya agar dapat mengurangi hilangnya sumber daya lingkungan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang lebih sehat dalam lingkungan. Adapun salah satu pencapaian yang dapat dilakukan yaitu dengan mengimplementasikan GREEN INFRASTRUCTURE.

Latar BelakangLatar Belakang

Page 6: Menuju Jakarta Sebagai Green City

Urban Green Infrastructure Urban Green Infrastructure GREEN INFRASTRUCTURE (GI) ialah jaringan terpadu yang menghubungkan

(link) konsentrasi ruang-ruang hijau (hub) dengan ruang-ruang lainnya yang mempunyai nilai-nilai konservasi serta menjaga fungsi dan nilai-nilai ekosistem yang berguna bagi keberlanjutan kehidupan manusia.Salah satu sarana untuk mewujudkan Peta

Hijau Jakarta menuju Jakarta sebagai Kota Hijau (Green City) yang lebih komprehensif dibutuhkan GREEN INFRASTRUCTURE yang dapat menghubungkan sungai, lahan basah, lahan pertanian, lahan perkebunan, hutan kota, habitat alami, jalur hijau, dan taman-taman kota serta berbagai jenis ruang hijau lainnya. Membangun GI sama pentingnya dengan membangun dan menyediakan

infrastruktur lainnya seperti infrastruktur jalan, infrastruktur air dan limbah karena GI menyediakan sarana untuk menghasilkan O2 dan mereduksi CO2. GI menjadi penting karena dibutuhkan untuk mensuplai ruang udara yang lebih sehat bagi masyarakat Kota Jakarta yang selama ini dikesampingkan dan dianggap tidak penting lagi.

Manfaat GREEN INFRASTRUCTURE antara lain meningkatkan kualitas lingkungan bagi seluruh kota sebagai penyeimbang kota yang padat dan telah terlanjur dibangun. Menciptakan habitat fauna dan flora yang baru. Selain itu juga dapat mencegah intrusi air laut yang semakin luas sehingga keseimbangan neraca air tetap terjaga, serta mengkonservasi air. Terciptanya ekosistem yang lebih sehat untuk keberlangsungan kehidupan manusia.

Ilustrasi Jaringan Green Infrastructure

Page 7: Menuju Jakarta Sebagai Green City

Urban Green Infrastructure Urban Green Infrastructure GREEN INFRASTRUCTURE terdiri dari link (konektor) dan hub (konsentrasi

area hijau). Link dapat berupa greenbelt, sempadan sungai, dan jalur kereta api. Hub dapat berupa area hijau seperti taman, hutan kota serta danau dan situ.

1. Link (konektor)

2. Hub (konsentrasi area hijau)

Green Belt dan Jalur jalan

Sempadan sungai

Taman Hutan Kota

Jalur Kereta Api

Danau/Situ

Page 8: Menuju Jakarta Sebagai Green City

Fungsi ruang GI jaringan yang menghubungkan dan mengikat konsentrasi kawasan alami yang dapat menjadi kawasan penyangga hijau yang menjadi pembatas kawasan seperti kawasan industri terhadap kawasan pemukiman. Membentuk identitas suatu kawasan melalui vegetasi seperti Gandaria dan Menteng. Ruang konservasi spesies flora dan fauna.

Fungsi Urban Green Fungsi Urban Green Infrastructure Infrastructure

Fungsi ekologis GI yaitu:•Udara: menyerap polutan, mereduksi CO2, memproduksi O2, ameliorasi iklim• Hidrologi: mengendalikan proses-proses hidrogi seperti aliran permukaan, daerah resapan air, dan daerah tangkapan air hujan• Geologi: menahan erosi, mencegah amblesan muka tanah, mengendalikan daerah patahan geologi

Gambar Contoh Green Infrastructure

Fungsi Sosial GI yaitu menciptakan ruang rekreasi bagi masyarakat sekitar, menciptakan ruang bagi manusia untuk berdekatan dengan alam, juga meningkatkan kesehatan masyarakat. Selain itu, juga menjadi konservasi budaya bagi suatu kawasan.

Fungsi Ekonomi GI yaitu meningkatkan nilai wisata sebagai area rekreasi, meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan produksi vegetasi, menurunkan anggaran kesehatan masyarakat.

Page 9: Menuju Jakarta Sebagai Green City

Penerapan Green Penerapan Green Infrastructure Infrastructure

Contoh-contoh Penerapan GI di negara lain1. Penerapan GI di Pan-gyok New Town, Korea 3)

Peta Penggunaan Lahan Hutan Pan-gyok area, Korea

Konsentrasi Area Hijau

2. Penerapan GI di Maryland, USA

GI di Maryland, USA disebut dengan GreenPrint. Perencanaan GI di wilayah ini dianalisis menggunakan data aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis) untuk PETA HIJAU 3).

3) Damayanti, V. D.. 2002. Applying Green Infrastructure Approach For New Town Open Space Planning (Case Study: Pan-gyok New Town). Environmental Design and Theory Laboratory.

Page 10: Menuju Jakarta Sebagai Green City

Penerapan Green Penerapan Green Infrastructure Infrastructure

Penerapan GI pada dasarnya harus direncanakan dan diintegrasikan dengan perencanaan infrastruktur lainnya seperti infrastruktur jalan dan infrastruktur air karena untuk mengoptimalkan fungsi ekologis dari GI tersebut. Penerapan GI yang dapat dilakukan di Jakarta antara lain GI pada sempadan sungai dan jalur jalan (greenbelt). GI ini kemudian menghubungkan taman-taman yang saat ini sudah ada di Jakarta.

Gambar Kondisi Sungai di Jakarta

Kondisi sungai yang saat ini sangat memprihatinkan di Jakarta perlu dilakukan revitalisasi sempadan sungai. Salah satunya dengan penanaman pohon yang melibatkan masyarakat setempat. Pemerintah DKI Jakarta saat ini sedang mengembangkan program pembangunan Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur untuk mengatasi banjir yang terjadi di Jakarta. Banjir Kanal Timur yang sampai saat ini belum selesai pengerjaan harus mendapat perhatian serius agar fungsinya dapat lebih optimal nantinya. Untuk itu sebagai salah satu infrastruktur penting untuk menunjang keberhasilan BKT yaitu dengan menerapkan GI

Keppres No.32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung pasal 16a menyebutkan bahwa kriteria sempadan sungai adalah sekurang-kurangnya 100 meter dari kiri kanan sungai besar dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada diluar pemukiman. Artinya 50-100 meter dari kiri-kanan sungai harus dibebaskan dari bangunan untuk area konservasi dan dalam hal ini dapat dimanfaatkan sebagai link (jalur) GI.

Page 11: Menuju Jakarta Sebagai Green City

Banjir Kanal Timur Jakarta

Contoh Ilustrasi GI di Sempadan Sungai

Contoh Pemanfaatan

Jalur transportasi

Area rekreasi

Hutan Kota

Contoh Penerapan GI pada sempadan sungai, yaitu di negara-negara maju seperti China.

Penerapan Green Penerapan Green Infrastructure Infrastructure

Page 12: Menuju Jakarta Sebagai Green City

Penerapan Green Penerapan Green Infrastructure Infrastructure

Penerapan GI yang lainnya antara lain:

1. Pembuatan greenbelt pada jalan-jalan di Jakarta (link)

2. Penghijauan di tepi jalur kereta api di Jakarta (link)

3. Pembuatan taman-taman kota (hub)

Page 13: Menuju Jakarta Sebagai Green City

Penerapan Green Penerapan Green Infrastructure Infrastructure

Ilustrasi penerapan GI di Jakarta

Peta Arahan Pengembangan Kawasan Hijau

Ilustrasi pola penyebaran GI di DKI Jakarta

Area Hijau

Keterangan:

Hub

Link

Page 14: Menuju Jakarta Sebagai Green City

Dampak Penerapan Green Dampak Penerapan Green Infrastructure Infrastructure

Banyak dampak yang akan dirasakan apabila pada sempadan sungai seperti BKT diterapkan Green Infrastructure karena pada fungsinya BKT dirancang untuk mengatasi banjir di Jakarta. Apabila diintegrasikan BKT dengan GI tentunya dampak positif dari BKT tersebut semakin optimal. Dampak ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi kelangsungan kehidupan masyarakat Jakarta. Dampak tersebut antara lain:

1.Dampak Spasial (Ruang) yaitu bertambahnya keamanan, kenyamanan dan keselarasan bagi keberlanjutan kehidupan masyarakat di Jakarta. Pembentukan pola ruangnya menimbulkan keindahan visual Kota Jakarta.

2.Dampak Ekologis yaitu proses hidrologi menjadi lebih baik sehingga mengurangi banjir dan menambah pasokan air bersih. Mencegah intrusi laut ke darat sehingga keseimbangan neraca air tetap terjaga. Udara menjadi lebih bersih dan lebih sehat. Mengurangi erosi. Terlindunginya area konservasi serta menjaga keseimbangan ekologi.

3.Dampak Sosial yaitu memberikan ruang yang lebih sehat bagi masyarakat baik fisik maupun psikis. Pembangunan liar akan lebih terkendali. Terjaganya kawasan cagar budaya.

4.Dampak Ekonomi yaitu meningkatnya kesejahteraan masyarakat Jakarta dengan terciptanya ruang-ruang khusus yang bermanfaat bagi produksi dan rekreasi.

Page 15: Menuju Jakarta Sebagai Green City

Kesimpulan Kesimpulan

Green Infrastructure (GI) merupakan suatu sistem jaringan penghijauan yang mengintegrasikan jalur-jalur dan area hijau sehingga dapat berfungsi lebih optimal. GI terdiri dari link (jalur) dan hub (konsentrasi area hijau). Jakarta saat ini membutuhkan GI untuk memperbaiki kondisi pencemaran yang sudah sangat parah. Wujud dari GI yang dapat diterapkan di Jakarta pada khususnya adalah pembenahan sempadan sungai pada program Banjir Kanal Timur. Selain itu, GI juga dapat diterapkan melalui penghijauan jalur jalan dan jalur kereta api serta pembuatan taman-taman kota juga area konservasi ekologi maupun area konservasi budaya. Banyak dampak positif yang akan ditimbulkan oleh penerapan GI karena memiliki berbagai fungsi dari segi spasial (ruang), ekologi, sosial dan ekonomi.