mengevaluasi perkembangan organisasi pergerakan zaman jepang

24
Nama Kelompok 1. Siti Nurul Anifah 2. Rizka Pramudya S 3. Cintya Agustina 4. Intan Prahastiwi 5. Dina Rosita 6. Fitria Indriani 7. Ayu Maharani

Upload: siti-nurul-anifah

Post on 17-Jul-2015

931 views

Category:

Presentations & Public Speaking


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Nama Kelompok

1. Siti Nurul Anifah

2. Rizka Pramudya S

3. Cintya Agustina

4. Intan Prahastiwi

5. Dina Rosita

6. Fitria Indriani

7. Ayu Maharani

Page 2: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Mengevaluasi Perkembangan OrganisasiPergerakan pada masa kependudukan

Jepang

Page 3: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Selama masa kependudukan Jepang, bangsa Indonesia dilarang membentuk organisasi sendiri. Akan tetapi, Jepang

sendiri membentuk organisasi-organisasi bagi rakyatIndonesia dengan maksud dipersiapkan untuk membantu

Jepang. Namun organisasi-organisasi itu pada akhirnyamalah berbalik melawan Jepang.

Page 4: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Organisasi-organisasi tersebut antara lain seperti berikut;

1. Gerakan 3A

2. Putera (Pusat Tenaga Rakyat)

3. Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan Pusat)

4. Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa (Jawa Hokokai)

5. Majelis Islam A’laa Indonesia (MIAI)

Page 5: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

1. Gerakan 3AUsaha pertama kali yang dilakukan Jepang untuk memikat dan mencari dukunganmembantu kemenangannya dalam rangka pembentukan Negara Asia TImur Raya

adalah Gerakan 3A yang mempunyai semboyan Nippon Cahaya Asia , Nippon PelindungAsia, dan Nippon Pemimpin Asia

Organisasi tersebut dicanangkan pada bulan April 1942, Gerakan 3A ini dipimpin olehHihosyi Syimizu (Propagandis Jepang) dan Mr. Samsudin (Indonesia). Untuk

mendukung gerakan tersebut dibentuklah barisan pemuda dengan nama Pemuda Asia Raya di bawah pimpinan Sukarjo Wiryopranoto dengan menerbitkan surat kabar Asia

Raya.

Page 6: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Organisasi Gerakan 3A

Page 7: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

2. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)

Gerakan 3A dianggap tidak efektif sehingga dibubarkan. Pada bulan Maret 1943 pemerintah Jepangmembentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera) yang dipimpin oleh Empat Serangkai. Yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. mas Mansur. Tujuannya memusatkan segala potensi

masyarakat Indonesia untuk membantu Jepang dalam perang Asia Pasifik. Bagi Indonesia untukmembangun dan menghidupkan kembali aspirasi bangsa yang tenggelam akbat imperialism

Belanda.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka kegiatan yang harus dilakukan meliputi menimbulkan danmemperkuat kewajiban dan rasa tanggung jawab rakyat dalam menghapus pengaruh Belanda,

Inggris, dan Amerika Serikat; mengambil bagian dalam usaha mempertahankan Asia Raya: memperkuat rasa persaudaraan Indonesia-Jepang; mengintensisifkan pelajaran bahasa Jepang;

memperhatikan tugas dalam bidang social ekonomi.

Page 8: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Organisasi Putera tersusun dari pemimpin pusat dan pemimpin daerah. Pemimpin pusatterdiri pejabat bagian usaha budaya dan pejabat bagian propaganda. Akan tetapi, organisasiPutera di daerah semakin mundur. Hal ini disebabkan oleh ;

a. keadaan sosial masyarakat didaerah ternyata masih terbelakang, termasuk dalam bidangpendidikan, sehingga kurang maju dan dinamisb. keadaan ekonomi masyarakat yang kurang mampu mengakibatkan mereka tidak dapatmembiayai gerakan tersebut

Dalam perkembangannya, Putera lebih banyak dimanfaatkan untuk perjuangan dankepentingan bangsa Indonesia. Mengetahui hal ini, Jepang membubarkan Putera danmementingkan pembentukan organisasi baru, yaitu Jawa Hokokai.

Page 9: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Gambar Organisasi PUTERA

Page 10: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

3. Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa (Jawa Hokokai)

Putera oleh pihak Jepang dianggap lebih bermanfaat bagi Indonesia daripada untuk Jepang. Akibatnya, pada tanggal 1 Januari 1944 Putera diganti dengan organisasi Jawa Hokokai. Tujuannyaadalah untuk menghimpun kekuatan rakyat dan digalang kebaktiannya. Di dalam tradisi Jepang,

kebaktian ini memiliki tiga dasar, yakni pengorbanan diri, mempertebal persaudaraan, danmelaksanakan sesuatu dengan bakti.

Tiga hal inilah yang dituntut dari rakyat Indonesia oleh pemerintah Jepang. Dalam kegiatannya, Jawa Hokokai menjadi pelaksana distribusi barang yang dipergunakan untuk perang, seperti emas,

permata, besi, dan alumunium dan lain-lain yang dianggap penting utnuk perang.

Page 11: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Secara tegas, Jawa Hokokai dinyatakan sebagai organisasi resmi pemerintah. Jika pucukpimpinan Putera diserahkan kepada golongan nasionalis Indonesia, kepemimpinan Jawa

Hokokai pada tingkat pusat dipegang langsung oleh Gunseikan. Adapun pimpinan daerah diserahkan kepada pejabat setempat mulai dari Shucokan

sampai Kuco.

Page 12: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Kegiatan-kegiatan Hokokai sebagaimana digariskan dalam anggaran dasarnya yaitu sebagaiberikut ;

a. Melaksanakan segala sesuatu dengan nyata dan ikhlas untuk menyumbangkan segenaptenaga kepada pemerintah Jepangb. Memimpin rakyat untuk menyumbangkan segenap tenaga berdasarkan semangatpersaudaraan antara segenap bangsac. Memperkukuh pembelaan tanah air. Anggota Jawa Hokokai adalah bangsa Indonesia yang harus berusia minimal 14 Tahun, bangsa Jepang yang menjadi pegawai negeri, dan orang-orang dari berbagai kelompok profesi.

Jawa Hokokai merupakan pelaksana utama usaha pengerahan barang-barang dan padi. Pada tahun 1945, semua kegiatan pemerintah dalam bidang pergerakan dilaksanakan olehJawa Hokokai sehingga organisasi ini harus melaksanakan tugas dengan nyata dan menjadialat bagi kepentingan Jepang.

Page 13: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Konsep dan AktualitaJawa Hokokai merupakan organisasi sentral yang anggota –anggotanyaterdiri atas bermacam-macam Hokokai sesuai dengan bidang profesinya.

Guru-guru bergabung dalam wadah Kyoiku Hokokai ( kebaktian para pendidik) dan paradokter bergabung dalam wadah Izi Hokokai ( kebaktian para dokter). Selain itu, Jawa

Hokokai juga mempunyai anggota-anggota istimewa yang terdiri dari Fujinkai (OrganisasiWanita), Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan), Boei Engokai (Tata Usaha pembantu

prajurit Peta dan Heiko), serta Hokokai perusahaan.

Page 14: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Gambar Organisasi Jawa Hokokai

Page 15: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

4. Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan Pusat)

Cuo Sangi In adalah suatu badan yang bertugas mengajukan usul kepada pemerintah sertamenjawab pertanyaan mengenai soal-soal politik, dan menyarankan tindakan yang perlu

dilakukan oleh pemerintah militer Jepang. Badan ini dibentuk pada tanggal 1 Agustus 1943 yang beranggotakan 43 orang (semuanya orang Indonesia) dengan Ir. Soekarno sebagai

ketuanya.

Page 16: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Ketika pemerintah Jepang berada ditangan Perdana Menteri Toyo, Jepang pernahmemberi janji merdeka kepada Filipina dan Burma, namun tidak melakukan hal yang sama kepada Indonesia. Oleh karena itu, kaum Nasionalis Indonesia protes. Menanggapiprotes tersebut, PM Toyo lalu membuat kebijakan seperti berikut :

a. Pembentukan Dewan Pertimbangan Pusat (Cuo Sangi In)b. Pembentukan Dewan Perimbangan Karesidenan (Shu Sangi Kai) atau daerahc. Tokoh-tokoh Indonesia diangkat menjadi penasihat berbagai departemend.Pengangkatan orang Indonesia ke dalam pemerintahan dan organisasi resmi lainnya.

Page 17: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Untuk melaksanakan kebijakan tersebut pada tanggal 5 September 1943, Kumakichi Harada mengeluarkan Osamu Serei No. 36 dan 37 Tahun 1943 tentang pembentukan Cuo Sangi In

dan Shu Sangi Kai. Cuo Sangi In yang berada dibawah pengawasan Saiko Shikikan(Pemerintah tentara keenam belas) bertugas menjawab pertanyaan Saiko Shikikan dalam hal

politik dan pemerintah.Cuo Sangi In juga berhak mengajukan usul kepada Saiko Shikikan. Rapat-rapat Cuo Sangi In

membahas pengembangan pemerintah militer, mempertinggi derajat rakyat, penangananpendidikan dan penerangan, masalah ekonomi dan industri, kemakmuran dan bantuan

sosial, serta kesehatan.

Page 18: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Keanggotaan Cuo Sangi In terdiri atas 43 orang , yaitu 23 orang diangkat olehSaiko Shikikan, 18 orang dipilih oleh anggota Shu Sangi Kai, dan dua orang

anggota yang diusulkan dari daerah Surakarta dan Yogyakarta. Anggota CuoSangi In dilantik pada tanggal 17 Oktober 1943 dengan ketua Ir. Soekarno , serta

wakilnya dua orang, yaitu M.A.A. Kusumo Utoyo dan Dr. BoentaranMartoatmodjo. Cuo Sangi In dibentuk dengan tujuan agar ada perwakilan, baikbagi pihak Jepang maupun Indonesia. Namun, agar tidak dimanfaatkan untukperjuangan bangsa Indonesia, Cuo Sangi In mendapat pengawasan ketat dari

pemerintah Jepang. Dilihat dari segi perjuangan bangsa Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan, keberadaan Cuo Sangi In memang tidak berarti banyak. Akan tetapi, keberadaan

lembaga ini berguna bagi pertambahan wawsan pengalaman kaum nasionalisIndonesia.

Page 19: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Organisasi Chuo Sangi In

Page 20: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

5. Majelis Islam A’laa Indonesia (MIAI)

Satu-satunya organisasi pergerakan nasional yang masih diperkenankan berdiri pada masa pendudukan Jepangialah MIAI. Golongan ini memperoleh kelonggaran karena dinilai paling anti-Barat sehingga akan mudah

dirangkul. MIAI diakui sebagai organisasi resmi orang islam dengan syarat harus mengubah asas dan tujuannya. Kegiatannya terbatas pada pembentukan baitul mal (Badan Amal)dan menyelenggrakan peringatan hari-hari

besar keagamaan.Dalam asas dan tujuan MIAI yang baru ditambahkan kalimat “turut bekerja dengan sekuat tenaga dalampekerjaan membangun masyarakat baru, untuk mencapai kemakmuran bersama dilingkungan Asia Raya

dibawah pimpinan Dai Nippon”. MIAI sebagai organisasi tunggal Islam golonga Islam, mendapat simpati yang luar biasa dari kalangan umat Islam.

Kegiatan MIAI dirasa sangat membahayakan bagi Jepang sehingga dibubarkan dan digantikan dengan namaMajelis Syuro uslimin Indonesia (Masyumi) yang disahkan oleh gunseikan pada tanggal 22 Nopember 1943 dengan

K.H. Hasyim Asy’ari sebagai ketuanya.

Page 21: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Anggota Organisasi MIAI

KH.MasMansyur

Abikusno Cokrosuyoso KH Abdul Kahar Muzakkir

Page 22: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Inskripsi.Setelah penyikapan selama beberapa waktu terhadap perkembangan MIAI Jepangberkesimpulan bahwa para Kiai tidak membahayakan bagi penduduk Jepang di

Indonesia. Oleh arena itu, Jepang mengizinkan dirinya dua organisasi besar Islam yang lain yaitu, Nadhatul Ulama dan Muhammadiyah. Kedua organisasi ini

berdiri pada bulan September 1943 dengan kegiatan berpusat pada kerhanian dansosial.

Page 23: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Pada awal pendudukan, Jepang membentuk bagian pengajaran dan agama yang dipimpinoleh Kolonel Horie. Dia mengadakan pertemuan dengan sejumlah pemuka agama di

Surabaya. Dalam pertemuan tersebut, Horie meminta agar umat islam tidak melakukankegiatan-kegiatan yang bersifat politik. Permintaan ini disetujui oleh peserta pertemuan

tersebut yang kemudian membuat pernyataan sikap diakhir pertemuan. Pada akhirDesember 1942, hasil pertemuan di Surabaya itu ditingkatkan dengan mengundang 32 orang

kiai di seluruh Jawa Timur untuk menghadap Letnan Jendral Imamura dan Gunseikan, Mayor Jendral Okasaki. Dalam pertemuan tersebut, Gunseikan menyatakan bahwa Jepang

akan tetap menghargai Islam dan akan mengikutsertakan Golongan Islam dalampemerintahan.

Page 24: Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Rangkuman : 1. Sejak tahun 1942, Indonesia Jatuh ditangan Jepang.2. Kedatangan Jepang disambut baik oleh rakyat Indonesia, Karena Jepangmengaku Saudara tua, Kedatangannya bertujuan membebaskan Indonesia daritangan Belanda, Kedatangannya untuk kemakmuran bersama Asia Timur Raya. 3. Organisasi pergerakkan zaman Jepang adalah Gerakan 3A, Putera, Jawa Hokokai, Cuo Sangi In, dan MIAI.4. Akhirnya, Rakyat Indonesia menyadari bahwa kedatangan Jepang ke Indonesia demi kepntingan Jepang. Oleh karena itu, rakyat mulai angkat senjata melawanJepang.