mengelola perubahan untuk membangun fondasi pertumbuhan ... · 179 laporan kepatuhan 179 etika dan...

220
Laporan Tahunan 2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan Mengelola Perubahan

Upload: lytuong

Post on 07-Jul-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan

Mengelola Perubahan

Page 2: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

Tahun 2014 bagi Inalum merupakan tahun transformasi dari sebelumnya berbasis PMA menjadi BUMN. Tahun 2014 juga merupakan tahun dimana Insan Inalum kembali

melihat dirinya untuk lebih bersiap dalam menghadapi tantangan masa depan yang lebih kompetitif. Sebagai institusi yang bertransformasi dan berkembang, Inalum kembali meredefinisi VISI, MISI, NILAI nya, meningkatkan budaya audit, merubah struktur

organisasi untuk lebih menjawab tantangan ke depan yang lebih kompleks dan hal-hal fundamental lainnya.

Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dilaksanakan melalui pengesahan dan penerapan Charter Komisaris, Charter Direksi, Charter Komite Audit, Charter Internal

Audit, standar Etika, pedoman gratifikasi dan whistleblowing system.

Kepedulian terhadap lingkungan sekitar diwujudkan dalam pengelolaan Bina Lingkungan dan CSR yang dilakukan secara mandiri dengan cakupan yang lebih luas.

Dari sisi keuangan, dilakukan perubahan periode pelaporan Laporan Keuangan dari tahun fiskal (April sampai dengan Maret) menjadi tahun kalender (Januari sampai dengan

Desember), sehingga untuk tahun 2014 kinerja keuangan Inalum hanya 9 bulan (April sampai dengan Desember), dan selanjutnya Januari sampai dengan Desember,

mulai tahun 2015.

Tahun 2014 ini juga merupakan tahun dimana Inalum merancang pertumbuhan dan pengembangan usaha yang berkelanjutan dengan mempertahankan tingkat efisiensi dan melakukan optimalisasi maupun ekspansi, pabrik peleburan guna lebih dapat

memenuhi kebutuhan Alumunium nasional, dan ekspansi dalam rangka integrasi bisnis ke hulu maupun ke hilir.

Akhirnya dipenghujung tahun 2014, Inalum meluncurkan logo baru, seragam baru dan Mars Inalum yang baru, yang dilakukan guna lebih memberikan motivasi dan semangat

bekerja Insan Inalum.

Demikianlah Tahun 2014 yang merupakan tahun peletakan fondasi bagi Inalum sebagai Champion Industri Nasional Berbasis Aluminium yang senantiasa berkontribusi aktif bagi perekonomian Negara maupun Daerah.

untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan

Mengelola Perubahan

Page 3: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan
Page 4: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

88 Kebijakan Strategis 2014

90 Tinjauan Operasi

98 Aspek Pemasaran

102 Tinjauan Keuangan

102 Standar Penyajian Informasi

102 Analisa Laba Rugi

103 Posisi Keuangan

104 Arus Kas

105 Rasio-rasio Keuangan

106 Likuiditas

106 Tingkat Kolektabilitas Piutang

107 Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen Atas Permodalan

107 Kebijakan dan Pembagian Dividen

107 Realisasi Investasi Barang Modal

107 Kebijakan Manajemen Terkait Struktur Modal

108 Perbandingan Proyeksi 2014 dan Pencapaian

110 Kebijakan dan Pembagian Dividen

110 Dampak Perubahan Harga

110 Dampak Nilai Tukar Mata Uang Asing

111

Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan Usaha, Akuisisi, dan/atau Restrukturisasi Utang/Modal

111Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan

KILAS KINERJA 2014

8 Ringkasan Manajemen

14 Ikhtisar Operasional

15 Ikhtisar Keuangan

16 Peristiwa Penting 2014

LAPORAN MANAJEMEN

24 Laporan Dewan Komisaris

34 Profil Dewan Komisaris

40 Laporan Direksi

46 Profil Direksi

52

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014

TENTANG INALUM

56 Tentang Aluminium

70 Ruang Lingkup Usaha

72 Sejarah Singkat

74 Jejak Langkah

76 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

78 Logo Inalum

79 Struktur Organisasi

80 Komposisi Kepemilikan dan Modal Saham

81Kronologis Pencatatan Saham dan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

82 Penghargaan dan Sertifikasi

Daftar Isi

Page 5: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan

130Penyusunan dan PengesahanPedoman Tata KelolaPerusahaan yang Baik

130 Keterlibatan Unsur Pengawasandan Penegakan dari Luar

132 Struktur Tata KelolaPerusahaan

132 Rapat Umum Pemegang Saham

133 Dewan Komisaris

136 Hubungan Kerja dengan Direksi

137 Pelaksanaan Tugas DewanKomisaris

138 Pengawasan atas AspekStrategis

142 Program Pengenalan KomisarisBaru

142 Laporan Penelaahan Tahun 2014

143 Rapat Dewan Komisaris

145 Remunerasi

145 Program PeningkatanKompetensi

145 Direksi

154 Organ Pendukung DewanKomisaris dan Direksi

154 Sekretariat Dewan Komisaris

156 Komite Audit

184 Sekretaris Perusahaan

169 Audit Internal

169 Piagam Audit Internal

172 Fungsi dan Peran Audit Internal

174 Kegiatan Selama 2014

176 Manajemen Risiko

177 Profil Risiko Perusahaan

177 Langkah Penanggulangan Risiko

111 Informasi Transaksi dengan Pihak Berelasi

111

Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi

111

Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi

112Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan

112 Pelaporan Mata Uang Perpajakan

112 Depresiasi Pajak

113 Pajak-pajak Daerah

114 Tingkat Kesehatan Perusahaan

115 Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

115 Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi

115 Komposisi dan Jumlah Karyawan

118 Pengembangan Kompetensi

120 Kesetaraan Kesempatan dan Kesejahteraan Karyawan

121 Hubungan Industrial dan Kebebasan Berorganisasi

123 Prospek Dan Strategi 2015

TATA KELOLA PERUSAHAAN

128 Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan

128

Tata Kelola Perusahaanyang Baik Sebagai BentukPertumbuhan yangBerkelanjutan

129 Pedoman Dasar Penerapan TataKelola Perusahaan yang Baik

Page 6: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

179 Laporan Kepatuhan

179 Etika Dan Norma Perilaku

180 Pedoman Etika Perusahaan(Code of Conduct)

181 Etika Usaha dan Etika Kerja

186 Sosialisasi dan Internalisasi

186 Penegakan dan Sanksi

187 Benturan Kepentingan

187 Pengendalian Gratifikasi

188 Pedoman Prosedur PengadaanBarang dan Jasa

188 Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

188 Pembelian Bahan Baku Utama

189Improvement dan PencapaianDepartemen Pengadaan tahun2014

190 Rencana Perbaikan Ke Depan

191 Laporan Harta KekayaanPenyelenggara Negara

191 Sistem Pengendalian Internal

192 Evaluasi atas Efektivitas SistemPengendalian Intern Perusahaan

193 Whistleblowing System

194 Sanksi Administratif

194Laporan atas AktivitasPerusahaan yang MencemariLingkungan

194 Perkara Penting danPermasalahan Hukum

195 Pemenuhan Kewajiban Pajak

196 Ketidaksesuaian dengan PSAK

196Program Kepemilikan Sahamoleh Manajemen dan/atauKaryawan serta Opsi Saham

Daftar Isi

197 Tata KelolaKeterbukaan Informasi

197Media Komunikasi PemegangSaham dan PemangkuKepentingan

198Transparansi Kondisi Keuangandan Non Keuangan yang BelumDiungkap dalam Laporan Lainnya

199 Rangkap Jabatan di Luar Perusahaan

200Kepemilikan Saham AnggotaDewan Komisaris, Direksi danKaryawan

201

Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Antar Sesama Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Pengendali Perusahaan

201 Assessment GCG Perusahaan

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

204 Fondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

204 Pertumbuhan yang Berkelanjutan

205 Komitmen Terhadap PemangkuKepentingan

205 Landasan Hukum

206 Pengembangan Sosial DanKemasyarakatan

208Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan,Kesehatan dan Keselamatan Kerja

211 Tanggung Jawab TerhadapLingkungan Hidup

214 Tanggung jawab terhadapKonsumen/Produk/Layanan

216Peristiwa Penting SetelahBerakhirnya Laporan Tahunan 2014 Hingga Pelaksanaan RUPS

219 Laporan Keuangan

Page 7: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

Integritas untuk Ekspansi Bisnis

Page 8: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan
Page 9: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

Integritas untuk Ekspansi Bisnis

Page 10: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

8PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganKilas Kinerja 2014

Ringkasan Manajemen

Potensi internal dan proyeksi eksternal telah memberikan indikasi akan pertumbuhan bisnis di masa depan. Dengan visi yang baru, Inalum mengupayakan sebuah organisasi perusahaan yang efisien, efektif, tumbuh berkembang dan akuntabel; yang akan menjadi modal kuat untuk dapat menjalankan ekspansi usaha dengan optimal.

Membangun Organisasi Berbasis Visi

Tahun 2014 menjadi lembaran baru

bagi PT Indonesia Asahan Aluminium

(Persero). Setelah di akhir tahun 2013

Pemerintah Republik Indonesia dan

Nippon Asahan Aluminium Co. Ltd.

menandatangani perjanjian pemutusan

kontrak dan pengalihan 58,88% saham

Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd.

kepada Pemerintah Indonesia. Tahun

2014 merupakan tahun awal Inalum

membangun korporasi sebagai Badan

Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tanggal

21 April 2014, melalui diterbitkannya

Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014,

PT Indonesia Asahan Aluminium resmi

menjadi BUMN bernama Perusahaan

Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan

Aluminium; dengan nilai penyertaan modal

Negara Republik Indonesia sebesar 100%.

Langkah ini merupakan bentuk nyata

Pemerintah dalam upayanya membangun

kantong industri strategis nasional

berskala internasional. Betapa tidak,

Inalum menjadi satu-satunya produsen

Aluminium Ingot di Indonesia, dan menjadi

salah satu pelaku usaha penting dan

tertua di Asia Tenggara. Produk Ingot

dari Inalum telah terpasarkan ke seluruh

dunia, dengan grade product yang dapat

disandingkan pada tingkat pelaku usaha

taraf dunia. Sudah sewajarnya negara

melalui pemerintah memiliki kepentingan

untuk mendorong industri strategis untuk

sebesar-besarnya kepentingan bangsa

dan negara.

Di samping kepentingan nasional, Inalum

sendiri merupakan perusahaan yang

memiliki profil operasional dan keuangan

yang sangat baik. Infrastruktur produksi

seperti Pabrik Karbon untuk proses

pembuatan elemen Anoda; Pabrik Reduksi

untuk memproduksi Aluminium Cair;

Page 11: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

9PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Ringkasan Manajemen

Page 12: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

10PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganKilas Kinerja 2014

dan Pabrik Pencetakan sebagai proses

akhir untuk memproduksi Aluminium

Batangan yang siap dipasarkan telah

dimiliki Perusahaan dengan pengelolaan

sesuai Standard Operational Procedure

(SOP) dan Keselamatan Kerja. Pelabuhan

mandiri untuk memenuhi transportasi

pengangkutan bahan baku dan bahan jadi

juga telah dimiliki Perusahaan; sementara

dua sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air

(PLTA) Siguragura dan Tangga yang juga

dimiliki Perusahaan mampu menyuplai

energi listrik dengan kapasitas terpasang

mencapai 603 MW.

Visi, Logo dan Identitas Baru Inalum

Mengawali statusnya sebagai BUMN,

Perusahaan merubah visi dan identitas yang

dapat menjadi landasan bagi perjalanan ke

depan. Visi “Menjadi Perusahaan Global

Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu

Ramah Lingkungan” telah direfleksikan

dalam logo Inalum, dimana tersirat

pemaknaan secara simbolik atas karakter

progresif Perusahaan sebagai pelopor dan

leader market industri berbasis Aluminium

di Indonesia yang siap bersaing di kancah

Ringkasan Manajemen

Page 13: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

11PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Produksi Aluminium Ingot Perusahaan di sepanjang April hingga Desember 2014 mencapai 199.692 ton, meningkat 1,55% atau 3,054 ton dari RKAP 2014.

global. Komposisi warna pada logo baru

juga memberikan makna tentang sifat

sophisticated, yaitu Perusahaan sebagai

industri berteknologi canggih, ramah

lingkungan, dan menjadi kebanggaan

bangsa Indonesia.

Strategi dan Pencapaian 2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

merupakan produsen Aluminium Ingot,

produk Aluminium batangan yang menjadi

material bagi segala bentuk kebutuhan

Aluminium. Di sektor hilir, Aluminium

merambah hingga ke sektor industri

otomotif, penerbangan, konstruksi sipil

dan pembangunan perumahan, hingga

industri makanan seperti kemasan untuk

berbagai jenis produk. Aluminium telah

menjadi kelengkapan yang tak terpisahkan

sejalan dengan perkembangan teknologi

dan pemanfaatannya untuk kemajuan

peradaban manusia.

Dengan kelengkapan infrastruktur serta

teknologi produksi yang dimilikinya, saat

ini Perusahaan mampu memproduksi

Aluminium Ingot hingga 260 ribu ton

per tahun. Hasil produksi ini kemudian

dipasarkan melalui ekspor ke berbagai

negara; serta pengupayaan pemenuhan

kebutuhan domestik dalam negeri, dimana

pada tiga tahun terakhir, 2012 hingga

2014, distribusi produksi Perusahaan

diutamakan kepada pasar domestik.

Strategi ekspansi juga telah mulai

disiapkan di sektor hulu. Hal ini dilakukan

sebagai upaya pemenuhan kebutuhan

bahan baku pabrik Peleburan Aluminium

yang sebagian masih didatangkan dari

impor. Bahan baku impor seperti Alumina,

Calcined Petroleum Coke dan Coal Tar

Pitch menjadi prioritas utama Perusahaan

untuk dapat mengolah dan memenuhi

kebutuhan bahan bakunya sendiri.

Perusahaan kemudian menyusun rencana

besar terkait pengembangan bisnis

Calcined Petroleum Coke dan Smelter

Grade Alumina, dimana kedua proyek ini

akan dioperasikan oleh entitas anak usaha

kerjasama dengan BUMN lainnya yang

telah memiliki embrio di tahun 2014.

Di sektor hilir, Perusahaan melihat celah

besar pengembangan bisnis produk

turunan Aluminium. Strategi ini dilakukan

mengingat potensi keuntungan yang

besar atas hilirisasi industri Aluminium,

khususnya bagi pemenuhan kebutuhan

pasar domestik dalam negeri. Beberapa

rencana kemudian disusun dengan

tahapan-tahapan yang dapat menjadi

pilar kuat bagi perambahan wilayah usaha

baru ini. Pemanfaatan aset PT Asahan

Aluminium Alloys, dan penjajakan dengan

pelaku usaha di bidang otomotif menjadi

modal baru bagi Perusahaan untuk dapat

memanfaatkan potensi yang ada.

Untuk dapat menopang seluruh strategi

dan perencanaan tersebut, faktor

pemenuhan energi dan logistik menjadi

hal yang sangat mendasar. Perusahaan

telah merencanakan untuk menambah

kapasitas sumber energi dan memperkuat

sektor logistik dengan membangun

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan

pelabuhan baru. Dengan target ekspansi

usaha di seluruh aspek lini, pembangunan

PLTU dan pelabuhan baru akan mampu

menambah kapasitas daya energi untuk

peningkatan produksi; dan peningkatan

kemampuan distribusi bahan baku dan

hasil produksi.

Ringkasan Manajemen

Page 14: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

12PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganKilas Kinerja 2014

Ringkasan Manajemen

Seluruh strategi dan perencanaan tersebut

berjalan beriringan dengan pencapaian

kinerja operasional dan usaha yang

dibukukan Perusahaan di sepanjang tahun

2014. Dengan kondisi perekonomian

yang kurang menggembirakan, dimana

tren nilai tukar Rupiah terhadap Dolar

Amerika Serikat mengalami penurunan

yang signifikan, produksi Aluminium Ingot

Perusahaan di sepanjang April hingga

Desember 2014 mencapai 199.692 ton,

justru meningkat 4,1% atau 7.871 ton dari

pencapaian di periode yang sama pada

tahun fiskal 2013 yang mencapai 191.821

ton. Volume penjualan April hingga

Desember 2014 sebesar 199.925 MT,

naik 5% atau 9.562 MT dari pencapaian di

periode yang sama pada tahun fiskal 2013

yang mencapai 190.363 MT.

Dari volume penjualan tersebut, penjualan

ke pasar dalam negeri pada April hingga

Desember 2014 meningkat 71,45%,

atau 59.563 MT dari pencapaian di

periode yang sama pada tahun 2013

sebesar 83.362 MT menjadi 142.925

MT di tahun 2014. Sementara penjualan

ekspor sebesar 57.000 MT, menurun

46,73% atau 50.001 MT dari pencapaian

di periode yang sama pada tahun 2013

sebesar 107.001 MT sehubungan

dengan kebijakan Perusahaan untuk

mengutamakan penjualan domestik

demi mendukung pertumbuhan industri

Aluminium dalam negeri.

Demikian pula dengan kinerja keuangan.

Dengan peningkatan produksi dan

penjualan, revenue atau pendapatan

neto di sepanjang April hingga Desember

2014 meningkat 101%, dari USD64,0 juta

untuk periode April 2013-Maret 2014 (12

bulan) pada tahun fiskal 2013 menjadi

USDD128,7 juta pada tahun 2014 untuk

periode April-Desember 2014 (9 bulan).

Potensi Pertumbuhan

Proyeksi pengembangan bisnis

Perusahaan dicanangkan akan tumbuh

secara optimal. Pada aspek produksi,

Perusahaan akan meningkatkan kapasitas

produksi Aluminium Ingot dari existing

plant mencapai 300.000 ton per tahun.

Tahun 2020 akan menjadi target jangka

panjang, dimana kapasitas produksi

ditargetkan mencapai dua kali lipat dari

kapasitas saat ini, yang berarti mencapai

Perusahaan untuk terus berupaya meraih Visi yang dicanangkan sehingga keberadaan Inalum sebagai BUMN akan menjadi aset strategis bangsa yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Page 15: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

13PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Ringkasan Manajemen

500.000 ton per tahun. Revenue atau

pendapatan Perusahaan juga ditargetkan

tumbuh hingga tiga kali lipat dari

pencapaian saat ini, sejalan dengan target

peningkatan kapasitas produksi dan

pengelolaan organisasi yang efektif, efisien

dan akuntabel.

Target ini disusun dengan

mempertimbangkan daya serap pasar

domestik atas produk Aluminium yang

terus bertumbuh. Potensi yang demikian

besar ini menjadi pemicu bagi Perusahaan

untuk dapat meningkatkan kemampuan

produksi dan menjaga ekspektasi pasar

agar tetap dapat bersaing di pasar.

Khususnya ketika Indonesia telah

memasuki fase Asean Free Trade Area

(AFTA) dan Masyarakat Ekonomi Asean

(MEA) di tahun 2015.

Dengan prospek profitabilitas dan tingkat

profitabilitas yang dapat dipertahan, akan

membuat PT Indonesia Asahan Aluminium

(Persero) dapat menjadi lokomotif baru

bagi pengembangan perekonomian

Indonesia ke depan. Dukungan

pemegang saham dan seluruh pemangku

kepentingan akan menjadi modal utama

bagi Perusahaan untuk terus berupaya

meraih Visi yang dicanangkan sehingga

keberadaan Inalum sebagai BUMN akan

menjadi aset strategis bangsa yang

memiliki nilai ekonomis tinggi.

Page 16: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

14PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganKilas Kinerja 2014

Ikhtisar Operasional

Pembangkit Listrik Tenaga Air TanggaJumlah Turbin Terpasang : 4 UnitKapasitas Produksi : 317 MWTipe : Beton masa busur, tinggi 82 m dan panjang 125 mKeunggulan : Bendungan busur pertama di Indonesia

Pabrik Peleburan AluminiumTahun Pembangunan : 6 Juli 1979 Luas Area : 200 ha di Kuala TanjungProduk Keluaran : Aluminium ingotKapasitas Produksi : 225.000 ton aluminium per tahun (kapasitas terpasang)Pangsa Pasar : Ekspor ke Jepang (sebelum November 2013) dan dalam negeri

Pembangkit Listrik Tenaga Air SiguraguraTahun Pembangunan : 7 April 1980Sumber Daya : Aliran sungai Asahan yang berasal dari Danau TobaJumlah Turbin Terpasang : 4 UnitKapasitas Terpasang : 286 MWTipe : Beton massa, tinggi 46 m dan panjang 173 mKeunggulan : Stasiun pembangkit listrik bawah tanah pertama di Indonesia

Page 17: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

15PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Ikhtisar Keuangan

(Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan

lain)2014* 2013 2012 2011 2010

Penjualan Bersih 480.459 521.111 511.828 579.677 577,650

Beban Pokok Penjualan (306.945) (418.247) (474.224) (486.284) (421.026)

Laba Kotor 173.514 102.864 37.603 93.393 156.624

Beban Operasional (12.918) (30.379) (37.182) (29.147) (28.401)

Penjualan (Beban) Lainnya 9.033 15.085 24.929 15.528 (4.386)

Keuntungan/(Kerugian) Kurs Mata Uang Asing (449) (1.984) (2.197) (3.320) 357

Laba Sebelum Pajak 169.179 85.586 23.153 76.454 124.194

Pajak (40.495) (21.544) (5.690) (18.543) (32.270)

Laba Bersih 128.684 64.042 17.463 57.911 91.924

Penjualan (Kerugian) Komprehensif Lain 0 0 (8.871) 37.226 (14.065)

Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas 128.684 64.042 8.592 95.137 77.859

EBITDA 189.128 112.558 93.183 146.450 196.211

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

(Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan

lain)2014* 2013 2012 2011 2010

Aset Lancar 718.779 663.562 594.242 591.831 467.124

Aset Tidak Lancar 371.364 384.047 409.477 463.587 524.510

Jumlah Aset 1.090.143 1.047.609 1.003.718 1.055.419 991.634

Jumlah Liabilitas 106.540 59.380 28.055 35.271 66.622

Jumlah Ekuitas 983.603 988.229 962.529 1.020.148 925.012

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1.090.143 1.047.609 1.003.718 1.055.419 991.634

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

Rasio-rasio Keuangan 2014* 2013 2012 2011 2010

Rasio Profitabilitas

Rasio Laba Bersih Terhadap Jumlah Aset, ROA

% 11,80 6,11 1,74 5,49 9,27

Rasio Laba Bersih Terhadap Ekuitas, ROE % 13,08 6,40 1,81 5,68 9,94

Rasio Laba Kotor % 36,11 19,74 7,35 16,11 27,11

Rasio Laba Bersih % 26,78 12,29 3,41 9,99 15,91

Marjin EBITDA % 39,36 21,60 18,21 25,26 33,97

Rasio Likuiditas

Rasio Lancar % 804,09 1.585,95 2.118 1.998,59 950,72

Rasio Solvabilitas

Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas % 10,83 5,94 4,28 3,46 7,20

Rasio Liabilitas Terhadap Aset % 9,77 5,66 4,10 3,34 6,72

Liabilitas/EBITDA % 0,56 0,53 0,44 0,24 0,34

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

Page 18: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

16PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganKilas Kinerja 2014

Peristiwa Penting Tahun 2014

April

Peningkatan Arus Listrik di Gedung 1 Menjadi 205 kASebagai tindak lanjut untuk mengoptimalisasikan

kinerja pot operasi, pada tanggal 16 April 2014,

arus listrik di Gedung-1 telah dinaikkan secara

bertahap mencapai 205 kA yang berdampak pada

peningkatan kapasitas produksi.

Peraturan Pemerintah Mengenai Status Perusahaan dan Pengesahan Anggaran Dasar PerusahaanKementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan

dan mengesahkan Anggaran Dasar Perusahaan Inalum,

21 April 2014. Tepat di tanggal ini pula, pemerintah melalui

Kementerian Hukum dan HAM mengesahkan Peraturan

Pemerintah (PP) No. 26 Tahun 2014 tentang Penetapan PT

Indonesia Asahan Aluminium sebagai Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Indonesia Asahan Aluminium. Dengan disahkannya

PP tersebut, Inalum telah mengalami perubahan status hukum

menjadi BUMN.

Mei

Penunjukan Inalum Sebagai Wajib Pungut PajakPerubahan status BUMN dari Inalum berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014

mewajibkan Inalum untuk melaksanakan Wajib

Pungut (WAPU) PPN/PPnBM dan PPh Pasal 22 dan

menyerahkan ke Kas Negara. Untuk dapat memulai

WAPU, Seksi Akuntansi Inalum telah melaksanakan

sosialisasi internal dan dengan rekanan Inalum.

Pelaksanaan WAPU telah dimulai tanggal 13 Mei

2014.

Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RUPS) Tahun 2014Pada tanggal 2 Mei 2014, RUPS yang telah

diselenggarakan di kantor Kementerian BUMN

telah mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan Tahun 2014.

Page 19: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

17PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Juni

Penghargaan Bhakti Inalum untuk PendidikanProgram tanggung jawab sosial melalui

Bhakti Inalum untuk pendidikan mendapatkan

penghargaan Silver pada GKPM Awards

2014 Kategori MDGs Tujuan 2 atas Program

Pendidikan Dasar 9 (Sembilan) Tahun di 28 Desa

dari 5 Kecamatan Kabupaten Batu Bara yang

diselenggarakan pada 21-24 Agustus 2014 di

Jakarta.

Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Fiskal 2013Pada tanggal 18 Juni 2014, RUPS yang telah

diselenggarakan di kantor Kementerian BUMN telah

menyetujui Laporan Tahunan Tahun Fiskal 2013.

Juni

Redefinisi Visi, Misi dan Nilai PerusahaanRedefinisi Visi, Misi dan Nilai Perusahaan dari Inalum

telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan

Direksi Nomor SK005/Dir/2014 tanggal 6 Juni 2014,

serta telah disosialisasikan ke seluruh departemen/

seksi pada 10 Juni 2014.

Audiensi ke Gubernur Sumatera UtaraPada tanggal 12 Juni 2014, Direksi Inalum melakukan

kunjungan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

yang diterima oleh Gubernur Sumatera Utara,

H. Gatot Pujonugroho. Dalam kunjungan tersebut

Direksi menyampaikan kembali komitmennya

mengenai kewajiban Pembayaran Pajak Daerah

Pengganti Annual Fee.

Peristiwa Penting Tahun 2014

Page 20: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

18PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganKilas Kinerja 2014

Juni Agustus

Piagam Audit Disetujui Direksi dan Dewan KomisarisPiagam Audit (Audit Charter) telah mendapatkan

persetujuan Direksi tertanggal 14 Mei 2014

dan Dewan Komisaris tertanggal 17 Juni 2014.

Selanjutnya Departemen Auditor Internal dengan

Departemen Legal dan Kepatuhan akan melakukan

sosialisasi kepada semua auditee di kedua lokasi

kerja Inalum; Pabrik Peleburan Aluminium dan

Pembangkit Listrik dengan penjadwalan awal pada

Agustus tahun 2014.

Nota Kesepahaman Inalum dan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)Inalum dan BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera

Utara telah menandatangani Nota kesepahaman

(MOU) tentang Kerjasama Pengembangan,

Penerapan dan Penguatan Tata Kelola dan Kinerja

Perusahaan tertanggal 7 Agustus 2014 di Kuala

Tanjung. Momen Penandatangan dilakukan oleh

Direktur Utama Inalum, Bapak Winardi dan Kepala

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, Bapak

Mulyana. Kerjasama ini akan ditindaklanjuti dengan

prioritas tujuh ruang lingkup asistensi oleh BPKP

kepada Inalum, yaitu: reviu Sistem Pengendalian

Internal, sosialisasi Sistem Pengendalian Internal,

reviu dan penyempurnaan pedoman pengadaan

barang dan jasa, penyusunan pedoman

Manajemen Resiko, penyusunan Pedoman CSR/

PKBL, pelatihan Sistem Pengendalian Internal, dan

penyusunan Pedoman Fraud Control Plan.

September

Izin Pemanfaatan Air PermukaanIzin pemanfaatan air permukaan dari Sungai Tanjung

dan Sungai Sipare-pare telah diterbitkan oleh BPPT

(Badan Pelayanan Perizinan Terpadu) Provinsi

Sumut dan diserahkan ke Inalum pada tanggal 8

September 2014.

Peristiwa Penting Tahun 2014

Page 21: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

19PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Peristiwa Penting Tahun 2014

November

Penerimaan Penghargaan Indonesia CSR Award 2014Inalum menerima penghargaan Indonesian CSR

Award (ICA) 2014, terdiri dari dua kategori Gold

untuk Pemberdayaan Posyandu dan Beasiswa

berbasis Desa, dan satu kategori Silver untuk

Pembangunan Warung Nelayan, serta satu kategori

Apresiasi untuk pengadaan air bersih/sumur bor

dari Menko Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan, 28 November 2014 di Balai Kartini

Jakarta.

Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara Republik IndonesiaMenteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

No.547/KMK.06/2014 tanggal 18 November 2014

tentang Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara

Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Indonesia Asahan Aluminium.

Oktober

Pengesahan Pedoman GCG dan Pedoman Etika PerusahaanPedoman Good Corporate Governance (GCG)

dan Pedoman Etika Perusahaan (Code of

Conduct) telah ditandatangani oleh jajaran

Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal

6 Oktober 2014. Agenda selanjutnya adalah

sosialisasi dan internalisasi kepada seluruh

Insan Inalum dan pihak yang berkepentingan,

bersamaan dengan sosialisasi SK Direksi

tentang Pengendalian Gratifikasi, mengingat

pelaksanaan Pengendalian Gratifikasi

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Pedoman Etika Perusahaan.

Nota Kesepahaman Dengan JAMDATUN dan KAJATISUPenandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) antara

Inalum dengan JAMDATUN dan Kajati Sumatera

Utara dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2014

di Hotel Gran Mahakam Jakarta. Acara yang dihadiri

oleh pihak Kejagung, pihak Kajatisu dan pihak

Inalum ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas

penanganan dan/atau penyelesaian masalah hukum

dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara,

baik di dalam maupun di luar pengadilan yang

dihadapi oleh Inalum. Sebagai tindak lanjut dari

penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) ini telah

diadakan Workshop Penanganan Masalah Hukum

dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara pada

tanggal 15 Desember 2014 di Kuala Tanjung.

Page 22: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

20PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganKilas Kinerja 2014

Peristiwa Penting Tahun 2014

November

Peringkat Juara Untuk Perpustakaan InalumPerpustakaan Inalum berhasil menjadi juara I

kategori Perpustakaan Khusus tingkat Kabupaten

Batu Bara dan Juara II tingkat Provinsi Sumatera

Utara. Perpustakaan yang merupakan salah satu

media untuk pengembangan SDM Inalum, selain

menyediakan buku-buku yang berhubungan

dengan peningkatan motivasi dan pengetahuan bagi

karyawan, tapi juga diperuntukkan bagi keluarga

karyawan dan masyarakat sekitar. Program-

program kreatif dan inovatif terus dilakukan untuk

peningkatan minat baca karyawan, diantaranya

adalah perpustakaan keliling, perpustakaan online,

menyediakan buku di tempat-tempat istirahat

karyawan, memberikan penghargaan bagi pembaca

dan pengunjung paling aktif, mengadakan lomba

resensi, memindahkan gedung perpustakaan di

tengah pemukiman karyawan dan lain sebagainya.

Reakreditasi Laboratorium Penguji Oleh KANBerdasarkan hasil rapat Dewan Komite Akreditasi

Nasional (KAN), pada tanggal 26 November

2014, KAN telah memutuskan untuk memberikan

REAKREDITASI kepada Inalum sebagai Laboratorium

Penguji dengan nomor akreditasi LP-489-IDN. Masa

akreditasi ini berlaku selama 4 (empat) tahun sejak

tanggal keputusan akreditasi (10 Desember 2014)

ditetapkan.

Page 23: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

21PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Peristiwa Penting Tahun 2014

Desember

Peluncuran Logo, Mars dan Seragam Baru InalumBersamaan dengan perayaan hari ulang tahun

Inalum yang ke-39, manajemen meluncurkan

Logo, Mars dan Seragam Kerja Inalum yang baru,

di JW Marriott Hotel Medan, 19 Desember 2014.

Ini merupakan langkah perubahan yang dilakukan

untuk mendukung Visi baru Inalum menjadi

Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium

Terpadu Ramah Lingkungan.

Page 24: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan
Page 25: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

Untuk mempercepat proses transformasi dari

PMA menjadi BUMN dan memenuhi keinginan

pemegang saham untuk meningkatkan

kapasitas produksi Aluminium Ingot, maka Direksi dengan

arahan dari Dewan Komisaris telah melakukan pembekalan

para Pejabat PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

tentang BUMN.

LaporanManajemen

Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan

Page 26: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

24PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganLaporan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Komitmen Seluruh Pihak Dalam Pengelolaan Industri Strategis

Kunci keberhasilan transformasi adalah komitmen untuk melanjutkan nilai-nilai positif yang telah ada, yang dikombinasikan dengan sentuhan nilai baru. Percepatan bukanlah hal yang tak mungkin dalam proses transformasi, khususnya ketika seluruh pihak terkait memainkan perannya dengan kesungguhan hati.

Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang kami hormati,

Tahun 2014 menjadi lembaran baru bagi

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).

Setelah di akhir tahun 2013 Pemerintah

Republik Indonesia dan Nippon Asahan

Aluminium Co. Ltd. menandatangani

perjanjian pengalihan 58,88% saham

Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd.

kepada Pemerintah Indonesia, tahun

2014 merupakan tahun awal Inalum

membangun korporasi sebagai Badan

Usaha Milik Negara (BUMN). Pada 21

April 2014, melalui Peraturan Pemerintah

No. 26 Tahun 2014, PT Indonesia

Asahan Aluminium resmi menjadi BUMN

bernama Perusahaan Perseroan (Persero)

PT Indonesia Asahan Aluminium, dengan

Laporan Dewan Komisaris

Page 27: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

25PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Laporan Dewan Komisaris

nilai penyertaan modal Negara Republik

Indonesia sebesar 100%.

Langkah ini merupakan bentuk nyata

pemerintah dalam upayanya membangun

kantong industri strategis nasional

berskala internasional. Inalum menjadi

satu-satunya produsen Aluminium Ingot

di Indonesia, dan menjadi salah satu

pelaku usaha Aluminium yang penting

dan tertua di Asia Tenggara. Produk Ingot

dari Inalum telah terpasarkan ke seluruh

dunia, dengan grade product yang

dapat disandingkan pada tingkat pelaku

usaha taraf dunia. Pemerintah memiliki

kepentingan untuk mendorong industri

strategis untuk sebesar-besarnya demi

kepentingan pengembangan kawasan,

bangsa dan negara.

Di samping kepentingan nasional, Inalum

sendiri merupakan perusahaan yang

memiliki profil operasional dan keuangan

yang sangat baik. Infrastruktur produksi

seperti Pabrik Karbon untuk proses

pembuatan elemen Anoda, Pabrik Reduksi

untuk memproduksi Aluminium cair, dan

Pabrik Pencetakan sebagai proses akhir

untuk memproduksi Aluminium batangan,

atau Aluminium Ingot, yang siap dipasarkan

telah dimiliki dengan pengelolaan sesuai

Standard Operational Procedure (SOP)

dan Keselamatan Kerja. Pelabuhan mandiri

untuk memenuhi transportasi penerimaan

bahan baku dan pengangkutan bahan jadi

juga telah dimiliki Perusahaan, sementara

dua sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air

(PLTA) Siguragura dan Tangga yang juga

dimiliki Perusahaan mampu menyuplai

energi listrik dengan kapasitas terpasang

mencapai 603 MW. Selain menyuplai untuk

kebutuhan pabrik peleburan Aluminium

Inalum, kedua PLTA ini bahkan mampu

memberikan kontribusi penyediaan

kebutuhan listrik bagi Perusahaan Listrik

Negara (PLN) di Sumatera Utara.

Atas dasar pengalaman, kemampuan

yang telah dimiliki serta besarnya

peluang berkembang lebih lanjut ke

depan, perusahaan mencanangkan Visi

baru yaitu “Menjadi Perusahaan Global

Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu

Ramah Lingkungan.” Di bawah dukungan

penuh pemerintah sebagai pemegang

saham, Inalum diarahkan untuk mampu

meningkatkan kompetensinya dalam

industri Aluminium, dan melakukan

serangkaian pengembangan usaha

yang dapat menunjang peningkatan

kemampuannya.

Aluminium sebagai Industri Strategis dan Gagasan Percepatan Pembangunan oleh Pemerintahan Baru

Tahun 2014 menjadi tahun yang

cukup berat bagi pertumbuhan

perekonomian Indonesia. Bank Indonesia

(BI) memproyeksikan pertumbuhan

perekonomian Indonesia tahun 2014

di angka 5,4% - 5,8%, sedikit di

bawah pencapaian tahun 2013 yang

sebesar 5,8%. Angka ini mencerminkan

perlambatan yang cukup signifikan,

dibandingkan pada tahun 2011

Indonesia yang mampu mencapai

tingkat pertumbuhan 6,5%. Selain

kebijakan pemerintah untuk menahan

Page 28: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

26PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganLaporan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

inflasi yang secara otomatis menekan

angka pertumbuhan perekonomian,

faktor geliat perekonomian Eropa dan

Amerika Serikat pasca krisis 2008 dan

perlambatan perekonomian Tiongkok dan

Rusia dianggap menjadi sebab penurunan

neraca perdagangan dan nilai tukar mata

uang Indonesia terhadap negara-negara

tersebut.

Sebagian kalangan berpendapat, tahun

2014 sebagai tahun politik bagi pelaku

usaha untuk melihat dan menunggu

perkembangan yang terjadi. Pemilihan

Umum (Pemilu) legislatif dan Pemilihan

Presiden (Pilpres) yang sukses merupakan

potret keberhasilan Indonesia dalam

mengelola demokrasi yang sehat.

Pesta demokrasi yang berjalan lancar

menempatkan Presiden dan Wakil

Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf

Kalla untuk memimpin selama lima tahun

ke depan. Atas terpilihnya beliau berdua,

Dewan Komisaris bersama manajemen

dan seluruh insan Inalum mengucapkan

selamat bekerja.

Proses transformasi dari perusahaan

berstatus Penyertaan Modal Asing

(PMA) menjadi BUMN membutuhkan

manajemen yang kuat, pengawasan yang

menyeluruh, pengelolaan organisasi yang

sehat, dan komitmen dari pemegang

saham untuk terus memberikan dorongan

bagi pertumbuhan usaha Inalum. Gagasan

pemerintahan baru melalui percepatan

pertumbuhan ekonomi akan memberikan

angin segar bagi Inalum untuk dapat

menyelesaikan seluruh tahapan

transformasi dengan baik dan menyambut

potensi meningkatnya kebutuhan produk

Aluminium di masa depan.

Pentingnya komitmen seluruh pihak

merupakan modal utama bagi

pengembangan industri, khususnya

industri logam Aluminium yang memiliki

memiliki peran strategis di berbagai

sektor industri. Keunggulan sifat logam

Aluminium yang ringan, kuat, konduktif

dan tahan korosi menjadi faktor utama

terhadap meningkatnya penggunaan

logam ini. Penyerapan logam Aluminium

dapat dilihat dari penggunaan di sektor

industri transportasi sebesar 27%,

konstruksi 27%, elektrikal 14%, kemasan

dan produk foil 18%, machinery &

equipment 10%, consumer durable 5%,

dan industri lainnya sebesar 6%.

Pasar dunia juga tumbuh begitu pesat,

yang ditunjukkan dengan pertumbuhan

produksi logam Aluminium dunia yang

meningkat pesat, dari 31,9 juta ton di tahun

2005 menjadi 53 juta ton di tahun 2014,

atau meningkat sebesar 66% selama satu

dekade terakhir. Angka tersebut diprediksi

akan terus meningkat, dengan proyeksi

kebutuhan Aluminium dunia tumbuh

dengan rata-rata 5,5% pada tahun-

tahun ke depan. Adanya kemungkinan

penggunaan logam Aluminium yang lebih

dominan dibandingkan logam besi baja

pada sektor transportasi dan konstruksi

akan turut mendorong potensi pasar di

masa depan.

Laporan Dewan Komisaris

Page 29: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

27PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Persaingan Pasar, Strategi dan Pencapaian 2014

Waktu di tengah kondisi perekonomian

tahun 2014 yang sedikit menurun,

Perusahaan mencatat pertumbuhan

kinerja yang cukup menggembirakan.

Arahan pemegang saham melalui

mekanisme Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS) secara jelas menekankan

untuk lebih memenuhi kebutuhan pasar

dalam negeri, khususnya terkait gagasan

percepatan pembangunan infrastruktur

dan kemaritiman. Hingga akhir tahun

2014, kebutuhan pasar Aluminium dalam

negeri diprediksi mencapai 850 ribu ton

per tahun, dimana kapasitas produksi

Perusahaan sebesar 260 ribu MT per

tahun hanya mampu memenuhi lebih

kurang 30%-nya. Tujuh puluh persen

kebutuhan pasar Aluminium dalam

negeri dipenuhi melalui impor dari negara

lain, antara lain berasal dari Tiongkok,

Australia, dan sebagainya.

Bauksit merupakan sumber bahan dasar

penghasil Alumina, yang kemudian akan

diproses untuk menjadi produk Aluminium

Ingot, dimana Indonesia sendiri adalah

salah satu penghasil Bauksit terbesar

yang menyuplai 19% dari produksi

Bauksit dunia. Semenjak Undang-Undang

Minerba berlaku efektif pada tahun 2014,

pelarangan ekspor Bauksit dari Indonesia

diperkirakan akan memberikan pengaruh

terhadap meningkatnya harga Alumina di

dunia, hal mana diharapkan mendorong

minat investor asing untuk segera

membangun pabrik Alumina di Indonesia.

Pemegang saham dan manajemen

memahami kondisi tersebut. Dalam 30

tahun beroperasinya Inalum, pasokan

Alumina diperoleh dari impor, khususnya

dari Australia. Proses bisnis kemudian

mengalami ketergantungan pengelolaan

stok Alumina dengan model impor,

selain tentunya inefficiency cost yang

ditimbulkan. Manajemen kemudian

menerjemahkan optimalisasi bisnis

dengan membuka kemungkinan-

kemungkinan ekspansi bisnis di sektor

penunjang bisnis inti. Pada sektor hulu,

Pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC),

Smelter Grade Alumina (SGA) dan

sumber pembangkit listrik baru telah mulai

diinisiasi dengan serangkaian feasibility

study. Manajemen memiliki harapan

besar akan ekspansi di sektor hulu ini,

khususnya terkait aliansi bisnis dengan

BUMN lain yang dapat memberikan nilai

tambah bagi perkembangan industri dan

perekonomian nasional.

Di samping itu, hilirasi produk Aluminium

juga menjadi bagian dari strategi

besar pengembangan bisnis Inalum.

Hilirisasi produk Aluminium dilakukan

untuk meningkatkan nilai jual dengan

memproduksi Aluminium Alloy dan Billet

untuk memenuhi pasar dalam negeri.

Seperti halnya di hulu, persiapan ekspansi

di hilir telah dijalankan dengan feasibility

study dan pemanfaatan potensi yang

telah ada.

Meningkatkan kapasitas produksi dari 260 ribu ton per tahun menjadi 300 ribu ton

per tahun.

Laporan Dewan Komisaris

Page 30: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

28PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganLaporan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Di samping ekspansi di hulu dan hilir,

optimalisasi existing plant sebagai

bisnis inti peleburan Aluminium menjadi

bagian dari transformasi Perusahaan. Di

sepanjang tahun 2014, manajemen telah

mempersiapkan seluruh proses yang

dibutuhkan, termasuk mempersiapkan

pembangunan pembangkit listrik baru

sebagai penyuplai tambahan sumber

energi dan modernisasi existing plant

yang telah beroperasi selama 30 tahun.

Diharapkan, optimalisasi ini akan

meningkatkan kapasitas produksi dari

260 ribu ton per tahun menjadi 300 ribu

ton per tahun.

Volume penjualan produk Aluminium Ingot

pada periode April hingga Desember

2014 tercatat mencapai 199.925 MT,

naik 5% atau 9.562 MT dari pencapaian

di periode yang sama pada tahun fiskal

2013 mencapai 190.363 MT. Dari volume

penjualan tersebut, penjualan ke pasar

domestik pada April hingga Desember

2014 meningkat 71%, atau 59.563 MT dari

pencapaian di periode yang sama pada

tahun 2013 sebesar 83.362 MT menjadi

142.925 MT di tahun 2014. Sementara

penjualan ekspor menyumbang 57.000

MT, menurun 49% atau 55.001 MT

dari pencapaian di periode yang sama

pada tahun 2013 sebesar 112.001 MT

sehubungan dengan arahan pemegang

saham untuk mengutamakan penjualan

domestik demi mendukung pertumbuhan

industri Aluminium dalam negeri.

Dengan pencapaian penjualan tersebut,

Perusahaan mampu membukukan

Penjualan Neto di sepanjang April hingga

Desember 2014 sebesar USD459.983

meningkat 28%, atau USD99.255ribu

pada periode yang sama pada tahun 2013

sebesar USD360.728ribu. Laba Bersih

yang dibukukan sebesar USD128.684ribu,

meningkat 239% atau USD90.746 dari

pencapaian di April hingga Desember

2013 yang sebesar USD37.938ribu.

Tata Kelola Organisasi yang Baik dan Pertumbuhan yang Berkelanjutan, Sebuah Budaya Baru

Selain proses bisnis, perubahan status

BUMN dari Inalum berpengaruh besar

terhadap model pengelolaan organisasi

Perusahaan. Penerapan Tata Kelola

Organisasi yang Baik (GCG), menjadi

sebuah keharusan untuk dapat melakukan

pengelolaan organisasi yang sehat,

memiliki kepatuhan terhadap peraturan

dan perundang-undangan yang berlaku

dan menciptakan pertumbuhan yang

berkelanjutan.

Manajemen menyadari, sejak berdirinya

Perusahaan lebih dari 30 tahun yang lalu,

GCG kini harus lebih dieksplorasi dan

diimplementasikan pada seluruh aspek

pengelolaan korporasi. Penerapan asas

dan prinsip kepatuhan, budaya audit dan

pengawasan melalui penguatan organ-

Laporan Dewan Komisaris

Perusahaan mampu membukukan Penjualan Neto di sepanjang April hingga Desember 2014 sebesar USD459.983 meningkat 28%, atau USD99.255ribu pada periode yang sama pada tahun 2013 sebesar USD360.728ribu.

Page 31: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

29PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

organ GCG, peningkatan kompetensi

karyawan sebagai salah satu pemangku

kepentingan, pelaporan harta kekayaan

penyelenggara negara, transparansi

pengadaan dan gratifikasi, merupakan

hal-hal baru yang harus dipahami

dan dijalankan secara terintegrasi

dalam aktivitas usaha, sehingga dapat

bertumbuh bersama masyarakat sekitar.

Tahun 2014 menjadi tonggak bagi

Perusahaan untuk menyusun dan

memberlakukan peraturan sesuai prinsip

GCG pada BUMN. Pedoman GCG

dan Etika Perusahaan, atau Code of

Conduct, telah ditandatangani oleh jajaran

Dewan Komisaris dan Direksi. Sejalan

dengan itu, piagam dan tata laksana

kerja untuk Dewan Komisaris, Direksi,

Komite Audit dan unit Audit Internal

atau Satuan Pengawasan Intern (SPI)

juga telah disahkan dan diberlakukan

sebagai pedoman bagi pelaksanaan

fungsi masing-masing organ. Demikian

pula dengan Pedoman Pengendalian

Gratifikasi, Pedoman Pengadaan Barang

dan Jasa, Pedoman Fraud Control Plan

dan Internal Control, serta pelaksanaan

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara

Negara (LHKPN) juga telah menjadi

bagian dari pemberlakuan definitif akan

komitmen Perusahaan pada pelaksanaan

pengelolaan organisasi yang sehat

dan patuh terhadap peraturan dan

perundangan yang berlaku.

Titik awal dari seluruh proses transformasi

adalah perumusan Visi yang baru

sebagaimana disebutkan di atas,

dilanjutkan dengan penentuan positioning

Perusahaan untuk tampil di tingkat

global, integrasi menyeluruh dari hulu

hingga ke hilir, dan aspek pembangunan

berkelanjutan yang menempatkan

harmonisasi dengan lingkungan sekitar.

Identitas organisasi kemudian dibentuk

dan diturunkan hingga ke tingkat yang

paling artifisial, yaitu seragam dan

mars. Perubahan ini diharapkan dapat

memberikan pencitraan yang baru

bagi Perusahaan, khususnya kepada

karyawan sebagai salah satu pemangku

kepentingan.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

sebagai organ pengambil keputusan

tertinggi telah memfasilitasi proses

pencapaian visi dengan memberikan

arahan dan dukungan untuk mendorong

pengembangan Perusahaan ke depan.

Dewan Komisaris bersama Komite

Audit juga telah melaksanakan fungsi

pengawasan dan kemitraan strategis

bagi Direksi dan organ pendukung Direksi

untuk dapat mengimplementasikan

strategi bisnis yang efektif, efisien dan

tepat sasaran. Keseluruhan tata laksana

dan hubungan antar organ ini telah

meletakkan pondasi bagi pelaksanaan

asas-asas GCG dalam Perusahaan.

Laporan Dewan Komisaris

Page 32: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

30PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganLaporan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Di sepanjang tahun buku 2014, Komite

Audit telah melaksanakan fungsi

pengawasan dan kemitraan bagi organ

pendukung Direksi seperti SPI. Review

atas informasi keuangan dan laporan

manajemen, Rencana Jangka Panjang

Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja

dan Anggaran Perusahaan (RKAP),

melakukan review atas TOR penunjukan

Kantor Akuntan Publik, serta penyusunan

piagam perangkat GCG dan sosialisasi

telah dilakukan oleh Komite Audit. Hasil

rekomendasi Komite Audit menunjukkan

kinerja yang baik di seluruh aspek

pengelolaan Perusahaan oleh Direksi,

baik pada kinerja produksi, keuangan,

pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)

maupun realisasi Capex atas rencana

investasi Perusahaan pada RKAP Tahun

Buku 2014.

Komitmen terhadap pemangku

kepentingan juga menjadi bagian dari

visi baru Perusahaan. Pertumbuhan

yang berkelanjutan mempersyaratkan

harmonisasi antara people, profit dan

planet. Aspek profit telah dirancang

sedemikian rupa seperti yang telah

dijelaskan di atas, yang dapat memberikan

sumbangsih kepada pertumbuhan

ekonomi daerah dan nasional melalui

kegiatan operasional dan pengembangan

usaha berkesinambungan. Pada aspek

peningkatan kemampuan kapasitas

karyawan, Perusahaan mengupayakan

peningkatan kompetensi SDM yang dapat

mendorong kapasitas dan kapabilitas dari

setiap insan Inalum. Selain mendukung

upaya pengembangan bisnis, building

capacity akan melahirkan potensi-potensi

insan Inalum yang memiliki dedikasi yang

tinggi, yang diharapkan dapat menjadi

inspirasi dan role model dalam komunitas

dimana masing-masing insan Inalum

berada.

Aspek people lainnya yang bertautan

dengan aspek planet adalah

pemberdayaan masyarakat dan

lingkungan sekitar. Melalui implementasi

Program Bina Lingkungan yang digagas

Kementerian BUMN selaku pemegang

saham, Perusahaan mendorong

pemberdayaan masyarakat melalui Tim

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

yang dikelola oleh Direksi dengan

pengawasan pelaksanaan oleh Dewan

Komisaris. Dewan Komisaris mengakui,

pelaksanaan program ini terbilang

belum optimal, sejalan dengan proses

transformasi Perusahaan. Ke depan,

program ini akan dikembangkan sesuai

dengan karakteristik lingkungan sekitar,

baik lingkungan di lokasi Kuala Tanjung

maupun di Paritohan.

Dengan budaya yang baru ini, Dewan

Komisaris berharap, Tata Kelola

Perusahaan yang Baik dan pertumbuhan

yang berkelanjutan akan memberikan

pondasi bagi Perusahaan untuk dapat

terus tumbuh dan memberikan nilai

tambah bagi pemegang saham dan

seluruh pemangku kepentingan.

Laporan Dewan Komisaris

Page 33: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

31PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Penambahan Anggota Dewan Komisaris

Pada Tahun Buku 2014, Perusahaan

menambah anggota Dewan Komisaris,

dari yang sebelumnya berjumlah 4 (empat)

orang menjadi 5 (lima) orang. Dengan

demikian, susunan Dewan Komisaris

menjadi: Komisaris Utama, Agus Tjahajana

W; Komisaris sekaligus Ketua Komite

Audit, Emmy Yuhassarie; Komisaris,

Ahmad Fuad Rahmany; Komisaris, Ferry

SP Sinamo; dan Komisaris, Chairuman

Harahap yang baru bergabung pada

bulan Oktober 2014.

Potensi dan Proyeksi ke Depan

Dengan ditetapkannya seluruh strategi

dan inisiasi yang telah dilakukan di tahun

2014, Perusahaan memiliki potensi

besar untuk dapat berkembang dan

mewujudkan cita-citanya untuk menjadi

pelaku usaha di industri Aluminium

bertaraf global. Pengembangan di sektor

hilir diharapkan dapat beroperasi di akhir

tahun 2016, dengan tahap awal produksi

Billet mencapai 30 ribu ton per tahun dan

Aluminium Alloy mencapai 90 ribu ton per

tahun.

Di sektor hulu, pengembangan Pabrik

Calcined Petroleum Cokes (CPC)

direncanakan beroperasi pada tahun

2017, untuk mencapai kapasitas produksi

2 x 100 ribu ton per tahun. Sementara

Pabrik Smelter Grade Alumina (SGA)

diharapkan dapat mengolah sumber

daya alam Bauksit, direncanakan mampu

memiliki kapasitas produksi bahan baku

Alumina mencapai 2 kali 1 juta ton per

tahun dan beroperasi di akhir tahun 2019.

Demikian pula dengan Pembangkit Listrik

Tenaga Uap (PLTU) yang akan beroperasi

pada tahun 2020, direncanakan memiliki

kapasitas produksi listrik sekitar 1.000

MWe dan mampu memenuhi kebutuhan

listrik untuk pengembangan pabrik

peleburan sekaligus memasok kebutuhan

kawasan industri yang akan dibangun di

Kuala Tanjung dan Sei Mangkei.

Optimalisasi atas kapasitas produksi

peleburan Aluminium yang telah dijalankan

Perusahaan selama ini juga akan

dilakukan secara bertahap. Di tahun 2019,

optimalisasi menargetkan peningkatan

kapasitas produksi mencapai 300 ribu ton

per tahun, kemudian meningkat menjadi

500 ribu ton pada tahun 2020, dan

diharapkan akan mampu mencapai 1 juta

ton pada tahun 2025.

Seluruh proyeksi pengembangan bisnis

tersebut tentu tak lepas dari faktor

pembiayaan. Walaupun kinerja keuangan

Perusahaan saat ini terhitung cukup

sehat, risiko likuiditas menjadi sebuah

variabel yang harus diperhitungkan.

Pemegang saham bersama manajemen

dan seluruh pemangku kepentingan telah

memperhitungkan berbagai skenario

pembiayaan, termasuk diantaranya

kemungkinan melalui Initial Public Offering

Initial Public Offering (IPO) akan mendorong

Perusahaan menjadi Go Public, yang akan

berdampak positif pada pengelolaan Perusahaan yang

modern, “higher profile”, dan memberikan

manfaat komersial tersendiri melalui peningkatan citra

Perusahaan.

Laporan Dewan Komisaris

Page 34: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

32PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganLaporan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

(IPO) yang diharapkan akan menambah

modal kerja melalui pasar modal. Di

samping itu, IPO akan mendorong

Perusahaan menjadi Go Public, yang

akan berdampak positif pada pengelolaan

Perusahaan yang modern, “higher profile”,

dan memberikan manfaat komersial

tersendiri melalui peningkatan citra

Perusahaan.

Dengan seluruh proyeksi pengembangan

dan potensi pertumbuhan di atas,

Perusahaan optimis untuk mampu

meningkatkan kinerja keuangan

yang akan memberikan nilai tambah

kepada pemegang saham, sekaligus

menciptakan nilai ekonomi langsung,

baik bagi lingkungan sekitar maupun

bagi perkembangan industri nasional

Indonesia.

Atas nama seluruh jajaran PT Indonesia

Asahan Aluminium (Persero), Dewan

Komisaris menyampaikan ucapan

terima kasih atas arahan, dukungan

dan kepercayaan Pemerintah Pusat

dan Kementerian BUMN selaku

pemegang saham. Dewan Komisaris

juga menyampaikan rasa terima kasih

kepada Pemerintah Daerah dan Lembaga

Publik sebagai pemangku kepentingan

yang memiliki komitmen bersama untuk

mengembangkan Inalum sebagai pelaku

industri strategis di Indonesia.

Atas segala pencapaian yang telah

dibukukan Perusahaan, Dewan Komisaris

memberikan apresiasi setinggi-tinggihnya

kepada Direksi yang telah berhasil

menjaga stabilitas Perusahaan di masa

transformasi peralihan status PMA

Laporan Dewan Komisaris

Page 35: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

33PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

kepada BUMN. Direksi telah membuktikan

pengambil-alihan Inalum oleh pemerintah

merupakan keputusan yang tepat, yang

dibuktikan dengan langkah cepat Direksi

dalam meningkatkan kinerja Perusahaan

setelah menjadi BUMN.

Kepada karyawan insan Inalum, Dewan

Komisaris menghaturkan rasa bangga

dan ucapan terima kasih atas dedikasi

yang telah ditunjukkan. Semoga, seluruh

proses transformasi akan berjalan sesuai

yang diharapkan, yang akan memberikan

pondasi bagi Perusahaan untuk terus

tumbuh dan memberikan nilai tambah

baik kepada pemegang saham maupun

kepada seluruh pemangku kepentingan.

Laporan Dewan Komisaris

Agus Tjahajana W.

Komisaris Utama

Jakarta, 13 Maret 2015

Page 36: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

34PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganLaporan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Profil Dewan Komisaris

Page 37: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

35PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

01. 02.03.04. 05.

01.

02.

03.

04.

05.

Agus Tjahajana W.

Komisaris Utama

Emmy Yuhassarie

Komisaris

Chairuman Harahap

Komisaris

Ferry SP Sinamo

Komisaris

Ahmad Fuad Rahmany

Komisaris

Profil Dewan Komisaris

Page 38: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

36PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganLaporan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Ir. Agus Tjahajana W., SE, M.Sc. (warga

negara Indonesia, kelahiran Bandung,

18 Januari 1955) merupakan pemegang

gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut

Teknologi Bandung (1979), Sarjana

Ekonomi dari Universitas Indonesia

(1988), dan M.Sc di bidang Industrial

System Engineering dari University of

Florida, Amerika Serikat (1991). Beliau

mendedikasikan karirnya sebagai birokrat,

dengan bergabung di Kementerian

Perindustrian pada tahun 1983. Pernah

memegang berbagai jabatan Eselon I di

Kementerian Perindustrian sejak tahun

1998, diantaranya Sekretaris Jenderal

(2005-2010), dan kini menjabat sebagai

Direktur Jenderal Kerjasama Industri

Internasional.

Selain birokrat, beliau juga aktif di dunia

usaha dan berpengalaman sebagai

Komisaris di beberapa Badan Usaha Milik

Negara. Jabatan Komisaris Utama pernah

dipegangnya di PT Semen Gresik (Persero)

Tbk. dan PT Rekayasa Industri (Persero),

jabatan Komisaris di PT Pupuk Kujang

(Persero) dan PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk. Beliau merupakan salah satu tokoh

yang terlibat dalam pengalihan kepemilikan

Perusahaan sebagai BUMN, dimana

ia ditugaskan sebagai Wakil Ketua Tim

berdasarkan Keputusan Presiden Nomor

27 Tahun 2010 tentang Tim Perundingan

Pengakhiran Master Agreement Proyek

Asahan. Agus Tjahajana diangkat menjadi

Komisaris Utama Perusahaan pada 10

Maret 2014.

Agus Tjahajana W.

Komisaris Utama

Profil Dewan Komisaris

Page 39: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

37PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Emmy Yuhassarie

Komisaris

Emmy Yuhassarie, SH, LLM (warga

negara Indonesia, kelahiran Mojokerto, 25

November 1950) bergelar Sarjana Hukum

dari Universitas Airlangga dan gelar

Master of Law dari UC Berkeley, Amerika

Serikat. Beliau pernah menjabat sebagai

konsultan untuk Asian Development Bank

on Company Registration (2001), Ketua

Tim Domestik untuk Assesment Report on

Observance of Standard of Code untuk

Good Corporate Governance wilayah

Indonesia untuk Bank Dunia (2004), Staf

Khusus Menteri Komunikasi dan Teknologi

Informasi (2005-2007), Staf Khusus

Menteri Negara BUMN (2007-2011), dan

Komite Etik Eksternal dari Otoritas Jasa

Keuangan sejak 2013 hingga saat ini.

Di samping berkarir, Emmy aktif sebagai

akademisi dengan menjabat Direktur

Pusat Kajian Hukum, Dosen Fakultas

Hukum Universitas Indonesia hingga

sekarang. Ia menjadi salah satu anggota

Dewan Komisaris PT Indonesia Asahan

Aluminium (Persero) sejak diangkat pada

bulan Agustus 2007.

Profil Dewan Komisaris

Page 40: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

38PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganLaporan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Ahmad Fuad Rahmany

Komisaris

Ferry SP Sinamo

Komisaris

DR. Ahmad Fuad Rahmany, SE, MA (warga negara

Indonesia, kelahiran Singapura, 11 November 1954)

merupakan sosok yang cukup melekat dalam industri

keuangan dan pasar modal Indonesia. Beliau menerima

gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia

(tahun 1981), gelar Master of Arts in Economics dari

Duke University, Durham, North Carolina, Amerika

Serikat (1987) dan Doctor of Philosophy in Economics

dari Vanderblit University, Amerika Serikat (1997).

Sejak tahun 1981 Fuad bergabung dengan Departemen

Keuangan, dimana kemudian beliau menjabat sebagai

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan (Bapepam-LK) di tahun 2006, sebelum

kemudian dilantik sebagai Direktur Jenderal Pajak

Kementerian Keuangan pada awal tahun 2011.

Fuad Rahmany diangkat menjadi Komisaris pada

tanggal 10 Maret 2014

Ferry SP Sinamo, SH (warga negara Indonesia, kelahiran

Biskang, 27 November 1969) memiliki pengalaman

yang cukup panjang di dunia kewartawanan. Penerima

gelar Sarjana Hukum dari Universitas Simalungun ini

merupakan anggota Persatuan Wartawan Indonesia

(PWI) sejak tahun 1989. Beliau pernah menerima

pendidikan Lemhannas RI angkatan V Tahun 2014

dan memiliki pengalaman menjabat sebagai Kepala

Biro Harian Surat Kabar Bersama Siantar - Simalungun

Tahun 2004-2013 serta Ketua Pengawas Pemilihan

Umum Kabupaten Simalungun Tahun 2003-2005.

Sejak tahun 2013, beliau menjabat sebagai Wakil

Pimpinan Umum Surat Kabar Harian Simantab dan

pada tahun 2010 menjabat sebagai sekretaris Dewan

Pengawas PDAM Kota Pematangsiantar. Ferry

diangkat menjadi Komisaris pada tanggal 17 April

2014.

Profil Dewan Komisaris

Page 41: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

39PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Dr. Chairuman Harahap, SH, MH (warga

negara Indonesia, kelahiran Gunung Tua,

10 Oktober 1947), meraih gelar Sarjana

Hukum, Magister Hukum dan gelar Doktor

Ilmu Hukum dari Universitas Padjajaran

Bandung.

Pernah berada lebih dari 30 tahun di

profesi yang berkaitan dengan hukum,

yaitu sebagai jaksa, dengan jabatan antara

lain, Kepala Kejaksaan Negeri Bengkalis

Riau, Kepala Pusat Operasi Intelijen

Kejaksaan Agung, Direktur Tindak Pidana

Ekonomi Pidana Khusus Kejaksaan Agung,

Direktur Upaya Hukum dan Eksekusi

Tindak Pidana Khusus, Staf Ahli Jaksa

Agung, Anggota Steering Committee RUU

Pembentukan Komisi Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi Kementerian

Kehakiman, Kepala Kejaksaan Tinggi

Sumatera Utara, Sekretaris Jaksa Agung

Muda Tindak Pidana Khusus, dan Deputi

III Menteri Koordinator Politik Hukum dan

Keamanan Bidang Hukum dan HAM.

Selama menjadi Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR) Republik

Indonesia untuk masa bakti 2009-2014,

pernah bertugas sebagai Wakil Ketua

Badan Kehormatan pada tahun 2009-

2010 dan Ketua Komisi II pada tahun

2010-2012 dan anggota Komisi VI /

Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

dan BUMN. Chairuman diangkat menjadi

Komisaris pada tanggal 13 Oktober 2014.

Profil Dewan Komisaris

Chairuman Harahap

Komisaris

Page 42: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

40PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganLaporan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Para Pemangku Kepentingan yang saya hormati,

Segala puji syukur kita panjatkan ke

hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat Rahmat-Nya, PT Indonesia Asahan

Aluminium (Persero) (Inalum) sebagai

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

sudah memasuki usia 1 (satu) tahun sejak

Pemerintah Republik Indonesia resmi

menguasai 100% kepemilikan saham

Perusahaan. Setelah berubah statusnya

menjadi BUMN, Pemegang Saham

meminta Inalum supaya dapat tumbuh

dan berkembang serta masuk ke dalam

bisnis Aluminium yang terintegrasi dari

hulu ke hilir. Untuk itu, Inalum menetapkan

ulang Visi yang baru untuk mewujudkan

keinginan Pemegang Saham tersebut

yaitu:

“Visi Inalum 2025 Ingin Menjadi

Perusahaan Global Terkemuka

Berbasis Aluminium Terpadu Dan

Ramah Lingkungan.”

Untuk mewujudkan Visi tersebut, Inalum

melakukan perubahan internal yang

signifikan dengan memperkenalkan

logo baru perusahaan yang disesuaikan

dengan Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

dan mendesain ulang seragam karyawan.

Inalum juga mengganti lagu Perusahaan

yang dulunya menggambarkan Inalum

sebagai Perusahaan Modal Asing (PMA)

dengan mars baru yang menggambarkan

kondisi saat ini sebagai perusahaan

nasional. Seluruh perubahan tersebut

bukanlah bentuk eforia melainkan sebuah

langkah memperkenalkan jiwa baru

Inalum kepada masyarakat dan seluruh

Membangun Organisasi Berbasis Visi

“Visi Inalum 2025 ingin menjadi PERUSAHAAN GLOBAL TERKEMUKA BERBASIS ALUMINIUM TERPADU DAN RAMAH LINGKUNGAN.”

Laporan Direksi

Page 43: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

41PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

pihak yang terkait dengan operasional

Perusahaan.

Periode satu tahun memang bukan suatu

periode yang cukup untuk melakukan

perubahan di semua aspek perusahaan

dengan hasil tanpa ada kekurangan.

Namun demikian perubahan dan kemajuan

yang dilakukan dalam satu tahun sangat

memberikan harapan khususnya dalam

rangka perusahaan menancapkan

pondasi penting yang nantinya

akan mendukung pengembangan

Perusahaan ke depan.

Kinerja Perusahaan Tahun 2014

Dengan didukung oleh kondisi operasi

yang aman dan terkendali dengan tinggi

muka air Danau Toba pada level 904,36 m

pada akhir Desember 2014 dan beroperasi

rata-rata 501 tungku peleburan Aluminium

(rata-rata dari bulan April-Desember

2014), capaian produksi Aluminium

batangan pada tahun 2014 mengalami

peningkatan menjadi sebesar 199.692 ton

atau naik sebesar 4,1% dari 191.821 ton

pada periode yang sama pada tahun fiskal

2013.

Sedangkan untuk penjualan, pada

tahun 2014 mencapai 199.925 ton atau

meningkat sebesar 5% dari 190.363

ton pada periode yang sama pada

tahun fiskal 2013. Penjualan ke pasar

Domestik mencapai sebanyak 142.925

ton atau mengalami kenaikan sebesar

71,45% dibandingkan dengan 83.362

ton pada periode yang sama pada

tahun sebelumnya. Sedangkan ekspor

Aluminium mencapai sebanyak 57.000

ton atau berkurang sebesar 46,73%

dibandingkan dengan 107.001 ton

pada tahun sebelumnya. Dari sisi harga,

LME Cash Aluminium rata-rata bulanan

cenderung menguat di sepanjang tahun

2014. Dimana LME Cash Aluminium pada

bulan April sebesar USD1.809,65 per

ton, menuju USD2.030,23 per ton pada

bulan Agustus 2014 dan akhir tahun 2014

ditutup dengan harga LME Cash sebesar

USD1.913,24 per ton. Sedangkan untuk

nilai tukar Rupiah melemah dari Rp

11.404 per dollar Amerika pada akhir

bulan Maret 2014 menjadi Rp 12.440 per

dollar Amerika pada akhir bulan Desember

2014. Sedangkan dari sisi biaya usaha

yang terdiri dari harga pokok penjualan

dan beban usaha pada tahun 2014 untuk

periode April-Desember 2014 (9 bulan)

adalah sebesar USD319.864 ribu atau

71,33% dari periode April 2013-Maret

2014 (12 bulan) pada tahun fiskal 2013

sebesar USD448.626 ribu.

Dari kondisi diatas, kinerja Perusahaan

pada pada tahun 2014 lebih baik

dari tahun 2013. Peningkatan kinerja

Perusahaan tahun 2014 untuk periode

April - Desember 2014 (9 bulan) ini ditandai

dengan perolehan laba bersih sebesar

USD128,7 juta atau meningkat secara

siginifikan sebesar 101% dari USD64,0

juta untuk periode April 2013 - Maret 2014

(12 bulan) pada tahun fiskal 2013.

Aset perusahaan pada tahun 2014

mencapai sebesar USD 1.090.143 ribu

mengalami kenaikan sebesar USD42.534

(104,06%) dari tahun fiskal 2013 sebesar

USD1.047.609 ribu. Hal utama yang

mempengaruhi kenaikan aset adalah

peningkatan kas operasi dan persediaan.

Laporan Direksi

Page 44: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

42PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganLaporan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Pada tahun 2014, sesuai keputusan

Pemegang Saham dan persetujuan Dewan

Komisaris, pada bulan Desember, Inalum

telah melakukan penyetoran tambahan

atas dividen tahun fiskal 2013 sebesar

ekuivalen USD10 juta dan dividen interim

untuk tahun buku 2014 sebesar USD90

juta kepada Pemerintah RI.

Program Bina Lingkungan (BL) dan Corporate Social Responsibility (CSR)

Sebagai wujud kepedulian sosial, Inalum

meningkatkan pelaksanaan program

Bina Lingkungan (BL) sejalan dengan

berubahnya status perusahaan menjadi

BUMN. Biaya BL yang telah disalurkan

kepada masyarakat periode April-

Desember 2014 sebanyak Rp9 miliar.

Sedangkan untuk CSR selama tahun

buku 2014 telah disalurkan sebesar Rp5

miliar sehingga total biaya BL dan CSR

yang telah disalurkan pada tahun 2014

mencapai sebesar Rp14 miliar.

Sumber Daya Manusia (SDM)

Dari sisi sumber daya manusia, Perusahaan

memahami akan pentingnya peran dan

kedudukan Sumber Daya Manusia (SDM)

dalam menunjang keberhasilan dan

keberlanjutan bisnis jangka panjang serta

meyakini bahwa kinerja dan produktifitas

perusahaan dipengaruhi oleh kompetensi

karyawan dan kondisi lingkungan kerja.

Untuk dapat membentuk SDM

yang memiliki kompetensi tinggi,

Perusahaan membuat dan menyusun

program pelatihan, serta melakukan

upaya peningkatan fasilitas kerja dan

kesejahteraan SDM. Dengan adanya

program pengembangan sumber daya

manusia secara konsisten dan terpadu,

Perusahaan berharap dapat meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap

karyawan secara berkelanjutan dan

berjenjang sehingga mampu mendorong

pertumbuhan Perusahaan ke depan. Oleh

karena itu, biaya pengembangan SDM

untuk tahun 2014 mengalami peningkatan

yang cukup signifikan, yaitu sebesar 50%

dari Rp2,8 miliar pada tahun 2013 menjadi

Rp5,6 miliar pada tahun 2014.

Jumlah karyawan Perusahaan, pada tahun

2014 adalah 1.954 orang, naik 5,96% dari

tahun 2013 yang berjumlah 1.844 orang.

Kenaikan jumlah karyawan disebabkan

adanya rencana pengembangan bisnis ke

depan, dimana hingga 2025, Perusahaan

akan meningkatkan kapasitas produksi

Aluminium Ingot menjadi 1 (satu) juta ton

dari kapasitas produksi saat ini sekitar

260.000 ton Aluminium Ingot per tahun.

Proyek Pengembangan

Sejalan dengan misi Perusahaan

untuk menjalankan industri Aluminium

terpadu yang menguntungkan

serta pengembangan usaha yang

berkesinambungan, Perusahaan aktif

untuk dapat melakukan integrasi vertikal

melalui penanaman modal ataupun

strategic partner yang bertujuan untuk

menjamin stabilitas suplai bahan baku

serta mendukung peningkatan kapasitas

produksi Aluminium, yaitu dengan

membangun pabrik Calcined Petroleum

Laporan Direksi

Page 45: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

43PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Cokes (CPC) dan pabrik Smelter

Grade Alumina (SGA). Kedua proyek

ini akan dioperasikan oleh entitas anak

perusahaan bekerjasama dengan BUMN

dan perusahaan lain. Hal ini dilakukan

sebagai upaya pemenuhan kebutuhan

bahan baku peleburan Aluminium yang

sebagian masih didatangkan dari impor.

Di sektor hilir, Perusahaan melihat celah

besar pengembangan bisnis produk

turunan Aluminium. Strategi ini dilakukan

mengingat potensi keuntungan yang besar

atas hilirisasi industri Aluminium, khususnya

bagi pemenuhan kebutuhan pasar

domestik dalam negeri. Beberapa rencana

disusun dengan tahapan yang dapat

menjadi pilar kuat bagi pengembangan

usaha baru ini. Pemanfaatan aset

PT Asahan Aluminium Alloys, dan

penjajakan kerjasama dengan pelaku

usaha lain di bidang otomotif menjadi

strategi baru Perusahaan untuk dapat

memanfaatkan potensi yang ada.

Perusahaan melakukan Pengembangan

Bisnis Produk Turunan Aluminium

bertujuan untuk meningkatkan nilai

tambah, dimana direncanakan sebesar ±

75% dari Aluminium Ingot yang dihasilkan

akan diolah menjadi produk turunan yaitu

billet, alloy, otopart dan kabel.

Terkait dengan peningkatan kapasitas

produksi Aluminium dari saat ini

sebesar 260.000 ton per tahun menjadi

300.000 ton per tahun pada 2019 yang

kemudian ditingkatkan sampai 500.000

ton per tahun pada 2020, Perusahaan

akan membutuhkan energi listrik

tambahan sehingga diperlukan untuk

membangun PLTU serta tungku reduksi

baru yang modern dilengkapi dengan

fasilitas pendukung. Pembangunan

PLTU dimaksudkan tidak hanya untuk

memenuhi pasokan kebutuhan listrik

pabrik peleburan Aluminium yang baru

tetapi juga akan dapat dimanfaatkan

untuk memasok listrik ke kawasan

industri dan masyarakat Sumatera Utara

melalui PT PLN (Persero). Strategi ini akan

diwujudkan melalui penandatanganan

nota kesepahaman dengan PT Batubara

Bukit Asam (Persero) Tbk. untuk

pembuatan studi kelayakan PLTU Kuala

Tanjung dan dilanjutkan dengan pendirian

anak perusahaan. Pembangunan PLTU

dan ekspansi pelabuhan akan mampu

menambah kapasitas daya energi untuk

peningkatan produksi dan peningkatan

kemampuan distribusi bahan baku dan

hasil produksi.

Peningkatan kapasitas produksi smelter

yang ada ditempuh melalui pemanfaatan

dan optimalisasi teknologi peleburan

dengan modernisasi operasional tungku

dan sistim pengendalian operasi. Di

samping itu, peningkatan kapasitas

produksi juga dilakukan dengan rencana

pembangunan pabrik peleburan

Aluminium baru yang saat ini masih dalam

tahap persiapan untuk pembuatan studi

kelayakan.

Dalam rangka penerapan Good Corporate

Governance (GCG), Perusahaan telah

menyusun perangkat GCG yaitu Pedoman

GCG dan Pedoman Etika Perusahaan

Laporan Direksi

Peningkatan kapasitas produksi smelter yang ada ditempuh melalui

pemanfaatan dan optimalisasi teknologi

peleburan dengan modernisasi operasional

tungku dan sistim pengendalian operasi.

Page 46: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

44PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganLaporan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

yang ditandatangani oleh Direksi dan

Dewan Komisaris pada tanggal 6 Oktober

2014 di Jakarta dan SK Direksi tentang

Pengendalian Gratifikasi dan Sistem

Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing

System). Selain pedoman tersebut,

Perusahaan juga telah membuat Piagam

(Charter) Dewan Komisaris, Komite

Audit, Direksi dan Satuan Pengawasan

Intern (SPI). Sebagai tindaklanjut dari

penandatangan tersebut, Perusahaan

telah melakukan program sosialisasi pada

tanggal 6 Februari 2015 untuk seluruh

staf pimpinan di Kuala Tanjung dan pada

tanggal 20 Februari 2015 untuk seluruh

staf pimpinan di Paritohan. Program

sosialisasi ini juga akan diselenggarakan

untuk seluruh karyawan di seluruh wilayah

kerja perusahaan yang dijadwalkan pada

bulan Maret 2015.

Untuk dapat menerapkan GCG yang

berkualitas, Perusahaan telah melakukan

kerjasama dan menandatangani nota

kesepahaman dengan berbagai pihak

yang memiliki kewenangan terhadap

fungsi pengawasan dan penegakan

hukum berupa penandatanganan nota

kesepahaman dengan BPKP Perwakilan

Provinsi Sumatera Utara berupa

Kerjasama Pengembangan, Penerapan

dan Penguatan Tata Kelola dan Kinerja

Perusahaan yang akan ditindaklanjuti

dengan asistensi BPKP terhadap Sistem

Pengendalian Internal Perusahaan,

Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa,

Pedoman Manajemen Risiko, Pedoman

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL) dan Pedoman Fraud Control Plan.

Kerjasama juga telah dilakukan dengan

dengan Jaksa Agung Muda Perdata

dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) dan

Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu)

terkait penanganan masalah hukum dalam

bidang perdata dan tata usaha Negara

dimana untuk memberikan pemahaman

kepada Perusahaan, workshop mengenai

Penanganan Masalah Hukum dalam

bidang Perdata dan Tata Usaha Negara

juga telah dilakukan di Kuala Tanjung pada

15 Desember 2014 dengan narasumber

Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan

Tata Usaha Negara.

Perusahaan saat ini sedang dalam

tahap akhir menyusun Rencana Jangka

Panjang (RJP) untuk periode 2015-2019

merujuk kepada Keputusan Menteri

Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-

102/M-BUMN/2002 tentang Penyusunan

Rencana Jangka Panjang Badan Usaha

Milik Negara, sekaligus tindak lanjut dari

Undang-Undang No. 19 Tahun 2003

tentang Badan Usaha Milik Negara.

RJP Perusahaan 2015-2019 merupakan

rumusan orientasi usaha/kegiatan

terencana dalam upaya membangun

dan mengembangkan bisnis inti (core

business) dalam bidang industri Aluminium

terpadu untuk mencapai Visi Inalum

2025. Melalui pengembangan bisnis

inti tersebut, Perusahaan diharapkan

dapat meningkatkan kinerja usaha

serta mewujudkan visi untuk menjadi

Perusahaan Global Terkemuka Berbasis

Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan

pada 2025. Untuk mencapai target-target

tersebut, Perusahaan telah menetapkan

strategi sebagai berikut:

Untuk dapat menerapkan GCG yang berkualitas, Perusahaan telah melakukan kerjasama dan menandatangani nota kesepahaman dengan berbagai pihak yang memiliki kewenangan terhadap fungsi pengawasan dan penegakan hukum.

Laporan Direksi

Page 47: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

45PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

1. Mengoptimalkan dan mengefisienkan

penggunaan sumber daya dan aset

yang dimiliki dalam setiap rangkaian

bisnis.

2. Melakukan penanaman modal/

kemitraan strategis untuk diversifikasi

dan pengembangan bisnis terkait

produk turunan Aluminium.

3. Melakukan pembangunan pabrik

peleburan dan pembangkit listrik baru

serta perluasan dermaga dan sarana

penunjang lainnya.

4. Melakukan penanaman modal/

kemitraan strategis untuk

pengembangan bisnis Calcined

Petroleum Cokes.

5. Melakukan penanaman modal/

kemitraan strategis untuk

pengembangan bisnis Smelter Grade

Alumina.

6. Melakukan penanaman modal/

kemitraan strategis untuk

pengembangan bisnis Kawasan

Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei

Mangkei.

7. Melakukan kajian bisnis strategis

dalam rangka optimalisasi

pemanfaatan sumber daya

Perusahaan.

Akhir kata, Direksi menyampaikan

terima kasih kepada seluruh pemangku

kepentingan, pemegang saham,

pelanggan, masyarakat sekitar wilayah

operasional perusahaan, kontraktor dan

rekanan, serta pemerintah atas seluruh

dukungan yang telah diberikan kepada

Inalum sehingga dapat mencapai kinerja

yang baik pada tahun 2014. Kami juga

secara khusus berterima kasih kepada

seluruh karyawan yang telah memberikan

dedikasi dan kesetiaan yang luar biasa

kepada Perusahaan, sehingga berhasil

mengatasi berbagai hambatan yang ada.

Kami yakin dengan semangat pantang

menyerah dan pola fikir positif serta

karakter yang kuat, Inalum akan mampu

menghadapi tantangan di masa yang akan

datang. PT Indonesia Asahan Aluminium

(Persero) akan terus berkembang dan

berkarya, membawa manfaat yang tidak

hanya dirasakan oleh pihak-pihak yang

terkait didalamnya namun juga dirasakan

oleh seluruh bangsa Indonesia.

Laporan Direksi

Winardi

Direktur Utama

Kuala Tanjung, 13 Maret 2015

Page 48: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

46PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganLaporan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Profil Direksi

Page 49: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

47PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

01.

02.

03.

04.

05.

Winardi

Direktur Utama

Harmon Yunaz

Direktur Pengembangan & Bisnis

Carry Mumbunan

Direktur Umum dan SDM

Sahala Hasoloan Sijabat

Direktur Operasi

Oggy Achmad Kosasih

Direktur Keuangan

01.02.03.

04. 05.

Profil Direksi

Page 50: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

48PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganLaporan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Winardi (warga negara Indonesia,

kelahiran Boyolali, 22 Oktober 1964)

memiliki pengalaman yang panjang dalam

industri manufaktur dan eksplorasi sumber

daya alam. Pemegang gelar Sarjana

Teknik Tambang Metalurgi dari Institut

Teknologi Bandung (1988) melengkapi

aspek pendidikannya dengan meraih

gelar Magister Manajemen di bidang

Manajemen Internasional dari Sekolah

Bisnis Prasetya Mulya, Jakarta (1999).

Beberapa posisi penting pernah

dijabatnya, diantaranya Vice President Unit

Bisnis Pengelolaan dan Pemurnian Logam

Mulia, PT Antam (Persero) Tbk; Senior Vice

President Unit Bisnis Pertambangan Emas

PT Antam (Persero) Tbk; Direktur Operasi

PT Antam (Persero) Tbk; Komisaris Utama

PT Feni Haltim; serta Komisaris Utama PT

Cibaliung Sumber Daya, anak perusahaan

PT Antam (Persero) Tbk. Tahun 2007,

beliau memperoleh Satya Lencana Wira

Karya dari Presiden Republik Indonesia.

Winardi bergabung di Perusahaan

pada awal tahun 2014, dimana beliau

dipercaya memegang posisi rangkap

Direktur Pengembangan dan Direktur

Keuangan Perusahaan. Sejak 7 April

2014, Perusahaan mempercayakan

kepemimpinan nahkoda di tangannya.

Winardi

Direktur Utama

Profil Direksi

Page 51: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

49PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Sahala Hasoloan Sijabat dengan nickname S S Sijabat (warga negara Indonesia dan anak desa kelahiran

Sipanganbolon, Parapat, 4 November 1955) termasuk sebagai SDM organik Perusahaan yang mampu

menunjukkan kompetensinya. Lulusan Sarjana Teknik Kimia dari IKIP Negeri Medan ini bergabung dengan

Perusahaan sejak 24 Maret 1980 dan telah mendapat penugasan di berbagai sektor, mulai dari Produksi,

Umum, Humas hingga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Beliau telah masuk dalam jajaran Direksi sejak Keputusan RUPS 2009 tanggal 12 Agustus 2009, yang saat

itu dipercayakan untuk mengembangkan bisnis Perusahaan melalui penghunjukannya sebagai Direktur

Bisnis. Melalui RUPS 9 Desember Sijabat dihunjuk sebagai Direktur Utama Perusahaan hingga kemudian

di April 2014 dipercaya untuk menjabat Direktur Operasi hingga sekarang.

Harmon Yunaz (warga negara Indonesia, kelahiran Pekanbaru, 30 Mei 1957) merupakan produk asli Perusahaan.

Beliau bergabung di Perusahaan sejak 15 November 1977 dan meniti karir dari bawah hingga mendapat penugasan

di berbagai bagian. Harmon pernah menjabat sebagai Senior Manager Departemen Reduksi dan Casting (2005-

2008); Deputi General Manager Divisi Produksi (2008-2009), dan Direktur Produksi sejak Keputusan RUPS

2009 tanggal 12 Agustus 2009. Sejak 7 April 2014, beliau kemudian dipercaya untuk mengembangkan bisnis

Perusahaan agar dapat terus tumbuh dan mencapai visi yang dicita-citakan.

Sahala Hasoloan Sijabat

Direktur Operasi

Harmon Yunaz

Direktur Pengembangan & Bisnis

Profil Direksi

Page 52: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

50PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganLaporan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Oggy Achmad Kosasih (warga negara

Indonesia, kelahiran Bandung, 10

Juli 1966) berpengalaman selama 24

tahun dalam lingkup keuangan yang

meliputi perbankan, modal ventura,

internal auditor, financial advisory dan

securities. Beliau menerima gelar Sarjana

Ekonomi Manajemen dari Universitas

Krisnadwipayana (1989) dan gelar

Magister Manajemen di bidang Investment

Banking dari Institut Pengembangan

Manajemen Indonesia yang berafiliasi

dengan Securities Institute of Australia

(2003).

Beberapa jabatan yang pernah

dipercayakan kepadanya antara

lain adalah Team Leader Investment

PT Bahana Artha Ventura, Direktur PT

Sarana Lampung Ventura dan terakhir

sebagai Vice President Investment

Banking PT Bahana Securities, sebelum

ditunjuk sebagai Direktur Keuangan PT

Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

dalam RUPS pada tanggal 7 April 2014.

Oggy Achmad Kosasih

Direktur Keuangan

Profil Direksi

Page 53: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

51PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Carry Mumbunan (warga negara Indonesia,

kelahiran Manado, 9 Desember 1967)

menerima gelar Sarjana Sosial Ekonomi

Peternakan dari Universitas Sam Ratulangi,

Magister Manajemen pendalaman bidang

Strategi dari Institut Pertanian Bogor, dan

mengikuti program Doktor Manajemen

Bisnis IPB. Ia juga mendapatkan sejumlah

training peningkatan kompetensi bidang

SDM antara lain program pengembangan

kepemimpinan dari SBM-ITB, Manajemen

SDM Allen Management System, dan

Employee Engagement Teneo- Barcelona,

dan pernah menduduki beberapa jabatan

senior bidang SDM dan Umum sebagai

Vice President Human Resources

and CSR Unit Bisnis Pertambangan

Emas Pongkor, Vice president Human

Resources Management di kantor Pusat

PT Antam (Persero) Tbk , dan Senior Vice

President Shanghai Representative tahun

2013 sebelum bergabung dengan PT

Indonesia Asahan Aluminium (Persero).

Sejak Keputusan RUPS 2014 Perusahaan

tanggal 7 April 2014, Carry dipercaya

untuk mengelola strategi SDM Perusahaan

dengan memegang jabatan Direktur

Umum dan SDM.

Carry Mumbunan

Direktur Umum dan SDM

Profil Direksi

Page 54: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

52PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganLaporan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Agus Tjahajana W.

Komisaris Utama

Emmy Yuhassarie

Komisaris

Ahmad Fuad Rahmany

Komisaris

Ferry SP Sinamo

Komisaris

Chairuman Harahap

Komisaris

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan kami

bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Kuala Tanjung, 13 Maret 2015

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris Atas Laporan Tahunan 2014

Page 55: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

53PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Winardi

Direktur Utama

Sahala Hasoloan Sijabat

Direktur Operasi

Harmon Yunaz

Direktur Pengembangan & Bisnis

Oggy Achmad Kosasih

Direktur Keuangan

Carry Mumbunan

Direktur Umum dan SDM

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan kami

bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Kuala Tanjung, 13 Maret 2015

Surat Pernyataan Anggota Direksi Atas Laporan Tahunan 2014

Page 56: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan
Page 57: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

Untuk mempercepat proses transformasi dari PMA menjadi BUMN dan memenuhi keinginan pemegang saham untuk men-ingkatkan kapasitas produksi Aluminium Ingot, maka Direksi dengan arahan dari Dewan Komisaris telah melakukan pem-bekalan para Pejabat PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) tentang BUMN yang diberikan oleh Instruktur Pejabat Senior di Kementerian BUMN.

Aluminium memiliki kira-kira 1/3 berat dibanding baja, ringan namun cukup kuat

untuk berbagai macam kegunaan, merupakan

konduktor yang baik untuk panas dan listrik, tahan

terhadap korosi dan tidak beracun sehingga Aluminium

cocok untuk berbagai industri. Pasar utama

Aluminium meliputi berbagai pasar industri dan konsumen

akhir komersial seperti transportasi, konstruksi/

bangunan dan kemasan.

Tentang Inalum

Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan

Page 58: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

56PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Inalum

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Aluminium

Aluminium adalah logam yang memiliki

masa depan yang cerah karena kuat,

ringan dan dapat didaur ulang berulang

kali. Walaupun Aluminium jauh lebih

mahal, dengan berbagai keunggulan yang

dimiliki terutama saat dipadu dengan

logam lain, Aluminium merupakan material

yang kompetitif dibandingkan dengan baja

dalam banyak kegunaan, juga dengan

material lain seperti pelat timah, plastik

dan kaca dalam industri kemasan, serta

dengan tembaga di dalam kabel, kawat

dan heat transfer.

Kunci dari produksi Aluminium adalah

tersedianya sumber daya listrik yang

murah. Listrik merupakan komponen

penting dalam proses produksi Aluminium

karena untuk memproduksi satu ton

Aluminium membutuhkan 13.000 - 14.000

kWh daya listrik.

Aluminium diperdagangkan sebagai salah

satu komoditi utama logam non-ferrous

(bukan besi) dunia. Harga patokan

Aluminium dunia tercatat di London

Metal Exchange (LME) yang berlokasi di

London, Inggris. LME adalah pusat dunia

untuk perdagangan logam industri dan

manajemen risiko. Lebih dari 80% bisnis

non-ferrous global dilakukan di LME, dan

harga komoditi logam yang ditentukannya

digunakan sebagai patokan global. LME

memberikan harga Aluminium dalam USD

per 1 ton.

Harga di LME ditentukan tidak hanya

berdasarkan pasokan dan permintaan

tetapi juga ekspektasi dan sentimen

pada sektor keuangan. Harga

tersebut terpengaruh oleh berbagai

kekuatan eksternal serta kondisi

pasar lain. Perubahan pada industri

yang menggunakan Aluminium dalam

produknya dapat memiliki dampak yang

signifikan terhadap industri Aluminium

itu sendiri. Selain itu, sifatnya sebagai

barang tahan lama pada produk akhir,

harganya cenderung berfluktuasi yang

merupakan dampak dari perubahan

kondisi makroekonomi secara umum.

Proses Produksi Aluminium: Dari Hulu Ke Hilir

Secara umum untuk menghasilkan

Aluminium, hasil tambang bijih Bauksit

dimurnikan menjadi Alumina, lalu

dielektrolisis menjadi logam Aluminium,

kemudian dicetak atau dicampur dengan

bahan lain untuk menghasilkan logam

alloy dengan jenis dan sifat yang berbeda.

Dua ton Bauksit dibutuhkan untuk

menghasilkan satu ton Alumina, dan

selanjutnya dua ton Alumina dibutuhkan

untuk menghasilkan satu ton logam

Aluminium.

• Pertambangan Bauksit

Aluminium adalah logam yang paling

berlimpah di dalam kerak bumi, dan

merupakan unsur ketiga terbanyak

setelah oksigen dan silikon (sekitar

8% dari permukaan padat bumi).

Karena sifatnya yang sangat reaktif,

Aluminium tidak ditemukan sebagai

logam bebas tetapi berikatan dengan

lebih dari 270 mineral yang berbeda

(Bassam Z. Shakhashiri, 2007).

Sumber utama Aluminium adalah

hasil tambang bijih Bauksit yang

banyak ditemukan di daerah tropis

dan sub tropis.

Page 59: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

57PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Aluminium

2 ton Alumina (SGA)4 ton Bauksit 1 ton Aluminium

Nilai Tambah Proses Produksi Aluminium Dari Bauksit Sampai Pencetakan

• Proses Pemurnian Alumina

Metode yang ekonomis untuk

memproduksi Alumina adalah

Proses Bayer. Proses ini ditemukan

oleh Karl Joseph Bayer, ahli kimia

berkebangsaan Austria, pada tahun

1888. Proses utama dalam pemurnian

Alumina adalah sebagai berikut:

1. Penyerapan – Pelarutan

kandungan Alumina dalam

Bauksit.

Bauksit digiling sampai halus

kemudian dicampur dengan

larutan daur ulang kaustik

soda dan uap di dalam bejana

penyerap (digester) yang

beroperasi pada suhu dan

tekanan tinggi. Kandungan

Alumina dalam Bauksit akan

larut dan larutannya kemudian

didinginkan didalam rangkaian

tangki pemisah (flash tanks).

2. Penjernihan (Klarifikasi) –

Pengolahan unsur pengotor

yang tidak larut.

Unsur pengotor, sebagai sisa-

sisa yang tidak larut, dapat

 

Proses Produksi Aluminium Secara Umum

dari Bauksit Sampai Pencetakan

Page 60: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

58PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Inalum

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Aluminium

diolah sebagai lumpur halus

di tangki pengental. Setelah

beberapa tahap pencucian

untuk memulihkan kaustik soda,

residunya dipompa ke wadah

penampung. Selanjutnya larutan

Alumina dalam kaustik soda

dijernihkan dengan penyaringan

(filtrasi).

3. Pengendapan (Precipitation) –

Pembentukan kristal Alumina.

Tahapan selanjutnya meliputi

pemulihan kristal Alumina dari

larutan kaustik. Dalam tangki

terbuka, larutan diaduk secara

mekanis dan ditaburi dengan

Alumina yang telah diendapkan

sebelumnya untuk mendukung

perkembangan kristal.

4. Kalsinasi – Pengeringan Alumina

pada suhu tinggi.

Bahan yang terendap (disebut

hidrat) dicuci dan dikalsinasi

pada suhu lebih dari 1000oC.

Dari proses ini terbentuk tepung

Alumina kering berwarna putih

(anhydrous Aluminium oxide),

yang kemudian didinginkan dan

dibawa ke tempat penyimpanan.

• Proses Elektrolisis Aluminium

Pada seluruh pabrik peleburan

Aluminium modern saat ini metoda

yang digunakan Proses Hall-Heroult

yang ditemukan secara terpisah oleh

Charles Martin Hall di Amerika Serikat

dan Paul L.T. Heroult di Perancis

pada tahun 1886.

Pada proses ini, Alumina dilarutkan

ke dalam larutan elektrolit yaitu kriolit

(sodium Aluminium fluoride, Na3AlF6)

pada suhu 960OC di dalam suatu

tungku reduksi. Kemudian arus listrik

searah yang sangat tinggi dialirkan

melalui larutan elektrolit tadi pada

tegangan rendah dan selanjutnya

mengalir dari anoda karbon ke katoda

karbon. Tungku reduksi Aluminium

adalah suatu kotak baja yang terdiri

atas batu insulasi dan karbon sebagai

bahan penyusun pada dinding

samping dan dasar. Di atas dinding

dasar, diletakkan katoda karbon yang

dirangkai dengan batang pengumpul

yang terbuat dari baja ringan (mild

steel) yang berfungsi sebagai

penghantar listrik. Secara sederhana

reaksinya adalah sebagai berikut:

2Al2O3 (solution) + 3C (s) → 4 Al (liq) + 3 CO2(g)

Pabrik untuk membuat Aluminium primer

banyak dibangun di tempat yang memiliki

ketersediaan energi berlimpah, seperti

pembangkit listrik tenaga air.

Fasilitas Produksi Inalum

A. Pabrik Karbon

Pabrik Karbon adalah pabrik yang

berfungsi memproduksi Anoda yang

diperlukan dalam proses elektrolisa

peleburan Aluminium. Pabrik Karbon

terbagi atas tiga pabrik dengan

proses bertahap, yaitu: Green Plant

atau Pabrik Anoda Mentah, Baking

Plant atau Pabrik Pemanggangan

Anoda, dan Rodding Plant atau

Pabrik Penangkaian Anoda.

1. Green Plant atau Pabrik Anoda

Mentah

Green Plant merupakan pabrik

pembuatan blok anoda mentah/

Page 61: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

59PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Aluminium

GB (Green Anode Block). Green Anode Block terbuat dari material yaitu kokas,

CTP (Coal Tar Pitch) dan material daur-ulang (recycled materials) butt (puntung

anoda) dan GS (Green Scrap). Material-material tersebut dicampur dalam

mesin adonan yang disebut Kneader untuk menjadi produk yang disebut pasta.

Selanjutnya pasta masuk ke dalam mesin pencetak anoda yang disebut Shaking

Machine dengan keluaran Green Anode Block atau Balok Anoda Mentah.

Gambar 1.1 Balok Anoda Mentah/Green Anode Block

Anoda Mentah/Green Anode Block akan dikirim ke Baking Plant untuk diproses.

2. Baking Plant atau Pabrik Pemanggangan Anoda

Baking Plant merupakan pabrik pemanggangan anoda. Anoda Mentah/GB

dipanggang di dalam tungku pemanggangan yang disebut ABF (Anode Baking

Furnace) selama ± 18 hari dengan produk keluaran berupa Anoda Panggang/

BB (Baked Anode Block). Pemanggangan Anoda bertujuan untuk meningkatkan

kualitas dan kekuatannya, baik secara fisika maupun secara kimia yang nantinya

akan digunakan pada tungku reduksi.

Baking Plant secara umum mempunyai beberapa gedung yang berfungsi

menunjang kegiatan produksi utama Perusahaan. Beberapa gedung yang

tedapat di Baking Plant diantaranya adalah GB (Green Anode Block) storage

yard, anode block storage house, boiler room, pump unit room dan anode

baking building. Gedung-gedung ini merupakan bagian utama yang mempunyai

fungsi spesifik dalam proses produksi Anoda Panggang/BB.

GB storage yard merupakan lapangan penyimpanan GB yang menunggu

proses baking. Di lapangan ini, GB hasil produksi green plant diletakkan. GB

yang diletakkan di lapangan merupakan GB yang masih lama menunggu proses

pemanggangan dan umumnya digunakan sebagai stok GB.

Anode block storage house merupakan gudang penyimpanan blok anoda, baik

anoda yang dipersiapkan untuk dipanggang (requested GB) maupun Anoda

Panggang (BB). Boiler room merupakan ruangan dimana boiler berada. Boiler

Page 62: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

60PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Inalum

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

adalah alat yang digunakan

untuk menghasilkan uap/

steam, yang digunakan untuk

memanaskan tar di ESP/detarer.

Terdapat dua buah boiler sejenis

di ruangan ini yang digunakan

secara bergantian.

Pump unit room merupakan

ruangan pompa yang digunakan

sebagai pompa suplai bahan

bakar solar ke gedung Baking.

Sementara Anode Baking

Building merupakan gedung

pemanggangan anoda. Terdapat

dua gedung pemanggangan

anoda yakni gedung A dan

gedung B. Pada tiap gedung

(A dan B) terbagi menjadi dua,

yakni gedung A1 dan A2 (untuk

gedung A) dan gedung B1

dan B2 (untuk gedung B). Tiap

gedung tersebut mempunyai

jumlah rantai bakar (fire), tungku

dan jumlah anoda tiap tungku

sebagai berikut:

Gedung Σ tungku

ΣFire

Σ anoda/tungku

Fire progression

A1 30 2 90 30-36 jam

A2 30 2 90 30-36 jam

B1 30 1 (2) 75 36-70 jam

B2 16 1 90 34-40 jam

Anode Baking Furnace (ABF)

Anode baking furnace adalah

tungku yang digunakan dalam

proses pemanggangan anoda.

Jenis tungku yang digunakan

adalah closed type furnace yang

dibuat oleh Riedhammer dengan

jumlah total 106 section (biasa

disebut furnace).

Gambar 1.2 Tungku Pemanggangan di gedung Baking Plant

Tiap ABF mempunyai 5 pit/sagger, dimana

pada tiap pit dapat diisi oleh 18 blok anoda

untuk ABF di gedung A1,A2,B2 dan dan

15 blok untuk ABF di gedung B1. Pada

dinding pit tersebut, terdapat lubang-

lubang (sagger hole) yang berfungsi

sebagai tempat masuknya flue gas untuk

bersirkulasi ke tungku berikutnya. Aliran

flue gas dari tungku sebelumnya akan

masuk dari lubang fire shaft kemudian

menyebarkan aliran udara panas ini ke

bagian atas tungku. Pada tungku pertama

akan terdapat transfer bend (smoke hood)

yang akan mengalirkan udara panas dari

tungku sebelumnya ke galeri (tunnel to

smoke hood) kemudian menyalurkannya

ke ringmain.

Tentang Aluminium

Page 63: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

61PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Gambar 1.3 Tampak atas tungku pemanggangan

Setelah Anoda dipanggang ± 18 hari proses selanjutnya adalah Anoda dikirim ke Rodding

Plant (Pabrik Penangkaian) untuk diberi tangkai.

Gas dari proses pemanggangan yang mengandung debu, gas HF, SOx, dan lainnya

dialirkan ke proses pembersihan gas sehingga tidak melewati nilai ambang batas yang

diijinkan pemerintah. Pengukuran emisi gas buang dilakukan secara berkala.

Proses pemasukan dan pengeluaran blok anoda menggunakan 5 unit Anode Baking

Crane (ABC), 3 unit di gedung A dan 2 unit di gedung B. ABC juga berfungsi sebagai alat

angkat untuk memindahkan tutup tungku dan proses packing kokas di dalam tungku.

3. Rodding Plant atau Pabrik Penangkaian Anoda

Rodding plant merupakan pabrik penangkaian Anoda, dimana anoda diberi

sebuah tangkai yang kemudian menjadi sebuah produk yang disebut Anoda

Tangkai/AA (Anode Assembly). Untuk mencegah oksidasi di Tungku Peleburan,

Anoda Tangkai/AA kemudian disemprot dengan Aluminium cair sesuai

kebutuhan. Kemudian, Anoda Tangkai/AA ini dikirim ke Pabrik Reduksi untuk

selanjutnya digunakan.

B. Pabrik Reduksi

Pabrik Reduksi beroperasi untuk memproduksi Aluminium cair. Proses produksi

Aluminium yang digunakan saat ini ditemukan secara bersamaan oleh Charles Hall

di USA dan Paul Heroult di Prancis pada tahun 1886. Prosesnya adalah elektrolisa

larutan Alumina (Al2O3) di dalam lelehan Kriolit (Na3AlF6) pada temperatur 980oC,

sehingga menghasilkan Aluminium cair. Pot atau tungku reduksi berbentuk kotak

baja persegi yang dindingnya berlapiskan batu isolasi atau batu tahan api (Brick) dan

Tentang Aluminium

Page 64: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

62PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Inalum

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

pasta yang disebut Castable. Di dasar pot terdapat katoda karbon yang dihubungkan

dengan collector bar, yang berfungsi sebagai penghantar listrik. Di bawah katoda

dilapisi brick. Perusahaan memiliki 510 unit pot reduksi yang terbagi menjadi 3

gedung, di masing-masing gedung terdapat 170 pot. Arus listrik yang digunakan

sebesar 190 KA- 208 KA, dengan tegangan rata-rata di setiap pot 4,3 Volt.

1. Operasi Pot Reduksi

Alur Proses Reduksi dan Fasilitas Pendukungnya

Parameter Unit Design ActualCurrent Intensity kA 175 188-200

Number of Cell Pot 510 510

Production Capacity TPY 225,000 250,000

Current Efficiency % 87 92.30

DC Consumption kWH/T - AI 14,500 13,960

UTILITY MAINTENANCEPLN KUALA TANJUNG

PLN PORSEA

SUBSTATION

POWER PLANT

CASTING PLANTCARBON PLANT

Trestle : 2.5 km LenghtBerth : 1. Inalum A : 25,000 DWT B : 16,000 DWT 2. Transffered to Government C : 3,000 DWT

ALF3 Alumina Al. IngotSMELTING PLANT : 200 ha Coke

150 Km

Asahan River

RGD

Toba Lake : 1.100 km2

Coal Tar Pitch

R e d u c t i o n P l a n t : A l 2O 3 + C A l + C O 2

Diagram Sebuah Pot Reduksi

Tentang Aluminium

Page 65: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

63PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Bahan baku yang digunakan dalam proses peleburan Aluminium ini adalah Alumina

yang diperoleh dari Bauksit (Al2O3.xH2O) melalui proses Bayer. Bahan baku diimpor dari

Australia.

Rumus Kimia Proses Elektrolisa : 2Al2O3 + 3C → 4Al + 3CO2

2. Operasi Normal

Operasi normal adalah keadaan dimana pot sudah berada dalam keadaan stabil

dan dapat dioperasikan untuk proses elektrolisa. Selama pot dalam keadaan

normal, pekerjaan utama yang biasa dilakukan antara lain:

i. Penggantian anoda (anode changing) dan penaikan busbar anoda

Di setiap unit pot terdapat 18 buah anoda yang masa pakainya rata-rata 28

hari. Supaya tegangan tetap stabil dan proses elektrolisa berjalan dengan

baik, penggantian anoda dilakukan secara berkala dan teratur. Setiap hari

biasanya dilakukan penggantian satu anoda untuk tiap pot. Penggantian

anoda ini dilakukan dengan menggunakan Anode Changing Crane (ACC).

Busbar anoda adalah Aluminium penghantar listrik, untuk menjepit tangkai

anoda. Busbar ini dapat naik turun menggerakkan seluruh anoda, karena

anoda terkonsumsi oleh proses elektrolisa maka busbar akan turun. Secara

berkala busbar akan dinaikkan ke posisi semula. Pekerjaan penggantian

anoda dan penaikkan busbar dilakukan dengan bantuan Anode Changing

Crane (ACC).

Tentang Aluminium

Page 66: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

64PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Inalum

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

ii. Pengambilan Aluminium cair

(Metal Tapping)

Setiap hari Aluminium cair

di-tapping atau diambil atau

dihisap dengan cara vakum

dengan menggunakan

vacuum ladle. Pengambilan

Aluminium cair dilakukan

setiap 32 jam sekali.

Banyaknya metal cair

yang diambil dari setiap

pot berkisar antara 1,5

ton. Aluminium cair yang

diambil dari pot dibawa

langsung ke casting shop

dengan menggunakan Metal

Transport Car (MTC).

iii. Pemasukan material

Material yang dimaksud

adalah AlF3, merupakan

adiktif (reacted Alumina)

untuk mengimbangi

penguapan gas fluorida

dan menjaga kondisi bath

agar tetap stabil. Bath cair

perlu dimasukkan atau

dikeluarkan dari dalam pot

bila tidak sesuai dengan

standar tinggi bath, antara

20-24 cm. Pemasukan

dan pengeluarannya

dilakukan secara manual

menggunakan bath car

setiap harinya.

iv. Pemecahan kerak dan

pemasukan Alumina

Pemecahan kerak

tengah dilakukan dengan

teeth blade, sedangkan

pemasukan Alumina ke

dalam bath sebanyak 4 kg

dilakukan melalui hopper

Alumina di bagian tengah pot.

Pekerjaan ini dikontrol secara

kontinyu oleh komputer dan

dilakukan secara berkala.

v. Pengontrolan Voltase dan

penanggulangan Noise

Agar temperatur tetap

terjaga, maka volume pot

sebanding dengan energi

input perlu dikontrol terus

menerus dan gangguan

(noise) voltage dihilangkan

secepatnya. Pekerjaan ini

dilakukan dengan bantuan

komputer.

vi. Penghentian Anode Effect

Anode Effect merupakan

peristiwa naiknya pot

voltage secara tiba-tiba,

karena konsentrasi Alumina

dalam bath terlalu rendah

(≤ 1%). Voltage naik dari

4,3 volt menjadi 30-50 volt,

yang dapat mengakibatkan

kebocoran pot. Anode

Effect dapat dihentikan

dengan cara memasukkan

Alumina ke dalam bath

sambil menarik turunkan

anoda, sehingga gas-gas

dibawah anoda dapat keluar.

Pekerjaan ini dibantu dengan

komputer.

vii. Pengukuran parameter-

parameter

Pada operasi normal,

paremeter-perameter yang

perlu diukur adalah :

• Pengukuran tinggi bath

dan tinggi metal.

Tentang Aluminium

Page 67: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

65PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

• Pengukuran keasaman.

• Pengukuran kemurnian

metal.

• Pengukuran distribusi

tegangan pot, tinggi

lumpur dan jumlah metal.

• Pengukuran temperatur

bath.

3. Cut Out Pot

Cut out pot dilakukan bila terjadi

kondisi sudah memburuk dan

tidak memungkinkan untuk

operasi lagi. Tanda-tanda pot

mulai memburuk diantaranya:

• Kadar Fe dan Si di dalam

metal cair meningkat dan tidak

bisa diturunkan lagi. Hal ini

biasanya terjadi apabila blok

katoda retak atau berlubang,

sehingga baja kolektor yang

terletak di bawah blok katoda

dapat tererosi dan larut

dalam metal cair, hal ini akan

mengakibatkan kandungan

Fe naik. Sedangkan

kenaikan kadar Si terjadi

apabila dinding pot samping

tererosi, sehingga silika yang

terkandung dalam isolasi akan

larut dan menaikkan kadar Si

dalam metal cair.

• Operasi pot yang sulit. Bila

gangguan (noise) voltage

sulit dikendalikan, suhu

dan tegangan sering naik

dan sulit diturunkan. Hal

ini mengakibatkan Anode

Effect yang timbul sulit

dihentikan. Keadaan seperti

ini membuat banyak operasi

manual dilakukan, sehingga

memberatkan operator. Pot

biasanya dimatikan untuk

dilakukan perbaikan, sehingga

akan dapat digunakan

kembali jika kerusakannya

telah diperbaiki.

C. Pabrik Penuangan

Pabrik Penuangan, atau Casting

Shop adalah pabrik yang berfungsi

mencetak Aluminium cair menjadi

Aluminium batangan (Ingot).

Aluminium cair yang dikirim dari

pabrik reduksi ke pabrik pencetakan

dibawa dengan Metal Transport Car

ke pabrik penuangan.

Di pabrik Penuangan, temperatur

Aluminium cair tetap dijaga dan

ditaburi flux untuk memurnikannya.

Dross yang terbentuk di permukaan

Aluminium cair diambil, lalu

didinginkan di tempat pendinginan

dross.

Terdapat 10 unit dapur di pabrik

pencetakan, yang terdiri dari 1 unit

dapur pelebur (Melting Furnace) dan

9 unit dapur penampung (Holding

Furnace) dengan masing-masing

kapasitas 30 ton Aluminium cair.

Sebelum dituang ke dalam Holding

Furnace, Metal Transport Car beserta

laddle dan isinya ditimbang pada 40

ton scale.

Aluminium yang sudah murni diatur

temperaturnya, kemudian dituangkan

ke casting machine melalui suatu

pengalir, dimana Aluminium ini akan

Tentang Aluminium

Page 68: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

66PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Inalum

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

membeku membentuk Aluminium batangan (ingot). Ingot yang keluar dari casting

machine masuk ke conveyor pendingin, lalu dipindahkan ke conveyor penumpuk

dengan mengggunakan servo arm.

Setelah tumpukan ingot ditimbang, selanjutnya dipindahkan ke lapangan pendingin

dengan menggunakan Forklift, sedangkan ingot yang sudah dingin dilakukan proses

bundling, kemudian disimpan ke lapangan penyimpanan ingot. Perusahaan memiliki

7 unit casting machine untuk pencetakan ingot 50 pon (22,7 Kg) dengan kapasitas

12 ton/jam untuk masing-masing unit casting.

Aluminium yang sudah dicetak, akan disusun (bundle) sebanyak 44 batang Aluminium

dengan proporsi 1 bundle ± 1 ton. Selanjutnya Aluminium akan didinginkan secara

alami dan disusun di tempat penyimpanan Aluminium.

GRADE/CLASS CHEMICAL COMPOSITION (%)

COLOURING (Based on

Inalum)Inalum JIS H2102:2009

Elements Analyzed Controlled Element Total Sum Of

Element Analyzed and Controlled

Element

Al

Si Fe Cu Each of Ti and Mn

S1-A - 0.04 Max 0.04 Max 0.01 Max 0.01 Max 0.08 Max 99.92 MIn Sky Blue

S1-B - 0.04 Max 0.06 Max 0.01 Max 0.01 Max 0.10 Max 99.90 Min Sky Blue

S1 Special Class 1 0.05 Max 0.07 Max 0.01 Max 0.01 Max 0.10 Max 99.90 Min Sky Blue

S2 Special Class 2 0.08 Max 0.12 Max 0.01 Max 0.01 Max 0.15 Max 99.85 Min Green

G1 Class 1 0.15 Max 0.20 Max 0.01 Max 0.02 Max 0.30 Max 99.70 Min -

G2 Class 2 0.25 Max 0.40 Max 0.02 Max 0.02 Max 0.50 Max 99.50 Min -

G3 Class 3 0.50 Max 0.80 Max 0.02 Max 0.03 Max 1.00 Max 99.00 Min -

• Pengolahan Aluminium

Aluminium primer dapat dicampur dengan bahan lain untuk menghasilkan

logam alloy dengan jenis dan sifat yang berbeda. Komposisi utama dalam

Aluminium alloy adalah besi, silikon, tembaga dan magnesium. Ada beberapa

cara pengolahan Aluminium primer menjadi produk-produk yang dapat

dimanfaatkan, umumnya adalah:

1. Pencetakan (casting), menjadi bentuk yang beragam hingga tak terbatas.

2. Penipisan (rolling), menjadi bentuk piringan (plate), lembaran (sheets) atau

lapisan wafer yang sangat tipis. Proses rolling mengubah karakteristik logam

menjadi lebih liat.

3. Ekstrusi (extrusion) dalam berbagai bentuk.

Tentang Aluminium

Page 69: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

67PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Produk yang terbuat dari

Aluminium dapat didaur

ulang berkali-kali. Energi yang

dibutuhkan untuk mendaur

ulang Aluminium dan emisi

gas rumah kaca yang timbul

hanya 5% dari produksi

Aluminium primer.

Kegunaan dan Aplikasi Aluminium

Karena sifat dan karakteristiknya seperti:

ringan, kuat, mudah dibentuk, tahan

korosi, mempunyai konduktivitas listrik

tinggi, menahan panas dan dingin dan

lain-lain, Aluminium memiliki kegunaan

dan aplikasi meliputi area konstruksi,

transportasi, alat-alat listrik dan bahan

untuk kemasan.

Aluminium murni bersifat cukup lunak

namun dengan mencampurkannya

dengan sejumlah kecil logam lain, alloy

yang dihasilkan dapat memiliki kekuatan

seperti baja dengan massa yang hanya

setengahnya. Laju korosi Aluminium

1/25 kali baja bertahanan tinggi, massa

Aluminium setara dengan 1/3 dari massa

tembaga sedangkan konduktivitas

listrik Aluminium dua kali lebih tinggi dari

tembaga. Sifat-sifat tersebut sangat

menguntungkan untuk aplikasi Aluminium

dalam bidang konstruksi bangunan

sebagai pengganti kayu, otomotif dan

transmisi listrik.

Semua jenis produk Aluminium dapat

digunakan pada konstruksi dan renovasi

bangunan, seperti rangka, siku, jendela,

kaca atap, pintu, layar, penadah hujan,

kanopi, dan lain-lain. Mesin otomotif yang

ringan memberi manfaat dalam upaya

menghemat bahan bakar dan juga ramah

lingkungan selama masa pakai kendaraan

tersebut. Kabel transmisi yang lebih ringan

membutuhkan struktur pendukung yang

lebih sedikit dan ringan juga.

Produk Aluminium juga digunakan

secara luas untuk proteksi, kemasan,

dan penyajian makanan dan minuman.

Aluminium dapat dibentuk menjadi

lembaran yang sangat tipis dengan sifat

yang ringan, kuat dan kualitas insulasi

yang baik dalam mempertahankan

makanan, kosmetik, produk farmasi dan

melindunginya dari ultraviolet, bau dan

bakteri. Kemasan Aluminium aman, tahan

rusak, higienis, mudah dibuka dan dapat

didaur ulang. Aluminium meneruskan kalor

konduksi dan memantulkan kalor radiasi.

Sekitar separuh dari alat-alat masak yang

ada di pasaran terbuat dari Aluminium.

Alat-alat masak dari Aluminium hanya

membutuhkan seperempat dari energi

yang dibutuhkan untuk memanaskan

baja atau besi tuang. Aluminium hanya

kehilangan panas sekitar 7 % dari yang

diterimanya dan memanfaatkan 93%-nya

untuk memasak.

Prospek Bisnis Aluminium

Aluminium merupakan komoditas yang

penting di masa depan. Sebagai bahan

pengganti terhadap baja, tembaga dan

kayu, kebutuhan akan Aluminium akan

meningkat dari waktu ke waktu, sementara

efisiensi dalam memproduksinya akan

meningkat secara berkesinambungan.

Tentunya peningkatan kebutuhan ini akan

sebanding dengan kebutuhan bahan

baku, terutama Alumina.

Tentang Aluminium

Page 70: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

68PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Inalum

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Neraca Aluminium Primer Dunia

Q3.2012 Q1.2013 Q1.2014Q3.2013Q4.2012 Q2.2013 Q2.2014Q4.20130

2.000

10.000

6.000

14.000

4.000

12.000

8.000

16.00018.000

Kilo Ton

Produksi Konsumsi

Neraca Pasar (sumber: UC Rusal, 2014)

Kapasitas

Long term Smelter Capacity Requirement

35

55

75

45

65

85

252000 2010 2020 20302005 2015 2025

Proyeksi Kebutuhan (sumber: CRU Group, 2006)

Project Capacity Additional Invesment Required Required Capacity

Dari grafik di atas terlihat kebutuhan Aluminium dunia saat ini sekitar 12,5 juta ton per

kuartal atau 50 juta ton per tahun. Kebutuhan Aluminium dunia akan meningkat dan

akan mencapai sekitar 70 juta ton per tahun pada tahun 2025. Diharapkan suplai dapat

mengikuti kebutuhan pasar tersebut.

Tentang Aluminium

Page 71: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

69PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Sementara grafik menjelaskan kebutuhan Aluminium dalam negeri saat ini sekitar 800

ribu ton per tahun, kebutuhan ini masih belum terpenuhi dengan kapasitas produksi

Perusahaan saat ini yang sekitar 260 ribu ton per tahun atau hanya mencukupi 31% dari

kebutuhan tersebut. Terlihat bahwa pertumbuhan Aluminium dalam negeri dalam 5 (lima)

tahun terakhir mencapai 24% per tahun. Dengan demikian, maka peluang untuk industri

Aluminium dalam negeri masih akan sangat terbuka. Hal ini mendorong Inalum untuk

meningkatkan kapasitas dan melakukan diversifikasi produk dan ekspansi usaha dalam

industri Aluminium dalam negeri.

Kap. Produksi Inalum Permintaan Domestik

Grafik Forecast Supply-Demand Aluminium Domestik (2014 - 2025)

500

1.000

2.000

1.500

2.500

02014 2015 2017 2020 20242016 2019 20232018 20222021 2025

200

804 859 923 9971082

11811296

14321591

1780

2002

2265

200 267 255 218316

500 500 500 500

750

1000

Sumber: Roadmap Industri Berbasis Mineral Logam (Kementerian Perindustrian - 2014) diolah.

Tentang Aluminium

Gap

Page 72: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

70PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Inalum

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Ruang Lingkup Usaha

Sesuai dengan Anggaran Dasar

Perusahaan, PT Indonesia Asahan

Aluminium (Persero) selanjutnya disebut

sebagai “Perusahaan” adalah perusahaan

yang melakukan usaha di bidang industri

Aluminium terpadu. Untuk mencapai

maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan

dapat melaksanakan kegiatan usaha

utama sebagai berikut:

1. Membangun dan menyelenggarakan

usaha di bidang produksi dan

pengolahan Alumina, Pabrik Kalsinasi

Kokas termasuk produk turunannya,

Pabrik Peleburan Aluminium termasuk

produk turunannya.

2. Membangun dan mengoperasikan

pembangkit listrik untuk menunjang

kegiatan usaha tersebut di atas.

3. Melaksanakan kegiatan pemasaran,

penjualan dan distribusi hasil produksi

sesuai dengan kegiatan usaha

tersebut di atas dan produk sejenis

lainnya.

4. Membangun dan mengoperasikan

sarana dan prasarana untuk

menunjang kegiatan usaha utama.

Selain kegiatan usaha utama di atas,

Perusahaan dapat melakukan kegiatan

usaha lain dalam rangka optimalisasi

pemanfaatan sumber daya Perusahaan

untuk:

1. Melaksanakan kegiatan usaha di

bidang jasa, meliputi jasa konsultasi,

rancang bangun/desain dan

rekayasa/engineering pada kegiatan

usaha tersebut di atas.

2. Menjual tenaga listrik sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-

undangan.

3. Melaksanakan kegiatan usaha

di bidang perdagangan meliputi

pemasaran dan penjualan produk

sejenis yang dihasilkan oleh pihak lain

baik di dalam maupun luar negeri.

4. Menyewakan atau mengkerjasamakan

sarana dan prasarana yang dimiliki

oleh Perusahaan.

Sebagai unit usaha utama, Perusahaan

memiliki pabrik peleburan Aluminium

sekaligus kantor pusat, Pembangkit Listrik

Tenaga Air (PLTA) sebagai pendukung

aktivitas operasional, dan kantor

perwakilan serta kantor penghubung di

dua kota besar, Jakarta dan Medan.

PT Indonesia Asahan

Aluminium (Persero)

selanjutnya disebut sebagai

“Perusahaan” adalah

perusahaan yang melakukan

usaha di bidang industri Aluminium terpadu.

Page 73: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

71PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Ruang Lingkup Usaha

Page 74: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

72PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Inalum

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Sejarah Singkat

Usaha untuk mendayagunakan Sungai Asahan, sungai yang mengalir dari Danau Toba, dan bermuara ke Selat

Malaka sudah dilakukan berulang-ulang sejak era pendudukan Hindia Belanda. Studi kelayakan paling awal

dilakukan tahun 1919 oleh Pemerintah Hindia Belanda, dan pada tahun 1939 Maat-schappij Tot Exploitatie Va de

Waterkracht in de Asahan Rivier (MEWA) berencana merintis pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Siguragura.

Pada tahun 1962, rencana pemanfaatan air Danau Toba untuk keperluan pembangkit listrik kembali berjalan melalui

penandatanganan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Rusia untuk mengadakan studi kelayakan

pembangunan Proyek Asahan. Namun, hal ini kembali gagal akibat kondisi sosial politik ekonomi tahun 1965 yang

tidak menguntungkan. Hingga tahun 1968, Nippon Koei perusahaan konsultan asal Jepang menyerahkan laporan

kelayakan sementara tentang Proyek Aluminium Asahan yang kemudian disusul dengan laporan mengenai Power

Development Project. Pada tahun 1970 dilakukan penandatanganan perjanjian antara Departemen Pekerjaan

Umum dan Tenaga Listrik dengan Nippon Koei untuk engineering service mengenai perencanaan dan penyelidikan

secara rinci Proyek PLTA No. 2 dari pengembangan pembangunan Asahan. Tahun 1972 laporan ini diserahkan

kepada Pemerintah Indonesia, yang menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan

Aluminium sebagai pengguna utama dari listrik yang dihasilkannya.

Setelah melalui perundingan yang panjang dan tersedianya bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk Proyek

Asahan, pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, Pemerintah Republik Indonesia dan 12 penanam modal asal Jepang

menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan. Kedua belas Penanam

Modal Jepang tersebut adalah: Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light

Metal Company Ltd., C. Itoh & Co., Ltd., Nisso Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni

Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., dan Mitsui &

Co., Ltd. Ke-12 penanam modal ini, bersama Pemerintah Jepang pada tanggal 25 November 1975 membentuk

sebuah perusahaan penanam modal dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. (NAA) yang berkedudukan

di Tokyo.

Pada 6 Januari 1976, NAA bersama Pemerintah Indonesia mendirikan sebuah perusahaan patungan di Jakarta,

dengan nama PT Indonesia Asahan Aluminium (“Inalum”). Ini merupakan bagian dari Perjanjian Induk, dimana

Inalum akan menjadi perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan. Saat Inalum didirikan,

NAA menguasai 90% kepemilikan saham, sementara Pemerintah Indonesia hanya memiliki 10% saham.

Page 75: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

73PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Sejarah Singkat

September 1979, kepemilikan saham

berubah, dimana NAA memiliki 75% dan

Pemerintah Indonesia memiliki 25%.

Kepemilikan saham kemudian kembali

berubah di Juni 1987, menjadi 58,87%

milik NAA dan 41,13% dimiliki Pemerintah

Indonesia, dan mengalami perubahan

kembali pada 10 Februari 1998 menjadi

41,12% untuk NAA dan 58,88% untuk

Pemerintah Indonesia.

Untuk melaksanakan Perjanjian Induk,

Pemerintah Indonesia kemudian

mengeluarkan SK Presiden No. 5

Tahun 1976 sebagai landasan hukum

terbentuknya Otorita Pengembangan

Proyek Asahan yang kemudian berganti

nama menjadi Otorita Asahan. Otorita

ini menjadi wakil pemerintah yang

bertanggung jawab atas lancarnya

pembangunan dan pengembangan

Proyek Asahan. Inalum tercatat sebagai

pelopor dan perusahaan pertama di

Indonesia yang bergerak di bidang industri

peleburan Aluminium dengan investasi

sebesar 411 miliar Yen.

Perjanjian Induk tersebut berakhir 30

tahun sejak produksi komersial atau

pada tanggal 31 Oktober 2013. Pada

tanggal 9 Desember 2013, dilaksanakan

penandatanganan “Agreement in relation

to the expiry of the Master Agreement

in respect of and the transfer of share

in PT Indonesia Asahan Aluminium”

sebagai pengakhiran Perjanjian Induk

dan penyerahan saham Perusahaan yang

dimiliki Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd.

kepada Pemerintah Republik Indonesia

(pemegang saham). Pada tanggal 19

Desember 2013, berdasarkan Akta

Pernyataan Pengalihan Saham No. 86 oleh

Notaris Aryanti Artisari, SH., M.Kn, Nippon

Asahan Aluminium Co., Ltd. mengalihkan

investasinya atas 541.946 lembar saham

Perusahaan kepada Pemerintah Republik

Indonesia (pemegang saham) dan

Pemerintah Republik Indonesia membayar

kepada Nippon Asahan Aluminium

Co.,Ltd. sebesar USD556.700.000 untuk

pengalihan saham tersebut. Dengan

adanya pengalihan tersebut, maka

pemegang tunggal saham Perusahaan

adalah Negara Republik Indonesia

dengan jumlah kepemilikan 100% atas

920.476 lembar saham Perusahaan

yang diterbitkan. Perubahan Anggaran

Dasar yang berisi tentang perubahan

pemegang saham ini sudah mendapatkan

persetujuan dari Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

dalam Surat Keputusan No. AHU-

AH.01.1056092 tanggal 24 Desember

2013. Pada tanggal 21 April 2014, status

Perusahaan resmi berubah menjadi Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) sesuai dengan

Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014

tentang Penetapan PT Indonesia Asahan

Aluminium sebagai Perusahaan Perseroan

(Persero).

Inalum tercatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak di bidang industri peleburan Aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.

Negara Republik Indonesia dengan jumlah kepemilikan

100% atas 920.476 lembar saham

Perusahaan yang diterbitkan.

Page 76: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

74PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Inalum

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Jejak Langkah

Laporan kelayakan

sementara Proyek

Aluminium Asahan dan

laporan mengenai Power

Development Project oleh

Nippon Koei.

Studi kelayakan

optimalisasi Sungai

Asahan oleh Pemerintah

Hindia Belanda.

Studi kelayakan Sungai

Asahan kembali

dilakukan Perusahaaan

asal Belanda, Maat-

schappij Tot Exploitatie

Va de Waterkracht in de

Asahan Rivier (MEWA).

1919-1939 1968

Penandatanganan

Perjanjian Induk antara

Pemerintah Republik

Indonesia dan 12 penanam

modal asal Jepang.

Pemerintah Jepang dan

ke-12 penanam modal

Proyek Asahan mendirikan

perusahaan penanam

modal, Nippon Asahan

Aluminium Co., Ltd.

1975

Rekomendasi hasil

laporan kelayakan

pembangunan

Pembangkit Listrik

Tenaga Air (PLTA)

dan pabrik peleburan

Asahan, hasil kerjasama

Departemen Pekerjaan

Umum dan Tenaga Listrik

dan Nippon Koei.

1970-1972

74PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014

Page 77: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

75PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

6 Januari, Pemerintah

Republik Indonesia

dan Nippon Asahan

Aluminium Co., Ltd.

menandatangani

perjanjian perusahaan

patungan PT Indonesia

Asahan Aluminium.

Pemerintah Indonesia

mendirikan Otorita

Asahan.

1976

Kesepakatan pemutusan

kontrak antara Pemerintah

Republik Indonesia dan

Nippon Asahan Aluminium

Co., Ltd. yang menandai

PT Indonesia Asahan

Aluminium (Persero)

sebagai Badan Usaha

Milik Negara Republik

Indonesia.

2013

21 April, Presiden Republik Indonesia melalui

Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014

telah menetapkan status Perusahaan menjadi

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Indonesia

Asahan Aluminium terhitung sejak tanggal 19

Desember 2013.

21 April, Menteri Negara BUMN selaku

Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan

Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan

Aluminium telah menandatangani dan

mengesahkan Anggaran Dasar Perusahaan

melalui Surat Keputusan No. S-267/MBU/2014

tentang Perubahan Anggaran Dasar

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

30 Mei, Dewan Komisaris menyetujui usulan

mengenai Redefinisi Visi, Misi dan Nilai

Perusahaan yang diajukan oleh Direksi Inalum

pada saat Rapat Gabungan Dewan Komisaris

dan Direksi.

19 Desember, peluncuran logo dan mars

Inalum yang baru sebagai bagian dari

transformasi perubahan status Inalum

menjadi BUMN.

2014

Jejak Langkah

75PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014

Page 78: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

76PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Inalum

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

Redefinisi terhadap Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

telah dilakukan dengan melibatkan unsur staf pimpinan

Perusahaan. Selanjutnya, setelah mendapatkan

persetujuan dari Dewan Komisaris pada tanggal 30

Mei 2014, yang selajutnya disahkan melalui Surat

Keputusan Direksi No: SK-005/DIR/2014 tertanggal

6 Juni 2014 tentang Penetapan Visi, Misi dan Nilai

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).

» Menjalankan operasi peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi Pemangku Kepentingan.

» Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan.

» Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program Corporate Social Responsibility dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang tepat sasaran.

» Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri Aluminium.

Visi “Menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah

Lingkungan”

Misi

Page 79: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

77PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Nilai-Nilai PerusahaanPerusahaan memiliki Nilai-nilai Perusahaan yang

disebut PROSPEKTIF, dengan penjabaran sebagai berikut:

ProfesionalKami bekerja secara profesional dengan

menerapkan praktik bisnis terbaik.

PengembanganKami tumbuh menjadi besar melalui pengembangan berkesinambungan.

KerjasamaKami tangguh melampaui harapan

melalui kerjasama yang sinergi.

Tanggung jawabKami bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi terbaik.

IntegritasKami menjalankan bisnis dengan

integritas.

FaedahKami berusaha menjalankan bisnis yang

menguntungkan untuk kesejahteraan.

Page 80: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

78PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Inalum

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Logo Inalum

Sesuai dengan perkembangan, logo Inalum juga mengalami perubahan yang

diluncurkan pada tanggal 19 Desember 2014 dengan penjelasan sebagai berikut:

Page 81: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

79PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Legal & KepatuhanSatyawarman Tarigan

PengadaanSuryadi Munir

Auditor InternalYohanes Sigit Subandriawan

Komisaris Penunjang Komisaris:

Komite Audit

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMAWinardi

DIREKSI

Direktur KeuanganOggy Achmad Kosasih

Direktur OperasiSahala Hasoloan Sijabat

Direktur Umum & Sumber Daya Manusia

Carry Mumbunan

Direktur Pengembangan & Bisnis

Harmon Yunaz

Wakil Manajemen*Sahala Hasoloan Sijabat

AdministrasiEddy Kristanto

Umum & CSRWijayanto Djoko L

Administrasi SDM & WelfareNugraha M. Toyib

Pengembangan SDMMoh. Rozak H.

Reduksi & PenuanganAji Rustanto

KarbonKusnandar D. Sartono

PemeliharaanDwi Yantho Soetimin

EngineeringIvan Ermisyam

Operasi PLTA & DistribusiMuhammad Aris Tahir

Pemeliharaan PLTABenny Iskandar

Pengawasan InternalRainaldy Harahap

Sekretaris PerusahaanRicky Gunawan

TreasuryRobinsong Girsang

Budgeting & AccountingAfrizal Noorbey

LogistikUntung Baritno

Proyek PengembanganDante Sinaga

Perencanaan StrategisIsmadi YS Jenal

Marketing & SalesSalman Farisi

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi per 31 Desember

*) Jabatan Wakil Manajemen secara ex-officio dirangkap oleh Direktur Operasi

Page 82: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

80PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Inalum

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Daftar Pemegang Saham dan Kepemilikan Saham

Pada tanggal 19 Desember 2013

berdasarkan akta notaris No. 86 oleh

Aryanti Artisari, SH., MKn, disebutkan

bahwa Nippon Asahan Aluminium

Co., Ltd. mengalihkan 541.946 lembar

sahamnya kepada Pemerintah Indonesia

(pemegang saham), dan Pemerintah

Republik Indonesia membayar kepada

Nippon Asahan Aluminium, Co. Ltd.,

sebesar USD556.700.000 untuk

pengalihan saham tersebut. Dengan

demikian, pemegang saham Perusahaan

tunggal adalah Negara Republik Indonesia

dengan jumlah kepemilikan saham

sebesar 920.476 lembar seperti yang

tersebut dalam tabel di atas.

Komposisi Kepemilikan dan modal Saham

100%

Jumlah Saham, Ditempatkan dan Disetor Penuh(lembar saham)

Persentase Kepemilikan(%)

Jumlah(USD)

920.476

100

920.476.000

Pemerintah Republik Indonesia

Pemegang Saham

Jumlah Saham, Ditempatkan dan

Disetor Penuh(lembar saham)

Persentase Kepemilikan

(%)

Jumlah(USD)

Pemerintah Republik Indonesia

920.476 100 920.476.000

Jumlah 920.476 100 920.476.000

Page 83: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

81PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kronologis Pencatatan Saham dan Realisasi Penggunaan Dana Hasil

Penawaran Umum

Perusahaan belum melakukan

perdagangan saham melalui Initial Public

Offering (IPO) atau Penawaran Umum

Perdana. Seluruh kepemilikan lembar

saham Perusahaan di bawah Negara

Republik Indonesia dan dikelola oleh

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian

Badan Usaha Milik Negara. Oleh sebab

itu, kronologis pencatatan saham dan

efek lainnya, serta pelaporan realisasi

penggunaan dana hasil Penawaran Umum

tidak dilaporkan dalam tahun buku 2014.

Page 84: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

82PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Inalum

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Penghargaan dan Sertifikasi

1998 Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS International No. AU98/1054 untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air.

1998 Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS International No. ID03/0239 untuk Pabrik Peleburan.

2002 Sertifikat ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan No. GB02/55087 dari SGS International.

2004 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

1992 Penghargaan Sahwali Awards tentang Environmentally Friendly Businessman dari Indonesian Environmental Management and Information Center (IEMIC).

Page 85: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

83PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

2008 Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

2009 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

2005 Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

2005 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

2005 Sertifikat International Ship & Port Facility Security (ISPS) Code No. 02/0151-DN dari Pemerintah RI.

2007 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

Penghargaan dan Sertifikasi

Page 86: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

84PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tentang Inalum

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

2013 Certificate of Emission Reduction (CER) pertama di dunia dalam jajaran perusahaan peleburan aluminium dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dalam upaya mengurangi emisi gas perfluorocarbon (PFC) atau emisi gas rumah kaca sebesar 71.342 ton CO2 ekuivalen per tahun.

2013 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

2010 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

2011 Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

2011 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

2012 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

Penghargaan dan Sertifikasi

Page 87: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

85PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

2014 Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

2014 Penghargaan GKPM Awards: CSR Best Practice for MDGs dari Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan CFCD atas bentuk wujud nyata kontribusi dan komitmen Perusahaan di bidang pendidikan dasar.

2014Pelapor Devisa Hasil Ekspor (DHE) eksportir ke-3 terbaik untuk tahun buku 2014 dari Bank Indonesia.

2014 Peringkat GOLD untuk Program CSR bidang Pendidikan dan Budaya (Program Beasiswa Sarjana dan SMA berbasis Desa) dan Kesehatan (Pemberdayaan Posyandu), SILVER di bidang penciptaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan (Program Warung Nelayan : Usaha Ekonomi Alternatif), serta peringkat APRESIASI di bidang Investasi Sosial untuk infrastruktur (Program Air Bersih bagi Masyarakat Pesisir) oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD), Kementerian Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI dan BSN (Badan Standarisasi Nasional)

Penghargaan dan Sertifikasi

Page 88: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan
Page 89: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

Analisa dan Pembahasan

Manajemen

Sejalan dengan misi Perusahaan untuk

menjalankan industri Aluminium terpadu yang

menguntungkan.Perusahaan merencanakan

pengembangan usaha melalui peningkatan kapasitas peleburan

aluminium dan melakukan integrasi bisnis

Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan

Page 90: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

88PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kebijakan Strategis 2014

Kebijakan Strategis 2014

Integrasi bisnis ini secara vertikal baik ke

arah upstream (dengan membangun

pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC)

dan pabrik Smelter Grade Alumina

(SGA)) maupun ke arah downstream

(Pengembangan Bisnis Produk Turunan

Aluminium berupa billet, alloy, otopart

dan kabel), yang dilakukan dalam

bentuk penanaman modal sendiri, anak

Perusahaan maupun strategic partnership

yang bertujuan untuk menjamin stabilitas

suplai bahan baku serta mendukung

peningkatan kapasitas produksi

Aluminium.

Terkait dengan peningkatan kapasitas

produksi Aluminium dari saat ini sebesar

260 ribu ton per tahun menjadi 300 ribu

ton per tahun pada 2019, yang kemudian

ditingkatkan menjadi 500 ribu ton per

tahun pada 2020 akan dibutuhkan energi

listrik yang saat ini direncanakan berasal

dari PLTU sebagai sumber energi listrik

bagi tungku reduksi baru dengan teknologi

yang lebih modern. Pembangunan

PLTU dimaksudkan tidak hanya untuk

memenuhi suplai kebutuhan listrik pabrik

peleburan Aluminium yang baru tetapi

juga dapat dimanfaatkan untuk Kawasan

Industri Terpadu Kuala Tanjung dan Sei

Mangkei maupun Sumatera Utara.

Sebagai konsekuensi dari program

pengembangan yang dijalankan

Perusahaan, diperlukan perluasan

lahan, khususnya untuk proyek PLTU,

CPC dan Produk Turunan. Perusahaan

juga merencanakan untuk melakukan

reklamasi wilayah pesisir di sisi Utara

Pabrik Peleburan saat ini.

Page 91: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

89PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

No. Nama Proyek Progress di Tahun 2014

1. Pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC)

1. Izin prinsip pendirian Anak Perusahaan disetujui oleh RUPS pada 2 Mei 2014.2. NDA (Non-Disclosure Agreement) dengan calon mitra bisnis (PT Pertamina) terkait join pre-

Feasibility Study (pre-FS) pembangunan pabrik CPC telah ditandatangani pada 6 November 2014. Sementara, proses join pre-FS dilaksanakan pada 21 Oktober 2014 s/d 15 Desember 2014.

3. Feasibility study oleh konsultan telah dilakukan sejak November 2014 dan ditargetkan selesai pada Maret 2015.

2. Pabrik Bisnis Smelter Grade Alumina (SGA)

1. NDA dengan calon mitra bisnis, PT Antam Tbk (SGA-Mempawah) dan PT Alakasa Industrindo Tbk (Gesit Group), dilakukan sejak 19 September 2014 s/d 19 Desember 2014.

2. Penilaian (evaluasi) terhadap calon mitra bisnis di atas melalui akses data room, hasil Feasibility Study serta site visit telah dilaksanakan sejak 19 November 2014 s/d 19 Desember 2014 bersama dengan Konsultan Perusahaan. Rekomendasi terkait alternatif kemitraan serta tindak lanjut yang harus dilakukan telah disampaikan di dalam Laporan Evaluasi.

3. PLTU dan Pelabuhan 1. Pencarian calon konsultan melalui diskusi, presentasi dan studi banding telah dilakukan selama kurun Maret 2014 hingga Oktober 2014.

2. Penandatanganan MoU dengan PT Bukit Asam Tbk untuk kerjasama PLTU Kuala Tanjung melalui Join Feasibility Study telah dilakukan pada 14 Oktober 2014.

3. Penetapan Konsultan untuk melakukan Feasibility Study pada Desember 2014 masih dalam tahap negosiasi.

4. Ekspansi Pabrik Peleburan Aluminium

1. Pencarian calon konsultan melalui diskusi dan presentasi telah dilakukan sejak Maret 2014 hingga Oktober 2014.

2. Penetapan Konsultan untuk melakukan Feasibility Study pada Desember 2014 masih dalam tahap finalisasi hasil evaluasi.

5. Produk Turunan Aluminium 1. Penandatanganan NDA dengan calon mitra pabrik kabel telah dilaksanakan pada Oktober 2014, sementara rapat pendahuluan untuk mendiskusikan langkah selanjutnya telah dilaksanakan pada 13 November 2014.

2. Diskusi dengan Kementerian BUMN terkait hilirisasi industri Aluminium Perusahaan telah dilaksanakan pada 15 Desember 2014, dimana Kementerian BUMN secara prinsip menerima apa yang disampaikan Perusahaan dan meminta Perusahaan untuk melakukan hilirisasi melalui antara lain: Pembentukan Joint Venture Company (Perusahaan Patungan) dengan investor yang memberikan nilai tambah produk paling tinggi, Pembangunan pabrik semi produk secara mandiri, serta Pemanfaatan aset PT Asahan Aluminium Alloys.

3. Diskusi dengan PT Astra terkait bahan baku berupa produk alloy dari Perusahaan telah dilaksanakan pada Desember 2014.

6. Persiapan Lahan 1. Pembentukan Tim Persiapan Lahan melalui SK Direktur pada 14 Agustus 2014 dan Kick-off Meeting dilaksanakan pada 25 Agustus 2014.

2. Izin reklamasi lahan dari Pemerintah Daerah setempat diterima pada 19 September 2014.3. Proses pengadaan konsultan untuk melakukan FS, AMDAL, Detail Enginering Design (DED)

dan pengawasan proyek sedang dilakukan pada Desember 2014. 7. Pendirian Anak Perusahaan Pada 2014, program ini difokuskan pada Tahap Persiapan untuk mendapatkan rekomendasi

tertulis dari Dewan Komisaris untuk kemudian mendapatkan persetujuan dari Kementerian BUMN. Terdapat 5 (lima) anak perusahaan yang akan dibentuk, yaitu CPC Plant, SGA Plant, PLTU, Pabrik Produk Turunan Aluminium dan Pengelolaan Limbah.

Kebijakan Strategis 2014

Page 92: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

90PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Produksi Aluminium

Proses ProduksiPeleburan Aluminium merupakan aktivitas usaha utama Perusahaan. Tahapan proses

peleburan dan produksi Aluminium dari Perusahaan dapat dilihat pada diagram di bawah

ini.

Diagram Proses Peleburan dan Produksi Aluminium

Proses produksi dimulai dari penerimaan

bahan baku yaitu Alumina, Kokas (CPC)

dan Coal Tar Pitch (CTP) melalui pelabuhan

sendiri, yang dibongkar dan dimasukkan

ke dalam silo masing-masing melalui belt

conveyor. Alumina di dalam silo kemudian

dialirkan ke Dry Scrubber System untuk

direaksikan dengan gas HF dari tungku

reduksi. Reacted Alumina  tersebut

kemudian dibawa ke Hopper Pot dengan

Anode Changing Crane (ACC) dan

dimasukkkan ke dalam tungku reduksi.

Kokas yang ada di dalam silo kemudian

dicampur dengan butt atau puntung anoda

dan dipanaskan terlebih dahulu. Material-

material tersebut dicampur dengan pitch

sebagai perekatnya. Kemudian, material

tersebut dicetak dalam shaking machine

menjadi blok karbon mentah. Blok inilah

yang kemudian dipanggang di Baking

Furnace. Anoda yang sudah dipanggang

kemudian dibawa ke pabrik penangkaian

untuk diberikan tangkai, yang disebut

Anode Assembly. Selanjutnya Anode

Tinjauan Operasi

Menteri BUMN, Rini M Soemarno

dalam kunjungannya ke Inalum sebagai

kunjungan pertama ke BUMN di luar

Pulau Jawa

Page 93: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

91PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Assembly dibawa ke Pabrik Reduksi

dengan kendaraan khusus, Anode

Transport Car (ATC) untuk digunakan

sebagai elektroda dalam proses elektrolisa.

Setelah anoda tersebut dipakai selama

kurang lebih 28 hari di dalam pot, puntung

Anoda tersebut diganti dengan yang baru.

Puntung tersebut kemudian dipecah

di pabrik penangkaian untuk dipakai

lagi. Di dalam tungku reduksi, Alumina

akan dielektrolisa menjadi Aluminium

cair dengan jumlah produksi setiap pot

1,8 sampai 2 ton Aluminium/32 jam.

Aluminium cair tersebut dibawa ke pabrik

Penuangan dengan Metal Transport Car

(MTC) dan dituangkan ke dalam Holding

Furnace. Setelah mendapat proses

lanjutan, Aluminium cair ini dicetak di

Casting Machine menjadi Ingot dengan

beratnya 22,7 kg per batang. Inilah produk

akhir Perusahaan, Aluminium batangan

(ingot) yang di bundling dan siap untuk

dipasarkan.

Bahan baku yang disediakan didapat

melalui pembelian secara impor maupun

lokal. Penyediaan bahan baku dilakukan

setiap tahun yang dihitung berdasarkan

kebutuhan operasi yang telah ditetapkan.

Sumber penyediaan bahan baku utama

Perusahaan adalah sebagai berikut:

Bahan Baku Sumber Penyedia

Bahan Baku Impor

Alumina : AustraliaCalcined Petroleum Cokes (CPC)- High Sulfur : Kuwait, Jepang, India- Low Sulfur : ArgentinaCoal Tar Pitch (CTP) : India, Tiongkok

Bahan Baku Lokal

Aluminium Fluoride (ALF3). : SurabayaCalcined Petroleum Cokes (CPC)- High Sulfur : Surabaya- Low Sulfur : Surabaya

Produktifitas ProduksiProduksi Aluminium dari perusahaan

mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Selama sembilan bulan terakhir, periode

tahun buku April-Desember 2014,

produksi Aluminium ingot mencapai

199.692 ton, meningkat 4,1 % atau 7.871

ton dari pencapaian di periode yang

sama pada tahun fiskal 2013 yang

mencapai 191.821 ton.

Tabel di bawah menunjukkan kinerja

operasi pabrik peleburan Aluminium

antara tahun 2010 hingga 2014 yang

cukup memuaskan dengan pencapaian

sebagai berikut:

Tinjauan Operasi

Page 94: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

92PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

ITEM UNIT 2014* 2013 2012 2011 2010 TOTAL/RATA-RATA

1. JUMLAH TUNGKU REDUKSI (pot)              

  Startup(MC Base) Pot 50 70 76 117 84 397

  Cut-out   Pot 67 70 69 104 105 415

  Operasi Tungku Akhir Bulan Pot 486 503 503 496 483 486

  Tungku. Hari Pot.Hari 138.488 181.443 182.375 177.375 181.928 861.609

                   

2. PRODUKSI ALUMINIUM              

  Produksi Aluminium Ingot Ton 199.692 256.602 254.150 246.086 253.803 1.210.333

                   

3. BASIS DATA              

  Arus   kA 197,9 193,14 190,16 190,55 190,024 192,354

  Current Efficiency (CE) % 91,68 91,81 91,86 91,31 91,55 91,64

  Produksi Aluminium Ton/Pot 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4

  Tegangan Pot V 4,364 4,373 4,359 4,372 4,347 4,363

  DC Power kWH/T-Al 14.193 14.201 14.150 14.279 14.162 14.197

  DC Power Gross kWH/T-Al 14.194 14.205 14.151 14.279 14.174 14.201

  AC Power Nett kWH/T-Al 14.652 14.658 14.591 14.701 14.628 14.646

  AC Power Gross kWH/T-Al 14.653 14.662 14.592 14.701 14.640 14.650

                   

4. KEMURNIAN METAL              

  Al   % 99,78 99,81 99,81 99,8 99,78 99,8

  Fe   % 0,176 0,148 0,141 0,158 0,174 0,16

  Si   % 0,041 0,041 0,046 0,043 0,044 0,043

                   

5. UNIT KONSUMSI              

  Alumina kg/T-Al 1.904 1.900 1.900 1.900 1.900 1.901

  Aluminium Fluoride kg/T-Al 18,2 18,7 19,3 18,8 14,5 17,9

  Soda Ash Ton 12,9 0,6 0,6 1 0,6 15,8

  Petroleum Cokes Ton 9,19 22,95 0,9   55,02 88,1

  LPG   Ton 141,33 149,02 236,18 368,42 99,18 994,1

  Siklus Penggantian Anoda hari 26,9 27,17 27,15 25,82 26,09 26,63

Tinjauan Operasi

Page 95: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

93PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

ITEM UNIT 2014* 2013 2012 2011 2010 TOTAL/RATA-RATA

  Early AC Ratio % 2,23 3,06 1,69 4,55 6,52 3,6

  Anode (Gross) kg/T-Al 611 611 613 616 612 612,6

  Anode (Nett) kg/T-Al 443 444 445 446 444 444,3

                   

6. BATH BEKU              

  Product Cut-Out Ton 201 210 207 429 432 1.479

    Normal Ton 9.507 9.260 10.237 9.070 7.423 45.497

    Total Ton 9.708 9.651 10.444 9.499 7.855 47.157

  Using Start-Up Ton 1.035 1.633 1.725 3.611 2.783 10.787

    Abnormal Ton 5.295 4.015 2.579 4.164 3.982 20.035

    To S-52 Ton 2.435 1.854 2.703 1.000 2.012 10.004

    Total Ton 8.764 7.964 7.550 23.302 21.467 69.047

  Penjualan Ton 2.260 2.000 - 500 1.500 1.252

  Balance Ton 2.698 3.636 2.444 1.970 1.844 2.518

*Periode April – Desember 2014

Rincian volume penyediaan bahan baku utama Perusahaan untuk 5 tahun terakhir

(periode Tahun Fiskal 2010-2013 & Tahun Buku 2014) adalah sebagai berikut:

Unit : Ton

No Bahan BakuTahun

2014* 2013 2012 2011 2010

1 Alumina 430.078 445.420 471.240 441.389 514.930

2 Calcined Petroleum Cokes        

  - High Sulfur 57.110 66.301 55.725 40.840 69.081

  - Low Sulfur 33.655 57.907 36.514 60.879 35.691

3 Coal Tar Pitch 19.422 22.045 23.528 21.400 28.241

4 Aluminium Floride 3.500 4.449 4.300 4.500 4.000

*Periode April – Desember 2014

PemeliharaanTercapainya target produksi, didukung oleh peralatan dan fasillitas yang memadai.

Perusahaan memiliki kebijakan ketat terhadap pemeliharaan terhadap peralatan dan

Tinjauan Operasi

Page 96: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

94PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

fasilitas pendukung guna menunjang proses produksi. Upaya-upaya pemeliharaan

terhadap peralatan dan fasilitas pendukung dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel Kinerja Pemeliharaan

No I t e m2014

2013 2012 2011 2010Apr. Mei Jun. Jul. Agu. Sep. Okt. Nop. Des. Total/

Rata2

1 Availability % 98 96 92 97 97 93 95 95 95 95 95 94 92 91

2 Frekuensi peralatan bermasalah kali 8 10 10 11 8 5 10 11 12 85 189 778 1.047 1.482

Catatan: - Available hours (%) = (24 Jam - Down Time)/24 Jam

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

100

200

400

600

800

300

500

700

900

1000

DanauToba

D.T.H 3.450 KM2

0 KM 14.5 KM 14.5 KM 8.8 KM 23.3 KM 4.9 KM 28.2 KM 1.8 KM 30.0 KMEL 905,00

EL 735,40

Bendungan

Bendungan

2 Jalur

Pipa Tekan

2 Jalur Pipa Tekan

Tangki Peredam

Tangki Peredam

D.T.H 3.674 KM2 D.T.H 3.370 KM2 D.T.H 3.820 KM2

BendunganPengatur

Stasiun Tenaga Siguragura

Stasiun Tenaga Tangga

Untuk memenuhi kebutuhan sumber energi listrik dalam proses produksi, Perusahaan

mengoperasikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan total kapasitas

terpasang mencapai 603 MW. Energi listrik yang diproduksi baik oleh PLTA Siguragura

maupun PLTA Tangga berkapasitas terpakai sebesar 553 MW. Energi listrik ini digunakan

untuk kebutuhan pabrik dan fasilitas pendukungnya.

Tinjauan Operasi

Page 97: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

95PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Selama tahun 2014, Perusahaan juga mendistribusikan listrik kepada jaringan kelistrikan

Sumatera Utara sesuai dengan permohonan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam

membantu mengatasi masalah kelistrikan di Sumatera Utara.

Danau Toba Sebagai Daerah Tangkapan Air Bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air

Tinggi Muka Air (TMA) Danau Toba merupakan kondisi operasional yang terus dipantau

untuk menjaga ketinggiannya sesuai dengan Protokol Tinggi Muka Air Danau Toba, yaitu

pada level 902,4 m sampai dengan 905,0 m di atas permukaan laut

Sepanjang tahun 2014 kondisi TMA Danau Toba sangat baik untuk memenuhi target

produksi Perusahaan. Pada awal April 2014, TMA Danau Toba berada pada 904,354

m dan akhir Desember 2014 berada pada 904,360 m. TMA tertinggi terjadi pada 5 Juni

2014 (904,619 m) dan terendah pada 18 Oktober 2014 (903,766 m). Kondisi yang baik

tersebut didukung oleh besarnya rata-rata jumlah debit air yang masuk ke Danau Toba

adalah 125,4 m3/s, sementara debit air total yang keluar dari Bendungan Pengatur dan

Asahan-1 untuk kebutuhan produksi Perusahaan adalah sebesar 125,16 m3/s.

Tinjauan Operasi

Page 98: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

96PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tren Tinggi Muka Air sebagai Pilar Sumber Energi

901.500

Met

er

902.000

903.000

904.000

905.000

902.500

903.500

904.500

905.500

Tahun

Tinggi Muka Air Danau Toba

2014

(Apr

il-D

esem

ber)

akhi

r bu

lan

2013

2012

2011

2010

2009

2005

2007

2003

2001

2008

2004

2006

2002

2000

Sedangkan pembangkitan dan distribusi energi listrik adalah seperti yang tercantum

dalam tabel di bawah ini :

(Unit MWH)

Bulan Pembangkit

Konsumsi Daya Hilang Dalam

Transmisi

Terima Pabrik

Peleburan

Konsusi Supplai Dari/Ke PLN**)IPP Supplai

ke PLN*) Peleburan Lainnya Perumahan

Apr 2014 398.190 1.341 692 11.637 384.520 324.335 15.309 1.019 43.857

Mei 406.862 1.382 411 11.563 393.506 336.720 15.831 1.038 39.918

Juni 367.483 1.350 515 8.813 356.805 326.050 15.068 1.088 14.599

Juli 389.241 1.379 329 10.113 377.421 336.184 16.253 1.091 23.893

Agustus 401.194 1.372 - 11.572 388.250 333.619 16.235 977 37.419

September 390.827 1.317 - 12.071 377.439 321.831 15.693 936 38.980

Oktober 405.556 1.368 - 12.405 391.783 332.700 16.988 982 41.114

November 397.971 1.335 - 11.319 385.317 324.644 15.958 936 43.780

Desember 414.166 1.376 - 12.075 400.716 329.260 16.169 988 54.300

Total 3.571.490 12.218 1.947 101.568 3.455.757 2.965.342 143.501 9.054 337.860

*)PLN Balige

**)PLN Medan

Tinjauan Operasi

Page 99: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

97PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tabel Pembangkitan Energi dan Produksi

Tahun(April - Maret)

Tinggi Air Danau Toba(m)

ArusLine(kA)

Pot Operasi (PIO)(Pot)

ProduksiIngot

(Ribu Ton)

PenjualanIngot

(Ribu Ton)

2000 904,053 181 453 205.002 196.514

2001 903,662 183 331 192.331 172.696

2002 904,677 181 379 163.225 196.514

2003 905,019 180 499 206.952 210.623

2004 904,867 183 503 246.935 240.140

2005 903,791 187 500 252.329 247.915

2006 903,732 189 470 247.842 246.213

2007 904,581 190 475 241.451 247.811

2008 905,100 189 504 245.526 249.133

2009 904,412 190 504 255.994 254.740

2010 903,924 190 483 253.803 254.007

2011 904,087 191 496 246.086 247.947

2012 904,993 190 503 254.150 250.954

2013 904,355 193,14 503 256.602 260.561

2014 (Apr-Des) 904,360 197,90 486 199.692 199.925

* Sebelum 2014, tahun fiskal dimulai bulan April hingga Maret tahun berikutnya.

Kapasitas PLTA dan Utilisasi Energi

Dari kapasitas terpasang sebesar 603 MW baik oleh PLTA Siguragura maupun PLTA

Tangga, energi listrik yang diproduksi oleh PLTA memiliki kapasitas optimum sebesar

570 MW. Kapasitas terpasang pabrik peleburan Aluminium saat ini membutuhkan daya

sebesar 433 MW.

PLTA Siguragura mampu memberikan kapasitas optimum 286 MW, sementara PLTA

Tangga memberikan 316,8 MW. Kedua PLTA ini dapat beroperasi dengan baik dalam

memenuhi kebutuhan energi listrik Perusahaan.

Pada tahun 2014 Perusahaan berhasil mengoptimalkan kapasitas produksi pabrik

peleburan Aluminium. Prestasi ini diraih melalui optimalisasi semua sumber daya yang

ada, termasuk dengan meningkatkan arus listrik kapasitas rancangan pot reduksi dari

175 kA menjadi 198 kA.

Tinjauan Operasi

Page 100: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

98PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Perusahaan menggunakan strategi menerapkan kontrak jangka panjang yang berlaku

tahunan untuk mengikat para Pembeli potensial demi tercapainya target penjualan. Untuk

pembeli yang jumlah pembeliannya kurang signifikan dan cenderung fluktuatif, kontrak

dilakukan melalui spot contract.

Dari sisi bauran pemasaran, strategi yang dipergunakan sebagai berikut:

Produk : terdapat dua grade, yaitu 99,7% dan 99,9%.

Harga :mengacu pada formula harga yang berlaku secara internasional, London Metal Exchange (LME).

Promosi :

dilakukan dengan berbagai program seperti kunjungan ke Pembeli untuk berdiskusi dan sharing informasi, kunjungan Pembeli ke pabrik peleburan Perusahaan untuk lebih memahami proses produksi, proses pencetakan/penimbangan hingga quality assurance. Di samping itu, dukungan kepada Pembeli diberikan dengan berpartisipasi atas kegiatan yang dilakukan Pembeli.

Pengiriman :

memanfaatkan keunggulan geografis untuk mendapatkan keunggulan waktu pengiriman dan penempatan stok di gudang di Jakarta dan Surabaya. Selain itu sebagai pelayanan kepada Pembeli, pengiriman dilakukan hingga ke gudang Pembeli.

Sesuai SK Direksi No. SK-028/DIR/2014

tentang Penjualan Produk Utama dan

Produk Sampingan PT Indonesia Asahan

Aluminium (Persero), penjualan harus

memprioritaskan kebutuhan perusahaan

pengolahan di dalam negeri. Sedangkan

ekspor dilakukan dalam jumlah tertentu

untuk menjaga brand “INAL” di luar

negeri dengan mempertimbangkan target

penjualan, situasi pasar, perkembangan

industri Aluminium dalam negeri, tingkat

keuntungan dan kelanjutan perusahaan

serta dapat dipertanggung jawabkan.

Sejauh ini, Perusahaan memperkirakan

mampu menyuplai 30% dari kebutuhan

produk Aluminium dalam negeri yang

diperkirakan sebesar 800.000 MT.

Pemenuhan kebutuhan produk Aluminium

dalam negeri dilakukan melalui impor

luar negeri. Hal ini menjadi potensi besar

bagi Perusahaan untuk dapat menggarap

pasar produk Aluminium dalam negeri

yang memiliki proyeksi pertumbuhan

cukup tinggi.

Konsumsi Produk Aluminium Dalam Negeri

Inalum30%

IMPOR70%

Total Estimasi800.000 MT

Aspek Pemasaran

Page 101: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

99PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Evaluasi Kinerja Pemasaran Tahun 2014April - Desember 2014

No Uraian RKAP(MT)

Realisasi(MT)

Kenaikan (Penurunan)

(MT)

Pencapaian(%) Keterangan

1. Total Penjualan Aluminium 196.638 199.923 3.285 101.7- Domestik 176.974 142.923 (34.051) 80,8- Eksport 19.664 57.000 37.336 289,9

2. Stok Akhir Tahun 2014 11.800 11.139 661 105,93. Harga LME Aluminium USD1.783,33 USD1.918,71 USD135,38 107,64. Premium Aluminium Ingot USD205,53 USD397,17 USD191,64 193,25. Pembeli Baru Domestik --- 11 11 100,06. Pembeli Baru Eksport --- 9 9 100,0

7. Penjualan Aluminium Anoda 6.000 0 (6.000) 0Menunggu

longitudinal slot machine

8. Buyer Gathering & Buyer Visit 3 kali 3 kali 0 100,0

Terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen atas produk yang dijual, Material Safety

Data Sheet disediakan untuk setiap kategori produk yang dijual. Pengukuran kepuasan

pelanggan dilakukan setiap periode 6 (enam) bulan dengan metode survey kepada seluruh

pembeli untuk mengukur sejauh mana kepuasan Pembeli terhadap kualitas produk,

kecepatan dan ketepatan pengiriman dan pelayanan yang diberikan. Dalam hal terdapat

ketidakpuasan, Seksi Penjualan akan memberikan tanggapan tertulis atas ketidakpuasan

yang diterima tersebut. Selain itu, saluran komunikasi untuk menyampaikan klaim keluhan

dapat dilakukan melalui sarana telepon, email atau facsimile yang ditujukan kepada Seksi

Penjualan.

Tindaklanjut atas keluhan akan segera dilakukan Seksi Penjualan dan Seksi terkait (Bagian

Logistik/Casting/Quality Assurance) segera setelah dokumentasi lengkap mencakup

jenis keluhan, waktu terjadinya dan dokumen pendukungnya. Di sepanjang tahun 2014,

Perusahaan tidak menerima klaim yang diajukan oleh Pembeli atas produk yang dijual.

Penjualan dan Pendapatan

Pada tahun buku 2014, volume penjualan Aluminium Ingot meningkat 5,02% atau

sebesar 9.562 MT, menjadi sebesar 199.925 MT, dari pencapaian di periode yang sama

pada tahun buku 2013 yang mencapai 190.363 MT. Sedangkan untuk tahun fiskal 2013

(selama 12 bulan) total penjualan mencapai 260.561 MT. Dari volume penjualan pada

periode tahun buku 2014 tersebut, penjualan domestik meningkat 71,45% atau 59.563

MT dari pencapaian di periode yang sama pada tahun 2013 sebesar 83.362 MT menjadi

sebesar 142.925 MT di tahun 2014. Di samping peningkatan penjualan domestik dari

para pembeli yang sudah terdaftar, peningkatan penjualan ini juga disebabkan oleh

penambahan 9 pembeli domestik baru. Adapun penjualan ekspor sebesar 57.000 MT, turun

Aspek Pemasaran

Page 102: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

100PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

46,73% atau 50.001 MT dari pencapaian di periode yang sama pada tahun 2013 sebesar

107.001 MT, sehubungan dengan kebijakan Perusahaan mengutamakan penjualan di

domestik untuk mendukung industri Aluminium dalam negeri. Penjualan ekspor dilakukan

melalui mekanisme tender internasional. Pada umumnya negara tujuan ekspor adalah

Jepang, Korea, Turki, Thailand, Italia dan Tiongkok.

Penjualan Aluminium Ingot

Volume Penjualan (MT) 2014* 2013 2012 2011 2010

Domestik 142.925 130.559 101.451 99.343 102.001Ekspor 57.000 130.002 149.503 148.604 152.006Jumlah 199.925 260.561 250.954 247.947 254.007

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

Dalam melakukan aktivitas penjualan, acuan harga yang digunakan adalah harga Cash

Settlement yang diterbitkan oleh London Metal Exchange (LME) sebagai bursa yang

memperdagangkan produk Aluminium. LME Cash Settlement untuk tahun buku 2014

rata- rata sebesar USD1.918,52 per MT, lebih tinggi USD146,00 dari tahun buku 2013,

yang rata-rata sebesar USD1.772,52 per MT.

Tabel di bawah ini menunjukkan alokasi dari penjualan Aluminium Ingot dan harga di

tahun buku 2014.

BulanJumlah Penjualan (Ribu MT) Referensi (USD/MT)

Domestik Eksport Total Harga Penjualan LME Cash

April 16.387 - 16.387 2.163,93 1.809,65

Mei 18.783 - 18.783 2.106,10 1.749,10

Juni 19.392 11.000 30.392 2.188,62 1.834,40

Juli 13.653 - 13.653 2.319,87 1.945,41

Agustus 15.316 6.000 21.316 2.398,58 2.030,23

September 14.416 11.000 25.416 2.384,43 1.992,48

Oktober 14.637 15.000 29.637 2.334,99 1.938,20

November 15.148 7.000 22.148 2.452,61 2.053,93

Desember 15.193 7.000 22.193 2.321,53 1.913,24

Pertumbuhan penjualan Aluminium Ingot selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada

Aspek Pemasaran

Page 103: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

101PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

tabel di bawah ini:

2014* 2013 2012 2011 2010

Pendapatan dari Penjualan(USD ribu) 459.983 497.792 508.823 579.677 577.650

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

Pada tahun 2014, penjualan Aluminium Ingot memberikan kontribusi sebesar

USD459.983 ribu yang merupakan kontribusi paling utama dari keseluruhan Penjualan

bersih Perusahaan sebesar USD480.459 ribu. Pendapatan dari penjualan produk

peleburan Aluminium tahun 2014 lebih besar 27,52 % atau USD99.255 ribu dari

pencapaian periode yang sama di tahun fiskal 2013. Penjualan produksi Aluminium Ingot

berkontribusi sebesar 95,74% dari total Penjualan bersih Perusahaan.

Penjualan listrik yang saat ini dijalankan Perusahaan merupakan kelanjutan penjualan

listrik secara swap yang sudah berlangsung selama ini dengan PT Perusahaan Listrik

Negara (Persero) (PLN). Kontribusi penjualan energi listrik yang dipasok PLTA Siguragura

dan Tangga kepada PLN dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Kontribusi Penjualan Listrik Terhadap Total Pendapatan NetoPerbandingan Periode 2009 - 2014

Item UnitTahun

2014* 2013 2012 2011 2010

Penjualan Listrik Ribu USD 20.475 23.320 3.005 - -

Total Penjualan Ribu USD 480.459 521.111 511.828 579.677 577.650

Persentase Kontribusi % 4,3 4,5 0,6 - -

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

Per 31 Desember 2014, segmen usaha lainnya dari penjualan listrik memberikan kontribusi

sebesar USD20.475 ribu, atau 4,3% dari total Penjualan Neto Perusahaan yang sebesar

USD480.459 ribu.

Aspek Pemasaran

Page 104: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

102PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Setelah secara resmi berubah status dari Perusahaan Modal Asing (PMA) menjadi Badan

Usaha Milik Negara (BUMN pada tanggal 19 Desember 2013, PT Indonesia Asahan

Aluminium mengajukan perubahan tahun buku periode akuntansi yaitu dari Tahun Fiskal

menjadi Tahun Kalender yang dimulai 1 Januari 2015. Perubahan periode pembukuan

telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak melalui Surat Keputusan No. KEP-00002/

THBK/WPJ.19/KP.0203/2014 tanggal 26 September 2014. Berdasarkan persetujuan

tersebut Perusahaan menyiapkan Laporan Keuangan selama 9 (sembilan) bulan terhitung

mulai 1 April 2014 sampai dengan 31 Desember 2014.

Standar Penyajian Informasi

Informasi yang disampaikan dalam pembahasan ini mengacu kepada Laporan Keuangan

Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31

Maret 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman &

Surja (Ernst & Young) dan memperoleh opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi

keuangan Perusahaan tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas

untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) di Indonesia dan telah memenuhi standar penyajian informasi.

Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan tahun 2013 untuk mencerminkan

interpretasi yang lebih tepat atas Standar Akuntansi Keuangan yang terkait dengan

kewajiban perpajakan sehubungan dengan berakhirnya Penjanjian Induk dan cadangan

remediasi tanah.

Analisa Laba Rugi

Laporan Laba Rugi Komprehensif

(Angka-angka disajikan dalam USD Ribu , kecuali dinyatakan lain) 2014*

2013 (Disajikan kembali)

Kenaikan (Penurunan)

Pencapaian(%)

Penjualan 480.459 521.111 (40.652) 92,20Beban 351.775 457.069 (105.294) 76,96

Laba rugi komprehensif 128.684 64.042 64.642 200,94

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

PenjualanPenjualan tahun 2014 turun 7,8% atau sebesar USD40.652 ribu dibandingkan tahun

2013 mengingat Penjualan tahun 2014 dicatat untuk 9 bulan sedangkan tahun 2013

untuk 12 bulan. Penjualan tahun 2014 tersebut terdiri dari Penjualan Aluminium Ingot

sebesar USD459.983 ribu dan penjualan listrik sebesar USD20.475 ribu sedangkan

Penjualan tahun 2013 terdiri dari penjualan Aluminium Ingot sebesar USD497.792 ribu

dan penjualan listrik USD23.320 ribu.

Tinjauan Keuangan

Page 105: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

103PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Beban-bebanBeban tahun 2014 turun 23,04% atau sebesar USD105.294 ribu dibandingkan tahun

2013 karena periode beban tahun 2014 hanya 9 bulan sedangkan tahun 2013 untuk

12 bulan. Beban tahun 2014 tersebut terdiri dari Beban Pokok Penjualan sebesar

USD306.945 ribu dan beban lainnya sebesar USD44.830 ribu, sedangkan beban tahun

2013 terdiri dari Beban Pokok Penjualan sebesar USD418.247 ribu, dan beban lainnya

sebesar USD38.822 ribu.

Laba KomprehensifLaba tahun 2014 naik 100,94% atau sebesar USD64.642 ribu dibandingkan tahun 2013

disebabkan oleh harga jual Aluminium Ingot di tahun 2014 lebih tinggi (yaitu sebesar USD

2.300,78/MT) dari harga jual Aluminium Ingot tahun 2013 sebesar USD 1.910,46/MT,

disamping beban Perusahaan turun cukup signifikan pada tahun 2014 karena Perusahaan

tidak lagi berkewajiban untuk membayar dana lingkungan sebesar USD13.224 ribu,

penggantian biaya Otorita Asahan (OA) sebesar USD1.797 ribu dan penggantian biaya

Nippon Asahan Aluminium (NAA) sebesar USD1.073 ribu.

Posisi Keuangan

Aset(Angka-angka disajikan

dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain)

2014* 2013 (Disajikan kembali)

Kenaikan (Penurunan)

Pencapaian(%)

Aset Lancar 718.779 663.562 55.217 108,32Aset Tidak Lancar 371.364 384.047 (12.683) 96,70

Jumlah Aset 1.090.143 1.047.609 42.534 104,06

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

Aset lancar naik 8,32% atau sebesar USD55.217 ribu dibandingkan tahun 2013 terutama

disebabkan oleh meningkatnya saldo kas tahun 2014 sebesar USD 492.457, yang

lebih tinggi USD 60.661 dari saldo kas tahun 2013 sebesar USD 431.796. Selain itu

saldo Piutang Usaha turun sebesar USD17.276 ribu, Persediaan bersih naik sebesar

USD23.501 ribu dan Aset Lancar lainnya turun sebesar USD11,669 ribu.

Aset Tidak Lancar turun 3,3% atau USD12.683 ribu dibandingkan dengan tahun 2013.

Penurunan ini disebabkan terutama oleh turunnya Aset Tetap dan Aset Pajak Tangguhan

masing-masing sebesar USD6.468 ribu dan USD5.906 ribu.

Laba tahun 2014

naik 100,94%

atau sebesar

USD64.642 ribu

dibandingkan tahun

2013.

Tinjauan Keuangan

Page 106: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

104PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Liabilitas dan Ekuitas(Angka-angka disajikan

dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain)

2014* 2013 (Disajikan kembali)

Kenaikan (Penurunan)

Pencapaian(%)

Jumlah Liabilitas 106.540 59.380 47.160 179,42Jumlah Ekuitas 983.603 988.229 (4.626) 99,53

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1.090.143 1.047.609 42.534 104,06

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

Jumlah liabilitas naik 79,42% atau USD47.160 ribu disebabkan oleh Utang Usaha naik

sebesar USD15.840 ribu yang berasal dari pembelian Bahan Baku dan material lainnya di

bulan Desember 2014, Utang Pajak naik sebesar USD25.692 ribu karena naiknya Laba

Sebelum Pajak di tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013, dan lainnya USD5,628

ribu.

Jumlah Ekuitas turun 0,47% atau USD4.626 ribu dibandingkan dengan tahun 2013

disebabkan adanya pembayaran dividen kepada Pemegang Saham sebesar USD 133,31

juta terdiri dari dividen interim tahun 2014 sebesar USD90 juta, tambahan dividen tahun

2013 sebesar Rp114,04 miliar dan dividen tahun 2013 sebesar Rp394.542.333 ribu.

Arus Kas

(Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) 2014*

2013(Disajikan kembali)

Kenaikan (Penurunan)

Pencapaian(%)

Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 57.451 261.558 (204.107) 21,96

Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi (13.480) (8.374) (5.106) 160,97

Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan (133.310) (24.053) (109.257) 554,23

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

Kas Bersih dari aktivitas operasi turun 78,04% atau sebesar USD204.107 ribu

dibandingkan tahun 2013 karena penempatan deposito berjangka 6 bulan sebesar

USD150 juta, pembelian persediaan sebesar USD23.704 ribu, pembayaran kekurangan

Annual Fee ke pemerintah Indonesia sebesar USD5.067 ribu, pajak penghasilan sebesar

USD5.885 ribu, pembayaran hutang pajak USD8.341 ribu, pembayaran pajak daerah

sebesar USD2.672 ribu dan pembayaran lainnya sebesar USD8.438 ribu.

Pengeluaran Kas Bersih untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar 60,97%

atau sebesar USD5.106 ribu dibandingkan tahun 2013 karena adanya pengeluaran kas

untuk pembelian Aset Tetap.

Tinjauan Keuangan

Page 107: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

105PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Pengeluaran Kas Bersih untuk aktivitas pendanaan naik 454,23% atau sebesar

USD109.257 ribu dibandingkan tahun 2013 karena adanya pembayaran dividen kepada

Pemegang Saham sebesar USD133,31 juta terdiri dari dividen interim tahun 2014 sebesar

USD90 juta, tambahan dividen tahun 2013 sebesar Rp114.040.000 ribu.

Rasio-rasio Keuangan

Rasio-rasio Keuangan 2014* 2013 Kenaikan (Penurunan) Pencapaian

Rasio Profitabilitas

Rasio laba bersih terhadap jumlah aset, ROA

% 11,80 6,11 5,69 193,13

Rasio laba bersih terhadap ekuitas, ROE % 13,08 6,48 6,60 201,85

Rasio laba kotor % 36,11 19,74 16,37 182,93

Rasio laba bersih % 26,78 12,29 14,49 217,90

Marjin EBITDA % 39,36 21,60 17,76 182,22

Rasio Likuiditas

Rasio lancar % 804,09 1.585,95 (781,86) 50,70

Rasio Solvabilitas

Rasio liabilitas terhadap ekuitas % 10,83 6,01 4,82 180,20

Rasio liabilitas terhadap aset % 9,77 5,67 4,10 172,31

Liabilitas/EBITDA (kali) 0,56 0,53 0,03 105,66

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

ProfitabilitasProfitabilitas Perusahaan menunjukkan peningkatan yang lebih baik pada tahun 2014,

masing-masing ditunjukkan oleh meningkatnya rasio-rasio: ROA, ROE, Rasio Laba Kotor,

Rasio Laba Bersih, maupun Marjin EBITDA.

ROA tahun 2014 naik 93,13% dari tahun 2013 karena laba bersih tahun 2014 naik

sebesar USD64.642 ribu. ROE tahun 2014 naik 101,85% dari tahun 2013 karena laba

bersih tahun 2014 naik sebesar USD64.642 ribu dan jumlah ekuitas tahun 2014 turun

sebesar USD4.625 ribu.

Rasio Laba kotor 2014 naik sebesar 82,93% dari tahun 2013 karena laba kotor tahun

2014 naik dibandingkan tahun 2013. Hal ini disebabkan karena harga rata-rata jual

Aluminium Ingot tahun 2014 naik sebesar USD390,32 per ton dibandingkan tahun 2013.

Tinjauan Keuangan

Page 108: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

106PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Rasio Laba bersih 2014 naik sebesar

117,90% dari tahun 2013 karena harga

jual rata-rata Aluminium Ingot tahun

2014 naik sebesar USD390,32 per ton

dibandingkan tahun 2013, Pendapatan

bunga tahun 2014 naik sebesar

USD5.368 ribu disebabkan peningkatan

suku bunga deposito berjangka dengan

yang pernah mencapai 3,55% pertahun

untuk dolar Amerika Serikat sedangkan

tahun 2013 tingkat suku bunga

berkisar 2,25% - 2,50%. Pada tahun

2014, biaya operasional turun sebesar

USD17.461 ribu karena berakhirnya

kewajiban pembayaran dana lingkungan

sebagaimana diatur dalam Perjanjian

Induk.

Marjin EBITDA 2014 naik sebesar 82,22%

dari tahun 2013, karena naiknya harga

jual rata-rata Aluminium Ingot sebesar

USD390,32 per ton dibandingkan tahun

2013.

Likuiditas Pada akhir tahun 2014 Perusahaan

memiliki likuiditas yang cukup kuat

dengan nilai kas dan setara kas

USD342.457 ribu atau rasio kas sebesar

383,10% yang berarti Perusahaan

mempunyai kas dan setara kas lebih

besar dari jumlah kewajiban lancar. Rasio

lancar tahun 2014 turun 49,30% dari

tahun 2013 karena utang lancar tahun

2014 naik sebesar USD55.218 ribu. Hal

ini menunjukkan bahwa kemampuan

perusahaan membayar seluruh utang

jangka pendeknya adalah sangat baik.

SolvabilitasSolvabilitas Perusahaan pada tahun 2014

sangat solvable karena struktur keuangan

Perusahaan sepenuhnya berasal dari

Ekuitas (Debt Free)

• Rasio Liabilitas terhadap ekuitas

2014 naik sebesar 80,20% dari tahun

2013 karena liabilitas tahun 2014 naik

sebesar USD47.160 ribu sedangkan

ekuitas tahun 2014 turun sebesar

USD4.625 ribu.

• Rasio liabilitas terhadap aset 2014

naik sebesar 72,31% dari tahun

2013 karena liabilitas tahun 2014 naik

sebesar USD47.160 ribu dan aset naik

sebesar USD42.536 ribu.

• Liabilitas/EBITDA 2014 naik sebesar

5,66% karena liabilitas 2014 naik

sebesar USD47.160 ribu dibandingkan

tahun 2013. Naiknya liabilitas 2014

karena utang usaha naik sebesar

USD15.840 ribu, Utang Pajak naik

sebesar USD25.693 ribu akibat dari

kenaikan Laba sebelum pajak tahun

2014 dibandingkan tahun 2013, dan

lainnya sebesar USD5,627 ribu.

Tingkat Kolektabilitas Piutang Usaha

Tingkat Kolektabilitas Piutang UsahaTingkat kolektabilitas Piutang Usaha pada

tahun 2014 meningkat dari 52 hari pada

tahun 2013 menjadi 33 hari pada tahun

2014. Peningkatan kolektibilitas piutang

ini menunjukkan bahwa manajemen

Perusahaan dapat tetap efektif dalam

mengelola tagihan ke pelanggan.

Sebagai upaya mitigasi risiko piutang

Tinjauan Keuangan

Page 109: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

107PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

tidak tertagih, Perusahaan menerapkan

sistem pembayaran dimuka, Surat Kredit

Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), dan

Letter of Credit (L/C) dalam penjualan

produk utama berupa Aluminium Ingot.

Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen Atas Permodalan

Struktur Modal PerusahaanPada akhir tahun 2014 struktur modal perusahaan adalah sebagai berikut:

(Angka-angka disajikan dalam

USD Ribu, kecuali dinyatakan lain)

2014*2013

(Disajikan Kembali)

Kenaikan (Penurunan) Pencapaian (%)

Modal Saham 920.476 920.476 0 0

Saldo Laba dicadangkan 17.662 10.800 6.862 163,54

Saldo Laba belum dicadangkan 45.465 56.952 (11.487) 79,83

Jumlah Modal 983.603 988.229 (4.626) 99,53

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

Modal saham Perusahaan tidak

mengalami perubahan. Sedangkan

saldo laba dicadangkan tahun 2014

naik 63,54% atau USD6.862 ribu

dibandingkan tahun 2013 karena adanya

tambahan pencadangan saldo laba yang

diputuskan RUPS tahun 2013. Saldo

Laba belum dicadangkan tahun 2014

turun 20,17% atau USD11.487 ribu karena

adanya pembayaran Dividen 2013 dan

Dividen interim 2014 dengan total sebesar

USD133.310 ribu dengan laba bersih tahun

berjalan 2014 sebesar USD128.684 ribu.

Kebijakan Manajemen Terkait Struktur Modal

Perusahaan mempertahankan struktur

modal yang ada saat ini, mengingat

rencana pengembangan usaha yang

membutuhkan tambahan modal besar

akan dilaksanakan mulai tahun 2015

sampai dengan 2019 sesuai dengan

Rencana Jangka Panjang Perusahaan

(RJPP).

Realisasi Investasi Barang Modal

Investasi Barang ModalInvestasi barang modal yang bersifat rutin pada tahun 2014 difokuskan pada perawatan

atau peremajaan aset perusahaan yang sudah terjadwal di 2 lokasi kerja Perusahaan yaitu

di Pabrik Peleburan di Kuala Tanjung dan Pabrik Pembangkit Listrik di Paritohan.

Lokasi Jumlah(USD)

Pabrik Peleburan 9.789.334

Pabrik Pembangkit Listrik 3.690.481

Total 13.479.815

Tinjauan Keuangan

Page 110: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

108PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Perbandingan Proyeksi 2014 dan PencapaianPejualan, Beban-beban serta Laba Rugi

(Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan

lain)

RKAP 2014

Realisasi 2014

Kenaikan (Penurunan)

Pencapaian (%)

Penjualan bersih 416.568 480.459 63.891 115,34Beban Pokok Penjualan (315.269) (306.945) (8.324) 97,36Laba Kotor 101.299 173.514 72.215 171,29Beban operasional (16.738) (12.918) (3.820) 77,18Pendapatan (beban) lainnya 4.789 9.033 4.244 188,62Keuntungan/(kerugian) kurs mata uang asing 0 (449) (449) n.a.

Laba sebelum pajak 89.349 169.179 79.830 189,35Pajak (22.337) ( 40.495) 18.158 181,29Laba bersih 67.012 128.684 61.672 192,03Penjualan (kerugian) komprehensif lain 0 0 0 n.a.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas

67.012 128.684 61.672 192,03

EBITDA 108.845 189.128 80.283 173,76

Penjualan mencapai USD480.459 ribu

atau naik 15,34% sebesar USD63.891

ribu dari RKAP sebesar USD 416.568

ribu, yang disebabkan oleh kenaikan

harga jual dan kenaikan kuantitas

penjualan dibandingkan dengan RKAP.

Sedangkan Beban Pokok Penjualan

mencapai USD306.945 ribu atau turun

2,64% sebesar USD8.324 ribu dari

RKAP sebesar USD315.269 ribu, yang

utamanya disebabkan karena Perusahaan

melakukan usaha optimalisasi dan efisiensi

untuk meningkatkan produksi ingot melalui

percepatan instalasi sistem pengumpanan

Alumina, penyesuaian peningkatan arus

dengan optimalisasi Anoda, Katoda,

dan proses kendali. Beban Operasional

tercatat sebesar USD12.918 ribu atau

turun 22,82% sebesar USD3.820 ribu

dari RKAP sebesar USD16.738 ribu yang

utamanya disebabkan oleh turunnya

beban penjualan. Pendapatan (beban)

lainnya sebesar USD9.033 ribu naik

sebesar 88,62% atau sebesar USD4.244

ribu dari RKAP sebesar USD4.789

ribu terutama disebabkan RKAP 2014

mencatat beban remediasi tanah sebesar

USD4 juta sedangkan pada tahun 2014

dilakukan penyajian kembali Laporan

Keuangan atas beban remediasi tersebut

ke tahun Laporan Keuangan 2013 dan

2012 Laba Bersih tahun 2014 mencapai

USD128.684 ribu atau naik 92,03%

sebesar USD61.672 ribu dari RKAP

sebesar USD67.012 ribu.

Tinjauan Keuangan

Page 111: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

109PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Posisi Keuangan(Angka-angka disajikan dalam Ribu Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

RKAP 2014 Realisasi 2014

Kenaikan (Penurunan)

Pencapaian (%)

AsetAset Lancar 628.732 718.779 90.047 114,32Aset Tidak Lancar 426.515 371.364 (55.151) 87,07Jumlah Aset 1.055.247 1.090.143 34.896 103,31

LiabilitasLiabilitas Jangka Pendek 17.499 89.391 71.892 510,83Liabilitas Jangka Panjang 5.151 17.149 11.998 332,93Jumlah Liabilitas 22.650 106.540 83.890 470,38

Ekuitas 1.032.596 983.603 (48.993) 95,26Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1.055.247 1.090.143 34.896 103,31

Realisasi total aset 2014 sebesar

USD1.090.143 ribu atau naik 3,31% dari

RKAP sebesar USD1.055.247 ribu.

Hal yang mempengaruhi kenaikan aset

terutama disebabkan oleh peningkatan

kas operasi dari RKAP USD 439.007

menjadi USD 492.457 dan peningkatan

persediaan dari RKAP USD138.290

menjadi USD156.888.

Realisasi Liabilitas Jangka Pendek sebesar

USD89.391 ribu atau naik 410,83%

terutama disebabkan oleh kenaikan

Utang Usaha dari RKAP USD11.589 ribu

menjadi USD34.976 ribu, Utang Pajak

naik dari RKAP USD4.335 ribu menjadi

USD34.440 ribu. Untuk Ekuitas turun

dari RKAP USD1.032.596 ribu menjadi

USD983.603 ribu yang disebabkan oleh

pembayaran Dividen pada tahun buku

2014 dari RKAP USD34.308 menjadi USD

133.310.

Struktur Modal

(Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) RKAP 2014 Realisasi 2014 Kenaikan

(Penurunan)Pencapaian

(%)

Ekuitas 1.032.596 983.603 (48.993) 95,26

Modal Perusahaan tahun 2014 adalah 100% modal Pemerintah Indonesia.

Tinjauan Keuangan

Page 112: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

110PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kebijakan dan Pembagian Dividen

Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-729/MK.06/2014 tanggal 30 Oktober

2014 kepada Kementerian BUMN dan Surat Menteri BUMN No. S-816/MBU/12/2014

tanggal 23 Desember 2014 perihal Setoran Dividen Perusahaan, Menteri BUMN selaku

RUPS mengusulkan pembayaran Dividen interim oleh Perusahaan ke Kas Negara sebesar

USD90 juta, pembayaran Dividen tambahan sebesar Rp114.040.000 ribu dari saldo laba

dicadangkan tahun fiskal 2013, dan saldo yang belum dicadangkan Perusahaan sebesar

Rp195.665.439 ribu.

Berikut adalah tabel pembagian dan pembayaran Dividen tahun 2010 hingga 2014:

TahunBuku

TanggalPengumuman

TanggalPembayaran

Dividen Kas yang Dibagikan Dividen per Share (USD)

Earning per Share

Dividen PayoutIDR USD

2010 3 Agustus 2012 31 Agustus 2012 - 9.300.529 10,10 99,87 10%2011 3 Agustus 2012 31 Agustus 2012 - 56.910.812 61,83 62,91 98%2012 1 Agustus 2013 30 Agustus 2013 - 24.052.704 26,13 26,67 98%

201318 Juni 2014 14 Juli 2014 394.542.333.500 34.162.467

47,05 69,57 68%23 Desember 2014 29 Desember 2014 114.040.000.000 9.147.349

2014* 23 Desember 2014 29 Desember 2014 90.000.000 97,78 97,78 70%

* merupakan Dividen Interim tahun 2014 yang ditetapkan oleh RUPS

Dampak Perubahan Harga

Perusahaan dipengaruhi oleh volatilitas harga komoditas yang disebabkan oleh beberapa

faktor, seperti kebijakan pemerintah, permintaan pasar dan pasokan dan lingkungan

ekonomi global. Salah satu cara mengatasi volatilitas harga diperlukan kebijakan lindung

nilai. Perusahaan belum menerapkan kebijakan lindung nilai pada tahun 2014. Adapun

dampak perubahan harga terhadap nilai penjualan selama kurun waktu 2 tahun seperti

tertera dalam tabel berikut.

Item 2014* 2013

Jumlah (USD) 459.983.337 497.791.806Kuantitas (MT) 199.925 260.561Harga Jual (USD/MT) 2.300,78 1.910,46* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

Dampak nilai tukar mata uang asing

Risiko mata uang adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari

instrument keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang. Risiko

dari fluktuasi nilai mata uang timbul terutama dari piutang atas penjualan dan liabilitas dari

pembelian dalam mata uang selain USD. Adapun dampak nilai mata uang selain dolar

AS terhadap kinerja keuangan menyebabkan Perusahaan mengalami kerugian akibat

perbedaan nilai tukar sebesar USD449 ribu pada tahun 2014 dan sebesar USD1.984

ribu pada tahun 2013.

Tinjauan Keuangan

Page 113: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

111PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan Usaha, Akuisisi, dan/atau Restrukturisasi Utang/Modal

Perusahaan berencana melakukan

ekspansi bisnis untuk melakukan langkah

strategis integrasi vertikal hulu ke hilir

yang akan menghubungkan mata rantai

industri Aluminium yang terputus, dengan

membentuk perusahaan patungan

maupun membentuk aliansi strategis.

a. Sektor hulu industri Aluminium berupa

pendirian pabrik pemurnian Bauksit

menjadi Alumina, serta Pabrik Kalsinasi

Kokas (Calcined Petroleum Cokes).

b. Sedangkan dari sektor hilir, molten

(Aluminium cair) tidak hanya menjadi

Ingot seperti selama ini, tetapi lebih

luas akan menjadi produk turunan

Aluminium lainnya.

Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Pada tanggal 12 Februari 2015, Pemerintah

Provinsi Sumatera Utara mengirim surat

kepada Perusahaan yang menyatakan

bahwa keberatan Perusahaan terhadap

SKPD di dalam surat Perusahaan

tanggal 24 Desember 2014 masih belum

dapat disetujui. Perusahaan sedang

mengevaluasi langkah-langkah lanjutan

yang akan diambil dan terus melakukan

pembahasan dengan Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara.

Informasi Transaksi dengan Pihak Berelasi

Pada tahun buku 2014, Perusahaan tidak

memiliki transaksi dengan pihak berelasi.

Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi

Perusahaan tidak memiliki transaksi

material yang mengandung benturan

kepentingan dan/atau transaksi dengan

pihak afiliasi di sepanjang tahun buku

2014.

Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi

Perusahaan menyajikan kembali laporan

keuangan tanggal 31 Maret 2014 dan tahun

yang berakhir pada tanggal tersebut untuk

mencerminkan interpretasi yang lebih

tepat atas Standar Akuntansi Keuangan

yang terkait dengan kewajiban perpajakan

sehubungan berakhirnya Perjanjian Induk

antara Pemerintah Republik Indonesia

dengan Nippon Asahan Aluminium dan

cadangan remediasi tanah.

Tinjauan Keuangan

Page 114: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

112PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan

Setelah berakhirnya Perjanjian Induk pada 31 Oktober 2013, maka Perusahaan wajib

memenuhi seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku sebagaimana Perseroan

Terbatas Badan Usaha Milik Negara lainnya. Beberapa peraturan yang wajib dipenuhi

Perusahaan adalah :

1. Pelaporan Mata Uang Perpajakan

2. Depresiasi Pajak

3. Pajak-pajak Daerah

Pelaporan Mata Uang Perpajakan

Manajemen Perusahaan memutuskan melanjutkan penggunaan Dolar AS sebagai mata

uang perpajakan untuk Surat Pemberitahuan Pajak (“SPT”) tahunan untuk sembilan

bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Perusahaan telah mengajukan

permohonan izin untuk menggunakan mata uang Dolar AS untuk pelaporan SPT tahunan

2014 kepada Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar sesuai dengan

Peraturan Menteri Keuangan No. 1/PMK.03/2015 tanggal 6 Januari 2015. Pada tanggal

2 Oktober 2014, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak,

Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar untuk menggunakan mata uang Dolar AS untuk

pelaporan SPT tahunan 2015.

Depresiasi Pajak

Setelah berakhirnya Penjanjian Induk pada tanggal 31 Oktober 2013, Perusahaan harus

mengikuti peraturan dan ketentuan perpajakan yang berlaku umum, termasuk penerapan

metode depresiasi terhadap aset tetap perusahaan sesuai dengan Undang-undang

nomor 7 tahun 1983 sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan undang-

undang nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Selanjutnya, ketentuan lebih

lanjut mengenai penyusutan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/

PMK.03/2009 tentang jenis-jenis harta yang termasuk kelompok harta berwujud bukan

bangunan untuk keperluan penyusutan, yaitu sebagai berikut:

Tinjauan Keuangan

Page 115: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

113PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

KeteranganMasa

Manfaat (Tahun)

Contoh

Bukan BangunanKelompok 1 4 Sepeda motor, sepeda, mebel (meja, kursi, lemari), mesin-

mesin kantor (komputer, mesin tik, dll), alat-alat komunikasi

Kelompok 2 8Mobil, Bus, mesin-mesin pertanian (traktor, mesin bajak), kendaraan konstruksi (truck, dump truck, buldozer), kapal dengan berat < 100 DWT, pesawat telegraf

Kelompok 3 16Pesawat, mesin-mesin pertambangan, kapal dengan berat 100 DWT – 1000 DWT, perahu layar, perangkat radio navigasi, pesawat terbang, helikopter

Kelompok 4 20 Lokomotif, Kapal diatas 100 DWT, dok terapung

BangunanPermanenTidak Permanen

2010

Pajak-pajak Daerah

Sebagai pengganti pembayaran Annual Fee, Perusahaan membayar pajak-pajak daerah

dan retribusi daerah sesuai dengan Peraturan Daerah setempat, antara lain:

1. Peraturan Daerah Sumatera Utara No.1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi

Sumatera Utara

2. Peraturan Gubernur Sumatera Utara No.24 Tahun 2011 tentang Tata Cara Perhitungan

Nilai Perolehan Air, Harga Air Baku dan Harga Dasar Air untuk Penetapan Pajak Air

Permukaan di Provinsi Sumatera Utara

3. Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara No.2 tahun 2012 Tentang Perubahan atas

Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara No.2 tahun 2010 tentang Pajak Daerah

4. Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara No.1 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan

5. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No.1 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah

6. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No.1 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi

dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

Adapun pajak-pajak daerah yang terkait dengan Perusahaan sesuai dengan peraturan

diatas adalah sebagai berikut:

1. Pajak Air Permukaan (PAP)

2. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

3. Pajak Penerangan Jalan (PPJ)

4. Retribusi Izin Gangguan (IG)

Tinjauan Keuangan

Page 116: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

114PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tingkat Kesehatan Perusahaan

Indikator BobotRKAP-P Tahun 2014 Realisasi 2014

Nilai Skor Nilai Skor

ASPEK KEUANGAN

Imbalan kepada pemegang saham (ROE)Imbalan investasi (ROI)Rasio kasRasio LancarPerputaran piutangPerputaran persediaanPerputaran total asetRasio ekuitas terhadap total asetJumlah Aspek Keuangan

2015555551070

6,50%33,10%

2.508,7%3.592,9%26,2 hari95,6 hari129,10%97,90%

8,51555545

6,554

15,3%17,5%551%

804,1%32,990,1

45,5%89,8%

2013,5

5554

2,5762

ASPEK OPERASIONAL

Volume produksi aluminiumVolume penjualan aluminiumKeselamatan KerjaProperJumlah Aspek Operasional

553215

196.638 Ton196.638 Ton

Bendera EmasPeringkat Biru

553

1,614,6

199.692 Ton199.925 Ton

Bendera EmasPeringkat Biru

553215

ASPEK ADMINISTRASI

Laporan Perhitungan TahunanRancangan RKAPLaporan PeriodikKinerja PKBLJumlah Aspek Administrasi

555

15

2 bulan2 bulan

0 hari

555

15

<2 bulan<2 bulan<30 hari

50

3,3

8,3TOTAL 100 83,6 85,3KATEGORI SEHAT (AA) SEHAT (AA)

Page 117: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

115PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi

Perusahaan memahami pentingnya

peran Sumber Daya Manusia (SDM)

dalam menunjang keberhasilan dan

keberlanjutan bisnis jangka panjang. SDM

yang memiliki kompetensi memadai akan

mendorong peningkatan produktivitas dan

berimbas pada kinerja secara keseluruhan.

Perusahaan juga meyakini bahwa kinerja

SDM dipengaruhi oleh kondisi lingkungan

kerja yang akan membentuk kenyamanan

bekerja dan hubungan kerja di antara

insan Inalum.

Dalam upaya mencapai maksud tersebut,

telah disusun program pelatihan hard skill

untuk peningkatan kemampuan teknis

karyawan, dan pelatihan mengasah

kemampuan soft skill terkait kerjasama

tim, pengambilan keputusan, strategic

planning, leadership skills, coaching

and mentoring, serta melakukan upaya

pembenahan dan pemenuhan fasilitas

kerja secara berkesinambungan.

Sebagai bagian dari penerapan Good

Corporate Governance, juga dilakukan

sosialisasi, pelatihan dan penerapan Kode

Etik dan Budaya Perusahaan sebagai

acuan bagi setiap insan Perusahaan untuk

dapat bersinergi, serta menjunjung tinggi

norma-norma yang berlaku di Perusahaan

sesuai dengan tata kelola perusahaan

yang baik.

Dengan adanya program pengembangan

kualitas sumber daya manusia secara

konsisten dan terpadu dan upaya

pemenuhan fasilitas kerja diharapkan

perusahaan dapat meningkatkan kualitas

tenaga kerja dan mampu memenuhi

kebutuhan operasi dan pertumbuhan

perusahaan.

Perusahaan berharap peningkatan

pengetahuan, keterampilan dan sikap

karyawan secara berkala dan berjenjang

akan mampu mendorong pertumbuhan

Perusahaan hingga di masa yang akan

datang.

Komposisi dan Jumlah Karyawan

Jumlah karyawan Perusahaan pada tahun

2014 adalah 1.954 orang, naik 5,96% dari

tahun 2013 yang berjumlah 1.844 orang.

Kenaikan jumlah karyawan ini merupakan

upaya mempertahankan kebutuhan

tenaga operasi yang banyak memasuki

masa pensiun dan penyediaan tenaga

kerja sesuai rencana pengembangan

bisnis ke depan melakukan peningkatan

kapasitas produksi menjadi 1.000.000 ton

Aluminium Ingot per tahun.

Perusahaan juga melaksanakan pemetaan

talent (talent mapping) pada level pimpinan

untuk memetakan talent masing-masing

pimpinan Sub-Seksi dan Seksi. Program

ini bertujuan untuk pengembangan

karyawan. Selain itu, untuk meningkatkan

produktivitas perusahaan dan mencapai

sasaran strategis perusahaan, jumlah

karyawan usia produktif pada tahun 2014

meningkat sebanyak 21% dibandingkan

dengan tahun 2013.

Jumlah karyawan

Perusahaan pada tahun

2014 adalah 1.954

orang, naik 5,96%

dari tahun 2013 yang

berjumlah 1.844 orang.

Page 118: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

116PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Komposisi Karyawan Perusahaan Berdasarkan Usia2014 (orang) 2013 (orang)

<=30 tahun 616 40131-40 tahun 420 40241-50 tahun 376 364>50 tahun 542 677Jumlah 1.954 1.844

<-30th

31,5%

21,5%19,2%

27,7%

31-30th 41-50th >-50th

2014

<-30th

21,7% 21,8%19,7%

36,7%

31-30th 41-50th >-50th

2013

Komposisi Karyawan Perusahaan Berdasarkan Jabatan/Level Organisasi2014 (orang) 2013 (orang)

Manajerial 138 135Supervisor 402 364Pelaksana 1.414 1.345Jumlah 1.954 1.844

Supervisor20%

Pelaksana73%

Manajerial7%

Supervisor21%

Pelaksana72%

Manajerial7%

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Page 119: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

117PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan2014 (orang) 2013 (orang)

S2 17 15S1 140 103Diploma-3 208 181Sampai dengan SLTA sederajat 1.589 1.545Jumlah 1.954 1.844

S2

S1

Diploma-3

Sampai dengan SLTA sederajat

Jumlah

17

140

208

1.589

1.954

1 %

7 %

11 %

81 %

2014orang

S2

S1

Diploma-3

Sampai dengan SLTA sederajat

Jumlah

15

103

181

1.545

1.844

1 %

5 %

10 %

84 %

2013orang

Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian2014 (orang) 2013 (orang)

Karyawan tetap 1.942 1.838Karyawan kontrak 12 6Jumlah 1.954 1.844

2014

0.6 %

99.4 %

Karyawan kontrak

Karyawan tetap

1.942

12

1.954orang

2013

0.3 %

99.7 %

Karyawan kontrak

Karyawan tetap

1.838

6

1.844orang

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Page 120: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

118PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Walaupun Inalum berbasis pada industri, namun Inalum tidak membedakan karyawannya

dalam bidang gender, terutama untuk jenjang pendidikan Diploma-3 dan S1. Walaupun dari

jumlah keseluruhan jumlah karyawati meningkat 7% pada tahun buku 2014 dibandingkan

dengan tahun 2013, namun jumlah karyawati yang direkrut dari level Diploma-3 dan S1

meningkat 82% pada tahun buku 2014, yaitu 3 (tiga) orang pada tahun 2013 menjadi 17

orang pada tahun 2014.

Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin

2014 (orang) 2013 (orang)

Laki-laki 1.893 1.787Perempuan 61 57Jumlah 1.954 1.844

Karyawan1.8442013

Karyawan1.9542014

97.0 %

3.0 %

1.787

57

96.9 %

3.1 %

1.893

61

Pengembangan Kompetensi

Perusahaan memiliki program pengembangan kompetensi yang terencana, sistematis

dan disesuaikan dengan sasaran strategis Perusahaan. Usaha ini dilakukan melalui

program pendidikan dan pelatihan karyawan dan non-karyawan yang mendukung

operasional Perusahaan. Dengan demikian, kesenjangan kompetensi antara yang

dibutuhkan Perusahaan dengan kondisi kompetensi aktual para pemegang jabatan dapat

tertutupi secara efektif dan efisien.

Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis perusahaan, wawasan dan daya saing

karyawan, saat ini ada 23 orang karyawan sedang menjalani program S2 dengan bantuan

biaya dari perusahaan untuk beberapa bidang ilmu sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Page 121: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

119PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Selama tahun buku 2014, Perusahaan

mengalokasikan rata-rata 6 (enam)

mandays pelatihan per tahun untuk

semua level karyawan dengan pelatihan

pengembangan manajemen mencapai

63%.

Untuk meningkatkan kemampuan

perusahaan dalam bidang

ketenagalistrikan, perusahaan juga telah

memberangkatkan seorang karyawan

untuk melanjutkan pendidikannya ke

jenjang S2 di Taiwan bidang Electrical

Engineering. Program ini akan terus

berlanjut dengan jumlah karyawan yang

lebih banyak lagi pada tahun-tahun yang

akan datang.

Total biaya pengembangan SDM untuk

tahun 2014 mengalami peningkatan yang

signifikan, yaitu sebesar 100% yaitu dari

Rp 2,8 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp

5,6 milyar pada tahun 2014.

A. Pendidikan Dan Pelatihan

1. Pendidikan S2 Luar Negeri yang diikuti oleh 1 (satu) orang karyawan.

2. Sertifikasi Keahlian, diantaranya adalah:Ahli Las, Ahli K3 Umum, Ahli Kepelabuhanan, Ahli K3 Listrik, Teknisi Listrik, dan Operator Alat Angkat-Angkut.

3. In-House Training, diantaranya adalah:Risk Management, Project Management, Effective Leadership Skills, Leadership Development Program, Outbound for Manager, HR for Non-HR Manager, Behavior Based Safety, Distribusi Sistem Tenaga, Effective Supervisory Skills, Achievement Motivation Training, Strategic Planning for Executive, dan Management Development Program.

4. Intra Training, diantaranya adalah:Training untuk tenaga pelaksana, Risk Management, K3, SMK3, Total Quality Management, Pemadam Kebakaran, dan 5S Implementation.

5. Off-Company Training, diantaranya adalah:Problem Solving and Decision Making, Coaching and Mentoring, Corporate University, Manpower & Workload Analysis, Investigasi Kecelakaan Kerja, Transformasi Budaya Korporasi Melalui GCG, Teknik dan Metode Penyusunan HPS, Modernisasi Sistem Pengadaan Nasional, Professional Director Program, Interpretasi Kebijakan Penyusunan RKAP dan KPI BUMN dan Anak Perusahaan, Feasibility Study, Asset Management BUMN, dan Prosedur Impor.

6. Overseas Training, yaitu:International Aluminium Conference, dan Petcoke and TMS Conference.

7. On the Job Training yang dilakukan di unit-unit kerja.

B. Magang KerjaDalam rangka memperoleh calon tenaga

kerja yang berkualitas, Perusahaan mulai

tahun 2014 telah menyelenggarakan

program magang kerja kepada 70 (tujuh

puluh) orang dari seluruh Indonesia. Para

calon tenaga kerja ini akan mengikuti

proses seleksi lanjut untuk menjadi

karyawan tetap.

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Page 122: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

120PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

C. Assessment Center dan Talent MappingUntuk memetakan potensi dan kompetensi karyawan, Perusahaan pada tahun 2014 telah

melakukan assessment center kepada 1 (satu) level dan 2 (dua) level di bawah direksi

serta program Talent Mapping kepada 2 (dua) level dan 3 (tiga) level di bawah direksi.

Kesetaraan Kesempatan dan Kesejahteraan Karyawan

Usaha PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) untuk menciptakan lingkungan kerja

yang kondusif dan berkompetisi memberikan hasil nyata. Hal ini ditunjukkan dengan

rendahnya tingkat turnover karyawan, terutama untuk karyawan yang mengundurkan diri.

Angka turnover karyawan pada tahun buku 2014 mengalami peningkatan sebesar 17%

dari tahun 2013.

Jumlah Turnover Karyawan (orang)Alasan Turnover 2014 2013

Pensiun 155 126Mengundurkan Diri 10 9Habis Kontrak 4 7Meninggal Dunia 4 7Pensiun Dini 1 2PHK 1 2Jumlah 175 153

Pensiun Mengundurkan Diri

Habis Kontrak Meninggal Dunia

Pensiun Dini PHK

88,6% 82,0%

5,7% 2,3% 2,3% 0,6% 0,6%6,0% 4,7% 4,7% 1,3% 1,3%

2014 2013

Selama tahun 2014 telah dilakukan rotasi dan promosi untuk 538 Karyawan yang

dianggap layak dan memenuhi persyaratan yang ditentukan Perusahaan.

Perusahaan sadar bahwa Perusahaan tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan

semua pihak yang berkepentingan, termasuk karyawannya. Untuk itu, kesejahteraan

karyawan menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan. Mulai dari berdirinya

Perusahaan hingga periode pelaporan ini, karyawan dan Perusahaan belum pernah

berselisih soal kesejahteraan karyawan.

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Page 123: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

121PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Untuk meningkatkan dan memberikan

kesempatan yang sama bagi setiap

karyawan dalam melakukan kegiatan

ekstrakurikuler perusahaan yang dapat

menambah kenyamanan bekerja,

Perusahaan menolak segala bentuk isu

SARA dan gender.

Hubungan Industrial dan Kebebasan Berorganisasi

Perusahaan menciptakan hubungan

yang baik antara karyawan, perusahaan

dan pemerintah. Hubungan baik yang

saling menguntungkan ini berakibat positif

terhadap suasana kerja di Perusahaan

dan lingkungannya.

Selain itu, Serikat Pekerja sangat

berperan sebagai mitra perusahaan

dalam menciptakan suasana kerja yang

nyaman dan meningkatkan motivasi kerja

anggotanya. Perusahaan memiliki 3 (tiga)

Pimpinan Unit Kerja (PUK) yang tersebar

di Pabrik Peleburan Kuala Tanjung, Kantor

PLTA, dan Kantor Jakarta. Serikat Pekerja

Perusahaan berada dibawah naungan

PUK SP LEM SPSI.

Selama tahun 2014, dilakukan 4 kali

pertemuan formal antara manajemen dan

serikat pekerja terkait dengan kenaikan

gaji, insentif kinerja dan perubahan umur

pensiun Karyawan.

Perusahaan juga mengakomodasi

benchmark oleh para pengurus serikat

untuk melihat beberapa praktek hubungan

industrial di BUMN, industri sejenis dan

juga di sekitar Sumatera Utara untuk

peningkatan wawasan dan referensi.

Teknologi Informasi

Pengembangan Infrastruktur JaringanSebagai respon atas pesatnya

perkembangan teknologi jaringan dan

kebutuhan Perusahaan yang tinggi untuk

mendukung mobilitas pekerjaan, Seksi

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Page 124: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

122PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Teknologi Informasi telah melakukan

upgrade serta menambah kapasitas

jaringan komputer sehingga dapat

terintegrasi satu sama lain disetiap lokasi

kerja. Tujuan dari pengembangan ini

untuk mempermudah akses setiap sistem

aplikasi, informasi dan komunikasi yang

berujung pada peningkatan efektifitas dan

efisiensi perusahaan.

1. Jaringan LAN (Local Area Network)

Dalam rangka pengembangan

infrastruktur IT, Perusahaan telah

melakukan ugrade jaringan LAN

dengan penggantian semua network

switch dengan sistem backbone

network menggunakan manageable

switch dengan speed 1 Gbps.

Untuk koneksi antara IPP dengan

ISP menggunakan kabel Fiber Optik

dengan jarak 120 km sedangkan

untuk koneksi antara ISP dengan

Perumahan Tanjung Gading dan antar

gedung di ISP mengunakan kabel

Fiber. Pengembangan yang dilakukan

ini telah bisa mendukung penggunaan

sistem telepon digital (IP-Telephone)

dimana sebagai media transmisinya

menggunakan jaringan komputer.

Disamping itu untuk mempermudah

akses jaringan telah dipasang wifi

di masing-masing lokasi kerja bagi

kebutuhan manajemen dalam

mengakses internet dan email.

2. Jaringan WAN (Wide Area Network)

Jaringan LAN Perusahaan saling

terhubung menjadi jaringan WAN

menggunakan link jaringan PT

Telkom dan terhubung dengan pihak

lain melalui jaringan Internet. Dalam

rangka mendukung komunikasi dan

akses yang lebih cepat telah dilakukan

pengembangan jaringan WAN dengan

peningkatan bandwidth internet dari

kapasitas 8.7 Mbps menjadi 16.9

Mbps. Peningkatan yang dilakukan

ini nantinya akan mendukung

pengembangan prasarana video

conference yang sebelumnya hanya

lokasi Pabrik Peleburan, PLTA, Kantor

Jakarta yang bisa menggunakannya

maka nantinya Kantor Medan juga

akan bisa terkoneksi.

Pengembangan Website Perusahaan dan Portal KBUMNTransformasi berikutnya Perusahaan

akan melakukan pembaharuan website

dengan design baru yang sinergi

dengan Logo Perusahaan yang baru.

Selain perubahan design juga dilakukan

penambahan item informasi yang lebih

variatif agar kemajuan Perusahaan

bisa disajikan lebih menyeluruh. Media

informasi lain adalah Portal KBUMN, situs

ini merupakan sarana bagi Perusahaan

di bawah naungan Kementrian BUMN

untuk mempublikasikan informasi mereka.

Upaya merealisasikan hal tersebut,

Perusahaan telah menetapkan kebijakan

mengenai penunjukan Admin Portal yang

bertanggungjawab atas isi sajian data yang

ditampilkan. Salah satu publikasi penting

yang telah dilakukan dalam penggunaan

website Perusahaan dan Portal KBUMN

adalah publikasi lelang permintaan

penawaran dari bagian pengadaan.

Pengembangan Layanan ICT (Information and Communication Technologies)Di bidang IT, Perusahaan telah melakukan

sejumlah pengembangan guna

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Page 125: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

123PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

mempercepat dan mempermudah proses

pekerjaan sepanjang tahun 2014 ini yang

tujuannya untuk menganti pekerjaan

manual ke sistem online, di antaranya

adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan Business Trip Online

System.

2. Pengembangan CA report based on

LME request at ASCS System.

3. Simplification of Monthly Operation

Report at WPS System.

4. Pengembangan Invoice Registration

System.

5. Pengembangan Sistem Modul Rumah

Sakit milik Perusahaan.

Pengembangan ERP (Enterprise Resource Planning)Dalam rangka mempercepat proses

pelaporan khususnya laporan keuangan

dan mempermudah dalam mendapatkan

informasi Perusahaan yang nantinya

bisa menjadi data dalam pengambilan

keputusan manajemen, maka sistem

ERP yang berjalan sekarang perlu

dilakukan penggantian dari sistem yang

terpisah-pisah menjadi sistem yang

terintergrasi secara keseluruhan. Studi

untuk penerapan sistem ERP yang

baru telah dilakukan di tahun 2014

dengan mengunjungi Principles ERP dan

perusahaan yang telah menggunakannya

seperti SAP, Oracle, Ms. Dynamic AX,

Epicor dan Agresso. Sebagai tindak lanjut

hasil yang didapatkan dari studi tadi akan

menjadi panduan untuk implementasi ERP

yang rencananya akan dilakukan di tahun

2015.

IT GovernanceSebagai upaya efisiensi dan efektivitas

Perusahaan, implementasi IT Governance

akan mulai berjalan di tahun 2015

ini. Serangkaian kebijakan, proses,

aktivitas dan prosedur ini diharapkan

dapat mendukung pengoperasian TI

Perusahaan agar sejalan dengan strategi

bisnis Management yang integratif dan

komprehensif.

Prospek Dan Strategi 2015

Perusahaan telah menyusun rancangan

Rencana Jangka Panjang (RJP) untuk

periode 2015-2019 merujuk kepada

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik

Negara Nomor Kep-102/M-BUMN/2002

tentang Penyusunan Rencana Jangka

Panjang Badan Usaha Milik Negara,

sekaligus tindak lanjut dari Undang-

Undang No. 19 Tahun 2003 tentang

Badan Usaha Milik Negara.

RJP Perusahaan 2015-2019 merupakan

rumusan orientasi usaha/kegiatan

terencana dalam upaya membangun dan

mengembangkan bisnis inti (core business)

dalam bidang industri Aluminium terpadu.

Melalui bisnis inti tersebut, Perusahaan

diharapkan dapat meningkatkan kinerja

usaha serta mewujudkan visi untuk

menjadi Perusahaan Global Terkemuka

Berbasis Aluminium Terpadu Ramah

Lingkungan pada 2025.

Prospek 2015Perusahaan telah menetapkan

tujuan yang sejalan dengan visi dan

misinya. Tujuan tersebut adalah untuk

meningkatkan kapasitas produksi dan

pendapatan usaha, mengembangkan

bisnis strategis, serta meningkatkan

kinerja pengelolaan lingkungan.

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Page 126: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

124PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Perusahaan berencana melakukan

ekspansi bisnis dengan total nilai sekitar

USD 4,4 miliar termasuk di dalamnya

sekitar USD 532 juta dalam bentuk

Ekuitas Perusahaan, untuk melakukan

langkah strategis integrasi vertikal hulu

ke hilir yang akan menghubungkan mata

rantai industri Aluminium yang terputus,

dengan membentuk anak perusahaan,

membentuk aliansi strategis maupun

dengan menerbitkan obligasi.

a. Sektor hulu industri Aluminium berupa

pendirian pabrik pemurnian Bauksit

menjadi Alumina, serta Pabrik Kalsinasi

Kokas (Calcined Petroleum Cokes).

b. Sedangkan dari sektor hilir, molten

(Aluminium cair) tidak hanya menjadi

Ingot seperti selama ini, tetapi lebih

luas akan menjadi produk turunan

Aluminium lainnya.

Strategi Pengembangan Bisnis 20151. Pengembangan Bisnis Calcined

Petroleum Cokes (CPC)

Pada 2015, proyek ini difokuskan pada

Tahap Pendirian Anak Perusahaan dan

JV Agreement serta Tahap EPC.

2. Pengembangan Bisnis Smelter Grade

Alumina (SGA)

Pada 2015, proyek ini difokuskan pada

Tahap Pendirian Anak Perusahaan dan

JV Agreement serta Tahap Feasibility

Study.

3. Pembangunan PLTU dan Pelabuhan

Pada 2015, proyek ini difokuskan pada

Tahap Feasibility Study dan Tahap

Persiapan EPC.

4. Pembangunan Ekspansi Pabrik

Peleburan Aluminium

Pada 2015, proyek ini difokuskan pada

Tahap Feasibility Study dan Tahap

Persiapan EPC.

5. Pengembangan Bisnis Produk Turunan

Aluminium

Pada 2015, proyek ini difokuskan

pada percepatan proses produksi

melalui pemanfaatan aset PT Asahan

Aluminium Alloys (AAA) serta Tahap

Pendirian Anak Perusahaan dan JV

Agreement untuk pembangunan

pabrik penghasil Otoparts dan Wire

Rod cable.

6. Persiapan Lahan

Pada 2015, proyek ini difokuskan pada

Tahap Feasibility Study dan Tahap

EPC, persiapan relokasi bangunan

yang ada di lokasi rencana proyek, dan

inventarisasi lahan.

7. Pendirian Anak Perusahaan

Pada 2015, program ini difokuskan

pada Tahap Persetujuan dan Tahap JV

Agreement dengan mitra bisnis untuk

proyek pembangunan PLTU, pabrik

CPC, pabrik pemurnian Alumina

(SGA), akuisisi PT. AAA, Produk

Turunan, Kawasan Industri Terpadu Sei

Mangkei, serta Pengelolaan Limbah.

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Page 127: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

125PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Page 128: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan
Page 129: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

Aspek kepatuhan terhadap peraturan

dan perundang-undangan yang berlaku menjadi

fondasi yang penting bagi pelaku usaha untuk menjalankan

aktivitas usaha berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Tata Kelola Perusahaan

Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan

Page 130: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

128PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan

Secara keseluruhan,

PeneraPan

GCG merupakan tindakan nyata dari komitmen pelaku usaha untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan

Tata Kelola Perusahaan yang Baik Sebagai Bentuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan

Kecurangan, baik yang dilakukan pelaku

usaha maupun kecurangan di tingkat

internal, merupakan preseden yang

buruk bagi perilaku dunia usaha pada

umumnya. Preseden ini akan berakibat

negatif terhadap citra dunia usaha, yang

kemudian berimbas langsung terhadap

stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang

dicita-citakan bersama.

Pentingnya penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik, atau Good

Corporate Governance (GCG) menjadi

sebuah tolak ukur komitmen dunia

usaha untuk dapat bersinergi dengan

kepentingan di luar dirinya. Pengupayaan

aktivitas operasional berbasis ramah

lingkungan, pengusahaan aktivitas bisnis

yang berpegang pada prinsip kewajaran,

serta pengelolaan organisasi yang sehat

dan aman akan berdampak positif, baik

terhadap pelaku usaha sendiri maupun

kepada kepentingan di luar dirinya.

Di luar itu, kewajiban penerapan GCG

bukan sekedar menempatkan kepatuhan

terhadap peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku. Secara

keseluruhan, penerapan GCG merupakan

tindakan nyata dari komitmen pelaku

usaha untuk mewujudkan pertumbuhan

yang berkelanjutan. Dengan menerapkan

asas-asas GCG dan kepatuhan,

Page 131: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

129PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

pertumbuhan perusahaan akan berjalan

seimbang dengan pemangku kepentingan

dan pemegang saham, yang kemudian

akan memberikan kontribusi besar bagi

perjalanan Perusahaan di masa-masa

yang akan datang.

Pedoman Dasar Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Sejalan dengan perubahan status

Perusahaan dari PMA menjadi BUMN

terhitung sejak 19 Desember 2013,

Perusahaan berkewajiban untuk

menyesuaikan seluruh peraturan dan

kebijakan internalnya, baik yang belum

maupun yang telah diberlakukan agar

tunduk dan mengacu pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku,

khususnya yang terkait dengan penerapan

GCG.

Berdasarkan Peraturan Menteri Badan

Usaha Milik Negara Nomor Per-01/

MBU/2011 sebagaimana telah diubah

berdasarkan Peraturan Menteri Badan

Usaha Milik Negara Nomor Per-09/

MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola

Perusahaan Yang Baik (Good Corporate

Governance) di lingkungan BUMN bahwa

Perusahaan BUMN wajib menerapkan

GCG secara konsisten dan berkelanjutan.

Guna mencapai keberhasilan dalam

jangka panjang, penerapan GCG perlu

dilandasi dengan integritas dan komitmen

yang tinggi. Dalam penerapannya, setiap

aktifitas dan perilaku bisnis Perusahaan

harus berlandaskan pada prinsip-prinsip

GCG yang selanjutnya disingkat TARIF,

sesuai dengan asas-asas prinsip dasar

GCG yang tertuang dalam Pedoman

Umum Good Corporate Governance

Indonesia. Asas-asas tersebut adalah:

1. Transparansi (Transparency)

Keterbukaan informasi material dan

relevan mengenai kinerja dan kondisi

Perusahaan secara jelas, memadai,

akurat serta mudah diakses oleh

pemangku kepentingan dengan tetap

memperhatikan asas kerahasiaan

informasi sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

2. Akuntabilitas (Accountability)

Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban setiap jajaran

Perusahaan dalam pengelolaan

Perusahaan sehingga pengelolaannya

dapat terlaksana dengan efisien.

3. Pertanggungjawaban (Responsibility)

Kepatuhan dan kesesuaian terhadap

peraturan perundang-undangan yang

berlaku dalam menjalankan setiap

kegiatan bisnisnya.

4. Kemandirian (Independency)

Pengelolaan Perusahaan secara

professional tanpa benturan

kepentingan (conflict of interest)

dan pengaruh/tekanan dari pihak

manapun dalam menjalankan aktifitas

bisnis Perusahaan.

5. Kewajaran (Fairness)

Memperhatikan kepentingan pemangku

kepentingan secara berimbang sesuai

dengan hak dan kewajibannya. Dalam

hal lain, Perusahaan melaksanakan

prinsip kesetaraan dengan

memberikan kesempatan yang sama

dalam rekrutmen karyawan dan

Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan

Pedoman GCG dan

Pedoman Etika Perusahaan yang

ditandatangani oleh Dewan

Komisaris dan Direksi tertanggal

6 OKTOber 2014

Page 132: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

130PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan

pengembangan karir secara profesional

tanpa membedakan suku, agama, ras,

golongan, gender, dan kondisi fisik.

Penyusunan dan Pengesahan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Dalam rangka penerapan GCG,

Perusahaan telah menyusun beberapa

perangkat GCG, diantaranya Pedoman

GCG dan Pedoman Etika Perusahaan

yang ditandatangani oleh Dewan

Komisaris dan Direksi tertanggal 6 Oktober

2014 di Jakarta. Selain kedua pedoman

tersebut, Perusahaan melalui manajemen

melakukan penyusunan Piagam (Charter)

Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi

dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) serta

pengesahan kebijakan-kebijakan dan

prosedur yang mendukung penerapan

GCG di Perusahaan.

Dalam penerapannya, Pedoman GCG

bertujuan untuk,

1. Memaksimalkan nilai Perusahaan

melalui penerapan prinsip-prinsip

GCG antara lain Transparansi

(Transparency), Akuntabilitas

(Accountability), Pertanggungjawaban

(Responsibility), Independensi

(Independency), dan Kewajaran

(Fairness) sehingga Perusahaan

memiliki kemampuan daya saing

yang lebih baik,

2. Mendorong pengelolaan Perusahaan

secara profesional, efisien dan

efektif, serta memberdayakan fungsi

dan meningkatkan kemandirian

Perusahaan, dan

3. Mendorong agar pengambilan

keputusan dan pelaksanaan tindak

lanjutnya dilakukan oleh Organ

Perusahaan dengan didasarkan pada

nilai bisnis yang sehat, itikad baik,

azas-azas saling menguntungkan

berdasarkan kepatutan nilai-nilai

moral dan sosial serta kepatuhan

terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Keterlibatan Unsur Pengawasan dan Penegakan dari Luar

Untuk dapat menerapkan GCG yang

berkualitas, Perusahaan melalui

manajemen telah melakukan kerjasama

dan menandatangani nota kesepahaman

dengan berbagai pihak yang memiliki

kewenangan terhadap fungsi

pengawasan dan penegakan hukum.

Perusahaan telah menandatangani

nota kesepahaman dengan BPKP

Perwakilan Provinsi Sumatera Utara,

Perusahaan menandatangani Kerjasama

Pengembangan, Penerapan dan

Penguatan Tata Kelola dan Kinerja

Perusahaan yang akan ditindaklanjuti

dengan asistensi BPKP terhadap Sistem

Pengendalian Internal Perusahaan,

pedoman pengadaan barang dan jasa,

pedoman manajemen risiko, pedoman

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL) dan pedoman fraud control plan.

Di samping itu, Perusahaan juga telah

menandatangani nota kesepahaman

dengan unit Jaksa Agung Muda Perdata

dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) dan

Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu)

terkait penanganan masalah hukum dalam

bidang perdata dan tata usaha negara.

Perusahaan juga mengadakan workshop

Perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman dengan BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara

Page 133: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

131PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

mengenai Penanganan Masalah Hukum

dalam bidang Perdata dan Tata Usaha

Negara di Kuala Tanjung pada 15

Desember 2014 yang dihadiri oleh Jaksa

Agung Muda Bidang Perdata dan Tata

Usaha Negara, Wakil Kepala Kejaksaan

Tinggi Sumatera Utara, dan Kepala

Kejaksaan Negeri Limapuluh.

Dengan keterlibatan pihak-pihak

berwenang, Perusahaan akan mampu

menjalankan pola organisasi yang

sehat dan jauh dari praktik-praktik

penyimpangan, korupsi serta memiliki

kemampuan dalam menangani

permasalahan-permasalahan hukum yang

dapat timbul di kemudian hari.

Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan

Page 134: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

132PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Struktur tata kelola Perusahaan terdiri dari

tiga unsur, yaitu Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS) sebagai organ tertinggi

pengambilan keputusan, Dewan Komisaris

sebagai pengawas dan pemberi nasihat,

dan Direksi sebagai pengelola Perusahaan.

Setiap Organ Perusahaan menjalankan

fungsi dan tanggung jawab sesuai

kewenangannya dan berlandaskan prinsip

independensi yang dalam pelaksanaannya

semata-mata untuk kepentingan

Perusahaan. Untuk membantu kelancaran

tugas, Dewan Komisaris memiliki Komite

Audit sebagai Organ Pendukung yang

berfungsi membantu Dewan Komisaris

dalam menjalankan tugasnya.

Bagan Kebijakan Manajemen Perusahaan dalam GCG

Rapat Umum Pemegang Saham Sebagai organ tertinggi Perusahaan,

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

memegang kewenangan yang tidak

diberikan kepada Dewan Komisaris dan

Direksi yang dibatasi peraturan perundang-

undangan dan Anggaran Dasar termasuk

meminta pertanggungjawaban kepada

Direksi atas pengelolaan Perusahaan,

mengubah Anggaran Dasar serta

mengangkat dan memberhentikan Direksi.

Bentuk dan Fungsi RUPS PerusahaanBentuk RUPS Perusahaan terdiri dari RUPS

Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS

Tahunan dilakukan untuk mengesahkan

Laporan Tahunan yang diadakan paling

lambat enam bulan setelah tahun buku

berakhir, dan/atau mengesahkan Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

yang diadakan paling lambat 30 (tiga

puluh) hari setelah tahun anggaran RKAP

bersangkutan berjalan. Sementara RUPS

Luar Biasa dilaksanakan sewaktu-waktu

berdasarkan kebutuhan. RUPS Luar Biasa

dapat diselenggarakan atas permintaan

tertulis Pemegang Saham atau Dewan

Komisaris.

RUPS wajib diadakan di tempat kedudukan

Perusahaan atau di tempat Perusahaan

melakukan kegiatan usahanya.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 135: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

133PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Struktur Tata Kelola Perusahaan

RUPS Tahunan 2013Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tahun 2013 mengenai Persetujuan

Laporan Tahunan Tahun Fiskal 2013

dilaksanakan pada 18 Juni 2014 di Kantor

Kementerian BUMN.

RUPS Tahunan 2014RUPS Tahunan pertama, yang

diselenggarakan pada 2 Mei 2014

mengesahkan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP), termasuk

RKAP Program Bina Lingkungan, Indikator

Aspek Operasional Perusahaan Tahun

2014, Indikator-Indikator Kinerja Kunci

(Key Performance Indicator) yang tertuang

dalam Kontrak Manajeman Tahun 2014,

dan beberapa keputusan lainnya.

Dewan Komisaris

Sesuai dengan ketentuan Undang-

Undang No. 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan Undang-Undang

No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha

Milik Negara, Dewan Komisaris melakukan

pengawasan atas kebijakan pengurusan,

jalannya pengurusan pada umumnya,

baik mengenai Perseroan maupun usaha

Perseroan, dan memberi nasihat kepada

Direksi, untuk kepentingan Perseroan

dan sesuai dengan maksud dan tujuan

Perseroan.

Pedoman Kerja Dewan KomisarisDalam melaksanakan fungsinya, Dewan

Komisaris diatur dalam Piagam Tata

Laksana Kerja Dewan Komisaris, atau

Board of Commissioners (BOC) Charter

yang telah disahkan pada 30 Mei 2014.

Piagam ini disusun berdasarkan prinsip-

prinsip hukum korporasi, perundang-

undangan yang berlaku, ketentuan

Anggaran Dasar, ketentuan-ketentuan

dari Rapat Umum Pemegang Saham

dan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance yaitu transparansi,

akuntabilitas, responsibilitas, independensi

dan fairness.

Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris yang

dimiliki Perusahaan berisi dasar-dasar

hukum yang digunakan; keanggotaan,

masa jabatan, ketentuan tentang rangkap

jabatan, pengisian anggota Dewan

Komisaris yang lowong, pemberhentian

oleh RUPS, pengunduran diri anggota,

program pengenalan anggota Dewan

Komisaris yang baru; tugas, wewenang,

kewajiban, kebijakan pembagian tugas

antar anggota, kebijakan pengambilan

keputusan Dewan Komisaris, tata tertib

rapat dan mekanisme pengambilan

keputusan, organ pendukung termasuk

Sekretariat Dewan Komisaris dan Komite

Audit, serta program pelatihan dan

pembelajaran Dewan Komisaris.

Kriteria Dewan KomisarisSesuai dengan Anggaran Dasar

Perusahaan Pasal 14 ayat 4 (empat)

sampai dengan 8 (delapan), anggota

Dewan Komisaris adalah orang

perseorangan yang cakap melakukan

perbuatan hukum, kecuali dalam waktu

5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya

pernah dinyatakan pailit, menjadi anggota

Direksi atau anggota Dewan Komisaris

atau anggota Dewan Pengawas yang

dinyatakan bersalah yang menyebabkan

suatu Perseroan atau Perum dinyatakan

Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan

Komisaris diatur dalam Piagam Tata

Laksana Kerja Dewan Komisaris, atau Board

of Commissioners (BOC) Charter yang

telah disahkan pada 30 Mei 2014.

Page 136: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

134PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

pailit, serta dihukum karena melakukan

tindak pidana yang merugikan keuangan

negara dan/atau yang berkaitan dengan

sektor keuangan.

Tugas, Wewenang dan Tanggung JawabDewan Komisaris bertugas melakukan

pengawasan terhadap kebijakan

pengurusan, jalannya pengurusan pada

umumnya baik mengenai Perusahaan

maupun usaha yang dilakukan oleh

Direksi serta memberikan nasihat

kepada Direksi termasuk pengawasan

terhadap pelaksanaan Rencana Jangka

Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan serta ketentuan

Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham, serta peraturan

perundang-undangan yang berlaku, untuk

kepentingan Perusahaan dan sesuai

dengan maksud dan tujuan Perusahaan.

Dalam melaksanakan tugas, Dewan

Komisaris berwenang untuk:

1. Melihat buku-buku, surat-surat,

serta dokumen-dokumen lainnya,

memeriksa kas untuk keperluan

verifikasi dan lain-lain surat

berharga dan memeriksa kekayaan

Perusahaan,

2. Memasuki pekarangan, gedung,

dan kantor yang dipergunakan oleh

Perusahaan,

3. Meminta penjelasan dari Direksi

dan/atau pejabat lainnya mengenai

segala persoalan yang menyangkut

pengelolaan Perusahaan,

4. Mengetahui segala kebijakan dan

tindakan yang telah dan akan

dijalankan oleh Direksi,

5. Meminta Direksi dan/atau pejabat

lainnya di bawah Direksi dengan

sepengetahuan Direksi untuk

menghadiri rapat Dewan Komisaris,

6. Mengangkat dan memberhentikan

sekretaris Dewan Komisaris, jika

dianggap perlu,

7. Memberhentikan sementara anggota

Direksi sesuai dengan ketentuan

anggaran dasar ini,

8. Membentuk Komite-komite lain selain

Komite Audit, jika dianggap perlu

dengan memperhatikan kemampuan

perusahaan,

9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal

tertentu dan dalam jangka waktu

tertentu atas beban Perusahaan, jika

dianggap perlu,

10. Melakukan tindakan pengurusan

Perusahaan dalam keadaan tertentu

untuk jangka waktu tertentu sesuai

dengan ketentuan Anggaran Dasar ini,

11. Menghadiri rapat Direksi dan

memberikan pandangan-pandangan

terhadap hal-hal yang dibicarakan,

12. Melaksanakan kewenangan

pengawasan lainnya sepanjang tidak

bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan, anggaran

dasar, dan/atau keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham.

Dewan Komisaris berkewajiban :

1. Memberikan nasihat kepada Direksi

dalam melaksanakan pengurusan

Perusahaan,

2. Meneliti dan menelaah serta

menandatangani Rencana Jangka

Panjang Perusahaan dan Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan yang

disiapkan Direksi, sesuai dengan

ketentuan Anggaran Dasar ini,

3. Memberikan pendapat dan saran

kepada Rapat Umum Pemegang

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 137: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

135PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Saham mengenai Rencana Jangka

Panjang Perusahaan dan Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan,

4. Mengikuti perkembangan kegiatan

Perusahaan, memberikan pendapat

dan saran kepada Rapat Umum

Pemegang Saham mengenai setiap

masalah yang dianggap penting bagi

kepengurusan Perusahaan,

5. Melaporkan dengan segera kepada

Rapat Umum Pemegang Saham

apabila terjadi gejala menurunnnya

kinerja Perusahaan,

6. Meneliti dan menelaah laporan berkala

dan laporan tahunan yang disiapkan

Direksi serta menandatangani laporan

tahunan,

7. Memberikan penjelasan, pendapat

dan saran kepada Rapat Umum

Pemegang Saham mengenai Laporan

Tahunan, apabila diminta,

8. Menyusun program kerja tahunan

dan dimasukkan dalam RKAP,

9. Membentuk Komite Audit,

10. Mengusulkan Akuntan Publik kepada

Rapat Umum Pemegang Saham,

11. Membuat risalah rapat Dewan

Komisaris dan menyimpan salinannya,

12. Melaporkan kepada Perusahaan

mengenai kepemilikan sahamnya dan/

atau keluarganya pada Perusahaan

tersebut dan Perusahaan lain,

13. Memberikan laporan tentang tugas

pengawasan yang telah dilakukan

selama tahun buku yang baru lampau

kepada Rapat Umum Pemegang

Saham,

14. Melaksanakan kewajiban lainnya

dalam rangka tugas pengawasan

dan pemberian nasihat, sepanjang

tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan, anggaran

dasar, dan/atau keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham.

Susunan dan Komposisi Keanggotaan Dewan KomisarisPer 31 Desember 2014, susunan dan komposisi Dewan Komisaris Perusahaan sebagai

berikut:Jabatan Nama Dasar Pengangkatan Awal Menjabat

Komisaris Utama Agus Tjahajana W. SK-45/MBU/2014 10 Maret 2014

Komisaris Emmy Yuhassarie RUPS 9 Desember 2013 dan SK-45/MBU/2014 9 Desember 2013

Komisaris Ahmad Fuad Rahmany SK-45/MBU/2014 10 Maret 2014

Komisaris Ferry SP Sinamo SK-80/MBU/2014 17 April 2014

Komisaris Chairuman Harahap SK-206/MBU/10/2014 13 Oktober 2014

Pembagian Tugas Antar Dewan KomisarisPembagian lingkup tugas antar Dewan Komisaris Perusahaan seperti di bawah ini,

agus Tjahajana W. (Komisaris Utama)

Tugas Komisaris Utama Agus Tjahajana W. mengkoordinir tugas-tugas Komisaris. Selain itu, Komisaris Utama Agus Tjahajana W. Bertanggung jawab menangani bidang teknologi, operasi dan pengembangan industri aluminium; serta mengawasi dan memberikan arahan terkait kebijakan sistem teknologi informasi.

emmy Yuhassarie (Komisaris)

Komisaris Emmy Yuhassarie bertugas mengawasi dan memberikan arahan terkait kegiatan audit, sistem pengendalian internal, dan good corporate governance.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 138: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

136PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

ahmad Fuad rahmany (Komisaris)

Komisaris Ahmad Fuad Rahmany memiliki tugas untuk mengawasi dan memberikan arahan terkait kebijakan keuangan dan pemasaran/marketing.

Ferry SP Sinamo (Komisaris)

Komisaris Ferry SP Sinamo bertugas mengawasi dan memberikan arahan terkait aspek manajemen resiko, umum dan SDM, hubungan dengan pemangku kepentingan lokal, serta kebijakan mutu dan pelayanan

Chairuman Harahap (Komisaris)

Komisaris Chairuman Harahap bertugas mengawasi dan memberikan arahan terkait aspek manajemen, legal & compliance dan hubungan dengan pemangku kepentingan nasional

Program Pengenalan Perusahaan

Kepada anggota Dewan Komisaris

yang diangkat untuk pertama kalinya

wajib diberikan program pengenalan

mengenai Perusahaan. Tanggung jawab

untuk mengadakan program pengenalan

tersebut berada pada Sekretaris

Perusahaan. Program pengenalan

meliputi: pelaksanaan prinsip-prinsip

GCG oleh BUMN, gambaran mengenai

BUMN berkaitan dengan tujuan, sifat,

dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan

dan operasi, strategi, rencana usaha

jangka pendek dan jangka panjang, posisi

kompetitif, risiko dan masalah-masalah

strategis lainnya, keterangan berkaitan

dengan kewenangan yang didelegasikan,

audit internal dan eksternal, sistem dan

kebijakan pengendalian internal, termasuk

Komite Audit; keterangan mengenai tugas

dan tanggung jawab serta hal-hal yang

tidak diperbolehkan.

Program pengenalan BUMN dapat berupa

presentasi, pertemuan, kunjungan ke

perusahaan lain dan pengkajian dokumen

atau program lainnya yang dianggap

sesuai dengan BUMN dimana program

tersebut dilaksanakan.

Pada tahun buku 2014, Chairuman

Harahap diangkat menjadi anggota

Dewan Komisaris per tanggal 12 Okotober

2014. Program pengenalan Perusahaan

terhadap anggota Dewan Komisaris yang

baru dilakukan sebagai berikut:

1. Presentasi mengenai profil dan kinerja

Perusahaan, profil dan kinerja Direksi

dan Dewan Komisaris serta Tata

kelola Perusahaan yang Baik yang

dilakukan pada 17 Oktober 2014.

Presentasi dibawakan oleh Sekretaris

Perusahaan dan Sekretaris Dewan

Komisaris.

2. Rapat Gabungan Dewan Komisaris

dan Direksi dengan agenda

Perkenalan Anggota Komisaris baru,

yang diadakan pada 17 Oktober

2014.

3. Kunjungan ke Perusahaan, yang

diadakan pada tanggal 17 dan 18

Desember 2014, yaitu ke Kantor

Pusat dan Smelter Plant Kuala

Tanjung.

Hubungan Kerja dengan Direksi

Pola hubungan kerja Dewan Komisaris

dengan Direksi diatur dalam Anggaran

Dasar dan Board Manual Dewan

Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris

bertugas untuk melakukan pengawasan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 139: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

137PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

dan pemberian saran kepada Direksi atas

jalannya Perusahaan, yang dilakukan

dalam rapat maupun dilakukan tanpa

tatap muka secara langsung, antara lain

melalui surat menyurat, laporan, dan lain-

lain.

Selain itu, Dewan Komisaris bertugas

untuk memberikan persetujuan atau

rekomendasi atas beberapa hal yang diatur

dalam Anggaran Dasar, sebagaimana

Pasal 11 ayat (11) dan nomor (10).

Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris

Pelaksanaan tugas pengawasan dan

pemberian nasehat diwujudkan dalam

bentuk kegiatan rapat Dewan Komisaris

dan berbagai kegiatan lain, mengacu

kepada Tata Kelola Perusahaan yang baik

(Good Corporate Governance).

Pengawasan atas Kinerja dan Perkembangan Berkala PerusahaanDalam rapat, Dewan Komisaris membahas

jalannya Perusahaan yang dikelola oleh

Direksi beserta seluruh jajarannya, baik

secara internal Dewan Komisaris, dengan

mengundang Komite Audit maupun

dengan mengundang Direksi. Dewan

Komisaris mengevaluasi pencapaian

kinerja setiap bulan dengan berpedoman

kepada Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP) Tahun 2014, yaitu dari

aspek :

a. Kinerja Operasi,

b. Kinerja Keuangan,

c. Kinerja Aspek Umum dan SDM,

d. Kinerja Aspek Investasi dan Capex,

e. Aspek compliance dan administrasi

sesuai GCG,

f. Hal-hal lain yang penting dan

diperkirakan akan mempengaruhi

kinerja Perusahaan ke depan.

Secara internal, dalam pelaksanaan

pengawasan kinerja manajemen, Dewan

Komisaris menugaskan Komite Audit

untuk melakukan telah atas laporan

kinerja yang kemudian mengundang

Komite Audit untuk membahas bersama

berdasarkan hasil penelaahan yang

disampaikan oleh Komite Audit. Komite

Audit pada prinsipnya melakukan

evaluasi atas kinerja berkala, melakukan

analisis, serta menyampaikan beberapa

hal yang perlu mendapatkan perhatian

dan penjelasan dari Direksi. Berdasarkan

hasil diskusi, Dewan Komisaris kemudian

menyampaikan tanggapan dan pertanyaan

tertulis kepada Direksi.

Dalam rapat Direksi dan Dewan Komisaris

dilakukan pembahasan atas kinerja

berkala bulanan, berdasarkan laporan

kinerja bulanan serta surat tanggapan dan

pertanyaan tertulis dari Dewan Komisaris.

Direksi memaparkan presentasi kinerja

bulanan, beserta hal-hal yang perlu

mendapatkan perhatian dari Dewan

Komisaris, sebagai contoh komunikasi-

komunikasi yang telah dilakukan oleh

Direksi dengan pemerintahan daerah

guna mensosialisasikan perubahan Inalum

menjadi BUMN, updating perkembangan

status pengalihan hak pengelolaan atas

tanah Inalum, Draft Pedoman Tata Kelola

Perusahaan yang Baik (Code of Corporate

Governance), pedoman Kode Etik

Perusahaan (Code of Conduct), termasuk

hal-hal lain yang penting mendapat

perhatian untuk segera diselesaikan.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 140: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

138PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Dalam rapat Dewan Komisaris

menyampaikan pertanyaan-pertanyaan,

saran dan masukan kepada Direksi. Direksi

menjawab langsung pertanyaan tersebut

dan menyajikan data pendukungnya.

Terhadap hal-hal yang memerlukan

persetujuan Komisaris, setelah dilakukan

pembahasan dalam rapat, ditindaklanjuti

dengan adanya surat persetujuan dari

Dewan Komisaris.

Pengawasan atas Aspek Strategis

Pada tahun 2014, terdapat berbagai

agenda khusus tentang tindakan Direksi

yang dalam pelaksanaannya memerlukan

persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS.

Terhadap hal ini, Dewan Komisaris telah

melakukan pembahasan, baik secara

internal, mengundang komite audit,

maupun membahas bersama dengan

Direksi. Beberapa topik tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Rencana pengembangan Inalum ke

depan

Terkait dengan hal tersebut,

Dewan Komisaris telah melakukan

pembahasan dengan Direksi

mengenai rencana pengembangan

Perusahaan ke depan, antara

lain pembangunan Pabrik CPC,

Pembangkit Listrik Tenaga Uap

(PLTU), pembangunan Pabrik SGA,

ekspansi peningkatan kapasitas

Smelter existing, dan ekspansi ke

hilir. Pembahasan dilakukan untuk

mematangkan langkah Inalum dalam

rangka meraih target jangka panjang,

dengan sumber daya yang dimiliki

saat ini, meliputi antara lain pemilihan

teknologi, penyediaan teknologi,

ketersediaan cash, keterbatasan

SDM, pengembangan teknologi

smelter saat ini dalam rangka

meningkatkan kapasitas produksi

dari fasilitas yang telah ada, kapasitas

penyerapan produk oleh pasar, dan

lain-lain.

b. Pelaksanaan rekruitmen karyawan

baru dan pendayagunaan karyawan

yang telah pensiun untuk tetap

membantu Perusahaan.

Dewan Komisaris menyampaikan

pentingnya transfer keahlian dari

karyawan lama kepada karyawan

yang baru direkrut, mengingat

kompetensi karyawan Perusahaan

yang cukup langka di Indonesia.

Perlu dibentuk talent managemet

untuk mempersiapkan regenerasi

Manajemen di masa yang akan

datang.

c. Perkembangan penanganan

Limbah B3 terdahulu dan sistem

pengelolaan limbah ke depan.

Pengelolaan limbah B3 harus

dikoordinasikan dengan Kementerian

Lingkungan Hidup untuk mencari

metode yang paling tepat dan tidak

melanggar ketentuan yang berlaku.

d. Kebijakan Pemerintah terkait

penanganan krisis listrik Sumatera

utara dan peran Perusahaan dalam

memberikan bantuan pasokan listrik

dari PLTA.

Sesuai Good Corporate Governance

(GCG), Dewan Komisaris bertugas

untuk melakukan pengawasan

terhadap perubahan lingkungan

perusahaan yang berdampak

signifikan terhadap kinerja

perusahaan.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 141: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

139PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Pengalihan penggunaan listrik

dari PLTA Perusahaan kepada PT

PLN (Persero) akan berdampak

pada tingkat operasi dari Smelter,

mengingat penggunaan listrik dari

PLTA yang sudah optimal.

Pada prinsipnya, Dewan Komisaris

mendukung kebijakan tersebut

sepanjang tidak merugikan

kepentingan Perusahaan untuk

tumbuh dan berekspansi ke depan.

Dewan Komisaris telah mendiskusikan

langkah Perusahaan yang terbaik,

bersama dengan Direksi. Dewan

Komisaris mendampingi Direksi pada

saat menerima kunjungan Menteri

BUMN di Kuala Tanjung, Sumatera

Utara, terkait dengan kebijakan

Pemerintah mengenai pasokan listrik

PLTA Perusahaan kepada PT PLN

(Persero). Kompensasi yang diterima

oleh Perusahaan harus memadai

untuk investasi pengembangan,

misalnya untuk upaya ekspansi ke

bisnis hilir (alloy, dll).

e. Pembagian Laba bersih Perusahaan

untuk tahun fiskal 2013 sebesar

USD68.616.058.

Berdasarkan pembahasan bersama

dengan Direksi, Dewan Komisaris

telah menyampaikan rekomendasi

dan usulan kepada Menteri BUMN

selaku RUPS melalui melalui surat

No. KOM-12/S/2014 tanggal 11 Juni

2014.

f. Penetapan Kantor Akuntan Publik

(KAP) KAP Auditor Laporan

Keuangan Perusahaan Tahun Buku

2014.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 142: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

140PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Dalam RUPS Tahunan Tahun Fiskal

2013, Dewan Komisaris mengusulkan

agar KAP ditetapkan secara terpisah,

antara lain mengingat pelaksanaan

pengadaan jasa audit KAP masih

membutuhkan tambahan waktu.

Selanjutnya, Dewan Komisaris

meminta kepada Direksi (melalui surat

Nomor KOM-21/S/2014 tanggal 18

juli 2014) agar melakukan pengadaan

jasa KAP sesuai ketentuan yang

berlaku, serta menyampaikan Term

Of Reference (TOR) yang digunakan

dalam pengadaan Jasa KAP tersebut.

Setelah Direksi menyampaikan

hasil pengadaan jasa KAP, Dewan

Komisaris melalui surat nomor KOM-

44/S/2014 tanggal 27 Oktober 2014

menyampaikan Usulan KAP terpilih

kepada Menteri BUMN, yaitu KAP

Purwantono, Suherman & Surja, yang

berafiliasi dengan Ernst & Young,

untuk dapat ditetapkan oleh RUPS.

g. Penetapan Logo baru Perusahaan

Dalam penyusunan desain-desain

dari logo baru, Dewan Komisaris

telah diwawancarai oleh Tim

Penyusun Logo Inalum mengenai

aspirasi nilai-nilai yang akan

digambarkan dari logo baru. Dalam

rapat Direksi dan Dewan Komisaris,

telah dibahas mengenal alternatif

logo yang tersedia. Selanjutnya,

Direksi meminta rekomendasi tertulis

dari Dewan Komisaris mengenai

logo baru tersebut, dan Dewan

Komisaris melalui surat Nomor KOM-

39/S/2014 tanggal 23 Oktober 2014

telah memberikan rekomendasi

terhadap 2 (dua) alternatif logo baru

Inalum. Selanjutnya usulan logo

telah mendapatkan persetujuan

dari Menteri BUMN selaku RUPS

Perusahaan.

h. Pembagian Dividen Interim atas

Laba bersih Perusahaan Tahun

Buku 2014.

Merujuk pada surat Menteri BUMN

dalam surat Nomor : S-816/

MBU/12/2014 tanggal 23 Desember

2014 dan surat Direksi Nomor

139/L-Dirut/XII/2014 tanggal 24

Desember 2014, maka pada tanggal

26 Desember 2014, dalam rangka

mendukung ketahanan anggaran

negara, Menteri BUMN telah

mengusulkan kepada Perusahaan

agar melakukan penyetoran Dividen

Interim tahun 2014 sebesar USD 90

Juta.

Dewan Komisaris memberikan respon

cepat dengan menyelenggarakan

rapat internal untuk membahas

dan mengambil keputusan. Dewan

Komisaris menyadari pentingnya

peran Inalum dalam mendukung

ketahanan APBN. Merujuk pada

ketentuan Anggaran Dasar

Perusahaan pasal 26 ayat 11,

Dewan Komisaris menyetujui usulan

pembagian dividen interim tersebut

dan menyampaikan surat persetujuan

tertulis kepada Direksi melalui surat

Nomor : KOM-64/S/2014 tanggal 26

Desember 2014.

Memperhatikan berbagai rencana

pengembangan perusahaan

ke depan, seperti kerjasama

pembangunan pabrik CPC, rencana

pembangunan PLTU, ekspansi

perusahaan ke sektor hilir, dan lain-

lain, maka Dewan Komisaris juga

meminta kepada Direksi untuk segera

menetapkan proyeksi kebutuhan

capital expenditure dan operational

expenditure untuk jangka waktu

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 143: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

141PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

5 (lima) tahun ke depan, sehingga

kebutuhan kas dapat dipersiapkan

dengan baik.

i. Penelaahan Khusus terhadap

Sistem Manajemen Risiko dan

Sistem Pengendalian Internal.

Meskipun unit Manajemen Risiko

baru dibentuk pada 1 April 2014,

maka Dewan Komisaris mendorong

agar Direksi memiliki Kebijakan

Manajemen Risiko perusahaan.

Sebagaimana unit Manajemen Risiko,

unit Pengendalian Internal juga masih

fokus pada penyusunan prosedur-

prosedur dan SOP. Ke depannya,

fungsi SPI harus diperkuat, baik dari

sisi jumlah, kompetensi, maupun

posisinya dalam Perusahaan.

j. Peningkatan Teknologi Informasi.

Dalam rapat yang khusus membahas

hal tersebut, meskipun perusahaan

belum menggunakan sistem informasi

yang sepenuhnya terintegrasi, Dewan

Komisaris mendorong dibentuknya

sistem teknologi informasi yang

terintegrasi, guna meningkatkan

derajat kekinian serta akurasi

informasi /data yang diperlukan bagi

pengambilan keputusan yang mau

tidak mau akan berpengaruh pada

kinerja Perusahaan.

k. Penyempurnaan infrastruktur Good

Corporate Governance

Sebagai sebuah BUMN baru,

maka Dewan Komisaris fokus

pada infrastruktur yang diperlukan

perusahaan sebagai fondasi

pengelolaan yang perusahaan

mengacu kepada praktik tata

kelola perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance).

Dewan Komisaris menyusun Board

of Commissioners (BOC) Manual

sebagai pedoman kerja Anggota

Dewan Komisaris dan organ Dewan

Komisaris, dilanjutkan dengan

pembahasan Board Manual bersama

Direksi. Selanjutnya, akan dilanjutkan

dengan sosialisasi kepada keseluruh

jajaran manajemen hingga level

karyawan terhadap GCG Manual,

Pedoman Etika Perusahaan dan

Sistem Pengaduan Pelanggaran

(Whistleblowing System). Pada

aspek pelaksanaan teknis, dilakukan

pembahasan atas beberapa Standard

Operation & Procedure (SOP) seperti

SOP Pengendalian Gratifikasi, SOP

Pengadaan Barang dan Jasa, dan

lain-lain.

Terkait dengan sistem pengadaan

barang dan jasa, Dewan Komisaris

menyarankan penyempurnaan

SOP tersebut. Komite Audit telah

memberikan masukan terkait SOP

tersebut, antara lain terkait rekam

jejak setiap vendor, terkait proses

pengambilan keputusan dalam

menentukan nominasi pemenang

tender, dan asas kesetaraan

perlakuan terhadap seluruh vendor.

Fungsi Satuan Pengendalian Internal

agar dilibatkan dalam perbaikan-

perbaikan sistem pengadaan barang

dan jasa.

Secara bertahap baik Manual maupun

SOP tersebut akan disosialisasi

hingga level paling bawah agar

terjadi suatu proses memiliki melalui

internalisasi maupun peresapan nilai

nilai yang sama di seluruh peringkat

manajemen.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 144: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

142PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Program Pengenalan Komisaris Baru

Berkaitan dengan pengangkatan Bapak

Chairuman Harahap sebagai Komisaris

baru Inalum pada tanggal 13 Oktober

2014, telah diadakan serangkaian

program pengenalan Komisaris baru,

sebagai berikut ;

1. Presentasi mengenai Profil dan

Kinerja Perusahaan, Profil dan Kinerja

Direksi dan Dewan Komisaris serta

Tata kelola perusahaan yang baik

ada hari Jumat, 17 Oktober 2014.

Presentasi dibawakan oleh Sekretaris

Perusahaan dan Sekretaris Dewan

Komisaris.

2. Rapat Dewan Komisaris – Direksi

dengan agenda Perkenalan Anggota

Komisaris baru, yang diadakan pada

tanggal 17 Oktober 2014.

3. Kunjungan ke Pabrik, yang diadakan

pada tanggal 15-18 November 2014

dan 17-18 Desember 2014 yaitu ke

Kantor Pusat dan Smelter Plant Kuala

Tanjung.

Laporan Penelaahan Tahun 2014

Dalam rangka mendukung pelaksanaan

tugas pengawasan dan pemberian

nasehat Dewan Komisaris, telah disusun

penelaahan-penelaahan yang dilakukan

oleh Komite Audit Perusahaan, sebagai

berikut :

1. Penelaahan terhadap laporan kinerja

bulanan dilakukan oleh Komite Audit,

2. Penelahaan terhadap Laporan

Keuangan (Audited) Tahun fiskal 2013

oleh Komite Audit,

3. Penelaahan terhadap RKAP tahun

2015 oleh Komite Audit.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 145: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

143PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Rapat Dewan Komisaris

Segala keputusan Dewan Komisaris

diambil dalam rapat Dewan Komisaris.

Keputusan dapat pula diambil di luar

rapat Dewan Komisaris sepanjang

seluruh anggota Dewan Komisaris setuju

tentang cara dan materi yang diputuskan.

Rapat Dewan Komisaris dianggap sah

apabila diadakan di tempat kedudukan

Perusahaan atau di tempat lain di

dalam wilayah Republik Indonesia. Rapat

Dewan Komisaris dapat diselenggarakan

melalui media telekonferensi, video

konferensi, atau sarana elektronik lainnya

yang memungkinkan semua peserta

Rapat Dewan Komisaris saling melihat

dan mendengar secara langsung serta

berpartisipasi dalam rapat. Dewan

Komisaris mengadakan rapat paling

sedikit setiap bulan sekali, dan dalam

rapat tersebut Dewan Komisaris dapat

mengundang Direksi.

Panggilan Rapat Dewan Komisaris

disampaikan secara tertulis oleh Komisaris

Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris

yang ditunjuk oleh Komisaris Utama dan

disampaikan dalam jangka waktu paling

lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan

atau dalam waktu yang lebih singkat jika

dalam keadaan mendesak, dengan tidak

memperhitungkan tanggal panggilan dan

tanggal rapat. Panggilan rapat ini harus

mencantumkan acara, tanggal, waktu dan

tempat rapat. Panggilan rapat tersebut

tidak disyaratkan apabila semua anggota

Dewan Komisaris hadir dalam rapat.

Rapat Dewan Komisaris adalah sah

dan berhak mengambil keputusan yang

mengikat apabila dihadiri atau diwakili

oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah

anggota Dewan Komisaris. Dalam mata

acara lain-lain, rapat Dewan Komisaris

tidak berhak mengambil keputusan kecuali

semua anggota Dewan Komisaris atau

wakilnya yang sah, hadir dan menyetujui

penambahan mata acara rapat.Seorang

anggota Dewan Komisaris dapat diwakili

dalam rapat hanya oleh anggota Dewan

Komisaris lainnya berdasarkan kuasa

tertulis.

Semua keputusan dalam rapat Dewan

Komisaris diambil dengan musyawarah

untuk mufakat. Apabila melalui

musyawarah tidak tercapai mufakat,

maka keputusan rapat Dewan Komisaris

diambil dengan suara terbanyak biasa.

Apabila jumlah suara yang setuju dan

tidak setuju sama banyaknya, maka

keputusan rapat adalah yang sama

dengan pendapat pimpinan rapat, dengan

tetap memperhatikan ketentuan mengenai

pertanggungjawaban, kecuali mengenai

diri orang, pengambilan keputusan rapat

dilakukan dengan pemilihan secara

tertutup.

Selama tahun 2014 telah diadakan rapat

Dewan Komisaris beserta Organ Dewan

Komisaris, sebagai berikut :

1. Rapat Internal Dewan Komisaris 7

(tujuh) kali,

2. Rapat Dewan Komisaris dan Komite

Audit 6 (enam) kali,

3. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi

13 (tiga belas) kali,

4. Rapat Internal Komite Audit 9

(sembilan) kali.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 146: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

144PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Rekapitulasi Kehadiran RapatNama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran % Kehadiran

Agus Tjahajana W. 26 24 92,3

Emmy Yuhassarie 26 23 88,5

Ahmad Fuad Rahmany 26 23 88,5

Ferry SP Sinamo 26 25 96,2

Chairuman Harahap 11 11 100,0

*Ketidakhadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat disebabkan cuti atau perjalanan

dinas.

Evaluasi Kinerja Dewan KomisarisPenilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan dengan Key Performance Indicator (KPI)

yang telah disahkan dalam RUPS RKAP Tahun 2014. Penilaian dilakukan sendiri oleh

Dewan Komisaris (self-review) dan dilaporkan kepada Menteri BUMN selaku pemegang

saham setiap triwulan.

Capaian terhadap KPI Tahun 2014 Dewan Komisaris tergambar pada tabel di bawah ini:

Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris Tahun Buku 2014

Indikator Kinerja Utama Satuan Realisasi Bobot (%)

Target 2014Skor

Base Stretch

I. Internal Dewan Komisaris        

1 Rapat Dewan Komisaris Frekuensi 26 10 9 12 13,3

2 Pelatihan/Pembelajaran Anggota Dewan Komisaris Frekuensi 1 5 1 2 5

3 Kunjungan Anggota Dewan Komisaris ke Lapangan Frekuensi 2 10 2 4 10

II. Dewan Komisaris dengan Direksi      

4 Jangka Waktu Pemberian Tanggapan dan Rekomendasi atas Rancangan RJPP

Hari 1 15 60 45 15

5 Jangka Waktu Pemberian Tanggapan dan Rekomendasi atas Rancangan RKAP

Hari 14 15 30 20 15

6 Jangka Waktu Pemberian Keputusan Atas Permintaan Persetujuan dari Direksi

Hari 14 20 14 15 20

III. Dewan Komisaris dengan RUPS  

7 Kehadiran Dewan Komisaris dalam RUPS/LB Frekuensi 2 10 1 2 20

8 Pembuatan Laporan Tahunan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris

Frekuensi 1 10 1 1 10

9 Pengusulan Penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada RUPS Frekuensi 1 5 1 1 5

reaLISaSI 100 113.3

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 147: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

145PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Remunerasi

Berdasarkan Peraturan Menteri

BUMN No. PER-07/MBU/2010 yang

diperbaharui dengan PER-04/MBU/2014

tentang pedoman penetapan penghasilan

Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan

Pengawas BUMN, maka penetapan

remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan

oleh RUPS. Penghasilan Dewan Komisaris

terdiri dari honorarium, tunjangan (THR,

transportasi, asuransi purna jabatan),

fasilitas (kesehatan dan bantuan hukum)

dan tantiem/insentif kinerja.

Program Peningkatan Kompetensi

Di sepanjang tahun buku 2014, terdapat

2 (dua) anggota yang berkesempatan

mendapatkan program peningkatan

kompetensi berupa seminar, workshop,

dan agenda peningkatan kompetensi

lainnya. Komisaris Ferry SP Sinamo dan

Komisaris Chairuman Harahap mengikuti

“Workshop Interpretasi Kebijakan

Penyusunan RKAP dan KPI BUMN dan

Anak Perusahaan” yang diselenggarakan

oleh Kementerian BUMN.

Direksi

Pedoman Kerja DireksiPerusahaan memiliki Piagam Direksi atau

Board of Director Charter yang telah

disahkan pada 2014 dan disusun agar

tugas dan kewenangan serta mekanisme

kerja Direksi dapat berjalan dengan

efisien, efektif dan konsisten serta tetap

memperhatikan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance (transparansi,

akuntabilitas, responsibilitas,

independensi, dan kewajaran). Tujuan

Piagam ini adalah:

1. Semakin jelasnya tugas dan tanggung

jawab Direksi maupun hubungan

kerja di antara Direksi dan Dewan

Komisaris.

2. Mempermudah organ di bawah

Direksi dan organ di bawah Dewan

Komisaris untuk memahami tugas

dan tanggung jawab masing-masing

maupun hubungan antara organ-

organ tersebut.

Piagam Direksi Perusahaan berisi antara

lain: dasar hukum, prinsip dasar dan

tata laksana mekanisme/hubungan kerja

dengan Dewan Komisaris, ketentuan

jabatan anggota Direksi, tugas dan

wewenang Direksi, termasuk wewenang

Direksi dan Direktur Utama yang harus

mendapatkan persetujuan dari Dewan

Komisaris dan/atau RUPS, kewajiban,

ketentuan penyusunan dan penyampaian

Rencana Jangka Panjang Perusahaan

dan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan, Manajemen Risiko dan

Sistem Pengendalian Internal, Rapat

Direksi dan pengambilan keputusan,

Organ pendukung Satuan Pengawasan

Intern (SPI) dan Sekretaris Perusahaan,

hubungan dengan anak usaha, program

pengenalan Perusahaan, dan ketentuan-

ketentuan lain yang mengatur Direksi

dalam menjalankan fungsinya.

Kriteria dan Independensi DireksiSesuai Anggaran Dasar Perusahaan Pasal

10 dan Piagam Direksi, yang dapat diangkat

sebagai anggota Direksi adalah orang

perseorangan yang cakap melakukan

perbuatan hukum, kecuali dalam waktu

5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya

pernah dinyatakan pailit, menjadi anggota

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 148: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

146PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Direksi atau anggota Dewan Komisaris

atau anggota Dewan Pengawas yang

dinyatakan bersalah menyebabkan suatu

Perusahaan atau Perum dinyatakan pailit,

atau dihukum karena melakukan tindak

pidana yang merugikan keuangan negara

dan/atau yang berkaitan dengan sektor

keuangan.

Independensi Direksi Perusahaan

mengatur larangan anggota Direksi dan

antara anggota Direksi dengan anggota

Dewan Komisaris tentang hubungan

keluarga sampai dengan derajat ketiga

baik menurut garis lurus maupun garis

kesamping, termasuk hubungan yang

timbul karena perkawinan. Independensi

jabatan Direksi Perusahaan juga

diwujudkan dengan ketentuan pelarangan

rangkap jabatan anggota Direksi pada

BUMN dan Badan Usaha Milik Daerah

(BUMD), Badan Usaha Milik Swasta,

menjadi anggota Dewan Komisaris/

Dewan Pengawas pada BUMN, dan

menjabat baik secara struktural dan

fungsional lainnya pada instansi/lembaga

pemerintah pusat dan/atau daerah.

Anggota Direksi juga dilarang menjabat

jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan

dalam peraturan-perundang-undangan,

pengurus partai politik dan/atau calon/

anggota legislatif dan/atau calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah, dan atau

jabatan lain yang dapat menimbulkan

benturan kepentingan.

Tugas, Tanggung Jawab, Wewenang dan KewajibanDireksi bertugas menjalankan segala

tindakan yang berkaitan dengan pengurusan

Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan

dan sesuai dengan maksud dan tujuan

Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik

di dalam maupun di luar Pengadilan tentang

segala hal dan segala kejadian dengan

pembatasan-pembatasa sebagaimana

diatur dalam peraturan perundang-

undangan, Anggaran Dasar dan/atau

Keputusan Rapat Umum Pemegang

Saham.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi

wajib mencurahkan tenaga, pikiran,

perhatian dan pengabdiannya secara

penuh pada tugas, kewajiban dan

pencapaian tujuan Perusahaan. Dalam

melaksanakan tugasnya, anggota

Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar

Perusahaan dan peraturan perundang-

undangan serta wajib melaksanakan

prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi,

transfaransi, kemandirian, akuntabilitas,

pertanggungjawaban serta kewajaran.

Setiap anggota Direksi wajib dengan

itikad baik dan penuh tanggung jawab

menjalankan tugas untuk kepentingan dan

usaha Perusahaan dengan mengindahkan

perundang-undangan yang berlaku.

Setiap anggota Direksi bertanggung

jawab penuh secara pribadi apabila

yang bersangkutan bersalah atau lalai

menjalankan tugasnya untuk kepentingan

dan usaha Perusahaan, kecuali apabila

anggota Direksi yang bersangkutan dapat

membuktikan bahwa:

1. Kerugian tersebut bukan karena

kesalahan atau kelalaiannya,

2. Telah melakukan pengurusan dengan

itikad baik dan kehati-hatian untuk

kepentingan dan sesuai dengan

maksud dan tujuan Perusahaan,

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 149: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

147PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

3. Tidak mempunyai benturan

kepentingan baik langsung maupun

tidak langsung atas tindakan

pengurusan yang mengakibatkan

kerugian, dan

4. Telah mengambil tindakan untuk

mencegah timbul atau berlanjutnya

kerugian tersebut.

Direksi berwenang untuk:

1. Menetapkan kebijakan kepengurusan

Perusahaan,

2. Mengatur penyerahan kekuasaan

Direksi kepada seorang atau

beberapa orang anggota Direksi untuk

mengambil keputusan atas nama

Direksi atau mewakili Perusahaan di

dalam dan di luar pengadilan,

3. Mengatur penyerahan kekuasaan

Direksi kepada seorang atau

beberapa orang pekerja Perusahaan

baik sendiri-sendiri maupun bersama-

sama atau kepada orang lain, untuk

mewakili Perusahaan di dalam dan di

luar pengadilan,

4. Mengatur ketentuan-ketentuan

tentang kepegawaian Perusahaan

termasuk penetapan gaji, pensiunan

atau jaminan hari tua dan penghasilan

lain bagi pekerja Perusahaan

berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, dengan

ketentuan penetapan gaji, pensiun

atau jaminan hari tua dan penghasilan

lain bagi pekerja yang melampaui

kewajiban yang ditetapkan peraturan

perundang-undangan, harus

mendapat persetujuan terlebih dahulu

dari RUPS.

5. Mengangkat dan memberhentikan

pekerja Perusahaan berdasarkan

peraturan kepegawaian Perusahaan

dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku,

6. Mengangkat dan memberhentikan

Sekretaris Perusahaan,

7. Melakukan segala tindakan dan

perbuatan lainnya mengenai

pengurusan maupun pemilikan

kekayaan Perusahaan, mengikat

Perusahaan dengan pihak lain dan/

atau pihak lain dengan Perusahaan,

serta mewakili Perusahaan di dalam

dan di luar pengadilan tentang

segala hal dan segala kejadian,

dengan pembatasan-pembatasan

sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan, Anggaran

Dasar dan/atau Keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham.

Perusahaan juga mengatur wewenang/

perbuatan Direksi yang harus mendapat

persetujuan, baik persetujuan tertulis

maupun tidak tertulis dari Dewan Komisaris

seperti menetapkan struktur organisasi

sampai dengan 1 (satu) tingkat di bawah

Direksi, kewenangan Direktur Utama untuk

mengangkat dan memberhentikan Kepala

Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan

Sekretaris Perusahaan, serta ketentuan-

ketentuan lainnya. Perusahaan juga

mengatur wewenang/perbuatan Direksi

yang harus mendapat tanggapan tertulis

dan tanggapan dari RUPS berdasarkan

penetapan RUPS.

Kewajiban Direksi Perusahaan adalah

sebagai berikut:

1. Mengusahakan dan menjamin

terlaksananya usaha dan kegiatan

Perusahaan sesuai dengan maksud

dan tujuan serta kegiatan usahanya,

2. Menyiapkan pada waktunya

Rencana Jangka Panjang

Perusahaan (RJPP), Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP) dan perubahannya serta

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 150: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

148PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

menyampaikannya kepada Dewan

Komisaris dan Pemegang Saham

untuk mendapatkan pengesahan

RUPS,

3. Memberikan penjelasan kepada

RUPS mengenai RJPP dan RKAP,

4. Membuat Daftar Pemegang Saham.

Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum

Pemegang Saham dan Risalah Rapat

Direksi,

5. Membuat Laporan Tahunan sebagai

wujud pertanggungiawaban

pengurusan Perusahaan, serta

dokumen keuangan Perusahaan

sebagaimana dimaksud dalam

Undang-undang tentang Dokumen

Perusahaan,

6. Menyusun Laporan Keuangan

berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan dan menyerahkan kepada

Akuntan Publik untuk diaudit,

7. Menyampaikan Laporan Tahunan

termasuk Laporan Keuangan kepada

RUPS untuk disetujui dan disahkan,

serta laporan mengenai hak-hak

Perusahaan yang tidak tercatat dalam

pembukuan antara lain sebagai akibat

penghapusan buku piutang,

8. Memberikan penjelasan kepada

RUPS mengenai Laporan Tahunan,

9. Menyampaikan Neraca dan Laporan

Laba Rugi yang telah disahkan

oleh RUPS kepada Menteri yang

membidangi Hukum dan HAM

sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan,

10. Menyampaikan laporan perubahan

susunan Pemegang Saham, Direksi

dan Dewan Komisaris kepada Menteri

yang membidangi Hukum dan HAM,

11. Memelihara Daftar Pemegang Saham,

Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah

Rapat Dewan Komisaris dan Risalah

Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan

dokumen keuangan Perusahaan

sebagaimana dimaksud pada huruf c

butir 4) dan 5) ayat ini, dan dokumen

Perusahaan lainnya,

12. Menyimpan di tempat kedudukan

Perusahaan: Daftar Pemegang

Saham, Daftar Khusus, Risalah

RUPS, Risalah Rapat Dewan

Komisaris dan Risalah Rapat

Direksi, Laporan Tahunan dan

dokumen keuangan Perusahaan

serta dokumen Perusahaan lainnya

sebagaimana dimaksud pada butir

11) di atas,

13. Menyusun sistem akuntansi sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan

dan berdasarkan prinsip-prinsip

pengendalian intern, terutama

fungsi pengurusan, pencatatan,

penyimpanan dan pengawasan,

14. Memberikan laporan berkala menurut

cara dan waktu sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, serta laporan

lainnya setiap kali diminta oleh Dewan

Komisaris dan/atau P emegang

Saham,

15. Menyiapkan susunan organisasi

Perusahaan lengkap dengan

perincian dan tugasnya,

16. Memberikan penjelasan tentang

segala hal yang ditanyakan atau yang

diminta anggota Dewan Komisaris

dan para Pemegang Saham,

17. Menyusun dan menetapkan blue print

organisasi Perusahaan,

18. Menjalankan kewajiban-kewajiban

lainnya sesuai dengan ketentuan yang

diatur dalam Anggaran Dasar dan

yang ditetapkan oleh Rapat Umum

Pemegang Saham berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 151: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

149PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Pelaksanaan Tugas Pengurusan Perusahaan Oleh Direksi

Sesuai dengan Tugas, Tanggung Jawab,

Wewenang dan Kewajiban yang diemban

Direksi Perusahaan, pelaksanaan

tugas pengurusan Perusahaan oleh

Direksi mencakup hal-hal diantaranya:

Penyusunan dan Penyampaion Rencana

Jangka Panjang Perusahaan (RJPP),

Penyusunan dan Penyampaian Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP),

Penyusunan dan Penyampaian Laporan

Berkala, Penyelenggaraan Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS), Pengelolaan

Dokumen Perusahaan, Manajemen

Risiko, Sistem Pengendalian Intern,

dan Hubungan dengan Pemangku

Kepentingan.

Susunan dan Komposisi DireksiSesuai dengan Anggaran Dasar

Perusahaan dan Piagam Direksi,

Perusahaan diurus dan dipimpin oleh

Direksi yang jumlahnya disesuaikan

dengan kebutuhan Perusahaan. Dalam hal

Direksi terdiri atas lebih dari 1 (satu) orang

Direksi, seorang diantaranya diangkat

sebagai Direktur Utama. Susunan,

persyaratan, nominasi dan pengangkatan

anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS

sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Per 31 Desember 2014, susunan dan keanggotaan Direksi sebagai berikut,Jabatan Nama Dasar Pengangkatan Awal Menjabat

Direktur Utama Winardi SK-68/MBU/2014 7 April 2014

Direktur Sahala Hasoloan Sijabat SK-68/MBU/2014 7 April 2014

Direktur Harmon Yunaz RUPS 9 Desember 2013 9 Desember 2013

Direktur Oggy Achmad Kosasih SK-68/MBU/2014 7 April 2014

Direktur Carry Mumbunan SK-68/MBU/2014 7 April 2014

Pembagian Lingkup Tugas Antar DireksiBerdasarkan Keputusan Pemegang

Saham No. SK-68/MBU/2014 tentang

untuk mengalihkan penugasan dan

mengangkat anggota Direksi Perusahaan,

antara lain diputuskan bahwa pembagian

tugas dan wewenang setiap anggota

Direksi ditetapkan oleh Direksi setelah

berkonsultasi dengan Dewan Komisaris.

Kemudian, Keputusan Direksi No. SK-

004/DIR/2014 tentang Pembagian Tugas

Anggota Direksi PT Indonesia Asahan

Aluminium (Persero) yang telah disahkan

dan ditandatangani Direktur Utama pada

8 Mei 2014 menguraikan pembagian

tugas antara Direksi Perusahaan sebagai

berikut:

Winardi Direktur UtamaSahala Hasoloan Sijabat Direktur OperasiHarmon Yunaz Direktur Pengembangan & BisnisOggy Achmad Kosasih Direktur KeuanganCarry Mumbunan Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 152: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

150PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Program Pengenalan PerusahaanKepada anggota Direksi yang diangkat

untuk pertama kalinya wajib diberikan

program pengenalan mengenai

Perusahaan. Tanggung jawab untuk

mengadakan program pengenalan

tersebut berada pada Sekretaris

Perusahaan. Program pengenalan

meliputi: pelaksanaan prinsip-prinsip

GCG oleh BUMN, gambaran mengenai

BUMN berkaitan dengan tujuan, sifat,

dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan

dan operasi, strategi, rencana usaha

jangka pendek dan jangka panjang,

posisi kompetitif, risiko dan masalah-

masalah strategis lainnya, keterangan

berkaitan dengan kewenangan yang

didelegasikan, audit internal dan eksternal,

sistem dan kebijakan pengendalian

internal, keterangan mengenai tugas dan

tanggung jawab serta hal-hal yang tidak

diperbolehkan.

Program pengenalan BUMN dapat berupa

presentasi, pertemuan, kunjungan ke

perusahaan lain dan pengkajian dokumen

atau program lainnya yang dianggap

sesuai dengan BUMN dimana program

tersebut dilaksanakan.

Hubungan Kerja Dengan Dewan KomisarisDalam membangun hubungan kerja

antara Direksi dengan Dewan Komisaris

Perusahaan, pertemuan dilakukan melalui

format formal dan informal. Pertemuan

formal dilakukan melalui rapat gabungan

yang digelar minimal satu kali setiap bulan.

Rapat gabungan tersebut hanya dihadiri

oleh anggota Direksi, anggota Dewan

Komisaris, Sekretaris Perusahaan dan

Sekretaris Dewan Komisaris.

Kehadiran Direksi Dalam Rapat Dewan

Komisaris dimungkinkan apabila Direksi

atau salah satu anggota Direksi diundang

oleh Dewan Komisaris untuk menjelaskan,

memberikan masukan atau melakukan

diskusi. Demikian pula sebaliknya, Direksi

dapat mengundang Dewan Komisaris

atau salah satu anggota Dewan Komisaris

untuk menjelaskan, memberikan masukan

atau melakukan diskusi terhadap suatu

permasalahan sebagai bahan bagi Direksi

untuk menjalankan fungsinya.

Pertemuan informal dilakukan oleh

anggota Dewan Komisaris dan anggota

Direksi di luar forum rapat-rapat formal.

Pertemuan ini dapat dihadiri pula anggota-

anggota dari organ lainnya, atau anggota

kedua organ secara Iengkap termasuk

anggota organ pendukung, untuk

membicarakan atau mendiskusikan suatu

permasalahan dalam suasana informal.

Sesuai sifatnya, pertemuan bukan untuk

menghasilkan keputusan, melainkan

untuk menyelaraskan pendapat melalui

pengungkapan pandangan secara

informal, serta mengupayakan kesamaan

pandangar dan pemahaman yang tidak

mempunyai kekuatan mengikat bagi

seluruh pihak.

Hubungan kerja Dewan Komisaris dan

Direksi juga muncul pada beberapa

kegiatan dan aspek pengelolaan

Perusahaan, yaitu:

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 153: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

151PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

1. Penyelenggaraan RUPS, dimana

Direksi dan Dewan Komisaris

melaksanakan komunikasi sejak

tahap persiapan, pelaksanaan hingga

tindak lanjut terhadap RUPS.

2. Penyampaian Laporan Keuangan

Bulanan Perusahaan oleh Direksi

kepada Dewan Komisaris.

3. Penyampaian Laporan Manajemen

Perusahaan Triwulanan, Laporan

Manajemen Perusahaan Tahunan

dan Laporan Tahunan kepada

pemegang saham, dengan

pengesahan penandatanganan oleh

Direksi/Direktur Utama dan Dewan

Komisaris/Komisaris Utama.

4. Laporan Restrukturisasi dan

Revitalisasi BUMN yang disampaikan

Direksi kepada Dewan Komisaris,

Menteri BUMN dan Menteri

Keuangan.

Rapat DireksiRapat Direksi harus diadakan secara

berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam

setiap bulan, dan dalam rapat tersebut

Direksi dapat mengundang Dewan

Komisaris. Penyelenggaraan Rapat Direksi

dapat dilakukan setiap waktu apabila

dipandang perlu oleh seorang atau lebih

anggota Direksi, atas permintaan tertulis

dari seorang atau lebih anggota Dewan

Komisaris, atau atas permintaan tertulis

dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang

saham yang bersama-sama mewakili

1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham

dengan hak suara.

Rapat Direksi adalah sah dan berhak

mengambil keputusan yang mengikat

apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 jumlah

anggota Direksi atau wakilnya yang

sah. Untuk memberikan suara dalam

pengambilan keputusan, seorang anggota

Direksi dapat diwakili dalam rapat hanya

oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan

kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk

keperluan itu. Seorang anggota Direksi

hanya dapat mewakili seorang anggota

Direksi lainnya. Semua keputusan dalam

Rapat Direksi diambil dengan musyawarah

untuk mufakat. Dalam hal keputusan

tidak dapat diambil dengan musyawarah

mufakat, maka keputusan diambil dengan

suara terbanyak.

Risalah Rapat Direksi harus dibuat untuk

setiap Rapat Direksi yang memuat

segala sesuatu yang dibicarakan dan

diputuskan dalam Rapat, termasuk tetapi

tidak terbatas pada pendapat-pendapat

yang berkembang dalam rapat, baik

pendapat yang mendukung maupun

yang tidak mendukung atau pendapat

berbeda (dissenting opinion), serta alasan

ketidakhadiran anggota Direksi, apablia

ada. Setiap anggota Direksi berhak

menerima salinan risalah Rapat Direksi,

baik yang bersangkutan hadir maupun

tidak hadir dalam Rapat Direksi tersebut.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 154: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

152PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Pada tahun buku 2014, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 43 kali. Di bawah ini

adalah rekapitulasi kehadiran masing-masing anggota Direksi.

Rekapitulasi Kehadiran RapatNama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran % Kehadiran

Winardi

43

43 100%

Sahala Hasoloan Sijabat 37 86%

Harmon Yunaz 36 84%

Oggy Achmad Kosasih 42 97%

Carry Mumbunan 41 95%

* Ketidakhadiran Direksi dalam rapat disebabkan cuti atau perjalanan dinas.

Evaluasi Kinerja Direksi Key Performance Indikator (KPI) Direksi

No Indikator Kinerja Kunci Satuan Bobot (%)RKAP

Tahun 2014RKAP-P

Tahun 2014Realisasi

Tahun 2014Skor

A KEPEMIMPINAN, TATA KELOLA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEMASYARAKATAN

17 14.89

1. Investasi modal rutin (Reguler)a. Progres program % 2 100 100 95% 1.9b. Penyerapan capex % 2 97 97 117.1% 2.02. Investasi modal pengembangana. Progres program % 2 100 100 96.7% 1.9b. Penyerapan capex % 2 75 75 1.6% 0.043. GCGa. Implementasi % 2 100 100 100% 2b. Penyusunan standar etika % 2 100 100 100% 2c. Penilaian GCG % 0 0 0 0 04. Pengisian portal % 2 100 100 100% 25. Proper Peringkat 3 Biru Biru Biru 3

B FOKUS PELANGGAN 22 221. Tingkat kepuasan pelanggan % 8 95 95 95.8% 82. Klaim pelanggan Jumlah klaim 6 1 1 0 63. Delivery time % 8 97 97 97.2% 8

C FOKUS TENAGA KERJA 17 171. Keselamatan kerja Bendera 10 Emas Emas Emas 102. Labor turn over ratio % 4 0.5 0.5 0.31% 43. Pelatihan kepemimpinan (GM dan M) Jam/org 3 8 8 15 3

D EFEKTIVITAS PRODUK DAN PROSES 20 19.981. Volume produksi aluminium Ton 8 196,638 196,638 199,692 82. Tingkat produktivitas Ton/org 6 100 100 102.2 63. Current efficiency % 6 92 92 91.68 5.98

E KEUANGAN DAN PASAR 24 241. Laba bersih Juta AS$ 8 67 67 129 82. Penjualan aluminium Ton 8 196,638 196,638 199,925 83. EBITDA Juta AS$ 8 97 109 189 8TOTAL 100 97.9

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 155: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

153PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

No Indikator Bobot RKAP-P Tahun 2014 Realisasi 2014

Nilai Skor Nilai Skor

A ASPEK KEUANGAN

1Imbalan kepada pemegang saham (ROE)

20 6,50% 8.5 15,3% 20

2 Imbalan investasi (ROI) 15 33.10% 15 17,5% 13,5

3 Rasio kas 5 2.508,70% 5 551% 5

4 Rasio Lancar 5 3.592,90% 5 804,1% 5

5 Perputaran piutang 5 26,2 hari 5 32,9 5

6 Perputaran persediaan 5 95,6 hari 4 90,1 4

7 Perputaran total aset 5 129,10% 5 45,5% 2,5

8Rasio modal sendiri terhadap total aktiva

10 97,90% 6,5 89,8% 7

Jumlah Aspek Keuangan 70 54 62

B ASPEK OPERASIONAL

1 Volume produksi (Ingot & Diversifikasi) 5 196,638 Ton 5 199,692 5

2 Volume penjualan (Ingot & Diversifikasi) 5 196,638 Ton 5 199,925 5

3 Keselamatan Kerja 3 Bendera Emas 3 Bendera Emas 3

4 Proper 2 Peringkat Biru 1,6 Peringkat Biru 2

Jumlah Aspek Operasional 15 14,6 15

C ASPEK ADMINISTRASI

1 Laporan Perhitungan Tahunan 5 2 bulan 5 < 2 bulan 5

2 Rancangan RKAP 5 2 bulan 5 < 2 bulan -

3 Laporan Periodik 5 0 hari 5 < 30 hari 3,3

Jumlah Aspek Administrasi 15 15 8,3

TOTAL 100 83,6 85,3

KATEGORI SEHAT (AA) SEHAT (AA)

Program Peningkatan KompetensiDireksi Kegiatan

Direksi Kegiatan

WinardiMenghadiri Metal Bulletin Aluminium Conference di Abu Dhabi (22-24 September 2014)

S.S. SijabatMengunjungi Pabrik CPC dan CTP di Tiongkok (5-9 November 2014)

Harmon Yunaz

Diskusi teknik teknologi pengolahan bauksit menjadi alumina di Puslitbang Kementerian ESDM (27 Juni 2014)

Diskusi tentang pabrik pemurnian Alumina (SGA Plant) dengan PT Antam (Persero) Tbk (24 Juli 2014)

Mengunjungi produsen Aluminium di Rusia dan Tiongkok (23-30 November 2014)

Oggy A. Kosasih

Diskusi tentang pabrik pemurnian Alumina (SGA Plant) dengan PT Antam (Persero) Tbk (24 Juli 2014)

Berpartisipasi dalam International Aluminium Institute di London (19-21 Oktober 2014)

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 156: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

154PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,

organ Dewan Komisaris dan Direksi

dibantu oleh beberapa organ pendukung.

Sekretariat Dewan Komisaris membantu

Dewan Komisaris dalam berhubungan

dengan pihak lain, sementara Komite

Audit memperkuat fungsi pengawasan

Dewan Komisaris secara obyektif. Direksi

Perusahaan dibantu oleh Sekretaris

Perusahaan sebagai penghubung, atau

liaison officer, dan Satuan Pengawasan

Intern (SPI) berperan sebagai auditor

internal Perusahaan. Fungsi dan tugas

Sekretariat Dewan Komisaris, Komite

Audit dan Sekretaris Perusahaan akan

diulas pada bagian ini, sementara fungsi

SPI akan dibahas tersendiri dalam bagian

Audit Internal.

Sekretariat Dewan Komisaris

Sekretariat Dewan Komisaris berperan

sebagai penghubung, atau liaison officer

Dewan Komisaris saat berhubungan

dengan pihak lain. Di samping itu,

kegiatan Dewan Komisaris seluruhnya

didokumentasikan oleh Sekretariat Dewan

Komisaris.

Sekretaris Dewan Komisaris berasal

dari luar Perusahaan. Masa jabatan

Sekretaris dan staf Sekretariat Dewan

Komisaris ditetapkan oleh Dewan

Komisaris maksimum 3 (tiga) tahun

dan dapat diangkat kembali untuk

paling lama (dua) tahun, dengan tidak

mengurangi hak Dewan Komisaris untuk

memberhentikanya sewaktu-waktu.

Peran organ Sekretariat Dewan Komisaris

tercantum dalam Piagam Dewan

Komisaris.

PersyaratanSekretaris Dewan Komisaris harus

memenuhi persyaratan memahami sistem

pengelolaan, pengawasan dan pembinaan

BUMN, memiliki integritas yang baik,

memahami fungsi kesekretariatan, dan

memiliki kemampuan untuk berkomunikasi

dan berkoordinasi dengan baik.

Tugas dan WewenangSekretariat Dewan Komisaris bertugas

melakukan kegiatan untuk membantu

Dewan Komisaris dalam melaksanakan

tugasnya berupa:

1. Mempersiapkan rapat, termasuk

bahan rapat ( ) Dewan

Komisaris,

2. Membuat risalah rapat Dewan

Komisaris sesuai ketentuan Anggaran

Dasar Perusahaan,

3. Mengadministrasikan dokumen

Dewan Komisaris, baik surat masuk,

surat keluar, risalah rapat maupun

dokumen lainnya,

4. Menyusun rancangan Rencana Kerja

dan Anggaran Dewan Komisaris,

5. Menyusun rancangan Laporan-

laporan Dewan Komisaris,

6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan

Komisaris,

Selain melaksanakan tugas tersebut,

Sekretaris Dewan Komisaris selaku

pimpinan Sekretariat melaksanakan

tugas lain, yaitu memastikan bahwa

Dewan Komisaris mematuhi peraturan

perundang-undangan serta menerapkan

prinsip-prinsip GCG, memberikan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 157: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

155PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-

waktu apabila diminta, mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan dalam rangka

memperlancar tugas Dewan Komisaris, dan sebagai penghubung (liaison officer) Dewan

Komisaris dengan pihak lain.

Dalam rangka tertib adminstrasi dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik,

Sekretariat Dewan Komisaris wajib memastikan dokumen penyelenggaraan kegiatannya

tersimpan dengan baik di Perusahaan.

Wewenang Sekretariat Dewan Komisaris Komisaris:

1. Berdasarkan surat penugasan tertulis dari Dewan Komisaris, Sekretariat Dewan

Komisaris dapat mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset,

serta sumber daya lainnya milik Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan

tugasnya,

2. Sekretariat Dewan Komisaris wajib melaporkan secara tertulis hasil penugasan di

atas kepada Dewan Komisaris.

Pengangkatan Pejabat Sekretaris Dewan KomisarisUntuk kelancaran tugasnya, Dewan Komisaris dapat mengangkat Sekretariat Dewan

Komisaris yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris dan dibantu oleh staf

Sekretariat Dewan Komisaris. Berdasarkan Surat Keputusan No. PC-03/03/2014 tanggal

3 Maret 2014, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Edi Eko Cahyono.

Edi Eko Cahyono (warga negara Indonesia, kelahiran Pati, 28 Mei

1982), menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi

Negara (STAN) (2003), memegang gelar Sarjana Ekonomi

dari Universitas Indonesia (2008) dan Master of Accountancy

Universitas Gadjah Mada (2014). Setelah lulus dari STAN dan

ditugaskan di Kementerian BUMN, ia telah mengenyam berbagai

pengalaman terkait BUMN hingga memimpin riset di Kementerian BUMN

(2014) yang dijabatnya sampai saat ini.

Pengalamannya pada fungsi ke-Sekretariatan Dewan Komisaris cukup banyak, diantaranya: liaison

officer Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) (2003-2004); Sekretaris Dewan Komisaris untuk PT

BATAN Teknologi (Persero) (2009-2013) dan PT LEN Industri (Persero) (2013-2014).

Sejak 3 Maret 2014, ia dipercaya untuk memegang peran Sekretaris Dewan Komisaris Perusahaan.

Edi Eko CahyonoSekretaris Dewan Komisaris

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 158: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

156PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Komite Audit

Sesuai dengan amanat dari Pasal 70

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003

tentang Badan Usaha Milik Negara

(BUMN), maka dalam rangka membantu

Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya

mewujudkan pengawasan yang efektif,

Dewan Komisaris membentuk Komite

Audit Perusahaan.

Pedoman Kerja Komite AuditDalam pelaksanaan tugasnya, Perusahaan

telah menyusun dan mensahkan Piagam

Komite Audit melalui Surat Keputusan

Dewan Komisaris No. PC-07/05/2014

tentang Piagam Komite Audit PT

Indonesia Asahan Aluminium (Persero).

Piagam ini bertujuan memastikan bahwa

dalam menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya, Komite Audit memiliki standar

acuan kerja dan dapat bekerja secara

transparan, akuntabel, profesional,

objektif, independen dan berdaya guna

serta dapat dipertanggungjawabkan

sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Komite Audit diangkat dan dibentuk oleh

Dewan Komisaris yang bekerja secara

kolektif, independen, obyektif, profesional

dan transparan untuk membantu dan

memperkuat fungsi Dewan Komisaris

dalam menjalankan fungsi pengawasan

atas proses pelaporan keuangan,

pelaksanaan audit, pengendalian intern

dan implementasi GCG yang dijalankan

oleh Direksi dalam mengelola Perusahaan

dan mampu mengoptimalkan mekanisme

checks and balances yang pada akhirnya

ditujukan untuk memberikan perlindungan

yang optimal kepada pemegang saham

dan pemangku kepentingan lainnya.

Kriteria dan Independensi Komite AuditGuna memastikan bahwa dalam

melaksanakan tugasnya Komite Audit

dapat bekerja secara transparan,

akuntabel, profesional, objektif,

independen dan berdaya guna serta

dapat dipertanggungjawabkan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, maka ditetapkan kriteria

dan independensi Komite Audit, dimana

anggota Komite Audit bukan berasal dari

Kantor Akuntan Publik yang memberikan

jasa audit dan/atau non audit pada

Perusahaan dalam 1 (satu) tahun terakhir,

anggota Komite Audit bukan orang yang

mempunyai wewenang dan tanggung

jawab untuk merencanakan, memimpin,

atau mengendalikan kegiatan Perusahaan

dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir

sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris,

anggota Komite Audit tidak memiliki

hubungan usaha baik langsung maupun

tidak langsung yang berkaitan dengan

kegiatan usaha Perusahaan, dan anggota

Komite Audit tidak boleh mempunyai

hubungan keluarga sedarah dan semenda

sampai derajat ketiga baik secara menurut

garis lurus maupun garis ke samping

dengan anggota Dewan Komisaris dan/

atau anggota Direksi.

Tugas, Wewenang dan Tanggung JawabDalam menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya, maka ruang lingkup tugas dan

wewenang serta tanggungjawab Komite

Audit adalah sebagai berikut:

1. Tugas Komite Audit

a. Terkait dengan Pengawasan atas

Laporan Keuangan

• Melakukan penelaahan

atas informasi keuangan

yang akan dikeluarkan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 159: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

157PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

perusahaan seperti

laporan keuangan

(bulanan, triwulan),

proyeksi, dan informasi

keuangan lainnya,

penelaahan atas informasi

mengenai Perusahaan,

Rencana Jangka Panjang

Perusahaan (RJPP),

Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan

(RKAP), Laporan

Manajemen dan informasi

lainnya,

• Melakukan pembahasan

dengan Manajemen

mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan

penyusunan laporan

keuangan,

• Melakukan diskusi dengan

SPI untuk membahas

temuan dan isu-isu internal

control dalam proses

penyusunan pelaporan

keuangan maupun hasil

review SPI terhadap laporan

keuangan perusahaan,

• Melakukan evaluasi apakah

rekomendasi perbaikan

yang disampaikan oleh SPI

maupun Kantor Akuntan

Publik (KAP) telah ditindak-

lanjuti oleh Manajemen ,

b. Terkait dengan Pengawasan atas

Efektivitas Sistem Pengendalian

Intern (Internal Audit)

• Melakukan penelaahan

efektifitas sistem pengendalian

intern dan pelaksanaan tugas

SPI,

• Melakukan penelaahan atas

penyempurnaan sistem

pengendalian manajemen dan

pelaksanaannya,

• Melakukan penelaahan

atas Internal Audit Charter

untuk meyakinkan bahwa

tidak terdapat pembatasan

pembatasan oleh Manajemen

yang menghalangi SPI dalam

menjalankan fungsinya secara

optimal sesuai standar audit

yang berlaku,

• Melakukan penelaahan rencana

kerja tahunan SPI,

• Melakukan evaluasi atas

efektivitas pelaksanaan fungsi

SPI, termasuk pelaporan dan

komunikasi kepada Komite

Audit,

• Melakukan evaluasi atas tindak

lanjut yang diperlukan atas

rekomendasi yang disampaikan

SPI.

c. Terkait dengan Pengawasan atas

Kinerja Auditor Eksternal

• Menelaah dan memberikan

pendapat atas independensi,

kompetensi dan integritas

Akuntan Publik yang ditunjuk

(Auditor Eksternal),

• Memberikan rekomendasi

kepada Dewan Komisaris untuk

penetapan KAP yang akan

ditunjuk dalam RUPS untuk

melakukan pemeriksaan atas

Laporan Keuangan Perusahaan

dan Laporan Keuangan PKBL,

• Melakukan penelaahan atas

pengadaan KAP dilakukan

oleh Panitia Pengadaan yang

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 160: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

158PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

didasarkan atas TOR (term of

reference) yang ditetapkan oleh

Dewan Komisaris.

• Melakukan penelaahan atas

temuan-temuan KAP signifikan

yang disampaikan kepada

Komite Audit dan melakukan

diskusi dengan KAP untuk

membahas temuan-temuan

tersebut,

• Memberikan pendapat

independen dalam hal terjadi

perbedaan pendapat antara

Manajemen dan Akuntan atas

jasa yang diberikannya, dan

• Melakukan penelaahan bahwa

Manajemen melakukan tindak

lanjut yang diperlukan atas

rekomendasi yang disampaikan

KAP.

d. Terkait dengan Pelaksanaan

Managemen Risiko

• Melakukan penelaahan dan

memberikan pendapat atas

kebijakan resiko manajemen

yang dibuat Manajemen/Direksi,

• Melakukan penelaahan dan

memberikan pendapat atas

laporan hasil pemeriksaan yang

dikeluarkan unit audit internal

dan KAP, khususnya temuan

temuan yang berkaitan dengan

risiko signifikan yang mungkin

terjadi,

• Melakukan penelaahan semua

informasi yang diterima yang

berkaitan dengan potensi risiko

dan apabila diperlukan meminta

bantuan unit audit internal untuk

melakukan investigasi atas

informasi tersebut,

• Melaporkan secara berkala atas

hasil pemantauan Pelaksanaan

Managemen Risiko dan

memberi masukan atas hal-hal

yang perlu menjadi perhatian

Dewan Komisaris.

e. Terkait dengan Pelaksanaan Tata

Kelola (GCG) dan Pengaduan Pihak

Ketiga (whistleblowing system)

• Melakukan pemantauan/

evaluasi dan cross check atas

pengaduan pihak ketiga dan

meneruskan kepada pihak

yang berkepentingan dan

melakukan klarifikasi atas

pengaduan tersebut,

• Memantau tindak lanjut

pengaduan yang berkaitan

dengan perusahaan,

• Memantau laporan mengenai

penyimpangan standar

akuntansi, kelemahan

pengendalian internal, fraud

serta perilaku manajemen

yang tidak terpuji yang

dapat mengganggu operasi

perusahaan,

• Dalam menangani pengaduan

yang disampaikan pihak

ketiga, dengan persetujuan

dan atau melalui Dewan

Komisaris, Komite Audit (apabila

diperlukan) dapat meminta

dilakukan audit investigasi

dengan bekerjasama dengan

manajemen, audit internal atau

tenaga ahli dari luar perusahaan

yang independen menyangkut

hal-hal yang sangat khusus dan

teknis,

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 161: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

159PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

• Melaporkan secara berkala

atas hasil pemantauannya dan

member masukan atas hal-hal

yang perlu menjadi perhatian

Dewan Komisaris.

f. Terkait dengan Efektifitas Pelaksanaan

Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan Melakukan Pengawasan/

Oversight atas pelaksanaan dan

pengelolaan manajemen Program

Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL),

agar mengacu pada peraturan yang

berlaku.

g. Terkait dengan Kepatuhan terhadap

Peraturan Perundangan Yang Berlaku

Melakukan review/ penelaahan bahwa

kepatuhan perusahaan terhadap

peraturan perundang-undangan

Badan Usaha Milik Negara dan dan

peraturan perundangan yang terkait

dengan operasi perusahaan dan

manajemen telah melaksanakan tata

kelola perusahaan yang baik (GCG).

Komite Audit melaksanakan tugas-tugas

khusus, berdasarkan penugasan Dewan

Komisaris, yang tidak terbatas pada :

• Melaksanakan tugas-tugas

pengawasan lain sesuai dengan

permintaan Dewan Komisaris,

• Melalui Dewan Komisaris dapat

meminta Direksi menugaskan

SPI untuk melakukan pemeriksaan

khusus/tujuan tertentu/audit

investigasi apabila terdapat dugaan

terjadinya kecurangan maupun

penyimpangan terhadap hukum dan

peraturan yang berlaku,

• Melakukan penelaahan dan klarifikasi

terhadap pengaduan yang khusus

berkaitan dengan proses akuntansi

dan pelaporan keuangan Perusahaan,

dan pengaduan yang bersifat umum

dari pihak ketiga yang disampaikan

kepada Dewan Komisaris,

• Melakukan penelaahan dan

memberikan saran kepada Dewan

Komisaris terkait dengan adanya

potensi benturan kepentingan

Perusahaan,

• Melakukan identifikasi hal-hal yang

memerlukan perhatian Dewan

Komisaris serta tugas-tugas Dewan

Komisaris Lainnya,

• Melakukan review terhadap Piagam

Komite Audit sesuai kebutuhan dan

mengusulkan perubahannya kepada

Dewan Komisaris untuk mendapat

persetujuan.

Wewenang Komite Audit adalah,

a. Mengakses catatan atau informasi

secara penuh dan tidak terbatas

terhadap personil, dana, aset

sumber daya Perusahaan lainnya

yang berkaitan dengan pelaksanaan

tugasnya,

b. Apabila diperlukan, untuk masalah

tertentu dengan persetujuan tertulis

Dewan Komisaris, Komite Audit dapat

meminta bantuan atau meminta

masukan, penjelasan dan pendapat

profesional dari tenaga ahli dan atau

konsultan untuk membantu Komite

Audit atas biaya Perusahaan.

c. Mengikuti proses penentuan/

penetapan auditor eksternal,

menetapkan kompensasi auditor

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 162: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

160PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

eksternal, mengusulkan calon auditor

eksternal untuk ditetapkan oleh

Dewan Komisaris, dan mengusulkan

memberhentikan auditor eksternal

yang akan ditunjuk dalam RUPS,

d. Dengan sepengetahuan Dewan

Komisaris, Komite Audit dapat

meminta kehadiran Direksi, pejabat,

karyawan, maupun akuntan publik/

Auditor Eksternal dalam rapat Komite

Audit,

e. Melalui Dewan Komisaris dapat

meminta pihak eksternal maupun

internal untuk melakukan

pemeriksaan khusus/audit investigatif

jika diperlukan,

f. Melakukan kewenangan lain yang

diberikan oleh Dewan Komisaris.

Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya,

Komite Audit bertanggungjawab

kepada Dewan Komisaris. Bentuk

pertanggungjawaban Komite Audit

disampaikan dalam laporan tertulis

berbentuk hasil penelaahan atas laporan

keuangan bulanan dari Laporan Triwulanan

pelaksanaan tugas Komite Audit, Laporan

Tahunan pelaksanaan tugas Komite

Audit, dan Laporan setiap pelaksanaan

tugas baik tugas rutin maupun tugas-

tugas khusus Komite Audit. Laporan

untuk setiap pelaksanaan tugas meliputi

temuan atau fakta di lapangan, analisis,

kesimpulan dan rekomendasi serta

harus ditandatangani oleh Ketua Komite

Audit dan anggota Komite Audit.

Susunan dan Pembagian Tugas Antar Komite AuditBerdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. PC-05/04/2014 tentang

Pembentukan Komite Audit Dan Penetapan Keanggotaan Komite Audit PT Indonesia

Asahan Aluminium (Persero), susunan dan komposisi keanggotaan Komite Audit

Perusahaan sebagai berikut:Jabatan Nama

Ketua (Komisaris) Emmy Yuhassarie

Anggota Hary Noegroho Soelistianto

Anggota Togu Sihombing

* Profil Ketua Komite Audit, Emmy Yuhassarie dapat dilihat pada profil Dewan Komisaris.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 163: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

161PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Hary Noegroho Soelistianto (warga negara Indonesia, kelahiran Cilacap, 14 November 1968) menyandang gelar Magister bidang Manajemen dari Magister Manajemen Institut Pertanian Bogor (MM IPB). Sebelum menjabat sebagai Anggota Komite Audit Perusahaan,

beliau memiliki pengalaman karir sebagai konsultan manajemen dan Good Corporate Governance sejak tahun 2001 hingga 2007. Kurun

waktu 2007 hingga 2011 menjabat sebagai Asisten Staf Khusus Menteri BUMN. Beliau juga berpengalaman menjadi anggota Komite Audit pada PT Berau Coal Energi Tbk periode September 2010 hingga Juli 2014. Sejak November 2012 hingga saat ini menjabat sebagai anggota Komite Kebijakan Risiko untuk PT Tugu Pratama Indonesia dengan sebelumnya menjadi anggota Komite SDM, Organisasi dan Remunerasi sejak Desember 2011 hingga November 2012. Beliau bergabung ke Perusahaan sebagai anggota Komite Audit Perusahaan pada 22 April 2014.

Hary Noegroho SoelistiantoAnggota Komite Audit

Togu Sihombing (warga negara Indonesia, kelahiran Pematang Siantar, 17 Juni 1979) merupakan lulusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro, Semarang. Penyandang Magister Akuntansi spesialisasi Pengawas Keuangan Negara beasiswa

dari Kementerian Keuangan (STAR-SDP) ini memiliki pengalaman bekerja di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Jakarta (2002-

2006); kemudian menjadi Auditor pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian (2006-2010). Pada tahun 2010-2013, beliau menjabat sebagai Kepala Seksi Program Direktorat Industri Material Dasar Logam Kementerian Perindustrian. Dan sejak Agustus 2013 hingga saat ini, beliau aktif sebagai Kepala Sub Bidang Kebijakan Kewilayahan Industri pada Kementerian Perindustrian. Beliau bergabung sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak 22 April 2014.

Togu SihombingAnggota Komite Audit

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 164: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

162PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Hubungan Kerja dengan Audit InternalFungsi Audit Internal yang dijalankan

unit Satuan Pengawasan Intern (SPI)

merupakan mitra kerja utama bagi Komite

Audit. Sehingga, dalam menjalankan

tugasnya terkait dengan pengawasan atas

efektivitas Sistem Pengendalian Intern,

SPI akan melakukan koordinasi dengan

Komite Audit atas persetujuan dari Dewan

Komisaris. Adapun Koordinasi dengan SPI

dimaksud sebagaimana tercantum dalam

tugas terkait pengawasan atas efektifitas

Sistem Pengendalian Intern (Audit Internal)

sebagaimana tercantum di atas.

Rapat Komite AuditPelaksanaan Rapat Komite Audit

diselenggarakan sekurang-kurangnya

sekali dalam 1 (satu) bulan. Rapat Komite

Audit dianggap sah apabila dihadiri

paling kurang 2/3 dari jumlah anggota.

Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Audit

atau anggota yang ditunjuk, apabila

Ketua Komite Audit berhalangan hadir.

Rapat Komite Audit harus dituangkan

dalam risalah rapat yang ditanda tangani

oleh seluruh anggota yang hadir serta

didokumentasikan dengan baik.

Rekapitulasi kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat dapat dilihat sebagai berikut:

rekapitulasi Kehadiran rapat Komite audit

Nama Jumlah Rapat (* Jumlah Kehadiran % Kehadiran

Emmy Yuhassarie 11 11 100 %Hary Noegroho Soelistianto 11 11 100 %Togu Sihombing 11 11 100 %

*) termasuk dengan rapat khusus yang membahas topik dan tema tertentu.

Laporan Pelaksanaan Tugas Tahun 2014Sejak dibentuk 22 April 2014, Komite

Audit telah bekerja secara efektif dengan

melakukan rapat internal Komite Audit,

bersama-sama dengan Dewan Komisaris

maupun dengan Direksi, dimana

pelaksanaan Rapat Internal dilakukan

minimal 1 (satu) kali dalam sebulan guna

melakukan penelaahan atas informasi

keuangan yang akan dikeluarkan

Perusahaan, seperti laporan keuangan

(bulanan, triwulan), proyeksi, dan

informasi keuangan lainnya, penelaahan

atas informasi mengenai Perusahaan,

Rencana Jangka Panjang Perusahaan

(RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP), Laporan Manajemen

dan informasi lainnya. Selain itu, Komite

Audit juga membantu dalam penunjukan

KAP, membantu penyusunan Piagam

dan Pedoman CGC, Audit Internal dan

Whistleblower, termasuk melakukan

sosialisasi GCG kepada jajaran manajemen

di Kuala Tanjung dan Paritohan.

Hasil Penelahaan Komite Audit atas

Kinerja Perusahaan tahun buku 2014,

periode bulan April – Desember 2014

sebagai berikut:

1. Terkait dengan Produksi yang terdiri

dari variabel Produksi Aluminium

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 165: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

163PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Ingot, operasi tungku reduksi, Line

Current, Current Efficiency selama

periode bulan April – Desember

2014 bergerak secara fluktuatif,

namun cenderung meningkat. Hal

ini mengindikasikan bahwa dari sisi

target, kinerja produksi secara umum

dalam periode tersebut telah tercapai

dan berjalan dengan baik serta sesuai

dengan RKAP Tahun 2014.

2. Terkait dengan Keuangan yang

terdiri dari Laba dan saldo kas,

penjualan dan persediaan selama

periode bulan April – Desember

2014 menunjukkan prestasi yang

belum konsisten walaupun telah

memenuhi sebagaimana ditargetkan

dalam RKAP Tahun 2014, khususnya

untuk kinerja penjualan domestik

dan persediaan diketahui bahwa

dari laporan kinerja di bawah target

RKAPnya, sehingga perlu dilakukan

strategi marketing baru agar target

penjualan domestik dapat tercapai dan

komitmen serta dedikasi Perusahaan

seyogyanya memprioritaskan

penjualan produknya bagi Industri

dalam negeri.

3. Terkait dengan karyawan, yaitu dalam

hal pengembangan dan regenerasi

SDM baik dari sisi kuantitas maupun

kualitas perlu mendapatkan perhatian

terkait dengan revitalisasi karyawan

existing, sistem pengembangan karir,

termasuk sistem insentif dengan basis

reward and punishment, termasuk

untuk penambahan kebutuhan SDM

dalam mengoperasikan rencana

pengembangan investasi serta anak

usaha, yang memerlukan SDM yang

kuat dan handal sesuai bidangnya

masing-masing, seperti untuk CPC

serta SGA.

4. Terkait Realisasi Capex, atas rencana

investasi Perusahaan pada RKAP

2014 dimana realisasi capaian hanya

sebesar 6,6%, dimana hal ini dapat

menimbulkan penafsiran dan memicu

munculnya kebutuhan penggunaan

lain oleh Pemegang Saham. Sehingga

guna mempercepat realisasi dari

pelaksanaan Capex tersebut,

Perusahaan perlu menyusun langkah-

langkah yang lebih rinci, jelas, dan

cepat termasuk menugaskan personil

khusus menangani persoalan/kendala

yang menjadi lambatnya penyerapan

investasi dan atau membentuk tim/

task force yang khusus menangani,

dengan pengukuran target kinerja

yang jelas terhadap capaiannya.

Kebijakan RemunerasiSesuai Ketentuan Peraturan Menteri

Negara BUMN Nomor PER-12/MBU/2012

tentang Organ Pendukung Dewan

Komisaris/Dewan Pengawas BUMN,

dinyatakan bahwa penghasilan anggota

Komite ditetapkan oleh Dewan Komisaris

dengan memperhatikan kemampuan

Perusahaan, yaitu maksimal sebesar 20%

(dua puluh persen) dari gaji Direktur Utama

Perusahaan.

Selain honorarium yang telah ditetapkan,

maka untuk menunjang kegiatan Komite

Audit diperlukan anggaran yang memadai

berupa pembiayaan yang berhubungan

dengan pelaksanaan kegiatan Komite

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 166: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

164PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Audit yang dibebankan kepada Anggaran

Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku. Pengaturan keadministrasian

diselenggarakan melalui Sekretaris Dewan

Komisaris dan merupakan bagian dari

anggaran Dewan Komisaris.

Program Peningkatan KompetensiPada tahun buku 2014, anggota Komite

Audit Togu Sihombing mengikuti Seminar

Penyusunan RKAP 31 Oktober 2014 di

Bandung. Komite Audit berencana untuk

terus meningkatkan kompetensi dengan

mengupayakan kesertaan anggota Komite

Audit dalam pelatihan, seminar dan

agenda lainnya.

Sekretaris Perusahaan

Keberadaan Sekretaris Perusahaan

merupakan bagian dari fungsi akuntabilitas

manajerial Direksi. Sekretaris Perusahaan

berfungsi sebagai penghubung, atau

liaison officer, dengan lembaga-lembaga

regulator, masyarakat luas, dan pemangku

kepentingan lainnya serta mengelola

informasi yang terkait dengan aktivitas

Perusahaan. Sekretaris Perusahaan

memiliki fungsi dan tanggung jawab dalam

merencanakan, menyusun kebijakan, dan

mengendalikan komunikasi Perusahaan

dengan memastikan ketersediaan dan

kelancaran komunikasi antara Perusahaan

dan pemangku kepentingan, serta

pengelolaan media yang dapat menunjang

kelancaran komunikasi, pemutakhiran

informasi tentang peraturan dan regulasi

yang harus dipatuhi Perusahaan

dalam menjalankan fungsi bisnis dan

administrasi. Sekretaris Perusahaan juga

bertugas memelihara, dan bila diperlukan

membentuk citra dan identitas Perusahaan

yang akan menunjang peningkatan nilai

Perusahaan serta melaksanakan fungsi-

fungsi protokoler, termasuk menyiapkan

dan mengelola agenda kegiatan

Perusahaan.

Selain itu, tugas utama Sekretaris

Perusahaan adalah menatausahakan

serta menyimpan dokumen perusahaan,

termasuk tetapi tidak terbatas pada

Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus

dan risalah rapat Direksi, rapat Direksi dan

Komisaris, rapat Dewan Komisaris dan

RUPS.

Pedoman KerjaKeberadaan fungsi Sekretaris Perusahaan

diatur dalam Peraturan Menteri BUMN

No. PER-01/2011, dimana Direksi wajib

menyelenggarakan fungsi Sekretaris

Perusahaan. Dalam menjalankan

fungsinya, garis-garis besar pelaksanaan

tugas Sekretaris Perusahaan tertuang

dalam Piagam Direksi Perusahaan yang

telah disahkan pada tahun 2014.

Tugas-Tugas

Tugas Sekretaris Perusahaan antara lain:

1. Membantu Direktur Utama

dalam menentukan kebijakan

yang berkaitan dengan Informasi

Teknologi, Manajemen Resiko dan

Hubungan Kemasyarakatan dengan

memberikan analisa, studi, opini dan

rekomendasi.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 167: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

165PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

2. Mengatur kegiatan bisnis Direktur

Utama dan bertanggung jawab

dalam hal bantuan strategi ataupun

dukungan operasional kepada Direksi,

namun secara organisasi melaporkan

implementasi dari kebijakan tersebut

kepada Direktur Utama.

3. Berkerjasama dengan Departemen

terkait untuk menentukan kebijakan

keterbukaan (disclosure policy).

4. Membina dan menjalin hubungan

dengan instansi luar, seperti instansi

pemerintah, BUMN, swasta, media

massa dan masyarakat dalam rangka

mengumpulkan dan mempublikasikan

informasi.

5. Memberikan opini dalam membuat,

mengamandemen dan merevisi

Peraturan Perusahaan yang

mendapat persetujuan Direktur

Utama.

6. Menentukan kebijakan, pengembangan

dan evaluasi terhadap seluruh

kegiatan operasional di bawah

Sekretaris Perusahaan.

7. Melakukan pengawasan, koordinasi

dan pengontrolan terhadap seluruh

kegiatan operasional di bawah

Sekretaris Perusahaan.

8. Membuat, mengamandemen dan/

atau merevisi dan membatalkan

Peraturan Perusahaan terkait

kebijakan Perusahaan yang

berhubungan dengan Informasi

Teknologi, Manajemen Resiko, dan

Hubungan Kemasyarakatan.

9. Melakukan kegiatan administrasi

kesekretariatan untuk Direktur Utama

dan Direksi.

10. Mengelola informasi secara

profesional agar dapat menyediakan

informasi yang tepat waktu, akurat

dan objektif kepada stakeholders

termasuk administrasi laporan

tahunan Perusahaan.

11. Memelihara citra dan melindungi

kepentingan perusahaan melalui

terbentuknya komunikasi dan

hubungan yang baik dengan segenap

stakeholders.

12. Merencanakan pengembangan

sumber daya manusia pada unit kerja

di bawah Sekretaris Perusahaan.

13. Administrasi terkait dengan RUPS,

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi,

Rapat Direksi, Rapat Manajemen

Eksekutif dan lain-lain.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 168: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

166PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Struktur Organisasi dan Fungsi Sekretaris PerusahaanFungsi Sekretaris Perusahaan membawahi tiga fungsi, yaitu Hubungan Masyarakat,

Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi. Struktur organisasi dan jalur komunikasi

Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Struktur Organisasi dan Fungsi Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan bersama Sekretaris Dewan Komisaris menjadi penghubung

administratif antara organ Dewan Komisaris dan Direksi. Direktur Utama berwenang

mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan melalui mekanisme internal

setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Sejak 1 April 2014, Perusahaan melalui

Direktur Utama telah menetapkan Ricky Gunawan sebagai Sekretaris Perusahaan melalui

surat pengangkatan Nomor HRD-438/A/2014.

Ricky GunawanSekretaris Perusahaan

Ricky Gunawan (kelahiran Medan, 27 November 1973)

memulai karir di PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

sejak tahun 1998 sebagai staf Planning and Administration

Pabrik Peleburan. Pernah menjabat sebagai Junior Manager

bagian Keuangan Kantor Perwakilan Jakarta—saat itu

Kantor Pusat—dan Manajer Budgeting and Planning Pabrik

Peleburan pada 2010 sampai 2013. Beliau menjabat Senior

Manager di Departemen Perencanaan dan Keuangan

selama setahun sebelum kemudian dipercaya menjadi

Sekretaris Perusahaan.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 169: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

167PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Program Kerja Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan memiliki program

kerja yang terkoordinasi dengan seksi-

seksi yang menjadi bagian Departemen

Sekretaris Perusahaan: Seksi Hubungan

Masyarakat Pabrik Peleburan dan PLTA,

Seksi Teknologi Informasi, dan Seksi

Manajemen Resiko. Program kerja ini

disusun sebagai landasan pelaksanaan

kegiatan kesekretariatan Perusahaan yang

kredibel. Sekretaris Perusahaan memiliki

beberapa program kerja sebagai berikut:

1. Memberikan dukungan data-data

yang dibutuhkan dalam Rapat Direksi,

2. Menyusun rencana kegiatan

kesekretariatan selama satu tahun

kerja,

3. Menyusun strategi tindakan

pencapaian dan melaksanakan

monitoring bulanan atas pencapaian

Key Performance Indicator (KPI),

4. Memberikan pelaksanaan reviu,

penilaian, serta penanganan resiko

yang disampaikan dalam Laporan

Pelaksanaan Manajemen Resiko per

triwulan/akhir tahun,

5. Berkoordinasi dengan pihak-pihak

terkait dalam memperbaharui data-

data operasi dan data-data E-Board

Perusahaan,

6. Melakukan counter terhadap isu-isu

yang dapat merugikan Perusahaan

dan memelihara citra Perusahaan

melalui program kehumasan yang

baik, dan,

7. Mengikuti benchmarking di beberapa

Perusahaan untuk mengembangkan

strategi kesekretariatan yang

mampu mengikuti perkembangan

Perusahaan.

Pelaksanaan Kinerja Tahun 2014Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris

Perusahaan bertanggung jawab langsung

kepada Direktur Utama, sementara dalam

penyelenggaraan komunikasi dengan

Dewan Komisaris, Sekretaris Perusahaan

melaksanakan koordinasi dengan

Sekretaris Dewan Komisaris seperti yang

tergambarkan dalam bagan struktur organ

di atas. Sebagai penghubung Perusahaan

dengan pemangku kepentingan dan

lembaga-lembaga regulasi, Sekretaris

Perusahaan dan seluruh seksi yang

mendukungnya bertanggung jawab

untuk memastikan berjalannya aspek

keterbukaan informasi sebagai salah satu

implementasi GCG dalam Perusahaan.

Dalam rangka membuka jalur komunikasi

yang lebih transparan dengan pihak

eksternal, Perusahaan mengkoordinasi

pertemuan-pertemuan dengan pemangku

kepentingan dan pihak-pihak terkait

lainnya, mendistribusikan rilis berita,

berpartisipasi dalam pameran-pameran

dan secara kontinyu melaporkan kinerja

aktual Perusahaan kepada instansi-instansi

regulator. Secara internal, Perusahaan

menjangkau seluruh karyawan melalui

media in-house journal bulanan.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 170: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

168PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Sepanjang tahun buku 2014, Perusahaan

telah menyelenggarakan RUPS Tahunan,

melaporkan kinerja operasional dan

keuangan Perusahaan secara berkala

kepada Badan Pusat Statistik (BPS) dan

Bank Indonesia (BI). Laporan Tahunan

dan Laporan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan juga dirilis dan dapat diperoleh

di kantor pusat Perusahaan.

Di samping itu, seiring dengan perubahan

status Perusahaan menjadi BUMN,

Sekretaris Perusahaan telah membentuk

Satuan Kerja Risk Management (SKRM)

di seluruh unit kerja Perusahaan, dan juga

mengimplementasikan sistem E-Board

yang dapat diakses oleh seluruh pihak

internal Perusahaan.

Program Peningkatan KompetensiSebagai bagian dari program peningkatan

kompetensi, Sekretaris Perusahaan telah

bergabung dalam Forum Humas BUMN.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Page 171: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

169PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Audit Internal merupakan salah satu fungsi

yang mengalami reposisi fundamental pada

masa perubahan setahun belakangan ini.

Perubahan strategis terjadi pada aspek

keorganisasian Perusahaan, dimana

posisi Departemen Audit Internal secara

langsung berada di bawah Direktur Utama,

dari sebelumnya di bawah Corporate

Secretary. Selain itu, keberadaan Audit

Internal, sesuai dengan mandat profesi

yang berlaku secara internasional

maupun amanat Peraturan Menteri BUMN

No. PER-01/MBU/2011 Tahun 2011,

diperkuat dengan diterbitkannya Piagam

Audit Internal (Internal Audit Charter) pada

bulan Juni 2014.

Pada tahun 2014, meskipun Audit Internal

secara usia masih sangat infant, namun

memiliki impian dan semangat yang

sangat besar untuk segera mematangkan

diri agar mampu berkontribusi secara

maksimal kepada pencapaian tujuan

Perusahaan.

Piagam Audit Internal

Piagam Audit Internal Perusahaan

digunakan Auditor Internal untuk

dapat melaksanakan kewenangan,

tugas dan tanggung jawabnya secara

kompeten, independen dan dapat

dipertanggungjawabkan. Piagam ini telah

ditetapkan oleh Direksi tanggal 14 Mei

2014 dan disetujui oleh Dewan Komisaris

tanggal 17 Juni 2014. Dalam Piagam

Audit Internal Perusahaan dibahas hal-

hal yang dapat menunjang kinerja fungsi

Audit Internal, diantaranya: maksud dan

tujuan Piagam Audit Internal, struktur dan

kedudukan Auditor Internal, persyaratan

dan kewajiban Auditor Internal, tugas

dan tanggung jawab Auditor Internal,

kewenangan, kode etik dan hubungan

dengan pihak lain, serta tindak lanjut atas

hasil audit.

Struktur dan Kedudukan Audit Internal

Audit Internal Perusahaan merupakan

salah satu organ Direktur Utama dalam

melaksanakan fungsi pengawasan atas

pelaksanaan tujuan perusahaan. Struktur

Audit Internal diatur dalam:

1. SK Direksi Nomor SK-001/DIR/2014

tanggal 1 April 2014 tentang Struktur

Organisasi PT. Indonesia Asahan

Aluminium (Persero), sebagaimana

diubah terakhir dengan SK Direksi

no : SK-018/DIR/2014 tanggal 1 Juli

2014,

2. Piagam Audit Internal yang ditetapkan

oleh Direksi tanggal 14 Mei 2014

dan disetujui oleh Dewan Komisaris

tanggal 17 Juni 2014.

audit Internal

Pedoman GCG dan Pedoman Etika

Perusahaan yang ditandatangani oleh

Dewan Komisaris dan Direksi tertanggal

6 OKTOber 2014

Page 172: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

170PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Struktur Audit Internal Perusahaan

KOMISARIS

Komite Audit

DIREKUR UTAMA

AUDITOR INTERNAL

SEKSI AUDIT OPERASIONAL

TIM AUDIT - A TIM AUDIT - B TIM MONITORING & PENGEMBANGAN

Secara struktural, Audit Internal

Perusahaan berada langsung di bawah

Direktur Utama, yang hanya bertanggung

jawab langsung kepada Direktur Utama.

Namun, dalam pelaksanaan tugasnya

Audit Internal memiliki garis komunikasi

dengan Komite Audit selaku alat

kelengkapan Dewan Komisaris. Salah

satu bentuk komunikasi dengan Komite

Audit adalah koordinasi dalam pelaporan,

pembahasan temuan hasil audit yang

dianggap penting oleh Direksi dan/

atau Dewan Komisaris, atau penilaian

atas dampak dari kelemahan sistem

pengendalian intern yang ditemukan

Dewan Komisaris.

Audit Internal dipimpin oleh seorang

Deputi General Manager (DGM) yang

diangkat dan diberhentikan oleh Direktur

Utama setelah mendapat persetujuan

Dewan Komisaris. Walaupun secara

struktur Audit Internal berada langsung

di bawah Direktur Utama, namun secara

profesi dalam pelaksanaan tugasnya Audit

Internal bebas dari intervensi terhadap

kepentingan individu atau kelompok

tertentu atas kesimpulan hasil audit untuk

kepentingan Perusahaan.

Audit Internal

Page 173: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

171PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Departemen Audit Internal dipimpin oleh Yohanes Sigit Subandriawan, yang diangkat

berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Perusahaan No. SK-003/DIRUT/2014

tanggal 1 September 2014.

Yohanes Sigit SubandriawanKepala Departemen Audit Internal

Yohanes Sigit Subandriawan (warga negara Indonesia, kelahiran Yogyakarta, 13 Oktober 1964) memiliki pengalaman di bidang audit selama hampir 30 tahun di BPKP. Pengalaman profesionalnya dimulai sebagai auditor junior dengan bidang audit industri dan konstruksi dari 1986 hingga 1996. Pada periode tersebut ia mengikuti berbagai diklat, termasuk training The Value for Money Audit (VFM)

dan Computer Aided Audit Techniques di South Australia.

Tahun 1996 sampai 2002, ia bertugas sebagai ketua tim audit di deputi yang membidangi investigasi. Selain berbagai

diklat teknis fungsional, salah satu training yang diikutinya pada periode tersebut adalah diklat Penyidikan, kerjasama Kejaksaan Agung dan Pusdiklatwas BPKP. Ia juga menjadi salah satu anggota satgas yang bertugas mengembangkan fungsi evaluasi untuk program dan kebijakan. Fungsi ini digunakan untuk bidang dengan lingkup makro, strategis, dan dengan fokus kepada penilaian efektivitas atau keberhasilan dari kebijakan dan program. Berbagai diklat metodologi evaluasi berbasis riset telah diikutinya, termasuk training Policy Evaluation di Graduate School Of Public and International Affairs (GSPIA), University of Pittsburgh, Pennsylvania, USA, di bawah bimbingan Prof. William Dunn.

Latar belakang pendidikannya berfokus pada audit dan pajak. Ia merupakan alumnus STAN dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dengan pendidikan terakhir Pasca Sarjana konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Perpajakan FISIP UI. Ia juga menyandang Certified Government Auditing Professional (CGAP), sertifikasi internasional dari The Institute of Internal Audit (IIA), Florida, USA. Hingga saat ini ia masih tercatat sebagai anggota aktif IIA dengan nomor 1762833.

Perannya di Perusahaan telah dimulai sebelum ia resmi bergabung pada Agustus 2014. Ia merupakan pengendali teknis tim audit Nilai Buku Aset Inalum, serta anggota tim pendukung untuk Tim Perunding Pengakhiran Proyek Asahan, Kementerian Perindustrian, dalam rangka pengambilalihan Inalum sejak 2011. Posisi terakhirnya sebelum bergabung ke Perusahaan adalah sebagai Quality Assurance pada Tim Optimalisasi Penerimaan Negara (TOPN), bidang PNBP Pertambangan, Menko Perekonomian-BPKP.

Audit Internal

Page 174: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

172PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Ketersediaan tenaga auditor pada

Departemen Audit Internal per 31

Desember 2014 adalah sebanyak

sembilan personil dengan profil SDM

sebagai berikut

Administrasi & Monitoring3

Auditor3

Deputi GM1

Manager0

Junior Manager2

Jumlah SDM Auditor Internal,

2014

D31

S13

S22

SLTA3

SDM Auditor Internal menurut

Pendidikan, 2014

Fungsi dan Peran Audit Internal

Audit Internal memiliki fungsi pengawasan

guna memastikan bahwa: (i) sistem

pengendalian manajemen berbasis

risiko, serta; (ii) implementasi tata

kelola perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance/GCG) pada

proses operasional dan kegiatan bisnis

Perusahaan telah sesuai dengan tujuan

Perusahaan dan peraturan perundangan

dan/atau ketentuan Perusahaan yang

berlaku.

Dalam melaksanakan fungsinya tersebut,

Audit Internal mengambil peran sebagai

organ pemberi jasa assurance dan jasa

konsultasi yang bersifat independen

dan obyektif, dengan tujuan untuk: (i)

memperbaiki operasional usaha, dan;

(ii) meningkatkan nilai perusahaan.

Pendekatan yang digunakan untuk

mencapai tujuan tersebut adalah melalui

peningkatan efektivitas manajemen

risiko, pengendalian internal, dan proses

tata kelola perusahaan yang baik,

yang dilakukan secara sistematis dan

metodologis.

Audit Internal

Page 175: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

173PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tugas, Tanggung Jawab dan WewenangTugas dan tanggung jawab Audit Internal

adalah:

1. Melakukan pemeriksaan guna

mendorong terciptanya kepatuhan

anggota organisasi dan manajemen

kepada peraturan perusahaan dan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2. Melakukan pemeriksaan dan

penilaian atas efisiensi dan efektifitas

di bidang keuangan, operasional dan

manajemen perusahaan, sumber

daya manusia, teknologi informasi,

dan kegiatan lainnya.

3. Memastikan Sistem Pengendalian

Manajemen (SPM) Perusahaan

berfungsi efektif termasuk melakukan

kegiatan yang dapat mencegah

terjadinya penyimpangan.

4. Melakukan evaluasi, analisis dan

penilaian atas efektifitas pelaksanaan

manajemen risiko, kepatuhan dan

proses tata kelola perusahaan yang

baik (GCG), sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan kebijakan

perusahaan.

5. Melakukan audit khusus (investigasi)

untuk mengungkap kasus yang ada

indikasi terjadinya penyalahgunaan

wewenang, penggelapan,

penyelewengan, dan kecurangan

(fraud).

6. Memberikan rekomendasi perbaikan

dan/atau pencegahan yang diperlukan

dan informasi yang obyektif tentang

kegiatan yang diaudit kepada semua

tingkatan manajemen objek audit.

7. Memantau pelaksanaan tindak lanjut

atas temuan dan rekomendasi hasil

pemeriksaan.

8. Membantu dan merupakan mitra

pemeriksa eksternal (KAP, BPK/BPKP,

KPK) dalam bidang pemeriksaan dan

pengawasan dengan persetujuan

Direktur Utama

Sedangkan wewenang Audit Internal

meliputi :

1. Memiliki akses atas seluruh informasi,

data dan dokumen Perusahaan,

serta melakukan peninjauan fisik

atas seluruh aset perusahaan terkait

dengan tugas dan fungsinya.

2. mendapatkan hasil Manajemen

Risiko sebagai salah satu dasar

untuk menyusun Program Kerja Audit

Tahunan (PKAT).

3. Melakukan komunikasi secara

langsung dengan Direksi.

4. Dengan sepengetahuan Direksi

dan Komisaris, dapat melakukan

komunikasi langsung dengan Komite

Audit.

5. Melakukan koordinasi kegiatan

Audit Internal dengan kegiatan Audit

Eksternal.

6. Dalam hal pelaksanaan audit

atau tugas lain yang memerlukan

keahlian khusus, Audit Internal

dapat menggunakan tenaga ahli

dari luar Audit Internal baik dari

dalam Perusahaan maupun dari luar

perusahaan.

Audit Internal

Page 176: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

174PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kegiatan Selama 2014

Tahun 2014 kegiatan Audit Internal masih

menitikberatkan pada audit, sedangkan kegiatan

konsultansi masih relatif terbatas karena bersifat

Non-PKAT atau berbasis permintaan. Di tahun

2015 kedua kegiatan tersebut akan dilaksanakan

secara berimbang sesuai dengan Kebijakan

Pengawasan Tahun 2015. Selain kegiatan

dalam rangka pelaksanaan fungsi assurance

dan consulting tersebut, juga dilakukan kegiatan

monitoring terhadap tindak lanjut atas laporan

hasil audit oleh auditee. Gambaran profil kegiatan

tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Adapun secara pencapaian kinerja yang diukur

dengan realisasi penugasan audit dan monitoring

terhadap PKAT serta (ii) realisasi penggunaan hari

pemeriksa (HP) terhadap rencana menurut PKAT

2014 pada umumnya memenuhi dengan yang

diharapkan, dengan gambaran sebagai berikut:

Hasil Kegiatan Audit Temuan hasil audit dikelompokkan dalam empat

jenis, yakni:

1. Kelemahan sistem pengendalian intern,

2. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang

berlaku,

3. Belum memenuhi unsur efisien, ekonomis,

dan efektif,

4. Kelemahan administrasi.

Pengelompokan tersebut menggunakan acuan

pengelompokan temuan yang digunakan oleh

pemeriksaan BPK. Profil temuan hasil audit

digambarkan sebagai berikut:

Audit41%

Monitoring42%

Konsultansi17%

Komposisi Utama Internal Auditor 2014

Realisasi Penugasan terhadap PKAT Tahun 2014

Audit105%

Monitoring105%

Realisasi Hari Pemeriksa (HP) terhadap PKAT

Tahun 2014

Audit93,2%

Monitoring100%

Profil Temuan Auditor Internal Tahun 2014

Kelemahan sistem pengendali intern50%

Kelemahan administrasi18%

Ketidakpatuhan terhadap

ketentuan yang berlaku

9%

Belum memenuhi

unsur efisien, ekonomis dan

efektif23%

Audit Internal

Page 177: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

175PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Pada tahun 2014 Audit Internal telah

menjalin kemitraan dengan BPKP, dalam

hal ini Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera

Utara. Kemitraan tersebut dilakukan dalam

rangka menginisiasi penerapan GCG,

memperkuat Sistem Pengendalian Intern,

dan mengembangkan pengelolaan risiko

di Perusahaan sesuai amanat Peraturan

Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011

Tahun 2011. Beberapa kegiatan yang

telah dilakukan antara lain:

1. Penandatanganan Nota

Kesepahaman antara BPKP dengan

Perusahaan tentang kerjasama

pengembangan, penerapan dan

penguatan tata kelola dan kinerja

Perusahaan.

2. Workshop mengenai “Arti Penting

Satuan Pengawas Intern (SPI) bagi

BUMN” dengan peserta seluruh GM/

DGM dan Manajer.

3. Riviu dan pemetaan Sistem

Pengendalian Intern.

4. Pemaparan hasil evaluasi penerapan

SPI oleh tim BPKP Prov. Sumut.

5. Sosialisasi hasil evaluasi penerapan

SPI oleh tim BPKP Prov. Sumut

kepada jajaran JM s.d GM/DGM

Perusahaan.

Hasil riviu atas penerapan Sistem

Pengendalian Intern yang dilakukan

oleh Perwakilan BPKP Prov. Sumut

telah memberikan potret mengenai

tingkat penerapan SPI pada Perusahaan

serta informasi mengenai Area of

Improvement (AoI) yang perlu dilakukan

pembenahan oleh Perusahaan. Riviu

tersebut menggunakan pendekatan

model COSO (The Committee of

Sponsoring Organizations of the Treadway

Commission), dan sementara dilakukan

pada level entitas perusahaan. Pada tahun

2015 Audit Internal merencanakan untuk

melakukan riviu SPI pada level unit-unit

organisasi dan/atau level kegiatan.

Dalam tahun 2015 terdapat tujuh kegiatan

yang akan dilakukan oleh BPKP sebagai

rencana aksi dari MOU antara BPKP

dengan Perusahaan tersebut.

audit eksternal

Page 178: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

176PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Pengelolaan Manajemen Risiko

merupakan hal yang penting untuk

dilaksanakan secara menyeluruh di entitas

Perusahaan agar mampu meminimalkan

potensi kerugian dan mengoptimalkan

profitabilitas, meningkatkan nilai

Perusahaan dan kepercayaan para

Pemangku Kepentingan (Stakeholders),

mendorong laju penerapan tata kelola

Perusahaan yang baik, serta menjadikan

budaya sadar risiko sebagai bagian dari

budaya Perusahaan.

Penerapan Manajemen Risiko secara

berkesinambungan dan terintegrasi telah

ditetapkan sebagai salah satu kebijakan

operasional Perusahaan yang merujuk

pada Peraturan Menteri Negara BUMN

No. Per-01/MBU/2011 sebagaimana telah

diubah berdasarkan Peraturan Menteri

Negara BUMN No. Per-09/MBU/2012

tentang Tata Kelola Perusahaan Yang

Baik (Good Corporate Governance) di

lingkungan BUMN.

Berdasarkan kebijakan tersebut, tata

kelola Manajemen Risiko dilakukan dengan

menggunakan prinsip, kerangka kerja, dan

proses pengelolaan yang mengacu pada

ISO 31000 Risk Management - Principles

& Guidelines untuk industri non keuangan.

Pada saat ini belum semua aspek langkah

tata kelola Manajemen Risiko dapat

dijalankan, upaya dan kerja keras lebih

lanjut perlu ditingkatkan. Gambar berikut

menunjukkan kegiatan yang sudah,

sedang dan akan dilakukan.

Gambaran Umum Sistem Manajemen Risiko

Jun–Agst ‘14April–Mei ‘14 Sep–Des ‘14 Jan~ ‘14 Jun~ ‘14

Inisiasi » Organisasi SRM » Studi Banding » Pra-sosialisasi

Keterangan warna : (a) sudah, (b) sedang, (c) belum* Pengembangan sistem IT oleh Seksi SIT

Membangun » Pelatihan » SKRM » Jobdesk/Juklak » Identifikasi

Standarisasi » SK Direksi » Frame Work » PM dan Wi » Sosialisasi all

Kelola » Profil Risiko » Mitigation Plan » Reviu, Report

Integrasi » Risk base audit » Mitigasi » Sistem IT » Evalusai berkelanjutan

Kebijakan dan strategi tata kelola

Manajemen Risiko Perusahaan

ditetapkan oleh Direksi dalam bentuk

Prosedur Penerapan Manajemen Risiko

Perusahaan, meliputi:

1. Prinsip pengelolaan Manajemen

Risiko

2. Kerangka kerja Manajemen Risiko

yang memuat mandat dan komitmen

pemangku tugas, serta siklus

implementasi PDCA (perencanaan

kerangka kerja, penerapan

manajemen risiko, langkah monitoring

dan review, serta perbaikan kerangka

kerja secara berkesinambungan)

3. Proses Manajemen Risiko meliputi

Manajemen risiko

Page 179: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

177PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

komunikasi dan konsultasi internal

eksternal, menentukan konteks

strategi, asesmen risiko, perlakuan

risiko, monitoring dan reviu.

4. Mekanisme dokumentasi dan

pelaporan.

5. Integrasi risk base audit.

6. Penyiapan kompetensi SDM.

Fungsi pengeloaan Manajemen Risiko

Perusahaan dilaksanakan oleh Seksi

Risk Management di bawah Departemen

Corporate Secretary yang bertanggung

jawab langsung kepada Direktur Utama.

Dengan menerapkan prinsip keterbukaan,

akuntabilitas, pertanggungjawaban,

kemandirian, serta efektivitas dibentuk

Satuan Kerja Risk Management (SKRM)

pada seluruh Seksi dan Departemen yang

bertindak sebagai pelaksana manajemen

risiko/risk owner tingkat Seksi dan

Departemen.

Pelaksanaan asesmen risiko bersifat self

assessment, dilakukan oleh masing-

masing SKRM, selanjutnya dilakukan

verifikasi dan kompilasi oleh Seksi Risk

Management sehingga dapat diperoleh

gambaran kondisi risiko sebenarnya dan

menyeluruh. Hasil dari proses manajemen

risiko didokumentasikan dalam laporan

Profil Risiko Perusahaan dan disampaikan

secara berkala kepada Direksi dan Dewan

Komisaris untuk digunakan sebagai salah

satu dasar dalam pengambilan keputusan.

Profil Risiko Perusahaan

Faktor risiko yang ada dalam proses kerja

dan bisnis Perusahaan secara garis besar

antara lain meliputi:

1. Risiko Strategis

Meliputi risiko persaingan bisnis, risiko

kerugian kerjasama strategis, risiko

kegagalan marketing, serta risiko

yang timbul dari adanya kebijakan/

regulasi.

2. Risiko Operasional

Meliputi risiko kegagalan operasional

pabrik, risiko kehandalan

peralatan (pasokan dan teknologi),

risiko kesalahan proses, risiko

ketidakpatuhan pada prosedur dan

peraturan, risiko pemogokan kerja dan

SDM, risiko kegagalan penanganan

lingkungan, risiko perubahan situasi

sosial politik dan keamanan, risiko

persaingan pemasaran, serta risiko

akibat bencana alam.

3. Risiko Keuangan

Meliputi risiko transaksi mata uang

asing, risiko tidak tersedianya

dana untuk operasional, risiko

perubahan nilai suku bunga, risiko

tidak tertagihnya piutang dan risiko

dari adanya regulasi keuangan dari

Pemerintah.

Langkah Penanggulangan Risiko

Opsi untuk langkah penanggulangan risiko

secra umum meliputi:

1. Menghindari risiko (risk avoidance),

berarti tidak melaksanakan atau

meneruskan kegiatan yang

menimbulkan risiko tersebut.

2. Mengurangi risiko (risk reduction), yaitu

perlakuan risiko untuk mengurangi

kemungkinan terjadinya atau

mengurangi paparan dampaknya,

Manajemen Risiko

Page 180: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

178PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

atau mengurangi keduanya.

3. Transfer risiko (risk sharing), yaitu

suatu tindakan untuk mengurangi

kemungkinan timbulnya risiko melalui

antara lain : asuransi, outsourcing,

subcontracting, hedging, transaksi

nilai mata uang asing, dan tindakan

lainnya.

4. Menerima risiko (risk acceptance),

yaitu tidak melakukan perlakuan

apapun terhadap risiko tersebut.

Tindak Lanjut

Beberapa langkah tindak lanjut yang

dilakukan Perusahaan adalah:

1. Mempercepat penyelesaian

pembuatan kebijakan, prosedur

manual, dan petunjuk kerja.

2. Menyiapkan program sosialisasi

kepada seluruh karyawan.

3. Koordinasi dengan SIT untuk aplikasi

software dan tampilan website.

4. Melanjutkan program pembekalan

ERM kepada MS.

5. Membuat usulan pembentukan

Komite Pemantau Risiko.

6. Membuat usulan asistensi dan

pendampingan penerapan

Manajemen Risiko dari luar

Perusahaan.

Manajemen Risiko

Page 181: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

179PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Etika Dan Norma Perilaku

Visi, Misi dan Nilai Perusahaan sebagai Falsafah DasarVisi dan misi menjadi ideologi sebuah entitas. Untuk mencapai tujuan yang jelas,

Perusahaan telah melakukan redefinisi terhadap Visi, Misi dan Nilai Perusahaan yang

kemudian ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor SK-005/Dir/2014

pada 6 Juni 2014, dan disosialisasikan ke seluruh Departemen/Seksi pada 10 Juni 2014.

Pada saat yang sama, terkait dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan periode

2015-2019, juga telah ditetapkan Kebijakan, Sasaran dan Strategi Perusahaan.

Visi 2025 Menjadi perusahaan global terkemuka berbasis Aluminium terpadu ramah lingkungan.

Misi

1. Menjalankan operasi peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan.

2. Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan.

3. Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang tepat sasaran.

4. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri Aluminium.

Nilai

Nilai-nilai Perusahaan dirangkum dalam kata “ProsPeKTIF”, yaitu:1. Profesional

Professional:Kami bekerja secara professional dengan menerapkan praktek bisnis terbaikWe work professionally by implementing the best business practice

2. PengembanganDevelopment:Kami tumbuh menjadi besar melalui pengembangan berkesinambunganWe grow up through sustainable development

3. KerjasamaCooperation:Kami tangguh melampaui harapan melalui kerjasama yang sinergiWe are stronger than expectation through synergistic cooperation

4. Tanggung JawabResponsibility:Kami bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi terbaikWe have responsibility to give the best contribution

5. IntegritasIntegrity:Kami menjalankan bisnis dengan integritasWe run our business with integrity

6. FaedahProfitable:Kami berusaha menjalankan bisnis yang menguntungkan untuk kesejahteraanWe are making effort to run profitable business for prosperity

Laporan Kepatuhan

Page 182: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

180PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Di samping itu, Perusahaan menciptakan

“Ikrar Karyawan dan Pedoman Supervisor”

sebagai derivasi dari visi, misi dan nilai

Perusahaan. 5 (Lima) Ikrar Karyawan

adalah:

1. Patuh pada Undang-Undang Negara

dan Peraturan Perusahaan.

2. Berlaku jujur dan setia pada

Perusahaan.

3. Melaksanakan tugas dengan penuh

tanggung jawab dan disiplin.

4. Memupuk rasa kebersamaan, saling

pengertian dan kerja sama yang

harmonis.

5. Meningkatkan pengembangan diri

untuk keberhasilan.

Sementara 5 (Lima) Pedoman Supervisor

adalah:

1. Memahami bawahan dengan

sepenuhnya melalui pendekatan

sehari-hari.

2. Membina setiap pribadi bawahan

dengan memberikan teladan yang

baik.

3. Meningkatkan keserasian dan

rasa kebersamaan anggota dalam

kelompok kerja.

4. Menjadikan kebijaksanaan atasan

sebagai kebijaksanaan sendiri dan

menanamkan pengertian pada

bawahan.

5. Menguasai situasi kerja dan

mengutarakan pendapat kepada

atasan pada waktu yang tepat.

Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct)

Pedoman Etika Perusahaan merupakan

standar perilaku bagi insan Inalum dalam

menerapkan nilai-nilai Perusahaan secara

berkelanjutan. Pengembangan nilai-

nilai korporasi juga menjadi salah satu

tolak ukur keberhasilan Perusahaan

dalam menjalankan proses bisnis dan

pengembangan korporasi ke arah yang lebih

baik. Nilai-nilai yang telah dimiliki tersebut

harus mampu ditumbuhkembangkan dan

dimanifestasikan agar menjadi budaya

Perusahaan (corporate culture).

Penyusunan Pedoman Etika Perusahaan

bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasikan standar etika

usaha dan etika kerja selaras dengan

Visi dan Misi Perusahaan.

2. Menjadi acuan perilaku bagi Insan

Inalum dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawab masing-masing

dan berinteraksi dengan Pemangku

Kepentingan (Stakeholders).

3. Menjelaskan standar etika usaha

dan etika kerja agar Insan Inalum

dapat menilai bentuk kegiatan

yang diinginkan dan membantu

memberikan pertimbangan jika

menemui keragu-raguan dalam

bertindak.

Pedoman Etika Perusahaan menjabarkan

standar etika usaha dan standar etika

kerja serta pelaksanaan pedoman yaitu :

1. Standar Etika Usaha antara

Perusahaan dengan pelanggan,

pemasok, kreditur/investor, mitra

kerja, pesaing, Pemerintah dan

lembaga publik, masyarakat dan

media.

2. Standar Etika Kerja meliputi sesama

Insan Inalum, mengenai informasi

Perusahaan, aset Perusahaan,

Keamanan dan Keselamatan,

Laporan Kepatuhan

Page 183: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

181PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kesehatan Kerja dan Lindungan

Lingkungan (K3LL), laporan keuangan,

benturan kepentingan (conflict

of interest) dan penyalahgunaan

wewenang, pemberian dan

penerimaan (gratifikasi) dan kegiatan

politik.

3. Pelaksanaan meliputi sosialisasi dan

internalisasi, pelaporan pelanggaran

(whistleblowing system) dan sanksi

atas pelanggaran.

Perusahaan telah mengesahkan

Code of Conduct bersamaan dengan

ditandatangani Lembar Pemberlakuan dan

Maklumat Komitmen Dewan Komisaris

dan Direksi pada 1 Oktober 2014.

Etika Usaha dan Etika Kerja

Etika Usaha adalah sistem nilai atau

norma yang dianut oleh Perusahaan

sebagai acuan bagi Insan Inalum dalam

berhubungan dengan lingkungannya, baik

internal maupun eksternal. Standar Etika

Usaha terbagi ke dalam beberapa aspek,

yaitu:

1. Etika Usaha Perusahaan dengan

Karyawan

Perusahaan memperlakukan

karyawan secara setara (fair) tanpa

membedakan agama, suku dan

ras. Perusahaan menyadari bahwa

karyawan mempunyai peranan dan

kedudukan yang sangat penting

sebagai aset Perusahaan. Oleh

karena itu setiap karyawan dituntut

untuk dapat berperan aktif dalam

memberikan kontribusi terbaik guna

mencapai Sasaran Perusahaan.

Dalam melaksanakan etika usaha

ini, Perusahaan menerapkan sistem

rekrutmen yang adil dan transparan,

promosi dan pengembangan

karir secara wajar sesuai dengan

kompetensi masing-masing karyawan

serta kebutuhan Perusahaan,

melaksanakan Perjanjian Kerja

Bersama (PKB) secara konsisten,

dan menempatkan Serikat Pekerja

yang diakui oleh Perusahaan

sebagai mitra Perusahaan dengan

mengikutsertakan dalam pengambilan

keputusan yang mengacu pada PKB.

2. Etika Usaha Perusahaan dengan

Pelanggan

Perusahaan mengutamakan

kepuasan pelanggan dengan cara

memberikan hasil produksi terbaik

sesuai dengan standar mutu yang

telah ditetapkan, mengedepankan

standar layanan yang profesional

demi memuaskan pelanggan

tanpa melakukan diskriminasi,

memperhatikan kebutuhan

pelanggan dan secara terus menerus

memantau, mengevaluasi serta

menyempurnakan produk dan

layanan bila tidak sesuai dengan

keinginan pelanggan, memperhatikan

aspek keselamatan dan inovasi pada

setiap tahap proses pengembangan,

produksi dan distribusi, serta saling

menghormati kepentingan masing-

masing pihak melalui persyaratan

kontrak yang jelas dan adil.

3. Etika Usaha Perusahaan dengan

Pemasok

Perusahaan menciptakan iklim

kompetisi yang adil (fair) dan

Laporan Kepatuhan

Page 184: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

182PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

transparan dalam pengadaan barang

dan jasa dengan cara mengikuti

seluruh peraturan pengadaan barang

dan jasa yang ditetapkan Perusahaan;

memberikan kesempatan bagi

pemasok usaha kecil, terutama

pengusaha lokal dalam rangka

pengembangan masyarakat

sekitar, menetapkan pemasok yang

memenuhi kualifikasi berdasarkan

kemampuan, kesesuaian persyaratan

dan prestasi, melakukan hubungan

kerja hanya dengan pemasok yang

mematuhi peraturan perundang-

undangan dan ketentuan Perusahaan,

melaksanakan pembayaran kepada

pemasok dengan tepat waktu dan

tepat jumlah, menjatuhkan sanksi

yang tegas terhadap pemasok

yang melakukan pelanggaran,

dan memelihara komunikasi yang

baik dengan pemasok termasuk

menindaklanjuti keluhan dan

keberatan.

4. Etika Usaha Perusahaan dengan

Kreditur/Investor

Perusahaan menerima pinjaman/

penanaman modal hanya ditujukan

untuk kepentingan bisnis dan

peningkatan nilai tambah Perusahaan

dengan cara menyediakan informasi

yang aktual dan prospektif bagi

calon kreditur/investor, memilih

kreditur/investor berdasarkan aspek

kredibilitas dan bonafiditas yang dapat

dipertanggungjawabkan, menerima

pinjaman/penanaman modal yang

diikat melalui perjanjian yang sah

dengan klausul perjanjian yang

mengedepankan prinsip kewajaran

(fairness), dan memberikan informasi

secara terbuka tentang penggunaan

dana untuk meningkatkan

kepercayaan kreditur/investor.

5. Etika Usaha Perusahaan dengan

Mitra Kerja

Perusahaan meningkatkan iklim saling

percaya, menghargai dan memupuk

kebersamaan dengan mitra kerja

sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis

yang berlaku dengan cara membuat

perjanjian kerja yang berimbang

dan saling menguntungkan,

mengutamakan pencapaian hasil

optimal sesuai standar yang berlaku

dan terbaik, serta membangun

komunikasi secara intensif dengan

mitra kerja untuk mencari solusi yang

terbaik dalam rangka peningkatan

kinerja.

6. Etika Usaha Perusahaan dengan

Pesaing

Perusahaan menempatkan pesaing

sebagai pemacu peningkatan diri

dan introspeksi dengan cara menjaga

hubungan baik dan menghormati

keberadaan pesaing dengan

melakukan persaingan yang sehat

dengan mengedepankan keunggulan

produk dan layanan yang bermutu,

menghindari hubungan bisnis dan

kerjasama yang menjurus tidak wajar,

memberikan keuntungan bagi pihak-

pihak tertentu serta mengorbankan

kepentingan pelanggan, dan

menjadikan perusahaan pesaing

sebagai pembanding (benchmark)

guna meningkatkan kinerja

Perusahaan.

Laporan Kepatuhan

Page 185: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

183PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

7. Etika Usaha Perusahaan dengan

Pemerintah dan Lembaga Publik

Perusahaan berkomitmen untuk

mematuhi peraturan perundang-

undangan yang berlaku dalam rangka

melakukan hubungan dan kerjasama

atau usaha dengan Pemerintah

atau lembaga publik. Perusahaan

harus melakukan upaya yang terbaik

untuk tetap mengindahkan prinsip-

prinsip usaha yang sehat dengan

mengacu pada GCG dengan cara

melakukan kerjasama dengan

Pemerintah dan lembaga publik

sesuai prinsip kesetaraan dan

keterbukaan, melakukan hubungan

dengan Pemerintah dan lembaga

publik sesuai prinsip kepatutan dan

kewajaran, melaksanakan ketentuan-

ketentuan yang ditetapkan dalam

peraturan perundang-undangan, dan

mengharuskan mitra bisnis memiliki

perizinan yang dipersyaratkan dalam

peraturan perundang-undangan.

8. Etika Usaha Perusahaan dengan

Masyarakat

Perusahaan melaksanakan program

PKBL untuk memberdayakan

potensi masyarakat sekitar dan

meningkatkan kualitas hidup dengan

cara mensosialisasikan kepada

masyarakat tentang program PKBL

serta kebijakan-kebijakan yang

relevan, melaksanakan program

PKBL sesuai dengan kemampuan

Perusahaan secara tepat guna,

melarang Insan Inalum memberikan

janji-janji kepada masyarakat di

luar kewenangannya, dan tidak

melakukan tindakan-tindakan yang

mengarah kepada diskriminasi

masyarakat berdasarkan suku,

agama, ras dan antar golongan.

9. Etika Usaha Perusahaan dengan

Media

Perusahaan membina hubungan

baik dengan media dalam rangka

membangun citra positif dengan

cara menjaga hubungan yang

sehat dan bersih dengan media,

mengedepankan hubungan

berlandaskan keterbukaan dan

saling menghormati, memberikan

informasi yang relevan dan

berimbang kepada media, serta

menerima dan menindaklanjuti

kritik-kritik membangun yang

disampaikan melalui media dengan

tetap memperhatikan kepentingan

Perusahaan.

Sementara Etika Kerja adalah sistem nilai

atau norma yang digunakan oleh Insan

Inalum dalam pelaksanaan kerja sehari-

hari. Standar Etika Kerja Perusahaan

mengatur hal-hal sebagaimana berikut:

1. Sesama Insan Inalum

Dalam menjalankan tugasnya, Insan

Inalum harus menjunjung tinggi

etika dalam menjalin hubungan kerja

sehingga dapat menciptakan iklim

kerja yang kondusif dan mampu

meningkatkan produktifitas.

Insan Inalum memelihara etika

kerja dan hubungan antar sesama

dengan berlandaskan pada nilai-

nilai Perusahaan dan ikrar karyawan

dengan cara patuh pada peraturan

perundang-undangan dan peraturan

Laporan Kepatuhan

Page 186: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

184PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Perusahaan, bekerja secara

profesional dan memiliki integritas

yang tinggi guna menghasilkan kinerja

yang optimal, bertanggung jawab dan

disiplin dalam tugas guna mencapai

hasil terbaik, saling menghargai,

terbuka menerima kritik dan saran

serta menyelesaikan masalah

dengan musyawarah mufakat, saling

membantu, memotivasi dan bekerja

sama dalam menyelesaikan tugas,

mengkomunikasikan setiap ide baru

dan saling mentransfer pengetahuan

dan kemampuan, mengambil inisiatif

dan mengembangkan kompetensi,

baik secara mandiri maupun melalui

program Perusahaan, memiliki sikap

terbuka dan saling menghargai

perbedaan pendapat (dissenting

opinion) di dalam merumuskan

suatu keputusan, dan tidak

melakukan tindakan atau ucapan

yang mengandung unsur pelecehan

terhadap agama, suku, ras, adat

istiadat, gender dan hal-hal lain yang

bertentangan dengan kesopanan dan

kesusilaan.

Etika kerja atasan terhadap bawahan

dan sebaliknya dimaksudkan

untuk menciptakan hubungan

yang harmonis dan mendorong

keberhasilan dalam pekerjaan.

Etika atasan terhadap bawahan

dirumuskan agar atasan memahami

bawahan melalui pendekatan

sehari-hari dan melakukan

pembinaan dengan memberikan

teladan yang baik, menghargai

ide-ide dan perbedaan pendapat

dari bawahan, meningkatkan rasa

kebersamaan dalam kelompok

kerja dan keberhasilan bawahan

melalui program pengembangan diri,

memperlakukan bawahan secara

setara (fair) tanpa membedakan

agama, suku dan ras, dan

menggunakan bahasa yang sopan

dan tidak mengandung unsur

pelecehan terhadap agama, suku,

ras, adat istiadat, gender dan hal-

hal lain yang bertentangan dengan

kesopanan dan kesusilaan.

Sementara etika bawahan terhadap

atasan diberikan agar bawahan

menghormati atasan dengan menjaga

kesopanan dalam ucapan dan

tindakan, menyelesaikan tugas yang

diberikan dengan penuh tanggung

jawab, mendiskusikan kebijakan

yang kurang tepat secara santun

demi memperoleh perbaikan yang

konstruktif, mengutarakan pendapat

kepada atasan pada waktu yang

tepat, dan menggunakan bahasa

yang sopan dan tidak mengandung

unsur pelecehan terhadap agama,

suku, ras, adat istiadat, gender

dan hal-hal lain yang bertentangan

dengan kesopanan dan kesusilaan.

2. Informasi Perusahaan

Insan Inalum harus memanfaatkan

dan menjaga informasi Perusahaan

dalam rangka meningkatkan nilai

tambah Perusahaan dan pengambilan

keputusan dengan cara menerapkan

sistem keamanan informasi

teknologi dengan sebaik-baiknya,

tidak menyebarluaskan informasi

Laporan Kepatuhan

Page 187: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

185PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

di luar kewenangannya, tidak

menyebarluaskan informasi kepada

pihak yang tidak berkepentingan,

dan menyerahkan kembali semua

informasi yang berhubungan dengan

pekerjaannya pada saat berhenti

bekerja.

3. Aset Perusahaan

Insan Inalum mengoptimalkan aset

Perusahaan dengan cara mengelola

aset Perusahaan secara maksimal

untuk memberi nilai tambah bagi

Perusahaan, tidak menggunakan

aset Perusahaan di luar ketentuan

Perusahaan, dan mengamankan

aset Perusahaan dari kerusakan dan

kehilangan.

4. Keamanan dan Keselamatan,

Kesehatan Kerja dan Lindungan

Lingkungan (K3LL)

Insan Inalum menjadikan keamanan

dan K3LL sebagai bagian dari

budaya kerja untuk menciptakan

suasana kerja yang tertib, aman,

handal, nyaman dan berwawasan

lingkungan dengan cara menerapkan

sistem keamanan dan K3LL di

lingkungan kerja secara konsisten,

tanggap terhadap keadaan darurat

sebagaimana yang ditetapkan oleh

Perusahaan, serta memiliki kesadaran

terhadap kelestarian lingkungan

Perusahaan dan sekitarnya.

5. Laporan Keuangan

Insan Inalum yang terkait dengan

pengelolaan keuangan wajib

melaksanakan akuntabilitas keuangan

dengan cara menyajikan laporan

keuangan yang akurat, relevan dan

tepat waktu sesuai dengan standar

akuntansi keuangan dan ketentuan

lain yang berlaku secara umum di

Indonesia, mencatat setiap transaksi

secara akurat di dalam pembukuan

Perusahaan, mencegah terjadinya

kecurangan (fraud) dalam laporan

keuangan, dan tidak membuat

laporan keuangan ganda untuk tujuan

apapun.

6. Benturan Kepentingan dan

Penyalahgunaan Wewenang Insan

Inalum menghindari adanya benturan

kepentingan (conflict of interest)

maupun potensi adanya benturan

kepentingan (conflict of interest)

dan penyalahgunaan wewenang

dengan cara mematuhi peraturan

dan prosedur yang berlaku, tidak

memiliki saham pada badan

usaha yang menjadi mitra bisnis

Perusahaan atas nama sendiri atau

nominee (menggunakan nama

orang lain) atau atas nama keluarga

(sampai dengan derajat ketiga, baik

menurut garis lurus maupun garis ke

samping, termasuk hubungan yang

timbul karena perkawinan), tidak

merangkap jabatan dan pekerjaan

di perusahaan lain yang menjadi

mitra bisnis Perusahaan, dan tidak

menerima manfaat dalam bentuk

apapun dari calon maupun mitra

bisnis Perusahaan.

7. Pemberian dan Penerimaan Gratifikasi

Insan Inalum dilarang untuk menerima

atau memberikan gratifikasi yang

berhubungan dengan jabatannya

Laporan Kepatuhan

Page 188: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

186PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

dan berlawanan dengan kewajiban

atau tugasnya sesuai pasal 12 B

ayat (1) Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2001 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 31 tahun

1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi. Apabila gratifikasi

terlanjur diterimakan melalui pihak

lain tanpa sepengetahuan Insan

Inalum, maka penerimaan gratifikasi

tersebut harus dilaporkan kepada

Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG)

Perusahaan di mana ketentuan

mengenai hal ini diatur secara

terpisah.

8. Kegiatan Politik

Insan Inalum bersikap netral

terhadap semua partai politik dengan

cara tidak menggunakan fasilitas

Perusahaan untuk kepentingan

golongan/partai politik tertentu, tidak

menjadi pengurus partai politik dan/

atau calon/anggota legislatif, serta

tidak membawa, memperlihatkan,

memasang serta mengedarkan

simbol, gambar dan ornamen partai

politik di lingkungan Perusahaan.

Sosialisasi dan Internalisasi

Dalam rangka penyebarluasan informasi

mengenai penerapan standar etika

guna menumbuhkan pemahaman dan

kesadaran bagi seluruh Insan Inalum,

Perusahaan telah menyusun program

sosialisasi dan internalisasi berkelanjutan

dalam bentuk pelatihan atau workshop

di mana sosialisasi perdana diagendakan

pada awal tahun 2015 yang dihadiri oleh

Dewan Komisaris dan Direksi.

Selain itu, setiap Insan Inalum menerima

satu salinan buku Pedoman Etika

Perusahaan dan menandatangani formulir

pernyataan bahwa yang bersangkutan

telah menerima, memahami dan

bersedia untuk mematuhi Pedoman

Etika Perusahaan yang selanjutnya

didokumentasikan oleh Departemen

Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Penegakan dan Sanksi

Sebagai upaya penegakan dan kepatuhan

terhadap standar etika yang berlaku,

Perusahaan telah menetapkan sanksi atas

setiap pelanggaran yang terjadi dengan

merujuk pada Perjanjian Kerja Bersama

(PKB) dan/atau ketentuan lain yang

berlaku. Pengungkapan terhadap segala

sikap, tindakan atau perbuatan yang

melanggar Pedoman Etika Perusahaan

dan/atau PKB dapat dilakukan

berdasarkan penyampaian laporan dari

seluruh pihak.

Laporan Kepatuhan

Page 189: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

187PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

benturan Kepentingan

Pengendalian Gratifikasi

Seperti yang telah tercantum dalam Pedoman GCG, Code of Conduct (CoC), Tata

Laksana Kerja Dewan Komisaris, Board Manual Direksi dan pedoman lainnya, Perusahaan

mewajibkan insan Inalum untuk menghindari benturan kepentingan, baik dengan sesama

insan Inalum maupun dengan pihak luar. Perusahaan juga mewajibkan manajemen dan

seluruh karyawan untuk tidak merangkap jabatan dan pekerjaan di perusahaan lain yang

menjadi mitra bisnis Perusahaan, serta tidak menerima manfaat dalam bentuk apapun

dari calon maupun mitra bisnis Perusahaan.

Berdasarkan Pasal 12B Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

bahwa setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap

pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan

kewajiban atau tugasnya. Praktik gratifikasi menjadi isu penting dalam Perusahaan

karena dapat menyebabkan munculnya benturan kepentingan (conflict of interest) dan

menghilangkan budaya korporasi yang bersih dan bebas KKN.

Sebagai cerminan implementasi GCG, Perusahaan telah menyusun kebijakan tentang

Pengendalian Gratifikasi dalam bentuk Surat Keputusan Direksi yang didalamnya

mengatur mengenai larangan penerimaan dan pemberian Gratifikasi serta mekanisme

pelaporan atas penerimaan Gratifikasi. Dalam pelaksanaan pengendalian gratifikasi,

Direksi membentuk Tim yang selanjutnya disebut Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG)

Inalum sebagai perpanjangan tangan KPK dengan komposisi perwakilan dari Departemen

Sumber Daya Manusia dan Departemen Legal & Kepatuhan.

Page 190: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

188PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Pedoman Prosedur Pengadaan barang dan Jasa

Salah satu upaya untuk mendukung

kelancaran operasional perusahaan

dalam menghadapi tantangan bisnis

global dan mendukung perkembangan

bisnis Perusahaan ke depan adalah

sistem pengadaan. Sistem pengadaan

yang efektif dan efisien memberikan nilai

tambah bagi Perusahaan. Hal tersebut

dapat berjalan dengan baik jika aturan

pengadaan cukup jelas serta didukung

oleh kompetensi sumber daya manusia

yang dimiliki dengan menerapkan prinsip

GCG dalam pelaksanaan pengadaan

barang/jasa.

Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Departemen Pengadaan berupaya

terus meningkatkan sistem kualitas

pengadaan barang/jasa sehingga

menjadi bagian “profit center” bagi

operasional perusahaan. Profit center

tersebut diperoleh dari pemilihan metode

pengadaan yang tepat, sumber yang

tepat, pengadaan barang/jasa berkualitas,

kesesuaian waktu pengiriman serta harga

yang wajar. Sistem tersebut diatur secara

jelas dalam aturan pelaksanaan tentang

pengadaan dengan prinsip (GCG) yang

dituangkan dalam SK Direksi No. SK-002/

DIR/2014 tentang Pengadaan Barang/

Jasa.

Tujuan Pengadaan:

1. Mendukung kelancaran operasional

perusahaan

2. Peningkatan efisiensi dan efektifitas

pengadaan

3. Peningkatan kepuasan pelanggan

4. Pembinaan pemasok

5. Mendukung penggunaan produk

dalam negeri

Key Performance Indicator Pengadaan:

1. Ketepatan Waktu Pengiriman

2. Waktu Proses Pengadaan (Lead Time

Process)

Pembelian Bahan Baku Utama

Pembelian Bahan Baku Utama selama tahun 2014 sebagai berikut:Komoditi Jumlah (MT) Supplier

Alumina 430.078 Glencore AG, Alakasa Company, BHP Billiton, Vitol S.A & Karinya Trading

Petroleum Coke - HS 57.110

Yosomulyo Jajag, Rain CII & Alakasa Company

Petroleum Coke – LS 33.655

Coal Tar Pitch 19.422 Himadri, Sarlom Sakti & Well United Resources

Aluminium Fluoride 3.500 Petrokimia Gresik

Page 191: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

189PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Rincian volume penyediaan bahan baku utama Perusahaan untuk 5 tahun terakhir

(periode 2010-2014) adalah sebagai berikut (jumlah dalam MT):

No Bahan Baku 2014 2013 2012 2011 2010

1 Alumina 430.078 445.420 471.240 441.389 514.9302 Calcined Petroleum

Coke- High Sulfur 57.110 66.301 55.725 40.840 69.081- Low Sulfur 33.655 57.907 36.514 60.879 35.691

3 Coal Tar Pitch 19.422 22.045 23.528 21.400 28.2414 Aluminium Fluoride 3.500 4.449 4.000 4.500 4.000

Improvement dan Pencapaian Departemen Pengadaan tahun 2014

1. Improvement dalam Proses

Pengadaan Bahan Baku Utama,

Material Pot Rekonstruksi, dan Bahan

Pendukung

a. Penghematan dalam pengadaan

CPC dan CTP tahun anggaran

2015 sebesar hampir Rp145

miliar dari pengadaan

sebelumnya (termasuk Rp12,3

miliar dari negosiasi harga)

b. Penghematan dalam pengadaan

Alumina jangka panjang tahun

anggaran 2015 - 2016 sebesar

hampir Rp 35 miliar dari negosiasi

harga

c. Penghematan dalam pengadaan

Material Pot Rekonstruksi tahun

anggaran 2015 sebesar lebih

dari Rp 9 miliar dari negosiasi

harga

2. Improvement dalam proses

Pengadaan Spare Parts dan Jasa

Dilakukan proses negosiasi pada

proses pengadaan

3. Meningkatkan proses Pengadaan

melalui program multi sumber (Produk

Lokal)

Program multi sumber (Produk

Lokal) dilakukan untuk menghindari

ketergantungan terhadap suatu

produk dan upaya penghematan

biaya pengadaan. Dari program ini

diperoleh penghematan sebesar USD

66.871 pada tahun anggaran 2014.

4. Improvement dalam Pengadaan

Impor dengan Skema Free Trade

Agreement (FTA)

Penerapan FTA telah diterapkan

dalam 2 (dua) proses importasi yaitu

importasi Raw Material jenis CTP ex

Tiongkok dan diperoleh penghematan

biaya pengadaan dalam bentuk

pembebasan bea masuk sebesar Rp

2.695.901.000,- atau USD 33/MT

5. Improvement dokumen Pelelangan

Terbatas yang bersifat Internasional

Improvement dilakukan dengan

membuat dokumen lelang non

teknikal (komersial, financial, pajak,

legal, dll) untuk mendukung project

pengembangan.

Pedoman Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa

Page 192: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

190PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Rencana Perbaikan Ke Depan

1. Perbaikan Sistem Pengadaan

a. Membuat aturan khusus tentang

Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

dalam SK Direksi ”Penetapan

Harga Perkiraan Sendiri (HPS)”

dan menerapkan dalam

pengadaan.

b. Membuat pasal khusus ”Tatacara

pelelangan dan pra-kualifikasi”

dalam SK Direksi Pengadaan

barang/Jasa.

c. Membuat pasal khusus ”Metode

Pengadaan Swakelola” dalam

SK Direksi Pengadaan barang/

Jasa.

d. Penerapan kontrak payung

untuk barang-barang rutin dan

keagenan melalui sistem ”Vendor

Resources”.

Manfaat dari perbaikan sistem

pengadaan tersebut antara lain :

a. Memperjelas aturan-aturan

pengadaan

b. Menghindari multitafsir dalam

proses pengadaan

c. Memudahkan proses pengadaan

untuk lebih efektif dan efisien

2. Perbaikan Proses Pengadaan

a. Dilakukan simplifikasi proses

pengesahan RFP (Request For

Procurement) dalam pengadaan

barang/jasa rutin, RFP dapat

dikirimkan langsung dari

Requester ke Pengadaan.

b. Dilakukan simplifikasi proses

pengesahan RFA (Request

for Approval), RFA hanya

dibutuhkan dalam pekerjaan

project pengembangan saja.

Manfaat dari perbaikan proses

pengadaan tersebut antara lain:

a. Mempersingkat proses

pengesahan RFP

b. Waktu pengadaan lebih efektif

dan efisien

Pedoman Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa

Page 193: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

191PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Sebagai komitmen dalam melaksanakan penyelenggaraan korporasi yang bersih,

Perusahaan telah menerbitkan kebijakan terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara

Negara di lingkungan Perusahaan. Khusus untuk LHKPN, pejabat Perusahaan yang

meliputi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat 1 (satu) tingkat di bawah Direksi wajib

mengisi formulir LHKPN dan menyerahkannya kepada KPK melalui Perusahaan.

Kepatuhan atas pelaporan ini merupakan satu rangkaian dalam komitmen menjalankan

praktik bisnis yang sehat.

Rekapitulasi LHKPN yang telah dilakukan Perusahaan pada tahun buku 2014 sebagai

berikut:

Jabatan JumlahTelah

Menyampaikan LHKPN

Belum Menyampaikan

LHKPNDewan Komisaris 5 5 100% - -Direksi 5 5 100% - -Pejabat 1 (satu) Tingkat di Bawah Direksi 21 21 100% - -

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara negara

Sistem Pengendalian InternalBerdasarkan Pasal 12B Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor

31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi bahwa setiap

gratifikasi kepada pegawai negeri

atau penyelenggara negara dianggap

pemberian suap, apabila berhubungan

dengan jabatannya dan yang berlawanan

dengan kewajiban atau tugasnya. Praktik

gratifikasi menjadi isu penting dalam

Perusahaan karena dapat menyebabkan

munculnya benturan kepentingan (conflict

of interest) dan menghilangkan budaya

korporasi yang bersih dan bebas KKN.

Sebagai cerminan implementasi GCG,

Perusahaan telah menyusun kebijakan

tentang Pengendalian Gratifikasi

dalam bentuk Surat Keputusan Direksi

yang didalamnya mengatur mengenai

larangan penerimaan dan pemberian

Gratifikasi serta mekanisme pelaporan

atas penerimaan Gratifikasi. Dalam

pelaksanaan pengendalian gratifikasi,

Direksi membentuk Tim yang selanjutnya

disebut Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG)

Perusahaan sebagai perpanjangan tangan

KPK dengan komposisi perwakilan dari

Departemen Sumber Daya Manusia dan

Departemen Legal & Kepatuhan.

Peraturan Menteri BUMN Nomor 1 tahun

2011 tentang Penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang baik (GCG), pada pasal

26 ayat 1 menyebutkan Direksi harus

menetapkan suatu sistem pengendalian

intern yang efektif untuk mengamankan

investasi dan aset perusahaan. Sistem

pengendalian intern (SPI) sebagaimana

Page 194: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

192PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

dimaksud pada pasal 26 ayat 1 di atas,

antara lain mencakup hal-hal sebagai

berikut:

• Lingkungan pengendalian intern dalam

perusahaan

• Pengkajian terhadap pengelolaan

risiko usaha (risk assessment)

• Aktivitas pengendalian

• Sistem informasi dan komunikasi

• Monitoring

Komponen SPI di atas telah mengadopsi

kerangka kerja pengendalian intern

terintegrasi model COSO (The Committee

of Sponsoring Organizations of the

Treadway Commission) Internal Control –

Integrated Framework.

Meskipun selama berstatus PMA

Perusahaan tidak secara eksplisit

mendeklarasikan implementasi SPI

berbasis COSO, namun secara substantif

aspek-aspek dari ke-5 komponen SPI

pada dasarnya telah dipraktikkan. Bentuk

konkrit dari penerapan SPI tersebut

terlihat dari cukup lengkapnya struktur

pengendalian berupa :

1. Peraturan perusahaan hingga standar

prosedur operasi untuk setiap

departemen, seksi, hingga unit-unit

kerja terkecil,

2. Sertifikasi standar kualitas operasi

untuk manajemen, produk,

keselamatan kerja, dan pengelolaan

lingkungan oleh institusi independen

baik nasional maupun internasional,

3. Budaya kerja disiplin dan tertib ciri

khas manajemen Jepang

Dengan beralihnya status Perusahaan

menjadi BUMN maka Direksi bersama

Dewan Komisaris telah melakukan

penataan dan transformasi SPI, sebagai

salah satu pilar penyangga GCG, sesuai

dengan Permen BUMN No.1/2011.

Pada tahun 2014 Audit Internal telah

meminta bantuan BPKP untuk melakukan

evaluasi/riviu secara independen atas

penerapan SPI di Perusahaan pada

level entitas/perusahaan. Pelaksanaan

evaluasi/riviu oleh BPKP tersebut

sekaligus dijadikan sarana pembelajaran

bagi auditor di Departemen Audit Internal.

Selanjutnya, berdasarkan hasil evaluasi/

riviu oleh BPKP tersebut Audit Internal

dalam tahun 2015 merencanakan akan

melakukan evaluasi/riviu penerapan SPI

untuk level unit kerja (departemen/seksi)

dan/atau level kegiatan.

Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Perusahaan

Evaluasi atas efektivitas SPI dilakukan

oleh BPKP dengan menggunakan

kerangka kerja SPI berdasarkan model

COSO. Dalam evaluasi tersebut, BPKP

melakukan penilaian terhadap 28 aspek

dan 87 parameter.

Hasil evaluasi yang dilakukan oleh BPKP

Perwakilan Sumatera Utara, sesuai

Laporan Hasil Riviu Sistem Pengendalian

Internal Perusahaan Tahun 2014

No.LAP-1093/PW.02/4/2014 tanggal

4 Desember 2014, menyimpulkan

bahwa secara keseluruhan penerapan

SPI di Perusahaan telah memadai.

Namun demikian, evaluasi terhadap tiap

komponen SPI menyimpulkan masih

adanya kelemahan dalam komponen

Penilaian Risiko. Selain itu, meskipun ke-4

komponen SPI lainnya telah memadai,

namun BPKP menyajikan sejumlah

areas of improvement (AOI) yang perlu

mendapat perhatian manajemen untuk

dilakukan perbaikan.

Sistem Pengendalian Internal

Page 195: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

193PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Whistleblowing System

Dalam rangka menciptakan iklim kerja

yang bersih dan menghapus praktik

bisnis yang melanggar hukum dan

peraturan, Perusahaan perlu membuka

diri guna mendapat informasi dan laporan

dari berbagai pihak mengenai indikasi

pelanggaran yang terjadi di Perusahaan.

Untuk itu, Perusahaan telah membangun

sistem guna mendeteksi adanya

pelanggaran tersebut dengan membuat

kebijakan mengenai Sistem Pelaporan

Pelanggaran (Whistleblowing System)

dan membentuk Tim Evaluasi Pelaporan

Pelanggaran yang selanjutnya disebut

Tim Whistleblowing yang bertugas untuk

mengevaluasi dan memberi rekomendasi

tindak lanjut atas pelaporan pelanggaran

yang diterima.

Melalui media whistleblowing ini, pelapor

dapat menyampaikan segala bentuk

praktik pelanggaran yang terjadi di

Perusahaan, baik dengan mencantumkan

maupun tidak mencantumkan identitas

dan disertai alat bukti. Pelaporan atas

pelanggaran dapat dilakukan secara

tertulis melalui e-mail dengan alamat

[email protected], atau surat

yang ditujukan kepada Tim Whistleblowing

Perusahaan, dengan alamat: Kantor Pusat

Perusahaan, P.O.BOX 1 Kuala Tanjung,

Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu

Bara, Provinsi Sumatera Utara.

Sistem Pelaporan Pelanggaran

(Whistleblowing System) ini bertujuan:

1. Sebagai acuan dalam penanganan

pelaporan pelanggaran agar

setiap pelaporan yang dikirimkan

terjaga kerahasiaannya serta

pelanggaran yang dilaporkan

dapat dipertanggungjawabkan dan

ditindaklanjuti,

2. Sebagai salah satu upaya untuk

mengungkap berbagai pelanggaran

terhadap ketentuan yang berlaku di

Perusahaan,

3. Menjaga citra dan nama baik

Perusahaan.

Penanganan Pelaporan adalah sebagai

berikut:

1. Tim Whistleblowing menerima setiap

laporan pengaduan yang selanjutnya

akan dilakukan analisis dan evaluasi.

2. Dalam hal terlapor adalah anggota

Tim Whistleblowing, pengaduan

dapat ditujukan kepada Direksi

untuk selanjutnya diteruskan kepada

anggota tim lain.

3. Tim Whistleblowing memberikan

usulan tindak lanjut atas laporan

pengaduan yang telah diterima sesuai

dengan kewenangannya. Selanjutnya

Tim Whistleblowing bertugas untuk

memantau tindak lanjut penyelesaian

pelaporan dan melaporkan hasil

pemantauannya kepada Direksi.

Guna memberi rasa aman dan nyaman

bagi pelapor dari segala bentuk

ancaman, intimidasi atau tindakan tidak

menyenangkan dari pihak manapun selama

pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang

dilaporkan, Perusahaan memberikan

perlindungan dan menjamin kerahasiaan

identitas pelapor dan data pelaporan

pelanggaran. Selanjutnya, Perusahaan

dapat memberikan penghargaan kepada

pelapor atas pelanggaran yang dapat

dibuktikan serta menyelamatkan aset dan

keuangan Perusahaan.

Selama tahun buku 2014, Perusahaan

tidak menerima pelaporan pelanggaran

dan tidak memiliki penyimpangan internal

yang dilakukan oleh insan Inalum.

Page 196: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

194PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Sanksi administratif

Selama tahun buku 2014, periode April – Desember 2014, Perusahaan tidak mendapatkan

sanksi administratif dari otoritas berwenang, baik yang bersifat operasional, administrasi

maupun keusahaan.

Selama tahun buku 2014, periode April – Desember 2014, Perusahaan tidak mendapatkan

laporan atas aktivitas Perusahaan yang dapat mencemari lingkungan.

Laporan atas aktivitas Perusahaan yang Mencemari Lingkungan

Per 31 Desember 2014, kasus hukum yang masih berjalan di pengadilan maupun yang

sudah memiliki keputusan hukum tetap adalah sebagai berikut:

Permasalahan HukumJumlah

Perdata PidanaTelah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (inkracht van gewijde)) - -

Dalam proses penyelesaian 1 -Total 1 -

Pada tahun buku 2014, Perusahaan

menghadapi permasalahan hukum

mengenai Pengadaan Industrial Diesel Oil.

Berikut kronologisnya:

1. Badan Arbitrase Nasional Indonesia

(BANI) memberikan putusan atas

gugatan Perusahaan kepada

PT Petrobas dan PT Cosmic

berkaitan dengan pengadaan

Industrial Diesel Oil (IDO), pada

tanggal 4 Juli 2013, yang amar

putusannya antara lain berbunyi:

a. Mewajibkan Termohon II

(PT Cosmic Indonesia) untuk

mengembalikan uang sebesar

Rp 22.483.552.000,00 (dua

puluh dua milyar empat ratus

delapan puluh tiga juta lima

ratus lima puluh dua ribu rupiah)

kepada Pemohon (Perusahaan).

b. Mewajibkan Termohon II (PT

Cosmic Indonesia) untuk

melaksanakan putusan ini

selambat-lambatnya 45 (empat

puluh lima) hari sejak putusan

diucapkan.

c. Memerintahkan kepada Termohon

I (PT Petrobas) dan Termohon

II (PT Cosmic Indonesia) secara

Perkara Penting dan Permasalahan Hukum

Page 197: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

195PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

tanggung renteng untuk

mengembalikan ½ (seperdua)

biaya administrasi biaya

pemeriksaan dan biaya arbiter,

yaitu sebesar Rp 301.854.000,00

(tiga ratus satu juta delapan ratus

lima puluh empat ribu rupiah)

kepada Pemohon (Perusahaan).

2. Perusahaan mengajukan permohonan

Peneguran/Aanmaning pada tanggal

13 Agustus 2014 di Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat, yang pada pokoknya

memohon kepada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat untuk memberikan

teguran/aanmaning terhadap

PT Petrobas dan PT Cosmic

Indonesia (Para Termohon Eksekusi)

dikarenakan PT Petrobas dan PT

Cosmic tidak menjalankan isi putusan

BANI sebagaimana disebutkan

diatas.

3. Ketua Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat telah menerbitkan Penetapan

No. 68/2014.Eks jo. No. 488/XI/ARB-

BANI/2012 tanggal 9 September

2014, yang pada pokoknya

memerintahkan agar dilakukan

peneguran/aanmaning terhadap Para

Termohon Eksekusi.

4. Oleh karena PT Cosmic dan PT

Petrobas telah di-aanmaning dan

tidak melaksanakan kewajibannya

sampai dengan jangka waktu yang

telah ditentukan, maka Perusahaan

telah mendaftarkan permohonan Sita

Eksekusi di PN Jakarta Pusat pada

tanggal 3 November 2014.

5. Saat ini Perusahaan sedang

mengusahakan dikeluarkannya

penetapan sita eksekusi dari Ketua

PN Jakarta Pusat sesegera mungkin.

Perkara Penting dan Permasalahan Hukum

Seiring dengan diterbitkannya Peraturan

Pemerintah Nomor 26 Tahun 2014 yang

menjadi landasan perubahan status

Perusahaan dari Penanaman Modal

Asing menjadi Badan Usaha Milik Negara

(BUMN), maka sesuai dengan peraturan

dan ketentuan perpajakan yang berlaku,

Perusahaan mulai menerapkan sistem

Wajib Pungut (WAPU) dalam mekanisme

pembayaran dan pelaporan PPN/

PPnBM. Dengan menerapkan WAPU

maka Perusahaan menjadi perpanjangan

tangan dari Pemerintah yang diberikan

wewenang untuk menghimpun dana pajak

PPN/PPnBM yang akan digunakan dalam

membiayai roda pembangunan bangsa

Indonesia.

Sejak tahun 2002 hingga saat ini,

Perusahaan ditetapkan sebagai WP

Patuh oleh Direktorat Jenderal Pajak

Kementerian Keuangan Republik

Indonesia. Manfaat yang diperoleh oleh

Perusahaan dari penetapan predikat ini

adalah Perusahaan mampu memperoleh

pengembalian pendahuluan (restitusi)

atas kelebihan pembayaran pajak tanpa

dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu

dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan untuk

Pajak Penghasilan Badan dan 1 (satu)

bulan untuk Pajak Pertambahan Nilai.

Pengembalian Pendahuluan ini memiliki

kontribusi yang cukup besar dalam

pelaksanaan managemen arus kas

Perusahaan.

Pemenuhan Kewajiban Pajak

Page 198: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

196PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Perusahaan juga mendapatkan

penghargaan “Pelapor Devisa Hasil

Ekspor (DHE)” eksportir ke-3 terbaik untuk

tahun buku 2014 dari Bank Indonesia. Hal

ini menunjukkan komitmen Perusahaan

untuk selalu mematuhi peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku.

Selama tahun buku 2014, periode April – Desember 2014, tidak terdapat ketidaksesuaian

dalam audit KAP.

Perusahaan belum memiliki program kepemilikan saham oleh manajemen (MSOP) dan/

atau karyawan (ESOP). Terkait opsi saham, Perusahaan belum melakukan Penawaran

Saham Umum Perdana pada bursa saham.

Ketidaksesuaian dengan PSaK

Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan/atau Karyawan serta Opsi Saham

Di samping itu, Perusahaan juga

telah melakukan kewajibannya dalam

pembayaran atas Pajak Penghasilan (PPh)

Badan, dimana dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun terakhir Perusahaan melakukan

pembayaran atas Pajak Penghasilan

(PPh) Badan yang terutang sebesar Rp.

430.281.586.880,-. Historikal 5 (lima)

tahun pembayaran PPh Badan dari

Perusahaan tertera di bawah ini:

Pajak Penghasilan badan

Tahun 2010 – 2014

Tahun PPh 29(Rp)

2010 310.583.915.7502011 171.029.818.5002012 104.186.307.7502013 187.172.133.2502014* 430.281.586.880Jumlah 1.203.253.762.130

*Periode April – Desember 2014

Pemenuhan Kewajiban Pajak

Page 199: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

197PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Sesuai asas utama transparansi dalam

penerapan GCG keterbukaan informasi

menjadi salah satu pilar bagi pelaku usaha

dalam mengelola organisasi secara sehat.

Selain bagian dari pedoman pelaksanaan

GCG, tata kelola transparansi dan

keterbukaan informasi akan mengirimkan

pesan atas data dan informasi yang

akurat atas progres aktivitas operasional

dan proses bisnis Perusahaan, yang

kemudian akan berimbas pada profil dan

citra Perusahaan di pemegang saham dan

pemangku kepentingan.

Sebagai bagian dari keluarga besar BUMN,

Perusahaan telah bergabung di Forum

Humas BUMN dan sekaligus menghadiri

RAT ke VII FH BUMN tanggal 23 - 24 Mei

2014 yang lalu di Batam. Forum tersebut

dibentuk sebagai media silaturahmi bagi

seluruh Perusahaan BUMN dalam rangka

berbagi informasi serta meningkatkan

hubungan dan sinerji yang lebih baik.

Media Komunikasi Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan

Perusahaan mengupayakan penyampaian

komunikasi kepada Kementerian BUMN

selaku pemegang saham berjalan secara

proporsional dan sistematis. Sesuai

Pedoman Code of Conduct (CoC),

Perusahaan mengategorikan pemangku

kepentingan sebagai Pemerintah dan

Lembaga Publik, karyawan sebagai insan

Inalum, pelanggan, pemasok, mitra kerja,

pesaing, media, dan masyarakat umum.

Di bawah ini tabel yang menggambarkan

lini media komunikasi yang digunakan

Perusahaan untuk menyampaikan data

dan informasi terkait aktivitas operasional,

proses bisnis dan capaian-capaian kinerja

yang telah diraih.

Sasaran Media Komunikasi Fungsi Media

Pemegang SahamPemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN

RUPS, Rapat Kementerian dengan BUMN, Laporan Berkala, Laporan Tahunan, Laporan CSR/PKBL

Informasi tentang kondisi aktual Perusahaan.

Pemangku Kepentingan

Pemerintah dan Lembaga Publik

Pertemuan dan rapat koordinasi dengan Lembaga Eksekutif Daerah (Gubernur, Bupati), Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Lembaga Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), koordinasi dengan Lembaga Otoritas hukum setempat (Jamdatun dan Kajatisu) dan BPKP.

Mendiskusikan isu-isu yang terkait dengan Perusahaan, hubungan dengan pemangku kepentingan, asistensi penegakan hukum dan GCG Perusahaan.

Tata Kelola Keterbukaan Informasi

Page 200: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

198PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Situs elektronik www.inalum.co.id

digunakan Perusahaan sebagai media

penyampaian yang dapat meraih sasaran

paling luas. Situs elektronik www.inalum.

co.id merupakan situs elektronik resmi

milik Perusahaan dengan menyediakan

konten seputar informasi Perusahaan,

baik dari profil dan kontak Perusahaan,

aktivitas organisasi, hubungan antar

pemangku kepentingan, berita dan

agenda acara, serta program Corporate

Social Responsibility yang dilakukan

Perusahaan.

Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan yang Belum Diungkap dalam Laporan Lainnya

Informasi keuangan dan non keuangan dari

Perusahaan telah disusun dan dilaporkan

secara transparan kepada pemegang

saham, pemangku kepentingan dan

lembaga lain yang dipersyaratkan.

Informasi dilaporkan sesuai target

waktu, tersajikan dengan lengkap dan

akurat, terkini, utuh dan memadai sesuai

Tata Kelola Keterbukaan Informasi

Sasaran Media Komunikasi Fungsi Media

Insan Inalum Serikat Pekerja, Media Internal Warta Inalum

Serikat Pekerja yang diakui oleh Perusahaan berfungsi sebagai media komunikasi antara Perusahaan dan Karyawan sekaligus mitra Perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan. Media Warta Inalum digunakan sebagai media informasi kegiatan-kegiatan Perusahaan, informasi karyawan, dan dilengkapi artikel-artikel yang bersifat motivasi.

Pelanggan Buyer's Visit, Corporate Event

Pelanggan diundang untuk mengunjungi lokasi kerja Perusahaan untuk melihat secara langsung proses reduksi Aluminium. Selain itu, pelanggan diundang dalam acara-acara Perusahaan seperti resepsi hari jadi Perusahaan, Turnamen Golf, dan acara-acara Perusahaan yang berhubungan dengan hari besar keagamaan.

PemasokCorporate Event, Website Perusahaan, Portal di Kementerian BUMN

Informasi mengenai pembukaan kesempatan menjadi pemasok dipublikasikan melalui situs Perusahaan dan Portal yang ada di Kementerian BUMN. Selain itu, pemasok diundang dalam acara-acara Perusahaan seperti resepsi hari jadi Perusahaan dan acara-acara yang berhubungan dengan hari besar keagamaan.

Mitra KerjaCorporate Event, Website Perusahaan, Portal di Kementerian BUMN

Informasi mengenai pembukaan kesempatan menjadi mitra kerja dipublikasikan melalui situs Perusahaan dan Portal yang ada di Kementerian BUMN. Selain itu, mitra kerja diundang dalam acara-acara Perusahaan seperti resepsi hari jadi Perusahaan, turnamen golf, dan acara-acara yang berhubungan dengan hari besar keagamaan.

Pesaing BenchmarkPerusahaan menjadikan pesaing sebagai media pembanding (benchmarking) kinerja Perusahaan yang dapat dipergunakan untuk membangun kinerja yang lebih efektif dan efisien.

Media Media Gathering, Press Tour

Perusahaan mengadakan temu ramah dengan media sebanyak 2 (dua) kali setahun untuk menjalin hubungan yang hangat dengan media sekaligus mengklarifikasi isu-isu yang berkaitan dengan Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga mengundang insan media dalam acara Press Tour tahunan dalam rangka memperkenalkan wilayah operasi dan jalur produksi Perusahaan.

Masyarakat/Umum

Laporan Tahunan, Laporan CSR, Website Perusahaan, Portal di Kementerian BUMN, Rilis Berita, Corporate Event, Resosialisasi Perusahaan

Perusahaan merilis informasi aktual tentang keadaan Perusahaan melalui situs resmi Perusahaan, portal di situs Kementerian BUMN, Laporan Tahunan dan Laporan CSR yang dapat diperoleh di Kantor Pusat, serta rilis-rilis berita. Masyarakat juga kerap diundang dalam event-event Perusahaan. Perusahaan juga melaksanakan agenda resosialisasi Perusahaan sebanyak 1 (satu) kali setahun untuk memperkenalkan lini operasional dan wilayah kerja Perusahaan kepada pemangku kepentingan yang ada di sekitar Perusahaan.

Page 201: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

199PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tata Kelola Keterbukaan Informasi

dengan tata cara, jenis dan cakupan

sebagaimana diatur dalam ketentuan

tentang Transparansi Kondisi Keuangan

Perusahaan. Informasi dipaparkan melalui

laporan berupa:

• Laporan Keuangan Bulanan.

• Laporan Keuangan Tahunan.

• Laporan Manajemen Triwulanan dan

Tahunan.

• Laporon Restrukturisasi dan

Revitalisasi BUMN.

• Laporan Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan (PKBL).

Hubungan kepengurusan anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada perusahaan lain di

luar Perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan baik secara langsung

maupun tidak langsung dengan kepentingan Perusahaan periode tahun 2014 sebagai

berikut:

Nama

Kepengurusan pada Perusahaan LainSebagai Anggota Dewan

Komisaris Sebagai Anggota Direksi

Ya Tdk Ya TdkDewan KomisarisAgus Tjahajana W. x xEmmy Yuhassarie x xAhmad Fuad Rahmany x xFerry SP Sinamo x xChairuman Harahap x xDireksiWinardi x xSahala Hasoloan Sijabat x xHarmon Yunaz x xOggy Achmad Kosasih x xCarry Mumbunan x x

Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki kepengurusan pada

perusahaan lain di luar Perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.

rangkap Jabatan di Luar Perusahaan

Page 202: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

200PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih

Inalum BUMN Lain Perusahaan Swasta

Nilai Persen Nilai Persen Nilai PersenDewan Komisaris

Agus Tjahajana W. x x xEmmy Yuhassarie x x xAhmad Fuad Rahmany x x xFerry SP Sinamo x x xChairuman Harahap x x x

DireksiWinardi x x xSahala Hasoloan Sijabat x x xHarmon Yunaz x x xOggy Achmad Kosasih x x xCarry Mumbunan x x x

Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki memiliki saham yang

mencapai 5% atau lebih, baik saham dari Perusahaan, saham BUMN lainnya maupun

saham dari perusahaan swasta yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan

aktivitas Perusahaan.

Kepemilikan Saham anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Page 203: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

201PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan Dengan

Dewan Komisaris Direksi

Pemegang Saham

Pengendali

Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham

Pengendali

Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya TdkDewan Komisaris

Agus Tjahajana W.

Emmy Yuhassarie

Ahmad Fuad Rahmany

Ferry SP Sinamo

Chairuman Harahap

Direksi

Winardi

Sahala Hasoloan Sijabat

Harmon Yunaz

Oggy Achmad Kosasih

Carry Mumbunan

Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki hubungan keluarga dan hubungan keuangan, baik antar

Dewan Komisaris, antar Direksi, Dewan Komisaris dengan Direksi, maupun Dewan Komisaris dan Direksi dengan

Pemegang Saham Pengendali.

Nominasi dan kriteria pemilihan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan telah melalui fit and proper test yang

dapat dipertanggungjawabkan, sehingga tidak akan menimbulkan benturan kepentingan di kemudian hari.

Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga antar Sesama anggota Direksi

dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Pengendali Perusahaan

assessment GCG PerusahaanSelaku Perusahaan BUMN baru yang telah menyiapkan perangkat GCG dan melaksanakan sosialisasi terhadap

seluruh karyawan Perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan. Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah

melakukan pengukuran terhadap penerapan GCG pada Tahun Anggaran 2015 dalam bentuk penilaian (assessment)

dengan menggunakan indikator/parameter sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN

Nomor SK-16/S.MBU/2012.

Perusahaan akan mengadakan penilaian (assessment) di akhir 2015 yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana

penerapan GGC di Perusahaan dengan melibatkan asesor eksternal. Sebagai penilaian perdana, Perusahaan

diharapkan dapat mencapai target skoring 70 sebagaimana ditetapkan dalam KPI Direksi tahun 2015.

Page 204: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan
Page 205: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

Pentingnya Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan, atau Corporate Social

Responsibility (CSR) telah menjadi perhatian

banyak pihak.

Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan

Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan

Page 206: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

204PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Fondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

204

Pertumbuhan yang Berkelanjutan

Dewasa ini, CSR selalu dikaitkan dengan

program bantuan berbasis filantropi,

dimana pelaku usaha memberikan sedikit

dari keuntungannya untuk berbagi dengan

masyarakat sekitar. Secara mendasar,

konsep ini diubah oleh Perusahaan,

dimana komitmen atas tanggung jawab

sosial Perusahaan ditujukan demi

pertumbuhan yang berkelanjutan.

Program CSR yang dilakukan Perusahaan

menitikberatkan pada hubungan yang

saling tumbuh-kembang dengan

pemangku kepentingan. Pada tingkatan

tertentu, pertumbuhan berkelanjutan

mempersyaratkan komitmen dan

kontribusi Perusahaan untuk dapat

berbagi kemajuan dengan pemangku

kepentingan, khususnya yang memiliki

ekses langsung terhadap operasional

usaha. Dengan berbagi kemajuan tersebut,

dimensi keberlanjutan berjangka panjang

akan tercipta, dimana hubungan antara

pelaku usaha, pemangku kepentingan dan

pemegang saham akan berjalan searah

menuju visi yang dicita-citakan.

Secara khusus, pertumbuhan

berkelanjutan dapat dicapai dengan

kondisi dimana Perusahaan memiliki kinerja

yang positif. Aspek kinerja positif akan

memberikan dampak yang nyata terhadap

nilai perolehan ekonomi langsung,

khususnya bagi pemangku kepentingan

dan pemegang saham. Selain itu, dividen

dan pajak pemasukan kepada negara

menjadi salah satu nilai tambah yang

menjadi dasar pandangan pertumbuhan

berkelanjutan, dimana Perusahaan

diyakini memiliki profil ekonomi yang dapat

mendorong terciptanya perubahan nyata

bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar

lokasi operasional usaha.

Page 207: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

205PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014205

Komitmen Terhadap Pemangku Kepentingan

Dalam melaksanakan kegiatan

operasional dan usaha, Perusahaan

menyadari pentingnya hubungan dengan

pemangku kepentingan. Hubungan ini

terbangun dengan pola pertumbuhan

yang berkelanjutan, dimana pertumbuhan

Perusahaan akan berdampak signifikan

dengan peningkatan kapasitas dari

pemangku kepentingan.

Perusahaan mendefinisikan karyawan

sebagai insan Inalum, konsumen dan

pengguna produk Aluminium ingot

dari Perusahaan, serta masyarakat

dan lingkungan sekitar lokasi operasi

usaha sebagai pemangku kepentingan

yang memiliki ekses langsung terhadap

kegiatan usaha yang dilakukan

Perusahaan. Dengan insan Inalum,

Perusahaan menerapkan kesejahteraan

dan kesetaraan kesempatan, serta

mewajibkan pemahaman akan Kesehatan

dan Keselamatan Kerja (K3). Terhadap

konsumen, Perusahaan berkomitmen

untuk selalu memberikan produk dengan

kualitas terbaik melalui pemastian mutu. Di

samping itu, Perusahaan memberikan jalur

keluhan yang dapat ditempuh konsumen

jika diperlukan.

Kepada masyarakat dan lingkungan di

sekitar lokasi operasi usaha, Perusahaan

mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan

melalui Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan (PKBL) serta program-

program yang dapat mendorong

perlindungan serta pelestarian lingkungan

hidup. Bersama-sama dengan Pemerintah

sebagai pemegang saham utama,

Perusahaan akan selalu berkomitmen

untuk mendorong pertumbuhan bersama

pemangku kepentingan, dimana ini

menjadi konsep dasar dari pertumbuhan

yang berkelanjutan seperti yang dicita-

citakan oleh seluruh pihak.

Landasan Hukum

Penerapan program CSR dari Perusahaan

mengacu pada Undang-Undang No.

19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) Pasal 2 yang

mengemukakan bahwa salah satu maksud

dan tujuan pendirian BUMN adalah turut

aktif memberikan bimbingan dan bantuan

kepada pengusaha golongan ekonomi

lemah, koperasi, dan masyarakat. Di

samping itu, bab V Undang-Undang

No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas menyebutkan kewajiban

setiap perusahaan untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Pemerintah melalui Kementerian Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) kemudian

menurunkan pasal 2 UU No. 19 Tahun

2003 tersebut ke dalam Peraturan Menteri

Negara BUMN No. Per-05/MBU/2007

tanggal 27 April 2007 tentang pelaksanaan

program pembinaan dan bimbingan yang

telah dinyatakan dalam wujud PKBL.

Sebagai entitas BUMN, maka Perusahaan

berkewajiban untuk menyalurkan dana

dari pemerintah dan menyelenggarakan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL) yang merupakan sebagian

kecil dari keseluruhan komitmen

Perusahaan terhadap pertumbuhan yang

keberlanjutan.

Fondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Page 208: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

206PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Program CSR di bidang pengembangan

sosial kemasyarakatan menjadi komitmen

manajemen Perusahaan sejak masa

konstruksi dalam rangka berperan

serta aktif meningkatkan pembangunan

ekonomi regional dan nasional yang

berkelanjutan. Upaya ini dianggap penting

untuk meningkatkan kualitas kehidupan

masyarakat sekitar guna mendukung

kelangsungan operasional Perusahaan,

masyarakat itu sendiri dan generasi yang

akan datang. Perusahaan sadar dan yakin

bahwa dengan keberadaannya di tengah-

tengah masyarakat, program CSR akan

membuat Perusahaan dapat diterima

dengan baik sehinggan masyarakat dapat

mendukung pembangunan di sekitar lokasi

operasional usaha. Dengan demikian,

simbiosis mutualisme antara Perusahaan

dan masyarakat akan tercipta dengan

harapan dapat memberikan pembangunan

yang berkelanjutan bagi seluruh pihak.

Komitmen CSR Perusahaan dalam bidang

pengembangan sosial kemasyarakatan

difokuskan pada pembinaan masyarakat

sekitar agar dapat mandiri dan tidak memiliki

ketergantungan baik dengan Perusahaan

maupun pihak-pihak lain. Di samping itu,

program CSR ini mendorong terciptanya

lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan

Program-program CSR

Perusahaan telah diakui

baik oleh masyarakat

sekitar maupun oleh

negara.

Page 209: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

207PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Sejak resmi berpayung di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), program

CSR Perusahaan diselaraskan melalui perwujudan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL) dari Kementerian BUMN, sesuai Kepmen No. 05/MBU/2007 tentang Program

Kemitraan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. PKBL bertujuan untuk memberikan

manfaat pengembangan masyarakat secara nyata pada setiap wilayah usaha dari BUMN.

Secara khusus, pelaksanaan program PKBL diharapkan dapat membantu usaha pemerintah

dalam meningkatkan kemandirian masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran dan juga

pengurangan jumlah penduduk miskin yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan

ekonomi.

Perusahaan secara serius melaksanakan program PKBL tersebut, dimana program-program

CSR Perusahaan telah diakui baik oleh masyarakat sekitar maupun oleh negara. Hal ini dapat

dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan CSR Awards 2014 di Jakarta pada bulan

November 2014 yang lalu. Program-program PKBL yang dilaksanakan Perusahaan pada

tahun 2014 diantaranya adalah:Bidang Jenis Kegiatan

Pendidikan Penyaluran beasiswa kepada siswa/mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu di sekitar perusahaan dan Danau Toba, pembangunan Westafel dan perbaikan kamar mandi di sekolah, bantuan mobiler, perbaikan sekolah, pemberian hadiah bagi juara kelas, program Praktek Kerja Lapangan bagi siswa dan mahasiswa, bantuan komputer, printer dan proyektor, bantuan peralatan Drum Band, dan pembangunan taman bacaan.

Agama Bantuan lembu menjelang hari raya keagamaan, perbaikan Mesjid dan Gereja, dan bantuan Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Paskah.

Sosial Budaya Bantuan untuk korban gunung Sinabung, sponsor utama Pekan Budaya Melayu, bantuan sembako bagi warga kurang mampu, sponsorship Festival Danau Toba 2014.

Olah Raga Turnamen Volley, Sepakbola, Inalum Cup, SUMMER (Suasana Memeriahkan Hari Kemerdekaan) Cup.

Pemberdayaan Masyarakat

Pelatihan dan bantuan bibit ikan tawar, pembangunan tangkahan ikan, pelatihan pembuatan papan bunga, pelatihan dan bantuan ternak bebek, Program Desa Wisata, pembangunan pompa air dan kincir air, pembangunan sumur bor, dan bantuan kepada pengrajin tenun tradisional dan pengrajin ukir Kabupaten Samosir.

Kesehatan Bantuan peralatan kesehatan bagi Posyandu sekitar Perusahaan, Pengobatan gratis bagi warga kurang mampu, donor darah.

Lainnya Press Gathering, dan jalan santai bersama KNPI.

Fasilitas Pembangunan jembatan, pemasangan listrik di daerah terpencil, perbaikan jalan, Toba Go Green.

Dalam melaksanakan program-program di atas, Perusahaan telah menyalurkan dana

CSR dan Bina Lingkungan tahun 2014 mencapai Rp14 miliar. Angka ini meningkat 411%

dari tahun 2013, dimana penyaluran dana CSR yang dilakukan Perusahaan pada tahun

2013 mencapai Rp3,4 miliar.

Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan

Page 210: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

208PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kebijakan

Karyawan sebagai insan Inalum menjadi

salah satu fokus komitmen Perusahaan,

dimana komitmen ini dilaksanakan melalui

program-program kerja yang berhubungan

dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan

keselamatan kerja. Program-progam ini

kemudian dikelola oleh Seksi Keselamatan

Kerja dan Lingkungan (SSE) dan Seksi

Kesehatan Kerja (SOH) yang dimiliki

Perusahaan.

Kebijakan perusahaan untuk

menumbuhkan kesadaran K3 kepada

seluruh insan Inalum yang berjumlah 1.954

karyawan ditunjukkan dengan adanya

Management Representatives (Wakil

Manajemen) dalam struktur organisasi dan

membentuk Panitia Pembina Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (P2K3) sebagai

perpanjangan tangan Perusahaan untuk

mengimpelementasikan K3.

Tanggung Jawab K3

Setiap unit kerja dari Perusahaan

mengangkat Safety Promotor yang

bertanggung jawab untuk memastikan

bahwa karyawan dapat bekerja dengan

selamat, tanpa kecelakaan. Perusahaan

tidak mentolerir segala bentuk pelanggaran

atas keselamatan kerja.

Dalam impelementasi Keselamatan

Kerja, Perusahaan telah menargetkan

Zero Accident. Keberhasilan Perusahaan

dalam menjaga kecelakaan nihil selama

19.106.891 jam telah mendapatkan

apresiasi sendiri dari Pemerintah pada

tanggal 26 Mei 2014 yang lalu.

Perusahaan

memperlakukan semua

gender untuk bersaing

pada posisi-posisi

tertentu, bahkan untuk

posisi calon pemimpin.

Page 211: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

209PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Dalam bidang Kesehatan Kerja, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) telah

mewajibkan seluruh seluruh insan Inalum untuk melakukan medical check-up dua kali

dalam setahun. Kegiatan ini dilakukan sendiri oleh Rumah Sakit milik Perusahaan.

Praktik Ketenagakerjaan

Perusahaan menyadari bahwa dirinya tidak akan dapat berjalan tanpa dukungan

lingkungan, termasuk di dalamnya adalah masyarakat sekitar. Selain upaya untuk

memberdayakan masyarakat sekitar agar tidak terlalu bergantung pada Perusahaan dan

pihak lain, Manajemen Perusahaan menginisiasi kebijakan untuk lebih memprioritaskan

putra daerah, yaitu orang-orang yang berasal dari daerah sekitar Perusahaan,

lintasan jaringan transmisi, dan jalur lintas kendaraan bus karyawan dengan tidak

mengenyampingkan kualitas SDM-nya. Program magang kerja dan Praktek Kerja

Lapangan bagi para siswa dan mahasiswa yang berada di sekitar Perusahaan merupakan

salah satu upaya Perusahaan untuk meningkatkan daya saing putra daerah saat melamar

pekerjaan di Perusahaan.

Hal yang tidak kalah penting dari semua itu adalah bahwa Perusahaan memperlakukan

semua gender untuk bersaing pada posisi-posisi tertentu, bahkan untuk posisi calon

pemimpin. Dengan menerapkan aspek non-diskriminasi, Perusahaan dapat menyatakan

dirinya bebas dari kepentingan diskriminatif, walaupun bidang usaha yang digeluti adalah

industri.

Tingkat Kecelakaan Kerja

Selama tahun 2014, tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di Perusahaan cukup kecil,

dan cenderung meningkat 45% dari tahun 2013 sebanyak 30 kasus menjadi 55 kasus

di tahun 2014. Peningkatan tingkat kecelakaan kerja ini paling banyak disebabkan oleh

tindakan yang tidak aman.

No Penyebab Kecelakaan 2014 2013

1. Tindakan tidak aman 27 172. Kerusakan alat 25 113. Kondisi tidak aman 3 2

Jumlah 55 30

Program Kegiatan Yang Dilakukan

Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan tentang K3, beberapa kegiatan telah dilakukan

selama tahun pelaporan 2014, diantaranya adalah sebagai berikut:

• Melaksanakan Lomba Pemadam Kebakaran setiap tahunnya.

209

Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Page 212: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

210PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

• Mengangkat seluruh level manajerial sebagai anggota P2K3 dengan tugas utama

memastikan seluruh insan Inalum dan kontraktor yang bekerja di lingkungan

Perusahaan sadar akan pentingnya K3.

• Melakukan patroli K3 secara rutin.

• Melakukan seminar K3

• Menjadikan pelatihan K3 sebagai pelatihan mandatory bagi insan Inalum dan

kontraktor.

• Memberikan program punish and reward bagi unit kerja yang melaksanakan program

K3.

• Menyosialisasikan K3 melalui media majalah bulanan Perusahaan.

• Membuat portal K3 yang dapat diakses oleh seluruh insan Inalum.

• Membuat pelaporan Nearmiss secara online.

• Melakukan Safety Briefing bagi siapa saja yang akan memasuki wilayah kerja, baik

kepada tamu perusahaan, supplier dan lain sebagainya.

• Mewajibkan kontraktor untuk membekali karyawannya dengan pemahaman K3.

• Menyertifikasi operator alat sesuai dengan perundangan yang berlaku.

• Membuat video K3 Perusahaan dalam mewujudkan Perusahaan berbudaya K3.

Alokasi Keuangan Atas Pelaksanaan Kegiatan

Sebagai bentuk komitmen Perusahaan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja,

Perusahaan pada tahun 2014 telah menganggarkan dana sebesar sebesar Rp299 juta,

mencakup kegiatan pengelolaan K3, kampanye dan seminar K3, dan kegiatan lainnya

yang berhubungan dengan K3.

Sertifikasi dan Penghargaan Bidang K3

Sertifikasi dan penghargaan yang telah diperoleh Perusahaan sebagai bentuk tanggung

jawab sosial dalam bidang Ketenagakerjaan dan K3 adalah sebagai berikut:

1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

Perusahaan telah menerapkan Sistem Manajemen K3 dan mendapatkan predikat

Bendera Emas (Gold Flag) sebanyak 4 (empat) kali yaitu pada tahun 2005, 2008,

2011 dan 2014 dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

2. Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award)

Atas prestasi Perusahaan dalam melaksanakan program K3 sehingga mencapai

19.106.891 jam kerja orang tanpa kecelakaan, Perusahaan berhasil memperoleh

penghargaan dari Kementerian Tenaga Kerja RI untuk program Pola Gerakan

Nasional Membudayakan K3 yang diterima pada tanggal 26 Mei 2014.

Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Page 213: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

211PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup

Kebijakan

Komitmen Perusahaan untuk

bertanggungjawab terhadap lingkungan

hidup dilaksanakan melalui program-

program kerja yang dikelola secara

profesional oleh unit kerja tersendiri, yaitu

Seksi Keselamatan Kerja dan Lingkungan

(SSE). Di tahun 2014, Perusahaan

meredefinisikan visi, kebijakan dan

komitmennya dalam lingkup lingkungan

hidup secara khusus, yaitu “Menjadi

Perusahaan Global Terkemuka Berbasis

Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan”,

dimana visi ini menunjukkan komitmen

tinggi Manajemen Perusahaan terhadap

lingkungan hidup. Selain itu, prestasi

pengurangan penggunaan konsumsi air

Danau Toba sebanyak 2% juga merupakan

prestasi sendiri bagi Perusahaan dalam

upaya pelestarian lingkungan.

Tanggung Jawab Lingkungan Hidup

Kebijakan lingkungan dan penghematan

energi telah ditetapkan dalam Lingkungan

Perusahaan, yang kemudian dinamakan

Kebijakan Sistem Manajemen Pengelolaan

Lingkungan dan Energi. Berdasarkan

komitmen yang tertuang dalam

kebijakan tersebut, Perusahaan berfokus

Kebijakan lingkungan

hidup yang diambil

Perusahaan di tahun

2014 mencakup

pelaksanaan usaha

yang menjamin

mutu produk yang

berwawasan lingkungan

serta mengutamakan

keselamatan serta

kesehatan kerja.

Page 214: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

212PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

dalam pengelolaan energi dan sistem

manajemen lingkungan di tahun 2014.

Berbagai program terkait pengelolaan

energi dan lingkungan telah dan sedang

dalam tahap persiapan. Selain ISO

14001 yang telah diperoleh Perusahaan,

guna mengimpelementasikan kepedulian

Perusahaan tentang energi, Perusahaan

di tahun 2014 telah membentuk

dan membekali Tim Energi tentang

Implementasi ISO 50001, Sistem

Manajemen Energi. Diharapkan pada

tahun 2015, ISO 50001 ini akan dapat

diperoleh Perusahaan.

Di samping itu, kebijakan lingkungan

hidup yang diambil Perusahaan di tahun

2014 mencakup pelaksanaan usaha yang

menjamin mutu produk yang berwawasan

lingkungan serta mengutamakan

keselamatan serta kesehatan kerja.

Terhadap perubahan iklim, Perusahaan

menetapkan kebijakan yang ramah

lingkungan. Salah satunya adalah program

komputerisasi yang mampu mengurangi

pemakaian kertas, mematikan lampu

dalam ruangan bila tidak digunakan,

Program Mekanisme Pembangunan

Bersih (Clean Development Mechanism-

CDM), yang merupakan upaya Perusahaan

untuk mengurangi emisi Gas Rumah

Kaca. Program-program ini merupakan

contoh-contoh kebijakan Manajemen

dalam upaya kepedulian dalam bidang

lingkungan.

Penggunaan Material

Sejak awal berdirinya, Perusahaan

sangat memperhatikan lingkungan. Hal

ini diwujudkan dengan pemakaian bahan

baku yang didesain dengan menggunakan

konsep R3, Reduction, Recovery, dan

Recycling. Semua bahan dari dari bahan

baku hingga produk akhir dapat didaur

ulang (recycled).

Pengolahan Limbah

Dalam hal pengolahan limbah, Perusahaan

telah membangun instalasi Waste Water

Treatment Plant untuk pengolahan air

limbah, Gas Cleaning untuk pembersihan

gas buang ke udara dan Incinerator

untuk pengolahan limbah rumah sakit.

Bahkan, pada tahun 2014, telah dilakukan

pengkajian untuk mendaur ulang sampah

dan diharapkan dapat diimplementasikan

pada tahun 2015 ini. Sedangkan untuk

limbah-limbah tertentu seperti limbah

rumah sakit dan lainnya, Perusahaan

bekerjasama dengan pihak terkait

untuk mengelola limbah tersebut sesuai

dengan peraturan yang berlaku. Usaha ini

memberikan dampak yang positif untuk

menjaga kualitas lingkungan dengan

mentaati baku mutu lingkungan yang

ditetapkan oleh Pemerintah.

Program Kegiatan Yang Dilakukan

Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan

tentang lingkungan, beberapa kegiatan

telah dilakukan selama tahun pelaporan

2014, diantaranya adalah sebagai berikut:

• Membentuk Tim Energi untuk

persiapan implementasi Sistem

Manajemen Energi ISO 50001.

• Membangun fasilitas pengelolaan

yang berhubungan dengan

lingkungan seperti Gas Cleaning

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup

Perusahaan juga telah

mendapatkan delapan

kali peringkat BIRU

dalam Program Penilaian

Peringkat Kinerja

Perusahaan (PROPER)

yaitu pada tahun 2004,

2005, 2007, 2009, 2010,

2011, 2012, 2013 dari

Kementerian Lingkungan

Hidup RI.

Page 215: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

213PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014213

System, Incinerator, dan Waste

Water Treatment Plant.

• Implementasi Sistem Manajemen

Lingkungan ISO 14001.

• Berpartisipasi aktif dalam program

Go Green.

• Implementasi Amdal atau UKL-UPL.

• Melakukan pemantauan rutin pada

tanah, daun tanaman, udara ambient

dan air di sekitar Perusahaan secara

rutin.

• Menyosialisasikan pentingnya

Konservasi Lingkungan melalui

pelaksanaan Seminar Lingkungan

kepada karyawan dan Pemangku

Kepentingan lainnya.

• Ikut serta dalam Program Penilaian

Peringkat Kinerja Perusahaan

(PROPER) dari Kementerian

Lingkungan Hidup RI.

Alokasi Keuangan Atas Pelaksanaan Kegiatan

Sebagai bentuk komitmen Perusahaan

terhadap perlindungan dan pelestarian

lingkungan, Perusahaan pada tahun 2014

telah mengalokasikan anggaran sebesar

Rp15,61 miliar, mencakup kegiatan

konservasi lingkungan, pengelolaan dan

pemantauan lingkungan, penyusunan

dokumen lingkungan, kampanye

lingkungan, pengelolaan limbah B3,

pengelolaan dan pelestarian lingkungan.

Sertifikasi dan Penghargaan Bidang Lingkungan Hidup

Sertifikasi dan penghargaan yang telah

diperoleh Perusahaan sebagai bentuk

tanggung jawab sosial dalam bidang

lingkungan hidup adalah sebagai berikut:

1. ISO Environmental Management

System (EMS)

Dalam rangka turut melestarikan

lingkungan, Perusahaan telah

mendapatkan Sertifikat ISO

14001 tentang Sistem Manajemen

Lingkungan No. GB02/55087 sejak

April 2002 dari SGS International.

2. PROPER

Perusahaan juga telah mendapatkan

delapan kali peringkat BIRU dalam

Program Penilaian Peringkat Kinerja

Perusahaan (PROPER) yaitu pada

tahun 2004, 2005, 2007, 2009, 2010,

2011, 2012, 2013 dari Kementerian

Lingkungan Hidup RI.

3. Sahwali Awards

Perusahaan juga menerima Sahwali

Awards tentang Environmentally

Friendly Businessman pada tanggal

13 November 1992 dari Indonesian

Environmental Management and

Information Center (IEMIC).

4. CER (Certificate of Emission

Reduction)

Perusahaan berhasil memperoleh

Certificate of Emission Reduction

(CER) yang pertama di dunia dalam

jajaran perusahaan peleburan

Aluminium dunia dari United Nations

Framework Convention on Climate

Change (UNFCCC) pada tanggal 19

Maret 2013 dalam upaya mengurangi

emisi gas perfluorocarbon (PFC)

atau emisi gas rumah kaca sebesar

71.342 ton CO2 ekuivalen per tahun.

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup

Page 216: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

214PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014214

Tanggung jawab terhadap Konsumen/Produk/Layanan

Page 217: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

215PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Tanggung jawab terhadap Konsumen/Produk/Layanan

Sesuai SK Direksi No. SK-028/DIR/2014 tentang Penjualan Produk Utama dan Produk

Sampingan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero), penjualan harus memprioritaskan

kebutuhan perusahaan pengolahan di dalam negeri. Sedangkan ekspor dilakukan dalam

jumlah tertentu untuk menjaga brand “INAL” di luar negeri dengan mempertimbangkan

target penjualan, situasi pasar, perkembangan industri aluminium dalam negeri, tingkat

keuntungan dan kelanjutan perusahaan serta dapat dipertanggung jawabkan.

Terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen atas produk yang dijual, Material

Safety Data Sheet disediakan untuk setiap kategori produk yang dijual.

Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan setiap periode 6 (enam) bulan dengan

metode survey kepada seluruh pembeli untuk mengukur sejauh mana kepuasan

Pembeli terhadap kualitas produk, kecepatan dan ketepatan pengiriman dan pelayanan

yang diberikan. Dalam hal terdapat ketidakpuasan, Seksi Penjualan akan memberikan

tanggapan tertulis atas ketidakpuasan yang diterima tersebut.

Selain dari itu, saluran komunikasi untuk menyampaikan klaim keluhan dapat dilakukan

melalui sarana telepon, email atau facsimile yang ditujukan kepada Seksi Penjualan.

Tindaklanjut atas keluhan akan segera dilakukan Seksi Penjualan dan Seksi terkait (Bagian

Logistik/Casting/Quality Assurance) segera setelah dokumentasi lengkap mencakup jenis

keluhan, waktu terjadinya dan dokumen pendukungnya. Namun demikian, untuk tahun

2014 ini tidak ada klaim yang diajukan oleh Pembeli atas produk yang dijual.

Page 218: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

216PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Peristiwa Penting Setelah Berakhirnya Laporan Tahunan 2014 Hingga Pelaksanaan RUPSA. Perkara Pengadaan IDO oleh PT

Petrobas

Pada tanggal 2 Januari 2015, Ketua

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

telah menerbitkan Penetapan Sita

Eksekusi No.: 68/2014.Eks jo.

No.: 488/XI/ARB-BANI/2012, yang

menerangkan agar dilaksanakan Sita

Eksekusi terhadap :

i. Seluruh asset PT Petrobas yang

berada di :

- Wilayah hukum Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat

(untuk segala peralatan,

perlengkapan kantor dan

benda-benda bergerak

didalamnya di Jalan Kebon

Sirih dan Jalan Proklamasi),

dan di

- Wilayah hukum Pengadilan

Negeri Jakarta Utara (untuk

tangki penyimpanan dan road

tangker di Pelabuhan Tanjung

Priok).

ii. Seluruh asset PT Cosmic

Indonesia yang berada di wilayah

hukum Pengadilan Negeri

Batam (untuk segala peralatan,

perlengkapan kantor dan benda-

benda bergerak didalamnya

di Komplek Srijaya Abadi, dan

depot BBM dengan 9 tangki di

Jalan Kerapu).

B. Nota Kesepahaman Kawasan Industri

Terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei

Pada tanggal 9 Januari 2015,

Nota Kesepahaman Kawasan

Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei

Mangkei telah ditandatangani oleh

Pelindo-1 , Inalum, PTP-N3 di Kantor

Kementerian BUMN, Jakarta.

C. Pengesahan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RUPS) Tahun

2015

Pada tanggal 22 Januari 2015,

RUPS yang telah diselenggarakan

di kantor Kementerian BUMN telah

mengesahkan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan Tahun 2015.

D. Pelaksanaan Groundbreaking

Kawasan Industri Terpadu Kuala

Tanjung- Sei Mangkei oleh Presiden

RI

Pada tanggal 27 Januari 2015,

Groundbreaking Kawasan Industri

Terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei

telah dilakukan oleh Presiden RI,

Bapak H. Jokowi. Untuk Inalum,

groundbreaking berlokasi di pabrik

Diversifikasi Produk Aluminium.

E. Sosialisasi GCG (Good Corporate

Governance)

Pada bulan Februari-Maret 2015,

sebagai salah satu upaya internalisasi

dalam penerapan GCG setelah

diterbitkannya Pedoman GCG,

Pedoman Etika Perusahaan serta

SK Direksi tentang Pengendalian

Gratifikasi dan Sistem Pelaporan

Pelanggaran (Whistleblowing

System), Perusahaan mengadakan

program sosialisasi bagi seluruh

karyawan Perusahaan. Sosialisasi

perdana diselenggarakan dengan

melibatkan narasumber dari Komite

Audit PT Indonesia Asahan Aluminium

(Persero) dan sebagai pemateri

berasal dari Tim Sosialisasi GCG

Perusahaan.

F. Perubahan Struktur Organisasi

Pada Bulan Februari 2015, Surat

Keputusan Direksi mengenai

perubahan Struktur Organisasi per

Februari 2015 telah disahkan oleh

Direksi.

G. Penggunaan Mata Uang Dollar

Amerika Serikat dalam Pembukuan

Inalum Tahun 2014

Presiden RI, Joko Widodo

bersalaman dengan Direktur

Utama Inalum, Bapak Winardi

pada saat tiba di Inalum.

Page 219: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

217PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

H. Pada tanggal 10 Maret 2015, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak dengan surat

keputusan Nomor: KEP-468/WPJ.19/2015 menyetujui permohonan Inalum untuk

menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan Bahasa Inggris dan satuan

mata uang Dollar Amerika Serikat mulai tahun 2014.

Page 220: Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan ... · 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan

298PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen

Laporan Tahunan2014

Kantor Pusat - Pabrik PeleburanKuala TanjungKecamatan Sei Suka 21257P.O. Box 1/Kuala TanjungKabupaten Batu Bara - Sumatera UtaraTel. : (62-622) 31311Fax. : (62-622) 31001E-mail : [email protected]

Kantor PLTAParitohanKecamatan Pintu Pohan MerantiKabupaten Toba Samosir 22384Sumatera UtaraTel. : (62-622) 31331Fax. : (62-622) 31332

Kantor JakartaGedung Summitmas I, lantai 15Jl. Jenderal Sudirman Kav.61-62P.O. Box 6917 / JKTSTJakarta 12069 - INDONESIATel. : (62-21) 252 0185Fax. : (62-21) 252 4278

Kantor Penghubung MedanJl. R.A. Kartini 21Medan 20152P.O. Box 1200Sumatera UtaraTel. : (62-61) 455 6946Fax. : (62-61) 453 7885