mengelola budaya dan etika dalam organisasi

22
MENGELOLA BUDAYA DAN ETIKA DALAM ORGANISASI KELOMPOK 2 OKTA WAHYUDI WAHYU SUSENO M. IQBAL M. LUTFI PUTRI A.F ROHMAWATI SEFI RAHAYU STIE BINA BANGSA BANTEN 2015

Upload: wahyu-xeno

Post on 18-Jul-2015

1.471 views

Category:

Education


34 download

TRANSCRIPT

MENGELOLA BUDAYA

DAN ETIKA DALAM

ORGANISASI

KELOMPOK 2

OKTA WAHYUDI WAHYU SUSENO

M. IQBAL M. LUTFI

PUTRI A.F ROHMAWATI

SEFI RAHAYU

STIE BINA BANGSA BANTEN 2015

PENDAHULUAN

Budaya merupakan cara kita melakukan sesuatu di sekitar kita. Budaya Organisasi diartikan

sebagai sejumlah asumsi penting yang dipegang oleh anggota-anggota perusahaan, yaitu

berupa suatu sistem dari nilai-nilai yang dipegang bersama tentang apa yang penting, serta

kayakinan tentang bagaimana dunia itu berjalan (Sathe -Vibizmanagement Culture-, 1982)

Nilai-nilai pribadi dan karakter moral

mempunyai peranan yang sangat penting

dalam meningkatkan kinerja etis suatu

perusahaan (Frederick, Post, Davis, 1992)

PENDAHULUAN

Budaya merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan

dilakukan dengan para pegawai berperilaku. (Chursway dan Ledge : 1993)

Ilustrasi :

Orang bisa saja sangat mampu tanpa

tergantung pada orang lain, tetapi

perilakunya tidak sesuai dengan budaya

organisasi, misalnya cara berpakaian,

maka ia tak akan berhasil dalam

organisasi.

A. PENGERTIAN DAN MANFAAT BUDAYA

Budaya Organisasi (Organizational Culture) dapat diartikan sebagai suatu persepsi umum

yang diterima oleh seluruh anggota organisasi dalam memandang sesuatu.

Wilkins (1998)

Budaya Organisasi sebagai suatu yang

dianggap biasa dan dapat dibagi bersama

yang diberikan orang terhadap lingkungan

sosialnya.

Contoh : Slogan, Legenda, Arsitek, Simbolis

Schein (1992)

Budaya adalah sebagai asumsi-asumsi dan

keyakinan-keyakinan dasar yang dilakukan bersama

oleh para anggota dari sebuah kelompok atau

organisasi.

Robbins (1990)

Budaya sebagai nilai-nilai dominan yang

didukung oleh organisasi. Pengertian ini merujuk

pada sebuah sistem pengertian yang diterima

secara bersama. Robbins percaya bahwa ada

hal mitos dalam organisasi yang telah

berkembang sejak beberapa lama.

Schiffman dan Kanuk (2000 : 322)

Budaya adalah sejumlah nilai, kepercayaan dan

kebiasaan yang digunakan untuk menunjukan perilaku

konsumen langsung dari kelompok masyarakat

tertentu. Dalam hal ini budaya menunjukkan adanya

sekelompok masyarakat yang memiliki karakteristik

yang membatasi mereka untuk bertindak.

A. PENGERTIAN DAN MANFAAT BUDAYA

Budaya Organisasi adalah wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh

kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan

bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam.

Manfaat Budaya Organisasi :

1. Budaya memiliki peran dalam menetapkan tapal batas yang artinya bahwa budaya

organisasi menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi

lainnya.

2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.

3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas dari pada

kepentingan individual seseorang.

4. Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem sosial

5. Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan

membentuk sikap serta perilaku para anggotanya.

B. UNSUR-UNSUR DAN KARAKTERISTIK

BUDAYA ORGANISASIDeal & Kennedy (1982) membagi lima unsur pembentuk budaya yaitu :1. Panutan / Pahlawan: adalah tokoh yg dipandang berhasil mewujudkan nilai-nilai budaya dalam

kehidupan nyata. Bisa dr pendiri perusahaan,para manajer, kelompk organisasi atau peroeangan yg

berhasil menciptakan nilai-nilai organisasi.

2. Lingkungan usaha: kelangsungan hidup organisasi ditentukan oleh kemampuan organisasi memberi

tanggapan yg tepat thd peluang & tantangan lingkungan. Lingkungan usaha merupakan unsur yg

menentukan thd apa yg harus dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan, yang berpengaruh

antara lain: produk yg dihasilkan, pesaing, pelanggan, tehnologi, pemasok, kebijakan pemerintah

dsb.

3. Nilai-nilai : adalah keyakinan dasar yg dianut oleh organisasi sebagai pedoman pola pikir &

bertindak bagi semua anggota untuk mencapai tujuan/misi organisasi. Bentuknya dapat berupa

slogan atau moto yg dapat berfungsi sebagai jati diri, harapan konsumen,dsb

4. Ritual: yaitu sederetan kegiatan yg mengungkapkan & memperkuat nilai-nilai utama organisasi,

tujuan apa yg paling penting, orang mana yg paling penting & mana yg dapat dikorbankan. Misal,

karyawan berprestasi diberi penghargaan yg dilaksanakan secara ritual; yaitu mereka yg tidak

perbah absen, pemberi saran yg membangun, penjual terbanyak, pelayan terbaik dsb

5. Jaringan budaya: adalah jaringan komunikasi informal yg pada dasarnya sgb saluran komunikasi

primer yg berfunsi untuk menyalurkan informasi & memberi intepretasi dari informasi.

B. UNSUR-UNSUR DAN KARAKTERISTIK

BUDAYA ORGANISASIStephen Robbins (2006) ia mengajukan beberapa hal yang menjadi karakteristik budaya

organisasi, diantaranya:

Budaya organisasi bisa menjadi pembeda yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi

lainnya.

Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi/perusahaan.

Budaya organisasi mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada

kepentingan individual seseorang.

Budaya orgnisasi merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan

organisasi/perusahaanitu dengan memberikan standa-standar yang tepat untuk dilakukan oleh

karyawan.

Budaya organisasi menjadi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan

membentuk sikap serta perilaku para karyawan sebagai anggota organisasi.

B. UNSUR-UNSUR DAN KARAKTERISTIK

BUDAYA ORGANISASISelain memberikan identitas pada organisasi, Budaya Organisasi pun menumbuhkan

komitmen bagi para karyawan untuk mencapai tujuan organisasi

Budaya Organisasi tidak saja secara kebetulan terbentuk, beberapa contoh diantaranya :

Sopir Taxy – Selalu melaporkan adanya barang semahal apapun yang tercecer

Wal Mart – Perlakuan karyawan dari atasan seperti Mitra, mendorong dan melakukan inovasi

bersama.

Nasional – Panasonic : Terkenal dengan prinsip Senioritas untuk peningkatan karir.

Birokrasi : Staff yang malas, tidak cekatan, kurang ramah, korupsi, membuat SIM harus bayar.

Itu adalah contoh-contoh budaya organisasi. Sekali semua telah menjadi budaya, akan sulit sekali

mengubahnya. Seperti kata Kaidah Ushul Fiqh “Al ‘adat al Muhakkamah” (artinya adat dapat menjadi

hukum)

C. ETIKA DALAM ORGANISASIIstilah etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang berarti watak atau

kebiasaan. Dalam bahasa sehari-hari kita sering menyebutnya dengan etiket yang

berarti cara bergaul atau berperilaku yang baik yang sering juga disebut sebagai sopan

santun. Istilah etika banyak dikembangkan dalam organisasi sebagai norma-norma yang

mengatur dan mengukur perilaku profesional seseorang. Kita mengenal saat ini banyak

dikembangkan etika yang berkaitan dengan profesi yang disebut sebagai etika profesi

seperti etika kedokteran, etika hukum, etika jurnalistik, etika guru, dan sebagainya.

Etika Organisasi

Etika berkaitan dengan baik dan buruk, benar dan salah, betul dan tidak, bohong dan jujur. Dalam

berinteraksi dengan lingkungannya orang-orang dapat menunjukkan perilaku yang dinilai baik atau buruk,benar atau

salah ketika melakukan suatu tindakan. Hal tersebut sangatbergantung kepada nilai-nilai yang berlaku dalam

lingkungan di manaorang-orang berfungsi. Tidak jarang terdapat penilaian yang berbedaterhadap suatu perilaku

dalam lingkungan yang berbeda. Etika menggambarkan suatu kode perilaku yang berkaitan dengannilai tentang mana

yang benar dan mana yang salah yang berlaku secara obyektif dalam masyarakat.

C. ETIKA DALAM ORGANISASIDengan demikian, etika dapat diartikan sebagai : Perilaku individu dalam

berinteraksi dengan lingkungannya. Secara lengkap etika diartikan sebagainilai-nilainormatif atau pola perilaku seseorang ataubadan/lembaga/organisasisebagai suatu kelaziman yang dapat diterimaumum dalam interaksidengan lingkungannya.

Prinsip-prinsip Etika1. Prinsip Keindahan

Prinsip ini mendasari segala sesuatu yangmencakup penikmatan rasa senang terhadapkeindahan. Berdasarkan prinsip ini,manusiamemperhatikan nilai-nilai keindahandan ingin menampakkan sesuatu yang indahdalam perilakunya. Misalnya dalamberpakaian, penataan ruang, dansebagainya sehingga membuatnya lebihbersemangat untuk bekerja.

2. Prinsip Persamaan

Setiap manusia pada hakikatnya memilikihak dan tanggung jawab yang sama,sehingga muncul tuntutan terhadappersamaan hak antara laki-laki danperempuan, persamaan ras, sertapersamaan dalam berbagai bidanglainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yangtidak diskrminatif atas dasar apapun.

C. ETIKA DALAM ORGANISASIPrinsip-prinsip Etika

3. Prinsip Kebaikan

Prinsip ini mendasari perilaku individu untukselalu berupaya berbuat kebaikan dalamberinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip inibiasanya berkenaan dengan nilai-nilaikemanusiaan seperti hormat-menghormati, kasihsayang, membantu orang lain, dan sebagainya.Manusia pada hakikatnya selalu ingin berbuatbaik, karena denganberbuat baik dia akan dapatditerima oleh lingkungannya. Penyelenggaraanpemerintahan dan pelayanan yang diberikankepada masyarakat sesungguhnya bertujuanuntuk menciptakan kebaikan bagimasyarakat.

4. Prinsip Keadilan

Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dankekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yangsemestinya merekaperoleh. Oleh karena itu, prinsip inimendasari seseorang untuk bertindak adil danproporsional serta tidak mengambil sesuatu yangmenjadihak orang lain

C. ETIKA DALAM ORGANISASIPrinsip-prinsip Etika5. Prinsip KebebasanKebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan individuuntuk bertindak atau tidak bertindak sesuai denganpilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hakasasi manusia, setiap manusiamempunyai hak untukmelakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknyasendirisepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hakoranglain. Oleh karena itu, setiap kebebasan harusdiikuti dengan tanggung jawab sehingga manusia tidakmelakukan tindakan yang semena-mena kepada oranglain. Untuk itu kebebasan individu disini diartikansebagai: kemampuan untuk berbuat sesuatu ataumenentukan pilihan kemampuan yang memungkinkan manusia untukmelaksanakan pilihannya tersebut kemampuan untuk mempertanggung jawabkanperbuatannya.

6. Prinsip Kebenaran Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang muncul dari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat. Tidak setiap kebenaran dapat diterima sebagai suatu kebenaran apabila belum dapat dibuktikan.

C. ETIKA DALAM ORGANISASIPrinsip-prinsip Etika

Semua prinsip yang telah diuraikan itu merupakan prasyarat dasar dalam pengembangan nilai-nilai etika atau kode etik dalam hubungan antar individu-individu dengan masyarakat, dengan pemerintah, dan sebagainya. Etika yang disusun sebagai aturan hukum yang akan mengatur kehidupan manusia, masyarakat, organisasi, instansi pemerintah, dan pegawai harus benar-benar dapat menjamin terciptanya keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran bagi setiap orang.

D. MANFAAT DAN PENTINGNYA ETIKA

DALAM ORGANISASI Beberapa alasan mengapa norma moral dan etika itu diperlukan dalam organisasi : Karena etika berkaitan dengan perilaku manusia. Agar bisa mengikuti kehidupan sosial yang tertib

manusia memerlukan kesepakatan, pemahaman, prinsip dan ketentuan lain yang menyangkut pola perilaku

Karena dinamika manusia dengan segala konsekuensinya baik bersifat norma moral maupun etika perlu dianalisa dan dikaji ulang.

Karena Etika menunjukkan kepada manusia nilai hakiki dari kehidupan sesuai dengan keyakinan agama, pandangan hidup dan sosial.

Manfaat Etika dalam Organisasi: 1. Pengendalian diri 2. Pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan 3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi 4. Dapat menciptakan persaingan yang sehat antar perusahaan maupun organisasi 5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan” 6. Guna menghindari sifat KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ) yang dapat merusak tatanan moral 7. Dapat mampu menyatakan hal benar itu adlah benar 8. Membentuk sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah 9. Dapat konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati bersama 10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah dimiliki.

D. MANFAAT DAN PENTINGNYA ETIKA

DALAM ORGANISASI

Seperti Contoh Seorang PNS,

Dalam lingkungan organisasi pemerintahan seorang aparatur dituntut untuk bekerja sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. secara etis seseorang aparatur merasa terpanggil untuk melayani kepentingan publik secara adil tanpa membedakan kelompok, golongan, suku, agama serta status sosial.

seharusnya seorang aparatur harus dapat menjadikan dirinya sebagai panutan tentang kebaikan dan moralitas pemerintahan terutama yang berkenaan dengan pelayanan kepada publik. Dia senantiasa menjaga kewibawaan dan citra pemerintahan melalui kinerja dan perilaku sehari-hari dengan menghindarkan diri dari perbuatan yang tercela yang dapat merugikan masyarakat dan negara. Jadi Etika pada dasarnya merupakan upaya menjadikan moralitas sebagai landasan bertindak dan berperilaku dalam kehidupan bersama termasuk di lingkungan profesi administrasi (Ryass Rasyid, 1996,43-44)

D. MANFAAT DAN PENTINGNYA ETIKA

DALAM ORGANISASI

Profesi dimaksudkan sebagai pekerjaan untuk mecari nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan sesuai dengan tuntutan dan persyaratan organisasi pemerintahan, dengan melibatkan komitmen pribadi (moral) yang mendalam atas pekerjaannya itu, ia melibatkan seluruh kepribadiannya sehingga mendorong untuk menjalankan tugasnya dnegan tekun, giat, serius untuk melayani kepentingan publik. ia tidak mengerjakan pekerjaannnya sekedar sebagai hoby, sebagai sambilan apalagi asal-asalan. Komitmen pribadi inilah yang melahirkan tanggungjawab yang besar atas tugas yang diembannya.

Intinya bahwa seorang PNS, Seorang aparatur haruslah memiliki persyaratan seorang profesional yang mendapat kepercayaan publik atau masyarakat yang dilayani. dia dipercayai dan diandalkan memiliki keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan masyarakat. lebih dari itu seorang aparatur yang profesional dipercaya masyarakat karena mempunyai komitmen moral,/etis, serta bertanggungjawab penuh atas pekerjaannya kepada publik (Public Accountability).

E. BAGAIMANA MENGELOLA BUDAYA DAN

ETIKA DALAM PERUSAHAAN

Mengelola budaya dan etika dalam perusahaan tidak lah mudah, dibutuhkan kerja sama dan kerja keras yang mantap. Berikut dibawah ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola budaya dan etika dalam perusahaan:

1. Pemimpin / PanutanDalam sebuah organisasi sangat diperlukannyaseorang pemimpin yang dapat menjadi panutan bagianggota dan bawahanya. Yaitu pemimpin yangbijaksana, cerdas, berfikir krisis, tanggung jawab danberkharismatik. Bukan seorang pemimpin yang inginditakui melainkan dihormati, bukan seorangpemimpin yang memperkaya diri melainkan salingberbagi, bagaimana bisa seorang pemimpin menjadipanutan apabila anggotanya atau bawahanya merasatakut dengan keberadaanya. Yang akan terjadi adalahanggota dan bawahanya akan menghindar dansangat gembira dengan ketidakhadirannya.

2. Lingkungan SosialLingkungan sosial yang kreatif dan membangung motivasibagi anggota dan bawahanya dapat meningkatkan nilaibudaya dan etika dalam suatu organisasi. Misalnya sepertidiadakanya Hari Jum’at bersih, dimana seluruh anggotapada pagi hari berkeliling wilayahnya untuk melakukankebersihan setelah berolahraga senam pagi. Dengantugas masing-masing tanggung jawab setiap departemen.Dengan demikian akan timbul rasa tanggung jawab dandisiplin.

E. BAGAIMANA MENGELOLA BUDAYA DAN

ETIKA DALAM PERUSAHAAN

Mengelola budaya dan etika dalam perusahaan tidak lah mudah, dibutuhkan kerja sama dan kerjakeras yang mantap. Berikut dibawah ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola budaya danetika dalam perusahaan:

3. Peraturan dan sloganYang membuat aturan haruslah seorang yang menjadipanutan, bisa sorang pemimpin. Karena apabila yangmembuat aturan adalah orang-orang yang tidak menjadipanutan biasanya kebanyakan seorang pemimpin sepertiitu melanggar aturan yang ia buat sendiri. Sehinggaanggota akan malas untuk mematuhi peraturan yangberlaku. Dengan memasang slogan-slogan peraturanpada ruangan-ruangan tertentu, bisa di area luarataupun area dalam. Dapat memberikan informasikepada anggota tentang aturan-aturan yang berlaku,dan akan menjadi nilai positif di mata masyarakat.Peraturan juga haruslah tidak berlebihan yang dapatmembuat anggota merasa tidak nyaman dan kesiksa.

4. Kesadaran dan kerja sama Tanpa ada kesadaran diri akan budaya dan norma yang baik maka sangat mustahil budaya dan norma dapat berjalan dengan baik. Perlu kerja sama yang baik antar anggota maupun anggota dengan pemimpinya. Kesadaran harus dimulai dari diri sendiri, dan memulainya dari yang terkecil sepeti menghargai waktu, bersifat ramah tamah, saling menolong anggotanya dan lain-lain. Untuk poin ini diperlukanya kembali pada poin pertama yaitu pemimpin. Haruslah pemimpin mampu memimpin dan membangun semangat akan kesadaran pentingnya menjaga budaya dan etika dalam organisasi.

E. BAGAIMANA MENGELOLA BUDAYA DAN

ETIKA DALAM PERUSAHAAN

Mengelola budaya dan etika dalam perusahaan tidak lah mudah, dibutuhkan kerja sama dan kerjakeras yang mantap. Berikut dibawah ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola budaya danetika dalam perusahaan:

5. Komitmen Semua anggota harus berkomitmen untuk menjaga budaya dan etika dalam suatu organisainya dan ikut serta mensukseskan organisasi.

KESIMPULAN

Budaya merupakan cara melakuakan sesuatu sedangkan Etika merupakan kebiasaan dalam

melakukan sesuatu. Keduanya saling berhubungan karena budaya yang baik akan membuat

etika seseorang menjadi lebih baik. Dan budaya tanpa ada etika pun tidak akan terlaksana.

Mengelola budaya dan etika dalam organisasi sangat lah penting. Karena dapat

mempengaruhi kelangsungan dan berjalanya suatu organisasi. Apabila budaya dan etika dalam suatu organisasi itu di jaga dengan baik maka organisasi itu akan dapat menggapai

suatu misi dan visinya dengan lancar dan sangat baik, sebaliknya apabila budaya dan etika

dalam suatu organisasi tidak dijaga maka organisasi itu akan kesulitan dalam menggapai misi

dan visinya, bahkan bisa berujung kehancuran.

SEKIAN

TERIMA KASIH

DAFTAR PUSTAKA

1. Arijanto, Agus. Etika Bisnis bagi Pelaku Bisnis. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011.

2. Bartens, K. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius, 2000

3. http://dyaeducationblog.blogspot.com/2011/11/budaya-organisasi-dan-unsur-pembentuk.html

4. http://www.lspr.edu/pritakemalgani/pentingnya-nilai-budaya-bagi-organisasi/

5. http://sandipondaag14.blogspot.com/2012/10/etika-dalam-organisasi.html

6. http://riezkagunawan.wordpress.com/2011/10/08/manfaat-penerapan-etika-bisnis-pada-perusahaan/

7. http://kepegawaianur.blogspot.com/2012/07/arti-pentingnya-etika-dalam-organisasi.html