mengawal keamanan pangan masyarakat -...

32
1 Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat Disusun oleh Ahmad Sulaeman, PhD Departemen GM FEMA IPB 2012 PEMBEKALAN KULIAH KERJA PROFESI (KKP) FEMA 2012 Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat 2 Keamanan pangan Jaminan bahwa makanan tidak akan mengakibatkan bahaya bagi konsumen ketika itu dipersiapan dan/atau dimakan menurut pemakaian yang seharusnya Codex 1997 Ahmad Sulaeman (2011) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

Upload: trinhcong

Post on 02-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

1

Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

Disusun oleh

Ahmad Sulaeman, PhD

Departemen GM FEMA IPB 2012

PEMBEKALAN KULIAH KERJA PROFESI (KKP) FEMA 2012

Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

2

Keamanan pangan

Jaminan bahwa makanan tidak akan

mengakibatkan bahaya bagi konsumen

ketika itu dipersiapan dan/atau dimakan

menurut pemakaian yang seharusnya

Codex 1997

Ahmad Sulaeman (2011) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

Page 2: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

2

3

Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk

mencegah pangan dari kemungkinan

cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang

dapat mengganggu, merugikan, dan

membahayakan kesehatan manusia.

UU No. 7 Tahun 1996

tentang Pangan

Keamanan Pangan

Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

4

Memperoleh makanan yang cukup,

bergizi dan aman adalah hak

setiap manusia

(FAO/WHO International Conference on Nutrition:

World Declaration on Nutrition, 1992).

Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

Page 3: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

3

5

Apabila terjadi pencemaran pada pangan tersebut!

Kapan Pangan menjadi Tidak

Aman ?

Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

6

Pb

Potensi cemaran dari lahan pertanian sampai siap

dikonsumsi (from farm to table)

Hg

Residu pestisida dan bahankimia lainnya;

Antibiotika sebagai aditifpakan

Penggunaanbahan berbahaya(formalin, boraks, pewarna tekstil)

Penggunaan BTP berlebih

Page 4: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

4

• Cemaran mikroba

• Cemaran kimia & zat toksin dalam pangan

KONDISI LINGKUNGAN

Zat Gizi• Pencernaan• Penyerapan• Penggunaan

PENYAKIT KARENA PANGAN• berpengaruh buruk terhadap kemampuan tubuh untuk

mencerna, menyerap atau mendayagunakan zat gizi• menginduksi perubahan metabolik, akut dan kronis

Cemaran

Tidak Disengaja (Unintentional Contamination)

Praktek yang salah (Bad Practices)

Ketidaktahuan (Lack of Knowledge)

Ketidakpedulian (Ignorance)

Disengaja (Intentional Contamination)

Sabotase, Bioterorisme

Pencemaran bahan biologis dan kimia yang berbahaya ke

dalam pangan dapat terjadi karena :

Page 5: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

5

9

10

Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya,

aman, merata dan terjangkau

Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

Page 6: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

6

11

Makanan yang tidak aman dapat menyebabkan penyakit yangdisebut foodborne desease, yaitu gejala penyakit yang timbulakibat mengkonsumsi makanan yang mengandung atau tercemarbahan/senyawa beracun atau organisme patogen.

Bisa terjadi di setiap saat, setiap tempat, dan dapat menimpasetiap orang

Dikelompokkan atas tiga kelompok:

infeksi,

toxoinfeksi dan

Intoksikasi

Kebanyakan menimbulkan gejala akut

Food borne disease, Penyakit

bawaan makanan

Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

12

Makanan sumber infeksi dan

keracunan

Makanan yang tergolong dalam makanan yang berasam rendah seperti daging, telur, susu serta produk-produknya.

Namun akhir-akhir ini dilaporkan bahwa kasus foodborne diseases juga banyak disebabkan oleh produk segar terutama buah dan sayuran.

Beberapa sayuran yang tidak dicuci bersih banyak mengandung bakteri Salmonella yang menyebabkan demam tipus.

Menurut laporan Center for Disease Control and Prevention (CDC) jumlah kejadian foodborne disease yang berkaitan dengan produk segar meningkat dua kali lipat pertahuannya pada periode 1973-1987 dan 1988-1992 (Olsen et al., 2000).

Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

Page 7: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

7

13

Gejala yang ditimbulkan

Untuk sebagian konsumer, keracunan makanan menyebabkan hanya ketidaknyamanan ringan dan sementara atau kehilangan waktu untuk bekerja atau aktivitas lainnya.

Untuk yang lainnya khususnya anak prasekolah, orang lanjut usia, ibu hamil, orang sakit, dan dan orang yang mempunyai sistem imunisasi yang tidak sempurna keracunan makanan menyebabkan konsekuensi serius dan lama dan lebih serius lagi dapat mengancam jiwa.

Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

14

Gejala yang ditimbulkan

• Gejala paling umum: diare, kejang perut,

muntah, demam, sakit kepala sering dikira flu

biasa.

• Kompikasi yang lebih serius: rusaknya ginjal,

arthritis, kerusakan neurology, septicemia, dan

kematian.

• Gangguan lainnya: kanker, tumor, hiperaktif, dll

Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

Page 8: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

8

Agent Penyebab KLB Keracunan Pangan

Tahun 2009

N = 115

Gambaran KLB Keracunan Pangan di Indonesia Tahun 2009

Tempat

Asal pangan

Tempat Tinggal 56.52%Sekolah 26.09%Kantor/ Pabrik 5.22%Tempat Terbuka 4.35%Hotel/Restoran 1.74%Supermarket / Pasar 1.74%Panti Asuhan 1.74%Tempat Ibadah 0.87%Perayaan Umum 0.87%Pelatihan 0.87%

Pangan Jajanan 40.87%

Pangan Olahan 24.35%

Pangan Jasa Boga / Katering 15.65%

Pangan Rumah Tangga 19.13%

Page 9: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

9

Mengandung boraks atau

formalin?

Pewarna dilarang? Rhodamin B,

Metanil Yellow?

Masalah pangan disekitar kita

Mengandung pemanis

melebihi batas

Masalah Utama Keamanan

Pangan di Indonesia

• Cemaran Mikroba karena rendahnya kondisi higiene dan sanitasi

• Cemaran Kimia karena kondisi lingkungan yang tercemar limbah industri

• Penyalahgunaan Bahan Berbahaya yang dilarang untuk pangan(formalin, rhodamin B, boraks, methanil yellow)

• Penggunaan BTP melebihi batas maksimal yang diijinkan (pengawet, pemanis)

KONDISI IRTP DI INDONESIA

Page 10: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

10

19

PERMASALAHAN KEAMANAN PANGAN DI INDONESIA SAAT INI

Masih rendahnya pengetahuan, ketrampilan dan tanggungjawab produsen pangan belum diterapkan best practices dalam sistem produksi atau rantai pangan

Pelaku bisnis pangan termasuk retailer belum memasukkan keamanan pangan sebagai standar mutu produk mereka

Sering ditemukan produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan (penggunaan BTP yang dilarang, cemaran kimia berbahaya, cemaran patogen, masa kadaluarsa, dsb)

Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

20

PERMASALAHAN KEAMANAN PANGAN DI INDONESIA SAAT INI

Rendahnya kepedulian konsumen tentang mutu dan keamanan pangan karena terbatasnya pengetahuan dan rendahnya kemampuan daya beli untuk produk pangan bermutu dan aman

Kurangnya perhatian dan aparat pemerintah dan LSM akan pentingnya keamanan pangan kurang pengawasan

Sering terjadi kasus keracunan makanan atau foodborne diseases yang sebagian besar tidak terlaporkan

Sering ditolaknya produk kita di negara tujuan ekspor

Membanjirnya produk impor tanpa pengawasan: daging ilegal, daging BSE

Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

Page 11: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

11

FAKTOR PENYEBAB MAKANAN TIDAK AMAN pada Industri Jasa Boga

Temperatur penyimpanan yang tidak tepat

Pemasakan yang tidak cukup,

Peralatan yang terkontaminasi,

Bahan makanan berasal dari sumber yang tidak aman (sehat), dan

Higiene personal yang buruk.

5 faktor

resiko

utama

Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

22

Tipe Bahaya dan Sumber Cemaran

1. Bahaya biologis :

Mikroba (bakteri, kapang, kamir)

Binatang pengerat (tikus)

Serangga (lalat, dll)

Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

Page 12: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

12

23

2.Bahaya kimia

Cemaran industri dan lingkungan: logam berat, cairan pembersih, cat, minyak.

Cemaran yang berasal dari bahan kimia turunan biologis: racun alami dan alergen seperti racun singkong, histamin

Bahan kimia pertanian yang digunakan secara tidak tepat: residu pestisida, hormon dan obat-obatan

Cemaran yang dihasilkan selama pengolahan

BTP yang dilarang: formalin, borax, pewarna textil

Bahan yang tidak halal menurut syariat Islam: lard, gelatin babi, dsb

Tipe Bahaya dan Sumber Cemaran

Emisi Industridan Limbah

Lahan

Pertanian

Emisikendaraan

Praktek Pertanian

Pengolahan

Penyimpanan

Pemasakan

Ternak

Tumbuh-tumbuhan

Hasil laut

Page 13: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

13

25

3. Bahaya fisik :

Potongan kaleng

Potongan gelas, kaca

Potongan ranting/kayu

Potongan plasdtik

Rambut, kuku, perhiasan

Batu, kerikil

Tipe Bahaya dan Sumber Cemaran

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

26

SUMBER CEMARAN MIKROBA PADA PANGAN

Bahan baku/mentah

Air

Tanah

Manusia

Peralatan pengolahan

Hewan dan burung

Tikus dan serangga

Page 14: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

14

27

BAGAIMANA MENGAWAL KEAMANAN MASYARAKAT

AMANKAH ?

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

Sistem keamanan pangan terpadu

Strategi pertanian

yang efektif

Monitoring dan pengendalian semua praktek di atas merupakan elemen

penting dari kebijakan keamanan keseluruhan

Kunci pengurangan resiko :

Pencegahan kontaminasi sebelum terjadi

Penerapan GAP, GMP dan HACCP serta

best practices lainnya

KEAMANAN PANGAN MASYARAKAT

pasokan pangan yang aman

praktek-praktek pertanian dan industri

yang bertanggungjawab

pengolahan, transportasi, dan

penjualan eceran yang aman

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

Page 15: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

15

29

Setiap orang dilarang mengedarkan:

a. pangan yang mengandung bahan-bahan beracun, berbahaya, atau yang dapat merugikan atau membahayakan kesehatan atau jiwa manusia;

b. pangan yang mengandung cemaran yang melampaui ambang batas maksimal yang ditetapkan;

c. pangan yang mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kegiatan atau proses produksi pangan,

UU No 7 1996 tentang Pangan Pasal 21

Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

PANGAN YANG DILARANG DIEDARKAN

30

d. pangan yang mengandung bahan yang kotor, busuk, tengik, terurai, atau mengandung bahan nabati atau hewani yang berpenyakit atau berasal dari bangkai sehingga menjadikan pangan tidak layak dikonsumsi manusia dan

e. pangan yang sudah kadaluwarsa.

UU No 7 1996 tentang Pangan Pasal 21

Ahmad Sulaeman (2012) Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat

PANGAN YANG DILARANG DIEDARKAN

Page 16: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

16

31

Setiap orang yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan pada rantai pangan yang meliputi proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan peredaran pangan wajib memenuhi persyaratan sanitasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Pasal 2 ayat 1 PP 28 tahun 2004PANGAN YANG EDARKAN WAJIB DIPRODUKSI

DENGAN CARA YANG SANITER

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

32

Persyaratan sanitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan yang meliputi antara lain (a) sarana dan/atau prasarana, (b) penyelenggaraan kegiatan; dan (c) orang perseorangan.

Pasal 2 ayat 1 PP 28 tahun 2004

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

Page 17: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

17

33

Pemenuhan persyaratan sanitasi di seluruh kegiatanrantai pangan harus dilakukan dengan caramenerapkan pedoman cara yang baik yaitu :

a. Cara Budidaya yang Baik;

b. Cara Produksi Pangan Segar yang Baik;

c. Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik;

d. Cara Distribusi Pangan yang Baik;

e. Cara Ritel Pangan yang Baik; dan

f. Cara Produksi Pangan Siap Saji yang Baik.

Pasal 3 PP 28 tahun 2004

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

34

Tool untuk manajemen mutu dan

keamanan pangan

Penerapan Good Practices pada setiap rantai pangan (PP No 28/04 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan) Good Agricultural Practices (termasuk good pesticide

practices) (GAP) Good Manufacturing Practices Good Sanitation/Higienic Practices Good Distribution Practices Good Retailing Practices

Penerapan Sistem Sertifikasi Pertanian Indonesia (SiSakti) dengan dasar pemenuhan GAP

Penerapan SOP Khususnya SOP Sanitasi Penerapan Hazard Analyses Critical Control Points (HACCP) ISO 9000 series (ISO standards and guidelines)

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

Page 18: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

18

35Titik-titik Penanganan Keamanan Pangan Produk Pangan Segar

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

36

Penerapan Good Agricultural Practices pada Produk

Primer/Segar

Good Agriculture Practices (GAP) adalah ketentuan cara berproduksi tanaman yang baik dan benar yang mencakup penerapan teknologi yang ramah lingkungan, penjagaan kesehatan dan peningkatan kesejahteraan pekerja, pencegahan penularan OPT, dan prinsip traceability (suatu produk dapat ditelusuri asal-usulnya, dari pasar sampai kebun).

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

Page 19: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

19

37

Penerapan Good Agricultural Practices pada

Produk Primer/Segar

Good Agriculture Practices dimaksudkan sebagai panduan umum dalam melaksanakan budidaya tanaman secara benar dan tepat, sehingga diperoleh produktivitas tinggi, mutu produk yang baik dan aman, keuntungan optimum, ramah lingkungan dan memperhatikan aspek keamanan, kesehatan dan kesejahteraan petani, serta usaha produksi yang berkelanjutan.

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

UPAYA UNTUK MENJAMIN

KEAMANAN PANGAN PADA

PRODUK PEKARANGAN

Page 20: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

20

Penerapan GAP

Pemilihan area lahan yang tepat

Pengujian mutu air dan Pengendalian air

buangan (run off)

Pengelolaan kotoran hewan dan kompos

Pengendalian hama yang benar

Pengendalian ternak dan hewan liar

Monitoring kesehatan dan higiene pekerja

Sanitasi lapangan dar i perlengkapan panen

Praktek pemanenan yang aman

Page 21: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

21

1. Lahan bebas limbah B32. Melakukan usaha pencegahan erosi dan

kerusakan lahan pada pentiapan lahan3. Melakukan tindakan konservasi4. Tidak menggunakan limbah kotoran

manusia5. Menggunakan pestisida terdaftar6. Tidak menyemprot pestisida menjelang

atau saat panen7. Penyemprotan tidak meninggalkan

residu/sisa8. Menympan pestisida pada kemasan asli9. Membuang bekas kemasan pestisida pada

tempat tertentu10.Merusak bekas kemasan pestisda11.Memberikan pelatihan pada pekerja yang

mengoperasikan alat berbahaya12.Menggunakan tenaga kerja yang sehat

KRITERIA WAJIB DALAM GAP INDONESIA

Upaya mendapatkan pangan yang

aman1. Membeli dari sumber atau pemasok yang

dapat dipercaya

2. Membeli produk yang telah bersertifikat

keamanan pangan seperti sertifikat PRIMA,

Organik, HACCP, ISO22000, BRC, dll

3. Menanam sendiri di lahan pekarangan

dengan mengikuti cara-cara produksi

pangans egar yang baik

4. Memperoleh dari tetangga yang

mengembangkan KRPL

Page 22: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

22

44

Good Higienic Practices (GHP) pada produk

primer (segar)

Higiene lingkungan

Produksi sumber pangan yang higienis

Penanganan, penyimpanan, dan distribusi yang higienis

Pembersihan dan perawatan

Higiene Personal

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

Page 23: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

23

45

Merupakan kombinasi dari produksi

dan prosedur pengawasan kualitas

yang ditujukan untuk memastikan

bahwa produk yang dihasilkan adalah

tetap dan sesuai dengan

spesifikasinya IFST ( UK )

Cara-cara berproduksi pangan yang baik (GMP)

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

Lingkungan

Disain & tata letak

Konstruksi bangunan

Peralatan

Kalibrasi alat pengukuran P, T,

RH, pH, dsb

Fasilitas sanitasi

Penanganan sampah

Persyaratan higiene pekerja

pengolahan makanan

Kebiasaan yang baik: mandi,

shampo, cukur, baju dicuci.

Kebiasaan yang jelek: meludah,

merokok, perhiasan jatuh

Kesehatan karyawan

Dalam GMP dibahas berbagai

aturan untuk menghasilkan produk

yang aman, sehat dan bebas dari

cemaran.

Hal-hal yang dibahas diantaranya

adalah:

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

Page 24: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

24

47

Penerapan Higiene dan

Sanitasi Pangan

Higiene Pangan

Merujuk kepada semua kondisi dan ukuran yang diperlukan untuk menjamin keamanan, keutuhan, dan kesempurnaan dari makanan pada semua tahapan rantai pangan

Sanitasi

Merujuk kepada penciptaan dan mempertahankan kondisi yang sehat atau higienik.

Permenkes no 715/2003 mensyaratkan penerapan higiene dan sanitasi pada perusahaan jasa boga

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

48

Tujuan Utama Higiene dan Sanitasi Makanan:

mencegah kontaminasi makanan oleh bakteri

mencegah perkembangbiakan bakteri

Mencegah terjadinya kontaminasi silang

Penerapan Higiene dan

Sanitasi Pangan

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

Page 25: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

25

49

Keseluruhan praktek yang disesuaikan

dengan kondisi dan pengukuran yang

penting untuk memastikan keamanan dan

kecocokan makanan pada keseluruhan

tingkatan dari rantai makanan

( Based on the Codex definition of Food Hygiene )

Praktek Produksi yang Higienis (GHP)

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

50

Cara produksi higienis di

industri kecil

Higiene perorangan

Penanganan makanan yg higienis

Dapur dan peralatan masak

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

Page 26: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

26

UPAYA UNTUK MENCEGAH

MUNCULNYA BAHAYA KEAMANAN

PANGAN

a. Mencegah Bahaya Fisik Mengeluarkan benda asing dengan melakukan

sortasi dan pengamatan visual.

Mencuci bahan pangan sebelum digunakan

atau dikonsumsi

Tidak menggunakan cutter untuk mengupas,

memotong atau mengiris

Tidak menggunakan alat berlogam (stepler,

klips) untuk menutup bungkus pangan.

Tidak menggaruk-garuk kepala ketika bekerja.

Tidak memakai perhiasan ketika bekerja.

Page 27: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

27

b. Mencegah Bahaya Kimia---1

Menerapkan cara produksi pangan segar yang

baik dengan menerapkan PHT atau menerapkan

sistem pertanian organik

Mengenali ciri-ciri pangan yang dicurigai

mengandung bahaya kimia

Selalu memilih bahan pangan dengan ciri-ciri

yang baik dari sumber yang terpercaya

Mencuci sayuran dan buah-buahan dengan

bersih sebelum diolah atau dimakan.

Menggunakan air bersih (tidak tercemar) untuk

menangani dan mengolah pangan.

b. Mencegah Bahaya Kimia---2

Tidak menggunakan bahan tambahan (pewarna,

pengawet, pemanis dll) yang dilarang digunakan untuk

pangan seperti: formalin, borax, rhodamin B, wantex.

Bila memerlukan bahan tambahan, utamakan bahan

tambahan alami seperti:

Pewarna: daun suji, daun pandan, rosela, kunyit, kana

Pemanis: gula, stevia

Pengawet: kunyit, kayu manis, asam, garam, gula, cengkeh

Pengental: pati-patian

Menggunakan bahan kimia yang dibutuhkan seperlunya

dan tidak melebihi dosis yang diijinkan.

Page 28: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

28

1. Asam Borat dan senyawanya seperti bleng, pijer

2. Asam Salisilat dan garamnya

3. Dietilpirokarbonat

4. Dulcin

5. Kalium Klorat

6. Kloramfenikol

7. Minyak Nabati yang dibrominasi

8. Nitrofurazon

9. Formalin

Bahan Kimia yang Dilarang Digunakan

dalam Makanan

Permenkes No 722/Menkes/PER/88

Zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai Bahan

Berbahaya a.l. Methanil yellow, Rhodamin B, Sudan

G yang biasa digunakan sebagai pewarna tekstil

Permenkes No 239/Menkes/Per/85)

55

b. Mencegah Bahaya Kimia---3

Bahan berbahaya (pestisida dan bahan kimia lainnya):

Tidak disimpan bersama-sama dengan bahan pangan

Tidak disimpan dalam wadah makanan/botol minuman,

dan sebaliknya.

Wadah diberi label yang jelas.

Tidak menggunakan alat masak/wadah yang dilapisi logam

berat

Tidak menggunakan peralatan/pengemas yang bukan untuk

pangan

Tidak menggunakan pengemas bekas, kertas koran untuk

membungkus pangan, namun gunakan bahan pengemas

alami yang bersih

Page 29: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

29

c. Mencegah Bahaya Biologi

Menerapkan cara produksi pangan segar yang baik

dengan memperhatikan proses pengomposan yang

sempurna

Penanganan pangan dalam kondisi bersih dan

saniter

Pemasakan yang benar dan cukup

Menghindari kontaminasi silang

Penyimpanan yang aman dan terlindung dari lalat,

serangga, tikus, cicak, dsb.

Penerapan higiene dan sanitasi bagi pekerja,

peralatan dan lingkungan sekitar

58

IDENTIFIKASI MASALAH KEAMANAN PANGAN DI MASYARAKAT

1. Lakukan kunjungan dan pengamatan kelokasi-lokasi sebagai berikut:(a) Lahan pertanian: pekarangan, sawah, kebun, kandang

ternak, kolam ikan

(b) Tempat-tempat pengumpulan hasil panen atau rumahkemasan

(c ) Pasar desa, warung tempat jual bahan pangan

(d) warung makan, kantin, atau rumah makan

(e) Tempat jual makanan jajajan

(f) Kantin sekolah dan tempat jualan makanan jajanan sekitarlokasi sekolah

(g) Dapur rumah tangga

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

Page 30: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

30

59

2. Pada beberapa tempat tersebut lakukanlahpengamatan dan wawancara terhadapbeberapa aspek berikut :

(a) kondisi dan sarana tempatproduksi/penanganan/pengolahan, pengemasan/transportasi, termsuk kondisiperalatan yang digunakan

(b)ketersediaan air bersih

(c) praktek-praktek bercocok tanam, beternak produksi, pengolahan, penanganan dan pengemasan pangan serta penyimpanan panganatau penyajian makanan

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

60

(d) Bahan-bahan yang digunakan untuk prosesproduksi/penanganan/ pengolahan/ pengemasan/ penyimpanan/transportasi termasuk bahantambahan pangan yang digunakan

(e) Kondisi higiene pekerja seperti pakaian, kebersihan pekerja, penggunaan perhiasan,

(f) Kondisi bahan makanan atau bahan mentah yang digunakan

(g) Keadaan lainnya yang diduga berisiko terhadap keamanan pangan

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

Page 31: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

31

61

3. Dengan mengacu pada pengetahuan anda mengenai GAP, GMP, Permenkes tentang makanan jajanan/restoran/jasa boga, ketentuan mengenai Bahan Tambahan Pangan (BTP), lakukan analisis kemungkinan adanya pelanggaran atau adanya kondisi atau praktek yang berisiko terhadap keamanan pangan.

4. Tentukan dimanakah titik-titiik krtis keamanan pangan yang perlu diperhatikan pada tiap rantai makanan tersebut.

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

62

5. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, lakukan dialog, wawancara dan analisis mengenai penyebab terhadap kondisi yang ada dan lakukan analisis untuk menentukan jenis intervensi apa yang dapat anda lakukan selama KKP di tempat tersebut atau saran mengenai alternatif pemecahan masalah yang dapat ditawarkan kepada pemda setempat.

6. Sesuai hasil analisis lakukan intervensi yang dapat berupa penyuluhan, pelatihan, atau rencana aksi untuk mengurangi risiko keamanan pangan

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP

Page 32: Mengawal Keamanan Pangan Masyarakat - fema.ipb.ac.idfema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Mengawal-Keamanan-Pan… · DI INDONESIA SAAT INI Rendahnya kepedulian konsumen tentang

32

63

Ahmad Sulaeman (2005) Prinsip-prinsip Keamanan Pangan untuk KKP