mengamati bentuk-bentuk tubuh anak-anak di masyarakat

46
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dorland Medical Dictionary (2004) menyatakan bahwa pertumbuhan adalah proses normal dari pembesaran ukuran organisme yang disebabkan oleh accretion (pertumbuhan) jaringan tubuh. Sedangkan menurut Doyle (2009), pertumbuhan atau physical growth adalah peningkatan dalam ukuran tubuh yaitu tinggi badan, berat badan dan juga bertambah besarnya ukuran organ kecuali jaringan limfa yang akan mengecil ketika usia anak bertambah. Setiap individu manusia normal, pasti mengalami proses pertumbuhan. Dalam psikologi perkembangan, proses perkembangan dibagi atas 8 tahap yaitu permulaan kehidupan, masa pranatal, proses kelahiran, masa bayi, masa anak-anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa akhir kehidupan. Setiap masa memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan tahapan lain, termasuk pada masa awal anak-anak yang notabene harus lebih diwaspadai karena pada masa inilah seorang anak dibentuk untuk menjadi individu yang cerdas dan sehat untuk tahap usia selanjutnya. Maka dari itu perlunya pengawasan oleh orang tua, salah satu caranya yaitu pengawasan pertumbuhan dan perkembangan anak yang dilakukan dengan parameter ukur tertentu seperti fisik, gizi, maturitas dan penilaian milestonesperkembangan (Narendra, 1 | Laporan Tugas Pengenalan Profesi Blok III

Upload: aisyah-azani

Post on 07-Feb-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas pengenalan profesi blok 3 fakultas kedokteran universitas muhammadiyah palembang

TRANSCRIPT

Page 1: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dorland Medical Dictionary (2004) menyatakan bahwa pertumbuhan

adalah proses normal dari pembesaran ukuran organisme yang disebabkan oleh

accretion (pertumbuhan) jaringan tubuh. Sedangkan menurut Doyle (2009),

pertumbuhan atau physical growth adalah peningkatan dalam ukuran tubuh yaitu

tinggi badan, berat badan dan juga bertambah besarnya ukuran organ kecuali

jaringan limfa yang akan mengecil ketika usia anak bertambah. Setiap individu

manusia normal, pasti mengalami proses pertumbuhan. Dalam psikologi

perkembangan, proses perkembangan dibagi atas 8 tahap yaitu permulaan

kehidupan, masa pranatal, proses kelahiran, masa bayi, masa anak-anak, masa

remaja, masa dewasa, dan masa akhir kehidupan.

Setiap masa memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan

tahapan lain, termasuk pada masa awal anak-anak yang notabene harus lebih

diwaspadai karena pada masa inilah seorang anak dibentuk untuk menjadi individu

yang cerdas dan sehat untuk tahap usia selanjutnya. Maka dari itu perlunya

pengawasan oleh orang tua, salah satu caranya yaitu pengawasan pertumbuhan dan

perkembangan anak yang dilakukan dengan parameter ukur tertentu seperti fisik,

gizi, maturitas dan penilaian milestonesperkembangan (Narendra, 2002).

Penilaian pertumbuhan anak menggunakan parameter ukuran antropometrik yang

sering dipakai pada penilaian pertumbuhan fisik yaitu berat badan, tinggi badan,

lingkaran kepala, tebal lipatan kulit dan lingkaran lengan atas panjang (Narendra,

2002). Antropometri adalah ilmu yang secara khusus mempelajari tentang

pengukuran tubuh manusia guna merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran pada

tiap individu atau kelompok.

Ilmu antropometri ini adalah salah satu ilmu dari studi kedokteran pada

fakultas kedokteran, maka dari itu Fakultas Kedokteran Unversitas Muhammadiyah

Palembang pada blok III mengenai struktur dasar tubuh manusia mengadakan

Tugas Pengenalan Profesi (TPP) mengenai penerapan ilmu antropometri yaitu

pengamatan bentuk-bentuk tubuh dan pengukuran antropometri pada anak-anak di

lingkungan masyarakat sehingga penulis tertarik mengangkat bahasan mengenai

1 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 2: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

pengamatan bentuk-bentuk tubuh dan pengukuran antropometri pada anak-anak di

Taman TVRI, Kota Palembang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk-bentuk tubuh anak-anak di masyarakat?

2. Bagaimana pengukuran bentuk-bentuk tubuh anak-anak di masyarakat ?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia,

terutama pada anak-anak?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk melaksanakan Tugas Pengenalan Profesi (TPP) dengan tema

Mengamati Bentuk-Bentuk Tubuh Anak-Anak di Masyarakat

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui cara pengukuran Antropometri pada anak-anak

2. Mengetahui keabnormalan bentuk tubuh anak-anak di masyarakat

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak-anak di lingkungan masyarakat yaitu di taman

TVRI, Palembang.

1.3 Manfaat

1. Mahasiswa mengetahui cara pengukuran antropometri pada anak-anak.

2. Mahasiswa mengetahui keabnormalan bentuk-bentuk tubuh anak-anak pada

manusia.

3. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan pada anak-anak.

2 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 3: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan

2.1.1 Pengertian dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan 

Dalam banyak buku, makna pertumbuhan  sering diartikan sama dengan

perkembangan sehingga kedua istilah ini seringkali dipertukarkan untuk

makna yang sama.

a. Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses

pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada

anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga

diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh

atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara

berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan

kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.

b. Perkembangan

Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)

bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis,

perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang

berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan

integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai

prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant

laun bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan tambah jelas

dalam rangka keseluruhan.

c. Pertumbuhan Dan Perkembangan Menurut Para Ahli

Pendapat para ahli biologi tentang arti pertumbuhan dan perkembangan

pernah dirangkumkan oleh Drs. H. M. Arifin, M. Ed. bahwa

pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk,

berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangakn

perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk

bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan

fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa

3 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 4: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat

gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan.

Ada dua macam pengertian yang harus dihubungkan dengan

perkembangan (Spikier, 1966), yaitu:

a. Ontogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak

terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa

b. Filogenetik, perkembang dari asal-usul manusia sampai sekarang ini.

2.1.2 Masa Pertumbuhan dan Perkembangan

Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang

dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam “Developmental

Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam “Developmental

Psycology”(1980) tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup

manusia sesuai dengan hakikat perkembangan manusia yang berlangsung

sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian periodisasinya sebagai

berikut:

1. Masa Sebelum lahir (Prenatal Period)

Masa ini berlangsung sejak terjadinya konsepsi atau pertemuan sel

bapak-ibu sampai lahir kira-kira 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Masa

sebelu lahir ini terbagi dalam 3 priode; yaitu:

a. Periode telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan sampai akhir

minggu kedua.

b. Periode Embrio, dari akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua.

c. Periode Janin(fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi lahir.

2. Masa Bayi Baru Lahir (New Born)

Masa ini dimulai dari sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10

atau 15 hari. Dalam perkembangan manusia masa ini merupakan fase

pemberhentian (Plateau stage) artinya masa tidak terjadi

pertumbuhan/perkembangan. Ciri-ciri yang penting dari masa bayi baru

lahir ini ialah:

a. Periode ini merupakan masa perkembangan yang tersingkat dari

seluruh periode perkembangan.

b. Periode ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan

hidup/ perkembangan janin.

4 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 5: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

c. Periode ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.

d. Di akhir periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal

perkembangan lebih lanjut.

3. Masa Bayi (Babyhood)

Masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Masa bayi

ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian

karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian

dewasa pada masa ini diletakkan.

4. Masa Kanak-kanak Awal (Early Chilhood)

Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam tahun. Masa

ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa ini anak-anak

mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi

kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian

diri pada waktu masuk kelas 1 SD.

5. Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood)

Akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah ini berlangsung dari

umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutnya Kohnstam menamakan

masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa

intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan

di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek.

Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of

accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk

enerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan

melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang

menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk

bersekolah.

6. Masa Puber (Puberty)

Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup

tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja.

Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau 16,0. Kriteria yang

sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid

yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak

laki-laki.

Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:

5 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 6: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

a) Perubahan besarnya tubuh.

b) Perubahan proporsi tubuh.

c) Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.

d) Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.

7. Masa Dewasa Awal (Early Adulthood)

Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa khidupan,

masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur 21,0

sampai umur 40,0. Masa dewasa pertengahan, dari umur 40,0 sampai

umur 60,0. dan masa akhir atau usia lanjut, dari umur 60,0 sampai mati.

Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa

reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan

ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan

masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian

diri pada pola hidup yang baru.

8. Masa Dewasa madya (Middle Adulthood)

Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai

umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial

pada masa ini antara lain:

a) Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari

seluruh kehidupan manusia.

b) Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan

wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya

dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri

jasmani dan prilaku yang baru.

c) Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson,

selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau

sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).

d) Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar

dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat

dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan

sosial.

9. Masa Usia Lanjut (Later Adulthood)

Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa

ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai mati, yang di tandai

6 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 7: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang

semakin menurun.

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Faktor faktor yang berpengaruh digolongkan ke dalam dua

golongan, internal dan eksternal atau faktor lingkungan. Faktor internal

yang mempengaruhi perutumbuhan dan perkembangan adalah perbedaan

ras, etnik atau bangsa, usia mengalami pubertas, jenis kelamin (wanita lebih

cepat dewasa dibandingkan laki - laki), kelainan gen atau kromosom.

Faktor eksternal atau peranan lingkungan adalah faktor prenatal ibu yang

termasuk status gizi ibu pada saat hamil, posisi fetus normal atau tidak,

salah satu kelainan kongenital yang bisa disebabkan oleh abnormalitas

posisi fetus adalah club foot. Toksin atau obat-obatan yang bisa

menyebabkan kelainan kongenital seperti thalidomide.

Kelainan gejala endokrin seperti yang dialami oleh ibu hamil yang

menderita gestational diabetes mellitus, (GDM), bayinya bisa mengalami

makrosomia atau kardiomegali atau hiperplasia adrenal. Paparan terhadap

sinar radiasi seperti X-ray dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti

mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak,

kelainan kongenital mata dan jantung.

Ibu yang mengalami infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh

TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dan

penyakit menular seksual dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti

katarak, bisu, tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung

congenital.

Jika sang ibu memiliki golongan darah yang berbeda antara dirinya

dan janin maka ada kemungkinan terjadi Eritroblastosis fetalis, dimana

tubuh sang ibu akan membentuk antibodi terhadap darah sel darah merah

janin, dan akan mengalir ke dalam peredaran darah janin dan akan

menyebabkan hemolisis yang akan mengakibatkan hiperbilirubinemia dan

kern ikterus, yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak janin.

Gangguan fungsi plasenta seperti anoksia embrio juga dapat mengganggu

pertumbuhan janin. Psikologis ibu juga berperan penting dalam

perkembangan janin.

7 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 8: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

Faktor eksternal yang lainnya adalah faktor pasca natal, yaitu bila

gizi yang diperlukan bayi untuk bertumbuh dan berkembang mencukupi.

Jika sang anak atau bayi mengalami penyakit kronis atau kelainan

congenital, serta lingkungan fisik dan kimia, contohnya adalah tempat

tinggal anak sanitasinya baik atau tidak, kecukupan terpapar dengan sinar

matahari untuk membentuk vitamin D, terpapar terhadap rokok, merkuri

dan biji timah hitam, yang memberikan dampak negatif pada anak.

Psikologis sang anak, caranya berhubungan dan berinteraksi dengan

orang sekitarnya, apakah sang anak tidak dikehendaki oleh orang tuanya

dan merasa tertekan. Gangguan hormon tiroid anak dapat mengakibatkan

anak mengalami dwarfnism (hypothyroid) atau gigantism (hyperthyroid)

dan juga retardasi mental pada hypothyroid. Sosio-ekonomi keluarga sang

anak, apakah kebutuhannya ditemui, serta apakah ia tumbuh pada

lingkungan yang mendukung atau tidak (Tanuwidjaya, 2002).

2.1.4 Tahap Perkembangan Manusia

A. Berdasarkan analisis biologi

Pendapat para ahli tentang tahap tersebut :

1. Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak –

anak sampai dewasa menjadi 3 tahapan :

a) Tahap I (0 – 7 tahun) : masa anak kecil atau bermain

b) Tahap II (7 – 14 tahun) : masa anak, masa sekolah rendah

c) Tahap III (14 – 21 tahun) : masa peralihan dari usia anak menjadi

dewasa

2. Kretscmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu

melewati 4 tahapan :

a) Tahap I (0 – 3 tahun); Fullungs (pengisian) periode I, pada fase

ini anak kelihatan pendek gemuk.

b) Tahap II (3 – 7 tahun); periode I, anak kelihatan langsing

(meninggi)

c) Tahap III (7 – 13 tahun); Fullungs periode II, anak kelihatan

pendek dan gemuk kembali

d) Tahap IV (13 – 20 tahun); Streckungs periode II, anak kembali

kelihatan langsing

8 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 9: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

3. Elizabeth Hurlock :

a) Tahap I : Fase Prenatal (sebelum lahir)

b) Tahap II : Infancy (orok)

c) Tahap III : Babyhood (bayi)

d) Tahap IV : Childhood (kanak – kanak)

e) Tahap V : Adolesence/puberty; a.) Pre Adolesence b.) Eary

Adolesence c.) Late Adolesence

B. Berdasarkan didaktis atau instruksional

1. Comenius.

Dipandang dari segi pendidikan, pendidikan lengkap bagi seorang

ibu berlangsung dalam 4 jenjang yaitu :

a. Sekolah ibu (scola maternal) anak – anak sampai 6 tahun

b. Sekolah bahasa ibu (scola vernaculan) anak –anak 6 – 12 tahun

c. Sekolah latin (scola latina) usia 12 – 8 tahun

2. Rosseau.

Penahapannya :

a. Tahap I (0 – 2 tahun) : usia asuhan

b. Tahap II (2 – 12 tahun) : masa pendidikan jasmani dan latihan

panca indera

c. Tahap III (12 – 15 tahun) : periode pendidikan akal

d. Tahap IV (15 – 20 tahun) : periode pendidikan watak dan

pendidikan agama.

2.2 Antropometri

2.2.1 Definisi Antropometri

Antropometri berasal dari kata antrophos dan metros. Antrophos

memiliki arti tubuh,sedangkan metros adalah ukuran. Antropometrik

yaitu ukuran dari tubuh. Menurut Potterdan Perry (2006),

antropometrik dalam pengertian adalah suatu sistem pengukuran

dansusunan tubuh dan bagian khusus tubuh.

2.2.2 Keuntungan dan Kerugian Antropometri

A. Keuntungan Antropometrik

a. Prosedur sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah

sampel cukup besar.

b. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli.

9 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 10: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

c. Alat murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di

daerah setempat.

d. Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan.

e. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi dimasa

lampau.

f. Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang dan baik,

karena sudah ada ambang batas yang jelas.

g. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu,

atau dari satu generasi ke generasi berikutnya.

h. Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan

terhadap gizi.

i. Tidak menimbulkan sakit pada responden.

B. Kelemahan Antropometrik

a. Tidak sensitif: tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu

singkat, tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu,

misal Fe dan Zn.

b . Faktor di luar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan

energi) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran

antropometrik. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat

mempengaruhi presisi, akurasi dan validitas pengukuran. Kesalahan

terjadi karena: pengukuran, perubahan hasil pengukuran (fisik dan

komposisi jaringan), analisis dan asumsi yang keliru.

c. Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan latihan petugas

yang tidak cukup, kesalahan alat dan kesulitan pengukuran.

d. Membutuhkan data referensi yang relevan

e. Kesalahan yang muncul seperti kesalahan pada peralatan (belum

dikalibrasi) dan

f. Hanya mendapatkan data pertumbuhan, obesitas, malnutrisi karena

kurang energi dan protein, tidak dapat memperoleh informasi

karena defisiensi zat gizi mikro.

2.2.3 Mekanisme Pengukuran Antropometri

Klasifikasi pengukuran terdiri dari pertumbuhan dan komposisi

tubuh. Komposisi tubuh terutama kadar lemak tubuh dan massa bebas

10 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 11: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

lemak dan taburan lemak tubuh- lebih relevan untuk kesehatan dan

kecergasan, maka penentuan berat badan yang sesuai bukan sahaja jumlah

lemak badan tetapi juga distribusi lemak adalah penting berhubung

kesehatan jangka panjang.

Ukuran antropometrik untuk pertumbuhan adalah:

a. Berat badan

b. Panjang badan dan tinggi badan

c. Lingkar kepala

d. Lebar siku

e. Tinggi lutut

f. Panjang/ rentang depa

Ukuran komposisi tubuh:

a. Lingkaran triseps

b. Lingkaran lengan atas (LLA)

c. Lingkaran otot lengan atas (LOLA)

d. Lingkaran perut

e. Lingkaran pinggang-panggul.

Pengukuran dengan cara-cara yang baku dilakukan beberapa kali secara

berkala pada berat dan tinggi badan, lingkaran lengan atas, lingkaran

kepala, tebal lipatan kulit (skinfold) diperlukan untuk penilaian

pertumbuhan dan status gizi pada bayi dan anak.

Adapun Indeks Antropometri yang merupakan kombinasi antar beberapa

parameter antropometri ini sangat penting peranannya karena dapat

mempengaruhi interpretasi status gizi. Menurut Depkes (2002), kombinasi

pengukuran BB dan TB digunakan untuk mengukur Indeks Massa Tubuh

(IMT) dengan rumus:

IMT = Berat Badan (Kg)

[Tinggi Badan (m)]2

11 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 12: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

IMT merupakan salah satu cara penilaian status gizi yang sederhana untuk

memantau status gizi orang.

2.2.4 Interpretasi Indeks Antropometri

Menurut Departemen Kesehatan RI klasifikasi nilai IMT yaitu:

IMT Status Gizi Kategori

<17,0 Gizi Kurang Sangat Kurus

17,0-18,5 Gizi Kurang Kurus

18,5-25,0 Gizi Baik Normal

25,0-27,0 Gizi Lebih Gemuk

>27,0 Gizi Lebih Sangat Gemuk

Gambar 2.2.3Berat Menurut Umur, Laki-Laki, Usia : 2 – 20 Tahun

Gambar 2.2.5Berat Menurut Umur, Perempuan, Usia : 2 – 20 Tahun

12 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 13: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

Gambar 2.2.6 Tinggi  Menurut Umur,  Laki-Laki, Usia 2 – 20 Tahun

Gambar 2.2.7 Tinggi  Menurut Umur,  Perempuan, Usia : 2 – 20 Tahun

2.2.5 Jenis Parameter Status Gizi

Ada beberapa jenis parameter yang dilakukan untuk mengukur tubuh

manusia yaitu: umur, berat badan, panjang badan, lingkar lengan atas,

lengkar kepala, lengkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak bawah kulit.

a. Umur

Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan

yang terjadi karena kesalahan ini akan menyebabkan interpretasi status

gizi menjadi salah. Hasil pengukuran berat badan dan panjang tidak

akan berarti kalau penentuan umur yang salah. (Alamtsier, 2009)

b. Berat Badan

Berat badan merupakan pengukuran yang terpenting pada bayi baru

lahir. Berat badan merupakan hasil peningkatan / penurunan semua

13 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 14: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

jaringan yang ada pada tubuh antara tulang, otot, lemak, cairan tubuh.

Parameter ini yang paling baik untuk melihat perubahan yang terjadi

dalam waktu singkat karena konsumsi makanan dan kondisi kesehatan .

Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang. Alat yang

digunakan sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat lain,

Mudah diperoleh dan relatif murah harganya,

Ketelitian penimbangan maksimum 0,1 kg,

Skalanya mudah dibaca,

Aman untuk menimbang balita. (Supariasa, dkk, 2001)

Rumus menghitung berat badan (WHO, 2000):

Klasifikasi Berat Badan Anak-Anak 6-12 Tahun (WHO, 2000)

Kategori BMI (Kg/m2 )

Underweight <18,5 kg/m2

Normal 18,5-22,9 kg/m2

Overweight ≥ 23 kg/m2

At risk 23 – 24,9 kg/m2

Obese I 25 – 29,9 kg/m2

Obese II ≥ 30 kg/m2

Kategori Rumus berat badan

Bayi (0-12 bulan) BBI = (Umur[bulan]/2) + 4

Anak (1-10 tahun) BBI = (Umur[tahun]x2) + 8

Dewasa BBI =0,9 x Tinggi Badan

(WHO, 2000)

c. Tinggi Badan

Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang telah

lain dari keadaan sekarang, jika umur diketahui dengan tepat. Di samping

itu tinggi badan merupakan ukuran kedua yang penting, karena dengan

menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan (quac stick), faktor

14 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Berat Badan Normal = Tinggi Badan – 100

Page 15: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

umur dapat dikesampingkan. Pengukuran tinggi badan untuk anak balita

yang sudah dapat berdiri dilakukan dengan alat pengukur tinggi mikrotoa

(microtoise) yang mempunyai ketelitian 0,1 cm. (Arisman, 2009)

Cara mengukur:

1. Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding yang lurus

dasar setinggi tepat 2 meter. Angka 0 (nol) pada lantai yang datar rata.

2. Lepaskan sepatu atau sandal.

3. Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna dalam baris

berbaris, kaki lurus, tumit, pantat, punggung, dan kepala bagian

belakang harus menempel pada dinding dan muka menghadap lurus

dengan pandangan ke depan.

4. Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-siku

harus lurus menempel pada dinding.

5. Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan

mikrotoa. (Arisman, 2009)

Pengukuran TB pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi

tidur dan pada anak umur lebih dari 2 tahun dengan berdiri. Seperti pada

BB, pengukuran TB juga memerlukan informasi seperti umur yang tepat,

jenis kelamin dan standar baku yang diacu. TB kemudian dipetakan pada

kurve TB atau dihitung terhadap standar baku dan dinyatakan dalam

persen.

Tinggi Normal Anak

PerempuanTinggi Normal Anak Laki-Laki

Umur Tinggi Umur Tinggi

5 tahun 109,6 cm 5 tahun 110,3 cm

6 tahun 115,1 cm 6 tahun 116 cm

7 tahun 120,8 cm 7 tahun 121,7 cm

8 tahun 126,6 cm 8 tahun 127,3 cm

9 tahun 132,5 cm 9 tahun 132,6 cm

10 tahun 138,6 cm 10 tahun 137,8 cm

TB/U dibandingkan dengan standar baku (%)

90-110% = baik/normal

70-89% = tinggi kurang

15 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 16: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

<70% = tinggi sangat kurang

d. Lingkar Kepala

Lingkar kepala dipakai untuk mengetahui volume intrakranial dan dipakai

untuk menaksir pertumbuhan otak. Apabila kepala tumbuh tidak normal

maka kepala akan mengecil dan menunjukkan retardasi mental sebaliknya

bila kepala membesar kemungkinan ada penyumbatan aliran serebrospinal

seperti pada hidrosefalus yang akan meningkatkan volume kepala.(Sudoyo,

2008)

Ukuran lingkar kepala anak normal sekitar 30 sampai 37 cm.

Lingkar kepala akan bertambah 2 cm setiap bulan pada usia 0-3 bulan.

Pada usia 4-6 bulan akan bertambah 1 cm per bulan, dan pada usia 6-12

bulan pertambahannya 0,5 cm per bulan. Sampai usia 5 tahun biasanya

sekitar 50 cm. Usia 5-12 tahun hanya naik sampai 50-53 cm dan setelah

usia 12 tahun akan menetap serta tidak membesar lagi.

2.2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan

Perkembangan Anak-Anak Di Lingkungan Masyarakat

Faktor faktor yang berpengaruh digolongkan ke dalam dua

golongan, internal dan eksternal atau faktor lingkungan. Faktor internal

yang mempengaruhi perutumbuhan dan perkembangan adalah perbedaan

ras, etnik atau bangsa, usia mengalami pubertas, jenis kelamin (wanita lebih

cepat dewasa dibandingkan laki - laki), kelainan gen atau kromosom.

Faktor eksternal atau peranan lingkungan adalah faktor prenatal ibu

yang termasuk status gizi ibu pada saat hamil, posisi fetus normal atau

tidak, salah satu kelainan kongenital yang bisa disebabkan oleh

abnormalitas posisi fetus adalah club foot. Toksin atau obat-obatan yang

bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti thalidomide. Kelainan gejala

endokrin seperti yang dialami oleh ibu hamil yang menderita gestational

diabetes mellitus, (GDM), bayinya bisa mengalami makrosomia atau

kardiomegali atau hiperplasia adrenal.

Paparan terhadap sinar radiasi seperti X-ray dapat mengakibatkan

kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan

deformitas anggota gerak, kelainan kongenital mata dan jantung. Ibu yang

16 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 17: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

mengalami infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH

(Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dan penyakit

menular seksual dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti katarak,

bisu, tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung congenital.

Jika sang ibu memiliki golongan darah yang berbeda antara dirinya

dan janin maka ada kemungkinan terjadi Eritroblastosis fetalis, dimana

tubuh sang ibu akan membentuk antibodi terhadap darah sel darah merah

janin, dan akan mengalir ke dalam peredaran darah janin dan akan

menyebabkan hemolisis yang akan mengakibatkan hiperbilirubinemia dan

kern ikterus, yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak janin.

Gangguan fungsi plasenta seperti anoksia embrio juga dapat mengganggu

pertumbuhan janin. Psikologis ibu juga berperan penting dalam

perkembangan janin. (Tanuwidjaya, 2002).

BAB III

METODE PELAKSANAAN

17 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 18: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

3.1 Tempat Pelaksanaan

Lokasi : Taman depan TVRI ,Kota Palembang

Alamat : Jalan Kapten A. Rivai ,Kota Palembang

3.2 Waktu Pelaksanaan

TPP ini telah dilaksanakan pada :

Hari dan Tanggal : Sabtu, 13 Desember 2014

Waktu : 16.00- selesai.

3.3 Alat-Alat yang Digunakan

Adapun alat-alat yang digunakan dalam Tugas Pengenalan Profesi antara lain:

1. Timbangan berat badan

2. Alat pengukur tinggi badan

3. Pita meteran

4. Pena

5. Buku tulis

6. Kamera

3.4 Langkah Kerja

Tahapan kegiatan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

a. Membuat proposal.

b. Melakukan konsultasi kepada pembimbing tugas pengenalan profesi.

c. Mendapatkan izin dari pembimbing tugas pengenalan profesi.

2. Tahap pelaksanaan

Mahasiswa:

a. Mendapatkan izin dari pihak objek penelitian yaitu anak-anak di Taman

depan TVRI, Kota Palembang.

b. Melaksanakan pengamatan bentuk-bentuk dan pengukuran antropometri

pada anak-anak di Taman depan TVRI, Kota Palembang.

c. Mencatat hasil pengamatan dan pengukuran antropometri tubuh anak-anak

di Taman depan TVRI Palembang, Kota Palembang.

3. Tahap Penyelesaian

a. Mengumpulkan semua data, mengolah, menganalisa dan menyimpulkan.

18 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 19: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

b. Menyusun laporan hasil pengamatan dan pemeriksaan.

c. Mendapatkan ACC laporan hasil pengamatan dan pemeriksaan dari

pembimbing tugas pengenalan profesi.

3.5 Prosedur Pengukuran Antropometri

Pada pengukuran antropometri yang dilakukan pada anak-anak di Taman depan

TVRI Palembang, kami melakukan 3 jenis pengukuran, yaitu

1. Berat badan

2. Tinggi Badan

3. Lingkar kepala

Dimana masing-masing pengukuran memiliki prosedur/aturan yang berbeda demi

mendapatkan hasil yang akurat.

1. Cara Mengukur Berat Badan

1. Memberitahu narasumber untuk meminimalisir apa yang dipakai (topi, jam

tangan, sepatu/sandal dan ikat pinggang)

2. Memeriksa posisi angka pada timbangan menunjukkan angka “0”

3. Narasumber coba diminta menaiki timbangan berat badan

4. Mencatat hasil pengukuran

5. Narasumber diminta turun dari timbangan

2. Cara Mengukur Tinggi Badan

Sewaktu diukur anak dalam posisi dengan syarat-syarat berikut:

1. Sewaktu diukur anak tidak boleh memakai alas kaki (sepatu, sandal,

dsb)dan penutup kepala (topi atau kerudung)

2. Anak berdiri membelakangi dinding dengan pita meteran berada ditengah

bagian kepala

3. Posisi anak tegak dengan kepala menghadap ke depan

4. Tangan dibiarkan tergantung bebas menempel ke badan

5. Tumit rapat, tetapi ibu jari kaki tidak rapat

6. Kepala, tulang belikat, pinggul dan tumit menempel ke dinding

7. Anak menghadap dengan pandangan lurus ke depan tanpa mendongak.

3. Cara mengukur Lingkar Kepala

1. Narasumber diminta untuk melepaskan topi dan aksesoris rambut.

2. Antropometris menentukan penanda anatomi Glabella.

19 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 20: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

3. Narasumber diminta menghadap lurus ke depan.

4. Ukur lingkar kepala dengan pita meteran berskala yang flexible dan non-

stretchable. Pengukuran dilakukan dengan kuat sehingga menekan tebalnya

rambut, setinggi alis mata, melewati kedua telinga, lalu mengelilingi puncak

occipital kepala.

3.6 Jadwal Kegiatan

Tabel jadwal kegiatan tugas pengenalan profesi adalah :

No Jenis KegiatanNovember- Desember

Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV

1 Penyusunan proposal

2 Observasi

3 Pembahasan

4 Penyusunan Laporan

5 Pleno

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

20 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 21: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

4.1 Data Hasil Pengukuran

Dari hasil pengukuran antropometri yang telah dilakukan kepada anak-anak di

Taman depan TVRI Palembang sebanyak 30 orang.

No NamaJenis

kelaminUmur

(Tahun)

Berat Badan (Kg)

Tinggi Badan (Cm)

LingkarKepala(Cm)

1 CA P 7 26 128.5 492 KH P 7 31 139 48.53 NA P 7 40 132 494 EP P 8 31 142 475 MS L 8 44 140 49.66 V P 9 22 127 47.57 AR L 9 23 128 528 HD L 10 26 136 489 T P 10 23 129 48.610 RA P 10 36 143 5011 S P 10 25 132 4912 SS P 10 30 131 47.513 T P 10 29 131 4814 U L 10 43 139 4715 NS P 10 26 132 5016 M P 11 32 134 5117

ZD P11 34 142 50.5

18 NR L 11 33 140 5219 D L 11 32 127 4920 MI L 11 29 135 47.521 FK P 11 24 132 4822 F L 11 26 136 5023 A L 11 48 141 4924 H L 11 36 139 5125 RH L 11 37 145 4826 AM L 11 26 129 50.527 MY P 11 32 140 5228 M A P 11 20 134 5029 NL P 11 50 156 49.530 NN P 11 29 134 47

4.2 Pembahasan

21 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 22: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

Penghitungan keabnormalan berat badan

Menggunakan rumus:

IMT = Berat Badan (Kg)

[Tinggi Badan (m)]2

No Nama Berat Badan (Kg)

Tinggi Badan (Cm)

Hasil Penghitungan

Keabnormalan

1 CA 26 128.5 15,7 Sangat Kurus2 KH 31 139 16,4 Sangat Kurus3 NA 40 132 22,95 Normal

4 EP 31 142 15,3 Sangat Kurus5 MS 44 140 22,44 Normal6 V 22 127 13,64 Sangat Kurus7 AR 23 128 14,03 Sangat Kurus8 HD 26 136 14,05 Sangat Kurus9 T 23 129 13,82 Sangat Kurus10 RA 36 143 17,60 Kurus 11 S 25 132 14,34 Sangat Kurus12 SS 30 131 17,48 Kurus 13 T 29 131 16,89 Sangat Kurus14 U 43 139 22,25 Normal15 NS 26 132 14,92 Sangat Kurus16 M 32 134 17,82 Kurus17

ZD34 142

16,86

Sangat Kurus18 NR 33 140 16,83 Sangat Kurus19 D 32 127 19,84 Normal20 MI 29 135 15,91 Sangat Kurus21 FK 24 132 13,77 Sangat Kurus22 F 26 136 14,05 Sangat Kurus23 A 48 141 24,14 Normal24 H 36 139 18,63 Kurus25 RH 37 145 17,59 Kurus26 AM 26 129 15,62 Sangat Kurus27 MY 32 140 16,32 Sangat Kurus28 M A 20 134 11,13 Sangat Kurus29 NL 50 156 20,54 Normal30 NN 29 134 16,15 Sangat Kurus

22 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 23: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

NamaJenis

kelaminUmur

(Tahun)

Berat Badan (Kg)

Tinggi Badan (Cm)

Lingkar StatusKepala(Cm)

Tinggi BeratLingkar Kepala

1 CA P7 26 128.5

49 Tinggi berlebi

h

Sangat Kurus

Dibawah Normal

2 KH P

7 31 139 48.5

Tinggi berlebi

hSangat Kurus

Dibawah Normal

3NA

P

7 40 132 49

Tinggi berlebi

h

Normal Dibawah Normal

4EP P

8 31 142 47

Tinggi berlebi

hSangat Kurus

Dibawah Normal

5MS L

8 44 140 49.6

Tinggi berlebi

h Normal

Dibawah Normal

6 V P9 22 127 47.5

Kurang tinggi

Sangat Kurus

Dibawah Normal

7 AR L9 23 128 52

Kurang tinggi

Sangat Kurus

Normal

8 HD L10 26 136 48 Normal

Sangat Kurus

Dibawah Normal

9 T P10 23 129 48.6

Kurang tinggi

Sangat Kurus

Dibawah Normal

10

RA P 10 36 143 50

Tinggi berlebih Kurus

Normal

11S P 10 25 132 49

Kurang tinggi

Sangat Kurus

Dibawah Normal

12SS P 10 30 131 47.5

Kurang tinggi Kurus

Dibawah Normal

13T P 10 29 131 48

Kurang tinggi

Sangat Kurus

Dibawah Normal

14U L 10 43 139 47 Normal Normal

Dibawah Normal

15NS P 10 26 132 50

Kurang tinggi

Sangat Kurus

Normal

16 M P11 32 134 51

Kurang tinggil Kurus

Normal

17ZD P

11 34 142 50.5 NormalSangat Kurus

Normal

18 NR L11 33 140 52 Normal

Sangat Kurus

Normal

19 D L11 32 127 49

Kurang tinggi Normal

Dibawah Normal

20 MI L11 29 135 47.5

Kurang tinggi

Sangat Kurus

Dibawah Normal

23 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 24: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

21 FK P11 24 132 48

Kurang tinggi

Sangat Kurus

Dibawah Normal

22 F L11 26 136 50

Kurang tinggi

Sangat Kurus

Normal

23 A L11 48 141 49 Normal Normal

Dibawah Normal

24 H L 11 36 139 51 Normal Kurus Normal

25RH L 11 37 145 48 Normal Kurus

Dibawah Normal

26 AM L11 26 129 50.5

Kurang tinggi

Sangat Kurus

Normal

27MY P 11 32 140 52 Normal

Sangat Kurus

Normal

28M A P 11 20 134 50

Kurang tinggi

Sangat Kurus

Normal

29

NL P 11 50 156 49.5

Tinggi berlebi

h Normal

Dibawah Normal

30NN P 11 29 134 47

Kurang tinggi

Sangat Kurus

Dibawah Normal

Grafik Tinggi Badan Anak

tinggi badan

0

2

4

6

8

10

12

14

16

kurangnormallebih

Grafik Berat Badan Anak

24 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 25: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

berat badan

0

2

4

6

8

10

12

14

16

sangat kuruskurusnormal

Grafik Lingkar Kepala Anak

lingkar kepala

02468

101214161820

di bahwah normalnormal

Dari hasil pengukuran antropometri pada anak yang kami lakukan di Taman TVRI,

Palembang didapati data tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala anak. Dari

hasil pengukuran tinggi badan berdasarkan standar nilai yaitu sebanyak 7 anak

tingginya berlebih, 15 anak kurang tinggi, dan 8 anak normal. Berdasarkan standar

nilai normal berat badan Departemen Kesehatan RI dan perhitungan Indeks Masa

Tubuh, hasilnya yaitu sebanyak 19 anak sangat kurus, 5 anak kurus, dan 6 anak

normal. Serta pengukuran lingkar kepala anak sesuai dengan standar nilai normal,

hasilnya yaitu 19 anak dibawah normal dan 11 anak normal.

BAB V

PENUTUP

25 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 26: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

5.1 Kesimpulan

1. Cara pengukuran antopometri pada anak-anak dan dewasa pada umumnya

sama. Pengukuran tinggi badan menggunakan alat pengukur (meteran).

Pengukuran berat badan menggunakan timbangan berat badan. Pengukuran

lingkar kepala yaitu dengan melingkarkan pita meteran dari glabella melalui

puncak occipital hingga samapai di glabella lagi. Pengukuran lingkar perut

yaitu dengan menentukan titik tengah antara titik tulang rusuk terakhir dan

titik ujung lengkung tulang panggul.

2. Dari hasil penghitungan keabnormalan antropometri pada anak didapati bahwa

pada pengukuran tinggi badan dengan hasil tinggi berlebih 7 anak, kurang

tinggi 15 anak, dan normal 8 anak. Pengukuran berat badan yaitu sangat kurus

19 anak, kurus 5 anak, dan normal 6 anak. Pengukuran lingkar kepala didapati

data dibawah normal 19 anak dan normal 11 anak.

3. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan

teori digolongkan ke dalam dua golongan, internal dan eksternal. Faktor

internal yang mempengaruhi perutumbuhan dan perkembangan adalah

perbedaan ras, etnik atau bangsa, usia mengalami pubertas, jenis kelamin

(wanita lebih cepat dewasa dibandingkan laki - laki), kelainan gen atau

kromosom. Sedangkan faktor eksternalnya(lingkungan) yaitu faktor prenatal

ibu, lingkungan fisik dan kimia,psikologi dan sosio-ekonomi keluarga sang

anak.

5.2 Saran

1. Dalam melakukan pengukuran antopometri khususnya di masyarakat, perlu

pendekatan yang lebih baik terhadap masyarakat.

2. Sebelum melakukan pengukuran, harus dipersiapkan dulu alur atau sistematika

pengukuran yang efektif.

3. Komunikasi antara anggota sangat diperlukan dalam proses pengukuran di

masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

26 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 27: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Perkembangan. Rineka Cipta; Jakarta.

Arisman.2009.Gizi dalam Daur Kehidupan.Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC

Demyer W. Small, large, or abnormally shaped head. Dalam: Maria BL, penyunting.

Current Management in Child Neurology. Edisi ke-4. Shelton: People’s Medical

Publishing House 2009. h. 413-20.

Dorland, Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. Jakarta:EGC

Gibney MJ.2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC

Haslam, RHA. The nervous system. Dalam: Kliegman RM, Behrman R, Jenson HB,

Stanton BF, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-18. Philadephia:

Saunders Elsevier 2007. h. 2433-43.

Matondang CS, Wahidiyat I, Sastroasmoro S, Penyunting. Diagnosis fisis pada anak. Edisi

ke-2. Jakarta: Sagung Seto; 2000. h. 48-66.

Nabila, Ain.2011.Penilaian Gizi Secara Antropometrik.

https://www.scribd.com/doc/241671984/antropometri. Diakses pada tanggal 2

Desember 2014

Narendra MB. Pengukuran antropometri pada penyimpangan tumbuh kembang anak.

Surabaya: Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Fakultas Kedokteran Unair,

2009. h.1-10.

Ratu Ayu.2011. Faktor Risiko Obesitas pada Anak.Jurnal Kesehatan Universitas Indonesia

.Vol. 15.No. 1.JUNI 2011: 37-43.Makara

Satoto. 1997. Fitrah dan tumbuh Kembang Anak. Pidato Pengukuhan. Fakultas

Kedokteran Diponegoro. Undip.

Soetjaningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. EGC; Jakarta

Supariasa,dkk.2000.Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Supariasa,dkk.2001.Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Swaiman KF. Neurologic examination of the term and preterm infant. Dalam: Swaiman

KF, Ashwal S, Ferriero DM, penyunting. Pediatric Neurology: Principle and

Practice. Edisi ke-4. Philadelphia: Mosby Elsevier 2006. h. 47-64.

27 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 28: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

Tanuwijaya S. 2002. Konsep Umum Tumbuh dan Kembang. Dalam: Nahendra

(penyunting) Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Edisi Pertama. Sagung

Seto:Jakarta.

WHO.2000.Western Pasific Region, International Association for the Study of Obesity.The

Asia Pasific Perspective: Redefining Obesity and its Treatmen, Health

Communication Australia Pty Limited, Sydney.

WHO.1983.Medical Methods for Termination of Pregnancy.WHO Technical

Series871, Geneva/Report of a WHO Scienntific Group.

Ziai M, Penyunting. Pediatrics: evaluation of the child. Boston: Little, Brown and

Company; 1983. h. 17-31.

28 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 29: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

LAMPIRAN

Foto 1 Pelaksanaan TPP Kelompok 2 di Taman depan TVRI Palembang

Foto 2 Pengukuran antopometri ( lingkar kepala)

29 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 30: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

Foto 3 Pengukuran antopometri (lingkar perut)

Foto 4 Pengukuran antopometri (berat badan)

30 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I

Page 31: Mengamati Bentuk-bentuk Tubuh Anak-Anak Di Masyarakat

Foto 5 Pengukuran antopometri (tinggi badan)

31 | L a p o r a n T u g a s P e n g e n a l a n P r o f e s i B l o k I I I