MEMBENDUNG PENYAKIT MASY ARARAT(Jawaban atas Fenomena Judi Togel di Desa

Srihardono Pundong Bantul)

ZainudinFakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga

Abstract

Nowadays, particularly in community village, the practice oftrade of gambling coupon which was called Togel is very oftenfounded. The excistency of Togel gambling is really as a problemfor many Moslems, especially poor men, that it can influencethe community way of life. The integration between dakivah andgovernment is one of way to execute the problem of Togelgambling. The contribution of dakwah for executing this problemcan be formed in the shape of religious recitation forums, religiousdialogue, and establish the spirit of religion.Meanwhile, the government initiative is making the clear actionand laxing down the law for Togel gambling person. The goodaction of dakivah is the best way to optimalisize dakivah action,so that it could press Moslem behavior in treading Togelcoupon.

I. Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari manusia mempunyai keinginan untukhidup lebih baik daripada hari sebelumnya. Peningkatan kehidupanmanusia, baik secara ekonomi, pendidikan, kesehatan maupun spiritualmerupakan kebutuhan pokok manusia. Cita-cita untuk menuju kehidupanyang lebih baik adalah naluri manusia dan anjuran Islam.1 Dalam aktifitas

'Hal ini sesuai dengan ajaran Islam sebagai ummatan wasathan, Tarmizi Taher, MembumikanAjaran Ketuhanan. 0akarta: Hikmah, 2003), p. 91-94. Bandingkan dengan QS. Al-Baqarah : 201.

78 Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. V, No. 1 Juni 2004:78-87

manusia telah terjadi kompetisi kehidupan yang beraneka ragam terutamauntuk memenuhi kebutuhan hidup. Persaingan dan keinginan hidup layakmemicu manusia untuk mencari pekerjaan dan berlomba-lomba memeraspotensi yang dimilikinya. Meski begitu, apabila diamati aktifitas manusiadalam kehidupannya tidak lepas dari pengaruh budaya lokal, sehinggaperilakunya memiliki watak dan ciri-ciri khusus yang berbeda dengandaerah lain.

Masyarakat pedesaan sering diidentikkan dengan keterbelakangan,kemiskinan dan kebodohan. Parameter yang digunakan untuk menilaiapakah desa atau dusun itu tertinggal adalah lemahnya tingkat ekonomi,letak geografis yang kurang mendukung, rendahnya tingkat pendidikan,rendahnya pemahaman keagamaan dan sulitnya sarana transportasi daninformasi. Meski begitu, orang desa juga memiliki kelebihan, yaitu tingginyasikap gotong-royong, kehidupan yang sederhana dan terkesan apa adanya.Ini yang membedakan semangat orang desa dan orang kota dalam kompetisimencari kekayaan. Karena hidup di perkotaan sangat keras persaingannya,apalagi bagi orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap atau tempatringgal. Oleh karena itu, solidaritas, saling membantu dan budaya menolongsesama lebih terasa di pedesaan.2

Masyarakat pedesaan yang tidak siap dengan kemajuan teknologimenjadi beban berat bagi mereka, karena semua kehidupan sudah banyakmenggunakan alat mesin, dan teknologi, sehingga banyak orang desakehilangan pekerjaan.3 Namun, akibat dari derasnya arus informasi danglobalisasi yang begitu cepat, pengaruh kehidupan modern telah masukke pedesaan. Contoh paling jelas adalah ada sesuatu yang merupakansimbol perkotaan dapat dijumpai di pedesaan. Lebih dari itu, kotamerupakan harapan bagi orang desa untuk mencari pekerjaan, karenakurang tersedianya pekerjaan di pedesaaan. Meski dalam batas tertentu,pekerjaan yang mereka peroleh adalah bentuk pekerjaan kasar, sepertitukang becak, buruh bangunan, buruh pabrik dan di sektor non formal.Bagi yang berhasil di kota mereka akan kembali ke desa sebagai orang kaya,tetapi bagi yang kurang berhasil akan tetap menjadi orang desa yang miskin,Kondisi ini sering menjadi jurang pemisah antara orang kaya dan miskindan pada gilirannya berubah menjadi problem besar yang memerlukan

2Moeljarto Tjokrowinoto, Pembangunan Dikma dan Tantangan, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2002), p. 35-36.

3Kuntowijoyo, Paradigma Islam Interpretasi Untuk Aksi, (Bandung: Mizan, 1998), p. 161.

Membendung Penyakit Masyarakat (Zainudin) 79

kesadaran kolektif untuk hidup saling membantu sesama.Dalam mensikapi kehidupan yang kompek itu, memunculkan corak

dan pola pikir orang desa yang berragam. Di satu sisi, ada yang bersikaprealistis dan disisi lain ada yang irrasional. Pemikiran dan sikap realistisditunjukkan oleh mereka yang berusaha dengan tekun, meski hasil yangdiperoleh hanya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkanyang berpikir dan bersikap irrasional ditunjukkan oleh mereka yang me-masrahkan nasib tanpa usaha yang jelas. Contoh paling nyata dari polapikir dan sikap ini adalah maraknya judi togel di pedesaan.

Kebiasaan orang desa membeli kupon judi tersebut merupakan feno-mena sehari-hari sebagai upaya menjawab kehidupan yang kompetitif.Meski dalam bahasa kamtibmas orang yang judi dianggap sebagai penyakitmasyarakat, tetapi praktek perjudian ini dari hari ke hari semakin marak.Antusias masyarakat desa membeli kupon togel ini banyak dipengaruhioleh hadiah yang menjanjikan, karena kupon togel harganya murah, se-hingga bisa dijangkau kalangan masyarakat bawah. Dengan membeli kupontogel para pecandu berharap mendapat keuntungan yang besar dengancara menulis nomer atau angka. Merebaknya perjudian togel di masyarakatpedesaan sebagai fenomena sosial yang harus segera diatasi, baik melaluikekuasaan pemerintah maupun pendekatan bahasa agama. Dengan me-Uhat fenomena perilaku orang pedesaan tersebut yang menjadi permasalah-an adalah sejauhmana kontribusi teori amar ma'ruf dalam membina wargapedesaan yang senang dengan judi togel. Mengapa masyarakat miskin desagemar membeli kupon judi togel. Bagaimana cara yang paling efektif untukmengurangi minat beli kupon judi togel bagi masyarakat desa melalui pen-dekatan agama.

II. Fenomena Judi Togel di Dusun Menang Srihardono Pundong : Poladan Dampak.

Hidup bersahaja merupakan ciri khas masyarakat pedesaan. Kondisiini dapat terlihat dalam menu makanan, cara berpakaian, cara bergaul,tata ruang rumah, sanitasi dan sikap menerima apa adanya. Tetapi disisisifat bersahaja ini terkadang memunculkan perilaku negatif. Contoh yangdapat ditunjuk adalah ketika ada warga yang sakit enggan berobat ke dokterdengan alasan tidak memiliki biaya. Begitu juga dalam persoalan biayasekolah untuk anak-anak, kadang mereka enggan memenuhinya denganalasan tidak memiliki biaya. Bahkan sebagian masyarakat desa masih adayang belum mempunyai WC, karena mereka lebih suka ke sungai bila buang

80 Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. V, No. 1 Juni 2004:78-87

air besar. Yang jadi pertanyaan adalah mengapa orang pedesaan yangekonominya lemah senang membeli kupon togel. Apakah karena faktorsekedar hobi, iseng, atau karena harganya murah.

Judi togel adalah sebuah istilah yang populer di masyarakat. Togelmerupakan kependekan dari kata Totor gelap.* Menurut sebagianmasyarakat pedesaan, Totor artinya tolong-tolong rakyat, gelap berarti h'dakberizin, illegal dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Dengan demikianistilah Togel adalah nania yang dibuat masyarakat sendiri kemudiandigunakan untuk peristilahan judi gelap yaitu dengan membeli kupon.Sedangkan istilah gelap disini mengarah kepada cara kerja judi togel yangsulit dilacak keberadaannya.

Dalam prakteknya, judi togel dimulai pada sore hari sekitar jam 17.00.Agen di pedesaan didatangi oleh dua orang yang membawa beberapalembar kupon togel. Mulai jam 18.00 kupon togel siap dijual kepadapelanggannya dengan harga Rp. 500 - Rp. 1.000. Setelah itu sekitar jam21.00 semua kupon yang sudah dibeli dengan tebakan angka atau nomorsiap disetor, dan sekitar pukul 23.00 - 24.00 nomer sudah keluar dan masya-rakat bisa melihatnya. Sedangkan mekanisme penjualan kupon togel adalahdilakukan disebuah tempat khusus seperti pos ronda atau warung-warungkecil.

Ada keunikan dalam penjualan kupon togel. Seorang agen atau pen-jual kupon tidak akan mengetahui tempat atau kantor pusatnya. Begitujuga distributornya merahasiakan jaringan orang-orang yang terlibat dalamjudi togel, sehingga bila dilacak sulit ditemukan. Oleh sebab itu, bentuk juditogel memang sangat rapi, terorganisir, dan sulit disentuh aparat keamanan,meskipun praktik judi togel hampir dilakukan tiap malam. Kecerdikanbandar togel ini merupakan tantangan bagi penegak hukum, tokoh masya-rakat dan tokoh agama.

Fenomena judi Togel tersebut dapat dilihat di dusun Menang Sri-hardono, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Dari data statistik diketemukanbahwa, jumlah kepala keluarga sebanyak 104. Semua penduduknya ber-agama Islam. Mata pencaharian mereka adalah petani, buruh tani,pedagang dan pegawai. Tingkat pemahaman dan kegiatan keagamaan

4Dalam berbagai kamus tidak ditemukan istilah totor. Istilah ini berkembang di masyarakatsebagai bentuk perjudian yang dilakukan oleh mereka yang memiliki tingkat ekonomi rendah.Meski begitu tidak menutup kemungkinan judi togel juga disukai oleh kalangan ekonomimenengah ke atas dan berada di daerah perkotaan.

Membendung Penyakit Masyarakat (Zainudin)

masyarakat masih rendah. Hal ini bisa dilihat dalam kegiatan sholat, baiksholat wajib lima waktu maupun sholat Jum'at. Begitu juga ada sebagiananggota masyarakat yang memelihara anjing. Meski ada upaya kearahpeningkatan pemahaman dan pengamalan agama pada tahun-tahunterakhir ini, seperti pembelajaran materi keagamaan dalam bentuk pengajianmaupun yasinan. Tetapi tingkat signif ikansinya belum dapat terlihat dengannyata. Ketika judi togel menyerbu dusun ini beberapa tahun belakangan,antusiasme masyarakat menunjukkan angka yang signif ikan. Dari data yangdiperoleh ada sekitar 15 % masyarakat Menang Srihardono Pundong Bantulyang menjadi pelanggan setia judi togel. Jika dipilah, ada lima alasan yangmengemuka, yaitu, pertama, mereka ingin mendapat uang yang lebihbanyak tanpa kerja keras. Kedua, harga kupon togel sangat murah. Ketiga,untuk hiburan dan hoby. Keempat, pengaruh orang lain. Kelima, kupon togelsangat menjanjikan meskipun sering memusingkan.

Sejak adanya judi togel warga Menang Srihardono Pundong Bantulyang gemar membeli kupon togel kadang-kadang mempunyai cara yangirrasional untuk menebak nomor. Seperti usaha supaya mendapat angkaatau nomor yang tepat sebagian mereka ada yang tidur di jalan pinggirmakam, melalui firasat, mimpi bahkan mereka percaya omongan dukundan orang yang tidak sehat akalnya.

Berangkat dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa fenomenajudi togel di Menang Srihardono Pundong Bantul merupakan perilaku sosialumat Islam yang sudah terpola dan sistemik. Yang menjadi pertanyaanadalah mengapa di antara pelanggan judi togel ada warga masyarakat yangberstatus pegawai dan bahkan tokoh masyarakat. Apabila mereka ditanyamengapa membeli kupon togel, rata-rata mereka menjawab sebagai hiburansebagaimana alasan diatas. Dengan demikian motivasi mereka antara hibur-an dan keseriusan memang sulit diuraikan karena membeli kupon togelhampir riap malam dilakukan, sehingga antara hoby dan keseriusan sulitdibedakan.5 Sedangkan pelanggan kupon togel terdiri dari orang tua danremaja dari berbagai strata sosial. Bagi warga yang serius dan bertujuanuntuk mendapat nomor biasanya dia membeli beberapa nomor hampir tiapmalam dan sanggup menunggu sampai dikeluarkannya nomor undian togelpada waktu tengah malam.6 Anehnya dalam judi togel ini bagi bapak-bapakyang sudah beristeri, tidak seorang pun dari para isteri berontak, atau me-

5Hasil wawancara dengan Bapak Noto (nama samaran) 20 April 2004.6HasiI wawancara dengan Bapak Sutopo (nama samaran) 20 April 2004.

82 Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. V, No. 1 Juni 2004:78-87

nentang suaminya membeli togel, sehingga secara tidak langsung mendapatrestu dari isterinya.7 Kondisi ini akan berbeda, jika para ibu-ibu sepakatuntuk menentang judi togel tentu dapat mengurangi minat warga untukmembeli kupon togel. Oleh karena itu aneka ragam motivasi, alasan yangdikemukakan, kondusifnya tempat penjualan dan dukungan dari keluarga,judi togel sudah menjadi adat-istiadat terbuka untuk umum di pedesaanyang sulit ditertibkan.

Ekses negatif dari judi togel adalah munculnya budaya baru dikalanganmasyarakat. Budaya dimaksud adalah terjadinya split personality darianggota masyarakt. Disatu sisi mendapatkan nomer merupakan ke-banggaan karena dapat mencukupi kebutuhan dirinya. Tetapi disisi lain iamenjadi pusat perhatian dan terkadang menjadikannya rikuh dihadapanmasyarakat.8 Bahkan semua warga ikut memantau untuk apa uang yangdiperoleh dari togel tersebut. Setelah mendapat uang dari togel tersebut,biasanya dibelikan barang.9 Ketika sudah dibelikan barang, maka wargasering membicarakan orang yang mendapat nomor tersebut. Sindiran,bahan tertawa atau ngrasani bagi yang mendapat nomer togel tersebutbiasanya di pos ronda, disela-sela acara kenduri, forum pertemuan atautempat kumpulnya orang banyak. Jadi secara materi bagi orang yang men-dapat nomer togel bisa dikatakan untung, tetapi secara psikologis dia ter-tekan, karena menjadi obyek sorotan negatif dari masyarakat.

Pertanyaannya, bagaimana mengimplementasikan dakwah denganjargon amar ma'ruf nahi munkar dalam menyelesaikan penyakit masya-rakat ?.

III. Amar Ma'ruf Nahi Munkar di Tengah Maraknya PenyakitMasyarakat : Antara kebutuhan dan Tantangan.

Di tengah-tengah kehidupan yang pluralis dan serba maju ini teoriamar ma'ruf nahi munkar harus diterapkan dengan model yang baik dansantun. Jika para aktifis dakwah menerapkan teori amar ma'ruf nahimunkar dengan cara yang bijaksana, maka keberhasilan menangani pe-

^asil wawancara dengan Ibu Neti {nama samaran) 20 April 2004,BIstilah yang populer di masyarakat adalah "Entuk Nomer" Qawa: Mendapat Nomor)

dari Togel.'Wawancara dengan Bapak Jono (nama samaran) yang pernah mendapat nomor togel

kemudian dibelikan televisi, meskipun Bapak Jono ini pernah berurusan dengan Polisi karenakasus togel, namun akhirnya bebas kembali.

Membendung Penyakit Masyarakat (Zainudin) 83

nyakit masyarakat dapat tercapai. Akan tetapi bila cara-cara yang diterap-kan dengan bahasa yang kasar dan vulgar, justru kurang mendapat simpatidari masyarakat.

Khusus untuk menangani penyakit masyarakat yang berupa judi togelsebaiknya dalam berdakwah menggunakan bahasa yang enak diterima olehmasyarakat dan tidak menyinggung perasaan orang-orang yang gemarmembeli kupon judi togel. Begitu juga nahi munkar, jangan sampai dilakukandengan cara yang keras, seperti menghancurkan fasilitas arena perjudianatau perusakan yang mengarah kepada kekerasan. Di masyarakat dapatdijumpai spanduk atau tulisan yang bernada himbauan atau peringatanseperti "masyarakat bebas pekat", "masyarakat bebas miras, togel, mencuri".Spanduk yang terpampang di gang kampung tersebut bagian dari amarma'ruf nahi munkar dan termasuk cara yang efektif.

Dalam menghadapi problem penyakit sosial yang sudah mengakar dimasyarakat seperti judi memang tidak mudah dilakukan. Dalam hadis di-sebutkan bahwa dalam menghadapi kemunkaran ada beberapa tahapanyang harus dilakukan perubahan dengan tangan atau kekuasaan, kemudiandengan lisan, dan dengan hati.10 Teori amar ma'ruf nahi munkar dalamhadis tersebut sangat cocok untuk diterapkan dalam menghadapi penyakitmasyarakat. Sedangkan kesulitan yang dihadapi aktifis dakwah dalammenyikapi pekat adalah sulitnya melakukan penyadaran masyarakat untukmenjauhi judi togel. Kondisi ini diperparah jika kemudian ada tokoh masya-rakat yang ikut membeli togel.

Para aktifis dakwah di desa dan di kota mungkin berbeda. Biasanyaorang yang aktif memberikan pengajian di desa adalah da'i yang secaraintelektual dan keilmuan masing kurang memadahi. Para ustadz dan da'ibanyak yang lulusan sekolah menengah atas. Hal ini tidak seimbang denganyang diperkotaan, karena rata-rata para intelektual bermukim di kota danenggan untuk mengisi acara keagamaan di pedesaan dengan alasan yangberbeda-beda. Sebenarnya sangat diharapkan kaum ilmuan kampus untukriset aksi langsung di lapangan untuk mengisi acara keagamaan sehinggamelihat langsung, apa, bagaimana, dan mengapa terjadi ketertinggalan bagimasyarakat pedesaan.11 Perbedaan berikutnya adalah ustadz dan da'i di

10Hadits itu berbunyi, man ra'a minkum al munkara falyughayyir biyadihi, fain lam yastathi'fabilisaanihifain lam yastathi'fabiqalbihi wahuwa adl'aful imaan, Lihat A]-Nawawi, Riyadl al-Salihin,(Beirut: Dar al-Fikr, 1994) p. 50.

"M. Dawam Rahardjo, Intelektual Inteligensia Dan Perilaku Politik Bangsa Risalah CendekiawanMuslim, (Bandung: Mizan, 1999) p. 164.

84 Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. V, No. 1 Juni 2004:78-87

desa sangat tekun dan rajin membimbing umatnya di masjid, mushala atauforum pengajian. Sedangkan para intelektual dan profesor sibuk mengada-kan seminar dan menganalisis problem kemasyarakatan dengan jarak jauh.Untuk itu, pada saat ini diperlukan kesadaran kolektif dari semua unsuruntuk mengatasi kegersangan spiritual umat.

Dengan adanya kegersangan spiritual umat tidak menutup kemungkin-an akan muncul generasi yang tidak bermoral. Oleh karena itu strategiatau langkah-langkah untuk menyikapi persoalan umat khususnya juditogel adalah pertama, optimalisasi peran KUA di tingkat Kecamatan untukmembina masyarakat Islam. Kedua, menggugah organisasi Islam untuk proaktif dalam menyuarakan bahasa-bahasa agama ke lapisan masyarakat.Retiga, menerapkan teori amar ma'ruf yang tepat persuasif dan nahi munkaryang santun. Keempat, ketegasan dari aparat keamanan untuk menindakpara perilaku judi togel. Kelima, mendorong masyarakat untuk meningkat-kan pengetahuan atau pendidikannya.

Dengan demikian, orang-orang yang terlibat perjudian bisa saja ter-masuk orang yang gersang spiritual. Melalui sentuhan agama dalam halini dakwah sebagai upaya untuk penyadaran sangat tepat, sedangkanwahana yang tepat adalah masjid sebagai pusat kegiatan. Di samping itupendekatan kultural juga efektif untuk merubah perilaku umat, seperti peng-ajaran agama yang dikemas dengan contoh-contoh yang mudah dipahamioleh masyarakat, atau islamisasi kultural. Model dan bentuk peningkatanspiritualitas umat bersikap dinamis. Para da'i bebas untuk mengekspresikankreatifitasnya untuk mengajak kebaikan bagi umatnya.

Di samping itu, peran dakwah dan pemerintah harus bisa optimaldalam menjauhkan masyarakat dari judi togel. Peran dakwah tersebut bisadiwakili oleh individu, tokoh masyarakat, organisasi Islam dan lembagapendidikan Islam. Sedangkan peran pemerintah adalah perangkat undang-undang dan optimalisasi ketegasan pihak keamanan untuk menindak juditogel.

Merebaknya judi togel di masyarakat desa memang sulit dihindarkan.Hal ini karena judi merupakan permainan yang sudah lama dilakukanmanusia. Menghilangkan judi berarti harus berani melawan manusia itusendiri. Perlunya integrasi dakwah dan pemerintah itu tujuannya adalahuntuk membina warga masyarakat supaya menghindari perjudian.12 Ke-

12Tentang larangan minum khatnr, berjudi (berkorban untuk) berhala, mengundi nasibdengan panah, lihat QS. Al-Maidah: 90. Bandingkan dengan Maulana Muhammad Ali, Islamologi,penerjemah: H.M. Bachrun, Qakarta : Dar al Kutub al- Islamiyah, tt). p. 806.

Membendung Penyakit Masyarakat (Zainudin) 85

giatan dakwah tersebut bisa berupa pengajian, yasinan bersama, per-kumpulan muda-mudi aktivis masjid, tanya jawab keagamaan dan peng-kajian keagamaan, Sedangkan alat pemerintah adalah penindakan tegasterhadap penjual maupun pembeli kupon togel. Apabila aparat keamananberpura-pura tidak tahu, maka perjudian sulit diberantas. Satu contohmenarik terjadi di Menang Srihardono Pundong Bantul. Seorang penjualkupon togel tertangkap kemudian ditahan, tetapi akhirnya dikeluarkan dandalam beberapa hari kemudian berjualan kembali. Kondisi menunjukkanseakan-akan antara pembeli dan penjual tidak merasa takut dan jera.

Upaya mengeliminir judi togel sering dilakukan. Misalnya adalahdalam berbagai kesempatan aktifis dakwah sering menyindir dengan halussupaya masyarakat tidak ketagihan membeli kupon togel. Sebagaimanadalam ceramah pengajian, khutbah Jum'at, peringatan hari besar Islamdan forum-forum pertemuan informal. Begitu juga seringnya aparatpemerintah mengadakan penyuluhan terhadap warga pedesaan, baik yangberkaitan dengan kesadaran hukum, keamanan, ketertiban maupunlingkungan. Dengan demikian, secara teoritik program keagamaan(dakwah) dapat diintegrasikan dengan program pemerintah yang padagilirannya mampu membangun masyarakat yang sejahtera lahir dan batindapat tercapai. Meski secara praksis upaya itu sering kurang efektif.

VI. Simpulan

Tingkat keberhasilan dakwah dalam membina masyarakat pedesaanagar terhindar dan meninggalkan perjudian adalah tingkat kesadaran kolek-tif masyarakat tanpa adanya keterpaksaan. Peran, fungsi dan tanggungjawab aktifitas dakwah dan pemerintah harus optimal, efektif dan ter-integrasi. Peningkatan tingkat ekonomi masyarakat pedesaan harus di-prioritaskan, karena kemiskinan termasuk sumber pemicu perjudian. Disamping itu penelitian, penyuluhan, pembinaan dari organisasi Islam danpemerintah dilakukan secara periodik, terencana dan profesional dalammendeteksi perkembangan perilaku umat Islam di pedesaan.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Maulana Muhammad, t.t., Islamologi, Penerjemah : H.M. BachrunJakarta: Darul Kutubil Islamiyah.

Al-Nawawi, 1994, Riyadl al-Shalihin, Beirut: Dar al-Fikr.

86 Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. V, No. 1 Juni 2004:78-87

Kuntowijoyo, 1998, Paradigma Islam Interpretasi Untuk Aksi, Bandung:Mizan.

M. Dawam Rahardjo, 1999, Intelektual Inteligensia Dan Perilaku Politik BangsaRisalah Cendekiawan Muslim, Bandung: Mizan.

Moeljarto Tjokrowinoto, 2002, Pembangunan Dilema dan Tantangan, Yogya-karta: Pustaka Pelajar.

Tarmizi Taher, 2003, Membumikan Ajaran Ketuhanan. Jakarta: Hikmah.

MembendungPenyakitMasyarakat (Zainudin) 87