membangun desa,menekan urbanisasi -...

2
5 o Sabtu o Rabu 0 Kamis 0 Jumat 6 7 8 9 10 11 22 23 24 25 26 12 13 27 28 29 30 31 OMei OJun OJul OAgs .Sep OOId ONov ODes Membangun Desa, Menekan Urbanisasi BERNHARD LIMBONG T radisi mudik atau pulang kampung adalah fenomena sosial yang menarik dan unik di Indonesia. Ritual mudik terjadi sepanjang tahun, baik mudik orang kota maupun tenaga kerja Indonesia (TKI) yang memuneak pada Lebaran. Jumlah pe- mudik Lebaran 2012lebih dari 15 juta orang yang diangkut 37.620 bus, 1.500 kereta api, 762 kapallaut, 339 pesawat, 1.605.299 mo- bil pribadi, dan 2.514.634 sepeda motor. Kapasitas moda transportasi umum yang terbatas .menyebabkan banyak yang harus berdesak-desakan dalam bus, kereta api, ka- pal laut, kapal penyeberangan, maupun mo- bil pribadi. Seiring dengan perturnbuhan ekonomi kelas menengah dan menengah ba- wah, banyak yang memilih mudik dengan mobil pribadi dan sepeda motor. Merasa le- bih nyaman dan manusiawi dengan mobil pribadi dan sepeda motor, meski bahaya mengintai. Data Polri terakhir, jumlah keeelakaan nasional hingga H+6 Lebaran sekitar 6.500, dengan korban meninggal 908 orang, luka berat 1.500, luka ring an 4.500. Lebih dari 70% keeelakaan melibatkan sekitar 5.600 sepeda motor dengan korban meninggal 675 orang. Sungguh tragis! Sejumlah aktivis kemanusiaan sampai menyebutnya sebagai tragedi nasional. Banyak pihak mendesak pemerintah un- tuk segera bertindak. Tidak berhenti pada evaluasi dan program, blue print, road map. Untuk jangka panjang, para pengamat men- desak agar kue pembangunan dibagi lebih merata antara desa dan kota. Daya dukung kota harus dibenahi untuk mengantisipasi arus urbanisasi yang terus meningkat. Salah satu respons 'jangka pendek' dari pemerin- . tah berupa reneana mengangkut sepeda mo- tor para pemudik tahun 2013 dengan kereta api. Karena sepeda motor pemudik tahun 2012 meneapai 2,64 juta, muneul gagasan untuk mengerahkan truk dan kapallaut, ter- masuk mi1ik TNI. Jika ditelusuri, mudik massal berawal da- ri arus urbanisasi yang melanda kota-kota besar maupun keeil di seluruh Indonesia. Arus urbanisasi di seluruh Indonesia diperki- rakan meneapai 4-5 juta orang setahun. Un- tuk Jakarta saja meneapai 1juta orang. Ha! i- tu terjadi karena kota sebagai pusat peredar- an uang dan bisnis rnengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat yang ditopang oleh sektor informal yang luar biasa. Jadilah kota seperti Jakarta sebagai bursa tenaga kerja yang 'tak terhingga'. Sedangkan data Organisasi Intemasional untuk Migrasi (lOM) menyebutkan, sekitar 500.000 TK1 setiap tahun ke luar negeri dan sekitar 50% menjadi korban perdagangan 0- Kllplng Humas Unpad 2012

Upload: buikhue

Post on 03-Aug-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Membangun Desa,Menekan Urbanisasi - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/09/suarapembaruan-20120905... · Tradisi mudik atau pulang kampung adalah fenomena

5

o Sabtuo Rabu 0 Kamis 0 Jumat6 7 8 9 10 11

22 23 24 25 2612 1327 28 29 30 31

OMei OJun OJul OAgs .Sep OOId ONov ODes

Membangun Desa, Menekan Urbanisasi

BERNHARDLIMBONG

T radisi mudik atau pulang kampungadalah fenomena sosial yang menarikdan unik di Indonesia. Ritual mudik

terjadi sepanjang tahun, baik mudik orangkota maupun tenaga kerja Indonesia (TKI)yang memuneak pada Lebaran. Jumlah pe-mudik Lebaran 2012lebih dari 15 juta orangyang diangkut 37.620 bus, 1.500 kereta api,762 kapallaut, 339 pesawat, 1.605.299 mo-bil pribadi, dan 2.514.634 sepeda motor.

Kapasitas moda transportasi umum yangterbatas .menyebabkan banyak yang harusberdesak-desakan dalam bus, kereta api, ka-pal laut, kapal penyeberangan, maupun mo-bil pribadi. Seiring dengan perturnbuhanekonomi kelas menengah dan menengah ba-wah, banyak yang memilih mudik denganmobil pribadi dan sepeda motor. Merasa le-bih nyaman dan manusiawi dengan mobilpribadi dan sepeda motor, meski bahayamengintai.

Data Polri terakhir, jumlah keeelakaannasional hingga H+6 Lebaran sekitar 6.500,dengan korban meninggal 908 orang, lukaberat 1.500, luka ring an 4.500. Lebih dari

70% keeelakaan melibatkan sekitar 5.600sepeda motor dengan korban meninggal 675orang. Sungguh tragis! Sejumlah aktiviskemanusiaan sampai menyebutnya sebagaitragedi nasional.

Banyak pihak mendesak pemerintah un-tuk segera bertindak. Tidak berhenti padaevaluasi dan program, blue print, road map.Untuk jangka panjang, para pengamat men-desak agar kue pembangunan dibagi lebihmerata antara desa dan kota. Daya dukungkota harus dibenahi untuk mengantisipasiarus urbanisasi yang terus meningkat. Salahsatu respons 'jangka pendek' dari pemerin- .tah berupa reneana mengangkut sepeda mo-tor para pemudik tahun 2013 dengan keretaapi. Karena sepeda motor pemudik tahun2012 meneapai 2,64 juta, muneul gagasanuntuk mengerahkan truk dan kapallaut, ter-masuk mi1ik TNI.

Jika ditelusuri, mudik massal berawal da-ri arus urbanisasi yang melanda kota-kotabesar maupun keeil di seluruh Indonesia.Arus urbanisasi di seluruh Indonesia diperki-rakan meneapai 4-5 juta orang setahun. Un-tuk Jakarta saja meneapai 1 juta orang. Ha! i-tu terjadi karena kota sebagai pusat peredar-an uang dan bisnis rnengalami pertumbuhanekonomi yang sangat pesat yang ditopangoleh sektor informal yang luar biasa. Jadilahkota seperti Jakarta sebagai bursa tenagakerja yang 'tak terhingga'.

Sedangkan data Organisasi Intemasionaluntuk Migrasi (lOM) menyebutkan, sekitar500.000 TK1 setiap tahun ke luar negeri dansekitar 50% menjadi korban perdagangan 0-

Kllplng Humas Unpad 2012

Page 2: Membangun Desa,Menekan Urbanisasi - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/09/suarapembaruan-20120905... · Tradisi mudik atau pulang kampung adalah fenomena

rang. Total pahlawan devisa di luar negerisaat ini sekitar 5 juta orang (60% bekerja diTimteng) dan menyumbang devisa Rp 500triliun per tahun.Mengapa orang desa berlomba-lomba ke

kota dan ke luar negeri? Bagi orang desa, ko-ta dan luar negeri adalah 'gula dan madu'yang menjanjikan masa depan, bagi dirinyadan kelak modal (usaha) bagi anak cucu. De-sa bukan apa-apa lagi bagi generasi mudades a usia produktif. Tidak ada uang di desa,kecuali kerniskinan paripurna.Pertanyaannya, mengapa arus balik-mu-

dik terus bertambah setiap tahun? Jawaban-nya: karena desa yang sudah lama miskin se-makin sumpek seiring dengan pertambahanpenduduk desa, lahan pertanian yang terusmenyempit akibat pertambahan pendudukdan alih-fungsi lahan pertanian dan hutan,sementara harga-harga kebutuhan pokok te-rus merambat naik. Bukan hanya stagnan,kualitas kehidupan di desa semakin merosot.Orang des a pun banyak yang terjerat u-

tang lintah darat dengan bung a tinggi, terma-suk untuk urusan mendasar: berobat dan me--aye anak, Karena kesulitan ekono-mi, banyak anak yang putus sekolah.Lalu, ke mana anak-anak des a yang pu-

tus sekolah, tamatan SMP dan SMA di desaharus pergi? Sawah dan ladang sudah sem-pit, bahkan sudah dijual untuk memenuhikebutuhan hidup atau pun karena alihfungsilahan. Maka, ketika orang mudik datang me-nawarkan 'kesuksesari', para remaja produk-tif ini langsung memutuskan: ikut ke kotaatau luar negeri.Sampai di situ tak ada yang salah. Konsti-

tusi UUD 1945 menjarnin setiap warga Nega-ra memperoleh pekerjaan dan penghidupanyang layak. Ketika desa tidak menjanjikan a-pa-apa, maka tawaran orang kota dan TKIyang mudik menjadi pilihan terbaik untuk ke-luar dari himpitan kerniskinan dan mening-katkan taraf hidup. Mereka tak peduli punyamodal atau tidak, punya keahlian atau tidak.

Memodernisasi DesaPenyelesaian masalah urbanisasi dan

TKI haruslah menukik ke akar masalah.Operasi yustisi kependudukan, larangan ma-suk kota bagi mereka yang tak punya keahli-an, mengangkut sepeda motor dengan keretaadalah solusi jangka pendek. Kita butuh so-lusi mendasar dan jangka panjang.Kalau mau menekan angka urbanisasi

dan TKI tidak terampil/ahli, pilihan cuma sa-tu memodernisasi desa. Kerniskinan desalahyang menjadi akar masalahnya. Ada dua ma-salah mendasar dalam pembangunan perde-saan di Indonesia, yaitu minimnya infra-struktur dasar dan ketimpangan penguasaanlahan serta menyempitnya lahan pertanian.Seperti pengalaman di sejurnlah Negara,

solusi mendasar untuk mengatasi masalahperdesaan ialah reforma agraria. Melaksana-kan reforma agraria berarti mengakui faktabahwa kita Negara agraris (dan bahari) yangterberikan (given). Di sisi lain, hanya refor-ma agraria yang mampu menyelesaikan ma-salah kerniskinan desa. Sebab, reform a agra-ria adalah 'jembatan emas' menuju moderni-sasi desa.

Di satu sisi, reform a agraria menata pe-nguasaan dan kepernilikan tanah dan sumberdaya alam, termasuk menyelesaikan sertifi-kasi dan tata ruang wilayah yang bingga kinibaru 40%. Reforma agraria menjamin ke-adilan agraria, yaitu penguasaan/kepernilik-an tanah dan SDA. Ketimpangan penguasa-an/kepemilikan diselesaikan dengan redistri-busi tanah, terutama memanfaatkan tanahterlantar. Dalam hallahan terbatas, bisa dite-rapkan program transmigrasi dan ProgramInti Rakyat (PIR) perkebunan.Di sisi lain, keberhasilan reform a agraria

menuntut dukungan infrastruktur dasar danpendukung yang memadai. Infrastruktur da-sar meliputi jalan raya, air bersih, jaringanlistrik, pendidikan, dan layanan kesehatan.Infrastruktur pendukung mencakup akses kepasar, akses modal, akses informasi, bim-bingan dan penyuluhan, dan teknologi tepatguna dalam kerangka intensifikasi pertanian.Reforma agraria adalah jalan menuju indus-trialisasi perdesaan.Reforma agraria tanpa disertai penyedia-

an infrastruktur memadai sulit mengangkatkualitas idup masyarakat desa. Desa tetapmiskin dan lahan pertanian terus menyempitsebingga orang des a akan tetap mencari reje-ki yang lebih baik di kota dan luar negeri.Orang desa akan tetap menjual tanah karenasudah tidak mampu mencukupi kebutuhanakibat lahan semakin sempit atau tanah tidakmenguntungkan lagi. Setelah tanah dijual,pilihan berikutnya cuma satu ke kota atau keluar negeri. Jadi, memodernisasi desa yangdihuni 70% penduduk Indonesia, terutamamelalui reform a agraria, sudah sangat men-desak. Jika tidak, kita hanya menyimpanborn waktu di desa, di kota, dan di luar nege-ri. Sebab, seiring dengan pertambahan pen-duduk, arus urbanisasi akan terus meningkatdan menambah beban kota.Kegagalan membangun desa juga berarti

akan meningkatkan angka TKI bermasalahdi luar negeri. Sumber TKI paling banyakberasal dari Jabar dan Jatim. Calon TKI yang90% datang dari desa banyak yang tidak me-rniliki keahlian sehingga berpotensi menda-pat perlakuan kasar, penyiksaan, bahkan hu-kuman mati di negeri orang.Kita sangat prihatin bahwa arus urbani-

sasi dan tenaga kerja luar negeri justru ba-nyak berasal dari Pulau Jawa yang notabenelebih maju dari kawasan lain Indonesia. Pa-dahal, Pulau Jawa adalah lumbung pangan(beras) nasional. Kalau banyak rakyatPulauJawa saja 'bedol desa' ke kota dan luar nege-ri, bagaimana dengan rakyat di daerah-dae-rah yang lebih miskin infrastruktur dasar daninfrastruktur penunjang?Mewujutkan reforma agraria berarti me-

modemisasi desa. Memodernisasi desa ber-arti menaikkan taraf hidup sekitar 70% rak-yat Indonesia. Memodemisasi des a berartiikut menyelesaikan persoalan sosial ekono-mi di perkotaan. Memodemisasi desa berartimengurangi angka penyiksaan, catat, dan ke-matian TKI. Membangun desa berarti mem-perkuat ketahanan pangan nasional.

PE ULIS ADALAH DOKTOR HUKlJM PERTANAHAN,

UN PAD, BA DUNG