mekanisme penyelidikan dan penyidikan...
TRANSCRIPT
-
i
MEKANISME PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN
TERSANGKA TINDAK PIDANA
PENIPUAN ARISAN ONLINE
(STUDI KASUS DI POLRES BANYUASIN)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Program Studi Ilmu Hukum
Oleh :
Rio Triadi Saputra
Nim. 502015050
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2019
-
ii
-
iii
-
iv
ABSTRAK
MEKANISME PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TERSANGKA
TINDAK PIDANA PENIPUAN ARISAN ONLINE (STUDI KASUS DI
POLRES BANYUASIN)
Oleh :
Rio Triadi Saputra
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuat masyarakat
dipermudah untuk menerima serta memberikan informasi kepada masyarakat
luas. Masyarakat dapat dengan mudah untuk dapat berkomunikasi tanpa ada
jarak, ruang dan waktu. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi
masyarakat pun dipacu untuk mampu mengikuti setiap perkembangan yang
sedang terjadi. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini tidak hanya
sekedar untuk kepentingan menjalin komunikasi dan bersosialisasi saja, tetapi
telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, market
place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas.
Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya
atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman prilaku
dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya aparat penegak hukum
dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap tersangka tindak
pidana penipuan arisan online (studi kasus di Polres Banyuasin) dan untuk
mengetahui faktor-faktor penghambat dalam penegakan hukum pidana
terhadap tindak pidana penipuan arisan online (studi kasus di Polres
Banyuasin).
Berdasarkan uraian pembahasan upaya penaggulangan yang dilakukan
oleh pihak kepolisian di wilayah Kabupaten Banyuasin dalam hal ini
dilakukan oleh Reserse Kriminal Khusus Polres Banyuasin dilakukan dengan
dua cara, yaitu melalui prefentif ( pencegahan) serta dengan upaya refresif.
Faktor-faktor penghambat dalam penegakan hukum pidana terhadap tindak
pidana penipuan arisan online di polres banyuasin yaitu kurangnya partisipasi
saksi dalam memberikan keterangan dalam proses penyidikan, masih adanya
beberapa penyidik yang tingkat pendidikannya masih rendah, terbatasnya
jumlah penyidik, minimnya anggaran penyidikan, belum memadainya sarana
dan prasarana untuk menunjang kinerja penyidik.
Kata Kunci : Penegakan Hukum
-
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikumWr.Wb.
Alhamdulillah Segala puji dan syukur bagi Allah, Tuhan semesta alam,
Rabb yang wajib dan berhak disembah. Di tangan-Nya-lah terletak segala daya
dan upaya. Tidak ada kekuatan selain kekuatan-Nya. Berkat rahmat dan kasih
sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Salam
dan salawat kepada pemimpin dan teladan umat manusia, Nabi Muhammad Saw
beserta keluarga dan para sahabatnya yang mulia. Juga kepada orang-orang saleh
dan para mujahid yang selalu setia memperjuangkan risalahnya.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah Palembang, dengan
judul : MEKANISME PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TERSANGKA
TINDAK PIDANA PENIPUAN ARISAN ONLINE (STUDI KASUS DI
POLRES BANYUASIN).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah
turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. melalui kesempatan yang baik
ini, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Abid Djazuli, SE., MM., Rektor Universitas Muhammadiyah
Palembang beserta jajarannya.
-
vi
2. Ibu Dr. Hj. Sri Suatmiati, SH., M.Hum., Dekan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang beserta jajarannya.
3. Bapak/ Ibu Wakil Dekan, Bapak Nur Husni Emilson, SH., SpN., MH
Selaku Wakil Dekan I, Ibu Khalisah Hayatuddin, SH., M.Hum., Selaku
Wakil Dekan II, Bapak Zulfikri Nawawi, SH., MH Selaku Wakil Dekan
III, dan Ibu Ani Aryati, S.Ag Selaku Wakil Dekan IV Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang.
4. Bapak Mulyadi Tanzili, SH., MH. Selaku Ketua Prodi Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang.
5. Bapak Dr. Muhammad Yahya Selma, SH., MH. Selaku Pembimbing
Skripsi yang telah banyak meluangkan dan mengorbankan waktunya untuk
mengajari, membimbing dan memberi arahan-arahan dalam penulisan
karya ilmiah/skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
6. Bapak AKP Wahyu Maduransyah Putra, ST. S.Ik. Selaku Kasat Reskrim
Polres Banyuasin yang telah mengixinkan saya untuk melakukan
penelitian di Polres Banyuasin.
7. Bapak IPDA Galih Putra Wiratama, S.Tr.K selaku Kanit Pidana Khusus
Satreskrim Polres Banyuasin yang telah bersedia memberikan data dan
melakukan wawancara mengenai kasus yang saya teliti.
8. Bapak Dr. H. Erli Salia ,SH., MH. Selaku Pembimbing Akademik pada
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang yang tidak
-
vii
pernah lelah membimbing dan mengarahkan penulis selama menempuh
Program S1 di FH UMP.
9. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Palembang yang tidak pernah lelah mendidik dan
mengajari kami dengan penuh kesabaran. semoga Allah membalas semua
kebaikan dan mencatat sebagai amal jariyah dan penulis memohon
keridoan dari bapak dan ibu dosen, agar ilmu yang penulis dapatkan
bermanfaat bagi Umat, Agama, Bangsa dan Negara.
10. Seluruh pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis menyelesaikan skripsi baik secara moril maupun
materil.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi
kita semua, terima kasih untuk bantuannya selama ini, semoga juga dapat
menjadi amal ibadah di hadapan-Nya aamiin.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dalam
penyusunan skrpsi ini, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan guna perbaikan dikemudian hari.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang hukum.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Palembang, 06 Februari 2019
Penulis,
-
viii
Rio Triadi Saputra
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iii
PENDAFTARN UJIAN SKRIPSI ................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI......................... v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5
C. Ruang Lingkup dan Tujuan ............................................................. 5
D. Kerangka Konseptual ...................................................................... 6
E. Metode Penelitian ............................................................................ 7
F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Penegakan Hukum Pidana ............................................. 11
1. Penegakan Hukum Pidana In Abstracto .................................... 12
2. Penegakan Hukum Pidana In Conscreto ................................... 14
B. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana Penipuan ......................... 18
1. Pengertian Tindah Pidana Penipuan .......................................... 18
2. Unsur-unsur Tindak Pidana Penipuan ....................................... 20
3. Jenis-jenis Tindah Pidana Penipuan .......................................... 21
C. Kejahatan Dunia Maya (Cybercrime).............................................. 22
-
ix
1. Pengertian Kejahatan Dunia Maya (Cybercrime) ..................... 22
2. Jenis-jenis Kejahatan Dunia Maya (Cybercrime) ...................... 24
D. Transaksi Elektronik (E-Commerce) ............................................... 27
-
x
BAB III PEMBAHASAN
A. Upaya Aparat Penegak Hukum Dalam Melakukan
Penyelidikan Dan Penyidikan Tersangka Tindak
Pidana Penipuan Arisan Online (Studi Kasus
Di Polres Banyuasin) ..................................................................... 30
B. Faktor-faktor Penghambat Dalam Penegakan
Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Penipuan
Arisan Online Di Polres Banyuasin .............................................. 32
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 43
B. Saran ................................................................................................ 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuat masyarakat
dipermudah untuk menerima serta memberikan informasi kepada masyarakat
luas. Masyarakat dapat dengan mudah untuk dapat berkomunikasi tanpa ada
jarak, ruang dan waktu. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi
masyarakat pun dipacu untuk mampu mengikuti setiap perkembangan yang
sedang terjadi. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini tidak hanya
sekedar untuk kepentingan menjalin komunikasi dan bersosialisasi saja, tetapi
telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, market
place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas.
Perkembangan teknologi yang disebut internet, telah mengubah pola
interaksi masyarakat, yaitu interaksi bisnis, ekonomi, sosial dan budaya.
Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat,
perusahaan/industry maupun pemerintah. Hadirnya internet telah menunjang
efektivitas dan efesiensi operasional perusahaan, terutama peranannya sebagai
sarana komunikasi, publikasi serta sarana untuk mendapatkan berbagai
informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha
atau lainnya.
Kemajuan teknologi komunikasi khususnya dalam dunia online sudah
digunakan masyarakat sebagai alat untuk berbisnis bahkan untuk kepentingan
politik. Namun karena kemudahan untuk berkreativitas banyak pihak-pihak
-
2
yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk
hal-hal yang merugikan orang banyak.
Kejahatan yang sering terjadi dalam media internet adalah penipuan
dengan mengatasnamakan bisnis online dengan menggunakan media internet.
Yang menawarkan berbagai macam produk penjualan yang dijual dengan
harga dibawah rata-rata. Bisnis online adalah bisnis yang dilakukan via
internet sebagai media pemasaran dengan menggunakan website sebagai
katalog. Bisnis online sudah menjadi tren saat ini, akan tetapi membuka cela
bagi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan suatu tindak
kejahatan yang menyebabkan kerugian bagi orang lain.1 Demi mendapatkan
keuntungan dan memperkaya diri sendiri, para pelaku melanggar aturan dan
norma-norma hukum yang berlaku. Bisnis secara online mempermudah para
pelaku penipuan dalam melakukan aksinya.
Canggihnya teknologi saat ini juga berpengaruh pada sistem arisan.
Arisan sudah bisa dilakukan secara online tentunya dengan jangkauan yang
lebih luas. Hanya bermodalkan sosial media pada komputer atau smartphone,
seseorang bias membuka jasa arisan online dengan cara menawarkan jasanya
kepada pengguna sosial media. Sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di
Kota Palembang, pelaku kejahatan memiliki grup whatssap dan akun
instagram yang berisi tentang sistem arisan. Korban yang melihat postingan
pada whatssapp dan instagramtertarik untuk mengikuti sistem arisan online
yang ditawarkan berselang beberapa waktu korban telah mentransfer uang
1Abdul Wahidi dan M. Labib, 2005. Kejahatan Mayantara (cybercrime). Bandung :
Refika Aditama, hlm. 25
-
3
kepada si pelaku secara berangsur. Akan tetapi hingga tanggal giliran korban
mendapat arisan, pelaku tidak kunjung mentransfer uang arisan yang
seharusnya dibayarakan kepada korban.2
Selain contoh di atas masih terdapat contoh kasus lain, yaitu kasus
yang terjadi di Banyuasin, kasus penipuan arisan secara online yang mengeruk
keuntungan mencapai 4 miliar. Hingga saat ini pelaku masih menjadi target
pencarian pihak kepolisian Polres Banyuasin. Pelaku membawa kabur uang
kurang lebih 4 miliar dan dua unit mobil.
Hukum merupakan keseluruhan peraturan tingkah laku yang berlaku
dalam suatu kehidupan bersama, yang dapat dipaksakan dengan suatu sanksi.
Pelaksanaan hukum dapat berlangsung secara formal dan damai tetapi dapat
terjadi juga karena pelanggaran hukum harus ditegakkan.3 Penegakan hukum
yang kurang tegas dan jelas terhadap pelaku tindak pidana penipuan bisnis
online, seringkali mejadi pemicu tindak pidana penipuan ini. Dimana Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik memberikan sanksi
hukum terhadap pelaku tindak pidana penipuan ini. Untuk kasus seperti ini
maka akan ditegakkan dengan menggunakan kedua pasal ini yaitu sebagai
berikut:
2www.tribunsumsel.com diakses pada tanggal 8 oktober 2018
3Andi Hamzah. 1996. Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta. Grafika Indah.
hlm.30
http://www.tribunsumsel.com/
-
4
Pasal 378 KUHP :
Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang
lain dengan melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat
palsu, dengan tipu muslihat ataupun dengan rangkaian kebohongan
menggerakan orang lain untuk meyerahkan sesuatu benda kepadanya, atau
supaya memberi hutang maupu menghapuskan piutang, diancam karena
penipuan dengan pidana penjara paling lama 4 tahun.
Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 :
Setiap orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi
elektronik.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas menurut penulis, ternyata
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat selalu diikuti atau
diiringi dengan perkembangan kejahatan atau tindak pidana yang makin
canggih dan maju pula. Hal ini ditandai dengan pesatnya perkembangan
kejahatan melalui sosial media. Oleh karenanya perlu diketahui lebih jauh
mengenai tindak pidana penipuan arisan online ini serta peraturan apa saja
yang digunakan untuk upaya penanggulangannya oleh aparat penegak hukum.
Berdasarkan hal tersebut penulis mengajukan skripsi yang berjudul
“MEKANISME PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TERSANGKA
TINDAK PIDANA PENIPUAN ARISAN ONLINE (STUDI KASUS DI
POLRES BANYUASIN)”.
B. Rumusan Masalah
-
5
1. Bagaimana upaya aparat penegak hukum dalam melakukan penyelidikan
dan penyidikan terhadap tersangka tindak pidana penipuan arisan online
(studi kasus di Polres Banyuasin) ?
2. Apakah faktor-faktor penghambat dalam penegakan hukum pidana
terhadap tindak pidana penipuan arisan online (studi kasus di Polres
Banyuasin) ?
C. Ruang Lingkup dan Tujuan
1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup substansi penelitian ini adalah hukum pidana, terkait
objek penegakan hukum terhadap arisan online sebagai tindak pidana
penipuan bisnis online. Ruang lingkup lokasi penelitian di wilayah Polres
Banyuasin dan penelitian dilakukan pada tahun 2018.
2. Tujuan
Berdasarkan permasalahan di atas tujuan diadakannya penelitian
ini adalah :
a. Untuk mengetahui upaya aparat penegak hukum dalam melakukan
penyelidikan dan penyidikan terhadap tersangka tindak pidana
penipuan arisan online (studi kasus di Polres Banyuasin).
b. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalam penegakan hukum
pidana terhadap tindak pidana penipuan arisan online (studi kasus di
Polres Banyuasin).
D. Kerangka Konseptual
-
6
Kerangka konseptual adalah kerangka yang menggambarkan hubungan
antara konsep konsep khusus yang merupakan kumpulan dari arti-arti yang
berkaitan dengan istilah yang akan diteliti.
Untuk memberikan kesatuan pemahaman terhadap dengan judul
skripsi ini, maka di bawah ini akan dibahas mengenai konsep atau arti dari
beberapa istilah yang digunakan dalam penulisan skripsi.
1. Polres adalah kepolisian resor.
2. Mekanisme adalah pandangan bawa interaksi bagian-bagian dengan
bagian-bagian lainya dalam suatu keseluruhan atau sistem secara tanpa
disengaja menghasilkan kegiatan atau fungsi-fungsi sesuai dengan tujuan.4
3. Penyelidik adalah pejabat polisi Republik Indonesia yang di beri
wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penyelidikan.
4. Penyidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia atau pejabat
negeri sipil tertentu yang di beri wewenang khusus oleh undang-undang
untuk melakukan penyidikan. Dikutip dari KUHAP.
5. Tindak Pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum,
larangan mana yang disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana
tertentu, bagi barang siapa melanggar larangan tersebut.5
6. Penipuan berasal dari kata tipu yang berarti perbuatan atau perkataan yang
tidak jujur atau bohong, palsu dan sebagainya dengan maksud untuk
menyesatkan, mengakali atau mencari keuntungan. Tindakan penipuan
4http://id.m.wikipedia.org/wiki/mekanisme diakses pada tanggal 12 Oktober 2018
5Tri Andrisman. 2013.Asas Dan Dasar Aturan Umum Hukum Pidana Indonesia
Serta Perkembangannya Dalam Konsep KUHP. Bandar Lampung : Anugrah Utama Raharja,
hlm. 70
http://id.m.wikipedia.org/wiki/meka
-
7
merupakan suatu tindakan yang merugikan orang lain sehingga termasuk
kedalam tindakan yang dapat dikenakan hukuman pidana.6
7. Arisan online adalah arisan yang berbasis online dengan melakukan
promosi secara online atau menggunakan internet dengan saling
berkomunikasi.
E. Metode Penelitian
1. Sifat dan Materi Penelitian
Sifat penelitian menurut Soerjono Soekanto terdiri atas dua yakni,
penelitian hukum normatif yakni mencakup penelitian terhadap asas-asas
hukum, penelitian terhadap sistematika hukum, penelitian terhadap taraf
sinkronisasi hukum, penelitian sejarah hukum, dan penelitian
perbandingan hukum, dan penelitian empiris yakni mencakup penelitian
terhadap identifikasi hukum dan penelitian terhadap efektivitas hukum,7
dimana hukum yang pada kenyataannya dibuat dan diterapkan oleh
manusia yang hidup dalam masyarakat, artinya keberadaan hukum tidak
bisa dilepaskan dari keadaan sosial masyarakat serta perilaku manusia
yang terkait dengan lembaga hukum.8 Sehingga peneliti mengambil
metode penelitian empiris karena permasalahan yang diambil adalah
penyelidikan tindak pidana penipuan di Polres Banyuasin.
2. Sumber Data
6http://bacaonline.blogspot.com diakses pada tanggal 12 oktober 2018
7 Mukti Fajar dan Yulianto Achmad. 2010. Dualisme Penelitian Hukum Normatif
dan Empiris, Yogyakarta : Pustaka Pelajar. hlm. 153 8 Ibid. hlm. 44
http://bacaonline.blogspot.com/
-
8
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer diperoleh dari hasil
studi lapangan dan data sekunder menjadi sumber data dari penelitian ini
diperoleh melalui studi kepustakaan yakni pengumpulan data dari hasil
penyelidikan tindak pidana penipuan arisan online di Polres Banyuasin.
a. Bahan data primer
Data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
pertama atau tempat objek penelitian yaitu dari laporan korban dan
melalui wawancara kepada pihak kepolisian di Polres Banyuasin.
b. Bahan data sekunder
Yaitu memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti
rancangan undang-undang yang dapat ditemukan pada jurnal, artikel
serta situs internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
3. Alat Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data melalui observasi yakni studi yang disengaja
dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan
jalan pengamatan dan pencatatan9, serta wawancara yang berarti suatu
percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupan
proses tanya jawab lisan dimana dua oerang atau lebih berhadapan secara
fisik.10
4. Analisis Data
9 Imam Gunawan, 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek. Jakarta :
Bumi Aksara. hlm. 143 10
Ibid
-
9
Secara sederhana analisis data ini disebut sebagai kegiatan
memberikan telaah, yang dapat berarti menentang, mengkritik,
mendukung, menambah atau memeberi komentar dan kemudian membuat
suatu kesimpulan terhadap hasil penelitian dengan fikran sendiri dan
bantuan teori. Dalam hal ini calon peneliti menggunakan analisis data
deskriptif dimana peneliti dalam menganalisis berkeinginan untuk
memberikan gambaran atau pemaparan atas subjek dan objek penelitian
sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti.11
Dalam menganalisis data, calon peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif adalah suatu cara analisis hasil penelitian yang menghasilkan
data deskriptif analisis, yaitu data yang telah dinyatakan oleh responden
secara tertulis atau lisan serta juga tingkah laku yang nyata, yang diteliti
dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.12
F. Sistematika Penulisan
Pembahasan terhadap keseluruhan isi skripsi secara berturut-turut
terdiri atas empat bab, masing-masing memiliki keterkaitan satu dengan yang
lainnya, antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
11
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad. Op.Cit. hlm.183 12
Ibi. hlm. 192
-
10
Dalam Bab ini berisi Pendahuluan yang mencakup Latar Belakang,
Rumusan Masalah, Ruang Lingkup dan Tujuan, Kerangka
Konseptual, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi tentang Tinjauan Pustaka yang terdiri dari sub
bab, yaitu : Pengertian penegakan hukum pidana, tinjauan umum
tentang tindak pidana penipuan, kejahatan dunia maya
(cybercrime), dan Transaksi elektronik.
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang pembahasan dari rumusan masalah.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan dan saran untuk menindak lajuti hasil penelitian
sesuai dengan kesimpulan yang ada.
-
1
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Literatur
Abdul Wahidi & M. Labib. 2005. Kejahatan Mayantara (cybercrime).
Bandung : Refika Aditama.
Abidin, Farid zainal. 2007. Asas-Asas Hukum Pidana.. Jakarta : Sinar grafika.
Andi Hamzah. 1996. Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta : Grafika
Indah.
…….2005. Asas-asas Penting dalam Hukum Acara Pidana. Surabaya : FH
Universitas.
Budi Suhariyanto. 2012. Tindak Pidana Teknologi Informasi (Cybercrime),
Urgensi Pengaturan Dan Celah Hukumnya. Jakarta : Rajawali Pers.
Imam Gunawan. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek.
Jakarta : Bumi Aksara.
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad. 2010. Dualisme Penelitian Hukum
Normatif dan Empiris. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Niniek Suparni. 2009. Cyberspace Problematika & Antisipasi Pengaturannya.
Jakarta : Sinar Grafika.
Peter Mahmud, Marzuki. 2012. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta : Kencana
Prenada.
Polres Banyuasin, 2018. Profil Kepolisian Resor Kabupaten Banyuasin.
Satjipto Rahardjo. 1987. Masalah Penegakan Hukum. Bandung : Sinar Baru.
Soerjono Soekanto. 1983. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan
Hukum. Jakarta : Rajawali.
Sitompul, Josua. 2012. Cyberspace, Cybercrimes, Cyberlaw: Tinjauan Aspek
Hukum Pidana, Jakarta : Rajawali Pers.
Tri Andrisman. 2013. Asas Dan Dasar Aturan Umum Hukum Pidana
Indonesia Serta Perkembangannya Dalam Konsep KUHP 2013.
Bandar Lampung : Anugrah Utama Raharja.
-
2
B. Perundang-undangan
Kitab undang-undang hukum pidana, PT. Pustaka Mahardika
C. Sumber Lainnya
Wawancara dengan Bapak Galih Putra Wiratama. Kanit Pidana Khusus
Satreskrim Polres Banyuasin : 2019
http://www.bacaonline.blogspot.com, diakses pada 11 oktober 2018
http://www.tribunsumsel.com, diakses pada 10 oktober 2018
https://id.m.wikipedia.org/wiki/arisan diakses pada tanggal 15 oktober 2018
http://fauzzi23.blogspot.com/definisi_hacer diakses pada tanggal 14 november
2018
http://www.bacaonline.blogspot.com/http://www.tribunsumsel.com/https://id.m.wikipedia.org/wiki/arisan%20diakses%20pada%20tanggal%2015http://fauzzi23.blogspot.com/definisi_hacer