mekanisme corporate governance, efisiensi …/mekanisme-corporate...syarat-syarat untuk mencapai...

91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI MANAJEMEN DAN KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : VERIAN WINDI ASTARI NIM. F0307091 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: nguyencong

Post on 20-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI

MANAJEMEN DAN KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK DI

INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

VERIAN WINDI ASTARI NIM. F0307091

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI

MANAJEMEN DAN KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK DI

INDONESIA

Surakarta, Januari 2012

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing Skripsi

Arif Lukman Santoso, SE., M.Si., Ak.

NIP. 198005232005011003

Page 3: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Akuntansi.

Surakarta, 21 Januari 2012

Tim Penguji Skripsi:

1. Drs. Wartono, M.Si., Ak. (........................... )

NIP : 196003091987021001 Ketua

2. Taufiq Arifin, SE., M.Sc., Ak. (........................... )

NIP : 198210112009121004 Sekretaris

3. Arif Lukman Santoso, SE., MM, Master, Ak. (............................ )

NIP : 198005232005011003 Pembimbing

Page 4: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sebuah karya kecil yang kupersembahkan untuk:

1. Masa Depanku

2. Orang tuaku tercinta (Bapak dan Mamah)

3. Saudaraku semua yang ku sayang

4. Sahabat-sahabat yang selalu mensupportku

(Mel,Ifa,Erna,Umi,Lulu)

5. Teman-teman Akuntansi Angkatan ’07.

6. Almamaterku.

Terimakasih atas pengertian dan dukungannya selama penyusunan skripsi ini.

Page 5: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

>> Where there is a will,, There is a way <<

-Hitam Putih-

>> Belajarlah dari kesalahan orang lain. Kita tak dapat hidup cukup lama

untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri <<

-Martin Vanbee-

>> Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang baik.

Jangan menjadi orang tua yang masih melakukan sesuatu

yang seharusnya dilakukan saat muda <<

-Mario Teguh-

Page 6: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya

sehingga skripsi ini yang berjudul “MEKANISME CORPORATE

GOVERNANCE, EFISIENSI MANAJEMEN DAN KINERJA

PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA” dapat diselesaikan oleh penulis

sebagai syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini ada beberapa

hambatan yang dihadapi, namun berkat dukungan, bantuan serta bimbingan dari

berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Wisnu Untoro M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret.

2. Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Arif Lukman Santoso, SE., MM, Master, Ak., selaku Pembimbing

Akademik serta Pembimbing Skripsi yang dengan penuh kesabaran

memberikan bimbingan dan arahan, sekaligus menjadi pemotivasi bagi

penulis serta penulis juga meminta maaf jika selama proses bimbingan

ada kata dan tingkah laku atau perbuatan yang tidak berkenan di hati

Bapak.

4. Keluarga besarku, Bapak, mamah, kakak-kakakku serta adikku yang

selalu mendukung dan mendoakanku.

Page 7: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Semua sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan selama ini,

ayo kita raih kesuksesan bersama, masa depan indah menunggu kita J

6. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari berbagai pihak sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan dari skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Surakarta, Januari 2011

Penulis

Page 8: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………… i

ABSTRAKSI ……………………………………………………... ii

ABSTRACT ....................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............…………… iv

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………..... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………….. vi

HALAMAN MOTTO …………………………………................. vii

KATA PENGANTAR ……………………………………………. viii

DAFTAR ISI ……………………………………………………… x

DAFTAR TABEL ………………………………………………… xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ..……………………………… 1

B. Perumusan Masalah ………………………………….. 9

C. Tujuan Penelitian ……………………………………… 10

D. Manfaat Penelitian ……………………………………. 11

E. Sistematika Penelitian ………………………………… 12

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 13

A. Landasan Teori ………………………………………... 13

1. Teori Keagenan (Agency Theory)............................... 13

2. Good Corporate Governance (GCG)......................... 15

Page 9: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

2.1. Definisi Good Corporate Governance............... 15

2.2. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance..... 17

2.3. Tujuan dan Manfaat GCG bagi Perusahaan........ 20

2.4. Penerapan Good Corporate Governance............ 21

2.5. Mekanisme Corporate Governance.................... 24

3. Efisiensi Manajemen.................................................. 31

4. Kinerja Keuangan....................................................... 38

B. Perumusan Hipotesis ....................................................... 42

1. Struktur Kepemilikan – Efisiensi Manajemen............ 45

2. Struktur Kepemilikan – Kinerja Keuangan................. 45

3. Struktur Dewan Komisaris – Efisiensi Manajemen.... 45

4. Struktur Dewan Komisaris – Kinerja Keuangan......... 45

5. Karakteristik Komite Audit – Efisiensi Manajemen.... 45

6. Karakteristik Komite Audit – Kinerja Keuangan........ 45

7. Efisiensi Manajemen – Kinerja Keuangan...………… 45

C. Kerangka Konseptual ........................................................ 46

BAB III. METODE PENELITIAN .................................................... 47

A. Populasi dan Prosedur Penentuan Sampel.......................... 47

B. Jenis dan Sumber Data....................................................... 47

C. Definisi dan Operasional Variabel...................................... 48

1. Variabel Struktur Kepemilikan...................................... 48

2. Variabel Struktur Dewan Komisaris.............................. 48

3. Variabel Karakteristik Komite Audit............................ 49

Page 10: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

4. Variabel Efisiensi Manajemen........................................ 49

5. Variabel Kinerja Keuangan............................................ 54

D. Metode Analisis Data........................................................... 55

1. Perumusan Persamaan Struktural................................... 57

E. Pengujian Hipotesis.............................................................. 58

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................... 61

A. Hasil Pengumpulan Data ..................................................... 61

B. Deskripsi Objek Penelitian .................................................. 64

C. Analisis Data ........................................................................ 65

1. Pengujian Model Struktural............................................ 65

D. Pembahasan........................................................................... 67

1. Hipotesis 1 ...................................................................... 67

2. Hipotesis 2 ...................................................................... 68

3. Hipotesis 3....................................................................... 69

4. Hipotesis 4 ...................................................................... 70

5. Hipotesis 5 ...................................................................... 71

6. Hipotesis 6 ....................................................................... 72

7. Hipotesis 7 ....................................................................... 73

BAB V. PENUTUP ................................................................................. 74

A. Kesimpulan ……………………………………………....... 74

B. Keterbatasan …………………………………………........ 76

C. Saran ....................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 78

Page 11: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

4.1 Proses Pemilihan Sampel............................................................. 62

4.2 Daftar Nama Perusahaan Sampel............………………………. 63

4.3 Statistika Deskriptif................................................……………. 64

4.4 Koefisisen Jalur pada Pengujian Model Struktural..................... 66

Page 12: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

2.1 Kerangka Konseptual.................................................................. 46

4.1 Tampilan Output Model Struktural............................................. 65

Page 13: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAKSI

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI MANAJEMEN DAN KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA

VERIAN WINDI ASTARI

NIM: F0307091

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui bukti empiris adanya

pengaruh antara struktur kepemilikan, struktur dewan komisaris, karakteristik komite audit, efisiensi manajemen, dan kinerja keuangan perusahaan publik (perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi); 2) penggunaan metode DEA untuk mengukur efisiensi manajemen; dan 3) penggunaan metode analisis SEM untuk menguji pengaruh antara struktur kepemilikan, struktur dewan komisaris, karakteristik komite audit, efisiensi manajemen, dan kinerja keuangan perusahaan publik (perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi). Populasi dalam penelitian ini sebesar 68 perusahaan publik (perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode pengamatan (2008-2010). Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 24 perusahaan yang dapat dianalisis selama tahun pengamatan.

Metode analisis menggunakan Struktural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan program VPLS. Statistik nonparametrik dari SEM (alternatif statistik parametrik) digunakan dalam penelitian ini karena sampel tidak memenuhi syarat kecukupan sampel untuk parametrik (data dibawah 100) serta tidak terdistribusi normal.

Hasil dari analisis diperoleh bahwa: 1) Struktur kepemilikan, struktur dewan komisaris, dan karakteristik komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi manajemen karena t-statistik pada struktur kepemilikan, struktur dewan komisaris, dan karakteristik komite audit berada di dalam daerah kritis yaitu antara -1,96 dan 1,96. Nilai koefisien beta sebesar 0,047 dan t-statistik 0,3291 untuk struktur kepemilikan, koefisien beta sebesar 0,071 dan t-statistik 0,6381 untuk struktur dewan komisaris, dan koefisien beta sebesar 0,321 dan t-statistik 1,6786 untuk karakteristik komite audit; 2) Efisiensi manajemen, karakteristik komite audit dan struktur dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan karena uji signifikansi t-statistiknya sebesar 1,8548 untuk efisiensi manajemen, -0,0957 untuk karakteristik komite audit, dan -0,3861 untuk struktur dewan komisaris berada diantara nilai tabel -1,96 dan 1,96; 3) Sedangkan struktur kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan dengan koefisien beta sebesar -0,35 dan t-statistik -2,2791 < -1,96 (tingkat signifikansi 5%). Kata Kunci: Struktur Kepemilikan, Struktur Dewan Komisaris, Karakteristik

Komite Audit, Efisiensi Manajemen, Kinerja Keuangan Perusahaan, DEA, SEM, dan VPLS.

Page 14: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ABSTRACT

MECHANISM OF CORPORATE GOVERNANCE, MANAGEMENT EFFICIENCY AND PERFORMANCE PUBLIC COMPANIES IN

INDONESIA

VERIAN WINDI ASTARI NIM: F0307091

This study aims to: 1) find empirical evidence of the influence of ownership structure, board structure, characteristics of audit committees, management efficiency and financial performance of public companies (banks, credit agencies, securities, and insurance); 2) measure of management efficiency using DEA method, and 3) examine the effect of ownership structure, board structure, characteristics of audit committees, management efficiency and financial performance of public companies (banks, credit agencies, securities, and insurance) using SEM analysis method. The population in this study is 68 public companies (banks, credit agencies, securities, and insurance) that are listed in Indonesian Stock Exchange (BEI) in the observation period (2008-2010). The amount samples used in this study is 24 companies that could be analyzed during the years of observation.

Method of analysis using Structural Equation Modeling (SEM) with VPLS software. Nonparametric statistical programs of the SEM (statistical parametric alternative) is used in this study because the adequacy of the sample did not qualify for parametric samples (data below 100) and not normally distributed.

Analysis results obtained showed that: 1) The ownership structure, board structure, and characteristics of audit committees has no significant effect on the management efficiency because of t-statistics on ownership structure, board structure, and characteristics of audit committees being in a critical area that are between -1.96 and 1.96. Beta coefficient is 0.047 and t-statistics is 0.3291 for ownership structure, the beta coefficient is 0.071 and t-statistics is 0.6381 for the board structure, and the beta coefficient is 0.321 and t-statistics is 1.6786 for the characteristics of audit committees; 2) The management efficiency, characteristics of audit committees and board structure has no significant effect on financial performance because the t-statistic significance test are 1.8548 for management efficiency, -0.0957 for the characteristics of audit committees, and -0.3861 for the board structure, suit to t-statistic table values between -1.96 and 1.96; 3) the ownership structure significantly influence the financial performance of the beta coefficient -0.35 and t-statistic -2.2791 <-1.96 (5% significance level). Keywords: Ownership Structure, Board Structure, Characteristics of Audit

Committees, Management Efficiency, Corporate Financial Performance, DEA, SEM, and VPLS.

Page 15: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Krisis ekonomi dan moneter yang terjadi di Indonesia pada kurun

waktu 1997-1998 merupakan pukulan yang sangat berat bagi sistem

perekonomian Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya

perusahaan di Indonesia yang tidak menjalankan prinsip-prinsip

pengelolaan perusahaan yang baik (Pieris dan Jhon, 2007). Hal ini terlihat

dari banyaknya praktek-praktek pengelolaan perusahaan secara tidak sehat

pada berbagai sektor di perusahaan-perusahaan Indonesia. Oleh karena itu

diperlukan adanya perbaikan-perbaikan secara terus-menerus. Dari

perbaikan ini diharapkan adanya pembenahan pengelolaan dalam

perusahaan untuk meningkatkan kualitas dari produk yang ditawarkan.

Produk yang berkualitas ini ditujukan untuk pencapaian tujuan perusahaan,

baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek.

Indonesia menerapkan Corporate Governance (CG) sejak

menandatangani Letter of Intent dengan International Monetery Fund yang

salah satu bagian terpentingnya adalah pencantuman jadwal perbaikan

pengelolaan perusahaan di Indonesia. Sebagai bagian dari upaya tersebut,

Komite Nasional telah mengeluarkan Pedoman umum Good Corporate

Governance (GCG) Indonesia 2006. Melalui Keputusan Menteri

Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN Nomor:

Page 16: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Kep-23/M-PM.PBUMN/2000 tanggal 31 Mei 2000, Pemerintah Indonesia

telah menerbitkan aturan tentang Pengembangan Praktek GCG di

perusahaan-perusahaan Indonesia. Dengan aturan tersebut, berbagai

perusahaan termasuk perbankan diharapkan mampu menerapkan prinsip-

prinsip GCG ke dalam struktur dan juga proses di perusahaan, yang

meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian dan

keadilan. Keputusan ini kemudian disempurnakan dengan Surat Keputusan

No. Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan

Praktek GCG. Ketentuan peraturan ini dimaksudkan untuk memberikan

pedoman yang lebih rinci dalam menerapkan GCG pada perusahaan

masing-masing.

Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI)

Nomor 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance

bagi Bank Umum. Adanya pengelolaan perbankan yang baik melalui

aplikasi GCG akan meningkatkan efisiensi perbankan dan pertumbuhan

ekonomi. Perbankan yang efisien akan memberikan dampak positif bagi

peningkatan keuntungan bank, membaiknya kualitas pelayanan kepada

nasabah, mendorong keamanan operasional, kesehatan perbankan serta

meningkatkan keuntungan kepada shareholder dan stakeholder. GCG juga

dikukuhkan dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sebagai pilar

keempat dengan landasan berpikir bahwa aplikasi GCG akan memperkuat

kondisi internal perbankan nasional. Ada baiknya GCG dijadikan budaya

perusahaan maupun pemerintahan yang terintegrasi dalam keseharian

Page 17: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

karena inti dari GCG adalah moral dan etika yang ditunjang dengan

perangkat hukum yang baik.

Good Corporate Governance (GCG) merupakan suatu proses dan

struktur yang digunakan oleh RUPS, Direksi dan Komisaris untuk

meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perseroan guna

mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap

memperhatikan kepentingan para stakeholders lainnya, berlandaskan

peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika. Tujuannya adalah

mengarahkan dan mengontrol perusahaan melalui distribusi hak dan

tanggungjawab semua pihak dalam perusahaan (PPM Institut of

Manajement, 2007).

Penerapan good corporate governance juga menjadi permasalahan

yang penting dalam dunia perbankan. Krisis keuangan yang melanda

Indonesia tahun 1997 telah menghancurkan berbagai sendi perekonomian,

salah satunya perbankan yang mengakibatkan krisis perbankan terparah

dalam sejarah perbankan nasional, yang menyebabkan penurunan kinerja

perbankan nasional. Penerapan GCG dalam jangka panjang mempunyai

relevansi terhadap kinerja atau performance di perbankan karena GCG

merupakan landasan bagi proses penyelenggaraan perusahaan. GCG

sangat diperlukan untuk penyelenggaraan suatu Bank yang harus

mempertanggungjawabkan tindakan dan pekerjaannya kepada publik dan

perusahaannya.

Page 18: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance juga penting

bagi perusahaan-perusahaan keuangan lainnya seperti agen kredit, sekuritas,

dan asuransi. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut lebih banyak

berinteraksi langsung dengan pelayanan terhadap konsumen mereka, sehingga

sangat diperlukan suatu tata kelola perusahaan yang baik untuk tetap

mempertahankan konsumen mereka. Bagi perusahaan asuransi, saat ini telah

memasuki era baru dengan diperkenalkannya Pedoman Good Corporate

Governance Sektor Perasuransian yang dikeluarkan oleh Komite Nasional

Kebijakan Governance (KNKG) bekerjasama dengan Indonesian Senior

Executive Association (ISEA). Penerbitan pedoman ini, yang nantinya akan

ditindaklanjuti oleh regulator, menjadikan perusahaan asuransi perlu

memastikan bahwa proses bisnis yang dilakukan telah berdasarkan pada

ketentuan ini.

Pedoman Good Corporate Governance perasuransian yang telah

diterbitkan merupakan langkah awal yang patut dihargai dan memerlukan

penjabaran dalam implementasinya. Jika ternyata pada awalnya perusahaan

asuransi tersebut belum terkelola dengan baik, maka dengan adanya Good

Corporate Governance akan menunjukkan adanya perubahan. Diharapkan

pula suatu saat nanti penerapan Good Corporate Governance bisa dijadikan

salah satu faktor dalam menilai peringkat (rating) perusahaan asuransi serta

menjadi bahan pertimbangan bagi calon pemegang polis dalam memilih suatu

perusahaan asuransi (Astanti, 2007).

Perusahaan-perusahaan keuangan dituntut untuk dapat

menyalurkan dana dari konsumen yang kelebihan dana kepada konsumen

Page 19: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

yang membutuhkan dana secara efektif dan efisien. Efektif lebih memiliki

arti sebagai ketepatan pemberian pembiayaan kepada pihak yang

membutuhkan, sedangkan efisien lebih memiliki arti kesesuaian hasil

antara input yang digunakan dan output yang dihasilkan. (Atmawardhana,

2006).

Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara

teoritis merupakan salah satu kinerja yang mendasari seluruh kinerja

sebuah organisasi. Kemampuan menghasilkan output yang maksimal

dengan input yang ada merupakan ukuran kinerja yang diharapkan. Pada

saat pengukuran efisiensi dilakukan, bank dihadapkan pada kondisi

bagaimana mendapatkan tingkat output yang optimal dengan tingkat input

yang ada, atau mendapatkan tingkat input yang minimum dengan tingkat

output tertentu. Dengan diidetifikasikannya alokasi input dan output, dapat

dianalisa lebih jauh untuk melihat penyebab ketidakefisiensian.

Efisiensi dalam dunia perbankan adalah salah satu parameter

kinerja yang cukup populer, banyak digunakan karena merupakan jawaban

atas kesulitan-kesulitan dalam menghitung ukuran-ukuran kinerja

perbankan. Sering kali, perhitungan tingkat keuntungan menunjukkan

kinerja yang baik, tidak masuk dalam kriteria “sehat” atau berprestasi dari

sisi peraturan. Sebagaimana diketahui, industri perbankan adalah industri

yang paling banyak diatur oleh peraturan-peraturan yang sekaligus

menjadi ukuran kinerja dunia perbankan.

Page 20: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Bank harus menerapkan GCG secara serius dan efektif untuk

berkembang dan maju. Pedoman GCG Perbankan Indonesia menyatakan

bahwa untuk terciptanya kondisi yang mendukung implementasi GCG

yang efektif, salah satu tugas yang menjadi tanggung jawab pemerintah

dan otoritas terkait adalah penerbitan peraturan perundang-undangan yang

memungkinkan dilaksanakannya GCG secara efektif. Selain itu,

pemerintah dan otoritas terkait harus mampu menjamin dan membuktikan

bahwa law enforcement dilakukan secara serius.

Untuk mencapai good corporate governance dibutuhkan suatu

mekanisme cara kerja secara tersistem untuk memantau terhadap seluruh

kebijakan yang diambil. Mekanisme corporate governance merupakan

suatu aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang

mengambil keputusan dengan baik yang melakukan control atau

pengawasan terhadap keputusan tersebut (Arifin, 2005).

Pengawasan merupakan bagian integral dari proses manajemen.

Mengawasi berarti melihat dan memperhatikan apakah yang dilaksanakan

(kenyataan) sesuai dengan yang seharusnya dilaksanakan (rencana).

Mekanisme dalam pengawasan corporate governance dibagi dalam dua

kelompok yaitu internal dan eksternal mechanism. Internal mechanism

adalah cara untuk mengendalikan perusahaan dengan menggunakan

struktur dan proses internal seperti rapat umum pemegang saham,

komposisi dewan direksi, komposisi dewan komisaris dan pertemuan

dengan board of director. Sedangkan external mechanism adalah cara

Page 21: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

mempengaruhi perusahaan selain dengan menggunakan mekanisme

internal, seperti pengendalian perusahaan dan mekanisme pasar (Iskandar

dan Chamlao, 2000).

Penelitian tentang good corporate governance telah banyak

dilakukan. Destefanis dan Sena (1997) menganalisis hubungan antara

sistem corporate governance (CG) dengan efisiensi teknikal pada

perusahaan manufaktur Italia. Hasilnya menunjukkan bahwa persentase

kepemilikan saham terbesar serta fakta perusahaan termasuk grup piramid

berhubungan positif terhadap efisiensi teknikal.

Lin, et.al. (2002) meneliti 461 perusahaan manufaktur yang

terdaftar di China tahun 1999-2002. Mereka menguji apakah corporate

governance mempengaruhi efisiensi perusahaan, dimana efisiesi

perusahaan dihitung menggunakan DEA. Hasilnya menunjukkan bahwa

efisiensi berhubungan negatif terhadap kepemilikan saham negara, tetapi

hubungan positif terhadap kepemilikan saham publik dan karyawan,

proporsi direksi luar, jumlah rapat dewan, dewan independen,

pengembangan pasar provinsi, serta restrukturisasi BUMN dengan CG.

Ying Huang, et.al. (2004) menggunakan sampel perusahaan

asuransi di U.S tahun 2000-2004 untuk menguji hubungan antara CG

dengan efisiensi kinerja. Hasilnya yaitu jumlah rapat dewan, proporsi

auditor independen, kompensasi komite independen berhubungan positif

terhadap efisiensi alokasi dan biaya. Dewan independen berhubungan

positif terhadap efisiensi biaya tetapi negatif terhadap efisiensi teknikal.

Page 22: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Pembedaan komisaris dengan CEO memiliki hubungan negatif dengan

efisiensi alokasi dan biaya.

Sukamulja (2004) meneliti dampak good corporate governance

terhadap kinerja. Hasil penelitian ini menunjukan pelaksanaan good

corporate governance tidak berpengaruh terhadap kinerja yang tercermin

dari nilai pasar perusahaan dilihat dari segi profitabilitas, umur perusahaan

dan ukuran perusahaan. Meskipun demikian, penelitian sebelumnya

menemukan perbedaan dalam praktik tata kelola perusahaan di berbagai

industri, khususnya di pasar negara berkembang.

Lehmann, et.al. (2004) menguji 361 perusahaan yang terdaftar di

Jerman dari tahun 1991-1996. Mereka bertujuan untuk menggabungkan

hubungan antara struktur governance dan efisiensi perusahan pada

profitabilitas perusahaan (ROA). Hasilnya menunjukkan bahwa skor

efisiensi sangat signifikan untuk menjelaskan perbedaan profitabilitas

antar perusahaan.

Darmawati, dkk (2005) meneliti hubungan antara corporate

governance dengan kinerja perusahaan. Hasil penelitian menunjukan

bahwa variabel corporate governance secara statistik signifikan

mempengaruhi ROE namun tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

Cheng Hsu, et.al. (2006) menguji pengaruh CG terhadap efektifitas

manajemen dengan menggunakan metode SEM, dan untuk menghitung

efisiensi manajemen digunakan metode DEA. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa struktur kepemilikan (proporsi kepemilikan saham

Page 23: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

direksi dan komisaris, proporsi kepemilikan saham institusi, proporsi

kepemilikan saham manajer, proporsi saham kolateral dimiliki oleh direksi

dan komisaris) dan struktur dewan komisaris (komisaris sama dengan

CEO, ukuran dewan direksi, proporsi direksi dan komisaris independen,

proporsi gaji dan kompensasi direksi dan komisaris) sebagai indikator CG

berpengaruh signifikan pada efisiensi manajemen.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul : “Mekanisme

Corporate Governance, Efisiensi Manajemen, Dan Kinerja Perusahaan

Publik Di Indonesia.”

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang

diangkat pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh struktur kepemilikan, dalam hal ini proporsi

kepemilikan saham manajer dan komisaris, proporsi kepemilikan

saham institusional, terhadap efisiensi manajemen dan kinerja

keuangan perusahaan publik (perbankan, agen kredit, sekuritas, dan

asuransi)?

2. Bagaimana pengaruh struktur dewan komisaris, dalam hal ini

pembedaan CEO dengan komisaris, ukuran dewan komisaris, proporsi

komisaris independen, proporsi gaji dan kompensasi direktur dan

Page 24: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

komisaris, terhadap efisiensi manajemen dan kinerja keuangan

perusahaan publik (perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi)?

3. Bagaimana pengaruh karakteristik komite audit, dalam hal ini proporsi

anggota komite audit dengan keahlian akuntansi, jumlah rapat komite

audit, terhadap efisiensi manajemen dan kinerja keuangan perusahaan

publik (perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi)?

4. Bagaimana pengaruh efisiensi manajemen dengan kinerja keuangan

perusahaan publik (perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi)?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui bukti empiris adanya pengaruh antara struktur

kepemilikan, struktur dewan komisaris, karakteristik komite audit,

efisiensi manajemen, dan kinerja keuangan perusahaan publik

(perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi).

2. Penggunaan metode DEA untuk mengukur efisiensi manajemen.

3. Penggunaan metode analisis SEM untuk menguji pengaruh antara

struktur kepemilikan, struktur dewan komisaris, karakteristik komite

audit, efisiensi manajemen, dan kinerja keuangan perusahaan publik

(perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi).

Page 25: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

banyak pihak sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan

perbankan, asuransi, dan jasa keuangan yang terdaftar di BEI dalam

menyikapi fenomena yang terjadi terkait good corporate governance

serta pengaruhnya terhadap efisiensi manajemen dan kinerja keuangan

perusahaan.

2. Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang akuntansi

keuangan khususnya tentang good corporate governance, efisiensi

manajemen, dan kinerja keuangan.

3. Sebagai masukan yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan

dan praktisi penyelenggara perusahaan untuk memahami mekanisme

good corporate governance serta efisiensi manajemen, sehingga dapat

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

4. Sebagai referensi dan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang

akan meneliti pengaruh mekanisme good corporate governance

terhadap efisiensi manajemen, dan kinerja keuangan perusahaan di

masa mendatang.

Page 26: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

E. SISTEMATIKA PENELITIAN

Sistematika penelitian ini dibagi menjadi 5 bab, yaitu

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II TINJUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan pustaka yang memuat landasan teori yang terkait

dengan topik penelitian, beberapa penelitian terdahulu, kerangka

pemikiran, dan pengembangan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel

dan teknik pengambilan sampel, pengukuran variabel, sumber data,

serta metode analisis data yang terdiri dari pengujian data dan

pengujian hipotesis.

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

Menguraikan hasil pengumpulan data, analisis variabel independen

dan variabel dependen, pengujian data, pengujian hipotesis, dan

pembahasan hasil analisis.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan keterbatasan

serta saran bagi penelitian selanjutnya.

Page 27: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Dalam rangka memahami corporate governance maka

digunakanlah dasar perspektif hubungan keagenan. Jensen dan Meckling

(1976) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah kontrak

antara manajer (agent) dengan investor (principal). Terjadinya konflik

kepentingan antara pemilik dan agen karena kemungkinan agen bertindak

tidak sesuai dengan kepentingan principal, sehingga memicu biaya

keagenan (agency cost).

Penyebab timbulnya manajemen laba akan dapat dijelaskan dengan

menggunakan teori agensi. Sebagai agen, manajer bertanggung jawab

secara moral untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal)

dengan memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Dengan demikian

terdapat dua kepentingan yang berbeda di dalam perusahaan dimana

masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan

tingkat kemakmuran yang dikehendaki (Ali, 2002).

Eisenhardt (1989) menggunakan tiga asumsi sifat dasar manusia

guna menjelaskan tentang teori agensi yaitu: (1) manusia pada umum nya

mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir

terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3)

Page 28: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

manusia selalu menghindari resiko (risk averse). Berdasarkan asumsi sifat

dasar manusia tersebut manajer sebagai manusia kemungkinan besar akan

bertindak berdasarkan sifat opportunistic, yaitu mengutamakan

kepentingan pribadinya (Haris, 2004).

Sebagai pengelola perusahaan, manajer perusahaan tentu akan

lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di

masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang saham). Oleh

karena itu manajer sudah seharusnya selalu memberikan sinyal mengenai

kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang dapat diberikan oleh

manajer yakni melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan

keuangan. Laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi

para pengguna eksternal terutama sekali karena kelompok ini berada

dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya (Ali, 2002).

Adanya ketidakseimbangan penguasaan informasi ini akan memicu

munculnya kondisi yang disebut sebagai asimetri informasi (information

asymmetry). Dengan adanya asimetri informasi antara manajemen (agent)

dengan pemilik (principal) akan memberi kesempatan kepada manajer

untuk melakukan manajemen laba (earnings management) sehingga akan

menyesatkan pemilik (pemegang saham) mengenai kinerja ekonomi

perusahaan. Penelitian Richardson (1998) menunjukkan adanya hubungan

positif antara asimetri informasi dengan manajemen laba.

Corporate governance yang merupakan konsep yang didasarkan

pada teori keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk

Page 29: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan

menerima return atas dana yang telah mereka investasikan. Corporate

governance sangat berkaitan dengan bagaimana membuat para investor

yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan bagi mereka, yakin

bahwa manajer tidak akan mencuri/menggelapkan atau menginvestasikan

ke dalam proyek-proyek yang tidak menguntungkan berkaitan dengan

dana/kapital yang telah ditanamkan oleh investor.

Selain itu Corporate Governance juga berkaitan dengan bagaimana

para investor mengontrol para manajer (Shleifer dan Vishny, 1997).

Dengan kata lain yakni corporate governance diharapkan akan dapat

berfungsi untuk menekan atau menurunkan biaya keagenan (agency cost).

2. Good Corporate Governance (GCG)

2.1. Definisi Good Corporate Governance

Menurut Tangkilisan (2003), GCG adalah sistem dan struktur

untuk mengelola perusahaan dengan tujuan meningkatkan nilai

pemegang saham serta mengalokasi berbagai pihak yang

berkepentingan dengan perusahaan (stakeholders) seperti kreditor,

supplier, asosiasi usaha, konsumen, pekerja, pemerintah dan

masyarakat luas.

World Bank mendefinisikan GCG sebagai kumpulan hukum,

peraturan dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi yang dapat

mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien,

Page 30: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan

bagi stakeholder dan shareholder maupun masyarakat sekitar secara

keseluruhan. Sedangkan menurut United Nation Development

Program (UNDP), GCG adalah kerangka, struktur, pola, dan sistem

yang menjelaskan, mengarahkan dan mengendalikan hubungan antara

shareholders, manajemen, kreditor, pemerintah dan stakeholders

lainnya dalam hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak tersebut.

Dan IIGC mendefinisikan CG sebagai proses dan struktur yang

diterapkan dalam menjalankan perusahaan dengan tujuan utama

meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan

tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya. (www.nccg-

indonesia.org, 2007).

GCG dalam terjemahannya sering disebut “tata kelola

korporasi yang baik”, dijabarkan secara longgar sebagai suatu pola

hubungan, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan

dan rapat umum pemegang saham guna memberikan nilai tambah

secara berkesinambungan dalam jangka panjang bagi pemegang

saham, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya,

berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku. GCG

dapat disimpulkan menjadi, pertama, suatu struktur yang mengatur

pola hubungan harmonis tentang peran dewan komisaris, dewan

direksi, pemegang saham dan stakeholder lainnya. Kedua, suatu sistem

pengecekan dan perimbangan kewenangan atas pengendalian

Page 31: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

perusahaan yang dapat membatasi peluang pengelolaan yang salah dan

peluang penyalahan penggunaan aset perusahaan. Ketiga, suatu proses

yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaian dan

pengukuran kinerjanya.

2.2. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

a. Transparency (Keterbukaan Informasi)

Menurut Syakhroza (2005), transparansi adalah pengungkapan

informasi penting bagi semua pihak berkepentingan agar mengetahui

dengan pasti apa yang telah dan bisa terjadi. Inti dari transparansi

yaitu:

1. Meningkatkan keterbukaan dari kinerja perusahaan secara teratur

dan tepat waktu serta benar.

2. Perusahaan harus mengungkapkan informasi secara tepat waktu,

memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah

diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya.

3. Informasi yang harus diungkapkan tidak terbatas pada hal-hal yang

bertalian dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan,

kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang

saham, pengendalian intern, sistem dan pelaksanaan GCG serta

kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan.

Menurut Komisi nasional Hak Asasi Manusia (2000),

transparansi berkaitan dengan keterbukaan yang menyangkut kondisi

Page 32: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

keuangan dan pengelolaan perusahaan yang ditujukan kepada lembaga

yang berwenang dan publik.

b. Accountable (Akuntabilitas)

Inti dari akuntabilitas yaitu terciptanya sistem pengendalian

yang efektif didasarkan atas distribusi dan keseimbangan kekuasaan

diantara anggota direksi, pemegang saham, komisaris dan pengawas.

Manajemen wajib memiliki kemampuan dan integrasi untuk

menjalankan usaha sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku

(Tangkilisan, 2003).

c. Responsible (Tanggungjawab)

Menurut Tangkilisan (2003) inti dari tanggung jawab atau

responsibilitas yaitu selain bertanggungjawab untuk menjalankan

perusahaan kepada pemegang saham, direksi dan komisaris serta

jajarannya juga bertanggung jawab kepada stakeholder lainnya,

termasuk karyawan dan masyarakat. Perusahaan memiliki

tanggungjawab untuk mematuhi hukum dan ketentuan yang berlaku,

termasuk tanggap lingkungan dimana perusahaan berada. Menurut

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (2000), responsibilitas berkaitan

dengan ketaatan suatu perusahaan dalam melaksanakan peraturan dan

Undang-Undang yang berlaku.

d. Independent (Kemandirian)

Tangkilisan (2003), mendefinisikan independent sebagai suatu

keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional diantara

Page 33: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

berbagai benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak

manapun yang tidak sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Berkaitan dengan aspek

kemandirian, manajemen suatu perusahaan memiliki pendapat yang

independen dalam setiap keputusan yang diambil. Selain itu,

dimungkinkan pula untuk memperoleh saran dari konsultan

independen, konsultan legal dan komite audit untuk menunjang

kelancaran tugas manajemen Bank.

e. Fairness (Keadilan dan Kewajaran)

Menurut komisi nasional Hak Asasi Manusia (2000),

kewajaran berkaitan dengan keadilan bagi semua kepentingan

shareholder dan semua transakasi yang berhubungan dengan

stakeholder. Menurut Syafruddin (2004), fungsi dari GCG yaitu:

1. Menyediakan pedoman kerja untuk menetapkan tujuan, sasaran

perusahaan, cara-cara untuk mencapainya, maupun pengukuran

keberhasilannya.

2. Menyediakan sistem insentif untuk dewan direksi dan manajemen

dalam pencapaian tujuan sesuai dengan kinerja perusahaan dan

kepentingan pemegang saham.

3. Memfasilitasi pengawasan yang efektif dan mendukung

perusahaan untuk menggunakan sumberdayanya secara efisien.

4. Memperhatikan kepentingan stakeholders melalui disclosure

informasi yang relevan.

Page 34: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2.3. Tujuan dan Manfaat GCG bagi Perusahaan

Menurut Syafruddin (2004), tujuan dan manfaat dari GCG

yaitu:

a. Tujuan GCG bagi perusahaan yaitu:

1. Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham.

2. Melindungi hak dan kepentingan para anggota stakeholder non

pemegang saham.

3. Meningkatkan nilai perusahaan dan pemegang saham.

4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dan manajemen

perusahaan.

5. Meningkatkan mutu hubungan dewan direksi dengan

manajemen senior.

b. Manfaat GCG bagi perusahaan yaitu:

1. Perbaikan dalam komunikasi.

2. Minimalisasi potensial benturan.

3. Fokus pada strategi-strategi utama.

4. Peningkatan dalam produktifitas dan efisiensi.

5. Kesinambungan manfaat.

6. Promosi citra corporate.

7. Peningkatan kepuasan pelanggan.

8. Perolehan kepercayaan investor.

Page 35: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2.4. Penerapan Good Corporate Governance

Keberhasilan penerapan GCG juga memiliki prasyarat

tersendiri. Ada dua faktor yang memegang peranan, yakni faktor

eksternal dan internal.

1. Faktor Eksternal

Yang dimaksud faktor eksternal adalah beberapa faktor yang

berasal dari luar perusahaan yang sangat mempengaruhi keberhasilan

penerapan GCG.

Diantaranya:

a. Terdapatnya sistem hukum yang baik sehingga mampu menjamin

berlakunya supremasi hukum yang konsisten dan efektif.

b. Dukungan pelaksanaan GCG dari sektor publik/lembaga

pemerintahan yang diharapkan dapat pula melaksanakan good

governance dan clean governance yang sebenarnya.

c. Terdapatnya contoh pelaksanaan GCG yang tepat (best practices)

yang dapat menjadi standar pelaksanaan GCG yang efektif dan

professional. Dengan kata lain semacam brenchmark (acuan).

d. Terbangunnya sistem tata nilai sosial yang mendukung penerapan

GCG di masyarakat. Ini penting karena melalui sistem ini

diharapkan timbul partisipasi aktif berbagai kalangan masyarakat

untuk mendukung aplikasi serta sosialisasi GCG secara sukarela.

e. Hal lain yang tidak kalah pentingnya sebagai prasyarat

keberhasilan implementasi GCG terutama di Indonesia adalah

Page 36: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

adanya semangat anti korupsi yang berkembang di lingkungan

publik dimana perusahaan beroperasi disertai perbaikan masalah

kualitas pendidikan dan perluasan peluang kerja. Bahkan dapat

dikatakan bahwa perbaikan lingkungan publik sangat

mempengaruhi kualitas dan rating perusahaan dalam

implementasi GCG.

2. Faktor Internal

Maksud faktor internal adalah pendorong keberhasilan

pelaksanan praktek GCG yang berasal dari dalam perusahaan.

Beberapa faktor yang dimaksud antara lain:

a. Terdapatnya budaya perusahaan (corporate culture) yang

mendukung penerapan GCG dalam mekanisme serta sistem kerja

manajemen di perusahaan.

b. Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan

mengacu pada penerapan nilai-nilai GCG.

c. Manajemen pengendalian risiko perusahaan juga didasarkan pada

kaidah-kaidah standar GCG.

d. Terdapatnya sistem audit (pemeriksaan) yang efektif dalam

perusahaan untuk menghindari setiap penyimpangan yang

mungkin akan terjadi.

e. Adanya keterbukaan informasi bagi publik untuk mampu

memahami setiap gerak dan langkah manajemen dalam

perusahaan sehingga kalangan publik dapat memahami dan

Page 37: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

mengikuti setiap langkah perkembangan dan dinamika

perusahaan dari waktu ke waktu.

Berdasarkan Bassle Committee on Banking Supervision, 1999

(Oktapiyani, 2009) menerangkan bahwa setidaknya terdapat tujuh

standar yang harus digunakan dalam menerapkan GCG secara efektif

pada industry perbankan, antara lain:

1. Bank harus menerapkan sasaran strategis dan serangkaian nilai

perusahaan yang dikomunikasikan ke setiap jenjang jabatan pada

organisasi.

2. Bank harus menetapkan wewenang dan tanggung jawab yang

jelas pada setiap jenjang jabatan pada organisasi.

3. Bank harus memastikan bahwa pengurus bank memiliki

kompetensi yang memadai dan integritas yang tinggi. Serta

memahami peranannya dalam mengelola bank yang sehat, dan

independen terhadap pengaruh pihak eksternal.

4. Bank harus memastikan keberadaan pengawasan yang tepat oleh

direksi.

5. Bank harus mengoptimalkan efektifitas peranan fungsi auditor

eksternal dan satuan kerja audit intern.

6. Bank harus memastikan bahwa kebijakan ramunerasi telah

konsisten dengan nilai etik, sasaran, strategi, dan lingkungan

pengendalian bank.

Page 38: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

7. Bank harus menerapkan praktek-praktek transparansi kondisi

keuangan dan non keuangan kepada publik.

2.5. Mekanisme Corporate Governance

Mekanisme merupakan cara kerja sesuatu secara tersistem

untuk memenuhi persyaratan tertentu. Mekanisme corporate

governance merupakan suatu aturan main, prosedur dan hubungan

yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan baik yang

melakukan kontrol/ pengawasan terhadap keputusan tersebut.

Mekanisme corporate governance diarahkan untuk menjamin dan

mengawasi berjalannya sistem governance dalam sebuah organisasi

(Arifin, 2005). Untuk meminimalkan konflik kepentingan antara

principal dan agent akibat adanya pemisahan pengelolaan perusahaan,

diperlukan suatu cara efektif untuk mengatasi masalah

ketidakselarasan kepentingan tersebut. Menurut Boediono (2005),

mekanisme corporate governance merupakan suatu sistem yang

mampu mengendalikan dan mengarahkan kegiatan operasional

perusahaan serta pihak-pihak yang terlibat didalamnya, sehingga dapat

digunakan untuk menekan terjadinya masalah keagenan.

Dalam paper Bassel Committee on Banking Supervision-

Federal Reserve, telah menyoroti fakta bahwa strategi dan teknik yang

didasarkan pada prinsip-prinsip OECD (Brigham dan Erhardt, 2005),

yang merupakan dasar untuk melaksanakan tata kelola perusahaan

meliputi:

Page 39: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

a. Nilai-nilai perusahaan, kode etik dan perilaku lain yang sesuai

standar dan sistem yang digunakan untuk memastikan kepatuhan

mereka.

b. Pembentukan mekanisme untuk interaksi dan kerjasama di antara

dewan direksi, manajemen senior, dan para auditor.

c. Sistem pengendalian internal yang kuat, termasuk fungsi-fungsi

audit internal dan eksternal, manajemen risiko fungsi independen

dari lini bisnis, dan check and balance lainnya.

Penelitian Ying Huang, et.al. (2004) mengkaji mekanisme

good corporate governance terhadap efisiensi kinerja perusahaan.

Mekanisme GCG terdiri dari jumlah rapat dewan, proporsi auditor

independen, kompensasi komite independen, dewan independen,

pembedaan komisaris dengan CEO, jumlah rapat komite audit, ahli

keuangan dalam komite audit. Zulkafli dan Samad (2007) membagi

mekanisme GCG menjadi ukuran dewan direksi, ukuran dewan

komisaris, komisaris independen, rasio kecukupan modal (Capital

Adequacy Ratio), serta pengungkapan yang dilakukan oleh Auditor

Eksternal Big 4.

Cheng Hsu, et.al. (2006) menguji pengaruh CG terhadap

efektifitas manajemen dengan menggunakan metode SEM, dan untuk

menghitung efisiensi manajemen digunakan metode DEA. Variabel

CG yang digunakan diantaranya proporsi kepemilikan saham direksi

dan komisaris, proporsi kepemilikan saham institusi, proporsi

Page 40: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kepemilikan saham manajer, proporsi saham kolateral dimiliki oleh

direksi dan komisaris, komisaris sama dengan CEO, ukuran dewan

direksi, proporsi direksi dan komisaris independen, proporsi gaji dan

kompensasi direksi dan komisaris. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa struktur kepemilikan dan struktur dewan komisaris (indikator

CG) berpengaruh signifikan pada efisiensi manajemen.

Dalam penelitian ini lebih banyak mengkaji secara mendalam

mekanisme corporate governance yang dilakukan oleh Cheng Hsu,

et.al (2006) serta menambahkan beberapa variabel dari penelitian Ying

Huang dan Zulkafli. Mekanisme GCG sendiri dapat dikelompokkan

menjadi struktur kepemilikan, struktur dewan komisaris, karakteristik

komite audit. Sehingga variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini

diantaranya struktur kepemilikan (proporsi kepemilikan saham

manajer dan komisaris, proporsi kepemilikan saham institusional),

struktur dewan komisaris (pembedaan CEO dengan komisaris, ukuran

dewan komisaris, proporsi komisaris independen, proporsi gaji dan

kompensasi direktur dan komisaris), dan karakteristik komite audit

(proporsi anggota komite audit dengan keahlian akuntansi, jumlah

rapat komite audit).

Page 41: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

1. Struktur Kepemilikan

a. Proporsi Kepemilikan Saham Manajer dan Komisaris

Yaitu kepemilikan saham yang dimiliki manajer, direksi,

komisaris yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan

perusahaan (Jensen dan Meckling, 1976). Kepemilikan

manajerial merupakan salah satu isu penting dalam teori

keagenan sejak dipublikasikan oleh Jensen dan Meckling

(1976) yang menyatakan bahwa dengan semakin besarnya

proporsi kepemilikan manajerial dalam suatu perusahaan maka

manajemen akan berupaya lebih giat untuk memenuhi

kepentingan pemegang saham yang juga adalah dirinya sendiri.

Secara umum dapat dikatakan bahwa persentase kepemilikan

saham oleh pihak manajemen cenderung mempengaruhi

tindakan manajemen laba (Boediono, 2005) .

b. Proporsi Kepemilikan Saham Institusional

Yaitu kepemilikan saham yang dimiliki institusional dan

blockholders. Institusional yang dimaksud misalnya LSM,

pemerintah maupun swasta, perusahaan asuransi, bank,

perusahaan investasi dan kepemilikan oleh institusi lain dalam

bentuk perusahaan akan mendorong peningkatan pengawasan

yang lebih optimal terhadap kinerja insider. Sedangkan yang

dimaksud dengan blockholders adalah kepemilikan individu

atas nama perorangan diatas 5% tetapi tidak termasuk dalam

Page 42: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

kepemilikan insider (Oktapiyani, 2009). Institusi sebagai

pemilik saham dianggap lebih mampu dalam mendeteksi

kesalahan yang terjadi. Hal ini dikarenakan investor institusi

lebih berpengalaman dibandingkan dengan investor individual.

Dengan demikian akan membatasi manajemen dalam

memainkan angka-angka dalam laporan keuangan yang dapat

berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Persentase

saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi

proses penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup

kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak

manajemen (Boediono, 2005).

2. Struktur Dewan Komisaris

a. Pembedaan CEO dengan Komisaris (Variabel Dummy)

Chief Executive Officer (CEO) cenderung menjadi orang

dengan kekuatan lebih dan paling berpengaruh dalam

perusahaan, dan ada minat dalam peran CEO dalam proses tata

kelola perusahaan. Dewan kepemimpinan dapat dicirikan oleh

peran ganda dari CEO dan komisaris. Dualitas CEO/Komisaris

berkonsentrasi kekuasaan di posisi CEO, berpotensi

memungkinkan manajemen yang lebih bijaksana. Hermalin dan

Weisbach (1991) dan Diacon dan O'Sullivan (1995)

menemukan bukti yang mendukung bahwa dualitas CEO dapat

mengkonsolidasikan keputusan manajemen dan proses kontrol,

Page 43: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dan juga kinerja perusahaan. Boyd (1995) dan Brickley, dkk.

(1997) memberikan bukti yang menunjukkan bahwa kinerja

operasi dapat ditingkatkan sebagai hasil dari kepentingan

antara dewan direksi dan CEO. Dalam penelitian ini, apabila

CEO sama dengan komisaris maka akan bernilai 1, begitu pula

sebaliknya akan diberi nilai 0.

b. Ukuran Dewan Komisaris

Jensen (1993) dan Lipton dan Lorsch (1992) dalam Beiner,

et.al (2003) merupakan yang pertama menyimpulkan bahwa

ukuran komisaris merupakan bagian dari mekanisme corporate

governance. Hal ini didukung oleh penelitian Yermack (1996),

Beaslley (1996) dan Jensen (1993) yang menyimpulkan bahwa

ukuran dewan komisaris yang kecil akan lebih efektif

dibandingkan dewan komisaris yang berukuran besar karena

dianggap kurang efektif dalam menjalankan fungsinya, sulit

berkomunikasi dalam pembuatan keputusan.

c. Proporsi Komisaris Independen

Secara umum dewan komisaris ditugaskan untuk melakukan

pengawasan terhadap kualitas informasi yang terkandung

dalam laporan keuangan. Hal ini penting mengingat adanya

kepentingan dari manajemen untuk melakukan manajemen laba

yang berdampak pada penurunan kepercayaan investor.

Menurut Fama dan Jensen (1983) komisaris independen

Page 44: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi

monitoring agar tercipta perusahaan yang memiliki good

corporate governance.

d. Proporsi Gaji dan Kompensasi Direktur dan Komisaris

Adalah mekanisme governansi yang menyatukan kepentingan

manajer dan pemilik melalui gaji, bonus, kompensasi insentif

jangka panjang. Selanjutnya, pemilikan saham (kompensasi

insentif jangka panjang) membuat manajer lebih rentan

terhadap perubahan pasar yang sebagian di luar jangkauan

mereka. Sistem insentif tidak menjamin bahwa manajer

membuat keputusan yang “benar”, tetapi meningkatkan

kemungkinan manajer akan melakukan untuk sebuah

penghargaan.

3. Karakteristik Komite Audit

a. Proporsi Anggota Komite Audit dengan Keahlian Akuntansi

Dewan komisaris dapat terdiri dari komisaris independen dan

komisaris terafiliasi. Salah satu anggota dewan komisaris

independen harus mempunyai keahlian di bidang akuntansi

atau keuangan. Bidang keahlian yang berpengaruh terhadap

keefektifan proses pengawasan adalah keahlian di bidang

akuntansi atau keuangan. Komisaris independen dengan

keahlian di bidang akuntansi atau keuangan juga dapat

merangkap menjadi bagian dari anggota komite audit

Page 45: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

perusahaan. Kompetensi merupakan proporsi anggota

komisaris independen yang mempunyai keahlian di bidang

akuntansi atau keuangan terhadap total anggota dewan

komisaris (Johari, et.al., 2008, Hasim, 2009).

b. Jumlah Rapat Komite Audit

Komite audit terbaik dapat menjamin kualitas laporan

keuangan dengan memiliki minimal 4 kali pertemuan dalam

setahun (Morrissey, 2000). Jika frekuensi pertemuan komite

dapat meningkatkan proses akuntansi keuangan, kami menduga

hubungan positif antara atribut-atribut ini dan efisiensi kinerja

perusahaan.

3. Efisiensi Manajemen

Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan antara keluaran

(output) dengan masukan (input), atau jumlah yang dihasilkan dari satu

input yang dipergunakan. Suatu perusahaan dapat dikatakan efisiensi

apabila mempergunakan jumlah unit yang lebih sedikit bila

dibandingkan dengan jumlah unit input yang dipergunakan perusahaan

lain untuk menghasilkan output yang sama, atau menggunakan unit

input yang sama, dapat menghasilkan jumlah output yang lebih besar.

(Permono dan Darmawan, 2000).

Page 46: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Suatu perusahaan dikatakan efisien apabila:

1. Menggunakan jumlah input yang lebih sedikit bila dibandingkan

dengan jumlah unit input yang digunakan oleh perusahaan lain

dengan menghasilkan output yang sama.

2. Menggunakan jumlah unit input yang sama dapat menghasilkan

jumlah output yang lebih besar (Muharram dan Purvitasari, 2000).

Efisiensi dapat didefinisikan sebagai rasio antara output dengan

input (Verdyana, 1997). Ada tiga faktor yang menyebabkan efisiensi,

yaitu apabila dengan input yang sama menghasilkan output yang lebih

besar, dengan input yang lebih kecil menghasilkan output yang sama

dan dengan input yang besar menghasilkan output yang lebih besar.

Ditinjau dari teori ekonomi, ada dua pengertian efisiensi yaitu

efisiensi teknik dan efisiensi ekonomi (Ghafur, 2007). Efisiensi

ekonomi mempunyai sudut pandang makro yang mempunyai

jangkauan lebih luas dibandingkan dengan efisiensi teknik yang

bersudut pandang mikro. Pengukuran efisiensi teknik cenderung

terbatas pada hubungan teknis dan operasional proses konversi input

menjadi output. Akibatnya usaha untuk meningkatkan efisiensi teknis

hanya memerlukan kebijakan mikro yang bersifat internal, yaitu

dengan pengendalian dan alokasi sumber daya yang optimal.

Menurut Muharram dan Purvitasari (2007), pengukuran

efisiensi dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu:

Page 47: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

1. Pendekatan rasio

Pendekatan rasio dalam mengukur efisiensi dilakukan dengan

cara menghitung perbandingan output dengan input yang digunakan.

Pendekatan rasio akan dinilai memiliki efisiensi yang tinggi apabila

dapat memproduksi jumlah output yang maksimal dengan input yang

seminimal mungkin.

Chu-Fen Li (2007) melihat pendekatan rasio sebagai ”the most

critical limitation of the financial ratio is that they fail to consider the

multiple input-output...” Oleh karena itu pendekatan ini belum mampu

menilai kinerja lembaga keuangan secara menyeluruh.

2. Pendekatan regresi

Pendekatan ini dalam mengukur efisiensi menggunakan

sebuah model dari tingkat output tertentu sebagai fungsi dari berbagai

tingkat input tertentu. Persamaan regresi dapat ditulis sebagai berikut:

Y = f (X1 ,X2 , X3 , X4 ,......................X n)

Dimana Y = output, X = input

Pendekatan ini juga tidak dapat mengatasi kondisi banyak

output, karena hanya satu indikator output yang dapat ditampung

dalam sebuah persamaan regresi.

3. Pendekatan frontier

Pendekatan frontier dalam mengukur efisiensi dibedakan

menjadi dua jenis, yaitu pendekatan frontier parametrik dan non

Page 48: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

parametrik. Pendekatan parametrik dapat diukur dengan tes statistik

parametrik seperti menggunakan Stochastic Frontier Approach (SFA)

dan Distribution Free Approach (DFA). Pendekatan frontier non

parametrik diukur dengan tes statistik non parametrik yaitu dengan

menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Dalam

penelitian ini efisiensi manajemen akan diukur dengan menggunakan

metode DEA (Data Envelopment Analysis).

Menurut Hadad, dkk. (2003), konsep-konsep yang digunakan

dalam menjelaskan hubungan input output dalam tingkah laku institusi

keuangan pada metode parametrik maupun non parametrik adalah, (1).

Pendekatan produksi (the production approach), (2). Pendekatan

intermediasi (the intermediation approach), dan (3). Pendekatan asset

(the asset approach). Pendekatan produksi melihat lembaga keuangan

sebagai unit kegiatan ekonomi yang melakukan usaha dalam

menghasilkan keuntungan berupa pinjaman kepada nasabah.

Sedangkan dalam pendekatan intermediasi, lembaga keuangan

ditempatkan sebagai unit kegiatan ekonomi yang melakukan

transformasi bentuk dana yang dihimpun kedalam berbagai bentuk

pinjaman. Sedangkan pendekatan asset menurut Muharram dan

Purvitasari (2007), pendekatan ini mencerminkan fungsi primer

sebuah lembaga keuangan sebagai pencipta kredit pinjaman (loans).

Dalam pendekatan ini output benar-benar didefinisikan kedalam

bentuk aset.

Page 49: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Menurut penelitian Ying Huang, et.al. (2004), ada tiga

pendekatan konsep dasar model efisiensi, yaitu efisiensi teknis

(technical efficiency), efisiensi biaya (price efficiency), dan efisiensi

alokatif (allocative efficiency). Efisiensi teknis merupakan proses

pengubahan input menjadi output. Konsep ini hanya berlaku pada

hubungan internal yang bersifat teknis antara input dengan output.

Pengukuran efisiensi juga dapat dinilai dengan menggunakan

informasi harga atau biaya input dan/atau output (efisiensi biaya).

Efisiensi alokatif dikaitkan dengan bagaimana mengkombinasikan

berbagai macam input agar mampu menghasilkan berbagai output

yang maksimal. Jika terdapat lebih dari satu input dan/atau output,

manajemen akan tertarik menggunakan bauran input yang sesuai

untuk melayani pasien sehingga organisasi dapat menjadi efisien.

Dalam penelitiannya, mereka meneliti perusahaan asuransi

menggunakan input berupa biaya tenaga kerja, pelayanan bisnis, dan

ekuitas. Sedangkan outputnya adalah (i) jumlah manfaat yang terjadi

dan penambahan cadangan untuk asuransi jiwa individu dan anuitas,

(ii) jumlah manfaat yang terjadi dan penambahan cadangan untuk

kehidupan kelompok asuransi dan anuitas (iii) jumlah manfaat yang

terjadi dan penambahan cadangan untuk asuransi kecelakaan dan

kesehatan.

Lestari (2001) yang meneliti tentang efisiensi teknik

perbankan di Indonesia dan membandingkannya sebelum dan selama

Page 50: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

krisis berlangsung (1995-1999). Penelitian ini menggunakan 30

sampel bank yang mewakili lima kelompok bank yang ada di

Indonesia mulai tahun 1995-1999. Input yang digunakan adalah

tenaga kerja, modal dan biaya operasional. Sedangkan outputnya

adalah nilai kredit dan nilai deposito berjangka masing-masing bank.

Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara

umum perbankan di Indonesia mengalami penurunan efisiensi selama

krisis, dengan perhitungan DEA menunjukkan bank asing pada masa

krisis ekonomi justru mengalami kenaikkan efisiensi.

Penelitian yang dilakukan oleh Yudistira (2003) adalah

mengetahui tingkat efisiensi pada bank Islam dengan melakukan

analisis empirik terhadap 18 bank berbeda yang tersebar di seluruh

dunia. Penelitian ini menggunakan tiga buah input yaitu biaya tenaga

kerja, aset tetap, dan total simpanan, serta tiga buah output yaitu total

kredit, pendapatan operasional lain, dan aset likuid. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa tingkat inefisiensi pada bank islam tergolong

rendah yaitu sekitar 10 persen jika dibandingkan dengan bank-bank

konvensional. Pada tahun 1998-1999 kinerja bank Islam terkena

imbas krisis global tetapi kemudian setelah masa sulit tersebut kinerja

bank Islam berjalan sangat baik.

Penelitian Radam et.al, (2002) mengkaji tingkat efisiensi dan

produktifitas dari bank komersial di Indonesia periode 1991-1999.

Dengan menggunakan Data Envelopment Analysis serta Malmquist

Page 51: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Productivity Index. Data input yang digunakan adalah biaya tenaga

kerja, bunga yang diberikan, serta aset. Sedangkan data output yang

digunakan adalah deposito, total pinjaman, serta total pendapatan

bunga. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat efisiensi

serta produktivitas bank komersial di Indonesia bergerak pada garis

frontier selama periode tersebut, meskipun pada tahun 1997

mengalami penurunan, akan tetapi penurunan ini disebabkan dampak

krisis sektor keuangan serta perbankan. Berdasarkan hasil tingkat

efisiensi yang dicapai, disimpulkan juga bahwa variabel aset bank

merupakan faktor utama terjadinya inefisiensi. Sehingga bank-bank

tersebut perlu merubah atau memperbaiki manajemen asetnya.

Sufian (2007) mengukur tingkat efisiensi relatif antara bank

Islam asing dan bank Islam domestik di Malaysia dengan

menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Variabel

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu total deposits, labour cost,

fixed assets sebagai varabel input dan total loans, income sebagai

variabel output. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa

perbankan Islam Malaysia mengalami penurunan tingkat efisiensi

pada periode 2002 dan kembali menjadi sedilkit lebih baik pada

periode 2003 dan 2004. Dan bank Islam domestik memiliki tingkat

efisiensi yang sedikit lebih tinggi dibandingkan bank Islam asing.

Ansah-Adu, et.al. (2008) melakukan penilitian tentang

efisiensi biaya pada perusahaan asuransi di Ghana. Mereka

Page 52: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

mengevaluasi efisiensi perusahaan menggunakan prosedur dua tahap

untuk memastikan apakah perusahaan asuransi merupakan biaya yang

efisien dan juga memeriksa faktor-faktor penentu efisiensi dari

perusahaan asuransi. Dengan menggunakan data 30 perusahaan

selama periode 2006-2008, penelitian ini mengevaluasi

skor efisiensi dengan menerapkan Data Envelopment Analysis (DEA)

yang memungkinkan masuknya beberapa input dan output dalam

produksi perbatasan. Input yang digunakan antara lain total capital,

total operating cost, dan total invesment. Sedangkan outputnya adalah

profit or loss, net premium, dan investment income.

Hasil empiris penelitian ini di tahap pertama menunjukkan

nilai efisiensi yang lebih tinggi, rata-rata untuk bisnis asuransi jiwa

dibandingkan perusahaan asuransi non-jiwa. Pada tahap kedua,

diamati bahwa drive untuk pangsa pasar, ukuran perusahaan dan rasio

ekuitas terhadap total aset yang diinvestasikan adalah determinan

penting dari efisiensi sebuah perusahaan asuransi.

4. Kinerja Keuangan

Performance atau kinerja merupakan suatu pola tindakan yang

dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diukur dengan mendasarkan

pada suatu perbandingan dengan berbagai standar. Kinerja adalah

pencapaian suatu tujuan dari suatu kegiatan atau pekerjaan tertentu untuk

mencapai tujuan perusahaan yang diukur dengan standar. Penilaian kinerja

Page 53: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

perusahaan bertujuan untuk mengetahui efektivitas operasionalperusahaan.

Pengukuran kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan

suatu metode atau pendekatan. Pengukuran kinerja perusahaan

dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengukuran kinerja non keuangan (non

financial performance measurement dan pengukuran kinerja keuangan

(financial performance measurement). (Hiro, 2000). Informasi yang

digunakan dalam mengukur kinerja non keuangan adalah informasi yang

disajikan tidak dalam satuan uang atau rupiah (non financial information)

namun dengan satuan ukur non keuangan (Bugshan, 2005). Adapun

informasi yang digunakan dalam mengukur kinerja keuangan adalah

informasi keuangan (financial information), yaitu informasi akuntansi

manajemen dan informasi akuntansi keuangan seperti laba sebelum pajak,

tingkat pengembalian investasi, dan sebagainya.

Penilaian kinerja bank sangat penting untuk setiap stakeholders

bank yaitu manajemen bank, nasabah, mitra bisnis dan pemerintah di

dalam pasar keuangan yang kompetitif. Bank yang dapat selalu menjaga

kinerjanya dengan baik terutama tingkat profitabilitasya yang tinggi dan

mampu membagikan deviden dengan baik serta prospek usahanya dapat

selalu berkembang dan dapat memenuhi ketentuan prudential banking

regulation dengan baik, maka ada kemungkinan nilai sahamnya dan

jumlah dana pihak ketiga akan naik. Kenaikan nilai saham dan jumlah

dana pihak ketiga ini merupakan salah satu indikator naiknya kepercayaan

masyarakat kepada bank yang bersangkutan.

Page 54: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Klapper dan Love (2002) menemukan adanya hubungan positif

antara corporate governance dengan kinerja perusahaan yang diukur

dengan return on assets (ROA) dan Tobin’s Q. Penemuan penting lainnya

adalah bahwa penerapan corporate governance di tingkat perusahaan lebih

memiliki arti dalam negara berkembang dibandingkan dalam negara maju.

Hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan yang menerapkan corporate

governance yang baik akan memperoleh manfaat yang lebih besar di

negara-negara yang lingkungan hukumnya buruk.

Lastanti (2004) meneliti hubungan struktur corporate governance

dengan kinerja perusahaan dan reaksi pasar. Struktur corporate

governance diukur dengan komposisi Dewan Komisaris independen,

struktur kepemilikan terkonsentrasi dan kepemilikan institusional.

Sedangkan reaksi pasar diproksi dengan nilai perusahaan (diukur dengan

Tobin’s Q) dan kinerja perusahaan (diukur dengan ROA dan ROE). Hasil

penelitian menunjukan terdapat hubungan positif yang signifikan antara

independensi Dewan Komisaris dengan Tobin’s Q. Sementara variabel

yang lain tidak berpengaruh secara signifikan, baik terhadap nilai

perusahaan maupun kinerja perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rosyana (1997) terhadap

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada periode 1990-

1993 dengan indikator EVA, MVA dan ROA untuk mengukur kinerja

saham menunjukan bahwa EVA belum banyak digunakan oleh para

investor baik domestik ataupun asing. Hasil korelasi antara EVA dengan

Page 55: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

MVA pada perusahaan-perusahaan yang listed di BEJ tidak menunjukan

korelasi yang signifikan. Penelitian ini menyebutkan bahwa di Indonesia

indikator ROA merupakan pengukuran umum terhadap kinerja

perusahaan. Hal ini disebakan belum efisiennya pasar modal Indonesia,

para investor belum sepenuhnya menggunakan informasi yang tersedia

untuk menganalisis saham, sehingga harga saham yang terjadi belum

mencerminkan informasi yang ada.

Faccio dan Ameziane (1999) dalam penelitiannya mengemukakan

bahwa kepemilikan manajerial dan struktur dewan dapat meningkatkan

kinerja perusahaan yang diukur menggunakan return on equity (ROE).

Kang dan Asghar (2000) dalam penelitiannya menemukan bukti bahwa

terdapat hubungan secara signifikan antara struktur kepemimpinan dewan

dengan kinerja perusahaan yang diukur dengan return on investment

(ROI).

Dalam penelitian ini menggunakan alat ukur rasio ROA dan ROE

sebagai dasar pengukuran kinerja keuangan perusahaan. ROA digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

operasi dengan total aktiva yang ada. Copeland dan Weston, 1994

menyatakan bahwa ROA mencoba mengukur efektifitas perusahaan dalam

memanfaatkan seluruh sumber dayanya. Tinggi rendahnya ROA

mengindikasikan seberapa besar efisinsi penggunaan modal dan turun naik

pendapatan. ROE menunjukkan kemampuan modal yang ditanamkan oleh

pemilik atau investor untuk menghasilkan laba bersih.

Page 56: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

B. PERUMUSAN HIPOTESIS

Lemahnya pengawasan yang independen dan terlalu besarnya

kekuasaan eksekutif telah menjadi sebagian dari penyebab tumbangnya

perusahaan-perusahaan dunia seperti Enron Corp., World.Com, dan lain-

lain. Sebab itu, lemahnya pengawasan terhadap manajemen juga

diindikasikan sebagai salah satu penyebab krisis finansial di Asia,

termasuk Indonesia yang diharapkan akan menjadi penggerak GCG telah

menjadi bagian dari reformasi kehidupan bisnis di Indonesia pasca krisis

(Alijoyo dan Zaini, 2004).

Harapan dari penerapan sistem good corporate governance adalah

tercapainya nilai perusahaan (Tumirin, 2007). Dengan adanya salah satu

mekanisme good corporate governance ini diharapkan monitoring

terhadap manajer perusahaan dapat lebih efektif sehingga dapat

meningkatkan kinerja perusahaan dan nilai perusahaan.

Hastuti (2005) meneliti hubungan antara GCG dan struktur

kepemilikan dengan kinerja keuangan. Hasil penelitian menunjukan (1)

tidak terdapat hubungan yang signifikan antara struktur kepemilikan

dengan kinerja perusahan, (2) tidak terdapat hubungan yang signifikan

antara manajemen laba dengan kinerja keuangan, (3) terdapat hubungan

yang signifikan antara disclosure dengan kinerja perusahaan.

Mohammed Belkhir (2005) dari UAE University memeriksa

hubungan antara ukuran dewan komisaris dengan kinerja perbankan.

Dimana kinerja bank diproksikan dengan Tobins’Q dan ROA. Selain itu,

Page 57: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol berupa Bank Size yang

diproksikan dengan logaritma matural dari total asset, CEO ownership,

serta CEO-chairman duality. Dari penelitian yang menggunakan metode

regresi ini, didapatkan suatu hasil yang mengungkapkan bahwa terdapat

hubungan positif antara ukuran dewan komisaris dengan kinerja perbankan

dan lembaga keuangan lainnya.

Cai, et.al. (2001) menemukan hubungan yang berlawanan antara

kinerja saham dengan kepemilikan saham institusional. Perusahaan dengan

kepemilikan institusional yang besar (lebih dari 5 persen) mengindikasikan

kemampuannya dalam memonitor manajemen. Semakin besar

kepemilikan institusional maka semakin efisien pemanfaatan aktiva

perusahaan. Dengan demikian proporsi kepemilikan institusional bertindak

sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan manajemen.

Dewan komisaris yang ukurannya besar kurang efektif daripada dewan

komisaris yang ukurannya kecil. Faisal (2005) menyatakan jumlah dewan

komisaris yang kecil akan meningkatkan kinerja perusahaan. Dari hasil

pengujian teori diatas, maka ukuran dewan komisaris berpengaruh negatif

terhadap kinerja perusahaan

Barnhart dan Rosenstein (1998) melakukan penelitian mengenai

“Board Composition, Managerial Ownership and Firm Performance”,

yang membuktikan bahwa semakin tinggi perwakilan dari outsider

director (komisaris independen), maka semakin tinggi independensi dan

efektivitas corporate board sehingga dapat meningkatkan nilai

Page 58: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

perusahaan. Hubungan antara komisaris independen dan kinerja perbankan

juga didukung oleh perspektif bahwa dengan adanya komisaris independen

diharapkan dapat memberikan fungsi pengawasan terhadap perusahaan

secara objektif dan independen, menjamin pengelolaan yang bersih dan

sehatnya operasi perusahaan sehingga dapat mendukung kinerja

perusahaan (Jones, 1979)

Perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang memiliki

peranan penting dituntut untuk memiliki kinerja yang baik. Salah satu

aspek penting dalam pengukuran kinerja perbankan adalah efisiensi yang

antara lain dapat ditingkatkan melalui penurunan biaya (reducing cost)

dalam proses produksi. Berger, et al. (1993), mengatakan jika terjadi

perubahanan struktur keuangan yang cepat maka penting

mengidentifikasikan efisiensi biaya dan pendapatan. Bank yang lebih

efisien diharapkan akan mendapat keuntungan yang optimal, dana

pinjaman yang lebih banyak, dan kualitas servis yang lebih baik pada

nasabah.

Tingkat efisiensi yang dicapai merupakan cerminan dari kualitas

kinerja yang baik. Pada dasarnya pengukuran kinerja sebuah lembaga

keuangan hampir sama. Pengukuran efisiensi sebenarnya tidak akan

menghadapi kendala jika bank hanya memiliki satu input dan satu output

saja untuk proses produksinya, namun hal demikian jarang dijumpai

karena bank biasanya memerlukan multi input dan menghasilkan berbagai

output. Pengukuran efisiensi teknik yang menggunakan multi input dan

Page 59: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

output diharapkan akan memberi nuansa baru pada pengukuran kinerja

perbankan dan dapat menjelaskan kinerja bank secara riil (Sutawijaya dan

Lestari, 2009).

Dari uraian dan penjelasan di atas, berikut ini hipotesis yang akan

diperkirakan dalam penelitian ini adalah:

H1 : Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap efisiensi manajemen

perusahaan.

H2 : Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan.

H3 : Struktur dewan komisaris berpengaruh terhadap efisiensi

manajemen perusahaan.

H4 : Struktur dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan.

H5 : Karakteristik komite audit berpengaruh terhadap efisiensi

manajemen perusahaan.

H6 : Karakteristik komite audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan.

H7 : Efisiensi manajemen berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan.

Page 60: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

C. KERANGKA KONSEPTUAL

Di bawah ini adalah kerangka mengenai hubungan antar masing-

masing variabel:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

ROE

Allocative

Efficiency

Technical

Efficiency

Proporsi Kepemilikan

Saham Manajer dan

Komisaris

Proporsi Kepemilikan

Saham Institusional

Apa CEO = Komisaris

Proporsi Gaji dan

Kompensasi Direktur

dan Komisaris

Ukuran Dewan Komisaris

Proporsi Komisaris

Independen

Proporsi Anggota Komite

Audit dengan Keahlian

Akuntansi

Jumlah Rapat Komite

Audit

Struktur

Kepemilikan

Kinerja

Keuangan

Efisiensi

Manajemen

Struktur

Dewan

Komisaris

Karakteristik

Komite

Audit

ROA

Cost

Efficiency

Page 61: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. POPULASI DAN PROSEDUR PENENTUAN SAMPEL

Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan di bidang

perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI). Periode pengamatan penelitian dilakukan dari tahun

2008-2010. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dipilih

berdasarkan kiteria-kriteria tertentu (purposive sampling), yaitu: (1)

Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum tahun

2007 sehingga tersedia data yang lengkap, (2) Perusahaan yang memiliki

data kepemilikan manajerial, dewan komisaris, dan komite audit, (3)

Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang

berakhir 31 Desember selama periode 2008-2010.

B. JENIS DAN SUMBER DATA

Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan

data sekunder yang diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan

dari tahun 2008-2010. Data sekunder diperoleh dari Pojok BEJ Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret, Indonesian Capital Market Directory

(ICMD), dan situs Bursa Efek Indonesia.

Page 62: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

C. DEFINISI DAN OPERASIONAL VARIABEL

Penelitian ini akan menguji variabel dependen/endogen (efisiensi

manajemen dan kinerja keuangan), dan variabel independen/eksogen

(struktur kepemilikan dan struktur dewan komisaris, dan karakteristik

komite audit).

a. Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan dalam hal ini dapat dijelaskan melalui

kepemilikan manajerial dan dewan komisaris, dan kepemilikan

institusional. Kepemilikan manajerial dan dewan komisaris adalah jumlah

kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham

perusahaan yang dikelola (Gideon, 2005). Indikator yang digunakan untuk

mengukur kepemilikan manajerial adalah persentase jumlah saham yang

dimiliki pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang

beredar. Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh kepemilikan institusi

dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak

menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak

manajemen.

b. Struktur Dewan Komisaris

Struktur dewan komisaris dalam hal ini dapat dijelaskan melalui

pembedaan CEO dengan komisaris sebagai variabel dummy dimana

dimana nilai 1 untuk CEO sama dengan komisaris dan 0 untuk CEO

berbeda dari komisaris, ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris

Page 63: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

independen, proporsi gaji dan kompensasi direktur dan komisaris yang

dapat diukur dengan cara membagi gaji dengan total aset perusahaan.

c. Karakteristik Komite Audit

Karakteristik Komite Audit dalam hal ini dapat dijelaskan melalui

proporsi anggota komite audit dengan keahlian akuntansi, dan jumlah

rapat komite audit. Kualitas laporan keuangan dapat terjamin bila komite

audit setidaknya memiliki minimal 4 kali pertemuan dalam setahun

(Morrissey, 2000).

d. Efisiensi Manajemen

Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan antara keluaran (output)

dengan masukan (input), atau jumlah yang dihasilkan dari satu input yang

dipergunakan. Suatu perusahaan dapat dikatakan efisiensi apabila

mempergunakan jumlah unit yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan

jumlah unit input yang dipergunakan perusahaan lain untuk menghasilkan

output yang sama, atau menggunakan unit input yang sama, dapat

menghasilkan jumlah output yang lebih besar. (Permono dan Darmawan,

2000)

Efisiensi bank merupakan salah satu indikator penting untuk

menganalisa performance suatu bank dan juga sebagai sarana untuk lebih

meningkatkan efektifitas kebijakan moneter. Terdapat 3 pendekatan konsep

dasar model efisiensi menurut Ying Huang, et.al. (2004), yang juga akan

digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

Page 64: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

1. Efisiensi teknis (technical efficiency)

Efisiensi teknis merupakan proses pengubahan input menjadi output.

Konsep ini hanya berlaku pada hubungan internal yang bersifat teknis

antara input dengan output.

2. Efisiensi biaya (price/cost efficiency)

Pengukuran efisiensi yang dinilai dengan menggunakan informasi

harga atau biaya input dan/atau output.

3. Efisiensi alokatif (allocative efficiency).

Efisiensi alokatif dikaitkan dengan bagaimana mengkombinasikan

berbagai macam input agar mampu menghasilkan berbagai output

yang maksimal.

Untuk mengukur tingkat efisiensi digunakan alat analisis DEA

(Data Envelopment Analysis) dengan bantuan software WDEA (Warwick

DEA). Setelah variabel input dan variabel output diolah dengan metode

DEA, maka akan diperoleh nilai efisiensi pada masing-masing bank

dengan kisaran nilai 0-100% dan jika pada bank menghasilkan nilai 100%

maka bank tersebut efisien. Namun, jika diperoleh nilai kurang dari 100%

maka bank tersebut mengalami inefisiensi serta dapat diketahui bank

tersebut mengalami inefisiensi pada variabel apa serta solusi untuk

mencapai kondisi efisien.

Dalam penelitian ini terdapat pembedaan input dan output yang

akan digunakan antara perusahaan perbankan, agen kredit, sekuritas,

dengan perusahaan asuransi. Dalam perusahaan perbankan, agen kredit,

Page 65: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

sekuritas, digunakan input dan output sesuai penelitian dari Sufian (2007).

Inputnya yaitu:

1) total deposits

2) labour cost

3) fixed assets

sedangkan outputnya menggunakan:

1) total loans

2) income

Untuk perusahaan asuransi, digunakan input dan output sama

seperti penelitian Ansah-Adu, et.al. (2008). Inputnya yaitu

1) total capital

2) total operating cost

3) total investment

sedangkan outputnya adalah

1) profit or loss

2) net premium

3) investment income

Data Envelopment Analysis (DEA)

Metode ini adalah metode non parametrik. DEA mengasumsikan

bahwa tidak semua entitas adalah efisien. DEA mampu menganalisis lebih

dari satu input dan/atau output dengan menggunakan model program linier

yang menghasilkan nilai efisiensi tunggal untuk setiap penelitian. Karena

Page 66: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

DEA merupakan metode pengukuran efisiensi yang digunakan dalam

penelitian ini, maka akan dibahas dalam sub bab tersendiri.

1). Konsep Data Envelopment Analysis (DEA)

Menurut Ramanathan (2003), DEA adalah teknik berbasis program

linier untuk mengukur efisiensi unit organisasi yang dinamakan Decision

Making Units (DMU). Sementara menurut Purwantoro (2006), DEA

merupakan suatu teknik pemrograman matematis yang digunakan untuk

mengevaluasi efisiensi relatif dari sebuah kumpulan unit-unit pembuat

keputusan (DMU) dalam mengelola sumber daya (input) sehingga menjadi

hasil (output) dimana hubungan bentuk fungsi dari input ke output tidak

diketahui. Thanassoulis (2002) mendefinisikan DEA sebagai suatu metode

yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi komparatif dari unit

operasi homogen seperti sekolah, rumah sakit, dan sebagainya. Menurut

Cooper et.al. (2002), DEA menggunakan teknis program matematis yang

dapat menangani variabel dan batasan yang banyak, dan tidak membatasi

input dan output yang akan dipilih karena teknis yang dipakai dapat

mengatasinya.

DMU adalah organisasi-organisasi atau entitas-entitas yang akan

diukur efisiensinya secara relatif terhadap sekelompok entitas lainnya yang

homogen. Homogen berarti input dan output dari DMU yang dievaluasi

harus sama/sejenis. DMU dapat berupa entitas komersial maupun publik,

seperti bank komersial atau pemerintah, sekolah swasta atau negeri, rumah

sakit, dan sebagainya. DEA ditemukan pertama kali oleh Farrell pada

Page 67: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

tahun 1957 dan dikembangkan oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes tahun

1978 yang dikenal dengan model CCR. Dalam model ini, suatu tingkat

efisiensi dihitung melalui rasio output terhadap input dengan

pembobotannya masing-masing. Untuk menentukan bobot tersebut

dilakukan dengan program linier. Program linier merupakan sebuah model

matematis yang mempunyai 2 komponen tujuan dan kendala. Fungsi

tujuan (objective function) terdiri dari variabel-variabel keputusan. Contoh

dari fungsi tujuan misalnya maksimasi laba atau minimasi biaya. Kendala

merupakan pembatasan atas pencapaian yang ingin dicapai yang

didasarkan pada ketersediaan sumber daya yang dimiliki.

2). Model DEA

Dalam perkembangannya, DEA mengalami modifikasi yang

pertama kali diperkenalkan oleh Banker, Charnes, dan Cooper pada tahun

1984, sehingga modelnya dinamakan model BCC. Berbeda dengan model

CCR yang menggunakan asumsi constant return to scale (CRS), model

BCC menggunakan asumsi variable return to scale (VRS). Asumsi CRS

mensyaratkan suatu DMU mampu menambah atau mengurangi input dan

outputnya secara linier tanpa mengalami kenaikan atau penurunan nilai

efisiensi. Sedangkan asumsi VRS tidak mengharuskan perubahan input

dan output suatu DMU berlangsung secara linier, sehingga diperbolehkan

terjadinya kenaikan (increasing returns to scale/IRS) dan penurunan

(decreasing returns to scale/DRS) nilai efisiensi. Asumsi CRS cocok

digunakan ketika semua DMU bekerja pada kapasitas optimal (skala

Page 68: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

ekonomis). Namun, pada kenyataannya banyak kondisi yang

menyebabkan suatu produksi tidak bekerja optimal. Oleh karena itu,

model BCC lebih tepat digunakan dalam kondisi ini.

3). Formula DEA

Secara matematis, DEA dinyatakan sebagai berikut:

Keterangan:

Em adalah efisiensi dari DMU ke m

yjm adalah output ke j dari DMU ke m

vjm adalah bobot dari output di atas

xim adalah input ke i dari DMU ke m

uim adalah bobot dari input di atas

yjn dan xin adalah output ke j dan input ke i, berturut-turut, dari DMU ke n,

n = 1,2, N

e. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merefleksikan kinerja fundamental perusahaan.

Variabel kinerja keuangan diukur dengan data fundamental perusahaan,

Page 69: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

yaitu data yang berasal dari laporan keuangan. Kinerja keuangan dalam

penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio ROA dan ROE.

1. ROA (Return On Assets)

2. ROE (Return On Equity)

D. METODE ANALISIS DATA

Dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan model

Structural Equation Model (SEM) berbasis component atau variance-PLS.

Seperti dinyatakan oleh Wold (1985) dalam Ghozali (2008), Partial Least

Square (PLS) merupakan metode analisis yang powerfull oleh karena tidak

didasarkan banyak asumsi. Data tidak harus berdasarkan normal

multivariate (indikator dengan skala kategori, ordinal, interval sampai

rasio dapat digunakan pada model yang sama, dan sampel tidak harus

besar). Selain PLS digunakan untuk mengkonfirmasi teori, dapat juga

digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel

laten. Oleh karena lebih menitikberatkan pada data dan dengan prosedur

estimasi yang terbatas, maka misspesification model tidak begitu

berpengaruh terhadap estimasi parameter. Dibandingkan dengan CBSEM

(Covariance-Based Structural Equation Model), component-based SEM-

Page 70: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

PLS menghindari dua masalah serius, yaitu inadmissible solution dan

factor indeterminacy (Fornell dan Bookstein, 1982) dalam Ghozali (2008).

Partial Least Square (PLS) dikembangkan pertama kali oleh Wold

(1985) sebagai metode umum untuk mengestimasi path model yang

menggunakan konstruk laten dengan multiple indicator. Pendekatan PLS

adalah distribution free (tidak mengasumsikan data tertentu, dapat berupa

nominal, kategori, ordinal, interval, dan rasio).

Partial Least Square merupakan factor indeterminacy, metode

analisis yang powerfull oleh karena tidak mengasumsikan data harus

dengan pengukuran skala tertentu dan jumlah sampel kecil. Untuk tujuan

prediksi, pendekatan PLS lebih cocok. PLS dapat dianggap sebagai model

alternatif dari covariance-based SEM. Partial Least Square (PLS) sering

disebut juga dengan soft modeling yang bertujuan mencari hubungan

linear prediktif antar variabel. Jadi Partial Least Square (PLS) hanya

digunakan jika data yang kita miliki tidak dapat diselesaikan dengan

Covariance-Based Structural Equation Model (CBSEM).

Teknik pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik Partial Least Square (PLS). Hal ini dikarenakan pada

pengujian sebelumnya dimana menggunakan teknik analisis Covariance-

Based Structural Equation Model (CBSEM) dengan memakai software

AMOS 16.0 data penelitian tidak dapat dianalisis karena beberapa kondisi

data yang tidak memenuhi persyaratan software AMOS, yaitu:

Page 71: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

1. Data mengandung beberapa nilai ekstrim yang menyebabkan software

AMOS tidak dapat dipakai.

2. AMOS mensyaratkan data memiliki minimal 100 data untuk dapat

dianalisis, akan tetapi penelitian ini hanya memiliki data sebanyak 72

perusahaan.

a. Perumusan Persamaan Struktural

1. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Struktur Dewan Komisaris, dan

Karakteristik Komite Audit terhadap Efisiensi Manajemen.

η1 = γ1ξ1 + γ2ξ2 + γ3ξ3 + ζ1 ........................................................................ (1)

2. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Struktur Dewan Komisaris,

Karakteristik Komite Audit, dan Efisiensi Manajemen terhadap

Kinerja Keuangan.

η2 = γ1ξ1 + γ2ξ2 + γ3ξ3 + β1 η1 + ζ2 ...................................................................... (2)

Keterangan :

ξ1 = Struktur Kepemilikan sebagai variabel eksogen (bebas)

ξ2 = Struktur Dewan Komisaris sebagai variabel eksogen (bebas)

ξ3 = Karakteristik Komite Audit sebagai variabel eksogen (bebas)

η1 = Efisiensi Menejemen sebagai variabel endogen (terikat) pada

persamaan

η2 = Kinerja Keuangan sebagai variabel endogen (terikat)

γ1…3 = Koefisien regresi antara variabel eksogen dengan variabel

endogen

Page 72: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

β1 = Koefisien regresi antara variabel endogen dengan variabel

endogen

ζ1,2 = error atau nilai residual regression

E. PENGUJIAN HIPOTESIS

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat

dari koefisien jalur yang ada. Dan berdasarkan dari penelitian-penelitian

sebelumnya, serta mengacu pada hipotesis teori, maka dalam penelitian ini

peneliti merumuskan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha)

yang kemudian akan dilakukan pengujian atas Hipotesis Nol (H0) tersebut

untuk membuktikan apakah Hipotesis Nol (H0) tersebut ditolak atau

diterima. Hipotesis tersebut dapat dinotasikan sebagai berikut :

Ho1 : b1≤ 0; Struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap efisiensi

manajemen.

Ha1: b1 > 0; Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap efisiensi

manajemen.

Ho2 : b2≤ 0; Struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan.

Ha2: b2 > 0; Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja

keuangan.

Ho3 : b3≤ 0; Struktur dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap

efisiensi manajemen.

Page 73: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Ha3: b3 > 0; Struktur dewan komisaris berpengaruh terhadap efisiensi

manajemen.

Ho4 : b4≤ 0; Struktur dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan.

Ha4 : b4> 0; Struktur dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja

keuangan.

Ho5 : b5≤ 0; Karakteristik komite audit tidak berpengaruh terhadap

efisiensi manajemen.

Ha5 : b5 > 0; Karakteristik komite audit berpengaruh terhadap efisiensi

manajemen.

Ho6 : b6≤ 0; Karakteristik komite audit tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan.

Ha6 : b6 > 0; Karakteristik komite audit berpengaruh terhadap kinerja

keuangan.

Ho7 : b7≤ 0; Efisiensi manajemen tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan.

Ha7 : b7 > 0; Efisiensi manajemen berpengaruh terhadap kinerja

keuangan.

Setelah perumusan hipotesis, selanjutnya dirumuskan mengenai

tingkat signifikansi ”Level Of Significant” dimana ditetapkan sebesar 5%.

Dan untuk membuat kesimpulan dari hipotesis ditetapkan kriteria-kriteria

pengujian hipotesis sebagai berikut :

Page 74: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Jika P < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Jika P > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima.

Page 75: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti empiris adanya

pengaruh antara struktur kepemilikan, struktur dewan komisaris,

karakteristik komite audit, efisiensi manajemen, dan kinerja keuangan

perusahaan publik (perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi).

Pengujian dalam penelitian ini menggunakan alat uji statistik non

parametrik V-PLS (Visual Partial Least Square). V-PLS digunakan karena

data dalam penelitian yang memenuhi syarat untuk dilakukan pengujian

sebanyak 24 perusahaan. Alat uji statistik parametrik (AMOS)

mensyaratkan sebuah penelitian memiliki sampel data yang berukuran

besar yaitu minimal 100 sampel, oleh karena itu penelitian ini

menggunakan alat uji V-PLS yang merupakan bagian dan alternatif dari

SEM (Structural Equation Modeling).

A. HASIL PENGUMPULAN DATA

Data yang diperoleh didasarkan pada kriteria sampel yang telah

ditentukan, dan ditemukan 24 sampel diteliti selama tiga tahun. Dalam

penelitian ini 24 sampel tersebut akan digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian.

Page 76: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 4.1

Proses Pemilihan Sampel

No. Keterangan Jumlah

1

2

3

4

5

Perusahaan publik (perbankan, agen kredit,

sekuritas, dan asuransi) yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) pada periode

pengamatan (2008-2010).

Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan

keuangan pada periode pengamatan

Perusahaan yang tidak memiliki data

kepemilikan manajerial, dewan komisaris, dan

komite audit.

Perusahaan yang tidak memenuhi syarat

analisis DEA.

Perusahaan yang tidak memenuhi syarat

analisis SEM (AMOS).

68

(11)

(10)

(7)

(16)

Jumlah sampel final 24

Berdasarkan kriteria penarikan sampel yang telah dilakukan

terdapat 24 perusahaan yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Oleh karena periode penelitian ini selama tiga tahun, yaitu dari tahun 2008

sampai dengan tahun 2010, maka diperoleh data observasi sebanyak 72

(24 x 3 = 72). Daftar perusahaan sampel dapat dilihat pada tabel 4.2

berikut ini:

Page 77: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel 4.2

Daftar Nama Perusahaan Sampel

No Nama Perusahaan Kode

1 PT Bank Capital Indonesia Tbk BACA

2 PT Bank Bukopin Tbk BBKP

3 PT Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN

4 PT Bank Eksekutif Tbk BEKS

5 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI

6 PT Bank Internasional Indonesia Tbk BNII

7 PT Bank Permata Tbk BNLI

8 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN

9 PT Bank Victoria International Tbk BVIC

10 PT Bank Windu Kentjana International Tbk MCOR

11 PT Bank MEGA Tbk MEGA

12 PT Bank OCBC NISP Tbk NISP

13 PT Bank PAN Indonesia Tbk PNBN

14 PT BFI Finance Indonesia Tbk BFIN

15 PT Equity Development Investment Tbk GSMF

16 PT Sinar Mas Multiartha Tbk SMMA

17 PT Panin Sekuritas Tbk PANS

18 PT Panca Global Securities Tbk PEGE

19 PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk AHAP

20 PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk AMAG

21 PT Asuransi Bintang Tbk ASBI

22 PT Asuransi Dayin Mitra Tbk ASDM

23 PT LIPPO General Insurance Tbk LPGI

24 PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk MREI

Page 78: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

B. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

Untuk dapat memberikan gambaran objek pengamatan secara

umum dalam penelitian ini digunakan statistika deskriptif. Pada penelitian

ini, statistika deskriptif yang digunakan adalah rata-rata (Mean) dan

simpangan baku (Standar Deviasi).

Tabel 4.3

Statistika Deskriptif

Variabel Indikator Mean StDev

SK X1 0.057917 0.157435

X2 0.6825 0.231375

0.370209 0.194405

SDK X3 0 0

X4 4.583333 1.75828

X5 0.533361 0.150775

X6 0.008556 0.035176

2.562625 0.972116

KKA X7 0.444097 0.172555

X8 9.263889 7.17977

4.853993 3.676163

EM AE 0.746667 0.472813

TE 23.50542 116.9889

CE 5.907083 24.10854

15.07958 70.78514

KK ROA 3.297222 4.388543

ROE 9.508889 26.44352

6.403056 15.41603

Dari table 4.3 diketahui nilai rata-rata untuk variabel SK sebesar

0.370209 dan simpangan bakunya sebesar 0,194405 yang berarti bahwa

data SK memiliki selisih antara satu dengan yang lainnya sebesar

0,194405. Rata-rata untuk variabel SDK sebesar 2.562625 dan simpangan

bakunya sebesar 0.972116 yang berarti bahwa data SDK memiliki selisih

Page 79: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

antara satu dengan yang lainnya sebesar 0.972116. Rata-rata untuk

variabel KKA sebesar 2.562625 dan simpangan bakunya sebesar 4.853993

yang berarti bahwa data KKA memiliki selisih antara satu dengan yang

lainnya sebesar 4.853993. Rata-rata untuk variabel EM sebesar 15.07958

dan simpangan bakunya sebesar 70.78514 yang berarti bahwa data EM

memiliki selisih antara satu dengan yang lainnya sebesar 70.78514. Rata-

rata untuk variabel KK sebesar 6.403056 dan simpangan bakunya sebesar

15.41603 yang berarti bahwa data KK memiliki selisih antara satu dengan

yang lainnya sebesar 15.41603.

C. ANALISIS DATA

1. Pengujian Model Struktural

Model struktural dalam V-PLS dievaluasi dengan menggunakan R2

untuk variabel dependen dan koefisien path (β) pada variabel independen

yang kemudian dinilai signifikansinya berdasarkan nilai t-statistik setiap

path. Model struktural dalam penelitian ini adalah :

Gambar 4.1 Tampilan Output Model Struktural

0,047

0,071

-0,059

0,321

0,252

-0,350*

RSq=0,121 0,006

RSq=0,17

SK

SDK

KKA

KK

EM

Page 80: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Hasil pengujian t-statistik menggunakan V-PLS sebagai berikut :

Tabel 4.4

Koefisisen Jalur pada Pengujian Model Struktural

Entire Sample Estimate (β)

Mean of Subsamples

Standar Error

T-Statistic

SK->EM 0.047 0.1597 0.1428 0.3291

SDK->EM 0.071 0.1809 0.1113 0.6381

KKA->EM 0.321 0.3498 0.1912 1.6786

EM->KK 0.252 0.2399 0.1359 1.8548

SK->KK -0.35 -0.3555 0.1536 -2.2791

KKA->KK 0.006 0.1019 0.0874 0.0687

SDK->KK -0.059 -0.2109 0.1528 -0.3861

Berdasarkan nilai t-statistik di atas, maka dapat diketahui hasil

pengujian hipotesis sebagai berikut :

Struktur kepemilikan, struktur dewan komisaris, dan karakteristik

komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi manajemen

karena t-statistik pada struktur kepemilikan, struktur dewan komisaris, dan

karakteristik komite audit berada didalam daerah kritis yaitu antara -1,96

dan 1,96. Nilai koefisien beta sebesar 0,047 dan t-statistik 0,3291 untuk

struktur kepemilikan, koefisien beta sebesar 0,071 dan t-statistik 0,6381

untuk struktur dewan komisaris, dan koefisien beta sebesar 0,321 dan t-

statistik 1,6786 untuk karakteristik komite audit.

Efisiensi manajemen, karakteristik komite audit dan struktur dewan

komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan karena

uji signifikansi t-statistiknya sebesar 1,8548 untuk efisiensi manajemen, -

Page 81: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

0,0957 untuk karakteristik komite audit, dan -0,3861 untuk struktur dewan

komisaris berada diantara nilai tabel -1,96 dan 1,96.

Sedangkan struktur kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan dengan koefisien beta sebesar -0,35 dan t-statistik -

2,2791 < -1,96 (tingkat signifikansi 5%).

D. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengujian analisis menggunakan alat uji Visual

Partial Least Square diperoleh nilai t-statistik untuk ketiga pengujian

hipotesis pada perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Hipotesis 1 : Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap

efisiensi manajemen.

Hasil pengujian t-statistik menunjukkan bahwa struktur

kepemilikan tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi

manajemen. Sehingga H0 dapat diterima. Hal ini berarti bahwa tidak

terdapat pengaruh yang signifikan dari struktur kepemilikan, dalam hal

ini proporsi kepemilikan saham manajer dan komisaris, proporsi

kepemilikan saham institusional, terhadap efisiensi manajemen

perusahaan publik (perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi).

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Destefanis dan Sena (1997), Lin, et.al. (2002), dan Cheng Hsu,

et.al. (2006) yang menemukan adanya pengaruh positif. Hasil

Page 82: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

penelitian ini sejalan dengan pandangan atau konsep yang mengatakan

bahwa institusional adalah pemilik yang lebih memfokuskan pada

current earnings (Porter, 1992 dalam Pranata dan Mas’ud 2003).

Akibatnya manajer terpaksa untuk melakukan tindakan yang dapat

meningkatkan laba jangka pendek, misalnya dengan melakukan

manipulasi laba. Berger, et al. (1993), mengatakan jika terjadi

perubahanan struktur keuangan yang cepat maka penting

mengidentifikasikan efisiensi biaya dan pendapatan dari perusahaan.

Selain itu alasan lain penyebabnya adalah karena penerapan

Corporate Governance baru dirasakan dampaknya dalam waktu yang

panjang, setelah semua aturan dilaksanakan sesuai mekanisme yang

ada. Dalam penyesuaian ini membutuhkan waktu yang cukup lama,

sehingga belum terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap

efisiensi manajemen.

2. Hipotesis 2 : Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap

kinerja keuangan.

Hasil pengujian t-statistik terhadap pengaruh struktur kepemilikan

terhadap kinerja keuangan menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan dari struktur kepemilikan terhadap kinerja keuangan.

Sehingga H0 ditolak. Pengaruh yang diberikan oleh struktur

kepemilikan adalah negatif, yaitu sebesar -0,35. Yang artinya bahwa

setiap bertambahnya 1 lembar saham dalam struktur kepemilikan

Page 83: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

(kepemilikan saham manajerial dan komisaris, serta institusional),

akan menurunkan kinerja keuangan sebesar 0,35 satuan kinerja

keuangan.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Cai, et.al. (2001)

yang mengemukakan bahwa terdapat hubungan positif antara kinerja

saham dengan struktur kepemilikan. Hal ini dapat dijelaskan

perusahaan dengan kepemilikan managerial yang tinggi, akan lebih

dimungkinkan melakukan manipulasi laba, yang berdampak pada

efisiensi dan kinerja.

Penyebab hasil penelitian ini diantaranya nilai pasar perusahaan

dilihat dari segi profitabilitas, umur perusahaan dan ukuran perusahaan

yang dijadikan sampel pada penelitian ini. Profitabilitas pada

perusahaan sampel pada tahun amatan memang menurun sekali akibat

krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008-2009.

3. Hipotesis 3 : Struktur dewan komisaris berpengaruh terhadap

efisiensi manajemen.

Hasil pengujian t-statistik menunjukkan bahwa struktur dewan

komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi manajemen.

Sehingga H0 dapat diterima. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat

pengaruh yang signifikan dari struktur dewan komisaris, dalam hal ini

pembedaan CEO dengan komisaris, ukuran dewan komisaris, proporsi

komisaris independen, proporsi gaji dan kompensasi direktur dan

Page 84: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

komisaris, terhadap efisiensi manajemen perusahaan publik

(perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi).

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Lin, et.al. (2002),

Ying Huang, et.al. (2004), yang menemukan adanya pengaruh positif.

Sylvia dan Siddharta (2005) menyatakan bahwa pengangkatan dewan

komisaris independen oleh perusahaan mungkin hanya dilakukan

untuk pemenuhan regulasi saja tapi tidak dimaksudkan untuk

menegakkan Good Corporate Governance (GCG) di dalam

perusahaan. Peningkatan pada struktur dewan komisaris belum tentu

diikuti dengan meningkatnya efisiensi manajemen perusahaan tersebut.

4. Hipotesis 4 : Struktur dewan komisaris berpengaruh terhadap

kinerja keuangan.

Hasil pengujian t-statistik menunjukkan bahwa struktur dewan

komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Sehingga H0 dapat diterima. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat

pengaruh yang signifikan dari struktur dewan komisaris, dalam hal ini

pembedaan CEO dengan komisaris, ukuran dewan komisaris, proporsi

komisaris independen, proporsi gaji dan kompensasi direktur dan

komisaris, terhadap kinerja keuangan perusahaan publik (perbankan,

agen kredit, sekuritas, dan asuransi).

Temuan hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Barnhart

dan Rosenstein (1998), Mohammed Belkhir (2005) yang menemukan

Page 85: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

adanya pengaruh positif. Hal ini dapat dijelaskan bahwa penempatan

atau penambahan anggota dewan komisaris independen, dimungkinkan

hanya sekedar memenuhi ketentuan formal, sementara pemegang

saham mayoritas masih memegang peranan penting sehingga kinerja

dewan tidak meningkat bahkan menurun (Gideon, 2005).

Penyebab lain bisa dikarena dampak krisis keuangan global yang

telah mengakibatkan kinerja perusahaan-perusahaan keuangan di

Indonesia menurun, dimana hal ini dapat dilihat dari nilai

profitabilitasnya yang menurun.

5. Hipotesis 5 : Karakteristik komite audit berpengaruh terhadap

efisiensi manajemen.

Hasil pengujian t-statistik menunjukkan bahwa karakteristik

komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi

manajemen. Sehingga H0 dapat diterima. Hal ini berarti bahwa tidak

terdapat pengaruh yang signifikan dari karakteristik komite audit,

dalam hal ini proporsi anggota komite audit dengan keahlian

akuntansi, jumlah rapat komite audit terhadap efisiensi manajemen

perusahaan publik (perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi).

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Lin, et.al. (2002),

Ying Huang, et.al. (2004), yang menemukan adanya pengaruh positif.

Hal ini dapat disebabkan karena komite audit yang dalam hal ini

termasuk dalam proksi Good Corporate Governance (GCG)

Page 86: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

merupakan auditor internal perusahaan. Sehingga kemungkinan

mereka masih belum bertindak secara independen, karena kuatnya

kendali pendiri.

6. Hipotesis 6 : Karakteristik komite audit berpengaruh terhadap

kinerja keuangan.

Hasil pengujian t-statistik menunjukkan bahwa karakteristik

komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Sehingga H0 dapat diterima. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat

pengaruh yang signifikan dari karakteristik komite audit, dalam hal ini

proporsi anggota komite audit dengan keahlian akuntansi, jumlah rapat

komite audit terhadap kinerja keuangan perusahaan publik (perbankan,

agen kredit, sekuritas, dan asuransi).

Temuan hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Klein

(2002) memberikan bukti secara empiris bahwa perusahaan yang

membentuk komite audit independen melaporkan laba dengan

kandungan akrual diskresioner yang lebih kecil dibandingkan dengan

perusahaan yang tidak membentuk komite audit independen.

Kandungan discretionary accruals tersebut berkaitan dengan kualitas

laba perusahaan.

Penyebab hasil temuan penelitian ini dapat juga dikarenakan

komite audit merupakan auditor internal perusahaan, yang mana

mungkin tidak memiliki pengaruh besar karena kuatnya kendali

Page 87: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

pendiri. Selain itu, dapat dikarenakan kinerja perusahaan pada periode

pengamatan yang memang menurun akibat terjadinya krisis keuangan

global yang juga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

7. Hipotesis 7 : Efisiensi manajemen berpengaruh terhadap

kinerja keuangan.

Hasil pengujian T-statistik terhadap pengaruh efisiensi manajemen

terhadap kinerja keuangan menunjukkan tidak adanya pengaruh yang

signifikan. Sehingga H0 diterima. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat

pengaruh yang signifikan dari efisiensi manajemen terhadap kinerja

keuangan perusahaan publik (perbankan, agen kredit, sekuritas, dan

asuransi).

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Lehmann, et.al.

(2004) yang menemukan adanya pengaruh positif. Hal ini dapat

disebabkan karena kurang efektifnya penerapan efisiensi manajemen

pada perusahaan yang dijadikan sampel penelitian, sehingga pihak

pemakai informasi laporan keuangan seperti investor, kreditur,

regulator, publik dan lainnya akan menganggap bahwa manajemen

telah bersikap opportunity, atau tindakan manipulasi laba, dan hal ini

akan menurunkan nilai perusahaan. Dengan demikian pengaruh

manajemen laba ini belum konsisten dalam meningkatkan kinerja

keuangan perusahaan, dan terbukti tidak signifikan.

Page 88: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti empiris adanya

pengaruh antara struktur kepemilikan, struktur dewan komisaris,

karakteristik komite audit, efisiensi manajemen, dan kinerja keuangan

perusahaan publik (perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi).

Hasil penelitian diharapkan dapat menjawab perumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana pengaruh struktur kepemilikan

(proporsi kepemilikan saham manajer dan komisaris, proporsi kepemilikan

saham institusional), struktur dewan komisaris (pembedaan CEO dengan

komisaris, ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen,

proporsi gaji dan kompensasi direktur dan komisaris), karakteristik komite

audit (proporsi anggota komite audit dengan keahlian akuntansi, jumlah

rapat komite audit) terhadap efisiensi manajemen dan kinerja keuangan

perusahaan publik (perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi), dan

bagaimana pengaruh efisiensi manajemen dengan kinerja keuangan

perusahaan publik (perbankan, agen kredit, sekuritas, dan asuransi).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah

perusahaan-perusahaan di bidang perbankan, agen kredit, sekuritas, dan

asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun

Page 89: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2008-2010. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian yaitu: (1)

Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum tahun

2007 sehingga tersedia data yang lengkap, (2) Perusahaan yang memiliki

data kepemilikan manajerial, dewan komisaris, dan komite audit, (3)

Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang

berakhir 31 Desember selama periode 2008-2010.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan software V-PLS.

Proses analisis dilakukan terhadap data penelitian diperoleh dari 72

responden. Hasil analisis data tersebut akan menjelaskan pengaruh antara

variabel-variabel yang sedang dikembangkan dalam penelitian ini.

Pengujian hipotesis menggunakan uji t-statistik dengan signifikansi 95%.

Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai koefisien beta sebesar

0,047 dan t-statistik 0,3291 untuk variabel struktur kepemilikan, koefisien

beta sebesar 0,071 dan t-statistik 0,6381 untuk struktur dewan komisaris,

dan koefisien beta sebesar 0,321 dan t-statistik 1,6786 untuk karakteristik

komite audit. Maka struktur kepemilikan, struktur dewan komisaris, dan

karakteristik komite audit tidak mempengaruhi efisiensi manajemen.

Efisiensi manajemen tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja

keuangan pada nilai koefisien beta sebesar 0,252 dan t-statistik 1,8548,

sedangkan struktur kepemilikan berpengaruh negatif terhadap kinerja

keuangan dengan koefisien beta sebesar -0,35 dan t-statistik -2,2791.

Karakteristik komite audit dan struktur dewan komisaris tidak berpengaruh

Page 90: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

baik posistif maupun negatif terhadap kinerja keuangan karena uji

signifikansi t-statistiknya sebesar -0,0687 untuk karakteristik komite audit

dan -0,3861 untuk struktur dewan komisaris berada diantara nilai tabel -

1,96 dan 1,96.

B. KETERBATASAN

Keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini antara

lain:

1. Periode yang digunakan dalam penelitian ini selama tiga tahun

pengamatan, yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010.

2. Hasil penelitian ini dapat menyebabkan bias dan kurang dapat

menjelaskan obyek yang diteliti karena peneliti hanya mampu

meneliti perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia

pada tahun 2008-2010, yang memiliki data kepemilikan

manajerial, dewan komisaris, dan komite audit, dan yang

menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31

Desember selama periode 2008-2010.

C. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian, maka peneliti

mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan masukan

bagi penelitian selanjutnya.

Page 91: MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, EFISIENSI …/Mekanisme-Corporate...Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

1. Perusahaan yang diteliti tidak hanya terbatas pada tahun 2008-

2010, sehingga hasil pengujian dapat mewakili seluruh perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah tahun

pengamatan lebih dari tiga tahun pengamatan sehingga dapat

mewakili populasi yang ada, dalam upaya mengungkap realita yang

sesuai dengan kondisi di lapangan.