media grafis komik-kartun
TRANSCRIPT
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS KOMIK-KARTUN
PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM-BASA
DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 KOTA BENGKULU
(Classroom Action Research)
SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata I
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu
OLEH :
YENI RAINI A1F007040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2011
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN
PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM-BASA
DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 KOTA BENGKULU
(Classroom Action Research)
SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Gelar Sarjana Strata I
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bengkulu
OLEH :
YENI RAINI A1F007040
Disetujui dan Disahkan Oleh :
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Drs. Hermansyah Amir Wiwit, M.Si
NIP. 196209201998031001 NIP.198205122008122002
Dekan FKIP Ketua Prodi Pend.Kimia
Universitas Bengkulu Universitas Bengkulu
Prof. Safnil, M.A, Ph.D Dr. M. Lutfi Firdaus, M.T NIP.196101211986011002 NIP. 197310222000031001
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN
PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM-BASA
DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 KOTA BENGKULU
(Classroom Action Research)
Skripsi Ini Telah Dipertahankan di Depan Penguji
Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bengkulu
Oleh :
YENI RAINI A1F007040
Pada Hari : Senin, 11 April 2011
Waktu : Pukul 13.00 WIB
Tempat : Ruang Prodi Pend. Kimia
Dewan Penguji
Penguji I Penguji II
Drs. Hermansyah Amir Wiwit, M.Si
NIP. 196209201998031001 NIP.198205122008122002
Penguji III Penguji IV
Dewi Handayani, S.Pd., M.Si Dr. Agus Sundaryono, M.Si
NIP.198212262005012002 NIP.196008061987031005
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN
PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM-BASA
DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 KOTA BENGKULU
(Classroom Action Research)
SKRIPSI
OLEH :
YENI RAINI A1F007040
Disahkan Oleh :
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Dekan FKIP Ketua Jurusan MIPA
Universitas Bengkulu Universitas Bengkulu
Prof. Safnil, M.A., Ph.D Dra.Diah Aryulina, M.A., Ph.D
NIP.196101211986011002 NIP. 196207181987022001
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN
PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM-BASA
DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 KOTA BENGKULU
(Classroom Action Research)
Oleh :
YENI RAINI A1F007040
Skripsi Ini Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji
Program Studi Pendidikan Kimia
Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu
Pada Hari : Senin, 11 April 2011
Waktu : Pukul 13.00 WIB
Tempat : Ruang Prodi Pend. Kimia
Skripsi Ini Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh Dosen Pembimbing
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
Drs. Hermansyah Amir Wiwit, M.Si
NIP. 196209201998031001 NIP.198205122008122002
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh tim penguji :
Penguji Nama Dosen Tanda
Tangan
Tanggal
Penguji I Drs. Hermansyah Amir
NIP. 196209201998031001
Penguji II Wiwit, M.Si
NIP.198205122008122002
Penguji
III
Dewi Handayani, S.Pd., M.Si
NIP.198212262005012002
Penguji
IV
Dr. Agus Sundaryono, M.Si
NIP.196008061987031005
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Yeni Raini
NPM : A1F007040
Prodi : Pendidikan Kimia
Fakultas : FKIP
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini merupakan hasil karya
ilmiah yang disusun berdasarkan prosedur penelitian pengembangan yang penulis
lakukan sendiri dan bukan merupakan duplikasi skripsi karya ilmiah orang lain.
Demikian surat pernyataan keaslian skripsi ini penulis buat agar dapat
dipergunakan sebagai mana mestinya.
Bengkulu, Maret 2011
Yang menyatakan,
Yeni Raini
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto: Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu
sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan tidak akan setinggi gunung. (QS. Al-Isra’ :
37)
…Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai
(dari suatu urusan). Kerjakannlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan
hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS. Alam Nasyrah 6-8)
Do’a kedua orang tua adalah modal terbesar dalam hidupku (Tuga)
Tiga Kunci keberhasilan yaitu kemauan, keberanian dan percaya diri (Erwani : ’02)
Persembahan: Alhamdulillah Ya Allah.. Sesungguhnya, aku tidak akan
bisa berbuat apa pun kecuali dengan izin Engkau.. Dengan
kerendahan hati kupersembahkan karya kecil ini Kepada:
Orang yang paling ku cintai setelah Allah dan Rasul-Nya,
Kedua orang tuaku ayah (Alm. Fathur Rahman) dan ibu
(Masnani) yang senantiasa berjuang dan memberikan kasih
sayang, Nasihat serta doa sehingga ananda dapat
menyelesaikan cita-cita ini,
Keluargaku tercinta : kakak Perempuanku (Feni Ismaini)
dan Adik Laki-Lakiku (Erlansyah) yang senantiasa
memberikan perhatiannya dan motivasi untukku.
My Best friends : (Heina Yuni Utami, Anggun Dwi A.J
dan Roito Shilitonga) yang selalu memupuk semangat
perjuanganku,
Teman- teman angkatan 2007 yang mencintai kebersamaan.
Agama, Negara dan Almamaterku.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirabbil’alamiin, puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat
ALLAH SWT yang telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Peningkatan
Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan media grafis jenis komik-
kartun Pada Pokok Bahasan Larutan Asam-Basa Di Kelas XI IPA SMA Negeri 9
Kota Bengkulu”. Shalawat dan salam Kepada Nabi Muhammad SAW, pembawa
berita gembira bagi ilmu pengetahuan dan orang-orang yang beriman.
Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bengkulu. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Untuk itulah penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1) Bapak Prof. Safnil, M.A., Ph.D, sebagai Dekan FKIP Unib.
2) Ibu Dra.Diah Aryulina, M.A., Ph.D sebagai Ketua jurusan PMIPA FKIP
Unib.
3) Bapak Dr. M. Lutfi Firdaus, M.T sebagai Ketua Program Studi Pendidikan
Kimia.
4) Bapak Drs. Hermansyah Amir, sebagai Pembimbing Utama yang telah
banyak memberikan waktu, ilmu, perhatian, masukan, bantuan dan nasihat
yang berarti sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian serta
penyusunan skripsi dengan baik.
5) Ibu Wiwit, M.Si selaku Pembimbing Pendamping yang telah memberikan
bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
6) Bapak dan Ibu dewan penguji, terima kasih atas segala masukan dan
sarannya.
7) Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unib yang telah
memberikan ilmu pengetahuan selama penulis belajar di bangku kuliah.
8) Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi
ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kriitik dan saran
sangan penulis harapkan guna penyempurnaan dan perbaikan. Penulis berharap
skripsi ini dapat bermanfaat dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan.
Bengkulu, 20 April 2011
Penulis
DAFTAR ISI Halaman Judul .................................................................................................... i
Halaman Persetujuan ......................................................................................... ii
Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii
Halaman Penguji ......................................................................................... iv
Surat Pernyataan Keaslian Penelitian .............................................................. vi
Halaman Motto dan Persembahan .................................................................... vii
Kata Pengantar ................................................................................................... viii
Daftar Isi .............................................................................................................. x
Daftar Tabel ....................................................................................................... xii
Daftar Lampiran ................................................................................................. xiii
Daftar Gambar .................................................................................................... xiv
Abstrak ................................................................................................................. xv
Abstract ................................................................................................................ xvi
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 5
1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 5
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
1.6 Defenisi Operasional ..................................................................... 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Yang Relevan ................................................................... 8
2.2 Pembelajaran ..................................................................................... 8
2.3 Pengertian Proses Bealajar ................................................................ 9
2.4 Pengertian Hasil Belajar .................................................................... 9
2.5 Media Pembelajaran .......................................................................... 10
2.6 Media Grafis...................................................................................... 14
2.7 Media Komik .................................................................................... 19
2.8 Media Kartun .................................................................................... 21
2.9 Media Komik-Kartun ........................................................................ 26
2.10 Ruang Lingkup Materi Penelitian
2.10.1 Teori Asam Basa................................................................. 28
2.10.2 Pengenalan Asam-Basa ...................................................... 28
BAB III.
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 32
3.2 Subjek Penelitian ............................................................................... 32
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 32
3.4 Variabel Penelitian ............................................................................ 32
3.5 Prosedur Penelitian............................................................................ 33
3.5.1 Refleksi Awal ................................................................................. 33
3.5.2 Pelaksanaan Tindakan .................................................................... 34
3.6 Instrumen Penelitian.......................................................................... 40
3.7 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 41
3.8 Teknik Analisis Data ......................................................................... 41
3.8.1 Analisa Lembar Observasi .................................................... 41
3.9 Hasil Analisa Tes .............................................................................. 42
3.9.1 Nilai Siswa ............................................................................ 42
3.9.2 Nilai Rata-Rata Siswa ........................................................... 43
3.9.3 Daya Serap Individu ............................................................. 43
3.9.4 Daya Serap Klasikal ............................................................. 43
3.9.5 Ketuntasan Belajar Klasikal ................................................. 43
BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Refleksi Awal ....................................................................... 34
4.1.2 Observasi Awal .............................................................................. 44
4.1.3 rencana tindakan ................................................................... 45
4.1.5 Pelaksanaan Tindakan .......................................................... 45
4.2 Pembahasan
4.2.1 Hasil Belajar Siswa ............................................................... 61
4.2.2 Observasi Aktivitas Guru ............................................................... 64
4.2.2 Observasi Aktivitas Siswa ............................................................. 65
BAB V.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 68
5.2 Saran .................................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... 72
DAFTAR TABEL Tabel. 1 Nilai Rata-Rata Ujian Blog Kimia kelas XI IPA .................................... 2
Tabel. 2 Kelebihan dan Kelemahan Media Grafis ................................................ 18
Tabel. 3 Kelebihan dan Kelemahan Media Komik-Kartun .................................. 27
Tabel. 4 Kriteria Pengamatan Observasi Guru ..................................................... 41
Tabel. 5 Kriteria Pengamatan Observasi Guru ..................................................... 42
Tabel. 6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ................................................. 47
Tabel. 7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ................................................ 48
Tabel. 8 Data Hasil Pembelajaran Siklus I............................................................ 49
Tabel. 9 Refleksi Aktivitas Guru Siklus I ............................................................. 50
Tabel. 10 Refleksi Aktivitas Siswa Siklus I .......................................................... 51
Tabel. 11 Refleksi Media Grafis Komik-Kartun Siklus I ..................................... 51
Tabel. 12 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II............................................. 53
Tabel. 13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ............................................ 54
Tabel. 14 Data Hasil Pembelajaran Siklus II ........................................................ 55
Tabel. 15 Refleksi Aktivitas Guru Siklus II .......................................................... 56
Tabel. 16 Refleksi Aktivitas Siswa Sikus II ......................................................... 56
Tabel. 17 Refleksi Media Grafis Komik-Kartun Siklus II.....................................56
Tabel. 18 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III ............................................ 59
Tabel. 19 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ........................................... 59
Tabel. 20 Data Hasil Pembelajaran Siklus III ....................................................... 60
Tabel. 21 Data Hasil Tes Akhir............................................................................. 62
Tabel. 22 Hasil Belajar Siswa Siklus I,II,III ........................................................ 62
Tabel. 23 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I,II,III ...................................... 64
Tabel. 24 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I,II,III ..................................... 65
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Nama Siswa ........................................................................ 73
Lampiran 2. Soal Lembar Tes Awal .................................................................. 74
Lampiran 3. Kunci Jawaban Lembar Tes Awal ................................................. 75
Lampiran 4. Daftar Nilai Hasil Tes Awal .......................................................... 78
Lampiran 5. Skenario Pembelajaran Siklus I ..................................................... 79
Lampiran 6. Silabus dan RPP Siklus I ............................................................... 83
Lampiran 7. LDS Siklus I .................................................................................. 88
Lampiran 8. Kunci Jawaban LDS Siklus I ......................................................... 89
Lampiran 9. Soal Post-Tes Siklus I .................................................................... 90
Lampiran 10. Kunci Jawaban Post-Tes Siklus I .................................................. 92
Lampiran 11. Media Grafis Komik-Kartun Siklus I ............................................ 93
Lampiran 12. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I ................................... 95
Lampiran 13. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I .................................. 97
Lampiran 14. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................... 99
Lampiran 15. Perhitungan Hasil Analisa Tes Siklus I ......................................... 100
Lampiran 16. Skenario Pembelajaran Siklus II ................................................... 101
Lampiran 17. Silabus dan RPP Siklus II .............................................................. 106
Lampiran 18. LDS Siklus II ................................................................................. 113
Lampiran 19. Kunci Jawaban LDS Siklus II ....................................................... 114
Lampiran 20. Soal Post-Tes Siklus II .................................................................. 115
Lampiran 21. Kunci Jawaban Post-Tes Siklus II ................................................. 118
Lampiran 22. Media Grafis Komik-Kartun Siklus II ........................................... 119
Lampiran 23. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II .................................. 120
Lampiran 24. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................. 122
Lampiran 25. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II .............................................. 124
Lampiran 26. Perhitungan Hasil Analisa Tes Siklus II ........................................ 125
Lampiran 27. Skenario Pembelajaran Siklus III .................................................. 127
Lampiran 28. Silabus dan RPP Siklus III ............................................................ 131
Lampiran 29. LDS Siklus III................................................................................ 135
Lampiran 30. Kunci Jawaban LDS Siklus III ...................................................... 136
Lampiran 31. Soal Post-Tes Siklus III ................................................................. 137
Lampiran 32. Kunci Jawaban Post-Tes Siklus III................................................ 140
Lampiran 33. Media Grafis Komik-Kartun Siklus III ......................................... 141
Lampiran 34. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus III ................................. 142
Lampiran 35. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ............................... 144
Lampiran 36. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III ............................................ 146
Lampiran 37. Perhitungan Hasil Analisa Tes Siklus III ...................................... 147
Lampiran 38. Soal Lembar Tes Akhir ................................................................. 149
Lampiran 39. Kunci Jawaban Lembar Tes Akhir ................................................ 152
Lampiran 40. Daftar Hasil Tes Akhir .................................................................. 153
Lampiran 41. Rekapitulasi Nilai Post-Tes Siswa................................................. 154
Lampiran 42. Kriteria Penilaian Lembar Observasi Guru dan Siswa .................. 157
Lampiran 44. Foto Penelitian ............................................................................... 159
Lampiran 44. Surat Izin Penelitian ...................................................................... 160
Lampiran 45. Surat Keterangan Selesai Penelitian .............................................. 161
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Contoh Komik Karikatur ................................................................... 20
Gambar 2. Contoh Komik Strip .......................................................................... 21
Gambar 3. Contoh Kartun Gag ........................................................................... 23
Gambar 4. Contoh Kartun Editorial .................................................................... 23
Gambar 5. Contoh Kartun Karikatur ................................................................... 24
Gambar 6. Contoh Kartun Animasi .................................................................... 24
Gambar 7. Contoh Kartun Opini ......................................................................... 25
Gambar 8. Contoh Kartun Ilustrasi ..................................................................... 25
Gambar 9. Jenis Media Grafis Komik-Kartun .................................................... 26
Gambar 10. Contoh Gabungan Media Komik-Kartun .......................................... 27
Gambar 11. Kerangka Berpikir ............................................................................. 30
Gambar 12. Tahap Prosedur Penelitian ................................................................. 33
Gambar 13. Diagram Hasil Belajar Siswa ............................................................ 63
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN
PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM-BASA
DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 KOTA BENGKULU
(Classroom Action Research)
YENI RAINI A1F007040
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan media
grafis jenis komik-kartun dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Kimia
siswa pada pokok bahasan Larutan Asam-Basa di kelas SMA N 9 Kota Bengkulu.
Sampel Penelitian adalah kelas XI IPA SMA N 9 Kota Bengkulu yang berjumlah
40 orang dalam satu kelas. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus, dimana tiap siklus terdiri atas 4 tahap,
yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi. Data diperoleh
dari tiap siklus dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus
selanjutnya. Pengumpulan datanya dilakukan melalui tes yang terdiri dari tes
awal, post tes pada setiap akhir pembelajaran siklus I,II,III dan tes akhir untuk
seluruh konsep yang telah dipelajari serta lembar observasi aktivitas guru dan
siswa tiap pertemuan. Data yang terkumpul dianalisis secara statistik dengan
menggunakan rata-rata kelas, daya serap klasikal,dan ketuntasan belajar. Pada
siklus I didapat hasil belajar siswa yaitu, nilai rata-rata 67,36, daya serap klasikal
81,65% dan ketuntasan belajar 52,5%, pada siklus II nilai rata-rata adalah 68,9,
daya serap klasikal 86,18% dan ketuntasan belajar 77,5% dan pada siklus III nilai
rata-rata adalah 79,89, daya serap klasikal 90,02% dan ketuntasan belajar 100%.
Sedangkan pada aktivitas siswa, siklus I memperoleh rata-rata skor 28 meningkat
pada siklus II menjadi 30 dan 33 pada siklus III dengan kriteria baik. Sehingga
dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa.
Kata kunci : media grafis jenis komik-kartun, Penelitian Tindakan Kelas
IMPROVEMENT ACTIVITIES AND STUDENT CHEMISTRY LEARNING OUTCOMES
BY USING GRAPHIC MEDIA COMICS-CARTOONS
ON THE SUBJECT OF ACID-BASE SOLUTION
IN CLASS XI IPA SMA NEGERI 9 BENGKULU CITY
(Classroom Action Research)
YENI RAINI A1F007040
ABSTRACT
This research aims to determine wheather by using graphics media comic-cartoon
can enhance the activity and student chemistry learning outcomes on the subject
of a solution of acid-base in class XI IPA SMA Negeri 9 Bengkulu City. This
sample is a class XI IPA SMA Negeri 9 Bengkulu City, amounting to 40 people in
one class. Type of research is action research class carried out in three cycles,
where each cycle consists of four stages, namely (1) planning, (2) implementating,
(3) observating, (4) reflecting. Data obtaine from each cycle is analyzed to
determine corrective action the next cycle. Data collection is done through a test
that consists of initial test, post test at the end of each learning cycle I, II, III and
the final tests for the whole concept has been learned and observation sheet
activity teachers and students each meeting. The collected data is analyzed
statistically by using the average value, classical absorption and mastery learning.
In the first cycle learning outcomes student is obtained the average value of 67,36,
81,65% classical absorption and learning completeness 52,5%, in cycle II , the
average value is 68,9, 86,18% is classical absorption and learning completeness is
77,5% and in cycle III, the verage value is 79,89, 90,02% is classical absorption
and mastery learning is 100%. While in the student activity,cycle I get an average
score of 28 increase on the II cycle 30 and 30 in cycle III with both criteria. So
that by using graphic media types of comics-cartoon can increase the activity and
student learning outcomes.
Keyword : graphic media comics-cartoons, Classroom action research
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia baik melalui sekolah maupun luar sekolah. Sumber
daya manusia yang handal dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
sangat diperlukan pada zaman sekarang ini. Berkenaan dengan itu, berbagai upaya
perbaikan mutu pengajaran sains khususnya kimia sangat perlu dilakukan oleh
berbagai pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan.
Salah satu cabang ilmu yang menunjang perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi adalah Kimia. Kimia adalah ilmu yang berkenaan dengan ide-ide
atau konsep abstrak yang disusun secara hierarkis dan penalaran deduktif yang
membutuhkan pemahaman secara bertahap dan berurutan. Kimia merupakan ilmu
yang berkaitan penting dalam aktivitas dan kegiatan mahluk hidup. Sangat
menyenangkan mempelajari kimia, jika dikaitkan dengan perannya dalam
kehidupan sehari-hari. Namun faktanya di lapangan menunjukkan, bahwa
pembelajaran kimia dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan identik dengan
beraneka ragam rumus, persamaan.
Dalam Proses pengajaran khususnya pembelajaran kimia selama ini,
umumnya guru memberikan pembelajaran kimia dengan metode ceramah,
mengajak siswa untuk membaca bahan ajar dan menghafal rumus-rumus,
mengakibatkan siswa cenderung bosan. Sehingga mungkin membuat
pembelajaran kimia menjadi kurang menarik bagi sebagian besar siswa di Sekolah
Menengah.
Berdasarkan hasil analisis peneliti selama melakukan Program Pengalaman
Lapangan II (PPL II) terhadap pembelajaran kimia di SMA N 9 Kota Bengkulu
pada kelas XI IPA, bahwa hasil belajar kimia siswa di kelas tersebut masih belum
memenuhi nilai Standar Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM). Lebih dari 50%
siswa di kelas XI IPA belum mencapai nilai Standar Ketuntasan Belajar Mengajar
(SKBM), sebagian dari mereka masih sering mengikuti remedial. Hal ini dapat
dilihat dari nilai ujian blog Kimia selama 2 tahun terakhir :
Tabel 1. Nilai rata-rata ujian Blog Kimia siswa kelas XI IPA SMA N 9 Bengkulu
No. Mata Pelajaran Nilai
Rata-Rata Ujian Blog
T.A 2008/2009
Kelas XI IPA
T.A2009/2010
Kelas XI IPA
1. Struktur atom, sistem periodik 72,5 74,1
2. Termokimia 69,2 67,8
3. Laju Reaksi 70,5 72,9
4. Kesetimbangan Kimia 67,3 68,5
5. Larutan Asam-Basa 62,5 64,3
6. Stoikiometri Larutan 70,5 69,7
7. Larutan Penyangga 70,4 70,2
8. Kelarutan & Hasil Kali Kelarutan 69 68,5
9. Sistem koloid 75,4 79,9
Dari tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa materi larutan asam-basa, nilai rata-
ratanya masih dibawah nilai Standar Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yakni
65. Data nilai yang ada pada tabel hanya menyajikan satu kelas saja untuk T.A
2008/2009 dan T.A 2009/2010. Hal ini dikarenakan kelas XI IPA yang ada di
ruang lingkup SMA N 9 Kota Bengkulu hanya ada satu, sehubungan dengan baru
diresmikannya sekolah tersebut. Sehingga peneliti tidak memiliki bahan
perbandingan terhadap kelas lain. Sebanyak 85% siswa memperoleh nilai ≥ 67.
Namun standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dapat diturunkan
tergantung pada ketetapan sekolah.
Belajar tuntas berarti penguasaan penuh (bahan yang dipelajari dikuasai
sepenuhnya) (Nasution, 2003). Sedangkaan menurut Mulyasa (2005), siswa
dikatakan telah belajar tuntas apabila mecapai nilai 65% dari tujuan
pembelajarannya. Dengan kata lain nilai Standar Ketuntasan Belajar Mengajar
(SKBM) adalah 6,5. Dengan demikian, masih banyak siswa kelas XI IPA di SMA
N 9 Kota Bengkulu yang belum mencapai KKM khususnya pada pokok bahasan
larutan asam-basa. Sehingga pokok bahasan larutan asam-basa di sini menjadi
permasalahan di kelas dan perlu adanya perbaikan, baik itu dari segi nilai,
motivasi, proses pembelajaran, media, metode pembelajaran dan lain-lain.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu guru
kimia SMA N 9 Kota Bengkulu, ditemui beberapa permasalahan yang
berhubungan dengan pembelajaran kimia di sekolah yaitu :
1. Guru masih sering mengajar dengan metode ceramah yang kurang bervariasi,
tidak pernah menggunakan media. Hanya sesekali menggunakan metode
diskusi. Namun yang dilakukan adalah diskusi informasi.
2. Untuk mata pelajaran Kimia, setiap kali dilakukan ujian blog. Sebagian siswa
mengikuti remedial karena belum mencapai nilai standar ketuntasan belajar.
3. Khusus untuk pokok bahasan larutan asam-basa, guru hanya menggunakan
metode ceramah. Karena pada materi ini lebih menekankan pada penalaran
deduktif dan hitung-hitungan yang membutuhkan pemahaman secara
bertahap dan berurutan.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap pembelajaran
kimia di SMA Negeri 9 Kota Bengkulu pada kelas XI IPA. Proses pembelajaran
di kelas dikatakan telah baik, namun masih banyak kekurangan, yakni guru masih
mengajar secara konvensional tanpa adanya variasi, tanpa menggunakan metode
khusus atau memanfaatkan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian dan
minat siswa untuk belajar.
Dari hasil angket yang diberikan pada siswa kelas XI IPA SMA N 9 Kota
Bengkulu, dapat disimpulkan bahwa siswa sering merasa merasa bosan dan
kesulitan dengan pemahaman materi pelajaran kimia yang disampaikan oleh guru.
Hanya sebagian dari siswa yang paham dan antusias mendengarkan serta
memperhatikan dengan sungguh-sungguh mengenai materi yang disampaikan,
mengajukan pertanyaan dan menjawab setiap pertanyaan guru. Tidak hanya itu,
kebanyakan siswa kurang mempersiapkan diri untuk mempelajari kimia di kelas.
Misalnya saja, saat jam pelajaran kimia akan dimulai, masih banyak siswa yang
keluar kelas dan tidak hadir tepat waktu, ada pula siswa yang lupa mengerjakan
Pekerjaan Rumah (PR), dan lupa membawa buku catatan atau buku tugas. Di sini
jelas terlihat, bahwa motivasi terhadap diri siswa untuk mempelajari kimia masih
kurang. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran
khususnya pembelajaran kimia.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar proses belajar mengajar
berlangsung menarik dan menyenangkan adalah dengan menggunakan media
pendidikan (Hudojo, 2001). Media pendidikan adalah semacam alat bantu
mengajar, baik dalam maupun luar kelas (Hamalik, 1988). Media pendidikan
merupakan salah satu komponen penting dalam suatu proses pembelajaran.
Kehadiran media pendidikan dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan
dalam rangka efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Pemanfaatan media dalam
proses belajar mengajar, harus disesuaikan dengan bahan ajar yang akan disajikan,
sehingga dapat menarik dan mempertahankan perhatian siswa. Menurut Levie
(dalam Ismail, 2003) menyatakan bahwa penggunaan media seperti gambar,
ilustrasi, atau model-model kongkrit sangat efektif untuk membantu
meningkatkan daya ingat seseorang terhadap konsep yang sedang dipelajari,
terlebih jika media atau peragaan yang digunakan sangat menarik perhatian siswa.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa
dalam proses belajar mengajar adalah media grafis jenis komik-kartun. Media
grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan symbol atau gambar. Grafis
biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan
mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Jenis-jenis
media grafis antara lain grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan flanel,
bulletin board, kartun dan komik. Media komik adalah suatu bentuk seni yang
menggunakan gambar-gambar tidak bergerak berbentuk kartun yang disusun
sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita atau lukisan bersambung
(Hamalik,1985). Sedangkan media kartun adalah lukisan tentang peristiwa-
peristiwa harian yang digambarkan secara menyenangkan dan menarik.
Penggunaan media grafis komik-kartun ini dilatar belakangi faktor
kesesuaian dengan tujuan pembelajaran yaitu untuk meningkatkan aktivitas
belajar siswa, selain itu adanya kesesuaian terhadap materi dan teori, adanya
kesesuaian terhadap karakteristik siswa yang lebih tertarik dengan penggunaan
media sebagai alat pembelajaran di kelas serta adanya faktor kesesuaian gaya
belajar, yang biasanya guru lebih sering menerapkan metode pembelajaran yang
kurang menarik dan bervariasi. Sehingga berdasarkan latar belakang yang
diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
” Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan Media
Grafis Jenis Komik-Kartun Pada Pokok Bahasan Larutan Asam-Basa di Kelas XI
IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan. Maka masalah
yang diangkat dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada pokok
bahasan larutan asam-basa dapat meningkatkan aktivitas belajar kimia siswa
di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu?
2. Apakah dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada pokok
bahasan larutan asam-basa dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa di
kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu?
1.3 Batasan Masalah
Adapun Batasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota
Bengkulu Semester Genap T.A 2010/2011.
2. Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah larutan asam-basa.
3. Media yang digunakan pada penelitian ini adalah media grafis komik-kartun.
4. Proses pembelajaran menggunakan metode penyampaian informasi
1.4 Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan media grafis jenis komik-
kartun pada pokok bahasan larutan asam-basa dapat meningkatkan aktivitas
belajar kimia siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu ?
2. Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan media grafis jenis komik-
kartun pada pokok bahasan larutan asam-basa dapat meningkatkan hasil
belajar kimia siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu?
1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
a. Bagi Sekolah
Memberikan masukan dan sumbangan pemikiran alternatif dalam upaya
meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran kimia.
b. Bagi Siswa
Dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun ini diharapkan dapat
menumbuhkan minat siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA
SMA Negeri 9 Kota Bengkulu agar belajar lebih giat sehingga mampu mencapai
hasil yang diharapkan.
c. Bagi Guru
Sebagai masukan atau saran dan bahan referensi untuk memberikan variasi dalam
melakukan pengajaran di kelas.
d. Bagi Mahasiswa/ peneliti
Menambah wawasan pengetahuan peneliti dan sebagai gambaran mengenai
kelebihan dari penggunaan media grafis jenis komik-kartun, sehingga dapat
bermanfaat pada saat melaksanakan tugas sebagai pengajar di masa yang akan
datang.
1.6 Defenisi Operasional
1. Proses belajar adalah cara-cara atau langkah-langkah (manners or operation)
khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapai
tujuan tertentu, Rober (dalam Muhibbin, 1995).
2. Hasil belajar adalah tingkah laku yang timbul dari yang tidak tahu menjadi
tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap dan kebiasaan,
keterampilan, menghargai perkembangan sifat-sifat sosial, emosional, dan
pertumbuhan jasmani (Hamalik, 1983).
3. Media pendidikan adalah semacam alat bantu mengajar baik di dalam
maupun di luar kelas (Hamalik, 1988).
4. Media grafis adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara
jelas, kuat melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar
(Sudjana dan Rivai, 1990).
5. Media komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar
tidak bergerak berbentuk kartun yang disusun sedemikian rupa sehingga
membentuk jalinan cerita atau lukisan bersambung (Hamalik, 1985).
6. Media kartun adalah lukisan tentang peristiwa-peristiwa harian yang
digambarkan secara menyenangkan dan menarik (Basuki dan Yuni, 2005).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Yang Relevan
1. Irwin Joni Irawan (2002) menyatakan penggunaan media grafis, dapat
memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas I pokok
massa atom relatif dan massa molekul relatif di SMU Negeri 6 Kota
Bengkulu.
2. Ani Suyanti (2005) menyatakan bahwa pembelajaran matematika dengan
menggunakan media grafis (gambar), dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
3. Heriyanto (2001) “media grafis (gambar)” sebagai upaya untuk
meningkatkan hasil belajar fisika pada konsep listrik.
4. Yuni Rahmalena (2005) menyatakan bahwa pembelajaran dengan media
charta dapat meningkatkan hasil belajar biologi sebesar 14, 63 %
2.2 Pembelajaran
Belajar merupakan suatu usaha yang diharapkan dapat mengalami
perubahan-perubahan meliputi: sikap atau tingkah laku, pengetahauan, dan
keterampilan, Skinner (1985). Belajar adalah “Learning is a process of
progressive behavior adaption” yaitu bahwa belajar itu merupakan suatu proses
adaptasi perilaku yang bersifat progresif.
Definisi belajar lainnya dari Mc. Beach (Lih Bugelski, 1956) yaitu
“Learning is a change performance as a result of practice”. Ini berarti bahwa
belajar membawa perubahan dalam tampilannya dan perubahan itu sebagai akibat
dari latihan. Menurut Morgan, dkk ( 1984 ) memberikan definisi mengenai belajar
“Learning can be defined as any relatively permanent change in behavior which
accurs as a result of practice or experience. (perubahan perilaku itu sebagai
akibat belajar karena latihan (practice) atau karena pengalaman (experience)”.
C.T. Morgan dalam introduction to psychology, (1961) belajar adalah suatu
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat / hasil dari
pengalaman yang lalu.
2.3 Pengertian Proses Belajar
Proses berasal dari bahasa latin "processus" yang berarti "berjalan ke depan"
yaitu berupa urutan langkah-langkah atau kemajuan yang mengarah pada
tercapainya suatu tujuan. Rober (dalam Muhibbin, 1995) menyatakan bahwa
proses belajar adalah cara-cara atau langkah (manners or operation) khusus yang
dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapai tujuan tertentu.
Sementara itu menurut Wittig (dalam Muhibbin, 1995) proses belajar berlangsung
dalam tiga tahapan yaitu :
1. Acquasistion (tahap perolehan informasi), pada tahap ini siswa mulai menerima
informasi sebagai stimulus dan memberikan respon sehingga ia memiliki
pemahaman atau perilaku baru. Tahap aguasistion merupakan tahapan yang
paling mendasar, bila pada tahap ini kesulitan siswa tidak dibantu maka ia akan
mengalami kesulitan untuk menghadapi tahap selanjutnya.
2. Storage (penyimpanan informasi), pemahaman dan perilaku baru yang diterima
siswa secara otomatis akan disimpan dalam memorinya yang disebut shortterm
atau longterm memori.
3. Retrieval (mengungkapkan kembali informasi), apa bila seorang siswa
mendapat pertanyaan mengenai materi yang telah diperolehnya maka ia akan
mengaktifkan kembali fungsi-fungsi sistem memorinya untuk menjawab
pertanyaan atau masalah yang dihadapinya. Tahap retrival merupakan
peristiwa mental dalam rangka mengungkapkan kembali informasi,
pemahaman, pengalaman yang telah diperolehnya.
2.4 Pengertian Hasil Belajar
Menurut Hamalik (1983) hasil belajar adalah tingkah laku yang timbul dari
yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap
dan kebiasaan, keterampilan, menghargai perkembangan sifat-sifat sosial,
emosional, dan pertumbuhan jasmani. Hasil belajar merupakan tolak ukur untuk
keberhasilan belajar siswa dalam memahami suatu mata pelajaran, dimana hasil
belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa mengalami proses
belajar. Perlu disadari bahwa hasil belajar adalah bagian dari hasil menempuh
pendidikan yang lebih tinggi. Soedirjo (dalam Baso Intang Sappaile, 2006),
menjelaskan pengertian hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh
pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ditetapkan. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Sudjana (1995), hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas
mencakup bidang kognitif, apektif, dan psikomotorik. Sedangkan menurut Bloom
dalam Arikunto, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang
diklasifikasikan menjadi 3 domain atau ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif,
dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif menaruh perhatian pada pengembangan
keterampilan intelektual. Ranah afektif atau sikap berkaitan dengan
pengembangan perasaan, sikap, nilai,dan emosi yang dipelajari. Ranah
psikomotorik berkaitan dengan kegiatan-kegiatan keterampilan motorik. Dalam
hasil belajar kimia adalah semua perubahan tingkah laku setelah melakukan
kegiatan atau proses pembelajaran kimia. Perubahan itu terjadi akibat perubahan
ilmu pengetahuan, kebiasaan, keterampilan, serta aspirasi dalam bentuk sikap dan
nilai. Jadi dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, seorang guru hendaknya
selalu berusaha agar hasil belajar siswa-siswinya merata, baik ditingkat kognitif,
afektif, maupun tingkat psikomotoriknya sehingga ketuntasan belajar dalam
kegiatan belajar mengajar akan tercapai serta daya serap siswa akan meningkat.
Hal senada diungkapkan Slameto (1995), Hasil belajar adalah suatu
perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan sebagai pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya sendiri. Selanjutnya Haward dan Kingsley
dalam Marhamah (2006), membagi hasil belajar menjadi tiga macam yaitu 1).
Keterampilan dan kebiasaan, 2). Pengetahuan dan pengertian, dan 3). Sikap dan
cita-cita, yang mana masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan
yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Dengan demikian hasil belajar yang akan
diamati dan dibahas pada penelitian ini adalah kognitif mencakup tugas awal
(PR), hasil tes tertulis, presentasi kelompok, laporan kelompok; Afektif mencakup
kerja sama, kedisiplinan, dan pengungkapan ide selama presentasi; psikomotorik
mencakup menyiapkan alat, pelaksanaan percobaan, dan penarikan kesimpulan.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan hasil belajar kimia dalam penelitian ini
adalah kemampuan untuk memahami konsep-konsep kimia yang diperoleh oleh
siswa setelah proses belajar kimia.
2.5 Media Pembelajaran
Menurut Sadiman (1986) kata media berasal dari bahasa latin yang, yang
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara
atau pengantar pesan. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara
harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis,
fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.
Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan
untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran. Gagne
mengartikan media sebagai berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Heinich, Molenda, Russel (1996)
menyatakan bahwa : “A medium (plural media) is a channel of communication,
example include film, television, diagram, printed materials, computers, and
instructors (Media adalah saluran komunikasi termasuk film, televisi, diagram,
materi tercetak, komputer, dan instruktur).” Lebih lanjut AECT (Assosiation of
Education and Communication Technology, 1977), memberikan batasan media
sebagai segala bentuk saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi. Sedangkan NEA (National Education Assosiation) 1978, memberikan
batasan media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak, audio visual, serta
peralatanya.
Dari berbagai batasan di atas dapat dirumuskan bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk meyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga
dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Azhar Arsyad
(2006) menekankan media sebagai alat untuk menyampaikan informasi dari
pengirim (guru) ke penerima (siswa). Penggunaan media pembelajaran yang tepat
akan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar, oleh
karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memiliki media yang tepat
agar tujuan-tujuan yang diinginkan dapat tercapai dalam diri siswa. Nana Sudjana
dan Ahmad Rivai (2005), menekankan bahwa media pengajaran dapat
meningkatkan proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang ingin di capai.
Hal tersebut diperkuatnya dengan beberapa alasan mengapa media
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar. Menurut Nana Sudjana dan
Ahmad Rivai (2005), “Pertama, berkenaan dengan manfaat media pengajaran
dalam pengajaran yakni :a). pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa, b).
Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, c). Metode mengajar akan lebih
bervariasi, dan d). siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Kedua
berkenaan dengan taraf berfikir siswa yakni taraf berfikir manusia mengikuti
tahap perkembangan dimulai dari berfikir konkret menuju berfikir abstrak atau
dimulai dari berfikir sederhana menuju berfikir kompleks.”
Lebih lanjut Drs. Sudirman N (1991), mengemukakan beberapa prinsip
pemilihan media pengajaran :
1. Tujuan Pemilihan
Memilih media harus dengan maksud dan tujuan yang jelas.
2. Karakteristik Media Pengajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu jadi pemahaman.
Karakteristik media sangat diperlukan dalam penetapan penggunaan media.
3. Alternatif Pilihan
Guru harus mampu menetapkan atau memutuskan media yang tepat dan
sesuai dengan materi pelajaran. Pemanfaatan media dalam proses belajar
mengajar, harus disesuaikan dengan bahan ajar yang akan disajikan, sehingga
dapat menarik dan mempertahankan perhatian siswa. Seorang guru dapat memilih
media pembelajaran dengan cara melihat kemampuan suatu media itu dalam
meningkatkan rangsangan indera pengelihatan, pendengaran, perabaan,
pengecapan, maupun pembauan/penciuman. Disamping itu seorang guru juga
harus memperhatikan kelemahan dan keunggulan dari media yang akan
dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar diantaranya dari segi kerumitan
media dan banyaknya biaya, kesiap-pakaianya setiap saat diperlukan,
kesesuaianya untuk belajar mandiri dan kemampuanya untuk memberikan umpan
balik juga harus turut di perhatikan karena media merupakan perpanjangan dari
fungsi serta peranan seorang guru.
Sedangkan Briggs dalam Sudirman Siahaan (2006), mengemukakan bahwa
media merupakan : “The physical means of conveying instructional…books,
film,videotapes, slide-tapes, etc.” (media merupakan wadah untuk menyalurkan
materi pembelajaran. Misalnya buku, film, kaset video dan program slide).
Schramm dalam Sudirman Siahaan (2006), menjelaskan bahwa:
“Information carrying technologies that can be used for instruction…the media of
instruction, consequently are the extension of the teacher.” Informasi yang
dikemas dan disajikan melalui perangkat teknologi dapat digunakan untuk
kepentingan pembelajaran, sebagai konsekuensinya adalah bahwa media
pembelajaran merupakan perpanjangan dari fungsi dan peranan guru.
Langkah-langkah dalam pemanfaatan media :
1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.
2. Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan memanfaatkan media massa
yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
3. Persiapan kelas. Siswa atau kelas harus mempunyai persiapan dalam
menerima pelajaran dengan menggunakan media tertentu.
4. Langkah penyajian dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan
pelajaran dengan memanfaatkan media pengajaran.
5. Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan
memanfaatkan media pengajaran.
6. Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar di evaluasi
sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai
sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang
keberhasilan proses belajar siswa.
Lebih lanjut dijelaskan oleh (Harjanto, 2003) Media pembelajaran yang
dapat digunakan dalam proses pengajaran adalah (1) media grafis yang meliputi
media gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, komik, charta dan kartun.
(2) media tiga dimensi yakni dalam bentuk model meliputi model padat (solid
model), model penampang, model susun, dan model kerja. (3) media proyeksi,
meliputi slide, film strips, film, dan penggunaan OHP. (4) penggunaan lingkungan
sebagai media pendidikan. Macam-macam media klasifikasi media dapat dilihat
dari jenisnya, daya liputnya dan dari bahan serta cara pembuatannya.
Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam :
a. Media Auditif, adalah media yang hanya mengandalkan kemmpuan suara saja,
seperti : radio, cassette recorder, piringan hitam media ini tidak cocok untuk
orang yang mempuyai kelainan dalam pendengaran.
b. Media Visual, adalah media yang mengandalkan indra penglihatan. Media ini
menampilkan gambar diam seperti film, rangkai foto, gambar atau lukisan,
cetakan dan juga yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti
film bisu, film kartun.
c. Media Audiovisual, adalah media yang mempunyai unsur rupa dan gambar.
Media ini dibagi ke dalam audiovisual diam dan audiovisual gerak.
Dilihat dari daya liputnya, media dibagi ke dalam :
a. Media dan daya liput luas dan serentak.
Contoh : radio dan televisi.
b. Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat.
Contoh : film, sound slide, film rangkai.
2.6 Media Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan
melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, simbol atau gambar. Grafis
biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide dan
mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Adapun pengertian lain menurut Sudjana dan Rivai, (1990) Media Grafis
adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat
melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar Media grafis
berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan.
Saluran yang dipakai adalah indera penglihatan. Webster dalam Sudjana dan Rivai
(2005) mengartikan “grafics” sebagai seni atau ilmu menggambar, terutama
diartikan untuk menggambar mekanik. Dalam bahasa yunani kata grafics berasal
dari kata “graphikos” yang artinya melukiskan atau menggambarkan dengan
garis-garis. Sebagai kata sifat, grafics diartikan sebagai penjelasan yang hidup,
penjelasan yang kuat atau penyajian yang efektif. Fungsi dari media grafis ini
adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan
suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui
penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis antara lain grafik, diagram, bagan,
sketsa, poster, papan flanel, bulletin board, kartun dan komik.
Jenis-jenis media grafis adalah:
1. Grafik
Grafik adalah penyajian data berangka yaitu suatu bentuk gambaran yang
menggunakan titik-titik atau garis untuk menyampaikan informasi statistik yang
saling berhubungan (R.Warsito, 2001). Dengan berasumsi pada pengertian grafik
tersebut, dalam proses belajar mengajar, grafik mempunyai fungsi untuk
memperlihatkan perbandingan informasi kualitas-kualitas maupun kuantitas
dengan cepat dan sederhana, terutama pada penyajian secara statistik
2. Diagram
Diagram adalah suatu gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan
hubungan timbale balik, terutama dengan garis-garis diagram yang baik adalah
sangat sederhana yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.
Berdasarkan konsep tersebut di atas, kiranya penggunaan media diagram dalam
proses pembelajaran akan sangat membantu bagi guru maupun siswa dalam
menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya diagram merupakan ringkasan
visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan. Oleh
karena diagram bersifat simbolis dan abstrak, kadang-kadang sulit dimengerti
untuk dapat membaca diagram diperlukan keahlian khusus dalam bidangnya
tentang isi diagram tersebut walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat
diagram dapat memperjelas arti.
Ciri-ciri diagram yang baik :
Diagram rapih dan disertai dengan keterangan yang jelas, cukup besar dan
ditempatkan secara strategis
Penyusunannya disesuaikan dengan pola baca yang umum dari atas ke bawah
atau dari kiri ke kanan.
3. Bagan
Bagan merupakan media yang berisi tentang gambar-gambar keterangan-
keterangan, daftar-daftar dan sebagainya. Bagan digunakan untuk memperagakan
pokok-pokok isi bagan secara jelas dan sederhana antara lain: perkembangan,
perbandingan, struktur, organisasi, jenis-jenis media bagan antara lain : Tree
chart, flow chart.
1. Bagan lambang (piktograf)
Psikologi menunjukkan bahwa orang lebih cepat memilih bahan yang
disajikan secara visual, singkat dan jelas. Di sekolah dengan berkembangnya
teknologi alat peraga, piktograf mendapat kedudukan yang cukup penting.
Piktograf biasanya berupa gambar atau lambing, yang memiliki suatu jumlah dari
suatu sifat atau dari suatu hal.
2. Bagan Arus
Bagan ini pada umumnya berbentuk garis-garis dengan berpanah ,bagaikan
sungai yang datang dari berbagai sumber air dan mengalir ke satu arah untuk
kemudian bertemu satu dengan yang lain, membentuk suatu arus besar yang
menuju ke suatu muara.
3. Bagan pohon
Bagan ini merupakan kebalikan dari bagan arus. Sumbernya satu dan
geraknya memencar, bercabang bagai pohon yang mulai tumbuh dari satu ,
kemudian memencar menjadi casbang-cabang dan dahan-dahan.
4. Bagan Alir
Bagan ini merupakan kebalikan dari bagan pohon. Gambarnya bersifak
induktif yaitu dari yang bersifat umum kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil. Misalnya untuk industri mobil di Amerika bergantung pada pasar
dan sumber bahan bakunya. Bahan bakunya diperoleh dari sejumlah Negara
penghasil bahan baku.
5. Bagan tabel
Bagan ini Merupakan gambaran rangkaian data yang disusun sedemikian
rupa sehingga dapat menunjukan urutan tertinggi sampai terendah atau
sebaliknya, menggambarkan hubungan dan perkembangan dari tahun ke tahun.
4. Sketsa
Sketsa merupakan gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan
bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
5. Poster
Poster merupakan kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan
dengan maksud untuk menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup lama
menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya (Hamalik, 1988). Media
ini pada umumnya digunakan untuk mengenalkan suatu produk dari suatu
perusahaan atau digunakan sebagai sarana promosi.
6. Papan Flanel
Papan Flanel merupakan papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan
gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
7. Kartun
Kartun adalah menggambarkan dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang
orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat
Hamalik, (1989). Dengan berasumsi pada konsep tersebut di atas, kartun dapat
digunakan sebagai alat bantu proses pengajaran walaupun banyak kartun yang
membuat orang-orang tersenyum, tetapi pada dasarnya kartun mempunyai
manfaat dalam proses belajar mengajar terutama dalam penjelasan rangkaian
bahan satu urutan logis atau mendukung makna.
8. Komik
Komik merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan
memerankan suatu berita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan
di rancang membentuk alur cerita yang bersambung dan panjan untuk
memberikan hiburan pada pembaca, Hamalik (1989).
9. Gambar
Gambar merupakan media grafis paling umum digunakan karena merupakan
bahasa yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh peserta didik. Kemudahan
mencerna media grafis karena sifatnya visual konkrit menampilkan objek sesuai
dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga tidak verbalistik.
Kelemahan media gambar :
- Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata ukurannya sangat terbatas
untuk kelompok besar.
Kelebihan media gambar :
- Sifatnya konkrit, lebih realistik dibandingkan media verbal, dapat memperjelas
suatu masalah dalam bidang apapun, baik usia muda maupun tua. Dan harganya
murah, tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya.
10. Bulletin Board
Bulletin Board merupakan papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-
gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan
lem atau alat penempel lainnya.
Tabel 2. Kelebihan Dan Kelemahan Media Grafis
Kelebihan Media Grafis Kelemahan Media Grafis
1. Dapat mempermudah dan
mempercepat pemahaman siswa
terhadap pesan yang disajikan.
2. Dapat dilengkapi dengan warna-
warna sehingga lebih menarik
perhatian siswa.
1. Membutuhkan keterampilan
khusus dalam pembuatannya,
terutama untuk grafis yang lebih
kompleks.
2. Penyajian pesan hanya berupa
unsur visual.
3. Pembuatannya sulit membutuhkan
kreativitas yang tinggi.
Media grafis ini merupakan media cetakan yang paling banyak dan paling
sering digunakan dalam proses belajar mengajar. Media ini termasuk kategori
media visual non proyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi
ke penerima pesan. Pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf,
gambar-gambar dan simbol yang mengandung arti disebut ”media grafis”.
Media grafis termasuk media visual diam, sebagaimana halnya dengan
media lain media grafis mempunyai fungsi untuk menyalurkan pesan dari guru
kepada siswa. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan yang
dituangkan ke dalam simbol-simbol yang menarik dan jelas. Media ini tidak
termasuk media yang relatif murah dalam pengadaannya bila ditimbang dari segi
biaya.
2.7 Media Komik
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak
bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita.
Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat
diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam
majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.
Definisi lain menurut Hamalik, (1985), Komik adalah gambar atau lukisan
bersambung yang merupakan cerita. Komik merupakan bentuk kartun dimana
perwatakan sama membentuk cerita dalam urutan gambar-gambar yang
berhubungan erat yang dirancang untuk menghibur pembaca. Buku-buku komik
dapat dipergunakan secara efektif oleh guru dalam usaha membangkitkan minat,
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan, membaca dan
memperluas minat baca (Sudjana dan Rivai, 1990). Komik bukanlah sekedar buku
hiburan yang biasa dibaca, komik dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
Komik sangat berkaitan erat dengan ilustrasi, kartun, dan animasi. Namun
demikian, setelah menemukan bentuknya sendiri, komik memiliki kekuatan
tersendiri dalam menggambarkan sebuah cerita di mana pada masing-masing
frame yang mewakili suatu scene dibuat keadaan yang mendukung alur cerita.
Oleh karena itu, komik yang memiliki karakter yang kuat dan populer kemudian
difilmkan. Komik atau comics artinya lucu atau menggelikan karena memang
awalnya komik itu berupa rangkaian cerita humor yang dimuat di koran sebagai
selingan di antara isi korang yang serius. Namun demikian, dalam
perkembangannya beberapa orang kemudian membuat komik dengan melibatkan
topik politik, perorangan, artis, ilustarsi dan hal-hal lain yang lebih serius.
Macam-macam Komik :
a. Komik Karikatur
Komik karikatur biasanya hanya berupa satu tampilan saja, dimana di
dalamnya bisa terdapat beberapa gambar yang dipadu dengan tulisan-tulisan.
Biasanya komik tipe kartun/karikatur ini berjenis humor (banyolan) dan editorial
(kritikan) atau politik (sindiran) dapat menimbulkan sebuah arti sehingga si
pembaca dapat memahami maksud dan tujuannya. Bisa dilihat pada surat kabar
maupun majalah yang menampilkan gambar kartun/karikatur dari sosok tokoh
tertentu.
Gambar 1. Contoh Komik Karikatur (lorco.co.id)
b. Komik Strip
Komik Strip (Strip comics) adalah sebuah gambar atau rangkaian gambar
yang berisi cerita. Komik strip adalah rangkaian gambar dan teks yang
menjelaskan ceritera. Komik strip memiliki ciri-ciri yaitu terdiri dari rangkaian
gambar terpisah, gambar lebih penting dibandingkan teks, didesain untuk dicetak
dan berceritera (Kunzle,1973). Sesuai dengan nama “komik”, maka ceriterianya
mengandung hal yang lucu.
Ciri komik strip antara lain :
a. Terdiri dari rangkaian gambar yang mengandung cerita;
b. Gambar lebih dominan dibanding dengan teks;
c. Bersifat komikal; dan
d. Dirancang untuk dipubikasikan.
Dalam perkembangannya, komik strip seringkali dijadikan media untuk
menampilkan gambar sindiran. Rangkaian gambar yang mula pertama
diperkenalkan oleh Komik strip kemudian melahirkan rangkaian gambar dalam
bentuk buku yang lazim dikenal dengan nama Buku Komik. Berbeda dengan
pendahulunya, buku komik tidak lagi diidentikkan dengan cerita lucu (Sofyan
Salam).
Komik strip ditulis dan digambar oleh seorang kartunis, dan diterbitkan
secara teratur (biasanya harian atau mingguan) di surat kabar dan di internet.
Biasanya terdiri dari 3 hingga 6 panel atau sekitarnya. Penyajian isi cerita juga
dapat berupa humor atau banyolan atau cerita yang serius dan menarik ntuk
disimak setiap periodenya hingga tamat.
Gambar 2. Contoh Komik Strip (rhavisya.wordpress.com)
c. Buku Komik
Rangkaian gambar-gambar, tulisan dan cerita dikemas dalam bentuk sebuah
buku (terdapat sampul dan isi). Buku Komik (Comic Book) ini sering disebut
sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam Buku Komik berisikan 32
halaman, biasanya pada umumnya ada juga yang 48 halaman dan 64 halaman,
dimana didalamnya berisikan isi cerita, iklan, dan lain-lain.
2.8 Media Kartun
Kartun atau cartoon berasal dari bahasa Italia, yaitu cartone dan bahasa
Belanda, karton. Pada zaman dahulu, kartun termasuk ke dalam aktivitas
menggambar, belajar sket, atau sebutan bagi banyak karya seni. Misalnya, lukisan,
tapestri (tapestry), dan gambar dari kaca (stained-glass).
Di masa modern, penggunaan kata kartun merujuk kepada berbagai jenis
seni lukis (visual-arts) dan ilustrasi. Orang yang menggambar kartun disebut
kartunis. Pendapat lain yakni menurut A.S Hornby dalam Mat Nor Husin (1988),
kartun adalah lukisan tentang peristiwa sehari-hari yang digambarkan secara
jenaka atau menyenangkan. Menurut Sudjana dan Rivai (1990) media kartun
adalah penyajian gambar atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang
didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat.
Lebih lanjut Sadiman, dkk (1985) menjelaskan, kartun adalah suatu
gambaran interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan
suatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi
atau kejadian-kejadian tertentu. Sedangkan menurut Nana Sudjana dan Akhmad
Rivai (2005), kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur
tentang orang, gagasan atau situasi yang didisain untuk mempengaruhi opini
masyarakat.
Meskipun dalam kehidupan sehari-hari kartun berfungsi untuk membuat
orang tersenyum seperti halnya kartun-kartun yang dimuat di surat kabar,
majalah, dan televisi, kartun juga dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam
pengajaran terutama dalam menjelaskan rangkaian isi bahan dalam suatu urutan
logis atau mengandung makna. Kartun memiliki kaidah yang lebih
mengutamakan situasi dan peristiwa.kartun merupakan tingkat terakhir dari
rangkaian persiapan menggambar (melukis) dalam studio tradisional pada masa
renaissance. Pada tahun 1840-an, ketika praktik di studio jumlahnya makin
sedikit, kartun muncul sebagai karya yang mempertajam pandangan publik
terhadap setiap kejadian atau peristiwa. Kata kartun sendiri berasal dari bahasa
latin “cartoon” yang berarti gambar lucu. Itu sudah sangat menjelaskan secara
jelas sekali apa itu kartun.
Kartun dibagi menjadi dua jenis umum, kartun di dunia audio-visual, seperti
film kartun dan kartun yang dinikmati melalui media cetak, seperti majalah, buku,
komik, juga surat kabar. Dalam perkembangannya, kartun kemudian menjadi
beberapa kategori seperti kartun gag, kartun editorial, kartun karikatur, kartun
opini, kartun animasi dan kartun ilustrasi.
Jenis-jenis Kartun yakni :
1. Kartun Gag adalah jenis kartun bergambar lucu yang sifatnya menghibur dan
tidak ada muatan kritiknya. Kartun gag sebagai olok-olokan tanpa bermaksud
mengulas suatu permaslahan atau peristiwa aktual. Kartun gag disebut dengan
kartun murni, karya-karyanya biasa tampil bebas menghiasi halaman-halaman
khusus humor di surat kabar, koran atau tabloid.
Gambar 3. Contoh Kartun Gag (ayumaulida22.wordpress.com)
2. Kartun Editorial merupakan kolom gambar sindiran di surat kabar yang
mengomentari berita, isu yang sedang ramai dibahas di masyarakat. Di sini
kartun editorial mencerminkan kebijakan budaya komunikasi masyarakat pada
masanya. Kartun ini disebut kartun politik karena kartun editorial merupakan
visualisasi tajuk rencana surat kabar yang membincangkan masalah politik/
peristiwa aktual.
Gambar 4. Kartun editorial (edu2000.org)
3. Kartun Karikatur adalah kartun yang telah dilukis dengan melakukan
perubahan fisik /bentuk seseorang dengan membesarkan atau mengecilkan
salah satu bagian dari bentuk yang ditonjolkan. Jenis kartun ini pada awalnya
adalah gambar orang (wajah ) yang di lebih-lebihkan untuk menonjolkan
karakter atau memunculkan sifat khas kelemahan dari seseorang.
Upaya melebih-lebihkan tersebut juga untuk menkritisi serta untuk
menimbulkan rasa kurang percaya orang ramai terhadap mereka atau orang
tersebut karena kelemahan-kelemahannya. Namun bersifat jenaka serta
mempunyai maksud yang tersirat dibalik karakter yang direformasi.
Gambar 5. Contoh Kartun Karikatur
(asiaaudiovisualexc09achmadsudarno.wordpress.com)
4. Kartun Animasi adalah jenis kartun yang dapat bergerak atau hidup secara
visual dan bersuara. Kartun ini terdiri dari pada susunan gambar yang dilukis
dan direkam seterusnya ditayangkan ditelevisi atau film.
Gambar 6. Contoh Kartun Animasi (sciencegames.4you4free.com)
5. Kartun Opini adalah jenis kartun bergambar yang menyampaikan sebuah kritik
dengan nuansa humor.
Gambar 7. Contoh Kartun Opini (rhavisya.wordpress.com)
6. Kartun Ilustrasi adalah jenis kartun seperti yang termuat dalam buku-buku
atau majalah anak-anak yang mengilustrasikan suatu cerita bergambar.
Gambar 8. Contoh Kartun Ilustrasi (lorco.co.id)
Ciri khas kartun yaitu :
1. Gambarnya agak ringkas
2. Sindiran yang dilebih-lebihkan
3. Tidak banyak menggunakan kata-kata
4. Pesannya lebih segar dan jelas, Mudah dipahami
5. Menggunakan perlambangan dan humor pilihan.
2.9 Media Komik-Kartun
Kekuatan komik dan kartun untuk mempengaruhi seseorang, terletak pada
penyederhanaan masalah dan perhatian yang sungguh-sungguh yang dapat
dibangkitkan secara tajam melalui gambar-gambar yang mengandung humor.
Adapun jenis media grafis komik-kartun dan rincian definisi singkatnya dijelaskan
menurut bagan sebagai berikut :
Gambar 9. Jenis Media Grafis Komik-Kartun
Media komik-kartun yang digunakan di sini adalah gabungan antara komik
strip dengan kartun gag. Komik Strip atau Strip comics adalah sebuah gambar atau
rangkaian gambar berisikan cerita humor atau banyolan atau cerita yang serius
dan menarik untuk disimak setiap periodenya hingga tamat. Sedangkan Kartun
gag adalah kartun yang sifatnya menghibur dan tidak ada kritikan. Dengan
Sketsa Diagram Bagan Grafik Poster Gambar
Papan
Flanel
Bulletin
Board
Karikatur
Editorial Animasi
Ilustrasi
Karikatur Buku
Komik
Gabungan Komik
Strip dan Kartun
Gag
(Komik-Kartun)
Gag
Kartun
Komik
Strip
Media
Grafis
demikian pengertian Media komik-kartun adalah perpaduan antara media komik
dan media kartun yang tersusun atas rangkaian gambar yang keseluruhannya
berisikan alur cerita ringkas atau cerita bersambung (terdapat balon ucapan)
dengan penokohan kartun yang mudah dikenal dan cerita yang menarik sehingga
konsep yang disediakan menjadi mudah dipahami.
Contoh :
Heiisquidward,kau tahu
tidakAsam danBasa itu
apa?
Boleh aku tebak, Asam itu seperti
bau ketiakkuDan basa ituseperti air
liurku…Betul tidak
SpongeBob???
Bicara apakalian ini?
Dasar oranganeh…
Hahaha…Bukan Patric,
Secara Umum Asamitu berasal dari bahasalatin yaitu “acetum”
artinya cukaSedangkan
Basa berasaldari bahasaarab artinya
abu
Salah yah SpongeBob?Hehehe jadi
malu!!!
Hemft…
Gambar 10. Contoh Gabungan Media Komik-Kartun
Tabel 3. Kelebihan dan Kelemahan Media Komik-Kartun
Media Komik Media Kartun
Kelebihan :
1. Sifatnya konkrit, lebih realistik
dibandingkan dengan media verbal
2. Dapat memperjelas suatu masalah
dalam bidang apa saja, baik untuk
usia muda maupun tua.
3. Tidak memerlukan peralatan khusus
dalam penyampaiannya.
4. Menjadi media yang menarik bagi
yang membaca.
Kelemahan :
1. Gambar/foto hanya menekankan
persepsi indera mata.
2. Ukurannya sangat terbatas untuk
kelompok besar.
3. Pembuatan gambar dan konsep
ceritanya rumit.
4. Harganya sedikit mahal.
Kelebihan :
1. Kartun digemari anak-anak dan
dewasa. dapat menarik minat
pembaca.
2. Menjadikan proses pembelajaran
dan pengajaran barjalan dalam
suasana yang gembira.
3. Kartun dapat merangsang minat
siswa, sekaligus dapat menjadikan
pembelajaran mudah dipahami.
4. Bahan kartun dapat digunakan
dalam berbagai aspek kemahiran
berbahasa.
Kelemahan :
4. Jika tidak berhati-hati, siswa lebih
condong memperhatikan gambar
dari pada konsep materinya.
5. Guru yang tidak banyak
mengetahui teknik penyampaian
menggunakan media kartun dapat
menyebabkan siswa merasa jenuh.
2.10 Ruang Lingkup Materi
2.10.1 Teori Asam-Basa
a. Teori Asam-Basa Arrhenius
Menurut ilmuwan swiss yaitu Svante Arrhenius pada tahun 1807. Asam
merupakan senyawa yang jika dlarutkan dalam air akan Menghasilkan ion H+.
Sedangkan basa merupakan senyawa yang jika Dilarutkan dalam air
menghasilkan Ion OH- . Berdasarkan jumlah ion H
+ yang dapat dilepaskan,
senyawa asam dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yaitu :
Asam monoprotik, adalah senyawa asam yang melepaskan satu ion H+
Contoh : HCl(aq) → H+
(aq) + Cl- (aq)
Asam diprotik, adalah senyawa asam yang melepaskan dua ion H+
Contoh : H2SO4 (aq) → 2H+
(aq) + SO42-
(aq)
Asam tripotik, adalah senyawa asam yang melepaskan ion H+. Contoh :
H3PO4
Berdasarkan jumlah gugus OH-
yang dapat diikat, senyawa basa dapat
dikelompokan menjadi :
Basa Monohidroksi, adalah Senyawa basa yang memiliki satu gugus OH-
Contoh : NaOH (aq) → Na+
(aq) + OH- (aq)
Basa Dihidroksi, adalah Senyawa basa yang memiliki dua gugus OH-
Contoh : Ca(OH)2(aq) → Ca2+
(aq) + 2OH-(aq)
Basa Trihidroksi, adalah Senyawa basa yang memiliki tiga gugus OH-
Contoh : Al(OH)3(aq)
b. Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923, dua ilmuwan yaitu Johanes N. Bronsted dan Thomas M.
Lowry mengungkapkan bahwa Asam adalah suatu zat yang dapat member proton/
donor ion H+
. Sedangkan Basa adalah zat yang dapat menerima proton/ akseptor
ion H+ .
Contoh :
NH4+
+ H2O NH3 + H3O+
Asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
- Pada reaksi ke kanan :
Senyawa NH4+
memberikan H+ pada H2O, berarti NH4
+ bersifat asam
Senyawa H2O menerima H+ dari NH4
+, berarti H2O bersifat basa
- Pada reaksi ke kiri :
Senyawa NH3 menerima H+ dari H3O
+, berarti NH3 bersifat basa
Senyawa H3O+ memberikan H
+ pada NH3, berarti H3O
+ bersifat asam
c. Teori Asam-Basa Lewis
Pada tahun 1868-1939 Soren Peer Lauritz Sorensen, seorang ahli Biokimia
dari Denmark mengajukan penggunaan istilah pH. Angka pH suatu larutan
menyatakan derajat atau tingkat keasaman larutan tersebut. Nilai pHdiperoleh dari
hasil negative logaritma 10 dari konsentrasi ion H+.
Dengan demikian untuk
larutan asam berlaku :
pH= -log [H+
]
Sedangkan analog dengan pH, untuk larutan Basa berlaku :
pH= -log[OH-]
2.10 .2 Pengenalan Asam-Basa
Sifat Asam-Basa suatu senyawa dapat diketahui dengan cara merasakan
rasanya. Namun, pengenalan dengan cara tersebut sangat beresiko tinggi karena
ada senyawa kimia yang beracun. Pengenalan senyawa asam-basa dapat dilakukan
menggunakan kertas lakmus dan indikator asam-basa. Namun untuk menentukan
pH dapat diukur dengan menggunakan larutan indikator, kertas pH, indikator
Universal dan pH meter.
1. Kertas Lakmus
Kertas lakmus adalah sejenis kertas yang berwarna memiliki fungsi untuk
mengukur pH dan menentukan asam/basa suatu senyawa yang direaksikan.
Ada dua macam kertas lakmus yang biasa digunakan untuk mengenali
senyawa asam atau basa yaitu :
1. Kertas Lakmus merah,
Lakmus merah akan berubah menjadi biru jika direaksikan dengan senyawa basa.
2. Kertas Lakmus Biru
Lakmus Biru akan berubah menjadi merah jika direaksikan dengan senyawa asam.
Sedangkan jika diuji lakmus merah dan lakmus biru tidak mengalami perubahan
warna. Maka larutan tersebut bersifat netral.
2. Indikator Asam-Basa
Indikator asam-basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada
larutan asam atau basa. Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indicator dapat
digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Zat
indikator ada dua jenis yaitu : indikator alami (kol merah, kunyit, daun dll) dan
indikator sintetis (fenolftalein, bromtimol, metil merah, metil jingga, metil ungu,
metil kuning, kuning Alizarin).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian PTK atau Penelitian
Tindakan Kelas. Kasbolah (1999) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas
adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam
kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri. Dengan tujuan ntuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Tahap-
tahap dalam PTK merupakan satu daur atau siklus yang terdiri dari :
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Observasi
4. Refleksi
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 9
Kota Bengkulu T.A 2010/2011 yang berjumlah 40 orang siswa.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu
pada semester genap T.A 2010/2011 dalam waktu Tiga Kali Pertemuan.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media grafis komik-
kartun, yang dilakukan oleh peneliti pada waktu mengajar mata pelajaran kimia
pokok bahasan larutan asam-basa. Sedangkan variabel terikatnya adalah proses
dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran kimia pada pokok bahasan larutan
asam-basa. Variabel ini diukur setelah penggunaan media grafis komik-kartun
selesai dilaksanakan pada akhir pokok bahasan melalui tes (essai).
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom
action research, menerapkan metode penyampaian informasi. Penelitian
dilaksanakan dalam tiga siklus, tiap siklus dilaksakan sesuai dengan perubahan
yang ingin dicapai. Prosedurnya terdiri dari 4 tahap yaitu : (1) Perencanaan
Tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi, dan (4) refleksi.
Gambar 12. Tahap Prosedur Penelitian
3.5.1 Refleksi Awal
Pada tahap ini dilakukan refleksi awal yaitu dengan mengadakan observasi
awal di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu. Observasi awal tersebut
berupa wawancara terhadap guru mata pelajaran kimia mengenai proses belajar
mengajar di dalam kelas untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang
terjadi di dalam kelas selama proses belajar mengajar khusus mata pelajaran
kimia. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat menentukan tindakan yang tepat
untuk dapat menerapkan media grafis komik-kartun dalam pengajaran kimia yang
Siklus I
Pelaksanaan
Perencanaan
SIKLUS SELANJUTNYA
Refleksi
Observasi
Perencanaan Lanjutan Siklus II
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi
dapat mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas dan
meningkatkan hasil belajarnya. Dari refleksi awal tersebut didapat bahwa hasil
belajar siswa masih rendah, yaitu nilai rata-rata ujian blok pada pokok bahasan
larutan asam-basa yaitu 62,5 T.A 2008/2009 dan 64,3 T.A 2009/2010.
3.5.2 Pelaksanaan Tindakan
Pada tahapan ini, pembelajaran dilakukan tiga siklus. Setiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai sesuai dengan faktor-
faktor yang diselidiki yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
SIKLUS I
1. Perencanaan (planning)
Rencana tindakan disusun berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada
tahap refleksi awal. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah :
1. Menyusun silabus pengajaran sub pokok bahasan titrasi asam-basa.
2. Menyusun dan merancang skenario pembelajaran berdasarkan Rencana
Pelaksanaan Pengajaran (RPP) siklus I dengan sub pokok teori asam-basa.
3. Skenario pembelajaran dengan media grafis komik-kartun dimulai dari
tahap pendahuluan yang terdiri dari melakukan apersepsi, memberikan
motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa.
4. Menyiapkan media pembelajaran yaitu media grafis komik-kartun.
5. Menyiapkan lembar observasi guru dan keaktifan siswa yang digunakan
untuk mengamati proses pembelajaran dan aktivitas guru yang kemudian
dijadikan pedoman untuk memperbaiki proses belajar mengajar pada siklus
berikutnya.
6. Menyiapkan lembar observasi siswa yang digunakan untuk mengamati
proses pembelajaran dan aktivitas siswa untuk mengetahui keaktifan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Menyiapkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan media grafis
komik-kartun.
8. Mempersiapkan rubrik penilaian lembar observasi guru.
9. Mempersiapkan rubrik penilaian lembar observasi siswa .
10. Mempersiapkan alat evaluasi atau tes siklus I berupa tes pilihan ganda,
untuk melihat aktifitas belajar siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung dan melihat kemampuan guru dalam mengolah pembelajaran.
11. Membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian tes siklus I.
12. Mempersiapkan Pekerjaan Rumah (PR) siklus I.
13. Membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian PR siklus I.
2. Pelaksanaan Tindakan (action)
Tindakan pelaksanaan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah
dirancang. Langkah-langkah yang dilakukan untuk pelaksanan siklus I adalah :
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
b. Melakukan apersepsi yaitu dengan mengajukan pertanyaan prasyarat pada
siswa.
c. Memotivasi siswa dengan pertanyaan (masalah).
d. Pelaksanaan pembelajaran dengan media grafis komik-kartun.
e. Menjelaskan percobaan laboratorium dengan menggunakan media gambar
sebelum melakukan praktikum.
f. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
telah disampaikan.
g. Membantu menjawab atau menyelesaikan permasalahan siswa.
h. Mengajak siswa Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
i. Mengadakan tes siklus I.
j. Memberikan PR siklus I.
3. Pengamatan (observation)
Kegiatan observasi ini dilakukan pengamat yang dilaksanakan secara
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan atau pembelajaran di kelas dengan
menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas
siswa guna pengumpulan data yang diperlukan. Kegiatan observasi pada
hakekatnya adalah kegiatan mengontrol dan menilai kesesuaian rencana
pembelajaran dengan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Observasi ini
dilaksanakan oleh peneliti sendiri, guru kimia kelas XI IPA SMA Negeri 9 dan
teman sejawat.
4. Refleksi (reflection)
Semua data yang didapat dari tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis
untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan rencana.
Data yang didapat dari tes siklus I dianalisis secara kuantitatif (nilai rata-rata, daya
serap dan ketuntasan belajar). Kemudian dianalisis dengan deskriptif. Guru dapat
merefleksi diri dengan melihat data hasil observasi dan tes untuk mengukur
keberhasilan pelaksanaan siklus I yang akan digunakan sebagai acuan untuk
merencanakan tindakan dalam siklus berikutnya.
Siklus II
Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus kedua ini berdasarkan pada
hasil refleksi siklus sebelumnya, yaitu pada siklus pertama.
1. Perencanaan (planning)
Rencana tindakan disusun berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada
siklus I. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah :
1. Menyusun silabus pengajaran materi larutan asam-basa.
2. Menyusun dan merancang skenario pembelajaran berdasarkan Rencana
Pelaksanaan Pengajaran (RPP) siklus I dengan sub pokok kurva titrasi.
3. Skenario pembelajaran dengan media grafis komik-kartun dimulai dari tahap
pendahuluan yang terdiri dari melakukan apersepsi, memberikan motivasi
dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa.
4. Menyiapkan media pembelajaran yaitu media grafis komik-kartun.
5. Menyiapkan lembar observasi guru dan keaktifan siswa yang digunakan
untuk mengamati proses pembelajaran dan aktivitas guru yang kemudian
dijadikan pedoman untuk memperbaiki proses belajar mengajar pada siklus
berikutnya.
6. Menyiapkan lembar observasi siswa yang digunakan untuk mengamati
proses pembelajaran dan aktivitas siswa untuk mengetahui keaktifan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Menyiapkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan media grafis
komik-kartun.
8. Mempersiapkan rubrik penilaian lembar observasi guru.
9. Mempersiapkan rubrik penilaian lembar observasi siswa.
10. Mempersiapkan alat evaluasi atau tes siklus II berupa tes pilihan ganda,
untuk melihat aktifitas belajar siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung dan melihat kemampuan guru dalam mengolah pembelajaran.
11. Membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian tes siklus II.
12. Mempersiapkan Pekerjaan Rumah (PR) siklus II.
13. Membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian PR siklus II.
2. Pelaksanaan Tindakan (action)
Tindakan pelaksanaan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah
dirancang. Langkah-langkah yang dilakukan untuk pelaksanan siklus II adalah:
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
b. Melakukan apersepsi yaitu dengan mengajukan pertanyaan prasyarat pada
siswa.
c. Memotivasi siswa dengan pertanyaan (masalah).
d. Pelaksanaan pembelajaran dengan media grafis komik-kartun.
e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
telah disampaikan.
f. Membantu menjawab atau menyelesaikan permasalahan siswa.
g. Mengajak siswa Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
h. Mengadakan tes siklus II.
i. Memberikan PR siklus II.
3. Pengamatan (observation)
Kegiatan observasi ini dilakukan pengamat yang dilaksanakan secara
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan atau pembelajaran di kelas dengan
menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas
siswa guna pengumpulan data yang diperlukan. Kegiatan observasi pada
hakekatnya adalah kegiatan mengontrol dan menilai kesesuaian rencana
pembelajaran dengan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Observasi ini
dilaksanakan oleh peneliti sendiri, guru kimia kelas XI IPA SMA Negeri 9 dan
teman sejawat.
4. Refleksi (reflection)
Semua data yang didapat dari tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis
untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan rencana.
Data yang didapat dari tes siklus II dianalisis secara kuantitatif (nilai rata-rata,
daya serap dan ketuntasan belajar). Kemudian dianalisis dengan deskriptif. Guru
dapat merefleksi diri dengan melihat data hasil observasi dan tes untuk mengukur
keberhasilan pelaksanaan siklus II yang akan digunakan sebagai acuan untuk
merencanakan tindakan dalam siklus berikutnya.
Siklus III
Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus ketiga ini berdasarkan pada
hasil refleksi siklus sebelumnya, yaitu pada siklus kedua.
1. Perencanaan (planning)
Rencana tindakan disusun berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada
siklus II. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah :
1. Menyusun silabus pengajaran materi larutan asam-basa.
2. Menyusun dan merancang skenario pembelajaran berdasarkan Rencana
Pelaksanaan Pengajaran (RPP) siklus III dengan sub pokok teori asam-basa
Bronsted-Lowry dan Lewis.
3. Skenario pembelajaran dengan media grafis komik-kartun dimulai dari
tahap pendahuluan yang terdiri dari melakukan apersepsi, memberikan
motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa.
4. Menyiapkan media pembelajaran yaitu media grafis komik-kartun.
5. Menyiapkan lembar observasi guru dan keaktifan siswa yang digunakan
untuk mengamati proses pembelajaran dan aktivitas guru yang kemudian
dijadikan pedoman untuk memperbaiki proses belajar mengajar pada siklus
berikutnya.
6. Menyiapkan lembar observasi Siswa yang digunakan untuk mengamati
proses pembelajaran dan aktivitas siswa untuk mengetahui keaktifan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Menyiapkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan media grafis
komik-kartun.
8. Mempersiapkan rubrik penilaian lembar observasi guru.
9. Mempersiapkan rubrik penilaian lembar observasi siswa.
10. Mempersiapkan alat evaluasi/ tes siklus III berupa tes pilihan ganda, untuk
melihat aktifitas belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung
dan melihat kemampuan guru dalam mengolah pembelajaran.
11. Membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian tes siklus III.
12. Mempersiapkan Pekerjaan Rumah (PR) siklus III
13. Membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian PR siklus III.
2. Pelaksanaan Tindakan (action)
Tindakan pelaksanaan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah
dirancang. Langkah-langkah yang dilakukan untuk pelaksanan siklus III adalah:
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
b. Melakukan apersepsi yaitu dengan mengajukan pertanyaan prasyarat pada
siswa
c. Memotivasi siswa dengan pertanyaan (masalah).
d. Pelaksanaan pembelajaran dengan media grafis komik-kartun.
e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
telah disampaikan.
f. Membantu menjawab atau menyelesaikan permasalahan siswa.
g. Mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
h. Mengadakan tes siklus III.
i. Memberikan PR siklus III.
3. Pengamatan (observation)
Kegiatan observasi ini dilakukan pengamat yang dilaksanakan secara
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan atau pembelajaran di kelas dengan
menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas
siswa guna pengumpulan data yang diperlukan. Kegiatan observasi pada
hakekatnya adalah kegiatan mengontrol dan menilai kesesuaian rencana
pembelajaran dengan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Observasi ini
dilaksanakan oleh peneliti sendiri, guru kimia kelas XI IPA SMA Negeri 9 dan
teman sejawat.
4. Refleksi (reflection)
Semua data yang didapat dari tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis
untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan rencana.
Data yang didapat dari tes siklus III dianalisis secara kuantitatif (nilai rata-rata,
daya serap dan ketuntasan belajar). Kemudian dianalisis dengan deskriptif. Guru
dapat merefleksi diri dengan melihat data hasil observasi dan tes untuk mengukur
keberhasilan pelaksanaan siklus III.
3.6 Instrumen Penelitian
Insrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Untuk dapat mengetahui hasil belajar siswa pada siswa yang diajar dengan media
grafis komik-kartun, Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Observasi atau yang disebut pengamatan meliputi kegiatan pemuatan
perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan alat indera (Arikunto, 2002).
Observasi dilakukan secara langsung oleh peneliti dan pengamat terhadap
kegiatan proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan lembar observasi
sebagai instrumen pengamatan.
Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi guru dan lembar
observasi siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk mengamati aktivitas
guru dalam proses belajar mengajar dengan media grafis komik-kartun. Hasil dari
observasi dijadikan pedoman untuk perbaikan proses belajar mengajar pada siklus
berikutnya. Lembar observasi siswa digunakan untuk melihat aktivitas siswa
selama proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklus.
2. Lembar Tes
Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2002). Instrumen
tes yang digunakan adalah tes siklus untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa
dalam menyelesaikan soal-soal kimia berbentuk uraian.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data tentang upaya yang dilakukan untuk mencapai
hasil yang dicapai dilaksanakan dengan wawancara, lembar observasi guru,
lembar observasi siswa, dan angket (kuisioner) siswa terhadap penggunaan media
grafis komik-kartun. Sedangkan lembar tes digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa.
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisa Lembar Observasi
Data observasi digunakan untuk merefleksikan tindakan yang telah
dilakukan secara deskriptif pada setiap siklus dan diolah secara deskriptif
kuantitatif dengan menghitung rata-rata skor pengamat (Sudjana, 1989). Penilaian
dan kisaran nilai untuk setiap kategori menggunakan persamaan berikut:
a. Lembar Observasi Aktivitas Guru
Skor tertinggi tiap butir soal yaitu 3, sedangkan jumlah butir soal ada 12
buah butir soal. Maka skor tertinggi adalah 36.
pengamatJumlah
skorJumlahnilaiskorrataRata
Skor tertinggi = Jumlah butir observasi skor tertinggi tiap observasi
Skor terendah = Jumlah butir observasi skor terendah tiap observasi
Selisih skor = Skor tertinggi – Skor terendah
penilaiankriteriaJumlah
skorselisihkriteriaInterval ( Depdiknas,2004)
Tabel 4. Kriteria pengamatan observasi guru
Interval Kriteria
12 – 19 Kurang
20 – 27 Cukup
28 – 36 Baik
b. Lembar Observasi Aktivitas siswa
Skor tertinggi tiap butir soal yaitu 3, sedangkan jumlah butir soal ada 12
buah butir soal. Maka skor tertinggi adalah 36.
pengamatJumlah
skorJumlahnilaiskorrataRata
Skor tertinggi = Jumlah butir observasi skor tertinggi tiap observasi
Skor terendah = Jumlah butir observasi skor terendah tiap observasi
Selisih skor = Skor tertinggi – Skor terendah
penilaiankriteriaJumlah
skorselisihkriteriaInterval ( Depdiknas, 2004)
Tabel 5. Kriteria pengamatan observasi guru
Interval Kriteria
12 – 19 Kurang
20 – 27 Cukup
28 - 36 Baik
3.9 Hasil Analisa Tes
a. Data Tes
Tes dianalisa dengan menggunakan nilai individu, nilai rata-rata siswa, dan
kriteria ketuntasan belajar berdasarkan penilaian pada acuan dan patokan.
Menurut Depdiknas (2003), secara klasikal proses belajar mengajar dikatakan
tuntas apabila di kelas memperoleh nilai ≥ 67 sebanyak 85%.
3.9.1 Nilai Siswa
Untuk mengetahui nilai siswa dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
Keterangan:
X = nilai siswa
B = jumlah jawaban benar
N = jumlah soal
3.9.2 Nilai rata-rata siswa
N
XX ( Sudjana, 1998 )
Keterangan :
X = Jumlah rata-rata siswa
X = Jumlah nilai
N = Jumlah siswa
3.9.3 Daya Serap Individu
3.9.4 Daya Serap Klasikal
%100NIS
NsDs
Keterangan :
Ds = Daya serap
S = Jumlah siswa
NI = Nilai tertinggi
Ns = Jumlah nilai seluruh siswa
Daya serap dikatakan meningkat apabila daya serap siswa pada siklus I
lebih besar dari siklus I dan daya serap pada siklus III lebih besar dari pada siklus
II (Ds3>Ds2>Ds1).
3.9.5 Ketuntasan Belajar Klasikal
Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa dapat menggunakan rumus :
%100N
NsKB
Keterangan :
KB = Ketuntasan Belajar
N = Jumlah siswa
Ns = Jumlah siswa yang mendapat nilai 67
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Refleksi Awal
Sebelum melakukan penelitian dengan menggunakan media grafis jenis
komik-kartun, peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi awal di kelas XI
IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu yang dilakukan pada tanggal 31 Januari-14
Februari 2011. Dimana siswa berjumlah 40 orang yang terdiri dari 28 perempuan
dan 12 laki-laki. Observasi awal ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan
pembelajaran yang terjadi di SMA Negeri 9 Kota Bengkulu. Instrumen yang
digunakan adalah lembar observasi guru dan lembar observasi siswa dan
wawancara langsung pada guru mata pelajaran yang bersangkutan.
4.1.2 Observasi Awal
Sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan
media grafis jenis komik-kartun di SMA Negeri 9 Kota Bengkulu, terlebih dahulu
dilakukan kegiatan pra tindakan atau observasi awal yang bertujuan untuk
menemukan kendala-kendala dalam proses pembelajaran serta metode
pembelajaran yang sering digunakan oleh guru. Pada observasi awal ini juga
dilakukan pengamatan terhadap kelas yang akan digunakan penggunaan media
grafis jenis komik-kartun yaitu kelas XI IPA. Berdasarkan hasil pengamatan
ditemukan bahwa dalam menyampaikan materi pelajaran guru hanya menerapkan
model pembelajaran langsung atau ceramah tanpa menggunakan metode, model
pembelajaran atau media yang bervariasi. Hal ini diterapkan untuk mata pelajaran
yang bersifat teori sedangkan siswa akan berperan aktif ketika mereka melakukan
kegiatan praktikum sesuai dengan jurusan mereka.
Pada kegiatan observasi ini juga dilaksanakan tes awal dengan tipe soal
Essai sebanyak 5 soal yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa
tentang konsep. Setelah dianalisis diperoleh hasil tes awal dengan nilai rata-rata
yaitu 65,9. Nilai tertinggi adalah 77 dan terendah adalah 55. Data tes awal
menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas XI IPA masih sangat rendah
dibuktikan dengan nilai rata-rata tes 65,9. Pemahaman siswa tentang pokok
bahasan larutan asam basa masih sangat kurang. Melihat permasalahan yang ada,
maka peneliti mencoba untuk mengadakan perbaikan-perbaikan dalam proses
pembelajaran kimia. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan
media grafis jenis komik-kartun. Diharapkan dengan menggunakan media grafis
komik-kartun dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia siswa di kelas
XI IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu.
4.1.3 Rencana Tindakan
Berdasarkan hasil observasi awal dapat diketahui bahwa dalam
pembelajaran kimia siswa belum aktif perhatian siswa terhadap pembelajaran
kimia masih belu maksimal. Untuk itu perlu dilakukan upaya perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun.
4.1.4 Pelaksanaan Tindakan
Setelah kegiatan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dilakukan dengan
menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada pokok bahasan larutan asam-
basa. Pelaksanaan tindakan dilakukan 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri
dari empat tahap yaitu: Perencanaan (Planning), Pelaksanaan tindakan (Acting),
Pengamatan (Observation), dan Refleksi (Reflection).
Siklus I
Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dengan menggunakan media grafis
jenis komik-kartun pada sub pokok bahasan titrasi asam-basa. Berdasarkan
rancangan penelitian (PTK) bahwa setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu:
1) Perencanaan (planning)
Dalam upaya perbaikan pembelajaran kimia siswa di kelas XI IPA SMA N
9 Kota Bengkulu. Maka tahap perencanaan yang dilakukan dalam kegiatan
persiapan pengajaran yaitu :
1. Menyusun silabus pengajaran materi larutan asam-basa.
2) Skenario pembelajaran siklus I dengan media grafis komik-kartun dimulai dari
tahap pendahuluan yang terdiri dari melakukan apersepsi, memberikan
motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa.
3) Menyusun dan merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)
siklus I dengan sub pokok titrasi asam-basa.
4) Menyiapkan media pembelajaran yaitu media grafis komik-kartun.
5) Menjelaskan percobaan laboratorium dengan menggunakan media gambar
sebelum melakukan praktikum.
6) Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa untuk
mengamati aktivitas guru dan siswa selama PBM berlangsung.
7) Memperiapkan lembar Diskusi Siswa (LDS) siklus I
8) Membuat kunci jawaban LDS silus I
9) Mempersiapkan post tes siklus I berupa essai 5 soal
10) Membuat kunci jawaban post tes dan rubrik penilaian Post-tes siklus I.
11) Mempersiapkan Pekerjaan Rumah (PR) siklus I.
12) Membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian PR siklus I.
2) Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan untuk siklus I ini dilaksanakan pada hari rabu pada
tanggal 02 Februari 2011 pukul 10.45 - 12.15 WIB di kelas XI IPA SMA Negeri 9
Kota Bengkulu. Adapun materi yang dipelajari adalah sub pokok bahasan titrasi
asam-basa. Tindakan yang telah dilaksanakan mengacu pada skenario
pembelajaran yang telah dibuat dengan menggunakan media grafis jenis komik-
kartun mengacu pada skenario pembelajaran siklus I dengan tahap-tahap yaitu :
a. Pendahuluan
1. Melakukan apersepsi yaitu dengan mengajukan pertanyaan prasyarat pada
siswa.
2. Memotivasi siswa dengan pertanyaan (masalah)
b. Kegiatan Inti
3. Pelaksanaan pembelajaran dengan media grafis komik-kartun.
4. Membimbing siswa membentuk kelompok kerja
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
telah disampaikan.
6. Membantu menjawab atau menyelesaikan permasalahan siswa.
7. Membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) siklus I
8. Membimbing siswa mengerjakan LDS siklus I
9. Meminta perwakilan siswa menjawab soal untuk masing-masing kelompok
dan mempresentasikannya di depan kelas.
c. Kegiatan Akhir
10. Mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
11. Mengadakan post tes siklus I.
12. Memberikan PR siklus I.
3) Pengamatan (Observation)
a. Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Pengamatan dilakukan dengan mengisi lembar observasi guru oleh dua
orang pengemat yaitu guru mata pelajaran kimia dan mahasiswa pendidkan kimia
atau rekan sejawat. Pengamat memberikan penilaian berdasarkan kriteria
pengamatan pada aspek-aspek pengamatan dalam lembar observasi guru dengan
rentang nilai 1 s.d 3 yaitu 1 (kurang), 2 (cukup) dan 3 (baik).
Dengan berpedoman pada lembar observasi kegiatan guru yang
menunjukkan bahwa kemampuan guru pada proses pembelajaran menggunakan
media grafis jenis komik-kartun pada siklus I berada pada kriteria baik. Data
aktivitas pembelajaran dapat dilihat pada tabel 6, untuk data lebih lengkap
terdapat pada lampiran 12:
Tabel.6 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Guru Siklus I Secara Keseluruhan
No. Pengamat Skor
1 Pengamat 1 30
2 Pengamat 2 31
Total skor 61
Rata-rata skor 30,5
Kriteria penilaian Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa skor observasi aktivitas guru
pada siklus I menurut pengamat 1 sebesar 30 dan pengamat 2 sebesar 31.
Sehingga pada pembelajaran titrasi asam-basa dengan menggunakan media grafis
jenis komik-kartun secara keseluruhan diperoleh total skor 61 dengan rata-rata
30,5 berada dalam kategori baik.
Walaupun tergolong dalam kategori baik, namun jika dilihat dari lembar
observasi yang dinilai oleh dua pengamat, ternyata masíh ditemukan beberapa
item dari lembar observasi dengan kriteria cukup, yaitu :
1. Guru kurang memusatkan perhatian siswa pada konsep yang diajarkan dengan
memberikan pertanyaan, karena sebagian siswa masih ada yang mengobrol.
2. Guru kurang memberikan waktu kepada siswa untuk memperhatikan tampilan
di layar.
3. Guru kurang menampilkan materi dengan jelas, karena tampilan gambar
kurang jelas, warna pada tulisan kurang jelas.
4. Guru tidak menunjuk kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
5. Guru kurang membimbing siswa dalam menarik kesimpulan pada LDS.
b. Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Berdasarkan pada lembar observasi kegiatan siswa menunjukkan bahwa
aktivitas siswa pada proses pembelajaran menggunakan media grafis jenis komik-
kartun pada siklus I berada pada kriteria baik. Data aktivitas pembelajaran dapat
dilihat pada tabel 7, untuk data lebih lengkap terdapat pada lampiran 13 :
Tabel. 7 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Secara Keseluruhan
No. Pengamat Skor
1 Pengamat 1 28
2 Pengamat 2 28
Total skor 56
Rata-rata skor 28
Kriteria penilaian Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa skor observasi aktivitas siswa
paada siklus I menurut pengamat 1 sebesar 28 dan menurut pengamat 2 sebesar
28. Sehingga pada pembelajaran materi titrasi asam-basa dengan menggunakan
media grafis jenis komik-kartun secara keseluruhan diperoleh total skor 56 dengan
rata-rata 28 termasuk dalam kategori baik. Walaupun tergolong dalam kategori
baik, namun jika dilihat dari lembar observasi yang dinilai oleh dua pengamat,
ternyata masíh ditemukan beberapa item dari lembar observasi dengan kriteria
cukup, yaitu :
1. Siswa kurang memperhatikan tampilan di layar karena sebagian siswa masih
mengobrol dengan teman sebangku.
2. Siswa kurang memperhatikan guru menjelaskan materi dengan menggunakan
komputer dan LCD.
3. Siswa dalam kelompoknya kurang mendiskusikan dan menjawab
permasalahan yang ada di LDS karena ada sebagian siswa yang mengerjakan
LDS kelompok lainnya.
4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi yang ada di LDS namun tidak di
tanggapi oleh kelompok lain.
5. Siswa dalam membuat kesimpulan kurang berdasarkan indikator
pembelajaran.
c. Observasi Media Grafis Komik-Kartun
Penggunaan media grafis jenis komik-kartun dalam pembelajaran sangat
membantu guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Namun apabila
dilihat dari lembar observasi yang dinilai dari dua pengamat ternyata masih
ditemukan beberapa item dalam kriteria cukup yaitu : Tampilan gambar terlalu
mencolok, warna pada tulisan kurang jelas, huruf yang digunakan terlalu kecil.
d. Hasil Nilai Akhir Siklus I
Penilaian hasil pembelajaran pada siklus I merupakan gabungan dari hasil
post-tes (50%), presentasi (25%) dan LDS (25%). Tes ini berbentuk uraian yang
berjumlah 5 soal. Pembelajaran pada akhir siklus I nilai rata-rata siswa adalah
67,73, masih butuh perbaikan pada siklus berikutnya. Hasil belajar kognitif siswa
tersebut ditinjau dari nilai rata-rata siswa, daya serap siswa, dan ketuntasan belajar
siswa. Data hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 8, untuk data lebih
lengkap terdapat pada lampiran 14 dan 15:
Tabel. 8 Data Hasil Pembelajaran Siklus I
Skor Jumlah Siswa Ket.
Rata-
Rata
Daya
Serap
Ketuntasan
Klasikal Peserta Tuntas
Belum
Tuntas
Kategori
Belum
tuntas
secara
klasikal
B C K
67,36 81,65% 52,5% 40 21 19 √ - -
Dari tabel di atas terlihat pada siklus I diperoleh nilai tertinggi 82,5, nilai
terendah 56,25 dan rata-rata nilai akhir siklus I adalah 67,36. Daya serap sebesar
81,65% dengan ketuntasan belajar sebesar 52,5%. Hal ini menunjukkan hasil
belajar pada siklus I belum tuntas karena dari 40 siswa ternyata yang
mendapatkan nilai ≥67 ada 21 orang dan ketuntasan belajar sebesar 52,5%.
Sedangkan pembelajaran dinyatakan tuntas apabila 85% dari jumlah siswa telah
mendapat nilai ≥ 67 sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan oleh SMA Negeri
9 Kota Bengkulu.
4) Refleksi (reflection)
a. Refleksi Aktivitas Guru Siklus I
Setelah pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan media
grafis jenis komik-kartun, pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap hasil-hasil
yang telah diperoleh baik dari lembar observasi maupun dari tes siklus I. Proses
pembelajaran dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada siklus I
masih membutuhkan perbaikan untuk siklus selanjutnya. Adapun kekurangan-
kekurangan-kekurangan dan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan untuk
siklus selanjutnya yaitu :
Tabel. 9 Refleksi Aktivitas Guru
No. Pelaksanaan Siklus I Perbaikan Siklus I
1 Guru kurang memusatkan perhatian
siswa pada konsep yang diajarkan.
-Guru memberikan pertanyaan,
kepada siswa yang mengobrol.
-Guru membesarkan suaranya agar
siswa yang duduk di belakang dapa
mendengar jelas
2 Guru kurang memberikan waktu
kepada siswa untuk memperhatikan
tampilan di layar.
-Guru mengajar tidak terburu-buru
saat menampilkan slide.
-Saat slide ditampilkan, guru
menjelaskan materi lebih rinci lagi.
3 Guru kurang menampilkan materi
dengan jelas, karena slide yang
digunakan terlalu mencolok dan
huruf yang digunakan terlalu kecil
-Materi pada konsep diperbaiki
lebih dominan dari pada gambar
-Slide diperbaiki dengan
mengecilkan gambar yang terlalu
mencolok
-Huruf pada slide diperbesar dan
diperjelas
b. Refleksi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
Tabel. 10 Refleksi Aktivitas Guru
No. Pelaksanaan Siklus I Perbaikan Siklus I
1 Siswa kurang memperhatikan
tampilan di layar sehingga siswa
mengalihkan perhatian dari apa yang
disampaikan oleh guru.
-Guru membesarkan suaranya agar
siswa kembali fokus pada materi
- Guru mengajar tidak terburu-buru
saat menampilkan slide.
-Saat slide ditampilkan, guru
menjelaskan materi lebih rinci lagi.
2 Siswa kurang mendiskusikan dan
menjawab permasalahan yang ada di
LDS dan diharapkan guru lebih
membimbing siswa dalam
mengerjakan LDS
-Guru membimbing siswa
mengerjakan LDS
-Menanyakan kepada siswa yang
kesulitan
-Memeriksa setiap kelompok saat
diskusi berlangsung.
-Membantu memecahkan solusi
pada kelompok yang kesulitan
menjawab LDS
c. Refleksi Media Grafis Jenis Komik-Kartun
Tabel. 11 Refleksi Media Grafis Komik-Kartun Siklus I
No. Pelaksanaan Siklus I Perbaikan Siklus I
1 Tampilan gambar terlalu jelas
disebabkan oleh warna gambar
yang terlalu kontras dan ukuran
gambar yang terlalu besar sehingga
siswa lebih fokus pada gambar.
-Gambar pada slide diperkecil
-Warna pada gambar diperbaiki agar
tidak terlalu kontras
-konsep materi diperbesar atau di
dominasi
2 Warna tulisan kurang jelas, semua
siswa yang berada di dalam kelas
kesulitan melihat dengan jelas
tulisan yang disajikan oleh guru
-Warna tulisan diperjelas disesuaikan
dengan warna background.
3 Huruf yang terlalu kecil membuat
siswa sulit untuk membaca materi
-Ukuran huruf diperbesar
-Konsep materi dibuat mendominasi
dibanding gambar
Siklus II
Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan menggunakan media
grafis jenis komik-kartun pada sub pokok bahasan kurva titrasi dan perhitungan
titrasi asam basa. Berdasarkan rancangan penelitian (PTK) bahwa setiap siklus
terdiri dari :
1. Perencanaan (planning)
Berdasarkan hasil refleksi siklus I maka dilakukan kembali kegiatan
persiapan pengajaran pada siklus II yaitu :
1. Menyusun skenario pembelajaran siklus II dengan media grafis komik-kartun.
2. Menyusun dan merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)
siklus II dengan materi kurva titrasi dan perhitungan titrasi asam basa.
3. Menyiapkan media pembelajaran yaitu media grafis komik-kartun siklus II
4. Memberikan materi dengan jelas dan rinci serta lebih memusatkan perhatian
lebih pada siswa.
5. Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa
6. Mempersiapkan Lembar Diskusi Siswa dan membuat kunci jawabannya.
7. Membimbing siswa mengerjakan LDS.
8. Menanyakan kepada siswa yang kesulitan memahami materi.
9. Memeriksa setiap kelompok saat diskusi berlangsung.
10. Membantu memecahkan masalah pada kelompok yang mengalami kesulitan
menjawab LDS.
11. Membimbing siswa menarik kesimpulan yang ada dalam LDS.
12. Mempersiapkan post test siklus II berupa essai 5 soal dan membuat kunci
jawabannya.
13. Mempersiapkan Pekerjaan Rumah (PR) dan membuat kunci jawabannya.
2) Pelaksanaan Tindakan (action)
Pelaksanaan tindakan untuk siklus II ini dilaksanakan pada hari Senin, 07
Februari 2011 pukul 08.00-09.45 WIB di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota
Bengkulu. Adapun materi yang dipelajari adalah sub pokok bahasan kurva titrasi
dan perhitungan titrasi asam basa. Tindakan yang telah dilaksanakan mengacu
pada skenario pembelajaran yang telah dibuat dengan menggunakan media grafis
jenis komik-kartun mengacu pada skenario pembelajaran siklus II dengan tahap-
tahap yaitu :
a. Pendahuluan
1. Memberikan pertanyaan prasyarat pada siswa.
2. Memotivasi siswa dengan memberi pertanyaan (masalah).
b. Kegiatan Inti
3. Pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan materi menggunakan media
grafis komik-kartun.
4. Membimbing siswa membentuk kelompok kerja diskusi.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahami.
6. Membantu menjawab atau menyelesaikan permasalahan siswa.
7. Membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) siklus II.
8. Membimbing siswa dan setiap kelompok mengerjakan LDS siklus II.
9. Meminta perwakilan siswa menjawab soal untuk masing-masing kelompok
dan mempresentasikannya di depan kelas.
c. Kegiatan Akhir
10. Mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan.
11. Mengadakan post test siklus II.
12. Memberikan PR siklus II.
3) Pengamatan (observation)
a. Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Pengamatan dilakukan dengan mengisi lembar observasi guru oleh dua
orang pengemat yaitu guru mata pelajaran kimia dan mahasiswa pendidkan kimia
atau rekan sejawat. Pengamat memberikan penilaian berdasarkan kriteria
pengamatan pasa aspek-aspek pengamatan dalam lembar observasi guru dengan
rentang nilai 1 s.d 3 yaitu 1 (kurang), 2 (cukup) dan 3 (baik). Dengan berpedoman
pada lembar observasi kegiatan guru yang menunjukkan bahwa kemampuan guru
pada proses pembelajaran menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada
siklus II berada pada kriteria baik. Data aktivitas pembelajaran dapat dilihat pada
tabel 12, untuk data lebih lengkap terdapat pada lampiran 23 :
Tabel. 12 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru Siklus II Secara Keseluruhan
No. Pengamat Skor
1 Pengamat 1 32
2 Pengamat 2 34
Total skor 66
Rata-rata skor 33
Kriteria penilaian Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa skor observasi aktivitas guru
pada siklus II menurut pengamat 1 sebesar 32 dan pengamat 2 sebesar 34.
Sehingga pada pembelajaran teori asam-basa Bronsted-Lowry dengan
menggunakan media grafis jenis komik-kartun secara keseluruhan diperoleh total
skor 66 dengan rata-rata 33 berada dalam kategori baik. Walaupun tergolong
dalam kategori baik, namun jika dilihat dari lembar observasi yang dinilai oleh
dua pengamat, ternyata masíh ditemukan beberapa item dari lembar observasi
dengan kriteria cukup, yaitu :
1. Guru kurang memusatkan perhatian siswa pada konsep yang diajarkan
2. Guru kurang memberikan waktu kepada siswa untuk memperhatikan tampilan
di layar.
b. Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Berdasarkan pada lembar observasi kegiatan siswa menunjukkan bahwa
aktivitas siswa pada proses pembelajaran menggunakan model siklus belajar
dengan menggunakan media grafis jenis komik pada siklus II berada pada kriteria
baik. Data aktivitas pembelajaran dapat dilihat pada tabel 13, untuk data lebih
lengkap terdapat pada lampiran 24 :
Tabel. 13 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Secara Keseluruhan
No. Pengamat Skor
1 Pengamat 1 29
2 Pengamat 2 31
Total skor 60
Rata-rata skor 30
Kriteria penilaian Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa skor observasi aktivitas siswa
paada siklus II menurut pengamat 1 sebesar 29 dan menurut pengamat 2 sebesar
31. Sehingga pada pembelajaran materi titrasi asam-basa dengan menggunakan
media grafis jenis komik-kartun secara keseluruhan diperoleh total skor 60 dengan
rata-rata 30 termasuk dalam kategori baik. Walaupun tergolong dalam kategori
baik, namun jika dilihat dari lembar observasi yang dinilai oleh dua pengamat,
ternyata masíh ditemukan beberapa item dari lembar observasi dengan kriteria
cukup, yaitu :
1. Siswa kurang memperhatikan tampilan di layar
2. Siswa kurang memperhatikan tujuan apa yang harus mereka capai.
c. Observasi Media Grafis Komik-Kartun
Penggunaan media grafis jenis komik-kartun siklus II dalam pembelajaran
sangat membantu guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Namun
apabila dilihat dari lembar observasi yang dinilai dari dua pengamat ternyata
masih ditemukan beberapa item dalam kriteria cukup yaitu : Tampilan gambar
terlalu mencolok sehingga siswa lebih memperhatikan gambar dari pada materi.
d. Hasil Nilai Akhir Siklus II
Penilaian hasil pembelajaran pada siklus II merupakan gabungan dari hasil
post-tes (50%), presentasi (25%) dan LDS (25%). Tes ini berbentuk uraian yang
berjumlah 5 soal. Pembelajaran pada akhir siklus II nilai rata-rata siswa adalah 69,
masih butuh perbaikan pada siklus berikutnya. Hasil belajar kognitif siswa
tersebut ditinjau dari nilai rata-rata siswa, daya serap siswa, dan ketuntasan belajar
siswa. Data hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 14, untuk data
lebih lengkap terdapat pada lampiran 25 dan 26:
Tabel. 14 Data Hasil Pembelajaran Siklus II
Skor Jumlah Siswa Ket.
Rata-
Rata
Daya
Serap
Ketuntasan
Klasikal Peserta Tuntas
Belum
Tuntas
Kategori Belum
tuntas
secara
klasikal
B C K
68,9 86,18% 77,5% 40 31 9 √ - -
Dari grafik di atas terlihat pada siklus II diperoleh nilai tertinggi 80 nilai
terendah 63,75 dan rata-rata nilai akhir siklus II adalah 68,9. Daya serap sebesar
86,18% dengan ketuntasan belajar sebesar 77,5%. Hal ini menunjukkan hasil
belajar pada siklus II hampir mendekati ketuntasan belajarnya, karena dari 40
siswa ternyata yang mendapatkan nilai ≥65 ada 31 orang dan ketuntasan belajar
sebesar 77,5%. Sedangkan pembelajaran dinyatakan tuntas apabila 85% dari
jumlah siswa telah mendapat nilai ≥ 67 sesuai KKM yang telah ditentukan oleh
SMA Negeri 9 Kota Bengkulu.
4) Refleksi (reflection)
a. Refleksi Aktivitas Guru Siklus II
Setelah pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan media
grafis jenis komik-kartun, pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap hasil-hasil
yang telah diperoleh baik dari lembar observasi maupun dari tes siklus II. Proses
pembelajaran dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada siklus II
masih membutuhkan perbaikan untuk siklus selanjutnya. Adapun kekurangan-
kekurangan dan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan pada siklus III yaitu :
Tabel. 15 Refleksi Aktivitas Guru
No. Pelaksanaan Siklus II Perbaikan Siklus II
1 Guru kurang memusatkan
perhatian siswa pada konsep yang
diajarkan.
-Guru memberikan pertanyaan,
kepada siswa yang mengobrol.
-Guru membesarkan suaranya agar
siswa yang duduk di belakang dapa
mendengar jelas
2 Guru kurang memberikan waktu
kepada siswa untuk
memperhatikan tampilan di layar.
-Guru mengajar tidak terburu-buru
saat menampilkan slide.
-Saat slide ditampilkan, guru
menjelaskan materi lebih rinci lagi
b. Refleksi Untuk Aktivitas Siswa Siklus II
Tabel. 16 Refleksi Aktivitas Guru
No. Pelaksanaan Siklus II Perbaikan Siklus II
1 Siswa kurang memusatkan
perhatian nya pada konsep yang
dia jarkan guru
-Guru harus menguasai kelas saat
mengajar
-Guru mengajar tidak terburu-buru
saat menampilkan slide.
2 Siswa kurang lebih memperhatikan
tampilan di layar sehingga siswa
mengalihkan perhatian dari apa
yang disampaikan oleh guru.
-Guru membesarkan suaranya agar
siswa kembali fokus pada materi
-Saat slide ditampilkan, guru
menjelaskan materi lebih rinci lagi.
-Menegur siswa yang ribut dengan
memberikan pertanyaan.
c. Refleksi Media Grafis Jenis Komik-Kartun
Tabel. 17 Refleksi Media Grafis Komik-Kartun Siklus II
No. Pelaksanaan Siklus II Perbaikan Siklus II
1 Tampilan gambar terlalu mencolok
sehingga siswa lebih memperhatikan
gambar dari pada materi
-Gambar diperkecil
-Warna background disesuaikan
sehingga tidak terlalu mencolok
Siklus III
Pembelajaran siklus III dengan menggunakan media grafis jenis komik-
kartun pada sub pokok bahasan teori asam-basa Bronsted-Lowry dan teori asam-
basa Lewis. Berdasarkan rancangan penelitian (PTK) bahwa setiap siklus terdiri
dari empat tahapan yaitu:
1) Tahap Perencanaan (planning)
Berdasarkan hasil refleksi siklus II maka perlu dilakukan kembali upaya
perbaikan pembelajaran kimia siswa di kelas XI IPA SMA N 9 Kota Bengkulu,
kegiatan persiapan pengajaran yang dilakukan yakni :
1. Menyusun skenario pembelajaran siklus III dengan media grafis komik-kartun
2. Menyusun dan merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)
siklus III dengan sub pokok teori asam-basa Bronsted-Lowry dan Lewis.
3. Menyiapkan media pembelajaran yaitu media grafis jenis komik-kartun.
4. Memberikan materi dengan tidak terburu-buru dan menjelaskannya lebih rinci.
5. Memberikan pertanyaan selingan saat PBM berlangsung.
6. Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.
7. Mempersiapkan Lembar Diskusi Siswa dan membuat kunci jawabannya.
8. Membimbing siswa atau kelompok dalam mengerjakan LDS.
9. Meminta setiap kelompok menarik kesimpulan atau sebagai presentasi siswa.
10. Mempersiapkan post test siklus III berupa essai 5 soal dan membuat kunci
jawabannya serta rubrik penilaian Post-tes siklus III.
11. Mempersiapkan Pekerjaan Rumah dan membuat kunci jawabannya.
2) Pelaksanaan Tindakan (action)
Pelaksanaan tindakan untuk siklus III ini dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 09 Februari 2011 pukul 10.45-12.15 WIB di kelas XI IPA SMA Negeri 9
Kota Bengkulu. Adapun materi yang dipelajari adalah sup pokok bahasan teori
asam-basa Bronsted Lowry dan teori asam basa Lewis. Tindakan yang telah
dilaksanakan mengacu pada skenario pembelajaran yang telah dibuat dengan
menggunakan media grafis jenis komik-kartun mengacu pada skenario
pembelajaran siklus II dengan tahap-tahap yaitu :
a. Pendahuluan
1. Mengajukan pertanyaan prasyarat kepada siswa.
2. Memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan (masalah)
b. Kegiatan Inti
3. Pelaksanaan pembelajaran dengan media grafis jenis komik-kartun.
4. Menyampaikan materi dengan suara keras, lebih rinci, perlahan dan jelas.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
telah disampaikan.
6. Membantu menjawab atau menyelesaikan permasalahan siswa.
7. Membimbing siswa membentuk kelompok kerja
8. Membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) siklus III
9. Membimbing siswa mengerjakan LDS siklus III
10. Meminta perwakilan siswa menjawab soal untuk masing-masing kelompok
dan mempresentasikannya di depan kelas.
c. Kegiatan Akhir
11. Mengajak siswa menarik kesimpulan pada materi yang telah dipelajari.
12. Mengadakan post test siklus III.
13. Memberikan tes final atau tes akhir dari seluruh materi yang telah diajarkan.
3) Pengamatan (Observation)
a. Observasi Aktivitas Guru Siklus III
Pengamatan dilakukan dengan mengisi lembar observasi guru oleh dua
orang pengemat yaitu guru mata pelajaran kimia dan mahasiswa pendidkan
kimia/rekan sejawat. Pengamat memberikan penilaian berdasarkan kriteria
pengamatan pasa aspek-aspek pengamatan dalam lembar observasi guru dengan
rentang nilai 1 s.d 3 yaitu 1 (kurang), 2 (cukup) dan 3 (baik). Dengan berpedoman
pada lembar observasi kegiatan guru siklus III yang menunjukkan bahwa
kemampuan guru pada proses pembelajaran menggunakan media grafis komik-
kartun pada siklus III berada pada kriteria baik. Data aktivitas pembelajaran dapat
dilihat pada tabel 18, untuk data lebih lengkap terdapat pada lampiran 34 :
Tabel. 18 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru Siklus III Secara Keseluruhan
No. Pengamat Skor
1 Pengamat 1 34
2 Pengamat 2 35
Total skor 69
Rata-rata skor 34,5
Kriteria penilaian Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa skor observasi aktivitas guru
pada siklus III menurut pengamat 1 sebesar 34 dan pengamat 2 sebesar 35.
Sehingga pada pembelajaran teori asam-basa Bronsted-Lowry dan Lewis
menggunakan media grafis jenis komik-kartun secara keseluruhan diperoleh total
skor 69 dengan rata-rata 34,5 berada dalam kategori baik.
b. Observasi Aktivitas Siswa Siklus III
Berdasarkan pada lembar observasi kegiatan siswa menunjukkan bahwa
aktivitas siswa pada proses pembelajaran menggunakan media grafis jenis komik-
kartun pada siklus III berada pada kriteria baik. Data aktivitas pembelajaran
dapat dilihat pada tabel 19, untuk data lebih lengkap terdapat pada lampiran 35 :
Tabel. 19 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Siswa Siklus III Secara Keseluruhan
No. Pengamat Skor
1 Pengamat 1 34
2 Pengamat 2 32
Total skor 66
Rata-rata skor 33
Kriteria penilaian Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa skor observasi aktivitas
siswa paada siklus III menurut pengamat 1 sebesar 34 dan menurut pengamat 2
sebesar 32. Sehingga pada pembelajaran materi teori asam-basa Lewis dengan
menggunakan media grafis jenis komik-kartun secara keseluruhan diperoleh total
skor 66 dengan rata-rata 33 termasuk dalam kategori baik.
c. Observasi Media Grafis Komik-Kartun
Penggunaan media grafis jenis komik-kartun dalam pembelajaran sangat
membantu guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Pada saat
menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa serta menyajikan materi
pembelajaran, diawali dengan pemberian pertanyaan prasyarat dan motivasi
pembelajaran, materi yang diajarkan dengan menggunakan media ini lebih
memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran sehingga hasil belajar
siswa menjadi lebih baik. Siswa sangat antusias dalam memperhatikan semua
penjelasan yang disampaikan oleh guru, sehingga dalam proses pembelajaran
siswa menjadi sangat aktif bertanya dan memahami setiap item materi yang
disampaikan.
d. Hasil Nilai Akhir Siklus III
Penilaian hasil pembelajaran pada siklus III merupakan gabungan dari hasil
post-tes (50%), presentasi (25%) dan LDS (25%). Tes ini berbentuk uraian yang
berjumlah 5 soal. Pembelajaran pada akhir siklus III nilai rata-rata siswa adalah -
79,89, masih butuh perbaikan pada siklus berikutnya. Hasil belajar kognitif siswa
tersebut ditinjau dari nilai rata-rata siswa, daya serap siswa, dan ketuntasan belajar
siswa. Data hasil belajar siswa siklus III dapat dilihat pada tabel 20, untuk data
lebih lengkap terdapat pada lampiran 36 dan 37 :
Tabel. 20 Data Hasil Pe\mbelajaran Siklus III
Skor Jumlah Siswa Ket.
Rata-
Rata
Daya
Serap
Ketuntasan
Klasikal Peserta Tuntas
Belum
Tuntas
Kategori
Sudah
Tuntas
secara
klasikal
B C K
79,89 90,02% 100% 40 40 - √ - -
Dari grafik di atas terlihat pada siklus III diperoleh nilai tertinggi 88,75 dan
nilai terendah 71,25 dan rata-rata nilai akhir siklus III adalah 78,89. Daya serap
sebesar 90,02% dengan ketuntasan belajar sebesar 100%. Hal ini menunjukkan
hasil belajar pada siklus III sudah tuntas, karena seluruh siswa mendapat skor
diatas 70. Karena pembelajaran dinyatakan tuntas apabila 85% dari jumlah siswa
mendapat nilai ≥ 67, KKM yang telah ditentukan SMA Negeri 9 Kota Bengkulu.
4) Refleksi (reflektion)
Setelah pelaksanaan proses belajar mengajar pada pemanfaatan media grafis
komik-kartun dan dilakukan pengamatan ternyata semua kekurangan telah mampu
diatasi oleh guru.
a. Refleksi Aktivitas Guru Siklus III
Berdasarkan lembar observasi diperoleh semua aktivitas guru berada dalam
kriteria baik, semua item-item yang perlu diperbaiki pada siklus II telah diperbaiki
pada siklus III ini. Dalam penyampaian materi guru tidak terlalu terburu-buru
sehingga siswa mampu memahami setiap item materi yang dijelaskan oleh guru.
b. Refleksi Aktivitas Siswa Siklus III
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan media
grafis komik-kartun, pada siklus III menunjukkan hasil yang optimal.
c. Refleksi Media Grafis Komik-Kartun
Tampilan gambar sudah jelas dengan memperbaiki tampilan gambar, warna
tulisan lebih diperjelas sehingga siswa dapat melihat tampilan program dengan
jelas, huruf yang terlalu kecil membuat siswa sulit untuk membaca materi,
sehingga besar huruf sudah ditambah. Hasilnya semua siswa dapat dengan jelas
memperhatikan program ketika guru menjelaskan di depan kelas, sehingga siswa
menjadi paham terhadap materi, siswa juga aktif bertanya terhadap objek-objek
pembelajaran yang ditampilkan. Slide yang digunakan terlalu mencolok, hal ini
dapat diatasi dengan memperkecil gambar kartun, sehingga siswa dapat dengan
jelas memperhatikan tulisan dan materi dari pada gambar kartun.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Hasil Belajar
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang dilakukan di kelas XI
IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu T.A 2010/2011. Pelaksanaan pembelajaran
dilakukan dengan mengggunakan media grafis jenis komik-kartun pada pokok
bahasan larutan asam-basa.
Setelah pelaksanaan penelitian diperoleh hasil belajar siswa dengan
melakukan tes pada awal dan akhir siklus pembelajaran. Tes dilaksanakan dengan
menggunakan tiga siklus, tes ini bertujuan untuk mengetahui sebatas mana
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru dengan
menggunakan media grafis jenis komik-kartun secara keseluruhan. Soal yang
diujikan berjumlah sepuluh soal yang bersifat uraian yang sama seperti yang
digunakan pada saat post-tes. Hasil tes akhir secara umum dapat dilihat pada tabel
21, untuk data lebih lengkap terdapat pada lampiran 40 :
Tabel. 21 Data Hasil Tes Final
Hasil belajar Skor
Nilai Rata-rata 84,12
Daya Serap 84,12%
Ketuntasan Belajar 87,5%
Pada di atas terlihat bahwa tes final menunjukkan nilai rata-rata siswa
sebesar 84,12, daya serap 84,12% dan ketuntasan belajar klasikal adalah 87,5%.
Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai dibandingkan pada nilai tes
awal dengan nilai rata-rata siswa 65,9, daya serap siswa 37,5% dan ketuntasan
belajar klasikal hanya sebesar 35%.
Berdasarkan data yang ada, hasil belajar siswa diperoleh dari nilai post-tes
tiap siklus (50%), presentasi (25%) dan LDS (25%). Perbandingan skor nilai hasil
belajar siswa pada tiap siklus yakni siklus I, II dan III dapat dilihat pada tabel 22
berikut ini :
Tabel. 22 Hasil Belajar Siswa Siklus I,II,III
No Tinjauan Hasil
Belajar Siklus I Siklus II Siklus III
1 Jumlah Siswa Yang
Mengikuti Tes
40 Siswa 40 Siswa 40 Siswa
2 Jumlah Siswa Yang
Tuntas Belajar
21 Siswa 31 Siswa 40 Siswa
3 Nilai Rata-Rata Siswa 67,36 68,9 79,89
4 Daya Serap Klasikal 81,65% 86,18% 90,02 %
5 Ketuntasan Belajar 52,5% 77,5% 100%
6 Ketuntasan Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas
Peningkatan hasil belajar siswa pada tiap siklus juga dapat lihat pada gambar
13 di bawah ini:
Gambar 13. Diagram Hasil Belajar Siswa
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa presentase ketuntasan belajar siswa
mengalami peningkatan. Untuk siklus I diperoleh skor rata-rata siswa 67,36
dengan daya serap 81,65% dan ketuntasan belajar siswa 52,5%. Hal ini
menunjukan bahwa pada siklus I hasil belajar siswa belum tuntas dan sesuai
dengan kriteria ketuntasan belajar di SMA Negeri 9 Kota Bengkulu, bahwa
apabila 85% siswa memperoleh nilai ≥ 67 maka nilai siswa dianggap tuntas.
Pada siklus II skor rata-rata siswa meningkat menjadi 68,9 dengan daya
serap 86,18% dan ketuntasan belajar 77,5%. Pada siklus II ini hasil belajar siswa
lebih baik dari siklus sebelumnya. Peningkatan hasil belajar ini masih dinyatakan
belum tuntas karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 67 belum mencapai 85%
ketuntasan belajar klasikal.
Pada siklus III hasil belajar siswa kembali meningkat dengan rata-rata 79,89
dan daya serap 90,02 % serta ketuntasan belajar 100%. Karena 100% siswa
mendapatkan nilai ≥ 67, maka pada siklus III ketuntasan belajar klasikalnya
dinyatakan telah tuntas. Ketuntasan belajar cukup terlihat kenaikannya, hal ini
disebabkan oleh siswa dapat memahami seluruh item pembelajaran yang disajikan
oleh guru. Selain itu kenaikan skor pada siklus III dikarenakan guru telah mampu
memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus sebelumnya. Hal ini
menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas IX IPA SMA Negeri 9 Kota
Bengkulu sudah baik.
4.2.2 Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
a. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I,II,III
Hasil analisis data observasi aktivitas guru dalam menerapkan pembelajaran
kimia dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun dapat dilihat dalam
tabel 23 sebagai berikut :
Tabel. 23 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I,II,III
No. Pengamat Siklus I Siklus II Siklus III
1 Pengamat 1 30 32 34
2 Pengamat 2 31 34 35
Total skor 61 66 69
Rata-rata skor 30,5 33 34,5
Kriteria penilaian Baik Baik Baik
Pada tabel 23 dapat dilihat bahwa pada siklus I, hasil observasi yang
dilakukan oleh kedua pengamat diperoleh skor total 61, rata-rata skor 30,5 dan
termasuk dalam kriteria baik artinya dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan media grafis komik-kartun guru telah barjalan dengan baik. Tetapi,
jika dilihat dari lembar observasi guru yang dinilai oleh kedua pengamat
ditemukan beberapa item yang berada dalam kriteria cukup yaitu:
1. Guru kurang memusatkan perhatian siswa pada konsep yang diajarkan dengan
memberikan pertanyaan, karena sebagian siswa masih ada yang mengobrol.
2. Guru kurang memberikan waktu kepada siswa untuk memperhatikan tampilan
di layar.
3. Guru kurang menampilkan materi dengan jelas, karena tampilan gambar
kurang jelas, warna pada tulisan kurang jelas.
4. Guru tidak menunjuk kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
5. Guru kurang membimbing siswa menarik kesimpulan yang ada pada LDS
Pada siklus I masih banyak kekurangan dan masih perlu perbaikan dari segi
perencanaan, proses dan evaluasi. Untuk itu diperlukan perbaikan lagi pada siklus
berikutnya yaitu dengan memperbaiki slide materi yang ditampilkan, lebih
membimbing siswa dalam diskusi kelompok serta lebih memotivasi siswa untuk
lebih aktif terlibat dalam dalam diskusi kelas. Pada siklus II yang ada pada tabel
23 dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh kedua pengamat
diperoleh skor total 66, rata-rata skor 33. Ini termasuk dalam kriteria baik artinya
guru telah menerapkan media grafis komik-kartun dalam proses pembelajaran
dengan baik. Tetapi, jika dilihat dari lembar observasi guru yang dinilai oleh
kedua pengamat ditemukan beberapa item yang berada dalam kriteria cukup yaitu:
1. Guru kurang memusatkan perhatian siswa pada konsep yang diajarkan
2. Guru kurang memberikan waktu kepada siswa untuk memperhatikan tampilan
di layar.
Kegiatan belajar mengajar pada siklus II, telah berhasil mengurangi
kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I. Namun masih diperlukan perbaikan
lagi pada PBM untuk siklus berikutnya yaitu dengan lebih memusatkan perhatian
siswa pada konsep yang diajarkan dan lebih memberikan waktu kepada siswa
untuk memperhatikan tampilan di layar atau slide. Pada siklus III, dapat dilihat
bahwa hasil observasi yang dilakukan oleh kedua pengamat diperoleh skor total
69, rata-rata skor 34,5. Ini termasuk dalam kriteria baik artinya guru telah
menerapkan media grafis komik-kartun dengan baik. Sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa terjadi peningkatan pada setiap siklusnya yang ditunjukan dari
perbaikan-perbaikan dalam proses belajar mengajar di kelas.
b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I,II,III
Hasil analisis data observasi aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran
kimia dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun dapat dilihat pada
tabel 24 sebagai berikut :
Tabel. 24 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I,II,III
No. Pengamat Siklus I Siklus II Siklus III
1 Pengamat 1 28 29 34
2 Pengamat 2 28 31 32
Total skor 56 60 66
Rata-rata skor 28 30 33
Kriteria penilaian Baik Baik Baik
Pada Tabel 24 dapat dilihat untuk siklus I hasil observasi yang dilakukan
oleh kedua pengamat diperoleh skor total 56, rata-rata skor 28. Ini termasuk
dalam kriteria baik artinya siswa telah mengikuti proses pembelajaran dengan
baik. Tetapi, jika dilihat dari lembar observasi siswa yang dinilai oleh kedua
pengamat ditemukan beberapa item yang berada dalam kriteria cukup dan kurang
yaitu:
1. Siswa kurang memperhatikan tampilan di layar karena sebagian siswa masih
mengobrol dengan teman sebangku.
2. Siswa kurang memperhatikan guru menjelaskan materi dengan menggunakan
komputer dan LCD.
3. Siswa dalam kelompoknya kurang mendiskusikan dan menjawab
permasalahan yang ada di LDS karena ada sebagian siswa yang mengerjakan
LDS kelompok lainnya.
4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi yang ada di LDS namun tidak di
tanggapi oleh kelompok lain.
5. Siswa dalam membuat kesimpulan kurang berdasarkan indikator
pembelajaran.
Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa belajar dengan penggunaan media
grafis jenis komik-kartun, sehingga siswa dalam kelompoknya belum sepenuhnya
menerima tanggung jawab yang diberikan, dan lebih memperhatikan slide yang
ditampilkan dibandingkan konsep materinya. Pada siklus II hasil observasi yang
dilakukan oleh kedua pengamat diperoleh skor total 60, rata-rata skor 30. Ini
termasuk dalam kriteria baik artinya siswa telah mengikuti proses pembelajaran
dengan baik. Tetapi, jika dilihat dari lembar observasi siswa yang dinilai oleh
kedua pengamat ditemukan beberapa item yang berada dalam kriteria cukup yaitu:
1. Siswa kurang memperhatikan tampilan di layar dan memperhatikan apa yang
harus mereka capai.
2. Kegiatan belajar mengajar pada siklus II, telah berhasil mengurangi
kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I walaupun belum 100 %. Untuk
itu diperlukan perbaikan lagi pada siklus berikutnya yaitu lebih membimbing
siswa memperhatikan tampilan di layar dan memperhatikan apa yang harus
mereka capai. Guru dalam mengajar di kelas jangan terburu-buru untuk
menampilkan slide selanjutnya.
Pada siklus III hasil observasi yang dilakukan oleh kedua pengamat
diperoleh skor total 66, rata-rata skor 33. Ini termasuk dalam kriteria baik
walaupun masih ada beberapa siswa yang belum aktif dalam kelompoknya namun
dapat dikatakan bahwa siswa telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Pada siklus III keaktifan siswa dan guru sangat meningkat dan dikatakan dalam
kriteria baik. Ini dapat menunjukan bahwa dalam pelaksanan siklus II ini
terjadinya peningkatan, baik siswa maupun guru. Dimana siswa maupun guru
telah mampu beradaptasi dengan baik terhadap proses belajar mengajar dengan
menggunakan media grafis jenis komik kartun.
Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan ke
siklus III. Hal ini dapat dilihat pada nilai post test siswa yang dijelaskan pada
lampiran 47. Pada siklus I masih banyak siswa yang belum dapat beradaptasi
dengan penggunaan media belajar grafis jenis komik-kartun, pada siklus II siswa
mulai dapat beradaptasi dengan baik, sehingga perlahan terjadi perubahan di
samping juga guru memperbaiki kesalahan-kesalahan atau refleksi siklus I.
Sedangkan pada siklus III siswa sudah terbiasa belajar dengan menggunakan
media grafis jenis komik kartun yang peneliti gunakan. Dalam hal ini pada saat
pembelajaran guru sudah membimbing siswa dan mengarahkan siswa agar lebih
aktif lagi.
Adapun kelebihan dari media grafis komik-kartun yakni :
1. Sifatnya konkrit, lebih realistik dibandingkan dengan media verbal
2. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia
muda maupun tua.
3. Menjadi media yang menarik bagi yang membaca dan melihatnya.
4. Kartun digemari anak-anak dan dewasa. dapat menarik minat pembaca.
5. Menjadikan proses pembelajaran dan pengajaran barjalan dalam suasana yang
gembira.
6. Kartun dapat merangsang minat siswa, sekaligus dapat menjadikan
pembelajaran mudah dipahami.
7. Bahan kartun dapat digunakan dalam berbagai aspek kemahiran berbahasa.
Dengan menggunakan media grafis komik-kartun dalam proses belajar
mengajar di kelas dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas XI
IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan maka
dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1. Dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada pokok bahasan
larutan asam-basa dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas XI IPA
SMA Negeri 9 Kota Bengkulu. Pada siklus I aktivitas siswa memperoleh rata-
rata skor 28 meningkat pada siklus II menjadi 30 dan 33 pada siklus III.
2. Dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada pokok bahasan
larutan asam-basa dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XI IPA
SMA Negeri 9 Kota Bengkulu. Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh
rata-rata 67,36 meningkat pada siklus II menjadi 68,9 dan 79,89 untuk siklus
III. Daya serap siklus I 81,65 % meningkat menjadi 86,18% untuk siklus II
dan 90,02% untuk siklus III. Ketuntasan belajar siklus I 52,5% pada siklus I
meningkat pada siklus II menjadi 77,5% dan 100% untuk siklus III.
5.2 Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti memberikan
saran yaitu sebagai berikut :
1. Dalam perencanaannya, penggunaan media grafis jenis komik-kartun ini
sebaiknya dibuat tampilan gambar yang tidak terlalu mencolok, gambar
kartun yang digunakan harus lebih kecil dibanding tulisan, huruf yang
digunakan diperbesar dan warna pada tulisan juga harus lebih diperjelas,
sehingga siswa dapat lebih fokus pada tulisan dan konsep materinya
dibanding gambar.
2. Pembuatan gambar dan konsep cerita menggunakan media grafis jenis komik-
kartun ini sedikit lebih rumit, maka untuk mempermudahnya pertama-tama
guru harus merancang konsep materi terlebih dahulu dan mempersiapkan
skenario pembelajaran dengan baik, guru juga harus merangkai cerita
sebelum membuat konsep menggunakan media. Dalam pembuatan media
gambar yang digunakan sebaiknya memanfaatkan langsung situs-situs
gambar kartun yang sudah jadi melalui internet, lalu dirangkai pada software
powerpoint berpacu pada konsep cerita yang telah dirangkai sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2004. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta :
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Umum
Horale, Parning. 2004. Kimia Kelas II B Semester Kedua. Jakarta : Yudhistira
Gonick, Larry dan Craig Criddle. 2006. Kartun Kimia. Jakarta : Kepustakaan
Populer Gramedia
Jamal, Abdul dan Tamrin. 2003. Rahasia Penerapan Rumus-Rumus Kimia.
Jakarta : Gita Media Press
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : PT Alumni
Heriyanto. 2001. Upaya Meningkatkan hasil belajar fisika pada konsep listrik
dengan menggunakan media grafis gambar untuk siswa kelas II6 SLTP
Negeri 8 Kota Bengkulu. Bengkulu : UNIB Skripsi tidak dipublikasikan
Hartono, Agung dan Sunarto. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :
Rineka Cipta
Irawan, Irwin J. 2002. Pengaruh Penggunaan Media Grafis terhadap prestasi
Belajar Kimia Siswa Kelas I Pada Pokok Bahasan Massa Atom Relatif
dan Massa molekul Relatif di SMU Negeri 6 Kota Bengkulu. Bengkulu :
FKIP Universitas Bengkulu tidak dipublikasikan
Mulyasa. Edi. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara
Nurhasana, Farida. 2009. Reciprocal Teaching.
http://D:/MRT/Reciprocal%20Teaching%20%C2%AB%20Hasanahworld%20
Webblog.htm
Rahmalena, Yuni. 2005. Penggunaan Media Charta Pada Pembelajaran Biologi
Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IA SLTP N 11
Bengkulu. Bengkulu : FKIP Unib tidak dipublikasikan
Ramly, Mansyur. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasionall Badan Pnelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum
Suyanti, Ani. 2005. Upaya Pemanfaatan Media Grafis Dalam Mengoptimalkan
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas Rendah di SD Negeri 70 Kota
Bengkulu. Bengkulu : FKIP Unib tidak dipublikasikan
Sudjana, Nana dan Akhmad Rivai. 1991. Media Pengajaran. Bandung : CV Sinar
Baru
Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Sumantri, Mulyani. 2005. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Universitas
Terbuka
Sutresna, Nana. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas XI Semester 2. Bandung :
Grafindo Media Pratama
Wahyudin, Dinn. 2004. Perngantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka
Yani, Ahmad. 2009. Sejarah Teori Jenis dan Fungsi Humor.
http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/Sejarah-Teori-Jenis-dan-
Fungsi-Humor.pdf
Yusuf. Bab II Kajian Pustaka. http://damandiri.or.id/file/yusufunsbab2
http:// lorco.co.id
http://ind.sps.upi.edu.org/?p=135
http://edu2000.org
LAMPIRAN 1 :
DAFTAR NAMA SISWA SMA NEGERI 9 KOTA BENGKULU
No NAMA SISWA JENIS KELAMIN
1 Afrida Vriensi P
2 Andriani Putri P
3 Anggita Mise Putri P
4 Antena Faristi P
5 Aria Okpita Lefesi P
6 Atika Sripita P
7 Devi Fratecia L Tobing P
8 Dio Yudansha Prakoso L
9 Eko Pramanto L
10 Elsa Indah Lestari P
11 Eris Ardiansyah Y.P L
12 Fellya Ricelina P
13 Hesti Diana P
14 Idela Purnama Sari P
15 Indri Novia Martha P
16 Jepri Pranata L
17 Krisno Rianto S L
18 Mahesa Utama Putra L
19 Masita Kurniati P
20 Meiki Asmedi L
21 Mintarja Ade Putra L
22 Nora Noviani P
23 Nurul Chairunnisa O.R P
24 Nurul Khasanah P
25 Popi Suryanita P
26 Puti Andini P
27 Putry Anggraini P
28 Rahmayadi L
29 Revi Wulandari P
30 Reza Ambari L
31 Shinta Ratna K P
32 Suparjo L
33 Tri Cop Pasaribu L
34 Trie Yuniarty P
35 Wida Pukia P
LAMPIRAN 2
TES AWAL
KELAS XI IPA
1. Apakah pengertian dari asam dan basa secara singkat?
2. Tuliskan teori-teori umum asam-basa beserta pengertiannya masing-masing?
3. Berikan contoh reaksi asam dan basa dari masing-masing teori?
4. Jelaskan pengertian :
a. Titrasi
b. Titrasi asam-basa
5. Mengapa pada saat melakukan titrasi, klep pada buret harus dibuka perlahan-
lahan?Jelaskan!
6. Jelaskan tujuan penambahan indikator pada larutan yang belum diketahui
konsentrasinya?
7. Tuliskan alat & bahan serta prosedur kerja titrasi asam-basa?
8. Gambarkan alat dan percobaan saat melakukan titrasi asam-basa!
9. Apa yang dimaksud dengan :
a. Larutan Titran
b. Larutan Standar
10. Bagaimana cara mengetahui perubahan pH pada larutan yang belum
diketahui konsentrasinya?
LAMPIRAN 3
KUNCI JAWABAN LEMBAR TES AWAL
1. Asam berarti berasal dari bahasa latin yaitu “acetum” artinya asam atau cairan
berasa asam dan dapat memerahkan kertas lakmus biru. Sedangkan basa
berasal dari bahasa arab artinya abu atau cairan yang berasa pahit dan dapat
membirukan kertas lakmus merah.
2. Teori asam-basa ada tiga yakni
a. Teori asam-basa Arrhenius
- Asam adalah senyawa yang melepaskan ion H+ dalam air
- Basa adalah senyawa yang melepaskan ion OH- dalam air
b. Teori asam-basa Bronsted-Lowry
- Asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton ( H+
)/donor proton
- Basa adalah senyawa yang dapat menerima proton (H+)/akseptor proton
c. Teori asam-basa Lewis
- Asam adalah ion/Senyawa yang dapat bertindak sebagai penerima
pasangan elektron
- Basa adalah ion/Senyawa yang dapat bertindak sebagai pemberi
pasangan elektron
3. a. Teori asam-basa Arrhenius
Asam : HCl (aq) ----- H+ (aq) + Cl
- (aq)
Basa : NaOH (aq) ----- Na+ (aq) + OH
- (aq)
b. Teori asam-basa Bronsted-Lowry
Asam : H2O (l) + HCl (aq) ----- H3O+
(aq) + Cl
- (aq)
Basa :
c. Teori asam-basa Lewis
Asam : NH3 + BF3 ------- H3N – BF3
Basa :
4. a. Titrasi merupakan cara analisis tentang pengukuran jumlah larutan yang
dibutuhkan untuk bereaksi secara tepat dengan zat yang terdapat dalam
larutan lain.
b. Titrasi Asam-Basa merupakan suatu cara menentukan konsentrasi
larutan asam jika konsentrasi larutan basa diketahui atau sebaliknya.
5. Pada saat melakukan titrasi, klep harus dibuka perlahan-lahan agar tetesan
larutan standar dapat jatuh secara perlahan-lahan, setets demi setetes.
Sehingga pada saat tercapainya titik ekuivalen dapat diketahui dengan tepat,
yaitu saat terjadinya perubahan warna yang konstan.
6. Tujuan dilakukannya penambahan indikator pada larutan yang belum
diketahui konsentrasiya yaitu untuk mengetahui titik akhir titrasi, sehingga
terjadi perubahan warna.
7. Alat : Bahan :
- Statif dan Klem - Indikator
- Labu Erlenmeyer - Larutan yang belum diket Konsentrasinnya
- Buret - Larutan Standar
- Klep
- Pipet Tetes
- Gelas Kimia
Prosedur Kerja :
a. Menyiapkan larutan yang akan diselidiki konsentrasinya
b. Menyiapkan larutan yang telah diketahui konsentrasinya/ larutan standar
c. Larutan yang akan diselidiki konsentrasinya di masukkan ke dalam labu
erlenmeyer
d. Larutan yang telah diketahui konsentrasinya dimasukkan ke dalam buret
e. Siapkan statif dan klem
f. Pada larutan yang akan dititrasi dimasukkan indikator yang mempunyai
trayek yang sesuai dengan perubahan warna indikator.
g. Pada saat melakukan titrasi, klep dibuka perlahan-lahan diatur sedemikian
rupa sehingga jatuhnya tetesan larutan standar tidak mengalir deras/setetes
demi setetes
h. Labu erlenmeyer dipegang dan digoyang terus supaya reaksi sempurna
i. Amati hingga terjadi perubahan warna larutan dalam labu erlenmeyer
j. Catat Volume Larutan Standar tersisa
k. Sebaiknya lakukan titrasi sebanyak tiga kali agar didapat hasil yang akurat
l. Hasil rata-rata tersebut digunakan untuk perhitungan.
8. Gambar alat dan percobaan saat melakukan titrasi asam-basa
9. a. Larutan Standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya/
larutan di dalam buret.
b. Larutan Titran adalah larutan yang belum diketahui konsentrasinya/
larutan di dalam labu erlenmeyer.
10. Untuk mengetahui perubahan pH yaitu Jika larutan standar bersifat basa,
maka pH pada larutan titran akan naik. Sebaliknya Jika larutan standar
bersifat asam, Maka pH pada larutan titran akan turun.
LAMPIRAN 4
DAFTAR HASIL TES AWAL
No Nama Siswa Tes awal 1 Afrida Vriensi 60 2 Andriani Putri 65 3 Anggita Mise Putri 65 4 Antena Faristi 60 5 Aria Okpita Lefesi 70 6 Atika Sripita 60 7 Devi Fratecia L Tobing 65 8 Dio Yudansha Prakoso 77 9 Eko Pramanto 70 10 Elsa Indah Lestari 65 11 Eris Ardiansyah Y.P 65 12 Fellya Ricelina 75 13 Hesti Diana 65 14 Idela Purnama Sari 55 15 Indri Novia Martha 65 16 Jepri Pranata 65 17 Krisno Rianto S 60 18 Mahesa Utama Putra 60 19 Masita Kurniati 60 20 Meiki Asmedi 65 21 Mintarja Ade Putra 60 22 Nora Noviani 65 23 Nurul Chairunnisa O.R 65 24 Nurul Khasanah 70 25 Popi Suryanita 75 26 Puti Andini 65 27 Putry Anggraini 65 28 Rahmayadi 68 29 Revi Wulandari 75 30 Reza Ambari 65 31 Shinta Ratna K 70 32 Suparjo 65 33 Tri Cop Pasaribu 68 34 Trie Yuniarty 68 35 Wida Pukia 70 36 Widya Charlina 75 37 Wily Yulica 65 38 Yana Satria Tati 55 39 Yeni Siska Sari 60 40 Yolanda Asila 75
Jumlah nilai 2636 Rata-rata 65,9 Daya serap siswa 85,58% Ketuntasan belajar 35%
LAMPIRAN 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Nama Sekolah : SMA Negeri 09 Kota Bengkulu
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI IPA / 2
Standar Kompetensi : 1. Menentukan konsentrasi suatu larutan dengan
titrasi asam basa dan menentukan indikator yang
tepat dalam titrasi.
Kompetensi dasar : 1.2 Mengamati trayek-pH dan perubahan warna
berbagai indikator asam-basa dan memperkirakan
konsentrasi suatu larutan elektrolit dengan titrasi
I. Indikator :
1. Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi.
2. Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa.
II. Tujuan :
Siswa dapat,
1. Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi.
2. Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa.
III. Materi Ajar :
o Titrasi asam-basa.
o Memilih indikator
a. Titrasi Asam-Basa
Titrasi merupakan cara analisis tentang pengukuran jumlah larutan yang
dibutuhkan untuk bereaksi secara tepat dengan zat yang terdapat dalam larutan
lain. Untuk melakukan titrasi asam-basa digunakan indikator, indikator di sini
berguna untuk memberitahu ketika terjadi perbandingan yang tepat dari asam dan
basa yang dicampurkan untuk saling "menetralkan" satu sama lain. Ketika terjadi
perubahan warna indikator, keadaan ini sering digambarkan sebagai titik akhir
titrasi. Titik akhir Titrasi adalah keadaan atau kondisi pada saat indicator
menunjukkan perubahan warna, sehingga pelaksanaan titrasi dihentikan. Pada
dunia nyata, perubahan warna terjadi ketika mencampurkan dua larutan secara
bersamaan pada perbandingan persamaan yang tepat. Pencampuran tersebut
dikenal dengan titik ekuivalen. Artinya pada saat titik ekuivalen tercapai maka
larutan asam tepat bereaksi dengan larutan basa.
Tabel 1. Trayek/ rentang pH indikator
Indikator Trayek pH
Metil Jingga (mj) 3,1 - 4,4
Metil merah (mm) 4,2 – 6,3
Lakmus 5,0 – 8,0
Bromtimol Biru (BTB) 6,0 – 7,6
Fenolftalein (pp) 8,2 – 10,0
Larutan yang bersifat asam akan menunjukan pH < 7, larutan yang bersifat
basa akan menunjukkan pH > 7, dan larutan yang bersifat netral pH nya adalah 7.
Tujuan dilakukannya titrasi pada suatu larutan yaitu untuk menentukan/ mengukur
konsentrasi suatu larutan. Sedangkan tujuan penambahan indikator pada larutan
yang belum diketahui konsentrasiya yaitu untuk mengetahui titik akhir titrasi,
sehingga terjadi perubahan warna. Pada saat melakukan titrasi, klep harus dibuka
perlahan-lahan agar tetesan larutan standar dapat jatuh secara perlahan-lahan,
setets demi setetes. Sehingga pada saat tercapainya titik ekuivalen dapat diketahui
dengan tepat, yaitu saat terjadinya perubahan warna yang konstan.
Cara melakukan titrasi :
Alat : Bahan :
- Statif dan Klem - Indikator
- Labu Erlenmeyer - Larutan yang belum diket Konsentrasinnya
- Buret - Larutan Standar
- Klep
- Pipet Tetes
- Gelas Kimia
Prosedur Kerja :
Menyiapkan larutan yang akan diselidiki konsentrasinya
Menyiapkan larutan yang telah diketahui konsentrasinya/ larutan standar
Larutan yang akan diselidiki konsentrasinya di masukkan ke dalam labu
erlenmeyer
Larutan yang telah diketahui konsentrasinya dimasukkan ke dalam buret
Siapkan statif dan klem
Pada larutan yang akan dititrasi dimasukkan indikator yang mempunyai trayek
yang sesuai dengan perubahan warna indikator.
Pada saat melakukan titrasi, klep dibuka perlahan-lahan diatur sedemikian rupa
sehingga jatuhnya tetesan larutan standar tidak mengalir deras/setetes demi
setetes
Labu erlenmeyer dipegang dan digoyang terus supaya reaksi sempurna
Amati hingga terjadi perubahan warna larutan dalam labu erlenmeyer
Catat Volume Larutan Standar tersisa
Sebaiknya lakukan titrasi sebanyak tiga kali agar didapat hasil yang akurat
Hasil rata-rata tersebut digunakan untuk perhitungan.
IV. Metode pendekatan :
o Penyampaian informasi
o Diskusi
o Penugasan
o Penggunaan media grafis komik-kartun
V. Alokasi Waktu
2 x 45 menit
VI. Skenario Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Awal (Apersepsi)
a. Mengucapkan salam
b. “Assalamualaikum Wr.Wb”
c. Menanyakan kabar siswa
d. “Apa kabar semuanya?”
e. Mengecek kehadiran siswa dengan bertanya kepada ketua kelas
siapa yang tidak hadir hari ini?”
10
menit
f. Memberikan pertanyaan prasyarat:
g. “Bagaimana cara menentukan konsentrasi suatu larutan asam-
basa?”
h. Motivasi : Memberikan penghargaan/penguat kepada siswa yang
memiliki keberanian
i. Menyediakan dan mempersiapkan media grafis komik-kartun.
2 Kegiatan Inti
j. Menjelaskan indikator pencapaian hasil belajar, informasi latar
belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa
untuk belajar
k. Mempresentasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan
informasi tahap demi tahap.
l. Merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal. Dengan
menjelaskan titrasi asam-basa sesuai dengan gambar yang ada di
media komik-kartun.
m. Menjelaskan pengertian titrasi, titik akhir titrasi, dan titik ekuivalen
serta memberikan contoh cara mentitrasi suatu larutan.
n. Mengecek apakah siswa memahami materi yang dijelaskan dengan
cara memberikan umpan balik yaitu meminta siswa untuk
menjelaskan cara mentitrasi suatu larutan secara singkat.
o. Memberikan LDS (Lembar Diskus Siswa) secara berkelompok
p. Memberikan penguatan kepada siswa yang bisa menjawab
pertanyaan yang diajukan dengan mengatakan “ ya.. bagus”.
70
menit
3 Penutup
q. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum jelas.
r. Membimbing siswa menarik kesimpulan dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan.
s. Memberikan soal post tes untuk dikerjakan siswa secara individu.
t. Menginformasikan materi selanjutnya.
10
Menit
u. Siswa mengucapkan salam dan berdoa. (tindak lanjut)
VII. Alat / Bahan / Sumber Belajar :
Internet, Buku Kimia
Multimedia, LCD
LDS, Postest
VIII. Sumber Belajar
Buku Sains Kimia Kelas 2 SMA Semester genap karangan Nana Sutresna, Bumi
Aksara
Buku Sains Kimia jilid 2B untuk SMA Kelas XI Karangan Michael Purba
penerbit Erlangga
Buku Kimia 2B karangan Nana Sutresna, penerbit Grafindo Media Pratama
LAMPIRAN 7
LDS (LEMBAR DISKUSI SISWA) SIKLUS I
Kelompok :
Nama Kelompok :1.
2.
3.
4.
5.
Catatan : Lembar diskusi siswa ini bertujuan mencari informasi sebanyak-
banyaknya mengenai permasalahan yang diberikan untuk melatih
siswa untuk menyelesaikan permasalahan kimia.
Petunjuk penyelesaian permasalahan dalam diskusi kelompok
a. Bacalah permasalahan dengan cermat dan carilah informasi sebanyak
mungkin tentang permasalahan yang diajukan, yaitu dalam merumuskan
masalah dan memberikan argumen!
b. Cobalah menerjemahkan permasalahan dengan menganalisis permasalahan
yang diajukan!
c. Temukan jawaban dari permasalahan, bagaimana anda mengemukakan
pertanyaan dan memberikan jawaban
Selesaikan permasalahan di bawah ini!
1. Jelaskan pengertian dari Titrasi asam-basa?
2. Apa tujuan dilakukannya titrasi pada suatu larutan dan apa tujuan
penambahan indikator pada larutan yang belum diketahui konsentrasinya?
3. Jelaskan dan gambarkan bagaimana prosedur melaksanakan titrasi asam-
basa!
LAMPIRAN 8
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA SIKLUS I
TITRASI ASAM-BASA
1. Titrasi Asam-Basa merupakan suatu cara menentukan konsentrasi larutan
asam jika konsentrasi larutan basa diketahui atau sebaliknya.
2. Tujuan dilakukannya titrasi pada suatu larutan yaitu untuk menentukan/
mengukur konsentrasi suatu larutan. Sedangkan tujuan penambahan indikator
pada larutan yang belum diketahui konsentrasiya yaitu untuk mengetahui titik
akhir titrasi, sehingga terjadi perubahan warna.
3. Prosedur melakukan Titrasi asam-basa
Menyiapkan larutan yang akan diselidiki konsentrasinya
Menyiapkan larutan yang telah diketahui konsentrasinya/ larutan standar
Larutan yang akan diselidiki konsentrasinya di masukkan ke dalam labu
erlenmeyer
Larutan yang telah diketahui konsentrasinya dimasukkan ke dalam buret
Siapkan statif dan klem
Pada larutan yang akan dititrasi dimasukkan indikator yang mempunyai
trayek yang sesuai dengan perubahan warna indikator.
Pada saat melakukan titrasi, klep dibuka perlahan-lahan diatur sedemikian
rupa sehingga jatuhnya tetesan larutan standar tidak mengalir deras/setetes
demi setetes
Labu erlenmeyer dipegang dan digoyang terus supaya reaksi sempurna
Amati hingga terjadi perubahan warna larutan dalam labu erlenmeyer
Catat Volume Larutan Standar tersisa
Sebaiknya lakukan titrasi sebanyak tiga kali agar didapat hasil yang akurat
Hasil rata-rata tersebut digunakan untuk perhitungan.
LAMPIRAN 9
SOAL POST-TES SIKLUS I
Tulislah salah satu jawaban yang paling tepat di antara jawaban pada huruf A, B,
C, D, atu E pada buku latihan kalian!
1. Kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, jika dimasukkan ke dalam
larutan….
A. Kalium hidroksida D. Asam klorida
B. Natrium klorida E. Natrium nitrat
C. Barium sulfat
2. Air akan berubah sifatnya menjadi asam, jika di dalamnya dimasukkan…
A. Belerang trioksida D. Kalium oksida
B. Barium oksida E. Kalsium hidroksida
C. Karbon disulfide
3. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data sebagai berikut :
No. Larutan yang
diuji
Warna lakmus
Merah Biru
1 P Biru Biru
2 Q Merah Biru
3 R Merah Merah
4 S Merah Biru
5 T Biru Biru
Larutan-larutan yang mengandung ion OH- lebih banyak dari pada ion H
+
adalah….
A. P dan Q D. Q dan S
B. R dan S E. R dan T
C. P dan T
4. Berikut adalah alat-alat yang digunakan dalam mentitrasi asam-basa,
kecuali…
A. Buret D. Statif
B. Erlenmeyer E. Klem
C. Labu Bulat
5. Suatu kondisi pada saat indikator menunjukan perubahan warna dan di mana
titrasi harus dihentikan merupakan pengertian dari….
A. Titrasi
B. Titrasi asam-basa
C. Titik akhir titrasi
D. Titik ekuivalen
E. Larutan standar
6. Pada saat melakukan titrasi, klep harus dibuka perlahan-lahan, karena….
A. Agar jatuhnya tetesan larutan standar tidak mengalir deras
B. Agar titik ekuivalen cepat terjadi
C. Agar perubahan warna dapat terlihat jelas
D. Agar titrasi larutan standar tidak cepat habis
E. Memperlambat sesuai ukuran waktu
7. Larutan standar adalah larutan….
A. Larutan yang belum diketahui konsentrasinya
B. Larutan yang telah diketahui konsentrasinya
C. Larutan yang telah diukur volumenya
D. Larutan indikator
E. Larutan yang akan dititrasi
8. Berikut yang bukan termasuk dalam istilah titrasi asam-basa adalah….
A. Titik akhir titrasi D. Larutan standar
B. Titik ekuivalen E. Kesetimbangan homogen
C. Larutan titran
9. Berikut indikator yang bisa digunakan dalam titrasi asam-basa, kecuali…
A. Fenolftalein (pp) D. Metil merah (mm)
B. Bromtimol biru (btb) E. Metil jingga (mj)
C. Lakmus
10. Apa yang terjadi jika larutan asam lemah dan basa lemah dititrasi…
A. Terjadi perubahan warna sebelum titik ekuivalen tercapai
B. Tercapai titik ekuivalen dengan tepat
C. Terjadi reaksi netralisasi
D. Larutan asam tepat beraksi dengan larutan basa
E. Perubahan warna pada titik akhir titrasi tepat saat titik ekuivalen tercapai
LAMPIRAN 11
MEDIA GRAFIS KOMIK-KARTUN SIKLUS I
BAGIAN
IHai teman-
teman,
Apa kabar
semuanya??
?
Hai teman-
teman,
Apa kabar
semuanya??
?
Hari ini ,
kita akan
mempelajari sub
pokok bahasan
Titrasi Asam-Basa
Hari ini ,
kita akan
mempelajari sub
pokok bahasan
Titrasi Asam-Basa
Hemft… apa yah?
Kalau tidak salah
dengan melakukan
Titrasi Patrick
Hemft… apa yah?
Kalau tidak salah
dengan melakukan
Titrasi Patrick
Kalian tahu tidak
bagaimana cara
menentukan
konsentrasi
suatu larutan?
Kalian tahu tidak
bagaimana cara
menentukan
konsentrasi
suatu larutan?
Bantu
aku!
Titrasi merupakan cara
analisis tentang
pengukuran jumlah
larutan yang dibutuhkan
untuk bereaksi secara
tepat dengan zat yang
terdapat dalam larutan
lain
Titrasi merupakan cara
analisis tentang
pengukuran jumlah
larutan yang dibutuhkan
untuk bereaksi secara
tepat dengan zat yang
terdapat dalam larutan
lain
Sebentar
yah, coba
aku lihat
dulu di
catatan
Kimia ku!!!
Sebentar
yah, coba
aku lihat
dulu di
catatan
Kimia ku!!!
Hei spongebob
kau benar!
Untuk
menentukan
konsentrasi
suatu larutan
yaitu dengan
melakukan
titrasi.
Hei spongebob
kau benar!
Untuk
menentukan
konsentrasi
suatu larutan
yaitu dengan
melakukan
titrasi.
Dalam
melakukan
Titrasi asam-
basa, terjadi
Titik Akhir
Titrasi dan Titik
Ekuivalen.
miaaawwmiaaaww
Hahaha
apa
yah??...
Sudah tahu
belum apa itu
Titik Akhir Titrasi
dan Titik
Ekuivalen???
Sudah tahu
belum apa itu
Titik Akhir Titrasi
dan Titik
Ekuivalen???
Titik Akhir Titrasi adalah suatu
keadaan di mana indikator telah
menunjukan perubahan warna
dan tanda bahwa titrasi harus
dihentikan.
Titik Akhir Titrasi adalah suatu
keadaan di mana indikator telah
menunjukan perubahan warna
dan tanda bahwa titrasi harus
dihentikan.
???
…
Meaoow
???
…
Meaoow
Sedangkan Titik Ekuivalen adalah
suatu keadaan di mana campuran
antara dua zat (asam-basa) tepat
bereaksi/ pada perbandingan yang
sama artinya titik ekuivalen adalah
Titik tengah dari kurva titrasi
Sedangkan Titik Ekuivalen adalah
suatu keadaan di mana campuran
antara dua zat (asam-basa) tepat
bereaksi/ pada perbandingan yang
sama artinya titik ekuivalen adalah
Titik tengah dari kurva titrasi
Nah sekarang
saatnya kita
harus tahu
bagaimana
cara mentitrasi
suatu larutan
asam-basa.
Nah sekarang
saatnya kita
harus tahu
bagaimana
cara mentitrasi
suatu larutan
asam-basa.
Pertama-tama siapkan alat & bahannya sbb :
Alat : Bahan :
-Statif - Larutan Titran/belum
-Klem diket konsentrasinya.
-Klep -Larutan Standar/sudah
-Pipet tetes diketahui konsentrasinya
-Buret -Indikator
-Gelas kimia
-Labu Erlenmeyer
Coba
perhatikan
gambar dan
prosedur kerja
titrasi berikut :
Coba
perhatikan
gambar dan
prosedur kerja
titrasi berikut :
Prosedur Kerja Titrasi :
1.Pertama-tama siapkan larutan yang akan
diselidiki konsentrasinya, di masukkan ke dalam
labu erlenmeyer.
2.Lalu siapkan larutan yang telah diketahui
konsentrasinya/ larutan standar, dimasukkan ke
dalam buret
3.Siapkan statif dan klem
4.Pada larutan yang akan dititrasi dimasukkan
indikator yang mempunyai trayek yang sesuai
dengan perubahan warna indikator.
5.Pada saat melakukan titrasi, klep dibuka
perlahan-lahan diatur sedemikian rupa sehingga
jatuhnya tetesan larutan standar tidak mengalir
deras/setetes demi setetes.
Selanjutnya,
6. Labu erlenmeyer dipegang dan digoyang
terus supaya reaksi sempurna.
7. Amati hingga terjadi perubahan warna
larutan dalam labu erlenmeyer.
8. Jika telah berubah warna titrasi dihentikan.
9. Catat Volume Larutan Standar yang tersisa
10. Sebaiknya lakukan titrasi sebanyak tiga kali
agar didapat hasil yang akurat
11. Hasil rata-rata tersebut digunakan untuk
perhitungan.
Selanjutnya,
6. Labu erlenmeyer dipegang dan digoyang
terus supaya reaksi sempurna.
7. Amati hingga terjadi perubahan warna
larutan dalam labu erlenmeyer.
8. Jika telah berubah warna titrasi dihentikan.
9. Catat Volume Larutan Standar yang tersisa
10. Sebaiknya lakukan titrasi sebanyak tiga kali
agar didapat hasil yang akurat
11. Hasil rata-rata tersebut digunakan untuk
perhitungan.
Kalau Prosedur
Kerjanya aku
juga tahu!
Pada saat titrasi
dilakukan, akan
terjadi perubahan
pH pada larutan
yang belum diket
konsentrasinya
Pada saat titrasi
dilakukan, akan
terjadi perubahan
pH pada larutan
yang belum diket
konsentrasinya
Bagaimana
cara
mengetahui
perubahan
pH nya
Spongebob?
Untuk mengetahui
perubahan pHnya, perhatikan :
Jika larutan standar bersifat basa,
maka pH akan naik. Sebaliknya
Jika larutan standar bersifat asam,
maka pH akan turun.
Catatan : pH netral = 7
pH Basa > 7
pH Asam < 7
Untuk mengetahui
perubahan pHnya, perhatikan :
Jika larutan standar bersifat basa,
maka pH akan naik. Sebaliknya
Jika larutan standar bersifat asam,
maka pH akan turun.
Catatan : pH netral = 7
pH Basa > 7
pH Asam < 7
LAMPIRAN 12
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN
Tindakan / Siklus ke : I
Nama pengamat : Euis Teni Nurhayani, S.T dan Anggun D.A.J
Jabatan : Guru Kimia SMAN 9 Kota Bengkulu&mahasiswa
Pend.Kimia
Sub Pokok Bahasan : Titrasi Asam-Basa
No Tahap
Pengajaran Aspek yang diamati Pengamat I Pengamat II
K(1) C(2) B(3) K(1) C(2) B(3)
1
2
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Pendahuluan
a. Guru memberikan
pertanyaan prasyarat
b. Motivasi : Guru
memberikan
penghargaan/penguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c. Guru menyediakan
dan mempersiapkan
media Grafis Komik-
Kartun.
Kegiatan Inti
d. Guru membagi siswa
dalam kelompok kecil
e. Guru meminta siswa
duduk dalam
kelompok masing-
masing
f. Guru memberikan
suatu materi
menggunakan media
grafis komik-katun.
g. Guru membimbing
siswa untuk
mengamati materi.
h. Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk bertanya.
i. Guru memberikan
LDS untuk
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3
Penutup
mengetahui
pemahaman siswa.
j. Guru membimbing
siswa melakukan
diskusi kelompok
k. Guru meminta
perwakilan dari
masing-masing
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok
Penutup
l. Guru membimbing
siswa menarik
kesimpulan dari
materi yang telah
dipelajari
√
√
√
√
√
√
Skor 61
Rata-rata 30,5
Kriteria Baik
Kriteria Penilaian
K : 12 - 19 (Kurang)
C : 20 - 27 (Cukup)
B : 28 - 36 (Baik)
LAMPIRAN 13
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN
Tindakan / Siklus ke : I
Nama pengamat : Euis Teni Nurhayani, S.T dan Anggun D.A.J
Jabatan : Guru Kimia SMAN 9 Kota Bengkulu&mahasiswa
Pend.Kimia
Sub Pokok Bahasan : Titrasi Asam-Basa
No Tahap
Pengajaran Aspek yang diamati Pengamat I Pengamat II
K(1) C(2) B(3) K(1) C(2) B(3)
1
2
Pendahuluan
Kegiatan
Inti
Pendahuluan
a. Siswa menjawab
pertanyaan
prasyarat
b. Motivasi : Siswa
mendapat
penghargaan/penguat
dari guru karena
memiliki keberanian
menjawab.
Kegiatan Inti
d. Siswa dibagi dalam
kelompok kecil
e. Siswa duduk dalam
kelompok masing-
masing
f. Siswa diberikan suatu
materi menggunakan
media grafis komik-
katun.
g. Siswa dibimbing
untuk mengamati
materi.
h. Siswa diberikan
kesempatan untuk
bertanya.
i. Siswa diberikan LDS
untuk mengetahui
pemahamannya.
j. Siswa dibimbing untuk
melakukan diskusi
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3
Penutup
kelompok
k. Perwakilan siswa dari
masing-masing
kelompok
mempresentasikan
hasil diskusinya.
Penutup
l. Siswa menarik
kesimpulan dari
materi yang telah
dipelajari
√
√
√
√
Skor 56
Rata-rata 28
Kriteria Baik
Kriteria Penilaian
K : 12 - 19 (Kurang)
C : 20 - 27 (Cukup)
B : 28 - 36 (Baik)
LAMPIRAN 14 : DAFTAR HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I
No Nama
Siswa
Post-tes Presentasi Laporan Tes
50%
Presentasi
25%
Laporan
25%
Nilai
Akhir
1 AV 60 70 70 30 17,50 17,50 65 2 AP 80 70 65 40 17,50 16,25 73,75 3 AMP 60 70 65 30 17,50 16,25 64 4 AF 70 70 65 35 17,50 16,25 68,75 5 AOL 80 75 70 40 18,75 17,50 76,25 6 AS 60 75 65 30 18,75 16,25 65 7 DFL 60 75 70 30 18,75 17,50 66,25 8 DYP 80 75 75 40 18,75 23,75 82,5 9 EP 60 75 75 30 18,75 21,25 70
10 EIL 60 75 70 30 18,75 17,50 66,25 11 EAY 60 75 65 30 18,75 16,25 65 12 FR 80 75 70 40 18,75 17,50 76,25 13 HD 50 60 65 25 15 16,25 56,25 14 IPS 70 60 60 35 15 15 65 15 INM 80 60 60 40 15 15 70 16 JP 60 60 60 30 15 15 60 17 KRS 70 65 68 35 16,25 17 68,25 18 MUP 60 65 65 30 16,25 16,25 62,5 19 MK 70 65 65 35 16,25 16,25 67,5 20 MA 60 65 70 30 16,25 17,50 63,75 21 MAP 80 70 65 40 17,50 16,25 73,75 22 NN 80 70 65 40 17,50 16,25 73,75 23 NCOR 60 70 65 30 17,50 16,25 63,75 24 NK 90 70 70 45 17,50 17,50 70 25 PS 60 70 70 30 17,50 17,50 65 26 PA 50 70 65 25 17,50 16,25 58,75 27 PA 80 70 65 40 17,50 16,25 73,75 28 RHMY 60 70 65 30 17,50 16,25 63,75 29 RW 60 65 70 30 16,25 17,50 63,75 30 RA 60 65 65 30 16,25 16,25 62,5 31 SRK 80 65 65 40 16,25 16,25 72,5 32 SPJ 60 65 65 30 16,25 16,25 62,5 33 TCP 80 65 70 40 16,25 17,50 73,75 34 TY 50 65 60 25 16,25 15 56,25 35 WP 70 65 70 35 16,25 17,50 68,75 36 WCR 90 65 70 45 16,25 17,50 78,75 37 WY 60 65 70 30 16,25 17,50 63,75 38 YST 70 65 65 35 16,25 16,25 67,5 39 YSS 70 65 60 35 16,25 15 66,25 40 YA 60 65 70 30 16,25 17,50 63,75
Jumlah Nilai 2694,75
Rata-rata kelas 67,36
Daya serap siswa 81,65%
Ketuntasan belajar 52,5%
LAMPIRAN 15
PERHITUNGAN HASIL ANALISA TES
SIKLUS I
a. Nilai rata-rata siswa
N
XX
Keterangan :
X = Jumlah rata-rata siswa
X = Jumlah nilai siswa
N = Jumlah siswa
=
= 67,36
Jadi, nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 67,36
b. Daya Serap Siswa
%100NIS
NsDs
Keterangan :
Ds = Daya serap
S = Jumlah siswa
NI = Nilai tertinggi
Ns = Jumlah nilai seluruh siswa
=
= 81,65%
Jadi, Daya Serap siswa pada siklus I sebesar 81,65%
c. Ketuntasan Belajar Klasikal
%100N
NsKB
Keterangan :
KB = Ketuntasan Belajar
Ns = Jumlah siswa yang mendapat nilai 67
N = Jumlah siswa
=
= 52,5%
Jadi, Ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 60%. Artinya
pada siklus I, hasil belajar siswa masih dikatakan belum tuntas secara klasikal
,karena 85% siswa di kelas belum mencapai nilai >67.
LAMPIRAN 17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : SMA Negeri 09 Kota Bengkulu
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI IPA / 2
Standar Kompetensi : 2. Membuat kurva titrasi asam-basa serta menghitung
data titrasi asam-basa
Kompetensi dasar : 2.1 Mengamati rentang pH perubahan warna berbagai
indikator asam-basa dan membuat kurva dan
menghitung titrasi asam-basa
I. Indikator :
1. Membuat kurva titrasi asam-basa
2. Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa
3. Menghitung data hasil titrasi
II. Tujuan :
Siswa dapat,
1. Membuat kurva titrasi asam-basa
2. Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam basa
3. Menghitung molar, massa dan volume dari data hasil titrasi
III. Materi Ajar :
o Titrasi asam-basa
o Kurva titrasi
o Perhitungan titrasi asam-basa
a. Titrasi Asam-Basa
Titrasi merupakan cara analisis tentang pengukuran jumlah larutan yang
dibutuhkan untuk bereaksi secara tepat dengan zat yang terdapat dalam larutan
lain. Untuk melakukan titrasi asam-basa digunakan indikator, indikator di sini
berguna untuk memberitahu ketika terjadi perbandingan yang tepat dari asam dan
basa yang dicampurkan untuk saling "menetralkan" satu sama lain. Ketika terjadi
perubahan warna indikator, keadaan ini sering digambarkan sebagai titik akhir
titrasi dan biasanya reaksi yang terjadi merupakan titik ekuivalen pada titrasi
tersebut. Artinya pada saat titik ekuivalen tercapai maka larutan asam tepat
bereaksi dengan larutan basa.
Tabel 1. Trayek/ rentang pH indikator
Indikator Trayek pH
Metil Jingga (mj) 3,1 - 4,4
Metil merah (mm) 4,2 – 6,3
Lakmus 5,0 – 8,0
Bromtimol Biru (BTB) 6,0 – 7,6
Fenolftalein (pp) 8,2 – 10,0
Larutan yang bersifat asam akan menunjukan pH < 7, larutan yang bersifat
basa akan menunjukkan pH > 7, dan larutan yang bersifat netral pH nya adalah 7.
b. Kurva Titrasi
Kurva titrasi adalah suatu gambaran dimana saat terjadinya titik ekuivalen,
yaitu larutan asam tepat bereaksi dengan larutan basa. Semua kurva titrasi
berdasarkan pada asam dan basa memiliki konsentrasi 1 mol dm-3
. Pada tiap
kasus, titrasi dimulai dengan dengan meneteskan larutan pada buret setetes demi
setetes ke dalam larutan yang lainnya pada buret hingga terjadi perubahan warna
sebagai tanda berhentinya pelaksanaan titrasi. Adapun jenis titrasi asam-basa
yakni :
a. Kurva asam kuat vs basa kuat
Diagram berikut menunjukkan kurva pH untuk penambahan asam kuat pada
basa kuat. Bagian yang diarsir pada gambar tersebut adalah rentang pH untuk
jingga metil dan fenolftalein.
Gambar 1. Kurva titrasi Asam kuat vs basa kuat
Dapat dilihat dari kurva di atas bahwa terjadi loncatan garis tegak lurus pada
pH 3-11. Jika dilihat dari trayek pH, indikator yang sesuai adalah indikator
fenolftalein, karena rentang pH tidak terlalu jauh pada pH saat tercapai titik
ekuivalen. Titrasi dilakukan sampai fenolftalein berubah menjadi tak berwarna
(pada pH 8,8) karena itu adalah titik terdekat untuk mendapatkan titik ekivalen.
Sedangkan dengan menggunakan jingga metil, titrasi dilakukan sampai bagian
pertama kali muncul warna jingga dalam larutan. Jika larutan berubah menjadi
merah, maka akan didapatkan titik yang lebih jauh dari titik ekivalen. Jenis
indikator lain bisa digunakan namun pergerakan pHnya kurang akurat dan
perubahan warnanya sulit diamati.
b. Asam kuat vs basa lemah
Gambar 2. Kurva titrasi Asam kuat vs basa lemah
Titik ekuivalen berada pada pH 5,28 dan loncatan pH pada titrasi berada pada
pH 7-4. Pada kurva di atas sangat jelas bahwa fenolftalein akan lebih tidak
berguna. Akan tetapi metil merah mulai berubah dari kuning menjadi jingga
sangat mendekati titik ekivalen. Sehingga indikator yang tepat digunakan pada
titrasi ini adalah indikator metal merah.
c. Asam lemah vs basa kuat
Gambar 3. Kurva titrasi Asam lemah vs basa kuat
Pada kurva di atas dapat dilihat bahwa titik ekuivalen berada pada pH 8,5
dan terjadi loncatan garis tegak lurus pada pH 7-10. Sehingga indikator yang
tepat digunakan pada titrasi ini adalah indikator pp. Perubahan warna pada titik
akhir titrasi tepat bereaksi saat tercapainya titik ekuivalen/berubah warna dengan
tepat pada tempat yang diinginkan.
d. Asam lemah vs basa lemah
Kurva berikut adalah keadaan dimana asam dan basa keduanya sebanding
lemah. Titik ekuivalen akan terletak pada pH yang lain.
Gambar 4. Kurva titrasi Asam lemah vs basa lemah
Pada kurva di atas dapat dilihat bahwa kedua indikator tidak dapat
digunakan. Fenolftalein akan berakhir perubahannya sebelum tercapai titik
ekivalen, dan jingga metil jauh ke bawah sekali. Ini memungkinkan untuk
menemukan indikator yang memulai perubahan warna atau mengakhirinya pada
titik ekuivalen. Perubahan warna titrasi berakhir sebelum mencapai titik ekuivalen
dan terletak pada pH yang tidak sesuai dengan titik ekuivalen.
IV. Metode pendekatan :
o Penyampaian informasi
o Diskusi
o Penugasan
o Penggunaan media grafis komik-kartun
V. Alokasi Waktu
2 x 45 menit
VI. Skenario Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Awal (Apersepsi)
a. Mengucapkan salam 10
menit
b. “Assalamualaikum Wr.Wb”
c. Menanyakan kabar siswa
d. “Apa kabar semuanya?”
e. Mengecek kehadiran siswa dengan bertanya kepada ketua
kelas siapa yang tidak hadir hari ini?”
f. Memberikan pertanyaan prasyarat/mereview :
g. “ada yang masih ingat apa pengertian titik ekuivalen?”
h. Motivasi : Memberikan penghargaan atau penguat kepada
siswa yang memiliki keberanian
i. Menyediakan dan mempersiapkan media grafis komik-kartun.
2 Kegiatan Inti
a. Menjelaskan indikator pencapaian hasil belajar, informasi latar
belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan
siswa untuk belajar
b. Mempresentasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan
informasi tahap demi tahap.
c. Merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal. Dengan
menjelaskan titrasi asam-basa sesuai dengan gambar yang ada
di media komik-kartun.
d. 10.Menjelaskan pengertian cara membuat kurva titrasi dan
menghitung molar, massa dan volume hasil titrasi.
e. 11.Mengecek apakah siswa memahami materi yang dijelaskan
dengan cara memberikan umpan balik yaitu meminta siswa
untuk menjelaskan ”mengapa pada titrasi asam lemah dan basa
lemah tidak ada kurva titrasinya?”.
f. Memberikan LDS (Lembar Diskus Siswa) secara berkelompok
g. Memberikan penguatan kepada siswa yang bisa menjawab
pertanyaan yang diajukan dengan mengatakan “ ya.. bagus”.
70
menit
3 Penutup
a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum jelas.
b. Membimbing siswa menarik kesimpulan dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan : Memberikan soal post tes untuk
dikerjakan siswa secara individu.
c. Menginformasikan materi selanjutnya.
d. Salam dan berdo’a (tidak lanjut).
10
Menit
VII. Alat / Bahan / Sumber Belajar :
Internet
Buku Kimia
Multimedia
LCD
LDS
Postest
VIII. Sumber Belajar
Buku Sains Kimia Kelas 2 SMA Semester genap karangan Nana Sutresna,
Penerbit Bumi Aksara
Buku Sains Kimia jilid 2B untuk SMA Kelas XI Karangan Michael Purba
penerbit Erlangga
Buku Kimia 2B karangan Nana Sutresna, penerbit Grafindo Media Pratama
LAMPIRAN 18
LDS (LEMBAR DISKUSI SISWA) SIKLUS II
Kelompok :
Nama Kelompok :1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk penyelesaian permasalahan dalam diskusi kelompok
a. Bacalah permasalahan dengan cermat dan carilah informasi sebanyak mungkin
tentang permasalahan yang diajukan, yaitu dalam merumuskan masalah dan
memberikan argumen!
b. Cobalah menerjemahkan permasalahan dengan menganalisis permasalahan
yang diajukan!
c. Temukan jawaban dari permasalahan, bagaimana anda mengemukakan
pertanyaan dan memberikan jawaban
Selesaikan permasalahan di bawah ini!
1. Perubahan pH pada reaksi 25 mL larutan HCl 0,1 M dengan larutan NaOH
0,1 M diperoleh data sebagai berikut. pH merupakan hasil perhitungan dari
NaOH yang ditambahkan. Buat dan diskusikan dengan teman kelompok
kalian, grafik pH dan indikator yang tepat digunakan untuk reaksi asam basa
sesuai dengan data di bawah ini! Minta pendapat guru kalian tentang hasil
yang kalian dapatkan!
Volume HCl 0,1 M (ml)
Volume NaOH 0,1 M
(ml) Volume Total (ml) pH
25,00 0,00 25,00 1,00
25,00 10,00 35,00 1,37
25,00 24,99 49,99 4,70
25,00 25,00 50,00 7,00
25,00 25,01 50,01 9,30
25,00 26,00 51,00 11,30
25,00 50,00 75,00 12,52
LAMPIRAN 19
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA
SIKLUS II
a. Grafik pH
Kurva titrasi untuk asam kuat dan basa kuat ; 25,00 mL 0,1 M HCl oleh 0,1
M NaOH.
b. Jenis indikator yang tepat digunakan pada reaksi asam basa tersebut adalah
indikator pp/ fenolftalein, sebab titik ekuivalen yang ditampilkan grafik di
atas berada pada pH ±7 dan garis trayek pH tidak berubah (berubah sedikit).
Garis tegak lurus berada pada pH= 3 sampai dengan pH = 11. Yang dapat
mewakili harga trayek pH tersebut adalah indikator fenolftalein yang
mempunyai trayek pH 8,2-10,0
LAMPIRAN 20
SOAL POST-TES SIKLUS II
Tulislah salah satu jawaban yang paling tepat di antara jawaban pada huruf A, B,
C, D, atu E pada buku latihan kalian!
1. Larutan yang mempunyai pH lebih besar dari 7 adalah larutan....
A. Gula D. Asam nitrat
B. Alkohol E. Asam klorida
C. Amoniak
2. Harga pH 250 mL larutan 0,1 M NaOH dalam air adalah....
A. 10 + log 1 D. 13 + log 1
B. 11+ log 2 E. 13 + 2 log 2
C. 13- log 2
3. Larutan KOH 0,125 M dititrasi dengan 25 mL larutan HCl 0,1 M dengan
menggunakan indikator fenolftalein (pp). Volume KOH yang diperlukan
untuk menetralkan 25 mL HCl dalam titrasi tersebut adalah....
A. 20 mL D. 40 mL
B. 25 mL E. 50 mL
C. 30 mL
4. Pada penentuan kadar amoniak melalui titrasi dengan asam klorida, ternyata
pH akhir titrasi adalah 5,2. Indikator yang sesuai untuk titrasi tersebut yakni..
A. Metil oranye dengan trayek perubahan warna pada pH 3,1-4,4
B. Metil merah dengan trayek perubahan warna pada pH 4,8-6,0
C. Fenolftalein dengan trayek perubahan warna pada pH 8,3-10,0
D. Indigokarmen dengan trayek perubahan warna pada pH 11,4-13,0
E. Timol biru dengan trayek perubahan warna pada pH 8,0-10,0
5. Berikut indikator yang bisa digunakan dalam titrasi asam-basa, kecuali…
A. Fenolftalein (pp) D. Metil merah (mm)
B. Bromtimol biru (btb) E. Metil jingga (mj)
C. Lakmus
6. Apa yang terjadi jika larutan asam lemah dan basa lemah dititrasi…
A. Terjadi perubahan warna sebelum titik ekuivalen tercapai
B. Tercapai titik ekuivalen dengan tepat
C. Terjadi reaksi netralisasi
D. Larutan asam tepat beraksi dengan larutan basa
E. Perubahan warna pada titik akhir titrasi tepat pada saat titik ekuivalen
tercapai
7. Berikut larutan yang termasuk ke dalam asam lemah adalah....
A. HCl D. H2SO4
B. CH3COOH E. HBr
C. HI
8. Indikator pp yang tak berwarna saat direaksikan dengan larutan basa maka
akan berubah warna menjadi....
A. Kuning D. Tetap tak bewarna
B. Merah E. Merah Muda
C. Biru
9. 1. Labu Erlenmeyer 4. Labu bulat
2. Rak tabung reaksi 5. Klem
3. Buret
Alat-alat yang digunakan pada percobaan titrasi ditunjukkan pada nomor....
A. 1, 2 dan 3 D. 1, 3 dan 5
B. 1, 2 dan 4 E. 2, 4 dan 5
C. 1, 2 dan 5
10. Bila trayek perubahan pH larutan dari :
Metil merah (mm) 4,2-6,3 (merah-kuning)
Metil jingga (mj) 3,2-4,4 (merah-kuning)
Bromtimol biru (btb) 6,0-7,6 (kuning-biru)
Fenolftalein (pp) 8,2-10,00 (tidak berwarna)
Pengujian beberapa larutan dengan indikator tersebut menghasilkan data.
Larutan Perubahan Warna Dalam Larutan
Merah Biru Pp
mm mj btb Tidak berwarna
P Kuning Kuning Biru Tidak berwarna
Q Merah Merah Kuning Tidak berwarna
R Kuning Kuning Hijau Tidak berwarna
S Kuning Kuning Biru Merah
Larutan yang bersifat asam, basa, dan garam secara berurutan adalah....
A. P, Q, R D. S, R, Q
B. Q, R, S E. R, S, Q
C. Q, S, R
LAMPIRAN 21
KUNCI JAWABAN SOAL POST-TES
SIKLUS II
1. C
2. B
3. A
4. B
5. C
6. A
7. B
8. E
9. D
10. C
LAMPIRAN 22
MEDIA GRAFIS KOMIK-KARTUN SIKLUS II
Larutan asam pH < 7
larutan basa pH > 7
larutan netral pH = 7
Indikator
Trayek
pH
Metil Jingga (mj) 3,1 - 4,4
Metil merah (mm) 4,2 – 6,3
Lakmus 5,0 – 8,0
Bromtimol Biru
(BTB)
6,0 – 7,6
Fenolftalein (pp) 8,2 –10,0
Berikut Ini
adalah trayek pH
untuk indikator-
indikator dalam
titrasi
Kurva titrasi ada 4 macam yaitu :
-Kurva Titrasi Asam Kuat Dan Basa Kuat-Kurva Titrasi Asam Lemah Dan Basa Kuat
-Kurva Titrasi Asam Kuat Dan Basa Lemah
-Kurva Titrasi Asam Lemah Dan Basa Lemah
Kurva Titrasi Asam Kuat Dan Basa Kuat
Berikut adalah gambar kurvanya :
Kurva Titrasi Asam Lemah Dan Basa Kuat
Berikut adalah Kurva Titrasi
Asam Lemah
Dan Basa Kuat
Kurva Titrasi Asam Kuat Dan Basa Lemah
Nah selanjutnya
Kurva Titrasi
Asam Kuat Dan
Basa Lemah
Kurva Titrasi Asam Lemah Dan Basa
Lemah
Nah terakhir adalah
Kurva Titrasi Asam
Lemah Dan Basa
Lemah
LAMPIRAN 23
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN
Tindakan / Siklus ke : II
Nama pengamat : Ibu Euis Teni Nurhayani, S.T dan Anggun D.A.J
Jabatan : Guru Kimia SMA N 9 Kota Bengkulu & mahasiswa
Pend.Kimia
Sub Pokok Bahasan : Kurva & perhitungan titrasi asam-basa
No Tahap
Pengajaran Aspek yang diamati Pengamat I Pengamat II
K(1) C(2) B(3) K(1) C(2) B(3)
1
2
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Pendahuluan
a. Guru memberikan
pertanyaan prasyarat
b. Motivasi : Guru
memberikan
penghargaan/penguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c. Guru menyediakan dan
mempersiapkan media
Grafis Komik-Kartun.
Kegiatan Inti
d. Guru membagi siswa
dalam kelompok kecil
e. Guru meminta siswa
duduk dalam kelompok
masing-masing
f. Guru memberikan suatu
materi menggunakan
media grafis komik-
katun.
g. Guru membimbing siswa
untuk mengamati materi.
h. Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya.
i. Guru memberikan LDS
untuk mengetahui
pemahaman siswa.
j. Guru membimbing siswa
melakukan diskusi
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3
Penutup
kelompok
k. Guru meminta
perwakilan dari masing-
masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
Penutup
l. Guru membimbing siswa
menarik kesimpulan dari
materi yang telah
dipelajari
√
√
√
√
Skor 66
Rata-rata 33
Kriteria Baik
Kriteria Penilaian
K : 12 - 19 (Kurang)
C : 20 - 27 (Cukup)
B : 28 - 36 (Baik)
LAMPIRAN 24
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN
Tindakan / Siklus ke : II
Nama pengamat : Ibu Euis Teni Nurhayani, S.T dan Anggun D.A.J
Jabatan : Guru Kimia SMA N 9 Kota Bengkulu & mahasiswa
Pend.Kimia
Sub Pokok Bahasan : Kurva & perhitungan titrasi asam-basa
No Tahap
Pengajaran Aspek yang diamati Pengamat I Pengamat II
K(1) C(2) B(3) K(1) C(2) B(3)
1
2
3
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Pendahuluan
a) Siswa menjawab
pertanyaan prasyarat
b) Motivasi : Siswa mendapat
penghargaan/penguat dari
guru karena memiliki
keberanian menjawab.
Kegiatan Inti
c) Siswa dibagi dalam
kelompok kecil
d) Siswa duduk dalam
kelompok masing-masing
e) Siswa diberikan suatu
materi menggunakan media
grafis komik-katun
f) Siswa dibimbing untuk
mengamati materi.
g) Siswa diberikan
kesempatan untuk bertanya.
h) Siswa diberikan LDS untuk
mengetahui pemahamannya
i) Siswa dibimbing untuk
melakukan diskusi
kelompok
j) Perwakilan siswa dari
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya.
Penutup
k) Siswa menarik kesimpulan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
dari materi yang telah
dipelajari
√ √
Skor 60
Rata-rata 30
Kriteria Baik
Kriteria Penilaian :
K : 12 - 19 (Kurang)
C : 20 - 27 (Cukup)
B : 28 - 36 (Baik)
LAMPIRAN 14 : DAFTAR HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I
No Nama
Siswa
Post-tes Presentasi Laporan Tes
50%
Presentasi
25%
Laporan
25%
Nilai
Akhir
1 AV 60 70 75 30 17,50 18,75 66,25 2 AP 70 70 75 35 17,50 18,75 71,25 3 AMP 60 70 75 30 17,50 18,75 66,25 4 AF 60 70 75 30 17,50 18,75 66,25 5 AOL 80 75 75 40 18,75 18,75 77,5 6 AS 60 75 75 30 18,75 18,75 66,25 7 DFL 60 75 75 30 18,75 18,75 66,25 8 DYP 80 75 75 40 18,75 18,75 80 9 EP 80 70 80 40 17,50 20 77,5
10 EIL 70 70 80 35 17,50 20 72,5 11 EAY 60 70 80 30 17,50 20 67,5 12 FR 70 70 80 35 17,50 20 72,5 13 HD 60 70 70 30 17,50 17,50 65 14 IPS 60 70 70 30 17,50 17,50 65 15 INM 70 70 70 35 17,50 17,50 70 16 JP 70 70 70 35 17,50 17,50 70 17 KRS 70 65 75 35 16,25 18,75 70 18 MUP 70 65 75 35 16,25 18,75 70 19 MK 70 65 75 35 16,25 18,75 70 20 MA 70 65 75 35 16,25 18,75 70 21 MAP 60 70 65 30 17,50 16,25 63,75 22 NN 70 70 65 35 17,50 16,25 68,75 23 NCOR 70 70 65 35 17,50 16,25 68,75 24 NK 75 70 65 35 17,50 16,25 68,75 25 PS 70 70 65 35 17,50 16,25 68,75 26 PA 70 70 65 35 17,50 16,25 68,75 27 PA 60 70 65 30 17,50 16,25 63,75 28 RHMY 70 70 65 35 17,50 16,25 66,75 29 RW 70 65 75 35 16,25 18,75 70 30 RA 60 65 75 30 16,25 18,75 65 31 SRK 80 65 75 40 16,25 18,75 75 32 SPJ 60 65 75 30 16,25 18,75 65 33 TCP 60 65 70 30 16,25 17,50 63,75 34 TY 60 65 70 30 16,25 17,50 63,75 35 WP 70 65 70 35 16,25 17,50 68,75 36 WCR 80 65 70 40 16,25 17,50 73,75 37 WY 70 70 70 35 17,50 17,50 70 38 YST 70 70 70 35 17,50 17,50 70 39 YSS 60 70 70 30 17,50 17,50 65 40 YA 70 70 70 35 17,50 17,50 70
Jumlah Nilai 2758 Rata-rata kelas 68,9
Daya serap siswa 86,18% Ketuntasan belajar 77,5%
LAMPIRAN 26
PERHITUNGAN HASIL ANALISA TES
SIKLUS II
a. Nilai rata-rata siswa
N
XX
Keterangan :
X = Jumlah rata-rata siswa
X = Jumlah nilai siswa
N = Jumlah siswa
=
= 68,9
Jadi, nilai rata-rata siswa pada siklus II adalah 68,9
b. Daya Serap Siswa
%100NIS
NsDs
Keterangan :
Ds = Daya serap
S = Jumlah siswa
NI = Nilai tertinggi
Ns = Jumlah nilai seluruh siswa
= x
= 86,18%
Jadi, Daya Serap siswa pada siklus II sebesar 86,18%
c. Ketuntasan Belajar Klasikal
%100N
NsKB
Keterangan :
KB = Ketuntasan Belajar
Ns = Jumlah siswa yang mendapat nilai 67
N = Jumlah siswa
= x
= 77,5%
Jadi, Ketuntasan belajar siswa pada siklus II adalah sebesar 77,5%. Artinya
pada siklus II, hasil belajar siswa masih dikatakan belum tuntas secara klasikal
,karena 85% siswa di kelas belum mencapai nilai >67.
LAMPIRAN 28
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS III
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / 2
Standar Kompetensi : 3. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa menurut teori
asam basa Bronsted-Lowry dan teori asam basa Lewis.
Kompetensi dasar : 3.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dan
menentukan sifat suatu larutan.
I. Indikator :
1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry
2. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry
dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya.
3. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis.
II. Tujuan :
Siswa dapat,
1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry.
2. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry
dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya.
3. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis.
III. Materi Ajar :
o Pengertian Larutan Asam-Basa
o Teori asam-basa Brosted-Lowry
o Teori Asam- basa Lewis.
IV. Metode pendekatan :
o Penyampaian informasi
o Diskusi
o Penggunaan media grafis komik-kartun
IX. Alokasi Waktu
2 x 45 menit
X. Skenario Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Awal (Apersepsi)
a. Mengucapkan salam
b. “Assalamualaikum Wr.Wb”
c. Menanyakan kabar siswa
d. “Apa kabar semuanya?”
e. Mengecek kehadiran siswa dengan bertanya kepada ketua kelas siapa
yang tidak hadir hari ini?”
f. Memberikan pertanyaan prasyarat/mereview :
g. “ada yang masih ingat apa pengertian asam dan basa secara umum?”
h. Motivasi : Memberikan penghargaan/penguat kepada siswa yang
memiliki keberanian
i. Menyediakan dan mempersiapkan media grafis komik-kartun.
10
menit
2 Kegiatan Inti
j. Menjelaskan indikator pencapaian hasil belajar, informasi latar
belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk
belajar
k. Mempresentasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan
informasi tahap demi tahap.
l. Merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal. Dengan
menjelaskan teori asam-basa Bronsted-Lowry dan Lewis sesuai
dengan gambar yang ada di media komik-kartun.
m. Memberikan contoh reaksi asam dan basa
n. pada teori asam-basa Bronsted-Lowry dan Lewis.
o. Mengecek apakah siswa memahami materi yang dijelaskan dengan
cara memberikan umpan balik yaitu meminta siswa untuk menjelaskan
pengertian teori asam-basa Bronsted-Lowry dan Lewis
p. Memberikan LDS (Lembar Diskus Siswa) secara berkelompok
q. Memberikan penguatan kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan
yang diajukan dengan mengatakan “ ya.. bagus”.
70
menit
3 Penutup
a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum jelas.
b. Membimbing siswa menarik kesimpulan dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan : Memberikan soal post tes untuk dikerjakan
10
Menit
siswa secara individu.
c. Menutup pelajaran siswa mengucapkan salam dan berdoa. (tindak
lanjut)
VII. Penilaian:
a. Teknik : Tes Tertulis, presentasi
b. Bentuk instrumen : Pilihan ganda, LDS, post-tes
VIII. Alat / Bahan / Sumber Belajar :
Internet
Buku Kimia
Multimedia
LCD
LDS
Postest
IX. Sumber Belajar
Buku Sains Kimia Kelas 2 SMA Semester genap karangan Nana Sutresna,
Penerbit Bumi Aksara
Buku Sains Kimia jilid 2B untuk SMA Kelas XI Karangan Michael Purba
penerbit Erlangga
Buku Kimia 2B karangan Nana Sutresna, penerbit Grafindo Media Pratama
Bengkulu, 09 Februari 2011
Peneliti,
Yeni Raini
NPM. A1F007040
LAMPIRAN 29
LDS (LEMBAR DISKUSI SISWA) SIKLUS III
Kelompok :
Nama Kelompok :1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk penyelesaian permasalahan dalam diskusi kelompok
a. Bacalah permasalahan dengan cermat dan carilah informasi sebanyak mungkin
tentang permasalahan yang diajukan, yaitu dalam merumuskan masalah dan
memberikan argumen!
b. Cobalah menerjemahkan permasalahan dengan menganalisis permasalahan
yang diajukan!
c. Temukan jawaban dari permasalahan, bagaimana anda mengemukakan
pertanyaan dan memberikan jawaban.
Selesaikan permasalahan di bawah ini!
1. Tuliskan pengertian asam dan basa menurut teori asam-basa Bronsted-Lowry
dan Lewis!
2. Jelaskan untuk reaksi :
NH3 (aq) + H2O (l) NH4+
(aq) + OH- (aq)
a. Asam konjugasi dan Basa konjugasi
b. Reaksi ke kanan dan Reaksi ke kiri
3. Tentukan ikatan kovalen koordinasi pada reaksi berikut :
NH3 (aq) + BF3 (aq) ------- H3NBF3
LAMPIRAN 30
KUNCI JAWABAN LDS SIKLUS III
1. Teori Bronsted-Lowry
Asam : Senyawa yang dapat memberikan proton (H+) kepada senyawa lain
Basa : Senyawa yang dapat menerima proton (H+) kepada senyawa lain
Teori Lewis
Asam : Senyawa yang dapat menerima pasangan elektron dari senyawa lain
Basa : Senyawa yang dapat memberi pasangan elektron dari senyawa lain
2. NH3 (aq) + H2O (l) NH4+
(aq) + OH- (aq)
a. Asam konjugasi adalah H2O dan NH4+
H2O : Asam, karena dapat memberikan proton dari H2O, sehingga menjadi NH4+
NH4+
: Asam, karena dapat memberikan proton pada OH-, sehingga menjadi NH3
Basa konjugasinya adalah NH3 dan OH-
NH3 : Basa, karena dapat menerima proton dari OH-, sehingga menjadi NH3
OH- : Basa, karena dapat menerima proton dari NH4
+, sehingga menjadi H2O
3. Ikatan kovalen koordinasi pada reaksi berikut :
NH3 (aq) + BF3 (aq) ------- H3NBF3
H F H F
H — N: + B - F H — N: B —F
H F H F
LAMPIRAN 31
LEMBAR SOAL POST-TES SIKLUS III
Tulislah salah satu jawaban yang paling tepat di antara jawaban pada huruf A, B,
C, D, atu E pada buku latihan kalian!
1. Asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton (H+)
adalah pengertian
asam menurut teori…
A. Lewis
B. Bronsted-Lowry
C. Arhenius
D. Van der Waals
E. F. London
2. Di antara spesi berikut, yang tidak mungkin berlaku sebagai asam Bronsted-
Lowry adalah….
A. NH4+
B. H2O
C. HCO3-
D. CO32-
E. H2CO3
3. Dalam reaksi NH4+ + H2O NH3 + H3O
+, pasangan asam-basa konjugasi
menurut teori Bronsted adalah.... A. NH4
+ dengan H2O
B. NH4+
dengan NH3
C. NH4+
dengan H3O+
D. NH3 dengan H3O+
E. N2O dengan NH3
4. Dalam reaksi Ag+
+ 2NH3 → Ag(NH3)2+
Zat yang dapat disebut asam Lewis adalah….
A. Ag+
B. NH3
C. Ag(NH3)2+
D. Ag+ dan Ag(NH3)2
+
E. NH3 dan Ag(NH3)2+
5. Reaksi : H2O (l) + OCl- (aq) HOCl (aq) + OH
- (aq)
Reaksi yang merupakan pasangan asam basa konjugasi menurut Bronsted-
Lowry adalah….
A. H2O dan OCl-
B. H2O dan HOCl
C. H2O dan OH-
D. OCl- dan OH
-
E. HOCl dan OH-
6. Gilbert Newton Lewis mengemukakan konsep tentang asam dan basa pada
tahun….
A. 1807
B. 1923
C. 1879
D. 1947
E. 1932
7. Berikut merupakan ciri reaksi basa Lewis adalah….
A. Dapat menerima pasangan elektron dari senyawa lain
B. Dapat memberikan proton kepada senyawa lain
C. Dapat menerima proton dari senyawa lain
D. Menghasilkan ion OH- dalam air
E. Dapat memberi pasangan elektron dari senyawa lain
8. Menurut teori Bronsted-Lowry, asam konjugasi merupakan asam….
A. Yang terbentuk dari basa yang menerima Proton
B. Yang menghasilkan ion H+
dalam air
C. Yang bersifat sebagai akseptor proton
D. Yang terbentuk dari asam yang mnerima proton
E. Yang bertindak sebagai penerima pasangan electron
9. 1. BF3
2. FeCl3
3. HCl
4. H3O
5. AlCl3
Yang merupakan contoh asam Lewis ditunjukkan pada nomor….
A. 1, 3, 4
B. 1, 3, 5
C. 1, 2, 5
D. 2, 4, 5
E. 2, 3, 5
10. Pada reaksi : NH4+ + H2O NH3 + H3O
+
Bronsted-Lowry mengemukakan bahwa pada reaksi tersebut air dapat bersifat
asam dan basa.
Zat yang dapat bersifat sebagai asam dan basa disebut….
A. Konjugasi
B. Disosiasi
C. Liofob
D. Amphiprotik
E. Dispersi
LAMPIRAN 32
KUNCI JAWABAN LEMBAR POST-TES SIKLUS III
6. B
7. D
8. B
9. A
10. C
11. B
12. E
13. A
14. C
15. D
LAMPIRAN 33
MEDIA GRAFIS KOMIK-KARTUN SIKLUS III
BAGIAN
ISelamat pagi
teman-temankusemua.
Hari ini ,kita sama-samapelajari TeoriAsam-Basayuuukkk!!!
Secara Umum Asamitu berasal dari
bahasa latin yaitu“acetum” artinya cuka
SedangkanBasa
berasal daribahasa arabartinya abu
Hemft…
Huuh…so’ tahu sekaliSpongeBob
Teori-Teori Asam-Basa ada 3, yaitu :
Teori Asam-Basa ArrheniusTeori Asam-Basa Bronsted-LowryTeori Asam-Basa Lewis
iah!!!
Teori Asam-Basa Bronsted-LowryMenurut JohanesN.Bronsted dan Thomas M. Lowry pada tahun 1923.Asam : senyawa yang dapatmemberikan proton ( H+ )/ donorBasa : senyawa yang dapatmenerima proton (H+
)/akseptor.
Nah Plankton kaupaham tidak?
H2O (l) + HCl (aq) H3O+ (aq) + Cl- (aq)
+ +
Cobaperhatikanreaksi di
atas
Reaksi ke kanan :Senyawa HCl memberikan H+ pada H2O, berarti HCl bersifat asamSenyawa H2O menerima H+ dari HCl, berarti H2O bersifat basaReaksi ke kiri :Ion H3O+ memberikan H+ pada Cl-berarti H3O+ bersifat asamIon Cl- menerima H+ dari H3O+ berartiCl- bersifat basa
Asam konjugasi : Asam yg terbentukdari basa yang menerima Proton H3O+
Basa konjugasi : Basa yg terbentukdari asam yang melepaskan Proton Cl-
Basa asam
H F H F
H — N: + B - F H — N: B —F
H F H F
Contoh :
NH3 + BF3 ------- H3N – BF3
Teori Asam-Basa LewisPada tahun 1923, G.N Lewis seorang ahli kimia AmerikaSerikat mengemukakan bahwa :Asam : ion /Senyawa yang dapatbertindak sebagai penerimapasangan elektronBasa : ion /Senyawa yang dapatbertindak sebagai pemberipasangan elektron
Nah kitamasuk ke
Teori Asam-Basa yang terakhir
LAMPIRAN 34
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN
Tindakan / Siklus ke : III
Nama pengamat : Ibu Eius Teni Nurhayani, S.T dan Ahmad Apandi
Jabatan : Guru Kimia SMA N 9 Kota Bengkulu & mahasiswa
Pend.Kimia
Sub Pokok Bahasan : Teori Asam-Basa Lewis
No Tahap
Pengajaran Aspek yang diamati Pengamat I Pengamat II
K(1) C(2) B(3) K(1) C(2) B(3)
1
2
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Pendahuluan
a. Guru memberikan
pertanyaan prasyarat
b. Motivasi : Guru
memberikan
penghargaan/penguat
kepada siswa yang
memiliki keberanian
c. Guru menyediakan dan
mempersiapkan media
Grafis Komik-Kartun.
Kegiatan Inti
d. Guru membagi siswa
dalam kelompok kecil
e. Guru meminta siswa
duduk dalam kelompok
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3
Penutup
masing-masing
f. Guru memberikan suatu
materi menggunakan
media grafis komik-
katun.
g. Guru membimbing siswa
untuk mengamati materi.
h. Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya.
i. Guru memberikan LDS
untuk mengetahui
pemahaman siswa.
j. Guru membimbing siswa
melakukan diskusi
kelompok
k. Guru meminta
perwakilan dari masing-
masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
Penutup
l. Guru membimbing siswa
menarik kesimpulan dari
materi yang telah
dipelajari
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Skor 69
Rata-rata 34,5
Kriteria Baik
Kriteria Penilaian
K : 12 - 19 (Kurang)
C : 20 - 27 (Cukup)
B : 28 - 36 (Baik)
LAMPIRAN 35
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN
Tindakan / Siklus ke : III
Nama pengamat : Ibu Eius Teni Nurhayani, S.T dan Ahmad Apandi
Jabatan : Guru Kimia SMA N 9 Kota Bengkulu & Mahasiswa
Sub Pokok Bahasan : Teori Asam-Basa Lewis
No Tahap
Pengajaran
Aspek yang diamati Pengamat I Pengamat II
K(1) C(2) B(3) K(1) C(2) B(3)
1
2
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Pendahuluan
a. Siswa menjawab pertanyaan
prasyarat
b. Motivasi : Siswa mendapat
penghargaan /penguat dari
guru karena memiliki
keberanian menjawab.
Kegiatan Inti
d. Siswa dibagi dalam
kelompok kecil
e. Siswa duduk dalam
kelompok masing-masing
f. Siswa diberikan suatu materi
menggunakan media grafis
komik-katun.
g. Siswa dibimbing untuk
mengamati materi.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3
Penutup
h. Siswa diberikan kesempatan
untuk bertanya.
i. Siswa diberikan LDS untuk
mengetahui pemahamannya.
j. Siswa dibimbing untuk
melakukan diskusi
kelompok
k. Perwakilan siswa dari
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya.
Penutup
l. Siswa menarik kesimpulan
dari materi yang telah
dipelajari
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Skor 66
Rata-rata 33
Kriteria Baik
Kriteria Penilaian
K : 12 - 19 (Kurang)
C : 20 - 27 (Cukup)
B : 28 - 36 (Baik)
LAMPIRAN 36 : DAFTAR HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS III
No Nama
Siswa
Post-tes Presentasi Laporan Tes
50%
Presentasi
25%
Laporan
25%
Nilai
Akhir
1 AV 70 80 80 35 20 20 75 2 AP 80 80 80 40 20 20 80 3 AMP 80 80 80 40 20 20 80 4 AF 70 80 80 35 20 20 75 5 AOL 70 80 90 35 20 22,5 76,25 6 AS 80 80 90 40 20 22,5 82, 5 7 DFL 60 80 90 30 20 22,5 72,5 8 DYP 90 80 90 45 20 22,5 87,5 9 EP 90 85 90 45 21,25 22,5 88,75
10 EIL 80 85 90 40 21,25 22,5 83,75 11 EAY 70 85 90 35 21,25 22,5 78,75 12 FR 90 85 90 45 21,25 22,5 88,75 13 HD 70 85 80 35 21,25 20 76,25 14 IPS 60 85 80 30 21,25 20 71,25 15 INM 80 85 80 40 21,25 20 81,25 16 JP 80 85 80 40 21,25 20 81,25 17 KRS 80 80 85 40 20 21,25 81,25 18 MUP 70 80 85 35 20 21,25 76,25 19 MK 70 80 85 35 20 21,25 76,25 20 MA 80 80 85 40 20 21,25 81,25 21 MAP 70 85 85 35 21,25 21,25 77,5 22 NN 70 85 85 35 21,25 21,25 77,5 23 NCOR 70 85 85 35 21,25 21,25 77,5 24 NK 80 85 85 40 21,25 21,25 82,5 25 PS 70 80 85 35 20 21,25 76,25 26 PA 70 80 85 35 20 21,25 76,25 27 PA 70 80 85 35 20 21,25 76,25 28 RHMY 80 80 85 40 20 21,25 81,25
29 RW 90 80 85 45 20 21,25 86,25 30 RA 70 80 85 35 20 21,25 76,25 31 SRK 70 80 85 35 20 21,25 76,25 32 SPJ 80 80 85 40 20 21,25 81,25 33 TCP 80 80 90 40 20 22,5 82,5 34 TY 80 80 90 40 20 22,5 82,5 35 WP 70 80 90 35 20 22,5 77,5 36 WCR 80 80 90 40 20 22,5 82,5 37 WY 80 85 85 40 21,25 21,25 82,5 38 YST 80 85 85 40 21,25 21,25 82,5 39 YSS 70 85 85 35 21,25 21,25 77,5 40 YA 80 85 85 40 21,25 21,25 84,5
Jumlah Nilai 3195,75 Rata-rata kelas 79,89
Daya serap siswa 90,02 % Ketuntasan belajar 100%
LAMPIRAN 37
PERHITUNGAN HASIL ANALISA TES
SIKLUS III
a. Nilai rata-rata siswa
N
XX
Keterangan :
X = Jumlah rata-rata siswa
X = Jumlah nilai siswa
N = Jumlah siswa
=
= 79,89
Jadi, nilai rata-rata siswa pada siklus III adalah 79,89
b. Daya Serap Siswa
%100NIS
NsDs
Keterangan :
Ds = Daya serap
S = Jumlah siswa
NI = Nilai tertinggi
Ns = Jumlah nilai seluruh siswa
= x 100%
= 90,02%
Jadi, Daya Serap siswa pada siklus III sebesar 90,02%
c. Ketuntasan Belajar Klasikal
%100N
NsKB
Keterangan :
KB = Ketuntasan Belajar
Ns = Jumlah siswa yang mendapat nilai 67
N = Jumlah siswa
= x 100%
= 100%
Jadi, Ketuntasan belajar siswa pada siklus III adalah sebesar 100%. Artinya
pada siklus III, hasil belajar siswa dikatakan sudah tuntas secara klasikal, karena
85% siswa di kelas sudah mencapai nilai >67.
LAMPIRAN 38
SOAL LEMBAR TES AKHIR
a. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data sebagai berikut
:
No. Larutan yang
diuji
Warna lakmus
Merah Biru
1 P Biru Biru
2 Q Merah Biru
3 R Merah Merah
4 S Merah Biru
5 T Biru Biru
Larutan-larutan yang mengandung ion OH- lebih banyak dari pada ion H
+
adalah….
A. P dan Q D. Q dan S
B. R dan S E. R dan T
C. P dan T
b. Suatu kondisi pada saat indikator menunjukan perubahan warna dan di
mana titrasi harus dihentikan merupakan pengertian dari….
A. Titrasi
B. Titrasi asam-basa
C. Titik akhir titrasi
D. Titik ekuivalen
E. Larutan standar
c. Berikut larutan yang termasuk ke dalam asam lemah adalah....
A. HCl D. H2SO4
B. CH3COOH E. HBr
C. HI
d. Perhatikan alat-alat di bawah ini :
i. Labu Erlenmeyer
ii. Rak tabung reaksi
iii. Buret
iv. Labu bulat
v. Klem
Alat-alat yang digunakan pada percobaan titrasi ditunjukkan pada nomor....
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 4
C. 1, 2 dan 5
D. 1, 3 dan 5
E. 2, 4 dan 5
5. Bila trayek perubahan pH larutan dari :
Metil merah (mm) 4,2-6,3 (merah-kuning)
Metil jingga (mj) 3,2-4,4 (merah-kuning)
Bromtimol biru (btb) 6,0-7,6 (kuning-biru)
Fenolftalein (pp) 8,2-10,00 (tidak berwarna)
Pengujian beberapa larutan dengan indikator tersebut menghasilkan data.
Larutan Perubahan Warna Dalam Larutan
mm mj Btb pp
P Kuning Kuning Biru Tidak berwarna
Q Merah Merah Kuning Tidak berwarna
R Kuning Kuning Hijau Tidak berwarna
S Kuning Kuning Biru Merah
Larutan yang bersifat asam, basa, dan garam secara berurutan adalah....
A. P, Q, R D. S, R, Q
B. Q, R, S E. R, S, Q
C. Q, S, R
6. Indikator pp yang tak berwarna saat direaksikan dengan larutan basa maka
akan berubah warna menjadi....
A. Kuning
B. Merah
C. Biru
D. Tetap tak bewarna
E. Merah Muda
7. Asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton (H+)
adalah pengertian
asam menurut teori…
ii. Lewis D. Van der Waals
iii. Bronsted-Lowry E. London
iv. Arhenius
8. Pada reaksi : NH4+ + H2O NH3 + H3O
+
Bronsted-Lowry mengemukakan bahwa pada reaksi tersebut air dapat bersifat
asam dan basa. Zat yang dapat bersifat sebagai asam dan basa disebut….
A. Konjugasi D. Amphiprotik
B. Disosiasi E. Dispersi
C. Liofob
9. Menurut teori Bronsted-Lowry, asam konjugasi merupakan asam….
A. Yang terbentuk dari basa yang menerima Proton
B. Yang menghasilkan ion H+
dalam air
C. Yang bersifat sebagai akseptor proton
D. Yang terbentuk dari asam yang mnerima proton
E. Yang bertindak sebagai penerima pasangan electron
10. Perhatikan senyawa di bawah ini :
1. BF3
2. FeCl3
3. HCl
4. H3O
5. AlCl3
Yang merupakan contoh asam Lewis ditunjukkan pada nomor….
A. 1, 3, 4 D. 2, 4, 5
B. 1, 3, 5 E. 2, 3, 5
C. 1, 2, 5
LAMPIRAN 39
KUNCI JAWABAN LEMBAR TES AKHIR
1. C
2. B
3. B
4. D
5. C
6. E
7. B
8. D
9. A
10. C
LAMPIRAN 40
DAFTAR HASIL TES AKHIR
No Nama Siswa Tes akhir 1 AV 90 2 AP 80 3 AMP 80 4 AF 65 5 AOL 80 6 AS 85 7 DFL 80 8 DYP 100 9 EP 100 10 EIL 90 11 EAY 90 12 FR 90 13 HD 90 14 IPS 65 15 INM 90 16 JP 90 17 KRS 80 18 MUP 90 19 MK 80 20 MA 80 21 MAP 65 22 NN 90 23 NCOR 80 24 NK 80 25 PS 95 26 PA 90
27 PA 80 28 RHMY 90 29 RW 90 30 RA 80 31 SRK 90 32 SPJ 65 33 TCP 85 34 TY 90 35 WP 90 36 WCR 90 37 WY 85 38 YST 80 39 YSS 65 40 YA 90
Jumlah nilai 3365 Rata-rata 84,12
Daya serap siswa 84,12% Ketuntasan belajar 87,5%
LAMPIRAN 41
REKAPITULASI NILAI POST-TES SISWA
No.
Nama Siswa
Nilai Post Test
Siklus I Siklus II Siklus III 1. AV 60 60 70 2. AP 80 70 80 3. AMP 60 60 80 4. AF 70 60 70 5. AOL 80 80 70 6. AS 60 60 80 7. DFL 60 60 60 8. DYP 80 80 90 9. EP 60 80 90
10. EIL 60 70 80 11. EAY 60 60 70 12. FR 80 70 90 13. HD 50 60 70 14. IPS 70 60 60 15. INM 80 70 80 16 JP 60 70 80 17. KRS 70 70 80 18. MUP 60 70 70 19. MK 70 70 70 20. MA 60 70 80 21. MAP 80 60 70 22. NN 80 70 70 23. NCOR 60 70 70 24. NK 90 75 80
25. PS 60 70 70 26. PA 50 70 70 27. PA 80 60 70 28. RHMY 60 70 80 29. RW 60 70 90 30. RA 60 60 70 31. SRK 80 80 70 32. SPJ 60 60 80 33. TCP 80 60 80 34. TY 50 60 80 35. WP 70 70 70 36. WCR 90 80 80 37. WY 60 70 80 38. YST 70 70 80 39. YSS 70 60 70 40. YA 60 70 80
Jumlah 2700 2705 3030 Rata-rata 67,5 67,625 75,75
LAMPIRAN 42
KRITERIA PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
1. Guru Memberikan Pertanyaan Prasyarat
3 = Guru memberikan beberapa pertanyaan prasyarat kepada siswa
2 = Guru memberikan satu pertanyaan prasyarat kepada siswa
1 = Guru tidak memberikan pertanyaan prasyarat kepada siswa
2. Guru Membagi Siswa Dalam Kelompok Kecil
3 = Guru membagi kelompok dengan anggota yang merata
2 = Guru membagi kelompok dengan anggota yang kurang merata
1 = Guru membagi kelompok dengan tidak merata
3. Guru Meminta Siswa Duduk Dalam Kelompok Masing-Masing
3 = Guru meminta semua siswa duduk dalam kelompoknya
2 = Guru meminta sebagian siswa duduk dalam kelompoknya
1 = Guru tidak meminta siswa duduk dalam kelompoknya
4. Guru Memberikan Suatu Materi Menggunakan Media Grafis Komik-
Kartun
3= Guru memberikan suatu materi menggunakan media grafis komik-kartun
dengan jelas untuk diamati oleh siswa
2= Guru memberikan suatu materi menggunakan media grafis komik-kartun
tetapi kurang jelas untuk diamati oleh siswa
1= Guru tidak memberikan suatu materi menggunakan media grafis komik-
kartun untuk diamati oleh siswa
5. Guru Memberikan LDS Sebagai Cara Melatih Pemahaman Siswa
2= Guru memberikan LDS sebagai cara melatih pemahaman kepada seluruh
siswa
2= Guru memberikan LDS sebagai cara melatih pemahaman kepada sebagian
siswa
1= Guru tidak memberikan LDS sebagai cara melatih pemahaman kepada
siswa
6. Guru Membimbing Siswa Untuk Mengejakan LDS
3= Guru membimbing setiap kelompok untuk mengerjakan LDS
dan mendeskripsikan hasil pengamatan
2= Guru membimbing kurang dari 10 siswa untuk mengerjakan LDS dan
mendeskripsikan hasil pengamatan
1= Guru tidak membimbing siswa untuk mengerjakan LDS dan
mendeskripsikan hasil pengamatan
7. Guru Memberikan Kesempatan Kepada Kelompok Untuk
Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok
3= Guru memberikan kesempatan ≥ 7 kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
2= Guru memberikan kesempatan 4-8 kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
1= Guru memberikan kesempatan 1-4 kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompok
8. Guru Menjelaskan Materi Lebih Rinci, Misalnya Dengan Diskusi,
Ceramah, Atau Tanya Jawab
3 = Guru menjelaskan materi lebih rinci dengan jelas
2 = Guru menjelaskan materi tetapi kurang jelas
1 = guru tidak menjelaskan materi
9. Guru Memberikan Kesempatan Siswa Untuk Menerapkan Konsep
Dengan Memberikan Post-Tes
3=Guru memberikan post-tes kepada semua siswa
2 = Guru memberikan post-tes kepada sebagian siswa
1 = Guru tidak memberikan post-tes kepada siswa
10. Guru Membimbing Siswa Menarik Kesimpulan
3= Guru membimbing ≥ 10 siswa untuk menarik kesimpulan
2= Guru membimbing kurang dari10 siswa untuk menarik kesimpulan
1= Guru tidak membimbing siswa untuk menarik kesimpulan
LAMPIRAN 43
KRITERIA PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
1. Siswa menjawab
pertanyaan prasyarat
3 = ≥ 6 siswa dapat menjawab pertanyaan prasyarat
2 = 3-5 siswa dapat menjawab pertanyaan prasyarat
b. = ≤ 2 orang siswa dapat menjawab pertanyaan prasyarat
1. Siswa Membentuk
Kelompok Yang Telah Ditetapkan Guru
3= Seluruh siswa membentuk kelompok sesuai anggota yang ditetapkan guru
2= Sebagian siswa membentuk kelompok sesuai anggota yang ditetapkan guru
1= Sebagian besar siswa tidak membentuk kelompok sesuai anggota yang
ditetapkan guru
2. Siswa Duduk Dalam
Kelompoknya Masing-Masing
3 = Seluruh siswa duduk dalam kelompoknya
2 = Sebagian siswa duduk dalam kelompoknya
1 = Sebagian besar siswa tidak duduk dalam kelompoknya
3. Siswa Mengamati Materi
Menggunakan Media Grafis Komik-Kartun Yang Diberikan Guru
3 = Seluruh siswa mengamati materi menggunakan media grafis komik-kartun
yang diberikan guru
2 = Sebagian siswa mengamati materi menggunakan media grafis komik-
kartun yang diberikan guru
1 = ≤ 6 orang siswa mengamati materi menggunakan media grafis komik-
kartun yang diberikan guru
c. Siswa Menerima LDS Sebagai Cara Melatih Pemahaman Siswa
3= Seluruh siswa menerima LDS sebagai cara melatih pemahaman kepada
semua siswa
2= Sebagian siswa menerima LDS sebagai cara melatih pemahaman siswa
kepada sebagian siswa
1= 1 kelompok hanya menerima 1 LDS sebagai cara melatih pemahaman siswa
kepada siswa
d. Siswa Mengamati Dan Mengerjakan LDS
3 = Seluruh siswa mengamati dan setiap kelompok mengerjakan LDS
dan mendeskripsikan hasil pengamatan
2 = Sebagian siswa mengamati dan sebagian kelompok mengerjakan LDS
dan mendeskripsikan hasil pengamatan
1 = ≤ 6 orang siswa mengamati dan 1 kelompok mengerjakan LDS
dan mendeskripsikan hasil pengamatan
e. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok
3 = ≥ 7 kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
2 = 4 - 8 kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
1 = 1 - 4 kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
f. Siswa Menerima, Mengikuti Dan Memperhatikan Penjelasan Guru
3 = Seluruh siswa menerima, mengikuti dan memperhatikan materi yang
dijelaskan gu. ru
2 = Sebagian siswa menerima, mengikuti dan memperhatikan materi yang
dijelaskan guru
1 = ≤ 6 orang siswa menerima, mengikuti dan memperhatikan materi yang
dijelaskan guru
g. Siswa Menerapkan Konsep Dengan Mengerjakan Post-Tes
3 = Seluruh siswa mengerjakan Post-Tes
2 = Sebagian siswa mengerjakan Post-Tes
1 = Siswa tidak mengerjakan Post-Tes
h. Siswa Menarik Kesimpulan Dari Pembelajaran
3= ≥ 6 siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran
2= 3-5 siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran
1= ≤ 2 orang siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran
LAMPIRAN 44
Foto Kegiatan Penelitian
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas diri
1. Nama Yeni Raini
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. NPM A1F007040
4. Tempat dan Tanggal Lahir Palembang, 09 September 1989
5. Alamat di Bengkulu Jl. Kalimantan Pond Marzum Kec. Muara Bangkahulu
Kel. Rawa Makmur, Bengkulu
6. No. Hp 085268353503
7. E-Mail [email protected]
8. Alamat Asal Orang Tua Jl. Kejawen, Rt.32 Rw.07 No.1938, Kenten Palembang
II. Riwayat Pendidikan
Nama Pendidikan Tahun
Lulus
Tempat Spesialis
SD N 514 2001 Palembang -
SMP N 46 2004 Palembang -
SMA N 3 2007 Palembang IPA
Universitas
Bengkulu
2011 Bengkulu Pendidikan Kimia
(FKIP)
III. Pengalaman Berorganisasi
No. Tahun Nama Organisasi Kedudukan dalam
Organisasi
1. 2007/2009 BEM Himamia Anggota Departemen
Bidang Public Relation
2. 2008/2009 UKM Paduan Suara Unib Anggota
3. 2008/2009 UKM Tari Unib Anggota
4. 2009/2010 PMW (Wirausaha) Unib Anggota
5. 2009/2010 Kopma (Koperasi Mahasiswa) Anggota
6. 2007/2011 Fosmapal (Forum Mahasiswa Palembang)
Unib
Anggota
7. 2008/2009 HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) KOHATI
Fak. FSIP Unib
Anggota
8. 2008/2010 SURYA management (Event Organizer) Anggota
9. 2007/2008 De Javu Management (Event Organizer) Anggota
10 2009/2010 ANTERO Entertaiment Anggota
11. 2010 IMI (Ikatan Motor Indonesia) Anggota
12. 2010 IOF (Indonesian OFF-Road Federation) Sekretaris
13. 2010/2011 Partai HANURA tingkat DPD Wakil Sekretaris
14. 2010/2011 Ormas Nasional Demokrat Anggota
15. 2010/2011 ToKiFaCa (Tobo Kito Fans Club Bola) Wakil Sekretaris
16. 2010/2011 LKBB PS Bengkulu Sekretaris Wasit
17. 2011 Spektra Fair (SF) FIF Liation Officer
18. 2008 Santana FM (Event Organizer) Bengkulu Penyiar
IV. Karya Ilmiah Yang Pernah Dibuat
No. - - - -
V. Prestasi yang pernah diraih
No. Tahun Jenis Prestasi Posisi
1 2007 Lomba Cipta dan Baca Puisi tingkat umum
Se-Provinsi Palembang
JUARA II
2 2007 Lomba Modeling Wajah Oriental by Studio
45 Agency Palembang
Juara II
3 2008 Lomba Casual Kacamata by Bob Model
Agency (BMA) Palembang
Juara Personality
4 2009 Lomba Menyanyi Solo Song Tingkat
Mahasiswa , Unib Bengkulu
Juara II
5 2009 Audisi Pemilihan Bintang Indonesia By Be N
Z’agency Modeling
Finalis
6 2009 Lomba Super Model Indonesia, Bengkulu Finalis
7 2010 Lomba Menyanyi Dies Natalis Unib,
Bengkulu
Juara II
8 2010 Audisi Seni Mahasiswa (Lagu Pop Putri)
Bengkulu
Finalis, tingkat FKIP
Unib
9 2010 Reading Test Suzuki Motor di GOR
Palembang
Juara III
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawaban secara hukum. Dan apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resiko.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk melengkapi naskah
skripsi.
Bengkulu, April 2011
Mahasiswa,
Yeni Raini