media grafis komik-kartun

178
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS KOMIK-KARTUN PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM-BASA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 KOTA BENGKULU (Classroom Action Research) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu OLEH : YENI RAINI A1F007040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2011

Upload: aan-aji-pbd

Post on 23-Oct-2015

356 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS KOMIK-KARTUN

PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM-BASA

DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 KOTA BENGKULU

(Classroom Action Research)

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu

OLEH :

YENI RAINI A1F007040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2011

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN

PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM-BASA

DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 KOTA BENGKULU

(Classroom Action Research)

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Gelar Sarjana Strata I

Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Bengkulu

OLEH :

YENI RAINI A1F007040

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Drs. Hermansyah Amir Wiwit, M.Si

NIP. 196209201998031001 NIP.198205122008122002

Dekan FKIP Ketua Prodi Pend.Kimia

Universitas Bengkulu Universitas Bengkulu

Prof. Safnil, M.A, Ph.D Dr. M. Lutfi Firdaus, M.T NIP.196101211986011002 NIP. 197310222000031001

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN

PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM-BASA

DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 KOTA BENGKULU

(Classroom Action Research)

Skripsi Ini Telah Dipertahankan di Depan Penguji

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Bengkulu

Oleh :

YENI RAINI A1F007040

Pada Hari : Senin, 11 April 2011

Waktu : Pukul 13.00 WIB

Tempat : Ruang Prodi Pend. Kimia

Dewan Penguji

Penguji I Penguji II

Drs. Hermansyah Amir Wiwit, M.Si

NIP. 196209201998031001 NIP.198205122008122002

Penguji III Penguji IV

Dewi Handayani, S.Pd., M.Si Dr. Agus Sundaryono, M.Si

NIP.198212262005012002 NIP.196008061987031005

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN

PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM-BASA

DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 KOTA BENGKULU

(Classroom Action Research)

SKRIPSI

OLEH :

YENI RAINI A1F007040

Disahkan Oleh :

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Dekan FKIP Ketua Jurusan MIPA

Universitas Bengkulu Universitas Bengkulu

Prof. Safnil, M.A., Ph.D Dra.Diah Aryulina, M.A., Ph.D

NIP.196101211986011002 NIP. 196207181987022001

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN

PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM-BASA

DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 KOTA BENGKULU

(Classroom Action Research)

Oleh :

YENI RAINI A1F007040

Skripsi Ini Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji

Program Studi Pendidikan Kimia

Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu

Pada Hari : Senin, 11 April 2011

Waktu : Pukul 13.00 WIB

Tempat : Ruang Prodi Pend. Kimia

Skripsi Ini Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh Dosen Pembimbing

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Drs. Hermansyah Amir Wiwit, M.Si

NIP. 196209201998031001 NIP.198205122008122002

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh tim penguji :

Penguji Nama Dosen Tanda

Tangan

Tanggal

Penguji I Drs. Hermansyah Amir

NIP. 196209201998031001

Penguji II Wiwit, M.Si

NIP.198205122008122002

Penguji

III

Dewi Handayani, S.Pd., M.Si

NIP.198212262005012002

Penguji

IV

Dr. Agus Sundaryono, M.Si

NIP.196008061987031005

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Yeni Raini

NPM : A1F007040

Prodi : Pendidikan Kimia

Fakultas : FKIP

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini merupakan hasil karya

ilmiah yang disusun berdasarkan prosedur penelitian pengembangan yang penulis

lakukan sendiri dan bukan merupakan duplikasi skripsi karya ilmiah orang lain.

Demikian surat pernyataan keaslian skripsi ini penulis buat agar dapat

dipergunakan sebagai mana mestinya.

Bengkulu, Maret 2011

Yang menyatakan,

Yeni Raini

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto: Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu

sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan tidak akan setinggi gunung. (QS. Al-Isra’ :

37)

…Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai

(dari suatu urusan). Kerjakannlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan

hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS. Alam Nasyrah 6-8)

Do’a kedua orang tua adalah modal terbesar dalam hidupku (Tuga)

Tiga Kunci keberhasilan yaitu kemauan, keberanian dan percaya diri (Erwani : ’02)

Persembahan: Alhamdulillah Ya Allah.. Sesungguhnya, aku tidak akan

bisa berbuat apa pun kecuali dengan izin Engkau.. Dengan

kerendahan hati kupersembahkan karya kecil ini Kepada:

Orang yang paling ku cintai setelah Allah dan Rasul-Nya,

Kedua orang tuaku ayah (Alm. Fathur Rahman) dan ibu

(Masnani) yang senantiasa berjuang dan memberikan kasih

sayang, Nasihat serta doa sehingga ananda dapat

menyelesaikan cita-cita ini,

Keluargaku tercinta : kakak Perempuanku (Feni Ismaini)

dan Adik Laki-Lakiku (Erlansyah) yang senantiasa

memberikan perhatiannya dan motivasi untukku.

My Best friends : (Heina Yuni Utami, Anggun Dwi A.J

dan Roito Shilitonga) yang selalu memupuk semangat

perjuanganku,

Teman- teman angkatan 2007 yang mencintai kebersamaan.

Agama, Negara dan Almamaterku.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil’alamiin, puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat

ALLAH SWT yang telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Peningkatan

Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan media grafis jenis komik-

kartun Pada Pokok Bahasan Larutan Asam-Basa Di Kelas XI IPA SMA Negeri 9

Kota Bengkulu”. Shalawat dan salam Kepada Nabi Muhammad SAW, pembawa

berita gembira bagi ilmu pengetahuan dan orang-orang yang beriman.

Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Bengkulu. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Untuk itulah penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1) Bapak Prof. Safnil, M.A., Ph.D, sebagai Dekan FKIP Unib.

2) Ibu Dra.Diah Aryulina, M.A., Ph.D sebagai Ketua jurusan PMIPA FKIP

Unib.

3) Bapak Dr. M. Lutfi Firdaus, M.T sebagai Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia.

4) Bapak Drs. Hermansyah Amir, sebagai Pembimbing Utama yang telah

banyak memberikan waktu, ilmu, perhatian, masukan, bantuan dan nasihat

yang berarti sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian serta

penyusunan skripsi dengan baik.

5) Ibu Wiwit, M.Si selaku Pembimbing Pendamping yang telah memberikan

bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

6) Bapak dan Ibu dewan penguji, terima kasih atas segala masukan dan

sarannya.

7) Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unib yang telah

memberikan ilmu pengetahuan selama penulis belajar di bangku kuliah.

8) Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi

ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kriitik dan saran

sangan penulis harapkan guna penyempurnaan dan perbaikan. Penulis berharap

skripsi ini dapat bermanfaat dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan.

Bengkulu, 20 April 2011

Penulis

DAFTAR ISI Halaman Judul .................................................................................................... i

Halaman Persetujuan ......................................................................................... ii

Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii

Halaman Penguji ......................................................................................... iv

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian .............................................................. vi

Halaman Motto dan Persembahan .................................................................... vii

Kata Pengantar ................................................................................................... viii

Daftar Isi .............................................................................................................. x

Daftar Tabel ....................................................................................................... xii

Daftar Lampiran ................................................................................................. xiii

Daftar Gambar .................................................................................................... xiv

Abstrak ................................................................................................................. xv

Abstract ................................................................................................................ xvi

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 5

1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 5

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

1.6 Defenisi Operasional ..................................................................... 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Yang Relevan ................................................................... 8

2.2 Pembelajaran ..................................................................................... 8

2.3 Pengertian Proses Bealajar ................................................................ 9

2.4 Pengertian Hasil Belajar .................................................................... 9

2.5 Media Pembelajaran .......................................................................... 10

2.6 Media Grafis...................................................................................... 14

2.7 Media Komik .................................................................................... 19

2.8 Media Kartun .................................................................................... 21

2.9 Media Komik-Kartun ........................................................................ 26

2.10 Ruang Lingkup Materi Penelitian

2.10.1 Teori Asam Basa................................................................. 28

2.10.2 Pengenalan Asam-Basa ...................................................... 28

BAB III.

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 32

3.2 Subjek Penelitian ............................................................................... 32

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 32

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................ 32

3.5 Prosedur Penelitian............................................................................ 33

3.5.1 Refleksi Awal ................................................................................. 33

3.5.2 Pelaksanaan Tindakan .................................................................... 34

3.6 Instrumen Penelitian.......................................................................... 40

3.7 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 41

3.8 Teknik Analisis Data ......................................................................... 41

3.8.1 Analisa Lembar Observasi .................................................... 41

3.9 Hasil Analisa Tes .............................................................................. 42

3.9.1 Nilai Siswa ............................................................................ 42

3.9.2 Nilai Rata-Rata Siswa ........................................................... 43

3.9.3 Daya Serap Individu ............................................................. 43

3.9.4 Daya Serap Klasikal ............................................................. 43

3.9.5 Ketuntasan Belajar Klasikal ................................................. 43

BAB IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Refleksi Awal ....................................................................... 34

4.1.2 Observasi Awal .............................................................................. 44

4.1.3 rencana tindakan ................................................................... 45

4.1.5 Pelaksanaan Tindakan .......................................................... 45

4.2 Pembahasan

4.2.1 Hasil Belajar Siswa ............................................................... 61

4.2.2 Observasi Aktivitas Guru ............................................................... 64

4.2.2 Observasi Aktivitas Siswa ............................................................. 65

BAB V.

PENUTUP

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 68

5.2 Saran .................................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... 72

DAFTAR TABEL Tabel. 1 Nilai Rata-Rata Ujian Blog Kimia kelas XI IPA .................................... 2

Tabel. 2 Kelebihan dan Kelemahan Media Grafis ................................................ 18

Tabel. 3 Kelebihan dan Kelemahan Media Komik-Kartun .................................. 27

Tabel. 4 Kriteria Pengamatan Observasi Guru ..................................................... 41

Tabel. 5 Kriteria Pengamatan Observasi Guru ..................................................... 42

Tabel. 6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ................................................. 47

Tabel. 7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ................................................ 48

Tabel. 8 Data Hasil Pembelajaran Siklus I............................................................ 49

Tabel. 9 Refleksi Aktivitas Guru Siklus I ............................................................. 50

Tabel. 10 Refleksi Aktivitas Siswa Siklus I .......................................................... 51

Tabel. 11 Refleksi Media Grafis Komik-Kartun Siklus I ..................................... 51

Tabel. 12 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II............................................. 53

Tabel. 13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ............................................ 54

Tabel. 14 Data Hasil Pembelajaran Siklus II ........................................................ 55

Tabel. 15 Refleksi Aktivitas Guru Siklus II .......................................................... 56

Tabel. 16 Refleksi Aktivitas Siswa Sikus II ......................................................... 56

Tabel. 17 Refleksi Media Grafis Komik-Kartun Siklus II.....................................56

Tabel. 18 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III ............................................ 59

Tabel. 19 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ........................................... 59

Tabel. 20 Data Hasil Pembelajaran Siklus III ....................................................... 60

Tabel. 21 Data Hasil Tes Akhir............................................................................. 62

Tabel. 22 Hasil Belajar Siswa Siklus I,II,III ........................................................ 62

Tabel. 23 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I,II,III ...................................... 64

Tabel. 24 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I,II,III ..................................... 65

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Nama Siswa ........................................................................ 73

Lampiran 2. Soal Lembar Tes Awal .................................................................. 74

Lampiran 3. Kunci Jawaban Lembar Tes Awal ................................................. 75

Lampiran 4. Daftar Nilai Hasil Tes Awal .......................................................... 78

Lampiran 5. Skenario Pembelajaran Siklus I ..................................................... 79

Lampiran 6. Silabus dan RPP Siklus I ............................................................... 83

Lampiran 7. LDS Siklus I .................................................................................. 88

Lampiran 8. Kunci Jawaban LDS Siklus I ......................................................... 89

Lampiran 9. Soal Post-Tes Siklus I .................................................................... 90

Lampiran 10. Kunci Jawaban Post-Tes Siklus I .................................................. 92

Lampiran 11. Media Grafis Komik-Kartun Siklus I ............................................ 93

Lampiran 12. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I ................................... 95

Lampiran 13. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I .................................. 97

Lampiran 14. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................... 99

Lampiran 15. Perhitungan Hasil Analisa Tes Siklus I ......................................... 100

Lampiran 16. Skenario Pembelajaran Siklus II ................................................... 101

Lampiran 17. Silabus dan RPP Siklus II .............................................................. 106

Lampiran 18. LDS Siklus II ................................................................................. 113

Lampiran 19. Kunci Jawaban LDS Siklus II ....................................................... 114

Lampiran 20. Soal Post-Tes Siklus II .................................................................. 115

Lampiran 21. Kunci Jawaban Post-Tes Siklus II ................................................. 118

Lampiran 22. Media Grafis Komik-Kartun Siklus II ........................................... 119

Lampiran 23. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II .................................. 120

Lampiran 24. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................. 122

Lampiran 25. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II .............................................. 124

Lampiran 26. Perhitungan Hasil Analisa Tes Siklus II ........................................ 125

Lampiran 27. Skenario Pembelajaran Siklus III .................................................. 127

Lampiran 28. Silabus dan RPP Siklus III ............................................................ 131

Lampiran 29. LDS Siklus III................................................................................ 135

Lampiran 30. Kunci Jawaban LDS Siklus III ...................................................... 136

Lampiran 31. Soal Post-Tes Siklus III ................................................................. 137

Lampiran 32. Kunci Jawaban Post-Tes Siklus III................................................ 140

Lampiran 33. Media Grafis Komik-Kartun Siklus III ......................................... 141

Lampiran 34. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus III ................................. 142

Lampiran 35. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ............................... 144

Lampiran 36. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III ............................................ 146

Lampiran 37. Perhitungan Hasil Analisa Tes Siklus III ...................................... 147

Lampiran 38. Soal Lembar Tes Akhir ................................................................. 149

Lampiran 39. Kunci Jawaban Lembar Tes Akhir ................................................ 152

Lampiran 40. Daftar Hasil Tes Akhir .................................................................. 153

Lampiran 41. Rekapitulasi Nilai Post-Tes Siswa................................................. 154

Lampiran 42. Kriteria Penilaian Lembar Observasi Guru dan Siswa .................. 157

Lampiran 44. Foto Penelitian ............................................................................... 159

Lampiran 44. Surat Izin Penelitian ...................................................................... 160

Lampiran 45. Surat Keterangan Selesai Penelitian .............................................. 161

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Contoh Komik Karikatur ................................................................... 20

Gambar 2. Contoh Komik Strip .......................................................................... 21

Gambar 3. Contoh Kartun Gag ........................................................................... 23

Gambar 4. Contoh Kartun Editorial .................................................................... 23

Gambar 5. Contoh Kartun Karikatur ................................................................... 24

Gambar 6. Contoh Kartun Animasi .................................................................... 24

Gambar 7. Contoh Kartun Opini ......................................................................... 25

Gambar 8. Contoh Kartun Ilustrasi ..................................................................... 25

Gambar 9. Jenis Media Grafis Komik-Kartun .................................................... 26

Gambar 10. Contoh Gabungan Media Komik-Kartun .......................................... 27

Gambar 11. Kerangka Berpikir ............................................................................. 30

Gambar 12. Tahap Prosedur Penelitian ................................................................. 33

Gambar 13. Diagram Hasil Belajar Siswa ............................................................ 63

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN

PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM-BASA

DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 KOTA BENGKULU

(Classroom Action Research)

YENI RAINI A1F007040

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan media

grafis jenis komik-kartun dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Kimia

siswa pada pokok bahasan Larutan Asam-Basa di kelas SMA N 9 Kota Bengkulu.

Sampel Penelitian adalah kelas XI IPA SMA N 9 Kota Bengkulu yang berjumlah

40 orang dalam satu kelas. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus, dimana tiap siklus terdiri atas 4 tahap,

yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi. Data diperoleh

dari tiap siklus dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus

selanjutnya. Pengumpulan datanya dilakukan melalui tes yang terdiri dari tes

awal, post tes pada setiap akhir pembelajaran siklus I,II,III dan tes akhir untuk

seluruh konsep yang telah dipelajari serta lembar observasi aktivitas guru dan

siswa tiap pertemuan. Data yang terkumpul dianalisis secara statistik dengan

menggunakan rata-rata kelas, daya serap klasikal,dan ketuntasan belajar. Pada

siklus I didapat hasil belajar siswa yaitu, nilai rata-rata 67,36, daya serap klasikal

81,65% dan ketuntasan belajar 52,5%, pada siklus II nilai rata-rata adalah 68,9,

daya serap klasikal 86,18% dan ketuntasan belajar 77,5% dan pada siklus III nilai

rata-rata adalah 79,89, daya serap klasikal 90,02% dan ketuntasan belajar 100%.

Sedangkan pada aktivitas siswa, siklus I memperoleh rata-rata skor 28 meningkat

pada siklus II menjadi 30 dan 33 pada siklus III dengan kriteria baik. Sehingga

dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa.

Kata kunci : media grafis jenis komik-kartun, Penelitian Tindakan Kelas

IMPROVEMENT ACTIVITIES AND STUDENT CHEMISTRY LEARNING OUTCOMES

BY USING GRAPHIC MEDIA COMICS-CARTOONS

ON THE SUBJECT OF ACID-BASE SOLUTION

IN CLASS XI IPA SMA NEGERI 9 BENGKULU CITY

(Classroom Action Research)

YENI RAINI A1F007040

ABSTRACT

This research aims to determine wheather by using graphics media comic-cartoon

can enhance the activity and student chemistry learning outcomes on the subject

of a solution of acid-base in class XI IPA SMA Negeri 9 Bengkulu City. This

sample is a class XI IPA SMA Negeri 9 Bengkulu City, amounting to 40 people in

one class. Type of research is action research class carried out in three cycles,

where each cycle consists of four stages, namely (1) planning, (2) implementating,

(3) observating, (4) reflecting. Data obtaine from each cycle is analyzed to

determine corrective action the next cycle. Data collection is done through a test

that consists of initial test, post test at the end of each learning cycle I, II, III and

the final tests for the whole concept has been learned and observation sheet

activity teachers and students each meeting. The collected data is analyzed

statistically by using the average value, classical absorption and mastery learning.

In the first cycle learning outcomes student is obtained the average value of 67,36,

81,65% classical absorption and learning completeness 52,5%, in cycle II , the

average value is 68,9, 86,18% is classical absorption and learning completeness is

77,5% and in cycle III, the verage value is 79,89, 90,02% is classical absorption

and mastery learning is 100%. While in the student activity,cycle I get an average

score of 28 increase on the II cycle 30 and 30 in cycle III with both criteria. So

that by using graphic media types of comics-cartoon can increase the activity and

student learning outcomes.

Keyword : graphic media comics-cartoons, Classroom action research

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia baik melalui sekolah maupun luar sekolah. Sumber

daya manusia yang handal dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

sangat diperlukan pada zaman sekarang ini. Berkenaan dengan itu, berbagai upaya

perbaikan mutu pengajaran sains khususnya kimia sangat perlu dilakukan oleh

berbagai pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan.

Salah satu cabang ilmu yang menunjang perkembangan Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi adalah Kimia. Kimia adalah ilmu yang berkenaan dengan ide-ide

atau konsep abstrak yang disusun secara hierarkis dan penalaran deduktif yang

membutuhkan pemahaman secara bertahap dan berurutan. Kimia merupakan ilmu

yang berkaitan penting dalam aktivitas dan kegiatan mahluk hidup. Sangat

menyenangkan mempelajari kimia, jika dikaitkan dengan perannya dalam

kehidupan sehari-hari. Namun faktanya di lapangan menunjukkan, bahwa

pembelajaran kimia dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan identik dengan

beraneka ragam rumus, persamaan.

Dalam Proses pengajaran khususnya pembelajaran kimia selama ini,

umumnya guru memberikan pembelajaran kimia dengan metode ceramah,

mengajak siswa untuk membaca bahan ajar dan menghafal rumus-rumus,

mengakibatkan siswa cenderung bosan. Sehingga mungkin membuat

pembelajaran kimia menjadi kurang menarik bagi sebagian besar siswa di Sekolah

Menengah.

Berdasarkan hasil analisis peneliti selama melakukan Program Pengalaman

Lapangan II (PPL II) terhadap pembelajaran kimia di SMA N 9 Kota Bengkulu

pada kelas XI IPA, bahwa hasil belajar kimia siswa di kelas tersebut masih belum

memenuhi nilai Standar Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM). Lebih dari 50%

siswa di kelas XI IPA belum mencapai nilai Standar Ketuntasan Belajar Mengajar

(SKBM), sebagian dari mereka masih sering mengikuti remedial. Hal ini dapat

dilihat dari nilai ujian blog Kimia selama 2 tahun terakhir :

Tabel 1. Nilai rata-rata ujian Blog Kimia siswa kelas XI IPA SMA N 9 Bengkulu

No. Mata Pelajaran Nilai

Rata-Rata Ujian Blog

T.A 2008/2009

Kelas XI IPA

T.A2009/2010

Kelas XI IPA

1. Struktur atom, sistem periodik 72,5 74,1

2. Termokimia 69,2 67,8

3. Laju Reaksi 70,5 72,9

4. Kesetimbangan Kimia 67,3 68,5

5. Larutan Asam-Basa 62,5 64,3

6. Stoikiometri Larutan 70,5 69,7

7. Larutan Penyangga 70,4 70,2

8. Kelarutan & Hasil Kali Kelarutan 69 68,5

9. Sistem koloid 75,4 79,9

Dari tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa materi larutan asam-basa, nilai rata-

ratanya masih dibawah nilai Standar Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yakni

65. Data nilai yang ada pada tabel hanya menyajikan satu kelas saja untuk T.A

2008/2009 dan T.A 2009/2010. Hal ini dikarenakan kelas XI IPA yang ada di

ruang lingkup SMA N 9 Kota Bengkulu hanya ada satu, sehubungan dengan baru

diresmikannya sekolah tersebut. Sehingga peneliti tidak memiliki bahan

perbandingan terhadap kelas lain. Sebanyak 85% siswa memperoleh nilai ≥ 67.

Namun standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dapat diturunkan

tergantung pada ketetapan sekolah.

Belajar tuntas berarti penguasaan penuh (bahan yang dipelajari dikuasai

sepenuhnya) (Nasution, 2003). Sedangkaan menurut Mulyasa (2005), siswa

dikatakan telah belajar tuntas apabila mecapai nilai 65% dari tujuan

pembelajarannya. Dengan kata lain nilai Standar Ketuntasan Belajar Mengajar

(SKBM) adalah 6,5. Dengan demikian, masih banyak siswa kelas XI IPA di SMA

N 9 Kota Bengkulu yang belum mencapai KKM khususnya pada pokok bahasan

larutan asam-basa. Sehingga pokok bahasan larutan asam-basa di sini menjadi

permasalahan di kelas dan perlu adanya perbaikan, baik itu dari segi nilai,

motivasi, proses pembelajaran, media, metode pembelajaran dan lain-lain.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu guru

kimia SMA N 9 Kota Bengkulu, ditemui beberapa permasalahan yang

berhubungan dengan pembelajaran kimia di sekolah yaitu :

1. Guru masih sering mengajar dengan metode ceramah yang kurang bervariasi,

tidak pernah menggunakan media. Hanya sesekali menggunakan metode

diskusi. Namun yang dilakukan adalah diskusi informasi.

2. Untuk mata pelajaran Kimia, setiap kali dilakukan ujian blog. Sebagian siswa

mengikuti remedial karena belum mencapai nilai standar ketuntasan belajar.

3. Khusus untuk pokok bahasan larutan asam-basa, guru hanya menggunakan

metode ceramah. Karena pada materi ini lebih menekankan pada penalaran

deduktif dan hitung-hitungan yang membutuhkan pemahaman secara

bertahap dan berurutan.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap pembelajaran

kimia di SMA Negeri 9 Kota Bengkulu pada kelas XI IPA. Proses pembelajaran

di kelas dikatakan telah baik, namun masih banyak kekurangan, yakni guru masih

mengajar secara konvensional tanpa adanya variasi, tanpa menggunakan metode

khusus atau memanfaatkan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian dan

minat siswa untuk belajar.

Dari hasil angket yang diberikan pada siswa kelas XI IPA SMA N 9 Kota

Bengkulu, dapat disimpulkan bahwa siswa sering merasa merasa bosan dan

kesulitan dengan pemahaman materi pelajaran kimia yang disampaikan oleh guru.

Hanya sebagian dari siswa yang paham dan antusias mendengarkan serta

memperhatikan dengan sungguh-sungguh mengenai materi yang disampaikan,

mengajukan pertanyaan dan menjawab setiap pertanyaan guru. Tidak hanya itu,

kebanyakan siswa kurang mempersiapkan diri untuk mempelajari kimia di kelas.

Misalnya saja, saat jam pelajaran kimia akan dimulai, masih banyak siswa yang

keluar kelas dan tidak hadir tepat waktu, ada pula siswa yang lupa mengerjakan

Pekerjaan Rumah (PR), dan lupa membawa buku catatan atau buku tugas. Di sini

jelas terlihat, bahwa motivasi terhadap diri siswa untuk mempelajari kimia masih

kurang. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran

khususnya pembelajaran kimia.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar proses belajar mengajar

berlangsung menarik dan menyenangkan adalah dengan menggunakan media

pendidikan (Hudojo, 2001). Media pendidikan adalah semacam alat bantu

mengajar, baik dalam maupun luar kelas (Hamalik, 1988). Media pendidikan

merupakan salah satu komponen penting dalam suatu proses pembelajaran.

Kehadiran media pendidikan dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan

dalam rangka efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Pemanfaatan media dalam

proses belajar mengajar, harus disesuaikan dengan bahan ajar yang akan disajikan,

sehingga dapat menarik dan mempertahankan perhatian siswa. Menurut Levie

(dalam Ismail, 2003) menyatakan bahwa penggunaan media seperti gambar,

ilustrasi, atau model-model kongkrit sangat efektif untuk membantu

meningkatkan daya ingat seseorang terhadap konsep yang sedang dipelajari,

terlebih jika media atau peragaan yang digunakan sangat menarik perhatian siswa.

Salah satu media yang dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa

dalam proses belajar mengajar adalah media grafis jenis komik-kartun. Media

grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui

penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan symbol atau gambar. Grafis

biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan

mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Jenis-jenis

media grafis antara lain grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan flanel,

bulletin board, kartun dan komik. Media komik adalah suatu bentuk seni yang

menggunakan gambar-gambar tidak bergerak berbentuk kartun yang disusun

sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita atau lukisan bersambung

(Hamalik,1985). Sedangkan media kartun adalah lukisan tentang peristiwa-

peristiwa harian yang digambarkan secara menyenangkan dan menarik.

Penggunaan media grafis komik-kartun ini dilatar belakangi faktor

kesesuaian dengan tujuan pembelajaran yaitu untuk meningkatkan aktivitas

belajar siswa, selain itu adanya kesesuaian terhadap materi dan teori, adanya

kesesuaian terhadap karakteristik siswa yang lebih tertarik dengan penggunaan

media sebagai alat pembelajaran di kelas serta adanya faktor kesesuaian gaya

belajar, yang biasanya guru lebih sering menerapkan metode pembelajaran yang

kurang menarik dan bervariasi. Sehingga berdasarkan latar belakang yang

diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

” Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan Media

Grafis Jenis Komik-Kartun Pada Pokok Bahasan Larutan Asam-Basa di Kelas XI

IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan. Maka masalah

yang diangkat dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada pokok

bahasan larutan asam-basa dapat meningkatkan aktivitas belajar kimia siswa

di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu?

2. Apakah dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada pokok

bahasan larutan asam-basa dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa di

kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu?

1.3 Batasan Masalah

Adapun Batasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah :

1. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota

Bengkulu Semester Genap T.A 2010/2011.

2. Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah larutan asam-basa.

3. Media yang digunakan pada penelitian ini adalah media grafis komik-kartun.

4. Proses pembelajaran menggunakan metode penyampaian informasi

1.4 Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan media grafis jenis komik-

kartun pada pokok bahasan larutan asam-basa dapat meningkatkan aktivitas

belajar kimia siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu ?

2. Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan media grafis jenis komik-

kartun pada pokok bahasan larutan asam-basa dapat meningkatkan hasil

belajar kimia siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu?

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

a. Bagi Sekolah

Memberikan masukan dan sumbangan pemikiran alternatif dalam upaya

meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran kimia.

b. Bagi Siswa

Dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun ini diharapkan dapat

menumbuhkan minat siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA

SMA Negeri 9 Kota Bengkulu agar belajar lebih giat sehingga mampu mencapai

hasil yang diharapkan.

c. Bagi Guru

Sebagai masukan atau saran dan bahan referensi untuk memberikan variasi dalam

melakukan pengajaran di kelas.

d. Bagi Mahasiswa/ peneliti

Menambah wawasan pengetahuan peneliti dan sebagai gambaran mengenai

kelebihan dari penggunaan media grafis jenis komik-kartun, sehingga dapat

bermanfaat pada saat melaksanakan tugas sebagai pengajar di masa yang akan

datang.

1.6 Defenisi Operasional

1. Proses belajar adalah cara-cara atau langkah-langkah (manners or operation)

khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapai

tujuan tertentu, Rober (dalam Muhibbin, 1995).

2. Hasil belajar adalah tingkah laku yang timbul dari yang tidak tahu menjadi

tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap dan kebiasaan,

keterampilan, menghargai perkembangan sifat-sifat sosial, emosional, dan

pertumbuhan jasmani (Hamalik, 1983).

3. Media pendidikan adalah semacam alat bantu mengajar baik di dalam

maupun di luar kelas (Hamalik, 1988).

4. Media grafis adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara

jelas, kuat melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar

(Sudjana dan Rivai, 1990).

5. Media komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar

tidak bergerak berbentuk kartun yang disusun sedemikian rupa sehingga

membentuk jalinan cerita atau lukisan bersambung (Hamalik, 1985).

6. Media kartun adalah lukisan tentang peristiwa-peristiwa harian yang

digambarkan secara menyenangkan dan menarik (Basuki dan Yuni, 2005).

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Yang Relevan

1. Irwin Joni Irawan (2002) menyatakan penggunaan media grafis, dapat

memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas I pokok

massa atom relatif dan massa molekul relatif di SMU Negeri 6 Kota

Bengkulu.

2. Ani Suyanti (2005) menyatakan bahwa pembelajaran matematika dengan

menggunakan media grafis (gambar), dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa.

3. Heriyanto (2001) “media grafis (gambar)” sebagai upaya untuk

meningkatkan hasil belajar fisika pada konsep listrik.

4. Yuni Rahmalena (2005) menyatakan bahwa pembelajaran dengan media

charta dapat meningkatkan hasil belajar biologi sebesar 14, 63 %

2.2 Pembelajaran

Belajar merupakan suatu usaha yang diharapkan dapat mengalami

perubahan-perubahan meliputi: sikap atau tingkah laku, pengetahauan, dan

keterampilan, Skinner (1985). Belajar adalah “Learning is a process of

progressive behavior adaption” yaitu bahwa belajar itu merupakan suatu proses

adaptasi perilaku yang bersifat progresif.

Definisi belajar lainnya dari Mc. Beach (Lih Bugelski, 1956) yaitu

“Learning is a change performance as a result of practice”. Ini berarti bahwa

belajar membawa perubahan dalam tampilannya dan perubahan itu sebagai akibat

dari latihan. Menurut Morgan, dkk ( 1984 ) memberikan definisi mengenai belajar

“Learning can be defined as any relatively permanent change in behavior which

accurs as a result of practice or experience. (perubahan perilaku itu sebagai

akibat belajar karena latihan (practice) atau karena pengalaman (experience)”.

C.T. Morgan dalam introduction to psychology, (1961) belajar adalah suatu

perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat / hasil dari

pengalaman yang lalu.

2.3 Pengertian Proses Belajar

Proses berasal dari bahasa latin "processus" yang berarti "berjalan ke depan"

yaitu berupa urutan langkah-langkah atau kemajuan yang mengarah pada

tercapainya suatu tujuan. Rober (dalam Muhibbin, 1995) menyatakan bahwa

proses belajar adalah cara-cara atau langkah (manners or operation) khusus yang

dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapai tujuan tertentu.

Sementara itu menurut Wittig (dalam Muhibbin, 1995) proses belajar berlangsung

dalam tiga tahapan yaitu :

1. Acquasistion (tahap perolehan informasi), pada tahap ini siswa mulai menerima

informasi sebagai stimulus dan memberikan respon sehingga ia memiliki

pemahaman atau perilaku baru. Tahap aguasistion merupakan tahapan yang

paling mendasar, bila pada tahap ini kesulitan siswa tidak dibantu maka ia akan

mengalami kesulitan untuk menghadapi tahap selanjutnya.

2. Storage (penyimpanan informasi), pemahaman dan perilaku baru yang diterima

siswa secara otomatis akan disimpan dalam memorinya yang disebut shortterm

atau longterm memori.

3. Retrieval (mengungkapkan kembali informasi), apa bila seorang siswa

mendapat pertanyaan mengenai materi yang telah diperolehnya maka ia akan

mengaktifkan kembali fungsi-fungsi sistem memorinya untuk menjawab

pertanyaan atau masalah yang dihadapinya. Tahap retrival merupakan

peristiwa mental dalam rangka mengungkapkan kembali informasi,

pemahaman, pengalaman yang telah diperolehnya.

2.4 Pengertian Hasil Belajar

Menurut Hamalik (1983) hasil belajar adalah tingkah laku yang timbul dari

yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap

dan kebiasaan, keterampilan, menghargai perkembangan sifat-sifat sosial,

emosional, dan pertumbuhan jasmani. Hasil belajar merupakan tolak ukur untuk

keberhasilan belajar siswa dalam memahami suatu mata pelajaran, dimana hasil

belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa mengalami proses

belajar. Perlu disadari bahwa hasil belajar adalah bagian dari hasil menempuh

pendidikan yang lebih tinggi. Soedirjo (dalam Baso Intang Sappaile, 2006),

menjelaskan pengertian hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh

pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan

pendidikan yang ditetapkan. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Sudjana (1995), hasil belajar adalah perubahan

tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas

mencakup bidang kognitif, apektif, dan psikomotorik. Sedangkan menurut Bloom

dalam Arikunto, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang

diklasifikasikan menjadi 3 domain atau ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif,

dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif menaruh perhatian pada pengembangan

keterampilan intelektual. Ranah afektif atau sikap berkaitan dengan

pengembangan perasaan, sikap, nilai,dan emosi yang dipelajari. Ranah

psikomotorik berkaitan dengan kegiatan-kegiatan keterampilan motorik. Dalam

hasil belajar kimia adalah semua perubahan tingkah laku setelah melakukan

kegiatan atau proses pembelajaran kimia. Perubahan itu terjadi akibat perubahan

ilmu pengetahuan, kebiasaan, keterampilan, serta aspirasi dalam bentuk sikap dan

nilai. Jadi dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, seorang guru hendaknya

selalu berusaha agar hasil belajar siswa-siswinya merata, baik ditingkat kognitif,

afektif, maupun tingkat psikomotoriknya sehingga ketuntasan belajar dalam

kegiatan belajar mengajar akan tercapai serta daya serap siswa akan meningkat.

Hal senada diungkapkan Slameto (1995), Hasil belajar adalah suatu

perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan sebagai pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya sendiri. Selanjutnya Haward dan Kingsley

dalam Marhamah (2006), membagi hasil belajar menjadi tiga macam yaitu 1).

Keterampilan dan kebiasaan, 2). Pengetahuan dan pengertian, dan 3). Sikap dan

cita-cita, yang mana masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan

yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Dengan demikian hasil belajar yang akan

diamati dan dibahas pada penelitian ini adalah kognitif mencakup tugas awal

(PR), hasil tes tertulis, presentasi kelompok, laporan kelompok; Afektif mencakup

kerja sama, kedisiplinan, dan pengungkapan ide selama presentasi; psikomotorik

mencakup menyiapkan alat, pelaksanaan percobaan, dan penarikan kesimpulan.

Dengan demikian, yang dimaksud dengan hasil belajar kimia dalam penelitian ini

adalah kemampuan untuk memahami konsep-konsep kimia yang diperoleh oleh

siswa setelah proses belajar kimia.

2.5 Media Pembelajaran

Menurut Sadiman (1986) kata media berasal dari bahasa latin yang, yang

merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara

atau pengantar pesan. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara

harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus,

pengertian media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis,

fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali

informasi visual atau verbal.

Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan

untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan

siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran. Gagne

mengartikan media sebagai berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa

yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Heinich, Molenda, Russel (1996)

menyatakan bahwa : “A medium (plural media) is a channel of communication,

example include film, television, diagram, printed materials, computers, and

instructors (Media adalah saluran komunikasi termasuk film, televisi, diagram,

materi tercetak, komputer, dan instruktur).” Lebih lanjut AECT (Assosiation of

Education and Communication Technology, 1977), memberikan batasan media

sebagai segala bentuk saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan atau

informasi. Sedangkan NEA (National Education Assosiation) 1978, memberikan

batasan media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak, audio visual, serta

peralatanya.

Dari berbagai batasan di atas dapat dirumuskan bahwa media adalah segala

sesuatu yang dapat dipergunakan untuk meyalurkan pesan dan dapat merangsang

pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga

dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Azhar Arsyad

(2006) menekankan media sebagai alat untuk menyampaikan informasi dari

pengirim (guru) ke penerima (siswa). Penggunaan media pembelajaran yang tepat

akan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar, oleh

karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memiliki media yang tepat

agar tujuan-tujuan yang diinginkan dapat tercapai dalam diri siswa. Nana Sudjana

dan Ahmad Rivai (2005), menekankan bahwa media pengajaran dapat

meningkatkan proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang ingin di capai.

Hal tersebut diperkuatnya dengan beberapa alasan mengapa media

pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar. Menurut Nana Sudjana dan

Ahmad Rivai (2005), “Pertama, berkenaan dengan manfaat media pengajaran

dalam pengajaran yakni :a). pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa, b).

Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, c). Metode mengajar akan lebih

bervariasi, dan d). siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Kedua

berkenaan dengan taraf berfikir siswa yakni taraf berfikir manusia mengikuti

tahap perkembangan dimulai dari berfikir konkret menuju berfikir abstrak atau

dimulai dari berfikir sederhana menuju berfikir kompleks.”

Lebih lanjut Drs. Sudirman N (1991), mengemukakan beberapa prinsip

pemilihan media pengajaran :

1. Tujuan Pemilihan

Memilih media harus dengan maksud dan tujuan yang jelas.

2. Karakteristik Media Pengajaran

Setiap media mempunyai karakteristik tertentu jadi pemahaman.

Karakteristik media sangat diperlukan dalam penetapan penggunaan media.

3. Alternatif Pilihan

Guru harus mampu menetapkan atau memutuskan media yang tepat dan

sesuai dengan materi pelajaran. Pemanfaatan media dalam proses belajar

mengajar, harus disesuaikan dengan bahan ajar yang akan disajikan, sehingga

dapat menarik dan mempertahankan perhatian siswa. Seorang guru dapat memilih

media pembelajaran dengan cara melihat kemampuan suatu media itu dalam

meningkatkan rangsangan indera pengelihatan, pendengaran, perabaan,

pengecapan, maupun pembauan/penciuman. Disamping itu seorang guru juga

harus memperhatikan kelemahan dan keunggulan dari media yang akan

dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar diantaranya dari segi kerumitan

media dan banyaknya biaya, kesiap-pakaianya setiap saat diperlukan,

kesesuaianya untuk belajar mandiri dan kemampuanya untuk memberikan umpan

balik juga harus turut di perhatikan karena media merupakan perpanjangan dari

fungsi serta peranan seorang guru.

Sedangkan Briggs dalam Sudirman Siahaan (2006), mengemukakan bahwa

media merupakan : “The physical means of conveying instructional…books,

film,videotapes, slide-tapes, etc.” (media merupakan wadah untuk menyalurkan

materi pembelajaran. Misalnya buku, film, kaset video dan program slide).

Schramm dalam Sudirman Siahaan (2006), menjelaskan bahwa:

“Information carrying technologies that can be used for instruction…the media of

instruction, consequently are the extension of the teacher.” Informasi yang

dikemas dan disajikan melalui perangkat teknologi dapat digunakan untuk

kepentingan pembelajaran, sebagai konsekuensinya adalah bahwa media

pembelajaran merupakan perpanjangan dari fungsi dan peranan guru.

Langkah-langkah dalam pemanfaatan media :

1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.

2. Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan memanfaatkan media massa

yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.

3. Persiapan kelas. Siswa atau kelas harus mempunyai persiapan dalam

menerima pelajaran dengan menggunakan media tertentu.

4. Langkah penyajian dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan

pelajaran dengan memanfaatkan media pengajaran.

5. Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan

memanfaatkan media pengajaran.

6. Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar di evaluasi

sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai

sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang

keberhasilan proses belajar siswa.

Lebih lanjut dijelaskan oleh (Harjanto, 2003) Media pembelajaran yang

dapat digunakan dalam proses pengajaran adalah (1) media grafis yang meliputi

media gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, komik, charta dan kartun.

(2) media tiga dimensi yakni dalam bentuk model meliputi model padat (solid

model), model penampang, model susun, dan model kerja. (3) media proyeksi,

meliputi slide, film strips, film, dan penggunaan OHP. (4) penggunaan lingkungan

sebagai media pendidikan. Macam-macam media klasifikasi media dapat dilihat

dari jenisnya, daya liputnya dan dari bahan serta cara pembuatannya.

Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam :

a. Media Auditif, adalah media yang hanya mengandalkan kemmpuan suara saja,

seperti : radio, cassette recorder, piringan hitam media ini tidak cocok untuk

orang yang mempuyai kelainan dalam pendengaran.

b. Media Visual, adalah media yang mengandalkan indra penglihatan. Media ini

menampilkan gambar diam seperti film, rangkai foto, gambar atau lukisan,

cetakan dan juga yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti

film bisu, film kartun.

c. Media Audiovisual, adalah media yang mempunyai unsur rupa dan gambar.

Media ini dibagi ke dalam audiovisual diam dan audiovisual gerak.

Dilihat dari daya liputnya, media dibagi ke dalam :

a. Media dan daya liput luas dan serentak.

Contoh : radio dan televisi.

b. Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat.

Contoh : film, sound slide, film rangkai.

2.6 Media Grafis

Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan

melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, simbol atau gambar. Grafis

biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide dan

mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.

Adapun pengertian lain menurut Sudjana dan Rivai, (1990) Media Grafis

adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat

melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar Media grafis

berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan.

Saluran yang dipakai adalah indera penglihatan. Webster dalam Sudjana dan Rivai

(2005) mengartikan “grafics” sebagai seni atau ilmu menggambar, terutama

diartikan untuk menggambar mekanik. Dalam bahasa yunani kata grafics berasal

dari kata “graphikos” yang artinya melukiskan atau menggambarkan dengan

garis-garis. Sebagai kata sifat, grafics diartikan sebagai penjelasan yang hidup,

penjelasan yang kuat atau penyajian yang efektif. Fungsi dari media grafis ini

adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan

suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui

penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis antara lain grafik, diagram, bagan,

sketsa, poster, papan flanel, bulletin board, kartun dan komik.

Jenis-jenis media grafis adalah:

1. Grafik

Grafik adalah penyajian data berangka yaitu suatu bentuk gambaran yang

menggunakan titik-titik atau garis untuk menyampaikan informasi statistik yang

saling berhubungan (R.Warsito, 2001). Dengan berasumsi pada pengertian grafik

tersebut, dalam proses belajar mengajar, grafik mempunyai fungsi untuk

memperlihatkan perbandingan informasi kualitas-kualitas maupun kuantitas

dengan cepat dan sederhana, terutama pada penyajian secara statistik

2. Diagram

Diagram adalah suatu gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan

hubungan timbale balik, terutama dengan garis-garis diagram yang baik adalah

sangat sederhana yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.

Berdasarkan konsep tersebut di atas, kiranya penggunaan media diagram dalam

proses pembelajaran akan sangat membantu bagi guru maupun siswa dalam

menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya diagram merupakan ringkasan

visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan. Oleh

karena diagram bersifat simbolis dan abstrak, kadang-kadang sulit dimengerti

untuk dapat membaca diagram diperlukan keahlian khusus dalam bidangnya

tentang isi diagram tersebut walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat

diagram dapat memperjelas arti.

Ciri-ciri diagram yang baik :

Diagram rapih dan disertai dengan keterangan yang jelas, cukup besar dan

ditempatkan secara strategis

Penyusunannya disesuaikan dengan pola baca yang umum dari atas ke bawah

atau dari kiri ke kanan.

3. Bagan

Bagan merupakan media yang berisi tentang gambar-gambar keterangan-

keterangan, daftar-daftar dan sebagainya. Bagan digunakan untuk memperagakan

pokok-pokok isi bagan secara jelas dan sederhana antara lain: perkembangan,

perbandingan, struktur, organisasi, jenis-jenis media bagan antara lain : Tree

chart, flow chart.

1. Bagan lambang (piktograf)

Psikologi menunjukkan bahwa orang lebih cepat memilih bahan yang

disajikan secara visual, singkat dan jelas. Di sekolah dengan berkembangnya

teknologi alat peraga, piktograf mendapat kedudukan yang cukup penting.

Piktograf biasanya berupa gambar atau lambing, yang memiliki suatu jumlah dari

suatu sifat atau dari suatu hal.

2. Bagan Arus

Bagan ini pada umumnya berbentuk garis-garis dengan berpanah ,bagaikan

sungai yang datang dari berbagai sumber air dan mengalir ke satu arah untuk

kemudian bertemu satu dengan yang lain, membentuk suatu arus besar yang

menuju ke suatu muara.

3. Bagan pohon

Bagan ini merupakan kebalikan dari bagan arus. Sumbernya satu dan

geraknya memencar, bercabang bagai pohon yang mulai tumbuh dari satu ,

kemudian memencar menjadi casbang-cabang dan dahan-dahan.

4. Bagan Alir

Bagan ini merupakan kebalikan dari bagan pohon. Gambarnya bersifak

induktif yaitu dari yang bersifat umum kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian

yang lebih kecil. Misalnya untuk industri mobil di Amerika bergantung pada pasar

dan sumber bahan bakunya. Bahan bakunya diperoleh dari sejumlah Negara

penghasil bahan baku.

5. Bagan tabel

Bagan ini Merupakan gambaran rangkaian data yang disusun sedemikian

rupa sehingga dapat menunjukan urutan tertinggi sampai terendah atau

sebaliknya, menggambarkan hubungan dan perkembangan dari tahun ke tahun.

4. Sketsa

Sketsa merupakan gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan

bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar.

5. Poster

Poster merupakan kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan

dengan maksud untuk menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup lama

menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya (Hamalik, 1988). Media

ini pada umumnya digunakan untuk mengenalkan suatu produk dari suatu

perusahaan atau digunakan sebagai sarana promosi.

6. Papan Flanel

Papan Flanel merupakan papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan

gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.

7. Kartun

Kartun adalah menggambarkan dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang

orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat

Hamalik, (1989). Dengan berasumsi pada konsep tersebut di atas, kartun dapat

digunakan sebagai alat bantu proses pengajaran walaupun banyak kartun yang

membuat orang-orang tersenyum, tetapi pada dasarnya kartun mempunyai

manfaat dalam proses belajar mengajar terutama dalam penjelasan rangkaian

bahan satu urutan logis atau mendukung makna.

8. Komik

Komik merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan

memerankan suatu berita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan

di rancang membentuk alur cerita yang bersambung dan panjan untuk

memberikan hiburan pada pembaca, Hamalik (1989).

9. Gambar

Gambar merupakan media grafis paling umum digunakan karena merupakan

bahasa yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh peserta didik. Kemudahan

mencerna media grafis karena sifatnya visual konkrit menampilkan objek sesuai

dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga tidak verbalistik.

Kelemahan media gambar :

- Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata ukurannya sangat terbatas

untuk kelompok besar.

Kelebihan media gambar :

- Sifatnya konkrit, lebih realistik dibandingkan media verbal, dapat memperjelas

suatu masalah dalam bidang apapun, baik usia muda maupun tua. Dan harganya

murah, tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya.

10. Bulletin Board

Bulletin Board merupakan papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-

gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan

lem atau alat penempel lainnya.

Tabel 2. Kelebihan Dan Kelemahan Media Grafis

Kelebihan Media Grafis Kelemahan Media Grafis

1. Dapat mempermudah dan

mempercepat pemahaman siswa

terhadap pesan yang disajikan.

2. Dapat dilengkapi dengan warna-

warna sehingga lebih menarik

perhatian siswa.

1. Membutuhkan keterampilan

khusus dalam pembuatannya,

terutama untuk grafis yang lebih

kompleks.

2. Penyajian pesan hanya berupa

unsur visual.

3. Pembuatannya sulit membutuhkan

kreativitas yang tinggi.

Media grafis ini merupakan media cetakan yang paling banyak dan paling

sering digunakan dalam proses belajar mengajar. Media ini termasuk kategori

media visual non proyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi

ke penerima pesan. Pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf,

gambar-gambar dan simbol yang mengandung arti disebut ”media grafis”.

Media grafis termasuk media visual diam, sebagaimana halnya dengan

media lain media grafis mempunyai fungsi untuk menyalurkan pesan dari guru

kepada siswa. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan yang

dituangkan ke dalam simbol-simbol yang menarik dan jelas. Media ini tidak

termasuk media yang relatif murah dalam pengadaannya bila ditimbang dari segi

biaya.

2.7 Media Komik

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak

bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita.

Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat

diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam

majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.

Definisi lain menurut Hamalik, (1985), Komik adalah gambar atau lukisan

bersambung yang merupakan cerita. Komik merupakan bentuk kartun dimana

perwatakan sama membentuk cerita dalam urutan gambar-gambar yang

berhubungan erat yang dirancang untuk menghibur pembaca. Buku-buku komik

dapat dipergunakan secara efektif oleh guru dalam usaha membangkitkan minat,

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan, membaca dan

memperluas minat baca (Sudjana dan Rivai, 1990). Komik bukanlah sekedar buku

hiburan yang biasa dibaca, komik dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.

Komik sangat berkaitan erat dengan ilustrasi, kartun, dan animasi. Namun

demikian, setelah menemukan bentuknya sendiri, komik memiliki kekuatan

tersendiri dalam menggambarkan sebuah cerita di mana pada masing-masing

frame yang mewakili suatu scene dibuat keadaan yang mendukung alur cerita.

Oleh karena itu, komik yang memiliki karakter yang kuat dan populer kemudian

difilmkan. Komik atau comics artinya lucu atau menggelikan karena memang

awalnya komik itu berupa rangkaian cerita humor yang dimuat di koran sebagai

selingan di antara isi korang yang serius. Namun demikian, dalam

perkembangannya beberapa orang kemudian membuat komik dengan melibatkan

topik politik, perorangan, artis, ilustarsi dan hal-hal lain yang lebih serius.

Macam-macam Komik :

a. Komik Karikatur

Komik karikatur biasanya hanya berupa satu tampilan saja, dimana di

dalamnya bisa terdapat beberapa gambar yang dipadu dengan tulisan-tulisan.

Biasanya komik tipe kartun/karikatur ini berjenis humor (banyolan) dan editorial

(kritikan) atau politik (sindiran) dapat menimbulkan sebuah arti sehingga si

pembaca dapat memahami maksud dan tujuannya. Bisa dilihat pada surat kabar

maupun majalah yang menampilkan gambar kartun/karikatur dari sosok tokoh

tertentu.

Gambar 1. Contoh Komik Karikatur (lorco.co.id)

b. Komik Strip

Komik Strip (Strip comics) adalah sebuah gambar atau rangkaian gambar

yang berisi cerita. Komik strip adalah rangkaian gambar dan teks yang

menjelaskan ceritera. Komik strip memiliki ciri-ciri yaitu terdiri dari rangkaian

gambar terpisah, gambar lebih penting dibandingkan teks, didesain untuk dicetak

dan berceritera (Kunzle,1973). Sesuai dengan nama “komik”, maka ceriterianya

mengandung hal yang lucu.

Ciri komik strip antara lain :

a. Terdiri dari rangkaian gambar yang mengandung cerita;

b. Gambar lebih dominan dibanding dengan teks;

c. Bersifat komikal; dan

d. Dirancang untuk dipubikasikan.

Dalam perkembangannya, komik strip seringkali dijadikan media untuk

menampilkan gambar sindiran. Rangkaian gambar yang mula pertama

diperkenalkan oleh Komik strip kemudian melahirkan rangkaian gambar dalam

bentuk buku yang lazim dikenal dengan nama Buku Komik. Berbeda dengan

pendahulunya, buku komik tidak lagi diidentikkan dengan cerita lucu (Sofyan

Salam).

Komik strip ditulis dan digambar oleh seorang kartunis, dan diterbitkan

secara teratur (biasanya harian atau mingguan) di surat kabar dan di internet.

Biasanya terdiri dari 3 hingga 6 panel atau sekitarnya. Penyajian isi cerita juga

dapat berupa humor atau banyolan atau cerita yang serius dan menarik ntuk

disimak setiap periodenya hingga tamat.

Gambar 2. Contoh Komik Strip (rhavisya.wordpress.com)

c. Buku Komik

Rangkaian gambar-gambar, tulisan dan cerita dikemas dalam bentuk sebuah

buku (terdapat sampul dan isi). Buku Komik (Comic Book) ini sering disebut

sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam Buku Komik berisikan 32

halaman, biasanya pada umumnya ada juga yang 48 halaman dan 64 halaman,

dimana didalamnya berisikan isi cerita, iklan, dan lain-lain.

2.8 Media Kartun

Kartun atau cartoon berasal dari bahasa Italia, yaitu cartone dan bahasa

Belanda, karton. Pada zaman dahulu, kartun termasuk ke dalam aktivitas

menggambar, belajar sket, atau sebutan bagi banyak karya seni. Misalnya, lukisan,

tapestri (tapestry), dan gambar dari kaca (stained-glass).

Di masa modern, penggunaan kata kartun merujuk kepada berbagai jenis

seni lukis (visual-arts) dan ilustrasi. Orang yang menggambar kartun disebut

kartunis. Pendapat lain yakni menurut A.S Hornby dalam Mat Nor Husin (1988),

kartun adalah lukisan tentang peristiwa sehari-hari yang digambarkan secara

jenaka atau menyenangkan. Menurut Sudjana dan Rivai (1990) media kartun

adalah penyajian gambar atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang

didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat.

Lebih lanjut Sadiman, dkk (1985) menjelaskan, kartun adalah suatu

gambaran interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan

suatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi

atau kejadian-kejadian tertentu. Sedangkan menurut Nana Sudjana dan Akhmad

Rivai (2005), kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur

tentang orang, gagasan atau situasi yang didisain untuk mempengaruhi opini

masyarakat.

Meskipun dalam kehidupan sehari-hari kartun berfungsi untuk membuat

orang tersenyum seperti halnya kartun-kartun yang dimuat di surat kabar,

majalah, dan televisi, kartun juga dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam

pengajaran terutama dalam menjelaskan rangkaian isi bahan dalam suatu urutan

logis atau mengandung makna. Kartun memiliki kaidah yang lebih

mengutamakan situasi dan peristiwa.kartun merupakan tingkat terakhir dari

rangkaian persiapan menggambar (melukis) dalam studio tradisional pada masa

renaissance. Pada tahun 1840-an, ketika praktik di studio jumlahnya makin

sedikit, kartun muncul sebagai karya yang mempertajam pandangan publik

terhadap setiap kejadian atau peristiwa. Kata kartun sendiri berasal dari bahasa

latin “cartoon” yang berarti gambar lucu. Itu sudah sangat menjelaskan secara

jelas sekali apa itu kartun.

Kartun dibagi menjadi dua jenis umum, kartun di dunia audio-visual, seperti

film kartun dan kartun yang dinikmati melalui media cetak, seperti majalah, buku,

komik, juga surat kabar. Dalam perkembangannya, kartun kemudian menjadi

beberapa kategori seperti kartun gag, kartun editorial, kartun karikatur, kartun

opini, kartun animasi dan kartun ilustrasi.

Jenis-jenis Kartun yakni :

1. Kartun Gag adalah jenis kartun bergambar lucu yang sifatnya menghibur dan

tidak ada muatan kritiknya. Kartun gag sebagai olok-olokan tanpa bermaksud

mengulas suatu permaslahan atau peristiwa aktual. Kartun gag disebut dengan

kartun murni, karya-karyanya biasa tampil bebas menghiasi halaman-halaman

khusus humor di surat kabar, koran atau tabloid.

Gambar 3. Contoh Kartun Gag (ayumaulida22.wordpress.com)

2. Kartun Editorial merupakan kolom gambar sindiran di surat kabar yang

mengomentari berita, isu yang sedang ramai dibahas di masyarakat. Di sini

kartun editorial mencerminkan kebijakan budaya komunikasi masyarakat pada

masanya. Kartun ini disebut kartun politik karena kartun editorial merupakan

visualisasi tajuk rencana surat kabar yang membincangkan masalah politik/

peristiwa aktual.

Gambar 4. Kartun editorial (edu2000.org)

3. Kartun Karikatur adalah kartun yang telah dilukis dengan melakukan

perubahan fisik /bentuk seseorang dengan membesarkan atau mengecilkan

salah satu bagian dari bentuk yang ditonjolkan. Jenis kartun ini pada awalnya

adalah gambar orang (wajah ) yang di lebih-lebihkan untuk menonjolkan

karakter atau memunculkan sifat khas kelemahan dari seseorang.

Upaya melebih-lebihkan tersebut juga untuk menkritisi serta untuk

menimbulkan rasa kurang percaya orang ramai terhadap mereka atau orang

tersebut karena kelemahan-kelemahannya. Namun bersifat jenaka serta

mempunyai maksud yang tersirat dibalik karakter yang direformasi.

Gambar 5. Contoh Kartun Karikatur

(asiaaudiovisualexc09achmadsudarno.wordpress.com)

4. Kartun Animasi adalah jenis kartun yang dapat bergerak atau hidup secara

visual dan bersuara. Kartun ini terdiri dari pada susunan gambar yang dilukis

dan direkam seterusnya ditayangkan ditelevisi atau film.

Gambar 6. Contoh Kartun Animasi (sciencegames.4you4free.com)

5. Kartun Opini adalah jenis kartun bergambar yang menyampaikan sebuah kritik

dengan nuansa humor.

Gambar 7. Contoh Kartun Opini (rhavisya.wordpress.com)

6. Kartun Ilustrasi adalah jenis kartun seperti yang termuat dalam buku-buku

atau majalah anak-anak yang mengilustrasikan suatu cerita bergambar.

Gambar 8. Contoh Kartun Ilustrasi (lorco.co.id)

Ciri khas kartun yaitu :

1. Gambarnya agak ringkas

2. Sindiran yang dilebih-lebihkan

3. Tidak banyak menggunakan kata-kata

4. Pesannya lebih segar dan jelas, Mudah dipahami

5. Menggunakan perlambangan dan humor pilihan.

2.9 Media Komik-Kartun

Kekuatan komik dan kartun untuk mempengaruhi seseorang, terletak pada

penyederhanaan masalah dan perhatian yang sungguh-sungguh yang dapat

dibangkitkan secara tajam melalui gambar-gambar yang mengandung humor.

Adapun jenis media grafis komik-kartun dan rincian definisi singkatnya dijelaskan

menurut bagan sebagai berikut :

Gambar 9. Jenis Media Grafis Komik-Kartun

Media komik-kartun yang digunakan di sini adalah gabungan antara komik

strip dengan kartun gag. Komik Strip atau Strip comics adalah sebuah gambar atau

rangkaian gambar berisikan cerita humor atau banyolan atau cerita yang serius

dan menarik untuk disimak setiap periodenya hingga tamat. Sedangkan Kartun

gag adalah kartun yang sifatnya menghibur dan tidak ada kritikan. Dengan

Sketsa Diagram Bagan Grafik Poster Gambar

Papan

Flanel

Bulletin

Board

Karikatur

Editorial Animasi

Ilustrasi

Karikatur Buku

Komik

Gabungan Komik

Strip dan Kartun

Gag

(Komik-Kartun)

Gag

Kartun

Komik

Strip

Media

Grafis

demikian pengertian Media komik-kartun adalah perpaduan antara media komik

dan media kartun yang tersusun atas rangkaian gambar yang keseluruhannya

berisikan alur cerita ringkas atau cerita bersambung (terdapat balon ucapan)

dengan penokohan kartun yang mudah dikenal dan cerita yang menarik sehingga

konsep yang disediakan menjadi mudah dipahami.

Contoh :

Heiisquidward,kau tahu

tidakAsam danBasa itu

apa?

Boleh aku tebak, Asam itu seperti

bau ketiakkuDan basa ituseperti air

liurku…Betul tidak

SpongeBob???

Bicara apakalian ini?

Dasar oranganeh…

Hahaha…Bukan Patric,

Secara Umum Asamitu berasal dari bahasalatin yaitu “acetum”

artinya cukaSedangkan

Basa berasaldari bahasaarab artinya

abu

Salah yah SpongeBob?Hehehe jadi

malu!!!

Hemft…

Gambar 10. Contoh Gabungan Media Komik-Kartun

Tabel 3. Kelebihan dan Kelemahan Media Komik-Kartun

Media Komik Media Kartun

Kelebihan :

1. Sifatnya konkrit, lebih realistik

dibandingkan dengan media verbal

2. Dapat memperjelas suatu masalah

dalam bidang apa saja, baik untuk

usia muda maupun tua.

3. Tidak memerlukan peralatan khusus

dalam penyampaiannya.

4. Menjadi media yang menarik bagi

yang membaca.

Kelemahan :

1. Gambar/foto hanya menekankan

persepsi indera mata.

2. Ukurannya sangat terbatas untuk

kelompok besar.

3. Pembuatan gambar dan konsep

ceritanya rumit.

4. Harganya sedikit mahal.

Kelebihan :

1. Kartun digemari anak-anak dan

dewasa. dapat menarik minat

pembaca.

2. Menjadikan proses pembelajaran

dan pengajaran barjalan dalam

suasana yang gembira.

3. Kartun dapat merangsang minat

siswa, sekaligus dapat menjadikan

pembelajaran mudah dipahami.

4. Bahan kartun dapat digunakan

dalam berbagai aspek kemahiran

berbahasa.

Kelemahan :

4. Jika tidak berhati-hati, siswa lebih

condong memperhatikan gambar

dari pada konsep materinya.

5. Guru yang tidak banyak

mengetahui teknik penyampaian

menggunakan media kartun dapat

menyebabkan siswa merasa jenuh.

2.10 Ruang Lingkup Materi

2.10.1 Teori Asam-Basa

a. Teori Asam-Basa Arrhenius

Menurut ilmuwan swiss yaitu Svante Arrhenius pada tahun 1807. Asam

merupakan senyawa yang jika dlarutkan dalam air akan Menghasilkan ion H+.

Sedangkan basa merupakan senyawa yang jika Dilarutkan dalam air

menghasilkan Ion OH- . Berdasarkan jumlah ion H

+ yang dapat dilepaskan,

senyawa asam dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yaitu :

Asam monoprotik, adalah senyawa asam yang melepaskan satu ion H+

Contoh : HCl(aq) → H+

(aq) + Cl- (aq)

Asam diprotik, adalah senyawa asam yang melepaskan dua ion H+

Contoh : H2SO4 (aq) → 2H+

(aq) + SO42-

(aq)

Asam tripotik, adalah senyawa asam yang melepaskan ion H+. Contoh :

H3PO4

Berdasarkan jumlah gugus OH-

yang dapat diikat, senyawa basa dapat

dikelompokan menjadi :

Basa Monohidroksi, adalah Senyawa basa yang memiliki satu gugus OH-

Contoh : NaOH (aq) → Na+

(aq) + OH- (aq)

Basa Dihidroksi, adalah Senyawa basa yang memiliki dua gugus OH-

Contoh : Ca(OH)2(aq) → Ca2+

(aq) + 2OH-(aq)

Basa Trihidroksi, adalah Senyawa basa yang memiliki tiga gugus OH-

Contoh : Al(OH)3(aq)

b. Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry

Pada tahun 1923, dua ilmuwan yaitu Johanes N. Bronsted dan Thomas M.

Lowry mengungkapkan bahwa Asam adalah suatu zat yang dapat member proton/

donor ion H+

. Sedangkan Basa adalah zat yang dapat menerima proton/ akseptor

ion H+ .

Contoh :

NH4+

+ H2O NH3 + H3O+

Asam 1 basa 2 basa 1 asam 2

- Pada reaksi ke kanan :

Senyawa NH4+

memberikan H+ pada H2O, berarti NH4

+ bersifat asam

Senyawa H2O menerima H+ dari NH4

+, berarti H2O bersifat basa

- Pada reaksi ke kiri :

Senyawa NH3 menerima H+ dari H3O

+, berarti NH3 bersifat basa

Senyawa H3O+ memberikan H

+ pada NH3, berarti H3O

+ bersifat asam

c. Teori Asam-Basa Lewis

Pada tahun 1868-1939 Soren Peer Lauritz Sorensen, seorang ahli Biokimia

dari Denmark mengajukan penggunaan istilah pH. Angka pH suatu larutan

menyatakan derajat atau tingkat keasaman larutan tersebut. Nilai pHdiperoleh dari

hasil negative logaritma 10 dari konsentrasi ion H+.

Dengan demikian untuk

larutan asam berlaku :

pH= -log [H+

]

Sedangkan analog dengan pH, untuk larutan Basa berlaku :

pH= -log[OH-]

2.10 .2 Pengenalan Asam-Basa

Sifat Asam-Basa suatu senyawa dapat diketahui dengan cara merasakan

rasanya. Namun, pengenalan dengan cara tersebut sangat beresiko tinggi karena

ada senyawa kimia yang beracun. Pengenalan senyawa asam-basa dapat dilakukan

menggunakan kertas lakmus dan indikator asam-basa. Namun untuk menentukan

pH dapat diukur dengan menggunakan larutan indikator, kertas pH, indikator

Universal dan pH meter.

1. Kertas Lakmus

Kertas lakmus adalah sejenis kertas yang berwarna memiliki fungsi untuk

mengukur pH dan menentukan asam/basa suatu senyawa yang direaksikan.

Ada dua macam kertas lakmus yang biasa digunakan untuk mengenali

senyawa asam atau basa yaitu :

1. Kertas Lakmus merah,

Lakmus merah akan berubah menjadi biru jika direaksikan dengan senyawa basa.

2. Kertas Lakmus Biru

Lakmus Biru akan berubah menjadi merah jika direaksikan dengan senyawa asam.

Sedangkan jika diuji lakmus merah dan lakmus biru tidak mengalami perubahan

warna. Maka larutan tersebut bersifat netral.

2. Indikator Asam-Basa

Indikator asam-basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada

larutan asam atau basa. Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indicator dapat

digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Zat

indikator ada dua jenis yaitu : indikator alami (kol merah, kunyit, daun dll) dan

indikator sintetis (fenolftalein, bromtimol, metil merah, metil jingga, metil ungu,

metil kuning, kuning Alizarin).

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian PTK atau Penelitian

Tindakan Kelas. Kasbolah (1999) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas

adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam

kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri. Dengan tujuan ntuk memperbaiki

kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Tahap-

tahap dalam PTK merupakan satu daur atau siklus yang terdiri dari :

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan Tindakan

3. Observasi

4. Refleksi

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 9

Kota Bengkulu T.A 2010/2011 yang berjumlah 40 orang siswa.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu

pada semester genap T.A 2010/2011 dalam waktu Tiga Kali Pertemuan.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media grafis komik-

kartun, yang dilakukan oleh peneliti pada waktu mengajar mata pelajaran kimia

pokok bahasan larutan asam-basa. Sedangkan variabel terikatnya adalah proses

dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran kimia pada pokok bahasan larutan

asam-basa. Variabel ini diukur setelah penggunaan media grafis komik-kartun

selesai dilaksanakan pada akhir pokok bahasan melalui tes (essai).

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom

action research, menerapkan metode penyampaian informasi. Penelitian

dilaksanakan dalam tiga siklus, tiap siklus dilaksakan sesuai dengan perubahan

yang ingin dicapai. Prosedurnya terdiri dari 4 tahap yaitu : (1) Perencanaan

Tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi, dan (4) refleksi.

Gambar 12. Tahap Prosedur Penelitian

3.5.1 Refleksi Awal

Pada tahap ini dilakukan refleksi awal yaitu dengan mengadakan observasi

awal di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu. Observasi awal tersebut

berupa wawancara terhadap guru mata pelajaran kimia mengenai proses belajar

mengajar di dalam kelas untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang

terjadi di dalam kelas selama proses belajar mengajar khusus mata pelajaran

kimia. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat menentukan tindakan yang tepat

untuk dapat menerapkan media grafis komik-kartun dalam pengajaran kimia yang

Siklus I

Pelaksanaan

Perencanaan

SIKLUS SELANJUTNYA

Refleksi

Observasi

Perencanaan Lanjutan Siklus II

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

dapat mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas dan

meningkatkan hasil belajarnya. Dari refleksi awal tersebut didapat bahwa hasil

belajar siswa masih rendah, yaitu nilai rata-rata ujian blok pada pokok bahasan

larutan asam-basa yaitu 62,5 T.A 2008/2009 dan 64,3 T.A 2009/2010.

3.5.2 Pelaksanaan Tindakan

Pada tahapan ini, pembelajaran dilakukan tiga siklus. Setiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai sesuai dengan faktor-

faktor yang diselidiki yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

SIKLUS I

1. Perencanaan (planning)

Rencana tindakan disusun berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada

tahap refleksi awal. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah :

1. Menyusun silabus pengajaran sub pokok bahasan titrasi asam-basa.

2. Menyusun dan merancang skenario pembelajaran berdasarkan Rencana

Pelaksanaan Pengajaran (RPP) siklus I dengan sub pokok teori asam-basa.

3. Skenario pembelajaran dengan media grafis komik-kartun dimulai dari

tahap pendahuluan yang terdiri dari melakukan apersepsi, memberikan

motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa.

4. Menyiapkan media pembelajaran yaitu media grafis komik-kartun.

5. Menyiapkan lembar observasi guru dan keaktifan siswa yang digunakan

untuk mengamati proses pembelajaran dan aktivitas guru yang kemudian

dijadikan pedoman untuk memperbaiki proses belajar mengajar pada siklus

berikutnya.

6. Menyiapkan lembar observasi siswa yang digunakan untuk mengamati

proses pembelajaran dan aktivitas siswa untuk mengetahui keaktifan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung.

7. Menyiapkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan media grafis

komik-kartun.

8. Mempersiapkan rubrik penilaian lembar observasi guru.

9. Mempersiapkan rubrik penilaian lembar observasi siswa .

10. Mempersiapkan alat evaluasi atau tes siklus I berupa tes pilihan ganda,

untuk melihat aktifitas belajar siswa selama proses belajar mengajar

berlangsung dan melihat kemampuan guru dalam mengolah pembelajaran.

11. Membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian tes siklus I.

12. Mempersiapkan Pekerjaan Rumah (PR) siklus I.

13. Membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian PR siklus I.

2. Pelaksanaan Tindakan (action)

Tindakan pelaksanaan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah

dirancang. Langkah-langkah yang dilakukan untuk pelaksanan siklus I adalah :

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.

b. Melakukan apersepsi yaitu dengan mengajukan pertanyaan prasyarat pada

siswa.

c. Memotivasi siswa dengan pertanyaan (masalah).

d. Pelaksanaan pembelajaran dengan media grafis komik-kartun.

e. Menjelaskan percobaan laboratorium dengan menggunakan media gambar

sebelum melakukan praktikum.

f. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

telah disampaikan.

g. Membantu menjawab atau menyelesaikan permasalahan siswa.

h. Mengajak siswa Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

i. Mengadakan tes siklus I.

j. Memberikan PR siklus I.

3. Pengamatan (observation)

Kegiatan observasi ini dilakukan pengamat yang dilaksanakan secara

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan atau pembelajaran di kelas dengan

menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas

siswa guna pengumpulan data yang diperlukan. Kegiatan observasi pada

hakekatnya adalah kegiatan mengontrol dan menilai kesesuaian rencana

pembelajaran dengan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Observasi ini

dilaksanakan oleh peneliti sendiri, guru kimia kelas XI IPA SMA Negeri 9 dan

teman sejawat.

4. Refleksi (reflection)

Semua data yang didapat dari tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis

untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan rencana.

Data yang didapat dari tes siklus I dianalisis secara kuantitatif (nilai rata-rata, daya

serap dan ketuntasan belajar). Kemudian dianalisis dengan deskriptif. Guru dapat

merefleksi diri dengan melihat data hasil observasi dan tes untuk mengukur

keberhasilan pelaksanaan siklus I yang akan digunakan sebagai acuan untuk

merencanakan tindakan dalam siklus berikutnya.

Siklus II

Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus kedua ini berdasarkan pada

hasil refleksi siklus sebelumnya, yaitu pada siklus pertama.

1. Perencanaan (planning)

Rencana tindakan disusun berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada

siklus I. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah :

1. Menyusun silabus pengajaran materi larutan asam-basa.

2. Menyusun dan merancang skenario pembelajaran berdasarkan Rencana

Pelaksanaan Pengajaran (RPP) siklus I dengan sub pokok kurva titrasi.

3. Skenario pembelajaran dengan media grafis komik-kartun dimulai dari tahap

pendahuluan yang terdiri dari melakukan apersepsi, memberikan motivasi

dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa.

4. Menyiapkan media pembelajaran yaitu media grafis komik-kartun.

5. Menyiapkan lembar observasi guru dan keaktifan siswa yang digunakan

untuk mengamati proses pembelajaran dan aktivitas guru yang kemudian

dijadikan pedoman untuk memperbaiki proses belajar mengajar pada siklus

berikutnya.

6. Menyiapkan lembar observasi siswa yang digunakan untuk mengamati

proses pembelajaran dan aktivitas siswa untuk mengetahui keaktifan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung.

7. Menyiapkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan media grafis

komik-kartun.

8. Mempersiapkan rubrik penilaian lembar observasi guru.

9. Mempersiapkan rubrik penilaian lembar observasi siswa.

10. Mempersiapkan alat evaluasi atau tes siklus II berupa tes pilihan ganda,

untuk melihat aktifitas belajar siswa selama proses belajar mengajar

berlangsung dan melihat kemampuan guru dalam mengolah pembelajaran.

11. Membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian tes siklus II.

12. Mempersiapkan Pekerjaan Rumah (PR) siklus II.

13. Membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian PR siklus II.

2. Pelaksanaan Tindakan (action)

Tindakan pelaksanaan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah

dirancang. Langkah-langkah yang dilakukan untuk pelaksanan siklus II adalah:

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.

b. Melakukan apersepsi yaitu dengan mengajukan pertanyaan prasyarat pada

siswa.

c. Memotivasi siswa dengan pertanyaan (masalah).

d. Pelaksanaan pembelajaran dengan media grafis komik-kartun.

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

telah disampaikan.

f. Membantu menjawab atau menyelesaikan permasalahan siswa.

g. Mengajak siswa Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

h. Mengadakan tes siklus II.

i. Memberikan PR siklus II.

3. Pengamatan (observation)

Kegiatan observasi ini dilakukan pengamat yang dilaksanakan secara

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan atau pembelajaran di kelas dengan

menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas

siswa guna pengumpulan data yang diperlukan. Kegiatan observasi pada

hakekatnya adalah kegiatan mengontrol dan menilai kesesuaian rencana

pembelajaran dengan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Observasi ini

dilaksanakan oleh peneliti sendiri, guru kimia kelas XI IPA SMA Negeri 9 dan

teman sejawat.

4. Refleksi (reflection)

Semua data yang didapat dari tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis

untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan rencana.

Data yang didapat dari tes siklus II dianalisis secara kuantitatif (nilai rata-rata,

daya serap dan ketuntasan belajar). Kemudian dianalisis dengan deskriptif. Guru

dapat merefleksi diri dengan melihat data hasil observasi dan tes untuk mengukur

keberhasilan pelaksanaan siklus II yang akan digunakan sebagai acuan untuk

merencanakan tindakan dalam siklus berikutnya.

Siklus III

Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus ketiga ini berdasarkan pada

hasil refleksi siklus sebelumnya, yaitu pada siklus kedua.

1. Perencanaan (planning)

Rencana tindakan disusun berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada

siklus II. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah :

1. Menyusun silabus pengajaran materi larutan asam-basa.

2. Menyusun dan merancang skenario pembelajaran berdasarkan Rencana

Pelaksanaan Pengajaran (RPP) siklus III dengan sub pokok teori asam-basa

Bronsted-Lowry dan Lewis.

3. Skenario pembelajaran dengan media grafis komik-kartun dimulai dari

tahap pendahuluan yang terdiri dari melakukan apersepsi, memberikan

motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa.

4. Menyiapkan media pembelajaran yaitu media grafis komik-kartun.

5. Menyiapkan lembar observasi guru dan keaktifan siswa yang digunakan

untuk mengamati proses pembelajaran dan aktivitas guru yang kemudian

dijadikan pedoman untuk memperbaiki proses belajar mengajar pada siklus

berikutnya.

6. Menyiapkan lembar observasi Siswa yang digunakan untuk mengamati

proses pembelajaran dan aktivitas siswa untuk mengetahui keaktifan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung.

7. Menyiapkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan media grafis

komik-kartun.

8. Mempersiapkan rubrik penilaian lembar observasi guru.

9. Mempersiapkan rubrik penilaian lembar observasi siswa.

10. Mempersiapkan alat evaluasi/ tes siklus III berupa tes pilihan ganda, untuk

melihat aktifitas belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung

dan melihat kemampuan guru dalam mengolah pembelajaran.

11. Membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian tes siklus III.

12. Mempersiapkan Pekerjaan Rumah (PR) siklus III

13. Membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian PR siklus III.

2. Pelaksanaan Tindakan (action)

Tindakan pelaksanaan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah

dirancang. Langkah-langkah yang dilakukan untuk pelaksanan siklus III adalah:

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.

b. Melakukan apersepsi yaitu dengan mengajukan pertanyaan prasyarat pada

siswa

c. Memotivasi siswa dengan pertanyaan (masalah).

d. Pelaksanaan pembelajaran dengan media grafis komik-kartun.

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

telah disampaikan.

f. Membantu menjawab atau menyelesaikan permasalahan siswa.

g. Mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

h. Mengadakan tes siklus III.

i. Memberikan PR siklus III.

3. Pengamatan (observation)

Kegiatan observasi ini dilakukan pengamat yang dilaksanakan secara

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan atau pembelajaran di kelas dengan

menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas

siswa guna pengumpulan data yang diperlukan. Kegiatan observasi pada

hakekatnya adalah kegiatan mengontrol dan menilai kesesuaian rencana

pembelajaran dengan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Observasi ini

dilaksanakan oleh peneliti sendiri, guru kimia kelas XI IPA SMA Negeri 9 dan

teman sejawat.

4. Refleksi (reflection)

Semua data yang didapat dari tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis

untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan rencana.

Data yang didapat dari tes siklus III dianalisis secara kuantitatif (nilai rata-rata,

daya serap dan ketuntasan belajar). Kemudian dianalisis dengan deskriptif. Guru

dapat merefleksi diri dengan melihat data hasil observasi dan tes untuk mengukur

keberhasilan pelaksanaan siklus III.

3.6 Instrumen Penelitian

Insrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Untuk dapat mengetahui hasil belajar siswa pada siswa yang diajar dengan media

grafis komik-kartun, Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Observasi atau yang disebut pengamatan meliputi kegiatan pemuatan

perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan alat indera (Arikunto, 2002).

Observasi dilakukan secara langsung oleh peneliti dan pengamat terhadap

kegiatan proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan lembar observasi

sebagai instrumen pengamatan.

Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi guru dan lembar

observasi siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk mengamati aktivitas

guru dalam proses belajar mengajar dengan media grafis komik-kartun. Hasil dari

observasi dijadikan pedoman untuk perbaikan proses belajar mengajar pada siklus

berikutnya. Lembar observasi siswa digunakan untuk melihat aktivitas siswa

selama proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklus.

2. Lembar Tes

Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2002). Instrumen

tes yang digunakan adalah tes siklus untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa

dalam menyelesaikan soal-soal kimia berbentuk uraian.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data tentang upaya yang dilakukan untuk mencapai

hasil yang dicapai dilaksanakan dengan wawancara, lembar observasi guru,

lembar observasi siswa, dan angket (kuisioner) siswa terhadap penggunaan media

grafis komik-kartun. Sedangkan lembar tes digunakan untuk mengukur hasil

belajar siswa.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Analisa Lembar Observasi

Data observasi digunakan untuk merefleksikan tindakan yang telah

dilakukan secara deskriptif pada setiap siklus dan diolah secara deskriptif

kuantitatif dengan menghitung rata-rata skor pengamat (Sudjana, 1989). Penilaian

dan kisaran nilai untuk setiap kategori menggunakan persamaan berikut:

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Skor tertinggi tiap butir soal yaitu 3, sedangkan jumlah butir soal ada 12

buah butir soal. Maka skor tertinggi adalah 36.

pengamatJumlah

skorJumlahnilaiskorrataRata

Skor tertinggi = Jumlah butir observasi skor tertinggi tiap observasi

Skor terendah = Jumlah butir observasi skor terendah tiap observasi

Selisih skor = Skor tertinggi – Skor terendah

penilaiankriteriaJumlah

skorselisihkriteriaInterval ( Depdiknas,2004)

Tabel 4. Kriteria pengamatan observasi guru

Interval Kriteria

12 – 19 Kurang

20 – 27 Cukup

28 – 36 Baik

b. Lembar Observasi Aktivitas siswa

Skor tertinggi tiap butir soal yaitu 3, sedangkan jumlah butir soal ada 12

buah butir soal. Maka skor tertinggi adalah 36.

pengamatJumlah

skorJumlahnilaiskorrataRata

Skor tertinggi = Jumlah butir observasi skor tertinggi tiap observasi

Skor terendah = Jumlah butir observasi skor terendah tiap observasi

Selisih skor = Skor tertinggi – Skor terendah

penilaiankriteriaJumlah

skorselisihkriteriaInterval ( Depdiknas, 2004)

Tabel 5. Kriteria pengamatan observasi guru

Interval Kriteria

12 – 19 Kurang

20 – 27 Cukup

28 - 36 Baik

3.9 Hasil Analisa Tes

a. Data Tes

Tes dianalisa dengan menggunakan nilai individu, nilai rata-rata siswa, dan

kriteria ketuntasan belajar berdasarkan penilaian pada acuan dan patokan.

Menurut Depdiknas (2003), secara klasikal proses belajar mengajar dikatakan

tuntas apabila di kelas memperoleh nilai ≥ 67 sebanyak 85%.

3.9.1 Nilai Siswa

Untuk mengetahui nilai siswa dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :

Keterangan:

X = nilai siswa

B = jumlah jawaban benar

N = jumlah soal

3.9.2 Nilai rata-rata siswa

N

XX ( Sudjana, 1998 )

Keterangan :

X = Jumlah rata-rata siswa

X = Jumlah nilai

N = Jumlah siswa

3.9.3 Daya Serap Individu

3.9.4 Daya Serap Klasikal

%100NIS

NsDs

Keterangan :

Ds = Daya serap

S = Jumlah siswa

NI = Nilai tertinggi

Ns = Jumlah nilai seluruh siswa

Daya serap dikatakan meningkat apabila daya serap siswa pada siklus I

lebih besar dari siklus I dan daya serap pada siklus III lebih besar dari pada siklus

II (Ds3>Ds2>Ds1).

3.9.5 Ketuntasan Belajar Klasikal

Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa dapat menggunakan rumus :

%100N

NsKB

Keterangan :

KB = Ketuntasan Belajar

N = Jumlah siswa

Ns = Jumlah siswa yang mendapat nilai 67

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Refleksi Awal

Sebelum melakukan penelitian dengan menggunakan media grafis jenis

komik-kartun, peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi awal di kelas XI

IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu yang dilakukan pada tanggal 31 Januari-14

Februari 2011. Dimana siswa berjumlah 40 orang yang terdiri dari 28 perempuan

dan 12 laki-laki. Observasi awal ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan

pembelajaran yang terjadi di SMA Negeri 9 Kota Bengkulu. Instrumen yang

digunakan adalah lembar observasi guru dan lembar observasi siswa dan

wawancara langsung pada guru mata pelajaran yang bersangkutan.

4.1.2 Observasi Awal

Sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan

media grafis jenis komik-kartun di SMA Negeri 9 Kota Bengkulu, terlebih dahulu

dilakukan kegiatan pra tindakan atau observasi awal yang bertujuan untuk

menemukan kendala-kendala dalam proses pembelajaran serta metode

pembelajaran yang sering digunakan oleh guru. Pada observasi awal ini juga

dilakukan pengamatan terhadap kelas yang akan digunakan penggunaan media

grafis jenis komik-kartun yaitu kelas XI IPA. Berdasarkan hasil pengamatan

ditemukan bahwa dalam menyampaikan materi pelajaran guru hanya menerapkan

model pembelajaran langsung atau ceramah tanpa menggunakan metode, model

pembelajaran atau media yang bervariasi. Hal ini diterapkan untuk mata pelajaran

yang bersifat teori sedangkan siswa akan berperan aktif ketika mereka melakukan

kegiatan praktikum sesuai dengan jurusan mereka.

Pada kegiatan observasi ini juga dilaksanakan tes awal dengan tipe soal

Essai sebanyak 5 soal yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa

tentang konsep. Setelah dianalisis diperoleh hasil tes awal dengan nilai rata-rata

yaitu 65,9. Nilai tertinggi adalah 77 dan terendah adalah 55. Data tes awal

menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas XI IPA masih sangat rendah

dibuktikan dengan nilai rata-rata tes 65,9. Pemahaman siswa tentang pokok

bahasan larutan asam basa masih sangat kurang. Melihat permasalahan yang ada,

maka peneliti mencoba untuk mengadakan perbaikan-perbaikan dalam proses

pembelajaran kimia. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan

media grafis jenis komik-kartun. Diharapkan dengan menggunakan media grafis

komik-kartun dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia siswa di kelas

XI IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu.

4.1.3 Rencana Tindakan

Berdasarkan hasil observasi awal dapat diketahui bahwa dalam

pembelajaran kimia siswa belum aktif perhatian siswa terhadap pembelajaran

kimia masih belu maksimal. Untuk itu perlu dilakukan upaya perbaikan

pembelajaran dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun.

4.1.4 Pelaksanaan Tindakan

Setelah kegiatan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dilakukan dengan

menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada pokok bahasan larutan asam-

basa. Pelaksanaan tindakan dilakukan 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri

dari empat tahap yaitu: Perencanaan (Planning), Pelaksanaan tindakan (Acting),

Pengamatan (Observation), dan Refleksi (Reflection).

Siklus I

Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dengan menggunakan media grafis

jenis komik-kartun pada sub pokok bahasan titrasi asam-basa. Berdasarkan

rancangan penelitian (PTK) bahwa setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu:

1) Perencanaan (planning)

Dalam upaya perbaikan pembelajaran kimia siswa di kelas XI IPA SMA N

9 Kota Bengkulu. Maka tahap perencanaan yang dilakukan dalam kegiatan

persiapan pengajaran yaitu :

1. Menyusun silabus pengajaran materi larutan asam-basa.

2) Skenario pembelajaran siklus I dengan media grafis komik-kartun dimulai dari

tahap pendahuluan yang terdiri dari melakukan apersepsi, memberikan

motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa.

3) Menyusun dan merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)

siklus I dengan sub pokok titrasi asam-basa.

4) Menyiapkan media pembelajaran yaitu media grafis komik-kartun.

5) Menjelaskan percobaan laboratorium dengan menggunakan media gambar

sebelum melakukan praktikum.

6) Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa untuk

mengamati aktivitas guru dan siswa selama PBM berlangsung.

7) Memperiapkan lembar Diskusi Siswa (LDS) siklus I

8) Membuat kunci jawaban LDS silus I

9) Mempersiapkan post tes siklus I berupa essai 5 soal

10) Membuat kunci jawaban post tes dan rubrik penilaian Post-tes siklus I.

11) Mempersiapkan Pekerjaan Rumah (PR) siklus I.

12) Membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian PR siklus I.

2) Pelaksanaan Tindakan (acting)

Pelaksanaan tindakan untuk siklus I ini dilaksanakan pada hari rabu pada

tanggal 02 Februari 2011 pukul 10.45 - 12.15 WIB di kelas XI IPA SMA Negeri 9

Kota Bengkulu. Adapun materi yang dipelajari adalah sub pokok bahasan titrasi

asam-basa. Tindakan yang telah dilaksanakan mengacu pada skenario

pembelajaran yang telah dibuat dengan menggunakan media grafis jenis komik-

kartun mengacu pada skenario pembelajaran siklus I dengan tahap-tahap yaitu :

a. Pendahuluan

1. Melakukan apersepsi yaitu dengan mengajukan pertanyaan prasyarat pada

siswa.

2. Memotivasi siswa dengan pertanyaan (masalah)

b. Kegiatan Inti

3. Pelaksanaan pembelajaran dengan media grafis komik-kartun.

4. Membimbing siswa membentuk kelompok kerja

5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

telah disampaikan.

6. Membantu menjawab atau menyelesaikan permasalahan siswa.

7. Membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) siklus I

8. Membimbing siswa mengerjakan LDS siklus I

9. Meminta perwakilan siswa menjawab soal untuk masing-masing kelompok

dan mempresentasikannya di depan kelas.

c. Kegiatan Akhir

10. Mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

11. Mengadakan post tes siklus I.

12. Memberikan PR siklus I.

3) Pengamatan (Observation)

a. Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Pengamatan dilakukan dengan mengisi lembar observasi guru oleh dua

orang pengemat yaitu guru mata pelajaran kimia dan mahasiswa pendidkan kimia

atau rekan sejawat. Pengamat memberikan penilaian berdasarkan kriteria

pengamatan pada aspek-aspek pengamatan dalam lembar observasi guru dengan

rentang nilai 1 s.d 3 yaitu 1 (kurang), 2 (cukup) dan 3 (baik).

Dengan berpedoman pada lembar observasi kegiatan guru yang

menunjukkan bahwa kemampuan guru pada proses pembelajaran menggunakan

media grafis jenis komik-kartun pada siklus I berada pada kriteria baik. Data

aktivitas pembelajaran dapat dilihat pada tabel 6, untuk data lebih lengkap

terdapat pada lampiran 12:

Tabel.6 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Guru Siklus I Secara Keseluruhan

No. Pengamat Skor

1 Pengamat 1 30

2 Pengamat 2 31

Total skor 61

Rata-rata skor 30,5

Kriteria penilaian Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa skor observasi aktivitas guru

pada siklus I menurut pengamat 1 sebesar 30 dan pengamat 2 sebesar 31.

Sehingga pada pembelajaran titrasi asam-basa dengan menggunakan media grafis

jenis komik-kartun secara keseluruhan diperoleh total skor 61 dengan rata-rata

30,5 berada dalam kategori baik.

Walaupun tergolong dalam kategori baik, namun jika dilihat dari lembar

observasi yang dinilai oleh dua pengamat, ternyata masíh ditemukan beberapa

item dari lembar observasi dengan kriteria cukup, yaitu :

1. Guru kurang memusatkan perhatian siswa pada konsep yang diajarkan dengan

memberikan pertanyaan, karena sebagian siswa masih ada yang mengobrol.

2. Guru kurang memberikan waktu kepada siswa untuk memperhatikan tampilan

di layar.

3. Guru kurang menampilkan materi dengan jelas, karena tampilan gambar

kurang jelas, warna pada tulisan kurang jelas.

4. Guru tidak menunjuk kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil

diskusinya.

5. Guru kurang membimbing siswa dalam menarik kesimpulan pada LDS.

b. Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Berdasarkan pada lembar observasi kegiatan siswa menunjukkan bahwa

aktivitas siswa pada proses pembelajaran menggunakan media grafis jenis komik-

kartun pada siklus I berada pada kriteria baik. Data aktivitas pembelajaran dapat

dilihat pada tabel 7, untuk data lebih lengkap terdapat pada lampiran 13 :

Tabel. 7 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Secara Keseluruhan

No. Pengamat Skor

1 Pengamat 1 28

2 Pengamat 2 28

Total skor 56

Rata-rata skor 28

Kriteria penilaian Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa skor observasi aktivitas siswa

paada siklus I menurut pengamat 1 sebesar 28 dan menurut pengamat 2 sebesar

28. Sehingga pada pembelajaran materi titrasi asam-basa dengan menggunakan

media grafis jenis komik-kartun secara keseluruhan diperoleh total skor 56 dengan

rata-rata 28 termasuk dalam kategori baik. Walaupun tergolong dalam kategori

baik, namun jika dilihat dari lembar observasi yang dinilai oleh dua pengamat,

ternyata masíh ditemukan beberapa item dari lembar observasi dengan kriteria

cukup, yaitu :

1. Siswa kurang memperhatikan tampilan di layar karena sebagian siswa masih

mengobrol dengan teman sebangku.

2. Siswa kurang memperhatikan guru menjelaskan materi dengan menggunakan

komputer dan LCD.

3. Siswa dalam kelompoknya kurang mendiskusikan dan menjawab

permasalahan yang ada di LDS karena ada sebagian siswa yang mengerjakan

LDS kelompok lainnya.

4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi yang ada di LDS namun tidak di

tanggapi oleh kelompok lain.

5. Siswa dalam membuat kesimpulan kurang berdasarkan indikator

pembelajaran.

c. Observasi Media Grafis Komik-Kartun

Penggunaan media grafis jenis komik-kartun dalam pembelajaran sangat

membantu guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Namun apabila

dilihat dari lembar observasi yang dinilai dari dua pengamat ternyata masih

ditemukan beberapa item dalam kriteria cukup yaitu : Tampilan gambar terlalu

mencolok, warna pada tulisan kurang jelas, huruf yang digunakan terlalu kecil.

d. Hasil Nilai Akhir Siklus I

Penilaian hasil pembelajaran pada siklus I merupakan gabungan dari hasil

post-tes (50%), presentasi (25%) dan LDS (25%). Tes ini berbentuk uraian yang

berjumlah 5 soal. Pembelajaran pada akhir siklus I nilai rata-rata siswa adalah

67,73, masih butuh perbaikan pada siklus berikutnya. Hasil belajar kognitif siswa

tersebut ditinjau dari nilai rata-rata siswa, daya serap siswa, dan ketuntasan belajar

siswa. Data hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 8, untuk data lebih

lengkap terdapat pada lampiran 14 dan 15:

Tabel. 8 Data Hasil Pembelajaran Siklus I

Skor Jumlah Siswa Ket.

Rata-

Rata

Daya

Serap

Ketuntasan

Klasikal Peserta Tuntas

Belum

Tuntas

Kategori

Belum

tuntas

secara

klasikal

B C K

67,36 81,65% 52,5% 40 21 19 √ - -

Dari tabel di atas terlihat pada siklus I diperoleh nilai tertinggi 82,5, nilai

terendah 56,25 dan rata-rata nilai akhir siklus I adalah 67,36. Daya serap sebesar

81,65% dengan ketuntasan belajar sebesar 52,5%. Hal ini menunjukkan hasil

belajar pada siklus I belum tuntas karena dari 40 siswa ternyata yang

mendapatkan nilai ≥67 ada 21 orang dan ketuntasan belajar sebesar 52,5%.

Sedangkan pembelajaran dinyatakan tuntas apabila 85% dari jumlah siswa telah

mendapat nilai ≥ 67 sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan oleh SMA Negeri

9 Kota Bengkulu.

4) Refleksi (reflection)

a. Refleksi Aktivitas Guru Siklus I

Setelah pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan media

grafis jenis komik-kartun, pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap hasil-hasil

yang telah diperoleh baik dari lembar observasi maupun dari tes siklus I. Proses

pembelajaran dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada siklus I

masih membutuhkan perbaikan untuk siklus selanjutnya. Adapun kekurangan-

kekurangan-kekurangan dan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan untuk

siklus selanjutnya yaitu :

Tabel. 9 Refleksi Aktivitas Guru

No. Pelaksanaan Siklus I Perbaikan Siklus I

1 Guru kurang memusatkan perhatian

siswa pada konsep yang diajarkan.

-Guru memberikan pertanyaan,

kepada siswa yang mengobrol.

-Guru membesarkan suaranya agar

siswa yang duduk di belakang dapa

mendengar jelas

2 Guru kurang memberikan waktu

kepada siswa untuk memperhatikan

tampilan di layar.

-Guru mengajar tidak terburu-buru

saat menampilkan slide.

-Saat slide ditampilkan, guru

menjelaskan materi lebih rinci lagi.

3 Guru kurang menampilkan materi

dengan jelas, karena slide yang

digunakan terlalu mencolok dan

huruf yang digunakan terlalu kecil

-Materi pada konsep diperbaiki

lebih dominan dari pada gambar

-Slide diperbaiki dengan

mengecilkan gambar yang terlalu

mencolok

-Huruf pada slide diperbesar dan

diperjelas

b. Refleksi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Tabel. 10 Refleksi Aktivitas Guru

No. Pelaksanaan Siklus I Perbaikan Siklus I

1 Siswa kurang memperhatikan

tampilan di layar sehingga siswa

mengalihkan perhatian dari apa yang

disampaikan oleh guru.

-Guru membesarkan suaranya agar

siswa kembali fokus pada materi

- Guru mengajar tidak terburu-buru

saat menampilkan slide.

-Saat slide ditampilkan, guru

menjelaskan materi lebih rinci lagi.

2 Siswa kurang mendiskusikan dan

menjawab permasalahan yang ada di

LDS dan diharapkan guru lebih

membimbing siswa dalam

mengerjakan LDS

-Guru membimbing siswa

mengerjakan LDS

-Menanyakan kepada siswa yang

kesulitan

-Memeriksa setiap kelompok saat

diskusi berlangsung.

-Membantu memecahkan solusi

pada kelompok yang kesulitan

menjawab LDS

c. Refleksi Media Grafis Jenis Komik-Kartun

Tabel. 11 Refleksi Media Grafis Komik-Kartun Siklus I

No. Pelaksanaan Siklus I Perbaikan Siklus I

1 Tampilan gambar terlalu jelas

disebabkan oleh warna gambar

yang terlalu kontras dan ukuran

gambar yang terlalu besar sehingga

siswa lebih fokus pada gambar.

-Gambar pada slide diperkecil

-Warna pada gambar diperbaiki agar

tidak terlalu kontras

-konsep materi diperbesar atau di

dominasi

2 Warna tulisan kurang jelas, semua

siswa yang berada di dalam kelas

kesulitan melihat dengan jelas

tulisan yang disajikan oleh guru

-Warna tulisan diperjelas disesuaikan

dengan warna background.

3 Huruf yang terlalu kecil membuat

siswa sulit untuk membaca materi

-Ukuran huruf diperbesar

-Konsep materi dibuat mendominasi

dibanding gambar

Siklus II

Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan menggunakan media

grafis jenis komik-kartun pada sub pokok bahasan kurva titrasi dan perhitungan

titrasi asam basa. Berdasarkan rancangan penelitian (PTK) bahwa setiap siklus

terdiri dari :

1. Perencanaan (planning)

Berdasarkan hasil refleksi siklus I maka dilakukan kembali kegiatan

persiapan pengajaran pada siklus II yaitu :

1. Menyusun skenario pembelajaran siklus II dengan media grafis komik-kartun.

2. Menyusun dan merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)

siklus II dengan materi kurva titrasi dan perhitungan titrasi asam basa.

3. Menyiapkan media pembelajaran yaitu media grafis komik-kartun siklus II

4. Memberikan materi dengan jelas dan rinci serta lebih memusatkan perhatian

lebih pada siswa.

5. Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa

6. Mempersiapkan Lembar Diskusi Siswa dan membuat kunci jawabannya.

7. Membimbing siswa mengerjakan LDS.

8. Menanyakan kepada siswa yang kesulitan memahami materi.

9. Memeriksa setiap kelompok saat diskusi berlangsung.

10. Membantu memecahkan masalah pada kelompok yang mengalami kesulitan

menjawab LDS.

11. Membimbing siswa menarik kesimpulan yang ada dalam LDS.

12. Mempersiapkan post test siklus II berupa essai 5 soal dan membuat kunci

jawabannya.

13. Mempersiapkan Pekerjaan Rumah (PR) dan membuat kunci jawabannya.

2) Pelaksanaan Tindakan (action)

Pelaksanaan tindakan untuk siklus II ini dilaksanakan pada hari Senin, 07

Februari 2011 pukul 08.00-09.45 WIB di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota

Bengkulu. Adapun materi yang dipelajari adalah sub pokok bahasan kurva titrasi

dan perhitungan titrasi asam basa. Tindakan yang telah dilaksanakan mengacu

pada skenario pembelajaran yang telah dibuat dengan menggunakan media grafis

jenis komik-kartun mengacu pada skenario pembelajaran siklus II dengan tahap-

tahap yaitu :

a. Pendahuluan

1. Memberikan pertanyaan prasyarat pada siswa.

2. Memotivasi siswa dengan memberi pertanyaan (masalah).

b. Kegiatan Inti

3. Pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan materi menggunakan media

grafis komik-kartun.

4. Membimbing siswa membentuk kelompok kerja diskusi.

5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

belum dipahami.

6. Membantu menjawab atau menyelesaikan permasalahan siswa.

7. Membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) siklus II.

8. Membimbing siswa dan setiap kelompok mengerjakan LDS siklus II.

9. Meminta perwakilan siswa menjawab soal untuk masing-masing kelompok

dan mempresentasikannya di depan kelas.

c. Kegiatan Akhir

10. Mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

11. Mengadakan post test siklus II.

12. Memberikan PR siklus II.

3) Pengamatan (observation)

a. Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Pengamatan dilakukan dengan mengisi lembar observasi guru oleh dua

orang pengemat yaitu guru mata pelajaran kimia dan mahasiswa pendidkan kimia

atau rekan sejawat. Pengamat memberikan penilaian berdasarkan kriteria

pengamatan pasa aspek-aspek pengamatan dalam lembar observasi guru dengan

rentang nilai 1 s.d 3 yaitu 1 (kurang), 2 (cukup) dan 3 (baik). Dengan berpedoman

pada lembar observasi kegiatan guru yang menunjukkan bahwa kemampuan guru

pada proses pembelajaran menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada

siklus II berada pada kriteria baik. Data aktivitas pembelajaran dapat dilihat pada

tabel 12, untuk data lebih lengkap terdapat pada lampiran 23 :

Tabel. 12 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru Siklus II Secara Keseluruhan

No. Pengamat Skor

1 Pengamat 1 32

2 Pengamat 2 34

Total skor 66

Rata-rata skor 33

Kriteria penilaian Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa skor observasi aktivitas guru

pada siklus II menurut pengamat 1 sebesar 32 dan pengamat 2 sebesar 34.

Sehingga pada pembelajaran teori asam-basa Bronsted-Lowry dengan

menggunakan media grafis jenis komik-kartun secara keseluruhan diperoleh total

skor 66 dengan rata-rata 33 berada dalam kategori baik. Walaupun tergolong

dalam kategori baik, namun jika dilihat dari lembar observasi yang dinilai oleh

dua pengamat, ternyata masíh ditemukan beberapa item dari lembar observasi

dengan kriteria cukup, yaitu :

1. Guru kurang memusatkan perhatian siswa pada konsep yang diajarkan

2. Guru kurang memberikan waktu kepada siswa untuk memperhatikan tampilan

di layar.

b. Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Berdasarkan pada lembar observasi kegiatan siswa menunjukkan bahwa

aktivitas siswa pada proses pembelajaran menggunakan model siklus belajar

dengan menggunakan media grafis jenis komik pada siklus II berada pada kriteria

baik. Data aktivitas pembelajaran dapat dilihat pada tabel 13, untuk data lebih

lengkap terdapat pada lampiran 24 :

Tabel. 13 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Secara Keseluruhan

No. Pengamat Skor

1 Pengamat 1 29

2 Pengamat 2 31

Total skor 60

Rata-rata skor 30

Kriteria penilaian Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa skor observasi aktivitas siswa

paada siklus II menurut pengamat 1 sebesar 29 dan menurut pengamat 2 sebesar

31. Sehingga pada pembelajaran materi titrasi asam-basa dengan menggunakan

media grafis jenis komik-kartun secara keseluruhan diperoleh total skor 60 dengan

rata-rata 30 termasuk dalam kategori baik. Walaupun tergolong dalam kategori

baik, namun jika dilihat dari lembar observasi yang dinilai oleh dua pengamat,

ternyata masíh ditemukan beberapa item dari lembar observasi dengan kriteria

cukup, yaitu :

1. Siswa kurang memperhatikan tampilan di layar

2. Siswa kurang memperhatikan tujuan apa yang harus mereka capai.

c. Observasi Media Grafis Komik-Kartun

Penggunaan media grafis jenis komik-kartun siklus II dalam pembelajaran

sangat membantu guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Namun

apabila dilihat dari lembar observasi yang dinilai dari dua pengamat ternyata

masih ditemukan beberapa item dalam kriteria cukup yaitu : Tampilan gambar

terlalu mencolok sehingga siswa lebih memperhatikan gambar dari pada materi.

d. Hasil Nilai Akhir Siklus II

Penilaian hasil pembelajaran pada siklus II merupakan gabungan dari hasil

post-tes (50%), presentasi (25%) dan LDS (25%). Tes ini berbentuk uraian yang

berjumlah 5 soal. Pembelajaran pada akhir siklus II nilai rata-rata siswa adalah 69,

masih butuh perbaikan pada siklus berikutnya. Hasil belajar kognitif siswa

tersebut ditinjau dari nilai rata-rata siswa, daya serap siswa, dan ketuntasan belajar

siswa. Data hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 14, untuk data

lebih lengkap terdapat pada lampiran 25 dan 26:

Tabel. 14 Data Hasil Pembelajaran Siklus II

Skor Jumlah Siswa Ket.

Rata-

Rata

Daya

Serap

Ketuntasan

Klasikal Peserta Tuntas

Belum

Tuntas

Kategori Belum

tuntas

secara

klasikal

B C K

68,9 86,18% 77,5% 40 31 9 √ - -

Dari grafik di atas terlihat pada siklus II diperoleh nilai tertinggi 80 nilai

terendah 63,75 dan rata-rata nilai akhir siklus II adalah 68,9. Daya serap sebesar

86,18% dengan ketuntasan belajar sebesar 77,5%. Hal ini menunjukkan hasil

belajar pada siklus II hampir mendekati ketuntasan belajarnya, karena dari 40

siswa ternyata yang mendapatkan nilai ≥65 ada 31 orang dan ketuntasan belajar

sebesar 77,5%. Sedangkan pembelajaran dinyatakan tuntas apabila 85% dari

jumlah siswa telah mendapat nilai ≥ 67 sesuai KKM yang telah ditentukan oleh

SMA Negeri 9 Kota Bengkulu.

4) Refleksi (reflection)

a. Refleksi Aktivitas Guru Siklus II

Setelah pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan media

grafis jenis komik-kartun, pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap hasil-hasil

yang telah diperoleh baik dari lembar observasi maupun dari tes siklus II. Proses

pembelajaran dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada siklus II

masih membutuhkan perbaikan untuk siklus selanjutnya. Adapun kekurangan-

kekurangan dan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan pada siklus III yaitu :

Tabel. 15 Refleksi Aktivitas Guru

No. Pelaksanaan Siklus II Perbaikan Siklus II

1 Guru kurang memusatkan

perhatian siswa pada konsep yang

diajarkan.

-Guru memberikan pertanyaan,

kepada siswa yang mengobrol.

-Guru membesarkan suaranya agar

siswa yang duduk di belakang dapa

mendengar jelas

2 Guru kurang memberikan waktu

kepada siswa untuk

memperhatikan tampilan di layar.

-Guru mengajar tidak terburu-buru

saat menampilkan slide.

-Saat slide ditampilkan, guru

menjelaskan materi lebih rinci lagi

b. Refleksi Untuk Aktivitas Siswa Siklus II

Tabel. 16 Refleksi Aktivitas Guru

No. Pelaksanaan Siklus II Perbaikan Siklus II

1 Siswa kurang memusatkan

perhatian nya pada konsep yang

dia jarkan guru

-Guru harus menguasai kelas saat

mengajar

-Guru mengajar tidak terburu-buru

saat menampilkan slide.

2 Siswa kurang lebih memperhatikan

tampilan di layar sehingga siswa

mengalihkan perhatian dari apa

yang disampaikan oleh guru.

-Guru membesarkan suaranya agar

siswa kembali fokus pada materi

-Saat slide ditampilkan, guru

menjelaskan materi lebih rinci lagi.

-Menegur siswa yang ribut dengan

memberikan pertanyaan.

c. Refleksi Media Grafis Jenis Komik-Kartun

Tabel. 17 Refleksi Media Grafis Komik-Kartun Siklus II

No. Pelaksanaan Siklus II Perbaikan Siklus II

1 Tampilan gambar terlalu mencolok

sehingga siswa lebih memperhatikan

gambar dari pada materi

-Gambar diperkecil

-Warna background disesuaikan

sehingga tidak terlalu mencolok

Siklus III

Pembelajaran siklus III dengan menggunakan media grafis jenis komik-

kartun pada sub pokok bahasan teori asam-basa Bronsted-Lowry dan teori asam-

basa Lewis. Berdasarkan rancangan penelitian (PTK) bahwa setiap siklus terdiri

dari empat tahapan yaitu:

1) Tahap Perencanaan (planning)

Berdasarkan hasil refleksi siklus II maka perlu dilakukan kembali upaya

perbaikan pembelajaran kimia siswa di kelas XI IPA SMA N 9 Kota Bengkulu,

kegiatan persiapan pengajaran yang dilakukan yakni :

1. Menyusun skenario pembelajaran siklus III dengan media grafis komik-kartun

2. Menyusun dan merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)

siklus III dengan sub pokok teori asam-basa Bronsted-Lowry dan Lewis.

3. Menyiapkan media pembelajaran yaitu media grafis jenis komik-kartun.

4. Memberikan materi dengan tidak terburu-buru dan menjelaskannya lebih rinci.

5. Memberikan pertanyaan selingan saat PBM berlangsung.

6. Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.

7. Mempersiapkan Lembar Diskusi Siswa dan membuat kunci jawabannya.

8. Membimbing siswa atau kelompok dalam mengerjakan LDS.

9. Meminta setiap kelompok menarik kesimpulan atau sebagai presentasi siswa.

10. Mempersiapkan post test siklus III berupa essai 5 soal dan membuat kunci

jawabannya serta rubrik penilaian Post-tes siklus III.

11. Mempersiapkan Pekerjaan Rumah dan membuat kunci jawabannya.

2) Pelaksanaan Tindakan (action)

Pelaksanaan tindakan untuk siklus III ini dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 09 Februari 2011 pukul 10.45-12.15 WIB di kelas XI IPA SMA Negeri 9

Kota Bengkulu. Adapun materi yang dipelajari adalah sup pokok bahasan teori

asam-basa Bronsted Lowry dan teori asam basa Lewis. Tindakan yang telah

dilaksanakan mengacu pada skenario pembelajaran yang telah dibuat dengan

menggunakan media grafis jenis komik-kartun mengacu pada skenario

pembelajaran siklus II dengan tahap-tahap yaitu :

a. Pendahuluan

1. Mengajukan pertanyaan prasyarat kepada siswa.

2. Memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan (masalah)

b. Kegiatan Inti

3. Pelaksanaan pembelajaran dengan media grafis jenis komik-kartun.

4. Menyampaikan materi dengan suara keras, lebih rinci, perlahan dan jelas.

5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

telah disampaikan.

6. Membantu menjawab atau menyelesaikan permasalahan siswa.

7. Membimbing siswa membentuk kelompok kerja

8. Membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) siklus III

9. Membimbing siswa mengerjakan LDS siklus III

10. Meminta perwakilan siswa menjawab soal untuk masing-masing kelompok

dan mempresentasikannya di depan kelas.

c. Kegiatan Akhir

11. Mengajak siswa menarik kesimpulan pada materi yang telah dipelajari.

12. Mengadakan post test siklus III.

13. Memberikan tes final atau tes akhir dari seluruh materi yang telah diajarkan.

3) Pengamatan (Observation)

a. Observasi Aktivitas Guru Siklus III

Pengamatan dilakukan dengan mengisi lembar observasi guru oleh dua

orang pengemat yaitu guru mata pelajaran kimia dan mahasiswa pendidkan

kimia/rekan sejawat. Pengamat memberikan penilaian berdasarkan kriteria

pengamatan pasa aspek-aspek pengamatan dalam lembar observasi guru dengan

rentang nilai 1 s.d 3 yaitu 1 (kurang), 2 (cukup) dan 3 (baik). Dengan berpedoman

pada lembar observasi kegiatan guru siklus III yang menunjukkan bahwa

kemampuan guru pada proses pembelajaran menggunakan media grafis komik-

kartun pada siklus III berada pada kriteria baik. Data aktivitas pembelajaran dapat

dilihat pada tabel 18, untuk data lebih lengkap terdapat pada lampiran 34 :

Tabel. 18 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru Siklus III Secara Keseluruhan

No. Pengamat Skor

1 Pengamat 1 34

2 Pengamat 2 35

Total skor 69

Rata-rata skor 34,5

Kriteria penilaian Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa skor observasi aktivitas guru

pada siklus III menurut pengamat 1 sebesar 34 dan pengamat 2 sebesar 35.

Sehingga pada pembelajaran teori asam-basa Bronsted-Lowry dan Lewis

menggunakan media grafis jenis komik-kartun secara keseluruhan diperoleh total

skor 69 dengan rata-rata 34,5 berada dalam kategori baik.

b. Observasi Aktivitas Siswa Siklus III

Berdasarkan pada lembar observasi kegiatan siswa menunjukkan bahwa

aktivitas siswa pada proses pembelajaran menggunakan media grafis jenis komik-

kartun pada siklus III berada pada kriteria baik. Data aktivitas pembelajaran

dapat dilihat pada tabel 19, untuk data lebih lengkap terdapat pada lampiran 35 :

Tabel. 19 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Siswa Siklus III Secara Keseluruhan

No. Pengamat Skor

1 Pengamat 1 34

2 Pengamat 2 32

Total skor 66

Rata-rata skor 33

Kriteria penilaian Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa skor observasi aktivitas

siswa paada siklus III menurut pengamat 1 sebesar 34 dan menurut pengamat 2

sebesar 32. Sehingga pada pembelajaran materi teori asam-basa Lewis dengan

menggunakan media grafis jenis komik-kartun secara keseluruhan diperoleh total

skor 66 dengan rata-rata 33 termasuk dalam kategori baik.

c. Observasi Media Grafis Komik-Kartun

Penggunaan media grafis jenis komik-kartun dalam pembelajaran sangat

membantu guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Pada saat

menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa serta menyajikan materi

pembelajaran, diawali dengan pemberian pertanyaan prasyarat dan motivasi

pembelajaran, materi yang diajarkan dengan menggunakan media ini lebih

memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran sehingga hasil belajar

siswa menjadi lebih baik. Siswa sangat antusias dalam memperhatikan semua

penjelasan yang disampaikan oleh guru, sehingga dalam proses pembelajaran

siswa menjadi sangat aktif bertanya dan memahami setiap item materi yang

disampaikan.

d. Hasil Nilai Akhir Siklus III

Penilaian hasil pembelajaran pada siklus III merupakan gabungan dari hasil

post-tes (50%), presentasi (25%) dan LDS (25%). Tes ini berbentuk uraian yang

berjumlah 5 soal. Pembelajaran pada akhir siklus III nilai rata-rata siswa adalah -

79,89, masih butuh perbaikan pada siklus berikutnya. Hasil belajar kognitif siswa

tersebut ditinjau dari nilai rata-rata siswa, daya serap siswa, dan ketuntasan belajar

siswa. Data hasil belajar siswa siklus III dapat dilihat pada tabel 20, untuk data

lebih lengkap terdapat pada lampiran 36 dan 37 :

Tabel. 20 Data Hasil Pe\mbelajaran Siklus III

Skor Jumlah Siswa Ket.

Rata-

Rata

Daya

Serap

Ketuntasan

Klasikal Peserta Tuntas

Belum

Tuntas

Kategori

Sudah

Tuntas

secara

klasikal

B C K

79,89 90,02% 100% 40 40 - √ - -

Dari grafik di atas terlihat pada siklus III diperoleh nilai tertinggi 88,75 dan

nilai terendah 71,25 dan rata-rata nilai akhir siklus III adalah 78,89. Daya serap

sebesar 90,02% dengan ketuntasan belajar sebesar 100%. Hal ini menunjukkan

hasil belajar pada siklus III sudah tuntas, karena seluruh siswa mendapat skor

diatas 70. Karena pembelajaran dinyatakan tuntas apabila 85% dari jumlah siswa

mendapat nilai ≥ 67, KKM yang telah ditentukan SMA Negeri 9 Kota Bengkulu.

4) Refleksi (reflektion)

Setelah pelaksanaan proses belajar mengajar pada pemanfaatan media grafis

komik-kartun dan dilakukan pengamatan ternyata semua kekurangan telah mampu

diatasi oleh guru.

a. Refleksi Aktivitas Guru Siklus III

Berdasarkan lembar observasi diperoleh semua aktivitas guru berada dalam

kriteria baik, semua item-item yang perlu diperbaiki pada siklus II telah diperbaiki

pada siklus III ini. Dalam penyampaian materi guru tidak terlalu terburu-buru

sehingga siswa mampu memahami setiap item materi yang dijelaskan oleh guru.

b. Refleksi Aktivitas Siswa Siklus III

Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan media

grafis komik-kartun, pada siklus III menunjukkan hasil yang optimal.

c. Refleksi Media Grafis Komik-Kartun

Tampilan gambar sudah jelas dengan memperbaiki tampilan gambar, warna

tulisan lebih diperjelas sehingga siswa dapat melihat tampilan program dengan

jelas, huruf yang terlalu kecil membuat siswa sulit untuk membaca materi,

sehingga besar huruf sudah ditambah. Hasilnya semua siswa dapat dengan jelas

memperhatikan program ketika guru menjelaskan di depan kelas, sehingga siswa

menjadi paham terhadap materi, siswa juga aktif bertanya terhadap objek-objek

pembelajaran yang ditampilkan. Slide yang digunakan terlalu mencolok, hal ini

dapat diatasi dengan memperkecil gambar kartun, sehingga siswa dapat dengan

jelas memperhatikan tulisan dan materi dari pada gambar kartun.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Hasil Belajar

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang dilakukan di kelas XI

IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu T.A 2010/2011. Pelaksanaan pembelajaran

dilakukan dengan mengggunakan media grafis jenis komik-kartun pada pokok

bahasan larutan asam-basa.

Setelah pelaksanaan penelitian diperoleh hasil belajar siswa dengan

melakukan tes pada awal dan akhir siklus pembelajaran. Tes dilaksanakan dengan

menggunakan tiga siklus, tes ini bertujuan untuk mengetahui sebatas mana

pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru dengan

menggunakan media grafis jenis komik-kartun secara keseluruhan. Soal yang

diujikan berjumlah sepuluh soal yang bersifat uraian yang sama seperti yang

digunakan pada saat post-tes. Hasil tes akhir secara umum dapat dilihat pada tabel

21, untuk data lebih lengkap terdapat pada lampiran 40 :

Tabel. 21 Data Hasil Tes Final

Hasil belajar Skor

Nilai Rata-rata 84,12

Daya Serap 84,12%

Ketuntasan Belajar 87,5%

Pada di atas terlihat bahwa tes final menunjukkan nilai rata-rata siswa

sebesar 84,12, daya serap 84,12% dan ketuntasan belajar klasikal adalah 87,5%.

Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai dibandingkan pada nilai tes

awal dengan nilai rata-rata siswa 65,9, daya serap siswa 37,5% dan ketuntasan

belajar klasikal hanya sebesar 35%.

Berdasarkan data yang ada, hasil belajar siswa diperoleh dari nilai post-tes

tiap siklus (50%), presentasi (25%) dan LDS (25%). Perbandingan skor nilai hasil

belajar siswa pada tiap siklus yakni siklus I, II dan III dapat dilihat pada tabel 22

berikut ini :

Tabel. 22 Hasil Belajar Siswa Siklus I,II,III

No Tinjauan Hasil

Belajar Siklus I Siklus II Siklus III

1 Jumlah Siswa Yang

Mengikuti Tes

40 Siswa 40 Siswa 40 Siswa

2 Jumlah Siswa Yang

Tuntas Belajar

21 Siswa 31 Siswa 40 Siswa

3 Nilai Rata-Rata Siswa 67,36 68,9 79,89

4 Daya Serap Klasikal 81,65% 86,18% 90,02 %

5 Ketuntasan Belajar 52,5% 77,5% 100%

6 Ketuntasan Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas

Peningkatan hasil belajar siswa pada tiap siklus juga dapat lihat pada gambar

13 di bawah ini:

Gambar 13. Diagram Hasil Belajar Siswa

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa presentase ketuntasan belajar siswa

mengalami peningkatan. Untuk siklus I diperoleh skor rata-rata siswa 67,36

dengan daya serap 81,65% dan ketuntasan belajar siswa 52,5%. Hal ini

menunjukan bahwa pada siklus I hasil belajar siswa belum tuntas dan sesuai

dengan kriteria ketuntasan belajar di SMA Negeri 9 Kota Bengkulu, bahwa

apabila 85% siswa memperoleh nilai ≥ 67 maka nilai siswa dianggap tuntas.

Pada siklus II skor rata-rata siswa meningkat menjadi 68,9 dengan daya

serap 86,18% dan ketuntasan belajar 77,5%. Pada siklus II ini hasil belajar siswa

lebih baik dari siklus sebelumnya. Peningkatan hasil belajar ini masih dinyatakan

belum tuntas karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 67 belum mencapai 85%

ketuntasan belajar klasikal.

Pada siklus III hasil belajar siswa kembali meningkat dengan rata-rata 79,89

dan daya serap 90,02 % serta ketuntasan belajar 100%. Karena 100% siswa

mendapatkan nilai ≥ 67, maka pada siklus III ketuntasan belajar klasikalnya

dinyatakan telah tuntas. Ketuntasan belajar cukup terlihat kenaikannya, hal ini

disebabkan oleh siswa dapat memahami seluruh item pembelajaran yang disajikan

oleh guru. Selain itu kenaikan skor pada siklus III dikarenakan guru telah mampu

memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus sebelumnya. Hal ini

menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas IX IPA SMA Negeri 9 Kota

Bengkulu sudah baik.

4.2.2 Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

a. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I,II,III

Hasil analisis data observasi aktivitas guru dalam menerapkan pembelajaran

kimia dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun dapat dilihat dalam

tabel 23 sebagai berikut :

Tabel. 23 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I,II,III

No. Pengamat Siklus I Siklus II Siklus III

1 Pengamat 1 30 32 34

2 Pengamat 2 31 34 35

Total skor 61 66 69

Rata-rata skor 30,5 33 34,5

Kriteria penilaian Baik Baik Baik

Pada tabel 23 dapat dilihat bahwa pada siklus I, hasil observasi yang

dilakukan oleh kedua pengamat diperoleh skor total 61, rata-rata skor 30,5 dan

termasuk dalam kriteria baik artinya dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan media grafis komik-kartun guru telah barjalan dengan baik. Tetapi,

jika dilihat dari lembar observasi guru yang dinilai oleh kedua pengamat

ditemukan beberapa item yang berada dalam kriteria cukup yaitu:

1. Guru kurang memusatkan perhatian siswa pada konsep yang diajarkan dengan

memberikan pertanyaan, karena sebagian siswa masih ada yang mengobrol.

2. Guru kurang memberikan waktu kepada siswa untuk memperhatikan tampilan

di layar.

3. Guru kurang menampilkan materi dengan jelas, karena tampilan gambar

kurang jelas, warna pada tulisan kurang jelas.

4. Guru tidak menunjuk kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil

diskusinya.

5. Guru kurang membimbing siswa menarik kesimpulan yang ada pada LDS

Pada siklus I masih banyak kekurangan dan masih perlu perbaikan dari segi

perencanaan, proses dan evaluasi. Untuk itu diperlukan perbaikan lagi pada siklus

berikutnya yaitu dengan memperbaiki slide materi yang ditampilkan, lebih

membimbing siswa dalam diskusi kelompok serta lebih memotivasi siswa untuk

lebih aktif terlibat dalam dalam diskusi kelas. Pada siklus II yang ada pada tabel

23 dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh kedua pengamat

diperoleh skor total 66, rata-rata skor 33. Ini termasuk dalam kriteria baik artinya

guru telah menerapkan media grafis komik-kartun dalam proses pembelajaran

dengan baik. Tetapi, jika dilihat dari lembar observasi guru yang dinilai oleh

kedua pengamat ditemukan beberapa item yang berada dalam kriteria cukup yaitu:

1. Guru kurang memusatkan perhatian siswa pada konsep yang diajarkan

2. Guru kurang memberikan waktu kepada siswa untuk memperhatikan tampilan

di layar.

Kegiatan belajar mengajar pada siklus II, telah berhasil mengurangi

kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I. Namun masih diperlukan perbaikan

lagi pada PBM untuk siklus berikutnya yaitu dengan lebih memusatkan perhatian

siswa pada konsep yang diajarkan dan lebih memberikan waktu kepada siswa

untuk memperhatikan tampilan di layar atau slide. Pada siklus III, dapat dilihat

bahwa hasil observasi yang dilakukan oleh kedua pengamat diperoleh skor total

69, rata-rata skor 34,5. Ini termasuk dalam kriteria baik artinya guru telah

menerapkan media grafis komik-kartun dengan baik. Sehingga dapat diambil

kesimpulan bahwa terjadi peningkatan pada setiap siklusnya yang ditunjukan dari

perbaikan-perbaikan dalam proses belajar mengajar di kelas.

b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I,II,III

Hasil analisis data observasi aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran

kimia dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun dapat dilihat pada

tabel 24 sebagai berikut :

Tabel. 24 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I,II,III

No. Pengamat Siklus I Siklus II Siklus III

1 Pengamat 1 28 29 34

2 Pengamat 2 28 31 32

Total skor 56 60 66

Rata-rata skor 28 30 33

Kriteria penilaian Baik Baik Baik

Pada Tabel 24 dapat dilihat untuk siklus I hasil observasi yang dilakukan

oleh kedua pengamat diperoleh skor total 56, rata-rata skor 28. Ini termasuk

dalam kriteria baik artinya siswa telah mengikuti proses pembelajaran dengan

baik. Tetapi, jika dilihat dari lembar observasi siswa yang dinilai oleh kedua

pengamat ditemukan beberapa item yang berada dalam kriteria cukup dan kurang

yaitu:

1. Siswa kurang memperhatikan tampilan di layar karena sebagian siswa masih

mengobrol dengan teman sebangku.

2. Siswa kurang memperhatikan guru menjelaskan materi dengan menggunakan

komputer dan LCD.

3. Siswa dalam kelompoknya kurang mendiskusikan dan menjawab

permasalahan yang ada di LDS karena ada sebagian siswa yang mengerjakan

LDS kelompok lainnya.

4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi yang ada di LDS namun tidak di

tanggapi oleh kelompok lain.

5. Siswa dalam membuat kesimpulan kurang berdasarkan indikator

pembelajaran.

Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa belajar dengan penggunaan media

grafis jenis komik-kartun, sehingga siswa dalam kelompoknya belum sepenuhnya

menerima tanggung jawab yang diberikan, dan lebih memperhatikan slide yang

ditampilkan dibandingkan konsep materinya. Pada siklus II hasil observasi yang

dilakukan oleh kedua pengamat diperoleh skor total 60, rata-rata skor 30. Ini

termasuk dalam kriteria baik artinya siswa telah mengikuti proses pembelajaran

dengan baik. Tetapi, jika dilihat dari lembar observasi siswa yang dinilai oleh

kedua pengamat ditemukan beberapa item yang berada dalam kriteria cukup yaitu:

1. Siswa kurang memperhatikan tampilan di layar dan memperhatikan apa yang

harus mereka capai.

2. Kegiatan belajar mengajar pada siklus II, telah berhasil mengurangi

kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I walaupun belum 100 %. Untuk

itu diperlukan perbaikan lagi pada siklus berikutnya yaitu lebih membimbing

siswa memperhatikan tampilan di layar dan memperhatikan apa yang harus

mereka capai. Guru dalam mengajar di kelas jangan terburu-buru untuk

menampilkan slide selanjutnya.

Pada siklus III hasil observasi yang dilakukan oleh kedua pengamat

diperoleh skor total 66, rata-rata skor 33. Ini termasuk dalam kriteria baik

walaupun masih ada beberapa siswa yang belum aktif dalam kelompoknya namun

dapat dikatakan bahwa siswa telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Pada siklus III keaktifan siswa dan guru sangat meningkat dan dikatakan dalam

kriteria baik. Ini dapat menunjukan bahwa dalam pelaksanan siklus II ini

terjadinya peningkatan, baik siswa maupun guru. Dimana siswa maupun guru

telah mampu beradaptasi dengan baik terhadap proses belajar mengajar dengan

menggunakan media grafis jenis komik kartun.

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan ke

siklus III. Hal ini dapat dilihat pada nilai post test siswa yang dijelaskan pada

lampiran 47. Pada siklus I masih banyak siswa yang belum dapat beradaptasi

dengan penggunaan media belajar grafis jenis komik-kartun, pada siklus II siswa

mulai dapat beradaptasi dengan baik, sehingga perlahan terjadi perubahan di

samping juga guru memperbaiki kesalahan-kesalahan atau refleksi siklus I.

Sedangkan pada siklus III siswa sudah terbiasa belajar dengan menggunakan

media grafis jenis komik kartun yang peneliti gunakan. Dalam hal ini pada saat

pembelajaran guru sudah membimbing siswa dan mengarahkan siswa agar lebih

aktif lagi.

Adapun kelebihan dari media grafis komik-kartun yakni :

1. Sifatnya konkrit, lebih realistik dibandingkan dengan media verbal

2. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia

muda maupun tua.

3. Menjadi media yang menarik bagi yang membaca dan melihatnya.

4. Kartun digemari anak-anak dan dewasa. dapat menarik minat pembaca.

5. Menjadikan proses pembelajaran dan pengajaran barjalan dalam suasana yang

gembira.

6. Kartun dapat merangsang minat siswa, sekaligus dapat menjadikan

pembelajaran mudah dipahami.

7. Bahan kartun dapat digunakan dalam berbagai aspek kemahiran berbahasa.

Dengan menggunakan media grafis komik-kartun dalam proses belajar

mengajar di kelas dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas XI

IPA SMA Negeri 9 Kota Bengkulu.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan maka

dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada pokok bahasan

larutan asam-basa dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas XI IPA

SMA Negeri 9 Kota Bengkulu. Pada siklus I aktivitas siswa memperoleh rata-

rata skor 28 meningkat pada siklus II menjadi 30 dan 33 pada siklus III.

2. Dengan menggunakan media grafis jenis komik-kartun pada pokok bahasan

larutan asam-basa dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XI IPA

SMA Negeri 9 Kota Bengkulu. Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh

rata-rata 67,36 meningkat pada siklus II menjadi 68,9 dan 79,89 untuk siklus

III. Daya serap siklus I 81,65 % meningkat menjadi 86,18% untuk siklus II

dan 90,02% untuk siklus III. Ketuntasan belajar siklus I 52,5% pada siklus I

meningkat pada siklus II menjadi 77,5% dan 100% untuk siklus III.

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti memberikan

saran yaitu sebagai berikut :

1. Dalam perencanaannya, penggunaan media grafis jenis komik-kartun ini

sebaiknya dibuat tampilan gambar yang tidak terlalu mencolok, gambar

kartun yang digunakan harus lebih kecil dibanding tulisan, huruf yang

digunakan diperbesar dan warna pada tulisan juga harus lebih diperjelas,

sehingga siswa dapat lebih fokus pada tulisan dan konsep materinya

dibanding gambar.

2. Pembuatan gambar dan konsep cerita menggunakan media grafis jenis komik-

kartun ini sedikit lebih rumit, maka untuk mempermudahnya pertama-tama

guru harus merancang konsep materi terlebih dahulu dan mempersiapkan

skenario pembelajaran dengan baik, guru juga harus merangkai cerita

sebelum membuat konsep menggunakan media. Dalam pembuatan media

gambar yang digunakan sebaiknya memanfaatkan langsung situs-situs

gambar kartun yang sudah jadi melalui internet, lalu dirangkai pada software

powerpoint berpacu pada konsep cerita yang telah dirangkai sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2004. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta :

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Umum

Horale, Parning. 2004. Kimia Kelas II B Semester Kedua. Jakarta : Yudhistira

Gonick, Larry dan Craig Criddle. 2006. Kartun Kimia. Jakarta : Kepustakaan

Populer Gramedia

Jamal, Abdul dan Tamrin. 2003. Rahasia Penerapan Rumus-Rumus Kimia.

Jakarta : Gita Media Press

Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : PT Alumni

Heriyanto. 2001. Upaya Meningkatkan hasil belajar fisika pada konsep listrik

dengan menggunakan media grafis gambar untuk siswa kelas II6 SLTP

Negeri 8 Kota Bengkulu. Bengkulu : UNIB Skripsi tidak dipublikasikan

Hartono, Agung dan Sunarto. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :

Rineka Cipta

Irawan, Irwin J. 2002. Pengaruh Penggunaan Media Grafis terhadap prestasi

Belajar Kimia Siswa Kelas I Pada Pokok Bahasan Massa Atom Relatif

dan Massa molekul Relatif di SMU Negeri 6 Kota Bengkulu. Bengkulu :

FKIP Universitas Bengkulu tidak dipublikasikan

Mulyasa. Edi. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara

Nurhasana, Farida. 2009. Reciprocal Teaching.

http://D:/MRT/Reciprocal%20Teaching%20%C2%AB%20Hasanahworld%20

Webblog.htm

Rahmalena, Yuni. 2005. Penggunaan Media Charta Pada Pembelajaran Biologi

Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IA SLTP N 11

Bengkulu. Bengkulu : FKIP Unib tidak dipublikasikan

Ramly, Mansyur. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter

Bangsa. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasionall Badan Pnelitian dan

Pengembangan Pusat Kurikulum

Suyanti, Ani. 2005. Upaya Pemanfaatan Media Grafis Dalam Mengoptimalkan

Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas Rendah di SD Negeri 70 Kota

Bengkulu. Bengkulu : FKIP Unib tidak dipublikasikan

Sudjana, Nana dan Akhmad Rivai. 1991. Media Pengajaran. Bandung : CV Sinar

Baru

Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Sumantri, Mulyani. 2005. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Universitas

Terbuka

Sutresna, Nana. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas XI Semester 2. Bandung :

Grafindo Media Pratama

Wahyudin, Dinn. 2004. Perngantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka

Yani, Ahmad. 2009. Sejarah Teori Jenis dan Fungsi Humor.

http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/Sejarah-Teori-Jenis-dan-

Fungsi-Humor.pdf

Yusuf. Bab II Kajian Pustaka. http://damandiri.or.id/file/yusufunsbab2

http:// lorco.co.id

http://ind.sps.upi.edu.org/?p=135

http://edu2000.org

LAMPIRAN 1 :

DAFTAR NAMA SISWA SMA NEGERI 9 KOTA BENGKULU

No NAMA SISWA JENIS KELAMIN

1 Afrida Vriensi P

2 Andriani Putri P

3 Anggita Mise Putri P

4 Antena Faristi P

5 Aria Okpita Lefesi P

6 Atika Sripita P

7 Devi Fratecia L Tobing P

8 Dio Yudansha Prakoso L

9 Eko Pramanto L

10 Elsa Indah Lestari P

11 Eris Ardiansyah Y.P L

12 Fellya Ricelina P

13 Hesti Diana P

14 Idela Purnama Sari P

15 Indri Novia Martha P

16 Jepri Pranata L

17 Krisno Rianto S L

18 Mahesa Utama Putra L

19 Masita Kurniati P

20 Meiki Asmedi L

21 Mintarja Ade Putra L

22 Nora Noviani P

23 Nurul Chairunnisa O.R P

24 Nurul Khasanah P

25 Popi Suryanita P

26 Puti Andini P

27 Putry Anggraini P

28 Rahmayadi L

29 Revi Wulandari P

30 Reza Ambari L

31 Shinta Ratna K P

32 Suparjo L

33 Tri Cop Pasaribu L

34 Trie Yuniarty P

35 Wida Pukia P

LAMPIRAN 2

TES AWAL

KELAS XI IPA

1. Apakah pengertian dari asam dan basa secara singkat?

2. Tuliskan teori-teori umum asam-basa beserta pengertiannya masing-masing?

3. Berikan contoh reaksi asam dan basa dari masing-masing teori?

4. Jelaskan pengertian :

a. Titrasi

b. Titrasi asam-basa

5. Mengapa pada saat melakukan titrasi, klep pada buret harus dibuka perlahan-

lahan?Jelaskan!

6. Jelaskan tujuan penambahan indikator pada larutan yang belum diketahui

konsentrasinya?

7. Tuliskan alat & bahan serta prosedur kerja titrasi asam-basa?

8. Gambarkan alat dan percobaan saat melakukan titrasi asam-basa!

9. Apa yang dimaksud dengan :

a. Larutan Titran

b. Larutan Standar

10. Bagaimana cara mengetahui perubahan pH pada larutan yang belum

diketahui konsentrasinya?

LAMPIRAN 3

KUNCI JAWABAN LEMBAR TES AWAL

1. Asam berarti berasal dari bahasa latin yaitu “acetum” artinya asam atau cairan

berasa asam dan dapat memerahkan kertas lakmus biru. Sedangkan basa

berasal dari bahasa arab artinya abu atau cairan yang berasa pahit dan dapat

membirukan kertas lakmus merah.

2. Teori asam-basa ada tiga yakni

a. Teori asam-basa Arrhenius

- Asam adalah senyawa yang melepaskan ion H+ dalam air

- Basa adalah senyawa yang melepaskan ion OH- dalam air

b. Teori asam-basa Bronsted-Lowry

- Asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton ( H+

)/donor proton

- Basa adalah senyawa yang dapat menerima proton (H+)/akseptor proton

c. Teori asam-basa Lewis

- Asam adalah ion/Senyawa yang dapat bertindak sebagai penerima

pasangan elektron

- Basa adalah ion/Senyawa yang dapat bertindak sebagai pemberi

pasangan elektron

3. a. Teori asam-basa Arrhenius

Asam : HCl (aq) ----- H+ (aq) + Cl

- (aq)

Basa : NaOH (aq) ----- Na+ (aq) + OH

- (aq)

b. Teori asam-basa Bronsted-Lowry

Asam : H2O (l) + HCl (aq) ----- H3O+

(aq) + Cl

- (aq)

Basa :

c. Teori asam-basa Lewis

Asam : NH3 + BF3 ------- H3N – BF3

Basa :

4. a. Titrasi merupakan cara analisis tentang pengukuran jumlah larutan yang

dibutuhkan untuk bereaksi secara tepat dengan zat yang terdapat dalam

larutan lain.

b. Titrasi Asam-Basa merupakan suatu cara menentukan konsentrasi

larutan asam jika konsentrasi larutan basa diketahui atau sebaliknya.

5. Pada saat melakukan titrasi, klep harus dibuka perlahan-lahan agar tetesan

larutan standar dapat jatuh secara perlahan-lahan, setets demi setetes.

Sehingga pada saat tercapainya titik ekuivalen dapat diketahui dengan tepat,

yaitu saat terjadinya perubahan warna yang konstan.

6. Tujuan dilakukannya penambahan indikator pada larutan yang belum

diketahui konsentrasiya yaitu untuk mengetahui titik akhir titrasi, sehingga

terjadi perubahan warna.

7. Alat : Bahan :

- Statif dan Klem - Indikator

- Labu Erlenmeyer - Larutan yang belum diket Konsentrasinnya

- Buret - Larutan Standar

- Klep

- Pipet Tetes

- Gelas Kimia

Prosedur Kerja :

a. Menyiapkan larutan yang akan diselidiki konsentrasinya

b. Menyiapkan larutan yang telah diketahui konsentrasinya/ larutan standar

c. Larutan yang akan diselidiki konsentrasinya di masukkan ke dalam labu

erlenmeyer

d. Larutan yang telah diketahui konsentrasinya dimasukkan ke dalam buret

e. Siapkan statif dan klem

f. Pada larutan yang akan dititrasi dimasukkan indikator yang mempunyai

trayek yang sesuai dengan perubahan warna indikator.

g. Pada saat melakukan titrasi, klep dibuka perlahan-lahan diatur sedemikian

rupa sehingga jatuhnya tetesan larutan standar tidak mengalir deras/setetes

demi setetes

h. Labu erlenmeyer dipegang dan digoyang terus supaya reaksi sempurna

i. Amati hingga terjadi perubahan warna larutan dalam labu erlenmeyer

j. Catat Volume Larutan Standar tersisa

k. Sebaiknya lakukan titrasi sebanyak tiga kali agar didapat hasil yang akurat

l. Hasil rata-rata tersebut digunakan untuk perhitungan.

8. Gambar alat dan percobaan saat melakukan titrasi asam-basa

9. a. Larutan Standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya/

larutan di dalam buret.

b. Larutan Titran adalah larutan yang belum diketahui konsentrasinya/

larutan di dalam labu erlenmeyer.

10. Untuk mengetahui perubahan pH yaitu Jika larutan standar bersifat basa,

maka pH pada larutan titran akan naik. Sebaliknya Jika larutan standar

bersifat asam, Maka pH pada larutan titran akan turun.

LAMPIRAN 4

DAFTAR HASIL TES AWAL

No Nama Siswa Tes awal 1 Afrida Vriensi 60 2 Andriani Putri 65 3 Anggita Mise Putri 65 4 Antena Faristi 60 5 Aria Okpita Lefesi 70 6 Atika Sripita 60 7 Devi Fratecia L Tobing 65 8 Dio Yudansha Prakoso 77 9 Eko Pramanto 70 10 Elsa Indah Lestari 65 11 Eris Ardiansyah Y.P 65 12 Fellya Ricelina 75 13 Hesti Diana 65 14 Idela Purnama Sari 55 15 Indri Novia Martha 65 16 Jepri Pranata 65 17 Krisno Rianto S 60 18 Mahesa Utama Putra 60 19 Masita Kurniati 60 20 Meiki Asmedi 65 21 Mintarja Ade Putra 60 22 Nora Noviani 65 23 Nurul Chairunnisa O.R 65 24 Nurul Khasanah 70 25 Popi Suryanita 75 26 Puti Andini 65 27 Putry Anggraini 65 28 Rahmayadi 68 29 Revi Wulandari 75 30 Reza Ambari 65 31 Shinta Ratna K 70 32 Suparjo 65 33 Tri Cop Pasaribu 68 34 Trie Yuniarty 68 35 Wida Pukia 70 36 Widya Charlina 75 37 Wily Yulica 65 38 Yana Satria Tati 55 39 Yeni Siska Sari 60 40 Yolanda Asila 75

Jumlah nilai 2636 Rata-rata 65,9 Daya serap siswa 85,58% Ketuntasan belajar 35%

LAMPIRAN 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Nama Sekolah : SMA Negeri 09 Kota Bengkulu

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XI IPA / 2

Standar Kompetensi : 1. Menentukan konsentrasi suatu larutan dengan

titrasi asam basa dan menentukan indikator yang

tepat dalam titrasi.

Kompetensi dasar : 1.2 Mengamati trayek-pH dan perubahan warna

berbagai indikator asam-basa dan memperkirakan

konsentrasi suatu larutan elektrolit dengan titrasi

I. Indikator :

1. Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi.

2. Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa.

II. Tujuan :

Siswa dapat,

1. Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi.

2. Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa.

III. Materi Ajar :

o Titrasi asam-basa.

o Memilih indikator

a. Titrasi Asam-Basa

Titrasi merupakan cara analisis tentang pengukuran jumlah larutan yang

dibutuhkan untuk bereaksi secara tepat dengan zat yang terdapat dalam larutan

lain. Untuk melakukan titrasi asam-basa digunakan indikator, indikator di sini

berguna untuk memberitahu ketika terjadi perbandingan yang tepat dari asam dan

basa yang dicampurkan untuk saling "menetralkan" satu sama lain. Ketika terjadi

perubahan warna indikator, keadaan ini sering digambarkan sebagai titik akhir

titrasi. Titik akhir Titrasi adalah keadaan atau kondisi pada saat indicator

menunjukkan perubahan warna, sehingga pelaksanaan titrasi dihentikan. Pada

dunia nyata, perubahan warna terjadi ketika mencampurkan dua larutan secara

bersamaan pada perbandingan persamaan yang tepat. Pencampuran tersebut

dikenal dengan titik ekuivalen. Artinya pada saat titik ekuivalen tercapai maka

larutan asam tepat bereaksi dengan larutan basa.

Tabel 1. Trayek/ rentang pH indikator

Indikator Trayek pH

Metil Jingga (mj) 3,1 - 4,4

Metil merah (mm) 4,2 – 6,3

Lakmus 5,0 – 8,0

Bromtimol Biru (BTB) 6,0 – 7,6

Fenolftalein (pp) 8,2 – 10,0

Larutan yang bersifat asam akan menunjukan pH < 7, larutan yang bersifat

basa akan menunjukkan pH > 7, dan larutan yang bersifat netral pH nya adalah 7.

Tujuan dilakukannya titrasi pada suatu larutan yaitu untuk menentukan/ mengukur

konsentrasi suatu larutan. Sedangkan tujuan penambahan indikator pada larutan

yang belum diketahui konsentrasiya yaitu untuk mengetahui titik akhir titrasi,

sehingga terjadi perubahan warna. Pada saat melakukan titrasi, klep harus dibuka

perlahan-lahan agar tetesan larutan standar dapat jatuh secara perlahan-lahan,

setets demi setetes. Sehingga pada saat tercapainya titik ekuivalen dapat diketahui

dengan tepat, yaitu saat terjadinya perubahan warna yang konstan.

Cara melakukan titrasi :

Alat : Bahan :

- Statif dan Klem - Indikator

- Labu Erlenmeyer - Larutan yang belum diket Konsentrasinnya

- Buret - Larutan Standar

- Klep

- Pipet Tetes

- Gelas Kimia

Prosedur Kerja :

Menyiapkan larutan yang akan diselidiki konsentrasinya

Menyiapkan larutan yang telah diketahui konsentrasinya/ larutan standar

Larutan yang akan diselidiki konsentrasinya di masukkan ke dalam labu

erlenmeyer

Larutan yang telah diketahui konsentrasinya dimasukkan ke dalam buret

Siapkan statif dan klem

Pada larutan yang akan dititrasi dimasukkan indikator yang mempunyai trayek

yang sesuai dengan perubahan warna indikator.

Pada saat melakukan titrasi, klep dibuka perlahan-lahan diatur sedemikian rupa

sehingga jatuhnya tetesan larutan standar tidak mengalir deras/setetes demi

setetes

Labu erlenmeyer dipegang dan digoyang terus supaya reaksi sempurna

Amati hingga terjadi perubahan warna larutan dalam labu erlenmeyer

Catat Volume Larutan Standar tersisa

Sebaiknya lakukan titrasi sebanyak tiga kali agar didapat hasil yang akurat

Hasil rata-rata tersebut digunakan untuk perhitungan.

IV. Metode pendekatan :

o Penyampaian informasi

o Diskusi

o Penugasan

o Penggunaan media grafis komik-kartun

V. Alokasi Waktu

2 x 45 menit

VI. Skenario Pembelajaran

No Kegiatan Waktu

1. Kegiatan Awal (Apersepsi)

a. Mengucapkan salam

b. “Assalamualaikum Wr.Wb”

c. Menanyakan kabar siswa

d. “Apa kabar semuanya?”

e. Mengecek kehadiran siswa dengan bertanya kepada ketua kelas

siapa yang tidak hadir hari ini?”

10

menit

f. Memberikan pertanyaan prasyarat:

g. “Bagaimana cara menentukan konsentrasi suatu larutan asam-

basa?”

h. Motivasi : Memberikan penghargaan/penguat kepada siswa yang

memiliki keberanian

i. Menyediakan dan mempersiapkan media grafis komik-kartun.

2 Kegiatan Inti

j. Menjelaskan indikator pencapaian hasil belajar, informasi latar

belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa

untuk belajar

k. Mempresentasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan

informasi tahap demi tahap.

l. Merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal. Dengan

menjelaskan titrasi asam-basa sesuai dengan gambar yang ada di

media komik-kartun.

m. Menjelaskan pengertian titrasi, titik akhir titrasi, dan titik ekuivalen

serta memberikan contoh cara mentitrasi suatu larutan.

n. Mengecek apakah siswa memahami materi yang dijelaskan dengan

cara memberikan umpan balik yaitu meminta siswa untuk

menjelaskan cara mentitrasi suatu larutan secara singkat.

o. Memberikan LDS (Lembar Diskus Siswa) secara berkelompok

p. Memberikan penguatan kepada siswa yang bisa menjawab

pertanyaan yang diajukan dengan mengatakan “ ya.. bagus”.

70

menit

3 Penutup

q. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal

yang belum jelas.

r. Membimbing siswa menarik kesimpulan dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan.

s. Memberikan soal post tes untuk dikerjakan siswa secara individu.

t. Menginformasikan materi selanjutnya.

10

Menit

u. Siswa mengucapkan salam dan berdoa. (tindak lanjut)

VII. Alat / Bahan / Sumber Belajar :

Internet, Buku Kimia

Multimedia, LCD

LDS, Postest

VIII. Sumber Belajar

Buku Sains Kimia Kelas 2 SMA Semester genap karangan Nana Sutresna, Bumi

Aksara

Buku Sains Kimia jilid 2B untuk SMA Kelas XI Karangan Michael Purba

penerbit Erlangga

Buku Kimia 2B karangan Nana Sutresna, penerbit Grafindo Media Pratama

LAMPIRAN 7

LDS (LEMBAR DISKUSI SISWA) SIKLUS I

Kelompok :

Nama Kelompok :1.

2.

3.

4.

5.

Catatan : Lembar diskusi siswa ini bertujuan mencari informasi sebanyak-

banyaknya mengenai permasalahan yang diberikan untuk melatih

siswa untuk menyelesaikan permasalahan kimia.

Petunjuk penyelesaian permasalahan dalam diskusi kelompok

a. Bacalah permasalahan dengan cermat dan carilah informasi sebanyak

mungkin tentang permasalahan yang diajukan, yaitu dalam merumuskan

masalah dan memberikan argumen!

b. Cobalah menerjemahkan permasalahan dengan menganalisis permasalahan

yang diajukan!

c. Temukan jawaban dari permasalahan, bagaimana anda mengemukakan

pertanyaan dan memberikan jawaban

Selesaikan permasalahan di bawah ini!

1. Jelaskan pengertian dari Titrasi asam-basa?

2. Apa tujuan dilakukannya titrasi pada suatu larutan dan apa tujuan

penambahan indikator pada larutan yang belum diketahui konsentrasinya?

3. Jelaskan dan gambarkan bagaimana prosedur melaksanakan titrasi asam-

basa!

LAMPIRAN 8

KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA SIKLUS I

TITRASI ASAM-BASA

1. Titrasi Asam-Basa merupakan suatu cara menentukan konsentrasi larutan

asam jika konsentrasi larutan basa diketahui atau sebaliknya.

2. Tujuan dilakukannya titrasi pada suatu larutan yaitu untuk menentukan/

mengukur konsentrasi suatu larutan. Sedangkan tujuan penambahan indikator

pada larutan yang belum diketahui konsentrasiya yaitu untuk mengetahui titik

akhir titrasi, sehingga terjadi perubahan warna.

3. Prosedur melakukan Titrasi asam-basa

Menyiapkan larutan yang akan diselidiki konsentrasinya

Menyiapkan larutan yang telah diketahui konsentrasinya/ larutan standar

Larutan yang akan diselidiki konsentrasinya di masukkan ke dalam labu

erlenmeyer

Larutan yang telah diketahui konsentrasinya dimasukkan ke dalam buret

Siapkan statif dan klem

Pada larutan yang akan dititrasi dimasukkan indikator yang mempunyai

trayek yang sesuai dengan perubahan warna indikator.

Pada saat melakukan titrasi, klep dibuka perlahan-lahan diatur sedemikian

rupa sehingga jatuhnya tetesan larutan standar tidak mengalir deras/setetes

demi setetes

Labu erlenmeyer dipegang dan digoyang terus supaya reaksi sempurna

Amati hingga terjadi perubahan warna larutan dalam labu erlenmeyer

Catat Volume Larutan Standar tersisa

Sebaiknya lakukan titrasi sebanyak tiga kali agar didapat hasil yang akurat

Hasil rata-rata tersebut digunakan untuk perhitungan.

LAMPIRAN 9

SOAL POST-TES SIKLUS I

Tulislah salah satu jawaban yang paling tepat di antara jawaban pada huruf A, B,

C, D, atu E pada buku latihan kalian!

1. Kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, jika dimasukkan ke dalam

larutan….

A. Kalium hidroksida D. Asam klorida

B. Natrium klorida E. Natrium nitrat

C. Barium sulfat

2. Air akan berubah sifatnya menjadi asam, jika di dalamnya dimasukkan…

A. Belerang trioksida D. Kalium oksida

B. Barium oksida E. Kalsium hidroksida

C. Karbon disulfide

3. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data sebagai berikut :

No. Larutan yang

diuji

Warna lakmus

Merah Biru

1 P Biru Biru

2 Q Merah Biru

3 R Merah Merah

4 S Merah Biru

5 T Biru Biru

Larutan-larutan yang mengandung ion OH- lebih banyak dari pada ion H

+

adalah….

A. P dan Q D. Q dan S

B. R dan S E. R dan T

C. P dan T

4. Berikut adalah alat-alat yang digunakan dalam mentitrasi asam-basa,

kecuali…

A. Buret D. Statif

B. Erlenmeyer E. Klem

C. Labu Bulat

5. Suatu kondisi pada saat indikator menunjukan perubahan warna dan di mana

titrasi harus dihentikan merupakan pengertian dari….

A. Titrasi

B. Titrasi asam-basa

C. Titik akhir titrasi

D. Titik ekuivalen

E. Larutan standar

6. Pada saat melakukan titrasi, klep harus dibuka perlahan-lahan, karena….

A. Agar jatuhnya tetesan larutan standar tidak mengalir deras

B. Agar titik ekuivalen cepat terjadi

C. Agar perubahan warna dapat terlihat jelas

D. Agar titrasi larutan standar tidak cepat habis

E. Memperlambat sesuai ukuran waktu

7. Larutan standar adalah larutan….

A. Larutan yang belum diketahui konsentrasinya

B. Larutan yang telah diketahui konsentrasinya

C. Larutan yang telah diukur volumenya

D. Larutan indikator

E. Larutan yang akan dititrasi

8. Berikut yang bukan termasuk dalam istilah titrasi asam-basa adalah….

A. Titik akhir titrasi D. Larutan standar

B. Titik ekuivalen E. Kesetimbangan homogen

C. Larutan titran

9. Berikut indikator yang bisa digunakan dalam titrasi asam-basa, kecuali…

A. Fenolftalein (pp) D. Metil merah (mm)

B. Bromtimol biru (btb) E. Metil jingga (mj)

C. Lakmus

10. Apa yang terjadi jika larutan asam lemah dan basa lemah dititrasi…

A. Terjadi perubahan warna sebelum titik ekuivalen tercapai

B. Tercapai titik ekuivalen dengan tepat

C. Terjadi reaksi netralisasi

D. Larutan asam tepat beraksi dengan larutan basa

E. Perubahan warna pada titik akhir titrasi tepat saat titik ekuivalen tercapai

LAMPIRAN 10

KUNCI JAWABAN POST-TES

SIKLUS I

1. D

2. A

3. C

4. C

5. C

6. A

7. B

8. E

9. C

10. A

LAMPIRAN 11

MEDIA GRAFIS KOMIK-KARTUN SIKLUS I

BAGIAN

IHai teman-

teman,

Apa kabar

semuanya??

?

Hai teman-

teman,

Apa kabar

semuanya??

?

Hari ini ,

kita akan

mempelajari sub

pokok bahasan

Titrasi Asam-Basa

Hari ini ,

kita akan

mempelajari sub

pokok bahasan

Titrasi Asam-Basa

Hemft… apa yah?

Kalau tidak salah

dengan melakukan

Titrasi Patrick

Hemft… apa yah?

Kalau tidak salah

dengan melakukan

Titrasi Patrick

Kalian tahu tidak

bagaimana cara

menentukan

konsentrasi

suatu larutan?

Kalian tahu tidak

bagaimana cara

menentukan

konsentrasi

suatu larutan?

Bantu

aku!

Titrasi merupakan cara

analisis tentang

pengukuran jumlah

larutan yang dibutuhkan

untuk bereaksi secara

tepat dengan zat yang

terdapat dalam larutan

lain

Titrasi merupakan cara

analisis tentang

pengukuran jumlah

larutan yang dibutuhkan

untuk bereaksi secara

tepat dengan zat yang

terdapat dalam larutan

lain

Sebentar

yah, coba

aku lihat

dulu di

catatan

Kimia ku!!!

Sebentar

yah, coba

aku lihat

dulu di

catatan

Kimia ku!!!

Hei spongebob

kau benar!

Untuk

menentukan

konsentrasi

suatu larutan

yaitu dengan

melakukan

titrasi.

Hei spongebob

kau benar!

Untuk

menentukan

konsentrasi

suatu larutan

yaitu dengan

melakukan

titrasi.

Dalam

melakukan

Titrasi asam-

basa, terjadi

Titik Akhir

Titrasi dan Titik

Ekuivalen.

miaaawwmiaaaww

Hahaha

apa

yah??...

Sudah tahu

belum apa itu

Titik Akhir Titrasi

dan Titik

Ekuivalen???

Sudah tahu

belum apa itu

Titik Akhir Titrasi

dan Titik

Ekuivalen???

Titik Akhir Titrasi adalah suatu

keadaan di mana indikator telah

menunjukan perubahan warna

dan tanda bahwa titrasi harus

dihentikan.

Titik Akhir Titrasi adalah suatu

keadaan di mana indikator telah

menunjukan perubahan warna

dan tanda bahwa titrasi harus

dihentikan.

???

Meaoow

???

Meaoow

Sedangkan Titik Ekuivalen adalah

suatu keadaan di mana campuran

antara dua zat (asam-basa) tepat

bereaksi/ pada perbandingan yang

sama artinya titik ekuivalen adalah

Titik tengah dari kurva titrasi

Sedangkan Titik Ekuivalen adalah

suatu keadaan di mana campuran

antara dua zat (asam-basa) tepat

bereaksi/ pada perbandingan yang

sama artinya titik ekuivalen adalah

Titik tengah dari kurva titrasi

Nah sekarang

saatnya kita

harus tahu

bagaimana

cara mentitrasi

suatu larutan

asam-basa.

Nah sekarang

saatnya kita

harus tahu

bagaimana

cara mentitrasi

suatu larutan

asam-basa.

Pertama-tama siapkan alat & bahannya sbb :

Alat : Bahan :

-Statif - Larutan Titran/belum

-Klem diket konsentrasinya.

-Klep -Larutan Standar/sudah

-Pipet tetes diketahui konsentrasinya

-Buret -Indikator

-Gelas kimia

-Labu Erlenmeyer

Coba

perhatikan

gambar dan

prosedur kerja

titrasi berikut :

Coba

perhatikan

gambar dan

prosedur kerja

titrasi berikut :

Prosedur Kerja Titrasi :

1.Pertama-tama siapkan larutan yang akan

diselidiki konsentrasinya, di masukkan ke dalam

labu erlenmeyer.

2.Lalu siapkan larutan yang telah diketahui

konsentrasinya/ larutan standar, dimasukkan ke

dalam buret

3.Siapkan statif dan klem

4.Pada larutan yang akan dititrasi dimasukkan

indikator yang mempunyai trayek yang sesuai

dengan perubahan warna indikator.

5.Pada saat melakukan titrasi, klep dibuka

perlahan-lahan diatur sedemikian rupa sehingga

jatuhnya tetesan larutan standar tidak mengalir

deras/setetes demi setetes.

Selanjutnya,

6. Labu erlenmeyer dipegang dan digoyang

terus supaya reaksi sempurna.

7. Amati hingga terjadi perubahan warna

larutan dalam labu erlenmeyer.

8. Jika telah berubah warna titrasi dihentikan.

9. Catat Volume Larutan Standar yang tersisa

10. Sebaiknya lakukan titrasi sebanyak tiga kali

agar didapat hasil yang akurat

11. Hasil rata-rata tersebut digunakan untuk

perhitungan.

Selanjutnya,

6. Labu erlenmeyer dipegang dan digoyang

terus supaya reaksi sempurna.

7. Amati hingga terjadi perubahan warna

larutan dalam labu erlenmeyer.

8. Jika telah berubah warna titrasi dihentikan.

9. Catat Volume Larutan Standar yang tersisa

10. Sebaiknya lakukan titrasi sebanyak tiga kali

agar didapat hasil yang akurat

11. Hasil rata-rata tersebut digunakan untuk

perhitungan.

Kalau Prosedur

Kerjanya aku

juga tahu!

Pada saat titrasi

dilakukan, akan

terjadi perubahan

pH pada larutan

yang belum diket

konsentrasinya

Pada saat titrasi

dilakukan, akan

terjadi perubahan

pH pada larutan

yang belum diket

konsentrasinya

Bagaimana

cara

mengetahui

perubahan

pH nya

Spongebob?

Untuk mengetahui

perubahan pHnya, perhatikan :

Jika larutan standar bersifat basa,

maka pH akan naik. Sebaliknya

Jika larutan standar bersifat asam,

maka pH akan turun.

Catatan : pH netral = 7

pH Basa > 7

pH Asam < 7

Untuk mengetahui

perubahan pHnya, perhatikan :

Jika larutan standar bersifat basa,

maka pH akan naik. Sebaliknya

Jika larutan standar bersifat asam,

maka pH akan turun.

Catatan : pH netral = 7

pH Basa > 7

pH Asam < 7

LAMPIRAN 12

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN

Tindakan / Siklus ke : I

Nama pengamat : Euis Teni Nurhayani, S.T dan Anggun D.A.J

Jabatan : Guru Kimia SMAN 9 Kota Bengkulu&mahasiswa

Pend.Kimia

Sub Pokok Bahasan : Titrasi Asam-Basa

No Tahap

Pengajaran Aspek yang diamati Pengamat I Pengamat II

K(1) C(2) B(3) K(1) C(2) B(3)

1

2

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Pendahuluan

a. Guru memberikan

pertanyaan prasyarat

b. Motivasi : Guru

memberikan

penghargaan/penguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c. Guru menyediakan

dan mempersiapkan

media Grafis Komik-

Kartun.

Kegiatan Inti

d. Guru membagi siswa

dalam kelompok kecil

e. Guru meminta siswa

duduk dalam

kelompok masing-

masing

f. Guru memberikan

suatu materi

menggunakan media

grafis komik-katun.

g. Guru membimbing

siswa untuk

mengamati materi.

h. Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk bertanya.

i. Guru memberikan

LDS untuk

3

Penutup

mengetahui

pemahaman siswa.

j. Guru membimbing

siswa melakukan

diskusi kelompok

k. Guru meminta

perwakilan dari

masing-masing

kelompok untuk

mempresentasikan

hasil diskusi

kelompok

Penutup

l. Guru membimbing

siswa menarik

kesimpulan dari

materi yang telah

dipelajari

Skor 61

Rata-rata 30,5

Kriteria Baik

Kriteria Penilaian

K : 12 - 19 (Kurang)

C : 20 - 27 (Cukup)

B : 28 - 36 (Baik)

LAMPIRAN 13

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN

Tindakan / Siklus ke : I

Nama pengamat : Euis Teni Nurhayani, S.T dan Anggun D.A.J

Jabatan : Guru Kimia SMAN 9 Kota Bengkulu&mahasiswa

Pend.Kimia

Sub Pokok Bahasan : Titrasi Asam-Basa

No Tahap

Pengajaran Aspek yang diamati Pengamat I Pengamat II

K(1) C(2) B(3) K(1) C(2) B(3)

1

2

Pendahuluan

Kegiatan

Inti

Pendahuluan

a. Siswa menjawab

pertanyaan

prasyarat

b. Motivasi : Siswa

mendapat

penghargaan/penguat

dari guru karena

memiliki keberanian

menjawab.

Kegiatan Inti

d. Siswa dibagi dalam

kelompok kecil

e. Siswa duduk dalam

kelompok masing-

masing

f. Siswa diberikan suatu

materi menggunakan

media grafis komik-

katun.

g. Siswa dibimbing

untuk mengamati

materi.

h. Siswa diberikan

kesempatan untuk

bertanya.

i. Siswa diberikan LDS

untuk mengetahui

pemahamannya.

j. Siswa dibimbing untuk

melakukan diskusi

3

Penutup

kelompok

k. Perwakilan siswa dari

masing-masing

kelompok

mempresentasikan

hasil diskusinya.

Penutup

l. Siswa menarik

kesimpulan dari

materi yang telah

dipelajari

Skor 56

Rata-rata 28

Kriteria Baik

Kriteria Penilaian

K : 12 - 19 (Kurang)

C : 20 - 27 (Cukup)

B : 28 - 36 (Baik)

LAMPIRAN 14 : DAFTAR HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I

No Nama

Siswa

Post-tes Presentasi Laporan Tes

50%

Presentasi

25%

Laporan

25%

Nilai

Akhir

1 AV 60 70 70 30 17,50 17,50 65 2 AP 80 70 65 40 17,50 16,25 73,75 3 AMP 60 70 65 30 17,50 16,25 64 4 AF 70 70 65 35 17,50 16,25 68,75 5 AOL 80 75 70 40 18,75 17,50 76,25 6 AS 60 75 65 30 18,75 16,25 65 7 DFL 60 75 70 30 18,75 17,50 66,25 8 DYP 80 75 75 40 18,75 23,75 82,5 9 EP 60 75 75 30 18,75 21,25 70

10 EIL 60 75 70 30 18,75 17,50 66,25 11 EAY 60 75 65 30 18,75 16,25 65 12 FR 80 75 70 40 18,75 17,50 76,25 13 HD 50 60 65 25 15 16,25 56,25 14 IPS 70 60 60 35 15 15 65 15 INM 80 60 60 40 15 15 70 16 JP 60 60 60 30 15 15 60 17 KRS 70 65 68 35 16,25 17 68,25 18 MUP 60 65 65 30 16,25 16,25 62,5 19 MK 70 65 65 35 16,25 16,25 67,5 20 MA 60 65 70 30 16,25 17,50 63,75 21 MAP 80 70 65 40 17,50 16,25 73,75 22 NN 80 70 65 40 17,50 16,25 73,75 23 NCOR 60 70 65 30 17,50 16,25 63,75 24 NK 90 70 70 45 17,50 17,50 70 25 PS 60 70 70 30 17,50 17,50 65 26 PA 50 70 65 25 17,50 16,25 58,75 27 PA 80 70 65 40 17,50 16,25 73,75 28 RHMY 60 70 65 30 17,50 16,25 63,75 29 RW 60 65 70 30 16,25 17,50 63,75 30 RA 60 65 65 30 16,25 16,25 62,5 31 SRK 80 65 65 40 16,25 16,25 72,5 32 SPJ 60 65 65 30 16,25 16,25 62,5 33 TCP 80 65 70 40 16,25 17,50 73,75 34 TY 50 65 60 25 16,25 15 56,25 35 WP 70 65 70 35 16,25 17,50 68,75 36 WCR 90 65 70 45 16,25 17,50 78,75 37 WY 60 65 70 30 16,25 17,50 63,75 38 YST 70 65 65 35 16,25 16,25 67,5 39 YSS 70 65 60 35 16,25 15 66,25 40 YA 60 65 70 30 16,25 17,50 63,75

Jumlah Nilai 2694,75

Rata-rata kelas 67,36

Daya serap siswa 81,65%

Ketuntasan belajar 52,5%

LAMPIRAN 15

PERHITUNGAN HASIL ANALISA TES

SIKLUS I

a. Nilai rata-rata siswa

N

XX

Keterangan :

X = Jumlah rata-rata siswa

X = Jumlah nilai siswa

N = Jumlah siswa

=

= 67,36

Jadi, nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 67,36

b. Daya Serap Siswa

%100NIS

NsDs

Keterangan :

Ds = Daya serap

S = Jumlah siswa

NI = Nilai tertinggi

Ns = Jumlah nilai seluruh siswa

=

= 81,65%

Jadi, Daya Serap siswa pada siklus I sebesar 81,65%

c. Ketuntasan Belajar Klasikal

%100N

NsKB

Keterangan :

KB = Ketuntasan Belajar

Ns = Jumlah siswa yang mendapat nilai 67

N = Jumlah siswa

=

= 52,5%

Jadi, Ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 60%. Artinya

pada siklus I, hasil belajar siswa masih dikatakan belum tuntas secara klasikal

,karena 85% siswa di kelas belum mencapai nilai >67.

LAMPIRAN 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : SMA Negeri 09 Kota Bengkulu

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XI IPA / 2

Standar Kompetensi : 2. Membuat kurva titrasi asam-basa serta menghitung

data titrasi asam-basa

Kompetensi dasar : 2.1 Mengamati rentang pH perubahan warna berbagai

indikator asam-basa dan membuat kurva dan

menghitung titrasi asam-basa

I. Indikator :

1. Membuat kurva titrasi asam-basa

2. Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa

3. Menghitung data hasil titrasi

II. Tujuan :

Siswa dapat,

1. Membuat kurva titrasi asam-basa

2. Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam basa

3. Menghitung molar, massa dan volume dari data hasil titrasi

III. Materi Ajar :

o Titrasi asam-basa

o Kurva titrasi

o Perhitungan titrasi asam-basa

a. Titrasi Asam-Basa

Titrasi merupakan cara analisis tentang pengukuran jumlah larutan yang

dibutuhkan untuk bereaksi secara tepat dengan zat yang terdapat dalam larutan

lain. Untuk melakukan titrasi asam-basa digunakan indikator, indikator di sini

berguna untuk memberitahu ketika terjadi perbandingan yang tepat dari asam dan

basa yang dicampurkan untuk saling "menetralkan" satu sama lain. Ketika terjadi

perubahan warna indikator, keadaan ini sering digambarkan sebagai titik akhir

titrasi dan biasanya reaksi yang terjadi merupakan titik ekuivalen pada titrasi

tersebut. Artinya pada saat titik ekuivalen tercapai maka larutan asam tepat

bereaksi dengan larutan basa.

Tabel 1. Trayek/ rentang pH indikator

Indikator Trayek pH

Metil Jingga (mj) 3,1 - 4,4

Metil merah (mm) 4,2 – 6,3

Lakmus 5,0 – 8,0

Bromtimol Biru (BTB) 6,0 – 7,6

Fenolftalein (pp) 8,2 – 10,0

Larutan yang bersifat asam akan menunjukan pH < 7, larutan yang bersifat

basa akan menunjukkan pH > 7, dan larutan yang bersifat netral pH nya adalah 7.

b. Kurva Titrasi

Kurva titrasi adalah suatu gambaran dimana saat terjadinya titik ekuivalen,

yaitu larutan asam tepat bereaksi dengan larutan basa. Semua kurva titrasi

berdasarkan pada asam dan basa memiliki konsentrasi 1 mol dm-3

. Pada tiap

kasus, titrasi dimulai dengan dengan meneteskan larutan pada buret setetes demi

setetes ke dalam larutan yang lainnya pada buret hingga terjadi perubahan warna

sebagai tanda berhentinya pelaksanaan titrasi. Adapun jenis titrasi asam-basa

yakni :

a. Kurva asam kuat vs basa kuat

Diagram berikut menunjukkan kurva pH untuk penambahan asam kuat pada

basa kuat. Bagian yang diarsir pada gambar tersebut adalah rentang pH untuk

jingga metil dan fenolftalein.

Gambar 1. Kurva titrasi Asam kuat vs basa kuat

Dapat dilihat dari kurva di atas bahwa terjadi loncatan garis tegak lurus pada

pH 3-11. Jika dilihat dari trayek pH, indikator yang sesuai adalah indikator

fenolftalein, karena rentang pH tidak terlalu jauh pada pH saat tercapai titik

ekuivalen. Titrasi dilakukan sampai fenolftalein berubah menjadi tak berwarna

(pada pH 8,8) karena itu adalah titik terdekat untuk mendapatkan titik ekivalen.

Sedangkan dengan menggunakan jingga metil, titrasi dilakukan sampai bagian

pertama kali muncul warna jingga dalam larutan. Jika larutan berubah menjadi

merah, maka akan didapatkan titik yang lebih jauh dari titik ekivalen. Jenis

indikator lain bisa digunakan namun pergerakan pHnya kurang akurat dan

perubahan warnanya sulit diamati.

b. Asam kuat vs basa lemah

Gambar 2. Kurva titrasi Asam kuat vs basa lemah

Titik ekuivalen berada pada pH 5,28 dan loncatan pH pada titrasi berada pada

pH 7-4. Pada kurva di atas sangat jelas bahwa fenolftalein akan lebih tidak

berguna. Akan tetapi metil merah mulai berubah dari kuning menjadi jingga

sangat mendekati titik ekivalen. Sehingga indikator yang tepat digunakan pada

titrasi ini adalah indikator metal merah.

c. Asam lemah vs basa kuat

Gambar 3. Kurva titrasi Asam lemah vs basa kuat

Pada kurva di atas dapat dilihat bahwa titik ekuivalen berada pada pH 8,5

dan terjadi loncatan garis tegak lurus pada pH 7-10. Sehingga indikator yang

tepat digunakan pada titrasi ini adalah indikator pp. Perubahan warna pada titik

akhir titrasi tepat bereaksi saat tercapainya titik ekuivalen/berubah warna dengan

tepat pada tempat yang diinginkan.

d. Asam lemah vs basa lemah

Kurva berikut adalah keadaan dimana asam dan basa keduanya sebanding

lemah. Titik ekuivalen akan terletak pada pH yang lain.

Gambar 4. Kurva titrasi Asam lemah vs basa lemah

Pada kurva di atas dapat dilihat bahwa kedua indikator tidak dapat

digunakan. Fenolftalein akan berakhir perubahannya sebelum tercapai titik

ekivalen, dan jingga metil jauh ke bawah sekali. Ini memungkinkan untuk

menemukan indikator yang memulai perubahan warna atau mengakhirinya pada

titik ekuivalen. Perubahan warna titrasi berakhir sebelum mencapai titik ekuivalen

dan terletak pada pH yang tidak sesuai dengan titik ekuivalen.

IV. Metode pendekatan :

o Penyampaian informasi

o Diskusi

o Penugasan

o Penggunaan media grafis komik-kartun

V. Alokasi Waktu

2 x 45 menit

VI. Skenario Pembelajaran

No Kegiatan Waktu

1. Kegiatan Awal (Apersepsi)

a. Mengucapkan salam 10

menit

b. “Assalamualaikum Wr.Wb”

c. Menanyakan kabar siswa

d. “Apa kabar semuanya?”

e. Mengecek kehadiran siswa dengan bertanya kepada ketua

kelas siapa yang tidak hadir hari ini?”

f. Memberikan pertanyaan prasyarat/mereview :

g. “ada yang masih ingat apa pengertian titik ekuivalen?”

h. Motivasi : Memberikan penghargaan atau penguat kepada

siswa yang memiliki keberanian

i. Menyediakan dan mempersiapkan media grafis komik-kartun.

2 Kegiatan Inti

a. Menjelaskan indikator pencapaian hasil belajar, informasi latar

belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan

siswa untuk belajar

b. Mempresentasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan

informasi tahap demi tahap.

c. Merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal. Dengan

menjelaskan titrasi asam-basa sesuai dengan gambar yang ada

di media komik-kartun.

d. 10.Menjelaskan pengertian cara membuat kurva titrasi dan

menghitung molar, massa dan volume hasil titrasi.

e. 11.Mengecek apakah siswa memahami materi yang dijelaskan

dengan cara memberikan umpan balik yaitu meminta siswa

untuk menjelaskan ”mengapa pada titrasi asam lemah dan basa

lemah tidak ada kurva titrasinya?”.

f. Memberikan LDS (Lembar Diskus Siswa) secara berkelompok

g. Memberikan penguatan kepada siswa yang bisa menjawab

pertanyaan yang diajukan dengan mengatakan “ ya.. bagus”.

70

menit

3 Penutup

a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-

hal yang belum jelas.

b. Membimbing siswa menarik kesimpulan dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan : Memberikan soal post tes untuk

dikerjakan siswa secara individu.

c. Menginformasikan materi selanjutnya.

d. Salam dan berdo’a (tidak lanjut).

10

Menit

VII. Alat / Bahan / Sumber Belajar :

Internet

Buku Kimia

Multimedia

LCD

LDS

Postest

VIII. Sumber Belajar

Buku Sains Kimia Kelas 2 SMA Semester genap karangan Nana Sutresna,

Penerbit Bumi Aksara

Buku Sains Kimia jilid 2B untuk SMA Kelas XI Karangan Michael Purba

penerbit Erlangga

Buku Kimia 2B karangan Nana Sutresna, penerbit Grafindo Media Pratama

LAMPIRAN 18

LDS (LEMBAR DISKUSI SISWA) SIKLUS II

Kelompok :

Nama Kelompok :1.

2.

3.

4.

5.

Petunjuk penyelesaian permasalahan dalam diskusi kelompok

a. Bacalah permasalahan dengan cermat dan carilah informasi sebanyak mungkin

tentang permasalahan yang diajukan, yaitu dalam merumuskan masalah dan

memberikan argumen!

b. Cobalah menerjemahkan permasalahan dengan menganalisis permasalahan

yang diajukan!

c. Temukan jawaban dari permasalahan, bagaimana anda mengemukakan

pertanyaan dan memberikan jawaban

Selesaikan permasalahan di bawah ini!

1. Perubahan pH pada reaksi 25 mL larutan HCl 0,1 M dengan larutan NaOH

0,1 M diperoleh data sebagai berikut. pH merupakan hasil perhitungan dari

NaOH yang ditambahkan. Buat dan diskusikan dengan teman kelompok

kalian, grafik pH dan indikator yang tepat digunakan untuk reaksi asam basa

sesuai dengan data di bawah ini! Minta pendapat guru kalian tentang hasil

yang kalian dapatkan!

Volume HCl 0,1 M (ml)

Volume NaOH 0,1 M

(ml) Volume Total (ml) pH

25,00 0,00 25,00 1,00

25,00 10,00 35,00 1,37

25,00 24,99 49,99 4,70

25,00 25,00 50,00 7,00

25,00 25,01 50,01 9,30

25,00 26,00 51,00 11,30

25,00 50,00 75,00 12,52

LAMPIRAN 19

KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA

SIKLUS II

a. Grafik pH

Kurva titrasi untuk asam kuat dan basa kuat ; 25,00 mL 0,1 M HCl oleh 0,1

M NaOH.

b. Jenis indikator yang tepat digunakan pada reaksi asam basa tersebut adalah

indikator pp/ fenolftalein, sebab titik ekuivalen yang ditampilkan grafik di

atas berada pada pH ±7 dan garis trayek pH tidak berubah (berubah sedikit).

Garis tegak lurus berada pada pH= 3 sampai dengan pH = 11. Yang dapat

mewakili harga trayek pH tersebut adalah indikator fenolftalein yang

mempunyai trayek pH 8,2-10,0

LAMPIRAN 20

SOAL POST-TES SIKLUS II

Tulislah salah satu jawaban yang paling tepat di antara jawaban pada huruf A, B,

C, D, atu E pada buku latihan kalian!

1. Larutan yang mempunyai pH lebih besar dari 7 adalah larutan....

A. Gula D. Asam nitrat

B. Alkohol E. Asam klorida

C. Amoniak

2. Harga pH 250 mL larutan 0,1 M NaOH dalam air adalah....

A. 10 + log 1 D. 13 + log 1

B. 11+ log 2 E. 13 + 2 log 2

C. 13- log 2

3. Larutan KOH 0,125 M dititrasi dengan 25 mL larutan HCl 0,1 M dengan

menggunakan indikator fenolftalein (pp). Volume KOH yang diperlukan

untuk menetralkan 25 mL HCl dalam titrasi tersebut adalah....

A. 20 mL D. 40 mL

B. 25 mL E. 50 mL

C. 30 mL

4. Pada penentuan kadar amoniak melalui titrasi dengan asam klorida, ternyata

pH akhir titrasi adalah 5,2. Indikator yang sesuai untuk titrasi tersebut yakni..

A. Metil oranye dengan trayek perubahan warna pada pH 3,1-4,4

B. Metil merah dengan trayek perubahan warna pada pH 4,8-6,0

C. Fenolftalein dengan trayek perubahan warna pada pH 8,3-10,0

D. Indigokarmen dengan trayek perubahan warna pada pH 11,4-13,0

E. Timol biru dengan trayek perubahan warna pada pH 8,0-10,0

5. Berikut indikator yang bisa digunakan dalam titrasi asam-basa, kecuali…

A. Fenolftalein (pp) D. Metil merah (mm)

B. Bromtimol biru (btb) E. Metil jingga (mj)

C. Lakmus

6. Apa yang terjadi jika larutan asam lemah dan basa lemah dititrasi…

A. Terjadi perubahan warna sebelum titik ekuivalen tercapai

B. Tercapai titik ekuivalen dengan tepat

C. Terjadi reaksi netralisasi

D. Larutan asam tepat beraksi dengan larutan basa

E. Perubahan warna pada titik akhir titrasi tepat pada saat titik ekuivalen

tercapai

7. Berikut larutan yang termasuk ke dalam asam lemah adalah....

A. HCl D. H2SO4

B. CH3COOH E. HBr

C. HI

8. Indikator pp yang tak berwarna saat direaksikan dengan larutan basa maka

akan berubah warna menjadi....

A. Kuning D. Tetap tak bewarna

B. Merah E. Merah Muda

C. Biru

9. 1. Labu Erlenmeyer 4. Labu bulat

2. Rak tabung reaksi 5. Klem

3. Buret

Alat-alat yang digunakan pada percobaan titrasi ditunjukkan pada nomor....

A. 1, 2 dan 3 D. 1, 3 dan 5

B. 1, 2 dan 4 E. 2, 4 dan 5

C. 1, 2 dan 5

10. Bila trayek perubahan pH larutan dari :

Metil merah (mm) 4,2-6,3 (merah-kuning)

Metil jingga (mj) 3,2-4,4 (merah-kuning)

Bromtimol biru (btb) 6,0-7,6 (kuning-biru)

Fenolftalein (pp) 8,2-10,00 (tidak berwarna)

Pengujian beberapa larutan dengan indikator tersebut menghasilkan data.

Larutan Perubahan Warna Dalam Larutan

Merah Biru Pp

mm mj btb Tidak berwarna

P Kuning Kuning Biru Tidak berwarna

Q Merah Merah Kuning Tidak berwarna

R Kuning Kuning Hijau Tidak berwarna

S Kuning Kuning Biru Merah

Larutan yang bersifat asam, basa, dan garam secara berurutan adalah....

A. P, Q, R D. S, R, Q

B. Q, R, S E. R, S, Q

C. Q, S, R

LAMPIRAN 21

KUNCI JAWABAN SOAL POST-TES

SIKLUS II

1. C

2. B

3. A

4. B

5. C

6. A

7. B

8. E

9. D

10. C

LAMPIRAN 22

MEDIA GRAFIS KOMIK-KARTUN SIKLUS II

Larutan asam pH < 7

larutan basa pH > 7

larutan netral pH = 7

Indikator

Trayek

pH

Metil Jingga (mj) 3,1 - 4,4

Metil merah (mm) 4,2 – 6,3

Lakmus 5,0 – 8,0

Bromtimol Biru

(BTB)

6,0 – 7,6

Fenolftalein (pp) 8,2 –10,0

Berikut Ini

adalah trayek pH

untuk indikator-

indikator dalam

titrasi

Kurva titrasi ada 4 macam yaitu :

-Kurva Titrasi Asam Kuat Dan Basa Kuat-Kurva Titrasi Asam Lemah Dan Basa Kuat

-Kurva Titrasi Asam Kuat Dan Basa Lemah

-Kurva Titrasi Asam Lemah Dan Basa Lemah

Kurva Titrasi Asam Kuat Dan Basa Kuat

Berikut adalah gambar kurvanya :

Kurva Titrasi Asam Lemah Dan Basa Kuat

Berikut adalah Kurva Titrasi

Asam Lemah

Dan Basa Kuat

Kurva Titrasi Asam Kuat Dan Basa Lemah

Nah selanjutnya

Kurva Titrasi

Asam Kuat Dan

Basa Lemah

Kurva Titrasi Asam Lemah Dan Basa

Lemah

Nah terakhir adalah

Kurva Titrasi Asam

Lemah Dan Basa

Lemah

LAMPIRAN 23

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN

Tindakan / Siklus ke : II

Nama pengamat : Ibu Euis Teni Nurhayani, S.T dan Anggun D.A.J

Jabatan : Guru Kimia SMA N 9 Kota Bengkulu & mahasiswa

Pend.Kimia

Sub Pokok Bahasan : Kurva & perhitungan titrasi asam-basa

No Tahap

Pengajaran Aspek yang diamati Pengamat I Pengamat II

K(1) C(2) B(3) K(1) C(2) B(3)

1

2

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Pendahuluan

a. Guru memberikan

pertanyaan prasyarat

b. Motivasi : Guru

memberikan

penghargaan/penguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c. Guru menyediakan dan

mempersiapkan media

Grafis Komik-Kartun.

Kegiatan Inti

d. Guru membagi siswa

dalam kelompok kecil

e. Guru meminta siswa

duduk dalam kelompok

masing-masing

f. Guru memberikan suatu

materi menggunakan

media grafis komik-

katun.

g. Guru membimbing siswa

untuk mengamati materi.

h. Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya.

i. Guru memberikan LDS

untuk mengetahui

pemahaman siswa.

j. Guru membimbing siswa

melakukan diskusi

3

Penutup

kelompok

k. Guru meminta

perwakilan dari masing-

masing kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusi kelompok

Penutup

l. Guru membimbing siswa

menarik kesimpulan dari

materi yang telah

dipelajari

Skor 66

Rata-rata 33

Kriteria Baik

Kriteria Penilaian

K : 12 - 19 (Kurang)

C : 20 - 27 (Cukup)

B : 28 - 36 (Baik)

LAMPIRAN 24

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN

Tindakan / Siklus ke : II

Nama pengamat : Ibu Euis Teni Nurhayani, S.T dan Anggun D.A.J

Jabatan : Guru Kimia SMA N 9 Kota Bengkulu & mahasiswa

Pend.Kimia

Sub Pokok Bahasan : Kurva & perhitungan titrasi asam-basa

No Tahap

Pengajaran Aspek yang diamati Pengamat I Pengamat II

K(1) C(2) B(3) K(1) C(2) B(3)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a) Siswa menjawab

pertanyaan prasyarat

b) Motivasi : Siswa mendapat

penghargaan/penguat dari

guru karena memiliki

keberanian menjawab.

Kegiatan Inti

c) Siswa dibagi dalam

kelompok kecil

d) Siswa duduk dalam

kelompok masing-masing

e) Siswa diberikan suatu

materi menggunakan media

grafis komik-katun

f) Siswa dibimbing untuk

mengamati materi.

g) Siswa diberikan

kesempatan untuk bertanya.

h) Siswa diberikan LDS untuk

mengetahui pemahamannya

i) Siswa dibimbing untuk

melakukan diskusi

kelompok

j) Perwakilan siswa dari

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya.

Penutup

k) Siswa menarik kesimpulan

dari materi yang telah

dipelajari

√ √

Skor 60

Rata-rata 30

Kriteria Baik

Kriteria Penilaian :

K : 12 - 19 (Kurang)

C : 20 - 27 (Cukup)

B : 28 - 36 (Baik)

LAMPIRAN 14 : DAFTAR HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I

No Nama

Siswa

Post-tes Presentasi Laporan Tes

50%

Presentasi

25%

Laporan

25%

Nilai

Akhir

1 AV 60 70 75 30 17,50 18,75 66,25 2 AP 70 70 75 35 17,50 18,75 71,25 3 AMP 60 70 75 30 17,50 18,75 66,25 4 AF 60 70 75 30 17,50 18,75 66,25 5 AOL 80 75 75 40 18,75 18,75 77,5 6 AS 60 75 75 30 18,75 18,75 66,25 7 DFL 60 75 75 30 18,75 18,75 66,25 8 DYP 80 75 75 40 18,75 18,75 80 9 EP 80 70 80 40 17,50 20 77,5

10 EIL 70 70 80 35 17,50 20 72,5 11 EAY 60 70 80 30 17,50 20 67,5 12 FR 70 70 80 35 17,50 20 72,5 13 HD 60 70 70 30 17,50 17,50 65 14 IPS 60 70 70 30 17,50 17,50 65 15 INM 70 70 70 35 17,50 17,50 70 16 JP 70 70 70 35 17,50 17,50 70 17 KRS 70 65 75 35 16,25 18,75 70 18 MUP 70 65 75 35 16,25 18,75 70 19 MK 70 65 75 35 16,25 18,75 70 20 MA 70 65 75 35 16,25 18,75 70 21 MAP 60 70 65 30 17,50 16,25 63,75 22 NN 70 70 65 35 17,50 16,25 68,75 23 NCOR 70 70 65 35 17,50 16,25 68,75 24 NK 75 70 65 35 17,50 16,25 68,75 25 PS 70 70 65 35 17,50 16,25 68,75 26 PA 70 70 65 35 17,50 16,25 68,75 27 PA 60 70 65 30 17,50 16,25 63,75 28 RHMY 70 70 65 35 17,50 16,25 66,75 29 RW 70 65 75 35 16,25 18,75 70 30 RA 60 65 75 30 16,25 18,75 65 31 SRK 80 65 75 40 16,25 18,75 75 32 SPJ 60 65 75 30 16,25 18,75 65 33 TCP 60 65 70 30 16,25 17,50 63,75 34 TY 60 65 70 30 16,25 17,50 63,75 35 WP 70 65 70 35 16,25 17,50 68,75 36 WCR 80 65 70 40 16,25 17,50 73,75 37 WY 70 70 70 35 17,50 17,50 70 38 YST 70 70 70 35 17,50 17,50 70 39 YSS 60 70 70 30 17,50 17,50 65 40 YA 70 70 70 35 17,50 17,50 70

Jumlah Nilai 2758 Rata-rata kelas 68,9

Daya serap siswa 86,18% Ketuntasan belajar 77,5%

LAMPIRAN 26

PERHITUNGAN HASIL ANALISA TES

SIKLUS II

a. Nilai rata-rata siswa

N

XX

Keterangan :

X = Jumlah rata-rata siswa

X = Jumlah nilai siswa

N = Jumlah siswa

=

= 68,9

Jadi, nilai rata-rata siswa pada siklus II adalah 68,9

b. Daya Serap Siswa

%100NIS

NsDs

Keterangan :

Ds = Daya serap

S = Jumlah siswa

NI = Nilai tertinggi

Ns = Jumlah nilai seluruh siswa

= x

= 86,18%

Jadi, Daya Serap siswa pada siklus II sebesar 86,18%

c. Ketuntasan Belajar Klasikal

%100N

NsKB

Keterangan :

KB = Ketuntasan Belajar

Ns = Jumlah siswa yang mendapat nilai 67

N = Jumlah siswa

= x

= 77,5%

Jadi, Ketuntasan belajar siswa pada siklus II adalah sebesar 77,5%. Artinya

pada siklus II, hasil belajar siswa masih dikatakan belum tuntas secara klasikal

,karena 85% siswa di kelas belum mencapai nilai >67.

LAMPIRAN 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS III

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XI / 2

Standar Kompetensi : 3. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa menurut teori

asam basa Bronsted-Lowry dan teori asam basa Lewis.

Kompetensi dasar : 3.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dan

menentukan sifat suatu larutan.

I. Indikator :

1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry

2. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry

dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya.

3. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis.

II. Tujuan :

Siswa dapat,

1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry.

2. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry

dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya.

3. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis.

III. Materi Ajar :

o Pengertian Larutan Asam-Basa

o Teori asam-basa Brosted-Lowry

o Teori Asam- basa Lewis.

IV. Metode pendekatan :

o Penyampaian informasi

o Diskusi

o Penggunaan media grafis komik-kartun

IX. Alokasi Waktu

2 x 45 menit

X. Skenario Pembelajaran

No Kegiatan Waktu

1. Kegiatan Awal (Apersepsi)

a. Mengucapkan salam

b. “Assalamualaikum Wr.Wb”

c. Menanyakan kabar siswa

d. “Apa kabar semuanya?”

e. Mengecek kehadiran siswa dengan bertanya kepada ketua kelas siapa

yang tidak hadir hari ini?”

f. Memberikan pertanyaan prasyarat/mereview :

g. “ada yang masih ingat apa pengertian asam dan basa secara umum?”

h. Motivasi : Memberikan penghargaan/penguat kepada siswa yang

memiliki keberanian

i. Menyediakan dan mempersiapkan media grafis komik-kartun.

10

menit

2 Kegiatan Inti

j. Menjelaskan indikator pencapaian hasil belajar, informasi latar

belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk

belajar

k. Mempresentasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan

informasi tahap demi tahap.

l. Merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal. Dengan

menjelaskan teori asam-basa Bronsted-Lowry dan Lewis sesuai

dengan gambar yang ada di media komik-kartun.

m. Memberikan contoh reaksi asam dan basa

n. pada teori asam-basa Bronsted-Lowry dan Lewis.

o. Mengecek apakah siswa memahami materi yang dijelaskan dengan

cara memberikan umpan balik yaitu meminta siswa untuk menjelaskan

pengertian teori asam-basa Bronsted-Lowry dan Lewis

p. Memberikan LDS (Lembar Diskus Siswa) secara berkelompok

q. Memberikan penguatan kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan

yang diajukan dengan mengatakan “ ya.. bagus”.

70

menit

3 Penutup

a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal

yang belum jelas.

b. Membimbing siswa menarik kesimpulan dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan : Memberikan soal post tes untuk dikerjakan

10

Menit

siswa secara individu.

c. Menutup pelajaran siswa mengucapkan salam dan berdoa. (tindak

lanjut)

VII. Penilaian:

a. Teknik : Tes Tertulis, presentasi

b. Bentuk instrumen : Pilihan ganda, LDS, post-tes

VIII. Alat / Bahan / Sumber Belajar :

Internet

Buku Kimia

Multimedia

LCD

LDS

Postest

IX. Sumber Belajar

Buku Sains Kimia Kelas 2 SMA Semester genap karangan Nana Sutresna,

Penerbit Bumi Aksara

Buku Sains Kimia jilid 2B untuk SMA Kelas XI Karangan Michael Purba

penerbit Erlangga

Buku Kimia 2B karangan Nana Sutresna, penerbit Grafindo Media Pratama

Bengkulu, 09 Februari 2011

Peneliti,

Yeni Raini

NPM. A1F007040

LAMPIRAN 29

LDS (LEMBAR DISKUSI SISWA) SIKLUS III

Kelompok :

Nama Kelompok :1.

2.

3.

4.

5.

Petunjuk penyelesaian permasalahan dalam diskusi kelompok

a. Bacalah permasalahan dengan cermat dan carilah informasi sebanyak mungkin

tentang permasalahan yang diajukan, yaitu dalam merumuskan masalah dan

memberikan argumen!

b. Cobalah menerjemahkan permasalahan dengan menganalisis permasalahan

yang diajukan!

c. Temukan jawaban dari permasalahan, bagaimana anda mengemukakan

pertanyaan dan memberikan jawaban.

Selesaikan permasalahan di bawah ini!

1. Tuliskan pengertian asam dan basa menurut teori asam-basa Bronsted-Lowry

dan Lewis!

2. Jelaskan untuk reaksi :

NH3 (aq) + H2O (l) NH4+

(aq) + OH- (aq)

a. Asam konjugasi dan Basa konjugasi

b. Reaksi ke kanan dan Reaksi ke kiri

3. Tentukan ikatan kovalen koordinasi pada reaksi berikut :

NH3 (aq) + BF3 (aq) ------- H3NBF3

LAMPIRAN 30

KUNCI JAWABAN LDS SIKLUS III

1. Teori Bronsted-Lowry

Asam : Senyawa yang dapat memberikan proton (H+) kepada senyawa lain

Basa : Senyawa yang dapat menerima proton (H+) kepada senyawa lain

Teori Lewis

Asam : Senyawa yang dapat menerima pasangan elektron dari senyawa lain

Basa : Senyawa yang dapat memberi pasangan elektron dari senyawa lain

2. NH3 (aq) + H2O (l) NH4+

(aq) + OH- (aq)

a. Asam konjugasi adalah H2O dan NH4+

H2O : Asam, karena dapat memberikan proton dari H2O, sehingga menjadi NH4+

NH4+

: Asam, karena dapat memberikan proton pada OH-, sehingga menjadi NH3

Basa konjugasinya adalah NH3 dan OH-

NH3 : Basa, karena dapat menerima proton dari OH-, sehingga menjadi NH3

OH- : Basa, karena dapat menerima proton dari NH4

+, sehingga menjadi H2O

3. Ikatan kovalen koordinasi pada reaksi berikut :

NH3 (aq) + BF3 (aq) ------- H3NBF3

H F H F

H — N: + B - F H — N: B —F

H F H F

LAMPIRAN 31

LEMBAR SOAL POST-TES SIKLUS III

Tulislah salah satu jawaban yang paling tepat di antara jawaban pada huruf A, B,

C, D, atu E pada buku latihan kalian!

1. Asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton (H+)

adalah pengertian

asam menurut teori…

A. Lewis

B. Bronsted-Lowry

C. Arhenius

D. Van der Waals

E. F. London

2. Di antara spesi berikut, yang tidak mungkin berlaku sebagai asam Bronsted-

Lowry adalah….

A. NH4+

B. H2O

C. HCO3-

D. CO32-

E. H2CO3

3. Dalam reaksi NH4+ + H2O NH3 + H3O

+, pasangan asam-basa konjugasi

menurut teori Bronsted adalah.... A. NH4

+ dengan H2O

B. NH4+

dengan NH3

C. NH4+

dengan H3O+

D. NH3 dengan H3O+

E. N2O dengan NH3

4. Dalam reaksi Ag+

+ 2NH3 → Ag(NH3)2+

Zat yang dapat disebut asam Lewis adalah….

A. Ag+

B. NH3

C. Ag(NH3)2+

D. Ag+ dan Ag(NH3)2

+

E. NH3 dan Ag(NH3)2+

5. Reaksi : H2O (l) + OCl- (aq) HOCl (aq) + OH

- (aq)

Reaksi yang merupakan pasangan asam basa konjugasi menurut Bronsted-

Lowry adalah….

A. H2O dan OCl-

B. H2O dan HOCl

C. H2O dan OH-

D. OCl- dan OH

-

E. HOCl dan OH-

6. Gilbert Newton Lewis mengemukakan konsep tentang asam dan basa pada

tahun….

A. 1807

B. 1923

C. 1879

D. 1947

E. 1932

7. Berikut merupakan ciri reaksi basa Lewis adalah….

A. Dapat menerima pasangan elektron dari senyawa lain

B. Dapat memberikan proton kepada senyawa lain

C. Dapat menerima proton dari senyawa lain

D. Menghasilkan ion OH- dalam air

E. Dapat memberi pasangan elektron dari senyawa lain

8. Menurut teori Bronsted-Lowry, asam konjugasi merupakan asam….

A. Yang terbentuk dari basa yang menerima Proton

B. Yang menghasilkan ion H+

dalam air

C. Yang bersifat sebagai akseptor proton

D. Yang terbentuk dari asam yang mnerima proton

E. Yang bertindak sebagai penerima pasangan electron

9. 1. BF3

2. FeCl3

3. HCl

4. H3O

5. AlCl3

Yang merupakan contoh asam Lewis ditunjukkan pada nomor….

A. 1, 3, 4

B. 1, 3, 5

C. 1, 2, 5

D. 2, 4, 5

E. 2, 3, 5

10. Pada reaksi : NH4+ + H2O NH3 + H3O

+

Bronsted-Lowry mengemukakan bahwa pada reaksi tersebut air dapat bersifat

asam dan basa.

Zat yang dapat bersifat sebagai asam dan basa disebut….

A. Konjugasi

B. Disosiasi

C. Liofob

D. Amphiprotik

E. Dispersi

LAMPIRAN 32

KUNCI JAWABAN LEMBAR POST-TES SIKLUS III

6. B

7. D

8. B

9. A

10. C

11. B

12. E

13. A

14. C

15. D

LAMPIRAN 33

MEDIA GRAFIS KOMIK-KARTUN SIKLUS III

BAGIAN

ISelamat pagi

teman-temankusemua.

Hari ini ,kita sama-samapelajari TeoriAsam-Basayuuukkk!!!

Secara Umum Asamitu berasal dari

bahasa latin yaitu“acetum” artinya cuka

SedangkanBasa

berasal daribahasa arabartinya abu

Hemft…

Huuh…so’ tahu sekaliSpongeBob

Teori-Teori Asam-Basa ada 3, yaitu :

Teori Asam-Basa ArrheniusTeori Asam-Basa Bronsted-LowryTeori Asam-Basa Lewis

iah!!!

Teori Asam-Basa Bronsted-LowryMenurut JohanesN.Bronsted dan Thomas M. Lowry pada tahun 1923.Asam : senyawa yang dapatmemberikan proton ( H+ )/ donorBasa : senyawa yang dapatmenerima proton (H+

)/akseptor.

Nah Plankton kaupaham tidak?

H2O (l) + HCl (aq) H3O+ (aq) + Cl- (aq)

+ +

Cobaperhatikanreaksi di

atas

Reaksi ke kanan :Senyawa HCl memberikan H+ pada H2O, berarti HCl bersifat asamSenyawa H2O menerima H+ dari HCl, berarti H2O bersifat basaReaksi ke kiri :Ion H3O+ memberikan H+ pada Cl-berarti H3O+ bersifat asamIon Cl- menerima H+ dari H3O+ berartiCl- bersifat basa

Asam konjugasi : Asam yg terbentukdari basa yang menerima Proton H3O+

Basa konjugasi : Basa yg terbentukdari asam yang melepaskan Proton Cl-

Basa asam

H F H F

H — N: + B - F H — N: B —F

H F H F

Contoh :

NH3 + BF3 ------- H3N – BF3

Teori Asam-Basa LewisPada tahun 1923, G.N Lewis seorang ahli kimia AmerikaSerikat mengemukakan bahwa :Asam : ion /Senyawa yang dapatbertindak sebagai penerimapasangan elektronBasa : ion /Senyawa yang dapatbertindak sebagai pemberipasangan elektron

Nah kitamasuk ke

Teori Asam-Basa yang terakhir

LAMPIRAN 34

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN

Tindakan / Siklus ke : III

Nama pengamat : Ibu Eius Teni Nurhayani, S.T dan Ahmad Apandi

Jabatan : Guru Kimia SMA N 9 Kota Bengkulu & mahasiswa

Pend.Kimia

Sub Pokok Bahasan : Teori Asam-Basa Lewis

No Tahap

Pengajaran Aspek yang diamati Pengamat I Pengamat II

K(1) C(2) B(3) K(1) C(2) B(3)

1

2

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Pendahuluan

a. Guru memberikan

pertanyaan prasyarat

b. Motivasi : Guru

memberikan

penghargaan/penguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c. Guru menyediakan dan

mempersiapkan media

Grafis Komik-Kartun.

Kegiatan Inti

d. Guru membagi siswa

dalam kelompok kecil

e. Guru meminta siswa

duduk dalam kelompok

3

Penutup

masing-masing

f. Guru memberikan suatu

materi menggunakan

media grafis komik-

katun.

g. Guru membimbing siswa

untuk mengamati materi.

h. Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya.

i. Guru memberikan LDS

untuk mengetahui

pemahaman siswa.

j. Guru membimbing siswa

melakukan diskusi

kelompok

k. Guru meminta

perwakilan dari masing-

masing kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusi kelompok

Penutup

l. Guru membimbing siswa

menarik kesimpulan dari

materi yang telah

dipelajari

Skor 69

Rata-rata 34,5

Kriteria Baik

Kriteria Penilaian

K : 12 - 19 (Kurang)

C : 20 - 27 (Cukup)

B : 28 - 36 (Baik)

LAMPIRAN 35

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK-KARTUN

Tindakan / Siklus ke : III

Nama pengamat : Ibu Eius Teni Nurhayani, S.T dan Ahmad Apandi

Jabatan : Guru Kimia SMA N 9 Kota Bengkulu & Mahasiswa

Sub Pokok Bahasan : Teori Asam-Basa Lewis

No Tahap

Pengajaran

Aspek yang diamati Pengamat I Pengamat II

K(1) C(2) B(3) K(1) C(2) B(3)

1

2

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Pendahuluan

a. Siswa menjawab pertanyaan

prasyarat

b. Motivasi : Siswa mendapat

penghargaan /penguat dari

guru karena memiliki

keberanian menjawab.

Kegiatan Inti

d. Siswa dibagi dalam

kelompok kecil

e. Siswa duduk dalam

kelompok masing-masing

f. Siswa diberikan suatu materi

menggunakan media grafis

komik-katun.

g. Siswa dibimbing untuk

mengamati materi.

3

Penutup

h. Siswa diberikan kesempatan

untuk bertanya.

i. Siswa diberikan LDS untuk

mengetahui pemahamannya.

j. Siswa dibimbing untuk

melakukan diskusi

kelompok

k. Perwakilan siswa dari

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya.

Penutup

l. Siswa menarik kesimpulan

dari materi yang telah

dipelajari

Skor 66

Rata-rata 33

Kriteria Baik

Kriteria Penilaian

K : 12 - 19 (Kurang)

C : 20 - 27 (Cukup)

B : 28 - 36 (Baik)

LAMPIRAN 36 : DAFTAR HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS III

No Nama

Siswa

Post-tes Presentasi Laporan Tes

50%

Presentasi

25%

Laporan

25%

Nilai

Akhir

1 AV 70 80 80 35 20 20 75 2 AP 80 80 80 40 20 20 80 3 AMP 80 80 80 40 20 20 80 4 AF 70 80 80 35 20 20 75 5 AOL 70 80 90 35 20 22,5 76,25 6 AS 80 80 90 40 20 22,5 82, 5 7 DFL 60 80 90 30 20 22,5 72,5 8 DYP 90 80 90 45 20 22,5 87,5 9 EP 90 85 90 45 21,25 22,5 88,75

10 EIL 80 85 90 40 21,25 22,5 83,75 11 EAY 70 85 90 35 21,25 22,5 78,75 12 FR 90 85 90 45 21,25 22,5 88,75 13 HD 70 85 80 35 21,25 20 76,25 14 IPS 60 85 80 30 21,25 20 71,25 15 INM 80 85 80 40 21,25 20 81,25 16 JP 80 85 80 40 21,25 20 81,25 17 KRS 80 80 85 40 20 21,25 81,25 18 MUP 70 80 85 35 20 21,25 76,25 19 MK 70 80 85 35 20 21,25 76,25 20 MA 80 80 85 40 20 21,25 81,25 21 MAP 70 85 85 35 21,25 21,25 77,5 22 NN 70 85 85 35 21,25 21,25 77,5 23 NCOR 70 85 85 35 21,25 21,25 77,5 24 NK 80 85 85 40 21,25 21,25 82,5 25 PS 70 80 85 35 20 21,25 76,25 26 PA 70 80 85 35 20 21,25 76,25 27 PA 70 80 85 35 20 21,25 76,25 28 RHMY 80 80 85 40 20 21,25 81,25

29 RW 90 80 85 45 20 21,25 86,25 30 RA 70 80 85 35 20 21,25 76,25 31 SRK 70 80 85 35 20 21,25 76,25 32 SPJ 80 80 85 40 20 21,25 81,25 33 TCP 80 80 90 40 20 22,5 82,5 34 TY 80 80 90 40 20 22,5 82,5 35 WP 70 80 90 35 20 22,5 77,5 36 WCR 80 80 90 40 20 22,5 82,5 37 WY 80 85 85 40 21,25 21,25 82,5 38 YST 80 85 85 40 21,25 21,25 82,5 39 YSS 70 85 85 35 21,25 21,25 77,5 40 YA 80 85 85 40 21,25 21,25 84,5

Jumlah Nilai 3195,75 Rata-rata kelas 79,89

Daya serap siswa 90,02 % Ketuntasan belajar 100%

LAMPIRAN 37

PERHITUNGAN HASIL ANALISA TES

SIKLUS III

a. Nilai rata-rata siswa

N

XX

Keterangan :

X = Jumlah rata-rata siswa

X = Jumlah nilai siswa

N = Jumlah siswa

=

= 79,89

Jadi, nilai rata-rata siswa pada siklus III adalah 79,89

b. Daya Serap Siswa

%100NIS

NsDs

Keterangan :

Ds = Daya serap

S = Jumlah siswa

NI = Nilai tertinggi

Ns = Jumlah nilai seluruh siswa

= x 100%

= 90,02%

Jadi, Daya Serap siswa pada siklus III sebesar 90,02%

c. Ketuntasan Belajar Klasikal

%100N

NsKB

Keterangan :

KB = Ketuntasan Belajar

Ns = Jumlah siswa yang mendapat nilai 67

N = Jumlah siswa

= x 100%

= 100%

Jadi, Ketuntasan belajar siswa pada siklus III adalah sebesar 100%. Artinya

pada siklus III, hasil belajar siswa dikatakan sudah tuntas secara klasikal, karena

85% siswa di kelas sudah mencapai nilai >67.

LAMPIRAN 38

SOAL LEMBAR TES AKHIR

a. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data sebagai berikut

:

No. Larutan yang

diuji

Warna lakmus

Merah Biru

1 P Biru Biru

2 Q Merah Biru

3 R Merah Merah

4 S Merah Biru

5 T Biru Biru

Larutan-larutan yang mengandung ion OH- lebih banyak dari pada ion H

+

adalah….

A. P dan Q D. Q dan S

B. R dan S E. R dan T

C. P dan T

b. Suatu kondisi pada saat indikator menunjukan perubahan warna dan di

mana titrasi harus dihentikan merupakan pengertian dari….

A. Titrasi

B. Titrasi asam-basa

C. Titik akhir titrasi

D. Titik ekuivalen

E. Larutan standar

c. Berikut larutan yang termasuk ke dalam asam lemah adalah....

A. HCl D. H2SO4

B. CH3COOH E. HBr

C. HI

d. Perhatikan alat-alat di bawah ini :

i. Labu Erlenmeyer

ii. Rak tabung reaksi

iii. Buret

iv. Labu bulat

v. Klem

Alat-alat yang digunakan pada percobaan titrasi ditunjukkan pada nomor....

A. 1, 2 dan 3

B. 1, 2 dan 4

C. 1, 2 dan 5

D. 1, 3 dan 5

E. 2, 4 dan 5

5. Bila trayek perubahan pH larutan dari :

Metil merah (mm) 4,2-6,3 (merah-kuning)

Metil jingga (mj) 3,2-4,4 (merah-kuning)

Bromtimol biru (btb) 6,0-7,6 (kuning-biru)

Fenolftalein (pp) 8,2-10,00 (tidak berwarna)

Pengujian beberapa larutan dengan indikator tersebut menghasilkan data.

Larutan Perubahan Warna Dalam Larutan

mm mj Btb pp

P Kuning Kuning Biru Tidak berwarna

Q Merah Merah Kuning Tidak berwarna

R Kuning Kuning Hijau Tidak berwarna

S Kuning Kuning Biru Merah

Larutan yang bersifat asam, basa, dan garam secara berurutan adalah....

A. P, Q, R D. S, R, Q

B. Q, R, S E. R, S, Q

C. Q, S, R

6. Indikator pp yang tak berwarna saat direaksikan dengan larutan basa maka

akan berubah warna menjadi....

A. Kuning

B. Merah

C. Biru

D. Tetap tak bewarna

E. Merah Muda

7. Asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton (H+)

adalah pengertian

asam menurut teori…

ii. Lewis D. Van der Waals

iii. Bronsted-Lowry E. London

iv. Arhenius

8. Pada reaksi : NH4+ + H2O NH3 + H3O

+

Bronsted-Lowry mengemukakan bahwa pada reaksi tersebut air dapat bersifat

asam dan basa. Zat yang dapat bersifat sebagai asam dan basa disebut….

A. Konjugasi D. Amphiprotik

B. Disosiasi E. Dispersi

C. Liofob

9. Menurut teori Bronsted-Lowry, asam konjugasi merupakan asam….

A. Yang terbentuk dari basa yang menerima Proton

B. Yang menghasilkan ion H+

dalam air

C. Yang bersifat sebagai akseptor proton

D. Yang terbentuk dari asam yang mnerima proton

E. Yang bertindak sebagai penerima pasangan electron

10. Perhatikan senyawa di bawah ini :

1. BF3

2. FeCl3

3. HCl

4. H3O

5. AlCl3

Yang merupakan contoh asam Lewis ditunjukkan pada nomor….

A. 1, 3, 4 D. 2, 4, 5

B. 1, 3, 5 E. 2, 3, 5

C. 1, 2, 5

LAMPIRAN 39

KUNCI JAWABAN LEMBAR TES AKHIR

1. C

2. B

3. B

4. D

5. C

6. E

7. B

8. D

9. A

10. C

LAMPIRAN 40

DAFTAR HASIL TES AKHIR

No Nama Siswa Tes akhir 1 AV 90 2 AP 80 3 AMP 80 4 AF 65 5 AOL 80 6 AS 85 7 DFL 80 8 DYP 100 9 EP 100 10 EIL 90 11 EAY 90 12 FR 90 13 HD 90 14 IPS 65 15 INM 90 16 JP 90 17 KRS 80 18 MUP 90 19 MK 80 20 MA 80 21 MAP 65 22 NN 90 23 NCOR 80 24 NK 80 25 PS 95 26 PA 90

27 PA 80 28 RHMY 90 29 RW 90 30 RA 80 31 SRK 90 32 SPJ 65 33 TCP 85 34 TY 90 35 WP 90 36 WCR 90 37 WY 85 38 YST 80 39 YSS 65 40 YA 90

Jumlah nilai 3365 Rata-rata 84,12

Daya serap siswa 84,12% Ketuntasan belajar 87,5%

LAMPIRAN 41

REKAPITULASI NILAI POST-TES SISWA

No.

Nama Siswa

Nilai Post Test

Siklus I Siklus II Siklus III 1. AV 60 60 70 2. AP 80 70 80 3. AMP 60 60 80 4. AF 70 60 70 5. AOL 80 80 70 6. AS 60 60 80 7. DFL 60 60 60 8. DYP 80 80 90 9. EP 60 80 90

10. EIL 60 70 80 11. EAY 60 60 70 12. FR 80 70 90 13. HD 50 60 70 14. IPS 70 60 60 15. INM 80 70 80 16 JP 60 70 80 17. KRS 70 70 80 18. MUP 60 70 70 19. MK 70 70 70 20. MA 60 70 80 21. MAP 80 60 70 22. NN 80 70 70 23. NCOR 60 70 70 24. NK 90 75 80

25. PS 60 70 70 26. PA 50 70 70 27. PA 80 60 70 28. RHMY 60 70 80 29. RW 60 70 90 30. RA 60 60 70 31. SRK 80 80 70 32. SPJ 60 60 80 33. TCP 80 60 80 34. TY 50 60 80 35. WP 70 70 70 36. WCR 90 80 80 37. WY 60 70 80 38. YST 70 70 80 39. YSS 70 60 70 40. YA 60 70 80

Jumlah 2700 2705 3030 Rata-rata 67,5 67,625 75,75

LAMPIRAN 42

KRITERIA PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

1. Guru Memberikan Pertanyaan Prasyarat

3 = Guru memberikan beberapa pertanyaan prasyarat kepada siswa

2 = Guru memberikan satu pertanyaan prasyarat kepada siswa

1 = Guru tidak memberikan pertanyaan prasyarat kepada siswa

2. Guru Membagi Siswa Dalam Kelompok Kecil

3 = Guru membagi kelompok dengan anggota yang merata

2 = Guru membagi kelompok dengan anggota yang kurang merata

1 = Guru membagi kelompok dengan tidak merata

3. Guru Meminta Siswa Duduk Dalam Kelompok Masing-Masing

3 = Guru meminta semua siswa duduk dalam kelompoknya

2 = Guru meminta sebagian siswa duduk dalam kelompoknya

1 = Guru tidak meminta siswa duduk dalam kelompoknya

4. Guru Memberikan Suatu Materi Menggunakan Media Grafis Komik-

Kartun

3= Guru memberikan suatu materi menggunakan media grafis komik-kartun

dengan jelas untuk diamati oleh siswa

2= Guru memberikan suatu materi menggunakan media grafis komik-kartun

tetapi kurang jelas untuk diamati oleh siswa

1= Guru tidak memberikan suatu materi menggunakan media grafis komik-

kartun untuk diamati oleh siswa

5. Guru Memberikan LDS Sebagai Cara Melatih Pemahaman Siswa

2= Guru memberikan LDS sebagai cara melatih pemahaman kepada seluruh

siswa

2= Guru memberikan LDS sebagai cara melatih pemahaman kepada sebagian

siswa

1= Guru tidak memberikan LDS sebagai cara melatih pemahaman kepada

siswa

6. Guru Membimbing Siswa Untuk Mengejakan LDS

3= Guru membimbing setiap kelompok untuk mengerjakan LDS

dan mendeskripsikan hasil pengamatan

2= Guru membimbing kurang dari 10 siswa untuk mengerjakan LDS dan

mendeskripsikan hasil pengamatan

1= Guru tidak membimbing siswa untuk mengerjakan LDS dan

mendeskripsikan hasil pengamatan

7. Guru Memberikan Kesempatan Kepada Kelompok Untuk

Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok

3= Guru memberikan kesempatan ≥ 7 kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompok

2= Guru memberikan kesempatan 4-8 kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompok

1= Guru memberikan kesempatan 1-4 kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompok

8. Guru Menjelaskan Materi Lebih Rinci, Misalnya Dengan Diskusi,

Ceramah, Atau Tanya Jawab

3 = Guru menjelaskan materi lebih rinci dengan jelas

2 = Guru menjelaskan materi tetapi kurang jelas

1 = guru tidak menjelaskan materi

9. Guru Memberikan Kesempatan Siswa Untuk Menerapkan Konsep

Dengan Memberikan Post-Tes

3=Guru memberikan post-tes kepada semua siswa

2 = Guru memberikan post-tes kepada sebagian siswa

1 = Guru tidak memberikan post-tes kepada siswa

10. Guru Membimbing Siswa Menarik Kesimpulan

3= Guru membimbing ≥ 10 siswa untuk menarik kesimpulan

2= Guru membimbing kurang dari10 siswa untuk menarik kesimpulan

1= Guru tidak membimbing siswa untuk menarik kesimpulan

LAMPIRAN 43

KRITERIA PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

1. Siswa menjawab

pertanyaan prasyarat

3 = ≥ 6 siswa dapat menjawab pertanyaan prasyarat

2 = 3-5 siswa dapat menjawab pertanyaan prasyarat

b. = ≤ 2 orang siswa dapat menjawab pertanyaan prasyarat

1. Siswa Membentuk

Kelompok Yang Telah Ditetapkan Guru

3= Seluruh siswa membentuk kelompok sesuai anggota yang ditetapkan guru

2= Sebagian siswa membentuk kelompok sesuai anggota yang ditetapkan guru

1= Sebagian besar siswa tidak membentuk kelompok sesuai anggota yang

ditetapkan guru

2. Siswa Duduk Dalam

Kelompoknya Masing-Masing

3 = Seluruh siswa duduk dalam kelompoknya

2 = Sebagian siswa duduk dalam kelompoknya

1 = Sebagian besar siswa tidak duduk dalam kelompoknya

3. Siswa Mengamati Materi

Menggunakan Media Grafis Komik-Kartun Yang Diberikan Guru

3 = Seluruh siswa mengamati materi menggunakan media grafis komik-kartun

yang diberikan guru

2 = Sebagian siswa mengamati materi menggunakan media grafis komik-

kartun yang diberikan guru

1 = ≤ 6 orang siswa mengamati materi menggunakan media grafis komik-

kartun yang diberikan guru

c. Siswa Menerima LDS Sebagai Cara Melatih Pemahaman Siswa

3= Seluruh siswa menerima LDS sebagai cara melatih pemahaman kepada

semua siswa

2= Sebagian siswa menerima LDS sebagai cara melatih pemahaman siswa

kepada sebagian siswa

1= 1 kelompok hanya menerima 1 LDS sebagai cara melatih pemahaman siswa

kepada siswa

d. Siswa Mengamati Dan Mengerjakan LDS

3 = Seluruh siswa mengamati dan setiap kelompok mengerjakan LDS

dan mendeskripsikan hasil pengamatan

2 = Sebagian siswa mengamati dan sebagian kelompok mengerjakan LDS

dan mendeskripsikan hasil pengamatan

1 = ≤ 6 orang siswa mengamati dan 1 kelompok mengerjakan LDS

dan mendeskripsikan hasil pengamatan

e. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok

3 = ≥ 7 kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok

2 = 4 - 8 kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok

1 = 1 - 4 kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok

f. Siswa Menerima, Mengikuti Dan Memperhatikan Penjelasan Guru

3 = Seluruh siswa menerima, mengikuti dan memperhatikan materi yang

dijelaskan gu. ru

2 = Sebagian siswa menerima, mengikuti dan memperhatikan materi yang

dijelaskan guru

1 = ≤ 6 orang siswa menerima, mengikuti dan memperhatikan materi yang

dijelaskan guru

g. Siswa Menerapkan Konsep Dengan Mengerjakan Post-Tes

3 = Seluruh siswa mengerjakan Post-Tes

2 = Sebagian siswa mengerjakan Post-Tes

1 = Siswa tidak mengerjakan Post-Tes

h. Siswa Menarik Kesimpulan Dari Pembelajaran

3= ≥ 6 siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran

2= 3-5 siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran

1= ≤ 2 orang siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran

LAMPIRAN 44

Foto Kegiatan Penelitian

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas diri

1. Nama Yeni Raini

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. NPM A1F007040

4. Tempat dan Tanggal Lahir Palembang, 09 September 1989

5. Alamat di Bengkulu Jl. Kalimantan Pond Marzum Kec. Muara Bangkahulu

Kel. Rawa Makmur, Bengkulu

6. No. Hp 085268353503

7. E-Mail [email protected]

8. Alamat Asal Orang Tua Jl. Kejawen, Rt.32 Rw.07 No.1938, Kenten Palembang

II. Riwayat Pendidikan

Nama Pendidikan Tahun

Lulus

Tempat Spesialis

SD N 514 2001 Palembang -

SMP N 46 2004 Palembang -

SMA N 3 2007 Palembang IPA

Universitas

Bengkulu

2011 Bengkulu Pendidikan Kimia

(FKIP)

III. Pengalaman Berorganisasi

No. Tahun Nama Organisasi Kedudukan dalam

Organisasi

1. 2007/2009 BEM Himamia Anggota Departemen

Bidang Public Relation

2. 2008/2009 UKM Paduan Suara Unib Anggota

3. 2008/2009 UKM Tari Unib Anggota

4. 2009/2010 PMW (Wirausaha) Unib Anggota

5. 2009/2010 Kopma (Koperasi Mahasiswa) Anggota

6. 2007/2011 Fosmapal (Forum Mahasiswa Palembang)

Unib

Anggota

7. 2008/2009 HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) KOHATI

Fak. FSIP Unib

Anggota

8. 2008/2010 SURYA management (Event Organizer) Anggota

9. 2007/2008 De Javu Management (Event Organizer) Anggota

10 2009/2010 ANTERO Entertaiment Anggota

11. 2010 IMI (Ikatan Motor Indonesia) Anggota

12. 2010 IOF (Indonesian OFF-Road Federation) Sekretaris

13. 2010/2011 Partai HANURA tingkat DPD Wakil Sekretaris

14. 2010/2011 Ormas Nasional Demokrat Anggota

15. 2010/2011 ToKiFaCa (Tobo Kito Fans Club Bola) Wakil Sekretaris

16. 2010/2011 LKBB PS Bengkulu Sekretaris Wasit

17. 2011 Spektra Fair (SF) FIF Liation Officer

18. 2008 Santana FM (Event Organizer) Bengkulu Penyiar

IV. Karya Ilmiah Yang Pernah Dibuat

No. - - - -

V. Prestasi yang pernah diraih

No. Tahun Jenis Prestasi Posisi

1 2007 Lomba Cipta dan Baca Puisi tingkat umum

Se-Provinsi Palembang

JUARA II

2 2007 Lomba Modeling Wajah Oriental by Studio

45 Agency Palembang

Juara II

3 2008 Lomba Casual Kacamata by Bob Model

Agency (BMA) Palembang

Juara Personality

4 2009 Lomba Menyanyi Solo Song Tingkat

Mahasiswa , Unib Bengkulu

Juara II

5 2009 Audisi Pemilihan Bintang Indonesia By Be N

Z’agency Modeling

Finalis

6 2009 Lomba Super Model Indonesia, Bengkulu Finalis

7 2010 Lomba Menyanyi Dies Natalis Unib,

Bengkulu

Juara II

8 2010 Audisi Seni Mahasiswa (Lagu Pop Putri)

Bengkulu

Finalis, tingkat FKIP

Unib

9 2010 Reading Test Suzuki Motor di GOR

Palembang

Juara III

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggung jawaban secara hukum. Dan apabila dikemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resiko.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk melengkapi naskah

skripsi.

Bengkulu, April 2011

Mahasiswa,

Yeni Raini